BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mata Kuliah Studio Pemetaan merupakan salah satu mata kuliah wajib di Prodi Pengembangan Wilayah dan Kota, Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin. Mata kuliah Studio Pemetaan menjadi salah satu dari tujuh mata kuliah inti, yang terdiri atas: Studio 1 (Studio Pemetaan), Studio 2 (Studio Pendataan), Studio 3 (Studio Perencanaan Tapak), Studio 4 (Studio Perencanaan Kota), Studio 5 (Studio Perencanaan Wilayah), Studio 6 (Studio Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Strategis) dan LBE (Laboratory Based Education). Berdasarkan pemaparan tersebut, mata kuliah Studio Pemetaan merupakan awal dari rangkaian mata kuliah inti. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada mata kuliah Studio Pemetaan menjadi pengetahuan dasar bagi mahasiswa untuk lanjut ke mata kuliah studio berikutnya. Oleh karena itu, setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kompetensi mata kuliah Studio Pemetaan. Metode atau proses pembelajaran menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa. Metode belajar-mengajar saat ini yang lebih dikenal dengan Student Center Learning sangat relevan dengan metode pembelajaran mata kuliah Studio Pemetaan. Metode tersebut berorientasi di mana mahasiswa sebagai pusat, dengan kata lain, mahasiswa dilatih untuk belajar aktif dan mandiri. Peran mahasiswa lebih dominan dibandingkan peran dosen. Dosen hanya berperan sebagai fasilitator untuk menyampaikan teori, membimbing dan mengawasi kegiatan mahasiswa. Sementara itu, mahasiswa harus berusaha untuk mencari referensireferensi sesuai dengan materi yang tercantum di dalam GBRP. Salah satu referensi yang dipandang efektif yang dapat dimanfaatkan adalah buku ajar. Berdasarkan latar belakang di atas, melalui Program Pembuatan Buku Ajar 2014 yang didanai oleh BOPTN memberi kesempatan kepada tim dosen pengampu mata kuliah Studio Pemetaan untuk menyusun buku ajar yang disesuaikan dengan kurikulum dan GBRP. Diharapkan buku ajar tersebut dapat menjadi referensi utama dalam proses belajar mengajar sehingga mahasiswa memiliki gambaran mengenai
1
materi yang akan dibahas selama satu semester. Selain itu, buku ajar tersebut juga akan menjadi pedoman (guideline) bagi dosen dalam memberikan materi. Sebagaimana dengan mata kuliah lainnya dalam kurikulum Program Studi Pengembangan Wilayah dan Kota, maka mata kuliah Studio Pemetaan juga menyajikan materi perkuliahan dalam tiga bagian, yaitu bagian pengantar, isi, dan evaluasi. Bagian pengantar diberikan pada minggu pertama perkuliahan, merupakan materi perkuliahan yang terkait dengan rencana garis besar pembelajaran dalam satu semester, satuan acara pengajaran (SAP), dan kontrak perkuliahan. Materi tersebut terdiri atas penjelasan tujuan dan sasaran perkuliahan, pokok dan sub pokok bahasan, metode, dan alokasi waktu perkuliahan. Bagian isi diberikan pada minggu kedua sampai minggu ke tujuh dan dari minggu ke delapan sampai pada minggu ke lima belas. Perkuliahan pada bagian isi merupakan penyampaian substansi materi perkuliahan sesuai dengan tujuan dan sasaran perkuliahan.
Bagian evaluasi
diberikan pada minggu ke tujuh berupa evaluasi tengah semester (mid test) dan pada minggu ke enam belas berupa evaluasi akhir semester (final test). Bagian ini bermaksud untuk mengevaluasi kemajuan penyampaian materi perkuliahan atau kemajuan pemahaman mahasiswa tentang kompetensi mata kuliah. B. TUJUAN DAN MANFAAT BUKU AJAR Tujuan dan manfaat dari Pembuatan Buku Ajar Studio Pemetaan adalah: 1. Mahasiswa memiliki referensi mengenai materi yang akan diberikan selama satu semester dan telah sesuai dengan GBRP, sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar dan berlatih; 2. Dosen memiliki kerangka acuan dalam memberikan materi sesuai dengan jadwal di dalam GBRP.
C. JADWAL PENYUSUNAN BUKU AJAR Pelaksanaan penyusunan buku ajar secara garis besar dimulai sejak tanggal 20 bulan Mei hingga tanggal delapan bulan September tahun 2014. Terdapat delapan tahap dalam penyusunan buku ajar. Tahap tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pengumuman buku ajar
20 Mei 2014
2. Lokakarya penyusunan buku ajar
25 Mei 2014
3. Pemasukan proposal buku ajar
13 Juni 2014
2
4. Pelaksanaan kegiatan penyusunan buku ajar
26 Juni-8 Sept 2014
5. Pemasukan laporan mid-term pelaksanaan kegiatan
28 Juli 2014
6. Pemasukan laporan akhir
8 September 2014
7. Presentasi akhir
8 September 2014
8. Unggah buku ajar di LMS Unhas
7-12 September 2014
Pelaksanaan kegiatan penyusunan buku ajar (butir ke empat) terdiri atas lima kegiatan, yaitu: pengumpulan pustaka, penyusunan rancangan pembelajaran, penyusunan materi bahan ajar, evaluasi, serta penggandaan dan pemasukan laporan. Adapun rincian mengenai jadwal penyusunan Buku Ajar Studio Pemetaan dapat dilihat di Tabel 1.1. Tabel 1.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penyusunan Buku Ajar Studio Pemetaan No 1 2 3 4 5
Kegiatan
Juni 3 4
1
Waktu (Bulan) Juli Agustus 2 3 4 1 2 3 4
September 1
Pengumpulan bahan pustaka Penyusunan rancangan pembelajaran Penyusunan materi bahan ajar Evaluasi Penggandan dan pemasukan laporan
3
D. ANGGARAN BIAYA PEMBUATAN BUKU AJAR Anggaran biaya pembuatan buku ajar mata kuliah Studio Pemetaan direncanakan sebesar Rp 5.000.000,00. Rincian dari anggaran tersebut dapat dilihat di dalam Tabel 1.2. Tabel 1.2. Anggaran Biaya Buku Ajar Studio Pemetaan No 1
2
Harga Satuan
Jumlah
1
1,000,000
1,000,000
ls
1
1,000,000
1,000,000
ls
1
500,000
500,000
ATK/bahan habis
ls
1
500,000
500,000
ATK/bahan habis
ls
1
500,000
500,000
rangkap
5
150,000
750,000
rangkap
5
15,000
75,000
keping
5
5,000
25,000
Jumlah
4,350,000
PPH 15%
652,500
TOTAL
5,002,500
Dibulatkan
5,000,000
Kegiatan
Satuan
Volume
Fotocopy referensi dari buku
ls
Print referensi dari internet
Kegiatan pengumpulan bahan pustaka
Kegiatan penyusunan rancangan pembelajaran ATK/bahan habis
3 4
5
Kegiatan penyusunan materi bahan ajar
Evaluasi
Penggandaan dan pemasukan laporan Penggandaan laporan lima rangkap Jilid laporan lima rangkap CD laporan 5 keping
4
BAB 2 PENGALAMAN PROSES PEMBELAJARAN A. KOMPETENSI MATA KULIAH 1. Kompetensi Utama
: menjunjung tinggi norma, tata nilai, moral, agama dan etika tanggung jawab professional (KU1); mampu berpikir secara logis, kratif, inovatif berbasis keberlanjutan bagi kehidupan lingkungan dan masyarakat (KU2);
2. Kompetensi Pendukung : menerapkan norma, standar, pedoman dan manual/kriteria perencanaan dan perancangan wilayah kota (KP4). 3. Kompetensi Lainnya
: mampu bekerja secara mandiri dan kelompok dengan koordinasi ke berbagai multidisiplin (KL1).
Kognitif 1. 2. 3. 4. 5.
Memahami dan menjelaskan perbedaan dan manfaat masing-masing alat gambar; Memahami dan menjelaskan perbedaan garis lurus horizontal, vertikal, serta diagonal; Mengaplikasikan teknik menggaris ke dalam bentuk peta; Memahami dan mengaplikasikan pengetahuan tentang skala dan peta tematik; Memetakan kondisi lapangan melalui pendekatan mental mapping (tata letak bangunan dan lingkungan sekitarnya).
Afektif 1.
2.
3.
Mampu bekerja secara mandiri dan tekun; Mampu bersikap disiplin, jujur, dan bertanggung jawab; Mampu bekerjasama dalam kelompok.
Psikomotorik Terampil menggunakan alat gambar sehingga pekerjaan yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik (tepat, cepat, bersih dan rapih).
B. SASARAN BELAJAR Mahasiswa memahami dan menjelaskan perbedaan dan manfaat masingmasing alat gambar, memahami dan menjelaskan perbedaan garis lurus (horizontal ,vertikal, diagonal) kemudian mengaplikasikannya ke dalam bentuk peta berdasarkan skala dan temanya serta mampu memetakan kondisi lapangan (tata letak bangunan dan lingkungan sekitarnya). Selain itu, mahasiswa mampu bekerja mandiri dan berkolaborasi secara tekun, disiplin jujur,
dan bertanggungg jawab untuk
meningkatkan keterampilan menggunakan alat gambar sehingga pekerjaan yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik (tepat, cepat, bersih, dan rapih).
5
C. SASARAN PEMBELAJARAN Sasaran pembelajaran yang hendak dicapai melalui mata kuliah Studio Pemetaan antara lain: 1. Memahami dasar-dasar menggambar teknik secara manual; 2. Mampu menggambar tarikan garis horizontal; 3. Mampu menggambar tarikan garis vertikal; 4. Mampu menggambar tarikan garis diagonal; 5. Mampu menggambar tarikan garis bergelombang; 6. Mengevaluasi dan membandingkan tarikan garis serta memahami skala peta; 7. Menggambar peta kota; 8. Menggambar peta wilayah kabupaten; 9. Menggambar peta wilayah propinsi; 10. Menggambar peta tematik batas wilayah administrasi; 11. Memahami peta tematik pariwisata; 12. Menggambar peta tematik pariwisata; 13. Memahami dan menggambar tata bangunan dan lingkungan; 14. Menggambar peta dengan skala dan ukuran kertas yang tepat.
D. DESKRIPSI MATA KULIAH Seperti yang telah dikemukakan di Pendahuluan, Mata Kuliah Studio Pemetaan merupakan titik awal dari rangkaian mata kuliah studio. Oleh karena itu, kelulusan mata kuliah ini menjadi prasyarat untuk mengikuti mata kuliah studio berikutnya. Mata kuliah ini disajikan pada semester pertama (semester gasal) dengan bobot empat SKS. Mata Kuliah Studio Pemetaan merupakan mata kuliah yang mempelajari tentang teknik dasar menggambar untuk kompetensi awal Prodi PWK, yaitu meliputi menggambar garis lurus vertikal, horizontal, diagonal dan bergelombang serta menggambar peta berdasarkan skala dan tematik. Keterampilan tersebut merupakan dasar dalam menganalisis dan merumuskan konsep perencanaan di mata kuliah selanjutnya. Dengan demikian, mata kuliah ini mencakup segala pemahaman mahasiswa tentang teknik menggambar manual yang didukung oleh teori dan prakteknya.
6
E. ANALISIS KEBUTUHAN PEMBELAJARAN Berdasarkan sasaran pembelajaran dan kompetensi mata kuliah Studio Pemetaan, maka kebutuhan pembelajaran, secara prosedural dapat dilihat dari skema berikut: (PLU) Menggambar peta dengan skala dan ukuran kertas yang tepat .
13. Memahami dan menggabar tata bangunan dan lingkungan (Pendekatan Mental Mapping)
10. Memahami peta tematik pariwisata
12. Menggambar peta tematik batas wilayah administrasi
11. Menggambar peta tematik pariwisata
7. Menggambar peta wilayah propinsi
8. Menggambar peta wilayah kabupaten
9. Menggambar peta kota
6. Mengevaluasi dan membandingkan tarikan garis serta memahami skala peta;
4. Mampu menggambar tarikan garis diagonal
2. Mampu menggambar tarikan garis vertikal
5. Mampu menggambar tarikan garis bergelombang
3. Mampu menggambar tarikan garis horizontal
1. Memahami dasar-dasar menggambar teknik secara manual
Gambar 2.1. Skema Analisis Kebutuhan Pembelajaran
7
F. PENGALAMAN BELAJAR Pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa didasari pada metode pembelajaran. Terdapat tiga metode yang digunakan dalam proses belajar di mata kuliah ini, yaitu: ceramah interaktif, praktek menggambar, dan survei lapangan. Ceramah interaktif dan praktek menggambar dilakukan di dalam kelas (indoor) sementara survei lapangan dilakukan di lokasi yang disepakati (outdoor). Perbandingan antara kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas adalah 90% berbanding 10%. Variasi metode dilakukan agar mahasiswa memiliki pengalaman yang juga beragam untuk menghindari kegiatan belajar yang monoton. Penjelasan dari masing-masing metode adalah sebagai berikut: 1. Metode Belajar Indoor Metode belajar indoor terdiri atas dua kegiatan, yaitu ceramah interaktif dan praktek menggambar. Proses belajar mengajar dilakukan di dalam kelas melalui proses bimbingan dan pengawasan dosen. Ceramah interaktif merupakan metode yang dilakukan dua arah, antara dosen dan mahasiswa. Melalui ceramah, dosen mempresentasikan materi kuliah kepada mahasiswa. Selain itu, ceramah juga berfungsi sebagai cara untuk memberikan teori dasar serta arahan singkat kepada mahasiswa sebelum memulai praktek menggambar. Praktek menggambar merupakan kegiatan yang paling dominan dalam mata kuliah Studio Pemetaan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai materi yang diberikan oleh dosen karena mereka akan mendapatkan pengalaman secara langsung. Melalui metode belajar indoor, mahasiswa diharapkan memperoleh pemahaman teori menggambar manual dan mampu mempraktekkannya dalam bentuk gambar dengan teknik pinsil dan mewarnai. Ceramah interaktif dan praktik menggambar dilakukan setiap pertemuan. Ceramah interaktif dilakukan pada jam pertama kemudian dilanjutkan dengan praktek menggambar berdasarkan jadwal yang telah ditentukan seperti menggambar garis horizontal, vertikal, diagonal, bergelombang. Selanjutnya, mahasiswa dilatih untuk menggambar peta kawasan kota, wilayah kabupaten, propinsi dan peta tematik .
8
2. Metode Belajar Outdoor Metode belajar outdoor merupakan kegiatan survei lokasi. Kegiatan ini bertujuan menerapkan hasil teori dan praktek menggambar yang telah diperoleh di dalam kelas, juga memberikan pengenalan kondisi lapangan khususnya terhadap pemetaan tata letak bangunan dan lingkungan sekitarnya. Kegiatan ini dilakukan berkelompok berdasarkan lokasi yang disepakati. Materi survei meliputi ukuran bangunan, fungsi bangunan, elemen lingkungan sekitar seperti sungai, jembatan, kanal, taman, dan jalur jalan. Hasil dari survei tersebut diolah kembali di dalam kelas secara mandiri dan berkelompok.
G. PENILAIAN CAPAIAN BELAJAR Setiap tahap pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa wajib dinilai oleh dosen. Penilaian tersebut bertujuan mengetahui pemahaman mahasiswa terhadap materi Studio Pendataan. Selain itu, capaian belajar merupakan kerangka untuk mengevaluasi kesesuaian proses pembelajaran dengan sasaran dan kompetensi belajar. Penilaian tersebut didasarkan pada metode pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan
seperti kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik. Setiap
kompetensi memiliki indikator dan bobot penilaian masing-masing, seperti yang dapat dilihat di Tabel 2.1. Tabel 2.1 Penilaian Capaian Belajar Metode Ceramah Interaktif
Kompetensi Kognitif
Afektif
Praktek Menggambar
Motorik Kognitif
Indikator Mahasiswa mampu menjawab secara tepat pertanyaan yang diberikan oleh dosen. Mahasiswa tenang dan memperhatikan saat dosen menjelaskan materi. Mahasiswa aktif bertanya dan memberi komentar terhadap materi yang diberikan. Mahasiswa tiba tepat waktu Kemampuan mencatat materi Mahasiswa memahami teknik menggambar garis lurus horizontal, vertikal, diagonal, dan bergelombang. Mahasiswa memahami manfaat dan perbedaan beraneka macam alat gambar seperti pinsil, kertas, mistar dan meja gambar.
Bobot (%) 3
3
2 10 2 2 1
6
1
3 10
80
3
9
Afektif
Motorik
Survei Lapangan
Kognitif
Afektif
Motorik
Mahasiswa memahami teknik menggambar peta berdasarkan skala dan temanya Mahasiswa mengumpulkan tugas tepat waktu. Mahasiswa bersikap sopan selama proses pembelajaran Mahasiswa jujur dalam mengerjakan tugas Lay out tugas rapi dan bersih. Teknik menggaris sesuai ketentuan tebal dan tipis. Teknik pewarnaan yang menarik Terampil menggunakan alat gambar Kesesuaian gambar dengan skala dan tema Mahasiswa memahami dan mengumpulkan data yang relevan (ukuran bangunan, fungsi bangunan, elemen lingkungan sekitar seperti sungai, jembatan, kanal, taman, dan jalur jalan) Mahasiswa memahami kondisi lapangan Mahasiswa mampu bekerja mandiri dengan tekun Mahasiswa disiplin, jujur, dan bertanggung jawab Mahasiswa mampu bekerja dengan kelompok Mahasiswa mahir dalam menggunakan alat ukur dan alat gambar di lapangan TOTAL
4 5 7
20
8 10 10 10 10
50
10
2
3
1 1,5 1,5
10 5
2 2
2
100
100
100
H. PERMASALAHAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN Permasalahan dalam proses pembelajaran yang umumnya terjadi pada mata kuliah Studio Pemetaan disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dosen dan mahasiswa. Faktor eksternal berasal dari fasilitas yang disediakan oleh pihak fakultas atau jurusan. Permasalahan internal dapat berupa kurangnya referensi mengenai Studio Pemetaan yang sesuai dengan GBRP dan sasaran belajar. Kurangnya referensi berupa buku ajar mengakibatkan kurangnya materi yang akan diberikan kepada mahasiswa. Belum tersedianya buku ajar untuk mata kuliah Studio Pemetaan juga mengakibatkan timbulnya perbedaan beberapa materi ajar antara kelas A dan kelas B atau antara dosen yang satu dengan yang lain. Permasalahan internal lainnya berupa kurangnya motivasi mahasiswa untuk belajar karena sebagian besar mereka menganggap praktek menggambar merupakan kegiatan yang membosankan. Oleh
10
karena itu, diperlukan sebuah referensi untuk membantu mahasiswa dalam menambah dan memahami materi. Selain itu, diperlukan juga evaluasi terhadap metode pembelajaran agar mahasiswa termasuk dosen terus termotivasi. Permasalahan eksternal berupa kurangnya fasilitas baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Studio Pemetaan dibagi menjadi dua kelas, yaitu Kelas A dan Kelas B dengan jumlah mahasiswa yang sama, satu dosen koordinator dan dua dosen pendamping. Jumlah fasilitas seperti kursi dan meja gambar di dalam ruangan tidak mencukupi
sehingga
mempersulit
mahasiswa
dalam
melakukan
praktik
menggambar. Kurangnya kualitas fasilitas penunjang dapat dilihat dari LCD yang tidak dapat beroperasi dengan baik. Permasalahan eksternal juga termasuk lokasi kampus yang relatif jauh dari pusat kota yang belum ditunjang oleh prasarana kendaraan umum. Hal tersebut menyebabkan mahasiswa hadir tidak tepat waktu. Permasalahan tersbut dapat menghambat proses belajar mengajar.
11
I. GBRP STUDIO PEMETAAN PERTEMUAN KE 1 2
3
4
5
Tabel 2.2 Garis Besar Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Studio Pemetaan MATERI SASARAN STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN/ KRITERIA PENILAIAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TOPIK PEMBAHASAN Perkenalan dan Kontrak Tercapainya kesepakatan Diskusi Pembelajaran kontrak pembelajaran Menjelaskan beberapa macam Mengenali alat-alat PengantarMenggambar media dan perangkat gambar, Kuliah dan praktikum singkat gambar dan kemampuan Free Hand teknik gambar free hand awal menggambar (t0) Praktikum menarik garis horisontal tanpa putus dengan panjang garis 20 Menggambar tarikan garis Ketekunan menarik garis, cm, 30 cm dengan jarak baris horisontal dengan menggunakan daya tahan belajar, Menggambar tarikan bervariasi 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm, pensil serutan tipe H dan 3H, kerapihan (capaian jumlah garis 1 dsb. Tugas dilakukan secara free ketajaman serutan sesuai lembar yang sesuai dengan hand tanpa menggunakan alat bantu. dengan mata pena 0.7, 0.5 permintaan) Pemberian tugas tambahan di rumah. Praktikum menarik garis tanpa putus secara vertikal dari atas ke bawah dengan panjang garis 20 cm, Menggambar tarikan garis Ketekunan menarik garis, 30 cm dengan jarak baris bervariasi vertikal dengan menggunakan daya tahan belajar, Menggambar tarikan 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm, dsb. Tugas pensil serutan tipe B dan 4 B, kerapihan (capaian jumlah garis 2 dilakukan secara free hand tanpa ketajaman serutan sesuai lembar yang sesuai dengan menggunakan alat bantu. dengan mata pena 0.3, 0.1 permintaan) Pemberian tugas tambahan di rumah dengan pola garis grid
Menggambar tarikan garis 3
Menggambar tarikan garis diagonal dengan menggunakan pensil serutan tipe HB ketajaman serutan sesuai dengan mata pena 0.7, 0.1
Praktikum menarik garis tanpa putus secara diagonal dari sudut kanan atas ke sudut kiri bawah dengan panjang garis bervariasi, jarak baris bervariasi 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm, dsb. Tugas dilakukan secara
Ketekunan menarik garis, daya tahan belajar, kerapihan (capaian jumlah lembar yang sesuai dengan permintaan)
BOBOT NILAI (%)
5%
5%
5%
12
PERTEMUAN KE
SASARAN PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN/ TOPIK PEMBAHASAN
STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
KRITERIA PENILAIAN
BOBOT NILAI (%)
5%
free hand tanpa menggunakan alat bantu. Pemberian tugas tambahan di rumah dengan pola garis grid diagonal
6
7
8
9
Menggambar tarikan garis 4
Menggambar tarikan garis bergelombang dengan menggunakan pensil serutan tipe 4B ketajaman serutan sesuai dengan mata pena 0.5
Praktikum menarik garis bergelombang horisontal tanpa putus Tugas dilakukan secara free hand tanpa menggunakan alat bantu. Pemberian tugas tambahan di rumah dengan gambar garis kontur sesuai dengan peta yang diberika
Ketekunan menarik garis, daya tahan belajar, kerapihan (capaian jumlah lembar yang sesuai dengan permintaan)
Evaluasi dan Perkenalan Skala Peta
Membandingkan hasil gambar pada saat awal menarik garis (t0) dengan hasil gambar tarikan garis t3. Menjelaskan jenis-jenis skala (skala angka/numerik, skala garis/grafik, skala kalimat/verbal)
Kuliah dan Praktikum mengubah skala anga dan skala kalimat
Kemampuan menghitung perubahan skala
Menggambar Peta Kota
Menggambar dan mengubah skala peta kota (kertas A1), Mengubah peta kota dari kertas A1 ke kertas A4
Menggambar Peta Wilayah Kabupaten
Menggambar dan mengubah skala peta Wilayah Kabupaten (kertas A1), Mengubah peta kota dari kertas A1 ke kertas A4
Praktikum menggambar peta kota dan mengubah skalanya dari peta dasar – ke media A1 dan media A1 – ke media A4 Pemberian tugas tambahan di rumah dengan mengubah peta dasar dengan menggunakan skala angka Praktikum menggambar peta kota dan mengubah skalanya dari peta dasar – ke media A1 dan media A1 – ke media A4 Pemberian tugas tambahan di rumah dengan mengubah peta dasar
Ketekunan, daya tahan belajar, kerapihan, dan kesesuaian tugas
10 %
Ketekunan, daya tahan belajar, kerapihan, dan kesesuaian tugas
10 %
13
PERTEMUAN KE
SASARAN PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN/ TOPIK PEMBAHASAN
Menggambar Peta Wilayah Propinsi
Menggambar dan mengubah skala peta Wilayah Propinsi (kertas A1), Mengubah peta kota dari kertas A1 ke kertas A4
Menggambar PetaTematik 1
Perkenalan Alat Tulis Poster Menggambar peta tematik batas wilayah administrasi kelurahan/desa dan kontur kabupaten (kertas A1)
13
Menggambar Peta Land Use 1
Pengenalan Peta Pariwisata dan teknik fotografi dan pengambilan gambar
14
Menggambar Peta Land Use 2
Menggambar peta pariwisata
15
Menggambar Peta Land Use 3
16
Tugas/Ujian
10
11, 12
Menggambar Tata Bangunan dan Lingkungan melalui pendekatan Mental Mapping Menggambar peta dengan skala dan ukuran kertas tertentu
STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN dengan menggunakan skala angka Praktikum menggambar peta kota dan mengubah skalanya dari peta dasar – ke media A1 dan media A1 – ke media A4 Pemberian tugas tambahan di rumah dengan mengubah peta dasar dengan menggunakan skala angka Praktikum menggambar peta tematik batas administrasi dan kontur dengan menggunakan teknik warna (cat poster dan cat air) Latihan lapangan dalam kampus. Tambahan tugas: survey dan mendokumentasikan gambargambar pariwisata Praktikum menggambar peta pariwisata yang dikombinasikan dengan menyajikan informasi fotofoto dokumentasi pariwisata Survei lapangan konteks lingkungan dan menggambar track dan menyajikan dokumentasi yang ditangkap selama perjalanan lapangan (rute di luar kampus) Praktikum
KRITERIA PENILAIAN
BOBOT NILAI (%)
Ketekunan, daya tahan belajar, kerapihan, dan kesesuaian tugas
10 %
Ketekunan, daya tahan belajar, kerapihan, dan kesesuaian tugas
10 %
Kesesuaian Tugas
5%
Ketekunan, daya tahan belajar, kerapihan, dan kesesuaian tugas
10 %
Kesesuaian Tugas
10 %
Kesesuaian Tugas
15 %
14
15