PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LUAS DAN KELILING LINGKARAN DI KELAS VIII E SMP NEGERI 2 JATINOM
SKRIPSI
Disusun untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata satu Kependidikan Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Oleh : THERESIA IMAWATI NIM. 121414054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNNIVERSITAS SANATA DHARMA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE DIAGNOSE OF DIFFICULITY IN LEARNING OF MATHEMATICS IN TEH VIII E STUDENTS OF SMP N 2 JATINOM IN THE MATERIAL OF AREA AND CIRCUMFERENCE OF THE CIRCLE
SKRIPSI
Disusun untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata satu Kependidikan Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Oleh : THERESIA IMAWATI NIM. 121414054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNNIVERSITAS SANATA DHARMA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Jika anda ingin tak dilupakan orang segera setelah anda meninggal dunia, maka tulislah sesuatu yang patut dibaca atau perbuat sesuatu yang patut diabadikan.” ( Benyamin Franklin )
“Life is Fight” ( Penulis )
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kupersembahkan karyaku ini kepada : Allah Bapa Yang Maha Kasih Tuhan Yesus Kristus Bunda Maria Ibuk dan Bapak tercinta yang telah memberikan doa restu dalam setiap usaha mencapai cita-citaku. Kakakku tersayang yang selalu memberi dukungan Dan sahabat-sahabatku iput, vani, dan erna yang selalu mendukung dan memberi semangat. Terimakasih untuk setiap dukungan dan cinta kasih yang selalu kalian berikan.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Theresia Imawati. 2016. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom pada Materi Luas Dan Keliling Lingkaran. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan-kesulitan belajar matematika yang dialami siswa pada materi luas dan keliling lingkaran, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar matematika materi luas dan keliling lingkaran, dan mengetahui rekomendasi pemecahan masalah yang dapat dilakukan dalam menghadapi kesulitan belajar matematika materi luas dan keliling lingkaran di kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yaitu siswa yang mengalami kesulitan belajar di kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode tes dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes diagnostik dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) jenis kesulitan yang dilakukan siswa, yaitu (a) kesulitan dalam menggunakan rumus, (b) kesulitan dalam menghitung bilangan decimal, (c) kesulitan dalam diri siswa sendiri, (2) faktorfaktor yang menyebabkan kesulitan belajar matematika materi luas dan keliling lingkaran meliputi faktor yang menyebabkan kesalahan dalam mengerjakan soal dan faktor internal. Faktor yang menyebabkan kesalahan dalam mengerjakan soal yaitu (a) kesulitan dalam menggunakan rumus, (b) kesulitan dalam menghitung bilangan desimal. Faktor internal yang mempengaruhi yaitu (a) kemampuan intelektual siswa, (b) cara belajar siswa, (c) motivasi belajar, (d) kebiasaan belajar, (e) konsentrasi belajar, (f) kemampuan mengingat, (g) kesehatan tubuh. Rekomendasi pemecahan masalah kesulitan belajar materi luas dan keliling lingkaran adalah perlunya pengajaran khusus sebagai pengayaan dan penyembuhan, menggunakan metode mengajar yang inovatif dan kreatif, dan menciptakan kondisi belajar yang mendukung siswa dalam pembelajaran serta latihan-latihan soal.
Kata kunci : diagnosis kesulitan belajar, matematika
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Theresia imawati. 2016. The Diagnose of Difficulity in Learning of Mathematics in the eighth years students of SMP N 2 Jatinom in the Material Area and Circumference of the Circle. Thesis. Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics and Science Education. Faculty of Theacher Training and Education. Sanata Dharma University. Yogyakarta. This research aims to find the difficulities in learnig mathematics that is experienced by students on the material of area and circumference of the circle, to find the factors which couse difficulity in learning mathematics on the material of area and circumference of the circle, and discover problem solving recommendation that can be done to solve the difficulity in learning mathematics on the material of area and circumference of the circle in 8th year students of SMP N 2 Jatinom. The type of this research is a descriptive qualitative research. The research’s subjects are the students who have difficulity learning in class VIII E of SMP N 2 Jatinom. Data collection teacniques that is applied is tes and interviews method. Research instrument which used is diagnostic test and interview guides. The results of the research shows that (1) the type of difficulty faced by students are (a) the dificulty in applying the formula, (b) the difficulty in calculating a decimal value, (c) the dificulty of the students themselves, (2) the factors which cause the difficulty in learning mathematics on the material of area and circumference of the circle include the factors that couse an errors in solving problem and internal factor. Include the factors that couse an errors in solving problem are (a) the difficulty in using the formula, (b) the difficulty in count decimal numbers. Internal factor that affect covering (a) the ability to intellectual students, (b) how to learn students, (c) motivation to learn, (d) the habit of learning, (e) concentration learning, (f) the abiliti to remember, (g) the health of body. Problem solving recommendations for the learning difficulty on the material of area and circumference of the circle is the needs of special teaching as an enrichment and healing, using an inovative and creative teaching method, and creates studying condition which supports the students in learning and solving exercise problem.
Keywords : diagnosis learning difficulty, mathematics
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom pada Materi Luas dan Keliling Lingkaran”. Tanpa bantuan dari berbagai pihak skripsi ini tidak mungkin dapan terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.
Bapak R. Rohandi, Ph. D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma,
2.
Bapak Dr. Hongki Julie, S. Pd. M. Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam,
3.
Bapak Drs. Th. Sugiarto, M. T. selaku dosen pembimbing akademik,
4.
Bapak Yudhi Anggoro, M. Si. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan kepada penulis dengan sabar. Terima kasih atas saran, kritik dan motivasi selama penyusunan skripsi ini,
5.
Bapak Kamidi, M. Pd. selaku kepala SMP Negeri 2 Jatinom yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian,
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
Ibu Sri Mulyani, S. Pd. selaku guru bidang studi matematika SMP Negeri 2 Jatinom yang telah membantu dalam melaksanakan penelitian,
7.
Guru-guru SMP Negeri 2 Jatinom yang telah membantu dan menerima sangat baik penulis selama melaksanakan penelitian,
8.
Siswa SMP Negeri 2 Jatinom yang telah bersedia menjadi subyek penelitian dan subyek wawancara,
9.
Segenap dosen pendidikan matematika dan seluruh staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
10. Kedua orang tuaku tercinta Philipus Wagimo dan Susana Mujinah serta kakak tersayang Yohanes Ari Kurniawan atas doa, kasih sayang, nasehat, semangat dan perhatian yang diberikan selama ini, terima kasih untuk semuanya. 11. Teman-teman seangkatan Pendidikan Matematika 2012 khususnya Vani, Erna, Iput atas persahabatan, doa, senyum, semangat, kekompakan, keceriaan, dan kebersamaan yang selalu diberikan dari kuliah sampai selesainya skripsi ini. 12. Teman-teman SMA yang selalu memberikan dukungan, semangat, doa dan kebersamaan kalian selama penulis menyelesaikan skripsi ini. 13. Seluruh pihak yang telah mendukung dengan doa dan membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan pada penyusunan skripsi ini, oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritik yang
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
membangun demi perbaikan di masa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri.
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................................. vi ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ........................................................................................ x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4 D. Batasan Masalah ...................................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5 F. Penjelasan Istilah ..................................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 7 A. Belajar ..................................................................................................... 7
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kesulitan Belajar ..................................................................................... 8 C. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ........................................................ 10 D. Diagnosis Kesulitan Belajar ................................................................... 14 E. Teknik Diagnosis Kesulitan Belajar ....................................................... 15 F. Jenis-Jenis Kesalahan ............................................................................. 18 G. Keliling dan Luas Lingkaran .................................................................. 20 H. Kerangka Berfikir ................................................................................... 29 BAB III METODELOGI PENELITIAN ........................................................... 31 A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 31 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 31 C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................... 32 D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 32 E. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................. 33 F. Teknik Analisis Data ................................................................................ 36 G. Validasi dan Reliabilitas .......................................................................... 37 H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 40 BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..... 42 A. Pelaksanaan penelitian ............................................................................. 42 B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................................................ 47 C. Pembahasan .............................................................................................. 78 D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 85 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 86 A. Kesimpulan .............................................................................................. 86 B. Saran ........................................................................................................ 87 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 89 LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Menghitung keliling Lingkaran .......................................................22 Tabel 3.1 : Kisi-Kisi Tes Diagnostik ................................................................ 35 Tabel 3.2 : Validitas dan reliabilitas soal .......................................................... 39 Tabel 3.3 : Validitas soal tes uji coba ............................................................... 40 Tabel 4.1 : Jadwal Pelaksanaan Penelitian ....................................................... 43 Tabel 4.2 : Perubahan Soal Tes Diagnostik ...................................................... 46 Tabel 4.3 : Tabel Daftar Skor dan Nilai Tes Diagnostik .................................. 48 Tabel 4.4 : Analisis kesalahan dan kesulitan siswa nomor absen 14 ................ 51 Tabel 4.5 : Analisis kesalahan dan kesulitan siswa nomor absen 22 ................ 53 Tabel 4.6 : Analisis kesalahan dan kesulitan siswa nomor absen 23 ................ 59 Tabel 4.7 : Analisis kesalahan dan kesulitan siswa nomor absen 29 ................ 61 Tabel 4.8 : Analisis kesalahan dan kesulitan siswa nomor absen 30 ................ 63
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
: Gambar Keliling Lingkaran ....................................................... 20
Gambar 2.2
: Gambar Keliling Lingkaran ....................................................... 21
Gambar 2.3
: Perbandingan Besar Lingkaran .................................................. 22
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1 : Soal Uji Coba Tes Diagnostik ................................................. 91 Lampiran A.2 : Jawaban Uji Coba Soal ............................................................ 93 Lampiran A.3 : Rekap Hasil Uji Coba Soal ...................................................... 96 Lampiran A.4 : Validasi Uji Coba Soal ............................................................ 96 Lampiran A.5 : Reliabilitas Uji Coba Soal ....................................................... 96 Lampiran B.1 : Soal Tes Diagnostik .................................................................. 98 Lampiran B.2 : Jawaban Soal Tes Diagnostik .................................................. 100 Lampiran B.3 : Rekap Hasil Tes Diagnostik ..................................................... 103 Lampiran B.4 : Lembar Jawab Siswa ................................................................ 104 Lampiran C.1 : Transkrip Wawancara Siswa .................................................... 126 Lampiran C.2 : Transkrip Wawancara Guru ..................................................... 144 Lampiran D.1 : Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................. 146 Lampiran D.2 : Surat Ijin Penelitian Dari Kampus ........................................... 147
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Menurut Suryani (2010:14) Matematika merupakan salah satu ilmu yang berperan penting dalam kehidupan manusia. Menurut Ruseffendi (1989:39) Ilmu matematika bermanfaat dalam pendidikan di masyarakat baik sebagai objek langsung (fakta, kemampuan, konsep, prinsip) maupun tak langsung (bersifat kritis, logis, tekun, maupun memecahkan masalah dan lainlain). Ruseffendi (1989:39) mengemukakan bahwa kegunaan matematika besar, baik sebagai ilmu pengetahuan, sebagai alat, sebagai pembimbing pola pikir, maupun sebagai pembentuk sikap yang diharapkan. Menurut Sarmin (2013:3) keberhasilan proses belajar mengajar adalah tercapainya kompetensi siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam setiap mata pelajaran. Selain proses belajar mengajar, keberhasilan siswa juga dilihat dari hasil belajarnya. Untuk mengukur tingkat keberhasilan proses belajar mengajar tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar pada setiap mata pelajaran termasuk mata pelajaran matematika. Oleh karena itu matematika menjadi salah satu mata pelajaran yang ada di Ujian Nasional di tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam pembelajaran di sekolah siswa diharapkan menguasai materi dengan baik,
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
sehingga nantinya siswa mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran matematika. Namun kenyataannya dalam kegiatan pembelajaran matematika selalu dijumpai beberapa siswa yang mengalami kesulitan untuk menguasai materi pembelajaran yang diberikan. Hal ini dapat terlihat dari hasil ujian nasional. Berdasarkan laporan hasil ujian nasional pada tahun ajaran 2014/2015 oleh Badan Standar Nasional Pendidikan, rata-rata hasil ujian matematika siswa SMP Negeri 2 Jatinom secara nasional adalah 50,99 dengan nilai ujian tertinggi adalah 97,5 dan nilai ujian terendah adalah 17,5. Hasil wawancara pada tanggal 12 Februari 2016 dengan guru mata pelajaran matematika yang mengampu kelas VIII di SMP Negeri 2 Jatinom, guru mengungkapkan bahwa siswa kurang berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang diberikan oleh guru. Masih banyak siswa yang ramai dengan teman sebangku maupun dengan teman yang lain ketika pelajaran berlangsung. Ketika guru memberikan soal latihan banyak siswa yang tidak mengerjakan. Mereka hanya menunggu jawaban dari teman lain. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan belajar, terutama dalam materi luas dan keliling lingkaran. Selain itu, siswa juga merasa kesulitan ketika bentuk soal sudah dimodifikasi. Pernyataan tersebut didukung dengan hasil nilai ulangan harian siswa materi luas dan keliling lingkaran yang telah dilakukan oleh guru sebelumnya. Dari 32 siswa yang mendapatkan nilai ulangan lebih dari KKM sebanyak 2 siswa sedangkan 30 siswa lainnya mendapatkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
dibawah KKM. Kegagalan siswa dalam mempelajari materi luas dan keliling lingkaran mengindikasikan adanya kesulitan dalam mempelajari matematika. Jika kesulitan belajar siswa tersebut dibiarkan, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, siswa memerlukan bantuan, baik dalam memahami materi pelajaran maupun dalam mengatasi hambatan lainnya. Kesulitan belajar siswa harus dapat diketahui dan diatasi sedini mungkin, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kegiatan yang harus dilakukan guru untuk mengetahui kesulitan belajar siswa yaitu dengan cara diagnosis, setiap siswa hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan untuk berkembang secara maksimal. Melalui diagnosis, guru dapat mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa sehingga guru dapat menentukan bantuan yang sesuai dengan kesulitan yang dihadapi oleh siswa untuk memperoleh hasil belajar yang optimal. Selain itu, guru dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika terutama materi luas dan keliling lingkaran. Dalam proses pembelajaran ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan siswa kesulitan belajar. Slameto, (2010:56-74), menjelaskan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dalam dua kelompok yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri antara lain: cacat tubuh, kesiapan, minat, bakat, dan tingkat intelegensi. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa antara lain: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
Berdasarkan paparan tersebut, maka peneliti hendak mengadakan penelitian bagi siswa-siswi yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam belajar matematika. Peneliti mencoba untuk mencari tahu letak kesulitan siswa dalam mempelajari matematika. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul, “Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom Pada Materi Luas Dan Keliling Lingkaran”. B. Rumusan Masalah 1. Apa sajakah kesulitan yang dialami siswa pada pelajaran matematika materi luas dan keliling lingkaran? 2. Apa sajakah faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar matematika materi luas dan keliling lingkaran? 3. Bagaimana rekomendasi pemecahan masalah yang dapat dilakukan dalam mengatasi kesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan belajar matematika yang dialami siswa pada materi luas dan keliling lingkaran. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab siswa mengalami kesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
3. Untuk mengetahui rekomendasi pemecahan masalah yang dapat dilakukan dalam menghadapi kesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran. D. Pembatasan Masalah Agar masalah dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah maka permasalahannya dibatasi pada : 1. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII E di SMP Negeri 2 Jatinom tahun ajaran 2015/2016. 2. Faktor penyebab kesulitan belajar yang diteliti yaitu faktor Internal E. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa Penelitian ini dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar matematika sehingga siswa mampu mencapai KKM yang ditetapkan. 2. Bagi sekolah atau guru Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam mengatasi masalah pembelajaran
matematika,
sehingga
mendapatkan
solusi
untuk
meningkatkan hasil belajar dan mencapai ketuntasan belajar matematika siswa. 3. Bagi peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
Penelitian ini dapat memberikan gambaran dan pengetahuan tentang kesulitan belajar matematika yang dialami siswa serta solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasinya. F.
Penjelasan Istilah 1. Belajar adalah suatu proses usaha manusia untuk melakukan perubahan secara pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang berguna bagi manusia untuk menjalani hidupnya, sebagai akibat interaksi dengan lingkungan. 2. Kesulitan belajar adalah dimana peserta didik tidak dapat belajar dengan baik dan memiliki prestasi rendah yang disebabkan adanya hambatanhambatan belajar. 3. Diagnosis kesulitan belajar materi luas dan keliling lingkaran adalah suatu usaha dalam memecahkan kesulitan belajar siswa pada materi luas dan keliling lingkaran dengan mengidentifikasi jenis kesulitan, latar belakang dari suatu kesulitan yang dialami, serta memprediksi kemungkinankemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Belajar Menurut Suryani (2010:19) dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari kegiatan belajar. Baik ketika ia melakukan aktivitas sendiri maupun berkelompok. Dengan belajar manusia mampu memahami segala sesuatu baik itu mengenai diri maupun lingkungan sekitarnya. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Menurut Ahmadi dan Widodo (2014:128) belajar dapat diartikan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Sedangkan menurut Winkel (1996:53) : Belajar yang terjadi pada manusia merupakan suatu proses psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan pengamatan,
dan
keterampilan
serta
nilai
sikap
dan
perubahan
konstan/membekas. Menurut Slameto (2010:2) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh sesuatu perubahan tingkah laku 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Burton, 1984 (dalam Eveline Siregar, 2010:4). Menurut Burton belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan ingkungannya. Menurut Muhibbin (2010:90) belajar merupakan tahapan perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan kognitif. Dari definisi para ahli di atas, mereka sependapat bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku, yang terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungan. Perubahan dari belajar tersebut bersifat aktif, terarah, dan mencakup seluruh aspek tingkah laku baik fisik maupun psikis. Belajar adalah suatu proses usaha manusia untuk melakukan perubahan secara pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang berguna bagi manusia untuk menjalani hidupnya, sebagai akibat interaksi dengan lingkungan.
B. Kesulitan Belajar Menurut Abu Ahmadi dan Widodo S. (2014:77) kesulitan belajar adalah keadaan dimana anak didik/siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya. Menurut Mulyadi (2010:6) kesulitan belajar sebagai kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Sedangkan menurut Wakitri dkk (dalam Nurul Anisah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
2011) kesulitan belajar adalah terdapatnya suatu jarak antara prestasi akademik yang diharapkan dengan prestasi akademik yang diperoleh. Kesulitan belajar adalah dimana peserta didik tidak dapat belajar dengan baik dan memiliki prestasi rendah yang disebabkan adanya hambatan-hambatan belajar. Siswa yang memiliki kesulitan belajar dapat diketahui dari beberapa gejala-gejala yang ditunjukkan oleh siswa tersebut. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2014:94) gejala-gejala yang ditunjukkan siswa tersebut anatara lain: 1. Siswa menunjukkan prestasi belajar yang rendah, yaitu rata-rata hasil belajar dibawah teman-teman yang lain. 2. Hasil belajar yang diperoleh siswa tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan, artinya siswa berusaha dengan keras namun hasil yang diperoleh selalu rendah. 3. Siswa lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar, artinya siswa selalu tertinggal dalam menyelesaikan tugas-tugas dari teman yang lain. 4. Siswa menunjukkan sikap yang kurang wajar dalam proses pembelajaran, misalnya sering tidak masuk pada mata pelajaran-mata pelajaran tertentu, masa bodoh dengan proses pembelajaran, dan sebagainya. 5. Siswa
menunjukkan
perilaku
yang
tersinggung, selalu sedih, dan sebagainya.
menyimpang,
misalnya
mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
Jadi, siswa yang mengalami kesulitan belajar akan lebih susah dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa akan cenderung malas dalam belajar. Selain itu siswa tidak dapat menguasai materi dengan baik, dan siswa mengabaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, sehingga prestasi belajar menjadi rendah.
C. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Menurut Burton (dalam Abin Syamsuddin Makmun, 2007:325-327) faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa dikelompokkan menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik. 1. Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik), antara lain: a.
Kelemahan secara fisik, seperti cacat tubuh atau pertumbuhan yang kurang sempurna, organ dan anggota-anggota badan (tangan, kaki, dan sebagainya) sering pula membawa ketidakstabilan mental dan emosional.
b. Kelemahan secara mental, yaitu intelegensi atau taraf kecerdasannya memang kurang sehingga dalam mengikuti pelajaran peserta didik tampak kurang minat, kurang semangat, dan kurang usaha dalam belajar. c.
Kelemahan-kelemahan emosional, antara lain penyesuaian yang salah terhadap orang-orang, dan lingkungan. Sehingga timbul rasa tidak aman, takut, dan benci.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
d. Kelemahan-kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap-sikap yang salah, antara lain kurang menaruh minat terhadap pelajaranpelajaran sekolah, banyak melakukan aktivitas yang bertentangan dan tidak menunjang pekerjaan sekolah, menolak atau malas belajar, kurang berani dan gagal untuk berusaha memusatkan perhatian, dan lain sebagainya. e.
Tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar, seperti ketidakmampuan membaca dan menghitung.
2. Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri peserta didik), antara lain: a.
Kurikulum yang terlalu padat, di atas kemampuan peserta didik dan tidak sesuai dengan bakat, minat dan perhatian peserta didik dalam belajar.
b. Terlalu banyak peserta didik dalam kelas. c.
Terlalu banyak kegiatan diluar jam pelajaran sekolah atau terlalu banyak terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler.
d. Hubungan guru dengan peserta didik yang kurang baik. e.
Metode mengajar guru yang kurang baik, misalnya guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas.
f.
Kelemahan yang terdapat dalam kondisi rumah tangga (pendidikan, status sosial ekonomis, keutuhan keluarga, ketentraman dean keaman sosial psikologis) dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
Menurut Muhibbin (2010:170-171) faktor-faktor penyebab kesulitan belajar antara lain: 1. Faktor intern anak didik a.
Ranah
cipta
(kognitif),
antara
lain
rendahnya
kapasitas
intelektual/intelegensi anak didik. b. Ranah rasa (afektif), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap. c.
Ranah karsa (psikomotor), antara lain seperti terganggunya alat-alat indera penglihatan dan pendengaran (matadan telinga).
2. Faktor ekstern anak didik a.
Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dan ibu, rendahnya kehidupan ekonomi keluarga.
b. Lingkungan masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh dan teman sepermainan yang nakal. c.
Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah sekolah yang buruk. Menurut Sholeh, (1998:39) siswa yang mengalami kesulitan belajar
matematika disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut ini : 1. Siswa tidak bisa menangkap konsep dengan benar. 2. Siswa tidak mengerti arti lambing-lambang 3. Siswa tidak dapat memahami asal-usul suatu prinsip 4. Siswa tidak lancar menggunakan operasi dan prosedur 5. Ketidaklengkapan pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
6. Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa atau peserta didik. Faktor internal tersebut antara lain : cacat tubuh, kemampuan intelektual siswa, motivasi belajar, konsentrasi belajar, kebiasaan belajar. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa atau peserta didik. Faktor eksternal tersebut antara lain : strategi pembelajaran, sarana prasarana di sekolah,
lingkungan
keluarga,
lingkungan
masyarakat. Selain itu kesulitan belajar
sekolah,
dan
lingkungan
matematika dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain : siswa tidak bisa menangkap konsep dengan benar, siswa tidak mengerti arti lambing-lambang, siswa tidak dapat memahami asal-usul suatu prinsip, siswa tidak lancar menggunakan operasi dan prosedur, ketidaklengkapan pengetahuan. Siswa yang mengalami kesulitan belajar akan cenderung melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal. Hal ini bukan berarti siswa yang melakukan kesalahan pasti akan mengalami kesulitan belajar. Meurut Limardani (2015:2) kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa mengindikasikan adanya kesulitan belajar yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu materi tertentu. Siswa dikatakan paham apabila siswa dapat menentukan hasil, namun juga dapat menjelaskan mengapa hasilnya seperti itu. Menurut Partowisastro (1983:22-24) kemampuan memahami ini menjadi mejadi bagian penting dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
mengetahui atau mempelajari sesuatu. Belajar dengan mengharapkan sesuatu hasil yang baik, tidak cukup hanya sebatas kemampuan mengetahui. Seseorang memiliki pengetahuan atau mengetahui sesuatu, namun belum pasti ia memahaminya. Tetapi, seseorang yang memiliki pemahaman sudah tentu ia mengetahuinya.
D. Diagnosis Kesulitan Beajar Menurut Mulyadi (2010:1) diagnosis diartian sebagai usaha-usaha untuk mendeteksi, meneliti sebab-sebab, jenis-jenis, sifat-sifat dari kesulitan belajar seorang murid. Sedangkan menurut Sugihartono dkk., 2007:150 (dalam Muhamad Irham dan Novan Ardy, 2014:254) diagnosis kesulitan belajar adalah sebuah proses yang dilakukan oleh guru untuk menentukan masalah dan ketidakmampuan siswa dalam belajar dengan cara meneliti latar belakang faktor penyebab dengan cara menganalisis gejala yang tampak dan dapat dipelajari. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai diagnosis kesulitan belajar diatas, penulis membuat kesimpulan bahwa diagnosis kesulitan belajar merupakan suatu usaha dalam memecahkan kesulitan belajar siswa dengan mengidentifikasi jenis kesulitan, latar belakang dari suatu kesulitan yang dialami, serta memprediksi kemungkinan-kemungkinan dan menyarankan tindakan pemecahannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
E. Teknik Diagnosis Kesulitan Belajar Menurut Burton, 1952:640-652 (dalam Abin Syamsuddin, 2007:310) tahapan-tahapan diagnosis kesulita belajar siswa berdasarkan pada teknik dan instrumen yang digunakan sebagai berikut : 1. Diagnosis umum Pada tahap ini menggunakan tes baku seperti yang dipergunakan untuk evaluasi, pengukuran psikologis dan hasil belajar. Sasarannya yaitu untuk menemukan siapakah siswa yang diduga mengalami kelemahan tertentu. 2. Diagnosis analitik Pada tahap ini menggunakan tes diagnostik. Sasarannya yaitu untuk mengetahui dimana kelemahan tersebut. 3. Diagnosis Psikologi Pada tahap ini teknik pendekatan dan instrumen yang digunakan antara lain: a.
Observasi, ialah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan alat indra terhadap kegiatankegiatan yang sedang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. Analisis Proses dan Respon, dalam hal ini analisis bisa dilakukan dengan pemberian angket atau kuisener yaitu alat pengumpul data yang berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
daftar pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang diselediki atau disebut responden. c.
Wawancara, merupakan cara untuk memperoleh data atau keterangan dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data.
d. Pemeriksaan fisik dan kesehatan, Pemeriksaan fisik berkaitan dengan pengumpulan data yang berkaitan dengan kondisi dan perkembangan fisik, misalnya kecacatan yang dimiliki, bentuk tubuh dan wajah yang kurang menarik, Sedang pemeriksaan kesehatan berkaitan dengan masalah penyakit yang diderita seseorang. Sehingga peran dokter sangat dibutuhkan dalam memberikan informasi tentang kesehatan seseorang. e.
Studi kasus, dalam hal ini berguna untuk mengetahui bagaimana hubungan sosial seseorang dilingkungan. Menurut Sugihartono, 2007:165-170 (dalam Muhamad Irham dan Novan
Ardy Wiyani, 2014:277-287), teknik pelaksanaan diagnosis kesulitan belajar antara lain: 1. Mengidentifikasi siswa yang berkesulitan belajar Kegiatan ini bertujuan untuk menetapkan siswa yang mengalami kesulitan belajar dan mengikuti proses pembelajaran. Identifikasi kesulitan belajar pada siswa dapat diketahui dari beberapa hal, antara lain: a) perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran, dan b) prestasi belajar yang dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
2. Melokalisasi letak kesulitan belajar Siswa yang telah diketahui dan diidentifikasi memiliki kesulitan belajar, kemudian dianalisis untuk menentukan dan mengetahui di bagian mana letak kesulitan belajar yang dihadapi. Menurut Tidjan dkk.,1993:81 (dalam Muhamad Irham dan Novan Ardy Wiyani, 2014:282), untuk menetapkan letak kesulitan belajar pada siswa dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut. a.
Membuat rata-rata nilai dari masing-masing bidang studi
b. Membuat grafik kedudukan kasus dalam bidang studi c.
Menetapkan letak kesulitan belajar siswa, yaitu pada bidang studi apa. Caranya dengan melihat siswa yang nilainya dibawah rata-rata
d. Apabila ditemukan banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar maka yang menjadi prioritas adalah siswa yang paling banyak mengalami kesulitan belajar. 3. Menentukan faktor penyebab kesulitan belajar Setelah mengetahui pada mata pelajaran apa dan pokok bahasan apa siswa mengalami kesulitan belajar, langkah selanjutnya adalah menentukan faktor penyebab kesulitan belajar siswa tersebut 4. Memperkirakan alternatif bantuan Setelah mengetahui letak kesulitan belajar, bentuk kesulitan belajar, dan faktor penyebab, langkah selanjutnya yaitu menentukan alternatif bantuan yang akan diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
5. Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya Penentuan jenis bantuan yang aka diberikan pada siswa yang kesulitan belajar harus dikomunikasikan dan dipertimbangkan dengan berbagai pihak terkait yang dimungkinkan akan terlibat. 6. Tindak lanjut hasil pelaksanaan Tindak lanjut merupakan langkah yang harus segera dilakukan setelah semua langkah identifikasi kesulitan belajar sampai dengan penentuan alternatif bantuan selesai.
F. Jenis-Jenis Kesalahan Kesulitan yang dialami siswa pada saat belajar dapat diketahui dengan adanya kesalahan-kesalahan yang biasa dilakukan oleh siswa. Menurut Soedjadi (2000:13), jenis kesalahan yang biasa dilakukan siswa antara lain : 1. Kesalahan fakta adalah kekeliruan dalam menuliskan konvensi-konvensi yang dinyataan dengan simbol-simbol matematika. Contoh kesalahan dalam mengubah permasalahan kedalam bentuk model matematika. 2. Kesalahan
konsep
adalah
kekeliruan
dalam
menggolongkan
atau
mengklasifikaikan sekumpulan objek. Konsep yang dimaksud dalam matematika dapat berupa definisi. Contoh kesalahan dalam menggolongkan suatu relasi, apakah merupakan suatu fungsi atau tidak. 3. Kesalahan operasi adalah kekeliruan dalam pengerjaan hitungan, pengerjaan aljabar, dan pengerjaan matematika yang lainnya. Contoh kesalahan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
menjumlahkan, mengurangkan, dan kesalahan dalam operasi matematika lainnya. 4. Kesalahan prinsip adalah kekeliruan dalam mengaitkan beberapa fakta atau beberapa konsep. Contoh kesalahan dalam menggunakan rumus ataupun teorema serta kesalahan dalam menggunakan prinsip-prinsip sebelumnya. 5. Kesalahan penarikan kesimpulan adalah kesalahan dalam lelakukan penyimpulan tanpa alasan pendukung yang benar atau melakukan penyimpulan pernyatan yang tidak sesuai dengan penalaran logis. Hadar dkk (1987:8-12) mengklasifikasikan jenis kesalahan sebagai berikut : 1. Kesalahan data Kategori ini meliputi kesalahan anatara data yang diketahui dengan data yang dikutip. Kategori ini meliputi : a.
Menambah data yang tidak ada hubungannya dengan soal.
b.
Mengabaikan data penting yang diberikan.
c.
Mengganti syarat yang ditentukan dengan informasi lain yang tidak sesuai atau salah menyalin soal.
2. Kesalahan menginterpretasikan bahasa. Jenis kesalahan dalam kategori ini meliputi salah dalam mengubah bahasa sehari-hari kedalam bentuk matematika. 3. Kesalahan menarik kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
Jenis kesalahan dalam kategori ini meliputi kesalahan dalam menarik kesimpulan 4. Kesalahan menggunakan teorema, definisi dan konsep. Jenis kesalahan dalam kategori ini meliputi tidak teliti atau tidak tepat dalam penulisan definisi, rumus, atau teorema. 5. Penyelesaiaan tidak diperiksa kembali. Kesalahan ini terjadi jika langkah penyelesaiaan yang digunakan sudah benar namun hasil akhir penyelesaiaan tidak menjawab soal dengan tepat. 6. Kesalahan teknis. Jenis kesalahan dalam kategori ini meliputi kesalahan dalam perhitungan.
G. Keliling dan Luas Lingkaran Lingkaran adalah himpunan titik-titik yang berjarak sama terhadap titik pusat.
Gambar 2.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
Definisi 2.1 1. Jari-jari lingkaran adalah ruas garis yang menghubungkan pusat lingkaran dengan sembarang titik pada lingkaran. 2. Tali busur adalah ruas garis yang menghubungkan dua buah titrik pada lingkaran. 3. Diameter (garis tengah) lingkaran adalah tali busur yang melalui pusat lingkaran. 4. Sudut pusat lingkaran suatu sudut yang titik sudutnya terletak pada pusat lingkaran. 5. Busur lingkaran adalah himpunan titik-titik pada lingkaran yang dibatasi oleh dua titik tertentu pada lingkaran. 6. Juring suatu lingkaran adalah daerah yang dibatasi oleh dua buah jari-jari dan sebuah busur yang menghubungkan ujung-ujung kedua jari-jari. 7. Tembereng suatu lingkaran adalah daerah yang dibatasi oleh sebuah tali busur dan busurnya. a. Keliling Lingkaran
Gambar 2.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
Gambar 2.2 (a) menunjukkan sebuah lingkaran dengan titik A. Jika lingkaran tersebut dipotong di titik A, kemudian direbahkan maka hasilnya adalah sebuah ruas garis
seperti pada gambar Gambar (b). Panjang ruas garis tersebut
merupakan keliling lingkaran. Jadi, keliling lingkaran adalah panjang lengkungan pembentuk lingkaran tersebut. Keliling tersebut dapat dihitung dengan mengukur panjang ruas garis yang membentuk lingkaran tersebut. Selain dengan cara di atas, keliling sebuah lingkaran dapat juga ditentukan menggunakan rumus.
35 cm
20 cm
12,7 cm
9 cm
Gambar 2.3 Tabel 2.1 menghitung keliling lingkaran
Panjang Diameter Lingkaran
Keliling (K) (d)
1
35 cm
110 cm
3,143
2
20 cm
62,86 cm
3,143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Panjang Diameter Lingkaran
Keliling (K) (d)
3
12,7 cm
39,9 cm
3,142
4
9 cm
28,26 cm
3,143
Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa nilai 3,14. Dengan demikian
Dari persamaan
hasilnya akan mendekati
.
yang telah diperoleh sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa keliling lingkaran merupakan perkalian antara panjang diameter dan konstanta , dengan
atau
Jika K adalah keliling lingkaran dan d adalah panjang diameternya, maka .
Karena
dengan r = panjang jari-jari, maka
dengan demikian, keliling lingkaran dapat disimpulkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
atau dengan K = keliling lingkaran, d = panjang diameter, r = panjang jari-jari, dan atau Contoh soal : 1. Hitunglah keliling lingkaran yang panjang jari-jarinya 17,5 cm dengan
22 . 7
Jawab : Panjang jari-jari = 17,5 cm, maka r = 17,5
Jadi, keliling lingkaran tersebut adalah 110 cm. 2. Hitunglah keliling sebuah roda yang panjang diameternya 16 cm dan π = 3,14. Jawab : Panjang diameter = 16 cm, maka d = 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
Jadi, keliling lingkaran tersebut adalah 50,24 cm. 3. Hitunglah panjang jari-jari lingkaran jika kelilingnya 176 cm dan
Jawab : Keliling = 176 cm, maka K=176
Jadi, panjang jari-jari lingkaran tersebut adalah 28 cm.
22 . 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
Luas Lingkaran Luas lingkaran merupakan luas daerah yang dibatasi oleh kurva yang berbentuk lingkaran.
r
r = panjang jari-jari
d
d = panjang diameter
Daerah yang diarsir merupakan daerah luas lingkaran. Luas lingkaran dapat dihitung menggunakan rumus umum luas lingkaran. Perhatikan uraian berikut. Misalkan, diketahui sebuah lingkaran yang dibagi menjadi 16 buah juring yang sama bentuk dan ukurannya. Kemudian, salah satu juringnya
dibagi
dua
lagi
sama
besar.
Potongan-potongan
tersebut
disusun sedemikian sehingga membentuk persegi panjang. Amati Gambar berikut ini.
Jika diamati dengan teliti, susunan potongan-potongan juring tersebut menyerupai persegi panjang dengan ukuran panjang mendekati setengah keliling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
lingkaran dan lebar sama dengan panjang jari-jari lingkaran sehingga luas bangun tersebut adalah Panjang = Lebar = panjang jari-jari lingkaran Luas lingkaran = luas persegi panjang yang terbentuk Luas lingkaran = panjang x lebar
Karena
dengan d = panjang diameter, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
Jadi, luas daerah lingkaran tersebut adalah. atau dengan L = luas lingkaran, d = panjang diameter, r = panjang jari-jari, dan atau Contoh soal : 1. Hitunglah luas lingkaran yang panjang jari-jarinya 24 cm, untuk π = 3,14. Jawab : Panjang jari-jari = 24 cm, maka r = 24
Jadi, luas lingkaran tersebut adalah 1,808,64 cm2. 2. Hitunglah panjang jari-jari lingkaran yang luasnya 616 cm2, untuk Jawab : Luas lingkaran = 616 cm2, maka L = 616
22 . 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Jadi, panjang jari-jari lingkaran itu adalah 14 cm
H. Kerangka Berfikir Tugas utama seorang siswa adalah belajar. Belajar dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Dalam proses pembelajaran di kelas, seorang guru sering menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar adalah kondisi dimana peserta didik menunjukkan gejala belajar yang tidak wajar dan memiliki prestasi rendah karena disebabkan oleh adanya hambatan dan gangguan belajar. Hambatan dan gangguan dalam kesulitan belajar disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal misalnya kemampuan intelektual siswa, motivasi belajar, konsentrasi belajar, kebiasaan belajar. Faktor eksternal misalnya strategi pembelajaran, sarana prasarana di sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
Kesulitan belajar matematika biasanya diandai dengan rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa pada saat mengikuti tes prestasi belajar matematika. Salah satu materi matematika yang dianggap sulit oleh siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom yaitu materi luas dan keliling lingkaran. Kesulitan belajar matematika dapat diidentifikasi melalui kesalahan atau kekeliruan siswa dalam mengerjakan soal matematika. Kesalahan-kesalahan dalam mengerjakan soal matematika tersebut meliputi: kesalahan fakta, kesalahan konsep, kesalahan operasi, kesalahan prinsip, dan kesalahan dalam penarikan kesimpulan. Untuk mengetahui letak kesulitan siswa dalam mengerjakan soal serta mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa, maka perlu dilakukan diagnosis kesulitan belajar siswa. Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu proses dalam memecahkan kesulitan belajar siswa dengan mengidentifikasi jenis dan karakteristiknya, serta latar belakang dari suatu kelemahan tertentu, serta memprediksi pemecahannya.
kemungkinan-kemungkinan
dan
menyarankan
tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Walpole (1988:2) deskriptif adalah metodemetode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data sehingga memberikan informasi yang berguna. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2007:4) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
B. Tempat dan Waktu Penelitian Untuk memeroleh data tentang diagnosis kesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran, maka penelitian ini dilakukan pada : Waktu penelitian
: Februari – April 2016
Tempat penelitian
: SMP Negeri 2 Jatinom
Alamat
: Mranggen, Mranggen, Jatinom, Klaten
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII E di SMP Negeri 2 Jatinom yang mengalami kesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran. Pengambilan subjek penelitian dalam penelitian ini didasarkan pada hasil tes diagnosis. Dari 32 siswa kelas VIII E yang mengikuti tes diagnosis, hasil pekerjaan siswa dikoreksi dan diurutkan berdasarkan skornya yaitu skor yang tertinggi ke yang terendah. Kemudian diambil 5 siswa yang mendapatkan skor terendah untuk dijadikan subjek penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari luas dan keliling lingkaran berdasarkan pada kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjak soal tes diagnostik.
D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut: 1. Tes diagnostik Menurut Arikunto (1993:31) tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan penanganan yang tepat. Tes ini digunakan untuk mengetahui letak kesulitan siswa dalam mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
soal luas dan keliling lingkaran yang diarahkan pada kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal luas dan keliling lingkaran. Kesalahankesalahan yang dilakukan siswa kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori kesalahan menurut Hadar pada BAB II. 2. Wawancara Menurut Mulyana (2004:180) wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara ini digunakan sebagai pendukung analisis tes diagnostik untuk mengungkap kesulitan belajar matematika yang dialami siswa dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa.selain itu hasil wawan cara ini digunakan sebagai pertimbangan menentukan rekomendasi pemecahan masalah dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Wawancara ini dikhususkan untuk siswa yang mengalami kesulitan belajar. E. Instrumen Pengumpulan Data Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan instrument tes diagnostik dan wawancara. 1. Soal Tes Diagnostik Soal tes ini digunakan untuk melihat sejauh mana siswa paham tentang materi luas dan keliling lingkaran. Tes ini diberikan setelah materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
lingkaran selesai diajarkan. Bentuk tes diagnostik yang digunakan berupa soal uraian. Langkah-langkah dalam penyusunan tes materi luas dan keliling lingkaran: a. Pembatasan terhadap bahan yang akan diteskan. Materi yang diteskan adalah luas dan keliling lingkaran. b. Menentukan bentuk soal. Soal yang akan digunakan adalah soal berbentuk uraian. c. Menentukan waktu yang disediakan. Waktu yang disediakan untuk mengerjan soal adalah 60 menit. d. Menentukan kisi-kisi. Kisi-kisi dan soal tes dianostik disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator mata pelajaran matematika kelas VIII. e. Menyusun instrumen Instrumen soal disusun berdasarkan kisi-kisi. f. Melakukan validasi instrumen. Validasi instrument dilakukan dengan bantuan guru mata pelajaran dan siswa dari kelas lain. Kisi- kisi soal tes dignostik matematika materi luas dan keliling lingkaran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
3.1 Tabel kisi-kisi tes diagnostik materi luas dan keliling lingkaran Kompetensi Dasar
Indikator Soal Diketahui
panjang
Nomor Soal diameter 1 a
lingkaran, siswa dapat menghitung luasnya. Diketahui
panjang
diameter 1 b
lingkaran, siswa dapat menghitung kelilingnya. Diketahui luas lingkaran, siswa dapat 2 4.2 Menghitung keliling dan luas lingkaran
menentukan keliling lingkaran. Disajikan bagun trapezium dengan 3 dua
buah
setengah
lingkaran
didalamnya, siswa dapat menentukan luas daerah yang diarsir. Diketahui panjang diameter sebuah 4 taman
berbentuk
lingkaran
yang
disekelilingnya ditaami pohon dengan jarak yang diketahui, siswa dapat menghitung banyaknya pohon yag ditanam.
2. Pedoman Wawancara Pertanyaan-pertanyaan
yang
digunakan
dalam
wawancara
berdasarkan dari hasil tes diagnostik siswa. Pedoman wawancara umumnya adalah mengapa siswa tersebut melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal dan faktor apa saja yang mempengaruhi siswa kesulitan belajar. Siswa yang diwawancarai adalah 5 siswa yang mendapatkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
terendah. Wawancara dengan siswa diakukan secara bergantian dan dilaksanakan pada jam pulang sekolah. F. Teknik Analisis Data Data hasil tes diagnostik dianalisis untuk mengetahui letak kesulitan siswa dalam belajar luas dan keliling lingkaran serta untuk mengetahui kemungkinan penyebab kesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran. Data hasil wawancara dianalisis untuk mendukung hasil tes diagnostik, untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar matematika materi luas dan keliling lingkaran serta menentukan rekomendasi pemecahan masalah dalam menghadapi kesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran. Teknik analisis data berbeda-beda tergantung jenis instrumennya. 1. Tes diagnostik Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa pada tes diagnostik kemudian dikelompokkan berdasarkan kategori kesalahan menurut Hadar pada BAB II. Hasil analisis diagnostik ini digunakan sebagai acuan untuk menentukan rekomendasi pemecahan masalah ksulitan belajar siswa pada materi luas dan keliling lingkaran. 2. Wawancara Data rekaman hasil wawancara dengan siswa ditranskip dalam bentuk uraian. Setelah itu dianalisis faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesulitan belajar matematika pada materi luas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
keliling lingkaran dan mengapa siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal luas dan kelililng lingkaran G. Validitas dan Reliabilitas Menurut Arikunto (1989:136) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Validitas instrument tes diagnostik yang digunakan adalah Validitas isi dan Validitas butir. Validitas isi dilakukan dengan bantuan pakar yaitu guru mata pelajaran matematika. Validitas isi dilakukan sebelum soal tes diujicobakan dengan siswa kelas VIII B. Pengujian Validitas butir menggunakan rumus Korelasi Pruduct Moment dengan angka kasar, yaitu :
𝑟𝑋𝑌 =
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌) √{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }
Keterangan : 𝑟𝑋𝑌 = koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable yang dikorelasikan
𝑁
= jumlah peserta yang mengikuti tes
∑ 𝑋 = jumlah skor item ∑ 𝑌 = jumlah skor total
Arikunto (1993:69)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Nilai 𝑟𝑋𝑌 kemudian dibandingkan dengan nilai rtabel (0,3) dengan taraf signifikansi 5%. Jika 𝑟𝑋𝑌 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka soal tersebut dinyatakan valid. Sebaliknya, jika 𝑟𝑋𝑌 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka soal tersebut dinyatakan tidak valid. Soal yang dinyatakan valid kemudian dihitung reliabilitasnya. Reliabilitas tes adalah tingkat konsistensi suatu tes. Untuk menghitung taraf reliabilitas tes bentuk uraian menggunakan rumus Alpha, yaitu :
𝑟11
∑ 𝜎2 𝐾 =( ) (1 − 2 ) 𝐾−1 𝜎 𝑡
Keterangan : 𝑟11
= reliabilitas instrument
𝐾
= banyaknya butir soal
∑ 𝜎 2 = jumlah variansi butir soal 𝜎 2𝑡
= varians total Arikunto (1993:104)
Intrepetasi nilai 𝑟11mengacu pada pendapat Arikunto (1989:167) 𝑟11 < 0, 200
= sangat rendah
0,200 < 0, 399 = rendah 0,400 < 0, 599 = cukup 0,600 < 0, 799 = tinggi
0,800 < 1,00 = sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
Berikut hasil validitas dan reliabilitas soal tes diagnostik Tabel 3.2 Validasi dan reliabilitas soal diagnosis No
identitas Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32
1a 10 2 8 10 10 2 8 10 10 1 2 1 10 8 10 8 8 9 2 1 2 2 1 10 10 8 2 8 10 2 2 2
1b 10 8 8 8 1 8 10 10 10 10 1 9 8 8 8 10 10 8 10 10 1 8 1 10 1 10 8 10 8 1 10 10
Skor 2 2 2 0 0 2 2 10 10 2 0 2 0 0 0 2 2 2 10 0 0 0 0 1 0 1 0 2 2 0 0 0 2
3 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
4 10 10 0 10 10 10 10 10 0 0 10 0 10 0 10 10 10 10 0 0 10 0 0 10 10 5 5 10 0 0 10 10
Skor Total
𝑌2
32 23 17 28 24 23 39 40 23 11 16 11 29 17 31 30 31 38 12 11 14 10 4 31 22 24 17 31 18 4 22 25 708
1024 529 289 784 576 529 1521 1600 529 121 256 121 841 289 961 900 961 1444 144 121 196 100 16 961 484 576 289 961 324 16 484 625 18572
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
X 2
𝑋 XY
189 1573 5003
243 2191 5811
56 350 1808
20 20 455
200 1950 5495
𝑟𝑋𝑌
0,712783
0,433504
0,66474
0,084649
0,750024
𝜎2
14,27246
10,80371
7,875
0,234375
21,875
∑ 𝜎2 𝑇
55,06055 90,85938
𝑟11
0,406712
𝜎
2
Dalam perhitungan validitas digunakan taraf signifikasi 5% dan dilihat pada tabel r, untuk N = 32, maka rtabel = 0,3. Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa : Tabel 3.3 Validitas Soal Tes Uji Coba No. Soal 1a 1b 2 3 4
rhitung 0,712783 0,433504 0,66474 0,084649 0,750024
rtabel
0,3
Keterangan Valid Valid Valid Invalid Valid
Dari hasil uji coba soal tes diagnostik, diketahui ada satu soal yang tidak valid (invalid) yaitu pada nomor 3. Dari perhitungan reliabilitas diperoleh 𝑟11 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,406712, yang artinya soal reliabel. H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Persiapan Penelitian a) Observasi awal keadaan di sekolah tempat dilakukan penelitian, b) Melengkapi perijinan penelitian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
c) Menyususn instrumen penelitian berupa tes diagnosis, d) Melakukan konsultasi instrumen kepada dosen dan guru pengampu mata pelajaran matematika disekolah, e) melakukan validasi soal dengan guru matematika di sekolah dan siswa dari kelas lain, f) melakukan revisi instrumen sebelum digunakan dalam penelitian, g) menyiapkan siswa yang akan dijadikan subjek penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Tahap ini meliputi : a) Melakukan tes dengan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya, b) Mengelompokkan siswa sesuai dengan hasil tes yang diperoleh, c) Menentukan subjek wawancara, d) Melakukan wawancara kepada peserta didik. e) Menentukan rekomendasi pemecahan masalah 3. Tahap Penulisan Laporan Hasil analisis dipaparkan dalam bentuk gambar dan kalimat-kalimat untuk mendeskripsikan hasil tes diagnosis, dan
hasil wawancara. Hal
tersebut digunakan untuk mendeskripsikan kesulitan belajar siswa pada materi luas dan keliling Lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom pada materi luas dan keliling lingkaran. Penelitian diawali dengan mengamati hasi belajar siswa pada materi luas dan keliling lingkaran yang sudah dilakukan oleh guru mata pelajaran sebelumnya. Setelah melihat hasil yang didapatkan oleh siswa sebelumnya peneliti bertanya dengan guru kesulitan apa saja yang dialami siswa, setelah itu peneliti memberikan tes diagnostik untuk mengetahui letak kesulitan siswa. Tes diagnostik yang diberikan kepada subjek penelitian sebelumnya telah diuji coba dan dihitung validitas serta reliabilitasnya terlebih dahulu kepada siswa lain yang memiliki kesamaan dengan siswa yang akan menjadi subjek penelitian. Pada tahap wawancara, peneliti tidak mewawancarai semua subjek, namun hanya 5 subjek saja. Kelima subjek tersebut adalah siswa yang memiliki hasil nilai tes diagnostik terendah. Jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut.
42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
Tabel 4.1 Jadwal pelaksanaan penelitian No 1 2 3
4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rincian Kegiatan Menemui Kepala SMP Negeri 2 Jatinom Menemui guru bidang studi matematika Wawancara dengan guru matematika untuk mengetahui kesulitan siswa pada matematika, melihat daftar nilai ulangan siswa dan menentukan subjek penelitian. Menyerahkan surat izin penelitian kepada pihak sekolah Konsultasi soal tes dignostik Validasi soal dengan guru mata pelajaran Uji coba tes diagnostic Konsultasi soal tes dignostik dan Validasi soal dengan guru mata pelajaran Tes diagnostic Wawancara siswa Wawancara siswa Wawancara siswa dan guru
Hari, Tanggal Kamis, 11 Februari 2016 Kamis, 11 Februari 2016 Senin, 15 Februari 2016
Kamis, 26 Februari 2016 Kamis, 26 Februari 2016 Selasa, 1 Maret 2016 Kamis, 3 Maret 2016 Senin, 7 Maret 2016 Kamis, 10 Maret 2016 Kamis, 24 Maret 2016 Selasa, 29 Maret 2016 Jumat, 1 April 2016
Penelitian dimulai dengan mengurus perizinan untuk melaksanakan penelitian di SMP Negeri 2 Jatinom. Peneliti mengurus perizinan pada tanggal 11 Februari 2016. Penelitian bertemu dengan kepala sekolah untuk meminta izin melaksanakan penelitian kemudian peneliti langsung diminta untuk menemui guru mata pelajaran yang mengampu kelas VIII. Setelah bertemu dengan guru mata pelajaran, peneliti menanyakan tentang kesulitan-kesulitan siswa dan karakteristik masing-masing kelas VIII yang diampu. Guru mata pelajaran kemudian memperlihatkan hasil ulangan harian masing-masing kelas kemudian peneliti diminta untuk memilih kelas yang akan diteliti. Peneliti meminta guru mata pelajaran untuk menentukan kelas yang akan diteliti, kemudian guru memberikan kelas VIII E untuk diteliti. Alasan guru mata pelajaran memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
kelas VIII E karena menurut guru mata pelajaran kelas tersebut cocok untuk diteliti dan kelas tersebut merupakan kelas yang mendapatkan nilai rata-rata terendah dari hasil ulangan luas dan keliling lingkaran. Sedangkan peneliti menyerahkan surat ijin dari kampus untuk pihak sekolah pada tanggal 26 Februari 2016. Konsultasi soal dan validasi soal dilakuan degan bantuan guru mata pelajaran karena menurut peneliti guru lebih tahu keadaan siswa sehingga soal yang seperti apa yang cocok untuk diujikan. Setelah soal divalidasi oleh guru mata pelajaran, peneliti melaksanakan uji coba soal untuk melihat apakah soal tersebut valid atau invalid. Uji coba tes dilakukan di kelas VIII B pada tanggal 3 Maret 2016 dengan jumlah siswa 32. Soal tes yang diberikan untuk siswa terdiri dari 4 soal uraian. Peneliti memilih kelas VIII B karena menurut guru mata pelajaran kelas tersebut sudah lebih dahulu menyelesaikan materi luas dan keliling lingkaran, selain itu kelas VIII B memiliki nilai rata-rata kelas yang tidak jauh berbeda untuk mata pelajaran matematika dengan kelas VIII E. Saat uji coba soal berlangsung suasana pada awal pengerjaan cukup tenang karena guru mata pelajaran ikut menunggui namun setelah guru meninggalkan kelas suasananya menjadi sedikit ramai. Setelah uji coba soal selesai hasil pekerjaan siswa dibawa oleh peneliti untuk dikoreksi dan dianalisis apakah soal tersebut valid atau invalid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Menurut Wayan (2013:12) secara umum standar soal yang baik dalam penyusunan soal uraian adalah : 1. Harus sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan sebagaimana dalam kisi-kisi soal, 2. Rumusan soal atau pertanyaan hendaknya menggunakan menggunakan kata tanya yang menuntut jawaban uraian, 3. Hal-hal yang menyertai soal, seperti tabel, diagram, atau gambar harus disajikan secara jelas, 4. Buat petunjuk pengerjaan soal dengn jelas, 5.
Soal valid. Dari hasil analisis uji coba soal diketahui bahwa ada 1 soal yang tidak
memenuhi standar soal yaitu soal tidak valid sehingga harus diganti dengan soal yang baru. Soal yang baru kemudian dikonsultasikan dan divalidasi ulang oleh guru mata pelajaran. Menurut guru mata pelajaran soal yang baru tidak perlu diuji cobakan kepada siswa cukup validasi dari guru saja karena jika di uji cobakan kembali dengan siswa waktu yang diberikan oleh guru mata pelajar untuk penelitian tidak cukup. Berikut ini merupakan perbandingan perubahan dari yang lama dan soal yang baru :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
Tabel 4.2 Perubahan soal diagnostik No
Tes Uji Coba
Tes Diagnostik
Sebuah persegi terletak tepat
Tentukan luas daerah yang diarsir pada
di dalam sebuah lingkaran.
bangun disamping !
Soal 3
Jika persegi tersebut memiliki panjang sisi 14 cm, tentukan panjang
jari-jari
dan
luas
lingkaran yang diarsir
D
A
C
B
Tes diagnosis dilaksanakan pada hari kamis tanggal 10 Maret 2016. Tes diagnosis ini dilaksanakan untuk mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar dan mendiagnosis kesulitan siswa yang tampak pada kesalahankesalahan yang dilakukan siswa pada saat mengerjakan soal tes diagnostik. Siswa yang mengalami kesulitan adalah siswa yang mendapatkan nilai kurang dari KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah yaitu 75. Siswa yang nilainya kurang dari KKM terdapat 26 siswa. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa maka dilakukan wawancara pada 5 siswa yang mendapatkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
terendah dari siswa yang lain. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2016 pada saat jam istirahat, 29 Maret 2019 pada saat jam istirahat dan 1 April 2016 pada saat jam pulang sekolah. Dari hasil wawancara peneliti dapat mengetahui kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami oleh siswa, setelah itu peneliti menentukan rekomendasi penyelesaian permasalahan dalam kesulitan belajar matematika yang dialami siswa. B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Prosedur yang dilakukan peneliti dalam mendiagnosis kesulitan belajar siswa pada materi luas dan keliling lingkaran sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa-siswi yang mengalami kesulitan belajar diidentifikasi dari nilai yang diperoleh siswa setelah mengerjakan soal tes diagnostik. Siswa-siswa yang nilainya belum mencapai batas tuntas (nilainya kurang dari 75) merupakan siswa-siswa yang mengalami kesulitan belajar. Berdasarkan hasil jawaban siswa dalam tes diagnosis, dari 32 siswa terdapat 2 siswa yang mendapat nilai tinggi yakni 85 dan terdapat 25 siswa yang mendapat nilai dibawah KKM dengan nilai terendah 22,5 yang di dapat oleh 2 siswa. Berikut tabel skor dan nilai tes diagnostik siswa kelas VIII E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
Tabel 4.3 Daftar skor dan nilai tes diagnostik siswa
No
Identitas Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32
1a 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 10 1 1 9 9 10 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2
1b 8 1 8 8 1 8 10 10 10 10 1 9 8 8 8 10 10 8 10 10 1 8 1 10 1 10 8 10 8 1 10 10
Skor 2 2 2 0 0 2 2 2 2 0 0 2 0 0 0 2 2 2 2 0 0 0 0 1 0 1 0 2 2 0 0 0 2
3 0 1 3 0 1 3 10 3 3 3 1 1 3 0 3 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 0 10 0 0 0 3
4 10 10 0 10 10 10 10 10 0 0 10 0 10 0 10 10 10 10 0 0 10 0 0 10 10 5 5 10 0 0 10 10
Skor Total
Nilai
22 15 12 20 15 25 33 26 14 14 15 11 31 9 24 34 34 33 14 15 15 10 3 24 16 19 17 33 9 2 22 27
55 37.5 30 50 37.5 62.5 82.5 65 35 35 37.5 27.5 77.5 22.5 60 85 85 82.5 35 37.5 37.5 25 7.5 60 40 47.5 42.5 82.5 22.5 5 55 67.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
Dari data tersebut kelima subjek yang terpilih adalah siswa dengan nomor absen 14, 22, 23, 29, 30. Hasil dari analisis tes diagnostik matematika pada materi luas dan keliling lingkaran menunjukkan bahwa sebagian besar siswa tidak dapat menjawab dengan benar semua soal yang telah diberikan. Kesalahan siswa dalam mengerjakan soal menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran. J. Tombokan Runtukahu & Selpius Kandou (2014:252-259) menyebutkan bahwa anak berkesulitan belajar matematika sering membuat kekeliruan atau kesalahan dalam belajar matematika. Hal tersebut sesuai dengan hasil tes diagnostik berupa soal uraian yang dikerjakan siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom, menunjukkan banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam menjawab soal dan kesalahan karena tidak menjawab soal. Kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tes menunjukan bahwa siswa tersebut termasuk berkesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran. Berdasarkan hasil tes diagnostik rata-rata siswa tidak dapat mencapai batas ketuntasan minimal yang sudah ditetapkan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Abin Syamsuddin Makmun (2009:308) yang menyebutkan bahwa seseorang diduga mengalami kesulitan belajar apabila yang bersangkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu berdasarkan ukuran kriteria keberhasilan. Berdasarkan data hasil tes diagnostik di atas, maka kasus kesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran di kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom termasuk dalam kasus kelas atau kelompok siswa. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Abin Syamsuddin Makmun (2009: 331) yang menyebutkan jika mayoritas dari populasi kelas atau kelompok nilai prestasinya berada dibawah nilai batas lulus maka kesulitan belajarnya termasuk dalam kasus kelas.
2. Mengetahui letak kesulitan belajar Untuk mengetahui letak kesulitan siswa dilakukan tes diagnostik. Tes diagnostik kesulitan belajar untuk melihat penguasaan materi matematika pada luas dan keliling lingkaran dengan cara menganalisis kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal luas dan keliling lingkaran. Jawaban siswa dapat dilihat pada lampiran B.4. Dalam meneliti hasil pekerjaan siswa, peneliti menemukan beberapa kesalahan yang yang dilakukan siswa sehingga membuat siswa salah dalam menjawab soal. Kesalahan-kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tes diagnostik kemudian dikelompokkan dengan menggunakan jenis-jenis kesalahan menurut Hadar, dkk. Berikut merupakan tabel analisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal tes diagnostik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
Tabel 4.4 Analisis kesalahan dan kesulitan siswa nomor absen 14 Nomor Soal
Analisis Hasil
Hasil Jawaban Siswa
Wawancara Dari
hasil
dengan
wawancara
siswa,
melakukan
siswa
kesalahan
dalam memasukkan data kedalam rumus rumus luas
dan
keliling
lingkaran karena siswa tidak teliti dalam melihat rumus Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat bahwa siswa melakukan kesalahan dalam memasukkan data kedalam rumus luas dan keliling lingkaran.
yang
dituliskan dan saat akan mengikuti tersebut
siswa
tes tidak
Setelah
1
sudah
siswa belajar.
diwawancarai baru
bahwa
menyadari terbalik
memasukkan data dalam rumus luas dan keliling lingkaran. P : “Dhek, jawaban kamu yang
nomor 1 kurang
tepat, kamu tahu tidak kurang tepatnya dimana? ” S : “Oh iya mbak, aku salah
disini”
menunjukkan
(sambil bagian
yang dimaksud). “Sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
yang ini mbak panjang diameternya belum tak bagi 2, lupa mbak.” P : “Kamu belajar nggak kemarin sebelum tes?” S : Enggak mbak, males mau belajar.” Berdasarkan hasil pekerjaan dan hasil wawancara ternyata untuk nomor 1 siswa tersebut tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal tersebut karena siswa tidak teliti dalam memasukkan data kedalam rumus sehingga membuat salah jawaban siswa tersebut.
2 3
Siswa tidak menjawab soal untuk nomor 2-4.
Dari hasil wawancara diketahui bahwa soal nomor
2-4
merasa
siswa bingung
bagaimana
cara
mengerjakannya
dan
merasa
kesulitan
dengan soal tersebut. P : “Nah, untuk nomor 24 kenapa kosong tidak
4
dijawab?”
(Sambi
nenunjuk lembar jawab siswa). S : “ Aku bingung mbak gimana ngerjainnya.” P : “Rumusnya sama kan dhek?” S : “Aku bingung gimana ngerjainnya
mbak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
kemarin kan aku nggak belajar.” P : “Kalau dari materi ini kamu
merasa
bingung
dimananya?” S : “Aku tu sering lupa rumusnya mbak, banyak banget
rumus
yang
dihafal.”
Berdasarkan hail pekerjaan siswa peneliti tidak dapat menemukan kesulitan yang dialami siswa karena siswa tidak menjawab soal namun berdasarkan hasil wawancara ternyata siswa tersebut kesulitan dalam menentukan bagaimana cara mengerjakan soal yang diberikan.
Tabel 4.5 Analisis kesalahan dan kesulitan siswa nomor absen 22 Nomor Soal 1
Hasil Jawaban Siswa
Analisis Hasil Wawancara Dari
hasil
wawancara
diketahui bahwa sebenarnya siswa
mengetahui
rumus
luas dan keliling lingkaran. Namun saat mengerjakan soal tes diagnostik siswa tidak mengerjakan dengan Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat sunguh-sungguh
dan
bahwa siswa melakukan kesalahan dalam menyontek teman sebangku menggunakan rumus luas lingkaran, rumus karena merasa tidak yakin 1 yang benar 𝐿 = 4 × 𝜋 × 𝑑2 namun siswa dengan jawaban sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
menuliskan rumus luas lingkaran 𝐿 = 𝜋 × 𝑑. P
:
“Dhek,
rumus
luas
Siswa seharusnya membagi empat dan lingkaran apa?” mengkuadratkan
panjang
diameternya, S : “𝜋 × 𝑟 2 mbak.”
namun siswa langsung mengalikan panjang P
:
“Itu
kalau
diketahui
diameter dengan phi. Sedangkan untuk panjang jari-jari, kalau yang keliling lingkaran siswa menuliskan rumus diketahui panjang diameter?” 𝐾 = 2 × 𝜋 × 𝑑 seharusnya 𝐾 = 2 × 𝜋 × 𝑟 S : “1 × 𝜋 × 𝑑2 .” 4 atau 𝐾 = 𝜋 × 𝑑. P : ”Nah itu tahu, kok jawaban mu kemarin salah?” S : “Kemarin aku nyontek (menyebutkan
nama)
kok
mbak.” P
:
“Kenapa
tidak
mengerjakan sendiri padahal kamu bisa?” S : “Nggak papa.” P
: “Padahal kalau kamu
ngerjain sendiri pasti bener?” S : “Belum tentu lah.” P : “Belum tentu gimana? Ini kamu bener rumusnya.” S : “Sekarang, nak kemarin ya belum tentu lah.”
Berdasarkan hasil jawaban siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan rumus, namun dari hasil wawancara siswa tersebut tidak mengalami kesulitan karena pada saat wawancara dia tahu rumusnya tetapi saat mengerjakan soal siswa tersebut tidak yakin dengan kemampuannya sendiri dalam mengerjakan soal. 2
Dari hasil pekerjaan siswa diketahui bahwa Dari siswa tersebut tidak menjawab soal nomor 2.
hasil
wawancara
diketahui bahwa siswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
menjawab
soal
tersebut
merasa kebingungan dalam mencari panjang jari-jari. Siswa
tersebut
bingung
pada saat membagi luas lingkaran dengan phi. Pada saat siswa diminta untuk mengerjakan kembali siswa tersebut
berhenti
mengerjakan ketika sampai pada
𝑟 2 = 1.256 𝑐𝑚2 ÷
3,14 seperti pada gambar .
Namun setelah dijelaskan sedikit
cara
mencarinya
siswa langsung paham dan dapat mengerjakan soal. P : “Untuk nomor 2 kenapa tidak dikerjakan?” S : “Aku nggak ngerti mbak gimana cara ngerjainnya, yang lain juga tidak mengerjakan.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
P : “Sekarang kamu sudah tahu
rumusnya,
ya
sudah
tinggal memasukkan data yang diperoleh kedalam rumus coba deh
dikertas
ini.”
(sambil
memberikan kertas kosong). S : (mencoba mengerjakan). “Udah, terus gimana?” P
:
(menjelaskan “Ya
menghitung).
cara sudah
tinggal dihitung biasa.” S : “Gini mbak?” (sambil menunjuk
bagian
yang
dimaksud). P : “Iya, bagaimana udah ngerti? Kalau
udah
ngerti
diselesaikan!” S : “Iya mbak nanti dirumah.”
Dari hasil pekerjaan siswa peneliti tidak mengetahui kesulitan yang dialami siswa karena siswa tidak menjawab soal namun dari hasil wawancara diketahui bahwa kesulitan siswa dalam mengerjakan soal nomor 2 yaitu karena siswa tersebut kesulitan dalam perhitungan pembagian suatu bilangan dengan bilangan desimal seperti pada perhitungan 𝑟 2 = 1.256 𝑐𝑚2 ÷ 3,14 3
Dari hasil pekerjaan siswa diketahui bahwa Dari hasil wawancara alas siswa tersebut tidak menjawab soal nomor 3.
an siswa tidak mengerjakan karena
teman-temannya
tidak mengerjakan dan tidak menyangka
bahwa
luas
bangun
datar
selain
lingkaran
masuk
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
soal. P : “Nomor 3 juga tidak dikerjakan kenapa? S : “Nggak bisa mbak, susah sih soalnya.” P : “Dibagian mananya yang susah?” S : “Semuanya, (sebut nama) nggak ngerjain mbak yowes aku nggak ngerjain. Mbak kok trapezium
masuk
lingkaran
mbak?” P : “Kan variasi soal, Bu guru kan ya seperti itu tho ngasi soalnya?” S : “Tapi kan bu guru biasanya persegi apa persegi panjang.” P : “Ya kan sama aja tho dhek.” S22 : “Tapi lebih gambang mbak.”
Peneliti tidak menemukan kesalahan yang dilakukan siswa karena siswa tidak menjawab soal nomor 3 namun dari hasil wawancara diperoleh kesulitan yang dialami yaitu siswa merasa soal yang diberikan sulit karena berbeda bangun datarnya dengan apa yang biasa guru berikan saat latihan maupun saat ulangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
4
Dari hasil wawancara dengan siswa, siswa tersebut benar karena menyotek dari teman. Namun ketika diminta untuk menjelaskan dapat
siswa
tersebut
menjelaskan
dengan
baik. P : “Ini jawaban nomor 4 Dari hasil pekerjaan siswa terlihat bahwa benar tapi masih kurang siswa bisa mengerjakan soal nomor 4 hanya lengkap, bisa dijelaskan 22 ini saja kurang lengkap keterangannya. jumlah apa? dan darimana?” S : “Itu jumlah pohon mbak mbak,
kan
jumlah
yang
pohon.
ditanya
Piye
sih
mbak’e ki.” P : “Terus kenapa
220 ?” 10
S : “Jangan Tanya aku mbak, tanya
(sebut
mnerjain
dia
nama)
yang
aku
cuma
nyonto.” :
“Kalau
sekarang
itu
P
menurutmu didapet
dari
mana?” S : “Nak salah aja diguyu ya mbak.” P : “Iya.” S : “Seko keliling dibagi jarak’e iki.”(sambil menunjuk soal). P : “Iki bisa.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
S : (siswa hanya tersenyum). Berdasarkan hasil pekerjaan siswa peneliti tidak menemukan kesulitan yang dihadapi siswa karena siswa tersebut menjawab benar dan jawaban tersebut bukan dari hasil pekerjaan siswa sendiri. Sedangkan dari hasil wawancara siswa tersebut sebenarnya tidak mengalami kesulitan karena saat diminta untuk menjelaskan siswa tersebut bisa.
Tabel 4.6 Analisis kesalahan dan kesulitan siswa nomor absen 23 Nomor Soal
Hasil Jawaban Siswa
Analisis Hasil Wawancara
1
Dari dengan
hasil
wawancara
siswa
diketahui
bahwa siswa tersebut tidak hafal rumus sehingga dalam mengerjakan Dari hasil pekerjaan siswa dapat dilihat bahwa jawaban siswa tersebut salah untuk luas dan keliling lingkaran. Untuk luas
tersebut
soal
tidak
siswa
memakai
rumus. P : “Dhek, nomor 1 kok nggak
lingkaran jika menggunakan panjang pake rumus? Terus tahu diameter seharusnya jawaban siswa jawaban seperti ini dari tersebut dikalikan dengan
1 4
, sedangkan mana?”
jika menggunakan panjang jari-jari maka 15 harus dibagi 2 terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam rumus. Selain itu untuk keliling lingkaran seharusnya siswa tersebut tidak mengalikan dengan
1 2
panjang diameter tidak dikuadratkan.
(sambil
menunjuk
bagian yang dimaksud) S : “Dari (sebut nama). Aku nggak soalnya
bisa
ngerjainnya
lupa
rumusnya
mbak.”
dan P : “Padahal sudah dijelasin kan sama bu guru?” S : “Sudah.” P : “Nah, setahu mu rumus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
luas lingkaran apa?” S : “Apa ya mbak?” (terlihat bingung) P : “Lha apa hayo? Diingeringet.” S : “Nggak tahu mbak lupa.
Aku nggak belajar kok, ya nggak tahu. Tak liat buku sek piye mbak?” Dari hasil pekerjaan siswa tersebut salah dalam memasukkan data jika menggunakan rumus 𝐿 =
1 4
1
𝜋𝑑 2 maka seharusnya jawaban tersebut dikalikan 4,
sedangkan jika menggunakan rumus 𝐿 = 𝜋𝑟 2 maka panjang dameter harus dibagi 2 terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam rumus. Untuk keliling seharusnya siswa langsung mengalikan phi dan panjang diameternya dan dari hasil wawancara didapat bahwa ternyata siswa tersebut salah dalam menjawab karena siswa tersebut kesulitan dalam mengingat rumus. 2
Siswa tidak mengerjakan soal untuk Dari hasil wawancara terlihat
3
nomor 2-4
4
bahwa siswa tersebut memang sengaja
tidak
mengerjakan
karena teman sebangkunya juga
tidak
sehingga
mengerjakan
tidak ada yang
dicontoh untuk soal nomor 24. P : “Nomor 2-4 kenapa nggak dikerjakan?” S : “Andani aku ki gor nyontek kok, piye sih mbak’e ki. Nak (sebut nama) ra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
ngarap aku yo ra ngarap tho.
Dari hasil pekerjaan siswa peneliti tidak menemukan kesalahan yang dilakukan dan dari hasil wawancara peneliti tidak mendapatkan kesulitan yang dialami siswa karena pertanyaan yang diajukan peneliti kurang mendalam pada saat wawancara.
Tabel 4.7 Analisis kesalahan dan kesulitan siswa nomor absen 29 Nomor
Hasil Jawaban Siswa
Soal
Analisis Hasil Wawancara Berdasarkan
hasil
wawancara siswa tersebut melakukan kesalahan dalam menjawab luas lingkaran karena siswa tersebut lupa rumus dan tidak belajar sebelum
mengikuti
tes
diagnostik. Selain itu siswa Dari hasil pekerjaan siswa terlihat bahwa tersebut juga asik mengikuti 1
siswa
salah
dalam
menjawab
luas kegiatan-kegiatan
diluar
lingkaran siswa. Jika siswa menggunakan sekolah. rumus 𝐿 = 𝜋 × 𝑟 2 maka siswa tersebut P : “Nomor 1 kok nggak pake seharusnya
membagi
panjang rumus untuk luas lingkaran,
dua
diameternya terlebih dahulu, apabila terus tahu jawabannya seperti menggunakan
rumus
1
𝐿 = 4 × 𝜋 × 𝑑2
ini dari mana?” (menunjuk bagian yang dimaksud)
jawaban tersebut seharusnya dikalikan S : “Aku lupa rumus luas nya 1 dengan 4. mbak, aku juga nggak belajar.” P : “Lha terus tahu rumus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
keliling?” S : “Rumus keliling aku nyonto
mbak.”
(sambil
tersenyum) P : “Kamu sering mengerjakan soal latihan yang diberikan tidak?” S : “Enggak mbak.” P : “Kenapa?” S : “Banyak kegiatan mbak.” P : “Memang kegiatan apa?” S : “Aku kan ikut balbalan mbak,
ya
ikut
turnamen-
turnamen.” P : “Berarti kalau udah capek nggak belajar?” S : “Betul.”
Dari jawaban siswa kesalahan yang dilakukan siswa yaitu siswa dalam memasukkan data tidak sesuai dengan rumus yang semestinya, jika siswa memakai panjang diameter seharusnya jawaban siswa masih harus dikalikan dengan rumus
1 4
namun jika menggunakan panjang diameter seharusnya panjang
diameter yang diketahui dibagi dengan 2. Penyebab siswa salah dalam menjawab soal luas karena siswa tersebut kesulitan dalam mengingat rumus luas lingkaran. 2 3
Siswa tidak mengerjakan soal nomor 2-4
Berdasarkan
hasil
wawancara siswa tersebut tidak menjawab soal nomor
4
2-4 karena siswa tersebut merasa bingung bagaimana cara mengerjakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
P : “Nomor 2-4 kenapa nggak dikerjkan?” S
:
“Gak
tahu
gimana
ngerjainnya.” P
:
“Sebelum
tes
nggak
belajar?” S : “Enggak, ngak masuk daftar nilai juga tho.”
Peneliti tidak menemukan kesulitan dari hasil pekerjaan siswa karena siswa tidak menjawab soal yang diberikan namun dari hasil wawancara siswa tersebut tidak menjawab soal karena selain kesulitan mengingat rumus yaitu siswa kesulitan dalam menentukan bagaimana cara mengerjakan soal tersebut.
Tabel 4.8 Analisis kesalahan dan kesulitan siswa nomor absen 30 Nomor Soal
Hasil Jawaban Siswa
Analisis Hasil Wawancara Berdasarkan
hasil
wawancara dengan siswa, sebenarnya siswa tersebut bisa dan tahu rumusnya namun pada saat tes siswa tersebut 1
mengaku
lupa
rumus dan tidak belajar sebelum Dari hasil pekerjaan siswa terlihat bahwa siswa tersebut salah dalam menjawab luas dan keliling lingkaran. Jika siswa ingin memakai panjang diameter maka
sehingga
tes salah
diagnostik dalam
menjawab soal. P : “Dhek, nomor 1 kenapa nggak pake rumus? Terus tahu jawaban seperti ini dari mana?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
1 rumus yang digunakan adalah 𝐿 = 4 × S : “Aku nyonto mbak.”
𝜋 × 𝑑 2 , namun jika ingin memakai panjang jari-jari maka rumus yang
P : “Kenapa tidak dikerjakan sendiri?” S : “Aku lupa rumusnya mbak,
𝐿 = 𝜋 × 𝑟 2. lagian aku ya malas mbak Berdasarkan jawaban siswa tersebut ngerjainnya.” digunakan
adalah
apabila siswa memakai panjang diameter P
:
“Kalau
seharusnya jawaban tersebut dikalikan menurutmu 1
dengan 4.
sekarang
rumus
luas
lingkaran apa?” S : “𝜋 × 𝑟 2 .” P : “Kalau yang diketahui panjang diameter?” S : “𝜋 × 𝑑2 .” P : “𝜋 × 𝑟 2 ? Yang bener?” S30 : “Lha terus apa?” P : “Lha apa? S : “gak tahu mbak lupa.” P : “kalau diketahui panjang jari-jari diketahui 𝜋 × 𝑑2
aj
𝜋 × 𝑟2
panjang juga.
Ya
masak diameter panjang
diameternya dibagi dua atau nak mau pake rumus 𝜋 × 𝑑2 kamu bagi empat.” S : “Oh iya deng mbak.” P : “Udah ingat sekarang?” S : “Udah aku ki sok lali.” P : “Kalau keliling?” S : “Lha apa mbak kalau keliling.” P : “Iya apa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
S : “Ngga, rumus keliling apa?” P : “Apa hayo?” S : “𝜋 × 𝑑 mbak.” (diberi tahu teman) P : “Kalau udah tahu berarti nak disuruh ngejain lagi bisa?” S : “Kapan mbak, aja saiki mbak selak jumatan.”
Dari hasil jawaban siswa peneliti menemukan kesalahan yang dilakukan siswa yaitu siswa salah dalam memasukkan data kedalam rumus yang benar. Jika siswa memakai rumus luas dengan panjang diameter maka jawaban siswa masih harus 1
dikalikan 4, namun jika memakai rumus luas dengan panjang jari-jari maka seharusnya panjang diameternya dibagi 2, sedangkan untuk keliling tinggal mengalikan antara panjang diameter dengan phi. Sebenarnya dari hasil wawancara siswa tahu rumusnya namun pada saat mengerjakan tes siswa tersebut kesulitan dalam mengingat rumus dan malas ketika mengerjakan soal tes sehingga siswa tersebut tidak mengerjakan sendiri soal tersebut. 2
Siswa tidak mengerjakan soal untuk nomor Dari hasil wawancara diketahui
3
2-4.
bahwa
siswa
tidak
mengerjakan soal nomor 2-4 karena teman yang lain tidak mengerjakan
sehingga
ikut
untuk tidak mengerjakan.
4
P : “Terus nomor 2-4 nggak dikerjakan kenapa?” S : “Kancane wingi yo ra do nggarap kok mbak.” (sambil senyum)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
P : “Lha itu kan yang lain, kamu kan ngerjain boleh.” S : “Ra setia kawan lah mbak.”
Dari pekerjaan siswa peneliti tidak menemukan kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab soal namun dari hasil wawancara dengan siswa, kesulitan yang dihadapi siswa sebenarnya bukan hanya dari materinya saja yang melainkan dari diri siswa sendiri yang tidak mau untuk mengerjakan soal tes.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam mengerjakan soal tes diagnostik antara lain a.
Kesalahan dalam menggunakan rumus Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa siswa mengalami kesalahan dalam menggunakan rumus luas dan keliling lingkaran. Beberapa siswa menuliskan rumus salah atau terbalik antara rumus keliling dan luas lingkaran. selain itu beberapa siswa juga tidak menuliskan rumus dalam proses menyelesaikan soal. Hal tersebut dapat dilihat pada lampiran B.4, lembar jawab siswa (S30), jawaban siswa nomor 1 dan lembar jawab siswa (S23) jawaban siswa nomor 1. Jawaban siswa tersebut menunjukkan bahwa siswa tersebut salah dalam menggunakan rumus.
b.
Kesalaha karena tidak teliti Ketidaktelitian
yang
banyak
dilakukan
siswa
adalah
ketidaktelitian membaca soal, tidak teliti dalam menuliskan rumus, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
teliti
dalam
memasukkan
data.
Contoh
jawaban
siswa
yang
menunjukkan ketidaktelitian siswa terlihat pada jawaban siswa nomor 1 pada lampiran B.4 lembar jawab siswa (S14). Jawaban siswa tersebut menunjukkan ketidaktelitian siswa dalam memasukkan data, yang ditunjukkan dengan kelirunya siswa dalam memasukkan data luas dan keliling lingkaran. Data untuk keliling lingkaran di tulis dalam rumus luas lingkaran dan sebaliknya, dan untuk luas panjang diameter tidak dibagi 2. Sebenarnya siswa tersebut paham rumus dan cara mengerjakannya hanya saja kurang teliti dalam memasukkan data yang membuat jawabannya salah. c.
Kesalahan karena tidak menjawab soal Dari hasil analisis diatas terlihat bahwa beberapa siswa tidak mengerjakan soal. Siswa tidak mengerjakan soal karena siswa tersebut merasa sulit dan bingung bagaimana cara mengerjakannya. Hal tersebut terlihat pada lembar jawab siswa (S30) jawaban soal nomor 2-4. Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa kesalahan-
kesalahan yang dilakukan berdasarkan analisis hasil pekerjaan siswa meliput kesalahan
dalam
menggunakan
rumus,
ketidaktelitian
siswa
dalam
memasukkan data dan kesalahan karena tidak menjawab soal. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam menjawab soal tes diagnostik disebabkan karena adanya kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
siswa. Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dari hasil analisis diatas antara lain a.
Siswa kesulitan dalam mengingat rumus. Kesulitan dalam mengingat rumus tersebut membuat beberapa siswa salah dalam menuliskan rumus yang mengakibatkan salah dalam menjawab soal, selain itu karena kesulitan tersebut beberapa siswa tidak menjawab soal yang mengakibatkan salah jawaban siswa tersebut.
b.
Siswa kesulitan dalam perhitungan Kesulitan siswa dalam perhitungan juga diperlihatkan oleh siswa nomor absen 22. Pada saat wawancara siswa tersebut mengaku kesulitan dalam menghitung pembagian suatu bilangan dengan bilangan decimal. Kesulitan siswa tersebut menghambat siswa dalam mengerjakan soal karena kesulitan tersebut membuat siswa tidak menjawab soal dengan benar.
c.
Siswa tidak mau berusaha mengerjakan soal dan malas Beberapa siswa melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal tes diagnostik disebabkan dari dalam diri siswa itu sendiri yang tidak mau untuk mengerjakan soal tes tersebut. Hal tersebut membuat siswa salah dalam menjawab soal maupun membuat siswa tidak menjawab soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
Kesulitan belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktorfaktor tersebut dapat diketahui dari hasil wawancara dengan guru dan siswa seperti terlihat pada saat wawancara dengan guru pada tanggal 1 April 2016 dan dengan siswa pada tanggal 24 Maret 2016, 29 Maret 2016 dan 1 April 2016. Dari hasil wawancara diperoleh beberapa faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran. Faktor tersebut meliputi faktor internal yang menjadi penyebab kesulitan dalam mengerjakan sial matematika materi luas dan keliling lingkaran. Faktor internal penyebab kesulitan belajar matematika sebagai berikut. 1.
Kemampuan intelektual siswa Kemampuan intelektual siswa adalah salah satu faktor yang membuat siswa mengalami kesulitan belajar matematika. Kemampuan intelektual sering diartikan sebagai kecerdasan (Sugihartono, 2007:40). Apabila kemampuan siswa atau kecerdasannya rendah, maka siswa akan mengalami
kesulitan
dalam
memahami
soal,
kesulitan
dalam
memecahkan masalah dalam soal dan kesulitan dalam menyelesaikan soal. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran matematika pada tanggal 1 April 2016, guru mata pelajaran matematika mengatakan bahwa kemampuan intelektual siswa kelas VIII E rata-rata sedang, ada yang tinggi namun ada juga yang cukup rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
2.
Cara belajar siswa Cara belajar siswa yang kurang disiplin dan cuek membuat siswa tidak memahami dan sering melewatkan materi yang dijelaskan oleh guru. Hal tersebut tentu membuat siswa kesulitan untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Cara belajar yang tidak memperhatikan dalam mengikuti pelajaran adalah salah satu ciri siswa berkesulitan belajar (Sugihartono, 2007:155). Berdasarkan pernyataan guru mata pelajaran, sikap yang acuh tersebut sering diperlihatkan siswa berkesulitan belajar dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari. Peneliti
:”Bu, bagaimana tingkah laku siswa kalau sedang pelajaran?
Guru
Memperhatikan tidak?”
:”Kalau anak-anak yang nilainya jelek-jelek ini ya sibuk sendiri mbak kalau pas pelajaran. Kalau diminta diam memperhatikan ya diam beberapa menit habis itu ya sudah balik ramai lagi.
Secara keseluruhan, masing-masing siswa memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Ada siswa dengan cara belajar yang kurang disiplin dan ada pula siswa yang cara belajarnya disiplin. Cara belajar siswa yang kurang disiplin juga didukung dengan hasil wawancara siswa yang mengalami kesulitan belajar. Peneliti
:“Apakah kamu cepat merasa bosan pada saat belajar?”
S29
:“Iya mbak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Peneliti
:“Berapa lami kamu biasanya belajar dirumah?”
S29
:“Tidak pernah mbak, Cuma kalau mau ada ulangan aja belajar”
3.
Motivasi belajar Motivasi belajar yang rendah merupakan salah satu faktor yang membuat siswa mengalami kesulitan belajar. Siswa yang motivasi belajarnya rendah membuat tidak semangat untuk belajar dan enggan untuk mempelajari materi pelajaran. Hal ini terbukti dengan adanya siswa yang mengaku bahwa ia tidak merasa sedih walaupun nilai ulangannya jelek, dan tidak berusaha memperbaiki supaya mendapat nilai lebih bagus. Peneliti
:“Bagaimana perasaan mu, jika kamu mendapat nilai jelek saat ulangan?“
S29
:“Biasa aja sih mbak“
Peneliti
:“Kamu gak pengen mendapat nilai yang bagus gitu?“
S29
:“Ya pengen lah mbak“
Peneliti
:“Nah, lalu kamu pelajar lagi gak materi yang dipakai habis ulangan?“
S29
:“Enggak, males belajar“
Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tersebut tidak memiliki motivasi belajar yang kuat untuk memperbaiki nilainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
4.
Kebiasaan belajar Kebiasaan belajar masing-masing siswa berbeda-beda. Ada sebagian siswa yang lebih suka belajar sendiri dan sebagian siswa lain lebih suka belajar berkelompok. Waktu belajar siswa juga bermacammacam, ada yang terbiasa belajar pagi, pulang sekolah, dan malam hari. Hal tersebut terlihat dari hasil wawancara dengan siswa.
5.
Peneliti
:“Kamu lebih suka belajar sendiri atau berkelompok?“
S22
:“Belajar kelompok mbak“
Peneliti
:“Kenapa lebih suka belajar kelompok?”
S22
:“Soalnya ada temannya“
Peneliti
:“Kapan waktu belajar yang kamu suka?“
S22
:“Sore mbk, sekalian maen (sambil tertawa)“
Konsentrasi belajar Konsentrasi yang baik akan membuat siswa menjadi lebih mudah dalam memahami apa yang dipelajari. Sebaliknya, konsentrasi belajar tidak baik dan tidak bertahan lama membuat sedikit materi yang dapat terserap oleh siswa. Hal tersebut ditegaskan pula oleh guru mata pelajaran
yang
mengatakan
bahwa
siswa
berkesulitan
belajar
konsentrasinya hanya sebentar dan tidak memperhatikan dalam pelajaran, akibatnya siswa tersebut mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
Peneliti
:”Berapa lama sih bu siswa-siswa bisa konsentrasi belajar?”
Guru
:”Beda-beda mbak, kalau siswa yang nakal-nakal itu paling ya 10 menit itu udah paling lama. Kalau siswa yang agak anteng-anteng paling ya 20-30 menit nanti udah rame lagi kelasnya susah diatur.”
Konsentrasi belajar yang tidak lama juga diakui oleh beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar. Hal tersebut terlihat dari hasil wawancara dengan siswa. Peneliti
:“Seberapa lama kamu dapat konsentrasi dan fokus dalam belajar?”
S22
6.
:“Enggak tahu mbak, paling sekitar 15 menit”
Kemampuan mengingat Kemampuan mengingat siswa yang rendah adalah salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan belajar. Lerner dalam J. Tombokan Runtukahu & Selpius Kandou (2014:259) menyebutkan bahwa daya ingat anak-anak yang berkesulitan belajar sangat kurang. Hal tersebut membuat siswa kesulitan dalam mengingat rumus luas dan keliling lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Guru mata pelajaran menyebutkan bahwa siswa sulit dalam hafalan, sehingga untuk menghafal rumus atau materi pelajaran harus diulang-ulang supaya ingat. Peneliti
:”Kalau pas pelajaran siswa mudah nangkep ngak bu materi yang diberikan?”
Guru
:”Ya kalau pelajaran ngitung-ngitung ya lumayan mbak, tapi nak pas rumus-rumus banyak ya harus di ulangi beberapa kali biar siswa ingat.
Beberapa siswa juga mengakui bahwa ia sulit sekali mengingat rumus. Hal tersebut terlihat dari hasil wawancara dengan siswa. Peneliti
:“Kamu kesulitan tidak dalam mengingat materi matematika, khususnya luas dan keliling lingkaran?”
S22
:“Iya mbak, biasanya yang paling sering lupa rumusnya malah kadang-kadang terbalik rumusnya”
7.
Kesehatan tubuh Berdasarkan penuturan guru mata pelajaran, seluruh siswa kelas VIII E tidak ada yang mengalami gangguan kesehatan tubuh. Hasil wawancara dengan siswa tidak ada yang mengakui bahwa mereka mengalami gangguan kesehatan. Peneliti
:“Kamu memiliki masalah dengan kesehatan tubuh tidak?“
S30
:“Enggak mbak, aku sehat“
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Peneliti
:“Kalau teman-teman kamu ada yang memiliki masalah dengan kesehatan tubuh tidak?“
S30 8.
:“Enggak“
Kemampuan pengindraan ada yang terganggu Pengindraan yang terganggu dialami oleh beberapa siswa terutama indra penglihatan. Hal tersebut terbukti dengan hasil wawancara siswa yang mengaku memiliki gangguan penglihatan. Peneliti
:“Apakah kamu memiliki masalah dengan alat indra?“
S30
:“Iya mbak, aku minus”
Peneliti
:”Jadi itu kamu pakai kaca mata minus? Minus berapa?”
S30
3
: “yang kanan 4 yang kiri 1.”
3. Rekomendasi Pemecahan Kesulitan Belajar Kemungkinan cara memecahkan kesulitan belajar siswa menurut Abin Syamsuddin Makmun (2009:334-334) adalah sebagai berikut. a.
Kelemahan yang bersumber pada kurikulum dan sistem pengajaran, maka perlu diadakan pengajaran khusus sebagi pengayaan dan penyembuhan sampai pengetahuan dan keterampilan dasar serta polapola belajar yang sesuai terpenuhi dan dikuasai oleh siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
b.
Kelemahan yang bersumber pada guru maka perlu adanya metode mengajar yang inovatif dan mempermudah siswa.
c.
Kelemahan yang bersumber pada diri siswa sendiri seperti sikap, kebiasaan, minat atau motivasi belajar tertentu, termasuk guru dan lingkungannya, maka kemungkinan mengatasinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Sikap, minat dan motivasi akan dapat diubah dengan menciptakan kondisi yang mendukung belajar serta menggunakan srtategi belajar yang inovatif. Menurut pendapat Sugihartono (2007:170), bantuan untuk mengatasi
kesulitan belajar yaitu program remedial atau pengajaran perbaikan, layanan bimbingan dan konseling, program referral yaitu mengirim peserta didik kepada ahli yang berkompeten dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik. Maka berdasarkan hal tersebut, kasus kesulitan belajar matematika materi luas dan keliling lingkaran yang terjadi di kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom kemungkinan dapat diatasi melalui program remedial serta layanan bimbingan konseling. Apabila kesulitan belajar matematika begitu berat dan belum juga teratasi maka program referral dapat dilakukan untuk membantu guru mengatasi masalah kesulitan belajar matematika materi luas dan keliling lingkaran. Mengacu pada hasil tes diagnostik, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan belajar matematika pada materi luas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
keliling lingkaran. kesulitan belajar masing-masing siswa di kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom berbeda-beda tingkatannya. Berdasarkan wawancara dengan siswa tentang upaya memecahkan masalah kesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran sebagai berikut. a.
Siswa membentuk kelompok belajar di rumah untuk mendiskusikan materi bersama-sama
b.
Siswa mendatangkan guru privat untuk memperdalam materi yang diberikan disekolah.
c.
Siswa mengikuti les tambahan di lembaga bimbingan
d.
Siswa bertanya kepada kakak atau orangtua tentang materi yang belum dipahami. Adapun wawancara dengan guru mata pelajaran matematika tentang
upaya memecahkan masalah kesulitan belajar matematika pada materi luas dan keliling lingkaran menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut. a.
Kegiatan remidi bagi siswa yang belum mencapai KKM
b.
Mengupayakan variasi metode pembelajaran
c.
Penggunaan media pembelajaran yang menarik Menurut Siti (2010:98) Langkah-langkah yang seharusnya dilakukan
seorang guru jika mengetahui siswa memiliki kesulitan dalam belajar matematika adalah : a.
Melakukan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
b.
Membimbing siswa yang mengalami kesulitan belajar
c.
Memberikan remedial kepada siswa yang berkesulitan belajar
d.
Menjadi konselor yang baik bagi siswa yang berkesulitan belajar Langkah-langkah yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi kesulitan
siswa tergantung pada jenis kesalahan dan kesulitannya. Siswa yang mengalami kesulitan dalam mengingat rumus dan hitungan maka siswa memerlukan banyak latihan soal dan variasi soal yang berbeda supaya semakin terampil dalam mengerjakan soal. Sedangkan untuk siswa yang kurang percaya diri dalam mengerjakan soal sebaiknya guru memberikan motivasi dan pengertian yang membantu siswa untuk lebih percaya diri dengan jawaban mereka sendiri. Selain itu untuk kesulitan yang bersumber pada diri siswa sendiri seperti sikap, kebiasaan, minat atau motivasi belajar, maka kemungkinan mengatasinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Sikap, minat dan motivasi dapat diubah dengan menciptakan kondisi yang mendukung belajar serta menggunakan srtategi belajar yang inovatif
C. Pembahasan 1. Berdasarkan dari analisis soal dan wawancara dengan siswa dapat diketahui bahwa kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal luas dan keliling lingkaran adalah : a. Kesulitan dalam mengingat rumus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
Kesulitan tersebut membuat siswa salah dalam mengerjakan soal bahkan ada siswa yang tidak mengerjakan soal. Kesulitan siswa tersebut terlihat dari wawancara dengan siswa sebagai berikut. P : “Nomor 1 kok nggak pake rumus untuk luas lingkaran, terus tahu jawaban seperti ini dari mana?” (menunjuk bagian yang dimaksud) S29: “Aku lupa rumus luasnya mbak kemarin, aku juga nggak belajar.” b. Siswa sulit dalam perhitungan Kesulitan dalam perhitungan juga masih dialami oleh salah satu siswa yang membuat siswa kesulitan mengerjakan soal yang membuat siswa tidak mengerjakan. P : “Untuk nomor 2 kenapa tidak dikerjakan?” S : “Aku nggak ngerti mbak gimana cara ngerjainnya.” c. Siswa malas dalam mengerjakan soal Siswa merasa malas mengerjakan soal juga menjadi salah satu kesulitan yang dialami oleh siswa. Pada saat wawancara dengan siswa ada siswa yang mengaku malas dalam mengerjakan soal terlihat dari wawancara sebagai berikut. P : “Kenapa tidak dikerjakan sendiri?” S30 : “Males mbak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
d. Siswa tidak mau berusaha mengerjakan soal Dari hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa ada siswa yang tidak mau berusaha dalam mengerjakan soal. Siswa tersebut setelah merasa soalnya susah lalu tidak mau mengerjakan soal tersebut. P : “Nomor 3 juga tidak dikerjakan kenapa? S22 : “Nggak bisa mbak, susah sih soalnya.” 2. Berdasarkan wawancara dengan siswa dan guru, diketahui penyebab siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal tentang luas dan keliling lingkaran adalah : a. Kemempuan intelektual siswa Kemampuan intelektual siswa yang beragam juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar terutama siswa yang mempunyai kemempuan intelektual rendah. Peneliti :”Bagaimana kemampuan intelektual siswa kelas VIII E?” Guru
:”Sedang, dianggap rata-rata karena ada yang kurang dan ada yang tinggi.”
b. Cara belajar siswa Cara belajar siswa juga dapat menjadi faktor kesulitan belajar siswa. Siswa yang tidak mau memperhatikan saat pelajaran membuat siswa tidak memahami pelajaran. Menurut guru cara belajar siswa yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
memperhatikan lebih diperlihatkan oleh siswa yang sering mendapatkan nilai jelek. Kebiasaan siswa yang tidak pernah belajar di rumah juga salah satu cara belajar siswa yang tidak baik. Peneliti
:”Bu,
bagaimana
tingkah
laku
siswa
kalau
sedang
pelajaran? Memperhatikan tidak?” Guru
:”Kalau anak-anak yang nilainya jelek-jelek ini ya sibuk sendiri mbak kalau pas pelajaran. Kalau diminta diam memperhatikan ya diam beberapa menit habis itu ya sudah balik ramai lagi.
P
: “Berapa lama kamu biasanya belajar di rumah?”
S29
: “Tidak pernah, kalau mau ada ulangan aja belajar.”
c. Motivasi belajar Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah membuat siswa enggan untuk mengulang pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya. P
: “ Kamu sering mengerjakan soal latihan yang diberikan tidak?”
S29
: “Enggak mbak.”
Siswa juga merasa biasa saja saat mendapat nilai jelek dan tidak mau berusaha memperbaikai nilai. P
:“Bagaimana perasaan mu, jika kamu mendapat nilai jelek saat ulangan?“
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
S29
:“Biasa aja sih mbak“
P
:“Kamu gak pengen mendapat nilai yang bagus gitu?“
S29
:“Ya pengen lah mbak“
P
:“Nah, lalu kamu pelajar lagi gak materi yang dipakai habis ulangan?“
S29
:“Enggak, males belajar“
d. Konsentrasi belaja Berdasarkan wawancara dengan guru konsentrasi belajar siswa hanya sebentar setelah itu siswa kembali ramai. Salah satu siswa juga mengaku bahwa ia tidak bisa konsentrasi lama saat belajar. Peneliti
:”Berapa lama sih bu siswa-siswa bisa konsentrasi belajar?”
Guru
:”Beda-beda mbak, kalau siswa yang nakal-nakal itu paling ya 10 menit itu udah paling lama. Kalau siswa yang agak antenganteng paling ya 20-30 menit nanti udah rame lagi kelasnya susah diatur.”
Peneliti
:“Seberapa lama kamu dapat konsentrasi dan fokus dalam belajar?”
S22
:“Enggak tahu mbak, paling sekitar 15 menit”
e. Kemampuan mengingat Kemampuan mengingat yang rendah juga menjadi penyebab siswa kesulitan dalam belajar. Untuk membuat siswa hafal guru harus mengulang-ulang pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
Peneliti
:”Kalau pas pelajaran siswa mudah nangkep ngak bu materi yang diberikan?”
Guru
:”Ya kalau pelajaran ngitung-ngitung ya lumayan mbak, tapi nak pas rumus-rumus banyak ya harus di ulangi beberapa kali biar siswa ingat.”
f. Kesehatan tubuh Kesehatan tubuh siswa menurut pendapat guru semuanya baik-baik saja tidak ada masalah. Salah satu siswa juga menyatakan bahwa semua siswa baik tidak ada masalah dengan kesehatan tubuh. P
:“Kamu memiliki masalah dengan kesehatan tubuh tidak?“
S30
:“Enggak mbak, aku sehat“
P
:“Kalau teman-teman kamu ada yang memiliki masalah dengan kesehatan tubuh tidak?“
S30
:“Enggak“
g. Kemampuan penginderaan yang terganggu Penginderaan yang terganggu dialami oleh beberapa siswa salah satunya siswa yang masuk dalam lima nilai terendah. P
:“Apakah kamu memiliki masalah dengan alat indra?“
S30
:“Iya mbak, aku minus”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
3. Rekomendasi pemecahan masalah kesulitan belajar Rekomendasi dalam pemecahan masalah kesulitan belajar siswa dapat dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan kesulitan yang dialami siswa. Berdasarkan pendapat ahli dan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran kemungkinan cara mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa sesuai dengan sifat permasalahannya sebagai berikut: a.
Kesulitan mengingat rumus Siswa yang kesulitan dalam mengingat rumus diberikan banyak latihan supaya siswa nantinya hafal rumus apa yang harus dipakai dalam menyelesaikan soal. Selain itu guru harus lebih inovalif dan kreatif dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga siswa bisa dengan mudah menangkap atau menerima materi dengan baik.
b.
Kesulitan dalam perehitungan Siswa yang masih mengalami kesulitan dalam menghitung seharusnya diberikan bimbingan tentang bagaimana langkah-langkah dalam menghitung yang benar. Selain itu guru juga dapat memberikan banyak latihan supaya siswa dapat lebih terampil dalam menghitung.
c.
Siswa malas dan tidak mau berusaha dalam mengerjakan soal Siswa yang malas dan tidak mau berusaha dalam mengerjakan soal sebaiknya diberikan bimbingan konseling untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab siswa malas dan tidak mau berusaha dalam mengerjakan soal. Selain itu, guru juga dapat memberikan motivasi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
motivasi yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga siswa mau mencoba dan berusaha dalam mengerjakan soal yang diberikan.
Saat
pembelajaran
guru
dapat
melakukan
metode
pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tidak merasa bosan. Bantuan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa juga dapat dilakukan kegiatan remidi bagi siswa yang belum mencapai KKM dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik. D. Keterbatasan Penelitian Peneliti merasa kurang mendapatkan penyebab-penyebab kesulitan siswa kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom dalam mengerjakan soal secara spesifik. Hal ini disebabkan karena peneliti hanya mengidentifikasi jenis kesulitan siswa hanya dari analisis kesalahan siswa dalam penyelesaian soal-soal, peneliti tidak melakukan observasi pembelajaran luas dan keliling lingkaran karena sudah selesai materi pada saat penelitian, peneliti hanya observasi daftar nilai siswa yang akan diteliti berdasarkan hasil wawancara dengan guru, keterbatasan waktu yang diberikan guru mata pelajaran dalam melaksanakan penelitian serta pada saat wawancara siswa penelitia kurang mendalam dalam memberi pertanyaan sehingga hanya dijawab singkat-singkat oleh siswa. Selain itu peneliti hanya memberikan rekomendasi dan tidak ikut serta melakukan tindak lanjut untuk mengatasi kesulitan belajar kepada guru untuk mengatasi masalah kesulitan belajar matematika materi luas dan keliling lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut ini. 1. Kesulitan yang dialami siswa pada pelajaran matematika pada materi luas dan keliling lingkaran dikelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom adalah a)
Kesulitan dalam mengingat rumus.
b) Kesulitan dalam menghitung c)
Siswa malas dalam mengerjakan soal
d) Siswa tidak mau berusaha mengerjakan soal sendiri. 2. Faktor-faktor internal yang menyebabkan kesulitan belajar matematika materi luas dan keliling lingkaran pada kelas VIII E SMP Negeri 2 Jatinom adalah kemampuan intelektual, cara belajar, motivasi belajar, kebiasaan belajar, konsentrasi belajar, kemampuan mengingat, kesehatan tubuh, kemampuan penginderaan yang terganggu. 3. Rekomendasi pemecahan masalah kesulitan belajar materi luas dan keliling lingkaran adalah:
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
a)
Memberikan banyak latihan supaya siswa nantinya hafal rumus apa yang harus dipakai dan terampil menghitung dalam menyelesaikan soal
b) Melakukan pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang dapat mendukung siswa dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran tersebut maka siswa tidak akan cepat merasa bosan. c)
Guru memberikan layanan bimbingan bagi siswa yang berkesulitan belajar. Siswa yang malas dan tidak mau berusaha mengerjakan soal diberikan motivasi-motivasi supaya mau untuk mencoba dan berusaha mengerjakan soal yang diberikan nantinya.
d) Mengadakan kegiatan remidial bagi siswa yang belum mencapai batas tuntas KKM.
B. Saran 1. Bagi siswa a. Siswa hendaknya memiliki semangat dan motivasi belajar yang lebih tinggi dengan cara belajar yang disiplin terutama pada mata pelajaran matematika materi luas dan keliling lingkaran. b. Siswa hendaknya meningkatkan kemampuan belajar dengan lebih rajin mengulang materi yang diajarkan guru serta aktif berlatih mengerjakan variasi soal matematika pada materi luas dan keliling lingkaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
2. Bagi guru mata pelajaran matematika a. Guru perlu membangkitkan semangat dan motivasi siswa terutama dalam pelajaran matematika materi luas dan keliling lingkaran. b. Guru perlu memberikan penjelasan yang lebih mendalam dengan menggunakan media pembelajaran untuk mempermudah dan memberi pemahaman konsep matematika materi luas dan keliling lingkaran kepada siswa. c. Guru dapat memberikan tambahan latihan soal matematika materi luas dan keliling lingkaran dengan variasi soal lebih banyak supaya siswa mendapat pengalaman belajar lebih. d. Guru sebaiknya memberikan bimbingan khusus terhadap siswa yang berkesulitan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mulyono. 2004. Pendidilan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta : Depdikbud dan Rineka Cipta Abin Syamsudin Makmun. 2005. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Ahmadi, Abu dan Widodo S. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rienika Cipta Ariawan, I Putu Wisna. 2014. Geometri Bidang. Yogyakarta : Graha Ilmu Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rienika Cipta Hadar, dkk.1987. An Empiral Clasification Model for Error in High School Mathematics. Journal for Research in Mathematics Education. J. Tombokan Runtukuha dan Selpius Kandou. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media Muhibbin Syah. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Bimbingan Terhadap Kesulitan Belajar Khusus. Yogyakarta : Nuha Litera. Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Partowisastro, Koestoer. 1983. Dinamika Dalam Psikologi Pendidikan. Jakarta : Erlangga Ruseffendi, E.T. 1989.Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru. Bandung.: Tarsito Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta Sholeh. 1998. Pokok-Pokok Pengajaran Matematika Disekolah. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suryani. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika Siswa dan Solusi Dengan Pembelajaran Remidial. Journal for Research in Mathematics Education Wakitri, dkk. 1998. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta : Universitas Terbuka. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT. Grasindo. Walpole, Ronald E. 1988. Pengantar Statistika. Jakarta : PT. Gramedia.
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
LEMBAR SOAL TES DIAGNOSIS LUAS DAN KELILING LINGKARAN Sekolah
: SMP Negeri 2 Jatinom
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: VII / 2
Tahun Pelajaran
: 2015 / 2016
Alokasi Waktu
: 50 menit
Keperluan Penulisan Soal
: Pengambilan data skripsi
Jumlah Soal
:4
Bentuk Soal
: Uraian
Materi
: Luas dan Keliling Lingkaran
Standar Kompetensi
: Menentukan unsur, bagian lingkaran serta
ukurannya
Kompetensi Dasar
: Menghitung keliling dan luas lingkaran
Indikator
: Peserta didik mampu menghitung keliling dan luas lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Petunjuk : Kerjakan soal berikut dengan lengkap dan jelas ! 1. Hitunglah luas dan keliling lingkaran yang mempunyai panjang diameter 15 cm ! 2. Hitunglah keliling lingkaran yang luasnya 1.256 cm2 dengan π = 3,14 ! 3.
Sebuah persegi terletak tepat di dalam sebuah lingkaran. Jika persegi tersebut memiliki panjang sisi 14 cm, tentukan panjang jari-jari dan luas lingkaran yang diarsir
4. Sebuah taman memiliki bentuk lingkaran dengan diameter 70 meter. Jika di sekeliling taman tersebut ditanami pohon dengan jarak antar pohon 10 meter maka berapa banyak pohon yang harus ditanam di taman tersebut !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
JAWABAN SOAL TES DIAGNOSIS
1. Luas dan keliling lingkaran
luas lingkaran = πr 2
luas =
= 3,14 × (7,5 cm)2
=
atau
= 176,63 cm2
1 4 1
πd2 × 3,14 × (15 cm)2
4
= 176,63 cm2
keliling lingkaran = πd
keliling lingkaran = 2πr
= 3,14 × 15 cm = 47,1 cm
atau
= 2 × 3,14 × 7,5 cm = 47,1 cm
2. Keliling lingkaran
Luas lingkaran = 1.256 cm2, maka L = 1256 luas lingkaran = πr 2 1.256 cm2 = 3,14 × r 2 r 2 = 1.256 cm2 ÷ 3,14
luas lingkaran = 1.256 cm2 =
4
4
πd2
× 3,14 × d2
atau d2 = (1.256 cm2 × 4) ÷ 3,14
r 2 = 400 cm2
d2 = 1600 cm2
r = √400 cm2
d = √1600 cm2
r = 20 cm
d = 40 cm
Keliling lingkaran = 2πr
Keliling lingkaran = πd
= 2 × 3,14 × 20 cm = 125,6 cm
3.
1
1
Panjang diameter 𝐴𝐶 = √(𝐴𝐵 2 + 𝐵𝐶 2 )
atau
= 3,14 × 40 cm = 125,6 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
𝐴𝐶 = √(142 + 142 ) 𝐴𝐶 = √(196 + 196) 𝐴𝐶 = √(2 × 196) 𝐴𝐶 = 14√2 𝑐𝑚 Panjang jari-jari 1 𝐴𝑂 = 𝐴𝐶 2 𝐴𝑂 =
1 × 14√2 𝑐𝑚 2
𝐴𝑂 = 7√2 𝑐𝑚 Luas lingkaran 𝐿 = 𝜋𝑟 2 𝐿=
22 2 × (7√2) 7
𝐿 = 308 𝑐𝑚2 Luas persegi 𝐿 = 𝑠2 𝐿 = (14𝑐𝑚)2 𝐿 = 196𝑐𝑚2 Luas daerah yang diarsir L = L lingkaran – L persegi 𝐿 = 308 𝑐𝑚2 − 196𝑐𝑚2 𝐿 = 112 𝑐𝑚2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
4.
Keliling taman = πd =
22
× 70 m
7
= 220 m Banyak pohon = keliling taman : jarak pohon = 220 m ÷ 10 m = 22 pohon
RUBRIK PENILAIAN No Soal 1.
Skor 10 9 8
2. 3. 4.
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 =
6-7 5 3-4 2 1 0 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐬𝐤𝐨𝐫 × 𝟏𝟎𝟎 𝟒
Kriteria Jawaban lengkap Jawaban lengkap hasil akhir salah Jawaban dan proses pengerjaan benar tapi rumus salah Jawaban sebagian besar benar Jawaban benar setengah Jawaban sebagian besar salah Jawaban hanya rumus yang benar Jawaban salah Tidak dijawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
VALIDASI DAN RELIABILITAS SOAL DIAGNOSIS
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
identitas Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32
1a 10 2 8 10 10 2 8 10 10 1 2 1 10 8 10 8 8 9 2 1 2 2 1 10 10 8 2 8 10 2 2 2
1b 10 8 8 8 1 8 10 10 10 10 1 9 8 8 8 10 10 8 10 10 1 8 1 10 1 10 8 10 8 1 10 10
Skor 2 2 2 0 0 2 2 10 10 2 0 2 0 0 0 2 2 2 10 0 0 0 0 1 0 1 0 2 2 0 0 0 2
3 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1
4 10 10 0 10 10 10 10 10 0 0 10 0 10 0 10 10 10 10 0 0 10 0 0 10 10 5 5 10 0 0 10 10
Skor Total
𝑌2
32 23 17 28 24 23 39 40 23 11 16 11 29 17 31 30 31 38 12 11 14 10 4 31 22 24 17 31 18 4 22 25 708
1024 529 289 784 576 529 1521 1600 529 121 256 121 841 289 961 900 961 1444 144 121 196 100 16 961 484 576 289 961 324 16 484 625 18572
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
X 2
𝑋 XY
189 1573 5003
243 2191 5811
56 350 1808
20 20 455
200 1950 5495
𝑟𝑋𝑌
0,712783 0,433504 0,66474 0,084649 0,750024
𝜎2
14,27246 10,80371
∑ 𝜎2
55,06055
𝜎2 𝑇
90,85938
𝑟11
0,406712
7,875 0,234375
21,875
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
LEMBAR SOAL TES DIAGNOSIS LUAS DAN KELILING LINGKARAN Sekolah
: SMP Negeri 2 Jatinom
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: VII / 2
Tahun Pelajaran
: 2015 / 2016
Alokasi Waktu
: 50 menit
Keperluan Penulisan Soal
: Pengambilan data skripsi
Jumlah Soal
:4
Bentuk Soal
: Uraian
Materi
: Luas dan Keliling Lingkaran
Standar Kompetensi
: Menentukan unsur, bagian lingkaran serta
ukurannya
Kompetensi Dasar
: Menghitung keliling dan luas lingkaran
Indikator
: Peserta didik mampu menghitung keliling dan luas lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Petunjuk : Kerjakan soal berikut dengan lengkap dan jelas ! 1. Hitunglah luas dan keliling lingkaran yang mempunyai panjang diameter 15 cm ! 2. Hitunglah keliling lingkaran yang luasnya 1.256 cm2 dengan π = 3,14 ! 3.
Tentukan luas daerah yang diarsir pada bangun disamping !
4. Sebuah taman memiliki bentuk lingkaran dengan diameter 70 meter. Jika di sekeliling taman tersebut ditanami pohon dengan jarak antar pohon 10 meter maka berapa banyak pohon yang harus ditanam di taman tersebut !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
JAWABAN SOAL TES DIAGNOSIS
1. Luas dan keliling lingkaran
luas lingkaran = πr 2
luas lingkaran =
= 3,14 × (7,5 cm)2
atau =
= 176,63 cm2 keliling lingkaran = πd = 3,14 × 15 cm
1 4
1 4
πd2
× 3,14 × (15 cm)2
= 176,63 cm2 keliling lingkaran = 2πr = 2 × 3,14 × 7,5 cm
atau
= 47,1 cm
= 47,1 cm
2. Keliling lingkaran
Luas lingkaran = 1.256 cm2, maka L = 1256 luas lingkaran = πr 2 1.256 cm2 = 3,14 × r 2
luas lingkaran = 1.256 cm2 =
1 4
1 4
πd2
× 3,14 × d2
r 2 = 1.256 cm2 ÷ 3,14 atau d2 = (1.256 cm2 × 4) ÷ 3,14 r 2 = 400 cm2
d2 = 1600 cm2
r = √400 cm2
d = √1600 cm2
r = 20 cm
d = 40 cm
Keliling lingkaran = 2πr
Keliling lingkaran = πd
= 2 × 3,14 × 20 cm = 125,6 cm
3.
atau
= 3,14 × 40 cm = 125,6 cm
Luas daerah yang diarsir Luas daerah yang diarsir dapat dicari menggunakan Luas trapesium - luas lingkaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
luas trapesium =
jumlah sisi sejajar × t 2
=
(21 + 35) × 14 2
=
56 × 14 2
=
784 2
= 392 luas lingkaran = πr 2 =
22 × 3,52 7
= 38,5 cm2 Luas gabungan = 392 cm² - 38,5 cm² = 353,5 cm² 4.
Keliling taman = πd =
22 7
× 70 m
= 220 m Banyak pohon = keliling taman : jarak pohon = 220 m ÷ 10 m = 22 pohon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
RUBRIK PENILAIAN No Soal 1.
Skor 10 9 8
2. 3. 4.
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 =
6-7 5 3-4 2 1 0 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐬𝐤𝐨𝐫 × 𝟏𝟎𝟎 𝟒
Kriteria Jawaban lengkap Jawaban lengkap hasil akhir salah Jawaban dan proses pengerjaan benar tapi rumus salah Jawaban sebagian besar benar Jawaban benar setengah Jawaban sebagian besar salah Jawaban hanya rumus yang benar Jawaban salah Tidak dijawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
DAFTAR NILAI TES DIAGNOSIS SISWA
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
identitas Siswa S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 S16 S17 S18 S19 S20 S21 S22 S23 S24 S25 S26 S27 S28 S29 S30 S31 S32
1a 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 10 1 1 9 9 10 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2
1b 8 1 8 8 1 8 10 10 10 10 1 9 8 8 8 10 10 8 10 10 1 8 1 10 1 10 8 10 8 1 10 10
Skor 2 2 2 0 0 2 2 2 2 0 0 2 0 0 0 2 2 2 2 0 0 0 0 1 0 1 0 2 2 0 0 0 2
3 0 1 3 0 1 3 10 3 3 3 1 1 3 0 3 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 0 10 0 0 0 3
4 10 10 0 10 10 10 10 10 0 0 10 0 10 0 10 10 10 10 0 0 10 0 0 10 10 5 5 10 0 0 10 10
Skor Total
Nilai
22 15 12 20 15 25 33 26 14 14 15 11 31 9 24 34 34 33 14 15 15 10 3 24 16 19 17 33 9 2 22 27
55 37,5 30 50 37,5 62,5 82,5 65 35 35 37,5 27,5 77,5 22,5 60 85 85 82,5 35 37,5 37,5 25 7,5 60 40 47,5 42,5 82,5 22,5 5 55 67,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
P
: “Selamat siang dik, gimana kemarin mengerjakan soal tesya?”
S14
: ”Selamat siang mbak, lumayan mbak.”
P
: “Lumayan apa? Mudah apa susah?”
S14
: “Susah mbak, soalnya aku Cuma bisa ngerjain 1 nomor.”
P
: “Kenapa susah kok susah? Bukannya sudah diajarin ya?”
S14
: “Udah sih mbak, tapi aku masih belum dong, sering kebalik-balik mbak rumusnya.”
P
: “Kenapa kemarin gak tanya sama bu guru”
S14
: (siswa tersenyum)
P
: “Yang kamu kerjakan nomor berapa? Nomor 1?
S14
: “Iya mbak.”
P
: ”Dhek, jawaban kamu yang nomor 1 kurang tepat, kamu tahu tidak kurang tepatnya dimana?”
S14
: “Oh iya mbak, aku salah disini.” (sambil menunjukkan bagian yang dimaksud). “Sama yang ini mbak panjang diameternya belum tak bagi 2, lupa mbak.”
P
: “Nah, untuk nomor 2-4 kenapa kosong tidak dijawab?”
S14
: “Aku bingung mbak gimana ngerjainnya.”
P
: “Rumusnya sama kan dhek?”
S14
: “Aku bingung mbak, kemarin kan aku nggak belajar.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
P
: “Kemarin kamu belajar nggak kemarin sebelum tes?”
S14
: “Enggak mbak, males mau belajar.”
P
: “Kenapa males? Kamu kalau dirumah sering belajar tidak? ”
S14
: “Capek mbak kemarin habis olahraga, ya belajar lah mbak kalau mau ada ulangan.” (sambil tersenyum)
P
: “Kalau dari materi ini kamu merasa bingung dimananya?”
S14
: “Aku tu sering lupa rumusnya mbak, banyak banget rumus yang dihafal.”
P
: “Tapi ini nomor 1 benar rumusnya.”
S14
: (siswa tersenyum). “Tapi aku lupa bagi diameternya mbak.”
P
: “Kamu kesulitan tidak dalam perhitungan matematika misalnya ngitung bilangan desimal gitu?”
S14
: “Kadang-kadang sih, apalagi kalau bilangannya banyak.”
P
: “Banyak gimana?”
S14
: “Ya, bilangan dibelakang koma banyak, mesti kurang teliti naruh tanda komanya.”
P
: “Jika diberi soal cerita, apakah kamu mengalami kesulitan untk mengubah dalam bentuk matematika?”
S14
: “Kadang-kadang mbak, apalagi kalau ceritanya panjang.”
P
: “Kenapa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
S14
: “Tambah susah.” (sambil tersenyum).
P
: “Apakah kamu cepat merasa bosan pada saat belajar?”
S14
: “Iya, cepat bosan soalnya beljar sendiri nggak ada teman.”
P
: “Kalau disuruh milih lebih suka belajar sendiri apa ada teman?”
S14
: “Ada temen lah, soalnya ada teman yang diajak ngobrol.”
P
: “Memangnya kalau dirumah kamu sendiri?”
S14
: “Enggak, ada adek tapi masih kecil.”
P
: “Berapa lama kamu biasanya belajar di rumah?”
S14
:”Ya nggak tentu mbak, kadang-kadang ya 15 menit kadang-kadang 30 menit.”
P
: “Kadang-kadang nggak belajar?”
S14
: “iya.” (sambil tersenyum)
P
: “Bagaimana perasaan mu jika kamu mendapat nilai jelek saat ulangan?”
S14
: “Biasa aja sih mbak?”
P
: “Memangnya tidak dimarahi sama orang tua?”
S14
: “Ya paling dimarahi bentar.”
P
: “Kamu ada masalah kesehatan tubuh apa alat indera nggak?”
S14
: “Enggak ada, aku masih normal mbak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
P
: “Selamat siang dik, gimana kemarin mengerjakan soal tesya?”
S22
: ”Selamat siang mbak, sulit mbak.”
P
: “Sulit?”
S22
: “Iya mbak.”
P
: “Kenapa bisa sulit? Bukannya sudah diajarin ya?”
S22
: “Ya sudah”
P
: “Terus sulitnya dimana?”
S22
: (siswa hanya tersenyum)
P
: “Dhek, rumus luas lingkaran apa?”
S22
: “𝜋 × 𝑟 2 mbak.”
P
: “Itu kalau diketahui panjang jari-jari, kalau yang diketahui panjang diameter?”
S22
: “4 × 𝜋 × 𝑑 2 .”
P
: ”Nah itu tahu, kok jawaban mu kemarin salah?”
S22
: “Kemarin aku nyontek (menyebutkan nama) kok mbak.”
P
: “Kenapa tidak mengerjakan sendiri padahal kamu bisa?”
S22
: “Nggak papa.”
P
: “Padahal kalau kamu ngerjain sendiri pasti bener?”
S22
: “Belum tentu lah.”
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
P
: “Belum tentu gimana? Ini kamu bener rumusnya.”
S22
: “Sekarang, nak kemarin ya belum tentu lah.”
P
: “Untuk nomor 2 kenapa tidak dikerjakan?”
S22
: “Aku nggak ngerti mbak gimana cara ngerjainnya, yang lain juga tidak mengerjakan. Aku kan cuma nyontek.”
P
: “Sekarang kamu sudah tahu rumusnya, ya sudah tinggal memasukkan data yang diperoleh kedalam rumus coba deh dikertas ini.” (sambil memberikan kertas kosong).
S22
: (mencoba mengerjakan). “Udah, terus gimana?”
P
: “Ya sudah tinggal dihitung biasa.”
S22
: “Gini mbak?” (sambil menunjuk bagian yang dimaksud).
P
: “Iya, bagaimana udah ngerti? Kalau udah ngerti diselesaikan!”
S22
: “Iya mbak nanti dirumah.”
P
: “Nomor 3 juga tidak dikerjakan kenapa?
S22
: “Nggak bisa mbak, susah sih soalnya.”
P
: “Dibagian mananya yang susah?”
S22
: “Semuanya, (sebut nama) nggak ngerjain mbak yowes aku nggak ngerjain. Mbak kok trapezium masul lingkaran mbak?”
P
: “Kan variasi soal, Bu guru kan ya seperti itu tho ngasi soalnya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
S22
: “Tapi kan bu guru biasanya persegi apa persegi anjang.”
P
: “Ya kan sama aja tho dhek.”
S22
: “Tapi lebih gambang mbak.”
P
: “Ini jawaban nomor 4 benar tapi masih kurang lengkap, bisa dijelaskan 22 ini jumlah apa? dan darimana?”
S22
: “Itu jumlah pohon mbak mbak, kan yang ditanya jumlah pohon. Piye sih mbak’e ki.”
P
: “Terus kenapa
S22
: “Jangan Tanya aku mbak, tanya (sebut nama) yang mnerjain dia aku Cuma nyonto.”
P
: “Kalau menurutmu sekarang itu didapet dari mana?”
S22
: “Nak salah aja diguyu ya mbak.”
P
: “Iya.”
S22
: “Seko keliling dibagi jarak’e iki.”(sambil menunjuk soal).
P
: “Iki bisa.”
S22
: (siswa hanya tersenyum).
P
: “Kamu kalau belajar dirumah merasa cepat bosan nggak?”
S22
: “Iya lah mbak.”
P
: “Biasanya berapa lama kamu dapat konsentrasi dan focus dalam belajar?”
S22
: “Enggak tahu mbak., paling sekitar 2 jam.”
220 10
?”
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
P
: “Belajarnya setiap hari apa enggak?”
S22
: “Enggak, biasanya nak ada ulangan apa ada PR.”
P
: “Selain itu?”
S22
: “Enggak.” (sambil tersenyum).
P
: ”Gimana perasaan mu kalau mendapat nilai jelek seperti ini?”
S22
: “Biasa aja.”
P
: “Kamu nggak takut dimarahin?”
S22
: “Ya takut.”
P
: “Kamu lebih suka belajar sendiri atau kelompok?”
S22
: “Belajar kelompok mbak”
P
: “Kenapa lebih suka belajar kelompok?”
S22
: “Soalnya ada temannya.”
P
: “Kapan waktu belajar yang kamu suka?”
S22
: “Sore mbak, sekalian maen.”(sambil tertawa)
P
: “Kamu mempunyai masalah dengan kesehatan tubuh nggak?”
S22
: “Enggak mbak.”
P
: “Dengan alat indera?”
S22
: “Enggak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
P
: “Selamat siang dik, gimana kemarin mengerjakan soal tesnya?”
S23
: ”Selamat siang mbak, sulit mbak.”
P
: “Sulit?”
S23
: “Iya mbak.”
P
: “Kenapa kok bisa sulit? Apa kamu gak belajar?”
S23
: “Iya mbak.” (samba tersenyum).
P
: “Sudah dikasih tahu kalau mau ada tes kan sama bu guru?
S23
: “Iya, sudah.”
P
: “Menurut mu materi luas dan keliling lingkaran mudah dipahami nggak?”
S23
: “Lumayan lah mbak.”
P
: “Lumayan apa? Sulit apa mudah?
S23
: “Lumayan mudah.”
P
: “Tapi kok kemarin jawabannya salah semua?”
S23
: (siswa tersenyum).
P
: “Dhek, nomor 1 kok nggak pake rumus? Terus tahu jawaban seperti ini dari mana?” (sambil menunjuk bagian yang dimaksud)
S23
: “Dari (sebut nama). Aku nggak bisa ngerjainnya soalnya lupa rumusnya mbak.”
P
: “Padahal sudah dijelasin kan sama bu guru?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
S23
: “Sudah.”
P
: “Nah, setahu mu rumus luas lingkaran apa?”
S23
: “Apa ya mbak?” (terlihat bingung)
P
: “Lha apa hayo? Diinger-inget.”
S23
: “Nggak tahu mbak lupa. Aku nggak belajar kok, ya nggak tahu. Tak liat buku sek Piye mbak?”
P
: “Nomor 2-4 kenapa tidak dikerjakan?
S23
: “Andani aku ki gor nyontek kk. Piye sih mbk’e ki. Nak (sebut nama) ra ngarap aku yo ra ngarap.”
P
: “Kalau di rumah apa di sekolah kamu sering mengerjakan soal latihan nggak?”
S23
: “Kadang-kadang.”
P
: “Orang tua di rumah sering menyuruh untuk belajar nggak
S23
: “Iya.”
P
: “Terus kalau belajar kamu cepat merasa bosan nggak?”
S23
: “Iya bosen banget malah.”
P
: “Kalau kamu dapet nilai jelek kamu sedih nggak?
S23
: “Enggak, sedih ngapa.”
P
: “Kamu lebih suka belajar sendiri apa kelompok?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
S23
: “Kelompok lah mbak, temennya banyak.”
P
: “Berapa lama kamu bisa konsentrasi belajar?”
S23
: “Nggak tentu mbak, paling 15 menit.”
P
: “Kamu kesulitan nggak dalam mengingat materi luas dan keliling lingkaran?”
S23
: “Iya mbak, aku susah hafal.”
P
: “Kamu punya masalah kesehatan tubuh nggak?
S23
: “Enggak mbak.”
P
: “Kalau gangguan alat indera?”
S23
: “Enggak juga.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
P
: “Selamat siang dik, gimana kemarin mengerjakan soal tesnya?”
S29
: ”Selamat siang mbak, susah mbak.”
P
: “Kenapa kok susah?”
S29
: “Lha belum dong kok.” (sambil tersenyum).
P
: “Kenapa kemarin waktu pelajaran tidak bertanya?”
S29
: “Takut mbak.”
P
: “Takut kenapa?”
S29
: “Ya nggak papa.”
P
: “Nomor 1 kok nggak pake rumus untuk luas lingkaran, terus tahu jawaban seperti ini dari mana?” (menunjuk bagian yang dimaksud)
S29
: “Aku lupa rumus luasnya mbak kemarin, aku juga nggak belajar.”
P
: “Lha terus tahu rumus keliling?”
S29
: “Rumus keliling aku nyonto mbak.” (sambil tersenyum)
P
: “Nomor 2-4 kenapa tidak dikerjakan?”
S29
: “Gak tahu gimana ngerjainnya.”
P
: “Sebelum tes nggak belajar ya?”
S29
: “Enggak, ngak masuk daftar nilai juga tho.”
P
: “Tapi kan buat latihan kalian.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
S29
: “Udah banyak latihan mbak.”
P
: “ Kamu sering mengerjakan soal latihan yang diberikan tidak?”
S29
: “Enggak mbak.”
P
: “Kenapa?”
S29
: “Banyak kegiatan mbak.”
P
: “Memang kegiatan apa?”
S29
: “Aku kan ikut balbalan mbak, ya ikut turnamen-turnamen.”
P
: “Berarti kalau udah capek nggak belajar?”
S29
: “Betul.”
P
: “Kalau mau ada ulangan?”
S29
: “Nak mau ada ulangan ya belajar tapi dikit.”
P
: “Apakah kamu cepat merasa bosan pada saat belajar?”
S29
: “Iya mbak.”
P
: “Berapa lama kamu biasanya belajar dirumah?”
S29
: “Tidak pernah, cumakalau mau ada ulangan aja belajar.”
P
:“Bagaimana perasaan mu, jika kamu mendapat nilai jelek saat ulangan?“
S29
:“Biasa aja sih mbak“
P
:“Kamu gak pengen mendapat nilai yang bagus gitu?“
S29
:“Ya pengen lah mbak“
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
P
:“Nah, lalu kamu pelajar lagi gak materi yang dipakai habis ulangan?“
S29
:“Enggak, males belajar“
P
: “Kalau belajar kamu lebih senang belajar sendiri apa kelompok?”
S29
: “Kelompok.”
P
: “Kenapa kelompok?”
S29
: “Banyak temennya kan lebih seru.”
P
: “Terus kapan waktu belajar yang kamu suka? Pagi, siang apa malam?”
S29
: “Malem.”
P
: “Itu belajar sendiri?”
S29
: “Iya.”
P
: “Berapa lama kamu dapat konsentrasi dan focus belajar?
S29
: “ Berapa ya mbak, 10 menit paling.”
P
: “Kamu memiliki masalah kesehatan tubuh tidak?”
S29
: “Enggak mbak.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
P
: “Selamat pagi dik, gimana kemarin mengerjakan soal tesnya?”
S30
: ”Selamat pagi mbak, susah mbak.”
P
: “Kenapa kok susah?”
S30
: “Soalnya sulit.”
P
: “Nggak belajar ya sebelum tes?”
S30
: “Enggak.”
P
: “Padahal sudah diberitahu kan kalau mau ada tes?”
S30
: “Sudah.”
P
: “Sudah dijelaskan juga kan kemarin materinya?”
S30
: “Sudah.”
P
: “Ok. Sekarang coba dilihat hasil pekerjaan kamu.’
S30
: “Diapakan mbak?”
P
: “Dhek, nomor 1 kenapa nggak pake rumus? Terus tahu jawaban seperti ini dari mana?”
S30
: “Aku nyonto mbak.”
P
: “Kenapa tidak dikerjakan sendiri?”
S30
: “Males mbak.”
P
: “Kalau sekarang menurutmu rumus luas lingkaran apa?”
S30
: “𝜋 × 𝑟 2 .”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
P
: “Kalau yang diketahui panjang diameter?”
S30
: “𝜋 × 𝑑2 .”
P
: “𝜋 × 𝑟 2 ? Yang bener?”
S30
: “Lha terus apa?”
P
: “Lha apa?
S30
: “gak tahu mbak lupa.”
P
: “kalau diketahui panjang jari-jari aj 𝜋 × 𝑟 2 masak diketahui panjang diameter 𝜋 × 𝑑2 juga. Ya panjang diameternya dibagi dua atau nak mau pake rumus 𝜋 × 𝑑 2 kamu bagi empat.”
S30
: “Oh iya deng mbak.”
P
: “Udah ingat sekarang?”
S30
: “Udah aku ki sok lali.”
P
: “Kalau keliling?”
S30
: “Lha apa mbak kalau keliling.”
P
: “Iya apa?”
S30
: “Ngga, rumus keliling apa?”
P
: “Apa hayo?”
S30
: “𝜋 × 𝑑 mbak.” (diberi tahu teman)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
P
: “Kalau udah tahu berarti nak disuruh ngejain lagi bisa?”
S30
: “Kapan mbak, aja saiki mbak selak jumatan.”
P
: “Ora. Ora saiki.”
S30
: “Apa meneh mbak?”
P
: “Terus nomor 2-4 nggak dikerjakan kenapa?”
S30
: “Kancane wingi yo ra do nggarap kok mbak.” (sambil senyum)
P
: “Lha itu kan yang lain, kamu kan ngerjain boleh.”
S30
: “Ra setia kawan lah mbak.”
P
: “Kamu kalau belajar sering ngrasa cepet bosen nggak?”
S30
: “iya lah mbak, mbak’e mesti yo ngono.”
P
: “Berapa lama kamu biasanya belajar dirumah?
S30
: “Tergantung ditunggu apa enggak.”
P
: “Yang nunggu siapa? Nak ditunggu kenapa?”
S30
: “Ditunggu bapak. Nak ditunggu ya lama mbak nak nggak ditunggu ya dilit.”
P
: “Nak, nggak ditunggu mesti nggak belajar.”
S30
: “Iya lah, bebas kok.”
P
: “Perasaan mu bagaimana kalau mendapat nilai jelek? Dimarahin nggak?”
S30
: “Biasa wae sih mbak. Nak nggak etahuan ya nggak dimarahin.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
P
: “Memangnya kamu tidak member tahu hasil ulangannya?”
S30
: “Nak elek ora, bong nak apik tak genahke.”
P
: “Terus kamu ulangin lagi nggak materi yang habis ulangan?”
S30
: “Enggak.”
P
: “Kalau belajar lebih suka sendiri apa kelompok?”
S30
: “Asline ya seneng nak kelompok, ngan aku mesti dewe nang ngomah .”
P
: “Kenapa tidak bareng teman?”
S30
: “Aku belajarnya malam mbak, ya ra oleh lungo lah.”
P
: “Seberapa lama kamu dapat konsentrasi dan fokus belajar?”
S30
: “Nggak tahu mbak, aku cebet bosen kok.”
P
: “Kira-kira berapa menit? 5? 10? 15? Apa 1 jam?”
S30
: “Piro ya, paling 15 menit.”
P
: “Kamu keulitan nggak mengingat materi matematika, khususnya luas dan keliling lingkaran?”
S30
: “Iya mbak, aku biasane lali nak wes ganti materi anyar. Apa meneh rumus-rumus.”
P
: “Kamu memiliki masalah dengan kesehtan tubuh tidak?
S30
: “Enggak mbak, aku sehat.”
P
: “Kalau teman-teman kamu ada yang memiliki masalah dengan kesehatan tubuh tidak?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
S30
: “Enggak.”
P
: “Apa kamu memiliki masalah dengan alat indera?”
S30
: “Iya mbak, aku minus.”
P
:”Jadi itu kamu pakai kaca mata minus? Minus berapa?”
S30
: “yang kanan 4 yang kiri 1, makane aku duduk di paling depan terus.”
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Peneliti
:”Bagaimana kemampuan intelektual siswa kelas VIII E?”
Guru
:”Sedang, dianggap rata-rata karena ada yang kurang dan ada yang tinggi.”
Peneliti
:”Bu, bagaimana tingkah laku siswa kalau sedang pelajaran?
Memperhatikan
tidak?” Guru
:”Kalau anak-anak yang nilainya jelek-jelek ini ya sibuk sendiri mbak kalau pas pelajaran. Kalau diminta diam memperhatikan ya diam beberapa menit habis itu ya sudah balik ramai lagi.
Peneliti
:”Bagaimana motivasi belajar siswa kelas VIII E?”
Guru
:”Kalau anak yang dapet nilai jelek itu motivasinya kurang mbak, namun selain anak yang mendapat nilai jelek itu cukup baik.”
Peneliti
:”Berapa lama sih bu siswa-siswa bisa konsentrasi belajar?”
Guru
:”Beda-beda mbak, kalau siswa yang nakal-nakal itu paling ya 10 menit itu udah paling lama. Kalau siswa yang agak anteng-anteng paling ya 20-30 menit nanti udah rame lagi kelasnya susah diatur.”
Peneliti
:”Kalau pas pelajaran siswa mudah nangkep ngak bu materi yang diberikan?”
Guru
:”Ya kalau pelajaran ngitung-ngitung ya lumayan mbak, tapi nak pas rumusrumus banyak ya harus di ulangi beberapa kali biar siswa ingat.”
Peneliti
:”Bagaimana Ibu mengajar materi matematika luas dan keliling lingkaran?”
Guru
:”Ya, ngajar biasa mbak, dijelasin terus anal latihan soal.”
Peneliti
:”Adakah remidi untuk siswa yang mendapat nilai kurang dari KKM?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
Guru
:”Ada, tapi enggak semua materi mbak. Sambil melihat materi juga mbak masih banyak yang belum dibahas apa enggak.”
Peneliti
:”Ada bimbingan khusus nggak bu untuk anak yang berkesulitan belajar?”
Guru
:”Ya kalau ada anak yang datang ya saya bantu kalau tidak ya bantuinnya sambil pelajaran dikelas aja.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147