A. Pendahuluan Kemajuan dunia IT semakin bertambah pesat semenjak hadirnya sebuah teknologi jaringan global yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan lokal di seluruh dunia yang kemudian lebih dikenal dengan istilah internet. Beragam kemudahan dan kesempatan yang ditawarkan oleh teknologi internet ini telah menembus berbagai aspek kehidupan umat manusia sehingga wajar jika kemudian media ini menjadi sorortan publik baik untuk kepentingan-kepentingan yang bersifat profit maupun non profit. Perkembangan aplikasi teknologi informasi di dunia pendidikan, memacu munculnya kegiatan e-learning baik secara synchronous maupun asynchronous. Salah satu kegiatan elearning yang berbasis pada jaringan telekomunikasi adalah apabila dosen dan mahasiswa dipisahkan oleh jarak sehingga tidak memungkinkan terjadi komunikasi tatap muka langsung. Teknologi suara, video, data dan cetakan digunakan sebagai jembatan antara dosen dan mahasiswa untuk menyampaikan dan mendiskusikan bahan pelajarannya. Konsep program elearning menyediakan kemudahan bagi siapa saja yang berminat belajar, yang mempunyai keterbatasan waktu, keterbatasan jarak, cacat fisik, para pekerja diperusahaan yang ingin meningkatkan pengetahuannya tanpa harus meninggalkan pekerjaannya. E-learning merupakan pembelajaran berbasis teknologi, mencakup sejumlah aplikasi dan proses, termasuk pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran berbasis web, virtual classrooms dan digital collaboration Banyak para dosen bertanya apakah mahasiswa jarak jauh akan belajar sama dengan mahasiswa yang mendapat instruksi melalui tatap muka. Penelitian yang membandingkan kedua jenis pengajaran ini memperlihatkan bahwa pembelajaran jarak jauh dapat se-efektif instruksi tatap muka atau tradisional, kalau menggunakan metoda dan teknologi yang sesuai dengan tugastugas secara instruksi, ada interaksi antara para mahasiswa dan interaksi antara dosen dan mahasiswa, termasuk para mahasiswa memberikan masukan atau feedback kepada dosennya (Moore & Thomson, 1990; Verduin & Clark, 1991).
1
B. Profil Perusahaan CV Utenidaka Gurosamarfe Corp terbentuk pada bulan Februari 2008, berdasarkan SK pendirian perusahaan 22/02/PU/9819/08. Perusahaan kami beralamatkan di Villa Melati Mas No 97 Serpong, Tangerang. Perusahaan kami bergerak dalam bidang teknologi informasi, dimana kami memberikan jasa dalam bidang pengembangan perangkat lunak untuk keperluan bisnis ataupun lainnya. Perusahaan kami sudah berpengalaman dalam mengerjakan proyek – proyek aplikasi baik desktop, web, maupun mobile. Disamping itu kami juga sering diminta menjadi konsultan bagi perusahaan dalam mengangani masalah teknologi informasi.
C. Tanggapan Atas Term Of Reference (ToR) 1. Pengertian pekerjaan Tujuan Pekerjaan Setelah membaca Term of Reference (ToR) yang diajukan oleh Universitas Bumi Harapan dapat disimpulakan bahwa tujuan dari Term of Reference (ToR) ini adalah membangun dan mengembangkan aplikasi berbasis online, dimana aplikasi ini berfungsi sebagai media pembelajaran jarak jauh bagi mahasiswa, dosen, ataupun pihak yang terkait di dalamnya. melalui aplikasi ini pihak universitas dapat memperoleh informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan di kampus tersebut khususnya dalam pembelajaran, dan informasi-informasi lainnya Lingkup Pekerjaan Adapun lingkup pekerjaan ini adalah membangun dan menegmbangkan aplikasi online sebagai media distance learning di Universitas Bumi Harapan. Untuk kegiatan pembangunan ini terdiri dari : 1. proses analisis kebutuhan aplikasi (web dan mobile) 2. perancangan aplikasi 3. implementasi rancangan 4. pengujian perangkat lunak
2
Hasil Pekerjaan Hasil dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebuah perangkat lunak (software) yang berbasis online atau berbentuk website dan mobile aplikasi yang berfungsi untuk media pembelajaran jarak jauh yang user-friendly dan dapat diakses oleh mahasiswa ataupun dosen yang tidak terbatas pada ruang dan waktu.. 2. Saran dan Komentar Agar aplikasi ini dapat menjadi media pembelajaran jarak jauh dan dapat diakses secara bebas serta user-friendly, maka tambahn aplikasi yang di perlukan oleh universitas sesuai ToR adalah sebagai berikut: Menambah modul konfirmasi pendaftaran baik pendaftaran dosen atau siswa dengan menggunakan SMS (short Message System) Jika ada pengumuman dari dosen atau Pembina matakuliah, cukup dengan mengirimkan SMS selanjutnya SMS tersebut akan tersebar kepada seluruh Siswa yang mengikuti perkuliahan yang dibina oleh dosen yang bersangkutan Informasi hasil ujian dikirim langsung lewat SMS Pengelompokan Materi Kuliah, misalnya pengelompokan berdasarkan kajian khusus, misalnya kajian mengenai ilmu komputer, ilmu bahasa, ilmu seni dan lain-lain Perbaharuan isi dari aplikasi system yang sudah ada sebelumnya dengan mengguna ulang kode program sebelumnya. .
D. Identifikasi Fase Pengerjaan Proyek 1. Fase Pendefinisian Lingkup Proyek Fase ini bertujuan untuk menentukan kelayakan proyek, menetapkan ukuran dan batasan proyek, visi proyek, constraints dan limitations, anggota tim proyek serta anggaran dan jadwal pengembangan. Fase ini melibatkan system owner, project manager dan system analyst.
Deliverable dari fase ini adalah : Problem Statement, yaitu mengumpulkan masalah-masalah yang ada pada sistem sekarang dan megelompokkannya sesuai tingkat visibilitasnya. Penentuan problem statement dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja/framework PIECES.
3
Constraint, yaitu batasan-batasan misalnya batas anggaran, deadline, resources/tenaga yang tersedia serta standar teknologi. Initial Scope Statement, yaitu menetapkan baseline untuk mengontrol perubahan scope yang mungkin terjadi selama proyek dilaksanakan, agar tidak terjadi ketidaksesuaian antara requirement dan expectation dengan anggaran dan jadwal. Project staffing, estimasi anggaran, dan jadwal. Statement of Work, yaitu kontrak atau persetujuan untuk pengembangan sistem informasi yang menggabungkan keempat poin di atas untuk semua pihak yang terlibat dalam proyek. 2. Fase Analisa Permasalahan Fase ini mempelajari sistem yang telah ada dan menganalisisnya untuk menyediakan informasi bagi anggota proyek mengenai pemahaman atas masalah-masalah yang ada pada sistem itu sehingga proyek ini layak untuk dilaksanakan (feasibility analysis). Pada fase ini, system user telah mulai dilibatkan sebagai subyek bisnis. Selain itu juga melibatkan system owner, project manager dan system analysis. Deliverable dari fase ini adalah System Improvement Objective. Yaitu sasaran peningkatan dari sistem yang mendefinisikan kriteria bisnis dimana sistem yang baru akan dievaluasi. Tidak termasuk pendefinisian input, output atau pun proses. Caranya dengan mempelajari aspekaspek khusus dari sistem, seperti sejarah sistem, culture, dan ciri khusus dari sistem. 3. Fase Analisa Kebutuhan Secara umum fase ini untuk menentukan behaviour dari sistem (apa yang bisa dilakukan oleh sistem). Mencakup data, proses yang terjadi, antar muka yang diperlukan, level of performance serta fasilitas-fasilitas yang harus dimilki sistem. Fase ini juga lebih memfokuskan pada business requirement, dan belum mengarah pada hal yang bersifat implementasi teknis dan solusi teknologi. Oleh sebab itu, system designer tidak dilibatkan dalam fase ini. Deliverable dari fase ini adalah Business Requirement Statement, untuk menghasilkan requirement tersebut system analyst bekerjasama dengan system user melalui mekanisme interview dan pembagian kuesioner.
4
4. Fase Desain Pada fase ini Business Requirement dari fase sebelumnya ditranslasikan ke dalam bentuk system model ( misalnya data flow diagram). Logical design maksudnya desain yang dibuat masih belum mengandung solusi teknis. Deliverable dari fase ini adalah Logical System Model dan Specification. 5. Fase Analisa Keputusan Fase ini digunakan untuk mengetahui bagian dari proses bisnis yang berjalan yang perlu dilakukan komputerisasi serta peningkatan performa dan kinerja. Pada fase ini juga dilakukan technical feasibility, operational feasibility, economic feasibility, schedule feasibility, dan risk feasibility.
Fase ini menentukan solusi teknis dari proyek yang diajukan, mencakup aspek teknologi informasi yang cocok untuk sistem serta proses bisnis mana yang perlu dikomputasi. Setelah itu dilakukan evaluasi berupa : Technical Feasibility, Operational Feasibility, Economic Feasibility, Schedule Feasibility serta Risk Feasibility. Deliverable dari sistem ini : System Proposal 6. Fase Desain Fisik dan Pengintegrasian Sistem Fase ini mirip dengan logical design dimana business requirement ditranslasikan kedalam bentuk ke dalam bentuk physical design yang akan mengarah pada konstruksi sistem dengan solusi teknologi dan implementasi teknis, seperti database.
7. Fase Konstruksi dan Pengujian Fase ini digunakan untuk membuat dan melakukan testing sistem terhadap requirement yang telah diberikan serta melakukan penyesuaian antar muka terhadap proses bisnis yang lama (sedang berjalan) dengan proses bisnis baru (yang sedang dikembangkan).
8. Instalasi dan Pengiriman Fase ini digunakan untuk melakukan implementasi serta pemindahan secara perlahan dan berkala dari proses bisnis yang lama menuju proses bisnis yang baru.
5
E. Estimasi Waktu Pengerjaan Proyek Aktivitas
Kode
Estimasi Penyelesaian Tanggal Awal
Tanggal Akhir
Lama
A
18 Juli 2008
25 Juli 2008
5 hari
Analisa Permasalahan
B
1 Agustus 2008
17 Agustus 2008
12 hari
Analisa Kebutuhan
C
22 Agustus 2008
5 September 2008
10 hari
Analisa Keputusan
D
7 September 2008
3 Oktober 2008
20 hari
Desain
E
6 Oktober 2008
19 Oktober 2008
9 hari
Konstruksi
F
24 Oktober 2008
14 November 2008
16 hari
Implementasi
G
21 November 2008
15 Desember 2008
19 hari
Pendefinisian
Lingkup
Proyek
Berikut adalah table dari estimasi waktu pengerjaan proyek tersebut :
Kode
Waktu yang diperlukan (hari) Perkiraan
Kenyataan
A
5
7
B
12
16
C
10
14
D
20
25
E
9
12
F
16
20
G
19
23
6
Keterangan mengenai waktu pengerjaan proyek dapat dilihat pada Gantt Chart berikut ini :
Dalam Ghant Chart ini Hanya ditampilkan perbandingan waktu kenyataan dan waktu perkiraannya saja. Lajur Horizontal menandakan waktu pengerjaan proyek berdasarkan hari, sedangkan lajur vertikal menandakan kegiatan yang di mulai dari kode A sampai G , berdasarkan fase-fase yang telah disebutkan di atas.
F. Definisi Keterkaitan Interface Scope Definition Phase adalah fase yang paling awal harus dilakukan di antara fase-fase lainnya. Masing-masing fase harus dikerjakan secara berurutan, karena fase yang lebih awal sangat dibutuhkan untuk pengerjaan berikutnya dan fase yang berikutnya sebagian besar tidak dapat dikerjakan tanpa penyelesaian fase sebelumnya. Mungkin pasda masing-masing fase akan dibagi-bagi lagi menjadi beberapa tahapan. Seperti pada Physical Design and Integration Phase yang terbagi dalam beberapa tahapan yang masing-masing tidak saling terkait dan dapat dilaksanakan secara paralel.
7
G. Pengalokasian Sumber Daya No. 1.
Jabatan Project Manager(PM)
Tugas Utama • • • • • • •
2.
System Analyst (SA1)
• • • • • • • •
Bertanggung jawab atas jalannya proyek yang sedang dikerjakan Mengkoordinasikan segala kegiatan. Memeriksa & menyetujui draft user interface. Menetapkan target mingguan. Melakukan quality assurance management. Melakukan pemeriksaan atas database requirement. Membuat laporan berkala kepada pimpinan. Memantau database requirement. Menggali dari Business Process System Analyst terhadap technical system requirements (workflow, security, dll) Membuat system requirements, yang tidak termasuk pekerjaan Business Process System Analyst. Dengan bantuan informasi Business Process System Analyst, membuat mock- up interface. Mempelajari domain permasalahan yang terkait dengan proyek ini. Melakukan perancangan sistem (system design: DFD, UML, ER). Menyiapkan standar programming. Melakukan system testing & user acceptance testing.
3.
Programmer
•
Melakukan implementasi dari desain yang telah dilakukan dari System Analyst, Lead Programmer.
4.
Business Process System Analyst (SA2)
•
Memberikan informasi mengenai proses bisnis yang berlaku kepada System Analyst, Lead Programmer dan Progammer. Melakukan analisa permasalahan. Melakukan analisa terhadap pelaksanaan proyek. Melakukan analisa kebutuhan sistem.
5.
Documentator (Doc)
• • •
Membuat dokumentasi aplikasi (UML, modul descriptions). Membuat dokumentasi penggunaan aplikasi (manual). Mengumpulkan semua dokumen yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek.
6.
Debugger dan Tester
•
Melakukan system testing. Hal ini dilakukan oleh tester. Pada proses ini diharapkan tester dapat menemukan kekurangan dari program. Bug fix. Debugger bertugas memperbaiki kekurangan yang ditemukan oleh tester.
• • •
• 7.
Database
•
Mendesain database yang diperlukan.
8
Administrator (DB)
• •
Melakukan implementasi desain database. Membuat koneksi antara database dan sistem.
8.
Designer
• •
Merancang alur aplikasi Merancang interface
9.
System User
•
Melakukan tatap muka langsung dengan pengguna
H. Work Breakdown Structure Fase
Nomor Aktivitas
Nama Aktivitas
Waktu perkiraan (jam)
Tenaga Ahli
1
List permasalahan peluang dan arahan Negosiasi Perencanaan proyek Presentasi proyek perencanaan
24
PM
16 24 16
PM PM and SA1 PM, SA1 dan Doc
Analisa system yang sedang berjalan Tetapkan sasaran perbaikan sistem Perbaharui rencana proyek Presentasi solusi dan rekomendasi
12
SA1 and PM
16
SA1 and PM
16 24
SA1 and Doc PM and SA1
12
SA2 and PM
2 3 4
Identifikasi kebutuhan bisnis Analisa kebutuhan sistem Prioritas kebutuhan bisnis Perbaharui rencana proyek
12 16 16
PM and SA2 PM SA2 and Doc
1 2 3 4
Identifikasi solusi kandidat Analisa solusi kandidat Rekomendasi solusi target Rekomendasi solusi proyek
24 24 16 16
PM and SA1 SA1 and PM SA1 SA1
Pendefinisian Lingkup Proyek
2 3 4 Analisa permasalahan 1 2 3 4 Analisa Kebutuhan 1
Analisa Keputusan
Desain
9
1 2
Disain arsitektur aplikasi Disain sistem database
40 40
3 4
Desain sistem antar muka Desain aplikasi lojik
40 40
5
Perbaharui rencana proyek
16
SA1 and PR1 SA1, PR2 and DB SA1 and PR1 SA1, PR2 and DB SA1 and Doc
1 2
24 24
PR1 Pr2 and DB
24
Pr2 and DB
32
PR1
5
Pembangunan antar muka Pembangunan lingkungan jaringan Pembangunan sistem database Rekayasa konstruksi aplikasi Penggabungan sistem
32
PR1, PR2 and DB
1
Pengujian jaringan
16
2
Pengujian Database
16
3
Pengujian Program
16
4
PengujianSsistem
16
5
Persiapan dan pendokumentasian Instalasi Software Uji penerimaan pengguna
16
PM, SA1 and SA2 PM, SA1 and SA2 PM, SA1 and SA2 PM, SA1 and SA2 Doc
8 8
PR2 and DB PR1 and PM
Konstruksi
3 4
Implementasi
6 7
10
I. Estimasi Biaya Proyek Di sini kami akan memberikan estimasi dari cost yang diperlukan dalam pengimplementasian sistem. Metode estimasi yang digunakan dalam pengerjaan proyek ini adalah metode estimasi Function Point (FP). Metode estimasi FP adalah metode estimasi biaya dengan cara mendekomposisikan software
menjadi
subfunction-subfunction
dimana masing-masing
subfunction tersebut diestimasi banyaknya input dan dikalikan dengan bobot pengali yang merupakan tingkat kesukaran pengimplementasianya. Akan tetapi estimasi ini akan terus direvisi sesuai dengan perkembangan yang akan terjadi.
Complexity Adjustment Value
1
Backup and Recovery
7
2
Komunikasi data
6
3
Pemrosesan terdistribusi
7
4
Kinerja Kritis
7
5
Lingkungan operasi yang ada
4
6
Entri data online
4
7
Transaksi masukan
4
8
File Induk
5
9
Kompleksitas pemeriksaan
6
10
Kompleksitas proses internal
5
11
Kode yang dipakai kembali
4
12
Instalasi
4
13
Instalasi Ganda
5
14
Pengubahan fasilitas oleh user
5
Σ Fi
73
Tabel 1. Complexity adjustment values complexity adjustment value, Σ Fi = 73
11
Computing Function Point
Bobot Pengali Faktor Pengukur
Jumlah
Mudah
Sedang
Sulit
Jumlah masukkan dari user
43
X
5
6
7
=
258
Jumlah keluaran
15
X
4
5
8
=
120
Jumlah query
20
X
3
4
7
=
140
Jumlah berkas
21
X
7
10
15
=
210
Jumlah antar muka pemakai
22
X
5
8
10
=
176
Total
904 Tabel 2. Computing function point metrics
FPestimated
=
total x (0,65 x 0,01 x Σ Fi)
=
904 x (0,65 x 0,01 x 73)
=
904 x 0,4745
=
428,948
Lama Proyek
=
4 bulan (ditentukan oleh customer)
Biaya
=
Rp 100.000,00 FP (ditentukan oleh software developer)
Dokumentasi
=
1 halaman /FP
Total ( FPestimated × Cost per FPestimated ) = 428,948 x Rp 10.000,00 = Rp 42.894.800,00
12
DAFTAR PUSTAKA nd
Elmasri, R. dan Navathe, B. [1994] Fundamentals of Database System 2 ed, Addison-Wesley, 1994 nd
Philips, Joseph.[2004] IT Project Management: On Track From Start to Finish 2 ed,McGrawHill,2004 th
Pressman, Roger S. [2001] Software Engineering A Practitioner’s Approach 5 ed, McGrawHill, 2001 th
Whitten, Jeffrey L. [2004] System Analysis and Design Method 6 ed, McGrawHill, 2004
13