BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Seringnya menggunakan media elektronik dalam mengirim atau tukar - menukar informasi dan data, menurut Hamir yang dikutip dari (http://bppt.go.id/, 2011) peluang untuk disadap oleh pihak lain sangat besar. Lembaga pemerintah memiliki kewajiban memberikan informasi kepada publik. Namun, proses pengamanan tetap sangat penting. Ancaman yang dapat terjadi bisa berbentuk ideologi, politik, ekonomi, bahkan dapat berbentuk iptek dan informasi. Ancaman informasi dapat terjadi karena dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal bisa disebabkan oleh kecerobohan pegawai dalam menyampaikan informasi yang sebenarnya terbatas, tidak tertibnya administrasi surat rahasia dan tidak digunakannya perangkat pengamanan, misalnya tidak menggunakan persandian enkripsi ataupun kriptografi. Kriptografi terbagi dua jenis yaitu kriptografi klasik dan modern. Pada penerapannya kriptografi modern lebih dipercaya oleh masyarakat sebagai teknik untuk mengamankan data, tetapi tidak sedikit masyarakat yang masih menggunakan kriptografi klasik dengan cara mengkombinasi dua algoritma kriptografi klasik (Sadikin, 2012). Algoritma
Affine Cipher dan Beaufort Cipher yang merupakan
varian dari Vigenère Cipher adalah algoritma yang dikategorikan
ke dalam
kriptografi klasik dengan jenis cipher subsitusi. Pada penerapannya kedua algoritma tersebut memiliki kelemahan masing – masing. Affine Cipher memiliki kelemahan yaitu memiliki ukuran kunci yang kecil. Ukuran kunci yang kecil menyebabkan algoritma ini dapat dipecahkan dengan pencarian brute force. Sedangkan keamanan Beaufort Cipher tergantung dengan jumlah karakter kunci yang digunakan, semakin banyak jumlah kunci yang digunakan semakin sulit kemungkinan kunci dipecahkan. Alur diagram kelemahan kedua algoritma ini seperti Gambar 1.1 dan Gambar 1.2.
Universitas Sumatera Utara
2
Terdapat banyak penelitian yang sudah dilakukan untuk menutupi kelemahan kedua algoritma Affine Cipher dan Beaufort Cipher . Seperti halnya penelitian yang dilakukan oleh Winata (2012), beliau menganalisis beberapa kombinasi algoritma kriptografi klasik dan menyimpulkan bahwa kombinasi Affine Cipher dan Vigenère Cipher adalah kombinasi yang paling kuat. Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Juliadi (2013), beliau mengimplementasikan Affine Cipher dan diperkuat dengan Vigenère Cipher sehingga menghasilkan cipherteks yang sulit dipecahkan. Three-pass protocol merupakan salah satu metode kriptografi berbasis protokol. Protokol ini pertama kali dikembangkan oleh Adi Shamir, seorang ahli kriptografi tahun 1980. Protokol yang dikembangkan ini dikenal dengan Shamir NoKey Exchange Protocol. Disebut dengan three-pass protocol karena pengirim dan penerima pesan melakukan penukaran sebanyak tiga tahap untuk mengenkripsi pesan, sehingga
memungkinkan pengirim dan penerima mengirim dan menerima pesan
tanpa harus mendistribusikan kunci. Pada dasarnya three-pass protocol ini diimplementasikan dengan menggunakan satu algoritma enkripsi dan dekripsi yang telah disepakati oleh pihak pengirim dan pihak penerima. Pada penelitian yang dilakukan oleh Pramana (2013), beliau menggunakan three-pass protocol dalam mengimplementasikan algoritma Massey-Omura Cryptosystem untuk keamanan email dengan Algoritma Lehmann sebagai prime generator. Beliau menyimpulkan algoritma tersebut relatif aman. Selain itu telah dilakukan juga penelitian oleh Kanamori (2009), beliau mengggunakan three-pass protocol dan mendistribusi kunci dengan metode Quantum. Untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada algoritma Affine cipher dan Beaufort cipher, maka kedua algoritma ini akan dikombinasikan pada three-pass protocol. Sehingga pendistribusian kunci tidak dilakukan dan menghindari mudahnya kunci dipecahkan. Penelitian mengombinasikan algoritma kriptografi klasik dengan metode three-pass protocol sudah dilakukan oleh Oktaviana (2012), beliau mengombinasikan Caesar Cipher dengan Vigenère Cipher pada three-pass protocol. Beliau menyimpulkan kombinasi kedua algoritma tersebut relatif aman dan sederhana. Penelitian mengenai varian Vigenère cipher yaitu Beaufort cipher masih sedikit dikembangkan sehingga terkesan langka. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
Universitas Sumatera Utara
3
mengambil tugas akhir dengan judul “Implementasi kombinasi algoritma Beaufort Cipher dan Affine Cipher pada Three-pass Protocol untuk pengamanan data ”.
Gambar 1.1 Diagram proses Algoritma Affine Cipher
Gambar 1.2 Diagram proses Algoritma Vigenère Cipher
Pada Gambar 1.1 menunjukkan diagram proses algoritma Affine Cipher. Pengirim mengirimkan hasil enkripsinya kepada pihak penerima berupa cipherteks CMW melalui saluran umum dan mengirimkan kunci enkripsinya melalui saluran aman. Pada Gambar 1.2 menunjukkan proses algoritma Vigenère Cipher. Pengirim mengirimkan hasil enkripsinya kepada pihak penerima berupa cipherteks
IUU
melalui saluran umum dan mengirimkan kunci enkripsinya melalui saluran aman. Jika saluran aman pada proses kedua algoritma disusupi oleh penyadap maka berdasarkan pada Gambar 1.1 kunci a : 27 dan b : 2 dapat dengan cepat diketahui. Sama seperti Gambar 1.2 Jika saluran aman pada proses kedua algoritma disusupi oleh penyadap maka berdasarkan pada Gambar 1.2 kunci : IKA akan cepat diketahui.
Universitas Sumatera Utara
4
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran yang ada pada latar belakang, rumusan masalah yang akan dibahas adalah bagaimana implementasi kombinasi algoritma klasik pada three-pass protocol untuk pengamanan data.
1.3 Batasan Masalah Dalam hal mengimplementasikan kombinasi kedua algoritma ini terdapat beberapa batasan masalah sebagai berikut : 1.
Pesan yang digunakan berupa file teks yang berekstensi *.doc
2.
Plainteks dan cipherteks yang dapat dibuat berdasarkan ASCII printable character (kode karakter 32-127 kecuali simbol singlequote (‘)
dan
doublequote (“) 3.
Implementasi berupa enkripsi dan dekripsi pesan saja.
4.
Tools yang digunakan adalah Python 3.1.1 dan SharpDevelop 4.1
5.
Parameter yang akan digunakan adalah keutuhan data, kompleksitas algoritma dan waktu proses.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengimplementasikan kombinasi algoritma Beaufort Cipher dan Affine Cipher pada Three-pass protocol untuk pengamanan data.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam hal merahasiakan pesan dengan cara yang sederhana dan aman.
Universitas Sumatera Utara
5
1.6 Metodologi Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1.
Studi pustaka Pada tahap ini penelitian dimulai dengan peninjauan pustaka berupa buku – buku,
artikel
–
artikel
ilmiah,
dan
penelitian
-
penelitian
yang
didokumentasikan dalam bentuk jurnal yang berhubungan dengan Three-pass protocol, Affine cipher, Vigenère cipher, Varian Vigenère cipher (Beaufort Cipher) 2.
Analisis dan Perancangan Berkaitan dengan batasan masalah, pada tahap ini dianalisa apa saja yang dibutuhkan dalam penelitian ini dan selanjutnya dirancang dalam sebuah model alur diagram seperti pada Gambar 1.3.
3.
Implementasi Pada tahap ini perancangan alur diagram diimplementasikan dengan tools Python 3.1.3 dan SharpDevelop 4.1.
4.
Pengujian Pada tahap ini prototipe yang telah diimplementasikan dilakukan pengujian dengan file teks yang berekstensi *.doc.
5.
Dokumentasi Pada tahap ini pendokumentasian dilakukan selama penelitian, mulai dari analisa hingga pengujian dalam bentuk skripsi.
Universitas Sumatera Utara
6
Mulai
Plainteks
Enkripsi Beaufort Cipher
Enkripsi Affine Cipher
Dekripsi Beaufort Cipher
Cipherteks 1
Cipherteks 2
Cipherteks 3
Dekripsi Affine Cipher
Plainteks
Akhir
Gambar 1.3. Alur diagram sistem Gambar 1.3 menunjukkan alur sistem yang akan dibuat dimulai dari memasukkan plainteks awal, selanjutnya akan dilakukan enkripsi dengan algoritma Beaufort Cipher sehingga menghasilkan cipherteks pertama. Selanjutnya dilakukan enkripsi dengan Affine Cipher dan menghasilkan cipherteks kedua. Selanjutnya dilakukan dekripsi Beaufort Cipher dan dihasilkan cipherteks ketiga. Pada tahap terakhir akan dilakukan dekripsi Affine Cipher dan mengembalikan plainteks awal.
Universitas Sumatera Utara
7
1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu: BAB 1
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang judul skripsi ”Implementasi kombinasi algoritma Beaufort Cipher dan Affine Cipher pada Threepass Protocol untuk pengamanan data”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2
LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang penjelasan singkat mengenai sistem kriptografi secara umum, kriptografi klasik dan teori-teori dasar perhitungan yang digunakan dalam algoritma Affine cipher, Vigenère cipher, varian Vigenère cipher (Beaufort Cipher) dan bilangan acak.
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini membahas analisis terhadap masalah penelitian dan perancangan terhadap sistem yang akan dibangun.
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi implementasi algoritma Beaufort Cipher dan Affine Cipher pada Three-pass Protocol, selanjutnya pengujian terhadap sistem yang telah dibangun dengan beberapa sampel file teks, serta pembahasan hasil pengujian dan analisisnya.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat kesimpulan dari keseluruhan uraian bab - bab sebelumnya dan saran berdasarkan hasil pengujian yang diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara