LAPORA AN TUGAS AKHIR
APLIKA ASI REAL QUICK Q CO OUNT UNTU UK PERHITUNGAN CEPAT C PEM MILUKADA A DENGAN N MENGGU UNAKAN K KONSEPTU UAL COMPREH HENSIVE P PARALEL VOTE V TABU ULATION Laporan ini disusun guna memennuhi salah saatu syarat unntuk menyeleesaikan udi Teknik Informatika I S-1 pada Faakultas Ilmu Komputer Universitas U Program Stu Diaan Nuswantooro
Diisusun Oleh : Nama
:
Buddi Indri Waggearto
NIM
:
A111.2009.04912
m Studi Program
:
Tekknik Informaatika – S1
TEKNIK IN NFORMAT TIKA – S1 FAKULTAS F S ILMU KO OMPUTER UNIIVERSITAS S DIAN NU USWANTOR RO SE EMARANG G 2013 1
PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR Nama Pelaksanaan
:
Budi Indri Wagearto
NIM
:
A11.2009.04912
Program Studi
:
Teknik Informatika – S1
Fakultas
:
Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir
:
Aplikasi Real Quick Count Untuk Perhitungan Cepat
Pemilukada
dengan
Konseptual
Comprehensive Parallel Vote Tabulation
Tugas Akhir ini telah diperiksa dan disetujui. Semarang, 5 Juli 2013 Menyetujui:
Mengetahui :
Pembimbing
Dekan Fakultas Ilmu Komputer
Etika Kartikadarma, M.Kom NPP: 0608.11.1998.164
Dr. Drs. Abdul Syukur, MM NPP: 0608.11.1992.017
2
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI Nama Pelaksanaan
:
Budi Indri Wagearto
NIM
:
A11.2009.04912
Program Studi
:
Teknik Informatika – S1
Fakultas
:
Ilmu Komputer
Judul Tugas Akhir
:
Aplikasi Real Quick Count Untuk Perhitungan Cepat
Pemilukada
dengan
Konseptual
Comprehensive Parallel Vote Tabulation Tugas akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada Sidang tugas akhir tanggal 5 Juli 2013. Menurut pandangan kami, tugas akhir ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk tujuan penganugrahan gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) Semarang, 5 Juli 2013 Dewan Penguji :
Heru Lestiawan, M.Kom Anggota
Noor Ageng Setiyanto, M.Kom Anggota
Desi Purwanti Kusumaningrum,M.Kom Ketua Penguji
3
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama
:
Budi Indri Wagearto
NIM
:
A11.2009.04912
Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul : APLIKASI REAL QUICK COUNT UNTUK PERHITUNGAN CEPAT PEMILUKADA DENGAN KONSEPTUAL COMPREHENSIVE PARALLEL VOTE TABULATION merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti web cam dll). Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
:
Semarang
Pada tanggal
:
05 Juli 2013
Yang menyatakan
Budi Indri Wagearto A11.2009.04912
4
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK Sebagai mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama
:
Budi Indri Wagearto
NIM
:
A11.2009.04912
Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data
(database),
mendistribusikannya
dan
menampilkannya/mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di
:
Semarang
Pada tanggal
:
05 Juli 2013
Yang menyatakan
Budi Indri Wagearto A11.2009.04912
5
KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga laporan tugas akhir dengan judul “APLIKASI REAL QUICK COUNT UNTUK PERHITUNGAN CEPAT PEMILUKADA DENGAN KONSEPTUAL COMPREHENSIVE PARALLEL VOTE TABULATION” dapat penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Dr.Ir. Edi Noersasongko,M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Dr. Drs. Abdul Syukur, MM, selaku Dekan Fasilkom. 3. Dr. Heru Agus Santoso,M.Kom, selaku Ka.Progdi Teknik Informatika. 4. Etika Kartikadarma, M.Kom. selaku pembimbing tugas akhir yang memberikan informasi referensi yang penulis butuhkan dan bimbingan yang berkaitan dengan penelitian penulis. 5. Dosen-dosen pengampu di Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu dan pengalamannya masing-masing, sehingga penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan. 6. Keluarga dan pasangan saya yang telah memberikan dukungan yang tiada henti sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini tepat waktu. Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau-beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya. Semarang, 05 Juli 2013
Penulis
6
ABSTRAK Budi Indri Wagearto (A11.2009.04912) APLIKASI REAL QUICK COUNT UNTUK PERHITUNGAN CEPAT PEMILUKADA DENGAN KONSEPTUAL COMPREHENSIVE PARALLEL VOTE TABULATION Teknik perhitungan manual yang diterapkan oleh KPU membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menghitung hasil pemilukada sehingga dapat menyebabkan beberapa spekulasi atau pendapat masyarakat yang berbeda yang dapat memicu perselisihan karena masing-masing pendukung pasangan saling klaim sebagai pemenang. Mengingat kebutuhan masyarakat akan informasi hasil pemilukada yang cepat dan akurat maka perlu adanya aplikasi yang dapat membantu proses perhitungan hasil pemilukada tersebut. Oleh sebab itu diperlukan aplikasi yang dapat melakukan distribusi data dan perhitungan hasil pemilukada dengan cepat dan akurat. Pendekatan yang dapat digunakan untuk perhitungan cepat tersebut adalah Aplikasi Real Quick Count Untuk Perhitungan Cepat Pemilukada dengan Konseptual Comprehensive Parallel Vote Tabulation. Aplikasi tersebut dapat bekerja dengan cepat dengan media pendistribusian data menggunakan sms dan proses perhitungannya dilakukan secara otomatis oleh aplikasi tersebut yang terintegrasi dengan website KPUD Kudus dan masyarakat juga dapat mengakses data dengan mengirimkan sms permintaan ke nomor pusat tabulasi KPUD Kudus. Kata kunci : comprehensive parallel vote tabulation, real quick count, pemilukada, pilkada. xii + 80 halaman; 37 gambar; 19 tabel; 0 lampiran daftar acuan (2004 - 2012)
7
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Sampul Dalam ........................................................................
i
Halaman Persetujuan .............................................................................
ii
Halaman Pengesahan .............................................................................. iii Halaman Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ........................................ iv Halaman Persetujuan Publikasi ............................................................
v
Halaman Kata Pengantar ....................................................................... vi Halaman Abstrak .................................................................................... vii Halaman Daftar Isi ................................................................................. viii Halaman Daftar Tabel ............................................................................ xi Halaman Daftar Gambar ....................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................
1
1.1
Latar Belakang ..............................................................................
1
1.2
Perumusan Masalah ......................................................................
4
1.3
Batasan Masalah ............................................................................
4
1.4
Tujuan Penelitian ..........................................................................
5
1.5
Manfaat Penelitian ........................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................
7
2.1
7
Penelitian Terkait ...........................................................................
2.1.1 Aplikasi Sistem Quick Count (SI-Q-CUP) Pilkada Studi Kasus 2.2
Pilkada Provinsi Yogyakarta ..........................................................
7
Teori Pendukung ...........................................................................
8
2.2.1 Pemilihan Umum (PEMILU) ...............................................
8
2.2.2 Komunikasi .......................................................................... 10 2.2.3 Gammu ................................................................................. 11 2.2.4 SMS Gateway ...................................................................... 12 2.2.5 PHP ...................................................................................... 13 2.2.6 MySQL ................................................................................. 15 8
2.2.6.1 Relational Database Management System (RDBMS) 16 2.2.7 Comprehensive Paralel Vote Tabulation ............................. 17 2.3
Kerangka Pikir ............................................................................... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 20 3.1
Obyek Penelitian ........................................................................... 20
3.2
Jenis dan Sumber Data .................................................................. 20
3.3
Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 21
3.4
Metode Pengembangan Sistem ..................................................... 22
3.5
Comprehensif Parallel Vote Tabulation ......................................... 26
IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ..................................................... 27 4.1
Identifikasi Maslaah dan Sumber Masalah ................................... 27
4.2
Alternatif Sistem Yang Akan Diusulkan........................................ 27
4.3
Narasi Sistem ................................................................................. 28
4.4
Analisa Kebutuhan Sistem ............................................................. 29 4.4.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) .............................. 30 4.4.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ............................... 30 4.4.1 Kebutuhan Sumber Daya Manusia........................................ 30
4.5
Desain Sistem ................................................................................. 31 4.5.1 Context Diagram ................................................................... 32 4.5.2 Data Flow Diagram ............................................................... 33 4.5.3 Entity Relationship Diagram ................................................. 36 4.5.4 Implementasi Tabel ............................................................... 39
4.6
Normalisasi ................................................................................... 45
4.7
Relasi Tabel .................................................................................... 54
4.8
Kamus Data .................................................................................... 55
4.9
Desain Input Output ....................................................................... 56 4.9.1 Desain Pendataan TPS .......................................................... 56 4.9.2 Desain Pendataan Kecamatan ............................................... 57 4.9.3 Desain Pendataan PPD .......................................................... 58 4.9.4 Desain Pendataan Nama Cabup ............................................ 59 4.9.5 Desain Rekapitulasi Kecamatan ............................................ 60
9
4.9.6 Rekapitulasi Data Petugas ..................................................... 61 4.9.7 Rekapitulasi Total ................................................................. 62 4.9.7 Status Pengiriman Data ......................................................... 63 4.10
Implementasi Aplikasi Real Quick Count...................................... 64 4.10.1 Halaman Website Utama .................................................... 64 4.10.2 Halaman Login Admin........................................................ 65 4.10.3 Halaman Admin .................................................................. 66 4.10.4 Halaman Pendataan TPS ..................................................... 66 4.10.5 Halaman Pendataan Kecamatan .......................................... 67 4.10.6 Halaman Pendataan Anggota PPD ...................................... 68 4.10.7 Halaman Pendataan Calon Bupati....................................... 69 4.10.8 Halaman Rekapitulasi Suara Per Kecamatan ...................... 69 4.10.9 Halaman Rekapitulasi Data Petugas ................................... 70 4.10.10 Halaman Rekapitulasi Total .............................................. 71 4.10.11 Halaman Verifikasi Status Pengiriman Data..................... 72 4.10.12 Halaman Laporan Data Permintaan Publik ....................... 72 4.10.13 Halaman Laporan Rekapitulasi Suara ............................... 73 4.10.14 Halaman Laporan Anggota PPD ....................................... 73 4.10.15 Halaman Auto Respon ...................................................... 74
4.11
Pengujian Black Box ...................................................................... 74 4.11.1 Pengujian SMS Pengiriman Data ........................................ 75 4.11.2 Pengujian SMS Reset Data ................................................. 77 4.11.3 Pengujian SMS Permintaan Data Masyarakat .................... 79
BAB V PENUTUP ................................................................................... 80 5.1
Kesimpulan ................................................................................... 80
5.2
Saran .............................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA
10
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Daftar Pemilih Tetap Kabupaten Kudus 2013 ........................................... 21 Tabel 4.1 Tabel Admin ............................................................................................. 39 Tabel 4.2 Tabel Master Kecamatan .......................................................................... 39 Tabel 4.3 Tabel Master Bupati .................................................................................. 39 Tabel 4.4 Tabel Master TPS....................................................................................... 40 Tabel 4.5 Tabel Publik ............................................................................................... 40 Tabel 4.6 Tabel KPPS ................................................................................................ 40 Tabel 4.7 Tabel Suara ................................................................................................ 41 Tabel 4.8 Tabel Inbox ................................................................................................ 41 Tabel 4.9 Tabel Outbox.............................................................................................. 42 Tabel 4.10 Tabel SentItems........................................................................................ 43 Tabel 4.11 Kamus Data .............................................................................................. 56 Tabel 4.12 Tabel pengujian sms pengiriman data ...................................................... 75 Tabel 4.13 Tabel pengujian sms pengiriman data ke 2 .............................................. 76 Tabel 4.14 Tabel pengujian sms reset data ................................................................ 77 Tabel 4.15 Tabel pengujian sms reset data ke 2......................................................... 78 Tabel 4.16 Tabel pengujian sms reset data ke 3......................................................... 78 Tabel 4.17 Tabel pengujian sms permintaan data masyarakat ................................... 79 Tabel 4.18 Tabel pengujian sms permintaan data masyarakat ke 2 ........................... 80
11
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Mekanisme Kerja Gammu .................................................................... 12 Gambar 2.2 Arsitektur SMS Gateway ...................................................................... 13 Gambar 2.3 Skema Kerja PHP .................................................................................. 15 Gambar 2.4 Kerangka Pikir........................................................................................ 19 Gambar 3.1 Siklus Model Prototyping ..................................................................... 24 Gambar 4.1 Context Diagram ................................................................................... 32 Gambar 4.2 DFD Level 0 .......................................................................................... 33 Gambar 4.3 DFD Level 1 Pendataan ........................................................................ 34 Gambar 4.4 DFD Level 1 Rekapitulasi ..................................................................... 35 Gambar 4.5 DFD Level 1 Laporan ........................................................................... 35 Gambar 4.6 ERD Admin ............................................................................................ 36 Gambar 4.7 ERD Publik ........................................................................................... 37 Gambar 4.8 ERD Petugas PPD ................................................................................. 38 Gambar 4.9 Tabel Relasi ........................................................................................... 54 Gambar 4.10 Desain Pendataan TPS ........................................................................ 56 Gambar 4.11 Desain Pendataan Kecamatan .............................................................. 57 Gambar 4.12 Desain Pendataan Petugas PPD ........................................................... 58 Gambar 4.13 Desain Pendataan Nama Cabup .......................................................... 59 Gambar 4.14 Desain Tabel Rekapitulasi Kecamatan ................................................ 60 Gambar 4.15 Tabel Rekapitulasi Data Petugas ......................................................... 61 Gambar 4.16 Desain Tabel Rekapitulasi Total ......................................................... 62 Gambar 4.17 Desain Tabel Status Pengiriman Data ................................................. 63 Gambar 4.18 Halaman Website Utama ...................................................................... 64 Gambar 4.19 Halaman website utama pada grafik masing-masing kecamatan ........ 65 Gambar 4.20 Halaman Login Admin ......................................................................... 65 Gambar 4.21 Halaman Utama Admin ........................................................................ 66 Gambar 4.22 Halaman Pendataan TPS ..................................................................... 66 Gambar 4.23 Halaman Pendataan Kecamatan ........................................................... 67 Gambar 4.24 Halaman Pendaftaran PPD ................................................................... 68 12
Gambar 4.25 Halaman Tabel Anggota PPD .............................................................. 68 Gambar 4.26 Halaman Pendataan Cabup .................................................................. 69 Gambar 4.27 Halaman Rekapitulasi Kecamatan ....................................................... 69 Gambar 4.28 Halaman rekapitulasi data petugas ....................................................... 70 Gambar 4.29 Halaman Rekapitulasi Suara Sah dan Total ......................................... 71 Gambar 4.30 Halaman Verifikasi Pengiriman ........................................................... 72 Gambar 4.31 Laporan Permintaan Publik .................................................................. 72 Gambar 4.32 laporan data rekapitulasi total dan per kecamatan ............................... 73 Gambar 4.33 laporan daftar anggota PPD.................................................................. 73 Gambar 4.34 Halaman Auto Response ...................................................................... 74
13
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2005, kepala daerah dan kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pilkada. Pilkada pertama kali diselenggarakan pada bulan Juni 2005. Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum, pilkada dimasukkan dalam rezim pemilu, sehingga secara resmi bernama Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pemilukada. Pemilihan kepala daerah yang pertama diselenggarakan berdasarkan undang-undang ini adalah Pilkada DKI Jakarta 2007. Pada tahun 2011, terbit undang-undang baru mengenai penyelenggaraan pemilihan umum yaitu undang-undang Nomor 15 tahun 2011. Di dalam undang-undang ini, istilah yang digunakan adalah pemilihan Gubernur, Walikota dan Bupati. Pada awal diselenggarakannya Pemilu yang dipilih langsung oleh rakyat pada tahun 2007, KPU (Komisi Pemilihan Umum) selaku penyelenggara sebelum Pemilu terlaksana, pihak KPU harus melakukan survey ke lapangan untuk memverifikasi data pemilih dari daerah ke daerah. DPT (Daftar Pemilih Tetap) adalah pihak yang memiliki hak untuk memberikan suaranya pada Pemilu. Menurut Ian Schuler: 2008 “hak untuk memilih untuk menjadi bermakna, pemilihan harus kredibel mereka harus bebas dan adil dan hasil mereka harus mencerminkan kehendak pemilih. Warga negara harus diizinkan mencari, menerima dan menyampaikan informasi proses pemilihan untuk membangun kredibilitas pemilih yang mensyaratkan bahwa proses pemilihan menjadi transparan dan dapat diakses oleh berbagai pihak”.
14
KPU selaku penyelenggara Pemilu menggunakan metode perhitungan manual, proses manual ini memiliki beberapa kelebihan seperti ketelitian dan keakuratan perhitungan surat suara karena menghitung langsung semua surat suara dari semua TPS yang menyelenggarakan Pemilu. Metode perhitungan manual juga memiliki kelemahan yaitu proses perhitungan manual yang memakan waktu antara 2 minggu sampai dengan 1 bulan bergantung pada jumlah pemilih pada suatu daerah yang menyelenggarakan Pemilu atau Pemilukada. Hadirnya teknologi seperti Quick Count (Perhitungan Cepat Pemilu) saat ini memiliki manfaat penting dalam Pemilukada atau Pilpres di setiap daerah bahkan setingkat Pilpres (Pemilihan Presiden). Banyak Lembagalembaga survey seperti LSI, LP3ES, Puskaptis, CIRUS, LRI dan lain-lain melakukan survey perhitungan cepat untuk mengetahui hasil Pemilukada atau Pilpres. Tingkat kepuasan
masyarakat terhadap hasil Quick
Count
(perhitungan cepat) ini cukup tinggi karena prosesnya yang cepat. Kecepatan ini di dapat karena dalam quick count tidak menghitung semua TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang jumlahnya mencapai ratusan ribu TPS, namun cukup dengan sebagian kecil TPS sebagai sampel. Jika penarikan sampel dilakukan dengan benar dan prosedur pecatatan dilakukan dengan baik, hasil quick count akan sama dengan hasil perhitungan suara di seluruh TPS meski hanya memakai sebagian kecil TPS sebagai sampel. Metode quick count ini memiliki kelemahan yaitu hasil quick count bisa menjadi masalah (perhitungan meleset jauh) bagi masyarakat jika tidak dilakukan dengan metodologi yang tepat dan pengorganisasian relawan yang baik. Seperti yang pernah terjadi pada beberapa Pilkada, hasil quick count yang berbeda-beda dari beberapa lembagai survei lainnya menjadi pemicu perselisihan antar pendukung kandidat karena saling mengklaim sebagai pemenang Pilkada. Berdasarkan kelemahan dari metode manual dan quick count tersebut penulis menganggap perlu dikembangkan suatu metode yang lebih baik untuk menghasilkan perhitungan hasil pemilukada dengan cepat dan akurat.
15
Berdasarkan analisis dan uraian diatas maka penulis bermaksud untuk mengembangkan metode-metode yang sudah ada dengan metode yang lebih akurat yaitu dengan menggunakan metode Comprehensive Parallel Vote Tabulation. Menurut Eric C. Bjornlund: 2006 “metode Comprehensive Parallel Vote Tabulation adalah sebuah percobaan memperkirakan atau verifikasi hasil pemilihan berdasarkan pengamatan yang sebenarnya dari perhitungan suara di semua tempat pemungutan suara dalam sebuah pemilihan”. Kelebihan dari metode ini adalah : a. Dapat menghindari kecurangan dalam perhitungan surat suara karena ada bukti berupa pengiriman sms dari petugas PPD (Petugas Pengirim Data) pada setiap TPS. b. Sebagai dasar penyelidikan jika ada klaim kecurangan jumlah suara di daerah-daerah tertentu. c. Memiliki keakuratan data 99,99% atau margin error 0,01% karena data dikirim langsung oleh petugas PPD. Dari beberapa kelebihan pada metode Comprehensive Parallel Vote Tabulation
tersebut
maka
penulis
bermaksud
merancang
sebuah
“Pendistribusian Data Hasil Pemilukada dengan Media SMS” yang dapat membantu KPUD untuk menghitung perolehan suara masing-masing pasangan dengan cepat, akurat dan data yang valid serta sebagai media untuk menentukan pemenang sementara dalam Pemilukada.
16
1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan permasalahan yang ada yaitu: a. Bagaimana meningkatkan kualitas perhitungan hasil Pemilukada dengan cepat dan memiliki tingkat keakuratan dan ketelitian yang tinggi ? b. Bagaimana mendistribusikan data hasil pemilukada dengan cepat dan dengan resiko lebih rendah ? c. Bagaimana menyajikan hasil terkini pemilukada dengan data yang akurat dan valid ?
1.3 Batasan Masalah Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis merasa sangat perlu untuk membatasi masalah, agar pembahasan tugas akhir ini tidak melenceng dari tujuan semula. Untuk menghindari kerancauan dan pelebaran masalah, maka penulis membatasi pokok permasalahan yang ada: a. Petugas yang memiliki kewenangan atau hak untuk mengirim data adalah petugas PPD (Petugas Pengirim Data) yang berada pada TPS masing-masing. b. Aplikasi ini hanya untuk proses Perhitungan Cepat pada Pemilukada dengan pengamatan pada seluruh TPS (Comprehensive Parallel Vote Tabulation) di daerah tersebut. c. Petugas PPD (Petugas Pengirim Data) wajib mendaftarkan nomer handphone hanya 1 nomor dan mendapatkan 1 kode sekuriti untuk melakukan reset data jika terjadi kesalahan dalam pengiriman jumlah suara. d. Masyarakat umum dapat melalukan permintaan hasil pemilukada via SMS namun setiap nomor handphone dibatasi hanya 5x permintaan untuk mencegah terjadi spamming.
17
1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan pembatasan masalah yang ada, maka dapat dideskripsikan dan disimpulkan tujuan dari Tugas Akhir ini adalah: a. Media SMS dan Konseptual CPVT (Comprehensive Parallel Vote Tabulation) yang diterapkan dapat menghitung jumlah suara yang masuk dengan cepat dan dengan tingkat ketilitian mencapai 99,99% sehingga KPUD setempat dapat menyajikan hasil perhitungan pemilukada dengan cepat dan akurat kepada masyarakat. b. Mempermudah dan mempercepat waktu proses pendistribusian data hasil Pemilukada karena setelah proses perhitungan di TPS-TPS tersebut selesai, petugas PPD mengirim hasil perhitungan akhir di TPS tersebut via SMS ke server pusat.
1.5 Manfaat Penelitian Adapun Tugas Akhir ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Penulis a. Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi komputer yang diperoleh dari perkuliahan ke dalam dunia kerja. b. Untuk memenuhi persyaratan formal untuk study akhir di Universitas Dian Nuswantoro Semarang. c. Kebijakan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada pemerintah khususnya KPU (Komisi Pemilihan Umum) untuk pelaksanaan pesta demokasi di Indonesia untuk di kelola dan dikembangkan untuk lebih
18
meningkatkan citra KPU dan mewujudkan KPU yang jujur, cepat dan akurat. 2. Bagi Akademik a. Untuk lebih mengenalkan Keberadaan Universitas Dian Nuswantoro di lingkungan masyarakat. b. Sebagai bahan evaluasi kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan. c. Tolak ukur, sejauh mana pemahaman dan penguasaan mahasiswa terhadap teori yang diberikan. 3. Bagi KPU (Komisi Pemilihan Umum) a. Meningkatkan
citra
dan
kualitas kinerja KPU yang
berorientasi pada perkembangan teknologi. b. Menyajikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada pasangan yang bersaing dalam pemilu dan seluruh lapisan masyarakat. c. Sebagai sarana komunikasi antara KPU dan masyarakat Luas. 4. Bagi Masyarakat
a. Untuk mengetahui pemenang dari pemilu tersebut dengan data berupa prosentase yang cepat dan akurat. b. Masyarakat dapat memantau perkembangan pemilu yang sedang berlangsung di daerah-daerah. 5. Bagi Kandidat Kepala Daerah
a. Tim sukses dari masing-masing peserta pemilu dapat memantau perolehan suara secara real time. b. Hasil pemilu yang cepat dapat digunakan untuk mengklaim pemenang pemilu oleh tim sukses masing-masing.
19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait 2.1.1 Aplikasi Sistem Quick Count (SI-Q-CUP) Pilkada Studi Kasus Pilkada Provinsi Yogyakarta Penelitian mengenai aplikasi ini dilakukan pada tahun 2008 oleh Armadyah Amborowati dan dipublikasikan di Yogyakarta sekaligus untuk di implementasikan pada pilkada Provinsi DIY. Penelitian mengenai Sistem Quick-Count Pilkada sudah pernah ada. Aswadi ( 2007 ) meneliti tentang aplikasi sistem quick_count Pilkada dengan SMS dan aplikasi tersebut belum di integrasikan dengan aplikasi web. Berangkat dari penelitian-penelitian sebelumnya, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai aplikasi sistem quick-count Pilkada berbasis SMS yang di integrasikan dengan aplikasi web. Aplikasi
ini
dibuat
dengan
konsep
OOP
(
object-oriented
programming ) agar mudah dalam melakukan maintenance ke depannya. Berdasarkan latar belakang yang penelitian, maka permasalahan dalam bentuk pertanyaan adalah sebagai berikut: Bagaimana menbangun aplikasi sistem QUICK-Count Pilkada berbasis SMS yang terintergrasi dengan aplikasi web, yang digunakan untuk mempercepat hasil perhitungan suara Pilkada secara real-time dan mengurangi indikasi kecurangan?. Selanjutnya akan disimpan dalam sebuah database (DB) yang berhubungan
langsung
dengan
sebuah
aplikasi
web
untuk
menampilkan secara real-time hasil perhitungan suara yang diperoleh, yang kemudian akan disajikan dalam 2 bentuk, yaitu dalam bentuk grafik dan teks. Aplikasi web ini dikelola oleh seorang administrator, yang bertugas mengontrol kerja aplikasi.
20
Saran yang bisa kami sampaikan dari implementasi SI-Q-CUP ini adalah: •
Pada saat implementasi dibutuhkan spesifikasi modem GSM yang
berkualitas
karena
akan
mempengaruhi
proses
pengiriman sms dari petugas KPUD. •
Sebaiknya pada saat proses pengiriman SMS hasil perhitungan suara, dikirimkan ke nomor yang menggunakan format 4 digit nomor, sebagai contoh: 3899
2.2 Teori Pendukung 2.2.1 Pemilihan Umum (PEMILU) Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beranekaragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan. Menurut Arifin Anwar “Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan retorika, public relations, komunikasi massa, lobby dan lain-lain kegiatan. Meskipun agitasi dan propaganda di Negara demokrasi sangat dikecam, namun dalam kampanye pemilihan umum, teknik agitasi dan teknik propaganda banyak juga dipakaioleh para kandidat atau politikus selalu komunikator politik”. Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan programprogramnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Setelah pemungutan suara dilakukan, proses penghitungan dimulai. Pemenang Pemilu ditentukan oleh aturan main atau sistem penentuan pemenang yang sebelumnya telah
21
ditetapkan dan disetujui oleh para peserta, dan disosialisasikan ke para pemilih. Sistem pemilihan umum pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu berdasarkan peserta partai politik dan berdasarkan perhitungan. Pemilu berdasarkan peserta partai politik terbagi menjadi 2 jenis yaitu: 1. Sistem terbuka, yaitu pemilih mencoblos/mencontreng nama dan foto peserta partai politik. 2. Sistem tertutup, yaitu pemilih mencoblos/mencontreng nama partai politik tertentu. Kedua sistem memiliki persamaan yaitu pemilih memilih nama tokoh yang sama di mana tokoh-tokoh tersebut bisa bermasalah di depan publik. Pemilu berdasarkan perhitungan secara umum juga dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Sistem distrik (plurality system), yaitu perhitungan sederhana yaitu calon peserta politik mengumpulkan dalam jumlah suara terbanyak. 2. Sistem proporsional (proportional system), yaitu perhitungan rumit yaitu calon peserta politik mengumpulkan dengan menggunakan bilangan pembagi pemilih.
2.2.2 Komunikasi Komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depend on our ability to understand one another). Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan,
22
gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transitif, bertujuan dan tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komuikasi akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat di tafsirkan sama penerima pesan tersebut. Komunikasi adalah sebuah tindakan untuk berbagi informasi, gagasan atau pendapat dari setiap partisipan komunikasi yang terlibat di dalamnya guna mencapai kesamaan makna. F.X Rahyono (Fakultas Ilmu Budaya UI). Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lainnya agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dimengerti keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misal tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. 2.2.3 GAMMU Gammu adalah nama sebuah project yang ditujukan untuk membangun aplikasi,script dan driver yang dapat digunakan untuk semua fungsi yang memungkin pada telepon seluler atau alat sejenisnya. Sekarang gammu telah menyediakan codebase yang stabil dan mapan untuk berbagai macam model telepon yang tersedia dipasaran dibandingkan dengan project sejenisnya. Gammu merupakan project yang berlisensi GNU GPL 2 sehingga menjamin kebebasan penggunaan tool ini tanpa perlu takut dengan masalah legalitas dan biaya mahal yang harus dikeluarkan. Gammu mendukung berbagai macam model telepon seluler dengan berbagai jenis koneksi dan type. Gammu merupakan software SMS Gateway yang cukup bagus dan terkenal. Selain mudah penggunaannya, perangkat modem gsm yang support
23
cukup banyak mulai dari nokia, siemen dan sonny ericsson. Database yang di support Gammu adalah MySQL. Kelebihan Gammu dari tool sms gateway lainnya adalah: 1. Gammu bisa dijalankan di windows maupun Linux. 2. Gammu menggunakan database MySQL, bisa menggunakan interface web-based. 3. Baik kabel data USB maupun Serial, semuanya kompatibel di Gammu. 4. Dapat membaca, menghapus dan mengirim SMS. 5. Membaca, menulis dan menghapus isi inbox. Apabila dua mekanisme kerja dari gammu yaitu sebagai aplikasi dan sebagai daemon. Gammu sebagai aplikasi akan bekerja ketika perintah gammu dijalankan pada lingkungan shell beserta perintahnya disertakan sesuai fungsi yang diinginkan. Sedangkan sebagai daemon gammu di tandai dengan dijalankannya perintah smsd pada shell. Smsd bukanlah perintah yang langsung terinstal melainkan perintah yang dijalankan pada shell atau MS-Dos Prompt.
Gambar 2.1. Mekanisme kerja Gammu
24
2.2.4 Sms Gateway Menurut Budidoyo (2010) SMS Gateway adalah aplikasi SMS dimana pesan yang diterima dan dikirimkan menggunakan bantuan Gateway Device terintegrasi dengan database server yang dapat mendistribusikan pesan SMS secara otomatis. SMS Gateway adalah komunikasi sms dua arah. SMS Gateway merupakan salah satu perkembangan fungsi yang dimiliki SMS. Secara umum SMS Gateway adalah sebuah sistem yang dipergunakan untuk mempermudah sesorang atau sebuah perusahaan mengirim pesan sms yang sama dalam waktu yang bersamaan pada banyak orang. Selain itu, semakin berkembangnya fungsi sms, SMS Gateway juga dimanfaatkan untuk keperluan lain seperti melakukan polling, transaksi dengan sebuah sistem, pemantauan dan sebagainya.
Gambar 2.2. Arsitektur SMS gateway SMS Gateway merupakan pintu gerbang bagi penyebaran informasi dengan menggunakan SMS. SMS Gateway dapat menyebarkan pesan ke ratusan nomor secara otomatis dan cepat yang langsung terhubung dengan database nomor-nomor ponsel saja tanpa harus mengetik ratusan nomor dan pesan di ponsel karena semua nomor akan diambil secara otomatis dari database tersebut sehingga dapat menghemat waktu. Selain itu, kebutuhan untuk SMS Gateway juga tidak terlalu berlebihan karena hanya menggunakan sebuah PC dengan menggunakan sebuah ponsel, kabel data, kartu GSM dan sebuah program yang dapat dibangun sendiri khususnya menggunakan bahasa pemrograman JAVA yang berfungsi sebagai pengirim pesan. SMS Gateway dapat mengcustomisasi pesan-pesan yang ingin dikirim. Dengan menggunakan program tambahan yang dapat dibuat sendiri,
25
pengirim pesan dapat lebih fleksibel dalam mengirim berita karena biasanya pesan yang ingin dikirim berbeda-beda untuk masing-masing penerimanya. 2.2.5 PHP Menurut Mark Ade Syukur (2003 : 24) PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya untuk mencatat siapa aja yang mengakses daftar riwayat hidup onlinenya. Versi pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai Personal Home Page Tools. Terkandung di dalamnya sebuah parse engine (mesin pengurai) yang sangat sederhana, yang hanya mampu mengolah macro khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan home page, seperti buku tamu, pencacah dan hal semacamnya. Parser tersebut ditulis ulang pada pertengahan 1995 dan dinamakan PHP/FI Version 2.FI (Form Interpreter) sendiri
berasal
dari
kode
lain
yang
ditulis
oleh
Rasmus,
yang
menterjemahkan HTML dari data. Saat ini PHP cukup popular sebagai piranti pemograman web, terutama di lingkungan Linux. Namun demikian PHP sebenarnya juga dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows NT dan Macintosh. Bahkan versi untuk Windows 95/98 pun tersedia. Pada awalnya PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache. Namun saat ini PHP juga dapat bekerja dengan web server seperti PWS (Personal Web Server), IIS (Internet Information Server) dan Xintami. PHP dapat didownload secara bebas dan gratis melalui situs www.php.net. Prinsip kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator). Yang dikenal dengan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server mencari berkas yang diminta dan memberikan isinya ke browser. Browser menampilkan isinya ke layar pemakai. Sedangkan prinsip kerja PHP mirip
26
dengan kode HTML, hanya saja ketika berkas PHP yang diminta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirim ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya berupa kode HTML ke web server dan selanjutnya web server menyampaikan ke client.
Web Server
Skrip PHP
Permintaan HTTP
Mesin PHP
(file .php)
Kode HTML
Browser Client
Gambar 2.3. skema kerja PHP
2.2.6 MySQL Menurut
Bunafi Nugroho
(2004:140),
MySQL merupakan
pemrograman/system manajemen database (kumpulan data yang terstruktur) yang menggunakan basis bahasa SQL (Structured Query Language). MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multi thread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi 27
mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunanya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan di sponsori oleh sebuah perusahaan komersil Swedia MySQL AB, dimana pemegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larsson, dan Michael “Monty” Widenius. 2.2.6.1 Relational Database Management System (RDBMS) MySQL adalah Relational Database Management System (RDMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured
Query
Language).
SQL
adalah
sebuah
konsep
pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimimernya dalam melakukan proses-proses perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun oleh aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari Postgre SQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. MySQL memiliki beberapa keistimewaan antara lain: •
Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, Free BDS, Mac OS, X Server, Solaris, Amiga dan masih banyak lagi. 28
•
Open Source. MySQL di distribusikan secara open source, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma.
•
‘Multiuser’. MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
•
‘Performance Tuning’. MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
•
Perintah dan fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah ‘Select’ dan ‘Where’ dalam perintah (query).
•
Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol TCP/IP,Unix soket (UNIX), atau Named Pipes(NT).
•
Antar Muka. MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Proggramming Interface).
•
Struktur Tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya seperti Postgre SQL ataupun Oracle.
2.2.7 Comprehensive Paralel Vote Tabulation Menurut Eric C. Bjornlund: 2006 “metode Comprehensive Parallel Vote Tabulation (CPVT) adalah sebuah percobaan memperkirakan atau verifikasi hasil pemilihan berdasarkan pengamatan yang sebenarnya dari perhitungan suara di semua tempat pemungutan suara dalam sebuah pemilihan”. Metode ini adalah pengembangan dari metode Quick Count yaitu
29
perhitungan cepat dengan cara mengambil hasil pemilihan pada daerahdaerah tertentu sebagai sampel. Metode ini sangat terkenal saat ini dan memiliki tingkat keakuratan tinggi berkisar 97% - 98%, namun ada beberapa kelemahan dalam metode ini yaitu jika pengambilan sampel dan metode yang digunakan tidak tepat maka dapat mengurangi keakuratan perhitungan. Metode Comprehensife Parallel Vote Tabulation (CPVT) memiliki beberapa keunggulan yaitu : d. Dapat menghindari kecurangan dalam perhitungan surat suara karena ada bukti berupa pengiriman sms dari petugas PPD pada setiap TPS. e. Sebagai dasar penyelidikan jika ada klaim kecurangan jumlah suara di daerah-daerah tertentu. f. Memiliki keakuratan data 99,99% atau margin error 0,01% karena data dikirim langsung oleh petugas PPD yang ada di tiap-tiap TPS. Metode CPVT ini juga telah di terapkan pada pemilukada di beberapa daerah di Indonesia seperti: Jepara, Purwakarta dan Kabupaten Muara Enim dengan tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi karena perhitungan dilakukan dengan cepat dan tidak menggunakan data sampel melainkan data pada seluruh TPS di daerah tersebut.
30
2.3 Kerangka Pikir
Gambar 2.4 Kerangka Pikir
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Obyek Penelitian Dalam menyusun Tugas Akhir penulis mengambil obyek penelitian pada Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kudus dengan alamat Jalan Ganesha No.4, Purwosari, Kudus. 3.2 Jenis dan Sumber Data 1. Data primer Dalam laporan tugas akhir ini sumber data primer yang penulis dapat yaitu data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Kudus pada tahun 2013 yang penulis dapat dari Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) KPUD Kudus yang terdapat pada tabel 3.1 dalam penulisan laporan tugas akhir. 2. Data sekunder Sumber data sekunder yang penulis dapat yaitu berasal dari referensi seperti jurnal-jurnal ilmiah, buku-buku kepustakaan dan beberapa informasi dari internet yang valid dan sumber yang jelas. Berikut adalah beberapa sumber yang penulis dapatkan diantaranya adalah: •
Jurnal Ir. Budi Setiawan, MMT. (2004). “Fenomena Quick Count mewarnai pemilu 2004”.
•
Jurnal Armadyah Amborowati (2008). “Aplikasi Sistem Quick Count (SI-Q-CUP) Pemilihan Kepala Daerah Studi Kasus Pilkada Propinsi DIY”.
•
Jurnal Ian Schuler (2008). “SMS As a Tool in Election Observation.”
•
Jurnal Eric C. Bjornlund “Beyond Free and Fair: Monitoring Elections and Building Democracy”.
•
Jurnal Okemi, Mike Eshioke (2012). “Election Monitoring in Nigeria Using the Swift Count Methodology”. Journal of Law, Policy and Globalization. 32
•
Buku Karangan Al Bahra bin Ladjamudin (2006). Rekayasa Perangkat Lunak.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa cara, yaitu sebagai berikut: a. Dokumentasi Penulis menggunakan metode dokumentasi untuk menggali informasi dalam pemilukada. Daftar Pemilih Tetap merupakan data yang sangat penting dalam proses pemilukada namun DPT juga dapat menjadi masalah utama dalam pemilukada karena rawan terjadi kecurangan sehingga perlu ada nya data yang selalu update supaya tidak terjadi kecurangan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Berikut tabel 3.1 adalah data Daftar Pemilih Tetap Provinsi Jawa Tengah pada Tahun 2010. Tabel 3.1. Daftar Pemilih Tetap Kabupaten Kudus 2013. April 2009 Kecamatan
Jumlah TPS
Jumlah Pemilih
Kaliwungu
202
68.396
Kota (Kudus)
211
70.111
Jati
213
72.979
Undaan
168
52.390
Mejobo
159
51.411
Jekulo
235
74.903
Bae
153
47.833
Gebog
219
69.667
Dawe
232
73.235
1.792
580.925
Jumlah total Sumber data: KPUD Kabupaten Kudus
33
b. Observasi Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah Non participant Observation yaitu peneliti tidak mengikuti secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Dalam pemilukada kali ini penulis tidak ikut serta dalam proses pemilukada tersebut melainkan menempatkan diri sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap perlu sebagai data penelitian. Data yang penulis amati adalah rangkaian jadwal dan agenda dari pemilukada Jawa Tengah yang terlampir pada laporan tugas akhir ini. Dengan teknik pengumpulan data ini penulis lebih mudah dalam melakukan pengamatan karena dapat mengambil data-data untuk penelitian tanpa melewati proses birokrasi pemerintahan yang cukup memakan waktu.
3.4 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah dengan menggunakan model proses pengembangan perangkat lunak Prototyping yang dimodelkan secara terstruktur. Metode prototyping merupakan metode yang menyajikan gambaran yang lengkap tentang sistemnya, metode ini banyak digunakan karena pengembang mungkin tidak memiliki kepastian terhadap efisiensi algoritma, kemampuan penyesuaian dari sebuah sistem operasi, atau bentuk-bentuk yang harus dilakukan oleh interaksi manusia dengan mesin sehingga paradigma prototyping ini merupakan pendekatan terbaik yang ditawarkan. Paradigma prototyping dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pengembang dan pelanggan bertemu untuk mendefinisikan obyektif kebutuhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang diketahui, dan area agris besar dimana definisi lebuh jauh merupakan keharusan yang kemudian dilakukan perancangan kilat. Perancangan kilat berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan
34
terlihat bagi pelanggan. Perancangan kilat membentuk konstruksi sebuah prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan dan digunakan untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk memahami apa yang akan dilakukan selanjutnya. Keunggulan dari penggunaan paradigma prototyping adalah : 1. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan 2. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem 3. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya. Tahapan-tahapan dalam prototyping adalah pada gambar 3.1. dibawah ini:
Gambar 3.1 Siklus Model Prototyping
35
1. Identifikasi Kebutuhan Tahap ini merupakan tahap analisis sistem yang kemudian dilakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, baik meliputi model interface, teknik prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan yang kemudian dianalisa dan didefinisikan. Dengan adanya permasalahan sebagai berikut: a. Proses perhitungan manual yang terlalu lama membutuhkan waktu 2 minggu sampai 1 bulan untuk menentukan pemenang dari pemilukada. b. Informasi yang timbul di masyarakat tentang perolehan suara sementara yang kurang akurat dapat menimbulkan berbagai persepsi negatif di kalangan masyarakat dan kandidat yang bersaing dalam pemilukada. c. Pendistribusian
data
yang
rawan
akan
kecurangan
dan
kecelakaan yang dapat dilakukan oleh salah satu kandidat atau murni kesalahan dalam proses pendistribusiannya. Maka perlu adanya aplikasi yang dapat memberikan kecepatan dan keakuratan dalam perhitungan suara dan pendistribusian hasil pemilukada. Pengumpulan data dilakukan dengan menghitung data yang dikirim melalui SMS oleh petugas PPD yang selanjutnya data dihitung oleh aplikasi tersebut secara otomatis. 2. Mengembangkan Prototype Pada tahap ini dilakukan pengembangan pada aplikasi yang sudah ada. Metode perhitungan manual dan quick count yang ada saat ini masih memiliki beberapa kelemahan dalam memberikan informasi yang akurat, maka dilakukan pengembangan pada metode dan aplikasi yang ada dengan metode baru yang melakukan pengamatan pada seluruh TPS yang ada dan Pendistribusian data menggunakan SMS yang dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat.
36
3. Mengadakan Software Mengadakan
aplikasi
perangkat
lunak
yaitu
tahap
dimana
pengembang membuat aplikasi perangkat lunak prototype termasuk dalam tahap ini pengujian dan penyempurnaan aplikasi Real Quick Count Pemilukada. 4. Menguji Software Setelah aplikasi Real Quick Count Untuk Perhitungan Cepat Pemilukada dengan Metode Comprehensive Paralel Vote Tabulation menjadi sebuah perangkat lunak yang siap pakai, maka dilakukan pengujian terhadap perangkat lunak dengan menggunakan black box testing yaitu : a. Ketepatan SMS telah terkirim ke sistem atau belum. b. Ketepatan perhitungan data yang di hitung secara otomatis oleh sistem. c. Pengetesan algoritma untuk menolak SMS masuk yang dikirimkan oleh nomor yang sama lebih dari 1x (1 nomor hanya dapat mengirimkan pesan 1x saja). 5. Implementasi Software Perangkat lunak yang di melewati serangkaian pengembangan dan pengujian maka aplikasi Real Quick Count Untuk Perhitungan Cepat Pemilukada dengan Metode Comprehensive Paralel Vote Tabulation siap untuk di gunakan.
3.5 Comprehensif Parallel Vote Tabulation Menurut Eric C. Bjornlund: 2006 “metode Comprehensive Parallel Vote Tabulation (CPVT) adalah sebuah percobaan memperkirakan atau verifikasi hasil pemilihan berdasarkan pengamatan yang sebenarnya dari perhitungan suara di semua tempat pemungutan suara dalam sebuah pemilihan”. Metode ini adalah pengembangan dari metode Quick Count yaitu
37
perhitungan cepat dengan cara mengambil hasil pemilihan pada daerahdaerah tertentu sebagai sampel. Penerapan metode CPVT dalam aplikasi Real Quick Count dapat memberikan dampak yang besar dari hasil penyajian informasi karena CPVT memiliki konsep yang bagus dalam pengumpulan data yaitu dengan merekapitulasi dan mengakumulasikan perolehan suara yang masuk pada seluruh Tempat Pemungutan Suara yang menyelenggarakan Pemilukada, Sehingga di dapat hasil dari perhitungan suara dengan tingkat keakuratan 99,99%-100%. Dari hasil keakuratan tersebut juga berdampak pada kinerja KPUD dalam menyajikan informasi hasil pemilukada berupa pemenang dari serangkaian proses pemilukada tersebut.
38
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1 Identifikasi Masalah dan Sumber Masalah Identifikasi masalah dan sumber masalah yang ada dalam pembahasan ini adalah menyangkut masalah proses pendistribusian data hasil pemilukada dan bagaimana menyampaikan informasi hasil pemilukada kepada masyarakat dengan cepat dan data yang akurat. KPUD selaku penyelenggara merasa perlu adanya perhitungan cepat karena proses perhitungan manual membutuhkan waktu 2 minggu sampai dengan 1 bulan lamanya. Maka dari itu pentingnya dibuat aplikasi untuk perhitungan cepat pemilukada dengan konseptual CPVT supaya masyarakat tidak menunggu lama untuk mengetahui hasil pemilukada dan dapat menentukan pemenang dari pemilukada tersebut.
4.2 Alternatif Sistem Yang Akan diusulkan Setelah melakukan survey, penulis mendeskripsikan sasaran yang ingin dicapai dalam aplikasi ini, antara lain: 1. Aplikasi yang dirancang harus dapat bekerja lebih baik dari segi pengiriman data dan perhitungan data tersebut. 2. Aplikasi ini dikembangkan untuk dapat menyampaikan informasi hasil pemilu kepada masyarakat yang lebih baik dan akurat.
39
4.3 Narasi Sistem 1) Petugas PPD di data oleh administrator KPU dengan mendaftarkan nama, nomor HP, alamat, TPS dan kecamatan tempat petugas PPD bertugas. Setelah melakukan pendaftaran selanjutnya sistem akan mengirimkan sms konfirmasi secara otomatis kepada petugas PPD yang telah terdaftar sebagai bentuk konfirmasi. 2) Setelah pencoblosan di TPS selesai dan perhitungan manual di tiap TPS berakhir, petugas PPD langsung mengirimkan data hasil rekapitulasi dari TPS
tempat
PPD
tersebut
bertugas
dengan
format
“kpu,x1,x2,x3,x4,x5,x6,x7”. Berikut penjelasan dari format sms tersebut: a) Format awal “kpu” sebagai keyword untuk menginisialisasi saja. b) Format “x1,x2,x3,x4,x5”, jumlah “x” di awal berjumlah 5 karena menyesuaikan jumlah calon bupati yang bersaing dalam pemilukada yang berjumlah 5. Nilai dari masing-masing “x” nantinya di isi dengan perolehan suara masing-masing cabup. Seperti contoh: cabup 1=40, cabup 2=12, cabup 3=23, cabup 4=33, cabup 5=25, sehingga format penulisan sms nya adalah “kpu,40,12,23,33,25”. c) Lalu format paling akhir “x6,x7”, kedua format terakhir ini berisi data suara tidak sah yang diwakili oleh “x6” dan data golput “x7”. Seperti contoh: suara tidak sah=20 dan golput=40, maka format penulisannya “20,40”. d) Jadi setelah seluruh data dari TPS tersebut selesai dihitung, petugas PPD segera mengirimkan data tersebut ke nomer pusat tabulasi dengan format “kpu,40,12,23,33,25,20,40”. 3) Jika dalam proses pengiriman data ada kesalahan dalam penginputan jumlah suara maka petugas PPD dapat mereset data ulang via sms langsung dengan format “kpu,(kode),(no.hp petugas PPD)”. Setelah data berhasil di reset maka petugas PPD wajib mengirim data ulang dengan format yang sama saat mengirimkan data perolehan suara. 4) Administrator memberikan batasan waktu dalam mengupload data yaitu 4 jam setelah proses pemungutan suara selesai atau sekitar pukul 05.00 sore.
40
Jika sudah masuk pukul 4 sore atau 1 jam sebelum batas akhir pengiriman data selesai, petugas PPD yang belum mengirimkan data akan mendapatkan sms reminder sebagai pengingat atau peringatan bagi petugas PPD untuk segera mengirimkan data. 5) Selain itu masyarakat umum atau tim sukses dari masing-masing calon bupati dapat melakukan sms permintaan data ke pusat tabulasi dengan format “kpu,hasil” lalu kirim ke nomer pusat tabulasi, kemudian akan mendapat sms balasan yang berisi data prosentase perolehan suara dari masing-masing calon bupati. 6) Selain melalui proses sms langsung, masyarakat dapat mengakses hasil pilkada melalui website resmi KPUD Kab. Kudus yang juga menyediakan grafik perolehan suara dari masing-masing pasangan secara real time.
4.4 Analisa Kebutuhan Sistem Terealisasinya
sebuah
pekerjaan
pembangunan
perangkat
lunak
didasarkan pada bagian perancangan dan analisa kebutuhan. Pada tahap ini, ditentukan persyaratan teknis yang terperinci termasuk tampilan antarmuka pengguna dan system perangkat lunak itu sendiri. Analisa kebutuhan system menentukan bagaimana orang, data, proses dan aplikasi dapat saling terhubung melalui spesifikasi yang harus ditentukan terlebih dahulu. Dengan analisa, suatu system diharapkan dapat diuraikan secara utuh menjadi komponen-komponen dasar dengan tujuan identifikasi, evaluasi permasalahan dan pemenuhan kebutuhan yang diharapkan.
4.4.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Terpenuhinya kebutuhan perangkat keras dari sebuah aplikasi yang akan dijalankan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kelancaran penggunaan aplikasi itu sendiri. Adapun spesifikasi komputer yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perangkat keras agar aplikasi dapat dipasang ke dalam system sebagai berikut:
41
a. Harddisk : 160 GB b. Memory : DDR2 2 GB c. Optical Drive : DVD-ROM DRIVE d. Monitor : TOSHIBA 15‟ e. Modem : 1 buah Modempool Wavecom Q2406B 4 Port USB. 1 port modem untuk menerima 500 sms dari 1.800 TPS yang ada sehingga hanya butuh 4 port saja.
4.4.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Software yang digunakan dalam proses pengembangan atau implementasi aplikasi real count ini adalah : a. Operating system : Sistem Operasi Windows 7 b. Browser : Google Chrome c. Development : Adobe Dreamweaver CS3 d. Database : MySQL 4.4.3 Kebutuhan Sumber Daya Manusia a. Operator Seseorang
yang
mempunyai
kemampuan
yang
baik
dalam
mengoperasikan komputer atau memasukkan data lewat program komputer. Untuk bagian operator dapat diambil dari staf bagian IT KPUD Kab. Kudus yang kemudian diberikan pelatihan (training) tentang pengoperasian aplikasi real count. b. Petugas Pengirim Data (PPD) Pengiriman data yang ada di lapangan ini bersifat penting sekali, untuk itu KPUD Kudus membentuk sebuah tim untuk disebar di tiaptiap TPS di wilayah Kabupaten Kudus untuk memantau dan mengirimkan data ke pusat tabulasi KPU. Pelatihan juga diperlukan bagi petugas PPD supaya tidak terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam pengiriman data.
42
4.5 Desain Sistem Untuk membangun aplikasi tersebut di perlukan langkah-langkah pengembangan sistem terstruktur. Adapun model-model yang digunakan dalam perancangan ini yaitu: A. Context Diagram B. Data Flow Diagram C. Entity Relationship Diagram D. Normalisasi
43
4.5.1 Context Diagram
Gambar 4.1 Context Diagram
44
4.5.2 Data Flow Diagram (DFD) A. DFD level 0
Gambar 4.2 DFD Level 0
45
B. DFD Level 1 Pendataan
Gambar 4.3 DFD Level 1 Pendataan
46
C. DFD Level 1 Rekapitulasi
Gambar 4.4 DFD Level 1 Rekapitulasi D. DFD Level 1 Laporan
Gambar 4.5 DFD Level 1 Laporan 47
4.5.3 ERD (Entity Relationship Diagram)
Gambar 4.6 Entity Relationship Diagram Admin
48
Gambar 4.7 Entity Relationship Diagram Publik
49
Gambar 4.8 Entity Relationship Diagram Petugas PPD
50
4.5.4 Implementasi Tabel A. Tabel Admin Table 4.1 Tabel Admin Field
Type
Lenght/values
Ekstra
Primary
Id_admin
Int
3
autoincrement YA
Nama_admin
Varchar
50
-
-
Sandi
Varchar
40
-
-
SID
Varchar
40
-
-
Jabatan_admin
Varchar
30
-
-
Time_login
Timestamp
-
-
-
Time_logout
Timestamp
-
-
-
B. Tabel master kecamatan Table 4.2 Tabel master kecamatan Field
Type
Lenght/values Ekstra
Primary
Id_kecamatan Int
2
Autoincrement YA
Kecamatan
50
-
Varchar
-
C. Tabel master bupati Tabel 4.3 Tabel master bupati Field
Type
Lenght/values Ekstra
Id_cabup
Int
2
Autoincrement YA
50
-
Nama_bupati Varchar
51
Primary -
D. Master TPS Table 4.4 Tabel mastertps Field
Type
Lenght/values Ekstra
Id_tps
Int
2
Autoincrement YA
Nama_tps
Varchar
50
-
-
3
-
-
Id_kecamatan Int
Primary
E. Table publik Table 4.5 Tabel Publik Field
Type
Lenght/values Ekstra
Primary
Id_publik
Int
2
Autoincrement YA
No_sender
Varchar
17
-
-
Lap_publik
Longtext
-
-
-
F. Table KPPS Table 4.6 Tabel KPPS Field
Type
Lenght/values ekstra
Id_kpps
Int
5
autoincrement YA
Id_tps
Int
5
-
-
Id_camat
Int
2
-
-
Kode_kpps
Varchar
5
-
-
Hp_kpps
Varchar
17
-
-
Nama_kpps
Varchar
50
-
-
Alamat_kpps
Longtext
-
-
-
Waktu_daftar
Timestamp
-
-
-
52
Primary
Role
Int
2
-
-
Validasi
Int
2
-
-
G. Table suara Tabel 4.7 Tabel Suara Field
Type
Lenght/values Ekstra
Primary
Id_inbox
Int
10
Autoincrement YA
Id_camat
Int
3
-
-
Hp_petugas
Varchar
17
-
-
Pasangan1
Int
10
-
-
Pasangan2
Int
10
-
-
Pasangan3
Int
10
-
-
Pasangan4
Int
10
-
-
Pasangan5
Int
10
-
-
Waktu_datain
Timestamp
-
-
-
H. Tabel Inbox Table 4.8 Tabel Inbox Field
Type
Lenght/values
Ekstra
Prim ary
UpdatedInDB
Timestam
-
-
-
-
-
-
p ReceivingDat
Timestam
eTime
p
53
Text
Text
-
-
-
SenderNumbe
Varchar
20
-
-
Enum
(‘8bit’,’default_co
-
-
r Coding
mpression’,’ default_No_compre ssion’,’Unicode_Co mpression’,’ Unicode_No_Comp ression’) UDH
Text
-
-
-
SMSCNumbe
Varchar
20
-
-
Class
Int
11
-
-
TextDecoded
Varchar
160
-
-
ID
Int
10
Autoincrem
YA
r
ent RecipientID
Text
-
-
-
Processed
Enum
(‘false’,’true’)
-
-
I. Table Outbox Table 4.9 Tabel Outbox Field
Type
Lenght/values
Ekstra
Primary
updatedInDB
Timestamp
-
-
-
InsertIntoDB
Timestamp
-
-
-
54
SendingDateT
Timestamp
-
-
-
Text
-
-
-
20
-
-
(‘8bit’,’default_c
-
-
ime Text
DestinationNu Varchar mber Coding
Enum
ompression’,’ default_No_comp ression’,’Unicode _Compression’,’ Unicode_No_Co mpression’) UDH
Text
-
-
-
Class
Int
11
-
-
textDecoded
Varchar
160
-
-
ID
Int
10
Autoincre
YA
ment Multipart
Enum
Relativevalidit Int
(‘true’,’false’)
-
-
11
-
-
y SenderID
Varchar
225
-
-
SenderTimeO
Timestamp
-
-
-
Enum
(‘default’,’no’,’ye
-
-
-
-
ut DeliveryRepo rt CreatorID
s’) Text
55
J. Sentitems Table 4.10 Tabel Sentitems Field
Type
Lenght/values
Ekstra
Primary
updatedInDB
Timestamp
-
-
-
InsertIntoDB
Timestamp
-
-
-
SendingDateTim
Timestamp
-
-
-
timestamp
-
-
-
Text
Text
-
-
-
DestinationNum
Varchar
20
-
-
Enum
(‘8bit’,’defaul
-
-
e DeliveryDateTi me
ber Coding
t_compression ’,’ default_No_c ompression’,’ Unicode_Com pression’,’ Unicode_No_ Compression’ ) UDH
Text
-
-
-
SMSCNumber
Varchar
20
-
-
Class
Int
11
-
-
TextDecoded
Varchar
160
-
-
56
ID
Int
10
Autoincre
YA
ment SenderID
Varchar
SequencePosistio Int
255
-
-
11
-
-
('SendingOK',' -
-
n Status
Enum
SendingOKN oReport','Send ingError','Deli veryOK','Deli veryFailed','D eliveryPendin g','DeliveryUn known','Error' ) StatusError
Int
11
-
-
TPMR
Int
11
-
-
RelativeValidity
Int
11
-
-
CreatorID
Text
-
-
-
4.6 Normalisasi Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Tujuan normalisasi yaitu untuk membuat relasi-relasi yang ada menjadi lebih mudah dimengerti, sebuah table harus dipecah pada beberapa table lagi bila ada kesulitan dalam pengujian.
57
1) Tabel Kecamatan Id_kecamatan
Kecamatan
a. Tabel kecamatan memenuhi 1st (First Normal Form) Pada tabel kecamatan (id_kecamatan, kecamatan) tidak terdapat set atribut yang berulang atau bernilai ganda dan setiap atribut mengandung satu pengertian tunggal. b. Tabel kecamatan memenuhi 2nd (Second Normal Form) pada tabel kecamatan telah memenuhi normal pertama dan setiap atribut bukan kunci utama (kecamatan) tergantung secara fungsional terhadap atribut kunci utama/primary key (id_kecamatan). Id_kecamatan
kecamatan
c. Tabel kecamatan memenuhi 3rd (Third Normal Form) Pada tahap ini telah memenuhi normal kedua dan setiap atribut bukan kunci (kecamatan) tidak bergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang laindalam relasi tersebut. Semua atribut bukan kunci tidak memiliki hubungan yang transitif. Setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada kunci utama/primary key (id_kecamatan) secara menyeluruh. Ketergantungan Fungsional (KF) Tabel Kecamatan Id_kecamatan
kecamatan
2) Tabel TPS Id_tps
Nama tps
58
Id_kecamatan
a. Tabel TPS memenuhi 1st (First Normal Form) Pada tabel tps (id_tps, nama tps, id_kecamatan) tidak terdapat set atribut yang berulang atau bernilai ganda dan setiap atribut mengandung satu pengertian tunggal. b. Tabel TPS memenuhi 2nd (Second Normal Form) pada tabel TPS telah memenuhi normal pertama dan setiap atribut bukan kunci utama (nama tps, id_kecamatan) tergantung secara fungsional terhadap atribut kunci utama/primary key (id_tps). id_tps
id_kecamatan
id_tps
nama tps
c. Tabel TPS memenuhi 3rd (Third Normal Form) Pada tahap ini telah memenuhi normal kedua dan setiap atribut bukan kunci (nama tps, id_kecamatan) tidak bergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain (nama tps, id_kecamatan) dalam relasi tersebut. Semua atribut bukan kunci tidak memiliki hubungan yang transitif. Setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada kunci utama/primary key (id_tps) secara menyeluruh. Ketergantungan Fungsional (KF) Tabel TPS id_tps
nama tps
id_tps
id_kecamatan
Ketidaktergantungan Fungsional (NON KF) Tabel TPS Id_kecamatan
nama tps
59
3) Tabel PPD Id_ppd
Id_tps
Alamat PPD
Id_camat
Kode PPD
Hp PPD
Nama PPD
role
validasi
alert
Waktu daftar
a. Tabel PPD memenuhi 1st (First Normal Form) Pada tabel PPD (id_ppd, id_tps, id_camat, kode PPD, hp PPD, nama PPD, alamat PPD, waktu daftar, role, validasi, alert) tidak terdapat set atribut yang berulang atau bernilai ganda dan setiap atribut mengandung satu pengertian tunggal. b. Tabel PPD memenuhi 2nd (Second Normal Form) Pada tabel PPD telah memenuhi normal pertama dan setiap atribut bukan kunci utama (id_tps, id_camat, kode PPD, hp PPD, nama PPD, alamat PPD, waktu daftar, role, validasi, alert) tergantung secara fungsional terhadap atribut kunci utama/primary key (id_ppd). id_ppd
id_tps
id_ppd
waktu
id_ppd
id_camat
id_ppd
role
id_ppd
kode PPD
id_ppd
validasi
id_ppd
nama PPD
id_pps
alert
id_ppd
hp PPD
daftar
c. Tabel PPD memenuhi 3rd (Third Normal Form) Pada tahap ini telah memenuhi normal kedua dan setiap atribut bukan kunci (id_tps, id_camat, kode PPD, hp PPD, nama PPD, alamat PPD, waktu daftar, role, validasi, alert) tidak bergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain (id_tps, id_camat, kode PPD, hp PPD, nama PPD, alamat PPD, waktu daftar,
60
role, validasi, alert) dalam relasi tersebut. Semua atribut bukan kunci tidak memiliki hubungan yang transitif. Setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada kunci utama/primary key (id_ppd) secara menyeluruh. Ketergantungan Fungsional (KF) Tabel PPD id_ppd
id_tps
id_ppd
waktu daftar
id_ppd
id_camat
id_ppd
role
id_ppd
kode PPD
id_ppd
Validasi
id_ppd
hp PPD
id_ppd
alert
id_ppd
nama PPD
id_ppd
alamat ppd
Ketidaktergantungan Fungsional (NON KF) Tabel PPD Id_tps
id_camat
Id_camat
id_tps
Id_tps
kode ppd
Id_camat
kode ppd
Id_tps
hp ppd
Id_camat
hp ppd
Id_tps
nama ppd
Id_camat
nama ppd
Id_tps
alamat ppd
Id_camat
alamat ppd
Id_tps
validasi
Id_camat
validasi
Id_tps
alert
Id_camat
role
Id_tps
role
Id_camat
alert
Id_tps
waktu daftar
Id_camat
waktu daftar
kode ppd
id_camat
hp ppd
id_tps
kode ppd
id_tps
hp ppd
kode ppd
kode ppd
hp ppd
hp ppd
id_camat
kode ppd
nama ppd
hp ppd
nama ppd
kode ppd
alamat ppd
hp ppd
alamat ppd
kode ppd
validasi
hp ppd
validasi
kode ppd
alert
hp ppd
role
kode ppd
role
hp ppd
alert
kode ppd
waktu daftar
hp ppd
waktu daftar
61
nama ppd
id_camat
alamat ppd
id_tps
nama ppd
id_tps
alamat ppd
kode ppd
nama ppd
hp ppd
alamat ppd
id_camat
nama ppd
kode ppd
alamat ppd
nama ppd
nama ppd
alamat ppd
alamat ppd
hp ppd
nama ppd
validasi
alamat ppd
validasi
nama ppd
alert
alamat ppd
role
nama ppd
role
alamat ppd
alert
nama ppd
waktu daftar
alamat ppd
waktu daftar
waktu daftar
id_camat
validasi
id_tps
waktu daftar
id_tps
validasi
kode ppd
waktu daftar
hp ppd
validasi
id_camat
waktu daftar
kode ppd
validasi
nama ppd
waktu daftar
alamat ppd
validasi
hp ppd
waktu daftar
validasi
validasi
alamat ppd
waktu daftar
alert
validasi
role
waktu daftar
role
validasi
alert
waktu daftar
nama ppd
validasi
waktu daftar
role
id_camat
alert
id_tps
role
id_tps
alert
kode ppd
role
hp ppd
alert
id_camat
role
kode ppd
alert
nama ppd
role
alamat ppd
alert
hp ppd
role
validasi
alert
alamat ppd
role
alert
alert
role
role
waktu daftar
alert
validasi
role
nama ppd
alert
waktu daftar
62
4) Tabel Suara Id inbox
Id_camat
Pasangan4
Hp_petugas Pasangan1
Pasangan5
Tidak sah
Pasangan2
golput
Pasangan3
Data in
a. Tabel Suara memenuhi 1st (First Normal Form) Pada tabel PPD (id inbox, id_camat, hp petugas, pasangan1, pasangan2, pasangan3, pasangan4, pasangan5, tidak sah, golput, data in) tidak terdapat set atribut yang berulang atau bernilai ganda dan setiap atribut mengandung satu pengertian tunggal. b. Tabel Suara memenuhi 2nd (Second Normal Form) Pada tabel Suara telah memenuhi normal pertama dan setiap atribut bukan kunci utama (id_camat, hp petugas, pasangan1, pasangan2, pasangan3, pasangan4, pasangan5, tidak sah, golput, data in) tergantung secara fungsional terhadap atribut kunci utama/primary key (id inbox). id_inbox
hp_petugas
id_inbox
tidak sah
id_inbox
pasangan1
id_inbox
golput
id_inbox
pasangan2
id_inbox
data in
id_inbox
pasangan3
id_inbox
id_camat
id_inbox
pasangan4
c. Tabel Suara memenuhi 3rd (Third Normal Form) Pada tahap ini telah memenuhi normal kedua dan setiap atribut bukan kunci (id_camat, hp petugas, pasangan1, pasangan2, pasangan3, pasangan4, pasangan5, tidak sah, golput, data in) tidak bergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain (id_camat,
hp
petugas,
63
pasangan1,
pasangan2,
pasangan3,
pasangan4, pasangan5, tidak sah, golput, data in) dalam relasi tersebut. Semua atribut bukan kunci tidak memiliki hubungan yang transitif. Setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada kunci utama/primary key (id_inbox) secara menyeluruh. Ketergantungan Fungsional (KF) Tabel Suara id_inbox
id_camat
id_inbox
pasangan4
id_inbox
hp petugas
id_inbox
pasangan5
id_inbox
pasangan1
id_inbox
tidak sah
id_inbox
pasangan2
id_inbox
golput
id_inbox
pasangan3
id_inbox
data in
Ketidaktergantungan Fungsional (NON KF) Tabel Suara Id_camat
hp petugas
pasangan1,2,3,4,5
id_camat
Id_camat
pasangan1,2,3,4,5
pasangan1,2,3,4,5
hp petugas
Id_camat
tidak sah
pasangan1,2,3,4,5
tidak sah
Id_camat
golput
pasangan1,2,3,4,5
golput
Id_camat
data in
pasangan1,2,3,4,5
data in
hp petugas
tidak sah
id_camat
petugas tidak sah
hp pasangan1,2,3,4,5
id_camat hp petugas
tidak sah
pasangan1,2,3,4,5
hp petugas
tidak sah
tidak sah
golput
hp petugas
golput
tidak sah
data in
hp petugas
data in
data in
id_camat
golput
id_camat
data in
pasangan1,2,3,4,5
golput
hp petugas
data in
tidak sah
golput
pasangan1,2,3,4,5
data in
golput
golput
tidak sah
data in
hp petugas
golput
data in
64
5) Tabel Publik Id publik
No sender
Lap publik
waktu
a. Tabel Publik memenuhi 1st (First Normal Form) Pada tabel publik (id publik, no sender, lap public, waktu) tidak terdapat set atribut yang berulang atau bernilai ganda dan setiap atribut mengandung satu pengertian tunggal. b. Tabel Publik memenuhi 2nd (Second Normal Form) Pada tabel publik telah memenuhi normal pertama dan setiap atribut bukan kunci utama (no sender, lap publik, waktu) tergantung secara fungsional terhadap atribut kunci utama/primary key (id publik). id_publik
no_sender
id_publik
lap_publik
id_publik
waktu
c. Tabel Publik memenuhi 3rd (Third Normal Form) Pada tahap ini telah memenuhi normal kedua dan setiap atribut bukan kunci (no sender, lap publik, waktu) tidak bergantung secara fungsional kepada atribut bukan kunci yang lain (no sender, lap publik, waktu) dalam relasi tersebut. Semua atribut bukan kunci tidak memiliki hubungan yang transitif. Setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada kunci utama/primary key (id publik) secara menyeluruh. Ketergantungan Fungsional (KF) Tabel Publik id_publik
no sender
id_publik
lap publik
id_publik
waktu
65
Ketidaktergantungan Fungsional (NON KF) Tabel Publik no sender
lap publik
lap publik
no sender
no sender
waktu
lap publik
waktu
waktu
no sender
waktu
lap publik
4.7 Relasi Tabel
Gambar 4.9 Relasi Tabel
66
4.8 Kamus Data No. 1.
Nama Field UpdateInDB
Tipe Data Timestamp
Lebar -
Keterangan Update
waktu
data
update database 2.
receivingDatetime
Timestamp
-
Update
waktu
data
diterima 3.
SMSCNumber
Varchar
20
Sms center
4.
SenderNumber
Varchar
20
Nomor pengirim
5.
InsertIntoDB
Timestamp
-
Waktu data masuk
6.
DestinationNumber Varchar
20
Nomor telepon tujuan
7.
TextDecoded
Varchar
160
Isi pesan/sms
8.
Id_admin
Int
5
Identity admin
9.
Sandi
Varchar
40
Password admin
10.
Time_login
Timestamp
-
Waktu login admin
11.
Time_logout
Timestamp
-
Waktu logout admin
12.
Id_kecamatan
Int
4
Identity kecamatan
13.
Id_camat
Int
4
Identity kecamatan
14.
Id_cabup
Int
4
Identity bupati
15.
Id_tps
Int
10
Identity TPS
16.
Nama_tps
Varchar
50
Nama/penomoran TPS
17.
Id_publik
Int
10
Identity masyarakat/public
18.
No_sender
Varchar
20
Nomer
telepon
pengirim 19.
Lap_publik
Longtext
-
Laporan public
20.
Id_kpps
Int
15
Identity anggota PPD
21.
Kode_kpps
Varchar
10
Kode anggota PPD
22.
Nama_kpps
Varchar
50
Nama Anggota PPD
23.
Alamat_kpps
Longtext
-
Alamat Anggota PPD
24.
Waktu_daftar
Timestamp
-
Waktu daftar
67
25.
DeliveryDateTime
Timestamp
-
Waktu pengiriman
26.
ID
Int
20
Identity pesan
27.
RelativeValidity
Int
20
Validasi
28.
SID
Varchar
40
Kode acak login
Tabel 4.11 Kamus Data
4.9 Desain Input Output 4.9.1 Desain Pendataan TPS
Master TPS Kategori TPS: Kategori Kecamatan: 1
2 Simpan
Reset 4 Search :
5 No.
Tempat Pemungutan Suara
Kecamatan
6 Aksi
7 Gambar 4.10 Desain Pendataan TPS Gambar diatas merupakan desain dari pendataan TPS, berikut penjelasan dari tiap nomor : •
Kode 1 diisi dengan inputan Nomor TPS, contoh inputan : “TPS 1”.
•
Kode 2 diisi dengan inputan berupa select yang berisi nama-nama kecamatan, contoh : “Kudus”.
•
Kode 3 yaitu tombol button untuk menyimpan data setelah form inputan 1 dan 2 terisi.
68
•
Kode 4 yaitu tombol reset untuk mereset atau mengosongkan form inputan jika terjadi kesalahan dalam penulisan sebelum data disimpan.
•
Kode 5 yaitu pilihan untuk menampilkan banyaknya record data mulai dari 10, 25, 50, 100.
•
Kode 6 adalahan inputan untuk melakukan pencarian data dengan keyword seluruh data yang ada di dalam tabel tersebut.
•
Kode 7 adalah tabel yang berisi record data kategori TPS, nama kecamatan dan aksi edit dan hapus.
4.9.2 Desain Pendataan Kecamatan
Master Kecamatan Kecamatan : 1 Simpan
Reset 3 Search :
4 No.
Kecamatan
5
Aksi
6 Gambar 4.11 Desain Pendataan Kecamatan •
Kode 1 diisi dengan inputan Nama Kecamatan, contoh inputan : “Bae”.
•
Kode 2 yaitu tombol button untuk menyimpan data setelah form inputan 1 dan 2 terisi.
•
Kode 3 yaitu tombol reset untuk mereset atau mengosongkan form inputan jika terjadi kesalahan dalam penulisan sebelum data disimpan.
•
Kode 4 yaitu pilihan untuk menampilkan banyaknya record data mulai dari 10, 25, 50, 100.
69
•
Kode 5 adalahan inputan untuk melakukan pencarian data dengan keyword seluruh data yang ada di dalam tabel tersebut.
•
Kode 6 adalah tabel yang berisi record data Nomor, nama kecamatan dan aksi edit dan hapus.
4.9.3 Desain Pendataan PPD
Pendataan Petugas Pengirim Data Kategori Kecamatan :
TPS :
1
2
Nama Anggota PPD :
Nomor HP :
3
4
Alamat Anggota PPD : 5 Simpan
Reset 7 Search :
8 No.
Kode
Nama PPD
HP
TPS
9
Kecamatan
10
Gambar 4.12 Desain Pendataan Petugas PPD •
Kode 1 diisi dengan inputan pilihan kecamatan
•
Kode 2 diisi dengan inputan pilihan yang berisi nomor TPS.
•
Kode 3 diisi dengan nama anggota PPD
•
Kode 4 diisi dengan nomor hp petugas.
•
Kode 5 diisi dengan alamat dari petugas PPD
•
Kode 6 yaitu tombol button untuk menyimpan data setelah form seluruh inputan terisi.
•
Kode 7 yaitu tombol reset untuk mereset atau mengosongkan form inputan jika terjadi kesalahan dalam penulisan sebelum data disimpan.
70
•
Kode 8 yaitu pilihan untuk menampilkan banyaknya record data mulai dari 10, 25, 50, 100.
•
Kode 9 adalahan inputan untuk melakukan pencarian data dengan keyword seluruh data yang ada di dalam tabel tersebut.
•
Kode 10 adalah tabel yang berisi record data kode, nama anggota, nomor hp, TPS, nama kecamatan dan aksi edit dan hapus.
4.9.4 Desain Pendataan Nama Calon Bupati
Master Cabup-Cawabup Nama cabup-cawabup : 1 Simpan
Reset 3 Search :
4
5
Gambar 4.13 Desain Pendataan nama cabup-cawabup No.
cabup-cawabup
Aksi
•
Kode 1 diisi dengan inputan Nama cabup-cawabup, contoh inputan : 6 “M.Tamzil - Asyrofi”.
•
Kode 2 yaitu tombol button untuk menyimpan data setelah form inputan 1 dan 2 terisi.
•
Kode 3 yaitu tombol reset untuk mereset atau mengosongkan form inputan jika terjadi kesalahan dalam penulisan sebelum data disimpan.
•
Kode 4 yaitu pilihan untuk menampilkan banyaknya record data mulai dari 10, 25, 50, 100.
•
Kode 5 adalahan inputan untuk melakukan pencarian data dengan keyword seluruh data yang ada di dalam tabel tersebut.
•
Kode 6 adalah tabel yang berisi record data Nomor, nama cabupcawabup dan aksi edit dan hapus.
71
4.9.5 Desain Rekapitulasi Kecamatan
Rekapitulasi Tingkat Kecamatan Search :
1 No.
kecamatan
cabup 1
cabup 2 cabup 3
2
cabup 4 cabup 5
3
Gambar 4.14 Desain Tabel Rekapitulasi Tingkat Kecamatan •
Kode 1 yaitu pilihan untuk menampilkan banyaknya record data mulai dari 10, 25, 50, 100.
•
Kode 2 adalahan inputan untuk melakukan pencarian data dengan keyword seluruh data yang ada di dalam tabel tersebut.
•
Kode 3 yaitu tabel yang berisi rekapitulasi perolehan suara masingmasing pasangan cabup-cawabup di tingkat kecamatan.
4.9.6 Desain Rekap Data Petugas No
Nama
Kecam atan
TPS
Kontri
Cabup
Cabup
Cabup
Cabup
Cab
Tid
go
Ju
Wa
busi
1
2
3
4
up5
aks
lp
ml
ktu
ah
ut
ah
Suara
Showing 1 to 10 of 10 entries
previous next
Rekapitulasi Data Per Halaman Prosentase Angka Real
x%
x%
x
x
x
X
x
x
x
x
x
x
X
x
x
72
x
Rekapitulasi Suara Total Prosentase
x%
Angka Real
x%
x
x
x
X
x
x
x
x
x
x
X
x
x
Gambar 4.15 Tabel Rekapitulasi Data Petugas •
Tabel ini berisi data-data tiap petugas yang mengirimkan data. Kolom kontribusi suara ini adalah jumlah prosentase dari TPS terhadap jumlah pemilih.
•
Tabel prosentase dan angka real ini berisi jumlah keseluruhan dari perhitungan suara yang ada.
4.9.7 Desain Rekapitulasi Total
Perolehan Suara Total No. cabup 1 cabup 2
cabup 3
cabup 4 cabup 5
tidak sah
1 Jumlah suara masuk 904 atau 0.15% dari total 600.195 suara pemilih (2)
Rekapitulasi Perolehan Suara Sah No.
kecamatan
cabup 1
cabup 2
cabup 3
cabup 4
cabup 5
3 Jumlah Suara Sah masuk 849 atau 0.15% dari total 600.195 suara pemilih (4)
Gambar 4.16 Desain Tabel Rekapitulasi Total •
Kode 1 yaitu hasil dari perolehan suara masing-masing pasangan, suara tidak sah dan golput dalam bentuk prosentase yang dihitung berdasarkan suara total yang masuk.
•
Kode 2 berisi keterangan jumlah suara masuk secara keseluruhan
•
Kode 3 berisi data hasil dari perolehan suara masing-masing pasangan berdasarkan perhitungan suara sah.
•
Kode 4 berisi keterangan jumlah suara masuk berdasarkan perhitungan suara Sah. 73
x
4.9.8 Status Pengiriman Data
Rekapitulasi Tingkat Kecamatan Search :
1 No.
kode
nama PPD
HP PPD
TPS
2
Kecamatan
3
Gambar 4.17 Desain Tabel Status Pengiriman Data •
Kode 1 yaitu pilihan untuk menampilkan banyaknya record data mulai dari 10, 25, 50, 100.
•
Kode 2 adalahan inputan untuk melakukan pencarian data dengan keyword seluruh data yang ada di dalam tabel tersebut.
•
Kode 3 berisi data-data pribadi dari anggota PPD dan yang paling utama adalah kolom status karena kolom ini yang memberikan informasi apakah petugas yang bersangkutan sudah mengirimkan data atau belum.
74
4.10 Implementasi Aplikasi Real Quick Count 4.10.1 Halaman Website Utama
Gambar 4.18 Halaman website utama Halaman ini merupakan halaman utama dari website KPUD Kudus yang berisi grafik perolehan suara total dan perolehan suara perkecamatan dari masing-masing pasangan. Untuk melihat perolehan suara per kecamatan klik grafik dari tiap pasangan maka akan muncul perolehan suara per kecamatan dari masing-masing cabup.
Gambar 4.19 Halaman website utama pada grafik masing-masing kecamatan
75
4.10.2 Halaman Login Admin
Gambar 4.20 halaman login admin Halaman ini merupakan halaman login utama yang digunakan untuk ke halaman admin. Di halaman ini terdapat form inputan user dan password untuk dapat mengakses halaman admin.
4.10.3 Halaman Admin
Gambar 4.21 halaman utama admin Setelah berhasil melakukan login, selanjutnya masuk pada halaman admin. Pada halaman ini admin dapat melakukan pendataan, pengecekan data, mencetak laporan.
76
4.10.4 Halaman Pendataan TPS
Gambar 4.22 Halaman pendataan TPS Halaman
ini
merupakan
halaman
pendataan
TPS
(Tempat
Pemungutan Suara). Di halaman ini terdapat form kategori TPS dan kategori kecamatan. Form ini untuk mendata jumlah TPS yang ada pada masing-masing kecamatan. 4.10.5 Halaman Pendataan Kecamatan
77
Gambar 4.23 halaman pendataan kecamatan Halaman ini merupakan halaman mastering kecamatan, disini terdapat form nama kecamatan untuk mendata nama-nama kecamatan yang ada dan tabel yang berisi data kecamatan yang telah diinputkan. Data kecamatan ini sangat penting karena berhubungan dengan beberapa tabel lainnya.
4.10.6 Halaman Pendataan Anggota PPD
78
Gambar 4.24 Form Pendaftaran PPD
Gambar 4.25 Tabel Anggota PPD Halaman ini merupakan halaman untuk mendata Petugas Pengirim Data (PPD). Disini terdaat beberapa form seperti kategori kecamatan, kategori TPS, nama anggota, alamat anggota dan nomor HP anggota. Setelah petugas yang bersangkutan terdaftar maka petugas tersebut akan mendapatkan sms konfirmasi yang menerangkan bahwa petugas tersebut sudah terdaftar.
79
4.10.7 Halaman Pendataan Calon Bupati
Gambar 4.26 Halaman pendataan Cabup dan Cawabup Halaman ini merupakan halaman pendataan Calon Bupati. Di halaman ini terdapat form pasangan calon bupati dan wakil bupati. Form ini untuk mendata calon bupati dan wakil bupati yang bersaing dalam pemilukada. 4.10.8 Halaman Rekapitulasi Suara Per Kecamatan
Gambar 4.27 halaman rekapitulasi kecamatan Halaman ini merupakan halaman yang berisi tabel perolehan suara masing-masing pasangan dari masing-masing kecamatan. Setiap data yang masuk akan direkapitulasi langsung oleh system secara otomatis sehingga admin hanya perlu memantau data yang ada saja.
80
4.10.9 Halaman Rekapitulasi Data Petugas
Gambar 4.28 Halaman rekapitulasi data petugas Halaman ini merupakan halaman untuk memantau proses data yang masuk dari data yang dikirim oleh petugas pengirim data. Data-data tersebut akan di rekapitulasi berdasarkan urutan calon bupati yang ada, sehingga proses dari pengiriman data ini dapat di pantau hasil dari masing-masing petugas yang telah mengirim data.
81
4.10.10 Halaman Rekapitulasi Suara Total
Gambar 4.29 halaman rekapitulasi suara sah dan suara total Halaman ini merupakan halaman rekapitulasi perolehan suara total dan perolehan suara sah. Setiap data yang di kirim oleh petugas PPD akan diolah dan dihitung secara otomatis oleh program sehingga pada halaman ini hanya menampilkan perolehan suara secara keseluruhan.
4.10.11 Halaman Verifikasi Status Pengiriman Data
82
Gambar 4.30 halaman verifikasi status pengiriman data Halaman ini merupakan halaman verifikasi pengiriman data yang menampilkan status pengiriman data dari anggota PPD. Anggota PPD yang sudah mengirim data maka otomatis status akan berubah menjadi “Sudah mengirim data”, jika belum mengirimkan data maka statusnya “belum mengirim data”.
4.10.12 Halaman Laporan Data Permintaan Publik
Gambar 4.31 laporan permintaan publik Halaman ini merupakan halaman laporan yang sudah di download dalam bentuk file excel. Laporan ini berisi data-data masyarakat yang mengakses data dari proses pilkada ini.
4.10.13 Halaman Laporan Rekapitulasi Suara
Gambar 4.32 laporan data rekapitulasi total dan per kecamatan 83
Halaman ini merupakan laporan hasil rekapitulasi yang berbentuk file excel yang berisi hasil rekap per kecamatan, rekap total dan rekap suara sah.
4.10.14 Halaman Laporan Anggota PPD
Gambar 4.33 laporan daftar anggota PPD Halaman ini merupakan halaman laporan dari seluruh anggota PPD yang telah terdaftar di dalam system. Pelaporan seperti ini sangat penting untuk menjaga kevalidan data yang dimiliki oleh KPUD Kab. Kudus.
4.10.15 Halaman Auto Response
Gambar 4.34 Halaman Auto Response Halaman ini merupakan halaman yang sangat vital selain halaman lain yang terdapat pada aplikasi Real count Pilkada. Auto response disini 84
berfungsi untuk menerima, memproses dan membalas data berupa sms dari petugas PPD maupun dari masyarakat. Khusus untuk halaman ini harus selalu dalam kondisi terbuka (tidak boleh tertutup) selama proses pengolahan data berlangsung.
4.11 Pengujian Black Box Pengujian akan dilakukan dengan teknik Black-box, dimana yang akan diuji adalah komponen antar muka dari situs ini. Pengujian akan dilakukan dengan memberikan contoh data sebagai masukan yang akan dibandingkan dengan hasil keluaran yang akan di tampilkan oleh sistem. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan aplikasi berjalan dengan baik sesuai dengan perancangan yang telah di buat sebelumnya. Pada pengujian kali ini yang akan digunakan dalam tahap pegujian ini adalah sms pengiriman data, sms reset data dan sms permintaan data masyarakat. 4.11.1 Pengujian SMS Pengiriman Data Pengujian pada sms pengiriman data akan menguji bagaimana proses pengiriman data dengan berbagai kondisi masukan dan menghasilkan respon yang berbeda. Tabel 4.12 Tabel pengujian sms pengiriman data Pengujian ke-1 Jika format sms tidak sesuai dengan format sebenarnya Kondisi awal
Format sms tidak sama dengan format yang sudah di tetapkan
Proses
User mengirim data dengan format sms yang salah/tidak sesuai dengan ketentuan 85
Keluaran
A. Sistem akan membalas sms anda dengan isi “no response”
Hasil Pengujian
Sesuai
Tabel 4.13 Tabel pengujian sms pengiriman data ke-2 Pengujian ke-2 Jika format sms sesuai dengan format sebenarnya Kondisi awal
Format sms sama dengan format yang sudah di tetapkan
Proses
User mengirim data dengan format sms yang sesuai dengan ketentuan (format benar)
Keluaran
A. Auto respon akan mengirim format nilai prosentase per pasangan.
Hasil Pengujian
Sesuai
4.11.2 Pengujian SMS Reset Data
86
Pengujian pada sms reset data akan menguji keakuratan program membaca kode yang di kirim serta mengirim data dengan format yang terbalik atau salah. Tabel 4.14 Tabel pengujian sms reset data Pengujian ke-1 Jika format sms di balik (kpu,no.hp,kode) Kondisi awal
Format sms salah/ dibalik untuk mengetest keakuratan program dalam membaca format sms
Proses
User mengirim data dengan format sms yang salah/terbalik tidak sesuai dengan ketentuan
Keluaran
A. Sistem akan membalas sms anda dengan isi pesan “no response”
Hasil Pengujian
Sesuai Tabel 4.15 Tabel pengujian sms reset data ke 2 Pengujian ke-2
Memberikan masukan kode yang di acak sendiri oleh petugas (tidak sesuai dengan kode yang di berikan oleh sistem)
87
Kondisi awal
Format sms pada bagian kode diisi dengan kode buatan user sendiri.
Proses
User mengirim data dengan kode yang tidak benar.
Keluaran
A. Sistem akan membalas sms dengan isi pesan “no response”
Hasil Pengujian
Sesuai Tabel 4.16 Tabel pengujian sms reset data ke 3 Pengujian ke-3
Memberikan masukan dengan kode dan nomor hp user dengan benar Kondisi awal
Format sms diisi dengan kode yang telah diberikan sistem dan nomer hp yang benar
88
Proses
User mengirim data dengan format sms yang sesuai dengan ketentuan.
Keluaran
A. Sistem akan memproses pesan anda dan membalas pesan ada dengan konfirmasi reset berhasil
Hasil Pengujian
Sesuai
4.11.3 Pengujian SMS Permintaan Data Masyarakat Tabel 4.17 Tabel pengujian sms permintaan data masyarakat Pengujian ke-1 Satu nomor hp mengirim sms permintaan ke sistem lebih dari 5x Kondisi awal
Mengirim format sms permintaan hasil pilkada sebanyak 6 sms atau lebih.
Proses
User mengirim data dengan format sms yang sesuai dengan ketentuan sebanyak 6 sms atau lebih
89
Keluaran
A. Sistem tidak akan merespon permintaan dari nomor yang sama jika sudah mengirim sms permintaan lebih dari 5x.
Hasil Pengujian
Sesuai
Tabel 4.18 Tabel pengujian sms permintaan data masyarakat ke 2 Pengujian ke-2 Memberikan masukan sms sesuai dengan ketentuan “kpu,hasil” Kondisi awal
Mengisi pesan dengan masukan “kpu,hasil”
Proses
Pesan di kirim ke pusat tabulasi
Keluaran
Hasil Pengujian
Sesuai
90
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pengamatan yang di lakukan di KPUD Kabupaten Kudus dan fakta lapangan yang terjadi, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan konsep CPVT (Comprehensive Paralel Vote Tabulation) pada aplikasi Real Quick Count Pilkada ini sangat akurat dengan tingkat ketelitian 99,99% - 100%, Sehingga dapat meminimalisir terjadinya insiden saling klaim sebagai pemenang dan masyarakat juga memperoleh informasi yang akurat. 2. Pengembangan aplikasi Real Quick Count Pilkada dengan konseptual CPVT pada KPU membantu kinerja KPU dalam menentukan pemenang pemilukada di setiap daerah tanpa harus menunggu perhitungan manual yang membutuhkan waktu yang lama. 5.2 Saran Dari hasil survey serta penelitian yang telah penulis laksanakan pada Aplikasi
Real
Quick
Count
Pilkada
dengan
Konseptual
CPVT
(Comprehensive Parallel Vote Tabulation), maka saran yang diberikan peneliti adalah : 1. Memperkuat jaringan sinyal provider yang terkadang menjadi kendala jika ada beberapa TPS yang berada di daerah yang minim sinyal (terhalang bukit/gunung). 2. Perlu adanya manintenance
atau pemeliharaan aplikasi untuk
melihat kekurangan yang ada serta apa saja yang perlu di tambahkan dalam Aplikasi Real Quick Count ini.
91
DAFTAR PUSTAKA [1]
Schuler, Ian. “SMS As a Tool in Election Observation”. National Democratic Institute (2008).
[2]
Bjorlund, Eric C. “Beyond Free and Fair: Monitoring Elections and Building
Democracy”.
Home
page
on-line.
Available
from
http://www.elections.ca/res/eim/article_search/article.asp?id=134&lang= e&frmPageSize; internet; accessed 24 maret 2013. [3]
Ladjamudin, Al Bahra. “Rekayasa Perangkat Lunak”. Yogyakarta: Graha Ilmu, (2006).
[4]
Arifin, Anwar. ''Pencitraan dalam politik'', Jakarta: pustaka Indonesia, 2006: hlm.39.
[5]
Suprihatini, Amin. ''Partai Politik di Indonesia'', Klaten: Cempaka Putih, 2008, hlm.8,9.
[6]
F.X Rahyono “Ilmu Komunikasi Publik”. Fakultas Ilmu Budaya UI.
[7]
Syukur, Ade Mark. “Aplikasi dengan PHP”, Jakarta: Universitas Gunadarma, Pandu.Org, IlmuKomputer.com, Juli 2003.
92