Ö Larasati Æ Read by ë Pramoedya Ananta Toer eBook or Kindle ePUB free 1. LARASATI – sebuah roman revolusi semasa perjuangan bersenjata 1945-1950. Kisah tentang pemuda-pemuda Indonesia yang rela membaktikan jiwa raga demi proklamasi kemerdekaan, kisah-kisah tentang para pahlawan sejati dan pahlawan munafik, pertarungan di daerah republik dan daerah pendudukan Belanda – antara yang setia dan yang menyeberang, antara uang ORI dan uang Nica, dengan wanita sebagai tokoh utama – bintang film tenar yang dengan caranya sendiri memberikan diri dan segalanya untuk kemenangan revolusi. Potret revolusi semasa yang menghidupkan kembali sepenggal sejarah di tahun-tahun awal proklamasi kemerdekaan, sebuah potret jujur gaya Pramoedya tentang kebesaran dan kekerdilan, kekuatan dan kelemahan revolusi. Sebuah fiksi yang menghanyutkan kita seakan menghayati kembali suatu dokumentasi non fiksi Indonesia semasa romantika pertempuran berkecamuk di "jaman bersiap!" 2. Pramoedya Ananta Toer 3. Apa gunanya memaki Mereka memang anjing Mereka memang binatang Dulu bisa mengadu, dulu ada pengadilan Dulu ada polisi, kalau duit kita dicolong tetangga kita Apa sekarang Hakim hakim, jaksa jaksa yang sekarang juga nyolong kita punya Siapa mesti mengadili kalau hakim dan jaksanya sendiri pencuri 4. Bekisar Merah 5. Mantra Pejinak Ular 6. Pohon Pohon Sesawi 7. Harimau! Harimau! 8. Kitab Omong Kosong 9. Tanah Tabu 10. Amba 11. Ca Bau Kan: Hanya Sebuah Dosa 12. Olenka 13. Namaku Hiroko 14. Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma 15. 9 dari Nadira 16. Atheis 17. Helvry Sinaga Cover buku ini menarik Warna cerah oranye dengan dengan covergirl seorang perempuan seperti wajah di Majalah Anita Cemerlang Novel ini ditulis dalam suasana awal kemerdekaan Republik Indonesia, sekitar Tahun 1950 Pada masa itu, sedang masa peralihan antara kemerdekaan RI yang seutuhnya dan agresi militer Belanda yang masih tidak rela kehilangan Indonesia sebagai jajahan terbesarnya.Instablitas politik dan keamanan menjadi isu penting Tidak menjadi soal bagaimana para pemimpin negara bekerja Cover buku ini menarik Warna cerah oranye dengan dengan covergirl seorang perempuan seperti wajah di Majalah Anita Cemerlang Novel ini ditulis dalam suasana awal kemerdekaan Republik Indonesia, sekitar Tahun 1950 Pada masa itu, sedang masa peralihan antara kemerdekaan RI yang seutuhnya dan agresi militer Belanda yang masih tidak rela kehilangan Indonesia sebagai jajahan terbesarnya.Instablitas politik dan keamanan menjadi isu penting Tidak menjadi soal bagaimana para pemimpin negara bekerja sama untuk menggapai Indonesia yang utuh Ini sebuah cerita dari segelintir jutaan rakyat Indonesia, yang mengabdikan dirinya pada sebuah kata REVOLUSI Revolusi adalah sebuah istilah yang digunakan oleh Soekarno untuk mencerahkan rakyat Indonesia dari kolonialisme dan feodalisme yang baru saja berakhir sengatnya Ia mencita citakan suatu perubahan pikiran dan tindakan yang bebas dari penindasan dan tekanan Karakter inferior pada bangsa terjajah diubah dengan perubahan pemikiran, perubahan tingkah laku yang bersandar pada kekuatan Bangsa Indonesia sendiri Pram, sebagai salah seorang yang mendukung Revolusioner, menggunakan kalimat kalimat yang memompa semangat kaum muda Indonesia saat itu, untuk berubah, berubah cara pandang dan tingkah laku.Pram mengambil Larasati sebagai tokoh utama novel ini untuk menggugah rasa nasionalisme Ia tidak mengambil tokoh seorang militer, namun seorang seniwati Mungkin ia beranggapan bahwa perjuangan pun tidak selalu lewat perjuangan fisik, tetapi lewat keahlian atau profesi unik masing masing orang kalau mati, dengan berani kalau hidup dengan berani Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita Perjalanan pulang Ara dari Yogyakarta ke Jakarta, tidak sekedar pulang kembali ke rumah Ia pulang dengan meninggalkan kenangan, serta bertemu dengan orang orang yang semakin memantapkannya untuk ikut Republik Sebagai pekerja seni yang profesinya menghibur tentara, ia punya
jaringan pada tentara tentara yang padanya ia dapat aman, terutama dengan tentara NICA Pada saat itu, dibuat film film propaganda sejarah oleh NICA, dengan bantuan akting Ara Setelah ia memutuskan tidak bekerjasama lagi dengan tentara NICA, ternyata menuai masalah Zona aman yang dekat dengan dirinya, ia tinggalkan dan ia merasa ia berjuang sendiri.Pertemuan dengan seorang kakek di kereta api, seorang opsir, seorang pemuda yang memberi selendang padanya, membuat ia sangat menghargai kemerdekaan Ia menentukan sikap dengan tidak bekerjsama lagi dengan pihak penjajah Konsekwensinya, ia kehilangan penghasilan, ia kehilangan teman teman dan karir yang masih cemerlang di usianya yang produktif.Pertemuan dengan seorang muda di dekat rumahnya, membuat ia teracuni Pemuda pemuda yang mendukung republik saat itu sedang gencar gencarnya melakukan serangan pada pasukan kompeni Ara akhirnya terlibat dengan peperangan secara fisik Sebab, baginya, itulah risiko revolusi Risiko pejuang yang bermimpi tanah air bebas Apa yang dikatakan oleh pemuda yang bernama Martabat itu, dikala mereka berdua sedang bersembunyi dari sergapan pasukan musuh Suaramu gemetar Kau tak punya rasa dendam Kalau orang cintai tanah airnya dia mesti dendam pada musuh tanahairnya Dia takkan takut Kau benar benar mau berjuang buat tanah airmu h.97 selanjutnya, Martabat meyakinkan Ara bahwa setiap perjuangan tidak sia sia, sebab perjuangan itu punya tujuan Kalau kau belum punya anak, kau akan mengerti lebih banyak apa kataku Mengerti Juga buat anakmu yang belum lahir kami lakukan perjuangan ini h.99 Takut memilih Takut pada pilihan Percakapan antara Martabat dan Ara yang membahas masalah ketakutan Martabat menanyakan apakah Ara masih takut Takut pada malam atau takut pada tentara atau takut karena selama ini ia sering berada di tempat yang nyaman alih alih di medan perang yang setiap saat dapat saja merenggut nyawanya Kalimat yang diucapkan Martabat menunjukkan bahwa ia paham benar apa maksudnya berjuang perjuangan selamanya mengalami menang dan kalah, silih berganti Kalau kau menang, bersiaplah untuk kalah, dan kalau kau kalah, terima kekalahan tersebut dengan hati besar, dan rebutlah kemenangan Ara dengan perjuangannya sebagai seorang wanita menunjukkan dengan berani, bahwa ia tidak mau ikut dengan Jusman Seorang keturunan Arab, yang kemudian mengajaknya hidup bersama namun tanpa ikatan pernikahan Ara tidak bersedia bekerjasama dan sedikitpun ia tidak mau menjenguk Jusman ke rumah sakit Ia menunjukkan kebenciannya dengan tetap berdiam di rumah Kemudian diketahuilah bahwa Jusman pun adalah mata mata NICA kalau mati, dengan berani kalau hidup dengan berani Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita. Masih relevankah pesan 50 tahun yang lalu dengan kondisi bangsa kita saat ini Apakah perilaku korupsi menunjukkan bahwa kita sebenarnya b 18. Nenangs novel larasati bertutur tentang sulitnya hidup bagi rakyat pro kemerdekaan di masa masa paska proklamasi pendudukan kembali oleh Belanda hingga KMB pengakuan kedaulatan RIS oleh Belanda, bahkan bagi seorang aktris panggung bintang film merangkap pelacur seterkenal larasati.diceritakan, larasati yang berpindah dari yogya dikuasai Indonesia ke jakarta dikuasai Belanda dengan tujuan untuk kembali bermain film dan mencari ibunya yang hidup terpisah setahun lamanya, mengalami novel larasati bertutur tentang sulitnya hidup bagi rakyat pro kemerdekaan di masa masa paska proklamasi pendudukan kembali oleh Belanda hingga KMB pengakuan kedaulatan RIS oleh Belanda, bahkan bagi seorang aktris panggung bintang film merangkap pelacur seterkenal larasati.diceritakan, larasati yang berpindah dari yogya dikuasai Indonesia ke jakarta dikuasai Belanda dengan tujuan untuk kembali bermain film dan mencari ibunya yang hidup terpisah setahun lamanya, mengalami perubahan hidup yang drastis dia yang di yogya hidup layak berkecukupan, terpaksa hidup seadanya sesampainya di jakarta, bahkan sempat merasakan ikut dalam pertempuran kecil dan kelaparan beberapa hari akibat sikapnya yang bersimpati pada para pejuang kemerdekaan dan tidak mau bekerja sama untuk propaganda pihak belanda hanya satu yang tidak berubah, hampir semua laki laki yang berinteraksi dengannya menginginkan tubuhnya.novel larasati yang relatif tipis ini merupakan perkenalan pertama saya dengan karya Pramoedya Ananta Toer dalam novel ini saya merasakan bahwa PAT tidak hanya sekedar menulis novel biasa , melainkan menuliskan padangan pendapat dan kritiknya terhadap kondisi sosial pada masa paska kemerdekaan saya merasakan adanya sentimen kuat pram terhadap kaum tua yang memegang tampuk kekuasaan, duduk enak2 sebagai pimpinan, korup, tapi dapat nama, sementara anak anak muda l 19. Aveline Agrippina Revolusioner LarasatiPramoedya Tentulah hampir semua orang tahu siapa dia Namanya menjulang di dalam dunia sastra Indonesia setelah Tetralogi Buru lahir dan namanya sempat terdaftar sebagai calon penerima Nobel Sastra Satu satunya orang Indonesia yang pernah dinominasikan di dalam penerima Nobel Sastra Tetralogi Buru sendiri sudah diterjemahkan ke dalam berbagai macam bahasa.Kali ini Pram bercerita tentang kehidupan Larasati Larasati adalah seorang aktris yang hidup di Yogyakarta yang kemud Revolusioner LarasatiPramoedya Tentulah hampir semua orang tahu siapa dia Namanya menjulang di dalam dunia sastra Indonesia setelah Tetralogi Buru lahir dan namanya sempat terdaftar sebagai calon penerima Nobel Sastra Satu satunya orang Indonesia yang pernah dinominasikan di dalam penerima Nobel Sastra Tetralogi Buru sendiri sudah
diterjemahkan ke dalam berbagai macam bahasa.Kali ini Pram bercerita tentang kehidupan Larasati Larasati adalah seorang aktris yang hidup di Yogyakarta yang kemudian di dalam perjalanannya menuju Jakarta untuk kembali bermain film dan menemui ibunya yang ditinggalkannya setahun Profesi Ara bukan hanya sebagai aktris, tetapi juga sebagai pelacur Namun demikian, Ara bukanlah perempuan yang tidak peduli lagi dengan keberadaan negerinya Kedatangannya di Jakarta pun disambut sebagai seorang NICA Ori Oeang Republik Indonesia yang menyelamatkan dirinya dari tongkat kakek yang akan melayang kepadanya Ara adalah seorang perempuan yang ingin berjuang untuk bangsanya meski ia bukan perempuan yang bersih Itu dikatakannya sendiri Bagaimana pun juga kotornya namaku aku akan tetap dapat berguna Kotor Biar aku kotor, perjuangan tidak aku kotori Revolusi pun tidak Negara pun tidak Rakyat apa lagi Yang aku kotori hanya diriku sendiri Bukan orang lain Bahkan lewat Ara, Pram mengkritik golongan tua yang begitu hina, korupsi, dan mementingkan diri sendiri Hanya angkatan tua yang mengajak korup, angkatan muda membuat revolusi Lewat Ara pula, Pram menyatakan bahwa golongan muda adalah golongan yang seharusnya membuat pergerakan baru Yang akan membentuk diri bangsa dengan lebih baik untuk masa depan Pram ingin melihat Revolusi terjadi Lewat Ara, Pram mengajarkan kita menjadi pejuang yang berani Berani kalah ketika menang dan berani berbesar hati ketika sudah merasakan pahitnya kekalahan Kalau kau menang, bersiaplah untuk kalah, terima kekalahan itu dengan hati besar, dan rebutlah kemenangan Dan menurut Pram, Revolusi dia adalah guru Dia adalah penderitaan Tetapi dia pun harapan C 20. nat Ada beberapa alasan aku bisa membaca dengan cepat 1 Bukunya sangat menarik, hingga tak ingin berhenti membacanya.2 Bukunya sangat tidak menarik, sehingga skimming menuntaskannya hingga halaman terakhir karena ingin terlepas dari jalinan ceritanya.3 Lagi banyak waktu untuk baca, misalkan liburan, karena kurang kerjaan ya membaca saja.4 Bukunya tipis, jadi mau nggak mau ya cepat selesai.Alasannya bisa memuat lebih dari 1 poin di atas Nah, untuk buku satu ini, paling tidak poin no 1,3,4 memenu Ada beberapa alasan aku bisa membaca dengan cepat 1 Bukunya sangat menarik, hingga tak ingin berhenti membacanya.2 Bukunya sangat tidak menarik, sehingga skimming menuntaskannya hingga halaman terakhir karena ingin terlepas dari jalinan ceritanya.3 Lagi banyak waktu untuk baca, misalkan liburan, karena kurang kerjaan ya membaca saja.4 Bukunya tipis, jadi mau nggak mau ya cepat selesai.Alasannya bisa memuat lebih dari 1 poin di atas Nah, untuk buku satu ini, paling tidak poin no 1,3,4 memenuhi penyebabnya.Larasati, seorang wanita yang digambarkan cantik dan jauh dari nuansa kekerasan fisik, namun terlibat dalam perjuangan.Seorang bintang drama yang sering manggung untuk membawakan pesan pesan perjuangan.Kisah perjalanannya dari pedalaman hingga kota pendudukan, beserta lika liku kehidupannya di Batavia, digambarkan dalam buku ini.Awalnya aku cukup menikmatinya, karena gaya berceritanya mengalir, sehingga tidak terasa sudah sampai tengah buku.Sayangnya, menjelang akhir sepertinya ada akselerasi penceritaan, sehingga endingnya kurang menggigit.Pram memang penulis handal, karyanya membuatku terpikat, hingga membuatku menyelesaikan buku ini dalam 1 sore.Ada harapanku yang tak terpenuhi di sini Aku berpikir, buku ini akan menceritakan bagaimana perjuangan Larasati di panggung, namun ternyata itu tak banyak digambarkan.Sosok Larasati membuatku tersadar lagi bahwa di masa perjuangan banyak sekali sosok yang berjasa dalam memperoleh kembali kemerdekaan ini Bukan hanya mereka yang bersenjatakan bambu runcing atau mereka yang berseragam putih dengan palang merah.Namun juga pemasak di dapur umum, petani yang menyediakan bahan pangan para pejuang, bahkan seorang pemain sandiwara yang sepertinya tak langsung dapat membunuh musuh, namun dapat mengobarkan semangat perjuangan dengan akting dan kata kata propagandanya.Jadi teringat, suatu kala di masa kecilku, saat masih banyak film perjuangan, aku membayangkan ikut dalam perjuangan di dalamnya.Bukan menjadi pembawa bambu runcing, karena aku bukan orang yang suka perang Atau membawa kotak perlengkapan obat obatan, karena aku ngeri melihat ceceran darah Namun menjadi gadis berkepang dua yang membantu di barak perlengkapan atau persediaan, atau menjadi mata mata pembawa pesan..haha __ Yang jelas, imajinasi hidup di masa itu lumayan menarik Bagaimana ya rasanya sekolah di jaman itu, naik sepeda onthel unta , menikmati desiran angin yang menerpa dan suasana kota ya belum terlalu ramai Klasik, dan menyenangkan rasanya, bila saja kurun waktu itu tiada penjajah yang singgah dan bertahta di negeri ini dari pedalaman Yogyakarta nat 25042011 21. Harun Harahap Larasati memang hanya artis sandiwaraLarasati memang hanya pelacurLarasati bukan orang suciTapi Larasati seorang Republiken..Larasati berkata Biar aku kotor, perjuangan tidak aku kotori Revolusi pun tidak Negara pun tidak Rakyat apa lagi Yang aku kotori hanya diriku sendiri Bukan orang lain Orang lain takkan rugi karenanya hal.44 Dari Yogya, Ia berangkat ke Jakarta Bukan untuk membantu pendudukan NICA tapi melihat tegaknya Revolusi Saat Yogya jatuh, ia pun mengaduh Bagaimana mungkin Rev Larasati memang hanya artis sandiwaraLarasati memang hanya pelacurLarasati bukan orang suciTapi Larasati seorang Republiken..Larasati berkata Biar aku kotor, perjuangan tidak aku kotori Revolusi pun tidak Negara pun tidak Rakyat apa lagi Yang aku
22.
23.
24.
25.
kotori hanya diriku sendiri Bukan orang lain Orang lain takkan rugi karenanya hal.44 Dari Yogya, Ia berangkat ke Jakarta Bukan untuk membantu pendudukan NICA tapi melihat tegaknya Revolusi Saat Yogya jatuh, ia pun mengaduh Bagaimana mungkin Revolusi bisa kalah Mungkin saja karena Ada yang membunuh Ada yang dibunuh Ada peraturan Ada undang undang Ada pembesar, polisi dan militer Hanya satu yang tidak ada keadilan hal.59 60 Kurus sudah badannya, menyerah juga Ia Namun kobaran semangat revolusi terus terjaga di dadanya Hingga kemenangan menyambut TNI masuk ke Jakarta, begitu pula dengan Soekarno Biar segala galanya terjadi sekarang Kita adalah pemenang Kitalah yang menghakimi semua muanya hal.178 Edy Pramoedya memang luar biasa Beliau mempunyai visi yang menerawang sangat jauh Ketika tahun 1960an beliau sudah banyak berbicara mengenai emansipasi perempuan, padahal isu itu belum menyeruak di banyak kepala Larasati, seorang perempuan yang berprofesi sebagai bintang film dan pelacur pun bisa berbuat sesuatu untuk mengisi revolusi Dia masih mempunyai harga diri dan kebanggaan sebagai anak bangsa Indonesia Sungguh ironis dengan kelakuan banyak orang saat ini, tampilannya banyak yang perlente Pramoedya memang luar biasa Beliau mempunyai visi yang menerawang sangat jauh Ketika tahun 1960an beliau sudah banyak berbicara mengenai emansipasi perempuan, padahal isu itu belum menyeruak di banyak kepala Larasati, seorang perempuan yang berprofesi sebagai bintang film dan pelacur pun bisa berbuat sesuatu untuk mengisi revolusi Dia masih mempunyai harga diri dan kebanggaan sebagai anak bangsa Indonesia Sungguh ironis dengan kelakuan banyak orang saat ini, tampilannya banyak yang perlente dan sok alim tetapi kelakuan aslinya tidak lebih sebagai tikus yang menggerogoti Negara dan merugikan orang banyak Dalam novel ini, Pram juga mengajarkan bahwa godaan kekuasaan bisa meruntuhkan iman perjuangan Tidak sedikit pejuang ketika sudah mendapatkan kursi empuk, terkadang kemudian lupa diri dan bertindak korup Padahal dulunya mereka adalah pejuang berani mati yang pantang menyerah itu catatan bahwa materialism memang bisa menyesatkan Tezar Yulianto This review has been hidden because it contains spoilers To view it, click here Buku ini adalah buku Pramoedya pertama yang saya baca Agak kaget dengan penulisan Pram, yang langsung melaju cepat di bagian awal, dengan stau tokoh sentral, Larasati, dilingkari oleh berbagai tokoh dan karakteristik Larasati, atau Ara, adalah bintang di masa yang tidak tepat Dia bintang film terkenal, tapi seting roman ini adalah masa masa pergerekan revolusi Di mana, apa pun yang dilakukan oleh Ara, benar benar bermata dua Karena dia berada di antara dua kutub, ortang orang pro revolusi m Buku ini adalah buku Pramoedya pertama yang saya baca Agak kaget dengan penulisan Pram, yang langsung melaju cepat di bagian awal, dengan stau tokoh sentral, Larasati, dilingkari oleh berbagai tokoh dan karakteristik Larasati, atau Ara, adalah bintang di masa yang tidak tepat Dia bintang film terkenal, tapi seting roman ini adalah masa masa pergerekan revolusi Di mana, apa pun yang dilakukan oleh Ara, benar benar bermata dua Karena dia berada di antara dua kutub, ortang orang pro revolusi maupun pro penjajah Dan Ara sendiri memilih utuk hidup sebagai pro revolusi dan menjadian Revolusi sebagai impiannya, dan dengan impiannya itu, ia memilih untuk hidup di lingkungan rumah ibunya, kdi Jakarta, yang merupakan daerah kekuasaan penjajah etimbang hidup nyaman di Yogya, daerah yang dimiliki oleh tentara kita pada saat itu.Ara bergerak dalam pusaran waktu, ketika dia mendapat kunjungan seorang tentara muda di penginapan, mendapatkan pengalaman tak enak di stasiun dan penjara, sampai harus dicurigai sebagai antek NICA oleh kakek nenek tetangga ibunya Begitu waktu bergulir, Ara sudah mendapatkan rasa takut ketika merasakan sendiri bagaimana rasa pertempuran itu Juga mendapatkan dia dalam saat saat bersama Jusman, laki laki arab yang hanya bertindak atas nafsu kepada Ara, yang harus berakhir justru di saat impiannya terwujud, revolusi.Untuk merasakan bagaimana gambaran hidup di era perjuangan revolusi, Pram menggambarkan dengan baik, tapi alur yang cepat berjalan di awal dan tengah cerita dan tiba tiba melambat di akhir cerita, cukup menarik Mikochin Awalnya saya pikir novel Larasati akan menceritakan perjuangan Larasati, atau Ara, sebagai seorang pejuang Revolusi lewat profesinya yaitu seorang bintang film ternama Agak sedikit kecewa, pada awalnya, namun tetap saja membaca perjuangan anak anak bangsa merebut kemerdekaan dari tangan Belanda dan NICA merupakan pengalihan perhatian yang sangat sebanding.Rating yang saya berikan tersendat di bintang ketiga dikarenakan endingnya yang terasa kurang menggigit dan membuat saya agak heran, Sudah s Awalnya saya pikir novel Larasati akan menceritakan perjuangan Larasati, atau Ara, sebagai seorang pejuang Revolusi lewat profesinya yaitu seorang bintang film ternama Agak sedikit kecewa, pada awalnya, namun tetap saja membaca perjuangan anak anak bangsa merebut kemerdekaan dari tangan Belanda dan NICA merupakan pengalihan perhatian yang sangat sebanding.Rating yang saya berikan tersendat di bintang ketiga dikarenakan endingnya yang terasa kurang menggigit dan membuat saya agak heran, Sudah selesai Mungkin kalau ceritanya dibuat lebih panjang saya bisa makin menikmatinya Francisca Todi 3.5Awalnya saya ngerasa cape juga baca buku ini, soalnya bahasa dan cara memenggal kalimat
26.
27.
28.
29.
30. 31. 32. 33.
paragrafnya suka agak aneh, sampai2 suka bingung, ini yang ngomong siapa sih Tapi setelah mulai ke tengah, saya jadi bisa lebih apresiasi bagaimana Pram menceritakan revolusi dari sudut pandang Ara, bahkan jatuh bangunnya revolusi itu juga paralel dengan kehidupan Ara sendiri Singkat kata, menarik, tragis sekaligus mengharukan Dan pas selesai baca, rasanya saya jadi sangat berterima kasih kepada para pa 3.5Awalnya saya ngerasa cape juga baca buku ini, soalnya bahasa dan cara memenggal kalimat paragrafnya suka agak aneh, sampai2 suka bingung, ini yang ngomong siapa sih Tapi setelah mulai ke tengah, saya jadi bisa lebih apresiasi bagaimana Pram menceritakan revolusi dari sudut pandang Ara, bahkan jatuh bangunnya revolusi itu juga paralel dengan kehidupan Ara sendiri Singkat kata, menarik, tragis sekaligus mengharukan Dan pas selesai baca, rasanya saya jadi sangat berterima kasih kepada para pahlawan kita di zaman revolusi itu Margareth The 2nd book of Pramoedya I ever read I think Gadis Pantai much better than this one Menurutku isinya sedikit aga maksa, terlalu banyak pernyataan Ara Larasati yang berapi2 tentang Revolusi, tapi action nya untuk mendukung revolusi ga banyak Not Action Talking only, menurutku Kata2nya terlalu memaksa pembaca memasuki Revolusi, kurang smooth dan kurang berhasil baik membawa pembaca ke haru biru suasana revolusi maupun membangkitkan patriotisme pembaca jika itu memang tujuannya Akhirnya, The 2nd book of Pramoedya I ever read I think Gadis Pantai much better than this one Menurutku isinya sedikit aga maksa, terlalu banyak pernyataan Ara Larasati yang berapi2 tentang Revolusi, tapi action nya untuk mendukung revolusi ga banyak Not Action Talking only, menurutku Kata2nya terlalu memaksa pembaca memasuki Revolusi, kurang smooth dan kurang berhasil baik membawa pembaca ke haru biru suasana revolusi maupun membangkitkan patriotisme pembaca jika itu memang tujuannya Akhirnya, who the hell I am, mengkritik seorang Pramoedya He3x. Askell Jalan ceritanya cukup mudah diikuti, tapi gambaran tentang revolusi itu sendiri kurang menemukan bentuknya di benak saya.Revolusi dilihat dari sisi seorang perempuan yang tidak terlibat langsung, atau setidaknya tidak diceritakan di buku.Karakternya tak begitu kuat Dan konfliknya juga biasa, tak begitu kuat Buku ini berpihak pada revolusi, barangkali kalo dibumbui sedikit mengenai kisah orang2 yg kontra revolusi, konfliknya bakal lebih kuat. A.J. Susmana Revolusi, Perempuan Dan KeberanianSejak di halaman awal Novel Larasati, ditunjukkan sikap yang tak ragu untuk bertempur menghadapi penjajah asing ..tidak bakal aku main untuk propaganda Belanda, untuk maksud maksud yang memusuhi Revolusi Aku akan main film yang ikut menggempur penjajahan Tokoh utamanya, yang bintang film, seakan mau berkata bahwa film adalah alat revolusi yang penting dan mendesak Kau seniwati Jelek jelek aku seniman juga Kalau Revolusi menang, kau akan dengar namaku seb Revolusi, Perempuan Dan KeberanianSejak di halaman awal Novel Larasati, ditunjukkan sikap yang tak ragu untuk bertempur menghadapi penjajah asing ..tidak bakal aku main untuk propaganda Belanda, untuk maksud maksud yang memusuhi Revolusi Aku akan main film yang ikut menggempur penjajahan Tokoh utamanya, yang bintang film, seakan mau berkata bahwa film adalah alat revolusi yang penting dan mendesak Kau seniwati Jelek jelek aku seniman juga Kalau Revolusi menang, kau akan dengar namaku sebagai seniman, sebagai pengarang Aku banyak dengar tentangmu Kau bisa berjuang lebih baik dengan senimu Kau memang hebat h 23 Keberanian melawan penjajahan asing ini tampak menjadi refrain dalam novel ini yang alurnya berjalan lurus dari awal sampai menang dengan selingan kecil masa lalu Larasati sebagaimana peribahasa berakit rakit ke hulu berenang renang ke tepian bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian.Dengan begitu keberanian adalah hasil dari latihan, praktek dan dukungan terus menerus, bukan sekadar pemahaman teori saja Larasati yang diawal merenungi Kalau ak Michael Sujono Entah alasannya apa, namun saya selalu menyukai karya yang berlatar sekitar Revolusi 45 Dalam buku ini Pram tidak hanya saja mampu melukiskan kegaduhan pada saat revolusi berlangsung, juga turut dapat menceritakan secara gamblang dua hal yang selalu menyertai manusia dalam seretan sejarah harapan dan asa. Lisna Atmadiardjo Bertahan pada pendiriannya, menuntut kemerdekaan atas dirinya, juga sebuah perjuangan bukan An 3.5 bintang Review lengkap Vitalia Ze Saya kagum pada penokohan Larasati dengan semangat nasionalismenya yang tinggi meskipun ia sadar bahwa status sosialny dianggap rendah oleh masyarakat dan kaum penjajah. Larasestu Hadisumarinda Saya baca buku mood moodan, butuh seminggu cuma buat baca buku setipis ini My My.Saya gak bisa gak setuju kalau bukunya Pram itu candu Dari semua buku Pram yang udah saya baca, akhirnya yang satu ini mampu menguras emosi saya, biasanya emang mainin perasaan saya, tapi bukan lewat kedalaman karakter karakternya tapi dari alur ceritanya yang haru, lagi lagi yang ini rasanya lain, mungkin karena bentuknya cerita fiksi.Larasati.Pada dasarnya saya suka karakter karakter perempuan seperti Larasati Saya baca buku mood moodan, butuh seminggu cuma buat baca buku setipis ini My My.Saya gak bisa gak setuju kalau bukunya Pram itu candu Dari semua buku Pram yang udah saya baca, akh
34. Vera Maharani Confession time I read it mostly because of a short and cherished conversation about literature with a certain person He went blank eyed when I said that of course I knew Pramoedya Ananta Toer, even some of his history, but I had never read his works He never said it out loud but the way he stared at me, it was like, Oh come on, how could you, of all people, have never read Pram Understandable, since our usual conversation about literature mostly consisted of my monologue about a book he n Confession time I read it mostly because of a short and cherished conversation about literature with a certain person He went blank eyed when I said that of course I knew Pramoedya Ananta Toer, even some of his history, but I had never read his works He never said it out loud but the way he stared at me, it was like, Oh come on, how could you, of all people, have never read Pram Understandable, since our usual conversation about literature mostly consisted of my monologue about a book he never even heard before and some of his insisting that I read books I didn t normally choose, but I ended up liking them anyway In my next trip to the book store, I immediately searched for Pram s works I decided not to dive in head first into his most famous work, Tetralogi Pulau Buru What if I don t like it It s a tetralogy, I can t just buy one book and ignore the rest Instead, I chose a thinner one, with the prettiest title and cover Larasati, it was And thenwow I fell in love.There is a strong reason why Pram was the only Indonesian who was repeatedly nominated for Nobel Prize in Literature He was a master in his prose 35. Rachael Seow Lega banget bisa menyelesaikan Larasati dalam dua hari Saya pikir saya nggak bakal sanggup menyelesaikan novel ini.Larasati merupakan buku karya Pram kedua yang saya baca Sebelumnya, saya pernah membaca Dongeng Calon Arang yang saya baca waktu kuliah dalqm bahasa Inggris Jadi, saya cukup terkejut dengan gaya bahasa Pram.Larasati bercerita tentang perempuan bernama Larasati dipanggil Ara , seorang bintang panggung yang kemudian menjadi bintang film ternama, yang harus pergi meninggalkan Yogya Lega banget bisa menyelesaikan Larasati dalam dua hari Saya pikir saya nggak bakal sanggup menyelesaikan novel ini.Larasati merupakan buku karya Pram kedua yang saya baca Sebelumnya, saya pernah membaca Dongeng Calon Arang yang saya baca waktu kuliah dalqm bahasa Inggris Jadi, saya cukup terkejut dengan gaya bahasa Pram.Larasati bercerita tentang perempuan bernama Larasati dipanggil Ara , seorang bintang panggung yang kemudian menjadi bintang film ternama, yang harus pergi meninggalkan Yogya ke Jakarta dengan kereta Saat itu paska kemerdekaan, di mana kondisi politik tak menentu karena Belanda yang ditunggangi sekutu datang kembali ke Indonesia, menduduki beberapa tempat, dan melakukan agresi militer melawan tentara pemuda independen Ara yang terbiasa lari dari satu pelukan pria ke pelukan pria lain akhirnya sampai ke Jakarta, bertemu dengan pejabat inlander, kolonel Belanda, dan kenalannya, Mardjohan, yang sudah naik pangkat menjadi sutradara Ara diminta untuk membintangi film dokumenter tentang pengungsian Tak sudi menjadi anjing Belanda, Ara kabur ke rumah ibunya, Lasmidjah, yang bekerja sebagai babu di rumah orang Arab Sersan supir NICA yang membantu Ara melarikan diri.Ara bertemu dengan pemimpin pemuda di kampung itu Bersama sama mereka melakukan penyerangan terhadap pasukan NICA yang suka membunuhi pemuda Republik.Saya sempat kebosanan membaca buku ini, terutama di bagian awal Saya juga masih meraba gaya bahasa Pram Terus terang, saya jarang membaca sastra, apalagi sastra jadul Ternyata saya dibuat puyeng dengan tat bahasa jadul yang seenaknya Dalam satu kalimat paragraf, sah sah saja memuat 2 POV yang berbeda tanpa adanya tanda baca berarti Seperti ini misalnya Tapi ia berjanji dalam hatinya, tidak bakal aku main untuk propaganda Belanda, untuk maksud maksud yang memusuhi Revolusi hal 2 Kini mendadak saja ia merasa lapar Aku mesti berbuat apa sekarang Di rumah ini tidak ada makanan Tidak ada orang selain aku Ia turun dari ambin ke luar, di beranda duduk nenek yang kemarin hal 112 Syukurlah, seiring perkembangan zaman, EYD juga semakin disempurnakan Kalau sampai hari ini aturan penulisan boleh seperti itu, saya mungkin akan jambak jambak rambut orang yang ada di sebelah saya setiap kali baca buku.Dalam buku ini juga terlihat jelas Pram sangat benci dengan pemerintah boneka Beliau menuliskan, orang orang yang berpura pura revolusioner terlihat seperti banteng dungkul Perundingan perundingan di Belanda semakin menunjukkan kelembekan mereka.Saya kurang paham politik dan tidak terlalu mengerti politik Namun, buku ini membuka pandangan saya tentang masa masa paska kemerdekaan, di mana rakyat semakin menderita dan miskin Dari dulu hingga kini, banyak pejabat yang mencuri dari rakyat sehingga keadilan tidak dapat ditegakkan.Buku ini lebih cocok dibaca menjelang hari kemerdekaan di bulan Agustus karena bisa membangkitkan rasa kebangsaan Tapi, dari sisi emosi, saya tidak tergerak atau bersimpati pada Ara walau ia ikut berjuang dengan laskar pemuda Hubungan Ara dengan prianya, pemimpin laskar pemuda, atau ibunya tidak membuat saya tersentuh Seperti kurang greget, entahlah Mungkin buku lain Pram bisa menggugah emosi.Saya penasaran dengan tetralogi Buru Moga moga masih mudah untuk dicari 36. Toro Dalam buku ini digambarkan seorang bintang film ternama tanah air bernama Larasati atau bias dipanggil Ara Wanita yang sangat mendambakan sebuah Revolusi pasca Kemerdekaan ini memiliki kehidupan yang cukup
menarik Menarik untuk diulas mengenai sebuah pengorbanannya dan ketabahannya dalam menghadapi problematika hidup ditangan Belanda sebelum terjadinya Konferensi Meja Bundar Peperangan melawan NICA merupakan hal yang sudah biasa dan itu sudah menjadi santapan utama bagi para pejuang Indonesia Dalam buku ini digambarkan seorang bintang film ternama tanah air bernama Larasati atau bias dipanggil Ara Wanita yang sangat mendambakan sebuah Revolusi pasca Kemerdekaan ini memiliki kehidupan yang cukup menarik Menarik untuk diulas mengenai sebuah pengorbanannya dan ketabahannya dalam menghadapi problematika hidup ditangan Belanda sebelum terjadinya Konferensi Meja Bundar Peperangan melawan NICA merupakan hal yang sudah biasa dan itu sudah menjadi santapan utama bagi para pejuang Indonesia, yang pada waktu itu Kemerdekaan belum sepenuhnya menjadi milik Indonesia Ara sendiri merasa sedih, Revolusi yang ditunggu tunggu tidak kunjung datang Para pejuang dari generasi muda yang masih remaja hingga generasi tua yang sudah kakek kakek dan nenek nenek ini terus saja giat bertempur demi tercapainya Revolusi tersebut Ibu Ara sendiri hingga sanggup menjadi seorang babu di rumah seorang keturunan Arab bernama Jusman yang nantinya akan menjadi suami Ara karena suatu keadaan yang memang tidak bisa dihindari Kisah ini masih sangat relevan hingga sekarang terkait dengan Revolusi bagi Bangsa Indonesia sendiri, penjajahan akan terus berlangsung sampai sekarang jika kita tidak memecahkan suatu yang ada di dalam diri kita sendiri Ara merupakan tokoh yang menurut saya sanggup memecah dirinya demi terwujudnya sebuah Revolusi tersebut Dengan buku 37. Teguh Affandi Benar kalau Pramoedya adalah maestro sastra Indonesia Memang kehadirannya banyak membuat banyak orang geram Dan buku ini adalah buku kesekian milik Pramoedya Ananta Toer yang kubacaa dan kukoleksi.Larasati berkisah nasib seorang bintag pelem bernama Larasati yang berpindah dari Yogyakarta ke Jakarta Larasati yang dtokohkan sebagai bintang sinetron ternyata memiliki jiwa revolusi yang tinggi, bahkan melebihi beberapa orang indonesia yang menghamba kepada NICA demi kepastian akan pemenuhan peru Benar kalau Pramoedya adalah maestro sastra Indonesia Memang kehadirannya banyak membuat banyak orang geram Dan buku ini adalah buku kesekian milik Pramoedya Ananta Toer yang kubacaa dan kukoleksi.Larasati berkisah nasib seorang bintag pelem bernama Larasati yang berpindah dari Yogyakarta ke Jakarta Larasati yang dtokohkan sebagai bintang sinetron ternyata memiliki jiwa revolusi yang tinggi, bahkan melebihi beberapa orang indonesia yang menghamba kepada NICA demi kepastian akan pemenuhan perut dan keluarganya Seperti tokoh Mardjohan Yang menurut Pram, sama saja dengan pembunuh pembunuh yang menjual tanah air untuk dapat sekadar makan dan pakaian h.32 Para pejuan revolusi yang rata rata anak muda, bukan malaikat yang hidupnya tergantung pada TUhan mereka juga butuuh makan dan pakaian Tapi mereka lebih membutuhkan kehidupan yang lebih baik. Karena meriam meriam itu tidak akan dihadapkan pada kanak kanak yang cinta pada kemerdekaan daripada maut, tapi bakal dihadapkan pada tuannya sendiri.Bahkan ketika sampai Jakarta dan bersama keluarganya nenek dan ibunya , Larasati terlibat secara langsung dengan revolusi Larasati menyaksikan dengan mata kepala bagaimana revolusi terjadi Dalam novel ini Pram juga menyindir permasalahan seni hanya untuk seni Dan ini disampaikan oleh orang yang tidak setuju dengan revolusioner, atau dengan kata lain orang yang dianggap Pram sebagai antagonis Dapat diartikan bahwa Pram tidak sepakat kalau seni hanya untuk seni, ingat konflik Lekra dan Manikebu Tokoh penyair Chaidir apa mungkin ini Chairil Anwar, yang puisinya menggetarkan dan menggelorakan pemnikmatnya yang muncul di tengah tengah Ehmm jujur nggak terlalu menikmati dengan kisah Larasati Yaa tetep ada hawa perjuangan yang ingin disampaikan dari kisah Larasati.TETEP SUNGKEM 38. Probo Darono Yakti Larasati , mengambil latar belakang Yogyakarta dan Bekasi di tahun 1940 an Revolusi yang berkobar di seluruh tanah air menggugah siapa saja yang menjadi bagian dari rakyat Indonesia Pada masa itu peperangan terus berkecamuk di sejumlah daerah Sebagaimana seorang pejuang sekaligus bintang film Larasati merasakan lara dalam batinnya.Larasati adalah seroang remaja yang selayaknya remaja wanita lainnya, kendati hidup dari panggung ke panggung Pertunjukan adalah jiwanya Baginya karya seni mem Larasati , mengambil latar belakang Yogyakarta dan Bekasi di tahun 1940 an Revolusi yang berkobar di seluruh tanah air menggugah siapa saja yang menjadi bagian dari rakyat Indonesia Pada masa itu peperangan terus berkecamuk di sejumlah daerah Sebagaimana seorang pejuang sekaligus bintang film Larasati merasakan lara dalam batinnya.Larasati adalah seroang remaja yang selayaknya remaja wanita lainnya, kendati hidup dari panggung ke panggung Pertunjukan adalah jiwanya Baginya karya seni memiliki tempat tersendiri di dalam api revolusi Ia selalu mendapati ribuan orang melambaikan tangannya, kenal akan sosoknya Kegundahan Larasati semakin memuncak ketika orang orang yang ia jumpai sepanjang jalan adalah calon calon orang mati Dengan selalu memekikkan semangat merdeka atoe mati.Larasati dalam kehidupan pribadi dan di dalam keluarganya pun begitu mendorong semua anggota keluarganya Ara, begitulah nama panggilannya, tak segan segan menunjukkan kecintaannya pada revolusi beserta seluruh romantisme perjuangannya di atas segala galanya Ia bahkan rela kehilangan ibunya untuk mempertahankan
idealisme dan keyakinan dia akan sebuah masa di mana Indonesia menjadi negara adil dan makmur seperti yang diciptakan founding fathers.Ara tidak akan menyerah Tidak Tidak pada tentara KNIL, tidak pada prajurit NICA Karena dalam sanubarinya ada ibu dan calon suami yang dia idam idamkan Novel ini penuh dengan cerita romantisme perjuangan kaum revolusioner Indonesia pada tahun 1948 an Dengan lengkap semua adegan percintaan, perang, pertentangan, dan tentu esensi dari cerita ini heroisme dalam revolusi Indonesia Anda senantiasa akan berkobar kobar jika membaca satu karya Pram ini 39. Reiza Revolusi dalam benaknya, hanya kata itu yang mengisi sebagian besar pemikirannya Pemikiran si Larasati ini Dipanggil Ara oleh orang orang disekitarnya, adalah seorang aktris, pemain film, yang berusaha mencari jalan agar bakatnya dapat berguna untuk kemaslahatan Revolusi Berlatar belakang Jakarta dan sekitarnya di era menjelang Agresi Militer Belanda II, Pram bagaikan menggambarkan dua sisi yang sangat berbeda Daerah Pedalaman Daerah Republik digambarkan sebagai daerah yang tenteram dan m Revolusi dalam benaknya, hanya kata itu yang mengisi sebagian besar pemikirannya Pemikiran si Larasati ini Dipanggil Ara oleh orang orang disekitarnya, adalah seorang aktris, pemain film, yang berusaha mencari jalan agar bakatnya dapat berguna untuk kemaslahatan Revolusi Berlatar belakang Jakarta dan sekitarnya di era menjelang Agresi Militer Belanda II, Pram bagaikan menggambarkan dua sisi yang sangat berbeda Daerah Pedalaman Daerah Republik digambarkan sebagai daerah yang tenteram dan menyimpan semangat yang dalam Sementara Daerah Pendudukan Jakarta, dikuasai Belanda digambarkan sebagai tempat yang kelam dan penuh dengan orang orang oportunis Pram, sebagai orang yang pernah merasakan langsung era Perang Kemerdekaan pasti hapal bagaimana keadaan yang terjadi saat itu Sekaligus memberi kita gambaran tentang bagaimana satu kata Revolusi yang saat itu bergaung gaung dapat merubah hidup banyak orang Termasuk kita, tanpa kita sadari.Ada sedikit pertanyaan yang menggelitik sebenarnya ketika selesai membaca bagian terakhirnya, apa Revolusi dianggap sudah selesai ketika sebagian orang sudah mendapatkan kesejahteraan yang sejatinya, hanya mengikuti orang yang mereka gantikan saja Ara mungkin sadar akan hal ini Begitu juga Pram Setidaknya, itu yang terlihat dari ending ceritanya.Silahkan dibaca, karena belum tentu pertanyaan saya sama dengan pertanyaan anda 40. Bagus Ismujati larasati adalah seorang bintang di masanya ia memiliki kecantikan bak bidadari yang telah membius setiap lelaki yang ditemuinya tetapi, terlepas dari hingar bingar menjadi seorang bintang, kecantikan dan ketenaran yang dimilikinya, yang ia tahu bahwa cintanya hampa.menjadi seorang wanita tanpa tumpuan hati menjadikannya serasa tak hidup ia bahkan sering menjadi bulan bulanan para pria hidung belang yang pernah menikah atau tertarik padanya.selain kisah mengenai seorang wanita, roman larasati larasati adalah seorang bintang di masanya ia memiliki kecantikan bak bidadari yang telah membius setiap lelaki yang ditemuinya tetapi, terlepas dari hingar bingar menjadi seorang bintang, kecantikan dan ketenaran yang dimilikinya, yang ia tahu bahwa cintanya hampa.menjadi seorang wanita tanpa tumpuan hati menjadikannya serasa tak hidup ia bahkan sering menjadi bulan bulanan para pria hidung belang yang pernah menikah atau tertarik padanya.selain kisah mengenai seorang wanita, roman larasati ini dilatarbelakangi oleh masa kolonialisme belanda dikisahkan bahwa, meskipun seringkali larasati menjadi alat para kolonialis dan pebisnis pada masa itu, dalam hati kecilnya, ia tahu bahwa hanya merah putih yang akan menyelamatkan dirinya dan keluarganya serta saudara saudara sebangsa dan setanah airnya akhirnya, ia menemukan seorang pribumi yang bisa menjadi tumpuan hatinya.kisah larasati menggambarkan sebuah perjuangan kemerdekaan yang selama ini kita ketahui melalui perih getirnya peperangan dan bunyi senjata, ternyata juga mampu diperankan oleh tokoh minor perjuangan bukan tentara, bukan prajurit yang siap bertempur ke medan laga bukan senjata dan bambu runcing belaka tapi juga keteguhan hati seorang wanita yang percaya bahwa apapun yang terjadi, merah putih adalah taruhannya merdeka atau mati dan disana juga ia menemui tambatan hatinya.cheers 41. Widia Masa revolusi menjadi latar utama kisah perjuangan seorang perempuan cantik bernama Ara Larasati ketika mencari penghidupan barunya di Jakarta Sejak berangkat dari Jogja, Ara berharap mendapatkan ketenaran sebagai bintang film Namun rencana yang telah disusun tidak berjalan sebagaimana mestinya Ketika sampai di Bekasi, ia dipertemukan kembali dengan teman lamanya Mardjohan, digambarkan sebagai pemuda yang licik dan cari untung sendiri Ara dihadapkan pada tawaran menjadi tokoh utama dalam fi Masa revolusi menjadi latar utama kisah perjuangan seorang perempuan cantik bernama Ara Larasati ketika mencari penghidupan barunya di Jakarta Sejak berangkat dari Jogja, Ara berharap mendapatkan ketenaran sebagai bintang film Namun rencana yang telah disusun tidak berjalan sebagaimana mestinya Ketika sampai di Bekasi, ia dipertemukan kembali dengan teman lamanya Mardjohan, digambarkan sebagai pemuda yang licik dan cari untung sendiri Ara dihadapkan pada tawaran menjadi tokoh utama dalam film propaganda Belanda Ia kemudian melarikan diri ke rumah ibunya, disana ia mendapatkan pelangaman pertamanya bertempur Pertempuran bersama penjuang muda membuatnya mendapatkan pemahaman lebih terhadap makna revolusi Tetapi ia juga harus berjuang untuk dirinya sediri ketika dipaksa menjadi wanita
42.
43.
44.
45.
simpanan Jusman, seorang pendatang dari Arap yang menjadi mata mata Belanda Terdapat tiga status sosial dalam masyarakat yang digambarkan oleh Pram, kaum penjajah, terjajah dan pendatang Kategori penjajah ditempati oleh bangsa Eropa Belanda Inggris serta kaum pribumi yang menjadi abdi penjajah Kategori terjajah ditempati oleh orang Indonesia, yang digambarkan memperjuangkan kemerdekaan hak kaum pribumi Sedangkan kategori pendatang ditempati oleh bangsa Arap yang digambarkan main aman dengan politik, agar mendapatkan keuntungan dan rasa aman Mark For several decades, Pramoedya Ananta Toer has been considered Indonesia s leading author and an influential literary icon Critics of Pramoedya s work has often focused on his role as a political activist, his long imprisonment and house arrest, and the banning of his books by the Indonesian government Most readers have regarded Pramoedya s fiction and nonfiction works as a powerful reflection of the political realities in twentieth century Indonesia This is also the case with Larasati, the t For several decades, Pramoedya Ananta Toer has been considered Indonesia s leading author and an influential literary icon Critics of Pramoedya s work has often focused on his role as a political activist, his long imprisonment and house arrest, and the banning of his books by the Indonesian government Most readers have regarded Pramoedya s fiction and nonfiction works as a powerful reflection of the political realities in twentieth century Indonesia This is also the case with Larasati, the titular character of this novel, a big movie star who travel from Yogyakarta then the capital city of the struggling Indonesia to Jakarta, trying to find and meet again with her mother, after living separately for than a year.Larasati s youth and beauty helps her in her earlier part of her journey, but then causing deep troubles for her, mostly because all male characters in this book had lust upon her body.For present time readers, the Indonesia language used in this book will definitely cause some confusion because some words were outdated and barely heard for over than 20 years Windy hapsari Larasati was beautiful and famous artist at that time she used to get what she wants so easily she worship the freedom fighter when the japanese landed in Indonesia and starting take over the colonialism from Dutch, she denied to play on one of Japanese propaganda movie.She would like to give anything for Indonesia independence even she had to leave her fame and then returned to her mother who lived in poverty at jakarta this book describe the condition in Jakarta back at arround 1945 very Larasati was beautiful and famous artist at that time she used to get what she wants so easily she worship the freedom fighter when the japanese landed in Indonesia and starting take over the colonialism from Dutch, she denied to play on one of Japanese propaganda movie.She would like to give anything for Indonesia independence even she had to leave her fame and then returned to her mother who lived in poverty at jakarta this book describe the condition in Jakarta back at arround 1945 very well about the poverty, the food and fabric crisis during the japan colonization the enthusiasm of the youth from all over Indonesia to fight for the country freedom which mostly lead them into the death.there was one Arabian man who s so crazy in her he was her mother employer he d do anything to forced Larasati to be his mistress even he had to took Larasati mother as a hostage when Japanese took off from Indonesia, this arabian man have to leave indonesia soon as he was spy who work for Japan Larasati finally find her love, someone who provide her and her mother good shell at the same time when indonesia declare the independence an Mungkin ini enaknya baca karya anak negeri Lebih dekat dengan semua settingan waktu n tempat dlm cerita itu Walaupun mungkin terkesan berat cz dalam buku ini g ada bab jadi g da celah untuk m tarik nafas sejenak, tapi ntah knp smua mengalir begitu ringan sampai g kerasa sudah sampai d lembar t akhir.Idealisme pemuda Menganggap golongan tua yg spt itulah Golongan congkak yg korup Tapi mereka juga pnh jadi pemuda.Sekarang pertanyaannya adl apakah semasa muda, para golongan tua itu jg menja Mungkin ini enaknya baca karya anak negeri Lebih dekat dengan semua settingan waktu n tempat dlm cerita itu Walaupun mungkin terkesan berat cz dalam buku ini g ada bab jadi g da celah untuk m tarik nafas sejenak, tapi ntah knp smua mengalir begitu ringan sampai g kerasa sudah sampai d lembar t akhir.Idealisme pemuda Menganggap golongan tua yg spt itulah Golongan congkak yg korup Tapi mereka juga pnh jadi pemuda.Sekarang pertanyaannya adl apakah semasa muda, para golongan tua itu jg menjadi orang yg idealis Klo mmg iya, knp kita skrg masih melihat kecongkaan n kekorup an itu Apa arti na idealisme mereka dulu klo itu mmg sempet ada Bukan suatu penyangkalan bahwa rhea dl org idealis Tapi tentu na susah utk btahan spt itu di atas tuntutan social ma etika moral Namun, gimana pun juga ingin rasa na b tahan.Vin, Pal tampar rhe klo bsk d masa tua rhe mjd spt golongan tua masa kini Joko Raharjo Kejeniusan Pramoedya adalah kemampuannya menarik pembaca untuk tenggelam dlm ruang dan waktu kisah2 yg ditulisnya..termasuk suasana batin yang berkecamuk di dalamnya, seolah olah kita benar2 hidup dan ada di sana.Kali ini Pram membawa kita memasuki alam revolusi, dgn segala gegap gempita, konflik, dan pengkhianatannya Tentu dgn kacamata khas Pram selalu memandang sesuatu dari manusia dan serba serbi
kemanusiaan yg ada Agak berbeda dari karya2 lainnya, pace cerita Larasati cukup cepat dan seol Kejeniusan Pramoedya adalah kemampuannya menarik pembaca untuk tenggelam dlm ruang dan waktu kisah2 yg ditulisnya..termasuk suasana batin yang berkecamuk di dalamnya, seolah olah kita benar2 hidup dan ada di sana.Kali ini Pram membawa kita memasuki alam revolusi, dgn segala gegap gempita, konflik, dan pengkhianatannya Tentu dgn kacamata khas Pram selalu memandang sesuatu dari manusia dan serba s 46. Maulida Sri Handayani Larasati adalah roman Pramoedya yang cukup menarik dibaca, di angkot misalnya Jumlah halamannya cuma 180 Kau bisa bereskan kurang dari 2 jam Roman ini bercerita tentang gejolak seorang bintang film bernama Larasati di tengah hangatnya Revolusi yang masih dipertahankan dengan berdarah darah karena Belanda masih merasa Indonesia sebagai Dutch East India.Roman ini memang tak sebagus roman Tetralogi Pulau Buru Terlalu kentara revolusi dengan R besar Lekra banget kali ya Tapi mungkin karya Larasati adalah roman Pramoedya yang cukup menarik dibaca, di angkot misalnya Jumlah halamannya cuma 180 Kau bisa bereskan kurang dari 2 jam Roman ini bercerita tentang gejolak seorang bintang film bernama Larasati di tengah hangatnya Revolusi yang masih dipertahankan dengan berdarah darah karena Belanda masih merasa Indonesia sebagai Dutch East India.Roman ini memang tak sebagus roman Tetralogi Pulau Buru Terlalu kentara revolusi dengan R besar Lekra banget kali ya Tapi mungkin karya ini relevan di zamannya ketika terbit pada 1960 Lagipula Pram memang hidup di zaman peralihan itu Ia hidup sejak sebelum republik ini tegak sampai rezim yang memenjarakannya tanpa peradilan jatuh.Sayang sekali, semangat Larasati akan Revolusi terganggu oleh penggambaran yang dibuat pembuat cover buku ini Larasati digambarkan berwajah Eropa Cukup memperlihatkan bahwa orang Indonesia masih mempunyai inferioritas bangsa terjajah dengan penggambaran cantik ala cover Larasati itu