ANALISIS PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN) DI BMT SYAMIL AMPEL KAB. BOYOLALI
TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH WAHYU NUR MUSTAQIM NIM :
- -
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH/EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
i
ANALISIS PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN) DI BMT SYAMIL AMPEL KAB. BOYOLALI
TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
DISUSUN OLEH WAHYU NUR MUSTAQIM NIM:
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH/EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No. Telp. ( ) Faks. Salatiga http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka Tugas Akhir saudara: Nama
: Wahyu Nur Mustaqim
NIM
:
Jurusan
: D III Perbankan Syariah
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
- -
Judul Tugas Akhir : Analisis Produk Simpanan Investasi Pendidikan (Si Ipin) di BMT Syamil Ampel Kab. Boyolalai Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga,
Juli
Pembimbing
Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar Lc., M.S.I NIP.
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No. Telp. ( ) Faks. Salatiga http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PENGESAHAN ANALISIS PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN) DI BMT SYAMIL AMPEL KAB. BOYOLALI DISUSUN OLEH WAHYU NUR MUSTAQIM NIM : - Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri IAIN Salatiga, pada tanggal September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy) Susunan Panitia Penguji:
Ketua Sidang
: Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si
_________
Sekretaris Sidang : Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.SI _________ Penguji I
: Fetria Eka Yudiana, S.E., M.Si
_________
Penguji II
: Qi Mangku Bahjatullah, Lc., M.SI
_________
Salatiga, September Dekan FEBI IAIN Salatiga
Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si NIP.
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No. Telp. ( ) Faks. Salatiga http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Wahyu Nur Mustaqim
NIM
:
Jurusan
: D III Perbankan Syariah
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam
- -
Judul Tugas Akhir : Analisis Produk Simpanan Investasi Pendidikan (Si Ipin) di BMT Syamil Ampel Kab. Boyolalai Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecualai sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga,
Juli
Saya yang menyatakan,
Wahyu Nur Mustaqim NIM: - -
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Tentara Pelajar No. Telp. ( ) Faks. Salatiga http//www.iainsalatiga.ac.id e-mail:
[email protected]
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Wahyu Nur Mustaqim
NIM
:
Jurusan
: D III Perbankan Syariah
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis Islam
- -
Menyatakan bahwa naskah Tugas Akhir ini secara keseluruhan bebas dari plagiasi. Jika di kemudian hari terbukti melakukan plagiasi maka saya siap ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Salatiga,
Juli
Saya yang menyatakan,
Wahyu Nur Mustaqim NIM: - -
vi
MOTTO “Jangan biarkan lidahmu berbicara tentang keburukan orang lain karena kamu juga memiliki keburukan dan orang lain memiliki lidah” “Wanita yang baik untuk lelaki yang baik, lelaki yang baik untuk wanita yang baik (begitu pula sebaliknya)….(QS. An-Nuur:
)”
“Jika salah, perbaikilah, jika gagal coba lagi! Tapi..jika kamu menyerah, semua akan selesai”
vii
PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini aku persembahkan untuk: . Kedua orang tua, Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materi, perhatian, kasih sayang dan doanya yang tidak henti-hentinya diberikan untuk penulis. . Adikku tersayang yang selalu menjadi semangat dan motivasi. . Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya selama ini. . Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dan menyemangati. . Teman-teman DIII Perbankan Syariah seangkatan yang berjuang bersamasama. . Sivitas akademisi pada almamater tercinta IAIN Salatiga.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat dan rahmat-Nya penulisan Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN) DI BMT SYAMIL AMPEL KAB. BOYOLALI“ dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi agung junjungan kita, Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya di dunia dan diakhirat kelak. Penulisan Tugas Akhir ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Jurusan Studi Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam Penulisan Tugas Akhir ini penulis melibatkan banyak pihak yang membantu dan memberikan bimbingan serta motivasi yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir ini, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada : . Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. . Dr. Anton Bawono S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. . Drs. Alfred L., M.Si selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
ix
. Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar Lc., M.S.I selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan perhatiannya kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini. . Bapak dan Ibu dosen program studi Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini. . Sumiyati S.HI., selaku manajer BMT Syamil Ampel yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktikum dan memberikan informasi serta pengarahan. . Karyawan dan karyawati BMT Syamil Ampel yang membantu penulis dalam mendapatkan data-data serta informasi dalam penulisan Tugas Akhir ini. . Bapak, Ibu, adikku tercinta, saudara-saudaraku yang selalu dekat dihati yang telah memberikan motivasi dan dukungan materiil maupun spiritual. . Teman-teman D III dan sahabat-sahabat penulis yang selalu memberikan semangat dan bantuan dalam penulisan Tugas Akhir ini. . Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satupersatu yang juga telah berperan serta membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan yang ada pada diri penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan.
x
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan keilmuan bagi pembaca serta dapat meningkatkan kinerja lembaga dimana penulis melakukan penelitian.
Salatiga, Penulis
Juli
Wahyu Nur Mustaqim - -
xi
ABSTRAK Mustaqim, Wahyu Nur. . Analisis Produk Simpanan Investasi Pendidikan (SI IPIN) di BMT Syamil Ampel Kab. Boyolali. Tugas Akhir. Jurusan D III Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dr. Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.S.I Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur simpanan investasi pendidikan, perkembangan produk simpanan investasi pendidikan, kelebihan dan kekurang simpanan investasi pendidikan, dan strategi meningkatkan produk simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) di BMT Syamil Ampel Kab. Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa sistem dan prosedur simpanan investasi pendidikan dilakukan dengan tahap prosedur pembukaan rekening, sistem penyetoran, dan sistem penarikan simpanan investasi pendidikan (Si Ipin). Perkembangan Si Ipin di BMT Syamil relatif baik karena minat masyarakat untuk berinvestasi bertambah. Serta kelebihan Si Ipin adalah mendapat bagi hasil yang optimal, layanan prima, mendapatkan bonus, dan dapat diperpanjang secara otomatis, kekurangannya adalah setoran lebih tinggi dari pada simpanan lainnya, dan kurangnya sosialisasi. Dan strategi meningkatkan produk Si Ipin adalah menawarkan produk simpanan investasi yang memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan lainnya, memberikan bagi hasil yang lebih tinggi dari simpanan lainnya, biaya-biaya yang digunakan tidak memberatkan, membuat brosur, memberikan bonus dan sosialisasi ke lokasi-lokasi yang strategis serta lokasi BMT Syamil Ampel yang sangat strategis. Kata kunci: analisis, simpanan investasi pendidikan, BMT
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI .................................................................. v MOTTO .............................................................................................................. vi PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii ABSTRAK ........................................................................................................... xi DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... …xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................... B. Rumusan Masalah .................................................................................. C. Tujuan dan Kegunaan ............................................................................ D. Metode Penelitian ................................................................................... E. Penelitian Terdahulu ............................................................................ F. Sistematika Penulisan .......................................................................... BAB II LANDASAN TEORI A. Produk Penghimpunan dana .................................................................
xiii
B. Pengertian Simpanan ............................................................................ C. Akad Mudharabah ................................................................................ D. Marketing Mix ...................................................................................... E. Pengertian BMT .................................................................................... BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum ................................................................................. B. Visi dan Misi ......................................................................................... C. Struktur Organisasi ............................................................................... D. Susunan Manajemen ............................................................................. E. Tugas dan Wewenang .......................................................................... . Dewan Pengawas Syariah (DPS) .................................................. . Manajer ......................................................................................... . Kepala Bagian Operasional .......................................................... . Teller ............................................................................................. . SDM dan Umum ........................................................................... . Akuntansi dan Pembukuan ........................................................... . Kepala Bagian Pemasaran ............................................................ . Staf Pemasaran .............................................................................. . Administrasi Pembiayaan ............................................................. . Staf Penagihan .............................................................................. F. Produk-produk BMT Syamil ................................................................ . Penghimpun Dana ......................................................................... . Simpanan Investasi (SI VESTA) ..................................................
xiv
. Pemberdayaan Dana ..................................................................... G. Syarat-syarat Pengajuan Pembiayaan .................................................. BAB IV ANALISIS A. Sistem dan prosedur produk simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) di BMT Syamil……………………………………………………………. B. Perkembangan Produk Simpanan Investasi Pendidikan (Si Ipin)............ C. Kelebihan dan kekurangan simpanan investasi pendidikan (Si Ipin)…. . D. Strategi meningktkan produk simpanan investasi pendidikan (Si Ipin)... BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................. B. Saran ........................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel . Data perkembangan Si Ipin dari tahun
-
............................
Tabel . Data pertumbuhan anggota Si Ipin dari tahun Table . Data pertumbuhan saldo Si Ipin dari tahun
-
…………. .....................
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar . Struktur Organisasi BMT Syamil .................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perbankan syariah adalah suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya yang sesuai dengan hukum islam. Selain itu, bank syariah biasa disebut Islamic banking atau interest fee banking, yaitu suatu sistem perbankan dalam pelaksanaan operasional tidak menggunkan sistem bunga (riba), spekulasi (maisir), dan ketidakpastian atau ketidakjelasan (gharar). Bank syariah sebagai lembaga keuangan memepunyai mekanisme dasar, yaitu menerima deposito dari pemilik modal (depositor) dan mempunyai kewajiban (liability) untuk menawarkan pembiayaan kepada investor pada sisi asetnya, dengan pola dan/ atau skema pembiayaan yang sesuai dengan syariat islam (Zainuddin,
: ).
Berawal dari lahirnya Bank Muamalat Indonesia sebagai sentral perekonomian yang bernuansa Islami, maka bermunculan lembagalembaga keuanganyang lain. Yaitu ditandai dengan tingginya semangat bank konvensional untuk mendirikan lembaga keuangan Islam yaitu bank syari’ah. Sehingga secara otomatis sistem perekonomian Islam telah mendapatkan tempat dalam kancah perekonomian di tanah air Indonesia (Sumiyanto,
:
).
Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang
untuk
mendirikan
bank-bank
yang
berprinsip
syariah.
Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha mayarakat kecil dan menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan bank dan lembaga keuangan mikro, seperti BPR syariah dan BMT yang bertujuan untuk mengatasi hambatan operasinalisasi BMI tersebut (Sudarsono,
:
).
Perkembangan ekonomi Islam tikdak hanya berhenti pada tingkatan ekonomi makro, tetapi telah memulai menyentuh sektor paling bawah yaitu mikro. Lahirnya lembaga keuangan mikro Islam yang berorientasi sebagai lembaga sosial keagamaan, kemudian popular dengan istilah BMT. Munculnya BMT sebagai lembaga keuangan mikro Islam yang bergerak pada sektor riil masyarakat bawah dan menengah ini menjadi salah satu lembaga keuangan mikro Islam yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. BMT Merupakan salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang bergerak dalam skala mikro sebagaimana Koperasi Simpan Pinjam (KSP). BMT merupakan lembaga keuangan mikro yang berlandasan syariah. Selain itu, BMT juga dapat dikatakan sebagai suatu lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang keuangan. Ini disebabkan karena BMT tidak hanya bergerak dalam pengelolaan modal (uang) saja, tetapi BMT juga bergerak dalam pengumpulan zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS). Ini merupakan sebuah konsekuensi dari namanya itu
sendiri yaitu bait al-mal wat tamwil yang merupakan gabungan dari kata baitul mal dan bait at-tamwil. Secara singkat, bait at-mal merupakan lembaga pengumpulan dana masyarakat yang disalurkan tanpa tujuan profit. Sedangkan bait at-tamwil merupakan lembaga pengumpulan dana (uang) guna disalurkan dengan orientasi profit dan komersial (Sumiyanto,
:
). Di samping itu
peranan lembaga ekonomi Islam yang berfungsi sebagai lembaga yang dapat mengantarkan masyarakat yang berada di daerah-daerah untuk terhindar dari sistem bunga yang diterapkan pada bank konvensional. Kelahiran BMT sangat menunjang sistem perekonomian pada masyarakat yang berada di daerah karena di samping sebagai lembaga keuangan Islam, BMT juga memberikan pengetahuan-pengetahuan agama pada masyarakat yang tergolong mempunyai pemahaman agama yang rendah. Dengan demikian, fungsi BMT sebagai lembaga ekonomi dan sosial keagamaan betul-betul terasa dan nyata hasilnya. Lahirnya BMT ini di antaranya dilatarbelakangi oleh beberapa alasan sebagai berikut: . Agar masyarakat terhindar dari pengaruh sistem ekonomi kapitalis dan sosial yang hanya memberikan keuntungan bagi mereka yang mempunyai modal banyak. Sehingga ditawarkanlah sebuah sistem ekonomi yang berbasis syariah. Ekonomi yang dimaksud adalah suatu sistem yang dibangun atas dasar adanya nilai etika yang tertanam seperti pelarangan tentang penipuan dan bentuk kecurangan, adanya
hitam di atas putih ketika terjadi transaksi, dan adanya penanaman kejujuran terhadap semua orang dan lain-lain. . Melakukan pembinaan dan pendanaan pada masyarakat menengah ke bawah secara intensif dan berkelanjutan. . Agar masyarakat terhindar dari rentenir-rentenir yang memberikan pinjaman modal dengan sistem bunga yang sangat tidak manusiawi. . Agar ada alokasi dana yang merata pada masyarakat, yang fungsinya untuk menciptakan keadilan sosial. Realitas menunjukkan, adanya BMT di daerah sangat membantu masyarakat dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi yang saling menguntungkan dengan memakai sistem bagi hasil. Di samping itu juga ada bimbingan yang bersifat pemberian pengajian kepada masyarakat dengan
tujuan
sebagai
sarana
transformatif
untuk
lebih
untuk
mengakrabkan diri pada nilai-nilai agama Islam yang bersentuhan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat (Sumiyanto,
:
).
Baitul mal Wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Baitul mal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana non profit, seperti zakat, infaq dan shodaqoh. Sedangkan baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan syariah.
Jika melihat Pasal
ayat ( ) Undang-undang Dasar
menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan, maka tidaklah heran lembaga-lembaga
yang
turut
membantu
pemerintah
dalam
hal
perkembangan perekonomian Indonesia. Dalam penjelasan pasal ini menyatakan bahwa kemakmuran masyarakat sangat diutamakan bukan kemakmuran orang perseorangan. Dan bentuk usaha seperti itu yang tepat adalah Koperasi yang didasarkan atas asas gotong royong, yang artinya bahwa peranan masyarakat maupun lembaga masyarakat harus tetap dilibatkan. Atas dasar pertimbangan itu maka disahkan Undang-undang RI Nomor
tahun
pada tanggal
“ Tentang
Oktober
Perkoperasian” oleh Presiden Soeharto (Buchori,
: ).
Salah satu BMT yang sudah melaksanakan visi dan misinya dengan baik adalah BMT Syamil Ampel yang bertepatan di Ampel Kabupaten Boyolali. BMT Syamil Ampel merupakan lembaga keuangan yang fungsi utamanya adalah sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu sebagai lembaga yang menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan dana pada pihak yang memerlukannya. Jika pemanfaatan terhadap lembaga keuangan dilakukan secara optimal, amanah dan profesional, maka roda perekonomian akan berputar pada hasil akhirnya adalah kesejahteraan masyarakat akan meningkat, karena dana dari pihak yang kelebihan akan dimanfaatkan oleh pihak yang memerlukan dengan tujuan
produksi, investasi, ataupun konsumsi. Di tengah persaingan yang sangat ketat dengan bank-bank pemerintah maupun swasta, BMT ini selalu berusaha mengembangkan usahanya. Salah satu produk simpanan di BMT Syamil Ampel adalah simpanan investasi pendidikan. Simpanan investasi pendidikan merupakan simpanan yang dipersiapkan untuk kebutuhan pendidikan dengan jangka waktu
s/d
tahun. Simpanan investasi
pendidikan (SI IPIN) merupakan salah satu produk unggulan yang menjadi andalan di BMT Syamil Ampel, sehingga pada masa perkemabangan saat ini sangat penting untuk mengetahui perkembangan atau pengelolaan simpanan investasi pendidikan untuk memudahkan mencari nasabah. Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui secara lebih mendalam seputar simpanan investasi pendidikan di BMT Syamil Ampel Boyolali, yang berkaitan dengan sistem dan prosedur, perkembangan,
kelebihan
dan
kekurangan,
serta
strategi
untuk
meningkatkan produk Si Ipin. Oleh karena itu penulis mengambil judul “ANALISIS PRODUK SIMPANAN INVESTASI PENDIDIKAN (SI IPIN) DI BMT SYAMIL AMPEL KAB. BOYOLALI”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : . Bagaimana sistem dan prosedur produk Si Ipin di BMT Syamil? . Bagaimana perkembangan produk Si Ipin di BMT Syamil? . Apa kelebihan dan kekurangan produk Si Ipin di BMT Syamil?
. Bagaimana strategi meningkatkan produk Si Ipin di BMT Syamil? C. Tujuan dan Kegunaan . Tujuan Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan tugas akhir ini adalah : a. Untuk mengetahui bagaimana sistem dan prosedur produk Si Ipin di BMT Syamil. b. Untuk mengetahui perkembangan produk Si Ipin di BMT Syamil. c. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk Si Ipin di BMT Syamil. d. Untuk mengetahui bagaimana strategi meningkatkan produk Si Ipin di BMT Syamil. . Kegunaan a. Bagi penulis Untuk menambah wawasan, pengetahuan dari sisi keilmuan dan menambah pengamalam dalam pelaksanaan kerja lapangan. b. Bagi BMT Sebagai informasi, referensi, dan bahan evaluasi dalam pelaksanaan kerja serta peningkatan kualitas pelayanan terhadap nasabah maupun calon nasabah.
c. Bagi IAIN Salatiga Menambah informasi dan sebagai tambahan referensi bagi mahasiswa yang ingin mengetahui lebih tentang simpanan investasi pendidikan. d. Bagi pembaca Sebagai bahan tambahan pengetahuan dan wawasan tentang simpanan investasi pendidikandi BMT. D. Metode Penelitian Dalam metode penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode serta data yang diperlukan. . Lokasi penelitan Penelitian ini dilaksanakan di BMT Syamil Ampel. Alamat : Jl. Ampel-Candi No.
Telepon : (
( Timur Tugu Lilin ) Ampel, Boyolali
)
. Jenis data Berdasarkan jenis data yang diperlukan, dapat terbagi menjadi dua, yaitu: a. Data primer Data primer merupakan data yang didapat langsung dari tempat penelitian.
b. Data sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu melalui buku-buku, laporan dan sumber yang lain yng berkenaan dengan lembaga keuangan syariah. . Metode pengumpulan data a. Metode observasi Metode observasi yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung pada suatu obyek yang akan diteliti (Arikunto,
:
).
b. Metode wawancara Metode wawancara yaitu metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan tanya jawab langsung dengan pihak BMT (Arikunto,
:
).
c. Metode studi pustaka Metode studi pustaka yaitu metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku yang bersangkutan dengan judul, baik dari sumber pustaka maupun dari lembaga yang diteliti. . Analisis deskriptif analitik Deskriptif
analitik
yaitu
metode
penelitian
yang
menggambarkan dan membahas objek yang diteliti berdasarkan faktor yang ada , kegiatannya meliputi mengumpulan data, pengolahan data dan informasi data serta menarik kesimpulan (Arikunto,
:
).
E. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Eko Daryani,
, dalam Tugas
Akhir yang mengangkat tentang “Sistem dan Prosedur Produk Simpanan di BMT Berkah Makmur Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang”, penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Berdasarkan analisa pengamatan yang penulis lakukan bahwa sistem dan prosedur produk simpanan pada BMT Berkah Makmur sudah bagus dan tidak jauh dari teori yang ada. Maka dibutuhkan komitmen untuk menjaga hubungan baik serta meningkatkan interaktif antara pihak BMT dengan anggota atau dengan calon anggota agar nasabah tersebut tidak mudah untuk memutuskan lari pada lembaga penyedia simpanan yang lain. Sedangkan untuk perkembangan nasabah simpanan di BMT Berkah Makmur walaupun mengalami pasang surut akan tetapi sejauh ini jumlah nasabah BMT Berkah Makmur mengalami peningkatan. Penelitian yang dilakukan oleh Kiky Suryaningtyas
, dalam
Tugas Akhirnya yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Simpanan Siswa Pendidikan Pada BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Semarang”. Penelitian ini menggunkan metode deskriptif analisis. Berdasarkan penelitian maka diperoleh kesimpulan bahwa Pemasaran Produk Simpanan Siswa Pendidikan Pada BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Semarang adalah dengan cara memeberikan kelebihan-kelebihan yang didapatkan nasabah apabila kita menggunakan produk Si Sidik Plus, misalnya mendapatkan bagi hasil yang tinggi, mendapatkan perlengkapan
sekolah, bea masuk sekolah hingga perguruan tinggi, dan lain-lain. Selain itu BMT juga menentukan setoran awal yang sudah ditetapkan jumlah nominalnya, serta adanya kegiatan promosi yang dilakukan baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Penelitian yang di lakukan oleh Yuniarsih
, dalam Tugas
Akhirnya yang berjudul “Prosedur dan Pelaksanaan Simpanan Pelajar di BMT Al Hikmah Ungaran”. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan penelitian maka di peroleh kesimpulan pelaksanaan simpanan pendidikan di BMT AL-Hikmah Ungaran sudah sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkam. Kekuatan dan kelemahan BMT AL-Hikmah adalah kekuatan meliputi marketnya masih terbuka untuk anak-anak sekolah, SDM, bagi hasil tinggi, pesaing kecil. Dan kelemahan dalam produk ini adalah alur transaksi panjang, administrasi mahal karena setiap anak buka rekening. F. Sistematika penelitian Untuk memberikan gambaran dan arahan selama penulisan dalam penelitian ini, maka secara garis besar pokok-pokok uraian dan isi dari penelitian ini akan disajikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, penulis mendeskripsikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, penelitian terdahulu, sistematika penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang telaah pustaka yang berisi landasan teoritis dan terhadap masalah dan ditinjau terhadap hasil karya lain sebelumnya dilakukan. Kerangka teoritik yang membahas tentang konsep-konsep teoritik yang muncul dalam telaah pustaka dalam rangka menjelaskan masalahmasalah yang dipilih. BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN Bab ini membahas tentang Penyajikan gambaran umum mengenai objek penulisan tugas akhir diantaranya mengenai sejarah berdirinya BMT Syamil Ampel, visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan wewenang, produk-produk, Serta perkembangan di BMT Syamil Ampel. BAB IV ANALISIS Bab ini menjelaskan tentang inti dari permasalahan yang akan diteliti
oleh
penulis
tentang
pengertian
simpanan
pendidikan,
perkembangannya, dan strategi pemasaran di BMT Syamil Ampel serta analisis dari produk simpanan investasi pendidikan tersebut. BAB V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan hasil penelitian dan saran-saran yang didasarkan pada kesimpulan yang ada.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Produk Penghimpunan Dana Penghimpunan dana di Bank Syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip Wadiah dan Mudharabah. . Prinsip Wadiah Istilah wadiah berasal dari kata wada‟a yang berarti meninggalkan atau menitipkan sesuatu pada seseorang untuk dipelihara. Prinsip wadiah merupakan titipan murni yang setiap saat dapat diambil jika pemiliknya menghendaki. Penerima titipan merupakan tangan amanah (yad amanah), dalam arti mereka tidak menanggung atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada barang titipan selama bukan akibat kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam menjalankan amanah. Ketentuan ini mengacu pada sabda Nabi: “Jaminan pertanggungjawaban tidak diminta dari peminjam yang tidak menyalahgunakan (pinjaman) dan penerima titipan yang tidak lalai terhadap titipan tersebut”. Dari segi fungsinya dalam perbankan, akad wadiah dapat terbagi menjadi dua kategori:
a. Wadiah yad amanah Wadiah yad amanah merupakan jenis akad penitipan dimana pihak penerima titipan tidak diperkenankan menggunakan barang titipan, sehingga tidak menanggung atas kerusakan atau kehilangan dari barang titipan tersebut, kecuali akibat kelalaian dalam menjalankan amanah. b. Wadiah yad dhamanah Wadiah yad dhamanah, yaitu akad penitipan dimana pihak penerima titipan dengan izin pemilik dapat memanfaatkan barang titipan, sehingga dengan demikian harus menanggung atas kerusakan atau kehilangan barang titipan tersebut. Karena dalam lembaga keuangan modern, penerima titipan (al-mustawda) tidak mungkin membiarkan begitu saja barang titipan tanpa memberikan manfaat apapun. Karena itu untuk menciptakan kemanfaatan melalui penggunaan barang titipan dalam usaha ekonomi, mustawdaharus meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik barang (al-muwaddi) dan menjamin pengembalian barang secara utuh. Dengan demikian akad menjadi berubah dari al-amanah yad al-amanah menjadi al-wadiah yad al-dhamanah (Burhanuddin, :
).
. Prinsip Mudharabah Dalam mengaplikasikan prinsip Mudharabah, penyimpan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan Bank sebagai
Mudharib (pengelola). Bank kemudian melakukan penyaluran pembiayaan kepada nasabah peminjam yang membutuhkan dengan menggunakan dana yang diperoleh tersebut baik dalam bentuk murabahah, ijarah, musyarakah, atau bentuk lainya. Hasil usaha ini kemudian akan dibagi hasilkan kepada nasabah penabung berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalam hal bank menggunakan untuk melakukan mudharabah kedua maka bank bertanggung jawab penuh atas kerugian yang terjadi. Bank telah menunjukkan peran yang penting sebagai lembaga keuangan dalam menjembatani para penabung dengan investor. Tabungan di maksud, akan bermanfaat bila di investasikan oleh bank kepada pengusaha yang membutuhkan dana, sedangkan para penabung tidak mempunyai kemampuan untuk mengelola atau melakuakan bisnis.
Para
penabung mempercayai
sektor
perbankan
untuk
melakukan fungsi yang bermanfaat kepada masyarakat pada umumnya dan khususnya masyarakat Islam yang membutuhkan dana (Zainuddin, :
).
B. Pengertian Simpanan Pengertian tabungan menurut Undang-Undang Perbankan Nomor Tahun
adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat- syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya
adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara bank dengan si penabung. Dalam hal sarana atau alat penarikan juga tergantung dengan perjanjian antara keduanya yaitu bank dan penabung (Kasmir,
:
).
Dalam tradisi fiqih Islam, prinsip titipan atau simpanan dikenal dengan prinsip Al-Wadiah. Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Pada dasarnya, penerima simpanan adalah Wadiah yad Al-Amanah (tangan amanah), artinya ia tidak bertanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan yang terjadi pada aset titipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan yang bersangkutan dalam memelihara barang titipan (karena faktor-faktor di luar batas kemampuan). Hal ini telah dikemukakan oleh Rasulullah dalam suatu hadits, ”Jaminan pertanggung jawaban tidak diminta dari peminjam yang tidak menyalahgunakan (pinjaman) dan penerima titipan yang tidak lalai terhadap titipan tersebut” (Syafi’i,
:
-
).
Menurut Sunarto Zulkifli dalam bukunya yang berjudul Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, pengertian tabungan wadiah adalah simpanan atau titipan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan berdasarkan syarat-syarat tertentu yang telah disepakati antara bank dan nasabah (Zulkifli,
:
).
Menurut Ruddy Tri Santoso dalam bukunya yang berjudul Mengenal Dunia Perbankan, pengertian tabungan adalah simpanan pihak
ketiga pada bank tanpa penetapan jangka waktu kepada bank dan penarikannya menggunakan syarat-syarat tertentu, dengan setoran pertama sekurangkurangnya Rp.
.
,- (Santoso,
:
).
Menurut Suhrawardi K. Lubis dalam bukunya yang berjudul Hukum Ekonomi Islam, tabungan wadiah adalah bank menerima tabungan (saving account) dari nasabah dalam bentuk tabungan bebas, sedangkan akad yang diikat oleh bank dengan nasabah dalam bentuk wadiah. Titipan nasabah tersebut tidak menanggung resiko kerugian dan bank memberikan bonus kepada nasabah. Bonus itu diperoleh bank dari bagi hasil dari kegiatan pembiayaan kredit kepada nasabah lain (Lubis,
:
).
Menurut Frianto Pandia, Elly Santi Ompusunggu dan Achmad Abror dalam bukunya yang berjudul Lembaga Keuangan, tabungan mudharabah merupakan simpanan yang dapat dipergunakan oleh mudharib
(Bank),
dengan
memperoleh
keuntungan
bagi
hasil
(mudharabah). Keuntungan akan diberikan kepada shahibul maal atau deposan berdasarkan kesepakatan bersama. Penarikan dan penyetoran menggunakan buku tabungan, dapat dilakukan secara tunai maupun kliring dan pemindah bukuan (Pandia dkk,
:
).
Secara umum, simpanan adalah menyimpan sesuatu barang atau uang yang pengambilannya sudah ditentukan di awal, baik setiap waktu maupun dalam jangka waktu tertentu disertai syarat-syarat yang diperlukan.
C. Akad Mudharabah . Pengertian Akad mudharabah merupakan akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha dengan nisbah bagi hasil (keuntungan atau kerugian) menurut kesepakatan. Kemudian apabila terjadi kerugian, resiko dana akan ditanggung oleh pihak modal selama bukan karena kelalaian pihak pengelola. Namun apabila kerugian disebabkan oleh kecurangan atau kelalaian pihak pengelola, maka mereka harus mempertanggung jawabkan atas kerugian tersebut (Burhanuddin, :
). Menurut ridwan (
:
) dalam hal penghimpunan dana
BMT berfungsi sebagai mudharib dan penyimpan sebagai shahibul maal. Prinsip ini dapat dikembangkan untuk semua jenis simpanan di BMT. Berbagai ketentuan yang berlaku untuk sistem mudharabah meliputi: a. Modal ) Harus diserahkan secara tunai. ) Dinyatakan dalam nilai nominal yang jelas. ) Langsung diserahkan kepada mudharib untuk segera memulai usaha. b. Pembagian hasil ) Nisbah bagi hasil harus disepakati diawal perjanjian.
) Pembagian hasilnya dapat dilakukan saat mudhorib telah mengembalikan seluruh modalnya atau sesuai dengan periode tertentu yang disepakati. c. Resiko ) Bila terjadi kerugian usaha, maka semua kerugian akan ditanggung oleh shahibul maal, dan mudharib tidak akan mendapatkan keuntungan usaha. ) Untuk memperkecil resiko, shahibul maal dapat mensyaratkan batasan-batasan tertentu kepada mudharib. . Dasar aplikasi mudharabah dalam penghimpunan dana Menurut Burhanuddin (
:
) Ditinjau dari fungsinya,
secara umum bentuk akad mudharabah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu: a. Mudharabah muthlaqah Ketentuan prinsip mudharabah muthlaqah ialah shahibul maal tidak dapat memberikan batasan-batasan terhadap dana yang diinvestasikan. Dengan demikian mudharib diberi kewenangan penuh untuk mengelola dana tanpa keterikatan waktu, tempat, bentuk usaha dan jenis pelayanan. b. Mudharabah muqayyadah Pada akad mudharabah muqayyadah, shahibul maal memberikan batasan terhadap dana yang diinvestasikannya. Mudharib hanya bisa mengelola dana sesui dengan permintaan atau persyaratan
pemilik modal yang dapat berupa jenis usaha, tempat dan waktu tertentu. . Karateristik akad mudharabah Menurut Wiroso (
) karakteristik Mudharabah adalah:
a. Kedua pihak yang mengadakan kontrak antara pemilik dana dan mudharib akan menentukan kapasitas baik sebagai nasabah maupun pemilik. Di dalam akad tercantum pernyataan yang harus dilakukan kedua belah pihak yang mengadakan kontrak dengan ketentuan sebagai berikut : ) Di dalam perjanjian tersebut harus dinyatakan secara tersurat maupun tersirat mengeni tujuan kontrak; ) Penawaran permintaan harus disepakati kedua belah pihak di dalam kontrak tersebut; dan ) Maksud penawaran dan penerimaan merupakan suatu kesatuan informasi yang sama penjelasannya. Perjanjian bisa saja berlangsung ditandatangani, melainkan bisa juga dilakukan melalui surat menyurat/koresponden dengan fax atau komputer yang telah disahkan oleh Cendekia Fiqih Islam dan Organisasi Konferensi Islam. b. Modal adalah sejumlah uang pemilik dana diberikan kepada mudhrib untuk diinvestasikan (dikelola) dalam kegiatan usaha mudharabah. Adapun syarat-syarat yang tercakup dalam modal adalah sebagai berikut.
) Jumlah modal harus diketahui secara pasti termasuk jenis mata uangnya; ) Modal harus dalm bentuk tunai, seandainya berbentuk asset menurut Jumhar Ulama Fiqih diperbolehkan asalkan berbentuk barang niaga dan mempunyai nilai atau historinya pada saat mengadakan kontrak. Bila asset tersebut berbentuk non-kas yang
siap
dimanfaatkan,
seperti
pesawat
dan
kapal,
diperbolehkan sebagai modal mudharabah asalkan mudharib tetap menginvestasikan semua modal tersebut dan berbagi hasil dengan pemilik dana dalam pendapatan dari investasi dan pada akhir jangka waktu; ) Modal harus tersedia dalam bentuk tunai tidak dalam bentuk piutang; dan ) Modal mudharabah langsung dibayar kepada mudharabah. Beberapa Fuqaha berbeda pendapat mengenai cara realisasi pencairan dana yaitu dibayar langsung dengan cara lain dilaksanakan
dengan
memungkinkan
mudharib
untuk
memperoleh manfaat dari modal tersebut bagaimana pun cara akuisisinya. Sesuai dengan pendapat kedua, pengadaan kontrak dapat
dilaksanakan
untuk
keseluruhan
modal
dan
pembayarannya kepada mudharib dapat dibuat dalam beberapa angsuran.
c. Keuntungan adalah jumlah yang melebihi jumlah modal dan merupakan tujuan mudharabah dengan syarat-syarat seperti berikut: ) Keuntungan ini haruslah berlaku bagi kedua belah pihak dan tidak ada satu pihak pun yang akan memilikinya; ) Haruslah menjadi perhatian dari kedua belah pihak dan tidak terdapat pihak ketiga yang akan turut memperoleh bagi hasil darinya. Porsi bagi hasil keuntungan masing-masing pihak harus disepakati bersama pada saat perjanjian ditandatangani. Bagi hasil mudharib harus secara jelas dinyatakan pada saat pengadaan kontrak dilakukan. d. Jenis adanya
usaha/pekerjaan kontribusi
diharapkan mudharib
mewakili/menggambarkan dalam
usahanya
untuk
mengembalikan/membayar modal kepada penyedia dana. Jenis pekerjaan dalam hal ini berhubungan dengan masalah manajemen dari pembiayaan mudharabah itu sendiri. Di bawah ini merupakan syarat-syarat yang harus diterapkan dalam usaha/pekerjaan mudharabah adalah sebagai berikut : ) Bentuk pekerjaan/usaha merupakan hak khusus mudharib tidak ada intervensi manajemen dari pemilik dana, meskipun demikian menurut mahdzab Hambali membolehkan adanya peran serta/partisipasi pemilik dana dalam pekerjaan/usaha tersebut;
) Penyedia dana tidak harus boleh membatasi kegiatan mudharib agar tidak sukses dalam pencarian laba/keuntungan; ) Mudharib tidak boleh melanggar hukum syariah Islam dalam usahanya dan juga harus mematuhi praktik-praktik usaha yang berlaku; dan ) Mudharib harus mematuhi syarat-syarat yang diajukan pemilik dana asalkan syarat-syarat tersebut tidak bertentangan kontrak mudharabah tersebut. Batasan
kegiatan
mudharib
sehubungan
dengan
dana
mudharabah adalah sebagai berikut: a. Harus benar-benar memiliki usaha sesuai dengan kontrak yang merupakan pekerjaan utama dan cabang kegiatannya; b. Pekerjaan atau usaha yang dimiliki harus sesuai dengan surat kuasa umum. Kesemuanya ini merupakan pekerjaan yang tidak mempunyai hubungan dengan kegiatan usaha utama, namun merupakan penunjang dalam perlakuan investasi seperti perpaduan dengan dana mudharabah dan dananya sendiri; dan c. Pekerjaan atau usaha yang tidak akan dimiliki terkecuali dengan suatu ijin tertulis dari pemilik dana tersebut. Pekerjaan atau usaha ini tidak mengarahkan kepada pengembangan dana atau pun pada kewajiban atau utang baru apapun di pihak pemilik atas dana tersebut seperti peminjaman account dan mudharabah.
d. Modal mudharabah tidak boleh dalam penguasaan pemilik dana, sehingga tidak dapat ditarik sewaktu-waktu. Penarikan dana mudharabah hanya dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang disepakati (periode yang telah ditentukan). Penarikan dana yang dilakukan setiap saat akan membawa dampak berkurangnya pembagian hasil usaha oleh nasabah yang menginvestasikan dananya. e. Garansi dalam mudharabah untuk menunjukkan adanya tanggung jawab mudharib dalam mengembalikan modal kepada pemilik dana dalam semua pekerjaannya. Peraturan jaminan dalam mudharabah, hal ini bahwa mudharib akan bertanggungjawab untuk mengembalikan modal kepada pemilik dana dalam hal apapun, dan tidak diperbolehkan pada waktu jatuh tempo, kenyataan bahwa kepemilikan mudharib akan dana tersebut dibuat sebagai suatu trust dan dengan demikian tidak menjamin dana tersebut kecuali dalam hal pelanggaran. D. Marketing Mix Menurur Kasmir (
:
-
) marketing mix (bauran
pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu. Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemenelemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri- sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain.
Elemen- elemen yang ada dalam merketing mix adalah product (produk), price (harga), place (lokasi), dan promotion (promosi). Oleh karena itu, setiap elemen membutuhkan strategi tersendiri, namun tetap akan terkait dengan strategi pada elemen lainnya seperti: . Strategi produk (product) Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk yang berkualitas tinggi yang berhasil diciptakan oleh bank akan memberikan berbagai keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. . Strategi harga (price) Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi perbankan terutama bank yang berdasarkan prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga bagi bank yang berprinsip syariah adalah bagi hasil.
Tujuan dari penetapan harga antara lain sebagai berikut: a. Untuk bertahan hidup Dalam hal ini bank menentukan harga semurah mungkin dengan maksud produk atau jasa yang ditawarkan laku di pasaran, misalnya untuk Bunga simpanan tinggi dan bunga pinjam rendah tetapi dalam kondisi masih menguntungkan. b. Untuk memaksimalkan laba Tujuan harga ini dengan mengharapkan penjualan yang meningkat sehingga laba dapat ditingkatkan. Penentuan harga biasanya dapat dilakukan dengan harga murah atau tinggi. c. Untuk memperbesar market share Penentuan harga ini dengan harga yang murah sehingga diharapkan jumlah pelanggan meningkat dan diharapakan pula pelanggan pesaing beralih ke produk yang ditawarkan seperti penentuan suku bunga simpanan yang lebih tinggi dari pesaing. d. Mutu produk Tujuan adalah untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi dan biasanya harga jual ditentukan setinggi mungkin. e. Karena pesaing Dalam hal ini penentuan harga dengan melihat harga pesaing tujuannya adalah agar harga yang ditawarkan jangan
melebihi harga pesaing artinya bunga simpanan di atas pesaing dan bunga pinjaman di bawah pesaing. . Strategi lokasi (place) Pemilihan lokasi yang strategis sangat penting dalam suatu perusahaan, karena pemilihan lokasi sangat berpengaruh terhadap minat nasabah untuk berhubungan dengan bank, ataupun akan mengurangi minat nasabah kepada bank. . Strategi promosi (promotion) Promosi merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan kegiatan strategi lainnya, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. terdapat empat macam sarana promosi yang dapat digunakan, antara lain : a. Periklanan (Advertising) Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi calon nasabahnya. Penggunaan promosi dengan iklan dapat dilakukan dengan
memasang Billboard, Brosur- brosur yang disebarkan,
memasang spanduk, dengan iklan diiberbagai media, misalnya Televisi, Majalah, Radio, dan media lainnya. b. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Tujuan dari promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan jumlah nasabah. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, agar nasabah tertarik untuk membeli maka perlu dibuatkan promosi penjualan
yang
semenarik
mungkin,
misalnya
pemberian
cinderamata, hadiah, serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal. c. Publisitas (Publicity) Promosi
yang
ketiga
adalah
publisitas.
Publisitas
merupakan kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, perlombaan cerdas cermat, kuis serta kegiatan lainnya melalui berbagai media. Kegiatan publisitas
dapat
meningkatkan
pamor
bank
dimata
para
nasabahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu kegiatan publisitas perlu diperbanyak lagi. d. Penjualan Pribadi (Personel Selling) Kegiatan promosi yang keempat adalah penjualan pribadi atau Personal Selling. Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari
Cleaning Service, Security, sampai pejabat bank. Secara khusus Personal Selling dilakukan oleh petugas Customer Service atau Service Assistensi. E. Pengertian BMT BMT merupakan kependekan dari Baitul Mal wa Tamwil atau dapat juga ditulis dengan baitul maal wa baitul tanwil. Secara harfiah/lughowi baitul maal berarti rumah dana dan baitul tanwil berarti rumah
usaha.
Baitul
Maal
dikembangkan
berdasarkan
sejarah
perkembangannya, yakni dari masa nabi sampai abad pertengahan perkembangan islam. Dimana baitul maal berfungsi untuk mengumpulkan sekaligus mentasyarufkan dana sosial. Sedangkan baitul tanwil merupakan lembaga bisnis yang bermotif laba. Dari pengertian tersebut dapatlah ditarik suatu pengertian yang menyeluruh bahwa BMT merupakan organisasi bisnis yang juga berperan sosial. Peran sosial BMT akan terlihat pada definisi baitul maal, sedangkan peran bisnis BMT terlihat dari definisi baitul tanwil. Sebagai lembaga sosial, baitul maal memiliki kesamaan fungsi dan peran dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ), oleh karenanya, baitul maal ini harus didorong agar mampu berperan secara profesional menjadi LAZ yang mapan. Fungsi tersebut paling tidak meliputi upaya pengumpulan dana zakat, infaq, sedekah, wakaf, dan sumber dana-dana sosial yang lain, dan upaya pensyarufan zakat kepada golongan yang paling berhak sesuai dengan ketentuan asnabiah (UU Nomor
tahun
).
Sebagai lembaga bisnis, BMT lebih mengembangkan usahanya pada sektor keuangan, yakni simpan-pinjam. Usaha ini seperti usaha perbankan yakni menghimpun dana anggota dan calon anggota (nasabah) serta menyalurkan kepada sektor ekonomi yang halal dan menguntungkan. Namun demikian, terbuka luas bagi BMT untuk mengembangkan lahan bisnisnya pada sektor rill maupun sektor keuangan lain yang dilarang dilakukan oleh lembaga keuangan bank. Karena BMT bukan bank, maka ia tidak tunduk pada aturan perbankan. Pada dataran hukum di Indonesia, badan hukum yang paling mungkin untuk BMT adalah koperasi, baik serba usaha (KSU) maupun simpan pinjam (KSP). Namun demikian dibentuk perundangan tersendrir, mengingat, system operasional BMT tidak sama persis dengan perkoperasian, semisal LKM (Lembaga Keungan Mikro) Syariah, dll (Ridwan,
:
).
Dalam melaksanakan usahanya BMT, berpegang teguh pada prinsip utama sebagai berikut: . Keimanan
dan
ketakwaan
kepada
Allah
SWT
dengan
mengimplementasikanya pada prinsip-prinsip syariah dan muamalah islam ke dalam kehidupan nyata. . Keterpaduan, yakni nilai-nilai sepiritual dan moral menggerakkan dan mengarahakan etika bisnis yang dinamis, proaktif, progresif adil dan berakhlak mulia.
. Kekeluargaan, yakni mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. . Kebersamaan, yakni kesatuan pola pikir, sikap dan cita-cita antara semua elemen BMT. . Kemandirian, yakni mandiri diatas semua golongan politik. . Profesionalisme,
yakni
semangat
kerja
yang tinggi
(„amalus
sholih/ahsanu amala), yakni dilandasi dengan dasar keimanan. . Istiqomah; konsisten, konsekuen, kontinuitas/berkelanjutan tanpa henti dan tanpa pernah putus asa. Dalam mencapai tujuannya, BMT berfungsi sebagai berikut: . Mengidentifikasi, memobilisasi, mengorganisasi, mendorong, dan mengembagkan potensi serta kemampuan potensi ekonomi anggota, kelompok anggota muamalat (pokusman) dan daerah kerjanya. . Meningkatkan kualitas SDM anggota dan pokusma menjadi lebih profesional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam menghadapi persaingan global. . Menggalang dan memobilisasi potensi masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggota. . Menjadi perantara keuangan (financial intermediary) antra aghniya sebagai shohibul maal dengan duafa sebagai mudhorib, terutama untuk dana-dana sosial seperti zakat, infaq, sedekah, wakaf, hibah, dll. . Menjadi perantara keuangan (financial intermediary), antara pemilik dana (shohibul maal), baik sebagai pemodal maupunpenyimpan
dengan pengguna dana (mudhorib) untuk pengembangan usaha produktif (Ridwan,
:
).
BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN
A. Gambaran umum BMT Syamil BMT Syamil merupakan nama baru dari BMT Syariah Sejahtera Cabang Ampel yang beralamat di Jl. Ampel-Candi No.
(Timur Tugu
Lilin) Ampel, Boyolali
berdiri tahun
Telepon : (
. BMT Syamil dipercayakan kepada
)
orang karyawan, yang
beroperasi mengelola keuangan wilayah Pasar Ampel, dan sekitarnya. B. Visi dan Misi Visi: “Komitmen dalam syari’ah, amanah dalam muamalah” Misi : . Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. . Sebagai wadah pemberdayaan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. . Sebagai gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tataran perekonomian nasional. . Sebagai alternatif pilihan model pengelolaan usaha koperasi.
C. Struktur Organisasi Rapat anggota Pengawas Syariah Pengurus
Manajer
Kabag Operasional
Teller
Kabag Pemasaran
SDM dan Umum
Admin Pembiayaan
Pembukuan/ Akunting
Staff Pemasaran Staff Penagihan
Gambar . Struktur Organisasi D. Susunan Manajemen . Pengurus a. Ketua
: Joko Purnomo, M.Pd
b. Sekretaris
: Nur Arifin
c. Bendahara
: Catur Riyanto
. Pengawas a. Ketua
: Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.Si
b. Anggota
: a. Ahmad Hasyim, S.Si b. Abdul Rachman
. Pengelola Manajer
: Sumiyati, S.Hi
Admin & Teller
: Fitri Yunia Romadhoni, A.Md.Ei
Marketing
: Putri Novianti Eva Hindun Khasanah A.Md Eko Prasetyo, A.Md.E.Sy
E. Tugas dan Wewenang . Dewan Pengawas Syariah (DPS) Tugas-tugas pokok dewan pengawas syariah yaitu: a. Memastikan produk dan jasa KJKS sesuai dengan syariah. b. Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai dengan syariah. c. Membantu pengurus dengan memberikan penjelasan dan atau nasehat, diminta atau tidak diminta, tentang keadaan anggota pada khususnya dan KJKS pada umumnya ditinjau dari aspek kesyariahan. Penjelasan itu dapat disampaikan di dalam maupun di luar Rapat Pengurus. d. Membantu
terlaksananya
pendidikan
anggota
yang
meningkatkan kualitas aqidah, syariah dan akhlaq anggota. Wewenang dewan pengawas syariah yaitu:
dapat
a. Meneliti barang, catatan, berkas, bukti-bukti dan dokumen lainnya yang ada pada KJKS. b. Mendapatkan keterangan yang diperlukan baik dari pengurus, manajemen atau staf dan anggota. c. Memberikan koreksi, saran dan peringatan kepada pengurus dan manajemen KJKS. d. Menggunakan fasilitas yang tersedia untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya atas persetujuan pengurus. e. Melaporkan kepada DSN dan pihak berwenang tentang keadaan kesyariahan KJKS. . Manajer Tugas-tugas pokok Manajer yaitu: a. Menjabarkan kebijakan umum KJKS yang telah dibuat Pengurus dan disetujui Rapat Anggota. b. Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran KJKS dan rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi (finansial maupun non finansial) kepada pengurus yang selanjutnya akan dibawa pada Rapat Anggota. c. Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui batas wewenang manajemen. d. Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biayabiaya harian dan tercapainya target yang telah ditetapkan secara keseluruhan.
e. Membuka peluang/akses kerja sama dengan jaringan/ lembaga lain dalam upaya mencapai target. f. Mengamankan harta kekayaan KJKS agar terlindungi dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan kerusakan. g. Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biayabiaya harian dan tercapainya target yang telah ditetapkan secara keseluruhan. Wewenang Manajer yaitu: a. Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan terhadap pengajuan pembiayaan. b. Menyetujui /menolak secara tertulis pengajuan rapat komite secara musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas. c. Menyetujui/menolak pencairan dropping pembiayaan sesuai dengan batasan wewenang. d. Menyetujui pengeluaran uang untuk pembelian aktiva tetap sesuai dengan batas wewenang. e. Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan biaya operasional lain sesuai dengan batas wewenang. f. Menyetujui / menolak penggunaan keuangan yang diajukan yang tidak melalui prosedur. g. Memberikan terguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan bawahan.
h. Melakukan penilaian prestasi karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. i. Mengusulkan promosi, rotasi dan PHK sesuai dengan ketentuan yang berlaku. j. Mengadakan kerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan lembaga dalam upaya mencapai target proyeksi dan tidak merugikan lembaga. k. Memutuskan menolak atau menerima kerjasama dengan pihak lain dalam sesuai dengan kegiatan utama KJKS dengan alasan-alasan yang dapat diterima. . Kepala bagian operasional Tugas-tugas pokok kepala bagian operasional yaitu: a. Menyelenggarakan
pelayanan
yang
memuaskan
(service
excellence) kepada mitra/anggota KJKS: ) Melakukan pengawasan terhadap pekerjaan Layanan Mitra usaha atas pelayanan yang diberikan kepada mitra KJKS. ) Memberikan masukan dan arahan pada hal-hal yang berkenaan dengan pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap mitra. ) Memperhatikan masukan serta keluhan mitra atas pelayanan KJKS dan membahasnya pada tingkat rapat operasional untuk mendapatkan jalan keluar.
) Menyelesaikan sesegera mungkin apabila ada kasus yang berkaitan dengan mitra b. Mengevaluasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang ada dalam operasional KJKS: ) Mengagendakan dan memimpin rapat operasional bulanan untuk membahas rencana kerja operasional, terget kerja dan evaluasi secara keseluruhan serta permasalahan-permasalahan yang terjadi pada bagian operasional. ) Mendokumentasikan hasil rapat bulanan sebagai bahan rujukan atas aktivitas selanjutnya. ) Melakukan kontrol terhadap kesepakatan dan keputusan yang diambil dalam rapat. c. Menerbitkan
laporan
keuangan,
laporan
perkembangan
pembiayaan dan laporan mengenai penghimpunan dana secara lengkap, akurat dan sah baik harian, bulanan maupun sesuai dengan periode yang dibutuhkan: ) Memeriksa laporan harian, bulanan dan mengesahkannya (otorisasi). ) Memeriksa laporan mengenai perkembangan pembiayaan, tingkat kelancaran pembiayaan. ) (kolektibilitas) dan laporan mengenai mitra-mitra yang bermasalah.
) Membuat dan mengirimkan laporan keuangan KJKS atas persetujuan. ) Manajer KJKS kepada pihakpihak yang berkepentingan. ) Terarsipkannya
seluruh
dokumen-dokumen
keuangan,
dokumen lembaga, dokumen pembiayaan serta dokumen penting lainnya. ) Mengatur dan mengawasi sistem pengarsipan seluruh bagian operasional. ) Menyimpan dokumen lembaga serta menjaga keamanannya seperti: akte pendirian lembaga, laporan-laporan pajak, Surat Keputusan, Memorandum, SK, Berita Acara, Surat-surat perjanjian kerjasama dan lain-lain. ) Membuat mekanisme/sistem peminjaman untuk dokumendokumen berharga bila dibutuhkan. ) Mengkaji sistem pengarsipan yang telah ada dalam upaya penyempurnaan d. Mengarsipkan surat masuk dan keluar serta notulasi rapat manajemen dan rapat operasional: ) Memberikan nomor surat keluar serta mengarsipkannya. ) Menerima surat masuk dan memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai perihal surat. ) Menunjuk salah satu staf operasional untuk menjadi notulen dalam rapat manajemen ataupun operasional.
) Mendistribusikan hasil rapat kepada pihak-pihak terkait. ) Mengarsipkan hasil notulen rapat sesuai dengan tempatnya e. Terselenggaranya seluruh aktivitas rumah tangga KJKS: ) Melakukan perencanaan anggaran rumah tangga KJKS dan mengajukannya kepada Manajer KJKS. ) Melakukan evaluasi, kontrol dan upaya-upaya penghematan apabila terjadi hal-hal yang di luar kebiasaan (pembengkakan biaya operasional). ) Melakukan pengawasan atas pembayaran kewajiban setiap akhir bulan seperti pembayaran rekening pajak, listrik, telepon dan lain-lain. f. Menyelenggarakan absensi kehadiran karyawan dan dokumentasi hasil penilaian seluruh karyawan serta pengajuan gaji: ) Membuat absensi setiap pergantian bulan. ) Melakukan kontrol (sebagai penyelia) atas absensi karyawan. ) Membuat rekapitulasi kehadiran karyawan, berkenaan dengan pengajuan gaji. ) Membuat daftar gaji dan mengajukan pada Manajer KJKS. ) Mendokumentasikan seluruh arsip yang berkenaan dengan prestasi dan kondisi kerja. ) karyawan ke dalam masing-masing map file karyawan.
) Melakukan rekapitulasi kondite karyawan pada setiap akhir semester dengan arsip pendukung yang ada sebagai bahan evaluasi. Wewenang kepala bagian operasional: a. Mengeluarkan biaya operasional rutin dalam batas wewenang. b. Mengajukan
biaya
operasional
dan
kebutuhan
lain
yang
dibutuhkan untuk mendukung pekerjaan di bidang operasional kepada Manajer KJKS untuk dipertimbangkan. c. Menyetujui pengeluaran kas untuk penarikan tabungan dalam batas wewenang. d. Melakukan kontrol terhadap kehadiran karyawan. e. Memeriksa seluruh laporan dalam bidang operasional. f. Menegur karyawan bidang operasional apabila bekerja tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku. g. Menyetujui pemotongan biaya administrasi tabungan untuk tabungan yang tidak bermutasi selama
bulan atau sesuai dengan
kebijakan KJKS. h. Meminta pihak-pihak tertentu yang memegang tanggung jawab dana KJKS (uang muka biaya, TL pembiayaan lainnya) untuk cepat menyelesaikannya, apabila waktu yang disepakati sudah tiba. i. Memberikan masukan dan membantu bagian operasional lainnya yang memerlukan bantuan, dalam kapasitasnya sebagai Kabag Operasional.
. Teller Tugas-tugas pokok Teller yaitu: a. Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas: ) Melakukan penghitungan kas pada pagi dan sore hari saat akan dimulainya hari kerja dan akhirnya hari kerja yang harus disaksikan oleh petugas yang berwenang. ) Meneliti setiap keaslian uang masuk agar terhindar dari uang palsu. ) Menjaga ruang dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan. ) Mengarsipkan laporan mutasi vault pada tempat yang aman. ) Melakukan cross check antara vault dengan neraca dan rekapitulasi kas. b. Terselesaikannya laporan kas harian: ) Menerima dan mengeluarkan transaksi tunai sesuai dengan batas wewenang, ) Melakukan pengesahan pada bukti transaksi baik paraf maupun validasi. ) Menyusun bukti-bukti transaksi keluar dan masuk serta memberikan nomor bukti. ) Membuat rekapitulasi transaksi masuk dan keluar serta meminta validasi dari pihak yang berwenang. ) Melakukan cross check antara rekapitulasi kas dengan mutasi vault dan neraca.
c. Tersedianya laporan arus kas pada akhir bulan untuk keperluan evaluasi: ) Membuat laporan kas masuk dan keluar pada setiap akhir bulan untuk setiap akun-akun yang penting. ) Meminta pengesahan laporan arus kas dari yang berwenang sebagai laporan yang sah d. Menerima setoran dan penarikan tabungan: ) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisian slip setoran (dalam slip setoran harus tertera nilai uang dalam bentuk angka dan huruf dengan nilai yang sama, pengisian slip harus ditulis dengan jelas). ) Mencocokkan saldo tabungan pada buku tabungan anggota dengan kartu tabungan anggota bersangkutan yang ada di komputer, bila terjadi selisih maka bagian ini harus mencatat tambahan itu terlebih dahulu baru kemudian mencatat ke dalam buku tabungan dan kartu tabungan anggota. ) Membubuhkan stempel pada slip setelah dimasukkan ke dalam komputer. ) Menyerahkan copy slip setoran kepada anggota, sebagai bukti penerimaan setoran. ) Menyerahkan semua slip setoran kepada bagian umum setelah tutup jam kas.
) Menerima dan memeriksa slip penarikan, kartu dan buku simpanan anggota. ) Memeriksa dan membubuhkan paraf tanda persetujuan di slip penarikan kemudian menyerahkan kembali kepada bagian pembukuan. ) Untuk pengambilan di atas batas wewenang diminta persetujuan pimpinan (paraf pada slip pengambilan) atas pengambilan tabungan tersebut (perhatikan saldo yang tersisa harus memenuhi ketentuan yang ada). ) Mencatat jumlah pengambilan tabungan pada buku tabungan Wewenang Teller: a. Menerima transaksi tunai dari transaksi-transaksi yang terjadi di KJKS. b. Memegang kas tunai sesuai dengan kebijakan yang ada. c. Mengeluarkan transaksi tunai pada batas nominal yang diberikan atau atas persetujuan yang berwenang. d. Menolak pengeluaran
kas
apabila tidak
ada
bukti-bukti
pendukung yang kuat. e. Mengetahui kode brankas tetapi tidak memegang kuncinya ataupun sebaliknya. f. Meminta pertanggungjawaban keuangan kas kecil jika batas waktu pertanggungjawaban telah tiba.
. SDM dan Umum Tugas-tugas pokok SDM dan Umum yaitu: a. Memberikan layanan kepada karyawan serta hal-hal umum, pengelolaan inventaris serta pembelian inventaris kantor. ) Menyediakan segala kebutuhan rumah tangga KJKS dengan berkoordinasi dengan bagian lain ) Bertanggung jawab pengelolaan inventaris kantor. ) Menyediakan
Kebutuhan
ATK
dan
hal-hal
lain
yangberhubungan dengan kebutuhan rumah tangga KJKS . b. Melakukan kegiatan administrasi Tabungan dan Simpanan Berjangka: ) Menerima daftar calon atau anggota yang mempunyai Simpanan dalam bentuk Tabungan atau Simpanan Berjangka. ) Meminta kesepakatan anggota untuk memindahkan saldo rekening. ) Mengarsipkan slip-slip transaksi Tabungan dan Simpanan Berjangka. c. Melakukan aktivitas yang berkaitan dengan hubungan eksternal KJKS: ) Pengurusan pembayaran pajak. ) Membuat laporan bulanan dan slip mutasi berkaitan dengan akuntan publik.
d. Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data karyawan, serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan, pendidikan, pelatihan, karir dan hubungan antar karyawan: ) Mempersiapkan absensi, memonitor, dan mengadministrasi dengan baik. ) Mengatur kegiatan dan penjadwalan cuti,ketidakhadiran serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penunjukkan tugas karyawan (administrasi SPJ, Surat Tugas & Surat Jalan dan lain-lain). ) Mengatur pelaksanaan pendidikan, pelatihan, training, seminar dan
lain-lain
sehubungan
dengan
peningkatan
dan
pengembangan pengetahuan dan kompetensi karyawan. ) Bersama-sama Manajer KJKS melakukan evaluasi terhadap jenjang karir, pengaturan mutasi, penetapan Job Description & Job Goal serta tindakan reward dan punishment kepada karyawan. Wewenang SDM dan Umum yaitu: a. Memegang kas kecil sesuai dengan kebijakan yang ada untuk kebutuhan rumah tangga. b. Membuat kebijakan yang berkaitan dengan hal-hal umum. c. Membuat usulan tentang kebutuhan inventaris (pengadaan dan administrasi inventaris).
d. Melakukan pencairan dana untuk kebutuhan pengadaan inventaris kantor. e. Membuat kebijakan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. f. Membuat evaluasi terhadap absensi, job description & goal, kompetensi, motivasi, profesional dan aktivitas karyawan lainnya yang berhubungan dengan pencapaian prestasi kerja. g. Memberikan rekomendasi atas prestasi kerja karyawan sehubungan dengan kegiatan mutasi, promosi, diklat & training serta reward dan punishment. . Akuntansi dan Pembukuan Tugas-tugas pokok akuntansi dan Pembukuan yaitu: a. Pembuatan laporan keuangan: ) Membuat laporan keuangan harian meliputi neraca dan laba rugi. ) Membuat laporan keuangan akhir bulan, arus kas dan buku besar. ) Menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk kebutuhan analisis lembaga. b. Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan secara langsung dengan keuangan: ) Mengarsipkan
seluruh
berkas
keuangan
kebijakan pengarsipan yang digunakan.
sesuai
dengan
) Menjaga keamanan arsip dan memastikan bahwa seluruh arsip terjaga keamanannya dengan baik. c. Menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk kebutuhan analisis lembaga: ) Membuat perincian biaya dan pendapatan bulanan. ) Melakukan analisis khususnya untuk biaya operasional menyangkut dengan tingkat efisiensi . d. Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas (sebagai petugas alternatif/petugas pengganti): ) Serah terima brankas dari Kabag Operasional. ) Pengeluaran uang pagi hari, pada saat jam kerja. ) Penyimpanan uang pada saat jam kerja dan pada saat sore hari. Wewenang Akuntansi dan Pembukuan yaitu: a. Mengarsipkan
dan
mengamankan
bukti-bukti
pembukuan/transaksi. b. Meminta kelengkapan administrasi pada pertanggungjawaban keuangan. c. Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan. d. Menerbitkan laporan keuangan atas persetujuan Manajer KJKS untuk keperluan publikasi. . Kepala Bagian Pemasaran Tugas-tugas pokok dari kepala bagian pemasaran yaitu:
a. Tercapainya target pemasaran baik funding maupun financing: ) Membuat target-target yang ingin dicapai dengan melihat kapasitas AO yang ada. ) Melakukan pemantauan terhadap hasil yang dicapai AO sesuai dengan target yang diberikan. ) Melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai AO atas yang diberikan. ) Memberikan masukan dan perbaikan jika diperlukan. b. Terselenggaranya rapat bagian pemasaran dan terselesaikannya permasalahan di tingkat pemasaran: ) Membuat jadwal rutin rapat pemasaran dan memastikan agenda-agenda yang penting untuk dibahas. ) Memastikan seluruh bahan rapat sudah tersedia dan lengkap (data, daftar masalah, dan lain-lain). ) Memimpin rapat. ) Memastikan diperoleh jalan keluar dalam membahas masalah pada akhir rapat. ) Memastikan notulasi rapat dibuat dan terdokumentasidengan baik. c. Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran: ) Menciptakan alat kontrol untuk memudahkan penilaian kinerja bagian pemasaran.
) Melakukan penilaian pada periode tertentu atas kinerja pemasaran antara lain meliputi capaian target per AO serta mencatat pelanggaran-pelanggaran dari sisi pemasaran yang dilakukan olah AO. ) Bertanggung jawab dalam proses pengajuan pembiayaan. ) Melakukan
penilaian
terhadap
potensi
pasar
dan
pengembangan pasar. ) Menerima dari bagian AO berkas pengajuan pembiayaan (daftar pengajuan pembiayaan, analisis pembiayaan dari bagian pembiayaan dan kelengkapan. ) syarat administrasi yang mungkin diperlukan, seperti: KTA, KK, surat izin suami /istri, surat atas jaminan dan lain-lain). ) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran berkas pengajuan pembiayaan anggota dan mendiskusikan dengan baik. ) Secara berkala dan terencana melakukan kunjungan pasar untuk melihat potensi-potensi yang perlu dikembangkan. ) Bersama dengan Manajer KJKS membicarakan peluangpeluang pasar yang ada dan kemungkinan pengembangannya. ) Menerima daftar pembiayaan anggota yang bermasalah (kurang lancar, diragukan dan macet) dari bagian AO. ) Memeriksa daftar pembiayaan bermasalah apakah benar telah memenuhi
kriteria
pembiayaan
menandatangani sebagai tanda persetujuan.
bermasalah
dan
) Menyerahkannya kembali daftar pembiayaan bermasalah kepada Staf Pemasaran dan Staf. ) Penagihan serta melaporkannya pada Manajer KJKS. d. Pengarsipan bukti Nota Debet dan Nota Kredit: ) Menerima data dari bagian pembiayaan (nota debet/nota kredit), pemasangan plafond, perpanjangan plafond, pelunasan plafond, order dari bagian pembiayaan untuk perubahan bagi hasil/jatuh tempo/perubahan plafond. ) Mendata Komputer. ) Menyimpan bukti ND dan NK dan dikeluarkan kembalisetelah satu bulan. Wewenang dari kepala bagian pemasaran yaitu: a. Memberi usulan untuk pengembangan pasar, potensi bisnis dan strategi-strategi lainnya yang berhubungan dengan bisnis existing, peluang bisnis dan penyelesaian pembiayaan bermasalah kepada Manajer KJKS. b. Menentukan
target
funding,
financing
dan
penyelesaian
pembiayaan bermasalah bersama dengan Manajer KJKS. c. Memimpin dan menentukan agenda rapat pemasaran. d. Melakukan penilaian terhadap Staf Pemasaran (AO/FO) dan Staf Penagihan (RO). . Staf Pemasaran Tugas-tugas pokok dari Staf Pemasaran yaitu:
a. Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses sesuai dengan proses yang sebenarnya: ) Melayani pengajuan pembiayaan dan memberikan penjelasan mengenai produk pembiayaan. ) Melakukan pengumpulan informasi mengenai calon mitra melalui kegiatan wawancara dan on the spot (kunjungan lapangan) baik tempat usaha maupun jaminannya. ) Mengupayakan kelengkapan syarat yang dibutuhkan dari calon mitra. b. Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat dan lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan dalam rapat komite: ) Membuat analisis pembiayaan secara tertulis dari hasil wawancara dan kunjungan lapangan. ) Memberikan penjelasan secara jelas dan lengkap atas pertanyaan dan saran peserta komite. c. Membantu terselesaikannya pembiayaan bermasalah: ) Melakukan analisis bersama Kabag. Pemasaran dan Staf Penagihan atas pembiayaan-pembiayaan yang bermasalah. ) Membantu proses penyelesaian pembiayaan bermasalah. d. Melihat peluang dan potensi yang ada dalam upaya pengembangan pasar:
) Memberikan masukan untuk pengembangan pasar dengan memberikan gambaran mengenai potensi pasar yang ada. ) Menghimpun data-data yang diperlukan yang relevan dengan kebutuhan untuk pengembangan pasar. ) Melakukan langkah-langkah secara terencana dan terkoordinasi dengan Kabag. Pemasaran dan bagian pemasaran lainnya dalam kaitannya dengan pengembangan pasar. e. Melakukan monitoring atas ketepatan alokasi dana serta ketepatan angsuran pembiayaan mitra: ) Melakukan
monitoring
pasca
dropping,
untuk
melihat
ketepatan alokasi dana. ) Melakukan monitoring terhadap angsuran mitra. ) Melakukan peringatan baik secara lisan maupun secara tertulis dari Administrasi Pembiayaan atas keterlambatan angsuran mitra. Wewenang dari Staf Pemasaran yaitu: a. Memberi usulan untuk pengembangan pasar kepada Manajer KJKS. b. Menentukan target funding dan financing bersama dengan Manajer KJKS. c. Ikut menentukan dan mengatur agenda rapat di bagian pemasaran. d. Melakukan koordinasi dengan Staf Penagihan untuk target penyelesaian pembiayaan bermasalah.
. Administrasi Pembiayaan Tugas-tugas pokok dari Administrasi Pembiayaan yaitu: a. Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping) dan melakukan proses droppin:. ) Memeriksa
kelengkapan
administrasi
mitra
yang
akan
dropping. ) Membuat aqad pembiayaan, tanda terima jaminan, kartu angsuran dan pengawasan, kupon pembiayaan (untuk yang harian). ) Membaca akad kepada mitra pembiayaan. ) Mengisikan buku registrasi mitra pembiayaan secaralengkap. b. Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan: ) Memeriksa kelengkapan administrasi untuk diarsipkan. ) Mengarsipkan akad pembiayaan serta berkas pendukung lainnya sesuai dengan nomor rekening. ) Menyimpan
kartu
pengawasan
sesuai
dengan
nomor
urut/nomor rekening mitra pembiayaan. ) Hanya mengeluarkan berkas pada saat dibutuhkan dengan bukti catatan pengeluaran dan memastikan berkas yang telah selesai digunakan telah dikembalikan pada tempatnya. c. Pengarsipan jaminan pembiayaan. d. Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan:
) Menerima angsuran dan mencatatnya ke dalam buku/kartu pengawasan pembiayaan. ) Menyesuaikan kartu angsuran mitra dengan kartu pengawasan yang ada. ) Meneliti/menghitung kembali sisa hutang mitra, untuk mitra yang akan melakukan pelunasan. ) Menerima setoran dari petugas kolektor. e. Membantu pengisian setoran dari kolektor dan meneliti setoran yang masuk sesuai dengan jumlah kupon yang dikeluarkan. f. Pembuatan laporan pembiayaan sesuai dengan periode laporan. g. Membuat laporan pembiayaan bulanan. h. Membuat surat teguran dan peringatan kepada mitra yang akan dan telah jatuh tempo: ) Membuat dan mengirimkan surat teguran pada mitra yang telah jatuh tempo. ) Membuat dan mengirimkan surat peringatan pada mitra yang akan jatuh tempo. ) Melakukan kontrol atas tindak lanjut surat pemberitahuan dan peringatan yang dikirimkan kepada mitra. i. Membuat surat-surat perjanjian dengan pihak lain. Wewenang dari Administrasi Pembiayaan yaitu: a. Memberikan nomor rekening mitra pembiayaan.
b. Melakukan pengamanan atas data-data pembiayaan serta arsiparsip pendukung. c. Mengeluarkan laporan resmi mengenai perkembangan pembiayaan atas persetujuan Manajer KJKS atau UJKS Koperasi. d. Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan e. Ikut memberikan kontribusi/ usulan dalam rapat komite. . Staf Penagihan Tugas-tugas pokok dari Staf Penagihan yaitu: a. Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai dengan waktunya. b. Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan dana yang disetorkan ke KJKS. c. Membantu memberikan jalan keluar dan solusi bagi mitra usaha yang bermasalah, melakukan penjualan jaminan, dan upaya-upaya lainnya baik secara kekeluargaan maupun hukum yang berlaku. Wewenang dari Staf Penagihan yaitu: a. Menerima setoran dana atas nama KJKS terhadap mitra-mitra pembiayaan maupun mitra penabung (sesuai dengan kebijakan yang ada). b. Melakukan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan aspek hukum terhadap mitra yang bermasalah.
F. Produk-produk BMT Syamil . Penghimpun Dana a. Simpanan Umum Islam (Si Umi), Simpanan yang bisa diambil sewaktu-waktu. Setoran awal minimal Rp. selanjutnya minimal Rp. sebesar
.
,
.
,
dan setoran
. Nisbah pada simpanan ini
.
b. Simpanan Mandiri Persiapan (Si Mapan), Simpanan dengan nisbah (
). Simpanan ini meliputi: ) “Si
Didik”
merupakan
simpanan
untuk
persiapan
pendidikan, dan pengambilannya sesuai dengan kenaikan kelas atau pergantian semester. ) “Si
Qurban”
merupakan
simpanan
khusus
yang
dipersiapkan untuk Qurban. Pengambilan simpanan sebulan sebelum hari raya Idhul Qurban. ) “Si Haji” merupakan simpanan khusus yang dipersiapkan untuk menunaikan ibadah Haji. ) “Si Pensi” merupakan simpanan khusus yang dipersiapkan untuk tabungan pensiun/ hari tua. c. Jimpitan Jimpitan dibagi menjadi dua jenis yaitu: ) Jimpitan Sadranan merupakan simpanan untuk persiapan Nyadran.
) Jimpitan Lebaran merupakan simpanan untuk persiapan Lebaran. . Simpanan Investasi (Si Vesta) Simpanan Investasi meliputi: a. Investasi Berjangka Semakin Membawa Untung (Si Jaka Sembung). Merupakan simpanan berjangka waktu , , & serta mendapat bagi hasil. Setoran awal minimal Rp. . Bagi hasil untuk
bulan (
), bulan (
),
bulan .
,
bulan (
. ).
b. Investasi Berkah (Si Berkah). Merupakan simpanan yang telah ditentukan penyalurannya pada suatu unit usaha tertentu sesuai kehendak penyimpan. c. Investasi Peduli (Si Dul). Merupakan simpanan yang telah ditentukan penyalurannya pada suatu unit usaha tertentu sesuai kehendak penyimpan untuk kepentingan sosial/kepedulian. d. Investasi Pendidikan (Si ipin). Merupakan simpanan yang dipersiapkan untuk kebutuhan pendidikan dengan jangka waktu s/d
tahun.
. Pemberdayaan Dana a. Pembiayaan Musyarakah Merupakan kerjasama antara dua pihak untuk usaha dengan modal dan pembagian hasil/keuntungan sesuai kesepakatan kedua belah pihak. b. Pembiayaan Mudharabah
Merupakan modal usaha, BMT sebagai pemodal
dan
pembagian hasil/keuntungan sesuai kesepakatan antara kedua belah pihak. c. Pembiayaan Murabahah/Jual Beli Merupakan jual beli antara BMT dengan penjual/pembeli. Pembayaran
dilakukan
berdasarkan
jatuh
tempo
sesuai
kesepakatan. d. Pembiayaan Ba‟i Bitsaman „Ajil (BBA) Merupakan jual beli antara BMT dengan penjual/pembeli dengan sistem pembayaran diangsur sesuai kesepakatan. e. Pembiayaan Ijarah Merupakan sewa menyewa antara BMT dengan anggota. f. Pembiayaan Talangan Haji Merupakan pembiaayan untuk Talangan Haji. g. Rahn Merupakan Gadai dengan sistem Syari’ah. G. Syarat-syarat Pengajuan Pembiayaan . Mengisi formulir pengajuan dilampiri dengan photo copy: a. KTP (Suami&Istri), b. Kartu Keluarga (KK), c. Surat Nikah, d. Rekening Listrik/PAM/Telepon, e. Ijin Usaha (SIUP,TDP,NPWP),
f. Slip Gaji (Karyawan&Pegawai), g. Agunan yang akan dijaminkan. . Bersedia menjadi anggota BMT. . Menyerahkan agunan/jaminan (berupa BPKB, Sertifikat Tanah, dll). . Memberikan informasi yang dibutuhkan dengan benar dan bersedia disurvey.
BAB IV ANALISIS
A. Sistem dan prosedur produk simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) di BMT Syamil Sistem dan prosedur simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) di BMT Syamil meliputi beberapa hal yaitu: . Prosedur pembukaan rekening Si Ipin a. Mengajukan permohonan pembukaan rekening dengan mengisi dan menandatangani aplikasi permohonan sesuai dengan kartu identitas untuk pembukaan rekening. b. Pembukaan rekening atas nama perseorangan. c. Melampirkan fotokopi kartu identitas (KTP/SIM) atau kartu pelajar dan sejenisnya yang masih berlaku. d. Menyetorkan simpanan pokok sebesar Rp.
,
.- sebagai syarat
keanggotaan. e. Menandatangani buku daftar anggota. f. Setoran “si ipin” dilakukan setiap bulan, dengan setoran minimal Rp.
,
untuk satu keanggotaan (bisa berlaku kelipatan).
g. Anggota “Si Ipin” berhak mendapat bagi hasil dengan nisbah sebagai berikut : tahun
:
(anggota) :
(BMT)
tahun
:
(anggota) :
(BMT)
tahun
:
(anggota) :
(BMT)
s/d
tahun :
(anggota) :
(BMT)
s/d
tahun :
(anggota) :
(BMT)
s/d
tahun :
(anggota) :
(BMT)
. Sistem penyetoran Si Ipin a. Anggota datang langsung ke BMT ) Anggota yang datang langsung ke BMT harus membawa rekening simpanan. ) Anggota
kemudian
mengisi
dan
menandatangani
slip
setoran
yang berisikan tanggal, jenis simpanan, nomor
rekening,
nama pemilik
dan jumlah nominal yang akan
disetorkan. ) Kemudian teller menerima uang tunai dan mencocokkan jumlahnya dengan jumlah yang tertera pada slip setoran. ) Setelah itu teller dapat memvalidasi dengan mencocokkan saldo simpanan dengan arsip simpanan atau komputer data simpanan. Teller dapat memvalidasi slip setoran pada printer dan mencetak setoran dan saldo terakhir pada buku simpanan, Kemudian slip setoran diserahkan kepada bagian pembukuan. ) Rekening simpanan akan diberi stempel sesuai dengan jenis simpanan dan kemudian diserahkan kepada anggota.
b. Anggota didatangi petugas BMT dengan sistem jemput bola Anggota tidak perlu datang ke BMT, sebaliknya petugas dari BMT yang mendatangi rumah anggota dengan sistem jemput bola. ) Anggota dapat langsung menyerahkan rekening simpanan dan uang yang akan disetorkan kepada petugas BMT. ) Petugas akan mengisi slip setoran dan meminta anggota untuk tanda tangan pada sisi penyetor. ) Kemudian simpanan tersebut akan divalidasi oleh teller setelah petugas sampai di BMT. . Sistem Penarikan Si Ipin Simpanan Investasi Pendidikan merupakan produk Simpanan berjangka mudharabah mutlaqah yang sistem penarikannya hanya bisa dilakukan apabila simpanan tersebut sudah jatuh tempo, sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati antara anggota dengan BMT. Sistem penarikannya yaitu : a. Anggota dapat langsung datang ke BMT kemudian menyerahkan rekening simpanan. b. Mengisi slip penarikan dengan lengkap termasuk jumlah nominal uang yang akan diambil dan menandatanganinya. c. Menyerahkan slip tersebut kepada teller beserta buku simpanan.
d. Kemudian teller dapat memvalidasi untuk
penarikan yang
dilakukan oleh anggota sendiri dalam hal : ) Kelengkapan pengisian slip. ) Keaslian kartu identitas anggota. ) Kecocokan tanda tangan pada slip dengan kartu identitas asli. e. Memvalidasi slip penarikan dan buku simpanan pada printer. f. Setelah buku simpanan divalidasi dan diprint, kemudian diberi setempel “lunas”, yang berarti bahwa simpanan tersebut telah ditutup. Hal ini dikarenakan ketika “si ipin” sudah jatuh tempo dan anggota menghendaki untuk melakukan penarikan, maka secara otomatis berarti penutupan rekening simpanan tersebut. g. Kemudian teller menyerahkan uang kepada anggota sesuai dengan jumlah nominal pada slip penarikan, sedangkan buku simpanan ditarik oleh teller untuk kemudian dijadikan arsip oleh bagian pembukuan. h. Teller meminta kepada anggota untuk menghitung uang yang diterimanya apakah sudah sesuai dengan slip penarikannya. B. Perkembangan Produk Simpanan Investasi Pendidikan (Si Ipin) Produk Simpanan Investasi Pendidikan pada BMT Syamil adalah simpanan berjangka waktu dengan sistem setoran bulanan yang dikelola secara syariah dengan akad Mudharabah Mutlaqah yaitu, akad antara pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib) untuk memperoleh keuntungan, yang kemudian akan dibagikan sesuai dengan
nisbah yang telah disepakati. Simpanan ini di rencanakan khusus untuk kebutuhan anggota di waktu yang akan datang. Produk ini merupakan salah satu produk unggulan di BMT Syamil, karena dalam produk ini terdapat banyak kelebihan ataupun manfaat dibandingan dengan produkproduk lainnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Sumiyati, manajer BMT Syamil Ampel (
) tujuan dari produk Si Ipin adalah
simpanan yang dipersiapkan untuk kebutuhan pendidikan dan diharapkan mampu menjadi solusi bagi permasalahan orang tua dalam merencanakan dan mempersiapkan pendidikan buah hatinya untuk waktu yang akan datang. dengan menjadi anggota produk Si Ipin, anggota akan mempunyai simpanan khusus yang digunakan untuk membiayai pendidikan, karena produk ini tidak bisa diambil sewaktu-waktu sebelum tanggal jatuh tempo, serta setiap bulannya nasabah wajib menabung, sehingga nasabah merasa mempunyai kewajiban untuk menyimpan sebagian dananya untuk biaya pendidikan anak-anaknya kelak. Berikut ini adalah perkembangan simpanan investasi pendidikan dari tahun
-
.
Tabel . data perkembangan Si Ipin dari tahun
No 1 2 3
Tahun 2013 2014 2015
Jumlah Anggota 71 92 101
Saldo (Rp) 73,490,000 89,495,000 102,818,000
-
.
Tabel . data pertumbuhan anggota Si Ipin dari tahun
No 1 2 3
Tahun Jumlah Anggota 2013 71 2014 92 2015 101 Rata-rata
Pertumbuhan Anggota 29,5% 9,7% 19,6%
Table . data pertumbuhan saldo Si Ipin dari tahun
No 1 2 3
Tahun Saldo (Rp) 2013 72,490,000 2014 89,479,000 2015 102,818,000 Rata-rata
-
-
Pertumbuhan Saldo 23,4% 14,9% 19,1%
Sumber: Data Tahunan BMT Syamil. Dilihat dari tabel . di atas, simpanan investasi pendidikan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, pada tahun sebanyak
dengan total simpanan berjumlah Rp.
jumlah anggota sebanyak Rp.
.
.
, dan pada tahun
jumlah total simpanan sebesar
jumlah anggota .
.
, pada tahun
dengan total simpanan berjumlah jumlah anggota sebanyak .
.
dengan
. Dalam tiga tahun itu
perkembangan jumlah anggota dan jumlah total simpanan mengalami peningkatan yang baik, serta pertumbuhan jumlah anggota dan jumlah saldo pertahun selama dua tahun terakhir mencapai rata-rata jumlah anggota dan
, % untuk
, % untuk jumlah saldo. hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor di antaranya adalah meningkatnya rasa kepercayaan anggota terhadap BMT Syamil, masyarakat banyak yang sudah menyadari
bahwa perencanaan pendidikan itu sangatlah penting dan hal ini dibuktikan oleh minat masyarakat yang semakin banyak untuk memiliki simpanan investasi pendidikan, serta cara pelayanan dan promosi dari pihak BMT kepada anggota yang semakin baik. Sehingga masyarakat banyak yang tertarik untuk menjadi anggota produk simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) di BMT Syamil Ampel. C. Kelebihan dan kekurangan simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) Dalam sebuah produk pasti ada kelebihan dan kekurangannya, Berdasarkan hasil wawancara dengan Sumiyati, manajer BMT Syamil Ampel (
) dalam hal ini akan dijelaskan kelebihan dan
kekurangan tentang produk Simpanan investasi pendidikan di BMT Syamil Ampel. . Kelebihan Simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) a. Mendapatkan bagi hasil yang optimal. Mendapat bagi hasil yang sepadan dengan besarnya simpanan dan bagi hasil yang diberikan tentunya akan lebih besar karena dana yang disetor oleh anggota itu tidak bisa diambil setiap waktu, justru semakin lama semakin bertambah sehingga memungkinkan bagi nasabah untuk mendapatkan bagi hasil yang optimal. b. Layanan prima (pembukuan dan setoran bisa dilayani dengan fasilitas antar jemput atau door to door)
Layanan ini dapat memperingan anggota yang berdomisili jauh dari kantor BMT Syamil dan bagi anggota yang memiliki kesibukan tinggi. BMT Syamil memberikan fasilitas tambahan bagi setiap anggota simpanan yaitu menjemput bola atau door to door. Hal ini dilakukan supaya para anggota merasa puas dengan kinerja dari BMT Syamil. Dengan begitu diharapkan para anggota tidak akan pindah ke lembaga keuangan lainnya. c. Memberikan bonus Bagi setiap anggota simpanan investasi pendidikan pada setiap jatuh tempo atau penarikannya di beri bonus seperti buku, bolpoin, atau perlengkapan bagi seorang pelajar dan sesuai dengan besarnya dana yang di simpan. d. Bisa diperpanjang secara otomatis Simpanan ini dapat diperpanjang secara otomatis jika anggota belum ingin mengambilnya dan itu juga sesui kesepakatan bersama. . Kekurangan Simpanan investasi pendidikan a. Setoran lebih tinggi dari pada simpanan lainnya Diantara produk simpanan yang lain, produk Simpanan investasi pendidikan merupakan simpanan yang mengharuskan anggota untuk menyetor dana lebih tinggi dibanding produk yang lain.
b. Kurangnya sosialisai Kurangnya sosialisai terhadap produk simpanan investasi pendidikan kepada anggota yang berdampak pada kurangnya pengetahuan anggota. D. Strategi meningktkan produk simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) Hasil wawancara dengan Putri Noviyanti (
) bagian
marketing BMT Syamil Ampel, menjelaskan bahwa strategi meningkatkan produk Si Ipin dengan cara sebagai berikut: . Dari Segi Product (Produk) Produk yang diinginkan pelanggan adalah produk yang berkualitas tinggi. Maka BMT Syamil menggunakan strategi produk dengan cara menawarkan produk simpanan investasi yang memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan lainnya serta memberikan bagi hasil yang lebih tinggi dari simpanan lainnya. Dalam hal ini strategi produk simpanan investasi pendidikan disebut dengan “Si Ipin” agar dalam memasarkan produk ini orang mudah mengingatnya bahwa produk simpanan investasi pendidikan ini milik BMT Syamil Ampel. Contoh pembeda dari pemasaran jika dilihat dari segi produk, produk BMT pada umumnya tidak terlalu memperhatikan penamaan produknya sehingga produk itu tidak mudah di inagat oleh masyarakat bahwa produk itu milik BMT tersebut dan juga bagi hasil yang tidak setara dengan dana yang di investasikannya.
. Dari Segi Price (Harga) Strategi harga BMT Syamil dalam memasarkan simpanan investasi pendidikan biaya-biaya yang digunakan tidak memberatkan anggota yaitu: a. Menyetorkan simpanan pokok sebesar Rp.
.
sebagai syarat
keanggotaan atau pembukaan rekening. b. Setoran sebulan sekali dengan setoran minimal Rp. c. Biaya administrasi perbulan Rp . d. Jangka waktu
bulan sampai
.
.
,
tahun
e. Bagi hasil menyesuaikan jangka waktu, semakin lama jangka waktu simpanan investasi pendidikan akan semakin besar bagi hasilnya. Contoh pembeda dari pemasaran jika dilihat dari segi harga, harga yang diterpakan BMT pada umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan harga dari BMT Syamil, misalnya dari setoran pokok investasi pendidikan sebagai syarat keanggotaan dan pembukaan rekening sebesar Rp. .
.
serta biaya administrasinya perbulan sebesar Rp.
.
. Dari Segi Place (Lokasi) Lokasi BMT Syamil yang strategis ditujukan agar anggota mudah dalam bertransaksi. Dalam hal ini penentuan lokasi pada BMT Syamil di Jalan Ampel-Candi no
Kecamatan Ampel Kabupaten
Boyolali, berdekatan dengan pasar Ampel, pasar sapi, serta berdekatan
dengan sekolah-sekolah. Lokasi BMT Syamil Ampel transportasinya sangat mudah. Contoh pembeda dari pemasaran jika dilihat dari segi tempat, tempat yang digunakan BMT di sekitar BMT Syamil Ampel kurang strategis karena berjauhan dengan pasar ampel dan juga kurangnya alat transportasi. . Dari Segi Promotion (Promosi) a. Membuat brosur (iklan) mengenai produk simpanan investasi pendidikan. b. Memberikan
bonus
atau
hadiah
secara
langsung
seperti
perlengkapan sekolah, supaya menarik minat nasabah. c. Sosialisai dalam penghimpunan dana BMT Syamil mendatangi lokasi-lokasi yang strategis seperti: ) Melakukan penghimpunan dana ke sekolah-sekolah TK karena di sekolah TK masih banyak orang tua yang mengantar anaknya untuk sekolah. ) Melakukan penghimpunan dana ke SD, SMP, dan SMA pada setiap tengah semester pada saat pengambilan rapor hasil belajar. ) Melakukan penghimpuanan dana kepada usaha kecil dan menengah seperti pedagang kaki lima dan warung. Contoh pembeda dari pemasaran jika dilihat dari segi promosi, promosi yang diterapkan BMT pada umunya dalam pembuatan brosur
tidak dibuat semenarik mungkin dan itu bisa dilihat dari segi penulisan dan juga gambar, dan bonus yang diberikan tidak melihat besar kecilnya dana yang di investasikannya.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berupa pengumpulan data dari observasi, wawancara serta dokumentasi sehingga diperoleh hasil seperti yang dikemukakan di bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan mengenai analisis produk simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) di BMT Syamil Ampel sebagai berikut: . Produk simpanan investasi pendidikan di BMT Syamil Ampel setelah memiliki sistem dan prosedur yang meliputi; a. Prosedur pembukaan rekening Si Ipin; b. Sistem penyetoran Si Ipin; dan c. Sistem penarikan Si Ipin Dan dari penelitian yang telah dilakukan produk simpanan investasi pendidikan ini memiliki beberapa ketentuan seperti halnya mengisi dan menandatangani aplikasi permohonan sesuai dengan kartu identitas untuk pembukaan rekening, pembukaan atas nama perseorangan dan mengisi setoran awal. . Perkembangan produk simpanan investasi pendidikan di BMT Syamil Ampel dari tahun
sampai dengan tahun
menunjukan adanya
pertumbuhan dan mengalami perkembangan yang ditunjukan dengan bertambahnya jumlah anggota serta jumlah saldo simpanan investasi
pendidikan (Si Ipin). pertumbuhan jumlah anggota dan jumlah saldo pertahun selama dua tahun terakhir mencapai rata-rata jumlah anggota dan
, % untuk
, % untuk jumlah saldo.
. Kelebihan produk simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) di BMT Syamil Ampel yaitu: mendapat bagi hasil yang optimal, layanan prima, mendapatkan bonus, dan dapat diperpanjang secara otomatis. Namun diantara kelebihan-kelebihan tersebut terdapat kekurangan yaitu: setoran lebih tinggi dari pada simpanan lainnya, dan kurangnya sosialisasi. . Strategi meningkatkan produk simpanan investasi pendidikan (Si Ipin) di BMT Syamil Ampel yaitu: menawarkan produk simpanan investasi yang memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan lainnya, memberikan bagi hasil yang lebih tinggi dari simpanan lainnya, biayabiaya
yang
digunakan
tidak
memberatkan,
membuat
brosur,
memberikan bonus dan sosialisasi ke lokasi-lokasi yang strategis serta lokasi BMT Syamil Ampel yang sangat strategis dekat dengan pasar Ampel, pasar sapi dan sekolah-sekolah serta transportasi sangat mudah. B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi pihak lembaga keuangan yang bersangkutan, yaitu:
. Bagi BMT a. Mempertahankan
anggota
yang
berpotensi
dengan
cara
menciptakan ikatan kekeluargaan antara anggota dengan pihak BMT. b. Secara terus menerus melakukan pembaharuan dalam pelayanan dan produk, sehingga anggota semakin percaya dengan peran dan manfaat BMT serta mempertahankan citra sebagi lembaga keuangan berdasarkan nilai-nilai Isli c. Menambah karyawan terutama di bagian marketing agar ada yang terfokus kepada simpanan investasi. d. Memperbaiki tata ruang BMT atau memperbesar kantor agar anggota merasa nyaman saat datang ke kantor. . Bagi Akademisi a. Bagi penulis selanjutnya, sebaiknya melakukan penelitian lenih lanjut
tentang
perhitungan
bagi
hasil
simpanan
investasi
pendidikan di BMT Syamil Ampel. b. Menjadi bahan rujukan atau tambahan referensi seputar simpanan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zainuddin.
. Hukum Perbankan Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Arikunto, Suharsimi.
. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta, Edisi Revisi V. Buchori, Nur S.
. Koperasi Syariah Teori dan Praktik. jakarta: Aufa Media.
Daryani, Eko.
. Sistem dan Prosedur Produk Simpanan di BMT Berkah
Makmur Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Salatiga. Tugas Akhir. Kasmir,
. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Rajawali Pers.
,
. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
K. Lubis, Suhrawardi.
. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafika, Ed,
, Cet. Ke- . Pandia, Frianto, dkk,
. Lembaga Keuangan. Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet.
Ke- . Ridwan, Muhammad.
. Manajamen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT).
Yogyakarta: UII Press. Sudarsono, Heri.
. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:
Ekonisia. Sumiyanto, Ahmad. Suryaningtyas, Kiky.
. BMT Menuju Koperasi Modern. Yogyakarta: Debeta. , Strategi Pemasaran Produk Simpanan Siswa
Pendidikan Pada BMT Bina Umat Sejahtera Cabang Semarang. Semarang. Tugas Akhir. Susanto, Burhanuddin.
. Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia.
Yogyakarta: UII Press.
Syafi’i Antonio, Muhammad.
. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani. Tri Santoso, Ruddy.
. Mengenal Dunia Perbankan. Yogyakarta: Andi Offset,
Ed. , Cet. Ke- . Wawancara dengan Putri Noviyanti selaku Marketing BMT Syamil Ampel Kab. Boyolali. Wawancara dengan Sumiyati selaku Manajer BMT Syamil Ampel Kab. Boyolali. Wiroso,
. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Syariah. Jakarta: Grasindo.
Yuniarsih,
. Prosedur dan Pelaksanaan Simpanan Pelajar di BMT Al
Hikmah Ungaran. Semarang. Tugas Akhir. Zulkifli, Sunarto.
. Panduan Praktisi Perbakan Syariah. Jakarta : Zikrul
Hakim, cet. Ke- .
LAMPIRAN
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama
: Wahyu Nur Mustaqim
Tempat, tanggal lahir : Temanggung,
juli
Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Dsn. Mandang RT/
RW/
Temanggung.
DATA KEPENDIDIKAN
TK Darma Wanita
: Selesai tahun
SDN Sucen
: Lulus Tahun
SMP Negeri
Gemawang
MAN Temanggung
: Lulus Tahun : Lulus Tahun
, Sucen, Gemawang,