DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TIM PEMBINA MBS
THE BEST PRACTICE MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR Salah satu programn Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementrian Pendidikan dan kebudayaan tahun anggaran 2013 melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau melaksanakan bimtek untuk Tim Pengembang Kabupaten/Kota, monitoring dan evaluasi ke sekolah piloting.
Sebagai hasil dari pelaksanaan bimbingan teknik monitoring dan evaluasi, perlu disusun makalah tentang the best practice pelaksanaan MBS di Provinsi Kepulauan Riau.
The best practice pelaksanaan MBS ini disusun sebagai kelengkapan dokumen untuk mengikuti Seminar Nasional Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang dilaksanakan di Kota Malang, Jawa Timur.
Dengan adanya makalah ini disusun, semoga berguna bagi perkembangan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Provinsi Kepulauan Riau.
Tanjungpinang, 27 November 2013-11-27 Tim Pembina MBS Kepulauan Riau Ketua,
Imam Rochani., M.Si
DAFTAR ISI
Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Dasar c. Tujuan BAB II BEST PRACTICE a. Penerapan MBS di Kepulauan Riau b. Tim Pengembang Kabupaten/Kota c. Hasil Monitoring dan Evaluasi Sekolah Piloting BAB III KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT BAB IV PENUTUP
THE BEST PRACTICE MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DI SEKOLAH DASAR PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen Berbasis Sekolah pada dasarnya mengembangkan manajemen sekolah secara menyeluruh dengan penekanan pada komponen-komponen tertentu. Manajemen Berbasis Sekolah yang sudah diimplementasikan sejak tahun 1999 diprioritaskan pada 3 pilar yaitu : Manajemen, PAKEM, dan peran serta masyarakat. Sejalan dengan Permen No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, maka pelaksanaan MBS dikembangkan menjadi 7 komponen, yaitu : -
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
-
Manajemen Peserta Didik
-
Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
-
Manajemen Sarana dan Prasarana
-
Manajemen Keuangan dan Pembiayaan
-
Manajemen Peran Serta Masyarakat
-
Manajemen Budaya dan Lingkungan Sekolah
Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar dilaksanakan melalui implementasi Modul Panduan Panduan Pembinaan,Panduan Bimbingan Teknis,Panduan Reflikasi,Panduan Pelaksanaan,Panduan Pengawasan dan Evaluasi. Untuk mencapai terlaksananya Manajemen Berbasis Sekolah dilaksanakan berbagai strategi yaitu : -
Sosialisasi
-
Peningkatan kinerja sekolah berdasarkan prinsip MBS.
-
Kunjungan sekolah
-
Magang ( induksi )
-
Bimbingan Teknis
-
Pendampingan
-
Piloting
B. Dasar Makalah The Best Practice ini disusun dengan acuan hokum sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan perubahannya PP 32 tahun 2013. 3. Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah. 4. Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kwalitas Akademik Guru. 5.Permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. 6. Permendiknas nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana, 7. Permendiknas nomor 15 tahun 2010 tentang SPM Pendidikan Dasar di Kab/ Kota. 8. Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang SKL. 9. Permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar. 10. Permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses. 11. Permendikbud nomor 55 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan 12. Permendikbud nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. C. Tujuan The Best Practice MBS ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut : 1.Memantapkan perluasan pengembangan konsep MBS. 2. Memantapkan pelaksanaan komponen dan bentuk desiminasi MBS. 3. Memantapkan implementasi MBS. 4. Sebagai perlengkapan dokumen untuk seminar nasional MBS. 5. Gambaran tentang pelaksanaan MBS di Propinsi Kep. Riau.
BAB II BEST PRACTICE A. Penerapan MBS di Kepulauan Riau. Tim Pembina MBS Propinsi Kepulauan Riau bekerja atas dasar Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Kepulauan Riau nomor : 01/Disdik/KPTS/2013 tanggal 15 Juli 2013. 1. Pelaksanaan Bimtek untuk Tim Pengembang di Propinsi Kep.Riau tahap I sebagai berikut :
SEPINTAS KILAS PELAKSANAAN BIMTEK MBS KAB/KOTA PRONSI KEPULAUAN RIAU Diskripsi umum: Secara umum pelaksanaan Bimtek MBS Kab/kota di Propinsi Kepulauan Riau telah terlaksana dengan baik dan optimal Apresiasi dan respon Peserta untuk mendalami dan menerapkan MBS sangat tinggi. Panitia pelaksana sudah bekerja dengan baik dan koordinatif, mulai dari persiapan sampai dengan saat pelaksanaan bimtek MBS. Tim fasilitator Bimtek MBS tahap pertama menyampaikan materi lengkap dengan menggunakan pendekatan metode yang bervariasi. Pelaksanaan Semiloka Bimtek MBS
Tempat kegiatan di Comport Hotel Km 10 Tanjungpinang ibu kota Propinsi Kepulauan Riau dari tanggal 20 Agustus s.d 24 Agustus 2013. Peserta dari 7 Kabupaten/kota di Kepri: Anambas, Batam, Bintan, Karimun, Natuna, Lingga, danTanjung Pinang sebanyak 51 orang (undangan 61 orang ), terdiri dari; unsur Kasi kurikulum, tenaga teknis, pengawas KKKS serta Guru Hasil-hasil yang Dicapai : HASIL : Terbentuknya Tim Pengembang di setiap Kabupaten Kota di Propinsi Kepri Menetapkan sekolah piloting di setiap Kab/kota sebanyak 3 SD yang belum terakreditasi A. Hambatan : Letak geografis Kepulauan Riau yang terdiri dari seribu pulau dan kondisi alam yang sulit diprediksi Sistem informasi internet kerap mengalami gangguan Belum tersedianya dana untuk Kab/kota melaksanakan Bimtek MBS. Saran : Dana dekonstrasi dari pusat harus sampai ke Kab/kota. Disetiap Kab/kota harus melaksanakan Bimtek MBS. Penyempurnaan struktur dan unsur tim MBS.
2. Pelaksanaan Bimtek untuk Tim Pengembang MBS tahap II : Hari/tanggal : Sabtu s.d Minggu, 21 s.d 25 September 2013. Tempat
: Pelangi Hotel Resort Tanjungpinang.
Hasil-hasil yang Telah Dicapai Hasil-hasil semi loka Tim Pengembang Bimtek MBS tahap II se-Provinsi Kepulauan Riau. 1. Laporan semi loka tim pelaksana Kabupaten/Kota a. Kota Tanjungpinang -
Pelaksanaan kegiatan pada tanggal 16 September sampai dengan tanggal 18 September 2013.
-
Tempat di :
SDN 012 Tanjungpinang Timur SDN 010 Tanjungpinang Kota
SDN 003 Bukit Bestari -
-
Peserta : 1. Unsur kepala sekolah
: 18 orang
2. Guru
: 36 orang
3. Tenaga administrasi
: 18 orang
Hasil yang dicapai : Setiap peserta telah memahami dan dapat melaksanakan 7 komponen MBS.
-
Pembiayaan swadaya KKKS Kecamatan yang berada di Kota Tanjungpinang.
b. Kabupaten Bintan -
Pelaksanaan kegiatan : Tanggal 07 September 2013 bertempat di SDN 006 Gunung Kijang untuk sekolah piloting (25 orang) Tanggal 13 dan 14 September 2013 bertempat di SDN 006 Bintan Timur dengan peserta :
Kecamatan Bintan Timur (37 orang)
Kecamatan Mantang (8 orang) Kecamatan Bintan Pesisir (8 orang) Tanggal 18 dan 19 September 2013 bertempat di SDN 004 Tuapaya dengan peserta :
Kecamatan Gunung Kijang (15 orang)
Kecamatan Tuapaya (10 orang) Kecamatan Teluk Bintan (20 orang) Setiap sekolah piloting diikuti oleh kepala sekolah dan guru peserta di tiap Kecamatan, yang terdiri dari : Kepala UPT Paus Staf UPT Paus Kepala Sekolah Guru Pengawas Sekolah -
Hasil yang dicapai Terbentuknya tim pelaksana MBS di setiap kecamatan dan gugus sekolah Praktek membuat kegiatan di setiap komponen MBS
-
Pembiayaan : swadaya KKKS kecamatan
c. Kota Batam -
Pelaksanaan kegiatan : Tanggal 14 September 2013, bertempat di aula kantor dinas pendidikan kota Batam, dengan peserta kepala sekolah (43 orang) Tanggal 16 September 2013, bertempat di aula kantor dinas pendidikan kota Batam, dengan peserta pengawas sekolah (39 orang)
-
Hasil yang dicapai : pelaksanaan MBS di kota Batam dapat terlaksana dengan baik.
-
Pembiayaan : dibiayai oleh swadaya peserta
d. Kabupaten Natuna -
Pelaksanaan kegiatan di SDN 006 Bandarsyah Bunguran Timur Kabupaten Natuna pada tanggal 17 sampai dengan 19 September 2013, dengan peserta kepala sekolah (12 orang), dan guru (13 orang).
-
Hasil yang dicapai : Terbentuknya tim pelaksana di tingkat gugus sekolah Peserta telah memahami 7 komponen MBS
-
Pembiayaan : swadaya KKKS dan ketua gugus sekolah.
e. Kabupaten Lingga -
Pelaksanaan kegiatan di SDN 012 Lingga pada tanggal 07 September 2013 dengan peserta :
kepala sekolah dan guru SD piloting UPTD Kecamatan Pengawas sekolah Kepala SD inti
-
Hasil yang dicapai : terbentuknya tim pelaksana MBS di Kecamatan dan gugus sekolah
-
Pembiayaan : tim pengembang MBS Kabupaten Lingga.
f. Kabupaten Karimun -
Pelaksanaan kegiatan : Tanggal 02 September 2013 di SDN 020 Tanjung Batu Kota Tanggal 05 September 2013 di SDN 009 Buru
Tanggal 02 September 2013 di SDN 003 Teluk Air Peserta :
Pengawas Kepala sekolah Guru
-
Hasil yang dicapai : pembinaan pada sekolah piloting MBS di Kabupaten Karimun
-
Pembiayaan : tim pengembang MBS kabupaten Karimun.
g. Kabupaten Anambas Kabupaten Anambas belum melaksanakan semi loka tim pelaksana MBS
2. Kunjungan Sekolah Pada semi loka tim pengembang Bimtek MBS tahap II tahun 2013 telah dilaksanakan kunjungan ke SDN dan swasta yang berada di kota Tanjungpinang. SD negeri yang dikunjungi adalah SDN 003 Tanjungpinang Timur dan SD swasta Al Madinah Tanjungpinang.
3. Membuat program kerja masing-masing komponen MBS 4. Perpaduan antara 7 komponen MBS dengan 8 SNP 5. Setiap Kabupaten/Kota telah membuat rencana tindak lanjut (RTL) intuk Bimtek MBS tahap II di setiap Kabupaten/Kota.
Hasil kunjungan sekolah : SEMILOKA TIM PENGEMBANG MBS TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHAP II KUNJUNGAN SEKOLAH DALAM RANGKA OBSERVASI PELAKSANAAN MBS I.
Tujuan Kunjungan Sekolah Tujuan kunjungan sekolah adalah untuk mengetahui secara langsung kondisi real pelaksanaan MBS dalam semua komponen manajemen melalui observasi dan studi dokumentasi di SDN Tanjungpinang dan SD swasta Tanjungpinang
II.
Output
1. Diperolehnya gambaran profil sekolah di masing-masing SD yang dikunjungi 2. Diperolehnya potret positif implementasi/pelaksanaan MBS (praktek yang baik dari sekolah yang dikunjungi) 3. Diketahuinya titik-titik lemah/belum optimalnya pelaksanaan MBS dari sekolah yang dikunjungi. 4. Saran-saran untuk perbaikan MBS III.
SD yang Dikunjungi 1. Sekolah Dasar Negeri .003 Tanjungpinang Timur 2. SDIT Al-Madinah Tanjungpinang
IV.
Aspek Manajemen yang Diobservasi 1. Manajemen kurikulum dan pembelajaran 2. Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan 3. Manajemen peserta didik 4. Manajemen sarana dan prasarana 5. Manajemen pembiayaan 6. Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat 7. Manajemen budaya dan lingkungan sekolah
V.
Teknik Kunjungan Sekolah 1. Observasi 2. Studi dokumentasi pelaksanaan MBS
VI.
Pelaksanaan Kunjungan Sekolah 1. Peserta berangkat ke dua SD pada pukul 07.30 menggunakan dua bus dan masing-masing bus terdiri dari ... orang yang berasal dari 7 Kabupaten/kota 2. Kunjungan sekolah selesai pukul 11.15 3. Peserta dibagi menjadi 2 kelompok besar yang terdiri dari : a. Kelompok 1 – SDN .........Tanjungpinang Timur b. Kelompok 2 – SDIT Al-Madinah Tanjungpinang 4. Setiap kelompok dibagi kedalam 7 sub kelompok berdasarkan kelompok manajemen sebagai berikut : 5. a. Kelompok 1 (Bus 1) SDN 003 Tanjungpinang Timur Komponen MBS Kabupaten/Kota Jumlah Manajemen kurikulum dan pembelajaran Tanjungpinang (A) Manajemen pendidik dan tenaga Bintan (A) kependidikan Manajemen peserta didik Batam (A) Manajemen sarana dan prasarana Karimun (A) Manajemen pembiayaan Natuna (A) Manajemen hubungan sekolah dan Anambas (A) masyarakat Manajemen budaya dan lingkungan sekolah Lingga (A)
No 1 2 3 4 5 6 7
No 1 2 3 4 5 6 7 VII.
b. Kelompok 2 (Bus 2) SD IT Tanjungpinang Komponen MBS Kabupaten/Kota Manajemen kurikulum dan pembelajaran Batam (B) Tanjungpinang Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan (B) Manajemen peserta didik Bintan (B) Manajemen sarana dan prasarana Natuna (B) Manajemen pembiayaan Karimun (B) Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat Lingga (B) Manajemen budaya dan lingkungan sekolah Anambas (B)
Jumlah
Hasil Kunjungan Hasil kunjungan sekolah dibuat laporan dan dipresentasikan
I.
Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran
DOKUMEN 1 : a. Lengkap dan sesuai yang tertuang didalam kurikulum b. Contoh : - Visi,Misi,Tujuan,Saran,Indikator, - Tim Penyusun - Lembaran pengesahan - Semua kegiatan sekolah selama 1tahun sudah tertuang didalam kurikulum SD. b. DOKUMEN II a. Terdiri dari : - Silabus - RPP - Buku penilaian HASIL 1. Telah memberi tugas kepada guru 8 standart Nasional 2. Tim 8 standart bekerja maksimal sesuai dengan tugas masing – masing 3. Bukti fisik telah dapat pada dokumen 1 dan dokumen 2 serta lampiran silabus RPP dan penialian HAMBATAN 1. Pembagian tugas 8 standart sebaiknya jangan dibebankan kepada guru kelas 2. Dalam pembagian tugas tenaga admin dilibatkan 3. Kepala Sekolah harus jeli meminit pekerjaan tugas yang telah diberikan kepada guru dan admin serta tenaga lain
SARAN 1. Adanya kerjasama Kepala Sekolah Guru dan admin supaya administrasi MBS tercapai dalam 7 pilar 2. Dalam membuat silabus dan RPP harus memperhatikan daerah setempat 3. Silabus dan RPP yang dibuat tidak sepenuhnya dicopy dari orang lain dan perlu diteliti sebelum mengajar 4. Administrsi kelas harus diperiksa oleh Kepala Sekolah sebelum ajaran baru dimulai.
1. SDS IT ALMADINAH -
Alamat
: Jl. Kaunatan Km 11. Kota Tanjung Pinang
-
Luas Tanah
: 4000 m2
-
Bangunan
: Permanen bertingkat
-
Akreditasi
:B
-
Lokasi
: Bebas Asap Rokok
-
Tahun berdiri : 2003
-
Prestasi No
: Juara umum Sain Tk Provinsi Unsur yang Diamati
1
Perencanaan Kurikulum
2
Penyusunan Kalender sekolah
3
Pembagian Tugas Mengajar
4
Penyusunan Jadwal Pelajaran
5
Pelaksanaan Pembelajaran
6
Penilaian Pembelajaran
Hasil Pengamatan - Dokumen 1, 2 lengkap - RPP ada pada guru Ada, dibuat berdasarkan kalender Dinas Pendidikan Kota Tanjung Pinang Berdasarkan hasil Rapat Majlis Guru dan di SK kan Oleh Kepala Sekolah Ada ( disusun berdasarkan analis Jam Pelaran dan diputuskan dalam rapat Guru) Hanya dilihat RPP saja( Pendahuluan, kegiatan inti dan penutup dibuat ) sedangkan Proses pembelajaran di dalam kelas tidak diamati - dilakukan berdasarkan RPP - Hasil Penilaian dimasukan dalam buku
penilaian siswa - Hasil penilaian dianalisi guru dan dijadikan pedoman untuk tindak lanjut ( remedial dan pengayaan )
-
7
Pengawasan melalui supervisi Pembelajaran
8
Penyusunan Peraturan Akademik
9
Penentuan Beban belajar
10
Pemilihan strategi PAKEM
11
Pengawasan, Evaluasi dan Pelaporan
Dilakukan oleh kepala sekolah Ada ( dibuat berdasarkan hasil rapat sekolah ) Ada ( tercantum dalam kurikulum dokumen 1 ) Menurut penjelasan Bidang Kurikulum dilakukan untuk semua materi pembelajaran Dilakukan oleh Kepala sekolah
Manajemen pendidik dan tenaga kependidikan Nama Sekolah : SDN 003 Tanjungpinang Timur Komponen Manajemen
: Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Perencanaan Kebutuhan. Direncanakan bersama dengan melibatkan : a. Pendidik b. Tenaga Kependidikan c. Orang Tua/Wali murid d. Komite sekolah 1.1 Tenaga Pendidik dan Kependidikan : a. Guru tetap(PNS) : S1 = 15 Org. D3 = 7 Org. b. Guur Tidak Tetap (Honorer) : S2 = 1 Org. S1 = 1 Org. D3 = 6 Org. c. Guru yang telah memiliki sertifikasi pendidik 11 Org. d. Sekolah memiliki tenaga kependidikan 1. Tenaga Adm. 2 Org. 2. Pustakawan 1 Org. 3. Penjaga Sekolah 1 Org. 4. Satpam 1 Org. Dengan Rincian Kepala Sekolah
: 1 Org
Guru Agama Islam
` : 3 Org
Guru Agama Kristen
: 1 Org
Guru Penjas
: 2 Org
Tenaga Pengajar Bidang Kesenian
: 3 Org
Staff Tata Usaha
: 2 Org
Satpam
: 1 Org
Guru Kelas
: 18 Org
Jumlah Keseluruhan
: 31 Org
Jumlah Peserta didik
= 710 Orang
Rombel
= 18
UNSUR UNSUR DI SEKOLAH YANG SUDAH MEMENUHI KRITERIA MBS DAN PENDAPAT KELOMPOK •
Unsur-unsur di sekolah yang sudah menuhi Kriteria MBS/Best Praktice MBS 1. Perencanaan Kebutuhan.
Direncanakan bersama dengan melibatkan : a. Pendidik b. Tenaga Kependidikan c. Orang Tua/Wali murid d. Komite sekolah e. Saran Kelompok : Upaya Mempertahankan f. /Mengembangkan 2. Rekrutmen a. Rekrutmen yang diadakan pemerintah kabupaten/Kota b. Memperhatikan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan c. Memperhatikan ketersediaan sumber dana 3. Pembinaan a. Sesuai dengan aspirasi individu b. Sesuai dengan kebutuhan sekolah c. Sesuai dengan bidang tugas pendidik dan tenaga kependidikan d. Mengikuti kegiatan seminar diskusi untuk pengembangan profesionalnya 4. Pemberian Motivasi/Reward a. Kinerja yang baik diberikan penguatan positif dalam bentuk kata-kata.
b. Kinerja yang tidak baik lansung di beri teguran. c. Penguatan positif atau negatif diberikan secara bertingkat sesuai proses atau hasil kinerja 5. Pemberian Sanksi Belum ada diberikan sanksi terhadap tenaga pendidik dan tenaga kependidikan I. Perencanaan kebutuhan: a. Jumlah tenaga Guru dan Tu : - 46 Orang b. Tamatan S1 29 Orang c. D.II 2 Orang d. D.III 1 Orang e. SLTA 14 Orang f. Kepala Sekolah 1 Orang g. Guru kelas 38 Orang h. Tenaga kebersihan 5 Orang i. Petugas Laboratorium 2 Orang j. Perpustakaan 1 Orang k. Kantin 1 Orang l. Administrasi 2 Orang m. Taman 1 Orang n. Satpam 2 Orang 2. Rekrutmen : a. Melalui seleksi b. Wawancara 3. Pembinaan : a. Secara tertulis b. Secara lisan c. Adanya bukti fisik. 4. Pemberian Motivasi / Reward a. Diberi hanya setahun sekali b. Tidak berkelanjutan c. Sesuai dengan keadaan RKAS 5. Pemberian Sanksi a. Bagi Guru dan Tu serta tenaga lain melanggar Tata Tertib yang telah dibuat oleh
yayasan maka diberi tindakan sesuai dengan kesalahan b. Potongan Gaji c. Ada bukti fisik 6. Rotasi Kerja/Job Discription Pemberian tugas secar bergilir setiap tahun ajaran 7.Pemberhentian a. Apabila melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh yayasan, sesuai kesalahan b. Peraturan telah dibuat oleh yayasan untuk memberiakan hukuman kepada yang bekerja di yayasan tersebut 8. Pengawasan, evaluasi dan pelaporan : a. pemberian bimbingang setiap minggu b. Laporan hasil kerja setiap minggu kepada yayasan c. Memberikan evaluasi setiap minggu II.
HASIL : a. Untuk mencapai tujuan Visi dan Misi b. Menjadi sekolah yang unggul c. Mencipta tenaga yang professional -
Manajemen Peserta Didik
No
Unsur
1
Pendataan calon
2 3 4 5 6 7
Pengumuman Penerimaan Waktu pendaftaran Seleksi Pengumuman hasil Daya tampung Panitia
8
Pengenalan kepada
9
Jumlah siswa perkelas
10
Pengelompokan siswa
11
Kegiatan keagamaan
12
Budaya
Hasil Observasi dilakukan surve melalui RT dan Tokoh masyarakat Hasil dibuat sebagai data untuk Penerimaan Siswa Baru melalui Spanduk 1 minggu Berdasarkan umur Diumumkan di sekolah Melebihi yang ditentukan SK dari kepala sekolah Kepala sekolah Guru, ruang belajar, pustaka, kantin Peserta didik, lingkungan sekolah 40 siswa Tidak berdasarkan kelas unggul, tetapi digabungkan siswa yang pintar dan kurang, umur yang tinggi dan rendah Dilaksanakan setiap hari Jumat Bersalaman, ucapan salam setiap pulang, dan dating ke sekolah Membuang sampah pada tempatnya Memajang kata-kata bijak
13
Pelayanan siswa berkebutuhan khusus
14
Pengawasan
15
Pelayanan konseling
16 17 18
Pramuka Olahraga Seni
Tidak menerima siswa yang berkebutuhan khusus Apabila ada yang mendaftar, disarankan ke sekolah SLB Ada buku penghubung Buku catatan harian guru Rapat bulanan sekolah Bimbingan kepada siswa yang bermasalah Bimbingan kepada siswa yang kurang belajar Bimbingan dilakukan oleh guru yang membidangi kesiswaan dan guru kelas Dilaksanakan 1 kali seminggu Bola voli, catur, badminton Belum ada
SEMILOKA TIM PENGEMBANGAN BIMTEK MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TINGKAT KABUPATEN TAHAP II
INSTRUMEN OBSERVASI IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Nama Sekolah
: SDIT AL MADINAH
Komponen Manajemen : PESERTA DIDIK
A. DESKRIPSI UMUM/PROFIL UMUM Secara umum Tampilan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Madinah sudah baik, ini terlihat dari Profil SD Islam Terpadu Al Madinah tersebut, di buktikan lagi dengan Prestasi yang diperoleh siswa SDIT Al Madinah dari Tahun 2007 sampai dengan sekarang sebanyak lebih kurang 31 kejuaraan yang di raih dari ajang lomba baik akademik maupun non akademik yang diikuti ditingkat Kota dan Provinsi Kepri. Namun secara administrasi Manajemen Peserta didik Berbasis Sekolah masih perlu dilakukan peningkatan sesuai dengan yang telah
di atur dalam ketentuan Manajemen Berbasis Sekolah, terutama untuk unsur-unsur dari manajemen peserta didik baru, pengelompokan peserta didik, Pembinaan layanan Khusus, Layanan Konseling kepada Peserta didik , dan melakukan percakapan terhadap alumni, yang perlu mendapat perhatian pada unsur sensus calon peserta didik dan pelacakan terhadap Alumni, karena unsur ini belum sama sekali di lakukan oleh SDIT Al Madinah, Sedangkan unsur yang lain sudah di programkan, walaupun belum memenuhi kriteria Manajemen Berbasis Sekolah. Unsur-unsur di sekolah yang sudah memenuhi Kriteria MBS dan Pendapat Kelompok Unsur-unsur disekolah yang sudah Memenuhi Kriteria MBS/best Practice MBS 1. Pengenalan Sekolah/ Orientasi Pendidik .
Saran Kelompok : Upaya Mempertahankan/ Mengambangkan
Sudah melakukan orientasi dengan menyusun Program MBS Sebagai berikut : Hari Pertama : Kegiatan Prosesi kenaikan kelas (Permainan/game), Perkenalanguru, TU dan lingkungan serta pengenalan sarana sekolah. Hari Kedua : Pengenalan disiplin dan peraturan sekolah dan kelas Hari Ketiga : Pengenalan Pembelajaran 2. Pembinaan Karakter Peserta Didik Sudah membuat Program Pembinaan Karakter Peserta didik dengan menyusun Peraturan Tata Tertib siswa serta kegiatan monitoring keislaman 3. Pengawasan, Evaluasi, Pelaporan Sekolah sudah membuat Program pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan peserta didik. 4. Kegiatan Ekstrakurikuler Bentuk kegiatan ekstrakurikuler : melukis, menari, Tahfiz, Kompang, Dai Cilik, Robotik (kerja sama dengan Salman Bandung) Pencak Silat, Karate, Sastra dan Mading, Dokter Kecil, UKS, Seni Membaca Al Qur’an Sains Club dan English Club. 5. Pembinaa Prestasi Unggulan Sudah melakukan pembinaan bagi siswa untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional, Pembiasaan Rutin, Outdoor Learning, TIK, Bhs. Inggris, Bhs. Arab Unsur-unsur di sekolah yang belum memenuhi Kriteria MBS dan Pendapat Kelompok Unsur-unsur disekolah yang Belum Memenuhi Kriteria MBS 1. Sensus Calon Peserta didik
Saran Pemecahan Masalah/ Ide Upaya Pembinaan - Kegiatan jumlah anak usia sekolah : animo, kapasitas PPD, Daerah jangkauan - Teknik : analisis kohor, Pencatatan Periodik, Buku Daftar Siswa setiap tahun. - Dilakukan bekerja sama dengan : Badan Pusat Statistik, Komite Sekolah, Dewan
2. Penerimaan Peserta Didik Baru
-
3. Pengelompokan Peserta Didik
-
Pendidikan, Petugas Sensus Daerah Supaya mengacu kepada edaran dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Tanjungpinang. Tidak ada Tes Akademik (Callistung). Agar melakukan pengelompokan peserta didik meliputi : Ability Grouping atau kemampuan peserta didik, Sub Grouping with in the class atau kemampuan peserta didik dalam sitting kelas (minat-kebutuhan khusus - kerja sama dua atau lebih peserta didik Dll. Seluruhnya ada 12 macam atau jenis pengelompokan peserta didik
4. Pembinaan Layanan Khusus
Agar merencanakan layanan khusus yang meliputi : a. Bimbingan Konseling b. Usaha Kesehatan Sekolah c. Perpustakaan d. Laboratorium e. Koperasi f. Kantin Sekolah g. Ekstrakurikuler h. Pengaturan dan Persiapan lomba bagi peserta didik i. Pengaturan 7 K
5. Layanan Konseling kepada Peserta Didik
Program Konseling meliputi : Belajar peserta didik, kepribadian peserta didik, sosial, pengembangan karir peserta didik
-
Manajemen Sarana dan Prasarana
LAPORAN OBSERVASI IMPLEMENTASI MAJANEMEN BERBASIS SEKOLAH
Nama Sekolah
: SDN 003 Pinang Kencana Tg. Pinang Timur
Komponen Manajemen
: Sarana dan Prasarana Berbasis Sekolah
a. Deskripsi Umum/Profil Umum SDN 003 Pinang Kencana merupakan salah satu SD Negeri di Kecamatan Bintan Timur Kota Tanjungpinang. Jumlah siswa mencapai 710 siswa : laki laki 356 siswa , perempuan 357 siswa terdiri dari 18 rombel. Jumlah ruang Kelas 9 ruang, majelis guru 1 ruang , Dalam pembelajaran 12 rombel pada pagi dan 6 rombel belajar pada sore hari. Secara umum manajemen sapras berbasis sekolah di SDN 003 Pinang Kencana Kecamatan Bintan Timur Tanjungpinang,cukup memadai,namun masih perlu banyak penyempurnaan dan pengembangan. b. Unsur sekolah yang sudah memenuhi Kreteria MBS Unsur-unsur disekolah yang sudah Memenuhi Kriteria MBS/best Practice MBS Aspek pendistribusian sapras (3 )
Pengadaan Sarpras ( 2 ) Persyaratan lahan ( 7 ) Memiliki ventelasi dan pencahayaan Bangunan sekolah Instalasi listrik ( 13 ) Sarpras ( 14 ) Ruang Kelas ( 15 ) Ruang Guru ( 16 ) Ruang Kepsek ( 17 )
Saran Kelompok : Upaya Mempertahankan/ Mengambangkan Pendistribusian dan pemanfaatan sarpras sudah cukup baik,perlu peningkatan pada prinsip 5 ( pengoprasian alat elektronik/alat lain yang mahal harus dibuat spisifik Sudah memadai,perlu ditingkatkan pengelolaan terutama pada prinsip 2 dan 4 Sudah memadai Sudah memenuhi kriteria Sumber daya 1300 vatt Sekolah telah memiliki 12 12 sarpras, perlu penanbahan pada UKS, labor, gudang. Baru memiliki 5 dari 7 ketentuan yang belum memenuhi;satu rombel satu kelas.Jumlah siswa lebih dari 32 siswa Sudah memenuhi kreteria Telah memenuhi 4 dan 5 ketentuan. Ukuran ruang Kepsek belum memenuhi standar.
Ruang pustaka ( 18 ) Perpustakaan sekolah ( 19 ) Pemanfaatan pustaka sebagai sumber belajar ( 20 ) Pemanfaatan tempat ibadah ( 23 )
WC/ toilet sekolah ( 24 )
Halaman Sekolah ( 25 )
Pemanfaatan halaman ( 26 ) Ruang sirkulasi ( 31 ) Tempat bermain ( 32 )
Memenuhi kreteria Memenuhi kreteria,perlu peningkatan pada point 6 dan 10 yaitu prabot dan perlengkapan Memenuhi 4 dan 5 ketentuan, agar menyusun jadwal pemanfaatan bagi siswa dan guru ,dll Memenuhi persyaratan ,untuk melaksanakan ibadah secara serentah/ jamaah belum mencukupi. Telah memenuhi 4 dan 6 persyaratan.WC/toilet tidak mencukupi . Jumlah 4 dari 22 WC/toilet yang standar,termasuk loilet guru beluim terpisah. Perlu usulan penambahan WC/jamban/toilet Telah memenuhi 4 dari 6 persyaratan .Luas halaman tidak memadai dibanding jumlah siswa Telah dimanfatkan sesuai ketentuan ,hanya sebagai sarana bermain luasnya belum mencukupi standar Telah tersedia ruang sirkulasi berupa teras sekolah Telah memenuhi 5 dari 6 ketentuan . Luas tempat bermain belum memadai/ belum standar.
c. Unsur-unsur di sekolah yang belum memenuhi Kriteria MBS dan Pendapat Kelompok Unsur-unsur di sekolah yang belum memenuhi kriteria MBS Pengelolaan Sarpras ( 1 )
Lahan Sekolah ( 6 )
Luas lantai bangunan ( 9 )
Bangunan Sekolah ( 10 )
Ruang UKS ( 21 ) Labor IPA ( 27 )
Saran Kelompok : Upaya Mempertahankan/Mengembangkan Pengelolaan sarpras pada kreteria analisis kebutuhan/perawatan,pemeliharaan/penghapusan baran,agar dibuat bukti fisiknya. Luas lahan sekolah baru memenuhi 51 75 % dari luas Tanah yaitu 3550 m2. Hal ini dapat diatasi dengan menjadikan sekolah dengan 2 lantai Luas lantai baru memenuhi 26-50 % ( 804 m2 dari 2.272 m2 ) .Pemecahan masalah : menambah RKB sebanyak 10 ruang sesuai dengan jumlah 18 rombel . Baru memenuhi 2 ketentuan ,agar dilengkapi dengan sistem pencegahan kebakaran dan penangkal petir. Telah memenuhi 7 dari 11 persyaratan . Ruang UKS belum ada,wastafell, proker,buku catatanUKS,kondisi ruang belum memadai. Tidak adanya ruang khusus,alat IPA disimpan di ruang guru.
Alat peraga /praktek ( 28 )
Kebun Sekolah ( 29 ) Gudang ( 30 )
Buku kegiatan Manajemen ( 33 )
Memenuhi 1 dari 3 persyaratan.Sebaiknya selain dibeli Alat peraga/praktik juga dibuat oleh siswa dan guru. Belum memenuhi ketentuan. Belum ada kebun sekolah yang terpelihara dan tidak terawat. Gudang belum ada.Ada ruangan 8 m2 yang disebut gudang,namun dimanfaatkan sebagai dapur. Memiliki 5 dari 15 buku .Perlu melengkapi buku buku yang belum ada.
MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
A. RUANG KELAS 1. Ruang Kelas dan Rombel Cukup (1:1). 2. Ukuran Cukup (7X8). 3. Tidak Memiliki KIR. 5. Jumlah Meubuler Cukup.
B. RUANG GURU 1. Rasio Ruang Guru dan Jumlah Guru Tidak Seimbang (1:40). 2. Kondisi Ruang Guru tidak terawat. 3. Fasilitas Mobeuler kurang.
4. Tidak memiliki KIR.
C. RUANG KEPALA SEKOLAH 1. 2. 3. 4. 5.
Luas Ruang Kepala Sekolah cukup (4x7) Memiliki Media Pendingin. Kondisi Ruang Terawat dengan baik. Fasilitas Mobeuler memadai. Ruang Kepala Tidak memiliki KIR
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
D. RUANG UKS Luas ruang UKS memenuhi Standart (21m2) Tidak memiliki petugas khusus. Tidak memiliki Struktur Organisasi UKS. Tidak memiliki Program kerja UKS. Fasilitas Mobeuler memadai. Tidak memiliki KIR. Ada Dokter Kecil.
8. Memiliki Buku rujukan Berobat ke Puskesmas. 9. Kondisi Ruang Terawat dengan Baik. 10. Persedian Obat-obatan memadai.
E. HALAMAN SEKOLAH 1. Memiliki Halaman yang memadai (2000M2). 2. Memiliki Lapangan Olahraga memadai. 3. Kondisi Halaman dan lapangan terawat dengan Baik.
1. 2. 3. 4.
F. RUANG PERPUSTAKAAN Luas Ruang Perpustakaan masih kurang (4x5m2). Koleksi Buku tidak memadai. Petugas perpustaan masih kurang Kondisi Ruang terawat dengan baik
G. TEMPAT IBADAH 1. SD IT Belum memiliki tempat ibadah khusus. 2. Guru dan Siswa beribadah di Ruang belajar masing-masing Kelas.
H. KANTIN SEKOLAH 1. Kondisi Kantin Kurang bersih. 2. Makanan yang dijual kurang bervariasi. 3. Luas Kantin kurang memadai.
1. 2. 3. 4.
I. WC WC Siswa cukup (11 ruang) WC Guru dan Kepala Sekolah memadai. Penerangan WC tersedia. Kondisi WC Guru dan Siswa terawat dengan baik. Fasilitas Air Bersih tersedia dengan baik.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
1. 2. 3. 4. -
J. RUANG MULTI MEDIA Persediaan Komputer memadai (30 Unit) Tata Ruang Cukup baik. Kondisi Ruang terawat dengan baik. Penerangan Ruang Cukup. Memiliki Guru Pembimbing Komputer. Memiliki Program Kegiatan. Memiliki Saluran Internet.
SARAN Semoga pihak SD IT Al -madinah dapat mengadakan sarana dan prasarana yang belum ada atau belum dimiliki. Melengkapi sarana dan prasarana yang di rasa masih kurang. Setiap ruang harus dibuat kan KIR (Kartu Inventaris barang) Semoga pihak SD IT Al- Madinah dapat lebih tertib mengelola Administrasi Sarana Prasarana Sekolah. Manajemen Pembiayaan Deskripsi Umum/Profil Sekolah Nama sekolah Nama kepala sekolah NSS/NPSN Status Tahun berdiri Alamat Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi Terakreditasi Jumlah siswa Jumlah rombongan belajar Ruang belajar
SDIT Al Madinah Tanjungpinang Zulkarnaen Simbolon., SHI 10231610214/11 00 18 51 Swasta 2004 Jl Merpati km 11 Tanjungpinang Timur Tanjungpinang Kepulauan Riau B 502 19 19
Waktu pelaksanaan Guru Tenaga kependidikan Status tanah
Pagi 39 7 Hak milik
Unsur-unsur di sekolah yang sudah memenuhi Kriteria MBS dan Pendapat Kelompok
Unsur-unsur disekolah yang sudah Memenuhi Kriteria MBS/best Practice MBS Penyusunan Rencana Kerja Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) Penggunaan biaya sesuai dengan perundangan Pengawasan, evaluasi dan pelaporan
Saran Kelompok : Upaya Mempertahankan/ Mengambangkan Dalam menyususn RKS Kepala sekolah sebaiknya bersama-sama dengan majelis guru dan stakeholder RKAS sebaikya diarsipkan sehingga dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Sudah baik, agar ditingkatkan. Sudah baik, agar ditingkatkan
Unsur-unsur di sekolah yang belum memenuhi Kriteria MBS dan Pendapat Kelompok Unsur-unsur di sekolah yang belum memenuhi kriteria MBS Penggalian sumber-sumber
Pembukuan
Saran Kelompok : Upaya Mempertahankan/Mengembangkan Sekolah sebaiknya mencari sumber-sumber lain untuk menambah anggaran atau pendapatan sekolah seperti bekerjasama dengan pihak swasta. Pembukuan keuangan sekolah seperti buku kas pembantu, buku pembantu pajak, buku pembantu bank, buku rangkunman penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah,format laporan keadaan kas rutin, format laporan penerimaan dan pengeluaran sekolah agar dibuat atau dilengkapkan.
SD Negeri 003 Tanjungpinang Timur Hasil Wawancara 1.Rancangan Kegiatan dan Anggaran Sekolah disusun untuk Jangka waktu 4 tahun. 2. Tidak terdapat pengesahan RKAS dari jajaran terkait. 3. Kesesuaian Program Kerja dengan RKAS sesuai dengan 8 Standar Nasional Pendidikan. 4. Penyusunan RKAS belum melibatkan berbagai pihak terkait. 5.Sumber Anggaran hanya Pemerintah Pusat dan Daerah.
6. Tidak ada penjaringan dana selain dari dana Pemerintah. 7.Memilki BKU dan Buku Rekening. 8. Memiliki buku khusus untuk BOS. 9. Bendahara dapat Legalitas dari Kepala Sekolah belum dari Dinas. 10.Buku petunjuk hanya Juknis BOS. 11. Membuat pertanggung Jawaban perbulan. 12.Laporan Pertanggung Jawaban dibuat secara rutin. 13. Belum memiliki Program Bea Siswa bagi Siswa yang berprestasi dan juga bagi siswa yang kurang mampu.
Unsur-unsur di Sekolah yang sudah memenuhi Kriteria MBS 1. Pembukuan. 2. Penggunaan biaya sesuai dengan perundangan. 3. Pengawasan, Evaluasi dan Pelaporan.
Saran : 1. Untuk kesempurnaan Pembukuan Pembiayaan, Sekolah disarankan memiliki agenda-agenda pembukuan. 2. Pos-pos Penggunaan Anggaran tetap merujuk kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku. 3. Pengawasan,Evaluasi dan Pelaporan, hendaknya di lakukan dengan kontinyu.
Unsur-unsur di Sekolah yang belum memenuhi Kriteria MBS 1. Penyusunan Rencana Kerja Sekolah (RKS,RKJM,RKT). 2. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS). 3. Penggalian Sumber-Sumber.
-
Saran : 1. Hendaknya Penyusunan (RKS,RKJM,RKT) melalui musyawarah yang sesuai dengan kaidah MBS untuk menjamin tingkat transparansi Penyusunan. 2. sda 3. Hendaknya dapat menjaring sumbersumber Dana lain yang sifatnya tidak mengikat dan sah untuk memenuhi Standar Pendidikan Nasional.
Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat DISKREPSI UMUM Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat di SDIT Al-Madinah terjalin dengan baik , yg melibatkan Yayasan, Wali murid dan pihak sekolah, Namun perlu ditingkatkan lagi. 1. Analisis Kebutuhan Sekolah dan Masyarakat TELAH MENYUSUN HAL-HAL YANG DIPERLUKAN, NAMUN PERLU DI TINGKATKAN LAGI 2. Penyusunan Program Humas TELAH MELIBATKAN YAYASAN DAN KOMITE SEKOLAH 3. Pembagian Tugas Pelaksana PEMBAGIAN TUGAS PELAKSANA SUDAH CUKUP BAIK , DENGAN MENUNJUK PETUGAS SESUAI DENGAN BIDANG TUGASNYA 4. Pelaksanaan Kegiatan Humas PELAKSANAAN KEGIATAN BERJALAN SESUAI DENGAN PROGRAM YG TELAH DITETAPKAN 5. Pengawasan, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Humas Pengawasan kegiatan humas dilakukan oleh kepala sekolah bersama pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, orang tua siswa, pengurus komite sekolah. Evaluasi dilakukan dengan komunikasi langsung melalui dialog dengan tokoh masyarakat, orang tua murid ataupun organisasi masyarakat yang ada di sekitar sekolah. Contoh Partisipasi Masyarakat: pelibatan masyarakat dlm perencanaan sekolah
Contoh santuan dari sekolah kepada masyarakat
SD Negeri 003 Tanjungpinang Timur Analisis Kebutuhan Untuk menganalisis kebutuhan perlu dilakukan pertemuan antara sekolah dan masyarakat yang terkait dengan pengembangan program pendidikan.
1. 2. 3. 4. 5.
• • • • • •
• •
Adapun kegiatan yang dilakukan dengan diikutsertakan masyarakat yaitu : Kegiatan persiapan Ujian Mid/Semester Kegiatan Persiapan Try Out Siswa Kelas VI Kegiatan Persiapan Ujian Nasional Kegiatan Pembagian Raport Siswa Adanya permasalahan terhadap siswa yang perlu disampaikan ke orang tua murid, melalui pemanggilan orang tua baik secara lisan maupun tulisan Penyusunan Program Humas Program : Didasarkan pada masalah Dipilih yang sangat urgen/melihat situasi Penyelesaian masalah atau pelaksanaan kegiatan. Mampu membangun citra positif bagi sekolah dan bagi masyarakat sekolah. Berorientasi dan mengevaluasi pada masalah yang akan dihasilkan. Memperhatikan sumber daya yang tersedia di sekolah. Pembagian Tugas Pelaksana PELAKSANAAN TUGAS MENJADI TANGGUNGJAWAB SEKOLAH PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN DILAKUKAN OLEH GURU ATAU PETUGAS YANG TELAH DITUNJUK OLEH KEPALA SEKOLAH Pelaksanaan Kegiatan Humas Kehumasan dalam MBS melibatkan semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan menekankan perlunya bekerja sama dengan masyarakat. Dan menjadi tanggungjawab Kepala Sekolah
1. 2. 3. 4.
Teknik-Teknik Humas Yang Pernah Dilakukan SDN 003 TPI Timur Pertemuan dengan Komite Sekolah Tatap muka dengan Wali Murid Partisipasi Komite Sekolah dan Wali Murid Surat menyurat dengan berbagai pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan
Masyarakat 1. masyarakat orang tua siswa (orang tua memiliki anak yang sedang sekolah), 2. masyarakat yang terorganisasi, dan 3. masyarakat secara luas.
•
KERJA SAMA TIDAK ADA KERJASAMA DENGAN PIHAK LUAR SECARA TERIKAT ATAU DALAM JANGKA MENENGAH DAN JANGKA PANJANG.
•
• • •
-
HANYA MENDAPAT BANTUAN DARI PEMERINTAH DAERAH DAN PUSAT SEPERTI BOSDA/BOS. Bantuan yang diperoleh dari pihak luar yang tidak mengikat Bantuan pengecatan gedung sekolah dari perusahaan dan salah satu lembaga pendidikan dari Negara Singapura Bantuan Kursi dari Pihak PLN Bantuan pembuatan Pagar sekolah oleh pihak komite sekolah dan masyarakat sekitar sekolah Manajemen Budaya dan Lingkungan Sekolah SD Negeri 003 tanjungpinang Timur UNSUR-UNSUR PEMBINAAN BUDAYA SEKOLAH YANG BERHASIL Berdasarkan best practise atau keberhasilan budaya yang mana strateginya diklasifikasikan menjadi beberapa tahapan dalam membangun budaya sekolah, yaitu: (1) saat peserta didik datang, (2) saat peserta didik dalam masa pembelajaran di sekolah, (3) saat peserta didik pulang, (4) saat peserta didik beristirahat, dan (5) saat peserta didik melakukan kegiatan ekstra kurikuler sehari-hari.
a. Saat Kedatangan Peserta didik di Pagi/Siang Hari) Murid menyalami Kepala sekolah dan staf disaat disaat mereka datang untuk belajar di sekolah, tetapi masih terdapat sebagian siswa yang acuh. Hal ini dijumpai di SD Negeri 003 Tanjung Pinang Timur. Kegiatan awal ini diharapkan dapat menanamkan nilai taqwa bagi peserta didik, sopan santun, nilai kedisiplinan sehingga peserta didik merasa malu apabila datang terlambat b. Saat belajar di Sekolah Murid di SD Negeri 003 Tanjung Pinang Timur dibiasakan untuk membaca doa disaat akan dimulai pelajaran dan menghapal ayat-ayat pendek sesuai tingkatan kelas. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menanamkan nilai taqwa, disiplin, tekun, tertib, dan tanggung jawab. c. Saat istirahat Murid di SD Negeri 003 Tanjung Pinang Timur menigisi waktu dengan bermain dan membaca di perpustakaan Kegiatan tersebut diharapkan dapat menanamkan nilai taqwa, bersih dan sehat, kebersamaan dan kekeluargaan, tertib,disiplin, tanggung jawab, dan gemar membaca. d. Saat pulang Murid di SD Negeri 003 Tanjung Pinang Timur ketika usai pembelajaran diakhiri dengan do’a bersama dilanjutkan dengan refleksi kegiatan, pesan moral, dan hikmah setelah melakukan kegiatan hari itu. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menanamkan nilai taqwa, tertib,disiplin, dan tanggung jawab.
e. Saat ekstrakurikuler
Murid di SD Negeri 003 Tanjung Pinang Timur melaksanakan kegiatan ektrakurikuler seperti Pramuka, Kegiatan ini juga dapat meningkatkan keakraban dan kebersamaan sesama peserta didik, walaupun berbeda kelas. SD IT Al Madinah Tanjungpinang A. Perencanaan Program Program Berupa : 1. Pembiasaan - Melaksanakan shalat Dhuha - Saling bersalam - Berdoa sebelum dan sesudah PBM - Memungut sampah tanpa diperintah 2. Ekstrakurikuler - Melukis / Mewarnai - Hafiz quran - Menari - Pramuka - Drum Band - Dokter Kecil - UKS - Dai Cilik B. Sosialisasi Program Program Kegiatan disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah dan orang tua siswa serta masyarakat sekitar, melalui rapat pertemuan guru, orang tua/wali dan Yayasan. C. Evaluasi Program Evaluasi program dilakukan secara terjadwal, guna mengetahui 1. Capaian/keberhasilan dari program yang telah dilaksanakan 2. Hambatan/kendala dalam melaksanakan program
3.TIM PENGEMBANG KABUPATEN/KOTA : a.Kabupaten Anambas
: 4 orang.
b.Kabupaten Bintan
: 9 orang.
c.Kabupaten Natuna
: 6 orang.
d.Kabupaten Karimun
: 9 orang.
e.Kabupaten Lingga
: 8 orang.
f.Kota Tanjungpinang
: 8 orang.
g.Kota Batam
: 10 orang.
JUMLAH TIM PENGEMBANG
:54 orang.
4.Hasil monitoring dan evaluasi di Sekolah Piloting : a. Kabupaten Natuna Pelaksanaan monev tanggal 7 – 9 November 2013 Sekolah piloting : 1. SDN 006 Bandarsyah Ranai 2. SDN 010 Sebakung Ranai 3. SDN 003 Singgang Bulan Ranai Rekomendasi : -
Perlu peran aktif dari Dinas Pendidikan Kabupaten Natuna
-
Tim pengembang MBS Kabupaten Natuna harus memperhatikan sekolah piloting
-
Usaha kepala sekolah dan guru sangat antusias dan proaktif
-
Sekolah melengkapi buku-buku MBS
-
Melengkapi sarana dan prasarana yang ada
b. Kabupaten Anambas Pelaksanaan monev tanggal 12 – 15 November 2013 Sekolah piloting : 1. SDN 001 Tarempa 2. SDN 006 Piabung 3. SDN 001 Laden Rekomendasi : -
Perlu peran aktif dari Dinas Pendidikan Kabupaten Anambas
-
Tim pengembang MBS Kabupaten Anambas perlu meningkatkan pemahaman tentang MBS
-
Masih terdapat visi, misi, dan tujuan yang sama antar dua sekolah
-
Sekolah membuat visi, misi, dan tujuan masing-masing
-
Perlu penataan tata letak dan lingkungan sekolah
-
Melengkapi sarana, seperti : ruang majelis guru dan ruang tempat ibadah.
c. Kabupaten Bintan Pelaksanaan monev tanggal 19 – 20 November 2013 Sekolah piloting : 1. SDN 001 Teluk Bintan 2. SDN 006 Gunung Kijang 3. SDN 007 Bintan Timur
Rekomendasi : -
Peran aktif Dinas Pendidikan perlu ditingkatkan
-
Tim Pengembang memantau sekolah-sekolah
-
Penataan lingkungan diperbaiki
-
Pengadaan sarana perlu dilengkapi
-
Peran komite masih kurang dan perlu ditingkatkan
-
Melengkapi buku-buku komponen MBS
d. Kota Batam Pelaksanaan monev tanggal 22 – 23 November 2013 Sekolah piloting : 1.SDN 007 Bulang. 2.SDN 024 Galang. 3.SDN 002 Belakang Padang. Rekomendasi: -
Peran aktif Dinas Pendidikan Kota Batam sangat kurang dan sangat perlu di tingkatkan.
-
Perlu kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Tim Pengembang MBS .
-
Tim Pengembang MBS belum mensosialisasikan MBS ke sekolah piloting.
-
Sekolah piloting perlu dibina lebih intensif oleh Tim Pengembang.
-
Melengkapi buku-buku komponen MBS .
-
Penataan lingkungan sekolah perlu ditingkatkan.
e.
Kabupaten Karimun Pelaksananaan monev tanggal 25 dan 26 November 2013. Sekolah piloting : 1.SDN 009 Buru. 2.SDN 020 Tanjungbatu. 3.SDN 003n Teluk Air. Rekomendasi : -
Peran aktif Dinas Pendidikan perlu ditingkatkan
-
Tim Pengembang memantau sekolah-sekolah
-
Penataan lingkungan diperbaiki
-
Pengadaan sarana perlu dilengkapi
-
Peran komite masih kurang dan perlu ditingkatkan
-
Melengkapi buku-buku komponen MBS
-
Penataan lingkungan sekolah sangat perlu diperbaiki
-
Pelaksanaan kurikulum disesuaikan dengan Peraturan Menteri
f. Kota Tanjungpinang Pelaksanaan tanggal 27 November 2013 Sekolah piloting : 1. SDN 010 Tanjungpinang Kota 2. SDN 012 Tanjungpinang Timur 3. SDN 003 Bukit Bestari Rekomendasi :
g.
-
Peran aktif Dinas Pendidikan perlu ditingkatkan
-
Tim Pengembang memantau sekolah-sekolah
-
Penataan lingkungan diperbaiki
-
Pengadaan sarana perlu dilengkapi
-
Peran komite masih kurang dan perlu ditingkatkan
-
Melengkapi buku-buku komponen MBS Kabupaten Lingga Pelaksanaan (belum) Sekolah piloting : 1. SDN 012 Lingga 2. SDN 010 Singkep Barat 3. SDN 006 Singkep Rekomendasi : (belum ada)
BAB III KESIMPULAN DAN TINDAK LANJUT
A. KESIMPULAN Secara umum pelaksanaan MBS di provinsi kepulauan Riau telah terlaksana, namun demikian perlu pembenahan dan pembinaan secara rutin. Peran dan fungsi tim pengembang MBS di Kabupaten/Kota masih perlu ditingkatkan.
B. TINDAK LANJUT 1. Membuat modul revisi MBS dari modul utama. Mencirikan kesesuaian dengan kondisi lokal Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau. 2. Sekolah piloting yang dibina dari akreditasi C menjadi B atau B menjadi A atau A menjadi A+, sasaran akhir semua SD di Kepulauan Riau terakreditasi A. 3. Sinkronisasi dan justifikasi antara 7 pilar MBS dengan 8 SNP (buku panduan). 4. Survey tingkat responsibilitas implementasi MBS di sekolah dasar se Kepulauan Riau. 5. Membuat media informasi website MBS Kepulauan Riau. 6. Inisiasi MBS award.
BAB IV PENUTUP
Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah merupakan tanggungjawab bersama pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Oleh karena itu setiap komponen MBS pemerintah, masyarakat, dan orang tua berkewajiban untuk memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraab Manajemen Berbasis Sekolah. Demikian makalah The Best Practice pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di Provinsi Kepulauan Riau kami buat untuk memenuhi dokumen pada Seminar Nasional MBS. Sekian dan Terima Kasih. Tanjungpinang, 27 November 2013 Tim Pembina MBS Kepulauan Riau Ketua
JANUAR., S.Pd