04 Modul ke:
Dasar-dasar Logika Proposisi
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Hubungan Masyarakat www.mercubuana,ac,id
Ramdhan Muhaimin, M.Soc.Sc
Pengertian • Pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya • Unit terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud sempurna. • Proposisi masih bisa dianalisis lagi menjadi kata-kata, tetapi kata-kata hanya menghadirkan pengertian sesuatu, bukan maksud atau pemikiran sesuatu.
• Proposisi adalah kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak dapat sekaligus keduanya. • Kebenaran atau kesalahan dari sebuah kalimat disebut “nilai kebenarannya” (truth value). • Proposisi selalu dinyatakan dalam kalimat berita, BUKAN sebagai kalimat tanya maupun kalimat perintah. • Proposisi merupakan bangunan dasar dari teori logika.
Setiap hewan bertanduk memakan rumput Kambing adalah hewan bertanduk Kambing memakan rumput
Bukan PROPOSISI
PROPOSISI
Semoga Tuhan selalu melindungimu Ambilkan aku segelas air Saudara sekalian yang terhormat
Jenis Proposisi
Proposisi Analitik
• Predikatnya terkandung pada subyek • “Mangga adalah buah-buahan”; “Kuda adalah hewan”.
Proposisi Sintetik
• Predikat tidak terkadung dalam subyek, dan tidak mengandung keharusan bagi subyek • “Pepaya ini manis”; “gadis itu cantic”.
Menurut sumber
Proposisi Kategorik • Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat: • Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subjek, satu term predikat, satu kopula dan satu quantifier • Contoh: Sebagian manusia adalah pemabuk 1 2 3 4
• Subjek = term yang menjadi pokok pembicaraan • Predikat = term yang menjelaskan subjek • Kopula = kata yang menyatakan hubungan antara term subjek dan predikat. • Quantifier = kata yang menunjukkan banyaknya satuan yang diikat oleh term subjek.
Quantifier Quantifier universal: semua, segenap, setiap, tidak satupun. Æ Proposisi universal Quantifier partikular: sebagian, kebanyakan, beberapa, tidak semua, sebagian besar, hampir seluruh, rata-rata, (salah) seorang di antara .... (salah) sebuah diantara...-Æ Proposisi particular Quantifier singular: Seorang--Æ Proposisi singular
Contoh 1. Proposisi universal: Semua tanaman membutuhkan air 2. Proposisi particular: sebagian manusia dapat menerima pendidikan tinggi 3. Proposisi singular: seorang bernama Hasan adalah seorang guru
Kopula • Menentukan kualitas proposisinya • Bila berupa ‘adalah’ berarti mengiyakan-Æ Proposisi positif • Jika ‘bukan’ berarti mengingkari --Æ Proposisi negatif • Contoh: – Proposisi positif: Hasan adalah guru – Proposisi negatif: Budi bukan seniman
• Pada proposisi positif, kopula bisa bersifat nyata (zahir) ataupun laten (batin). Contoh: -Napoleon adalah seorang panglima yang ulung.(nyata) -Napoleon panglima ulung. (laten)
Kombinasi Kuantitas & Kualitas Proposisi 1. 2. 3. 4. 5.
Universal positif: semua manusia akan mati Partikular positif: sebagian manusia adalah guru Singular positif: Rudi adalah pemain bulu tangkis Universal negatif: semua kucing bukan burung Partikular negatif: beberapa mahasiswa tidak lulus 6. Singular negatif: Fatimah bukan gadis pemalu
SIMBOL Proposisi universal positif: A Proposisi partikular positif: I Proposisi singular positif: A
Affirmo
Proposisi universal negatif: E Proposisi particular negatif: O Proposisi singular negatif: E
nEgO
Lambang
Permasalahan
Rumus
•A •I •E •O
• Universal positif • Partikular positif • Universal negatif • Partikular negatif
• Semua S adalah P • Sebagian S adalah P • Semua S bukan P • Sebagian S bukan P
Proposisi Hipotetik Jika proposisi kategorik menyatakan sesuatu tanpa syarat, maka Proposisi hipotetik kebenaran yang dinyatakan justru digantungkan pada syarat tertentu.
Kopula Pada Proposisi kategorik kopula selalu ‘adalah’ atau ‘bukan’ atau ‘tidak’. Sementara pada proposisi hipotetik, kopulanya adalah ‘jika’, ‘apabila’, atau ‘manakala’ yang kemudian dilanjutkan dengan ‘maka’. Pada Proposisi kategorik kopula menghubungkan dua term, sedangkan pada proposisi hipotetik menghubungkan dua pernyataan.
Contoh ‘Jika permintaan bertambah, maka harga akan naik’ Î Proposisi hipotetik ‘Permintaan bertambah’-> sebab (antecedent) ‘Harga akan naik’-> akibat (konsekuen)
Proposisi kategorik
Bentuk Proposisi Hipotetik 1. Jika A adalah B, maka A adalah C Ex: Jika Hasan rajin, maka ia akan naik kelas Jika tanaman sering diberi pupuk, ia akan subur 2. Jika A adalah B, maka C adalah D Ex: Jika Hasan belajar dengan rajin, maka akan mendapat nilai baik sehingga naik kelas
Proposisi Disyungtif Seperti proposisi hipotetik, proposisi disyungtif juga terdiri dari dua proposisi kategorik. Dalam proposisi hipotetik, kopula menghubungkan sebab dan akibat. Sedangkan dalam proposisi disyungtif kopula menghubungkan dua alternative. Ex: Hidup kalau tidak bahagia adalah susah Hasan di rumah atau di sekolah Jika bukan Hasan yang mencuri, maka Budi
Proposisi disyungtif sempurna Ex: Hasan berbaju putih atau berbaju non-putih Fatimah berbahasa Arab atau non Arab
Kontradiksi
Proposisi disyungtif tidak sempurna Ex: Hasan berbaju putih atau hitam Fatimah berbahasa Arab atau Indonesia
Tidak Kontradiksi
Terima Kasih