MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 /M/Kp/III/2013 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR 192/M/Kp/XII/2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGHITUNGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA INDIVIDU KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
a. bahwa untuk mendukung penilaian kinerja individu pegawai di Kementerian Riset dan Teknologi dalam rangka mendukung Program Reformasi Birokrasi, dipandang perlu menyempurnakan Petunjuk Teknis Penghitungan Sistem Penilaian Kinerja Individu Kementerian Riset dan Teknologi (SiPeKIK); b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mengubah Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 192/M/Kp/XII/2012 tentang Petunjuk Teknis Penghitungan Sistem Penilaian Kinerja Individu Kementerian Riset dan Teknologi;
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
Page 1
4. Peraturan Presiden Nomor 102 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi; 5. Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 tentang Hari Kerja di Lingkungan Lembaga Pemerintah; 6. Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011 tentang Penunjukan Pejabat Menteri; 7. Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 03/M/PER/VI/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset dan Teknologi; 8. Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 10 Tahun 2012 tentang Sistem Penilaian Kinerja Individu Kementerian Riset dan Teknologi; 9. Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 192/M/Kp/XII/2012 tentang Petunjuk Teknis Penghitungan Sistem Penilaian Kinerja Individu Kementerian Riset dan Teknologi; MEMUTUSKAN: Menetapkan :
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR 192/M/Kp/XII/2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGHITUNGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA INDIVIDU KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI.
PERTAMA
:
Mengubah BAB II huruf A angka 6 (enam) tentang Tata Cara Penghitungan Kehadiran dan huruf B angka 3 (tiga) butir b tentang Tata Penghitungan Capaian untuk Pejabat Eselon II sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.: 1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 2. Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi; dan 3. Para Deputi di Kementerian Riset dan Teknologi. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 21 Maret 2013 MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, TTD. GUSTI MUHAMMAD HATTA
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
Page 2
LAMPIRAN KEPMENEGRISTEK Nomor : 22 /M/Kp/III/2013 Tanggal : 21 Maret 2013 PERUBAHAN PETUNJUK TEKNIS PENGHITUNGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA INDIVIDU KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI BAB II SISTEM PENILAIAN KINERJA INDIVIDU KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI Sebelumnya A. Kehadiran (K) 6. Tata Cara Penghitungan Kehadiran Komponen Kehadiran dihitung dari kehadiran penuh dikurangi dengan total persentase ketidakhadiran yang diperhitungkan setiap hari kerja berdasarkan laporan sistem kehadiran pegawai yang dikeluarkan oleh Biro Umum. Contoh : Seorang pegawai bernama Wahyudi, pangkat Pengatur Muda (II/a), dari laporan rekapitulasi kehadiran untuk bulan Januari 2012 diketahui sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tidak masuk tanpa ijin sebanyak 1 hari; Cuti tahunan sebanyak 3 hari; Cuti karena alasan penting sebanyak 3 hari; Cuti karena sakit sebanyak 2 hari; Terlambat 20 menit, tidak diganti pada hari yang sama, sebanyak 4 kali; Terlambat 35 menit, diganti pada hari yang sama, sebanyak 5 kali; Pulang sebelum waktu 15 menit sebanyak 6 kali.
Persentase ketidakhadiran tersebut diuraikan sebagai berikut: No
Jenis Ketidakhadiran
a
b
Pengurangan Jumlah (%) (kali/hari)
TOTAL (%)
c
d
(cxd)
1
Tidak masuk tanpa ijin
5
1
5
2
Cuti tahunan
0
3
0
3
Cuti karena alasan penting
5
3
15
4
Cuti sakit
5
2
10
5
Terlambat 20 menit, tidak diganti pada hari yang sama
0,5
4
2
6
Terlambat 35 menit, tidak diganti pada hari yang sama
0,25
5
1,25
7
Pulang sebelum waktu 15 menit sebanyak 6 kali
0,5
6
3
Total Ketidakhadiran (%)
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
36,25
Page 3
Maka, komponen Kehadiran Sdr. Wahyudi untuk Bulan Januari 2012 adalah sebesar: 100% - 36,25 % = 63,75% (K) B. Capaian (C) 3. Tata Cara Penghitungan Capaian Penghitungan Capaian berbeda-beda di setiap level kepemimpinan, yakni: b. Untuk Pejabat Struktural Eselon II, diatur sebagai berikut: 1) Capaian Sasaran Kinerja, dengan metode evaluasi oleh Tim Penilai Capaian (70%) (Formulir 5), terdiri dari: a) Kesesuaian Capaian dengan UKMP3; b) Kesesuaian Anggaran dengan Cash Planning; dan c) Kesesuaian dengan IKU Kementerian. 2) Perilaku, dengan metode Sosiometri dari sesama Pejabat Eselon II (30%) (Formulir 6). Diubah menjadi A. Kehadiran (K) 6. Tata Cara Penghitungan Kehadiran Komponen Kehadiran dihitung dari kehadiran penuh dikurangi dengan total persentase ketidakhadiran yang diperhitungkan setiap hari kerja berdasarkan laporan sistem kehadiran pegawai yang dikeluarkan oleh Biro Umum. Contoh: Seorang pegawai bernama Wahyudi, pangkat Pengatur Muda (II/a), dari laporan rekapitulasi kehadiran untuk bulan Januari 2012 diketahui sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tidak masuk tanpa sebanyak 1 hari; Cuti tahunan sebanyak 3 hari; Cuti karena alasan penting sebanyak 3 hari; Cuti karena sakit sebanyak 2 hari; Terlambat 20 menit, tidak diganti pada hari yang sama, sebanyak 4 kali; Terlambat 35 menit, diganti pada hari yang sama, sebanyak 5 kali; Pulang sebelum waktu 15 menit sebanyak 6 kali.
Persentase ketidakhadiran tersebut diuraikan sebagai berikut: No
Jenis Ketidakhadiran
a
b
Pengurangan Jumlah TOTAL (%) (kali/hari) (%) c
d
(cxd)
1
Tidak masuk tanpa ijin
5
1
5
2
Cuti tahunan
0
3
0
3
Cuti karena alasan penting
5
3
15
4
Cuti sakit
5
2
10
5
Terlambat 20 menit, tidak diganti pada hari yang sama
0,5
4
2
6
Terlambat 35 menit, diganti pada hari yang sama
0,25
5
1,25
7
Pulang sebelum waktu 15 menit sebanyak 6 kali
0,5
6
3
Total Ketidakhadiran (%) DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
36,25 Page 4
Maka, komponen Kehadiran Sdr. Wahyudi untuk Bulan Januari 2012 adalah sebesar: 100% - 36,25 % = 63,75% (K) B. Capaian (C) 3. Tata Cara Penghitungan Capaian Penghitungan Capaian berbeda-beda di setiap level kepemimpinan, yakni: b. Untuk Pejabat Struktural Eselon II, diatur sebagai berikut: 1) Capaian Sasaran Kinerja, dengan metode evaluasi oleh Tim Penilai Capaian (70%) (Formulir 5), terdiri dari: a) Kesesuaian Capaian dengan UKMP3; b) Kesesuaian Anggaran dengan Cash Planning; dan c) Kesesuaian dengan IKU Kementerian. 2) Perilaku, dengan metode Penilaian Atasan Langsung dan Sosiometri sesama Pejabat Eselon II (30%), yakni: a) Penilaian Atasan Langsung [9%] (Formulir 6) b) Metode Sosiometri [21%] (Formulir 6a).
DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM, BAGIAN HUKUM, BIRO HUKUM DAN HUMAS
Page 5