SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN MENYONGSONG INDONESIA EMAS
ACTION ORIENTED LEARNING UNTUK MEMBENTUK K-WORKERS YANG MULTI-TERAMPIL
Oleh:
Ivan Hanafi Universitas Negeri Jakarta FA K U LTA S T E K N I K UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 1
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
SISTEMATIKA
A
Pengantar
B
Pembelajaran di Sekolah
C
Action Oriented Learning
2
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
A Pengantar
3
MODEL STRUKTUR TENAGA KERJA Developing Country
Developed Country/Industry
Management Professionals Highly Skilled Semi-Professionals
Level
Highly Skilled Manpower Skilled Manpower Semi-Skilled Manpower Unskilled Manpower
Sumber: Johanson , 2004
Pendidikan Teknolgi dan Kejuruan
Targeted Composition of Indonesian Workers
Education :
2010
2025
2015 (Targeted)
4,8%
Tertiary Education : Diploma I/II/III:
Secondary (general):
2,8%
8,210% %
6%
8%
4%
8%
14,7%
16%
8,2 18% % 20%
Junior Secon.:
19,1%
24%
22%
≤ Elementary:
50,4%
40%
20%
Secondary (voc.) :
8,2% 8,2 %
(Targeted)
5
TINGKAT PENDIDIKAN TENAGA KERJA INDONESIA: Tantangan Rendahnya Kompetensi 70,000,000 60,000,000 50,000,000 40,000,000 30,000,000 20,000,000 10,000,000 0
Keterangan Data
COUNTRY
2001 2006 2010 2025
%
Jumlah Penduduk Total Tenaga Kerja 100 Universitas 2 Diploma I,II,III 2 SMK 6 SMA 10 SMP 18 SD/Tidak tamat SD 63 Total Seluruh 100 Sumber: BPS, 2012
Duration of Mean years Compulsory of schooling Education
Indonesia
5,8
9
India Singapore Malaysia Philippines Japan Korea Rep. China Thailand
4,4 8,8 9,5 8,9 11,6 11,6 7,5 6,6
9 6 9 7 9 9 9 9
2001 2006 2010 Jumlah % Jumlah % Jumlah % 206.264.595 218.868.791 237.556.363 98.812.448 100 106.388.935 100 116.527.546 100 1.778.624 3 3.404.446 5 5.360.267 15 1.580.999 2 2.340.557 3 3.146.244 10 5.434.685 6 6.596.114 8 9.089.149 30 10.177.682 13 13.511.395 15 17.013.022 20 17.489.803 20 21.490.565 19 22.023.706 15 62.251.842 56 59.045.859 52 60.011.686 10 98.713.636 100 106.388.935 100 116.644.074 100
Gross National Income (GNI) per capita (USD/year) 3.716 3.468 52.569 13.685 3.478 32.295 28.230 7.476 7.694
2025 Jumlah 263.287.000 131.643.500 17.479.132 11.652.755
34.958.264 23.305.509 17.479.132 11.652.755 116.527.546 6
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2010*
2011*
2012*
2013**
2013
Tidak/ belum pernah sekolah
157.586
190.370
82.411
109.865
1.53%
Belum/ tidak tamat SD
600.221
686.895
503.379
513.534
7.16%
SD
1.402.858
1.120.090
1.449.508
1.421.653
19.83%
SLTP
1.661.449
1.890.755
1.701.294
1.822.395
25.42%
SLTA Umum ( SMA dan MA)
2.149.123
2.042.629
1.832.109
1.841.545
25.68%
1.195.192
1.032.317
1.041.265
847.052
11.81%
Diploma I, II, III/ akademi
443.222
244.687
196.780
192.762
2.69%
Universitas
710.128
492.343
438.210
421.717
5.88%
8.319.779
7.700.086
7.244.956
7.170.523
SLTA Kejuruan/ SMK
Total * Per Agustus ** per Februari
Sumber: Koran Tempo, 17 Januari 2014, PSMK, 2014
100.00%
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
8
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
Sistem pendidikan dan pelatihan diarahkan untuk menghasilkan tenaga kerja yang multi-terampil, berpengetahuan yang multifungsi, mau belajar terus menerus, dan menjadi technopreneur serta memiliki kemampuan untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan, khususnya dalam teknologi modern. Hal mendesak bagi guru adalah mengembangkan berbagai keterampilan berpikir ke dalam semua mata pelajaran, karena pola menghafal dan metode pengajaran konvensional tidak lagi menjamin individu menjaga kelangsungan hidup di era globalisasi. Singkatnya, perlu upaya mendorong dan membentuk peserta didik bidang kejuruan untuk menjadi
Dr Langrehr “Effective learners ask themselves questions when making a decision” 9
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
willingness for life long learning, work in networks & teams and anticipate future needs at the workplace Sumber: Adaptasi Ngan Chen Hwa, 2006
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
Technical Competence
pengetahuan dan keterampilan di bidang teknikal
Human and Social Competence
kepedulian sosial dalam teamwork, tanggungjawab pekerjaan,
Learning and Methodological Competence
employability skills belajar sepanjang hayat, pemecahan masalah, perencanaan, pelaksanaan dan penilaian kerja/tugas 10
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
PERUBAHAN DI BIDANG TEKNOLOGI Setengah Perjalanan Pengetahuan: Hilangnya waktu dan relevansi
Knowledge Needed
Computer Knowledge
Technological Knowledge
1 year
3 years
Specialized Vocational Knowledge
Knowledge in Higher Education
5 years
10 years
100 %
School Knowledge
20 years
50%
0
1
3
Smber: IBM, 1994, GMI
5
20
10
Years 11
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
PENINGKATAN KOMPLEKSITAS DI TEMPAT KERJA The Total Number of Pages of the Repair Manuals of Opel Cars
No. of Pages
13866
14000 8012
12000 10000 4526
8000 1727
6000 4000
1175
1213
710
2000 202
170
255
0
1933 Sumber: GMI, 2006
1951
1966
1983
1998 12
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
HARAPAN DAN KENYATAAN Kenyataan
Harapan
Teacher Centered Learning: – Lecturing – Memorizing math formulas
Student Centered Learning:
Challenges for Univ to fill the gap
interactive, inspiring, joyfull, challenging, motivate to be active & creative
Pembelajaran satu arah seperti khutbah Jumat, tidak kontekstual dan tidak menantang, siswa tidak/kurang tertarik untuk belajar Target guru menyampaikan materi ajar sebanyak-banyaknya 13 Karakter peserta didik untuk menjadi K-Worker tidak terbangun
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
B Pembelajaran di Sekolah
14
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
ADA MASALAH APA DENGAN PEMBELAJARAN?
15
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
MENGAPA SISWA/MAHASISWA TIDAK SEMANGAT UNTUK BELAJAR?
APAKAH? Guru/dosen tidak peka, tidak perhatian, tidak sayang/cinta kepada siswa/ mahasiswa Guru/dosen tidak peduli masa depan siswa/ mahasiswa Guru/dosen tidak ikhlas memberi ilmu 16
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
TAWURAN: Hidden Curriculum?
17
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
DIPERLUKAN TRANSFORMASI DALAM REFORMASI SEKOLAH /PENDIDIKAN FROM Service Credentialism
Sumber: Manabu Sato, 2013
TO Policy Making Teacher Education
Responsibility Professional Standard
Teaching Profession
Learning Profession
Effective Teacher
Thoughtful Teacher
Equality with Conformity
Equality for Diversity
Adhockery Reform
Sustainable Reform
Outcome Based Policy
Priority of Vision Policy
18
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
SEKOLAH SEBAGAI KOMUNITAS BELAJAR (School as Learning Community – SLC) sesuai kebutuhan perubahan sosial, budaya dan politik di abad ke-21, dengan karakteristik: 1. Mengejar kualitas dan kesetaraan pendidikan 2. Dari memperoleh pengetahuan kepada penelitian menggunakan pengetahuan 3. Dari berpusat pada guru dengan ‘kapur dan bicara’ kepada berpusat pada siswa dengan berkolaborasi 4. Dari perencanaan dan evaluasi kepada merancang dan refleksi dalam Lesson Study 5. Dari profesi mengajar kepada profesi pembelajar
Sumber: Manabu Sato, 2013
19
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
FILOSOFI KOMUNITAS BELAJAR o Keterbukaan: pembelajaran terbuka sebagai sumber inspirasi o Kolaboratif: membangun pengetahuan berbasis teori Zone of Proximal Development (ZPD) o Demokratis: setiap individu menghormati keberagaman, tidak diskriminatif, dan tidak mendominasi o Keunggulan: mengejar kualitas, menantang untuk jadi yang terbaik
20
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
Tugas pembelajaran pada SLC diatur pada garis atas ZPD. Dalam pembelajaran SLC "melompat" dengan belajar bersama sejawat
PEMBELAJARAN KOLABORATIF BERBASIS TEORI ZPD (Lev Vygotsky, 1896-1934)
Level yang dapat dicapai oleh siswa melalui kolaborasi bersama sejawat
Level yang dicapai oleh siswa dengan belajar sendiri
21
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
C Action Oriented Learning
22
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
TUJUAN PENDIDIKAN KEJURUAN ABAD KE-21
Menggunakan pengetahuan sebagai alat untuk membangun / kepribadian peserta didik, dan untuk mencapai otonomi dalam proses berpikir dan pencapaian prestasi kerja
A U T O N O M Y
Plan Execute Control
Hermann Schmidt, Strategies for Technical Education in the 21st Century, 2000 23
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
Learning comes 1st
Teaching comes 2nd
Guru menciptakan peluang belajar agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya untuk belajar secara MANDIRI
Langkah peserta didik menuju proses pendidikan? (dari mendengarkan hingga melakukan)
Langkah guru mendampingi (organiser, advisor, coach, moderator & facilitator) 24
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
PERUBAHAN PERAN GURU
PESERTA DIDIK
Moderator, Coach, Adviser, Facilitator Independent Self Reliant Learning Autonomous Thinking Creative 25
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
PERAN GURU PENDIDIKAN KEJURUAN KE DEPAN
26
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
Trainee/Student Centred Approach
Action Oriented Approach
Project
Tutorial
Discussion
Demonstration Lecture
Teacher Centred Approach 27
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
PROSES PENDEKATAN ACTION ORIENTED LEARNING
1 Setting
Evaluating
Goals
action and its result
5 Collecting Information
The trainee centred teaching approach supports the training of k-worker
Monitoring Sumber: GMI, 2006
the pathway for the action
Self-reliant Learning
3
Decision Making
Executing the action process and
2
Planning
4
regarding utilization of plan and resources 28
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Setting Goals Planning the pathway for the action
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
Peserta didik menyusun tujuan pembelajaran yang harus dicapainya sendiri dan guru harus dapat memotivasi mereka Peserta didik merencanakan sendiri langkah untuk bekerja sendiri atau dalam tim, dengan menggunakan berbagai rencana. Guru memberikan petunjuk dan arahan mencari sumber informasi.
Decision Making regarding utilization of plan and resources
Peserta didik memutuskan sendiri untuk memilih rencana yang sesuai dan menyampaikan keputusan kepada tim dan guru. Guru menyampaikan pendapat tentang rencana tim dan memberikan saran perubahan yang diperlukan.
Executing the action process and Monitoring
Peserta didik melaksanakan rencana kerjanya dan memonitor hasilnya. Guru akan melibatkan diri jika terjadi situasi berbahaya atau melenceng dari tujuan yang ditetapkan.
Evaluating action and its result
Peserta didik mengevaluasi pekerjaannya sendiri dengan lembar penilaian yang dirancang guru. Peserta didik menyiapkan presentasi kegiatan dan hasil kerjanya. 29
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
Kemampuan melakukan tugas dengan benar secara teknis dan memantau pekerjaan dengan mandiri dan kritis
Technical Competence
Learning Competence Kemampuan metodologis dan semangat untuk terus belajar secara mandiri dan menjadi yang terbaik di bidangnya
JOB COMPETENCY
Social Competence Kemampuan bekerja dalam tim, memantau pekerjaan secara mandiri dan mempertimbangkan faktorfaktor ekologi dan keselamatan kerja 30
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
Technical Competence
Social Competence Learning Competence 31
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN KEJURUAN 2014
32