2
AKTUAL Edisi 04 / Tahun I / November 2013
SALAM RESTORASI
Saatnya Lakukan Perubahan SATU ketika, seperti biasa seusai mengajar mata kuliah, saya selalu menyempatkan diri ngobrol dan berdiskusi dengan mahasiswa saya di Bekasi. Salah satu dari mereka bertanya, “Pak, enakan mana, jadi wartawan era Soeharto atau sekarang ini.” Tanpa harus berpikir panjang, dan memang karena kenyataannya begitu, saya langsung menjawab, “Enakan era Soeharto.” Saya pun menjelaskan secara rinci, bagaimana indahnya menekuni profesi menjadi wartawan olahraga di Harian Umum Media Indonesia milik Surya Paloh, mulai 1988 hingga menjelang detik-detik era reformasi bergulir pada 1997. “Saya bisa keliling dunia dari liputan olahraga. Semua kegiatan olahraga tingkat regional Asia Tenggara seperti SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade sudah saya liput. Tapi sekarang? Semua media berpikir tujuh keliling untuk mengirimkan wartawannya liputan internasional karena rendahnya nilai tukar rupiah.” Si mahasiswa jurnalistik itu pun balik berkata, ”Wah, bagaimana nanti kalau saya jadi wartawan. Bisa-bisa liputannya di Bekasi doang ya Pak.” Ya, ini hanyalah sepenggal cerita tentang pengalaman masa lalu yang sebenarnya lebih indah ketimbang saat ini. Padahal, cita-cita reformasi, dengan menggulingkan Orde Baru, tak lain adalah kembali ke khittah, UUD’45 dan Pancasila. Tujuannya jelas, mencerdaskan dan memakmurkan seluruh anak bangsa. Tapi, apa yang terjadi? Sejak runtuhnya pemerintahan Orde Baru yang diganti dengan era reformasi, perubahan menuju arah perbaikan hidup itu tak kunjung hadir. Sebaliknya, seluruh sendi-sendi kehidupan kian terpuruk sebagai akibat tatanan sistem politik yang kian tak menentu. Dampak dari semua itu, korupsi kian menggila dan menggurita di semua sektor. Lihat saja torehan memiriskan sepanjang tahun 2012 ini. Sejumlah kasus korupsi muncul ke permukaan. Kasus pembangunan Wisma Atlet Hambalang yang melibatkan petinggi Partai Demokrat seperti Anas Urbaningrum, Nazaruddin, dan Andi Mallarangeng, kasus korupsi pengadaan Al Quran yang melibatkan anggota DPR RI dari Partai Golkar Zulkarnaen Djabbar, kasus suap paling menghebohkan dalam pengaturan kuota sapi impor yang melibatkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq ketika itu, dan seabrek kasus mega korupsi lainnya, mewarnai hari-hari roda perjalanan bangsa ini yang seolah korupsinya tiada henti. Ini belum bagian korupsi atau pungli yang legal di kalangan kepolisian, sebagaimana temuan BERITA RESTORASI di bagian SIM Polres Metro Bekasi. Tak pelak, perilaku ‘bejad’ dan ‘biadab’ para koruptor ini mencoreng muka Indonesia di mata dunia dengan julukan sebagai salah satu Negara TERKORUP di dunia. Pada 2012, Indonesia menempati peringkat ke 56 negara terkorup di dunia versi Transparansi Internasional. Indeks persepsi korupsi di Indonesia mencapai poin 32 atau hanya selisih 24 poin dari Somalia yang jadi negara terkorup. Indonesia terpaut 58 poin dari Denmark yang dinilai sebagai negara paling bersih dari korupsi. Semua itu berdampak pada kian membengkaknya utang luar negeri Indonesia yang hingga Agustus 2013 mencapai 257,3 miliar dolar AS, atau sekitar Rp2.850 triliun. Pertumbuhan tahunan utang luar negeri itu bukannya menurun dari tahun ke tahun, melainkan kian bertambah pula hingga sebesar 6,6 persen. Fantastis dan sangat mencengangkan !!! Karenanya, saatnya kita bersama-sama mencanangkan tekad untuk merestorasi semua itu. Melakukan perubahan secara bersama-sama. Tonggak awalnya, di Pemilu 2014 mendatang. ***
Perjalanan Eka Santosa dkk ke Wilayah Timur Jawa Barat
Agendakan dan Percepat Restorasi !!! Negeri ini sungguh kaya. Namun, apa yang terjadi hingga kini? Semuanya masih jauh dari harapan. Karena itulah, restorasi harus dipercepat dan bukan sekadar wacana.
Dalam perjalanan Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Jawa Barat Eka Santosa dan rombongan selama enam hari, 24 – 29 Oktober 2013 ke Kabupaten Pangandaran, Ciamis, Tasikmalaya, dan Kota Banjar, banyak hal yang patut dicatat. Bahwasanya, rakyat ternyata belum sepenuhnya merasakan indahnya kemerdekaan itu. “Betapa restorasi itu harus dipercepat, diagendakan dengan cermat di lapangan, jangan sekadar wacana,” kata Eka Santosa saat memaparkan hasil perjalanannya ke berbagai komunitas di daerah tersebut, baik masyarakat adat, akar rumput Partai NasDem, maupun masyarakat umum di wilayah timur Jawa Barat itu. Kelengkapan infrastruktur di daerah yang dilalui, rata-rata masih terkendala. Kondisinya masih saja seperti era 1970-an. Sarana jalan dan jembatan, listrik, pendidikan, kesehatan, termasuk perekonomian yang menyangkut kebutuhan dasar, rata-rata masih di bawah SPM (Stadar Pelayanan Minimal). “Padahal, negeri kita sungguhlah kaya,” tegasnya. Eka pun menuturkan secara panjang lebar apa yang dia temukan di wilayah timur Jabar ini. Tak terkecuali, menunjukkan puluhan foto sebagai bukti, masyarakat negeri tercinta ini ternyata masih belum merasakan indahnya kemerdekaan itu. “Bagaimana tidak, mereka seolah hidup dalam suasana sekian puluh tahun tertinggal dengan kita. Mereka seolah hidup di tahun 70-an. Apa gak miris kita melihatnya. Karenanya, sekali lagi saya tekankan, percepat restorasi. Partai NasDem harus hadir untuk melakukan perubahan,” papar Eka. Kesan mendalam lain yang masih terngiang di benak Eka yakni ketika berkunjung ke Kampung Adat Cibodas di
Kabupaten Ciamis yang sedang melakukan Sedekah Hajat Bumi. “Di sini, kehidupan masyarakat hanya terbilang beberapa kilometer tempatnya, mereka mengembangkan sendiri seni budaya dengan cukup baik. Seni budayanya unik, bila dikemas dengan baik bisa menjadi komoditas pariwisata. Ironisnya, pemerintah setempat seperti Camat dan perwakilan Disparbud setempat dan instansi terkait tidak ada yang hadir dan seolah kurang peduli,” lanjutnya. Yang mengharukan adalah saat memutar film pidato Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dan Rachmawati Soekarnoputri selaku Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem di pelosok desa. Tak sedikit penonton berusaha mengutip pidato itu dengan mencatatkannya pada selembar
kertas kumal. “Ini mungkin langka terjadi di perkotaan. Melalui film ini, ada penduduk yang baru sadar, bahwa di Partai NasDem ternyata bergabung juga keluarga Soekarno, paling tidak secara biologis,” tutup Eka Santosa yang merasa bebannya tambah berat sehubungan harapan retorasi dari ribuan masyarakat yang ditemuinya – ingin segera diwujudkan! (has)
NasDem Minta KPU Telusuri 10,4 Juta Pemilih Bermasalah PARTAI Nasional Demokrat (NasDem) meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menelusuri 10,4 juta pemilih bermasalah yang ditemukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Sebanyak 10,4 juta pemilih itu hingga saat ini masih bermasalah karena belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK). “KPU sahkan saja DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang ada sekarang. Tapi sisanya yang 10,4 juta data itu harus diperbaiki,” kata Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella di ruang sidang pleno Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (4/11). Menurut Patrice, memperbaiki daftar pemilih sangat penting dilakukan, sehingga KPU dapat memastikan pemilih yang disebut memiliki data bermasalah keberadaannya jelas. “Yang kita takutkan, data 10,4 juta pemilih tersebut orangnya nggak ada. Ini kan sangat berbahaya. Kita tidak mau orang menang karena memermainkan IT (information technology) pemilih,” jelas Patrice. Dia menilai, perbaikan masih sangat mungkin dilakukan, karena sisa waktu hingga pemilu digelar 9 April 2014 mendatang masih sangat panjang. Karena itu, koordinasi antara KPU dan Kemendagri penting untuk terus dilanjutkan. “Kalau setelah dilakukan pengecekan orangnya tidak ada, maka harus segera dicoret agar tidak disalahgunakan,” tegasnya. KPU kembali menggelar rapat pleno terbuka penetapan rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) nasional untuk Pemilu 2014. Dalam rapat tersebut, turut dihadiri perwakilan partai politik peserta Pemilu 2014, Bawaslu, dan beberapa lembaga pemantau pemilu. (zas)
Pemimpin Umum: MS Dadang UB SSos, Pemimpin Perusahaan: Drs Edman Dantes, Pemimpin Redaksi: Drs Zulkarnain Alfisyahrin, Dewan Redaksi: MS Dadang UB SSos, Drs Edman Dantes, Drs Zulkarnain Alregar, Redaksi: Widada, Reza Eneste, Fadly Aswan, Rahmadyan Hasbi, Usaha: Ellywati, Ucok Lubis Kabiro Bandung: Harry Safiari Sekretaris Redaksi: Alexander dan Ken Wahyudi, Marketing: Henny Sapta Koordinator Disain: Rizwana Rachman. Alamat Redaksi: Kantor DPD Partai NasDem Kota Bekasi, Jl Inspeksi Kalimalang No 14 A Kota Bekasi dan Perumahan Kranggan Permai Jl Katelia Raya Blok AS 26 No 31, Telepon: 021-84310425. Email:
[email protected]. Tarif Iklan Caleg NasDem: ¼ Halaman (FC) Rp500.000 (250 eks), 1/2 Halaman (FC) Rp700.000 (350 eks), 1 Halaman (FC) Rp 1.000.000 (500 eks), Banner Cover Atas/FC (9 cm x 5,5 cm) Rp300.000, Banner Display Cover/FC (6 kolom x 5,5 cm) Rp750.000, Banner Display Atas (9 cm x 5,5 cm) Rp250.000. Iklan Komersial/FC: Rp 15.000/mm/kolom.
Wartawan Surat Kabar BERITA RESTORASI dalam tugas liputan dilengkapi dengan identitas dan nama tercantum di Box Redaksi
3
AKTUAL Edisi 04 / Tahun I / November 2013 Niat Kapolri Baru, Komjen Pol Sutarman memberantas korupsi dan pungutan liar (pungli) di jajarannya, tampaknya hanya isapan jempol. Buktinya, praktek pungli dalam pengurusan SIM (Surat Izin mengemudi) kian merajalela di Polres Metro Bekasi. Satu SIM dibandrol Rp600 ribu. Inilah temuan tim investigasi dari BERITA RESTORASI yang Jumat (1/11) langsung terjun ke Mapolres Kota Bekasi, khususnya dalam pengurusan SIM. Di lapangan, ditemukan ternyata untuk membuat SIM C, sudah dibandrol sebesar Rp550 ribu dan SIM A sebesar Rp600 ribu. “Kalau mau murah, ya urus sendiri aja. Tapi, gak bakal lulus sampai kapan pun,” ujar salah seorang calo SIM bernisial S yang punya lapak khusus di tembok belakang Polres, persis di samping tempat pendaftaran kesehatan. Demikian juga ketika tim mencoba pindah ke calo lainnya, juga berinisial sama S. Menariknya, S berani memberikan garansi langsung tanpa tes, di mana pembuat SIM hanya tinggal difoto. Untuk memperkuat dirinya punya jalur khusus ke petugas pembuat SIM, oknum calo ini membawa tim menuju pintu khusus yang ada di samping Pengadilan Negeri (PN) Bekasi. Pintu kecil itu hanya diperuntukkan khusus bagi pintu masuk bagi para calo SIM menuju ruang dalam petugas bagian pembuat SIM.
Bikin SIM di Polres Bekasi Dibandrol Rp600 Ribu Calo dan Oknum Petugas Kongkalikong Jalur Resmi Tetapi Dipungli Rp300 Ribu
“Kalau mau dengan harga segitu (Rp550 ribu), ya tinggal masuk lewat sini. Tak usah capekcapek. Kalau tidak, silakan lewat jalur resmi, tapi yakin gak bakal lulus,” tegas si calo. Akhirnya, Tim BERITA RESTORASI pun memutuskan untuk tak mengikuti jalur illegal tersebut. Tim lebih memilih jalur resmi lewat pintu depan yang dijaga ketat petugas. Salah seorang dari tim pun akhirnya mengikuti jalur resmi dengan membayar uang kesehatan sebesar Rp50 ribu dan administrasi Rp120 ribu. Namun apa yang terjadi jelang tes tertulis. Seorang
wanita yang bertugas di bagian bagian pengawas ujian teori menawarkan diri; “Mau lulus tes tertulis tambah Rp300 ribu. Mau tes sendiri, ya silakan.” BERITA RESTORASI menolaknya, dan mengikuti tes tertulis resmi. Betul saja, usai tes, perempuan pengawas tadi menyatakan tak lulus. “Dua minggu lagi datang ya. Untuk tes ulang, Anda tidak lulus. Kecuali mau bayar Rp300 ribu, sekarang bisa tinggal foto,” ujar si petugas. Akhirnya, BERITA RESTORASI pun membayar Rp300 ribu dan mendapatkan SIM, tanpa harus ujian praktek berkendara di depan kantor Polres Kota Bekasi.
Ilustrasi pembuatan SIM (Foto: google.com) Total yang harus dikeluarkan untuk SIM C akhirnya menjadi Rp470 ribu, selisih Rp80 ribu dibandingkan lewat calo. “Huuuhhh, mau jalur resmi,
ujung-ujungnya di pungli juga di dalam oleh petugas. Kalau gak kita kasih duit, gak bakal lulus,” celetuk Yuni, mahasiswi yang membuat SIM C. (zas)
Neta S Pane : Kapolri Jangan Omdo, Harus Ada Perubahan …!!! Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane benar-benar berang begitu dikonfirmasi soal pungli yang merajalela di Polres Metro Bekasi. “Ini bukti bahwa pemberantasan pungli tak akan pernah bisa dilakukan di jajaran kepolisian, khususnya di bagian pembuatan SIM. Sutarman jangan omdo (omong doang), sebagai Kapolri baru, IPW memberikan waktu 100 hari agar dia bisa membersihkan pungli dan korupsi di jajaran kepolisian,” ujar Neta. Menurut Neta, soal pungli SIM ini, merupakan korupsi berjamaah. Pasalnya, uang yang dikutip para calo SIM, juga
disetor ke petugas di bagian SIM. Dan dari petugas di bagian SIM, nantinya disetor juga ke atasan mereka, dalam hal ini Kapolres. “Pecat Kapolres Bekasi kalau tak bisa memberantas pungli. Saya yakin, dia tahu praktek kotor di pembuatan SIM ini, tapi dibiarkan merajalela karena nilai uangnya sangat besar. Di Polda Metro saja, dalam satu bulan kami hitung uang pungli di SIM mencapai Rp500 miliar,” lanjut Neta. Neta sendiri mengaku tahu betul, modus-modus polisi melakukan aksi punglinya. “Semakin hari polisi semakin cerdik dan pintar untuk melakukan praktek
Neta S Pane
pungli. Dari pintu depan dijaga ketat, seolah menunjukkan ke masyarakat bahwa mereka bersih, tetapi dari belakang ada pintu-pintu ‘tikus’ yang dibuat khusus sebagai jalur masuknya uang. Persis seperti yang di Polres Bekasi itu, ada pintu kecil khusus bagi para calo masuk ke ruang pembuatan SIM,” papar Neta. Karena itulah, Neta meminta Sutarman agar tak membentuk Densus Anti Korupsi, melainkan Densus Anti Pungli. Sebab, pungli di jajaran kepolisian memiliki nilai rupiah tertinggi. Nilai besar ini pula yang membuat institusi Polri menjadi lembaga terkorup di Indonesia. (zas)
Surya Paloh: Kader NasDem Harus Militan !
PEMILIHAN Umum (Pemilu) 2014 sudah di depan mata. Semua partai politik terus mempersiapkan diri untuk menghadapi pagelaran demokrasi lima tahunan itu. Salah satunya, tentu Partai Nasional Demokrat (NasDem). Partai baru ini melakukan pendidikan politik terhadap para calon anggota legislatif (caleg)-nya. Untuk perkuat konsolidasi partai, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh melantik fungsionaris Dewan Pengurus Ranting se-Jawa Timur II di Alun-Alun Probolinggo, Sabtu (9/11) sore. Jatim II terdiri dari
Kabupaten dan Kota Pasuruan serta Kota Probolinggo. Menurut Surya Paloh, pelantikan ini merupakan momen penting bagi kader Partai NasDem yang berada di tingkat bawah untuk menunjukkan semangatnya dalam menyongsong Pemilu 2014. “Militansi dan semangat untuk bisa meraih kursi di legislatif mendatang harus digelorakan,” katanya dalam acara tersebut. Sebelum melakukan pelantikan, bos Metro Tv ini secara khusus mendapat undangan dari Bupati Probolinggo, Tantriana Hasan Aminudin di rumah dinas Pendopo Bupati di Jalan Ahmad Yani, Probolinggo. Tantriana merupakan istri dari Hasan Aminudin, Bupati Probolinggo sebelumnya selama dua periode. Hasan merupakan Ketua Dewan pertimbangan di Jatim, dan Ketua DPP Bidang Agama dan Adat.
Sebelumnya, Rabu (6/11) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Surya Paloh meminta doa dan petuah kepada tokoh agama, agar kader-kader Partai NasDem terus berada di jalan yang lurus dan tidak melakukan perbuatan tercela. “Saya minta kepada para pemuka agama agar Partai NasDem diberikan doa dan petuah agar para kader tidak melakukan tindakan tak terpuji di mata Allah SWT,” ujarnya dalam kunjungan ke Kampung Kekalik, Kelurahan Kekalik Jaya, Kota Mataram, yang telah mendeklarasikan diri sebagai Kampung NasDem. Dalam pidatonya di Masjid Al-Mabrur yang berada di kampung itu, Surya mengajak seluruh masyarakat Kota Mataram, khususnya di Kampung NasDem, untuk membangun semangat Islam melalui partai yang dipimpinnya. “Dengan membangun kekuatan baru pada tahun baru Islam ini, kita kembali
kepada fitrah,” tegasnya. Surya mengaku bangga melihat semangat dan antusiasme warga Kampung Jaya dan Kekalik Timur yang begitu concern terhadap Partai NasDem, khususnya dalam membangun masjid yang masih setengah jadi itu. “Ini memberikan pertanda dan isyarat semangat kegotongroyongan masih terbangun. Semangat akan kegotongroyongan masyarakat Indonesia saat ini telah hilang. Namun, semangat ini tidak hilang bagi kader NasDem,” papar Surya yang diberi tepuk tangan ratusan warga. Menurut penglihatannya, di Kampung NasDem ada kekuatan batin di antara masyarakat, di mana ada semangat dan kerja sama antarwarga. Warga saling bahu-membahu dan membantu. Ini merupakan suatu kekuatan yang bisa memberikan kekuatan tersendiri dalam menjalankan kehidupan, sehingga kehidupan
bisa lebih baik lagi. Dia pun ingin mengoreksi dan mengkritisi kepada kadernya agar bendera Partai NasDem yang berada di atas Masjid Al-Mabrur yang masih dalam tahap pembangunan dicabut karena masjid merupakan milik Allah dan semua umat Islam berhak melaksanakan ibadah di masjid itu. “Semangat boleh, tetapi tidak over semangat. Ini masjid Allah dan masjid umat Islam, bukan hanya masjid Partai NasDem. Kalau pemberian nama Kampung Nasdem, saya setuju. Saya minta tanpa mengurangi rasa hormat bendera diturunkan, tetapi semangat harus tetap ada,” tandas Surya Paloh. Partai NasDem, lanjut Surya, tak hanya berani memberikan saran dan kritik kepada eksternal partai, tetapi harus berani kritik pada dirinya sendiri. Inilah semangat gerakan restorasi (perubahan) bagi bangsa Indonesia. (Ant/zas)
4
LIPSUS Edisi 04 / Tahun I / November 2013
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengimplementasikan ide dan gagasan Presiden RI pertama, Soekarno melalui buku ‘Indonesia di Jalan Restorasi, Politik Gagasan Surya Paloh’. Peluncuran buku yang ditandai lewat bedah buku tersebut digelar di Gedung Indonesia Menggugat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/10).
Peluncuran ‘Indonesia di Jalan Restorasi, Politik Gagasan Surya Paloh
Politik Uang, Suap & Koalisi Warnai Kekuasaan
mampu memimpin bangsa keluar dari keterpurukan. “Buku ini merupakan rekam jejak dan pergulatan emosional dan intelektual yang dialami Bung Willy Aditya ketika bersama Surya Paloh. Jika diamati akhir-akhir ini, pertarungan ide, gagasan dan maknamakna politik terpinggirkan, dilindas oleh pertarungan kekayaan, uang dan kekuatan fisik,” jelas
BUKU ini sebagai antitesa kepemimpinan politik di Indonesia sejak dulu hingga saat ini. “Ada pergulatan rekam jejak dan pergulatan emosional saya secara pribadi terhadap bangsa ini dalam menyikapi politik di Indonesia,” kata Surya Paloh.
Surya Paloh - Bedah Buku
Bedah buku Menurut Surya Paloh, Indonesia memerlukan restorasi. Sebab bangsa sudah terdistorasi pada sistem ketatanegaraan. Indonesia pun kian jauh dari cita-cita Soekarno-Hatta. Bahkan, Pancasila seperti tak lagi dijunjung tinggi. Kondisi
Bertemu Caleg DPR RI asal Jabar
itu dapat mengakibatkan Indonesia berada di jalur ideologi pragmatis, liberalistik, dan transisional. Dari aspek politik, perebutan kekuatan dengan cara apapun. Sehingga politik uang, suap, dan koalisi pun mewarnai kekuasaan. Di buku yang ditulis Willy Aditya ini, diungkapkan gagasan dan ide-ide restorasi, baik secara detail dalam setiap momennya yang mengiringi perjalanan politik di Indonesia. Hadir dalam launching buku tersebut sejumlah tokoh pergerakan Indonesia seperti Rizal Ramli, Tjahjo Kumolo, Yasraf Amir Piliang, Yudi Latif, dan sejumlah tokoh lainnya. Kehadiran buku setebal
Berebut tandatangan
Panelis Bedah Buku 188 halaman ini, kata peneliti Populis Institute David Alka, membawa antitesa bagi kondisi kepemimpinan politik Indonesia yang tak banyak
Peserta Bedah Buku
mampu menempatkan diri mereka sebagai ideologi. Melalui buku ini, politik gagasan menjadi mutlak diperlukan bagi pemimpin agar
Peserta Bedah Buku
David. Sementara ekonom Rizal Ramli mengatakan, dalam perjalanan politiknya bersama Surya Paloh, mereka pernah berada di kutub politik yang berbeda. Bahkan Rizal pernah menjadi tahanan politik Orba saat masih berstatus mahasiswa. “Tidak salah kalau dia (Surya Paloh) punya partai sekarang (Nasdem), dan ide restorasinya ini saya yakini bisa membawa Surya Paloh maju menjadi pemimpin bangsa ini. Pemimpin itu harus jujur, harus berani bertanggung jawab serta terbuka,” ujarnya. (zas)
5
LIPSUS Edisi 04 / Tahun I / November 2013 Ada detik-detik yang menegangkan menjelang Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh angkat bicara di malam terakhir, Sabtu (19/10) Rakorsus Pemenangan Pemilu Partai NasDem Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten di Hotel Preanger Bandung. Yang bikin tegang itu adalah pujian Surya Paloh atas paparan Renstra Pemenangan Pemilu dari tiga DPW NasDem, Banten, DKI Jakarta, dan Jabar. Pasalnya, seluruhnya optimis meraih target kursi caleg DPR RI di masing-masing daerahnya. Sebut saja DPW Banten yang memprediksi meraih empat dari 20 kursi, DKI Jakarta optimis menggaet lima dari 45 kursi, dan DPW Jabar sekurang-kurangnya dapat meraup 20 dari 91 kursi. Alhasil, ketegangan sekitar 200 peserta Rakorsus Pemenangan Pemilu 2014 berangsur mengendur usai Surya Paloh mengapresiasi target yang dipaparkan peserta. Kejutannya, Surya Paloh dengan gestur dan nada yang lain dari biasanya, menekankan kembali, betapa pentingnya mengimplementasikan program o250 di lapangan! “Progres atau aktualisasi partai jangan hanya didasarkan pada segi kuantitatif belaka.Lakukanlah sosialisasi visi dan misi partai hingga ke akar rumput, lakukanlah secara door to door. Lengkapilah infrastruktur partai mulai dari
Empat Hari Surya Paloh di Bandung
Raihlah Mimpi, Gunakan Program o250 !
Surya Paloh saat membuka program o250 Publik DPP NasDem yang didampingi Enggartiasto Lukita, Wakil Ketua Bappilu DPP NasDem. Sejak awal keduanya mengingatkan para peserta untuk konsisten memperbanyak keterlibatan kader partai pada program
DPW, DPD, DPC, dan DPRt. Semua harus nyata, tidak fiktip. Raihlah mimpi-mimpi itu melalui program o250,” ujar Surya Paloh lantang. Intinya, sambutan Surya Paloh kala itu amatlah mendasar, seberapa siap kita menghadapi hari H ( 9 April 2014!), juga mengkaji ulang penentuan dan kontrol DPT, peran caleg dan keberadaan kader di setiap TPS, termasuk
rekrutmen para saksi sebagai ujung tombak pemenangan pemilu. “Menghadapi kondisi ini, direncanakan pada 1 – 3 Desember 2013, akan digelar Rapimnas,” tambah Surya Paloh yang belum menentukan tempat kegiatan ini akan digelar. Demikian juga dengan paparan Jeannette Sudjunadi, Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi
o250. “Sampai hari ini tinggal 173 lagi ke hari H, kita sudah memiliki total 12,7 juta kader ber-KTA. Fluktuasi penambahan anggota sempat membludak, saat menjelang verifikasi pencalegan, namun kini melempem lagi. Teruskanlah upaya mengisinya,” kata Jeannette. Sedang Enggartiato memaparkan karakter khusus pemilih di berbagai daerah, serta menjelaskan bagimana menyiasatinya dengan elegan, termasuk yang tidak luput dari bahasannya, tentang betapa pentingnya implementasi program o250. Alhasil, Rakorsus ini mampu menambah wawasan serta referensi cara bertindak bagi seluruh caleg DPR RI di tiga DPW (DKI Jaya, Jabar, dan Banten), khususnya pada pemenangan Pemilu 2014. (has)
6
Road Show DPW NasDem Jabar Edisi 04 / Tahun I / November 2013
Kantor DPD Partai NasDem Kota Bandung Diresmikan
Jangan Berprasangka kepada NasDem! an. Di Cibuntu, rombongan mencicipi rasa tahu yang sudah terkenal sejak lama. Surya Paloh dan Eka Santosa sempat berdialog dengan para pengrajin tahu yang akhir-akhir ini merasa kesulitan dengan pengadaan bahan baku. “Selain
Berkibar bendera NasDem diantara para penggowes Ban dung saat Rakorsus 18 - 19 Okt 2013 di Bandung.
(kika) Partirce Rio Capella, Ridwan Kamil, dan Surya Paloh.
Curhat - anak ke bapak di kantor DPD Partai NasDem Kota Bandung, usai diresmikan.
tanpa diduga dihadiri Ridwan Kamil, Walikota Bandung. “Saya baru empat minggu menjabat walikota. Banyak hal telah diinventarisasi dari segudang permasalahan di kota ini. Yang menonjol soal penataan lingkungan, kemacetan lalulintas, sampah, dan sosial-
Jalan Restorasi yang benar, kesana.
Sesaat menunggu penerimaan di halaman kantor DPD Partai NasdDem Kota Bandung
SK Pengukuhan 6 DPD Partai NasDem Jabar .
Rakorsus Ibu Jeannette Sudjunadi - 173 hari lagi, are you ready.
JADWAL terakhir kunjungan rombongan yang dipimpin Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh di kota Bandung, Minggu (20/10) adalah meresmikan Kantor DPD Partai NasDem Kota Bandung di Jalan Peta 226. Sebelumnya, rombongan yang diantar Ketua
DPW NasDem Kota Bandung Eka Santosa , dan Ketua DPD NasDem Kota Bandung Herni Herdiani ST, menyempatkan diri mengunjungi sentra pabrik tahu Cibuntu. Cibuntu merupakan salah satu pemukiman padat di Kota Bandung, berdiri sejak 1920-
kedelainya masih impor dari Amerika, harganya pun makin mahal. Keuntungan kami semakin tipis saja. Mohonlah ada solusi untuk hal ini,” ujar Agus mewakili perajin tahu. Surya Paloh bersama jajarannya, berjanji mengkaji permasalahan ini. Tiba pada acara yang dinanti, peresmian kantor DPD Partai NasDem Kota Bandung,
Tampak muka Kator DPD Partai NasDem Kota Bdg sesaat sebelum diresmikan.
Potonng tumpeng - Peresmian kantor DPD Partai NasDem Kota Bandung.
Menyimak Ujaran Surya Paloh.
kemasyarakatan. Ini tugas berat saya. Insya Allah, berkat dukungan Partai NasDem, hal yang krusial ini akan diatasi,” kata Ridwan Kamil dalam sambutannya. Sementara itu, Surya Paloh berharap semua permasalahan perkotaan yang sudah berada pada tahap akut, lambat laun melalui perencanaan yang matang dapat teratasi. Ada hal
yang menarik, saat Surya Paloh di penghujung sambutannya, selain mengutuk secara tegas perlakuan pejabat dan pengusaha tambang pasir besi di pesisir pantai Jawa Barat, juga menyinggung soal keberadaan Partai NasdDem di Kota Bandung. “Bung janganlah berprasangka ke Partai NasDem. Andaikan partai kami ini memenangkan pemilu di kota ini, lalu mendekati Bung semata demi bagi-bagi proyek, tidaklah akan kami lakukan itu,” tegas Surya. Surya Paloh kembali menekankan pada komitmen awal berdirinya Partai NasDem, ”Yang kami inginkan adalah Indonesia dan Bandung yang direstorasi dalam tatanan kehidupan bernegara dan berbangsa. Kita sudah lelah dengan arah yang ada saat ini. Banyak yang melenceng. Mari kita benahi, kembalikan ke jalur yang benar, R E S T O R A S I.” Sebelum menggunting pita peresmian kantor, Surya Paloh memberikan SK pengukuhan pengurus baru DPD Partai NasDem di Jawa Barat. Adapun DPD Partai NasDem yang dikukuhkan saat itu adalah Kota Bandung, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Bekasi, Kabupaten Bandung, dan Kota Sukabumi. Menurut Eka Santosa, pengukuhan ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kinerja para fungsionaris, terutama menjelang pemilihan umu legislatif 2014 mendatang. (has)
7
sport Edisi 04 / Tahun I / November 2013 YANG namanya olahraga beladiri seperti karate, tak ada kata lain selain berlatih… berlatih…dan terus berlatih. Untuk berlatih, tentunya tak mengenal usia dan tingkatan sabuk. Siapapun dia, sebagai seorang karateka, materi beladiri itu harus terus menerus diasah. Itu jugalah yang dilakukan IKO Kyokushin-Kaikan Indonesia yang menggelar pelatihan sabuk hitam bernama Black Belt Course dan Gashuku Nasional IKO Kyokushin-Kaikan Indonesia di kawasan Cimacan, Puncak, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari penuh, 2-4 November 2013. “Seluruh peserta mengikuti latihan yang begitu keras, dari awal sampai akhir acara. Tetapi, mereka tetap penuh semangat. Dan Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan sukses. Bila para peserta mengalami kelelahan, memar, dan bengkak-bengkak, itu hal biasa yang memang merupakan bagian yang harus dilalui. Untuk itu semangat Osu yaitu semangat Bushido harus tetap tertanam,” kata Ketua Panitia, I Made Andri Wijaya SE yang merupakan penyandang DAN V Kyokushin/Godan yang selama kegiatan diikuti oleh istrinya, Mirza Handayani SE, penyandang DAN I Kyokushin/ Shodan. Mantan atlet Kyokushin Jabar yang sudah dikaruniai dua anak ini (Reza dan Keke) menjelaskan, maksud dan tujuan kegiatan
Black Belt Course dan Gashuku Nasional IKO Kyokushin-Kaikan Indonesia
Upaya Tetap Menanamkan Semangat Bushido
BBC ini, yakni untuk mengevaluasi dan melakukan penyeragaman tehnik. “Kemudian, pembekalan dan
peningkatan pengetahuan serta kemampuan karate Kyokushin, pembinaan fisik, sikap, dan mental, serta ujian DAN, terakhir mengenal dan mempererat tali persaudaraan sesama anggota Kyokushin,” papar Ketua Pengda Jabar yang mulai berlatih karate sejak awal tahun 80-an. I Made Andri Wijaya juga pernah mengukir prestasi dengan terpilih sebagai Tim FORKI Jaktim Khusus
Pelajar SMUN Halim, Juara Kejurda Karate Full Contact Jabar, mengikuti Kejuaraan Dunia Karate Full Contact di Khazakhstan, mengikuti Penataran Wasit/Juri IKOK di Toyama, Jepang, dan sebagai Wasit Nasional IKOK. Peserta BBC diikuti perwakilan Pengurus Daerah (Pengda) Kyokushin seluruh Indonesia. I Made Andri Wijaya mengatakan, latihan sesi pertama dilakukan
pagi hari dengan materi Kihon Waza, Idogeiko Waza. Sedangkan sesi kedua sore hari dengan materi Idogeiko Waza, Kumite Waza, dan fisik. Sedangkan sesi ketiga malam hari dengan materi Kata dan pembinaan mental. Untuk hari terakhir digelar Ujian, Jiyu Kumite, Pendakian ke Gunung Gede Pangrango sekaligus pelantikan sabuk secara simbolis di Air Terjun Cibeurem. Pelantikan sabuk diwakili Dan I (Shodan) Jendri P Habeahan (Dojo Polda Kalteng) Palangkaraya, Dan II (Nidan) Wahyu Hidayat (DKI Jaya), Dan III (Sandan) Jumaga Rajagukguk (Balikpapan, Kaltim). Sedangkan peserta lulus terbaik Kindi Avianda (Bekasi, Jabar). Pelantikan dilakukan Ketua Dewan Guru, Shihan MS Dadang UB didampingi Sensei Dr Marudut Tampubolon SH MH MM (pelatih Kepala Kalsel). Peserta ujian dinyatakan lulus sebanyak 13 orang. (zas/dad)
8
LENSA NASDEM Edisi 04 / Tahun I / November 2013
Indahnya kebersamaan antar caleg dan pengurus DPD NasDem Kota Bekasi
Kartini-Kartini dari NasDem Kota Bekasi yang begitu semangat dan optimis lolos ke gedung dewan
Ibu Mona Blondina Siagian merapikan posko Nasdem di RT 11 Rw 08 Bekasi Jaya, Kota Bekasi
Dengan bangga ibu-ibu perumahan Jatiwarna Estate memakai baju dan meminta stiker NasDem dari Lisda Margareta SH yang juga caleg Dapil 4 Kota Bekasi
Pemeriksaan + konsultasi...gratisss..dari nasdem
Istirahat sejenak setelah acara pemeriksaan kesehatan warga di wilayah Bintara RT 08 RW 02 bersama caleg NasDem nomor urut 3 ustad Gumbad Syah
Pagi-pagi caleg yang juga Ketua DPD Kota Bekasi Effendi sudah blusukan di perkumpulan pemulung RW 3 Rawa Mulya
Kunjungan Caleg NasDem DPR RI Agus Suparman ke warga Bintara Jaya menjelang pelaksanaan cek kesehatan warga oleh caleg NasDem Kota Bekasi
Semangat kepartaian dengan menancapkan bendera NasDem setinggi mungkin di Kota Bekasi
9
kandidat Edisi 04 / Tahun I / November 2013
Drs Zulkarnain Alfisyahrin
Caleg DPRD Kota Bekasi, Dapil 6 Bekasi Utara, Nomor Urut 7
Jurnalis yang Terjun ke Politik PERNAH menjadi caleg DPR RI pada 2004, bahkan menempati nomor urut 1 ketika itu. Hanya saja, saat itu dia belum punya keinginan yang berlebihan untuk menjadi wakil rakyat. Salah satu alasannya, karena saat itu dia tengah punya tanggung jawab yang luar biasa untuk membesarkan salah satu suratkabar nasional yang dia bidani bersama teman-temannya, Berita Kota. Demikian juga pada 2009 ketika ada partai memintanya untuk kembali menjadi caleg. Pria kelahiran Palu, Sulawesi Tengah, 10 Mei 1964 ini hanya tersenyum sembari menolaknya. Lagi-lagi, alasannya karena dia tengah menangani koran nasional, Batak Pos. Namun kini, pria yang punya nama lengkap Zulkarnain Alfisyahrin tersebut, benar-benar ingin
berkecimpung 100 persen di dunia politik dan bernaung di bawah panji bendera Partai Nasional Demokrat (NasDem) besutan Surya Paloh yang juga mantan bosnya ketika masih membangun HU Media Indonesia pada 19881997. “Sekarang sudah punya waktu yang lebih leluasa untuk beraktifitas di dunia politik. Itu pun karena kehadiran Partai NasDem yang mencanangkan perubahan di semua sector,” lanjut pria lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Parahyangan Bandung tersebut. Bicara soal waktu, memang terhitung sejak Agustus 2012, lulusan S2 Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana Jakarta ini sudah meninggalkan dunia pekerjaannya sebagai jurnalis di koran nasional. Kini dia lebih memilih mengelola
sejumlah media komunitas gratis miliknya di Bekasi dan Cibubur. Satu hal lagi yang mendorong penyandang sabuk hitam DAN IV Internasional ini maju sebagai caleg di Kota Bekasi, yakni karena kegeramannya terhadap para wakil rakyat yang duduk di DPRD Kota Bekasi, khususnya dari daerah pemilihan (dapil) Bekasi Utara periode 2009-2014. “Semua memberi janji-janji kosong. Setelah terpilih dan duduk enak di gedung dewan, bisa terhitung jari mereka yang datang ke wilayah Bekasi Utara. Jika pun datang, tetap saja tak berbuat apa-apa kecuali berjanji memberikan bantuan pembangunan ini dan itu, nyatanya isapan jempol,” kata suami Lufna dengan dua anak ini, si sulung Rizuna Marlia Alfisyahrin dan si bungsu Berzuna Cardin Alfisyahrin. ***
BIODATA Nama : Drs Zulkarnain Alfisyahrin Tempat/Tanggal Lahir : Palu, 10 Mei 1964 Pendidikan : -S1 Fisip Hubungan Internasional Universitas ParahyanganBandung -S2 Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana Jakarta Agama : Islam Pekerjaan : Jurnalis Alamat : Perumahan Pondok Ungu Permai Blok F 11 No 2 Kaliabang Tengah, Bekasi Utara Telepon : 021-88973540 - 0811863625 Riwayat Pekerjaan : - Reporter/Redaktur HU Media Indonesia (1988-1997) - Redaktur HU Sinar Pagi (1997-1999) - Redaktur Pelaksana HU Berita Kota (1999-2007) - Redaktur Pelaksana HU Batak Pos (2008-2011) - Pemimpin Redaksi HU The1st Times (2011-2012) - PU/Pemred Tabloid Harapan Indah, Tabloid Bekasi Aktual, dan Tabloid Cibubur Aktual (2005-sekarang) - Staf Pengajar di FKIP dan F-Komunikasi Universitas Islam ‘45’ Bekasi - DAN IV Internasional Karatedo Riwayat Organisasi: - Ketua Pengcab KKI (Kushinryu M Karatedo Indonesia) Bekasi (1999-2006) - Wasekjen PP KKI (1994-1998) - Kabid Organisasi PP KKI (2000-2004) - Ketua Harian Pengcab Forki (Federasi Olahraga Karatedo Indonesia) 2006-2010 dan 2010-2014) - Kabid Binpres KONI Kota Bekasi (2006-2010) - Kabid Humas KONI Kota Bekasi (2010-2014) - Penasehat DPP IFC/Indonesia Fight Corruption (2009 sampai sekarang) - Wakil Ketua POB (Persatuan Orang Betawi) Kota Bekasi (2007-2011)
Lebih Lengkap, Klik; www.zulkarnain-alfisyahrin.com
10
CALEG NASDEM Edisi 04 / Tahun I / November 2013
Edman Dantes
Caleg Dapil I Bekasi Timur Nomor Urut 6
Untuk Bekasi Sejahtera Visi : Restorasi (perubahan) untuk Bekasi yang lebih sejahtera Misi : Melakukan restorasi (perubahan) dan memperjuangkan aspirasi serta kepentingan rakyat di bidang pendidikan, kesehatan, olahraga, UKM dan lingkungan Adapun pokok-pokok pikiran yang saya tawarkan untuk mewujudkan dan melaksanakan visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut: A.
4. Mengawal dan mengontrol terlaksananya kesehatan secara cuma-cuma bagi warga yang kurang mampu. 5. Peningkatan jaminan kesehatan dan perbaikan proses administrasi sehingga pelayanan di rumah sakit lebih maksimal. C.
Bidang Pendidikan 1. Mengawal pembuatan maupun pelaksanaan regulasi di bidang pendidikan agar senantiasa diterapkan secara konsisten. 2. Melakukan kontrol terhadap penggunaan anggaran pendidikan agar betul-betul sampai pada yang berhak. 3. Mendorong pemerintah/eksekutif untuk lebih memperhatikan fasilitas pendidikan. 4. Mendorong terbentuknya kurikulum yang berdaya saing, ilmu pengetahuan, dan teknologi (Iptek), serta iman dan takwa (imtak). B. Bidang Kesehatan 1. Mengawal pembuatan maupun pelaksanaan regulasi di bidang kesehatan agar senantiasa diterapkan secara konsisten. 2. Melakukan kontrol terhadap penggunaan anggaran bidang kesehatan. 3. Memperjuangkan alokasi anggaran untuk bidang kesehatan yang lebih baik dan akuntabel.
Nama : Edman Dantes Alamat : Jl. Meranti 3 Blok C RT 02 / RW 015 No. 190A Perumahan Margahayu Jaya Bekasi TImur Tempat/tanggal lahir : Palembang, Sumsel, 13 Juni 1967 Pekerjaan : Wiraswasta Pendidikan : S1 Fisip Universitas Indonesia Nama istri : Lira Sri Marwani, SH Anak : 1. Hana Putri Dantes 2. Febi Putri Dantes 3. Fani Putri Dantes Pengalaman organisasi 1. Wakil Ketua Bidang II BPM dan Senat Fisip UI (1987-1989) 2. Ketua Ikatan Mahasiswa Minang Universitas Indonesia (1990-1991) 3. Anggota Ikatan Keluarga Masyarakat Minang Bekasi (2009 s/d sekarang) 4. Pembina di Ikatan Keluarga Ulaan dan Sekitarnya (IKU & S) Kabupaten Padang Pariaman (2013 s/d sekarang) Pengalaman kerja 1. Junior Manager di Mc Donald’s International Ind (1993-1995). 2. Marketing Executive di PT. Skytelindo Indonesia (1995-1996). 3. Area Coordinator di PT. Goro Yudhistira Utama (1996-2000). 4. Supervisor di PT. Senjaya Soode Indonesia (2001-2008). 5. General Manager di PT. Citra Lestari Anugerah (2008-2010). 6. Direktur di CV. Efzha (2009 – sekarang). 7. Direktur Utama CV. Tiga Putri Bahari (2010 – sekarang).
Bidang Olahraga 1. Mengawal dan mengontrol pembuatan dan pelaksanaan regulasi di bidang olahraga agar senantiasa diterapkan secara konsisten. 2. Melakukan kontrol terhadap penggunaan anggaran olahraga yang dibiayai oleh APBD. 3. Mendorong pemerintah/eksekutif untuk lebih memperhatikan fasilitas olahraga. 4. Mendorong pemerintah/eksekutif untuk lebih memperhatikan kesejahteraan atlet.
D. Bidang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 1. Mengawal dan mengontrol pembuatan dan pelaksanaan regulasi untuk usaha kecil dan menengah agar diterapkan secara konsisten. 2. Mendorong pemerintah/eksekutif untuk lebih memperhatikan dan memberikan ruang untuk usaha kecil dan menengah berkembang. 3. Melakukan kontrol terhadap penggunaan anggaran untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah. E.
Bidang Lingkungan 1. Mengawal dan mengontrol perluasan dan pelaksanaan regulasi di bidang lingkungan agar senantiasa diterapkan secara konsisten. 2. Melakukan kontrol terhadap penggunaan anggaran di bidang lingkungan. 3. Mendorong pemerintah/eksekutif untuk lebih memperhatikan dan pemerataan pembangunan lingkungan (baik pembangunan infrastruktur di lingkungan perumahan maupun yang lainnya). 4. Mendorong pemerintah/eksekutif untuk melakukan penghijauan dan irigasi lingkungan.
Untuk mewujudkan Bekasi yang lebih sejahtera dengan restorasi tentunya perlu dukungan dari dan bersama rakyat. Insya Allah apabila saya diberi dukungan dan terpilih menjadi Wakil Rakyat di Kota Bekasi, saya akan melakukannya dengan sepenuh hati, jujur, dan restorasi untuk kepentingan rakyat.
11
KANDIDAT Edisi 04 / Tahun I / November 2013
M SYAIFUDIN DADANG SSos
Caleg DPRD Kota Bekasi, Dapil 3 Bekasi Selatan dan Jatiasih (Ketua Dewan Guru IKO Kyokushin-Kaikan Indonesia)
Berani, Benar, dan Bertanggung Jawab
LAHIR pada 9 Agustus 1956 di Kota Intan, Garut, Jawa Barat, dari pasangan Bachrudin (almarhum), seorang anggota militer di kesatuan RPKAD (kini Kopassus) dan Umayah (almarhumah). MS Dadang merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara. Tumbuh dan berkembang dalam lingkungan anak kolong alias komplek militer di Batujajar Bandung dan pada 1958 pindah ke komplek RPKAD Cijantung, Jakarta Timur. Karenanya, sudah terbiasa dengan suasana yang penuh disiplin. Pada 1981 menikah dengan Tia Hertiawati, gadis Jakarta yang dikenal sejak duduk di bangku SMP. Dikaruniai empat anak, dua putra dan dua putri (Lucky MFZ ST, Oky MFZ, SIlkom, S Sarah Fariha SS, S Soraya Fauzia masih kuliah di PERBANAS)
Sejak kecil sudah gemar berolahraga dan seni, terutama seni beladiri. Saat itu beladiri yang dipelajari adalah silat tradisional yang diasuh guru asal Jawa Tengah tapi sudah lama tinggal di Jakarta, biasa dipanggil Pak Bewok (almarhum), PNS di Kesatuan RPKAD Cijantung. Pada 1967, mulai mengenal beladiri karate dari orang tua. Setelah mendapat pelajaran dasar-dasar karate, mulai tertarik mendalami beladiri tangan kosong, terlebih setelah mempelajari karate aliran Kyokushin melalui buku Sosai Masutatsu Oyama, pendiri karate aliran Kyokushin. Dan pada 1969 secara resmi mengikuti latihan karate aliran Shotokan. Hari-hari latihan nyaris tak pernah terlewatkan. Tidak hanya di dojo, di rumah pun
selalu dilakukan, bahkan kerap mendatangi dojo lain untuk mengikuti latihan dengan tidak melihat asal perguruan atau aliran, semuanya dilakukan secara serius, disiplin dan dengan semangat yang tinggi. Juga berani, jujur, dan bertanggung jawab, serta selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan melaksanakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Pada 1981 bergabung dengan perguruan karate aliran Kyokushin yang berpusat di Semarang. Penyesuaian tehnik dasar, Kata dan Kumite tanpa banyak kesulitan, karena teknik dasar Goju-Ryu tidak jauh beda dengan Kyokushin. Bahkan, apabila dilihat dari sejarah, hampir seluruh Kata Kyokushin berasal dari GojuRyu dan Shotokan. Sejak itulah
Nama : M SYAIFUDIN DADANG S.Sos (MS Dadang UB) Alamat : Komp. Depnaker, Blok B2 No 117 RT 02/RW 05 Jakasetia, Bekasi Selatan Mobile : 0817711036 - 021 82423679 Email :
[email protected] RIWAYAT PEKERJAAN : 1. PT SUPERIOR INDONESIA Commercial Automotive Bodies (1979-1982) 2. PT BINTANG TERANG (1982 – 1983) 3. PT ARTHA BUWANA (1983) 4. DINAS PASAR DAN INFORMASI HARGA KAB DT II BEKASI (1983) 5. PNS DPB pada PEMDA Kabupaten DT II Bekasi (1986-2012) 6. PT Jemariku (2013-sekarang) RIWAYAT ORGANISASI A. OLAHRAGA 1. Chairman & State Representative untuk Indonesia,dari International Karate Organization Kyokushinkaikan, All Japan Kyokushin Union yang berpusat di Okinawa-Jepang , sejak 01 April 2004 s/d sekarang 2. Ketua Dewan Guru International Karate Organization Kyokushin- Kaikan Indonesia, sejak 09 Agustus 2001s/d sekarang 3. Branch Chief untuk Indonesia dari International Karate Organization Honbu Kyokushin Syogakukai Kyokushinkaikan yang berpusat di Ikebukuro,Toshima-Ku, Tokyo-Jepang, sejak 10 April 1991 4. Wasit Karate kategori Internasional ( IKOK ) 5. Anggota IKOK, Honbu, Tokyo, Jepang sejak 01 Februari 1983 6. Anggota Dewan Guru Indonesia Karate-Do Kyokushin-Kaikan, tahun 1990 7. Penda Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Jawa Barat, periode 2006-2010 8. Wakabid Organisasi Pengda Wushi Jawa Barat, periode 2005-2009 9. Koordinator Daerah Perguruan Karate Kala Hitam Jawa Barat, 17 Mei 1990 10. Wakil Ketua II Bid Pembinaan Prestasi Pengurus Daerah Perguruan Karate Kala Hitam Jawa Barat, Th 1991 11. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Kabupaten Bekasi, periode 2000-2004, periode 2004-2008 12. Ketua Harian Korwil Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kab Bekasi, sejak 2004 s/d sekarang 13. Pembalap Motor Racing/Road Race sebagai Anggota IMI decade 1974 s/d 1979 14. Ketua Komisi Tehnik FORKI Kab Bekasi, periode 1990-1994 15. Sekretaris Umum merangkap Ketua Komisi Tehnik FORKI Kab Bekasi periode 1994-1998 16. Ketua Harian FORKI Kab Bekasi, periode 1998-2002 17. Ketua Harian Pengurus Cabang Wushu Indonesia Kab Bekasi, periode 2004-2008 18. Ketua Harian Pengurus Cabang Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) Kab Bekasi, periode 2004-2008 19. Wakil Ketua Pengurus Cabang Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia Kab Bekasi, periode 2004-2008 20. Penasehat FORKI Kab Bekasi, tahun 2002 s/d sekarang 21. Penasehat FORKI Kota Bekasi, periode 2010-2014 B. KEMASYARAKATAN 1. Dewan Penasehat DPP FKPBM (Forum Komunikasi Putra/Putri Purn Baret Merah) Tahun 2010 s/d sekarang 2. Ketua Umum DPP FKPBM, periode 2004 -2010 (2 periode) 3. Dewan Penasehat “Lingkar Monas Putera Betawi” sejak Th 2005 s/d
mulai memantapkan dan berkonsentrasi penuh pada aliran Kyokushin. Kepercayaan pun mulai diberikan kepada MS Dadang untuk memimpin FORKI (Federasi Olahraga Karatedo Indonesia), mulai dari tingkat Kabupaten Bekasi hingga Jawa Barat. Bahkan, berhasil mencetak sejumlah karateka nasional. Pada 10 April 1991, diangkat menjadi Branch Chief untuk Indonesia oleh International Karate Organization Honbu Kyokushin Syogakukai Kyokushinkaikan, yang berpusat di Ikebukuro, TokyoJepang, dengan sertifikat nomor 40606. Sebelumnya, sejumlah kejuaraan tingkat internasional sudah diikuti MS Dadang. Antara lain pada 2-4 November 1991 di Kejuaran Dunia Karate Terbuka V di Tokyo, Kejuaraan Internasional Karate Singapore Terbuka 1991, Kejuaraan Karate Full Contact Terbuka se Asia ke 6 di Kathmandu, Nepal, dan sejumlah kejuaraan lainnya. Kini, dengan semangat Bushido yang ada dalam dirinya, MS Dadang mantaf untuk terjun ke gelanggang politik dengan bendera Partai NasDem sebagai caleg Kota Bekasi. (zas)
sekarang 4. Ketua Karang Taruna “Ika Putra” Pulo Mas, Jakarta Timur Th 1974 s/d 1979 5. Wakil Ketua I/Ketua Bid OKK DPC FKPPI Kab Bekasi, Th 1997 s/d sekarang 6. Wakil Ketua DPD PPM (Pemuda Panca Marga) Kab Bekasi, periode 1999-2004 7. Wakil Ketua Dewan Pakar GARDA NASDEM, periode 2012-2017 8. Wakil Ketua Dewan Pembina “The Indonesian Institute of Industrial Safety” Th 2002 s/d sekarang. 9. Dewan Penasehat Media Investigasi DETAK-DETIK Th 2003 s/d sekarang 10. TANDA PENGHARGAAN/PIAGAM a. Pelaksanaan Tugas Pemilu ,23 Desember 1977 dari MENDAGRI b. Branch Chief Indonesia, 10 April 1991 dari International Karate organization Organization Honbu Kyokushin Syogakukai Kyokushinkaikan, Tokyo-Japan. c. Coach Tim Karate Indonesia Kejuaraan Dunia V, Nopember 1991Tokyo-Japan d. Coach Tim Karate Indonesia Kejuaraan Internasional Karate Singapore Terbuka, Tahun 1992 e. Pelatih Terbaik, dalam upacara HAORNAS 9 September 1994 f. Fighter 6th All Asian Open Full Contact Karate Tournament, 22-23 April 1994, Kathmandu, Nepal g. Manajer Tim Karate Terbaik Tk Nasional, 16 April 1995 h. Pembina Berprestasi, dalam upacara HAORNAS 9 September1999 i. Pelatih Terbaik, Pada Upacara HAORNAS 9 September 2000 j. Manajer Tim dan Pelatih Karate, Tk Regional Internasional k. Chairman and State Representative Indonesia, April 2004 dari International Karate Organization Kyokushinkaikan, All Japan Kyokushin Union l. Wasit Utama Kejuaraan Internasional Karate Shanghai Terbuka Oktober 2011Shanghai,China m.Wasit Kejuaraan Dunia Karate Full Contact, Juli 2011 di Republik Khazakhstan n. Dewan Pertimbangan Kejuaraan Dunia Karate Kyokushin, Januari 2008 di Okinawa, Nopember 2012 di Toyama o. Wasit Karate Tk Internasional, Nopember 2012 Toyama-Japan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Beladiri Karate , tahun 1967 s/d sekarang Beladiri Silat , tahun 1969 s/d 1976 Tehnik Karate dan Perwasitan IKOK, April 2004 di Hongkong Tehnik Karate, Januari 2008 di Okinawa, Jepang Tehnik Karate dan Perwasitan IKOK, Juni 2009 di Osaka, Jepang Tehnik Karate dan Perwasitan IKOK, Juli 2011, di Khazakhstan Peraturan Perwasitan IKOK, 9 Nopember 2012, di Toyama, Jepang Bidang Sport Medicine dan Kepelatihan Olahraga, 9-11 Februari 2005 di ITB Bandung DIKLATPIM Pemerintah Provinsi Jawa Barat, 19 Mei s/d 31 Juni 2010, di Bandung DIKLATSAR HANKAMNAS, 19 s/d 23 Desember 1994, di Bekasi ADUM, tahun 1999, di Bekasi Latihan Dasar Umum Konsultan Pembangunan, 4 s/d 8 Nopember 1998, di Jakarta Penataran Pengurus/Pengelola Pasar dan Pertokoan, penyelenggara Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Departemen Perdagangan Republik Indonesia, 1 s/d 8 Juli 1991 di Bekasi 14. PRAJABATAN TK II, 6 S/D 21 Juli 1987, di Bandung 15. Penataran Kader Fungsional Golkar Tk II, 12 Maret 1991 di Bekasi.
12
CALEG NASDEM Edisi 04 / Tahun I / November 2013
Drs HAM Sampurna MM
Caleg DPR RI Dapil 2 Jabar Nomor Urut 5 (Kabupaten Bandung & Kabupaten Bandung Barat)
Kambing Domba, Demi Desa Sejahtera JANGAN tanya soal kesiapan pria setengah baya kelahiran 1958 yang punya nama lengkap Drs HAM Sampurna MM, dan kini nyaleg dari partai NasDem untuk DPR RI Dapil 2 Jabar (Kabupaten Bandung & Kabupaten Bandung Barat) dengan nomor urut 5. Pria yang masih tampak gagah perkasa ini, ternyata punya sebab yang logis, di mana sejak belia sudah menekuni sejumlah kegiatan olahraga, mulai dari angkat besi, bina raga, judo, dan beladiri tradisional lainnya. Karenanya, dia pun pernah menyandang Komandan Pelatnas SEA Games sejak 2001 hingga 2007. Selepas pensiun dari Telkom pada 2013, gebrus ia bergabung dengan partai pengusung restorasi, NasDem. “Tak mau saya dikatakan ikut-ikutan berpartai di NasDem. Saripati gerakan perubahan di partai ini sudah dikaji
mendalam sejak muncul sebagai ormas,” begitu jawabnya saat ditanya mengapa ikut meniti karir baru di jalur legislatif. “Mohon dicatat ya, saya tak mau disebut pengekor. Gabung ke partai ini, karena kesadaran sendiri. Banyak misi yang ingin saya wujudkan demi memajuan Jabar, titik!” tegasnya dengan nada serius, manakala ditelisik apa pula yang menjadi obsesinya. Suami dari Dra Hj Endang Setyarsih, pendidik di SMAN 20 Bandung ini, adalah anggota Dewan Pertimbangan DPW NasDem
Jabar. Dia juga dikenal sebagai mantan Ketua Nasional HPDKI (Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia) sejak 2001 hingga 2011. Soal peternakan kambing dan domba di Jabar, tentu dia pakarnya. Dia sudah cukup lama berkutat dengan para peternak domba/ kambing yang membuatnya begitu paham akan kehidupan di petani dan peternak di pedesaan. ”Kemakmuran itu harus dimulai dari pedesaan!” Pernyataan ini sering ia ungkapkan dalam berbagai kesempatan. ”Bangunlah infrastruktur di pedesaan dengan baik. Ambil contoh, dari pengembangan peternak domba dan kambing yang terdaftar di Jabar sekitar 10 juta KTA di HPDKI Jabar, ada populasi sekitar tujuh juta ternak ini. Potensinya luar biasa,” ujarnya sambil mengurai mayoritasnya ada di Kabupaten Bandung Barat 32%, Kabupaten Bandung 22%, Kabupaten Garut 18%, dan sisanya sisanya di berbagai daerah. Malangnya, menurut pecinta kehidupan pedesaan ini, seluruh dinas terkait di berbagai tingkatan yang seharusnya bisa mensejahterakan ekonomi rakyat, tak bekerja maksimal. “Idealnya para pejabat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi. Syang, turunnya hanya sesekali, itu pun dengan seremoni. Saya benci caracara seperti ini. Hanya
menghamburkan uang saja,” jelasnya. ”Saya terharu di Gunung Halu Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Di sana banyak yang belum tahu peran parlemen. Yang mereka tahu hanya janji dan janji tanpa realisasi. Inilah saslah satu yang makin memacu saya untuk mewujudkan pemberdayaan ekonomi di pedesaan,” lanjut pria yang selalu menebar ‘virus’ restorasi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat ini. Velodrome Reaksi pegiat olahraga sejak belia, yang tak pernah lepas dari kegiatan peternakan domba dan kambing di Jabar, semakin memanas tatkala disentil obsesi khusus bila lolos ke Senayan kelak? “Sudah disiapkan tanah sekitar 10 hektar. Saya mau mewujudkan velodrome (arena ketangkasan domba). Bila ini terwujud, akan mengakibatkan multiplyer effect di Jabar, termasuk sektor pariwisata” urainya. Dia pun berharap, Jabar punya velodrome terpadu untuk aktivitas seni-budaya dan ketangkasan domba Garut. Apalagi, saat ini di Jabar hanya ada delapan sampai 10 pakalangan ketangkasan
domba. “Di satu sisi jumlahnya masih terlalu sedikit, namun di sisi lain jadwal penampilan ketangkasan domba terlalu padat. Ini tak baik untuk pembinaan. Velodrome terpadu amat diperlukan, seperti yang ada di luar negeri. Secara teknis amat mudah, hanya belum ada political will!” serunya sambil mengingatkan pada domba jagoannya si Pusaka yang pernah berharga hingga Rp180 juta per ekor, karena 17 kali menyandang Jawara Pinilih alias tak terkalahkan. Mengakhiri pembicaraan, disentil tentang kesiapannya di pencalegan, dengan lantang Sampurna mengatakan; “Jangan tanya itu lagi ya. Saya ini petarung, pantang surut kalau baliho sudah terkembang. Selama di jalan yang benar dan demi mensejahterakan masyarakat pedesaan, apa pun akan ditempuh!” Nah, itu jawaban lugas dari HAM Sampurna. Baginya, menjadi caleg bukan sematamata karena ikut-ikutan. Wujudnya, ia rela berkeliling ke berbagai desa di dua kabupaten siang malam. Demi mensejahterakan rakyat, kambing dan domba pun disertakan. “Pantang surut!” tegasnya lagi. (has)
13
CALEG NASDEM Edisi 04 / Tahun I / November 2013
Harry Harsono
Caleg NasDem Dapil 2 Kota Bandung Nomor Urut 8
Menggugah Melalui Budaya Sunda NONOMAN kelahiran Bandung 1969 ini punya obsesi meledakledak. “Ya harus demikian, kapan lagi budaya Sunda bisa muncul setara dengan budaya lainnya di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Ketua BBSS (Barisan Barurak Sunda Siliwangi) Jawa Barat Harry Harsono. Dan melalui ormas ini Harry Harsono telah berkiprah cukup lama dalam buihan budaya dan nilai-nilai kesundaan. Kini, dia pun berkolaborasi dengan idea restorasi NasDem. “Makanya saya adem bergabung dengan NasDem, makin terakomodir-lah idea-idea kesundaan yang selama ini seakan tenggelam oleh derasnya budaya asing di tanah Pasundan,” jelasnya. Ditanya soal bagaimana perannya kelak bila kursi legislatif sudah diraih? Dengan penuh
perhatian, Harry menjawab runtun: “Yang pertama akan dilakukan adalah re-inventarisasi nilai dan budaya kesundaan secara cermat di Kota Bandung. Selanjutnya, menghidupkannya dengan berbagai cara. Kemudian memelihara dan mengembangkannya, sambil melakukan penyadaran ke seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda,” lanjutnya. Soal generasi muda, mengapa ia begitu intens menelisiknya, ternyata inilah jawabannya; “Mereka ini punya nilai strategi untuk melanjutkan nilai-nilai itu. Adagiumnya, generasi muda yang berkualitas adalah mereka yang mampu pengembalian harga diri fitrahnya sebagai bangsa, ya budaya yang mengakar pada dirinya.” Keprihatinan Harry Harsono atas degradasi nilai kebudayaan di level generasi muda, sejatinya tak semata direnungkan belaka. Kiprah pastinya, ia larutkan energinya pada berbagai kehidupan seni budaya secara langsung. Kenyataannya, selain kesibukan kesehariannya, ia terjun langsung membina beberapa padepokan seni dan budaya Sunda di Kota Bandung, khususnya di Dapil 2 (Cibeunying Kidul, Cibeunying Kaler, Cidadap, Bandung Wetan, Coblong, dan Sumur Bandung). “Upaya ini saya sadari akan lama dan memerlukan enerji yang cukup besar,” begitu tutupnya kepada Berita Restorasi. Secercah optimisme, bagi Harry Harsono ternyata selalu menguatkan niatnya. Yang paling ia senangi menurutnya, manakala para remaja, ada saja yang bergabung ke beberapa padepokan yang ia bina. Ini menandakan bahwa perjuangan yang ia rintis bersama rekanrekannya selama bertahun-tahun, tak sia-sia, banyak yang merespon dengan positip. (has)
Mereka ini punya nilai strategi untuk melanjutkan nilainilai itu. Adagiumnya, generasi muda yang berkualitas adalah mereka yang mampu pengembalian harga diri fitrahnya sebagai bangsa, ya budaya yang mengakar pada dirinya
14
CALEG NASDEM Edisi 04 / Tahun I / November 2013
H Ahmad Suhendar Mahdi
Caleg Partai NasDem DPRD Jabar Dapil 2, No Urut 10
Bakti Sosial Cinta Anak negeri Suhe (kiri) dan Iwan (Kanan) MELIPUT kegiatan caleg Partai NasDem yang akrab disapa Bung Suhe, terus terang ada keistimewaan tersendiri. Pasalnya pemilik nama lengkap H Ahmad Suhendar Mahdi ini, selalu saja bergandengan tangan dengan rekannya, Iwan Salman, caleg DPRD Kabupaten Bandung Dapil 4 nomor urut 4 (Cicalengka, Rancaekek, Cikancung, dan Nagreg). “Yang kami kemukakan dalam setiap sosialisasi ke masyarakat adalah Partai NasDem, itu yang kami usung. Tinggal tema-nya, bisa berbeda sesuai daerah dan kebutuhan,” jelas Bung Suhe di sela mengatur kehadiran para pengunjung yang ingin memeriksakan kesehatannya. Berita Restorasi pada Sabtu (2/10), berkesempatan menyambangi pengobatan
gratis bagi sekitar 1.500 lebih penduduk di seputar Nagreg, Kabupaten Bandung. Menariknya, tema sosialisasi kali ini terasa pas dengan tajuk Bakti Sosial Cinta Anak Negeri. Puluhan penduduk segala usia datang silih berganti hanya dalam hitungan menit. Mereka berasal dari pelosok kecamatan di seputar Nagreg, berkumpul di kompleks Al- Mahdiyyiin. Tanpa prosedur berbelit, keluhan kesehatan mereka langsung ditangani dokter dan paramedis. Obat-obatan pun tersedia, bahkan bisa dibawa pulang. “Yang kami lakukan semata-mata demi meringkan sebagian kebutuhan dasar di bidang kesehatan penduduk daerah ini. Senang sekali melakukan kegiatan ini,” kata dr Hadrian dengan gestur
Nama resmi Caleg dari Suhe dan Iwan
Stok obat
Pasien pulang menggunakan mobil rental rame-rame
dr Hardian (kanan), mengobati de ngan tulus
Rumah makan ini disulap menjadi Aula pemeriksaan kesehatan
Spanduk resmi tulus dan sumringah. Di sini ia mengkoordinir sembilan dokter lainnya, lima apoteker, dua akupuntur, dan 15 paramedis. Praktis pada hari itu kompleks Rest Area AlMahdiyyiin di betulan Jl Raya Nagreg – Tasikmalaya Km 43,3 Desa Ciaro – Nagreg Kabupaten Bandung, seperti rumah sakit besar. Betapa tidak? Sejak pagi hari hingga malam, masih terus berdatangan para pasien dari berbagai kecamatan di bagian timur Kabupaten Bandung. “Saya bawa anak saya Rendy usia empat tahun karena amandel. Makin mengerti jadinya, bagimana menangani penyakit anak saya ini,” ujar Herni (26), ibunya Rendy, warga Kampung Durung Kidul di seputar Nagreg usai menjalani pemeriksaaan kesehatan. Lain halnya Effendi (54) yang selama ini mengalami penyakit yang kata kebanyakan orang disebut asam urat, usai menjalani terapy akupuntur dan pemeriksaan dari dokter, ia terlihat lebih jag-jag waringkas. Secara terpisah Bung Suhe didampingi Bung Iwan menjelaskan, program
Dokter mendiagnosa pasien
Pasien sedang mendaftarkan diri
Plangpapan nama Al Mahdiyyiin semacam ini akan dilakukan sedikitnya dua kali dalam sebulan hingga Maret 2014. “tempatnya bisa saja nanti tak di sini, mungkin saja di daerah tertentu, sesuai permintaan masyarakat.” Kala ditanya, dari mana sumber dana, keduanya mengatakan: ”Semua ini berkat pertemanan yang kami bina selama bertahun-tahun dengan berbagai kalangan, termasuk dari kalangan medis ini. Mereka tertarik berbagi rasa dengan kami. Ya, Kami fasilitasi sesuai kemampuan.” Boleh dikata, sosialisasi yang dilakukan kedua caleg ini, patut menjadi contoh bagi sosialisasi partai. Fenomena dewasa ini, kesetiaaan calon para pemilih berdasarkan riset
Pemeriksaan tensi
‘kesetiaan’ ke para caleg, lebih efektip dibina melalui program nyata daripada sekadar retorika belaka. Dengarlah apa kata salah seorang peserta Bakti Sosial Cinta Anak Negeri ini: ”Kang Suhe, kalau bisa yang sering yah ada kegiatan ini. Eh, tetapi yang ini juga sudah baik ya...? Kami akan ingat terus siapa Kang Suhe dan Kang Iwan…,” kata Dodo (47), panyandang sakit maag dan gigi yang saat itu bergegas pulang menaiki roda empat sewaan bersama rekan sekampungnya. (has)
Pasien di area pendaftaran
15
OPINI Edisi 04 / Tahun I / November 2013 BAGI masyarakat Sukabumi, Nama H Rivai Ukon bukanlah sesuatu yang asing lagi di telinga. Apalagi, dia pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Sukabumi periode 2004-2009. Namun kini, pria kelahiran Sukabumi, 16 April 1954 yang sudah menyandang gelar S2 pada 2000 itu, tampil dengan bendera Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan menjadi calon legislatif untuk DPR RI bagi Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Jawa Barat dengan nomor urut 2. “Sebagai putra daerah dan menjadi caleg NasDem untuk DPR RI, saya bertekad akan membangun dan merestorasi seluruh wilayah kabupaten dan Kota Sukabumi, khususnya Sukabumi Selatan. Karenanya, mohon doa restu dan Insya Allah amanah,” ujar suami dari Hj Cucu Laksanawati Skm Mkes ini yang sudah dikaruniai empat anak ini. Dijelaskannya, dengan kondisi geografis, topografis, dan demografis, dia sudah
Drs H Rivai Ukon SIP MM
Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Sukabumi Caleg DPR RI Dapil Jabar 4 No Urut 2
Putra Daerah yang Bertekad Membangun dan Merestorasi Sukabumi paham betul soal Sukabumi. “Dengan luas wilayah 412.799,54 hektar, Sukabumi merupakan kabupaten terluas di Jawa dan Bali, terdiri dari 47 kecamatan, 381 desa, lima keluarahan, dan 4.218 RW. Jarak terjauh dari Ibukota kabupaten ke ibukota kecamatan sekitar 180 kilometer, dan ke ibudesa
Pemberian santunan kematian oleh ketua DPD Kab. Sukabumi dari Partai NasDem
Sosialisasi di Cibolang Cibencoy
BIODATA Nama : H Rivai Ukon Tempat/Tanggal Lahir : Sukabumi, 16 April 1954 Agama : Islam Istri : Hj Cucu Laksanawati Skm Mkes Pekerjaan - PT Condong Garut Jabar (1977-1998) - PNS Dinkes Kabupaten Sukabumi (1981-2003) - Kepala Puskesmas Kabupaten Sukabumi (2003) - Pensiun muda (gol IV a) dan masuk PDIP (2003) - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi (2004-2009) Organisasi Profesi - Anggota DPD PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) (1983 - Sekretaris DPD PPNI Kabupaten Sukabumi (1986) - Wakil Ketua DPD PPNI Kabupaten Sukabumi (1991) - Ketua DPD PPNI Kabupaten Sukabumi (1997-2004) - Anggota Dewan Pertimbangan PPNI Jabar (2005) - Ketua Dewan Pertimbangan PPNI Kabupaten Sukabumi (2007-sekarang) Organisasi Politik - Anggota PDIP Kabupaten Sukabumi (2003-2009) - Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi (2004-2009) - Ketua DPD Ormas NasDem Kabupaten Sukabumi (2010) - Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Sukabumi (2011-sekarang)
Pemberian santunan kepada yatim piatu di Desa Mangkalaya
Sosialisasi dengan masyarakat daerah Sukabumi Utara
Pemberian santunan kematian kepa da ahli waris
Sosialisasi di Tegal Buleud
sekitar 200 kilometer dengan jarak tempuh normal sekitar empat hingga lima jam. Daerahnya pegunungan, rimba, laut, pantai dan sungai, di mana sebagain besar lahan pertanian dan perkebunan,” paparnya. Menurutnya, Kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten tertinggal di Jabar. Sebagai kabupaten tertinggal, tentunya akan berdampak politis terhadap tingkat
kepercayaan masyarakat pada parpol. “Karena itulah, saya bertekad melakukan perubahan di semua lini bagi Kabupaten Sukabumi. Masyarakatnya di sini religius dan tokoh-tokoh agama menjadi panutan sehingga segala ucapan dan ajakan senantiasa digugu dan ditiru,” lanjut mantan mantan Wakil Ketua Fraksi PDIP di DPRD Kabupaten Sukabumi ini. Sebagai caleg, Rivai tentunya punya visi dan misi. Untuk visi, menjadikan NasDem sebagai partai pemenang
Pemilu 2014 yang jujur dan bersih dari politik transaksional, sebagai sarana melakukan gerakan perubahan menuju Sukabumi yang sejahtera. Sementara misinya, yakni menjadikan Pemilu 2014 sebagai sarana pendidikan politik yang santun dan berbartabat, memperkuat struktur partai sebagai mesin politik memenangkan pemilu, melakukan rekrutmen dan pembinaan kader berbasis TPS dengan metode silaturahmi dan pengabdian masyarakat. (zas)
Bantuan pembangunan mesjid dikecamatan waluran.
Peresmian lapangan sepak bola di Cisolok Desa Pasir Baru
Sosialisasi Partai NasDem melalui media tv lokal (Sukabumi tv)
16
KANDIDAT Edisi 04 / Tahun I / November 2013
R Tjetjep Saefulloh
Caleg DPRD Kabupaten Bandung Barat No Urut 1 Dapil 5 (Cisarua, Parongpong, Lembang)
Hindari
Saling Gesek ! BUNG Tjetjep Saefulloh, terbilang berani melakukan otokritik tentang ‘dirinya’. Belum apa-apa, saat ditemui Berita Restorasi baru-baru ini, menyergah dengan kritis: ”Bedah dapil di tingkat provinsi atau DPD sudah banyak dilakukan, sebenarnya yang lebih sulit dan realistis adalah bedah DPRt!” Tjetjep pun merincikan yang dia temukan di lapangan, khususnya di Dapil 5 (Cisarua, Parongpong Lembang) Kabupaten Bandung Barat. Diakui caleg Partai NasDem ini, yang krusial itu yakni masih belum adanya harmonisasi antar caleg dari DPR RI, tingkat provinsi, dan tingkat Kota/Kabupaten. “Baru-baru ini saya seakan
dipertanyakan oleh para calon pemilih, kenapa caleg lain di daerah ini sepertinya tidak mengikutsertakan rekan separtainya. Kalau Pak Tjetjep pada setiap kesempatan selalu memberi pemahaman kepada kami, partailah yang utama,” kata Tjetep menirukan curhat dari calon pemilihnya. Menurut Tjetjep yang punya rekan sedapil seperti Ujet Sofyan SSos, Tati Rochmawati, Dede Sofyan, Hadi Winarto ST, Irmayani, Bagja Sofyan SIP MPd, Atet Hendrawan, Dian Novitasari, dan Afrizon Kamiruddin ST, ternyata pemahaman tentang cara berpartai baru di mana memenangkan partai terlebih dulu, masih dipahami secara parsial. Dan untuk
BIODATA Nama Alamat Ttl Istri Alumni
: R Tjetjep Saefulloh : Kampung Ciburial RT 001 RW 001 Desa Jatimekar, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat : Purwakarta, 14 Desember 1972 : Nurjanah : STIE Adhi Niaga Bekasi
menghilangkan kesan ‘saling gesek’ itu, Tjetjep tak segan mengingatkan rekan-rekannya di setiap kesempatan. “Bila kita terpecah, justru jadi santapan empuk pihak rival. Makanya, rapatkan barisan kita!” tegasnya. Tjetjep yang tak pernah kehabisan argumen ini pun menjelaskan mengapa fenomena ‘saling gesek’ itu terjadi? “Penyebab utamanya karena wawasan dan pendeknya pengalaman berpartai. Saya kira, banyak caleg di berbagai tingkatan mengalami hal ini. Karena itulah,
fungsionaris di berbagai tingkatan DPW, DPD, dan DPC, serta DPRt harus lebih intens menjalin komunikasi. Kuncinya ada di komunikasi. Tanpa komunikasi yang lancar, program apa pun bisa berantakan,” papar Tjetjep. Berbagai kiat ia lakukan untuk meminimalisir kelemahan ini. Diantaranya, melakukan pertemuan terbuka antar caleg di daerah, harmonisasi, hingga pembuatan posko di lapangan yang melibatkan grass root dengan berbagai program yang membumi secara terus-menerus. “Membangun posko itu tak selalu mahal. Kuncinya dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Ini saya lakukan secara sukarela bersama-sama dengan masyarakat. Biayanya relatif
amat ringan,” imbuhnya sambil memperlihatkan sejumlah rencana program yang terjadwal rapi. Cost Politics? Disinggung cost politics yang banyak dikeluhkan para caleg, Tjetjep dengan kalem menukasnya: ”Tentu saja ada cost politics itu, besarannya memang relatif. Ini bukan berarti sama dengan money politics. Maknanya jauh berbeda.” Menurutnya, cost politics itu berkaitan dengan seberapa besar militansi yang dimiliki. Pria yang hobi olahraga beladiri tradisional pencak silat Gajah Putih ini menyebutkan, cost politics itu akan terasa ringan apabila ada kebersamaan diantara para caleg dan struktur yang melingkupinya. Tjetjep yang optimis mampu merebut hati 249.689 DPT (Daftar Pemilih Tetap) di Dapil 5 ini mengingatkan; efek saling gesek itu harus dieliminasi sedini mungkin. “Alangkah naif bila akan bertarung di medan laga, kita sendiri masih saling tak mengenal. Janganlah hal ini dilakukan, oleh siapa pun! Di dapil saya, efek saling gesek itu berangsur menghilang,” tandasnya. (Harry Safiari)