BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kemajuan dunia pendidikan yang semakin berkembang ini, maka tugas dan kewajiban sekolah untuk meningkatkan cara mengajar yang lebih menarik dan atraktif, yaitu dengan menyediakan alat bantu yang digunakan secara beriringan dengan materi pelajaran geografi yang di anggap sebagian materi di dalam nya cukup sulit untuk dipahami oleh siswa. Begitu pun juga dengan SMAN 1 Dayeuh Kolot yang terus meningkatkan kualitas belajar mengajar nya didalam kelas. Berdasarkan dari hasil wawancara pada lampiran 1, dalam hal ini metode ceramah masih menjadi metode utama yang diterapkan oleh guru saat belajar didalam kelas, yang menjadi salah satu penyebab kurang nya siswa aktif dikelas. Untuk mengatasi hal itu, diperlukan sebuah metode pembelajaran yang lebih interaktif, yaitu media pembelajaran yang menunjang untuk memvisualisasikan pemahaman materi tentang Litosfer
dan Pedosfer dalam bentuk 3D. Media
pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar dalam bentuk cetak maupun dalam bentuk teknologi. Materi tentang Litosfer dan Pedosfer ini sangat membutuhkan objek-objek visual dari materi yang sudah diberikan oleh guru, agar siswa/i dapat mengerti detail dari pelajaran tersebut. Dengan visualisasi beberapa objek-objek 3D yang bisa interaktif dengan cara memutar objek sehingga siswa dapat melihat objek 360ᵒ. Oleh karena itu, dibuatlah metode pembelajaran dengan menggunakan konsep media pembelajaran yang berjudul “Aplikasi Media Pembelajaran Litosfer
1
dan Pedosfer 3D untuk Siswa Kelas X berbasis Multimedia”, dengan harapan membantu siswa kelas X dalam proses belajar.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada proyek akhir ini yaitu bagaimana memvisualisasikan materi litosfer dan pedosfer dalam bentuk yang sebenarnya, agar lebih mudah dipahami?
1.3 Tujuan Tujuan masalah dari proyek akhir ini yaitu membangun aplikasi media pembelajaran pada materi litosfer dan pedosfer dalam bentuk visualisasi 3 dimensi.
1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dari proyek akhir ini sebagai berikut: a. Materi yang diambil adalah materi pembelajaran geografi pada bab 3 yang berjudul Dinamika Litosfer dan Pedosfer Serta Dampaknya Terhadap Kehidupan yang ditulis oleh Drs. K. Wardiyatmoko, MM yang diterbitkan Erlangga b. Aplikasi bersifat statis (tetap) atau tidak dapat diubah oleh user. c. Aplikasi tidak terhubung ke jaringan (offline).
1.5 Definisi Operasional Aplikasi pembelajaran ini merupakan aplikasi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran khusus nya mengenai litosfer dan pedosfer. Aplikasi ini di buat bertujuan untuk membantu belajar mengajar di dalam kelas. Penggunaan aplikasi konten media pembelajaran ini digunakan oleh guru khususnya untuk lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Dayeuh Kolot. Aplikasi
media
pembelajaran
yang
dihasilkan,
diharapkan
mampu
meningkatkan semangat belajar siswa dan meningkatkan keinginan lebih untuk
2
mempelajari materi Litosfer dan Pedosfer dengan bantuan metode belajar yang berbeda.
1.6 Metode Pengerjaan Dalam pembangunan aplikasi ini menggunakan metode pengerjaan ADDIE. ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Dengan menggunakan metode ADDIE ini pengembang dan pelanggan atau pengguna dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan. Perancangan konten media pembelajaran terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan isi pembelajaran, seperti mengidentifikasi isi konten berdasarkan kebutuhan murid. Pada penentuan konten, digunakan konsep ADDIE yaitu berupa tahapan yang berguna dalam membantu perancangan sebuah konten e-learning. Konsep ADDIE terdiri dari Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Berikut tahapan mengenai proses ADDIE.
Gambar 1- 1 Model Desain Pembelajaran ADDIE [4]
1. Analysis Kegiatan utama pada tahap ini adalah menganalisis perlunya pengembangan media/metode pembelajaran baru dan manganalisis kelayakan dan syaratsyarat pengembangan media pembelajaran baru. 3
Pengembangan media pembelajaran baru diawali oleh adanya masalah dalam media pembelajaran yang sudah diterapkan. Setelah analisis masalah perlunya pengembangan media pembelajaran baru, peneliti juga perlu menganalisis kelayakan dan syarat-syarat pengembangan media pembelajaran baru tersebut. 2. Design Kegiatan ini merupakan proses sistematik yang dimulai dari menetapkan tujuan belajar, merancang skenario atau kegiatan belajar mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Rancangan media/metode pembelajaran ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses pengembangan berikutnya. 3. Development Development dalam model ADDIE berisi kegiatan realisasi rancangan produk. Dalam tahap desain, telah disusun kerangka konseptual media/metode pembelajaran yang baru. Dalam tahap pengembangan, kerangka yang masih konseptual
tersebut
direalisasikan
menjadi
produk
yang
siap
diimplementasikan. 4. Implementation Pada tahap ini diimplementasikan media/metode yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di kelas dan diakses oleh murid. Selama implementasi, rancangan media/metode yang telah dikembangkan diterapkan pada kondisi yang sebenarnya. Setelah penerapan, dilakukan evaluasi awal untuk memberi umpan balik pada penerapan media/metode berikutnya. 5. Evaluation Evaluasi dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilaksanakan pada akhir setiap tahap sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah kegiatan berakhir secara keseluruhan. Revisi dibuat
4
sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum dapat dipenuhi oleh media/metode tersebut. Proses diatas akan berlanjut sampai dengan aplikasi yang diinginkan selesai sesuai dengan kebutuhan tersebut.[4]
1.7 Jadwal Pengerjaan Setelah metode pengerjaan ditentukan, berikut adalah timeline pengerjaan konten yang akan dibangun : Tabel 1- 1 Jadwal Pengerjaan
5