PENGADILAN MILITER II-10 SEMARANG
PUTUSAN NOMOR 53-K/PM II-10/AD/VIII/2016 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Kasdi. Kopda, 31020186980181. Wadanmer Ton 3 Ru 1 sekarang Tayon. Yonarhanudse-15 Dam IV/ Diponegoro. Lamongan, 11 Januari 1981. Laki-laki. Indonesia. Islam. Asrama Yonarhanudse-15 Dam IV/Diponegoro Jl. Kesatrian Jatingaleh Semarang.
Terdakwa ditahan oleh : 1. Danyon Arhanudse-15 selaku Ankum selama 20 (duapuluh) hari sejak tanggal 30 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 18 November 2015 berdasarkan Keputusan Penahanan Sementara Nomor Kep/06/X/2015 tanggal 29 Oktober 2015. 2.
Kemudian diperpanjang oleh Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera berdasarkan : a. Perpanjangan Penahanan ke-I selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 19 November 2015 sampai dengan 18 Desember 2015 berdasarkan Keputusan Nomor Kep/323/XII/2015 tanggal 10 Desember 2015. b. Perpanjangan Penahanan ke-II selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 19 Desember 2015 sampai dengan 17 Januari 2016 berdasarkan Keputusan Nomor Kep/362/XII/2015 tanggal 31 Desember 2015 dan dibebaskan dari Penahanan Sementara sejak tanggal 18 Januari 2016 berdasarkan Keputusan Pembebasan dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera Nomor Kep/16/l/2016 tanggal 22 Januari 2016. Pengadilan Militer II-10 Semarang ;
Membaca, Berkas Perkara dari Denpom IV/5 Semarang Nomor BP-01/A01/I/2016/DP IV5 tanggal 13 Januari 2016 atas nama Terdakwa dalam perkara ini. Memperhatikan : 1 Keputusan Penyerahan perkara dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera Nomor Kep/109/III/2016 tanggal 15 Maret 2016. 2.
Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/59/VII/2016 tanggal 28 Juli 2016.
3. Penetapan Kadilmil II-10 Semarang tentang Penunjukan Hakim Nomor Tapkim/53/ PM II-10/AD/VIII/2016 tanggal 4 Agustus 2016.
2 4. Penetapan Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor Tapsid/51/PM II-10/AD/VIII/ 2016 tanggal 5 Agustus 2016. 5. Relas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi serta surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/59/VII/2016 tanggal 28 Juli 2016, di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para saksi dibawah sumpah di persidangan maupun yang dibacakan dari berita acara pemeriksaan pendahuluan. Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana “Barang siapa, membeli suatu benda, yang diketahui atau sepatutnya harus diduga, bahwa diperoleh dari kejahatan”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 480 ke-1 KUHP, oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi : a. Pidana Penjara selama 7 (tujuh) bulan dikurangi selama Terdakwa menjalani tahanan sementara. b.
Menetapkan barang bukti berupa : 1) Barang-barang : a) 1 (satu) unit MOBIL Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) warna abu-abu metalik tahun pembuatan 2005 Nomor rangka MHRRD68405J000114, Nomor mesin K24A11230091. b) 1 (satu) buah Kunci Kontak. Dikembalikan kepada yang berhak. 2) Surat-surat : a) 1 (satu) lembar STNK mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW an. Andrian Kurniadi Tan alamat Puri Anjasmoro Blok L 16/9 Semarang berlaku sampai dengan tanggal 04-03-2015 (pajak mati). Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
c.
Membayar biaya perkara sebesar Rp.7.500,00(tujuh ribu lima ratus rupiah).
2. Permohonan Terdakwa yang menyatakan bahwa ia merasa bersalah, sangat menyesal dan berjanji tidak akan berbuat lagi, akan berusaha untuk melaksanakan dinas dengan baik dan berusaha untuk tidak melakukan pelanggaran pidana maupun disiplin militer, oleh karenanya mohon keringanan hukuman. 3. Atas permohonan Terdakwa tersebut, Oditur Militer tidak menanggapi secara khusus dan menyerahkan sepenuhnya kepada Majelis, namun Oditur Militer menyatakan tetap pada tuntutannya.
3 Menimbang, bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri. Menimbang, bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur Militer di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa telah melakukan serangkaian perbuatan pada waktu (waktu-waktu) dan di tempat (tempat-tempat) sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal dua puluh delapan bulan September tahun dua ribu lima belas, setidak tidaknya pada bulan September tahun dua ribu lima belas atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu lima belas di depan Mini Market/lndomart Jl. Teuku Umar Kaliwiru Candisari Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah atau setidak-tidaknya di tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana "Barang siapa membeli, menawarkan, menukar, menerima hadiah, atau untuk menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan sesuatu benda, yang diketahui atau sepatutnya harus diduga, bahwa diperoleh dari kejahatan", sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 480 ke-1 KUHP, dengan cara-cara sebagai berikut : a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Magetan Jawa Timur Kodam V/Brawijaya selanjutnya mengikuti pendidikan kejuruan Arhanud di Pusdik Arhanud Malang selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, ditugaskan di Yon Arhanudse-15 Dam IV/Diponegoro sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Kopda NRP 31020186980181. b. Bahwa pada tanggal 22 September 2015 sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa ditelephone oleh Sdr. Mardiyanto alias Antok (Saksi-7) menanyakan apakah Terdakwa mempunyai teman satu angkatan yang berdinas di Arhanud Bontang Kaltim karena akan diminta bantuannya untuk mengurus pekerjaan Saksi-7 selanjutnya Terdakwa menyampaikan akan mengecek dulu dan jika ada akan segera disampaikan, selanjutnya pada kesempatan tersebut Terdakwa menanyakan kepada Saksi-7 "Apakah mempunyai mobil pegangan/gadaian" kemudian dijawab oleh Saksi-7 bahwa ada mobil gadaian mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW), tranmisinya metik, udah selama 2 (dua) tahun tidak diurus pemiliknya namun sekarang dalam penguasaan Sdr. Hendrik (Saksi-5) Alamat Perum Semarang lndah Blok D 14 no. 6 Semarang yang status mobil tersebut masih kreditan angsuran macet di leasing PT Adira Semarang. c. Bahwa kemudian Terdakwa bertanya kepada Saksi-7 mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) rencana akan digadaikan atau dipedotke (diputus) lalu Saksi-7 menjawab mobil tersebut akan dipedotke saja (diputus saja) dengan harga penawaran sebesar Rp.37.000.000,-(tiga puluh tujuh juta rupiah) lalu Terdakwa menjawab jika mobil tersebut barang leasing Terdakwa bersedia menerima, selanjutnya Terdakwa melakukan penawaran kepada Saki-5 lewat perantara Saksi-7 hingga disepakati harga sebesar Rp.29.000.000,-(dua puluh sembilan juta rupiah). d. Bahwa pada tanggal 27 September 2015 sekira pukul 18.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-7 agar mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) segera dikirim di lokasi dekat Asrama Yonarhanudse-15 Dam IV/Diponegoro, namun saat itu Saksi-5 keberatan dan disepakati bertemu besok di SPBU JI. Teuku Umar Kaliwiru Semarang. e. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-7 menanyakan posisi atau keberadaannya sudah sampai mana lalu Saksi-7 menjawab "Posisi sudah sampai Gajah Mungkur" selanjutnya dijawab oleh Terdakwa "Nanti saya tunggu di SPBU JI. Teuku Umar JI. Kaliwiru Semarang,
4 selang beberapa waktu sekira pukul 15.00 Wib Saksi-7 menghubungi Terdakwa mengatakan keberadaan Saksi-7 berada di depan Mini Market/Indomart JI. Teuku Umar Kaliwiru Candisari Semarang, selanjutnya Terdakwa berangkat dari Jangli menuju keberadaan Saksi-7 di depan Mini Market/Indomart JI. Teuku Umar Kaliwiru Candisari Semarang, setelah bertemu Saksi-7 menunjukkan STNK dan 1(satu) unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH sedangkan dalam STNK tercantum Nopol H 7880 UW. f. Bahwa kemudian Terdakwa mengecek kondisi mobil Honda CR V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) dan kondisi ban cadangan, karena merasa cocok kemudian Terdakwa menyerahkan uang sebesar Rp.29.000.000,-(dua puluh Sembilan juta rupiah) kepada Saksi-7 tanpa dibuatkan kwitansi yang disaksikan oleh Saksi-5, selanjutnya Saksi-7 menyerahkan 1 (satu) unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli sesuai STNK H 7880 UW) dengan STNK an. Andrian Kurniadi Tan alamat Puri Anjasmoro L 16/9 Semarang berlaku sampai dengan 4 Maret 2015 beserta kunci kontak tanpa dibuatkan tanda terima, selanjutnya Terdakwa memberikan uang kepada Saksi-7 sebesar Rp.500.000,-(lima ratus ribu rupiah) sebagai imbalan mendapatkan mobil CRV tersebut. g. Bahwa selanjutnya Terdakwa pulang ke Asrama Yonarhanudse-15 Dam IV/ Diponegoro membawa mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) untuk digunakan keperluan sendiri, selanjutnya pada saat Terdakwa membutuhkan dana/uang untuk usaha peternakan kambing di Lamongan Jatim mobil CR V Nopol H 7086 JH akan dijual kembali, sehingga pada tanggal 25 Oktober 2015 sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa menghubungi dan menawarkan mobil tersebut terima bersih seharga Rp.35.000.000,(tiga puluh lima juta rupiah) kepada kenalan Terdakwa yang bernama Sdri. Trisianti Handayani (Saksi-8) alamat Ds. Sarirejo Rt. 02 Rw. 04 Kel. Sarirejo kec. Kaliwungu kab. Kendal, selanjutnya Saksi-8 berjanji akan mencarikan pembelinya. h. Bahwa pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2015 sekira pukul 08.00 Wib Saksi-8 menghubungi Terdakwa untuk menyampaikan jika sudah ada pembeli mobil Honda CR V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) yang bernama Sdr. Hanafi alamat Serengan Sukoharjo dan sanggup membeli seharga Rp.40.000.000,-(empat puluh juta rupiah) namun sebelumnya akan melihat mobil tersebut terlebih dahulu, kemudian Saksi-8 dan Sdr. Hanafi menyepakati bertemu di pusat kerajinan mebel Serengan Sukoharjo. i. Bahwa kemudian Terdakwa meminta Saksi-8 menunggu di tempat/pos ojek di JI. Kesatrian Jatingaleh Semarang, sekira pukul 15.00 Wib Saksi-8 sudah menunggu di Pos Ojek tersebut dan sesaat kemudian Terdakwa datang dengan membawa 1 (satu) unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) selanjutnya berangkat bersama-sama menuju pusat kerajinan mebel Serengan Sukoharjo yang sudah disepakati. j. Bahwa sekira pukul 18.00 Wib Saksi-8 dan Terdakwa sudah sampai Sukoharjo dan putar-putar mencari alamat yang telah disepakati di komplek penjualan kerajinan mebel di Serengan Sukoharjo namun sampai pukul 19.30 Wib alamat tersebut tidak ditemukan, kemudian Saksi-8 menelepon HP Sdr. Hanafi nomor 081393517696 mananyakan dimana posisinya lalu Sdr. Hanafi menjawab posisi di Alun-alun Sukoharjo dekat penjual jagung bakar, selanjutnya Saksi-8 mencari Sdr. Hanafi di alun-alun tersebut namun tidak ada juga ditempat sehingga Saksi-8 menelepon kembali Sdr. Hanafi menanyakan kenapa tidak ada di tempat dan sebaiknya pertemuan dibatalkan saja, selanjutnya Sdr. Hanafi meminta Saksi-8 berhenti menunggu di samping kantor kabupaten Sukoharjo dan Sdr. Hanafi akan menjemputnya , kemudian Terdakwa memarkirkan mobil di samping kiri kantor Kabupaten Sukoharjo lalu Saksi-8 dan Terdakwa turun dari mobil berdiri di pinggir jalan menunggu Sdr. Hanafi.
5
k. Bahwa sekira pukul 20.01 Wib datang 5 (lima) anggota Polisi dari Polres Sukoharjo berpakaian preman menghampiri Saksi-8 dan Terdakwa menanyakan mengapa Nopol yang pasang di mobil tidak sesuai peruntukannya/tidak aslinya dan meminta surat-surat mobil, kemudian Terdakwa menjawab surat-suratnya ada namun Terdakwa tidak menyerahkan surat-surat mobil CR V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) selanjutnya ada seorang Polisi bertanya kepada Terdakwa "Apakah dari anggota TNI, dimana Satuannya”, dijawab oleh Terdakwa "Saya anggota TNI dari Kodam IV/Diponegoro" selanjutnya anggota Polres Sukoharjo tersebut mengajak Terdakwa ke kantor Polres Sukoharjo namun Terdakwa tidak bersedia dan masih menunggu di tepi jalan, sesaat kemudian datang petugas dari Denpom IV/4 Surakarta dengan pakaian dinas. I. Bahwa setelah Terdakwa melihat kedatangan petugas dari Denpom IV/4 Surakarta lari dan dikejar hingga tertangkap oleh petugas dari Denpom IV/4 Surakarta, selanjutnya Terdakwa, Saksi-8, dan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) dibawa ke Kantor Denpom IV/4 Surakarta untuk dimintai keterangan, pada tanggal 30 Oktober Terdakwa diserahkan ke Denpom IV-5 Semarang. Menimbang, bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menyatakan mengerti, membenarkan semua isi surat dakwaan tersebut dan tidak mengajukan keberatan/ eksepsi. Menimbang, bahwa para Saksi dipersidangan dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap Pekerjaan
: Agus Wibisono : Staf Divisi Penagihan PT Adira Dinamika Multi Fiance cabang Semarang 2 Tempat, tanggal lahir : Semarang, 5 Agustus 1972 Jenis kelamin : Laki-Laki Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam. Tempat tinggal : Jl. Cempolorejo Gang 4 No. 18 Rt.003 Rw.003 Kel. Krobokan Kec. Semarang Barat Kota Semarang. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa pada tanggal 14 Mei 2013 telah dilakukan perjanjian kredit antara PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Semarang 2 yang bergerak dibidang pembiayaan kredit mobil dengan Nasabah atas nama Sdri. Wieke Puspa Andriani alamat JI. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambakaji Kec. Ngaliyan Semarang dengan Surat Perjanjian Nomor 041513201423 dan sertifikat jaminan Fidusia Nomor W13.266893.AH.05.01 tahun 2013 untuk kredit 1(satu) unit mobil jenis Honda CR-V Nopol H 7880 UW warna Abu-abu Metalik tahun 2005 nomor rangka MHRRD68405J000114 Nomor mesin K24A11230091 dengan nilai jaminan sebesar Rp. 174.528.000,00(seratus tujuh puluh empat juta lima ratus dua puluh delapan ribu rupiah), diangsur selama 48 (empat puluh delapan) bulan, setiap bulan sebesar Rp.3.636.000,00 (tiga juta enam ratus tiga puluh enam ribu rupiah) terhitung mulai tanggal 14 Mei 2013. 3. Bahwa kemudian Sdri. Wieke Puspa Andriani sebagai nasabah baru mengangsur sebanyak 7 (tujuh) kali dan untuk angsuran yang ke-8 (delapan) tidak melakukan
6 pembayaran sampai jatuh tempo pada tanggal 14 Desember 2013, selanjutnya PT Adira telah melakukan upaya penagihan dan pencarian serta memberikan surat peringatan dan somasi beberapa kali kepada Sdri. Wieke Puspa Andriani sebagai nasabah namun Sdri. Wieke Puspa Andriani tidak mengindahkan bahkan sampai sekarang tidak tau keberadaannya. 4. Bahwa selanjutnya PT Adira membuat pengaduan ke Unit Reskrim Polrestabes Semarang dan dari pihak Kepolisian Nasabah atas nama Sdri. Wieke Puspa Andriani sebagai terlapor dilakukan pemanggilan sebanyak dua kali namun belum datang memenuhi panggilan. 5. Bahwa pada tanggal 28 Oktober 2015 sekira pukul 23.00 Wib Saksi mendapat informasi dari Kapten Cpm Nurhadi Denpom IV/4 Surakarta bahwa telah ditemukan 1 (satu) unit mobil jenis Honda CR V Nopol H 7086 JH tersebut yang telah dikuasai Kopda Kasdi (Terdakwa) yang diduga milik PT. Adira. 6. Bahwa pada tanggal 2 November 2015 sekira pukul 12.00 Saksi datang ke Denpom IV/4 Surakarta untuk melakukan pengecekan terhadap kendaraan tersebut, setelah dilakukan pengecekan benar kendaraan tersebut adalah kendaraan yang berplat Nomor asli H 7880 UW yang saat itu dipalsukan dengan Nomor H 7086 JH, kendaraan milik Sdri. Wieke Puspa Andriani yang pembiayaannya melalui PT. Adira Dinamika Multi Finance yang baru dibayar selama 7 (tujuh) kali angsuran dan masih tersisa 41 (empat puluh satu) kali angsuran. 7. Bahwa total yang sudah dibayar oleh Sdri. Wieke Puspa Andriani selama 7 kali angsuran sebanyak Rp.25.452.000,00(dua puluh lima juta empat ratus lima puluh dua ribu rupiah) dan masih tersisa 41 (empat puluh satu) kali angsuran sebesar Rp.149.076.000,00(seratus empat puluh sembilan juta tujuh puluh enam ribu rupiah) 8. Bahwa Saksi tidak mengetahui proses satu unit mobil tersebut sampai ditangan Terdakwa, Saksi hanya mendapat informasi dari Terdakwa sendiri bahwa Terdakwa membeli mobil tersebut dari Sdr. Mardiyanto (Saksi-2) dan akibat terjadi perkara ini, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Semarang 2 mengalami kerugian dengan nilai penjaminan yang tersisa sebesar Rp.149.076.000,00(seratus empat puluh sembilan juta tuju puluh enam ribu rupiah) dan satu unit mobil Honda CR-V yang dijadikan barang bukti dalam perkara ini agar dikembalikan kepada PT. Adira Dinamika Multi Finance untuk menutupi kerugian yang dialami. 9. Bahwa dalam persidangan tanggal 5 September 2016, Saksi juga mengajukan bukti tambahan kepada Majelis Hakim untuk memperkuat keterangan Saksi berupa 1 (satu) lembar Surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) dari Polrestabes Semarang Nomor : B/1220/VIII/2015/Reskrim tanggal 24 Agustus 2015 yang menerangkan bahwa sampai saat ini laporan pengaduan Nomor Rekom/28/V/2015/ Jateng/Restabes Smg tanggal 11 Mei 2015 atas nama Pelapor Agus Wibisono terhadap Terlapor Sdri. Wieke Puspa Andriani yang berkaitan dengan keterlambatan/tunggakan pembayaran cicilan dan dugaan penggelapan terhadap satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu metalik tahun 2005 Nomor Polisi H7880UW. 10. Bahwa pada tanggal 5 September 2016 setelah selesai mengikuti persidangan, Saksi langsung menuju kantor Polrestabes Semarang untuk mengambil Surat Tanda Bukti penerimaan laporan pengaduan di bagian Reskrim umum, setelah sampai Saksi bertemu dengan penyidik Reskrim Umum atas nama Aiptu Suparno Nrp. 750320 kemudian Saksi menyampaikan perkembangan persidangan yang sedang berlangsung di Pengadilan Militer Semarang dan mengatakan kemungkinan barang bukti satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu metalik tahun 2005 Nomor Polisi H7880UW yang menjadi barang bukti akan dilimpahkan ke Polrestabes untuk dijadikan barang bukti dalam perkara Sdri. Wieke Puspa Andriani.
7 11. Bahwa selanjutnya Aiptu Suparno menjelaskan ada kendala dalam penyelidikan perkara yang diadukan Saksi kepada Sdri. Wieke Puspa Andriani karena perjanjian pembiayaan atas satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW pendaftaran Fidusianya tidak sesuai dengan ketentuan sehingga tidak dapat diproses sesuai ketentuan hukum sehingga rencana penyelidikan perkara yang diadukan oleh Saksi tidak dapat dilanjutkan dan akan dihentikan selanjutnya Aiptu Suparno menyarankan jalan satu-satunya agar Saksi menemui Sdri. Wieke Puspa Andriani untuk diselesaikan secara musyawarah sehingga tidak ada yang saling dirugikan. 12. Bahwa pada malam harinya Saksi berusaha mencari Sdri. Wieke Puspa Andriani di alamat tempat tinggalnya di Jl. Wahyu Asri Utara Ngalian Kota Semarang, saat sampai di rumahnya hanya bertemu orang tuanya dan informasi orang tuanya Sdri. Wieke Puspa Anriani sedang berada di Jakarta namun tidak sengaja Saksi melihat ibu Wieke keluar dari kamar dan langsung mengatakan “Itu ibu Wieke”, dengan tingkah malu, Sdri. Wieke akhirnya mau menemui Saksi, kemudian Saksi menceritakan perkembangan perkara yang Terdakwa alami di siding Pengadilan Militer dimana mobil Honda CR-V warna Abuabu metalik tahun 2005 Nomor Polisi H7880UW milik Sdri. Wieke yang angsurannya macet sejak bulan Desember 2015 jadi barang bukti dalam perkara Terdakwa dan Saksi sempat mengatakan kepada Sdri. Wieke sedang dicari Pilisi Militer. 13. Bahwa mendengar penjelasan Saksi tersebut, Sdri. Wieke bermohon kepada Saksi agar keberadaannya dirahasiakan dan Sdri. Wieke sempat mengatakan bahwa awal Sdri. Wieke menggadaikan mobil tersebut adalah kepada seorang polisi kemudian Sdr. Wieke mengatakan bahwa dia sudah tidak mau lagi berurusan dengan mobil tersebut dan bersedia membuat Surat Pernyataan bahwa ia mengaku bersalah karena tidak melanjutkan pembayaran angsuran kredit mobil tersebut sejak bulan Desember 2015 sampai dengan sekarang dan mengembalikan sepenuhnya penguasaan mobil barang bukti tersebut kepada pihak PT Adira Dinamika Multi Finance. 14. Bahwa pembuatan Surat Pernyataan oleh Sdri. Wieke Puspa Andriani yang dibuat di rumah Sdri. Wieke Puspa Andriani di rumahnya yang beralamat di Jl. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambak Aji Kec. Ngalian Kota Semarang pada tanggal 5 September 2016 pukul 22.06 adalah dilakukan atas kemauan Sdri. Wieke Puspa Andriani sendiri tanpa ada paksaan dan sempat Saksi dokumentasikan dengan HP Black Berry milik Saksi, kemudian Saksi memperlihatkan HP Black Berry dan benar foto tersebut ada lengkap dengan tanggal dan jam pengambilan foto tersebut. 15. Bahwa di persidangan tanggal 7 September 2016 Saksi kembali mengajukan bukti tambahan berupa 1 (satu) lembar Surat Keterangan No. 0415165001962 tanggal 5 September 2016 tentang keberadaan BPKB satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu metalik tahun 2005 Nomor Polisi H7880UW, nama pada BPKB Adrian Kurniadi Tan, Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000114, yang menerangkan BPKB satu unit mobil tersebut berada pada penguasaan PT. Adira Dinamika Multi Finance yang saat ini berada di kantor pusat Jakarta karena masih dalam permasalahan, 1 (satu) lembar Surat Pernyataan di atas meterai 6000 tanggal 5 September 2016 dari Sdri. Wieke Puspa Andriani yang dibuat di rumah Sdri. Wieke Puspa Andriani yang beralamat di Jl. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambak Aji Kec. Ngalian Kota Semarang yang pada intinya Sdri. Wieke Puspa Andriani mengakui kesalahannya tidak membayar angsuran sejak bulan Desember 2013 atas pengambilan kredit satu Unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW, dimana satu unit mobil tersebut menjadi barang bukti dalam perkara ini, 1 (satu) lembar Surat Pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) dari Polrestabes Semarang Nomor B/1687/IX/2016/Reskrim tanggal 6 September 2016 yang menerangkan bahwa perjanjian pembiayaan atas satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000114, (Perjanjian Kredit Nomor : 041513201423 tanggal 14 Mei 2013 yang dibuat di bawah tangan), kemudian perjanjian Fidusia dibukukan dan diterbitkan dengan Sertifikat Nomor :
8 W13.266893.AH.05.01 Tahun 2013 tanggal 9 Juli 2013, berdasarkan Akta Notaris Nomor : 185 tanggal 3 Juli 2013, dengan demikian dapat diketahui bahwa sejak awal berjalannya perjanjian pembiayaan antara pihak PT. Adira Dinamika Multi Finance TBK (penerima fidusia) dengan dibitur atas nama Sdri. Wieke Puspa Andriani (pemberi fidusia) tidak serta merta diikuti dengan perjanjian fidusia secara langsung dan perjanjian fidusia baru dibuat pada tanggal 9 Juli 2013, oleh karenanya UU Nomor 42 tahun 2009 tentang Jaminan Fidusia tidak dapat diterapkan dalam perkara ini dan rencana tindak lanjut Penyidik akan menghentikan penyelidikan perkara tersebut, 1 (satu) lembar Surat Tanda Bukti Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor : Rekom/28/ V/2015/Jtg/Restabes tanggal 11 Mei 2015, sebagai bukti adanya laporan pengaduan terhadap Sdri. Wieke Puspa Andriani yang diduga telah memindah tangankan tanpa ijin terhadap satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000 114 yang belum lunas angsuran kreditnya kepada PT Adira Finance Cabang Semarang Jl. Jendral Sudirman No. 234 Kota Semarang dan 2 (dua) lembar foto dokumentasi yang diambil oleh Sdr. Agus Wibisono (Saksi-1) menggunakan handphone Black Berry saat pembuatan Surat Pernyataan yang dibuat pada tanggal 5 September 2016 sekira pukul 22.06 Wib yang dibuat di rumah Sdri. Wieke Puspa Andriani yang beralamat di Jl. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambak Aji Kec. Ngalian Kota Semarang. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Mardiyanto al Antok. Swasta. Grobogan, 25 Agustus 1979. Laki-Laki. Indonesia. Islam. Tambak Harjo Rt. 001 Rw. 002 Kel. Tambak Harjo Kec Semarang Barat Kota Semarang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2010 sewaktu Saksi berkunjung ke Yonarhanudse-15 Dam IV/Diponegoro menemui Serma Cahyono sehingga Saksi dan Terdakwa sering main Bilyard bersama di Jangli Semarang, namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada tanggal 20 September 2015 sekira pukul 09.00 Wib Saksi ditelepon oleh teman bernama Sdr. Hendrik (Saksi-7) dengan nomor Hp 085713388880 menawarkan ada barang gadaian berupa mobil CR-V warna Abu-abu tahun 2005 apabila ada orang yang akan menerima gadai mobil tersebut dengan harga Rp.35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah) yang pemiliknya sudah lama tidak mengurusnya, kemudian Saksi menanyakan mobil tersebut barang gadaian atau kredit macet (pedotan) dari Leasing dalam arti aman atau tidak, selanjutnya Saksi-7 menjelaskan bahwa mobil tersebut aman karena nasabah sudah pergi tidak tahu keberadaanya dan mobil tersebut sudah diganti oleh pihak penggadai lalu Saksi menjawab kalau ada pihak yang akan menggadai akan disampaikan. 3. Bahwa pada tanggal 22 September 2015 sekira pukul 19.00 Wib Saksi menghubungi Kopda Kasdi (Terdakwa) menanyakan apakah Terdakwa mempunyai teman di Arhanud Bontang Kaltim karena saya akan minta bantuan untuk mengurus pekerjaan, disela pembicaraan tersebut Terdakwa menanyakan apakah ada barang (yang berkaitan dengan pekerjaan Saksi sebagai depkolektor) lalu Saksi menjelaskan ada barang berupa 1(satu) unit mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 kredit macet/pedotan pemiliknya sudah lama tidak mengurus dengan harga Rp.37.000.000,00
9 (tiga puluh tujuh rupiah), kemudian Terdakwa bertanya apakah mobil tersebut Transmisi metik atau manual dan Saksi menjawab mobil tersebut metik. 4. Bahwa kemudian Terdakwa beberapa kali menawar mobil tersebut dan Saksi sampaikan kepada Saksi-7 yang pada saat itu Saksi-7 mematok penawaran sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah) dengan imbalan sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah). 5. Bahwa setelah terjadi kesepakatan harga Terdakwa meminta kepada Saksi-7 agar mobil CR-V warna abu-abu tahun 2005 tersebut segera dikirim di daerah atas wilayah sekitar asrama Yonarhanudse-15 dam IV/Diponegoro, pada awanya Saksi-7 keberatan/ takut namun akhirnya Saksi-7 menyetujuinya, karena saat itu sudah sore maka pengiriman mobil tersebut dilakukan keesokan harinya. 6. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 10.00 Wib Saksi menghubungi Saksi-7 menanyakan kapan mobil CR-V tersebut dikirim, Saksi-7 menjawab sebentar lagi dan akan segera menghampiri Saksi di kantor Leasing PT Andalan JI. Puri Anjasmoro raya no. 23 Semarang, sekira pukul 14.00 Wib Saksi-7 menghampiri Saksi di kantor leasing PT. Andalan dengan menggunakan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005, namun Saksi tidak memperhatikan Nopolnya, sebelum berangkat Saksi telah menghubungi Terdakwa terlebih dahulu memberitahu jika mobil akan dikirim, kemudian Saksi dengan Saksi-7 berangkat mengantar mobil tersebut. 7. Bahwa kemudian sesampainya di Gajah Mungkur Semarang Saksi ditelepon oleh Terdakwa menanyakan posisi keberadaan, Saksi menyampaikan kepada Terdakwa jika posisi Saksi dan Saksi-7 sudah sampai di Gajah Mungkur, kemudian Terdakwa meminta kepada Saksi agar bertemu di depan Indomart Kaliwiru dekat SPBU, sekira pukul 15.00 Wib Saksi dan Saksi-7 sudah sampai di Mini Market/Indomart JI. Teuku Umar Kaliwiru Candisari Semarang, namun Terdakwa belum ada di tempat, selanjutnya Saksi menghubungi Terdakwa memberitahu bahwa Saksi dan Saksi-7 suda sampai di depan Indomart Kaliwiru dan sesaat kemudian Terdakwa datang menemui Saksi dan Saksi-7. 8. Bahwa kemudian Terdakwa mengecek kondisi mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 dan menanyakan apakah Nopol H 7086 JH yang terpasang di mobil tersebut aslinya lalu Saksi menjawab mungkin aslinya, selanjutnya Terdakwa meminta STNK mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005, setelah Terdakwa melihat STNKnya ternyata didalam STNK tertera Nopol H 7880 UW tidak sama yang dipasang di mobil namun Terdakwa tidak mempermasalahkan lalu Terdakwa mengecek ban cadangan yang diletakkan di bagasi belakang namun Saksi tidak mengetahui kondisi ban cadangan tersebut, selanjutnya Terdakwa menyerahkan uang kepada Saksi-7 sebesar Rp. 29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah) tanpa kwintasi, sedangngkan Saksi-7 menyerahkan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH kepada Terdakwa beserta STNK an. Andrian Kurniadi Tan alamat Puri Anjasmoro L 16/9 Semarang dan sebuah kunci kontak tanpa tanda terima, selanjutnya pada kesempatan tersebut Terdakwa juga menyerahkan uang jasa kepada Saksi sebesar Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah). 9. Bahwa kemudian Terdakwa pergi meninggalkan tempat tersebut dengan menggunakan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH sedangkan Saksi dan Saksi-7 kembali ke rumah dengan naik taxi, dalam perjalanan pulang Saksi-7 memberikan uang jasa kepada Saksi sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah), sehingga uang jasa yang Saksi terima seluruhnya sebesar Rp.700.000,00 (tujuh ratus ribu rupiah), uang tersebut sudah habis digunakan Saksi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 10. Bahwa tiga minggu kemudian Terdakwa menghubungi Saksi menanyakan aplikasi setatus mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol palsu H 7086 JH (sesuai STNK Nopol H 7880 UW) Nopol yang sebenarnya, kemudian Saksi menjelaskan bahwa
10 mobil tersebut kredit macet di PT Adira dan Saksi berjanji akan memintakan print out angsurannya, kemudian pada tanggal 29 Oktober 2015 sekira pukul 07.30 Wib Saksi mendapat telepon dari Kapten Cpm Nurhadi yang menanyakan tentang riwayat mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH dan memberitahu jika Terdakwa telah ditangkap karena menggunakan mobil yang tidak dilengkapi dengan surat-surat, selanjutnya Saksi sampaikan jika mobil tersebut kredit macet di leasing PT Adira Semarang dan akhirnya Saksi juga dimintai keterangan di Denpom IV/5 Semarang. 11. Bahwa menurut Saksi mobil CR-V warna Abu-abu metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) tersebut merupakan kredit macet di leasing Adira yang masih menjadi barang jaminan dan dijual dengan harga dibawah pasaran/ pada umumnya, sehingga mobil tersebut patut dicurigai sebagai suatu hasil dari kejahatan. 12. Bahwa Saksi mengetahui apabila menerima gadai, menggadaikan, membeli maupun menjual kendaraan bermotor harus dilengkapi dengan surat-suratnya seperti STNK dan BPKB dan alasan apapun perbuatan yang dilakukan Saksi maupun Terdakwa dalam perkara ini adalah salah karena telah menjual maupun membeli kendaraan bermotor yang tidak dilengkapi dengan surat-surat kepemilikan kendaraan tersebut. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-3 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : : : :
Tino Sidiq Pelda, 618768 Bariksa Satlak Idik Denpom IV/4 Ska Pomdam IV/ Diponegoro Sragen, 20 Juni 1968 Laki-Laki Indonesia. Islam. Dk. Prampalan Rt. 21 Rw. 05 Kel. Krikilan Kec. Masaran Kab. Sragen.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa Saksi baru kenal Terdakwa saat pengkapan Terdakwa di Jl. Raya Soekarno Sukoharjo. 3. Bahwa pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2015 sekira pukul 20.00 Wib sewaktu Saksi melaksanakan piket di Madenpom IV/4 Surakarta mendapat telepon dari Bripka Bambang Margiyanto (Saksi-4) Katim Opsnal Satreskrim Polres Sukoharjo melaporkan ada seseorang yang mengaku anggota dari kodam IV/Diponegoro Semarang (Terdakwa) membawa mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH yang diduga/dicurigai keabsahan Nopol tersebut, selanjutnya mobil tersebut dihentikan di JI. Raya Ir. Soekamo tepatnya di gang sebelah kiri kantor Bupati Sukoharjo. 4. Bahwa kemudian Saksi, Serma Sugito, dan Serka Agus Handoyo yang sedang melaksanakan piket berangkat pergi ke JI. Raya Ir. Soekarno Sukoharjo yang dipimpin oleh Lettu Cpm Hendro Wibowo dengan menggunakan mobil dinas patroli Hyundai Noreg 8976-IV, sekira pukul 20.45 Wib Saksi beserta rombongan sampai di Jl. Raya Ir. Soekarno Sukoharjo tepatnya di gang sebelah kiri Kantor Bupati Sukoharjo kemudian Saksi mendekati mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH tersebut yang dicurigai, tiba-tiba Terdakwa sebagai pengemudi mobil tersebut lari kearah timur masuk kampung, Saksi mengejar dengan minta bantuan orang-orang kampung
11 untuk menangkap Terdakwa, setelah tertangkap Saksi memasukkan Terdakwa ke mobil patroli Hyundai Noreg 89764V dan Saksi memeriksa kartu identitas Terdakwa baru diketahui bernama Kopda Kasdi NRP 31020186980181 jabatan Wadanmer Ton 3 Ru I Kesatuan Yon Arhanudse-15 Dam IV/Diponegoro. 5. Bahwa kemudian Terdakwa dan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH berikut 1(satu) orang penumpang bemama Sdri. Trisianti Handayani (Saksi-8) di bawa ke Madenpom IV/4 Surakarta. 6. Bahwa sewaktu Saksi menanyakan kelengkapan surat-surat mobil CR-V warna Abuabu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH tersebut kepada Terdakwa menjawab hanya ada STNK saja a.n. Andrian Kurniadi Tan alamat Purianjasmoro L.16/9 Semarang Barat berlaku sampai dengan tanggal 4 Maret 2015 (mati pajak) dan tidak dilengkapi BPKB, selanjutnya dilakukan pengecekan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (nomor palsu) dengan Nomor Rangka MHRRD68405J000114 Nomor Mesin K24A11230091 yang menurut pengakuan Terdakwa beli dari Sdr. Mardiyanto (Saksi-2) yang beralamat di Mangkang Semarang pada tanggal 28 Oktober 2015 dengan harga Rp.30.000.000,00(tiga puluh juta rupiah) di depan Mini Market Indomart Kaliwiru Candisari Semarang. 7. Bahwa menurut pengakuan Terdakwa pada saat itu Terdakwa sedang menunggu calon pembeli kendaraan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) yang bernama Sdr. Hanafi (teman Sdri. Trisianti Handayani) alamat Serenan Sukoharjo. 8. Bahwa perbuatan Terdakwa membeli mobil Honda CR-V tahun 2005 seharga tersebut di atas dimana pasaran harga mobil tersebut pada tahun 2015 masih kurang lebih Rp.90.000.000,00(Sembilan puluh juta rupiah) sampai dengan Rp.100.000.000,00 (seratus ribu rupiah) dengan tidak dilengkapi dengan BPKB sebagai tanda kepemilikan kendaraan tersebut adalah perbuatan yang patut diduga membeli mobil dari hasil kejahatan. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang, bahwa para Saksi atas nama Sdr. Bambang Margiyanto (Saksi-4), Sdr. Slamet (Saksi-5), Sdr. Wibowo (Saksi-6), Sdr.Henry Purnomo alias Hendrik (Saksi7), Sdr. Wiwit Tabah Hadiyanto (Saksi-8) dan Sdri. Trisianti Handayani (Saksi-9) telah dipanggil oleh Oditur Militer secara sah sesuai ketentuan yang berlaku sebanyak tiga kali namun tidak hadir karena Saksi-4 sedang melaksanakan penyidikan dalam perkara lain, Saksi-5 dan Saksi-6 baru mulai bekerja di Purwokerto, kekurangan biaya transportasi dan tidak dapat meninggalkan pekerjaannya, Saksi-7 dan Saksi-8 sudah tidak berada di alamatnya, demikian juga dengan Saksi-9 sudah pindah alamat, Oditur Militer menyatakan tidak sanggup lagi menghadirkan para Saksi tersebut, oleh karenanya memohon agar keterangannya dalam berkas perkara dibacakan karena sudah memberikan keterangan dibawah sumpah pada saat diperiksa ditingkat penyidikan. Atas penjelasan Oditur Militer tersebut, Hakim Ketua menerangkan berdasarkan pasal 155 UU Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, keterangan para Saksi tersebut dapat dibacakan dan nilainya kekuatan hukumnya sama dengan keterangan para Saksi yang hadir dipersidangan. Atas persetujuan Terdakwa, keterangan para Saksi tersebut dibacakan yaitu : Saksi-4 : Nama lengkap Pangkat, NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir
: : : : :
Bambang Margiyanto. Bripka, 75081022 Katim Opsnal Satreskrim. Polres Sukoharjo. Kudus, 3 Agustus 1975.
12 Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : :
Laki-Laki. Indonesia. Islam. Aspol Polres Sukoharjo.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga
2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2015 sewaktu Saksi dan anggota kembali dari TKP (pencurian di Ds. Gedangan Kec. Grogol Kab. Sukoharjo) kembali ke arah Sukoharjo sampai di selatan jembatan Bacem Kec. Grogol disalip kendaraan jenis Honda CR-V Nopol H 7086 JH (kendaraan tersebut dari belakang seperti kendaraan Carens dalam kasus pencurian) selanjutnya Saksi mengecek piket Samsat Sukoharjo dan diberi jawaban bahwa Nopol H 7086 JH untuk kendaraan jenis Sedan Accord, selanjutnya Saksi mengikuti dari belakang kendaraan tersebut yang berjalan ke arah Sukoharjo dengan jarak kurang lebih 25 meter, setelah sampai di simpang tiga kendaraan tersebut berhenti di pojok jalan simpang tiga utara kantor Pemda Sukoharjo. 3. Bahwa kemudian Saksi menghubungi Kanit Opsnal (Aiptu Sriyadi) untuk melaporkan bahwa ada kendaraan jenis Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol tidak sesuai dengan fisiknya (aslinya) dan petunjuk dari Kanit Opsnal supaya dilakukan pemeriksaan, selanjutnya Saksi dan anggota melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi kendaraan tersebut dan setelah diperiksa pengemudi tersebut tidak mau menunjukkan surat-suratnya dan mengaku anggota TNI Kodam IV/Diponegoro bernama Adi (Terdakwa) selanjutnya Terdakwa mengatakan kepada Saksi "Mau cari-cari iya", dan Saksi berbalik tanya kepada Terdakwa "Sedang apa”, dijawab Terdakwa menunggu teman/saudara dan perempuan yang ada disebelah adalah istri Terdakwa. 4. Bahwa kemudian Brigadir Nanang menghubungi Piket Denpom IV/4 Surakarta, setelah petugas dari Piket Denpom IV/4 Surakarta sampai di TKP pengemudi yang mengaku dari anggota TNI tersebut melarikan diri ke seberang jalan sebelah timur lalu dikejar oleh petugas dari Denpom IV/4 Surakarta ditangkap selanjutnya setelah dilakukan pemeriksaan identitas pengemudi bernama Kopda Kasdi (Terdakwa) dan kendaraan jenis Honda CR-V Nopol H 7086 JH didapatkan dari Semarang yang Nopol kendaraan tersebut tidak sesuai dengan STNK yang ada, dan atas pengakuan Terdakwa rencananya mobil tersebut akan dijual. 5. Bahwa Saksi sebelumnya tidak mengetahui Nopol asli kendaraan jenis Honda CRV warna Abu-abu Metalik yang telah dipalsukan dengan Nopol H 7086 JH tersebut, dan setelah dilakukan pemeriksaan dari petugas Denpom IV/4 Surakarta Saksi mengetahui bahwa di dalam dompet Terdakwa ditemukan STNK jenis kendraan Honda CR-V 2.4 Metik tahun 2005 warna Abu-abu Metalik dengan Nopol asli H 7880 UW namun Saksi tidak mengetahui siapa pemilik kendaraan tersebut. 6. Bahwa menurut pendapat Saksi kendraan Honda CR-V 2.4 Metalik tahun 2005 warna Abu-abu Metalik dengan Nopol H 7086 JH (Nopol palsu) tersebut kendaraan dari hasil kejahatan atau untuk kejahatan karena Nopol sudah tidak sesuai dengan aslinya. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-5 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan
: : : : :
Slamet. Swasta. Semarang, 23 April 1968. Laki-Laki. Indonesia.
13 Agama Tempat tinggal
: Islam. : Kali Segoro Rt. 02 Rw. 03 Kec. Gunung Pati Kota Semarang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa pada bulan Oktober 2014 Saksi bertemu dengan Sdr. Muji dan mengatakan bahwa Saksi lagi mencari mobil untuk keperluan sehari-hari guna mendukung usaha Saksi mencari barang bekas (ronsokan) yang dikelola Saksi sendiri, 3 (tiga) hari kemudian Saksi dihubungi Sdr. Muji memberitahu ada mobil merk Honda CR-V 2.4 Metik tahun 2005 warna Abu-abu Metalik dengan Nopol H 7880 UW milik Sdri. Wieke Puspa Andriani, setelah itu Saksi, Sdr. Muji dan Sdri. Wieke bertemu di cafe Foryu di dekat jalan tol Kalirejo. 3. Bahwa kemudian Saksi menerima gadai mobil jenis Honda CR-V 2.4 Metik tahun 2005 warna Abu-abu Metalik dengan Nopol H 7880 UW Nomor rangka MHRRD68405J000114, Nomor mesin K24A11230091 milik Sdri. Wike sebesar Rp.40.000.000,00(empat puluh juta rupiah) dengan dilengkapi STNK, selanjutnya pada bulan November 2014 Sdri. Wieke mengambil mobil tersebut dengan mengembalikan uang gadai kepada Saksi sebesar Rp.40.000.000,00(empat puluh juta rupiah) tanpa ada bunga pinjaman. 4. Bahwa pada bulan Desember 2014 Sdr. Muji menghubungi Saksi mengatakan kalau mobil Honda CR-V 2.4 Metik tahun 2005 warna Abu-abu Metalik dengan Nopol H 7880 UW milik Sdri. Wieke mau digadai lagi sebesar Rp.37.500.000,00(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah), selanjutnya Saksi mentransfer uang tersebut ke nomor rekening BRI atas nama Sdr. Muji sebesar Rp.37.500.000,00(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) setelah itu Sdr. Muji mengantar mobil tersebut kepada Saksi di daerah Lemah Abang Ungaran. 5. Bahwa pada bulan April 2015 Saksi menghubungi Sdr. Bowo (Saksi-6) untuk meminta tolong mencarikan orang yang mau mengoper gadai mobil jenis Honda CR-V 2.4 Metik tahun 2005 warna Abu-abu Metalik dengan Nopol H 7880 UW Nomor rangka MHRRD68405J0001114, Nomor mesin K24A11230091 milik Sdri. Wieke, kemudian selang satu minggu Saksi mendapat telepon dari Saksi-6 mengatakan ada temannya yang mau mengoper gadai mobil tersebut sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah). 6. Bahwa kemudian sekira pukul 20.00 Wib Saksi datang ke rumah Saksi-6 di daerah Rumah Sakit Elisabeth, setelah itu Saksi diajak Saksi-6 pergi ke daerah Peterongan untuk menemui temannya yang bemama Hendrik (Saksi-7), namun pada saat di perjalanan Saksi dan Saksi-6 bertemu Saksi-7 di pinggir jalan raya kemudian Saksi-7 langsung memberikan uang kepada Saksi sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah) dan sebaliknya Saksi menyerahkan kunci mobil beserta STNK kepada Saksi-7, selanjutnya Saksi meninggalkan tempat tersebut dengan menggunakan taxi menuju ke Ungaran sedangkan Saksi-6 masih berada ditempat tersebut dengan Saksi-7. 7. Bahwa pada bulan Desember 2015 Saksi mendapat informasi dari Saksi-6 bahwa mobil jenis Honda CR-V 2.4 Metik tahun 2005 warna Abu-abu Metalik dengan Nopol H 7880 UW Nomor rangka MHRRD68405J000114, Nomor mesin K24A11230091 milik Sdri. Wieke tersebut berada di kantor Madenpom IV/5 Semarang, dan sampai akhimya Saksi datang ke Madenpom IV/5 Semarang untuk dimintai keterangan. Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-6 :
14
Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Wibowo. Swasta. Semarang, 19 Oktober 1966. Laki-Laki. Indonesia. Islam. Jl. Tegalsari Perbalan 19 Rt. 05 Rw. 03 Wonotingal Candisari Kota Semarang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa pada bulan April 2015 Saksi ditelepon oleh Sdr. Slamet (Saksi-5) memberitahu bahwa Saksi-5 membutuhkan uang dengan jaminan mobil jenis Honda CRV 2.4 tahun 2005 warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH), selanjutnya Saksi berusaha menghubungi teman Saksi yang bernama Sdr. Henry Pumomo alias Hendrik (Saksi-7). 3. Bahwa pada bulan April 2015 pukul 21.00 Wib Saksi, Saksi-7 dan teman Saksi-7 menunggu Saksi-5 di warung makan tenda Lamongan Jl. Sisingamangaraja Semarang, setelah Saksi-5 datang kemudian Saksi-7 bersama temannya keluar warung makan tersebut untuk melihat mobil jenis Honda CR-V 2.4 tahun 2005 warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) yang berada di seberang jalan, setelah terjadi kesepakatan harga dijual/gadai sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah) kemudian mobil CR-V tersebut di serahkan kepada Saksi-7. 4. Bahwa kemudian saksi diantar pulang oleh Saksi-7 dengan menggunakan mobil Avanza sedangkan mobil jenis Honda CR-V 2.4 tahun 2005 warna abu-abu metalik Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) dikemudikan teman Saksi-7, pada saat perjalanan pulang Saksi diberi uang imbalan oleh Saksi-7 sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah) karena sebagai perantara jual beli mobil CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) antara Saksi-5 dengan Saksi-7. 5. Bahwa pada bulan Desember 2015 Saksi ditelepon oleh Saksi-7 mengatakan bahwa mobil CR-V tersebut ditangkap oleh Denpom IV/4 Surakarta selanjutnya Saksi-7 mengajak Saksi ke rumah Saksi-5 di daerah Gunung Pati bersama teman Saksi-7 meminta penjelasan riwayat mobil CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) tersebut, setelah sampai di rumah Saksi-5 memberitahu bahwa mobil jenis CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) adalah mobil angsuran ADIRA dan Saksi-5 memberikan surat riwayat angsuran mobil CR V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) tersebut kepada Saksi-7. 6. Bahwa menurut pendapat Saksi harga pasaran Mobil jenis Honda CR-V 2.4 tahun 2005 warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) kurang lebih dibawah Rp.100.000.000,00(seratus juta rupiah) sedangkan mobil CR-V tersebut dijual/ gadai sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah) sehingga mobil CR-V tersebut patut dicurigai sebagai suatu hasil dari kejahatan. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-7 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin
: : : :
Henry Purnomo alias HendrikSwasta Semarang, 1 Oktober 1976 Laki-Laki
15 Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: Indonesia. : Kristen Protestan : Perum Semarang Indah Blok D 14 no. 6 Rt. 05 Rw. 09 Kel. Tawang Mas Kec. Semarang Utara Kota Semarang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1.
Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.
2. Bahwa pada akhir bulan Agustus 2015 sekira pukul 16.00 Wib Saksi mendapat telepon dari teman Saksi yang bemama Sdr. Bowo (Saksi-6) alamat Jl. Kawi 3 Semarang mengatakan bahwa ada temannya yang bernama Slamet (Saksi-5) alamat sekarang Gunung Pati Semarang meminta bantuan untuk dicarikan seseorang yang bersedia menerima oper gadai 1 (satu) unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu tahun pembuatan 2005, namun saat itu tidak dijelaskan berapa besar penawaran yang diminta. 3. Bahwa kemudian Saksi memintan bantuan kepada teman Saksi yang bernama Sdr. Wiwit Tabah Hadiyanto (Saksi-8) alamat Borobudur Manyaran Semarang selanjutnya Saksi-8 juga meminta bantuan kepada teman Saksi-8 yang bernama Sdr. Mardiyanto alias Antok (Saksi-2) karyawan leasing PT Andalan Semarang. 4. Bahwa beberapa hari kemudian Saksi-2 memberitahu bahwa ada seseorang yang berminat menerima oper gadai yaitu Kopda Kasdi (Terdakwa) anggota Yonarhanudse-15 Dam IV/Diponegoro, selanjutnya terjadi penawaran harga dan telah disepakati harga gadai mobil tersebut sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah) lalu Terdakwa meminta mobil tersebut segera dikirim di daerah sekitar asrama Yonarhanudse-15 Dam IV/Diponegoro. 5. Bahwa pada tanggal 26 September 2015 sekira pukul 21.00 Wib Saksi bertemu dengan Saksi-5 di Warung makan sea food JI. Sisingamangaraja depan Hotel Patra Jasa Semarang untuk mengambil mobil CR-V tersebut, kemudian Saksi-5 menyerahkan 1(satu) unit mobil Honda CR-V Nopol H 7086 JH bersama STNK, namun Saksi tidak mengecek masa berlaku STNK tersebut, namun pada saat itu sudah malam sehingga pengiriman mobil akan dilakukan pada esok harinya. 6. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 10.00 Wib Saksi dihubungi oleh Saksi-2 menanyakan keberadaan mobil CR-V Nopol H 7086 JH dan kapan akan dikirim, selanjutnya Saksi menjawab bahwa mobil sudah Saksi bawa dan segera dikirim, sekira pukul 14.00 Wib. Saksi bersama Wiwit (Saksi-8) dengan menggunakan mobil Honda CR-V Nopol H 7086 JH berangkat menjemput Saksi-2 di tempat kerjanya Leasing PT Andalan JI. Puri anjasmoro Raya no. 23 Semarang, kemudian Saksi, Saksi-8, dan Saksi-2 berangkat mengirim mobil CR-V Nopol H 7086 JH mengirim mobil tersebut sesampainya di Gajah Mungkur Semarang Saksi-2 ditelepon Terdakwa memberitahu ditunggu di Mini Market/lndomart JI. Teuku Umar Kaliwiru Candisari Semarang. 7. Bahwa sekira pukul 15.00 Wib Saksi, Saksi-8, dan Saksi-2 sudah sampai di Mini Market/lndomart Jl. Teuku Umar Kaliwiru Candisari Semarang namun Terdakwa belum ada di tempat, selanjutnya Saksi-2 menghubungi Terdakwa dan sesaat kemudian Terdakwa datang dan langsung mengecek kondisi mobil tersebut, setetah mengecek mobil CR-V Nopol H 7086 JH Terdakwa merasa cocok dan membayar kepada Saksi sesuai dengan kesepakatan sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh Sembilan juta rupiah) tanpa kwitansi, kemudian Saksi menyerahkan mobil CR-V Nopol H 7086 JH dan kunci kontak kepada Terdakwa beserta STNK an. Andrian Kurniadi Tan alamat Puri Anjasmoro L 16/9 Semarang berlaku sampai dengan 4 Maret 2015 tanpa tanda terima. 8. Bahwa setelah terjadi transaksi gadai mobil CR-V Nopol H 7086 JH Terdakwa pergi meninggalkan tempat tersebut, sedangkan Saksi, Saksi-8, dan Saksi-2 kembali dengan
16 naik taksi dan selama perjalanan Saksi menyerahkan uang jasa kepada Saksi-2 sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) Sdr. Slamet (Saksi-5), dan uang hasil penjualan mobil tersebut Saksi serahkan kepada Saksi-5, kemudian Saksi-5 memberi uang jasa tersebut kepada Saksi dan Saksi-8 masing-masing sebesar Rp.500.00,00(lima ratus ribu rupiah). 9. Bahwa beberapa minggu kemudian Saksi mendapat informasi dari Saksi-8, Terdakwa telah ditangkap oleh petugas Denpom Surakarta karena menguasai mobil tanpa dilengkapi surat-surat, namun sejauh mana penanganan permasalahan tersebut Saksi tidak mengetahuinya sampai Saksi dimintai keterangan sebagai Saksi seperti sekarang. 10. Bahwa menurut pendapat Saksi harga pasaran mobil CR-V Nopol H 7880 UW (nopol palsu H 7086 JH) kurang lebih sebesar Rp.110.000.000,00(seratus sepuluh juta rupiah) sedangkan Terdakwa membeli hanya dengan harga sebesar Rp.29.000.000,00 (dua puluh sembilan juta rupiah) sehingga mobil tersebut patut dicurigai sebagai suatu hasil dari kejahatan. 11. Bahwa Saksi mengetahui dari Saksi-8 mobil CR-V Nopol H 7086 JH didapat dengan cara menggadaikan dari seseorang yang tidak tahu identitasnya, dan asal mobil tersebut adalah mobil kredit macet suatu perusahaan leasing yang Saksi tidak mengetahui nama perusahaan leasingnya dan selama dua tahun pemiliknya tidak mengurusi mobil tersebut. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-8 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Wiwit Tabah Hadiyanto. Swasta. Semarang, 27 Oktober 1982. Laki-Laki. Indonesia. Islam. Jl. Borobudur Utara 3/60 Rt. 001 Rw. 003 Kel. Manyaran Kec Semarang Kota Semarang.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, Saksi bertemu dengan Terdakwa pada saat terjadi transaksi jual beli 1(satu) unit mobil Honda CR-V tahun 2005 Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 15.00 Wib di depan Mini market/lndomart JI. Teuku Umar Kaliwiru Candisari Semarang, namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada awal bulan September 2015 sekira pukul 14.00 Wib Saksi mendapat telepon dari temannya yang bernama Sdr. Henry Pumomo alias Hendrik (Saksi-7) alamat Perum Semarang Indah Blok 14 No. 6 Semarang meminta tolong mencarikan calon pembeli atau calon penerima gadai 1(satu) unit mobil Honda CR-V warna abu-abu tahun 2005 milik seorang teman Saksi-7 dengan harga penawaran sebesar Rp.35.000.000,00 (tiga puluh lima juta rupiah). 3. Bahwa kemudian Saksi menghubungi teman-teman yang kira-kira bersedia membeli atau menerima gadai mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) diantaranya kepada Sdr. Mardiyanto alias Antok (Saksi-2), selang beberapa minggu kemudian Saksi-2 menghubungi Saksi menanyakan apakah mobil yang ditawarkan sudah laku atau belum, kemudian Saksi menghubungi Saksi-7 memberitahu bahwa ada yang berminat membeli mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu
17 H-7086-JH) seorang anggota TNI (Terdakwa) selanjutnya Terdakwa menawar harga mobil tersebut lewat Saksi-2 melalu Saksi dan Saksi sampaikan kepada Saksi-7 sehingga terjadi kesepakatan harga jual Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah). 4. Bahwa setelah disepakati harga jual mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) kemudian pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 14.00 Wib Saksi dijemput Saksi-7 di rumah dengan menggunakan mobil Honda CR-V Nopol H 7086 JH untuk diajak mengirim mobil tersebut ke tempat yang telah disepakati, namun sebelum menuju lokasi Saksi-7 menjemput Saksi-2 di tempat kerja Leasing RT Andalan JI. Puri Anjasmoro Raya no.23 Semarang, sebelum berangkat Saksi-2 mengbungi calon pembeli (Terdakwa) memberitahu jika mobil Honda CR-V Nopol H 7086 JH akan dikirim, kemudian Saksi, Saksi-7, dan Saksi-2 berangkat mengirim mobil namuh dalam perjalanan sesampainya di Gajah Mungkur Semarang Terdakwa menelepon Saksi-2 memberitahu ditunggu Terdakwa di depan Mini Market/Indomart Kaliwiru Semarang, sekira pukul 15.00 Wib Saksi beserta rombongan sampai di Mini Market/Indomart Jl. Teuku Umar Kaliwiru Candisari Semarang, namun Terdakwa belum ada ditempat sehingga Saksi-2 menghubungi Terdakwa yang diantar seorang temannya. 5. Bahwa kemudian Terdakwa mengecek kondisi mobil dan berbincang-bincang dengan Saksi-2, setelah mengecek mobil tersebut Terdakwa berminat dan menyerahkan uang kepada Saksi-7 di dalam mobil sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah) tanpa kwitansi sedangkan Saksi-7 menyerahkan 1(satu) unit mobil Honda CR-V Nopol H 7086 JH kepada Terdakwa beserta STNK dan kunci kontak tanpa tanda terima, selanjutnya Terdakwa memberikan uang jasa kepada Saksi-2 namun besarnya berapa Saksi tidak mengetahui, kemudian Saksi, Saksi-7, dan Saksi-2 kembali dengan Saksi sedangkan Terdakwa meninggalkan tempat tersebut dengan menggunakan mobil CR-V Nopol H 7086 JH tersebut. 6. Bahwa selanjutnya Saksi, Saksi-7, dan Saksi-2 kembali dengan menggunakan taxi, dalam perjalanan Saksi-7 memberikan uang jasa kepada Saksi sebesar Rp.800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah) yang dibagi dua dengan Saksi-2 sehingga masing-masing mendapat jasa sebesar Rp.400.000,00(empat ratus ribu rupiah) lalu Saksi-2 memberikan uang kepada Saksi sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) untuk ongkos taxi, ternyata ongkos taxi hanya sebesar Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah) sehingga uang jasa yang Saksi terima dari kegiatan membantu menjual mobil tersebut sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah). 7. Bahwa beberapa minggu kemudian Saksi mendapat informasi dari Saksi-2 jika Terdakwa telah ditangkap oleh petugas Denpom Surakarta karena menguasai mobil tanpa dilengkapi surat-surat. 8. Bahwa Saksi pernah diajak Saksi-7 dan Saksi-2 untuk mencari surat riwayat angsuran/pembayaran mobil tersebut di rumah Sdr. Bowo (Saksi-6) di JI. Kawi 3 Semarang dan di rumah Sdr, Slamet (Saksi-5) di Gunung Pati Semarang, setelah Saksi menemukan riwayat angsuran tersebut diserahkan kepada Saksi-2 yang katanya akan digunakan sebagai pembuktian di Denpom IV/4 Surakarta terhadap perkara Terdakwa, namun Saksi tidak mengetahui sejauh mana penyelesaian perkara Terdakwa hingga Saksi dimintai keterangan. 9. Bahwa menurut pendapat Saksi mobil CR-V Nopol H 7086 JH (sesuai STNK H 7880 UW) tahun 2005 yang dibeli Terdakwa dengan harga sebesar Rp.29.000.000,00 (dua puluh Sembilan juta rupiah) tidak sesuai dengan harga pasarannya yang kurang lebih sebesar Rp.100,000.000,00(seratus juta rupiah), sehingga mobil tersebut patut dicurigai suatu hasil dari kejahatan. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.
18 Saksi-9 : Nama lengkap Pekerjaan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
: : : : : : :
Trisianti Handayani Ibu Rumah tangga Semarang, 14 Oktober 1961 Perempuan Indonesia. Kristen Protestan Ds. Sarirejo Rt.02 Rw.04 Kel. Sarirejo Kec. Kaliwungu Kab. Kendal Jawa Tengah.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2013 di Semarang sewaktu Terdakwa minta tolong kepada Saksi sebagai perantara menggadaikan mobilnya namun tidak ada hubungan keluarga. 2. Bahwa pada hari Minggu tanggal 25 Oktober 2015 sekira pukul 12.00 Wib Saksi ditelepon Terdakwa yang intinya menawarkan 1(satu) unit mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli H 7880 UW) untuk dijual dengan harga sebesar Rp.40.000.000,00(empat puluh juta rupiah), selanjutnya Saksi menanyakan tentang kelengkapan surat-surat dan asal usul mobil tersebut dan Terdakwa menjelaskan jika mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli H 7880 UW) dilengkapi surat-surat berupa STNK dan bukti angsuran Leasing sehingga BPKB masih di pihak Leasing, dan Terdakwa menjelaskan mendapatkan mobil tersebut Terdakwa menerima gadai dari seseorang yang tidak dijelaskan identitasnya maupun berapa nilai gadainya yang sudah dua tahun tidak diurus dan pemilik mobil CRV warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli H 7880 UW) sudah tidak diketahui dimana keberadaannya, dengan kondisi mobil tersebut Saksi mengatakan jika ada pembeli akan segera menghubungi Terdakwa. 3. Bahwa dua hari kemudian Saksi menelepon temannya yang bernama Sdr. Ardi alamat kost di daerah Kanguru Semarang dengan nomor HP 087831451365 menawarkan ada mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli H 7880 UW) status kredit macet akan dijual seharga Rp.40.000.000,00(empat puluh juta rupiah), lalu Sdr. Ardi menjawab jika ada seseorang yang bersedia membeli akan segera menghubungi Saksi. 4. Bahwa pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2015 sekira pukul 10.00 Wib Saksi mendapat telepon dari Sdr. Ardi menyampaikan ada temannya yang bernama Sdr. Hanafi beralamat Sukoharjo menawar mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli H 7880 UW) sebesar Rp.35.000.000,00(tiga puluh lima juta rupiah), namun sebelumnya akan melihat mobil tersebut terlebih dahulu, selanjutnya Sdr. Ardi menelepon sdr. Hanafi telah disepakati bertemu di pusat kerajinan mebel Serengan Sukoharjo. 5. Bahwa kemudian Saksi menyampaikan kepada Terdakwa ada calon pembeli mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli H 7880 UW) namun sebelumnya akan melihat mobil tersebut terlebih dahulu selanjutnya Terdakwa meminta Saksi menunggu di tempat/pos ojek JI. Kesatrian Jatingaleh Semarang, sekira pukul 15.00 Wib Saksi sudah menunggui di Pos Ojek sesaat kemudian Terdakwa datang dengan membawa I (satu) unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli H 7880 UW) selanjutnya berangkat bersama-sama menuju pusat kerajinan mebel Serengan Sukoharjo yang sudah disepakati oleh Sdr. Hanafi. 6. Bahwa sekira puku 18.00 Wib Saksi dan Terdakwa sudah sampai Sukoharjo dan putar-putar mencari alamat yang telah disepakati di komplek penjualan kerajinan mebel di Serengan Sukoharjo namun sampai pukul 19.30 Wib alamat tersebut tidak ditemukan,
19 kemudian Saksi menelepon Sdr. Hanafi melalui handphone nomor 081393517696 mananyakan dimana posisinya, Sdr. Hanafi menjawab posisi di alun-alun Sukoharjo dekat penjual jagung bakar, selanjutnya Saksi mencari Sdr. Hanafi di alun-alun tersebut namun tidak ada ditempat sehingga Saksi menelepon kembali Sdr. Hanafi menanyakan kenapa tidak ada di tempat dan sebaiknya pertemuan dibatalkan saja, selanjutnya Saksi memutuskan untuk kembali ke Semarang dan sesaat kemudian Sdr. Hanafi menghubungi Saksi menanyakan keberadaaannya lalu Saksi menjawab posisi sudah sampai dekat kantor kabupaten arah pulang ke Semarang, selanjutnya Sdr. Hanafi meminta Saksi berhenti menunggu di samping kantor kabupaten akan dijemput oleh Sdr.Hanafi, atas permintaan tersebut Terdakwa memarkirkan mobil di samping kiri kantor Kabupaten, selanjutnya Saksi dan Terdakwa turun dari mobil berdiri di pinggir jalan menunggu Sdr. Hanafi. 7. Bahwa sekira pukul 20.01 Wib datang rombongan Polisi dari Polres Sukoharjo berpakaian preman menghampiri Saksi dan Terdakwa menanyakan mengapa Nopol yang dipasang di mobil tidak sesuai peruntukannya/bukan aslinya dan meminta suratsurat mobil, kemudian Terdakwa menjawab sebentar dan tidak menyerahkan surat surat mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli H 7880 UW) selanjutnya ada seorang Polisi bertanya kepada Terdakwa "Apakah dari anggota TNI, dimana Satuannya”, dijawab Terdakwa "Saya anggota TNI dari Kodam IV/Diponegoro” namun Terdakwa tidak menunjukkan identitas maupun surat-surat mobil tersebut. 8. Bahwa kemudian datang petugas dari Denpom IV/4 Surakarta berpakaian dinas, melihat kedatangan petugas dari Denpom IV/4 Surakarta Terdakwa lari, dikejar dan ditangkap oleh petugas dari Denpom IV/4 Surakarta, selanjutnya Terdakwa, Saksi, dan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli H 7880 UW) dibawa ke Kantor Denpom IV/4 Surakarta dimintai keterangan, setelah selesai sekira pukul 02.30 Wib Saksi diperbolehkan pulang sedangkan Terdakwa dan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik Tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli H 7880 UW) ditahan di Denpom IV/4 Surakarta, dan Saksi baru mengetahui Terdakwa dan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (NoPol asli H 7880 UW) sudah berada di Denpom IV/5 Semarang pada saat Saksi diminati keterangan sebagai Saksi. 9. Bahwa menurut pendapat Saksi harga mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli H 7880 UW) sesuai pasaran kurang lebih sebesar Rp.140.000.000,00(seratus empat puluh juta rupiah) sedangkan Terdakwa membeli mobil tersebut hanya seharga Rp.30.000.000,00(tiga puluh juta rupiah), dan Terdakwa akan menjual kembali seharga Rp.35.000.000,00(tiga puluh lima juta rupiah) sehingga mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli H 7880 UW) patut dicurigai sebagai suatu hasil dari kejahatan. Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Magetan Jawa Timur Kodam V/Brawijaya selama 5 (lima) bulan, lulus dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya mengikuti pendidikan kejuruan Arhanud di Pusdik Arhanud Malang selama 3 (tiga) bulan, setelah selesai ditugaskan di Yon Arhanudse-15 Dam IV/Diponegoro sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berdinas aktif dengan pangkat Kopda NRP. 31020186980181. 2. Bahwa Terdakwa dalam perkara ini pernah ditahan, pernah dijatuhi hukuman disiplin, sudah berkeluarga punya dua anak, belum pernah tugas operasi militer dan belum pernah dijatuhi hukuman pidana. 3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Mardiyanto alias Antok (Saksi-2) sejak tahun 2012, dalam hubungan teman biasa.
20
4. Bahwa pada tanggal 22 Oktober 2015 sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa ditelephone oleh Saksi-2 menanyakan apakah Terdakwa mempunyai teman satu angkatan yang berdinas di Arhanud Bontang Kaltim karena akan diminta bantuannya untuk mengurus pekerjaan Saksi-2 selanjutnya Terdakwa menyampaikan akan mengecek dulu dan jika ada akan segera disampaikan, selanjutnya pada kesempatan tersebut Terdakwa menanyakan kepada Saksi-2 "Apakah mempunyai mobil pegangan/gadaian", dijawab Saksi-2 ada mobil gadaian Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW), transmisinya metik, udah selama 2 (dua) tahun tidak diurus pemiliknya namun sekarang dalam penguasaan Sdr. Hendrik (Saksi-7) Alamat Perum Semarang lndah Blok D 14 no. 6 Semarang yang status mobil tersebut masih kreditan angsuran macet di leasing PT Adira Semarang. 5. Bahwa kemudian Terdakwa bertanya kepada Saksi-7 mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) rencana akan digadaikan atau dipedotke (diputus) lalu Saksi-7 menjawab mobil tersebut akan dipedotke saja (diputus saja) dengan harga penawaran sebesar Rp.37.000.000,00(tiga puluh tujuh juta rupiah) lalu Terdakwa menjawab jika mobil tersebut barang leasing Terdakwa bersedia menerima, selanjutnya Terdakwa melakukan penawaran kepada Saki-7 lewat perantara Saksi-2 hingga disepakati harga sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah). 6. Bahwa pada tanggal 27 September 2015 sekira pukul 18.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-2 agar mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) segera dikirim di lokasi dekat Asrama Yonarhanudse-15 Dam IV/Diponegoro, namun saat itu Saksi-7 keberatan dan disepakati bertemu besok di SPBU JI. Teuku Umar Kaliwiru Semarang. 7. Bahwa pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 13.00 Wib Terdakwa menghubungi Saksi-2 menanyakan posisi atau keberadaannya sudah sampai mana lalu Saksi-2 menjawab "Posisi sudah sampai Gajah Mungkur" selanjutnya dijawab oleh Terdakwa "Nanti saya tunggu di SPBU JI. Teuku Umar Kaliwiru Semarang. 8. Bahwa sekira pukul 15.00 Wib Saksi-2 menghubungi Terdakwa memberitahukan keberadaan Saksi-2 berada di depan Mini Market/Indomart JI. Teuku Umar Kaliwiru Candisari Semarang, selanjutnya Terdakwa berangkat dari Jangli menuju keberadaan Saksi-2 di depan Mini Market/Indomart JI. Teuku Umar Kaliwiru Candisari Semarang, setelah bertemu Saksi-2 menunjukkan STNK dan 1(satu) unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH sedangkan dalam STNK tercantum Nopol H 7880 UW. 9. Bahwa kemudian Terdakwa mengecek kondisi mobil Honda CR-V warna Abuabu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) dan kondisi ban cadangan tidak ada, karena merasa cocok kemudian Terdakwa menyerahkan uang sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh Sembilan juta rupiah) kepada Saksi-2 tanpa dibuatkan kwitansi yang disaksikan oleh Saksi-7, selanjutnya Saksi-2 menyerahkan 1 (satu) unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol asli sesuai STNK H 7880 UW), STNK an. Andrian Kurniadi Tan alamat Puri Anjasmoro L 16/9 Semarang berlaku sampai dengan 4 Maret 2015 beserta kunci kontak tanpa dibuatkan tanda terima, selanjutnya Terdakwa memberikan uang kepada Saksi-2 sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah) sebagai imbalan mendapatkan mobil CRV tersebut. 10. Bahwa selanjutnya Terdakwa pulang ke Asrama Yonarhanudse-15 Dam IV/Diponegoro membawa mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) dipergunakan untuk keperluan sendiri, selanjutnya pada saat Terdakwa membutuhkan dana/uang untuk bekal sekolah Secaba
21 reg mobil CR-V Nopol H 7086 JH akan dijual kembali, sehingga pada tanggal 25 Oktober 2015 sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa menghubungi dan menawarkan mobil tersebut terima bersih seharga Rp.35.000.000,00(tiga puluh lima juta rupiah) kepada teman Terdakwa bernama Sdri. Trisianti Handayani (Saksi-9) alamat Ds. Sarirejo Rt. 02 Rw. 04 Kel. Sarirejo kec. Kaliwungu kab. Kendal, selanjutnya Saksi-9 berjanji akan mencarikan pembelinya. 11. Bahwa pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2015 sekira pukul 08.00 Wib Saksi-9 menghubungi Terdakwa melalui HP menyampaikan jika sudah ada pembeli mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) bernama Sdr. Hanafi alamat Serengan Sukoharjo dan sanggup membeli seharga Rp.40.000.000,00(empat puluh juta rupiah) namun sebelumnya akan melihat mobil tersebut terlebih dahulu, kemudian Saksi-9 dan Sdr. Hanafi menyepakati bertemu di pusat kerajinan mebel Serengan Sukoharjo. 12. Bahwa kemudian Terdakwa meminta Saksi-9 menunggu di tempat/pos ojek di JI. Kesatrian Jatingaleh Semarang dan sekira pukul 15.00 Wib Saksi-9 ditemui Terdakwa dengan membawa 1 (satu) unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) selanjutnya Terdakwa dan Saksi-9 berangkat bersama-sama menuju pusat kerajinan mebel Serengan Sukoharjo yang sudah disepakati untuk menemui Sdr. Hanafi. 13. Bahwa sekira pukul 18.00 Wib Saksi-9 dan Terdakwa sudah sampai Sukoharjo dan putar-putar mencari alamat yang telah disepakati di komplek penjualan kerajinan mebel di Serengan Sukoharjo namun sampai pukul 19.30 Wib alamat tersebut tidak ditemukan, kemudian Saksi-9 menelepon HP Sdr. Hanafi mananyakan dimana posisinya, Sdr. Hanafi menjawab posisi di Alun-alun Sukoharjo dekat penjual jagung bakar, selanjutnya Saksi-9 mencari Sdr. Hanafi di alun-alura tersebut namun tidak ada juga ditempat sehingga Saksi-9 kembali menelepon Sdr. Hanafi menanyakan kenapa tidak ada di tempat dan sebaiknya pertemuan dibatalkan saja, selanjutnya Sdr. Hanafi meminta Saksi-9 berhenti menunggu di samping kantor Kabupaten Sukoharjo dan Sdr. Hanafi akan menjemputnya, kemudian Terdakwa memarkirkan mobil di samping kiri kantor Kabupaten Sukoharjo kemudian Saksi dan Terdakwa turun dari mobil berdiri di pinggir jalan menunggu Sdr. Hanafi. 14. Bahwa sekira pukul 20.01 Wib datang 5 (lima) anggota Polisi dari Polres Sukoharjo berpakaian preman menghampiri Saksi-9 dan Terdakwa menanyakan kenapa Nopol yang pasang di mobil tidak sesuai peruntukannya/tidak sesuai aslinya dan meminta surat-surat mobil, kemudian Terdakwa menjawab surat-suratnya ada namun Terdakwa tidak menyerahkan surat-surat mobil CR V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) selanjutnya ada seorang Polisi bertanya kepada Terdakwa "Apakah dari anggota TNI, dimana satuannya, dijawab oleh Terdakwa "Saya anggota TNI dari Kodam IV/Diponegoro" selanjutnya anggota Polres Sukoharjo tersebut mengajak Terdakwa ke kantor Polres Sukoharjo namun Terdakwa tidak bersedia dan masih menunggu di tepi jalan, sesaat kemudian datang petugas dari Denpom IV/4 Surakarta dengan pakaian dinas. 15. Bahwa setelah Terdakwa melihat kedatangan petugas dari Denpom IV/4 Surakarta Terdakwa panik dan trauma karena sudah mengerti salah kemudian Terdakwa lari dan dikejar hingga tertangkap oleh petugas dari Denpom IV/4 Surakarta, selanjutnya Terdakwa, Saksi-9, dan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) di bawa ke Kantor Denpom IV/4 Surakarta untuk dimintai keterangan, pada tanggal 30 Oktober Terdakwa diserahkan ke Denpom IV-5 Semarang. 16. Bahwa mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) tersebut merupakan kredit macet di leasing Adira yang masih menjadi barang jaminan dan dijual dengan harga dibawah pasaran/pada
22 umumnya dimana dengan keadaan mobil tersebut pada saat itu masih pasaran kurang lebih Rp.100.000.000,00(seratus juta rupiah) apabila surat-suratnya lengkap, sehingga mobil tersebut patut dicurigai sebagai suatu hasil dari kejahatan. 17. Bahwa Terdakwa menyadari perbuatan Terdakwa membeli mobil tersebut tanpa dilengkapi dengan surat-surat kepemilikan yang sah adalah bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku namun Terdakwa tetap lakukan karena tergiur dengan keuntungan yang besar. 18. Bahwa atas perbuatan Terdakwa tersebut, Terdakwa merasa bersalah, menyesali perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi dan atas perbuatan Terdakwa tersebut Terdakwa belum menikmati keuntungannya bahkan Terdakwa kehilangan uang sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah) dan Terdakwa tidak jadi berangkat sekolah Caba padahal saat kejadian perkara ini Terdakwa sedang mengikuti seleksi Caba Reg dan sudah dinyatakan lulus. Menimbang, bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan berupa : 1.
Barang-barang : a. 1 (satu) unit Mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) warna abu-abu metalik tahun pembuatan 2005 Nomor rangka MHRRD68405J000114, Nomor mesin K24A11230091, mobil yang dibeli oleh Terdakwa dari Sdr. Mardiyanto (Saksi-2) yang rencananya akan dijual kembali kepada Sdr. Hanafi. b. 1 (satu) buah Kunci Kontak mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) tersebut.
2.
Surat-surat : a. 1 (satu) lembar STNK mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW an. Andrian Kurniadi Tan alamat Puri Anjasmoro Blok L 16/9 semarang berlaku sampai dengan tanggal 04-03-2015 (pajak mati), sebagai kelengkapan surat barang bukti satu unit mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) yang dijadikan barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa barang bukti berupa barang-barang dan surat tersebut telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi yang hadir di persidangan serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, setelah diperiksa dan diteliti dengan cermat, ternyata berhubungan dan bersesesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa. Menimbang, bahwa Saksi-1 Sdr. Agus Wibisono selaku perwakilan perusahaan PT Adira Dinamika Multi Finance di persidangan mengajukan bukti tambahan berupa : a. 1 (satu) lembar Surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) dari Polrestabes Semarang Nomor B/1220/VIII/2015/Reskrim tanggal 24 Agustus 2015 yang menerangkan bahwa sampai saat ini laporan pengaduan Nomor Rekom/28/V/2015/ Jateng/Restabes Smg tanggal 11 Mei 2015 atas nama Pelapor Agus Wibisono terhadap Terlapor Sdri. Wieke Puspa Andriani yang berkaitan dengan keterlambatan/tunggakan pembayaran cicilan terhadap satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu metalik tahun 2005 Nomor Polisi H7880UW, dimana satu unit mobil tersebut dipakai sebagai barang bukti dalam perkara ini. b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan No. 0415165001962 tanggal 5 September 2016 tentang keberadaan BPKB satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu metalik tahun
23 2005 Nomor Polisi H7880UW, nama pada BPKB Adrian Kurniadi Tan, Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000114, yang menerangkan BPKB satu unit mobil tersebut berada pada penguasaan PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE, dimana satu unit mobil tersebut sebagai barang bukti dalam perkara ini. c. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan di atas meterai 6000 tanggal 5 September 2016 dari Sdri. Wieke Puspa Andriani yang dibuat di rumah Sdri. Wieke Puspa Andriani yang beralamat di Jl. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambak Aji Kec. Ngalian Kota Semarang yang pada intinya Sdri. Wieke Puspa Andriani mengakui kesalahannya tidak membayar angsuran sejak bulan Desember 2013 atas pengambilan kredit satu Unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW, dimana satu unit mobil tersebut menjadi barang bukti dalam perkara ini. d. 1 (satu) lembar Surat Pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan(SP2HP) dari Polrestabes Semarang Nomor B/1687/IX/2016/Reskrim tanggal 6 September 2016 yang menerangkan bahwa perjanjian pembiayaan atas satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000114, (Perjanjian Kredit Nomor : 041513201423 tanggal 14 Mei 2013 yang dibuat di bawah tangan), kemudian perjanjian Fidusia dibukukan dan diterbitkan dengan Sertifikat Nomor : W13.266893.AH.05.01 Tahun 2013 tanggal 9 Juli 2013, berdasarkan Akta Notaris Nomor : 185 tanggal 3 Juli 2013, dengan demikian dapat diketahui bahwa sejak awal berjalannya perjanjian pembiayaan antara pihak PT. Adira Dinamika Multi Finance TBK (penerima fidusia) dengan dibitur atas nama Sdri. Wieke Puspa Andriani (pemberi fidusia) tidak serta merta diikuti dengan perjanjian fidusia secara langsung dan perjanjian fidusia baru dibuat pada tanggal 9 Juli 2013, oleh karenanya UU Nomor 42 tahun 2009 tentang Jaminan Fidusia tidak dapat diterapkan dalam perkara ini dan rencana tindak lanjut Penyidik akan menghentikan penyelidikan perkara tersebut. e. 1 (satu) lembar Surat Tanda Bukti Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor : Rekom/28/ V/2015/Jtg/Restabes tanggal 11 Mei 2015, sebagai bukti adanya laporan pengaduan terhadap Sdri. Wieke Puspa Andriani yang diduga telah memindah tangankan tanpa ijin terhadap satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000 114 yang belum lunas angsuran kreditnya kepada PT Adira Finance Cabang Semarang Jl. Jendral Sudirman No. 234 Kota Semarang. f. 2 (dua) lembar foto dokumentasi yang diambil oleh Sdr. Agus Wibisono (Saksi-1) menggunakan handphone Black Berry saat pembuatan Surat Pernyataan yang dibuat pada tanggal 5 September 2016 sekira pukul 22.06 Wib yang dibuat di rumah Sdri. Wieke Puspa Andriani yang beralamat di Jl. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambak Aji Kec. Ngalian Kota Semarang. Menimbang, bahwa barang bukti tambahan yang diajukan oleh Saksi-1 tersebut setelah diperiksa dan diteliti dengan cermat saling bersesuaian dengan alat bukti lain sehingga barang-barang bukti tambahan yang diajukan oleh Saksi-1 tersebut dapat diterima sehingga dapat memperkuat pembuktian dan penentuan status barang bukti dalam perkara ini. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan keterangan para saksi dibawah sumpah di persidangan serta bukti-bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Magetan Jawa Timur Kodam V/Brawijaya selama 5 (lima)
24 bulan, lulus dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya mengikuti pendidikan kejuruan Arhanud di Pusdik Arhanud Malang selama 3 (tiga) bulan, setelah selesai ditugaskan di Yon Arhanudse-15 Dam IV/Diponegoro sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berdinas aktif dengan pangkat Kopda NRP. 31020186980181. 2. Bahwa benar Terdakwa dalam perkara ini pernah ditahan, pernah dijatuhi hukuman disiplin, sudah berkeluarga punya dua anak, belum pernah tugas operasi militer dan belum pernah dijatuhi hukuman pidana. 3. Bahwa benar pada tanggal 14 Mei 2013 telah dilakukan perjanjian kredit antara PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Semarang 2 yang bergerak dibidang pembiayaan kredit mobil dengan Nasabah atas nama Sdri. Wieke Puspa Andriani alamat JI. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambakaji Kec. Ngaliyan Semarang dengan Surat Perjanjian Nomor 041513201423 dan sertifikat jaminan Fidusia Nomor W13.266893.AH.05.01 tahun 2013 untuk kredit 1(satu) unit mobil jenis Honda CR-V Nopol H 7880 UW warna Abu-abu Metalik tahun 2005 nomor rangka MHRRD68405J000114 Nomor mesin K24A11230091 dengan nilai jaminan sebesar Rp. 174.528.000,00(seratus tujuh puluh empat juta lima ratus dua puluh delapan ribu rupiah), diangsur selama 48 (empat puluh delapan) bulan, setiap bulan sebesar Rp.3.636.000,00 (tiga juta enam ratus tiga puluh enam ribu rupiah) terhitung mulai tanggal 14 Mei 2013. 4. Bahwa benar Sdri. Wieke Puspa Andriani baru mengangsur sebanyak 7 (tujuh) kali dan untuk angsuran yang ke-8 (delapan) tidak melakukan pembayaran sampai jatuh tempo pada tanggal 14 Desember 2013 sampai dengan saat ini, selanjutnya PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Semarang 2 telah melakukan upaya penagihan dan pencarian serta memberikan surat peringatan dan somasi beberapa kali kepada Sdri. Wieke Puspa Andriani namun Sdri. Wieke Puspa Andriani tidak mengindahkan bahkan sampai saat perkara ini dilaporkan tidak tau keberadaannya. 5. Bahwa benar selanjutnya PT Adira membuat pengaduan ke Unit Reskrim Polrestabes Semarang dan dari pihak Kepolisian Nasabah atas nama Sdri. Wieke Puspa Andriani sebagai terlapor berdasarkan Surat Tanda Bukti Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor : Rekom/28/ V/2015/Jtg/Restabes tanggal 11 Mei 2015 kemudian oleh Penyidik Polrestabes Semarang dilakukan pemanggilan kepada Sdri. Wieke Puspa Andriani sebanyak dua kali namun tidak datang memenuhi panggilan. 6. Bahwa benar pada bulan Oktober 2014 Sdr. Slamet (Saksi-5) bertemu dengan Sdr. Muji dan mengatakan bahwa Saksi-5 lagi mencari mobil untuk keperluan sehari-hari guna mendukung usaha Saksi-5 mencari barang bekas (rongsokan) yang dikelola Saksi5 sendiri, 3 (tiga) hari kemudian Saksi-5 dihubungi Sdr. Muji memberitahu ada mobil merk Honda CR-V 2.4 Metik tahun 2005 warna Abu-abu Metalik dengan Nopol H 7880 UW Nomor rangka MHRRD68405J000114, Nomor mesin K24A11230091 milik Sdri. Wieke Puspa Andriani, setelah itu Saksi-5, Sdr. Muji dan Sdri. Wieke Puspa Andriani bertemu di cafe Foryu di dekat jalan tol Kalirejo. 7. Bahwa benar setelah terjadi kesepakatan, Saksi-5 menerima gadai mobil jenis Honda CR-V tersebut sebesar Rp.40.000.000,00(empat puluh juta rupiah) dengan dilengkapi STNK, selanjutnya pada bulan November 2014 Sdri. Wieke Puspa Andriani menebus mobil tersebut dengan mengembalikan uang gadai kepada Saksi-5 sebesar Rp.40.000.000,00(empat puluh juta rupiah). 8. Bahwa benar pada bulan Desember 2014 Sdr. Muji menghubungi Saksi-5 kembali dan mengatakan kalau mobil Honda CR-V milik Sdri. Wieke mau digadai lagi sebesar Rp.37.500.000,00(tiga puluh tujuh lima ratus ribu rupiah), selanjutnya Saksi-5 mentransfer uang tersebut ke nomor rekening BRI atas nama Sdr. Muji sebesar Rp.37.500.000,00(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) setelah itu Sdr. Muji mengantar mobil tersebut kepada Saksi-5 di daerah Lemah Abang Ungaran.
25 9. Bahwa benar pada bulan April 2015 Sdr. Wibowo (Saksi-6) ditelepon oleh Saksi-5 memberitahu bahwa Saksi-5 membutuhkan uang dengan jaminan mobil jenis Honda CRV 2.4 tahun 2005 warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW sesuai STNK dan BPKB yang telah dipalsu dengan Nopol H 7086 JH. 10. Bahwa benar pada bulan September 2015 Saksi-6 menghubungi Sdr. Hendry Purnomo alias Hendrik (Saksi-7) untuk ikut mencarikan yang bisa menerima gadai/beli mobil tersebut karena Sdri. Wieke Puspa Andriani selaku pemilik mobil tersebut sudah tidak menebusnya 11. Bahwa benar selanjutnya Saksi-7 menghubungai Sdr. Wiwit Tabah Hadiyanto (Saksi-8) meminta tolong mencarikan calon pembeli atau calon penerima gadai 1(satu) unit mobil Honda CR-V dengan harga penawaran sebesar Rp.35.000.000,00(tiga puluh lima juta rupiah). 12. Bahwa benar kemudian Saksi-8 menghubungi teman-teman yang kira-kira bersedia membeli atau menerima gadai mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW yang telah dipalsu dengan Nopol H 7086 JH diantaranya kepada Sdr. Mardiyanto alias Antok (Saksi-2). 13. Bahwa benar pada tanggal 22 September 2015 sekira pukul 19.00 Wib Saksi-2 menghubungi Kopda Kasdi (Terdakwa) menanyakan apakah Terdakwa mempunyai teman di Arhanud Bontang Kaltim karena Saksi-2 akan minta bantuan untuk mengurus pekerjaan, disela pembicaraan tersebut Terdakwa menanyakan apakah ada barang (yang berkaitan dengan pekerjaan Saksi-2 sebagai depkolektor), Saksi-2 menjelaskan ada berupa 1(satu) unit mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 kredit macet/pedotan pemiliknya sudah lama tidak mengurus dengan harga Rp.37.000.000,00 (tiga puluh tujuh rupiah). 14. Bahwa benar kemudian Terdakwa beberapa kali menawar mobil tersebut dan Saksi-2 sampaikan kepada Saksi-7 yang pada saat itu Saksi-7 mematok penawaran sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah) dengan imbalan sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah). 15. Bahwa benar setelah terjadi kesepakatan harga Terdakwa meminta kepada Saksi-7 dan Saksi-2 agar mobil CR-V warna abu-abu tahun 2005 tersebut segera dikirim di daerah atas wilayah sekitar asrama Yonarhanudse-15 dam IV/Diponegoro, pada awanya Saksi-7 keberatan/takut namun akhirnya Saksi-7 menyetujuinya, karena saat itu sudah sore maka pengiriman mobil tersebut dilakukan keesokan harinya. 16. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 10.00 Wib Saksi-2 menghubungi Saksi-7 menanyakan kapan mobil CR-V tersebut dikirim, Saksi-7 menjawab sebentar lagi dan akan segera menghampiri Saksi-2 di kantor Leasing PT Andalan JI. Puri Anjasmoro raya no. 23 Semarang. 17. Bahwa benar sekira pukul 14.00 Wib Saksi-7 dan Saksi-8 menghampiri Saksi2 di kantor leasing PT. Andalan dengan menggunakan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005, sebelum berangkat Saksi-2 telah menghubungi Terdakwa terlebih dahulu memberitahu jika mobil akan dikirim, kemudian Saksi-2, Saksi-7 dan Saksi-8 berangkat mengantar mobil tersebut. 18. Bahwa benar sesampainya di Gajah Mungkur Semarang Saksi-2 ditelepon oleh Terdakwa menanyakan posisi keberadaan, Saksi-2 menyampaikan kepada Terdakwa posisi Saksi-2 Saksi-7 dan Saksi-8 sudah sampai di Gajah Mungkur, kemudian Terdakwa meminta kepada Saksi-2 agar bertemu di depan Indomart Kaliwiru dekat SPBU, sekira pukul 15.00 Wib Saksi-2 Saksi-7 dan Saksi-8 bertemu dengan Terdakwa di depan Indomart Kaliwiru.
26 19. Bahwa benar kemudian Terdakwa mengecek kondisi mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 dan menanyakan apakah Nopol H 7086 JH yang terpasang di mobil tersebut aslinya lalu Saksi menjawab mungkin aslinya, selanjutnya Terdakwa meminta STNK mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005, setelah Terdakwa melihat STNKnya ternyata didalam STNK tertera Nopol H 7880 UW tidak sama yang dipasang di mobil, tanpa ban cadangan namun Terdakwa tidak mempermasalahkan, setelah selesai melakukan pengecekan, selanjutnya Terdakwa mau membeli mobil tersebut dan langsung menyerahkan uang kepada Saksi-7 sebesar Rp. 29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah) tanpa kwintasi, kekmudian setelah Saksi-7 menerima uang langsung menyerahkan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 dengan Nopol palsu H 7086 JH kepada Terdakwa beserta STNK an. Andrian Kurniadi Tan alamat Puri Anjasmoro L 16/9 Semarang dan sebuah kunci kontak tanpa disertai BPKB dan tanda terima, selanjutnya pada kesempatan tersebut Terdakwa juga menyerahkan uang jasa kepada Saksi-2 sebesar Rp.500.000,00 (lima ratus ribu rupiah). 20. Bahwa benar setelah Terdakwa menerima satu unit mobil CR-V tersebut Terdakwa memberikan uang kepada Saksi-2 sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah) selanjutnya langsung pergi mengendarai mobil tersebut pulang ke Asrama Yonarhanudse-15 Dam IV/Diponegoro, kemudian Saksi-2, Saksi-7, dan Saksi-8 kembali meninggalkan tempat tersebut dengan menggunakan mobil taxi dan di perjalanan, Saksi7 memberikan uang jasa kepada Saksi-8 sebesar Rp.800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah) yang dibagi dua dengan Saksi-2 sehingga masing-masing mendapat jasa sebesar Rp.400.000,00(empat ratus ribu rupiah) kemudian Saksi-2 memberikan uang kepada Saksi-8 sebesar Rp.200.000,00(dua ratus ribu rupiah) untuk ongkos taxi namun hanya hanya habis Rp.100.000,00(seratus ribu rupiah) sehingga Saksi-8 mendat upah Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah, sedangkan Saksi-2 terima dari kegiatan membantu menjual mobil tersebut sebesar Rp.700.000,00(tujuh ratus ribu rupiah). 21. Bahwa benar selanjutnya pada tanggal 25 Oktober 2015 sekira pukul 12.00 Wib Terdakwa menghubungi dan menawarkan mobil tersebut dijual dengan harga terima bersih seharga Rp.35.000.000,00(tiga puluh lima juta rupiah) kepada teman Terdakwa bernama Sdri. Trisianti Handayani (Saksi-9) alamat Ds. Sarirejo Rt. 02 Rw. 04 Kel. Sarirejo kec. Kaliwungu kab. Kendal, selanjutnya Saksi-9 berjanji akan mencarikan pembelinya. 22. Bahwa benar pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2015 sekira pukul 08.00 Wib Saksi-9 menghubungi Terdakwa melalui HP menyampaikan jika sudah ada pembeli mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol palsu H 7086 JH, Nopol sesuai STNK H 7880 UW bernama Sdr. Hanafi alamat Serengan Sukoharjo dan sanggup membeli seharga Rp.40.000.000,00(empat puluh juta rupiah) namun sebelumnya akan melihat mobil tersebut terlebih dahulu, kemudian Saksi-9, Terdakwa dan Sdr. Hanafi menyepakati bertemu di pusat kerajinan mebel Serengan Sukoharjo. 23. Bahwa benar kemudian Terdakwa meminta Saksi-9 menunggu di tempat/pos ojek di JI. Kesatrian Jatingaleh Semarang dan sekira pukul 15.00 Wib Saksi-9 ditemui Terdakwa dengan membawa 1 (satu) unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol palsu H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) selanjutnya Terdakwa dan Saksi-9 berangkat bersama-sama menuju pusat kerajinan mebel Serengan Sukoharjo yang sudah disepakati untuk menemui Sdr. Hanafi. 24. Bahwa benar pada Rabu tanggal 28 Oktober 2015 sewaktu Bripka Bambang (Saksi-4) dan beberapa anggota Satreskrim Polres Sukoarjo kembali dari TKP (pencurian di Ds. Gedangan Kec. Grogol Kab. Sukoharjo) kembali ke arah Sukoharjo sampai di selatan jembatan Bacem Kec. Grogol disalip kendaraan jenis Honda CR-V Nopol H 7086 JH (kendaraan tersebut dari belakang seperti kendaraan Carens dalam kasus pencurian) selanjutnya Saksi-4 mengecek Nopol Mobil CR-V tersebut melalui piket Samsat Sukoharjo dan diberi jawaban bahwa Nopol H 7086 JH untuk kendaraan jenis Sedan Accord, selanjutnya Saksi-4 dan beberapa anggotanya mengikuti dari belakang
27 kendaraan tersebut yang berjalan ke arah Sukoharjo dengan jarak kurang lebih 25 meter, setelah sampai di simpang tiga kendaraan tersebut berhenti di pojok jalan simpang tiga utara kantor Pemda Sukoharjo. 25. Bahwa benar kemudian sekira pukul 20.01 Wib Saksi-4 menghubungi Kanit Opsnal Reskrim Polres Sukoarjo (Aiptu Sriyadi) untuk melaporkan bahwa ada kendaraan jenis Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol tidak sesuai dengan fisiknya (aslinya) dan petunjuk dari Kanit Opsnal supaya dilakukan pemeriksaan, selanjutnya Saksi-4 dan anggota melakukan pemeriksaan terhadap pengemudi kendaraan tersebut (Terdakwa) yang saat itu bersama-sama dengan Saksi-9 dan setelah diperiksa Terdakwa tidak mau menunjukkan surat-suratnya dan mengaku anggota TNI Kodam IV/Diponegoro dan Saksi-4 berbalik tanya kepada Terdakwa "Sedang apa”, dijawab Terdakwa menunggu teman/saudara. 26. Bahwa benar kemudian Brigadir Nanang menghubungi Piket Denpom IV/4 Surakarta Pelda Tino Sidiq (Saksi-3), setelah datang Saksi-3 anggota Denpom IV/4 Surakarta sampai di TKP Terdakwa melarikan diri ke seberang jalan sebelah timur lalu dikejar oleh Saksi-3, setelah tertangkap selanjutnya dilakukan pemeriksaan identitas Terdakwa dan kendaraan jenis Honda CR-V Nopol palsu H 7086 JH, dimana kendaraan tersebut rencananya akan dijual kembali oleh Terdakwa kepada Sdr. Hanafi melalui Saksi-9. 27. Bahwa benar selanjutnya Terdakwa, Saksi-9, dan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol palsu H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) di bawa ke Kantor Denpom IV/4 Surakarta untuk dimintai keterangan, kemudian pada tanggal 30 Oktober 2015 Terdakwa diserahkan ke Denpom IV-5 Semarang. 28. Bahwa benar mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol palsu H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) nomor rangka MHRRD68405J000114 Nomor mesin K24A11230091 tersebut merupakan kredit macet di leasing Adira Dinamika Multi Finance Cabang Semarang 2 Car Jl. Jenderal Sudirman Nomor 234 Kota Semarang yang masih menjadi barang jaminan dan dijual dengan harga dibawah pasaran/pada umumnya dimana dengan keadaan mobil tersebut pada saat itu masih pasaran kurang lebih Rp.100.000.000,00(seratus juta rupiah) sampai dengan Rp.140.000.000,00(seratus empat puluh juta rupiah) apabila surat-suratnya lengkap, sehingga mobil tersebut patut dicurigai sebagai suatu hasil dari kejahatan. 29. Bahwa benar Terdakwa menyadari perbuatan Terdakwa membeli mobil tersebut tanpa dilengkapi dengan surat-surat kepemilikan yang sah adalah bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku namun Terdakwa tetap lakukan karena tergiur dengan keuntungan yang besar. 30. Bahwa benar dalam persidangan tanggal 5 September 2016, Sdr. Agus Wibisono (Saksi-1) mengajukan bukti tambahan kepada Majelis Hakim untuk memperkuat keterangan Saksi-1 berupa 1 (satu) lembar Surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) dari Polrestabes Semarang Nomor : B/1220/VIII/2015/Reskrim tanggal 24 Agustus 2015 yang menerangkan bahwa sampai saat ini laporan pengaduan Nomor Rekom/28/V/2015/ Jateng/Restabes Smg tanggal 11 Mei 2015 atas nama Pelapor Agus Wibisono terhadap Terlapor Sdri. Wieke Puspa Andriani yang berkaitan dengan keterlambatan/tunggakan pembayaran cicilan dan dugaan penggelapan terhadap satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu metalik tahun 2005 Nomor Polisi H 7880 UW. 31. Bahwa benar pada tanggal 5 September 2016 setelah selesai mengikuti persidangan, Saksi-1 langsung menuju kantor Polrestabes Semarang untuk mengambil Surat Tanda Bukti penerimaan laporan pengaduan di bagian Reskrim umum, setelah sampai Saksi-1 bertemu dengan penyidik Reskrim Umum atas nama Aiptu Suparno Nrp. 750320 kemudian Saksi-1 menyampaikan perkembangan persidangan yang sedang
28 berlangsung di Pengadilan Militer Semarang dan mengatakan kemungkinan barang bukti satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu metalik tahun 2005 Nomor Polisi H7880UW yang menjadi barang bukti akan dilimpahkan ke Polrestabes untuk dijadikan barang bukti dalam perkara Sdri. Wieke Puspa Andriani. 32. Bahwa benar selanjutnya Aiptu Suparno menjelaskan ada kendala dalam penyelidikan perkara yang diadukan Saksi-1 atas nama PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang Semarang 2 kepada Sdri. Wieke Puspa Andriani karena perjanjian pembiayaan atas satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW pendaftaran Fidusianya tidak sesuai dengan ketentuan sehingga tidak dapat diproses sesuai ketentuan hukum sehingga rencana penyelidikan perkara yang diadukan oleh Saksi-1 tidak dapat dilanjutkan dan akan dihentikan selanjutnya Aiptu Suparno menyarankan agar Saksi-1 menemui Sdri. Wieke Puspa Andriani untuk diselesaikan secara musyawarah sehingga tidak ada yang saling dirugikan. 33. Bahwa benar pada malam harinya Saksi-1 berusaha mencari Sdri. Wieke Puspa Andriani di alamat tempat tinggalnya di Jl. Wahyu Asri Utara Ngalian Kota Semarang, saat sampai di rumahnya hanya bertemu orang tuanya dan informasi orang tuanya Sdri. Wieke Puspa Andriani sedang berada di Jakarta namun tidak sengaja Saksi-1 melihat Sdri. Wieke Puspa Andriani keluar dari kamar dan langsung mengatakan “Itu ibu Wieke”, dengan tingkah malu, Sdri. Wieke akhirnya mau menemui Saksi-1, kemudian Saksi-1 menceritakan perkembangan perkara yang Terdakwa alami di sidang Pengadilan Militer dimana mobil Honda CR-V warna Abu-abu metalik tahun 2005 Nomor Polisi H7880UW milik Sdri. Wieke yang angsurannya macet sejak bulan Desember 2015 jadi barang bukti dalam perkara Terdakwa. 34. Bahwa benar mendengar penjelasan Saksi-1 tersebut, Sdri. Wieke Puspa Andriani bermohon kepada Saksi-1 agar keberadaannya dirahasiakan dan Sdri. Wieke sempat mengatakan bahwa awal Sdri. Wieke menggadaikan mobil tersebut adalah kepada seorang polisi kemudian Sdr. Wieke mengatakan sudah tidak mau lagi berurusan dengan mobil tersebut dan bersedia membuat Surat Pernyataan bahwa ia mengaku bersalah karena tidak melanjutkan pembayaran angsuran kredit mobil tersebut sejak bulan Desember 2015 sampai dengan sekarang dan mengembalikan sepenuhnya penguasaan mobil barang bukti tersebut kepada pihak PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang 2 Semarang. 35. Bahwa benar pembuatan Surat Pernyataan oleh Sdri. Wieke Puspa Andriani yang dibuat di rumah Sdri. Wieke Puspa Andriani di rumahnya yang beralamat di Jl. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambak Aji Kec. Ngalian Kota Semarang pada tanggal 5 September 2016 pukul 22.06 adalah dilakukan atas kemauan Sdri. Wieke Puspa Andriani sendiri tanpa ada paksaan dan sempat Saksi-1 dokumentasikan dengan HP Black Berry milik Saksi-1, kemudian Saksi-1 memperlihatkan HP Black Berry dan benar foto tersebut ada lengkap dengan tanggal dan jam pengambilan foto tersebut. 36. Bahwa benar di persidangan tanggal 7 September 2016 Saksi-1 kembali mengajukan bukti tambahan berupa 1 (satu) lembar Surat Keterangan No. 0415165001962 tanggal 5 September 2016 tentang keberadaan BPKB satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu metalik tahun 2005 Nomor Polisi H7880UW, nama pada BPKB Adrian Kurniadi Tan, Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000114, yang menerangkan BPKB satu unit mobil tersebut berada pada penguasaan PT. Adira Dinamika Multi Finance yang saat ini berada di kantor pusat Jakarta karena masih dalam permasalahan, 1 (satu) lembar Surat Pernyataan di atas meterai 6000 tanggal 5 September 2016 dari Sdri. Wieke Puspa Andriani yang dibuat di rumah Sdri. Wieke Puspa Andriani yang beralamat di Jl. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambak Aji Kec. Ngalian Kota Semarang yang pada intinya Sdri. Wieke Puspa Andriani mengakui kesalahannya tidak membayar angsuran sejak bulan Desember 2013 atas pengambilan kredit satu Unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW, dimana satu unit mobil tersebut menjadi
29 barang bukti dalam perkara ini, 1 (satu) lembar Surat Pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) dari Polrestabes Semarang Nomor B/1687/IX/2016/Reskrim tanggal 6 September 2016 yang menerangkan bahwa perjanjian pembiayaan atas satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000114, (Perjanjian Kredit Nomor : 041513201423 tanggal 14 Mei 2013 yang dibuat di bawah tangan), kemudian perjanjian Fidusia dibukukan dan diterbitkan dengan Sertifikat Nomor : W13.266893.AH.05.01 Tahun 2013 tanggal 9 Juli 2013, berdasarkan Akta Notaris Nomor : 185 tanggal 3 Juli 2013, dengan demikian dapat diketahui bahwa sejak awal berjalannya perjanjian pembiayaan antara pihak PT. Adira Dinamika Multi Finance TBK (penerima fidusia) dengan dibitur atas nama Sdri. Wieke Puspa Andriani (pemberi fidusia) tidak serta merta diikuti dengan perjanjian fidusia secara langsung dan perjanjian fidusia baru dibuat pada tanggal 9 Juli 2013, oleh karenanya UU Nomor 42 tahun 2009 tentang Jaminan Fidusia tidak dapat diterapkan dalam perkara ini dan rencana tindak lanjut Penyidik akan menghentikan penyelidikan perkara tersebut, 1 (satu) lembar Surat Tanda Bukti Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor : Rekom/28/ V/2015/Jtg/Restabes tanggal 11 Mei 2015, sebagai bukti adanya laporan pengaduan terhadap Sdri. Wieke Puspa Andriani yang diduga telah memindah tangankan tanpa ijin terhadap satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000 114 yang belum lunas angsuran kreditnya kepada PT Adira Finance Cabang Semarang Jl. Jendral Sudirman No. 234 Kota Semarang dan 2 (dua) lembar foto dokumentasi yang diambil oleh Sdr. Agus Wibisono (Saksi-1) menggunakan handphone Black Berry saat pembuatan Surat Pernyataan yang dibuat pada tanggal 5 September 2016 sekira pukul 22.06 Wib yang dibuat di rumah Sdri. Wieke Puspa Andriani yang beralamat di Jl. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambak Aji Kec. Ngalian Kota Semarang. Menimbang, bahwa lebih dahulu majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : 1. Bahwa Majelis sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, namun Majelis Hakim akan membuktikan sendiri dalam putusan ini sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan 2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam akhir putusan ini. Menimbang, bahwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer Terdakwa dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan yang disusun secara Tunggal yaitu pasal 480 ke-1 KUHP. Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan menguraikan satu persatu unsurunsur dalam pasal pasal 480 ke-1 KUHP tersebut, sebagai berikut : Unsur ke satu : “Barang siapa” Unsur ke dua : “Membeli, menyewa, menerima gadai, menerima hadiah atau menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan suatu benda. Unsur ke tiga : Yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan Menimbang, bahwa mengenai unsur ke satu “Barang siapa” tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud dengan pengertian "Barang siapa" adalah subyek hukum,
30 sedangkan yang dimaksud subyek hukum dalam KUHP adalah orang atau badan hukum. Bahwa yang dimaksud dengan orang sebagai subyek hukum pidana adalah seperti yang diatur dalam pasal 2 sampai pasal 9 KUHP, dalam rumusan pasal tersebut adalah semua Warga Negara Indonesia dan termasuk Warga Negara Asing yang memenuhi persyaratan yang diatur dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP tersebut, yang dalam hal ini termasuk pula anggota angkatan perang (anggota Tentara Nasional Indonesia) sebagai Warga Negara Indonesia. Dalam hal subyek hukum adalah seorang prajurit TNI maka pada waktu melakukan tindak pidana harus masih dalam dinas aktif yakni belum mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya. Berdasarkan keterangan para Saksi yang diberikan di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan barang bukti yang diajukan di persidangan yang bersesuaian antara satu dengan yang lainnya telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1. Bahwa benar di persidangan Oditur Militer menghadapkan seorang Terdakwa dalam perkara ini dan setelah diperiksa identitasnya adalah bernama Sdr. Kasdi anggota TNI AD, identitas Terdakwa tersebut sama dengan identitas Terdakwa yang tercantum dalam berkas perkaranya, di dalam Kepera dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera Nomor Kep/109/Pera/III/2016 tanggal 15 Maret 2016 dan di dalam Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Sdak/59/VII/2016 tanggal 28 Juli 2016. 2. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI-AD sejak tahun 2001 melalui pendidikan Secata PK di Dodik Magetan Jawa Timur Kodam V/Brawijaya selama 5 (lima) bulan, lulus dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya mengikuti pendidikan kejuruan Arhanud di Pusdik Arhanud Malang selama 3 (tiga) bulan, setelah selesai ditugaskan di Yon Arhanudse-15 Dam IV/Diponegoro sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berdinas aktif dengan pangkat Kopda NRP. 31020186980181. 3. Bahwa benar Sdr. Kasdi adalah anggota TNI aktif yang menjadi Terdakwa dalam perkara ini berdasarkan Keppera dan Surat Dakwaan Oditur Militer tersebut diatas sehingga Terdakwa adalah benar anggota TNI aktif sebagai subjek hukum dalam perkara ini. Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke satu “Barang siapa“ telah terpenuhi. Menimbang, bahwa mengenai unsur ke dua “Membeli, menyewa, menerima gadai, menerima hadiah atau menarik keuntungan, menjual, menyewakan, menukarkan, menggadaikan, mengangkut, menyimpan atau menyembunyikan suatu benda, yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan”, Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa yang dimaksud “Membeli” adalah suatu cara atau perbuatan/tindakan untuk mrndapatkan suatu hak kepemilikan atas suatu benda/barang menurut cara yang lazim berlaku dalam jual beli barang. Dimana dalam suatu perbuatan jual beli pada umumnya dilengkapi dengan surat-surat sah sebagai bukti dari telah terjadinya jual beli baik itu surat perjanjian jual beli, kwitansi, faktur dan sebagainya. Bahwa yang dimaksud dengan “Jual beli” tidak harus terjadi penyerahan yang diperjualbelikan, demikian juga pembayaran harganya, melainkan sudah cukup jika telah terjadi suatu kesepakatan-kesepakatan antara para pihak baik penjual maupun pembeli.
31 Bahwa yang dimaksud dengan “Menjual” adalah suatu perbuatan/tindakan untuk memindahkan barang sekaligus memindahkan hak kebendaannya kepada orang lain dengan cara-cara yang lazim berlaku dalam praktek jual beli pada umumnya. Membeli suatu barang yang berasal dari penadahan dipandang sebagai penadahan (kedua), karena penadahan yang pertama adalah kejahatan (Putusan MA tanggal 10-081956 nomor : 166/K/Kr/1967). Yang dimaksud dengan “Menyewa” adalah suatu cara/perbuatan/tindakan untuk ikut mendapatkan/menikmati atas sesuatu benda/barang milik orang lain, dengan cara memberi sesuatu imbalan/pembayaran (umumnya berupa uang) menurut jangka waktu (sesuai kebutuhan yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan “Menukar” adalah suatu perbuatan/tindakan mengganti (dengan yang lain) dengan cara dengan tanpa memberi tambahan uang. Yang dimaksud dengan “Menerima gadai” adalah menerima sesuatu barang yang berfungsi sebagai jaminan (gadai) untuk dalam jangka waktu tertentu, dimana si penerima gadai itu telah melepaskan uang kepada pihak lain. Jadi dalam hal ini kembalinya barang/uang itu masih dapat diharapkan, asal saja masing-masing pihak dapat menyelesaikan kewajibannya. Yang dimaksud dengan “Hadiah (menerima imbalan)” adalah suatu pemberian, ganjaran, imbalan yang diterima oleh seseorang yang dianggap telah berjasa karena suatu karya untuk pihak /orang lain, dalam hal ini termasuk juga suatu pemberian, ganjaran atau imbalan yang berujud barang dari hasil kejahatan. Yang dimaksud dengan “Menarik keuntungan” adalah mengambil/mendapatkan sesuatu kelebihan/laba (pada umumnya berupa uang) atas sesuatu barang yang mempunyai nilai ekonomi (dalam hal ini barang-barang hasil kejahatan). Yang dimaksud dengan “Mengangkut” adalah membawa untuk memindahkan sesuatu barang (dalam hal ini hasil kejahatan) baik karena kemauan sendiri/orang lain. Yang dimaksud dengan “Menyimpan atau menyembunyikan barang” adalah menempatkan sedemikian rupa sesuatu barang, sehingga tidak bisa dilihat atau didekati untuk disentuh oleh orang lain. Yang dimaksud dengan “Benda” adalah barang bergerak yang mempunyai nilai ekonomis dapat diterima akal untuk mendapat suatu keuntungan. Bahwa oleh karena unsur ini mengandung beberapa alternatif perbuatan maka Majelis Hakim berpendapat cukup jika salah satu unsur atau beberapa unsur saja telah terpenuhi, artinya tidak harus semuanya terpenuhi, tetapi sesuai dengan fakta hukum yang terungkap dalam persidangan. Dari keterangan Terdakwa dan keterangan para Saksi dibawah sumpah di persidangan serta barang bukti yang diajukan di persidangan diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada tanggal 14 Mei 2013 telah dilakukan perjanjian kredit antara PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Semarang 2 yang bergerak dibidang pembiayaan kredit mobil dengan Nasabah atas nama Sdri. Wieke Puspa Andriani alamat JI. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambakaji Kec. Ngaliyan Semarang dengan Surat Perjanjian Nomor 041513201423 dan sertifikat jaminan Fidusia Nomor W13.266893.AH.05.01 tahun 2013 untuk kredit 1(satu) unit mobil jenis Honda CR-V Nopol H 7880 UW warna Abu-abu Metalik tahun 2005 nomor rangka
32 MHRRD68405J000114 Nomor mesin K24A11230091 dengan nilai jaminan sebesar Rp. 174.528.000,00(seratus tujuh puluh empat juta lima ratus dua puluh delapan ribu rupiah), diangsur selama 48 (empat puluh delapan) bulan, setiap bulan sebesar Rp.3.636.000,00 (tiga juta enam ratus tiga puluh enam ribu rupiah) terhitung mulai tanggal 14 Mei 2013. 2. Bahwa benar Sdri. Wieke Puspa Andriani baru mengangsur sebanyak 7 (tujuh) kali dan untuk angsuran yang ke-8 (delapan) tidak melakukan pembayaran sampai jatuh tempo pada tanggal 14 Desember 2013 sampai dengan saat ini, selanjutnya PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Cabang Semarang 2 telah melakukan upaya penagihan dan pencarian serta memberikan surat peringatan dan somasi beberapa kali kepada Sdri. Wieke Puspa Andriani namun Sdri. Wieke Puspa Andriani tidak mengindahkan bahkan sampai saat perkara ini dilaporkan tidak tau keberadaannya. 3. Bahwa benar selanjutnya PT Adira membuat pengaduan ke Unit Reskrim Polrestabes Semarang dan dari pihak Kepolisian Nasabah atas nama Sdri. Wieke Puspa Andriani sebagai terlapor berdasarkan Surat Tanda Bukti Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor : Rekom/28/ V/2015/Jtg/Restabes tanggal 11 Mei 2015 kemudian oleh Penyidik Polrestabes Semarang dilakukan pemanggilan kepada Sdri. Wieke Puspa Andriani sebanyak dua kali namun tidak datang memenuhi panggilan. 4. Bahwa benar pada bulan Oktober 2014 Sdr. Slamet (Saksi-5) bertemu dengan Sdr. Muji dan mengatakan bahwa Saksi-5 lagi mencari mobil untuk keperluan sehari-hari guna mendukung usaha Saksi-5 mencari barang bekas (rongsokan) yang dikelola Saksi5 sendiri, 3 (tiga) hari kemudian Saksi-5 dihubungi Sdr. Muji memberitahu ada mobil merk Honda CR-V 2.4 Metik tahun 2005 warna Abu-abu Metalik dengan Nopol H 7880 UW Nomor rangka MHRRD68405J000114, Nomor mesin K24A11230091 milik Sdri. Wieke Puspa Andriani, setelah itu Saksi-5, Sdr. Muji dan Sdri. Wieke Puspa Andriani bertemu di cafe Foryu di dekat jalan tol Kalirejo. 5. Bahwa benar setelah terjadi kesepakatan, Saksi-5 menerima gadai mobil jenis Honda CR-V tersebut sebesar Rp.40.000.000,00(empat puluh juta rupiah) dengan dilengkapi STNK, selanjutnya pada bulan November 2014 Sdri. Wieke Puspa Andriani menebus mobil tersebut dengan mengembalikan uang gadai kepada Saksi-5 sebesar Rp.40.000.000,00(empat puluh juta rupiah). 6. Bahwa benar pada bulan Desember 2014 Sdr. Muji menghubungi Saksi-5 kembali dan mengatakan kalau mobil Honda CR-V milik Sdri. Wieke mau digadai lagi sebesar Rp.37.500.000,00(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah), selanjutnya Saksi-5 mentransfer uang tersebut ke nomor rekening BRI atas nama Sdr. Muji sebesar Rp.37.500.000,00(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) setelah itu Sdr. Muji mengantar mobil tersebut kepada Saksi-5 di daerah Lemah Abang Ungaran. 7. Bahwa benar pada bulan April 2015 Sdr. Wibowo (Saksi-6) ditelepon oleh Saksi-5 memberitahu bahwa Saksi-5 membutuhkan uang dengan jaminan mobil jenis Honda CRV 2.4 tahun 2005 warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW sesuai STNK dan BPKB yang telah dipalsu dengan Nopol H 7086 JH. 8. Bahwa benar pada bulan September 2015 Saksi-6 menghubungi Sdr. Hendry Purnomo alias Hendrik (Saksi-7) untuk ikut mencarikan yang bisa menerima gadai/beli mobil tersebut karena Sdri. Wieke Puspa Andriani selaku pemilik mobil tersebut sudah tidak menebusnya 9. Bahwa benar selanjutnya Saksi-7 menghubungai Sdr. Wiwit Tabah Hadiyanto (Saksi-8) meminta tolong mencarikan calon pembeli atau calon penerima gadai 1(satu) unit mobil Honda CR-V dengan harga penawaran sebesar Rp.35.000.000,00(tiga puluh lima juta rupiah).
33 10. Bahwa benar kemudian Saksi-8 menghubungi teman-teman yang kira-kira bersedia membeli atau menerima gadai mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW yang telah dipalsu dengan Nopol H 7086 JH diantaranya kepada Sdr. Mardiyanto alias Antok (Saksi-2). 11. Bahwa benar pada tanggal 22 September 2015 sekira pukul 19.00 Wib Saksi-2 menghubungi Kopda Kasdi (Terdakwa) menanyakan apakah Terdakwa mempunyai teman di Arhanud Bontang Kaltim karena Saksi-2 akan minta bantuan untuk mengurus pekerjaan, disela pembicaraan tersebut Terdakwa menanyakan apakah ada barang (yang berkaitan dengan pekerjaan Saksi-2 sebagai depkolektor), Saksi-2 menjelaskan ada berupa 1(satu) unit mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 kredit macet/pedotan pemiliknya sudah lama tidak mengurus dengan harga Rp.37.000.000,00 (tiga puluh tujuh juta rupiah). 12. Bahwa benar kemudian Terdakwa beberapa kali menawar mobil tersebut dan Saksi-2 sampaikan kepada Saksi-7 yang pada saat itu Saksi-7 mematok penawaran sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah) dengan imbalan sebesar Rp.500.000,00(lima ratus ribu rupiah). 13. Bahwa benar setelah terjadi kesepakatan harga Terdakwa meminta kepada Saksi-7 dan Saksi-2 agar mobil CR-V warna abu-abu tahun 2005 tersebut segera dikirim di daerah atas wilayah sekitar asrama Yonarhanudse-15 dam IV/Diponegoro, pada awanya Saksi-7 keberatan/takut namun akhirnya Saksi-7 menyetujuinya, karena saat itu sudah sore maka pengiriman mobil tersebut dilakukan keesokan harinya. 14. Bahwa benar pada hari Senin tanggal 28 September 2015 sekira pukul 10.00 Wib Saksi-2 menghubungi Saksi-7 menanyakan kapan mobil CR-V tersebut dikirim, Saksi-7 menjawab sebentar lagi dan akan segera menghampiri Saksi-2 di kantor Leasing PT Andalan JI. Puri Anjasmoro raya no. 23 Semarang. 15. Bahwa benar sekira pukul 14.00 Wib Saksi-7 dan Saksi-8 menghampiri Saksi2 di kantor leasing PT. Andalan dengan menggunakan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005, sebelum berangkat Saksi-2 telah menghubungi Terdakwa terlebih dahulu memberitahu jika mobil akan dikirim, kemudian Saksi-2, Saksi-7 dan Saksi-8 berangkat mengantar mobil tersebut. 16. Bahwa benar sesampainya di Gajah Mungkur Semarang Saksi-2 ditelepon oleh Terdakwa menanyakan posisi keberadaan, Saksi-2 menyampaikan kepada Terdakwa posisi Saksi-2 Saksi-7 dan Saksi-8 sudah sampai di Gajah Mungkur, kemudian Terdakwa meminta kepada Saksi-2 agar bertemu di depan Indomart Kaliwiru dekat SPBU, sekira pukul 15.00 Wib Saksi-2 Saksi-7 dan Saksi-8 bertemu dengan Terdakwa di depan Indomart Kaliwiru. 17. Bahwa benar kemudian Terdakwa mengecek kondisi mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 dan menanyakan apakah Nopol H 7086 JH yang terpasang di mobil tersebut, selanjutnya Terdakwa meminta STNK mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005, setelah Terdakwa melihat STNKnya ternyata didalam STNK tertera Nopol H 7880 UW tidak sama yang dipasang di mobil dimana terpasang Nopol palsu H 7086 JH, tanpa ban cadangan dan tanpa dilengkapi dengan BPKB namun Terdakwa tidak mempermasalahkan, setelah selesai melakukan pengecekan, selanjutnya Terdakwa mau membeli mobil tersebut dan langsung menyerahkan uang kepada Saksi-7 sebesar Rp. 29.000.000,00(dua puluh sembilan juta rupiah) tanpa kwintasi, kekmudian setelah Saksi-7 menerima uang langsung menyerahkan mobil CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 dengan Nopol palsu H 7086 JH kepada Terdakwa beserta STNK an. Andrian Kurniadi Tan alamat Puri Anjasmoro L 16/9 Semarang dan sebuah kunci kontak tanpa disertai BPKB dan tanda terima. Berdasarkan hal tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke dua “Membeli suatu benda”, telah terpenuhi.
34 Menimbang, bahwa unsur ke tiga ”Yang diketahui atau sepatutnya harus diduga bahwa diperoleh dari kejahatan” Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa dalam delik ini tersirat dua pengertian delik dolus (kesengajaan) sebagaimana tersurat dalam kata “Diketahui” dan delik culpa yang tersurat dalam kata-kata “Sepatutnya harus diduga” yang keduanya disenafaskan. Oleh karenanya ancaman pidananya sama. Bahwa kendati unsur kesalahan “Yang diketahui dan sepatutnya harus diduga (culpa)” ditempatkan diakhir perumusan delik, namun hal tersebut telah mencakup seluruh unsur di depannya. Bahwa yang dimaksud dalam unsur ini adalah bahwa walaupun si pelaku telah mengetahui (dolus) atau sepatutnya harus diduga (culpa) bahwa barang tersebut telah diperoleh dari kejahatan, namun pada kenyataannya si pelaku tetap saja melakukan tindakan atau perbuatannya membeli, menjual dan sebagainya. Bahwa yang dimaksud dengan “Diperoleh” adalah bahwa benda/barang tersebut tidak mesti harus sudah menjadi atau milik dari orang yang merupakan sumber barang tersebut. Terjadinya kejahatan yang menjadi sumber perolehan itu tidak harus sudah berselang beberapa waktu/lama, tetapi dapat juga terjadi hampir bersamaan. Bahwa yang dimaksud dengan kata-kata “Dari kejahatan” bahwa untuk memperoleh, mendapatkan atau memiliki suatu benda tersebut tidak melalui cara-cara pemindahan hak yang lazim berlaku baik itu jual beli, tukar menukar, hibah dan sebagainya atau dengan kata lain diperoleh secara melawan hukum. Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah, serta barang bukti yang diajukan di persidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar pada awalnya Terdakwa berniat membeli mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol palsu H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) nomor rangka MHRRD68405J000114 Nomor mesin K24A11230091 tersebut merupakan kredit macet di leasing Adira Dinamika Multi Finance Cabang Semarang 2 Car Jl. Jenderal Sudirman Nomor 234 Kota Semarang atas nama Sdri. Wieke Puspa Andriani yang tidak dicicil sejak bulan Desember 2013 kemudian oleh Sdri. Wieke Puspa Andriani digadaikan/dialihkan kepada Sdr. Slamet (Saksi-5) sebanyak dua kali, yang pertama digadaikan sebesar Rp.40.000.000,00(empat puluh juta rupiah) dengan dilengkapi STNK, selanjutnya pada bulan November 2014 Sdri. Wieke Puspa Andriani menebus mobil tersebut dengan mengembalikan uang gadai kepada Saksi-5 sebesar Rp.40.000.000,00(empat puluh juta rupiah), kemudian pada bulan Desember 2014 Sdr. Muji menghubungi Saksi-5 kembali dan mengatakan kalau mobil Honda CR-V milik Sdri. Wieke mau digadai lagi sebesar Rp.37.500.000,00(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah), selanjutnya Saksi-5 mentransfer uang tersebut ke nomor rekening BRI atas nama Sdr. Muji sebesar Rp.37.500.000,00(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) setelah itu Sdr. Muji mengantar mobil tersebut kepada Saksi-5 di daerah Lemah Abang Ungaran dimana secara perjanjian kredit Sdri. Wieke Puspa Andrian seharusnya tidak boleh menggadaikan atau mengalihkan mobil tersebut kepada orang lain tanpa seijin dan sepengetahuan PT Adira Dinamika Multi Fincance Cabang 2 Semarang. 2. Bahwa benar atas perbuatan Sdri. Wieke Puspa Andriani tersebut, pihak PT Adira Dinamika Multi Finance Cabang 2 Semarang telah melakukan pengaduan berdasarkan Surat Tanda Bukti Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor : Rekom/28/ V/2015/Jtg/Restabes tanggal 11 Mei 2015 Sdr. Agus Wibisono (Saksi-1) atas nama PT Adira kepada Sdri. Wieke Puspa Andriani.
35
3. Bahwa benar mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik tahun 2005 Nopol palsu H 7086 JH (Nopol sesuai STNK H 7880 UW) nomor rangka MHRRD68405J000114 Nomor mesin K24A11230091 tersebut merupakan kredit macet di leasing Adira Dinamika Multi Finance Cabang Semarang 2 Car Jl. Jenderal Sudirman Nomor 234 Kota Semarang yang masih menjadi barang jaminan dan dijual dengan harga dibawah pasaran/pada umumnya dimana dengan keadaan mobil tersebut pada saat itu masih pasaran kurang lebih Rp.100.000.000,00(seratus juta rupiah) sampai dengan Rp.140.000.000,00(seratus empat puluh juta rupiah) apabila surat-suratnya lengkap, sehingga mobil tersebut patut dicurigai sebagai suatu hasil dari kejahatan. 4. Bahwa benar Terdakwa menyadari apabila seseorang membeli kendaraan bermotor, yang pertama diperiksa adalah surat-surat kepemilikannya seperti STNK dan BPKB dan apabila tidak ada surat-suratnya maka kendaraan tersebut dapat diduga adalah kendaraan bermotor hasil kejahatan, Terdakwa menyadari perbuatan Terdakwa membeli mobil tersebut tanpa dilengkapi dengan surat-surat kepemilikan yang sah adalah bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku namun Terdakwa tetap lakukan karena tergiur dengan keuntungan yang besar. Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke tiga ”Yang diketahui diperoleh dari kejahatan”, telah terpenuhi. Menimbang, bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana “Barang siapa membeli sesuatu benda yang diketahui diperoleh dari kejahatan”, sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana sesuai dengan Pasal 480 ke-1 KUHP. Menimbang, bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka harus dipidana. Menimbang, bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan militer. Menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang, menjaga kepentingan militer dalam arti agar institusi militer tidak dirugikan dan sekaligus mendorong agar setiap prajurit tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan hukum yang berlaku. Menimbang, bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut : 1. Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena ingin mendapatkan keuntungan pribadi tanpa bekerja keras, Terdakwa menyadari perbuatannya bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, bertentangan dengan aturan disiplin militer tapi Terdakwa tetap melakukan, menunjukkan bahwa Terdakwa tidak perduli dengan aturan umum maupun khusus yang berlaku di lingkungan TNI. 2. Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa untuk membeli satu unit mobil tersebut tanpa dilengkapi dengan surat-surat kepemilikan kendaraan dengan tujuan untuk dijual kembali, seharusnya tidak perlu terjadi apalagi Terdakwa menyadari hal
36 tersebut bertentangan dengan aturan hukum namun tetap dilakukan karena tergiur dengan keuntungan yang besar. 3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut mencemarkan nama baik Institusi TNI di masyarakat, khususnya satuan Yon Arhanudse-15 sebagai lembaga tempat Terdakwa mengabdi, sangat merugikan orang lain, Terdakwa selaku anggota TNI seharusnya ikut memberantas maraknya jual beli mobil secara illegal namun Terdakwa justru ikut melakukan. 4. Bahwa hal-hal lain yang mempengaruhi perbuatan Terdakwa karena Terdakwa mempunyai disiplin yang kurang baik, lebih mementingkan diri sendiri, cenderung melakukan perbuatan pidana maupun pelanggaran tanpa memperdulikan perbuatannya tersebut dapat merugikan dirinya sendiri, kesatuannya maupun orang lain. Menimbang, bahwa tujuan Majelis Hakim dalam memutus perkara ini tidaklah semata-mata hanya memidana Terdakwa, tetapi juga mempunyai tujuan agar dapat menimbulkan efek jerah bagi Terdakwa sehingga tidak mengulangi perbuatannya dimanapun Terdakwa berada, menyadari dan mengetahui perbuatannya tersebut sangat berpengaruh buruk terhadap pembinaan disiplin dan sangat merugikan orang lain, disamping itu sebagai contoh bagi prajurit yang lain agar tidak meniru perbuatan Terdakwa. Oleh karena itu sebelum majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : 1.
Hal-hal yang meringankan : a. Terdakwa mengakui terus terang, mempermudah jalannya persidangan.
sangat
kooperatif
sehingga
dapat
b. Terdakwa mengaku bersalah dan menyesal serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. 2.
Hal-hal yang memberatkan : a. Perbuatan Terdakwa Terdakwa di masyarakat.
mencemarkan citra TNI-AD khususnya Kesatuan
b. Perbuatan Terdakwa dapat menyuburkan pelaku/sindikat jual beli kendaraan secara ilegal di provinsi Jawa Tengah. c. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan nilai-nilai doktrin TNI, dimana setiap prajurit harus menjunjung tinggi sikap dan kehormatan prajurit, senantiasa tunduk kepada hukum dan senantiasa tidak melakukan perbuatan yang merugikan rakyat, sebagaimana dimaksud dalam Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan, Terdakwa belum menikmati hasil perbuatan pidananya dalam perkara ini bahkan kehilangan uang sebesar Rp.29.000.000,00(dua puluh Sembilan juta rupiah), satu unit barang bukti mobil CR-V dalam perkara ini dapat ditemukan dan dapat dikembalikan kepada pihak yang berhak, dihubungkan dengan hal-hal yang meringankan maupun memberatkan, sifat hakekat dan akibat perbuatan Terdakwa dalam perkara ini, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana yang dimohonkan oleh Oditur Militer tidak sepadan dengan perbuatan Terdakwa sehingga permohonan keringan hukuman dengan alasan sebagaimana yang diuraikan oleh Terdakwa dalam permohonannya perlu dipertimbangkan.
37 Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara. Menimbang, bahwa selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Menimbang, bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : 1.
Barang-barang : a. 1 (satu) unit Mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) warna abu-abu metalik tahun pembuatan 2005 Nomor rangka MHRRD68405J000114, Nomor mesin K24A11230091, mobil yang dibeli oleh Terdakwa dari Sdr. Mardiyanto (Saksi-2) yang rencananya akan dijual kembali kepada Sdr. Hanafi. b. 1 (satu) buah Kunci Kontak mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) tersebut.
2.
Surat-surat : a. 1 (satu) lembar STNK mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW an. Andrian Kurniadi Tan alamat Puri Anjasmoro Blok L 16/9 semarang berlaku sampai dengan tanggal 04-03-2015 dan pajak terakhir dibayar tahun 2014, sebagai kelengkapan surat barang bukti satu unit mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) yang dijadikan barang bukti dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa barang bukti berupa 1 (satu) unit Mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) warna abu-abu metalik tahun pembuatan 2005 Nomor rangka MHRRD68405J000114, Nomor mesin K24A11230091, 1 (satu) buah Kunci Kontak mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) dan 1 (satu) lembar STNK mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW atas nama Andrian Kurniadi Tan, berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan atas keterangan Saksi-1, dikuatkan dengan bukti surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan Nomor B/1220/VIII/2015/Reskrim tanggal 24 Agustus 2015 dari Polrestabes Semarang, dimana pengaduan yang dilakukan oleh Saksi-1 Agus Wibisono terhadap Terlapor Sdri. Wieke Puspa Andriani yang diduga menggelapkan satu unit mobil yang dijadikan barang bukti dalam perkara ini dan pengaduan tersebut penyelidikan masih tetap dilakukan, kemudian pada sidang tanggal 7 September 2016 sebelum Oditur Militer membacakan tuntutannya, Saksi-1 kembali mengajukan barang bukti tambahan berupa 1 (satu) lembar Surat Pernyataan di atas meterai 6000 tanggal 5 September 2016 dari Sdri. Wieke Puspa Andriani yang dibuat di rumah Sdri. Wieke Puspa Andriani yang beralamat di Jl. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambak Aji Kec. Ngalian Kota Semarang yang pada intinya Sdri. Wieke Puspa Andriani mengakui kesalahannya tidak membayar angsuran sejak bulan Desember 2013 atas pengambilan kredit satu Unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW, dimana satu unit mobil tersebut menjadi barang bukti dalam perkara ini, 1 (satu) lembar Surat Pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan(SP2HP) dari Polrestabes Semarang Nomor B/1687/IX/2016/Reskrim tanggal 6 September 2016 yang menerangkan bahwa perjanjian pembiayaan atas satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000114, (Perjanjian Kredit Nomor : 041513201423 tanggal 14 Mei 2013 yang dibuat di bawah tangan), kemudian perjanjian Fidusia dibukukan dan diterbitkan dengan Sertifikat Nomor : W13.266893.AH.05.01 Tahun 2013 tanggal 9 Juli 2013, berdasarkan Akta Notaris Nomor : 185 tanggal 3 Juli 2013, dengan demikian dapat diketahui bahwa sejak awal
38 berjalannya perjanjian pembiayaan antara pihak PT. Adira Dinamika Multi Finance TBK (penerima fidusia) dengan dibitur atas nama Sdri. Wieke Puspa Andriani (pemberi fidusia) tidak serta merta diikuti dengan perjanjian fidusia secara langsung dan perjanjian fidusia baru dibuat pada tanggal 9 Juli 2013, oleh karenanya UU Nomor 42 tahun 2009 tentang Jaminan Fidusia tidak dapat diterapkan dalam perkara ini dan rencana tindak lanjut Penyidik akan menghentikan penyelidikan perkara tersebut, 2 (dua) lembar foto dokumentasi yang diambil oleh Sdr. Agus Wibisono (Saksi-1) menggunakan handphone Black Berry saat pembuatan Surat Pernyataan yang dibuat pada tanggal 5 September 2016 sekira pukul 22.06 Wib, sehingga Majelis Hakim berpendapat semua barang bukti tersebut ditentukan statusnya Dikembalikan kepada PT Adira Finance Cabang Semarang Jl. Jendral Sudirman No. 234 Kota Semarang sebagai pihak yang berhak. Menimbang, bahwa barang bukti tambahan yang diajukan oleh Saksi-1 dalam perkara berupa : a. 1 (satu) lembar Surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) dari Polrestabes Semarang Nomor B/1220/VIII/2015/Reskrim tanggal 24 Agustus 2015 yang menerangkan bahwa sampai saat ini laporan pengaduan Nomor Rekom/28/V/2015/ Jateng/Restabes Smg tanggal 11 Mei 2015 atas nama Pelapor Agus Wibisono terhadap Terlapor Sdri. Wieke Puspa Andriani yang berkaitan dengan keterlambatan/tunggakan pembayaran cicilan terhadap satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu metalik tahun 2005 Nomor Polisi H 7880 UW, dimana satu unit mobil tersebut dipakai sebagai barang bukti dalam perkara ini. b. 1 (satu) lembar Surat Keterangan No. 0415165001962 tanggal 5 September 2016 tentang keberadaan BPKB satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu metalik tahun 2005 Nomor Polisi H7880UW, nama pada BPKB Adrian Kurniadi Tan, Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000114, yang menerangkan BPKB satu unit mobil tersebut berada pada penguasaan PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE, dimana satu unit mobil tersebut sebagai barang bukti dalam perkara ini. c. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan di atas meterai 6000 tanggal 5 September 2016 dari Sdri. Wieke Puspa Andriani yang dibuat di rumah Sdri. Wieke Puspa Andriani yang beralamat di Jl. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambak Aji Kec. Ngalian Kota Semarang yang pada intinya Sdri. Wieke Puspa Andriani mengakui kesalahannya tidak membayar angsuran sejak bulan Desember 2013 atas pengambilan kredit satu Unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW, dimana satu unit mobil tersebut menjadi barang bukti dalam perkara ini. d. 1 (satu) lembar Surat Pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan(SP2HP) dari Polrestabes Semarang Nomor B/1687/IX/2016/Reskrim tanggal 6 September 2016 yang menerangkan bahwa perjanjian pembiayaan atas satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000114, (Perjanjian Kredit Nomor : 041513201423 tanggal 14 Mei 2013 yang dibuat di bawah tangan), kemudian perjanjian Fidusia dibukukan dan diterbitkan dengan Sertifikat Nomor : W13.266893.AH.05.01 Tahun 2013 tanggal 9 Juli 2013, berdasarkan Akta Notaris Nomor : 185 tanggal 3 Juli 2013, dengan demikian dapat diketahui bahwa sejak awal berjalannya perjanjian pembiayaan antara pihak PT. Adira Dinamika Multi Finance TBK (penerima fidusia) dengan debitur atas nama Sdri. Wieke Puspa Andriani (pemberi fidusia) tidak serta merta diikuti dengan perjanjian fidusia secara langsung dan perjanjian fidusia baru dibuat pada tanggal 9 Juli 2013, oleh karenanya UU Nomor 42 tahun 2009 tentang Jaminan Fidusia tidak dapat diterapkan dalam perkara ini dan rencana tindak lanjut Penyidik akan menghentikan penyelidikan perkara tersebut. e. 1 (satu) lembar Surat Tanda Bukti Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor : Rekom/28/ V/2015/Jtg/Restabes tanggal 11 Mei 2015, sebagai bukti adanya laporan
39 pengaduan terhadap Sdri. Wieke Puspa Andriani yang diduga telah memindah tangankan tanpa ijin terhadap satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu Metalik Nopol H 7880 UW Nomor BPKB H 0 75949961 Nomor Mesin K24A11230091 Nomor Rangka MHRRD68405J000 114 yang belum lunas angsuran kreditnya kepada PT Adira Finance Cabang Semarang Jl. Jendral Sudirman No. 234 Kota Semarang. f. 2 (dua) lembar foto dokumentasi yang diambil oleh Sdr. Agus Wibisono (Saksi-1) menggunakan handphone Black Berry saat pembuatan Surat Pernyataan yang dibuat oleh Sdri. Wieke Puspa Andriani pada tanggal 5 September 2016 sekira pukul 22.06 Wib di rumah Sdri. Wieke Puspa Andriani yang beralamat di Jl. Wahyu Asri Utara IV CC/161 Rt. 06 Rw. 05 Kel. Tambak Aji Kec. Ngalian Kota Semarang Menimbang, bahwa barang-barang bukti tambahan tersebut sangat erat kaitannya dengan perkara ini dan saling bersesuaian dengan alat bukti lain, oleh karenanya barang bukti tersebut dirampas untuk dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat, pasal 480 ke-1 KUHP dan pasal 190 ayat (1) jo ayat (4) UndangUndang Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer serta ketentuan perundangundangan lain yang bersangkutan. MENGADILI 1. Menyatakan Terdakwa atas nama Kasdi, pangkat Kopda, NRP 31020186980181, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penadahan”. 2.
Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana penjara selama 5 (lima) bulan, menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
3.
Menetapkan barang bukti berupa : a. Barang-barang : 1). 1 (satu) unit MOBIL Honda CR-V Nopol H 7880 UW (Nopol palsu H 7086 JH) warna abu-abu metalik tahun pembuatan 2005 Nomor rangka MHRRD68405J000114, Nomor mesin K24A11230091. 2). 1 (satu ) buah Kunci Kontak. Dikembalikan kepada PT Adira Finance Cabang Semarang Jl. Jendral Sudirman No. 234 Kota Semarang. b. Surat-surat : 1) 1 (satu) lembar STNK mobil Honda CR-V Nopol H 7880 UW an. Andrian Kurniadi Tan alamat Puri Anjasmoro Blok L 16/9 semarang, dikembalikan kepada PT Adira Finance Cabang Semarang Jl. Jendral Sudirman No. 234 Kota Semarang. 2) 1 (satu) lembar Surat pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) dari Polrestabes Semarang Nomor B/1220/VIII/2015/Reskrim tanggal 24 Agustus 2015, tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 3) 1 (satu) lembar Surat Keterangan No. 0415165001962 tanggal 5 September 2016 tentang keberadaan BPKB satu unit mobil Honda CR-V warna Abu-abu metalik tahun 2005 Nomor Polisi H7880UW, tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
40
4) 1 (satu) lembar Surat Pernyataan di atas meterai 6000 tanggal 5 September 2016 dari Sdri. Wieke Puspa Andriani. 5) 1 (satu) lembar Surat Pemberitahuan perkembangan hasil penyelidikan (SP2HP) dari Polrestabes Semarang Nomor B/1687/IX/2016/Reskrim tanggal 6 September 2016. 6) 1 (satu) lembar Surat Tanda Bukti Penerimaan Laporan Pengaduan Nomor : Rekom/28/V/2015/Jtg/Restabes tanggal 11 Mei 2015. 7) 2 (dua) lembar foto dokumentasi yang diambil oleh Sdr. Agus Wibisono (Saksi-1) menggunakan handphone Black Berry saat pembuatan Surat Pernyataan yang dibuat pada tanggal 5 September 2016 sekira pukul 22.06 Wib Poin 2) sampai dengan poin 7) tetap dilekatkan dalam berkas perkara. 4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.7.500,00(tujuh ribu lima ratus rupiah. Demikian diputuskan pada hari ini Rabu tanggal 7 September 2016 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Letnan Kolonel Chk Arwin Makal, S.H. NRP 11980011310570 sebagai Hakim Ketua, serta Letnan Kolonel Chk (K) Detty Suhardatinah, S.H. NRP 561645 dan Mayor Sus M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. NRP 524420 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II, yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Mayor Chk Purwadi Joko Santoso, S.H. NRP 636561, dan Panitera Pengganti Kapten Chk Tedy Markopolo, S.H. NRP 21940030630373, di hadapan umum dan dihadiri oleh Terdakwa. Hakim Ketua
CAP / TTD Arwin Makal, S.H. Letkol Chk NRP 11980011310570 Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
TTD
TTD
Detty Suhardatinah, S.H. Letkol Chk (K) NRP 561645
M. Arif Zaki Ibrahim, S.H. Mayor Sus NRP 524420 Panitera Pengganti
TTD Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373 Disalin sesuai dengan aslinya oleh Panitera Pengganti
Tedy Markopolo, S.H. Kapten Chk NRP 21940030630373
41