[ TEKNIK PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN] AY’11
LOGO
Pendahuluan Perencanaan Tata Guna lahan pada hakekatnya g ditujukan j untuk adalah Pemanfaatan lahan yyang suatu permukaan tertentu.
Permasalahan yang mungkin timbul dalam perencanaan suatu lahan adalah masalah kesesuaian/kecocokan lahan terhadap p suatu peruntukan tertentu.
Hal yang terpenting dalam suatu perencanaan tata guna lahan adalah usulan rencana lokasi serta tujuan peruntukannya.
Perencanaan Tata Guna Lahan 3 Tahapan dalam Perencanaan Tata Guna Lahan: 1. Melakukan survey pendahuluan atas data-data dasar yang meliputi : - studi t di pustaka t k - survey lapangan - pekerjaan laboratorium (Memadukan Peta dasar dengan peta tematik untuk digunakan laporan)
2. Melakukan ppenilaian kapabilitas p lahan dari hasil tahap p pertama untuk berbagai peruntukan lahan
3. 3 Menyiapkan rencana lokasi dan tujuan dari peruntukan lahan
Tinjauan Data Dasar
Mempersiapkan dan menginventarisasi data yang berkaitan dengan faktor alamiah d pertimb dan ti b angan manusia. i
Faktor Lingkungan Alamiah I
Topografi 1. Kemiringan lereng 2. Arah kemiringan g 3. Elevasi dan relief
II
Iklim 1 Curah hujan 1. 2. Angin 3. Temperatur 4. Kelembapan 5. Kabut 6. Kualitas udara
III
Komunitas Tanaman
Lanjutan Faktor Lingkungan Alamiah IV
Geologi dan Bencana Geologi 1. Batuan dan Struktur Geologi 2. Akuifer 3. Sumberdaya Mineral 4. Longsoran 5 Bencana Gempa Bumi 5.
V
Tanah 1. Ketebalan tanah 2. Kandungan air 3. Permeabilitas 4. Sifat Muai-Susut Tanah 5. Kapabilitas Untuk Pertanian 6. Kesesuaian Untuk Septic Tank
Lanjutan Faktor Lingkungan Alamiah VI
Drainase 1. Banjir 2. Erosi Banjir j 3. Sedimentasi
VII
Lautan dan Garis Pantai 1 Gelombang dan Arus 1. 2. Pendangkalan Pantai 3. Pengangkatan 4. Abrasi 5. Pengendapan 6. Kualitas Air,, Polusi,, dan Salinitas Air
Lanjutan Faktor Lingkungan Alamiah VIII
Satwa Liar 1. Satwa Darat 2. Satwa laut
IX
Hidrologi 1. Pasokan air yang sudah tersedia 2 Pembuangan limbah yang tersedia 2. 3. Aliran Sungai 4. Potensi pembuangan limbah dan dampak 5. Ketinggian muka air tanah 6. Kualitas Air 7. Amblesan akibat turunnya y air bawah tanah
Lanjutan Faktor Lingkungan Alamiah X
Aspek Estetika dan Pemandangan 1. Pemandangan pantai/laut 2. Lingkungan g g Pegunungan g g 3. Pengembangan yang sudah ada
Faktor Pertimbangan manusia Faktor Hukum dan Bangunan XI
Tataguna Lahan 1. Perumahan 2. Perdagangan g g 3. Pertanian 4. Rekreasi/Pariwisata 5 Peruntukan lainnya 5.
XII
Kepemilikan Lahan 1. Perusahaan 2. Perorangan 3. Negara
Lanjutan Faktor Pertimbangan Manusia Lanjutan Faktor Hukum dan Bangunan XIII
Transportasi dan Sarana 1. Jalan Negara 2. Jalan Kota dan Kabupaten p 3. Pelabuhan 4. Lapangan Terbang 5 Tempat pembuangan Akhir (TPA) 5. 6. Gas dan Tenaga Listrik 7. Jaringan Pipa air dan pembuangan
Lanjutan Faktor Pertimbangan Manusia Faktor Sosial – Ekonomi XIV
Populasi dan Ekonomi 1. Jumlah Populasi dan pertumbuhan 2. Perumahan 3. Perekonomian Utama 4. Potensi Perekonomian Dasar 5 Tenaga Kerja 5. 6. Perpajakan dan Perbankan 7. Pajak-pajak
XV
Rekreasi dan Turisme 1. Taman dan Jalan Setapak 2. Pelabuhan 3. Pantai
Lanjutan Faktor Pertimbangan Manusia Lanjutan Faktor Sosial-Ekonomi XVI
Public Interest Factors 1. Agen Pemerintah 2. Badan Perencanaan Daerah
Resolusi ►Resolusi: Ukuran terkecil obyek/fenomena yang masih dapat teridentifikasi d dengan jjelas l Ada istilah lain: Resolusi Spasial, Resolusi Radiometrik, dan Resolusi Temporal Umumnya resolusi ~ Resolusi Spasial Resolusi Spasial ~ Resolving power Contoh: resolusi 30 m artinya benda yang dapat diidentifikasi dengan jelas adalah yang berukuran minimal 30 x 30 m ~~~ Perhatikan: Study yang mengharuskan identifikasi obyek berdimensi < 30 x 30 m secara detail sebaiknya tidak menggunakan citra dengan resolusi 30 m atau lebih besar (> 30 m).
Perkenalan Resolusi Citra Satelit
IKONOS
Resolusi 1 m
Quick Bird
Resolusi 60 cm
Minimum Mapping Unit ► MMU: Unit terkecil di peta yang masih dapat (cukup layak) secara teknis digambarkan g di p peta. USDA: 8 mm x 8 mm = 64 mm persegi = 0.64 cm persegi Untuk kepentingan p g p praktis MMU = 1 cm p persegi. g 1 cm persegi artinya: ►1 ha pada peta 1 : 10.000 ►25 ha p ► pada p peta 1 : 50.000 ►100 ha pada peta 1 : 100.000 Terkait dengan tugas besar anda, maka jika diminta dibuat Peta dengan skala 1: 5000 jadi berapa MMU yang dapat tergambar? Coba anda konversikan ke dalam m2 D Dengan P Peta t skala k l 1 1: 1000 jjadi di b berapa MMU yang d dapatt ttergambar? b ? Coba anda konversikan ke dalam m2
Hutan Lindung (Kawasan Lindung)
Hutan Produksi Kawasan Budidaya
Sumber: RTRW Provinsi Sulsel, 2001
Kawasan Rawan Bencana Sulsel
Sumber: RTRW Provinsi Sulsel, 2001
Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Sulsel
Sumber: RTRW Provinsi Sulsel, 2001
Rencana Guna Lahan Mikro KOTA A DALAM LINGKUP ADMINISTRASI KOTA
KEDUDUKAN KOTA A DALAM LINGKUP WILAYAH
LINGKUP PERENCANAAN
PERENCANAAN BAGIAN DARI KOTA A (RDTRK)/ UNTUK MENATA SUATU KAWASAN FUNGSIONAL TERTENTU
BAGIAN DARI WILAYAH KOTA YANG DIRINCI MENJADI RENCANA TATA LETAK LINGKUP PERENCANAAN DISEBUT SEBAGAI RENCANA TEKNIS RUANG KOTA
PERTIMBANGAN DALAM RENCANA PENGGUNAAN LAHAN 1 Identifikasi tujuan dan prinsip-prinsip 1. prinsip prinsip serta mendaftar 2. 3. 4. 5.
standar bagi penggunaan-pengunaan lahan (perumahan, perdagangan, industri, pendidikan dll-nya) Megidentifikasi sifat dan pola perkembangan kota Melihat kawasan yang belum berkembang dan wilayah yyang g mempengaruhinya----untuk p g y perkembangan p g di masa depan Menyatukan analisis dan hasil dari bagian-bagian sebelumnya sebelumnya------usulan usulan bagi rencana penggunaan lahan secara terpadu dan komprehensif Analisis dan identifikasi sarana-sarana yang dapat di digunakan k untuk t k melaksanankan l k k usulan l rencana
KONSOLIDASI LAHAN
KONSOLIDASI LAHAN
DEFINISI KONSOLIDASI LAHAN Konsolidasi Lahan merupakan salah satu model pembangunan di bidang pertanahan, yang mencakup wilayah perkotaan dan wilayah yang memiliki tujuan untuk mengoptimalkan penggunaan tanah dalam hubungan dengan pemanfaatan, peningkatan produktifitas dan konservasi bagi kelestarian lingkungan.
Tujuan : Mengembangkan kota secara lebih terkontrol dan meningkatkan cara pengembangan kota dengan lebih adil dan bernilai sosial
Aturan-Aturan Konsolidasi Lahan Perkotaan meliputi : 1. Pemetakan kembali secara wajib (compulsory reparcelation) atau disebut juga penyesuaian kembali, yaitu pengaturan bentuk dan luas (petak) yang disesuaikan dengan lokasi dan rencana lokal.
2.
Penjualan tanah bertahap (interim) secara wajib (compulsory interim purchase).
3.
Konsolidasi tanah pertanian dan kehutanan bagi pengembangan kota, dengan persetujuan pemilikinya untuk dijualdan digunakan bagi fungsi perkotaan.
KEUNTUNGAN KONSOLIDASI LAHAN DIPANDANG DARI SEGI SOSIAL DAN EKONOMI 1. Segi Sosial Konsolidasi Lahan dalam kota berguna sekali dalam menanggulangi kebutuhan akan perumahan serta dalam memberikan prasarana sosial ekonomi kepada penduduk kota secara lebih merata. Keuntungan yang diperoleh : a. a Pemilik tanah akan memperoleh kembali tanah berupa petak tanah yang bentuknya teratur dan dekat dengan prasarana lingkungan
b. Konflik dalam penggunaan lahan dapat dihindari dengan tertibnya kualitas lingkungan
c. Taraf kehidupan penduduk dapat ditingkatkan dengan mengatur pemukiman sehingga menjadi sehat dan tertib. Masalah tunawisma pun dapat d di ditanggulangi l i
Kelanjutan keuntungan segi sosial
d. Beban pusat kota yang berlebihan
dapat dikurangi karena tersediaanya prasarana sosial ekonomi yang memadai di sekitar permukiman
e. Pengendalian P d li pengembangan b ttanah h (land development control) lebih mudah dil k k dilakukan
f.
Perkembangan perumahan liar dapat dicegah
2.
Segi Ekonomi
Keuntungan Ke nt ngan yang ang diperoleh : a. Meringankan pembiayaan pemerintah dalam pengembangan kota
b. Usaha untuk tidak mengeluarkan biaya dalam mematangkan tanah secara khusus bagi pemilik tanah
c. Memberikan kemungkinan kepada penduduk kota dari berbagai lapisan, untuk dapat membangun menurut kemampuan masingmasing
Kelanjutan keuntungan segi ekonomi
d. Meningkatkan frekuensi kegiatan
perekonomian rakyat, karena tersedianya jalan dan sarana perangkutan
e. Memudahkan pemerintah melakukan i investasi t id dan menarik ik iinvestor t
f.
Menghambat terjadinya spekulasi tanah
KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN KONSOLIDASI LAHAN
KEUNTUNGAN KONSOLIDASI LAHAN SECARA UMUM 1.
Pemilik tanah asal, yang mendapat keuntungan karena konsolidasi lahan dan pengaturan pemetakan kembali dapat meningkatan harga lahan
2.
Pemerintah setempat, yang mendapat kontribusi dari sejumlah pemilik lahan untuk biaya konsolidasi lahan, dalam bentuk lahan atau uang
3.
Masyarakat umum, terutama perusahaan lahan dan bangunan karena mendapat kesempatan kerja. Masyarakat yang berpendapatan rendah mendapat untung jika diselenggarakan pembangunan rumah secara sosial (rumah murah)
Kelemahan Konsolidasi Lahan, antara lain : 1.
Sukar mencari tanah penggantian p gg
2.
Dalam penjualan tanah secara bertahap yang di jibk diwajibkan, terdapat d kkesukaran k d dalam l menentukan k harga tanah untuk menyaring pembeli tanah dalam penjualan p j kepada p umum
3.
Kawasan konsolidasi lahan harus dipilih sehingga bagi permukiman dapat dijamin penyediaan minimal bagi prasarana sosial ekonomi, dan luas kawasan proyek p y harus memungkinkan g p perkembangan g yyang g sempurna dalam beberapa tahun saja
BANK TANAH Bank Tanah adalah suatu model instrumen penatagunaan tanah melalui mekanisme penyediaan tanah yang diatur oleh pemerintah.
Konsep dasar Bank Tanah adalah d l h pembebasan b b tanah sebelum ada pelaksanaan l k pembangunan.
Fungsi Bank Tanah Land Purchaser = Membeli tanah untuk mengendalikan g penguasaan g dan pengembangan tanah.
Land Keeper = Mengelola tanah sebelum dilepaskan ke pihak yang memerlukan tanah.
Land Warranty = Berfungsi mengamankan penyediaan, peruntukan, dan pemanfaatan tanah untuk menjamin nilai tanah yang stabil d l dalam sistem i t pasar ttanah h yang efisien. fi i
Keunggulan Bank Tanah Sebagai alat strategis dalam aplikasi Rencana Tata Ruang.
Mengendalikan lonjakan harga tanah & menjamin penyediaan tanah yang sesuai dan terjangkau pada tingkat harga tanah yang efisien
Mengantisipasi Monopoli dan Oligopoli dalam penguasaan tanh
Mengefektifikan koordinasi dan pemrograman investasi g p pembangunan g antara p pihak swasta dan dan strategi pemerintah
Kelemahan Bank Tanah Tidak menjamin pengendalian pengadaan tanah sepenuhnya Pengadaan, Pengadaan pengelolaan dan pengembangan tanah menjadi siap bangun lengkap dengan prasarananya pada skala besar butuh dana besar
Selama pengelolaan atau sebelum tanah dilepaskan ke pengguna: Ada kemungkinan terjadi pendudukan liar
Bank Tanah harus bersaing dengan pihak pengembang yang cenderung lebih jeli memilih lokasi yang strategis.
Tidak sesuai antara Supply dan Demand
LAND USE EKSISTING IInventarisasi t i i Data
KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN PENGGUNAAN LAHAN
?
Faktor-faktor fisik yang mempengaruhi : topografi, geologi, kemampuan resapan tanah, hidrologi dll…….
Lahan mana yang layak dikembangkan?
LOGO