PT Modern Internasional Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGALTANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Neraca Konsolidasi ……………………………………
1-2
...................................... Consolidated Balance Sheets
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……………………..
3
………………… Consolidated Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …………...
4
Consolidated Statements of Changes …………………………… in Shareholders’ Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasi ………………………
5-6
...………… Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …….
7-79
…. Notes to the Consolidated Financial Statements
***************************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp3.286.173.359 pada tahun 2010 dan Rp1.945.524.435 pada tahun 2009 Piutang hubungan istimewa, bersih Piutang lain-lain, bersih Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp410.678.587 pada tahun 2010 dan Rp232.577.818 pada tahun 2009 Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar di muka dan uang muka Uang muka investasi saham Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp427.936.607.968 pada tahun 2010 dan Rp426.328.767.437 p ada tahun 2009 Aset pajak tangguhan Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan - bersih Taksiran tagihan pajak Sewa dibayar di muka jangka panjang Setoran jaminan Beban tangguhan hak atas tanah Biaya waralaba awal, bersih Aset disewakan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp12.233.033.204 pada tahun 2010 dan Rp1.984.397.611 pada tahun 2009 Pinjaman direksi dan karyawan Piutang hubungan istimewa Aset lain-lain
ASSETS 17.500.572.952
136.816.482.433 123.345.000 58.121.201.293
2c,2o,2q,4
2d,2o,2q,5 2e,2q,6 2q,7,31
9.736.563.489
120.916.292.083 250.424.291 93.414.145.564
505.860.924.150
Total Current Assets
2f,8,14, 17,21 2p,16
169.641.798.405 1.048.857.249
197.662.573.406
2g,8,31
110.852.843.069
9
539.995.091.638
Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp3,286,173,359 in 2010 and Rp1,945,524,435 in 2009 Due from related parties, net Other receivables, net Inventories - net of allowance for inventory obsolescence of Rp410,678,587 in 2010 and Rp232,577,818 in 2009 Prepaid taxes Prepaid expenses and advance payments Advance for investment in shares of stock
119.700.683.558 3.243.576.998
6.826.655.998
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Accounts receivable - trade
177.853.524.805 19.626.495.711
2h,10,14,17 2p,16
141.542.535.297 19.831.038.632
1.734.807.645 13.479.528.405 4.168.949.260 1.871.684.960 21.929.297.539
2j,11 16 2g
3.159.920.662 16.011.836.923 13.314.305.957 3.117.225.229 2.141.265.326 24.668.686.726
NON-CURRENT ASSETS Property, plant and equipment net of accumulated depreciation of Rp427,936,607,968 in 2010 and Rp426,328,767,437 in 2009 Deferred tax assets Excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries - net Estimated claims for tax refund Prepaid long-term rent Security deposits Deferred landrights acquisition cost Initial franchise cost, net
182.394.395 71.183.098 718.494.668 42.429.076.048
Leased property - net of accumulated depreciation of Rp12,233,033,204 in 2010 and Rp1,984,397,611 in 2009 Loans to officers and employees Due from related parties Other assets
9.004.700.424 45.485.571 3.952.382.178
2k 2m,23
2e,2l,6,12 2e,6 2e 13,31
Jumlah Aset Tidak Lancar
253.666.856.498
267.187.962.961
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
793.661.948.136
773.048.887.111
TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2009 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Jumlah Kewajiban Lancar
LIABILITIES CURRENT LIABILITIES Short-term bank loans Accounts payable Third parties
132.832.178.917
14
189.891.400.000
100.278.793.096
2o,15
137.441.841.700
22.569.918.429 18.016.800.563
2e,6,15 2p,16
2.764.140.129 12.562.330.100 21.868.458.516
11.656.602.665 7.725.940.140 1.503.677.086
2o,17 2h,10 2h,10
21.666.666.653 6.918.188.150 -
Related parties Accrued expenses Taxes payable Current maturities of long-term debts Bank Loan Consumer finance Obligations under finance lease
294.583.910.896
393.113.025.248
Total Current Liabilities
200.361.153 17.730.387.000
18.549.878.000
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities Employee benefits liability
27.500.000.000 4.386.248.755 -
Long-term debts - net of current maturities Bank Loan Consumer finance Obligations under finance lease
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban imbalan kerja Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun Hutang bank Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan
105.846.397.335 4.570.024.965 2.241.922.438
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
130.589.092.891
50.436.126.755
Total Non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban
425.173.003.787
443.549.152.003
Total Liabilities
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Modal dasar - 1.200.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 639.817.902 saham Tambahan modal disetor - agio saham Saldo laba (defisit) Telah ditentukan untuk cadangan umum Belum ditentukan penggunaannya
2i,24
2o,17 2h,10 2h,10
SHAREHOLDERS' EQUITY
319.908.951.000 10.260.385.000
1b,18 1b
5.000.000.000 33.319.608.349
2q
319.908.951.000 10.260.385.000 5.000.000.000 (5.669.600.892)
Share capital - Rp500 par value per share Authorized - 1,200,000,000 shares Issued and fully paid 639,817,902 shares Additional paid-in capital Retained earnings (deficit) Appropriated for general reserve Unappropriated
Jumlah Ekuitas
368.488.944.349
329.499.735.108
Total Shareholders' Equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
793.661.948.136
773.048.887.111
TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS' EQUITY
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Catatan/ Notes
733.000.865.114
2e,2n,2s, 6,19,22
898.945.672.531
(503.381.550.754)
2e,2n, 6,20,23
(702.304.037.886)
COST OF SALES
196.641.634.645
GROSS PROFIT
229.619.314.360
BEBAN USAHA
2009
2i,2l,2n,2s, 6,10,21, 22,23,24
NET SALES
OPERATING EXPENSES
Penjualan Umum dan administrasi
108.645.719.558 73.562.208.508
98.240.862.935 82.760.926.172
Selling General and administrative
Jumlah Beban Usaha
182.207.928.066
181.001.789.107
Total Operating Expenses
47.411.386.294
15.639.845.538
INCOME FROM OPERATIONS
LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba penjualan aset tetap Laba penjualan investasi anak perusahaan Penghasilan bunga Penghasilan sewa Beban bunga
34.855.895.620
2h,10
14.235.935.653
248.047.412 703.485.243 (34.299.584.153)
3 22 2e,6 22
18.752.580.777 91.193.036 3.185.183.181 (36.795.248.809)
2o
7.905.716.474
2j,11 16,22
(2.746.312.530) 2.150.684.888
(412.747.459)
OTHER INCOME (CHARGES) Gain on sale of property, plant and equipment Gain on sale of investment in subsidiary Interest income Rental income Interest expense Gain (loss) on foreign exchange - net Amortization of excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries Others - net
Laba (rugi) selisih kurs - bersih Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan Lain-lain - bersih
(1.425.113.017) (2.300.458.975)
Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih
(2.630.475.329)
6.779.732.670
Other Income (Charges) - Net
LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK
44.780.910.965
22.419.578.208
INCOME BEFORE TAX EXPENSE (BENEFIT)
BEBAN (MANFAAT) PAJAK Tahun berjalan Tangguhan
3.128.510.654 (324.546.945)
7.370.182.508 3.025.412.332
TAX EXPENSE (BENEFIT) Current year Deferred
Jumlah Beban Pajak
2.803.963.709
10.395.594.840
Total Tax Expense
41.976.947.256
12.023.983.368
NET INCOME
19
BASIC NET INCOME PER SHARE
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2n,2s,16,22
66
2r
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Modal Ditempatkan Dan Disetor Penuh/ Share Capital Issued and Fully Paid Saldo 31 Desember 2008 Laba bersih tahun 2009 Saldo 31 Desember 2009
Telah Ditentukan Tambahan Modal Untuk Disetor - Agio Cadangan Saham/ Umum/ Additional Appropriated Paid-in For General Capital Reserve
Saldo 31 Desember 2010
Jumlah Ekuitas/ Total Shareholders’ Equity
319.908.951.000
10.260.385.000
5.000.000.000
(17.693.584.260)
317.475.751.740
Balance December 31, 2008
-
-
-
12.023.983.368
12.023.983.368
Net Income in 2009
319.908.951.000
10.260.385.000
5.000.000.000
(5.669.600.892)
329.499.735.108
Balance December 31, 2009
Penyesuaian transisi atas penerapan awal PSAK 55 (Revisi 2006) Laba bersih tahun 2010
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
-
-
-
Transition adjustment on the initial adoption of PSAK 55 (Revised 2006)
(2.987.738.015)
(2.987.738.015)
-
-
-
41.976.947.256
41.976.947.256
Net Income in 2010
319.908.951.000
10.260.385.000
5.000.000.000
33.319.608.349
368.488.944.349
Balance December 31, 2010
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Pembayaran untuk/kepada: Pemasok Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban usaha Kas dihasilkan dari operasi Penerimaan dari: Bunga Pajak Pembayaran untuk: Bunga Pajak Lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2009
716.096.619.885
913.020.880.879
(494.491.169.096)
(653.391.651.875)
(74.312.229.815) (100.456.479.603)
(102.554.649.326) (80.008.895.641)
46.836.741.371
77.065.684.037
248.047.412 2.532.308.518
91.193.036 -
(23.430.908.623) (6.027.890.463) (17.277.245)
20.141.020.970
Perolehan aset tetap Kenaikan piutang hubungan istimewa
(30.300.256.035) (7.056.593.087) (96.122.658.482)
(56.322.630.531)
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan hutang bank jangka pendek dan jangka panjang Pembayaran hutang bank jangka pendek dan jangka panjang Pembayaran hutang sewa pembiayaan Pembayaran hutang pembiayaan konsumen Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
36.940.127.431
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property and equipment Acquisitions of property and equipment Increase in due from related parties
35.022.698.186
Net Cash Provided By (Used in) Investing Activities
43.443.376.055
10
18.978.071.737
(56.698.883.296)
10
(20.895.500.982)
-
(13.255.507.241)
335.547.057.078
211.837.975.596
(324.269.944.806)
(165.107.317.967)
(867.892.810)
(67.130.000)
(9.499.961.590)
(8.781.827.683)
909.257.872
37.881.699.946
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Cash resulting from operations Cash receipts from: Interest Taxes Cash payments for: Interest Taxes Others
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Receipts from customers Payments for/to: Suppliers Salaries, wages and employees’ benefits Operating expenses
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term and long-term bank loans Payments of short-term and long-term bank loans Payments of obligations under finance lease Payments of consumer finance payable Net Cash Provided by Financing Activities
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2010
2009
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
7.794.771.601
16.581.767.601
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
9.736.563.489
14.104.861.929
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
Dampak perubahan selisih kurs KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
(30.762.138) 17.500.572.952
(20.950.066.041) Effect of foreign exchange rate changes 4
9.736.563.489
Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas Perolehan aset tetap melalui hutang pembiayaan konsumen Perolehan aset tetap melalui hutang sewa pembiayaan Reklasifikasi ke aset tetap dari: Aset dalam penyelesaian Sewa pembiayaan
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Activities Not Affecting Cash Flows
10.491.489.790
4.613.492.334
-
Acquisition of property, plant and equipment through consumer finance payable
-
Acquisition of property, plant and equipment through obligations under finance lease Reclassifications to property, plant and equipment from: Construction in progress
9.839.383.067
10
15.334.579.573
-
10
270.300.000
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Finance lease
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment of the Company
PT Modern Internasional Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H., No. 47. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/205/2 tanggal 23 Agustus 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99 tanggal 12 Desember 1972. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir dengan akta Notaris Wahyu Nurani, S.H., No. 28 tanggal 26 Juni 2008 mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-73729.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008.
PT Modern Internasional Tbk (the “Company”) was established on May 12, 1971 based on the Notarial Deed No. 47 of Djojo Muljadi, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. Y.A.5/205/2 dated August 23, 1972, and was published in the State Gazette No. 99 dated December 12, 1972. The Articles of Association has been amended several times, the last amendment was covered by Notarial Deed No. 28 dated June 26, 2008 of Wahyu Nurani, S.H., regarding the amendments of the Company’s Articles of Association to conform with the Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007 and was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU73729.AH.01.02. Year 2008 dated October 15, 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha-usaha di bidang perdagangan dan perindustrian, khususnya di bidang industri colour processing, bahanbahan fotografi, alat-alat percetakan dan perdagangan pada umumnya.
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises trading and industry, especially in colour processing industry, photographic materials, printing equipment and general trading.
Perusahaan berkedudukan di Jalan Matraman Raya No. 12, Jakarta dan cabang-cabangnya berlokasi di Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang dan Surabaya.
The Company is domiciled at Jalan Matraman Raya No. 12, Jakarta and its branches are located in Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang and Surabaya.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1971.
The Company started operations in 1971.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
its
commercial
Public Offering of the Company’s Shares In 1992, the Company had a rights issue which offered to the old shareholders new shares totaling 8,853,980 shares with a par value of Rp1,000 per share wherein an ownership of five (5) old shares was entitled to the purchase of one (1) new share at the price of Rp8,250 per share.
Pada tahun 1992, Perusahaan menerbitkan saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) sejumlah 8.853.980 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama di mana setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) saham lama dapat membeli 1 (satu) saham baru dengan harga Rp8.250.
7
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
c.
Penawaran (lanjutan)
1. Umum
Efek
Perusahaan
GENERAL (continued) b.
Public Offering of the Company’s Shares (continued)
Pada tahun 1994, Perusahaan mengkapitalisasi sebagian besar agio saham ke modal saham dengan menerbitkan saham bonus sejumlah 80.030.970 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham atau seluruhnya Rp80.030.970.000, di mana setiap kepemilikan 2 (dua) saham yang terdaftar dalam daftar pemegang saham tanggal 30 Maret 1994 memperoleh 3 (tiga) saham bonus (baru).
In 1994, the Company capitalized a substantial portion of the additional paid-in capital to capital stock by issuing bonus shares totaling 80,030,970 shares with par value of Rp1,000 per share or a total of Rp80,030,970,000 wherein an ownership of two (2) shares registered in the shareholders’ registration as of March 30, 1994 was entitled to three (3) bonus (new) shares.
Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 1997 yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 48 yang telah disebutkan di atas, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham.
During the shareholders’ extraordinary general meeting held on May 2, 1997 which was covered by Notarial Deed No. 48 mentioned above, the shareholders ratified the change in the par value of the Company’s shares from Rp1,000 per share to Rp500 per share.
Pada tanggal 31 Desember 1998, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya).
As of December 31, 1998, the Company has listed all its issued and fully paid shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges).
Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure As of December 31, 2010 and 2009, Subsidiaries with percentage of ownership of more than 50% are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
8
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
GENERAL (continued)
Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)
Anak Perusahaan/ Subsidiaries
Lokasi/ Domicile
Tahun Mulai Operasi Komersial/ Year of Commercial Operations
Kegiatan Pokok/ Principal Activities
PT Modern Photo Industry (MPI) *
Jakarta dan Serang Jakarta and Serang
Produsen film dan kertas foto/ Assembler of photographic film and paper
PT Modern Putra Indonesia (MPRI)
Jakarta
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah aset 31 Desember/ Total Assets December 31, 2010
2009
1979
99,99
81.179.784.275
121.551.947.797
Perdagangan eceran produkproduk fotografi, elektronik, telekomunikasi (kartu telepon), makanan dan minuman Retailer of photographic, electronic, telecommunication (phone card), food and bevarages products
1988
99,99
254.234.788.451
193.298.528.101
Jakarta
Studio foto dan photobox/
1990
99,99
27.734.666.074
7.512.478.533
Jakarta
Photo studio and photobox
Jakarta
PT Modern Data Solusi (MDS) (dahulu/formerly PT Modern Indolab)
c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure (continued)
* Sudah tidak beroperasi sejak Oktober 2010 * No longer operation since October 2010
d.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan
d.
The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors and Audit Committee as of December 31, 2010 and 2009, are as follows:
Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama (Independen) Komisaris Komisaris Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Penjualan dan Pemasaran Direktur Operasional Direktur Keuangan Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees
: : :
Achmad Fauzi Hasan Cuncun Mulyadi Wijaya Wibowo Chao Shern Yuan
: : :
Board of Commissioners President Commissioner (Independent) Commissioner Commissioner
:
Sungkono Honoris
:
Board of Directors President Director
: : :
Henri Honoris Lim Djwe Khian Donny Sutanto
: : :
Sales and Marketing Director Operational Director Finance Director
: : :
Achmad Fauzi Hasan Eka Darmawan Izudin
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
9
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) e.
2.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) d.
Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued)
Gaji dan tunjangan lainnya yang diperuntukkan bagi direksi dan komisaris Perusahaan sejumlah Rp4.582.245.500 dan Rp5.162.001.000 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
Salaries and allowances incurred for the Company’s directors and commissioners totaled Rp4,582,245,500 and Rp5,162,001,000 in 2010 and 2009, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki masing-masing 905 dan 1.577 karyawan tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and its Subsidiaries have a total of 905 and 1,577 permanent employees (unaudited), respectively.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasi ini telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh Bapepam-LK bagi perusahaan dibidang perdagangan dan perindustrian yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”), Regulation and Disclosure Guidance issued by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) for those publicly-listed companies engaged in trading and industry.
a.
a.
Dasar penyajian konsolidasi
laporan
keuangan
Basis of preparation financial statements
of
consolidated
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi dan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value), penyertaan saham yang dicatat dengan metode ekuitas, dan aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali.
The basis of measurement in the preparation of the consolidated financial statements is the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and the historical cost basis of accounting, except for inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value, investment in shares of stock which is accounted for using the equity method, and certain property, plant and equipment which are carried at revalued amounts.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by presenting cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah.
10
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) b.
c.
d.
e.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Prinsip-prinsip konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan semua Anak Perusahaan dengan persentase kepemilikan saham baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% seperti yang diungkapkan dalam Catatan 1c.
The consolidated financial statements cover the financial statements of the Company and all Subsidiaries in which the Company has direct or indirect ownership of more than 50% as discussed in Note 1c.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and balances have been eliminated.
Setara kas
c.
Cash equivalents
Setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas.
Cash equivalents are defined as short-term, highly liquid investments and readily convertible to known amounts of cash.
Setara kas meliputi deposito berjangka yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang.
Cash equivalents consist of time deposits maturing within 3 (three) months or less since the date of placement and not pledged as collateral.
Cadangan kerugian penurunan nilai
d.
Allowance for impairment losses
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, cadangan kerugian penurunan nilai piutang ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya masing-masing piutang pada akhir tahun. Piutang yang telah berumur dua tahun atau lebih disisihkan seluruhnya, sedangkan piutang yang berumur kurang dari dua tahun tidak disisihkan kecuali terdapat kemungkinan tidak tertagih.
Prior to January 1, 2010, allowance for impairment losses of receivables is provided based on a review of the collectibility of the individual outstanding amounts at the end of year. Receivables which are outstanding for two years or more are fully provided, while receivables which are outstanding for less than two years are not provided except for amounts identified as uncollectible.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 2q).
Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries provide allowance for impairment losses in accordance with the provision of PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 2q).
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
e.
Transactions with related parties The Company and Subsidiaries have transactions with entities which have related party relationships as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
11
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
f.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Transactions (continued)
with
ACCOUNTING
related
parties
Saldo hutang dan piutang yang timbul dari transaksi pembelian dan penjualan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing disajikan sebagai Hutang Usaha dan Piutang Usaha pada neraca konsolidasi, sedangkan saldo hutang dan piutang yang timbul dari transaksi dengan pihak hubungan istimewa di luar transaksi pembelian dan penjualan, masing-masing disajikan sebagai Hutang Hubungan Istimewa dan Piutang Hubungan Istimewa pada neraca konsolidasi.
The balances of accounts payable and receivable resulting from purchases and sales transactions with related parties are shown as part of Accounts Payable - Trade and Accounts Receivable - Trade in the consolidated balance sheets. On the other hand, the balances of accounts payable and receivable resulting from non-trade transactions with related parties, are shown as Due to Related Parties and Due from Related Parties, respectively, in the consolidated balance sheets.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties have been disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
Persediaan
f.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value) di mana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving-average method). Penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value, wherein the cost is determined by the moving-average method. Allowance for inventory obsolescence and decline in the value of inventories are provided based on a review of the condition of inventories at the end of the year to reduce the carrying value of inventories to its net realizable value.
Biaya persediaan eceran ditentukan dengan menggunakan metode eceran mengurangi harga jual persediaan dengan persentase margin bruto yang sesuai. Persentase rata-rata digunakan untuk setiap departemen penjualan eceran yang menjual kelompok barang yang berbeda.
The cost of the retail inventories is determined using the retail inventory method by reducing the sales value of the inventory by the appropriate percentage gross margin. An average percentage for each retail department which sells different group of products is use.
12
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) g.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Biaya dibayar di muka
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Aset tetap ·
Prepaid expenses Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya. h.
ACCOUNTING
h.
Property, plant and equipment ·
Pemilikan langsung
Direct ownership
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of income as incurred.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
The Company and certain Subsidiaries provide depreciation using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan
3 - 20 4 -10 4-5 4-5
13
Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan) ·
·
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Property, plant and equipment (continued) ·
Pemilikan langsung (lanjutan)
ACCOUNTING
Direct ownership (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in statement of income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah kembali, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biayabiaya tertentu seperti biaya legal, biaya notaris dan lainnya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Land is stated at the acquisition cost and not depreciated. Costs related to the legal, notarial, and other costs of acquisition or renewal of land titles were deferred and are being amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.
Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang ”Penurunan Nilai Aktiva”, jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi pada saat terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
In accordance with PSAK No. 48 concerning “Impairment in Asset Value”, the net recoverable amount of an asset should be estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value is recognized as loss in the consolidated statements of income. The recoverable amount of an asset is measured as the higher of the net selling price or value in use. ·
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress Construction in progress is stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when construction is completed and the assets are ready for their intended use.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
14
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan) ·
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Property, plant and equipment (continued) ·
Sewa
ACCOUNTING
Leases
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating lease.
Perusahaan dan sebagai lessee
The Company and Subsidiaries as a lessee i) Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company and Subsidiaries recognize assets and liabilities in the consolidated balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are reflected in profit and loss. Capitalised leased assets (presented under the account of property and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company and Subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term.
i)
Anak
Perusahaan
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
15
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Aset tetap (lanjutan) ·
h.
Perusahaan dan sebagai lessor
Anak
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca konsolidasi sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
ii)
Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di neraca konsolidasi sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus selama masa sewa.
Under an operating lease, the Company and Subsidiaries recognized lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
The Company and Subsidiaries as a lessor
Perusahaan
i)
Leases (continued) ii)
Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
ACCOUNTING
Property, plant and equipment (continued) ·
Sewa (lanjutan) ii)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
16
i)
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company and Subsidiaries recognise assets held under a finance lease in the consolidated balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the net investment in the finance lease.
ii)
Under an operating lease, the Company and Subsidiaries present assets subject to operating leases in its consolidated balance sheets according to the nature of the asset. Initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Lease income from operating leases is recognized as income on a straight-line method over the lease term.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Imbalan kerja
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan
j.
Beban Tangguhan Hak Atas Tanah
k. Deferred Landrights Acquisition Costs In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, costs associated with the legal transfer or renewal of land titles, such as, among others, legal fees, area survey and land remeasurement fees, notarial fees, taxes and other expenses, are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the related landrights.
Berdasarkan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan atau pembaharuan hak atas tanah, meliputi, antara lain, biaya legal, biaya survei area dan pengukuran kembali luas tanah, biaya notaris, pajak dan biaya terkait lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa berlaku hak atas tanah yang bersangkutan. l.
Excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries The excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries (presented after deducting excess of equity in net assets of Subsidiaries over the cost of investments) is being amortized over twenty (20) years using the straight-line method. Management’s main reason for amortizing the excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries over twenty (20) years is because the Subsidiaries, in general, have good operational performance and have already operated for seventeen (17) to twenty nine (29) years.
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan (disajikan setelah dikurangi selisih lebih aset bersih Anak Perusahaan atas biaya perolehan penyertaan) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. Manajemen berpendapat bahwa alasan utama pengamortisasian selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun adalah karena pada umumnya Anak Perusahaan tersebut mempunyai kinerja usaha yang cukup baik dan telah menjalankan usahanya selama 17 (tujuh belas) sampai 29 (dua puluh sembilan) tahun. k.
Employee benefits Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employee benefits based on the Law No.13 is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarials gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10% of the present value of defined benefit obligations or the fair value of the plan assets, if any at that date. The gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected remaining service years of the employees.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan UU No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. j.
ACCOUNTING
Aset disewakan
l.
Leased property Leased property is stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the leased property in line with the estimated useful lives of the property, plant and equipment under direct ownership (Note 2h).
Aset disewakan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung (Catatan 2h). 17
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan)
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
m. Biaya waralaba awal
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Initial franchise cost
Initial franchise fee in Subsidiary (MPRI) is deferred and amortized over a period of 20 years using the straight-line method.
Biaya waralaba awal pada Anak Perusahaan (MPRI) ditangguhkan dan diamortisasi selama 20 (dua puluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). n.
Pengakuan pendapatan dan beban
n.
Revenue and expense recognition Revenue from export sales is recognized when goods are shipped. Revenues from domestic sales, photo finishing services, repairs and assembling services are recognized when goods are delivered to customers or when the photo finishing services, repairs and assembling services have been completed. Expenses are recognized when these are incurred.
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Pendapatan dari penjualan lokal, jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan dan perakitan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan atau pada saat jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan dan perakitan telah selesai. Beban diakui pada saat terjadinya. o.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
o.
Foreign balances
currency
transactions
and
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal transaksi perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.
Transactions in foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the time of the transactions. At balance sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the middle exchange rates at the last bank transaction date as published by Bank Indonesia.
Keuntungan atau kerugian atas selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan.
Exchange rate gains or losses arising from the foreign currency transactions and from the translation of foreign currency denominated monetary assets and liabilities are recognized in the current year operations.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 AS$
¥ SIN$ GB£
€ p.
ACCOUNTING
2009
8.991 110,29 6.980,61 13.893,80 11.955,79
Pajak Penghasilan
9.400 101,7 6.698,67 15.114,36 13.509,73
p.
US$
¥ SIN$ GB£
€
Income Tax Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. 18
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) p.
q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment (SKP) is received or, if appealed against by the Company and Subsidiaries, when the result of the appeal is determined.
Instrumen keuangan
q.
Financial instruments
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAKPSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.
Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. These revised PSAKs have been applied prospectively.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
PSAK No. 50 (Revised 2006) prescribes the requirements for the presentation of financial instruments and information that should be disclosed in the financial statement, whereas PSAK No. 55 (Revised 2006) prescribes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This Standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
Penyesuaian transisi dari penerapan secara prospektif PSAK yang direvisi di atas sebesar Rp2.987.738.015 dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010.
The transition adjustment from the prospective adoption of the above revised PSAKs which amounted to Rp2,987,738,015, has been recorded in the retained earnings at January 1, 2010.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan
Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company or its Subsidiaries commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi kas dan setara kas, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain, pinjaman karyawan, dan investasi pada saham yang tidak memiliki kuotasi pasar.
The Company and Subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade and other receivables, employee receivables and unquoted investments in shares of stock.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan pengakuan awal tergantung klasifikasinya sebagai berikut: ·
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
setelah pada
·
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss. Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
Aset keuangan (lanjutan)
Financial instruments (continued) Financial assets (continued) Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the balance sheets at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of income.
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan neraca konsolidasi pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. ·
ACCOUNTING
·
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain dalam kategori ini.
The Company and Subsidiaries have cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade receivables and other receivables in this category.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
q.
Aset keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) ·
setelah
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) Financial assets (continued)
pengakuan
Subsequent measurement (continued)
awal
·
Aset keuangan tersedia untuk dijual [Available-For-Sale (“AFS”)]
Available-For-Sale assets
(“AFS”)
financial
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i.
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i.
the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or
ii.
Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii.
The Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
q.
Aset keuangan (lanjutan) Penghentian (lanjutan)
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) Financial assets (continued)
aset
Derecognition of financial assets (continued)
keuangan
Apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from an asset or have entered into a passthrough arrangement, and have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognised to the extent of the Company and Subsidiaries continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company and Subsidiaries could be required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan kewajiban baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the shareholders’ equity, should be recognized in the consolidated statements of income.
Penurunan nilai dari aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau
At each balance sheet date, the Company and Subsidiaries assess whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. 23
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
kelompok aset keuangan yang diestimasi secara handal. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
dapat YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganisation and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
·
·
Aset keuangan dicatat perolehan diamortisasi
pada
biaya
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
For loans and receivable carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assess whether there is any objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company and Subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
24
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan and receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivable, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan.
If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeds its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date.
25
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
Financial assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued) The amount of reversal is recognized in the consolidated statements of income. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of income.
Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi. ·
·
Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
Financial assets carried at cost If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have the quotation and is not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses are not recoverable in the next period.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya. Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Kewajiban keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan hutang bank jangka panjang.
The Company and Subsidiaries financial liabilities include short-term loans, trade payables, other payables, accrued expenses and long-term loans.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
26
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
·
·
2.
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
q.
Kewajiban keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
·
setelah
pengakuan
Financial liabilities at fair value through profit or loss SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial instruments (continued) Financial liabilities (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas kewajiban yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statements of income. ·
Pinjaman dan hutang
Loans and borrowings After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At balance sheet date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in the statements of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal neraca, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian kewajiban lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba atau rugi ketika kewajiban dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
Derecognition of financial liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
27
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued)
Kewajiban keuangan (lanjutan)
Financial liabilities (continued)
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Ketika sebuah kewajiban keuangan ditukar dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari kewajiban keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in consolidated statements of income.
Aset dan kewajiban keuangan
Financial assets and liabilities
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Saling hapus dari instrumen keuangan
Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku tanpa pengurangan untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period.
28
of
financial
liabilities
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) q.
r.
AKUNTANSI
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q.
t.
Financial instruments (continued)
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan)
Financial (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan)
Fair value (continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diijinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length market transactions); mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan; atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques permitted by PSAK No. 55 (Revised 2006), such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
Laba bersih per saham dasar
r.
assets of
and
liabilities
financial
instruments
Basic net income per share Basic net income per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares issued and fully paid for the year totaling 639,817,902 shares each in 2010 and 2009.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan sebanyak 639.817.902 saham pada masing-masing tahun 2010 dan 2009. s.
ACCOUNTING
Informasi segmen usaha
s.
Segment information
Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan umum produk Perusahaan dan Anak Perusahaan (segmen usaha) dan wilayah pemasarannya (segmen geografis).
Segment information is presented based on the general classification of the Company and Subsidiaries’ products (business segment) and marketing location (geographical segment).
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Business segment is a distinguishable component based on the Company and Subsidiaries’ product or services that are subject to risks and return that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Geographical segment presents the Company’s and Subsidiaries’ financial information classified according to providing products or services in certain economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
Penggunaan estimasi
t.
Use of estimates
\
The preparation of the consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mensyaratkan manajemen untuk memakai estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode 29
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
4.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
from those estimates.
mendatang mungkin didasarkan atas jumlahjumlah yang berbeda dari estimasi tersebut. PENJUALAN ANAK PERUSAHAAN
3. DISPOSAL OF SUBSIDIARY
Pada bulan Desember 2009, Perusahaan menjual investasi pada anak perusahaan PT Honoris Industry sebesar 79.999.000 saham (99,99%) pada harga jual sebesar Rp30.000.000.000 kepada PT Buana Graha Utama - pihak ketiga dengan nilai tercatat Rp11.247.419.223 yang menghasilkan laba penjualan sebesar Rp18.752.580.777 dan disajikan sebagai “Laba Penjualan Investasi Anak Perusahaan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Transaksi tersebut telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Angelique Tedjajuwana S.H., No. 03 tanggal 1 Maret 2010, yang telah ditandatangani oleh pihak Perusahaan dan PT Buana Graha Utama.
In December 2009, the Company sold its investment in shares of stock of PT Honoris Industry totaling 79,999,000 shares (99.99%) at a selling price of Rp30,000,000,000 to PT Buana Graha Utama - third party with carrying value of Rp11,247,419,223 resulting in gain on sale of Rp18,752,580,777 which is presented as “Gain on Sale of Investment in Subsidiary” in the consolidated statement of income. This transaction has been covered by Notarial Deed No. 03 of Angelique Tedjajuwana S.H. dated on March 1, 2010 which was signed by the Company and PT Buana Graha Utama.
Pada tanggal 31 Desember 2009, harga jual sejumlah Rp30.000.000.000 tersebut belum diterima dan disajikan sebagai akun “Piutang Lainlain” di neraca konsolidasi. Pada tahun 2010, piutang tersebut telah diterima seluruhnya.
As of December 31, 2009, the selling price of Rp30,000,000,000 is not yet collected and presented as “Other Receivables” in the consolidated balance sheet. The receivable had been fully collected in 2010.
KAS DAN SETARA KAS
4.
Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2010 Kas Bank PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp1.558.141.749 dan AS$88.069 Pada tahun 2010) PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Rp570.746.330 pada tahun 2010 dan Rp1.539.107.776 dan AS$220 pada tahun 2009) PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank DBS Indonesia (Rp35.394.559 AS$1.841, ¥1.110.490 dan SIN$592 pada tahun 2010 dan Rp195.336.097, AS$28.975, ¥ 40.816 dan SIN$572 pada tahun 2009) PT Bank ICBC Indonesia (Rp10.665.012 dan AS$15.800 pada tahun 2010 dan Rp445.081.140 dan AS$23.195 pada tahun 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain di bawah Rp100.000.000 (Rp112.578.797 pada tahun 2010 dan Rp1.080.997.075 dan AS$475 pada tahun 2009) Jumlah kas dan bank
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009
2.402.989.900
2.556.509.876
2.631.279.470
2.855.729.684
2.349.970.128 1.568.815.559 982.767.315
4.248.432
570.746.330 225.171.208
1.541.172.937 169.605.363
169.016.344
475.687.463
152.722.812 137.207.689
663.114.046 385.029.540
112.578.797
1.085.466.148
11.303.265.552
9.736.563.489
30
Cash on hand Cash in banks PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp1,558,141,749 and US$88,069 in 2010) PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Rp570,746,330 in 2010 and Rp1,539,107,776 and US$220 in 2009) PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank DBS Indonesia (Rp35,394,559, US$1,841, ¥1,110,490 and SIN$592 in 2010 and Rp195,336,097, US$28,975 and ¥40,816 and SIN$572 in 2009) PT Bank ICBC Indonesia (Rp10,665,012 and US$15,800 in 2010 and Rp445,081,140 and US$ 23,195 in 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk Others below Rp100,000,000 (Rp112,578,797 in 2010 and Rp1,080,997,075 and US$475 in 2009) Total cash on hand and in banks
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
Cash equivalents consist of:
Setara kas terdiri dari: 2010 Deposito berjangka PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah deposito berjangka Jumlah kas dan setara kas
Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka per tahun Rupiah 5.
2009 Time deposits PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
5.000.000.000 1.197.307.400
-
6.197.307.400
-
Total time deposit
17.500.572.952
9.736.563.489
Total cash and cash equivalents
6,00% - 7,00%
PIUTANG USAHA
5.
Interest rates per year on time deposits Rupiah
ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE This account represents receivables arising from sale of merchandise and services, repairs and assembling services to:
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari penjualan barang dagangan dan jasa serta jasa perbaikan dan perakitan kepada: 2010 Pihak ketiga Produk industrial Produk fotografi Produk telekomunikasi Produk mesin fotokopi Produk elektronik dan magnetik Produk peralatan musik Lain-lain
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2009
51.238.547.682 77.010.550.929 1.306.814.286 9.546.005.224 19.042.100 981.695.571
55.725.682.062 37.468.540.958 11.584.213.422 10.638.697.659 6.569.687.123 111.947.252 763.048.042
Third parties Industrial products Photographic products Telecommunication products Photocopying machine products Electronic and magnetic products Music equipment products others
Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai
140.102.655.792 (3.286.173.359)
122.861.816.518 (1.945.524.435)
Total third parties Allowance for impairment losses
Piutang usaha - bersih
136.816.482.433
120.916.292.083
Trade receivables - net
Termasuk dalam piutang usaha di atas adalah piutang dalam mata uang asing sebesar AS$280.403 pada tahun 2010 dan AS$1.976.236 dan ¥61.197.766 pada tahun 2009.
Included in the above trade receivables are receivables in foreign currencies amounting to US$280,403 in 2010 and US$1,976,236 and ¥61,197,766 in 2009.
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
The aging schedule of trade receivables is as follows:
2010 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari lebih dari 120 hari Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
2009
62.928.187.658 44.512.371.850 9.014.674.483 5.664.620.253 17.982.801.548
56.298.898.192 21.932.927.415 14.036.044.121 7.989.203.155 22.604.743.635
140.102.655.792 (3.286.173.359)
122.861.816.518 (1.945.524.435)
31
1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days more than 120 days Total Allowance for impairment losses
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bersih
5.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
136.816.482.433
PIUTANG USAHA (lanjutan)
120.916.292.083
5.
2010
6.
Saldo akhir
ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE (continued) The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: Saldo awal Pengurangan penyisihan atas anak perusahaan yang dijual Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan Penghapusan piutang selama tahun berjalan
Net
2009
1.945.524.435
(6.897.959.215)
Beginning balance Deduction of allowance for disposed subsidiary
1.550.060.817 (209.411.893)
1.458.707.156 (431.592.115)
Provision during the year Receivables written-off during the year
3.286.173.359
1.945.524.435
-
7.816.368.609
Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the assessment of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from non-collection of the accounts.
Piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan (MPRI) digunakan sebagai jaminan atas fasilitasfasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 14 dan 17).
The Company and Subsidiary’s (MPRI) trade receivables are pledged as collateral to the credit facilities obtained from various creditors (Notes 14 and 17).
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA a.
6.
TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES a.
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan pembelian berdasarkan pada tingkat harga yang disepakati. Penjualan kepada pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah Rp5.312.716.200 dan Rp211.069.163 atau 0,72% dan 0,02% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009. Saldo piutang dari transaksi penjualan tersebut berjumlah Rp123.345.000 dan Rp250.424.291 atau 0,02% dan 0,03% dari jumlah aset masingmasing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, yang disajikan dalam akun “Piutang Hubungan Istimewa - Bersih” pada neraca konsolidasi. Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah Rp145.619.513 dan Rp1.410.997.126 atau 0,02% dan 0,25% dari jumlah pembelian masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009. Saldo hutang dari transaksi pembelian tersebut berjumlah Rpnil dan Rp2.764.140.129 atau 0% dan 0,12% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai “Hutang Usaha - Pihak yang Mempunyai 32
BALANCES
WITH
The Company and Subsidiaries in their regular conduct of business are engaged in transactions with related parties principally consisting of sales and purchases which are made at agreed prices. Sales to these related parties amounted to Rp5,312,716,200 and Rp211,069,163 or 0.72% and 0.02%, respectively, of total net sales in 2010 and 2009, respectively. The trade accounts receivable from related parties amounting to Rp123,345,000 and Rp250,424,291 or representing 0.02% and 0.03%, respectively, of total assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are shown as part of “Due from Related Parties - Net” in the consolidated balance sheets. Purchases from these related parties amounted to Rp145,619,513 and Rp1,410,997,126 or 0.02% and 0.25%, respectively, of total purchases in 2010 and 2009, respectively. The accounts payable to related parties amounting to Rpnil and Rp2,764,140,129 or representing 0% and 0.12% of total liabilities as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are shown as “Accounts Payable - Related Parties” in the consolidated balance sheets (Note 15).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 15). TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
6.
TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
WITH
b.
Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada direksi dan karyawan yang dilunasi melalui pemotongan gaji bulanan berjumlah Rp45.485.571 dan Rp71.183.098 atau 0,01% dan 0,01% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Pinjaman ini disajikan dalam akun “Pinjaman Direksi dan Karyawan” pada neraca konsolidasi.
b
The Company and Subsidiaries have granted non-interest bearing loans to directors and employees, which are repayable through monthly salary deductions amounting to Rp45,485,571 and Rp71,183,098 or representing 0.01% and 0.01%, of total assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively. These loans are shown as “Loans to Officers and Employees” in the consolidated balance sheets.
c.
Satu Anak Perusahaan (MPI) menyewakan tanah, bangunan dan prasarana, serta inventaris, yang disajikan dalam akun “Aset Disewakan” pada neraca konsolidasi, kepada PT Hasta Prima Industry, pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2009 (Catatan 12). Penghasilan sewa yang diperoleh tersebut berjumlah Rp197.331.054 dan Rp34.500.000 atau 0,09% dan 0,51% dari jumlah pendapatan (beban) lain-lain masingmasing untuk tahun 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan (Beban) Lain-lain - Penghasilan Sewa” pada laporan laba rugi konsolidasi.
c.
A Subsidiary (MPI) rents land, building and improvements, furniture and fixtures, which are disclosed as “Leased Property” in the consolidated balance sheets, to PT Hasta Prima Industry, a related party in 2009 (Note 12). The rent income earned, amounting to Rp197,331,054 and Rp34,500,000 or 0.09% and 0.51% of total other income (charges) in 2010 and 2009, respectively, are shown as part of “Other Income (Charges) - Rental Income” in the consolidated statements of income.
The nature of relationships with related parties is as follows:
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Sifat hubungan dengan Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan/ Relationship with the Company and/or Subsidiaries
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
(i)
Pemegang saham Perusahaan/ Company’s stockholder
PT Inti PutraModern/ PT Inti PutraModern
(ii)
Memiliki sebagian direksi dan komisaris yang sama dengan Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan/ Partly under the same directors and commissioners with the Company and/or Subsidiaries
PT Linda Utomo Perkasa/
Seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh PT Inti PutraModern, pemegang saham utama Perusahaan/ All or a portion of the shares are owned by PT Inti PutraModern, the Company’s main shareholder
PT Fajarina Unggul Industry dan PT Modernland Realty Tbk/
(iii)
33
PT Linda Utomo Perkasa
PT Fajarina Unggul Industry and PT Modernland Realty Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
6.
TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
WITH
Transactions with related parties involving amounts of more than Rp1 billion are summarized as follows:
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah di atas Rp1 miliar adalah sebagai berikut: 2010
2009
Pembelian barang dagangan dan bahan pembantu: PT Fajarina Unggul Industry
145.619.513
1.410.997.126
Purchases of merchandise and supplies: PT Fajarina Unggul Industry
Jumlah
145.619.513
1.410.997.126
Total
The balances of accounts with related parties resulting from non-trade transactions are shown below:
Rincian saldo piutang yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2010 Aset lancar PT Fajarina Unggul Industry Lain-lain Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang hubungan istimewa - bersih Persentase dari jumlah aset
2009
246.690.000 -
246.690.000 3.734.291
Current assets PT Fajarina Unggul Industry Others
246.690.000 (123.345.000)
250.424.291 -
Total Allowance for impairment losses
123.345.000
250.424.291
Due from related parties-net
0,02%
0,03%
Percentage to total assets
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan piutang yang timbul dari transaksi pembayaran pinjaman bank, sewa dan pembayaran biaya-biaya tertentu dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
The due from related parties represent receivables for bank loan repayment, rent transactions and payments of certain expenses of related parties.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the assessment of the status of the due from related parties at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from non-collection of the accounts.
34
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
Other receivables consist of:
Piutang lain-lain terdiri dari: 2010
2009
PT Honoris Industry Fuji Film Corporation PT Hasta Prima Industry First Modern PT Multi Indo Citra MG International Penjualan Anak Perusahaan PT Buana Graha Utama (Catatan 3) Lain-lain (di bawah Rp500.000.000)
35.406.620.153 14.385.600.000 8.998.797.459 2.987.736.992 1.944.223.411 688.805.905
50.503.080.403 6.276.539.996 3.123.648.952 1.532.508.912 796.279.640
1.947.020.658
30.000.000.000 1.182.087.661
PT Honoris Industry Fuji Film Corporation PT Hasta Prima Industry First Modern PT Multi Indo Citra MG International Disposal of Subsidiary PT Buana Graha Utama (Note 3) Others (below Rp500,000,000)
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
66.358.804.578 (8.237.603.285)
93.414.145.564 -
Total Allowance for impairment losses
Piutang lain-lain - bersih
58.121.201.293
93.414.145.564
Other receivables, net
Based on the assessment of the status of the receivable at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from non-collection of the accounts.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut. 8.
OTHER RECEIVABLES
PERSEDIAAN
8.
Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2010 Produk fotografi Produk industrial Produk telekomunikasi (kartu telepon) Mesin fotocopy Produk elektronik dan magnetik Produk peralatan musik Bahan pembungkus Toko kelontong - Kelontong - Item khusus Suku cadang untuk reparasi Produk E-Moto (motor elektrik) Lain-lain
INVENTORIES
2009
42.488.487.801 22.241.818.216 10.324.329.702 6.903.896.030 3.537.497.448 133.612.703 591.202.558
79.486.222.351 19.545.948.306 16.962.143.439 11.865.208.732 7.268.743.143 134.563.466 1.689.708.445
11.193.593.272 1.788.772.909 6.969.545.948
1.071.366.902 273.942.649 5.055.152.845
Photographic products Industrial products Telecommunication products (phone card) Photocopy machines Electronic and magnetic products Music equipment products Packaging materials Convenience store Groceries Special item Spareparts for reparation E-Moto products (electric bike) Others
Sub-jumlah Persediaan dalam perjalanan
106.172.756.587 13.938.605.558
143.353.000.278 26.521.375.945
Sub-total Inventories in transit
Jumlah persediaan
120.111.362.145
169.874.376.223
Total inventories Less allowance for inventory obsolescence
Dikurangi penyisihan persediaan usang Persediaan - bersih
(410.678.587) 119.700.683.558
35
(232.577.818) 169.641.798.405
Inventories - net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
8.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki uang muka pembelian persediaan sebesar Rp122.759.068.879. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan dan satu Anak Perusahaan (MPI) memiliki uang muka pembelian persediaan sebesar Rp91.370.751.625 yang dicatat sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka” dalam neraca konsolidasi.
As of December 31, 2010, the Company has advances for purchase of inventory amounting to Rp122,759,068,879. As of December 31, 2009, the Company and a Subsidiary (MPI) have advances for purchase of inventory amounting to Rp91,370,751,625 and presented as part of “Prepaid Expenses and Advance Payments” in the consolidated balance sheets.
Perubahan penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for inventory obsolescence are as follows:
2010 Saldo awal Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Saldo akhir
9.
INVENTORIES (continued)
2009
232.577.818 1.639.176.937 (1.461.076.168)
1.185.453.179 (952.875.361)
410.678.587
232.577.818
Beginning balance Provision during the year Write-off during the year Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang.
Based on the review of the status of the inventories at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for inventories obsolescence is sufficient to cover possible losses on inventory obsolescence.
Persediaan milik Perusahaan dan Anak Perusahaan (MPRI) masing-masing digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 14 dan 17).
The Company’s and Subsidiary’s (MPRI) inventories are used as collateral to the credit facilities obtained from various creditors (Notes 14 and 17).
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran atau pencurian berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp97.661.616.000, dimana Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
The inventories are covered by insurance against losses from fire or theft under blanket policies amounting to Rp97,661,616,000, which in management’s opinions is adequate to cover possible losses from such risks.
UANG MUKA INVESTASI SAHAM
9.
ADVANCE FOR INVESTMENT IN SHARES OF STOCK This account represents advances for the purchase of shares of stock in PT Swadaya Mitra Lestari totalling 6,000,000 shares with nominal value amounting to Rp6,000,000,000 at a purchase price of Rp6,826,655,998 which had been paid in 2010. The advance is presented as “Advance for Investment in Shares of Stock” in the consolidated balance sheet, pending the completion of the notarial deed for the transfer of shares.
Akun ini merupakan uang muka untuk pembelian atas saham PT Swadaya Mitra Lestari sejumlah 6.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp6.000.000.000 pada harga pembelian sebesar Rp6.826.655.998 yang telah dibayar pada tahun 2010. Uang muka ini disajikan sebagai “Uang Muka Investasi Saham” dalam neraca konsolidasi, sambil menunggu penyelesaian akta notarial untuk pemindahan saham.
36
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP
10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Property, plant and equipment consist of:
Aset tetap terdiri dari:
2010
Saldo Awal/ Beginning Balances
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassifications
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balances
2010
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan
18.216.482.746 53.496.861.271 191.245.609.674 267.918.461.120 21.659.308.350
46.500.000.000 2.121.812.364 2.645.774.216 40.275.570.249 694.010.000
3.507.902.688 5.555.721.461 3.274.248.325 42.888.195.419 1.518.976.989
61.208.580.058 50.062.952.174 190.617.135.565 265.305.835.950 20.834.341.361
Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment
Jumlah
552.536.723.161
92.237.166.829
56.745.044.882
588.028.845.108
Total
15.334.579.573
9.384.591.084
12.113.589.373
12.605.581.284
Construction In Progress Furniture and fixtures
-
5.882.927.314
-
5.882.927.314
Finance leases Machinery and equipment
567.871.302.734
107.504.685.227
68.858.634.255
606.517.353.706
Total Carrying Value Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment
Aset dalam Penyelesaian Inventaris Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Jumlah Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan
34.943.212.718 160.783.819.024 209.447.909.594 21.153.826.101
3.903.975.065 8.665.811.538 23.771.762.386 3.695.308.729
6.260.940.121 3.675.327.126 23.565.537.048 4.841.491.296
32.586.247.662 165.774.303.436 209.654.134.932 20.007.643.534
Jumlah
426.328.767.437
40.036.857.718
38.343.295.591
428.022.329.564
Total
Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan
-
641.499.337
-
641.499.337
Finance leases Machinery and equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
426.328.767.437
40.678.357.055
38.343.295.591
428.663.828.901
Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
141.542.535.297
177.853.524.805
Carrying Value
2009
Saldo Awal/ Beginning Balances
Pengurangan Saldo Awal Anak Perusahaan/ Penambahan/ Pengurangan/ Deduction of Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Subsidiary`s Additions/ Deductions/ Beginning Balances Reclassifications Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balances
2009 Carrying Value Direct Ownership Land Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan
23.622.171.843 87.340.692.742 371.126.034.142 275.284.901.264 29.330.403.791
6.099.189.086 27.693.307.679 179.894.883.996 13.200.022.949 3.336.222.659
4.269.738.000 530.262.000 1.205.279.108 17.042.487.646 270.300.000
3.576.238.011 6.680.785.792 1.190.819.580 11.208.904.841 4.605.172.782
18.216.482.746 53.496.861.271 191.245.609.674 267.918.461.120 21.659.308.350
Jumlah
786.704.203.782
230.223.626.369
23.318.066.754
27.261.921.006
552.536.723.161
Total
Aset dalam Penyelesaian Inventaris Sewa Pembiayaan Alat-alat pengangkutan Jumlah Nilai Tercatat
7.952.432.495
-
15.334.579.573
7.952.432.495
15.334.579.573
Construction In Progress Furniture and fixtures
974.600.000
704.300.000
-
270.300.000
-
Finance leases Transportation equipment
795.631.236.277
230.927.926.369
38.652.646.327
35.484.653.501
567.871.302.734
Total Carrying Value Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan
51.849.617.920 318.357.397.846 210.013.132.613 26.699.836.227
16.249.086.183 164.946.109.998 12.614.132.463 2.142.866.505
2.113.913.368 8.960.367.606 18.078.717.352 520.378.243
2.771.232.387 1.587.836.430 6.029.807.908 3.923.521.864
34.943.212.718 160.783.819.024 209.447.909.594 21.153.826.101
Jumlah
606.919.984.606
195.952.195.149
29.673.376.569
14.312.398.589
426.328.767.437
Total
Sewa Pembiayaan Alat-alat pengangkutan
369.009.000
222.596.483
67.574.984
213.987.501
-
Finance leases Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
607.288.993.606
196.174.791.632
29.740.951.553
14.526.386.090
426.328.767.437
Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat
188.342.242.671
141.542.535.297
Carrying Value
37
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. PROPERTY, (continued)
2010
Jumlah
AND
EQUIPMENT
Additions to property, plant and equipment consist of:
Penambahan aset tetap terdiri dari:
Pembelian Perolehan aset melalui: Pembiayaan konsumen Aset sewa pembiayaan Realisasi laba antar perusahaan atas penjualan aset tetap Anak Perusahaan Penambahan/reklasifikasi dari: Aset dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan
PLANT
2009
81.271.426.016
22.408.567.079
10.965.740.813 5.882.927.314
-
-
639.199.675
9.384.591.084 -
15.334.579.573 270.300.000
Purchases Additional properties from: Consumer finance Assets under finance lease Realization of intercompany profit of disposal property, plant and equipment of Subsidiary Addition/reclassifications from: Construction in progress Assets under finance lease
107.504.685.227
38.652.646.327
Total
The deductions from property, plant and equipment include the sale of the following:
Pengurangan aset tetap termasuk penjualan aset tetap sebagai berikut: 2010
Harga Jual Bersih/ Net Selling Price
Nilai Buku/ Book Value
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap/ Gain (Loss) on Sale of Property, Plant and Equipment
Tanah, bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan
39.649.593.291 2.705.422.414 711.507.622 376.852.728
4.957.266.482 2.940.461.866 658.952.257 30.799.830
34.692.326.809 (235.039.452) 52.555.365 346.052.898
Jumlah
43.443.376.055
8.587.480.435
34.855.895.620
Land, building and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment Total
2009
Harga Jual Bersih/ Net Selling Price
Nilai Buku/ Book Value
Laba Penjualan Aset Tetap/ Gain on Sale of Property, Plant and Equipment
Tanah, bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Inventaris Alat-alat pengangkutan Porsi PT Honoris Industry
15.436.670.545 69.638.041 7.105.358 1.389.270.520 6.980.199.988
7.509.157.012 32.903.029 111.448.959 1.993.439.799
7.927.513.533 36.735.012 7.105.358 1.277.821.561 4.986.760.189
Land, building and improvements Machinery and equipment Furniture and fixtures Transportation equipment PT Honoris Industry’s portion
Jumlah
23.882.884.452
9.646.948.799
14.235.935.653
Total
38
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan) Pembebanan penyusutan sebagai berikut:
10. PROPERTY, (continued) aset
tetap
PLANT
AND
EQUIPMENT
Depreciation of property, plant and equipment charged to operations is as follows:
adalah 2010
2009
Beban pabrikasi Beban usaha (Catatan 21)
7.642.115.971 17.627.181.932
18.203.421.755 21.152.109.312
Factory overhead Operating expenses (Note 21)
Jumlah
25.269.297.903
39.355.531.067
Total
Tanah atas nama Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan tanggal 29 Desember 2029 dan manajemen berpendapat hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land under the name of the Company and Subsidiaries consist of Right to Use (Hak Guna Bangunan) and will expire on various dates up to December 29, 2029 and, in management’s opinion, can be renewed at the expiry dates.
Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Based on the assessment of the management of the Company and Subsidiaries, there are no events or changes in circumstances that indicate any impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2010 and 2009.
Tanah, bangunan dan aset tetap tertentu milik Perusahaan dan dua Anak Perusahaan (MPI dan MPRI) digunakan sebagai jaminan atas fasilitasfasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 14 dan 17).
Land, buildings, and certain property, plant and equipment owned by the Company and two Subsidiaries (MPI and MPRI) are used as collateral to the credit facilities obtained from various creditors (Notes 14 and 17).
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap dan aset disewakan (Catatan 12), kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp127.151.864.813, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko kebakaran dan risiko lainnya.
As of December 31, 2010, property, plant and equipment and leased property (Note 12), except for land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies for Rp127,151,864,813, which in management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risks.
Anak Perusahaan (MPRI) mengadakan perjanjian sewa pembiayaan untuk mesin dan peralatan dengan berbagai jangka waktu yang akan berakhir pada berbagai tanggal di tahun 2010 sampai dengan 2013. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
A Subsidiary (MPRI) has lease commitments covering certain machinery and equipment with several lease terms and expiring on different dates in 2010 up to 2013. The future minimum lease payments required under the lease agreements are as follows: 2010
Tahun 2011 2012 2013
2.050.012.702 1.971.893.831 559.970.500
Years 2011 2012 2013
Jumlah Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo
4.581.877.033 (836.277.509)
Total Less amount applicable to interest
Hutang sewa pembiayaan Dikurangi bagian jatuh tempo dalam Satu tahun
3.745.599.524
Bagian jangka panjang
(1.503.677.086) 2.241.922.438
39
Obligations under finance lease Less current maturities Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. PROPERTY, (continued)
AND
EQUIPMENT
The Company and MPRI have consumer financing agreements for the acquisition of transportation equipment. The liability is collateralized by the transportation equipment being financed. The schedule of payments under the agreement is as follows:
Perusahaan dan MPRI mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen atas alat pengangkutan. Kewajiban tersebut dijamin dengan alat-alat pengangkutan yang dibiayai. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan Perjanjian tersebut adalah sebagai berikut: 2010 Tahun 2010 2011 2012 2013
PLANT
2009 Years 2010 2011 2012 2013
9.147.296.190 3.709.595.380 1.465.046.363
8.445.812.055 4.168.272.800 750.777.300 -
Jumlah Dikurangi beban keuangan
14.321.937.933 (2.025.972.828)
13.364.862.155 (2.060.425.250)
Jumlah pembayaran minimum Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun
12.295.965.105
11.304.436.905
Total minimum payment
(7.725.940.140)
(6.918.188.150)
Less current maturities
4.570.024.965
4.386.248.755
Bagian jangka panjang
Total Less finance charges
Long-term portion
11. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN PENYERTAAN ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
11. EXCESS OF COST OF INVESTMENTS OVER THE EQUITY IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan terdiri dari:
Excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries consist of:
2010 Harga perolehan
2009
51.012.216.443
51.012.216.443
47.852.295.781
41.788.304.228
1.425.113.017 -
2.746.312.530 3.317.679.023
Saldo akhir
49.277.408.798
47.852.295.781
Nilai tercatat
1.734.807.645
3.159.920.662
Akumulasi amortisasi Saldo awal Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan Goodwill yang belum diamortisasi
40
Acquisition cost Accumulated amortization Beginning balance Amortization of excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries Unamortized goodwill Ending balance Carrying value
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET DISEWAKAN
12. LEASED PROPERTY Leased property consists of:
Aset disewakan terdiri dari: 2010 Saldo Awal/ Beginning Balances
Penambahan (Pengurangan)/ Saldo Akhir/ Additions (Deduction) Ending Balances
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
176.269.500 1.990.522.506 -
19.070.941.622
176.269.500 1.990.522.506 19.070.941.622
Cost Land Buildings and improvements Machinery and equipment
Jumlah Biaya Perolehan
2.166.792.006
19.070.941.622
21.237.733.628
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
1.984.397.611 -
1.790.785 10.246.844.808
1.986.188.396 10.246.844.808
Accumulated Depreciation Buildings and improvements Machinery and equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
1.984.397.611
10.248.635.593
12.233.033.204
Total Accumulated Depreciation
9.004.700.424
Carrying Value
Nilai Tercatat
182.394.395 2009 Saldo Awal/ Beginning Balances
Penambahan (Pengurangan)/ Saldo Akhir/ Additions (Deduction) Ending Balances
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana
176.269.500 1.990.522.506
-
176.269.500 1.990.522.506
Cost Land Buildings and improvements
Jumlah Biaya Perolehan
2.166.792.006
-
2.166.792.006
Total Cost
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana
1.967.952.303
16.445.308
1.984.397.611
Accumulated Depreciation Buildings and improvements
Jumlah Akumulasi Penyusutan
1.967.952.303
16.445.308
1.984.397.611
Total Accumulated Depreciation
182.394.395
Carrying Value
Nilai Tercatat
198.839.703
Properti di atas disewa oleh PT Honoris Industry, pihak ketiga dan PT Hasta Prima Industry (pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2009).
The above properties are being leased by PT Honoris Industry, a third party and PT Hasta Prima Industry (a related related party in 2009).
Beban penyusutan aktiva disewakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp5.492.787.668 dan Rp16.445.308 (Catatan 21).
For the years ended December 31, 2010 and 2009, depreciation on leased property charged to operations amounted to Rp5,492,787,668 and Rp16,445,308, respectively (Note 21).
Tanah yang disewakan atas nama satu Anak Perusahaan (MPI) merupakan Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 November 2025 dan manajemen berpendapat hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The title on the leased land which is under the name of a Subsidiary (MPI) represents Right to Use (Hak Guna Bangunan) and will expire on November 21, 2025 and, in management’s opinion, can be renewed at the expiry date.
Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai asset disewakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Based on the assessment of the management of the Company and Subsidiaries, there are no events or changes in circumstances that indicate any impairment in the value of leased property as of December 31, 2010 and 2009.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS Other Assets consist of:
Aset lain-lain terdiri dari: 2010
2009
Uang muka ke PT Kartika Naya Uang muka ke PT Prima Logistik Distribusi Utama Lain-lain
3.433.814.771
24.539.520.825
518.567.407
16.342.534.775 1.547.020.448
Jumlah
3.952.382.178
42.429.076.048
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK
Advance to PT Kartika Naya Advance to PT Prima Logistik Distribusi Utama Others Total
14. SHORT-TERM BANK LOANS Short-term bank loans consist of:
Hutang bank jangka pendek merupakan pinjaman dari: 2010
2009
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
117.832.178.917 15.000.000.000 -
10.000.000.000 76.891.400.000 63.000.000.000 40.000.000.000
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Jumlah
132.832.178.917
189.891.400.000
Total
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pinjaman Transaksi Khusus
Specific Transaction Loan
Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan Bank CIMB Niaga atas fasilitas transaksi khusus dengan nilai maksimum sebesar Rp145.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. Pinjaman tersebut digunakan untuk pembiayaan kembali fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MPRI) dan PT Bank ICBC Indonesia dan sebagai jaminan pembayaran atas Letter of Credit Perusahaan yang masih memiliki saldo (one shoot transaction), untuk impor bahan baku, barang dagangan, persediaan mesin fotokopi dan barang lainnya yang bukan barang modal, dan untuk pelunasan hutang sight L/C dari bank ICBC yang diterbitkan sebelum penandatanganan perjanjian, serta digunakan untuk pembelian bahan baku dan barang dagangan lokal. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun.
On October 7, 2010, the Company entered into a loan agreement with Bank CIMB Niaga for specific transaction facility with a maximum amount of Rp145.000.000.000 and with repayment term of twelve (12) months. After the agreement was signed, this loan will be used for the refinancing of loan facility obatained from PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MPRI) and PT Bank ICBC Indonesia, and to guarantee the payment of the Company’s Letter of Credit which is still outstanding (one shoot transaction), to import raw material, goods for sales, photocopy machines inventory, and other goods which are not part of capital goods, and for the settlement sight L/C from ICBC which is released before the signing off of the agreement and also used for the purchase of local raw materials and goods. The loan bears interest rate of 12.5% per annum.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan peringkat 1 atas tanah dan bangunan sebesar 125% dari nilai plafond, fidusia atas piutang usaha, dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris.
The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 2 times. This facility is secured by first mortgage on land and factory amounting to 125% of the facility, accounts receivable fiduciary and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris. 42
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued)
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan asset apapun, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha perusahaan, membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan lain, menjaminkan kepada pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis usaha, melakukan investasi baru, mengajukan moratorium dan membayar dividen kepada pemegang saham (harus dengan pemberitahuan tertulis kepada kreditur).
Without the written approval of the bank, the Company cannot, among others: sell or transfer its rights, property or assets, except for daily operations, create any lien on any asset, enter into any agreement which will endanger the Company’s going concern, create any indebtedness from other financial institutions, create any lien with other third parties, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment, propose moratorium and distribute dividends to shareholders (must be with written notice to creditor).
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp117.832.178.917.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp117,832,178,917.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank CIMB NiagaTbk.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 25 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh surat penawaran putusan kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan fasilitas kredit modal kerja dan plafond sebesar Rp15.000.000.000 dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Suku bunga sebesar 12,5% per tahun.
On November 25, 2010, the Company obtained an offering letter from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, for working capital facility with a maximum amount of Rp15,000,000,000 with term of twelve (12) months. The interest rate is 12.5% per annum.
Pada tanggal 21 Oktober 2009, Perusahaan memperoleh surat penawaran putusan kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan fasilitas kredit modal kerja dan plafond sebesar Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Suku bunga sebesar 14% per tahun, biaya provisi sebesar 1% per tahun dan biaya administrasi sebesar Rp3.000.000 dari plafond kredit.
On October 21, 2009, the Company obtained an offering letter from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, for working capital facility with maximum amount of Rp10,000,000,000 with term twelve (12) months. The interest rate is 14% per annum, provision fee of 1% per annum and administration fee amounting to Rp3,000,000 from the credit limit.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.
43
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank ICBC Indonesia
Pinjaman Tetap on Demand (PTD I)
Fixed on Loan Demand (PTD I)
Pada tanggal 8 April 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD I) dan Line Letter of Credit (sight L/C) dan plafond sebesar Rp20.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 16,5% per tahun, biaya provisi sebesar 1% per tahun, biaya administrasi sebesar Rp3.000.000 dari plafond kredit dan Opening Sight Letter of Credit sebesar 0,25% dari nominal Letter of Credit.
On April 8, 2009, the Company entered into a loan agreement with ICBC for fixed loan on demand (PTD I) and Line Letter of Credit (Sight L/C) with maximum amount of Rp20,000,000,000 and with repayment term of twelve (12) months which will be used as Company`s working capital. The loan bears interest rate of 16.5% per annum, provision fee of 1% per annum, administration fee amounting to Rp3,000,000 from the credit limit, and Opening Sight Letter of Credit in the amount of 0.25% from nominal Letter of Credit.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp24.969.000.000.
As of December 31, 2009, the outstanding balance under this facility amounted to Rp24,969,000,000. PTD II
PTD II
On June 10, 2009, the Company entered into a loan agreement with ICBC for fixed loan on demand (PTD II) with maximum amount of Rp25,000,000,000 and with repayment term of twelve (12) months which will be used as Company`s working capital. The credit agreement shall be effective for (one) year since June 15, 2009 until June 15, 2010, and can be extended upon written request of the Company under the approval and terms specified by the Bank. The loan bears interest rate of 15.5% per annum, commission fee of 1% per annum, administration fee 1% from the credit limit. This loan is secured by some parcels of land owned by the Company and some related parties located in Jakarta, corporate guarantee from the Company and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris.
Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD II) dengan plafond sebesar Rp25.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan yang digunakan untuk tujuan modal kerja Perusahaan. Perjanjian kredit ini dimulai sejak tanggal 15 Juni 2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2010 dan dapat diperpanjang atas permintaan tertulis dari Perusahaan dengan persetujuan dan syarat yang ditentukan oleh bank. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 15,5% per tahun, biaya komisi sebesar 1% per tahun dan biaya administrasi 1% dari plafond kredit. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris.
As of December 31, 2009, the outstanding balance under this facility amounted to Rp20,000,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp20.000.000.000.
44
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank ICBC Indonesia (continued)
PTD III
PTD III
Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD III) dengan plafond sebesar AS$2.500.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan yang digunakan untuk tujuan modal kerja Perusahaan. Perjanjian kredit ini dimulai sejak tanggal 15 Juni 2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2010 dan dapat diperpanjang atas permintaan tertulis dari Perusahaan dengan persetujuan dan syarat yang ditentukan oleh Bank. Fasilitas ini dapat pula digunakan untuk pembukaan fasilitas Sight Letter of Credit (L/C) dan fasilitas PTD ini akan diblokir apabila digunakan untuk pembukaan Sight L/C. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 7% per tahun, biaya komisi sebesar 1% per tahun dari plafond kredit. Perusahaan dikenakan biaya penerbitan 0,125% dari setiap Sight Letter of Credit yang dikeluarkan. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan pihak-pihak yang mempunyau hubungan istimewa, jaminan dari Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris.
On June 10, 2009, the Company entered into a loan agreement with ICBC for fixed loan on demand (PTD III) and Line Letter of Credit (Sight L/C) with maximum amount of USD2,500,000, with repayment term of twelve (12) months which will be used as Company`s working capital. The credit agreement shall be effective for (one) year since June 15, 2009 until June 15, 2010, and can be extended upon written request of the Company under the approval and terms specified by the Bank. This facility can also be used for the opening of Sight Letter of Credit (L/C) facility and the PTD will be blocked when used for the opening of sight L/C. The loan bears interest of 7% per annum, commission fee of 1% per annum from the credit limit. The Company shall be charged with issuance fee of 0.125 % of each of Sight Letter of Credit issued. This loan is secured by some parcels of land located in Jakarta owned by the Company and related parties, corporate guarantee from the Company and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp23.067.600.000.
As of December 31, 2009, the outstanding balance under this facility amounted to Rp23,067,600,000.
PTD IV
PTD IV
Pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan memperoleh Pinjaman Tetap on Demand (PTD IV) dari ICBC yang dapat dikonversikan menjadi fasilitas Letter of Credit Line dengan plafond sebesar AS$1.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan. Suku bunga sebesar 6% per annum, biaya penerbitan Letter of Credit sebesar 0,175% per tiga bulanan dan biaya provisi sebesar 1% per annum dari seluruh fasilitas.
On September 17, 2009, the Company obtained a fixed loan on demand (PTD IV) facility from ICBC which can be converted into Letter of Credit Line with maximum amount of USD1,000,000 with repayment term of twelve (12) months. The interest rate is 6% per annum, opening fee amount of 0.175% quarterly and provision fee 1% fixed from total facility.
Pada tanggal 6 Oktober 2009, Perusahaan melakukan konversi atas pinjaman tersebut menjadi Letter of Credit dengan plafond sebesar AS$1.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan dan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2010. Biaya penerbitan Letter of Credit 0,175% dan biaya administrasi sebesar Rp3.000.000. Suku bunga sebesar 15,5% per tahun dan biaya provisi sebesar 1% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, jaminan dari Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris.
On October 6, 2009, the Company converted the facility into Letter of Credit with maximum amount of USD1,000,000, with repayment term of twelve (12) months and will mature on October 6, 2010. Issuance fee of Letter of Credit 0.175% and administration fee amounting to Rp3,000,000. The interest rate is 15.5% per annum and provision fee 1% per annum. This loan is secured by some parcels of land located in Jakarta owned by Company and related parties, corporate guarantee from the Company and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris.
45
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan)
PT Bank ICBC Indonesia (continued)
PTD IV (lanjutan)
PTD IV (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp8.854.800.000.
As of December 31, 2009, the balance outstanding under this facility amounted to Rp8,854,800,000.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sebagaimana disyaratkan oleh ICBC.
As of December 31, 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by ICBC.
Pada tahun 2010, seluruh fasilitas tersebut telah dilunasi melalui pembiayaan kembali dari pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
These all facilities were fully paid in 2010 through refinancing loan obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Pada tanggal 19 Maret 2009, anak perusahaan yaitu MPRI dan MPI memperoleh fasilitas kredit berulang (revolving credit facility) dari PT Bank Mayapada Internasional Tbk, Jakarta dengan nilai maksimum masing-masing sebesar Rp50.000.000.000 dan Rp15.000.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai investasi dan tambahan modal kerja. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan pribadi dari Henri Honoris dan Sungkono Honoris masing-masing sebesarbesarnya Rp4.875.000.000 dan Rp10.900.000.000. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 19 Maret 2010 dengan tingkat bunga per tahun sebesar 16%.
On March 19, 2009, the subsidiary companies, MPRI and MPI obtained a promissory notes revolving facility from PT Bank Mayapada Internasional Tbk, Jakarta with a maximum amount of Rp50,000,000,000 and Rp15,000,000,000, respectively. The loan proceeds are used as additional investment and working capital. These facilities are secured by a personal guarantee of Henri Honoris and Sungkono Honoris for a maximum amount of Rp4,875,000,000 and Rp10,900,000,000, respectively. These facilities are valid until March 19, 2010 with interest rate at 16% per year.
Pada tahun 2010, fasilitas ini telah dilunasi. Pinjaman milik MPRI telah dilunasi melalui pembiayaan kembali dari pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
These facilities were fully paid in 2010. MPRI’s loan had been fully paid through refinancing loan obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 116 dan 117 tanggal 10 Oktober 2007, dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk berupa : a. Fasilitas Pinjaman Berulang (Revolving Loan) dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000.000.000 untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. b. Fasilitas Pinjaman Tetap (Fixed Loan sebesar Rp60.000.000.000 untuk kebutuhan investasi dalam jangka waktu 60 (enam puluh) bulan, termasuk waktu tenggang (grace period) selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. Hutang ini disajikan dalam ”Hutang Bank Jangka Panjang” dalam neraca Konsolidasi (Catatan 17)
Based on the Credit Agreement No.116 and 117 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., dated October 10, 2007, the Company obtained loan facilities from PT Bank Artha Graha Internasional Tbk which consisted of : a. Revolving Loan facility with a maximum amount of Rp40,000,000,000 for working capital, with a period of twelve (12) months after the agreement was signed. b.
46
Fixed Loan facility amounting to Rp60.000.000.000 for investment purposes with a period of sixty (60) months including grace period of twelve (12) months after the agreement was signed. This loan is presented in “Long Term Loans” in te consolidated balance sheet (Note 17).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (lanjutan)
PT Bank Artha (continued)
Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit, jangka waktu berlakunya fasilitas Pinjaman Berulang sebesar Rp40.000.000.000 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Oktober 2010.
Based on the Credit Amendment Agreement, the term of Revolving Loan facility amounting to Rp40,000,000,000 has been extended up to October 10, 2010.
Pinjaman-pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 15,50% sampai dengan 18,50% pada tahun 2009 dan dijamin dengan: a. Tanah dan bangunan pabrik, yang terletak di Jalan Rungkut Industri Raya No. 21, Surabaya. b. Tanah dan bangunan pabrik yang terletak di Jalan Raya Sukabumi Km. 2, Telukpinang, Ciawi, Bogor. c. Pemberian Jaminan Pribadi (Personal Guarante) atas nama Sungkono Honoris.
These loans bear annual interest at rates ranging from 15.50% up to 18.50% in 2009 and are cross collateralized by: a. Land and factory building located in Jalan Rungkut Industri Raya No. 21, Surabaya. b. Land and factory building located in Jalan Raya Sukabumi Km. 2, Telukpinang, Ciawi, Bogor. c. Personal Guarantee from Sungkono Honoris.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain:
Without the written permission of the bank, the Company cannot, among others:
a. b. c. d. e.
a. b. c. d. e.
Menerima fasilitas kredit dari bank lain Mengikatkan diri sebagai penjamin Membuka usaha selain yang sudah ada Membubarkan Perusahaan Mengeluarkan saham-saham baru.
Graha
Internasional
Tbk
Obtain credit facility from other banks Give any guarantees Enter into new business Liquidate the Company Issue new shares.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo fasilitas Pinjaman Berulang adalah sebesar Rp40.000.000.000 dan saldo fasilitas pinjaman tetap adalah sebesar Rp42.500.000.000 (Catatan 17).
As of December 31, 2009, the balance of the Revolving Loan facility amounted to Rp40,000,000,00) and the Fixed Loan facility amounted to Rp42,500,000,000 (Note 17).
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Artha Graha Internasional Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank Artha Graha Internasional Tbk.
Pada tahun 2010, fasilitas ini telah dilunasi melalui pembiayaan kembali dari pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
These facilities were fully paid in 2010 through refinancing loan obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk.
15. HUTANG USAHA
15. ACCOUNTS PAYABLE This account represents payable to foreign and local suppliers for purchases of merchandise and other transactions as follows:
Akun ini merupakan hutang kepada pemasok luar negeri dan lokal untuk transaksi pembelian barang dagang dan transaksi lainnya dengan rincian sebagai berikut:
47
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. HUTANG USAHA (lanjutan)
15. ACCOUNTS PAYABLE (continued) 2010
Pihak ketiga Pemasok luar negeri (AS$3.819.285, ¥45.852.660, Sin$517.691, €295, dan £7.852 pada tahun 2010 dan AS$10.563.703, ¥176.928.333, Sin$617.266, €208 dan £1.940 pada tahun 2009) Pemasok lokal
2009
41.436.149.395 58.842.643.701
70.514.812.311 66.927.029.389
Third parties Foreign suppliers (US$3,819,285, ¥45,852,660, Sin$517,691, €295, £7,852 in 2010 and US$10,563,703, ¥176,928,333, Sin$617,266,€208, and £1,940 in 2009) Local suppliers
100.278.793.096
137.441.841.700
Total third parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) Pemegang saham Lain-lain
-
2.000.000.000 764.140.129
Related parties (Note 6) Shareholders Others
Jumlah pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
-
2.764.140.129
Total related parties
100.278.793.096
140.205.981.829
Total accounts payable
Jumlah pihak ketiga
Jumlah hutang
Akun-akun tersebut di atas merupakan hutang dari pembelian produk fotografi Fuji, bingkai, baterai, kartu telepon, bahan pembungkus, produk elektronik, kamera digital, album foto, bahan pangan, item khusus, suku cadang dan lain-lain.
The above accounts represent liabilities for purchases of Fuji's photographic products, frames, battery, phone card, packing materials, electronic products, digital camera, photo album, groceries, special items, spareparts and others.
Pemasok utama Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu adalah Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu membeli produk Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang melalui Tai Fung Trading Co., Hong Kong.
The main supplier of the Company and certain Subsidiaries is Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan. The Company and certain Subsidiaries purchase products from Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan through Tai Fung Trading Co., Hong Kong.
Analisa umur hutang adalah sebagai berikut:
The aging schedule of accounts payables is as follows: 2010
Belum jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari lebih dari 90 hari Jumlah
2009
41.125.418.787 17.211.513.361 6.042.839.109 1.265.007.041 34.634.014.798
46.758.533.510 7.532.037.865 2.912.920.010 5.404.855.735 77.597.634.709
No overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days more than 90 days
100.278.793.096
140.205.981.829
Total
The Company and Subsidiaries have not provided any guarantee or collateral for these payables.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memberikan garansi atau jaminan atas hutang tersebut.
48
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN a.
16. TAXATION a.
Pajak dibayar dimuka terdiri dari: 2010
b.
2009
Pasal 26 Pajak pertambahan nilai
18.176.018 3.225.400.980
1.048.857.249
Article 26 Value-added tax
Jumlah
3.243.576.998
1.048.857.249
Total
b.
Hutang pajak terdiri dari: 2010
c.
Prepaid taxes consist of:
Taxes payable consist of:
2009
Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pembangunan 1 Pajak Pertambahan Nilai
36.925.555 2.316.841.347 693.034.504 3.395.731 64.209.597 1.356.080.533 269.313.061 13.277.000.235
23.509.998 4.283.560.338 220.432.254 164.687.361 642.180.200 16.534.088.365
Income taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Building Tax 1 Value-added tax
Jumlah
18.016.800.563
21.868.458.516
Total
c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Ditambah rugi Anak Perusahaan sebelum beban pajak Amortisasi selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan Eliminasi transaksi yang berhubungan dengan Anak Perusahaan Laba Perusahaan sebelum pajak Beda temporer Penyisihan imbalan kerja Penyusutan Amortisasi beban ditangguhkan Laba penjualan aset tetap Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Penyisihan persediaan usang
A reconciliation between income before tax expense (benefit) as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income is as follows:
2009
44.780.910.965
22.419.578.208
253.791.114
16.855.346.428
1.425.113.017
2.746.312.530
(305.030.685)
(17.678.358.745)
46.154.784.411
24.342.878.421
1.246.766.000 (14.075.766.937) 273.866.072
987.868.000 (9.370.661.552) 477.088.001
(383.964.043)
(554.591.300)
5.552.021.692 178.100.768
49
341.616.663 232.577.818
Income before tax expense (benefit) per consolidated statements of income Add loss of Subsidiaries before tax expense Amortization of excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries Elimination relating to transactions with Subsidiaries Income before tax expense attributable to the Company Temporary differences Provision for employee benefits Depreciation Amortization of deferred charges Gain on sale of property and equipment Provision for impairment losses Provision for inventory obsolescence
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued) 2010
Beda tetap Sumbangan dan representasi Kekurangan bayar dan denda pajak Pemberian kenikmatan kepada karyawan Penghasilan yang pajaknya bersifat final Sewa Bunga Keuntungan penjualan tanah dan bangunan Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan Beban pajak penghasilan tahun berjalan Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Taksiran hutang pajak penghasilan (taksiran tagihan pajak)
2009
587.954.649
762.576.087
4.873.980.256
4.162.335.869
406.973.500
1.891.332.895
(7.788.259.091) (152.492.478)
(2.953.035.455) (57.612.726)
(30.260.382.182)
-
Employees’ benefits Income already subjected to final tax Rent Interest Gain on sale of land and building
6.613.582.617
20.262.372.721
Estimated taxable income of the Company
1.653.395.500
5.072.020.240
Income tax expense - current year
4.652.724.678 221.931.585 30.561.579
4.838.043.560 193.240.400 -
Less with prepayments of: Income Tax Article 22 Income Tax Article 23 Income Tax Article 25
40.736.280
Estimated tax payable (estimated claim for tax refund)
(3.251.822.342)
For the year 2010, the aforementioned estimated taxable income (fiscal loss) will be conformed with the Annual Tax Return (SPT) which will be filed by the Company to the Tax Office. For the year 2009, the aforementioned estimated taxable income (fiscal loss) conformed with the Annual Tax Return (SPT) filed by the Company to the Tax Office.
Untuk tahun 2010, taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) akan disesuaikan dengan jumlah yang akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang akan disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak, sedangkan untuk tahun 2009, taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) adalah sesuai dengan jumlah yang telah dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang telah disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak. d.
Permanent differences Donations and representations Underpayment of tax and tax penalties
d.
Perhitungan beban pajak dan taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2010
The current tax expense and estimated claims for tax refund are as follows:
2009
Beban pajak kini dalam laporan laba rugi konsolidasi Perusahaan Anak Perusahaan
1.653.395.500 1.475.115.154
5.072.020.240 2.298.162.268
Current tax expense per consolidated statements of income Company Subsidiaries
Jumlah
3.128.510.654
7.370.182.508
Total
50
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued) 2010
Taksiran tagihan pajak penghasilan Saldo awal
16.011.836.923
Penerimaan/penghapusan tagihan pajak penghasilan Perusahaan Anak Perusahaan
(5.930.058.256) (858.191.448)
Penambahan tagihan pajak penghasilan Perusahaan Anak Perusahaan
3.251.822.342 1,004,118,844
Pengurangan tagihan pajak penghasilan Anak Perusahaan
-
Jumlah taksiran tagihan pajak penghasilan
e.
2009
13.479.528.405
Estimated claims for tax refund Beginning balance
-
Receipts/write-off of claims for tax refund Company Subsidiaries
328.590.780
Additions of claims for tax refund Company Subsidiaries
(568,772,300) 16.011.836.923
e.
Perhitungan beban (manfaat) pajak tangguhan adalah sebagai berikut: 2010
Deductions of claims for tax refund Subsidiaries Total estimated claims for tax refund
The computation of deferred tax expense (benefit) is as follows:
2009
Perusahaan Beban (manfaat) pajak tangguhan Pengaruh beda temporer pada tarif pajak yang berlaku Perusahaan Penyusutan Penyisihan persediaan usang Amortisasi beban ditangguhkan Kewajiban imbalan kerja Laba penjualan aset tetap Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Perubahan atas tarif pajak
3.519.044.433 (44.525.192) (68.466.519) (311.691.500) 95.888.311
2.623.785.235 (65.121.789) (133.584.640) (276.603.040) 155.285.564
(1.388.005.423) -
(95.652.666) (236.583.072)
Sub-jumlah Anak Perusahaan
1.802.244.110 (2.126.791.055)
1.971.525.592 1.053.886.740
Sub-total Subsidiaries
(324.546.945)
3.025.412.332
Total
Jumlah
f.
16.252.018.443
f.
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 2010 Perusahaan Aset pajak tangguhan Kewajiban imbalan kerja Piutang usaha Persediaan Beban ditangguhkan Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap
The Company Deferred tax expense (benefit) Temporary differences at applicable tax rate Company Depreciation Provision for inventory obsolescence Amortization of deferred charges Employee benefits liability Gain on sale of property and equipment Provision for impairment losses Changes in tax rates
The tax effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:
2009
3.015.377.500 1.885.509.948 102.669.647 158.932.046
2.703.686.000 297.023.218 58.144.455 90.465.528
(4.799.248.008)
(1.184.315.263)
The Company Deferred tax assets Employee benefits liability Accounts receivable-trade Inventory Deferred charges Deferred tax liabilities Property, plant and equipment
Sub-jumlah Anak Perusahaan Aset pajak tangguhan, bersih
363.241.133
1.965.003.938
19.263.254.578
17.866.034.694
Sub-total Subsidiaries Deferred tax assets, net
Jumlah
19.626.495.711
19.831.038.632
Total
200.361.153
-
Subsidiaries Deferred tax liabilities, net
Anak Perusahaan Kewajiban pajak tangguhan, bersih
51
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan) g.
16. TAXATION (continued) g.
Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak dengan beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 2010
The reconciliation between tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulation to the income before tax expense and tax expense as shown in the consolidated statements of income is as follows:
2009
Laba sebelum beban (manfaat) pajak Perusahaan
46.154.784.411
24.342.878.421
Manfaat pajak pada tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap Penurunan tarif pajak
(11.538.696.103) 8.083.056.492 -
(6.816.005.958) (1.065.567.068) 236.583.304
Jumlah beban pajak Perusahaan Manfaat/(beban) pajak Anak Perusahaan
(3.455.639.610)
(7.644.989.722)
Beban pajak, bersih
(2.803.963.709)
651.675.902
Income before tax expense (benefit) of the Company Tax benefit based on applicable tax rates Tax effect on permanent differences Reduction on tax rate
(2.750.605.118)
Total tax expenses of the Company Tax benefit/(expense) of the Subsidiaries
(10.395.594.840)
Tax expenses, net
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan mencakup konsekuensi pajak di masa mendatang sehubungan dengan perbedaan antara dasar laporan komersial dan fiskal dari aset dan kewajiban serta pemanfaatan dari akumulasi rugi fiskal bersih yang dapat digunakan telah didasarkan atas rencana kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan. Aset pajak tangguhan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang dapat menyebabkan aset pajak tangguhan dipulihkan.
Deferred tax assets and liabilities cover the future tax consequences attributable to differences between the financial and fiscal reporting bases of assets and liabilities, and the benefits from accumulated net fiscal loss carryforward based on the Company and Subsidiaries’ management’s plan. Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
52
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERPAJAKAN (lanjutan)
16. TAXATION (continued)
Pada bulan Maret 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Direktorat Jendral Pajak (DJP) atas Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23 untuk pajak tahun 2007 sebesar Rp1.365.637.558. Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk Pajak Penghasilan Pasal 21,23 dan PPN serta beberapa STP PPN dan Pajak Penghasilan sebesar Rp178.073.010.
In March 2010, the Company received Tax Assessment on Overpayment (SKPLB) of Income Tax articles 22 and 23 for fiscal year 2007 amounting to Rp1,365,637,558. The Company also received Tax Assessment on Underpayment (SKPKB) on Income Tax articles 21,23 and VAT and various Tax Collection Letters (STP) of VAT and Income Tax amounting to Rp178,073,010.
Perusahaan menerima keputusan tersebut dan saling hapus kurang bayar tersebut dengan lebih bayarnya. Pada bulan Maret 2010, Perusahaan telah menerima lebih bayar tersebut.
The Company accepted the decision and offset the underpayment with the overpayments. In March 2010, the Company has received the overpayments.
Pada bulan Mei 2009, Perusahaan menerima SKPLB dari Direktorat Jendral Pajak (DJP) atas Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23 untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp2.498.443.448. Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan Pasal 21,23,26 dan PPN serta beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) PPN dan Pajak Penghasilan 21 sebesar Rp2.498.443.448.
In May 2009, the Company received SKPLB from Directorate General of Tax (DGT) on Income Tax articles 22 and 23 for fiscal year 2006 amounting to Rp2,498,443,448. The Company also received Tax Assessment on Underpayment (SKPKB) on Value-Added Tax (VAT), Income Tax articles 21,23,26 and VAT and various Tax Collection Letters (STP) of VAT and Income Tax article 21 amounting to Rp2,498,443,448.
Perusahaan menerima keputusan tersebut dan saling hapus kurang bayar tersebut dengan lebih bayarnya.
The Company accepted the decision and offset the underpayment with the overpayments.
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
17. LONG-TERM LOANS Long-term loans from banks consist of:
Hutang bank jangka panjang terdiri dari: 2010 Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Catatan 14)
2009
80.250.000.000
-
-
42.500.000.000
The Company PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Note 14)
18.128.000.000 16.625.000.000 2.500.000.000 -
6.666.666.653
PT Modern Putra Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun
117.503.000.000
49.166.666.653
Total
(11.656.602.665)
(21.666.666.653)
Bagian jangka panjang
105.846.397.335
PT Modern Putra Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
53
27.500.000.000
Less current maturities Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Modern Internasional Tbk
PT Modern Internasional Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp85.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12,5% dan biaya provisi sebesar 1% dari plafond.
On August 23, 2010, the Company obtained a specific transaction loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum amount of Rp85,000,000,000 and bears annual interest rates at 12.5% in 2010 and provision fee of 1% of plafond.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dan bangunan dengan total nilai hak tanggungan 1 sebesar 125% dari nilai plafond, mesin dan peralatan 7-Eleven yang dibiayai kreditur, fidusia atas piutang usaha, pengalihan hak sewa atas tanah dan bangunan 7-Eleven serta hak tanggungan bangunan 7-Eleven, dan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris senilai plafond.
The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 2 times. This facility is secured by first mortgage on land and factory amounting to 125% of the facility, machinery and equipment of 7Eleven financed by creditor, accounts receivable, assignment of rental rights of 7-Eleven’s land and factory and mortgage of 7-Eleven’s factory and personal guarantee from Sungkono Honoris equal to the amount of the plafond.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak, kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan asset apapun, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha perusahaan, membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan lain, menjaminkan pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis usaha, melakukan investasi baru, mengajukan moratorium dan membayar dividen kepada pemegang saham (harus dengan pemberitahuan tertulis kepada kreditur).
Without the written approval of the bank, the Company cannot, among others: sell or transfer its rights, properties or assets, except for daily operations, create any lien on any asset, enter into any agreement which will endanger the Company’s going concern, create any indebtedness from other financial institutions, create any lien with other third parties, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment, propose moratorium and distribute dividends to shareholders (must be with written notice to creditor).
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp80.250.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp80,250,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank CIMB NiagaTbk.
PT Modern Putra Indonesia
PT Modern Putra Indonesia
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum Rp1.500.000.000, yang digunakan untuk tambahan modal kegiatan operasional 7-Eleven. Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, bangunan, dan peralatan yang dimiliki MPRI. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan dengan tingkat bunga per tahun sebesar 13,5% dan provisi sebesar 1% dari nilai plafond.
On March 18, 2010, MPRI obtained a working capital loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with a maximum amount of Rp1,500,000,000, which will be used as additional capital of 7-Eleven’s operations. This loan is secured by some parcel of land, building and equipment owned by MPRI. This facility bears interest rate of 13.5% per annum and provision fee of 1% of plafond. 54
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Modern Putra Indonesia (lanjutan) PT Bank Rakyat (lanjutan)
Indonesia
(Persero)
PT Modern Putra Indonesia (continued) Tbk
PT Bank Rakyat (continued)
Indonesia
(Persero)
Tbk
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp1.500.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp1,500,000,000.
Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh fasilitas kredit invetasi I dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum Rp5.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 24 (dua puluh empat) bulan yang digunakan untuk pengalihan kredit investasi dari Bank International Indonesia. Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, bangunan, dan peralatan yang dimiliki MPRI. Provisi fasilitas pinjaman tersebut sebesar 1% dari nilai plafond.
On March 18, 2010, MPRI obtained a investment credit facility I from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with a maximum amount of Rp5,000,000,000 with repayment term of twenty four (24) months which will be used to transfer the investment credit facility from Bank International Indonesia. This loan is secured by some parcel of land, building and equipment owned by MPRI. Provision fee of this facility is 1% of plafond.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp3.128.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp3,128,000,000.
Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh fasilitas kredit invetasi II dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum Rp13.500.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 60 (enam puluh) bulan yang digunakan untuk pembangunan outlet-outlet 7Eleven. Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, bangunan, dan peralatan yang dimiliki MPRI. Provisi fasilitas pinjaman tersebut sebesar 1% dari nilai plafond.
On March 18, 2010, MPRI obtained an investment credit facility II from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with a maximum amount of Rp13,500,000,000 with repayment term of sixty (60) months which will be used for 7-Eleven outlets establishment. This loan is secured by some parcel of land, building and equipment owned by MPRI. Provision fee of this facility is 1% of plafond.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp13.500.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp13,500,000,000.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MPRI tidak diperbolehkan, antara lain: melakukan merger, akuisisi, menjual aset perusahaan, go public, menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak ketiga, melakukan perubahan anggaran dasar atau mengubah susunan pengurus atau pemegang saham, melakukan penyertaan saham, memberikan piutang kepada pemegang saham, melunasi hutang kepada pemegang saham sebelum hutang di BRI dilunasi terlebih dahulu, melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham dan menyewakan aset yang diagunkan di BRI kepada pihak lain.
Without written approval of the bank, MPRI cannot, among others: undertake any merger, acquisition, sell the assets, go public, create any lien on any asset to third party, change the Articles of Association or change the composition of management and shareholders, investing in shares, provide debt to shareholders, pay the loan to shareholders first instead of the loan to BRI, pay dividends to shareholders and lease the collateralized assets to third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2010, MPRI telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BRI tersebut di atas.
As of December 31, 2010, MPRI has complied with all important loan covenants required by BRI.
PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk
Pada tanggal 5 Agustus 2010, Anak Perusahaan (MPRI) memperoleh fasilitas pinjaman kredit PT Bank Sinarmas Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000.000 yang digunakan untuk investasi dan modal kerja. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 15% per tahun.
On August 5, 2010, a Subsidiary (MPRI) obtained a term loan facility from PT Bank Sinarmas Tbk with a maximum amount of Rp50,000,000,000 which is used for investment and working capital. This loan bears annual interest rates of 15% per annum. 55
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Modern Putra Indonesia (lanjutan)
PT Modern Putra Indonesia (continued)
PT Bank Sinarmas Tbk (lanjutan)
PT Bank Sinarmas Tbk (continued)
Pinjaman ini dijamin dengan seluruh peralatan toko 7-Eleven yang dibiayai oleh PT Bank Sinarmas Tbk dan seluruh persediaan barang toko 7-Eleven. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MPRI tidak diperbolehkan untuk merubah anggaran dasar dan susunan pengurus dan melakukan penambahan pinjaman dari kreditur lain.
This facility is secured by all the store 7-Eleven equipment which is financed by PT Bank Sinarmas Tbk and all inventories of 7-Eleven stores. Without the written approval of the bank, MPRI cannot change the articles of association or change the composition of management and create any loan to another creditor.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp16.625.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp16,625,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2010, MPRI telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Sinarmas Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, MPRI has complied with all important loan covenants required by PT Bank Sinarmas Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 23 Agustus 2010, MPRI memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12% dengan waktu tenggang (grace period) selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut.
On August 23, 2010, MPRI obtained a investment loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum amount of Rp50,000,000,000 and bears annual interest rates of 12% with grace period of twelve (12) months after the agreement was signed.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dan bangunan dengan total nilai hak tanggungan 1 sebesar 125% dari nilai plafond, fidusia mesin dan peralatan 7-Eleven yang dibiayai kreditur, fidusia atas piutang usaha, pengalihan hak sewa atas tanah dan bangunan 7-Eleven serta hak tanggungan bangunan 7-Eleven, dan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris senilai plafond.
The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 2 times. This facility is secured by first mortgage on land and factory amounting to 125% of the facility, machinery and equipment of 7Eleven financed by creditor, accounts receivable, assignment of rental rights of 7-Eleven’s land and factory and mortgage of 7-Eleven’s factory and personal guarantee from Sungkono Honoris to the amount of plafond.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MPRI tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak, kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan asset apapun, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha perusahaan, membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan lain, menjaminkan pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis usaha, melakukan investasi baru, mengajukan moratorium dan membayar dividen kepada pemegang saham (harus dengan pemberitahuan tertulis kepada kreditur).
Without the written approval of the bank, MPRI cannot, among others: sell or transfer its rights, properties or assets, except for daily operations, create any lien on any asset, enter into any agreement which will endanger the Company’s going concern, create any indebtedness from other financial institutions, create any lien with other third parties, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment, propose moratorium and distribute dividends to shareholders (must be with written notice to creditor).
56
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp2.500.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp2.500.000.000.
Pada tanggal 31 Desember 2010, MPRI telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the MPRI has complied with all important loan covenants required by PT Bank CIMB NiagaTbk.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Anak Perusahaan (MPRI) mendapatkan fasilitas pinjaman promes berulang dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) sebesar Rp30.000.000.000. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 4 Juli 2006. Pada tahun 2007, fasilitas ini kemudian telah direstrukturisasi menjadi Pinjaman Berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan disajikan dalam “Hutang Jangka Panjang - Jatuh Tempo dalam Satu Tahun” dalam neraca tahun 2009. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman MPRI adalah sebesar Rp6.666.666.653.
A Subsidiary (MPRI) obtained revolving promissory note facility from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) amounting to Rp30,000,000,000. This facility has matured on July 4, 2006. In 2007, this facility has been restructured to be Term-loan facility with a period of three (3) years and presented under “Current Maturities of Long – Term Debts” in the 2009 balance sheets. As of December 31, 2009, the balance of MPRI’s loan amounted to Rp6,666,666,653.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Jakarta, tanah dan bangunan milik MPRI yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Bali, piutang usaha, persediaan dan mesin frontier digital (Catatan 5, 8 dan 10). Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 13,75% sampai dengan 14,75% pada tahun 2009.
The loan is collateralized by the Company’s land and building located in Jakarta, MPRI’s land and buildings located in Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan and Bali, accounts receivable, inventory and digital frontier machine (Notes 5, 8 and 10). The loan bears annual interest at rates ranging from 13.75% up to 14.75% in 2009.
Selama pinjaman ini masih terhutang, MPRI tidak diperbolehkan melakukan, antara lain, memberikan pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali berhubungan dengan operasional MPRI, memperoleh tambahan pinjaman kecuali yang telah diinformasikan kepada BII sebelum penandatanganan perjanjian, menjual sebagian atau seluruh aset MPRI, menjadi penjamin/penanggung hutang kecuali yang telah diinformasikan kepada BII sebelum penandatanganan perjanjian, mengubah struktur modal kecuali untuk peningkatan modal yang berasal dari kenaikan laba ditahan atau pengeluaran saham baru atau setoran dari pemegang saham MPRI, membagi dividen, investasi untuk meningkatkan kapasitas MPRI, melakukan merger/penggabungan perusahaan, atau mengakuisisi saham-saham dalam perusahaan lain, dan mempertahankan beberapa rasio keuangan tertentu.
While the loan is still outstanding, MPRI is not permitted to, among others, give any loans to related parties except in relation to MPRI’s operations, obtain additional loan except those already informed to BII prior to the signing of the agreement, sell a part or all of MPRI’s assets, become a corporate guarantor except for those already informed to BII prior to the signing of the agreement, change the capital structure except for increasing capital stock from retained earnings or issuance of new stocks or deposits from MPRI’s shareholders, pay dividends, invest to expand MPRI’s capacity, enter into merger, consolidation or acquire shares of other companies, and should maintain certain financial ratios.
Berdasarkan syarat perjanjian pinjaman, bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pinjaman, bank mempunyai hak untuk menghentikan pemberian fasilitas kepada MPRI, menagih sisa hutang dan mengakhiri fasilitas kredit yang diberikan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Based on the terms of the loan agreement, when an event of default have occurred, the bank has the right to decline the withdrawal of the facility to MPRI, to claim the outstanding amount and terminate the credit facility given without any prior notification. 57
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)
17. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lanjutan)
PT Bank Internasional (continued)
Pada tahun 2010, fasilitas ini telah dilunasi melalui fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
In 2010, this facility was fully paid through the investment credit facility obtained from PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
18. MODAL SAHAM
Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern BBH Luxembourg S/A Fidelity FD, Sicav-Indonesia FD Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) Jumlah
The details of the shareholders based on the report prepared by PT BSR Indonesia, the Securities Administration Agency, as of December 31, 2010 are as follows:
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
249.048.002 109.829.000
38,92% 17,17%
124.524.001.000 54.914.500.000
33.788.500
5,28%
16.894.250.000
Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern BBH Luxembourg S/A Fidelity FD, Sicav-Indonesia FD
247.152.400
38.63%
123.576.200.000
Public (each below 5%)
639.817.902
100,000%
319.908.951.000
Total
The details of the shareholders based on the report prepared by PT BSR Indonesia, the Securities Administration Agency, as of December 31, 2009 are as follows:
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT BSR Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Tbk
18. SHARE CAPITAL
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT BSR Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Indonesia
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
373.048.002 109.707.500
58,305% 17,147%
186.524.001.000 54.853.750.000
Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern
157.062.400
24,548%
78.531.200.000
Public (each below 5%)
Jumlah
639.817.902
100,000%
319.908.951.000
Total
19. PENJUALAN BERSIH
19. NET SALES Net sales represent revenues derived from the following sources:
Penjualan bersih merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut: 2010
2009
Barang dagangan dan jasa Produk fotografi Telekomunikasi (kartu telepon) Produk elektronik dan magnetik Produk industrial Lain-lain
218.231.440.495 212.817.927.604 11.107.515.578 166.009.306.735 124.834.674.702
242.862.006.572 259.617.303.533 62.805.885.693 198.759.598.570 134.900.878.163
Merchandise and services Photographic products Telecommunication (phone card) Electronic and magnetic products Industrial products Others
Jumlah
733.000.865.114
898.945.672.531
Total
58
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)
19. NET SALES (continued)
Jumlah penjualan bersih tersebut di atas termasuk penjualan ekspor dan jasa kepada pihak luar negeri sebesar Rp872.004.506 dan Rp2.402.122.250 masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.
The above net sales included export sales and services to overseas parties amounting to Rp872,004,506 and Rp2,402,122,250 in 2010 and 2009, respectively.
Tidak terdapat penjualan kepada suatu pihak yang mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2010 dan 2009.
There are no sales to a particular party that exceeds 10% of the total consolidated net sales in 2010 and 2009.
20. BEBAN POKOK PENJUALAN
20. COST OF SALES The details of cost of sales are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Pemakaian Bahan Baku Upah Buruh Langsung Beban Pabrikasi
33.647.025.622 3.914.697.405 8.166.406.861
190.113.772.540 21.362.712.912 32.137.183.499
Raw Materials Used Direct Labor Factory Overhead
Jumlah Beban Pabrikasi
45.728.129.888
243.613.668.951
Total Manufacturing Cost
16.611.030.929
17.337.820.855
(16.610.777.441) (215.625)
(16.611.030.929)
45.728.167.751
244.340.458.877
152.011.451.895
157.676.674.775
(8.818.192.156) 424.802.658.182 (110.342.534.918)
452.298.356.129 (152.011.451.895)
503.381.550.754
702.304.037.886
Persediaan Barang dalam Proses Awal tahun Efek atas penjualan Anak Perusahaan (Catatan 3) Akhir tahun Beban Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Awal tahun Efek atas penjualan Anak Perusahaan (Catatan 3) Pembelian barang jadi Akhir tahun Beban Pokok Penjualan
Work in Process At beginning of year Effect of disposal of a Subsidiary (Note 3) At end of year Cost of Goods Manufactured Finished Goods At beginning of year Effect of disposal of a Subsidiary (Note 3) Purchases finished goods At end of year Cost of Sales
There are purchases from parties that exceed 10% of the total consolidated net sales in 2010, among others: PT Indosat amounting to Rp87,469,160,492 (11.93%), PT Excelcomindo Pratama (11.37%) and Fuji Film Co. Ltd. amounting to Rp81,876,185,381 (11.17%). There is no purchase from a particular party that exceeds 10% of the total consolidated net sales in 2009.
Terdapat pembelian kepada pihak-pihak yang mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2010, antara lain: PT Indosat sebesar Rp87.469.160.492 (11,93%), PT Excelcomindo Pratama (11,37%) dan Fuji Film Co. Ltd. sebesar Rp81.876.185.381 (11,17%). Tidak terdapat pembelian kepada suatu pihak yang mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2009.
59
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. BEBAN USAHA
21. OPERATING EXPENSES The details of operating expenses are as follows:
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2010 Beban Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 10) Biaya sewa Pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai Komisi penjualan Penyisihan persediaan usang Listrik, air, telepon dan faksimili Pengepakan dan pengiriman Barang cetakan Perjalanan dan transportasi Amortisasi Biaya kantor Pemeliharaan dan perbaikan Iklan, pameran dan promosi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Jumlah beban penjualan
2009 Selling Expenses Salaries, wages and employees' benefits Depreciation (Note 10) Rental expense
39.644.194.768 18.105.214.074 14.148.294.606
44.696.407.177 15.997.652.690 9.382.284.446
5.961.084.231 4.232.539.325 3.715.702.640 3.565.313.783 2.945.018.632 2.436.534.715 2.297.948.466 1.542.108.026 1.310.171.554 1.292.366.682 1.183.012.532
773.208.778 3.745.208.487 795.901.490 1.348.780.568 3.842.838.351 317.549.259 3.237.520.210 1.137.332.027 1.714.829.414 6.342.112.645
6.266.215.524
4.909.237.393
108.645.719.558
98.240.862.935
Total selling expenses
Provision for impairment losses Sales commission Provision for inventories obsolescence Electricity, water, telephone and facsimile Packaging and shipping Printing goods Travelling and transportation Amortization Office expense Repairs and maintenance Advertising, exhibitions and promotion Others (each below Rp1 billion)
Beban umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 24) Pajak dan perizinan Listrik, air, telepon dan faksimili Penyusutan (Catatan 10) Biaya kantor Biaya jasa profesional Pemeliharaan dan perbaikan Biaya bank Biaya sewa Komunikasi Penyisihan persediaan usang Komisi penjualan Amortisasi Perjalanan dan transportasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar)
30.386.040.161 7.954.714.859 5.024.223.687 5.014.755.527 4.072.401.702 3.763.187.525 2.530.293.543 2.157.388.973 1.826.455.788 1.530.654.235 1.384.350.468 1.118.816.780 1.028.072.017 784.330.081
35.992.851.883 7.024.398.463 4.624.820.331 5.154.456.622 2.126.896.478 2.776.838.453 3.484.096.098 3.707.487.479 4.487.962.550 1.357.401.054 268.581.464 1.533.795.533
4.986.523.162
10.221.339.764
General and adminstrative expenses Salaries, wages and employees’ benefits (Note 24) Taxes and licenses Electricity, water, telephone and facsimile Depreciation (Note 10) Office expense Professional fees Repairs and maintenance Bank charges Rental expense Communication Provision for inventories obsolescence Sales commission Amortization Traveling and transportation Others (each below Rp1 billion)
Jumlah beban umum dan administrasi
73.562.208.508
82.760.926.172
Total general and administrative expenses
182.207.928.066
181.001.789.107
Total
Jumlah
22. INFORMASI SEGMEN
22. SEGMENT INFORMATION
Segmen Primer
Primary Segment
Kegiatan Perusahaan dan Anak Perusahaan dikelompokkan dalam divisi usaha yang terdiri dari produk-produk fotografi, telekomunikasi (kartu telepon), elektronik dan magnetik dan lain-lainnya. Divisi usaha ini juga digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer. Segmen usaha yang dilaporkan memenuhi baik pengujian 10% maupun pengujian 75% seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 5.
The Company and Subsidiaries classify their activities into business divisions consisting of photographic products, telecommunication (phone card), electronic and magnetic and others. The divisions are also used as basis for primary segment information reporting. The reported business segments have met the 10% test and 75% test as required by PSAK No. 5.
60
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
22. SEGMENT INFORMATION (continued) Information about the Company’s and Subsidiaries’ business segment is as follows:
Informasi segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut: Tahun 2010
Year 2010 Fotografi/ Photographic
Pendapatan Penjualan bersih
176.499.915.507
Telekomunikasi (Kartu Telepon)/ Telecommunication (Phone Card) 212.817.927.604
Elektronik dan Magnetik/ Electronic and Magnetic 11.107.515.578
Lain-lain/ Others 332.575.506.425
Hasil (Beban) yang Tidak Dapat Dialokasikan Hasil Segmen Beban Usaha Beban Bunga Penghasilan Bunga Pendapatan Lain-lain Beban Pajak
Jumlah/ Total 733.000.865.114
229.619.314.360 (182.207.928.066) (34.299.584.153) 248.047.412 31.421.061.412 (2.803.963.709)
Laba Bersih
Revenue Net Sales Unallocated Income (Expense) Segment Income Operating Expenses Interest Expense Interest Income Other Income Tax Expense
41.976.947.256
Net Income
213.034.289.376
Assets and Liabilities Segment Assets
Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan
580.627.658.760
Unallocated Assets
Jumlah Aset
793.661.948.136
Total Assets
Jumlah Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasikan
425.173.003.787
Unallocated Liabilities
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal
71.882.042.949
Other Segment Information Capital expenditure
Penyusutan
30.762.085.571
Depreciation
Aset dan Kewajiban Aset Segmen
162.063.453.505
12.529.799.036
10.706.370.761
27.734.666.074
Tahun 2009
Year 2009 Fotografi/ Photographic
Pendapatan Penjualan bersih
242.862.006.572
Telekomunikasi (Kartu Telepon)/ Telecommunication (Phone Card) 259.617.303.533
Elektronik dan Magnetik/ Electronic and Magnetic 62.805.885.693
Lain-lain/ Others 333.660.476.733
Hasil (Beban) yang Tidak Dapat Dialokasikan Hasil Segmen Beban Usaha Beban Bunga Penghasilan Bunga Pendapatan Lain-lain Beban Pajak
Jumlah/ Total 898.945.672.531
196.641.634.645 (181.001.789.107) (36.795.248.809) 91.193.036 43.483.788.442 (10.395.594.839)
Laba Bersih
Revenue Net Sales Unallocated Income (Expense) Segment Income Operating Expenses Interest Expense Interest Income Other Income Tax Expense
12.023.983.368
Net Income
290.558.090.478
Assets and Liabilities Segment Assets
Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan
482.490.796.633
Unallocated Assets
Jumlah Aset
773.048.887.111
Total Assets
Jumlah Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasikan
443.549.152.003
Unallocated Liabilities
Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal
22.408.567.079
Other Segment Information Capital expenditure
Penyusutan
40.894.586.135
Depreciation
Aset dan Kewajiban Aset Segmen
115.365.855.536
28.546.356.861
14.080.972.810
61
132.564.905.271
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
22. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Sekunder
Secondary Segment
Bentuk sekunder pelaporan segmen Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi aset atau operasi Perusahaan, yakni Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Pulau Bali, Pulau Batam dan lainnya. Segmen yang dilaporkan memenuhi baik pengujian 10% maupun pengujian 75% seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 5.
The secondary format of the Company’s and Subsidiaries’ segment reporting is geographical segment which is determined based on the asset location or the Company’s and Subsidiaries’ operations, namely as Java Island, Sumatera Island, Sulawesi Island, Kalimantan Island, Bali Island, Batam Island and others. The reported business segments have met the 10% test and 75% test as required by PSAK No. 5.
Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:
The secondary segment information based on geographical locations is as follows:
2010
2009
Penjualan bersih Pulau Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali Batam Penjualan ekspor dan jasa kepada pihak luar negeri Jumlah Eliminasi Jumlah Penjualan Bersih
Net Sales 690.646.147.255 86.712.851.412 22.890.044.335 22.746.382.196 17.659.331.297 16.742.460.671
849.916.565.555 94.107.607.375 35.407.095.828 31.514.725.397 22.414.645.918 16.608.087.368
-
2.402.122.250
Island Java Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali Batam Export sales and services to overseas parties
857.397.217.166
1.052.370.849.691
Total
(124.396.352.052)
(153.425.177.160)
Elimination
733.000.865.114
898.945.672.531
Assets
Aset Pulau Jawa Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali Batam Aset yang tidak dapat dialokasikan Jumlah Eliminasi Jumlah Aset
Total Net Sales
Island Java Sumatera Sulawesi Kalimantan Bali Batam
373.153.631.307 11.767.524.049 2.648.738.975 5.096.169.669 3.959.236.639 3.444.885.470 688.534.920.034
661.300.849.390 21.657.414.348 13.850.419.860 7.454.367.675 10.833.812.785 3.503.305.317 496.375.925.071
Unallocated assets
1.088.605.106.143
1.214.976.094.446
Total
(294.943.158.007)
(441.927.207.335)
Elimination
793.661.948.136
773.048.887.111
62
Total Assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a.
a.
Sejak tahun 1971, Perusahaan mengadakan perjanjian distributor dengan Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang (Fuji), di mana Perusahaan sebagai distributor tunggal Fuji di Indonesia diberikan hak untuk menjual, memasarkan atau mendistribusikan dan melakukan jasa perbaikan atas peralatan fotografi, produk peka cahaya lainnya dan produk-produk lain dari Fuji. Fuji juga memberikan wewenang dan izin kepada Perusahaan untuk menggunakan semua merek dagang terdaftar yang sekarang atau di kemudian hari dimiliki oleh Fuji.
Since 1971, the Company has entered into a distributorship agreement with Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby the Company as the sole distributor of Fuji in Indonesia has been granted the rights to sell, market or otherwise distribute and do repair services on photographic equipment, other light sensitive products and other products of Fuji. Fuji also authorizes and permits the Company to use any and all registered trademarks now or hereafter owned by Fuji. Under the agreement, in the event that there is any substantial change in the management or ownership of the Company, it shall promptly notify Fuji. In such case, Fuji shall immediately terminate the distribution agreement by giving a written notice to the Company within three (3) months from the date Fuji becomes aware of such change. Based on the agreement between Fujinon Corporation and the Company dated February 1, 2009, the distributorship agreement has been extended and will expire on January 31, 2011. Currently, this agreement is still in the process of extension.
Dalam perjanjian tersebut, disebutkan apabila terdapat perubahan manajemen atau kepemilikan Perusahaan yang signifikan, harus segera diberitahukan kepada Fuji. Dalam hal tersebut, Fuji akan segera mengakhiri perjanjian tersebut dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis kepada Perusahaan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak Fuji mengetahui perubahan tersebut. Berdasarkan perjanjian antara Fujinon Corporation dan Perusahaan tanggal 1 Pebruari 2009, perjanjian distributor tersebut telah diperpanjang dan akan berakhir pada tanggal 31 Januari 2011. Saat ini, perjanjian tersebut sedang dalam proses perpanjangan. b.
Pada tanggal 1 Agustus 1990, Perusahaan ditunjuk sebagai distributor tunggal oleh Itotec Co., Ltd., Jepang, untuk mesin pemotong kertas di Indonesia. Penunjukan distributor ini akan berakhir apabila ada pemberitahuan dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian ini.
b.
On August 1, 1990, the Company was appointed as sole distributor by Itotec Co., Ltd., Japan, for paper cutting machine in Indonesia. This distributorship agreement will expire if either party notifies the other of its intention to terminate the agreement.
c.
Pada tanggal 8 Agustus 1990, Perusahaan mengadakan perjanjian distributor dengan Fuji Hunt Photographic Chemicals Pte. Ltd., Singapura (Fuji Hunt), di mana Perusahaan sebagai distributor tunggal Fuji Hunt di Indonesia diberikan izin untuk menjual bahan kimia untuk cuci cetak foto. Perjanjian distributor ini masih berlaku, kecuali ada pemberitahuan dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut.
c.
On August 8, 1990, the Company entered into a distributorship agreement with Fuji Hunt Photographic Chemicals Pte. Ltd., Singapore (Fuji Hunt), whereby the Company, as the sole distributor of Fuji Hunt in Indonesia, has been granted the license to sell chemicals for photo finishing. This distributorship agreement is valid unless either party notifies the other of its intention to terminate the agreement.
63
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
d.
Pada tanggal 15 Januari 2003, Perusahaan mengadakan Perjanjian Novasi yang merupakan pelengkap dari Perjanjian Pengalihan Usaha dengan Ricoh Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura (RAP) dan Ricoh Hong Kong Ltd., Hong Kong (RHK). Perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 1 April 2012.
d.
On January 15, 2003, the Company entered into a Novation Agreement which is supplemental to the Business Transfer Agreement with Ricoh Asia Pacific Pte. Ltd., Singapore (RAP) and Ricoh Hong Kong Ltd., Hong Kong (RHK). This agreement has been extended until April 1, 2012.
e.
Sejak tanggal 1 Pebruari 1978, Anak Perusahaan (MPI) mengadakan perjanjian dengan Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang (Fuji), di mana MPI diberikan izin untuk membeli film dan kertas foto dalam bentuk “master roll”, memprosesnya sesuai dengan teknologi dan menggunakan merek dagang “Fuji” serta menjualnya kepada Perusahaan untuk pasar lokal. Perjanjian ini akan berakhir apabila ada pemberitahuan dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian ini. Selain itu, sejak tahun 1997, MPI juga diberi izin untuk memproduksi pembungkus film dengan menggunakan teknologi Fuji. MPI harus membayar royalti kepada Fuji untuk setiap pembungkus film yang diproduksi sebesar ¥0,4. Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rpnil dan Rp53.514.986 masingmasing pada tahun 2010 dan 2009 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21).
e.
Since February 1, 1978, a Subsidiary (MPI) has entered into an agreement with Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby MPI has been granted the license to purchase film and photopaper in the form of master roll, process them in accordance with the technology and use the trademark of Fuji and sell these to the Company for the local market. This agreement will expire if either party notifies the other of its intention to terminate the agreement. Furthermore, since 1997, MPI has also been granted the license to produce patrone using the technology of Fuji. MPI must pay royalty to Fuji amounting to ¥0.4 for each patrone produced. Royalty charged to operations amounted to Rpnil and Rp53,514,986 in 2010 and 2009, respectively, and are presented as part of “Selling Expenses” in the consolidated statements of income (Note 21).
f.
Pada tanggal 28 Mei 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian penjualan dengan PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel), di mana Perusahaan akan menjual voucher Simpati secara elektronik melalui lokasi penjualan yang dimiliki oleh Perusahaan. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2011. Jumlah pembelian dari PT Telkomsel sebesar Rp11.700.872.703 dan Rp12.399.160.346 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
f.
On May 28, 2004, the Company has entered into a selling agreement with PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel), whereby the Company will distribute Simpati voucher electronically through the Company’s outlets. This agreement expired on June 30, 2009 and has been extended until June 30, 2010. Total purchases from PT Telkomsel amounted to Rp11,700,872,703 and Rp12,399,160,346 in 2010 and 2009, respectively.
g.
Pada tanggal 1 Maret 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian usaha dengan PT Excelcomindo Pratama (PT EP) di mana Perusahaan telah ditunjuk PT EP untuk menjual produk-produk Excelcom. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 1 Maret 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan 1 Maret 2010. Saat ini, perjanjian tersebut sedang dalam proses perpanjangan. Jumlah pembelian dari PT EP pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp83.343.075.039 dan Rp175.559.756.762.
g.
On March 1, 2004, the Company entered into a business agreement with PT Excelcomindo Pratama (PT EP) whereby the Company was appointed as a distributor by PT EP of Excelcom products. This agreement expired on March 1, 2009 and has been extended until March 1, 2010. Currently, this agreement is still in the process of extension. Total purchases from PT EP in 2010 and 2009 amounted to Rp83,343,075,039 and Rp175,559,756,762, respectively.
64
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
h.
Pada tanggal 1 September 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama layanan isi ulang M-Tronic dan/atau M3 Refill dengan PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (ISC) di mana Perusahaan akan menjual produk pulsa isi ulang ISC. Perusahaan akan memperoleh diskon yang berkisar 4% sampai dengan 8%. Perjanjian ini akan berakhir jika kedua pihak sepakat untuk mengakhiri kerjasama ini. Pembelian dari ISC pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rpnil dan Rp195.257.549.
h.
On September 1, 2004, the Company entered into an agreement “Layanan Isi Ulang MTronic dan/atau M3 Refill” with PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (ISC) whereby the Company will sell reload voucher of ISC. The Company will get a discount of about 4% to 8%. This agreement will expire if both parties agree to terminate it. Purchases from ISC in 2010 and 2009 amounted to Rpnil and Rp195,257,549, respectively.
i.
Pada tanggal 3 Oktober 2008, MPRI, Anak Perusahaan telah menanda-tangani “Master Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc. suatu perusahaan yang mengoperasikan, mengusahakan wara laba atau memberikan lisensi kepada hampir 36.000 outlet “convenience retailer store” di 15 negara, yang berbasis di Dallas, Texas, Amerika Serikat.
i.
On October 3, 2008, a Subsidiary (MPRI) has signed a “Master Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc. a corporation that operates, manages franchise or gives license to almost 36,000 convenience retailer store outlets in 15 countries, based in Dallas, Texas, USA.
Merujuk pada Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, pada tanggal 15 April 2009 Perusahaan telah memberitahukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bahwa salah satu Anak Perusahaan-nya (MPRI) telah menandatangani “Master Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc.
In compliance with Regulation No. X.K.1 the Capital Market Supervisory Agency Decision Letter No. Kep-86/PM/1996 dated January 24, 1996, on April 15, 2009, the Company has informed the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) that a Subsidiary (MPRI) has signed a “Master Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc.
MPRI memperoleh hak dan lisensi untuk mengembangkan dan mengoperasikan outlet “convenience store” merek “7-Eleven” di pulau Jawa, Indonesia, untuk masa dua puluh (20) tahun dan masa perpanjangan sepuluh (10) tahun.
MPRI obtained the rights and license to develop and operate “7-Eleven” brand convenience store outlets in Java island, Indonesia for twenty (20) years period and extension period for ten (10) years.
Pada tanggal 5 Oktober, 2009, MPRI mengadakan perjanjian waralaba dengan 7Eleven, Inc. Berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut, 7-Eleven, Inc. memberikan hak kepada MPRI untuk menggunakan sistemnya dalam persiapan, pemasaran dan penjualan produk, logo dan merek. MPRI harus membayar biaya waralaba awal sebesar AS$1.500.000 yang telah dilunasi dan disajikan dalam “Biaya Waralaba Awal”. Selain itu, MPRI juga diharuskan membayar biaya waralaba dengan nilai persentase tertentu. Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp801.204.006 pada tahun 2010 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21). Perjanjian ini akan berakhir dalam 20 tahun sejak tanggal efektif dan dapat diperpanjang.
On October 5, 2009, MPRI entered into a franchise agreement with 7-Eleven, Inc. In accordance with the terms and conditions of the agreement, 7-Eleven, Inc., granted MPRI the right to use its system in preparing, marketing and selling products, logo and brands. MPRI has to pay an initial franchise fee amounting to US$1,500,000 which was fully paid and presented under “Initial Franchise Cost”. MPRI is also required to pay continuing sales income royalty fee with certain percentage. Royalty charged to operations amounted to Rp801,204,006 in 2010 and are presented as part of “Operating Expenses” in the consolidated statements of income (Note 21). The agreement will expire in 20 years since the effective date and can be renewed.
65
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan kerja bersih yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasi dan kewajiban atas imbalan kerja yang diakui di neraca konsolidasi yang dihitung oleh aktuaria independen Biro Pusat Aktuaria pada tahun 2010 dan 2009 berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 17 Maret 2011 dan 17 Maret 2010 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”:
The following summarizes the components of net employee benefits expense recognized in the consolidated income statements and the amounts recognized in the consolidated balance sheets for the employee benefits liability as determined by an independent actuary Biro Pusat Aktuaria in 2010 and 2009 in its reports dated March 17, 2011 and March 17, 2010, respectively, using the “Projected Unit Credit” method:
a.
a.
Beban imbalan kerja - bersih (dibulatkan) 2010 Perusahaan Beban jasa kini Beban bunga Keuntungan aktuaria Kurtailmen Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum diakui Jumlah
2009
447.441.000
2.196.542.000
The Company Current service cost Interest cost Actuarial gain Curtailment Amortization of past service cost - non vested
2.336.333.000
1.374.827.000
Total
1.738.773.000 2.363.656.000 (2.308.800.000) 95.263.000
2.011.301.000 3.010.649.000 (5.002.745.000) (840.920.000)
Curtailment and settlement occurred due to the termination of some of the Company and Subsidiary’s employees in relation to the reduction in the Company and Subsidiaries’ operations.
Kurtailmen dan penyelesaian terjadi karena Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan beberapa karyawannya sehubungan menurunnya skala operasi Perusahaan dan Anak perusahaan. b.
b.
Kewajiban imbalan kerja (dibulatkan) 2010
Employee benefits liability (rounded-off)
2009
Perusahaan Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja 22.473.589.000 Keuntungan aktuaria yang belum diakui 17.501.887.000 Beban jasa lalu yang belum diakui (22.245.089.000) Jumlah
Net employee benefits expense (rounded-off)
17.730.387.000
The Company 25.222.878.000 17.518.290.000 (24.191.290.000) 18.549.878.000
Total
Movements in the benefits liability during the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows (rounded-off):
Mutasi kewajiban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut (dibulatkan): 2010
Present value of benefits obligation Unrecognized actuarial gain Unrecognized past service cost
2009
Perusahaan Saldo awal Beban imbalan kerja - bersih Pembayaran manfaat/kontribusi
18.549.878.000 2.336.333.000 (3.155.824.000)
17.639.451.000 1.374.827.000 (464.400.000)
Jumlah
17.730.387.000
18.549.878.000
66
The Company Beginning balance Net employee benefits expense Benefits payments/contributions Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajiban imbalan kerja sebesar Rp17.730.387.000 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp18.549.878.000 pada tanggal 31 Desember 2009, yang disajikan sebagai “Kewajiban Imbalan Kerja“ pada neraca konsolidasi.
The Company and Subsidiaries recorded employee benefits liability amounting to Rp17,730,387,000 as of December 31, 2010 and Rp18,549,878,000 as of December 31, 2009 and presented as “Employee Benefits Liability“ in the consolidated balance sheets.
Asumsi utama yang digunakan dalam menghitung kewajiban kesejahteraan karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 Usia pensiun Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel kematian Tingkat cacat
: : : : :
2009
55 tahun/years 9,00% per tahun/per annum 7,00% per tahun/per annum CSO - 1980 10,00% dari/of CSO - 1980
55 tahun/years 10,50% per tahun/per annum 8,50% per tahun/per annum CSO - 1980 10,00% dari/of CSO - 1980
25. INSTRUMEN KEUANGAN
: : : : :
Retirement age Discount rate Salary increase Mortality table Disability rate
25. FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai tercatat instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca konsolidasi kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut.
Financial instruments presented in the consolidated balance sheets are carried at fair value or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lancar lain-lain, hutang bank jangka pendek, hutang lancar usaha dan biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.
Management has determined that the carrying amounts (based on notional amount) of cash and cash equivalent, trade receivables and other current receivables, short-term bank loan, current trade payables and accrued expenses reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature.
Nilai tercatat dari hutang jangka panjang dengan suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
The carrying amounts of long-term loans with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table sets forth the financial assets and financial liabilities of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2010: 2010
Aset keuangan Pinjaman dan piutang Aset lancar Kas dan setara kas Piutang - Usaha - Lainnya Piutang pihak hubungan istimewa Aset tidak lancar Pinjaman direksi dan karyawan Total aset keuangan
45.485.571
Financial assets Loans and receivables Current assets Cash and cash equivalents Accounts receivable Trades Others Due from related parties Non-Current assets Loans to officers and employees
212.561.601.678
Total financial assets
17.500.572.952 136.816.482.433 58.121.201.293 123.345.000
67
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
25. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2010
Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan disajikan dalam nilai wajar atau teramortisasi Kewajiban lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Biaya masih harus dibayar Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank jangka panjang Kewajiban tidak lancar Hutang bank jangka panjang Total kewajiban keuangan
132.832.178.917 100.278.793.096 22.569.918.429 11.656.602.665
Current maturities of: Long-term loans
105.846.397.335
Non-current liabilities Long-term loans
373.183.890.442
Total financial liabilities
The following table presents the carrying value and estimated fair value of financial instruments of the Company and Subsidiaries which are recorded in the consolidated balance sheet as of December 31, 2010:
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaaan yang dicatat di neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010: Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan Pinjaman dan piutang Aset lancar Kas dan setara kas 17.500.572.952 Piutang - Usaha 136.816.482.433 - Lainnya 58.121.201.293 Piutang pihak hubungan istimewa 123.345.000 Aset tidak lancar Pinjaman direksi dan karyawan 45.485.571 Kewajiban keuangan Kewajiban keuangan disajikan dalam nilai wajar atau teramortisasi Kewajiban lancar Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Biaya masih harus dibayar Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: Hutang bank jangka panjang Kewajiban tidak lancar Hutang bank jangka panjang
Financial liabilities Financial liabilities carried at fair value or amortized cost Current liabilities Short-term bank loans Accounts payable Accrued expenses
Nilai wajar/ Fair value
45.485.571
Financial assets Loans and receivables Current assets Cash and cash equivalents Accounts receivable Trade Others Due from related parties Non-Current assets Loans to officers and employees
132.832.178.917 100.278.793.096 22.569.918.429
132.832.178.917 100.278.793.096 22.569.918.429
Financial liabilities Financial liabilities carried at fair value or amortized cost Current liabilities Short-term bank loans Account payable Accrued expenses
11.656.602.665
11.656.602.665
105.846.397.335
105.846.397.335
17.500.572.952 136.816.482.433 58.121.201.293 - *)
*)
*) Nilai wajar atas piutang pihak hubungan istimewa tidak dapat diungkapkan dikarenakan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti. Oleh karena itu, piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masih diukur sebesar nilai tercatat.
68
Current maturities of: Long-term loans Non-current liabilities Long-term loans
No disclosures of fair value is made for amounts due from related parties as it is not practicable to determine the fair value with sufficient reliability since these balances have no fixed terms of repayment. Therefore, amounts due from related parties are still measured at carrying amount.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN
TUJUAN
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Kewajiban keuangan utama Perusahaan dan Anak Perusahaan meliputi hutang bank jangka pendek, hutang usaha, biaya masih harus dibayar, dan hutang jangka panjang. Tujuan utama dari kewajiban keuangan ini adalah untuk operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang usaha, kas dan setara kas, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pinjaman kepada karyawan yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
The principal financial liabilities of the Company and Subsidiaries consist of short-term bank loans, trade payables, accrued expenses and long-term loans. The main purpose of these financial liabilities is for the operations of the Company and Subsidiaries. The Company and Subsidiaries also have various financial assets such as trade receivables, cash and cash equivalent, due from related parties and loans to officers which arise directly from their operations.
Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.
The Company and Subsidiaries’ policy is not to hedge their financial instruments.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
The main risks arising from the Company’s financial instruments are foreign exchange rate risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company and Subsidiaries’ Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below.
a)
a)
Risiko suku bunga
Interest rate risk Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company and Subsidaries are exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to their short-term bank loans and long-term loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding variable rate loans of the Company and Subsidiaries.
Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan hutang bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo pinjaman Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikenakan suku bunga mengambang.
69
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RESIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
a)
a)
Risiko suku bunga (lanjutan)
The Company and Subsidiaries‘ policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Company and Subsidiaries evaluate the fixed to floating ratio of its short-term bank loans and long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management’s assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.
Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan variabel. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari hutang bank jangka panjang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan harganya pada suku bunga tetap atau mengambang. b)
Interest rate risk (continued)
Risiko mata uang
b)
Foreign exchange risk
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari hutang usaha dari pembelian dalam mata uang asing dan piutang lain-lain dari transaksi dalam mata uang asing.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate fluctuations results primarily from account payable of foreign currency purchase and other receivables from foreign currency transaction.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak melakukan lindung nilai atas risiko mata uang.
The Company and Subsidiaries do not hedge the currency risk.
Apabila Rupiah melemah dari mata uang asing yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2010, hutang bank jangka pendek, hutang usaha, biaya masih harus dibayar dan hutang jangka panjang dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang Rupiah. Namun, peningkatan kewajiban ini akan dihapus oleh peningkatan nilai kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak hubungan istimewa dan pinjaman direksi dan karyawan.
If the Rupiah weakened against foreign currency as of December 31, 2010, short-term bank loans, trade payables, accrued expenses and long-term loans in foreign currencies will increase in the Rupiah terms. However, the increase in this liability would be offset by the increase in the value of cash and cash equivalent, trade receivable, other receivables, due from related parties and loans to officers and employees.
70
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RESIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
c)
c)
Risiko kredit
Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to fullfill its obligations and will result in a loss to other party. The credit risk faced by the Company and Subsidiaries arises from the credit given to the customers. The Company and Subsidiaries trade only with recognized and creditworthy third parties. It is the Company and Subsidiaries’ policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. There are no significant concentration of credit risk.
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Anak Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan. d)
Credit risk
Risiko likuiditas
d)
Liquidity risk
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.
The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Company and Subsidiaries indicate that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Kebutuhan likuiditas Perusahaan dan Anak Perusahaan secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai aktivitas bisnis Perusahaan dan Anak Perusahaan.
The Company and Subsidiaries’ liquidity requirements have historically arose from general funding of business activities.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan Anak Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadual jatuh tempo hutang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan pinjaman pihak hubungan istimewa. Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan prinsip hati-hati dalam mengelola risiko likuiditas dengan menjaga saldo kas yang cukup.
In the management of liquidity risk, the Company and Subsidiaries monitor and maintain a level of cash on hand and in banks deemed adequate to finance the Company and Subsidiaries’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Company and Subsidiaries also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including their long-term loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available. These activities may include bank loans and due to related parties. The Company and Subsidiaries adopts prudent liquidity risk management by maintaining sufficient cash balances.
71
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RESIKO (lanjutan)
RISK MANAGEMENT (continued)
d) Risiko likuiditas (lanjutan)
d) Liquidity risk (continued)
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (dalam jutaan Rupiah).
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities based on contractual undiscounted payments (in millions of Rupiah).
Dibawah 1 tahun/ Below 1 year Kewajiban keuangan disajikan dalam nilai wajar atau teramortisasi Kewajiban lancar Hutang bank jangka pendek Hutang Usaha Biaya masih harus dibayar Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun : Hutang bank jangka panjang
Di atas 5 tahun/ Over 5 years
3-5 tahun/ 3-5 years
Jumlah/ Total
Nilai wajar 31 Des 2010/ Fair value Dec 31, 2010
132.832 96.189 22.570
4.090 -
-
-
132.832 100.279 22.570
132.832 100.279 22.570
11.657
-
-
-
11.657
11.657
-
27.916
77.930
-
105.846
105.846
263.247
32.006
77.930
-
373.184
373.184
Financial liabilities carried at fair value or amortized cost Current liabilities Short-term bank loans Trade payables Accrued expense Current maturities of :
Kewajiban tidak lancar Hutang bank jangka panjang Jumlah
1-2 tahun/ 1-2 years
Long-term loans Non-current liabilities Long-term loans Total
27. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2010, the Company and Subsidiaries have assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:
Mata Uang Asing/ Setara Rupiah/ Foreign Currencies Equivalent in Rupiah Aset Dalam Dolar Amerika Serikat Dalam Yen Jepang Dalam Dolar Singapura
22.285.389.303 122.470.667 4.132.518
Assets In US Dollars In Japanese Yen In Singapore Dollars
22.411.992.488
Total
34.339.191.435 5.056.872.071 3.613.796.383 93.876.863 4.098.670
Liabilities In US Dollars In Japanese Yen In Singapore Dollars In Euro In Poundsterling
Jumlah
43.107.835.422
Total
Kewajiban - bersih
20.695.842.933
Net Liabilities
AS$ ¥ Sin$
2,478,633 1,110,490 592
Jumlah Kewajiban Dalam Dolar Amerika Serikat AS$ Dalam Yen Jepang ¥ Dalam Dolar Singapura Sin$ Dalam Euro € Dalam Poundsterling £
3,819,285 45,852,660 517,691 7,852 295
Using the middle rate of bank notes issued by Bank Indonesia on March 25, 2011 (Rp8.708 to US$1, Rp107,50 to ¥1, Rp14.022,51 to GB£1, Rp12.340,98 to EUR1 and Rp6.908,7 to Sin$), the net liabilities of the Company and Subsidiaries will decrease by approximately Rp538,185,919.
Jika digunakan kurs tengah uang kertas asing yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 25 Maret 2011 (Rp8.708 per AS$1, Rp107,50 per ¥1, Rp14.022,51 per GB£1, Rp12.340,98 per EUR1 dan Rp6.908,7 per Sin$1), kewajiban bersih Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing akan turun sebesar lebih kurang Rp538.185.919. 72
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
28. FIRST ADOPTION OF PSAK NO. 50 (REVISED 2006) AND PSAK NO. 55 (REVISED 2006)
Seperti dijelaskan pada Catatan 2q, laporan keuangan Perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan laporan keuangan konsolidasi pertama Perusahaan dan Anak Perusahaan yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No.55 (Revisi 2006).
As described in Note 2q, the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2010 are the Company and Subsidiary’s first consolidated financial statements prepared in accordance with PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006).
Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Company and Subsidiary have identified the following transitional adjustment in accordance with the Technical Bulletin No.4 concerning the transitional provisions for the first adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) as issued by Indonesian Institute of Accountants.
Pengaruh transisi ke PSAK no. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk neraca konsolidasi awal Perusahaan dan Anak Perusahaan per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
The effect of the transition to PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) to the Company and Subsidiary’s opening consolidated balance sheet as of January 1, 2010 is set out in the following table:
Neraca
Sebelum disesuaikan/ Before adjustment
Penyesuaian Transisi ke PSAK 55 (Revisi 2006)/ Transitional adjustments to PSAK 55 (Revised 2006)
Setelah disesuaikan/ As adjusted
Aset Cadangan kerugian penurunan nilai Ekuitas Saldo laba awal belum ditentukan penggunaanya
Balance Sheet Assets
(1,945,524,435)
(5,669,680,892)
(2,987,736,992)
(2,987,736,992)
(4,933,261,427)
(8,657,417,884)
Allowance for impairment losses Stockholders’ Equity Beginning retained earnings unappropriated
The above transitional adjustment was derived from the reassessment of impairment losses for financial assets (consumer financing receivables) in accordance with PSAK 55 (Revised 2006). The basis for reassessment of impairment losses is detailed in Note 2q.
Penyesuaian transisi di atas berasal dari penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai aset keuangan (piutang pembiayaan konsumen) sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai dijelaskan dalam Catatan 2q.
73
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. KONDISI BISNIS PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN
29. BUSINESS CONDITION OF THE COMPANY AND SUBSIDIARIES
Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan telah terpengaruh, dan mungkin akan terus terpengaruh oleh dampak kondisi ekonomi dan kemajuan teknologi dalam bisnis fotografi yang berubah dari era analog ke era digital, dan secara bertahap menyebabkan berkurangnya penjualan film dan kamera analog. Sebagai akibatnya, pasar fotografi mengalami penurunan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, sehingga terjadi perubahan tren pasar dari kamera film menjadi kamera digital. Hal ini mengakibatkan penurunan pada penjualan produk-produk fotografi. Namun demikian, Perusahaan dan Anak Perusahaan mampu menurunkan biaya dan beban operasional melalui program pengurangan biaya dan rasionalisasi dari beban karyawan sejalan dengan penurunan volume operasi. Laba bersih Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami kenaikan dari sebesar Rp12.023.983.368 pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp41.976.947.256 pada tahun 2010.
The operations of the Company and its Subsidiaries have been affected, and may continue to be affected, by the economic condition and technology advancement in the photographic business, which is changed from analog to digital and thus gradually decreases the sales of film and analog camera. Furthermore, the photography market has decreased in line with the advancement of digital technology that shifted the market trends from film camera to digital camera. These conditions resulted to the decrease in the sale of photographic products. However, the Company and Subsidiaries were able to decrease cost and operating expenses through cost reduction program and rationalization of personnel expenses in line with the decrease in volume of operations. The Company and Subsidiaries’ net income has increased from Rp12,023,983,368 in 2009 to Rp41,976,947,256 in 2010.
Sebagai respon terhadap kondisi ekonomi dan kondisi bisnis fotografi, Perusahaan dan Anak Perusahaan akan menerapkan beberapa program antara lain sebagai berikut:
In response to the economic and photographic business condition, the Company and Subsidiaries will implement several programs, among others, as follows:
·
·
·
·
·
· · ·
·
Melakukan restrukturisasi organisasi dalam rangka pengembangan usaha baru, dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi digital; Di bidang ”Photo Imaging”, mengembangkan instalasi M-Prisa dengan menggunakan jaringan Fuji Digital Imaging dan Fuji Image Plaza; Di bidang “Graphic Arts”, memperluas bisnis dari sebelumnya hanya “pre press” ditambah “post press” dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan secara berkesinambungan; Di bidang “Medical”, memperkuat “brand awareness” dari produk peralatan radiologi digital Fuji Computed Radiography (FCR) dan X-ray Unit Shimadzu; Di bidang “Office Imaging”, memperluas segmentasi produk dengan mesin kecepatan tinggi dan menambah jalur distribusi melalui pelanggan “corporate”; Menutup line produksi yang merugi; Meningkatkan kegiatan promosi melalui media ”Above the Line” dan kegiatan ”Below the Line”; Meningkatkan kinerja departemen pengembangan dan penelitian dalam pengembangan usaha baru;
·
·
In Graphic Arts field, expand business from only “pre press” to be added up with “post press” and increases quality of human resources by implementing continous training;
·
In Medical field, strengthen product’s “brand awareness” of digital radiology equipment Fuji Computed Radiography (FCR) and X-Ray Unit Shimadzu; In Office Imaging, expand product segment using high speed machine and enhance distribution lines through corporate customers;
·
74
Perform organization restructuring in relation with the development of the new business, by considering the improvement of digital technology; In Photo Imaging field, expand M-Prisa installation using the network of Fuji Digital Imaging and Fuji Image Plaza;
· ·
Closing non-profitable production line; Increase promotion activities from both “Above the Line” media and “Below the Line” activities;
·
Increase the performance of R&D department in the development of new business;
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. KONDISI BISNIS PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN (lanjutan)
29. BUSINESS CONDITION OF THE COMPANY AND SUBSIDIARIES (continued)
·
·
Terus meningkatkan produktivitas dan melakukan langkah-langkah efisiensi di dalam operasional usaha melalui program penurunan biaya strategis (“strategic cost reduction program”), menghindari biaya yang timbul akibat kesalahan (“cost of mistakes”) serta penerapan anggaran secara ketat (“strict budget”); dan Mengoperasikan bisnis toko “7 - Eleven”.
·
Continue increasing the productivity and initiate efficiency in the operation using strategic cost reduction program, avoid the cost of mistakes and create efficiency to minimize cost within the budget; and
·
Operate business for “7 – Eleven” store.
30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF
30. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar Akuntansi yang relevan dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tetapi belum berlaku efektif pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Accounting Standards which are relevant to the Company and Subsidiaries issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) but not yet effective in 2010 are summarized below:
1.
1. Effective on or after January 1, 2011:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a.
PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasardasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a.
PSAK No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b.
PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.
b.
PSAK No. 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows” Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
c.
PSAK No. 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim” Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
c.
PSAK No. 3 (Revised 2010) “Interim Financial Reporting” Prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
75
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
30. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
1.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
1. Effective on or after January 1, 2011: (continued)
d.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
d.
PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
e.
PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
e.
PSAK No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments” Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
f.
PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasi dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
f.
PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures” Requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
g.
PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan” menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. PSAK ini mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
g.
PSAK No. 8 (Revised 2010) “Events after the Reporting Period” prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. It requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
h.
PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan kedalam suatu mata uang laporan.
h.
PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
76
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
30. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
1.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
1. Effective on or after January 1, 2011: (continued)
i.
PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”, Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonominya masa depan akan mengalir ke entitas dan manfaat dapat diukur secara andal. Pernyataan ini mengindentifikasikan keadaan saat kriteria tersebut terpenuhi, sehingga pendapatan dapat diakui. Pernyataan ini juga memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria tersebut.
i.
PSAK No. 23 (Revised 2010) “Revenue” identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
j.
PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan.
j.
PSAK No. 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
k.
PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi penurunan nilai atas aset tersebut, rugi penurunan nilai harus diakui.
k.
PSAK No. 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets” prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
2. Effective on or after January 1, 2012 (continued):
a.
PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan kedalam suatu mata uang pelaporan.
a.
S PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates” Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and how to translate financial statements into a presentation currency.
b.
PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan Kerja” Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
b.
PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits” Establishes the accounting and disclosures for employee benefits.
77
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
30. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
2. Effective on or after January 1, 2012 (continued):
c.
PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
c.
PSAK No. 46 (Revised 2010) “Accounting for Income Taxes” Prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
d.
PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian” Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
d.
PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial Instruments: Presentation” Establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
e.
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
e.
PSAK No. 60 “Financial Instruments: Disclosures” Requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
f.
ISAK 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
f.
ISAK 15 “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
g.
ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
g.
ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”. Prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders
The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on their consolidated financial statements.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya. 78
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. REKLASIFIKASI AKUN
31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in year 2009 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the year 2010 consolidated financial statements as follows:
Akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk tahun 2010 sebagai berikut:
Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported Aset Lancar Piutang hubungan istimewa Piutang lain-lain, bersih PT Honoris Industry First Modern PT Hasta Prima Industry MG International Biaya dibayar di muka dan dan uang muka Aset Tidak Lancar Aset lain-lain PT Honoris Industry First Modern
32. PENYELESAIAN KONSOLIDASI
Reklasifikasi/ Reclassifications
6.276.539.996 -
(6.276.539.996) 50.503.080.403 3.123.648.952 6.276.539.996 796.279.640
796.279.640
50.503.080.403 3.123.648.952
LAPORAN
(796.279.640)
(50.503.080.403) (3.123.648.952)
KEUANGAN
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
-
Current Assets Due from related parties Other receivable, net PT Honoris Industry First Modern PT Hasta Prima Industry MG International Prepaid expenses and advance payments
-
Non-Current Assets Other Assets PT Honoris Industry First Modern
50.503.080.403 3.123.648.952 6.276.539.996 796.279.640
32. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March, 25 2011.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2011.
79