ABSTRAK Pembuatan Buku City Guide untuk Meningkatkan Wisata Cagar Budaya di Surabaya dengan Menggunakan Figur Cak dan Ning sebagai Icon Yudha Wahyu Krisyandi (2008) Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual, STIKOM
Pariwisata merupakan salah potensi untuk meningkatkan perekonomian sebuah kota. Dalam perancangan pembuatan buku city guide ini bertujuan untuk mengetahui cara membuat buku city guide wisata cagar budaya dengan figur Cak dan Ning Surabaya sebagai icon wisata cagar budaya di Surabaya. Selanjutnya pembuatan buku ini dilakukan dengan cara wawancara, observasi, kepustakaan dan studi eksisting yang berguna untuk menentukan konsep perancangan. Melalui analisis tersebut maka diperoleh tema konsep perancangan yaitu The memorials of Surabaya. Konsep tersebut merupakan bagian besar dari tema pembuatan buku ini, mulai dari layout, pengambilan foto, icon dan sebagainya. Hasil pembuatan buku ini diharapkan dapat membantu promosi pariwisata cagar budaya kota Surabaya dan bisa menarik perhatian wisatawan sehingga dapat meningkatkan pariwisata kota Surabaya dengan segala peninggalannya. Kata Kunci: Pembuatan Buku City Guide, Icon, Cagar Budaya
Kota Surabaya merupakan kota yang
berpontensi
pariwisata,
terutama
sebagai dalam
kota
wisata pedidikan bagi masyarakat. Berbagai
macam
bangunan
hal
peninggalan berada di kota Surabaya
peninggalan gedung bersejarah atau
antara lain bangunan peninggalan
cagar budaya. Wisata cagar budaya
Jepang, Belanda dan
sangat penting, karena dengan wisata
Revolusi. Peninggalan-peninggalan ini
cagar budaya dapat menjadi sebuah
memiliki
potensi
peninggalan
pariwisata.
Permasalahannya, budaya
di
bangunan Surabaya
dioptimalkan
keberadaannya
cagar
orang akan lebih cepat tanggap dengan
belum
icon Surabaya yaitu Suro dan Boyo.
oleh
Oleh karena itu, sebuah ide baru yaitu
Pemerintah Kota Surabaya. Hal ini
membuat
membuat
kurang
menggambarkan
sejarah
melalui figur Cak dan Ning Surabaya
kotanya sendiri. Dari permasalahan
yang merupakan gambaran arek-arek
tersebut, relevan bila di buat sebuah
suroboyo asli. Icon figure Cak dan
Perancangan
untuk
Ning yang dibuat akan menggunakan
meningkatkan wisata cagar budaya di
busana khas Surabaya. Hal ini agar
Surabaya dengan menggunakan figur
dapat mensosialisasikan budaya khas
Cak dan Ning Surabaya sebagai icon.
Surabaya berupa pakaian adat. Selain
masyarakat
mengenali
atau
mengerti
City
Guide
icon
yang kota
dapat Surabaya
Perancangan ini dibuat untuk
itu, diharapkan city guide ini dapat
membuat alterantif baru dalam sebuah
meningkatkan ketertarikan wisatawan
promosi yaitu sebuah City Guide yang
atau masyarakat akan bangunan cagar
memudahkan
untuk
budaya dan melestarikan bangunan
mengenal bangunan cagar budaya
cagar budaya yang ada di kota
yang ada di kota Surabaya secara
Surabaya.
mudah
dan
wisatawan
praktis
dengan
Kota Surabaya merupakan kota
menggunakan duta wisata Cak dan
terbesar di provinsi Jawa Timur yang
Ning Surabaya sebagai icon. Hal ini
dikenal juga sebagai kota pahlawan.
karena bila bicara tentang Surabaya,
Kota Surabaya terletak pada 07○ 21’
Lintang Selatan dan 112○ 36’ - 112○
Surabaya
54’ Bujur Timur yang dibatasi oleh
peninggalan
Selat Madura, Kabupaten Sidoarjo,
budaya yang memiliki historis atau
dan Kabupaten Gresik. Kota Surabaya
sejarah
pun
kota
perjalanan kota Surabaya. Bangunan
perindustrian, perdagangan, maritime,
bersejarah ini bukti bahwa kota ini
pendidikan, dan pariwisata. Jumlah
layak
penduduk Surabaya di tiap tahunnya
pahlawan. Cagar budaya di kota
selalu meningkat, karena banyaknya
Surabaya warisan yang benar-benar
para pendatang yang mencari kerja
harus
beradu nasib di Surabaya. Sehingga
Sebelumnya telah ada 167 bangunan
banyak orang kurang tahu akan adanya
yang ditetapkan sebagai cagar budaya.
cagar budaya yang ada di Surabaya,
Sebanyak 61 bangunan ditetapkan
meskipun ada beberapa masyarakat
pada tahun 1996 dan 102 bangunan
yang
pada
juga
tahu
dikenal
akan
sebagai
bangunan
cagar
memiliki atau
169 bangunan bangunan
tersendiri
yang
menyandang
di
jaga
tahun
terkait
sebagai
dan
1998,
cagar
kota
dilindungi.
kemudian
4
budaya namun itu hanya sebagian saja
bangunan berikutnya ditetapkan pada
(www.surabaya.go.id).
tahun 2009, yakni Lapangan Golf
Kota Surabaya dijuluki sebagai
Ahmad
Yani,
Gedung
Gelora
kota pahlawan selain karena sejarah
Pantjasila, Kolam renang Brantas, dan
cerita perjuangan pemuda-pemudi arek
Gedung
suroboyo
Embong Sawo (Dinas Kebudayaan dan
dalam
mempertahankan
kemerdekaannya dari penjajah, kota
Perkumpulan
Pariwisata Kota Surabaya).
Olahraga
Landasan Teori
Galuh. Sedangkan Tim Peneliti Hari
Sejarah Surabaya
Jadi
Kota
Surabaya
bersikukuh
Kota Surabaya dikenal sebagai
menyatakan hari “H” nya adalah
kota Pahlawan. Surabaya merupakan
tanggal 31 Mei 1293 pada peristiwa
kota yang terletak di provinsi Jawa
yang
Timur dan merupakan kota yang kaya
Kotamadya
akan
atau
dalam No.: DPRD KMS No. 02-
keheroismenya pada saat-saat arek-
DPRD-Kep-75 bahwa hari jadi kota
arek
Surabaya jatuh pada tanggal 31 Mei
sejarah
perjuangannya
Suroboyo
memperjuangkan
kemerdekaan.
Banyak
mempertanyakan
hari
orang jadi
kota
Surabaya ini bahkan sampai dibentuk
sama.
Akhirnya
Surabaya
DPRD
memutuskan
(Widodo, 2004:393). Pengertian Cagar Budaya Pengertian
Cagar
Budaya
Tim Peneliti Hari Jadi Kota Surabaya
menurut UU no 5 tahun 1992, benda
untuk mengetahui dengan pasti hari
cagar budaya di bagi dalam 2 jenis,
jadi kota Surabya. Terjadi adanya
yaitu :
perbedaan
Tim
a. Benda buatan manusia, bergerak
Peneliti dengan Sejarahwan Muljana
atau tidak bergerak, yang berupa
mengenai hari jadi kota Surabaya.
kesatuan
Menurut Muljana hari “H” nya adalah
bagian-bagian
tanggal 24 April 1293 yaitu pada saat
yang berumur sekurang-kurangnya
pasukan
berhasil
50 tahun atau mewakili masa gaya
mengusir tentara Tartar dari Ujung
yang khas dan mewakili masa gaya
pendapat
Raden
antara
Wijaya
atau
kelompok, atau
atau
sisa-sisanya,
sekurang-kurangnya 50 tahun, serta
ajang pemilihan putra-putri duta wisata
di anggap mempunya nilai penting
yang
bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan
Surabaya di setiap hari ulang tahun
kebudayaan.
jadinya
Benda
alam
yang
di
anggap
diselenggarakan
kota
pemuda-pemudi
oleh
kota
Surabaya.
Disana
diseleksi
melalui
mempunyai nilai penting bagi sejarah,
pemilihan yang berlangsung dengan
ilmu pengetahuan, dan kebudayaan
ketat. Sebagai contoh dari kota lain
(UU Nomor 5 Tahun 1992 Tentang
yaitu Duta wisata Jakarta dengan
Benda Cagar Budaya).
predikat Abang – None, Sidoarjo Guk
Cak dan Ning Surabaya
– Yuk, Malang Kang mas – Mbak yu,
Cak
dan
Ning
merupakan
sapaan akrab arek suroboyo. Cak merupakan panggilan akrab untuk laki-
dan lain-lain (www.surabaya.go.id). Ikon Dalam desain grafis
laki dan untuk perempuan itu Ning.
berkaitan
Kata cak berasal dari kata cacak atau
sehingga desain pasti berkaitan dengan
kakak. Cak dan Ning yang selain
makna, di antaranya ikon, dalam
menjadi sapaan akrab untuk arek
bukunya Budiman (2011:78) Ikon
suroboyo, sekarang juga dijadikan
merupakan tanda yang didasarkan atas
sebagai predikat Duta wisata kota
keserupaan atau kemiripan di antara
Surabaya. Predikat itu diberikan secara
representamen dan objeknya, entah
khusus
dan
objek tersebut betul-betul eksis atau
perempuan muda yang terpilih dalam
tidak. Akan tetapi , sesungguhnya ikon
kepada
laki-laki
dengan
ilmu
sering petanda
tidak semata-mata mencakup citra-
Budaya
citra realistis seperti pada lukisan atau
informasi
foto saja, melainkan juga ekspresi-
bangunan cagar budaya yang dapat di
ekspresi
datangi
semacam
skema-skema, persamaan
grafik-grafik,
peta
geografis,
matematis,
bahkan
ini
berisikan
mengenai
untuk
wisatawan
tempat-tempat
berwisata,
dapat
maskot merupakan reprentasi sebuah
bersejarah
benda yang dapat berupa bentuk
(www.wikipedia.com).
seseorang , binatang, atau objek
Metodologi
dianggap
ke
bangunan cagar budaya untuk melihat dan
yang
agar
berkunjung
metafora. Berbeda dengan maskot,
lainnya
informasi-
dapat
mengenang
bangunan
yang tersebut
Metode
pengumpulan
data
membawa keberuntungan dan untuk
perancangan yang digunakan yaitu
menyemarakkan suasana acara yang
secara wawancara, observasi, dan studi
diadakan (www.wikepedia.com).
literatur
secara
Pengertian Buku Panduan Wisata
kualitatif
di
Kota (City Guide)
mengungkap latar alamiah dari suatu
kualitatif. pilih
untuk
Metode dapat
Buku Panduan Wisata Kota
obyek penelitian; dan kajian teori
(City Guide) adalah sebuah buku
hanya sekedar sebagai pedoman awal
panduan berwisata yang berisikan
agar
tempat-tempat
mengawali kajian fenomena (gejala)
atau
lokasi
wisata
dalam suatu kota. Buku Paduan Wisata Kota (City Guide) Bangunan Cagar
tidak
tertentu.
terlalu
gelap
dalam
kota
Konsep Melalui tahapan observasi dan
Surabaya
mewakili
yang
karakteristik
disimpulkan
ide
konsep
dalam
modang putih warna hitam tiga tingkat
perancangan
ini
adalah
“The
dengan pancot miring, jas tutup badan
Memorials of Surabaya”. Dan dari
dengan asesoris, rantai jam dengan
observasi
bendel hiasan, kain jarik parikesit, dan
disimpulkan
keyword
juga
perancangan
mengenakan
batik
Ning,
antara
wawancara
udeng
Cak
wawancara hasil analisis tersebut maka
dan
lain
dianggap
terompah
pinggir
bagi
Cak
buku city guide wisata cagar budaya
Surabaya., sedang Ning Surabaya
menggunakan figur cak ning sebagai
mengenakan sanggul bentuk gelung
icon yaitu classic dan simple.
rambut biasa, kebaya dan kerudung
Implementasi Desain
ber-renda, kain sarung batik pesisir
Dari sketsa desain terpilih pada masing-masing
media
dan selop tutup. -
Cover Buku :
diimplementasikan sebagai berikut: -
Icon Cak Ning :
Cover yang terpilih berisi sebuah tulisan judul dari buku city guide ini, kemudian terdapat ilustrasi foto dari Konsep icon dipilih berdasarkan bangunan-bangunan pakaian kebesaran atau pakaian adat
cagar
budaya
yang
terdapat
di
Surabaya
dan
dibagian belakang cover terdapat logo dan alamat pemkot Surabaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Warna dari cover ini sesuai dengan warna dari keyword, dan cover dibuat simple Isi buku city guide ini dibuat full tidak terlalu banyak gambar dan katacolor dengan menonjolkan gambarkata. gambar dan minim tulisan untuk -
Isi Buku mencegah target audience merasa bosan saat membaca informasi yang terdapat dalam buku ini. Isi buku ini dengan ukuran 21 cm x 19 cm, berisi Untuk
halaman
pembuka,
di 60 halaman didesain dengan gaya
bagian kiri ditempatkan beberapaba simple dan menonjolkan sisi-sisi clasic foto dari cagar budaya dengan tujuan bangunan cagar budaya sesaui dengan untuk menarik perhatian audience. ide konsep yaitu “The memorials of Lalu pada sebelah kanan audience Surabaya” melalui gambar atau foto akan disambut oleh icon Cak Ning bangunan yang diambil. yang
akan
seterusnya
menemani Foto yang diambil menggunakan
audience
atau
wisatawan
dalam dua teknik yaitu Long shoot dan Close
membaca buku city guide ini. up,
long
shoot
digunakan
untuk
menunjukkan
situasi
keseluruhan
1.
Dalam pembuatan buku city
bangunan, sedangkan close up untuk
guide yang harus diperhatikan
menunjukkan
dari
adalah target audience agar buku
bangunan yang menarik. Dan disetiap
ini dapat tepat pada sasaran. Lalu
halaman yang menunjukkan informasi
tahap-tahap
bangunan terdapat icon Cak Ning yang
wawancara faktor utama dalam
akan
penentuan
bagian-bagian
memandu
membaca
buku
audience ini.
Selain
dalam itu,
keyword
observasi
ide dalam
kosep
dan
dan
perancangan.
dicantumkan pula peta lokasi cagar
Sehingga munculnya ide konsep
budaya di Surabaya pada halaman
“The memorials of Surabaya”
terakhir buku untuk menunjukkan pada
ialah hasil dari tahapan-tahapan
target audience letak wisata cagar
yang
budaya.
diimplementasikan dalam bentuk
Kesimpulan
konsep
telah
dilalui
kreatif,
dan
konsep
Pembuatan buku ini bertujuan
komunikasi dan konsep media.
untuk mengetahui bagaimana cara
Hasil perancangan diharapkan
membuat sebuah buku city guide bagi
mampu
cagar budaya yang ada di Surabaya
pariwisata cagar budaya kota
dengan menggunakan icon Cak Ning
Surabaya
Surabaya.
perhatian wisatawan
Maka
dari
penjelasan
tentang pembuatan buku tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
membantu
dan
bisa
promosi
menarik sehingga
dapat meningkatkan pariwisata
kota Surabaya dengan segala
2.
Anonim2. 2011. “Komisi D Gagas City
peninggalannya.
Tour Cagar Budaya- Redaksi
Agar buku city guide ini lebih
Surabaya
komunikatif implementasi figure
http://www.surabayakita.com/i
Cak dan Ning diletakkan pada
ndex.php?option=com_content
setiap
&view=article&id=3424:kegiat
halaman
yang
Kita”.
Dalam
menerangkan tentang informasi
an-komisi-d-gagas-city-tour-
cagar
bertujuan
cagar budaya&catid=3:banner-
untuk membatu dan membuat
iklan. Diakses pada tanggal 20
pembaca tidak merasa bosan
Februari 2012.
budaya,
ini
dalam membaca buku city guide
Anonim3. 2012. “Pariwisata”. Dalam
ini.
Wikipedia Ensiklopedia Bebas.
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Par
Agam, Yousri Raja. 2009. “Cak dan
iwisata. Diakses Pada Tanggal
Ning”.
Dalam
http://rajaagam.wordpress.com/
13 Februari 2012. Anonim4.
1992.
“Undang-Undang
2009/07/08/cak-dan-ning-
Negara
panggilan-akrab-arek-
Nomor 5 Tahun 1992 Tentang
surabaya/.
Diakses
pada
tanggal 13 Februari 2012. Anonim1. 1973. “Ensiklopedia umum”. Yayasan Kanisius: Jogjakarta.
Republik
Indonesia
Benda Cagar Budaya”. Biro Hukum
dan
Masyarakat: Jakarta.
Hubungan
Anonim5.
“Wisata
2012.
Cagar
Jefkins, Frank. 1997. “Periklanan
Budaya”. Badan Pengolahan Teknologi
Informasi
Komunikasi.
dan Dalam
Edisi III”. Erlangga: Jakarta. Rhenal.
Kasali,
1998.
“Membidik
Pasar Indonesia : Segmentasi,
http://www.surabaya.go.id/pari
Targeting, Dan Positioning.
wisata.php.
Cetakan
Diakses
Pada
Tanggal 13 Februari 2012. Anonim6.
2010.
“Pengertian
Cagar
VIII”.
Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta. dari
Lexy, J Moleong. 2002. “Metodelogi
Budaya”.
Penelitian Kualitatif”. Remaja
Fikirjernih.blogspot.
Dalam
http://fikirjernih.blogspot.com/
Rosdakarya: Bandung. Prof.Dr.Ir
Marimin,M.Sc.
2010/03/pengertian-dari-cagar-
“Teknik
budaya.html.
Pengambil Keputusan Kriteria
Diakses
Pada
Tanggal 13 Februari 2012. Budiman,
Kris.
2011.
“Semiotika
Visual”. Jalan Sutra: Jakarta. Hassan Shadily. 1973. “Ensiklopedia Umum”. Kanisius: Yogjakarta. Ismayanti.
Majemuk”.
Aplikasi
Gramedia
Widiasarana Indonesia: Jakarta. Ross, Glenn F. 1998. “Psikologi pariwisata”. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.
“Pengantar
2010.
Pariwisata”.
dan
2004.
Tjiptono, Fandy. 2008. “Pemasaran PT.
Gramedia Strategik”.
Widiasara Indonesia: Jakarta. Yogyakarta.
Andi
Offset:
2004.
----. 2004. “Soerabaia Tempo Doeloe,
“Soerabaia Tempo Doeloe, Buku
Buku II”. Dinas Pariwisata dan
Widodo,
I”.
Dukut
Dinas
Kebudayaan Surabaya.
Imam.
Pariwisata
dan
Surabaya:
Kebudayaan Surabaya.
Surabaya: