DAMPAK PENYIAPAN LAHAN Acacia crassicarpa TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BUSUK AKAR PUTIH
SYAMSI FAUQO NURI
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2005
DAMPAK PENYIAPAN LAHAN Acacia crassicarpa TERHADAP SERANGAN PENYAKIT BUSUK AKAR PUTIH
SYAMSI FAUQO NURI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memeperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Departemen Manajemen Hutan
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2005
RINGKASAN Syamsi Fauqo Nuri (E14201029). Dampak Penyiapan Lahan Acacia crassicarpa terhadap Serangan Penyakit Busuk Akar Putih. Di bawah bimbingan Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr dan Drs.Simon Taka Nuhamara, Ms Kebakaran tahun 2002 di PT. SBA Wood Industries banyak meninggalkan tegakan mati, sisa-sisa tunggak mati atau batang-batang yang tumbang di lantai hutan. Di dalam tanah juga masih banyak terdapat sisa-sisa akar habis terbakar maupun bekas pembukaan hutan era HPH. Pada saat penyiapan lahan untuk penanaman dengan jenis yang sama yaitu Acacia crassicarpa (replanting) dengan sistem manual, sisa-sisa tunggul maupun sisa akar dan log-log yang terbakar masih ada di bawah permukaan tanah. Penyiapan lahan dengan sistem manual tersebut kurang efektif dalam membersihkan lahan sehingga sisa-sisa akar aatau tunggul tersebut menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya patogen penyebab penyakit atau menjadi alas makanan (base food) bagi patogen penyakit tersebut. Penyakit yang paling dominan di areal bekas terbakar PT. SBA wood Industries adalah penyakit busuk akar putih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, sumber penyakit busuk akar putih intensitas serangan dan pola penyebaran penyakit busuk akar putih akibat kebakaran hutan dilakukan di areal hutan tanaman Acacia crassicarpa PT. SBA Wood Industries. Data-data yang diambil dalam penelitian adalah data primer dan data skunder skunder. Data primer berupa pengukuran di lapangan yaitu pengukuran azimuth dan jarak jarak datar. Selain itu juga dilakukan pengamatan penyakit busuk akar putih pada setiapa pohon dalam tiap cunit contoh. Teknik yang digunakan adalah Stratified Random Sampling dengan Intensitas Sampling sebesar 0.02% .Pengambilan unit contoh diambil dengan menggunakan alokasi sebanding sebanyak 9 plot contoh, rinciannya 3 plot contoh pada umur tegakan < 2,5 tahun, 5 plot pada umur tegakan 2-2,5 tahun dan 1 plot contoh pada umur tegakan >2,5 tahun. Data sekunder yang diambil berupa peta area kerja, dokumendokumen yang berkaitan dengan kejadian kebakaran dan luas kebakaran tahun 2002, informasi tentang penyiapan lahan yang dilakukan pada areal bekas terbakar dan di areal penelitian, informasi mengenai penyakit busuk akar putih dan penyebarannya di PT. Sebangun Bumi Andalas Wood Industries dan keadaan penyakit busuk akar putih di lokasi penelitian. Analisis data yang dilakukan umntuk mencari hubungan antara perbedaan umur tanam dengan intensitas serangan penyakit busuk akar putih menggunakan program Curve Expert. Pada saat penyiapan lahan untuk penanaman yaitu dengan sistem manual, sisa-sisa tunggul maupun sisa akar dan log-log yang terbakar masih ada di bawah permukaan tanah. Penyiapan lahan dengan sistem manual kurang efektif dalam membersihkan lahan sehingga sisa-sisa log tersebut menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya penyakit atau menjadi alas makanan (base food) bagi patogen penyakit tersebut. Dengan alas makanan tersebut jamur dapat menginfeksi tanaman yang sehat. Perkembangbiakan jamur akar putih terutama terjadi karena
adanya miselia atau hifa karena penyakit busuk akar putih terjadi akibat adanya kontak antar akar. Kebakaran hutan tahun 2002 di PT. SBA Wood Industries banyak meninggalkan sisa-sisa akar di bawah permukaan, meskipun sudah dilakukan penyiapan lahan pembersihan sisa-sisa akar atau tunggul pohon mati kurang efektif hal inilah yang memungkinkan penyakit busuk akar putih dominan menyerang pada tegakan A. Crassisarpa. Pada lahan bekas terbakar biasanya terjadi peningkatan unsur hara makro dan mikro karena adanya sisa-sisa pembakaran serasah, ranting dan log kayu serta adanya abu menyebabkan jamur mudah tumbuh dan berkembang. Menurut Moore dan Lendecker (1972) jamur pelapuk kayu membutuhkan zat makanan yang terdiri dari unsur hara makro dan mikro. Sisa-sisa pembakaran tersebut digunakan oleh jamur sebagai substrat dan jamur memperoleh makanan dari sumber tersebut hingga jamur memperoleh tanaman yang dapat diinfeksi. Sebelum terjadinya kebakaran pH tanah yang terukur menurut informasi yang diperoleh memiliki pH yang rendah yaitu berkisar 3 karena sifat gambut yang asam. Setelah terjadinya kebakaran terjadi peningkatan pH tanah atau tanahnya tidak bersifat asam lagi yang menyebabkan jamur akar putih menyukai tanah tersebut karena jamur akar putih tidak menyukai tanah dengan suasana asam. Jamur penyebab penyakit busuk akar putih yaitu dari jenis Rigidoporus microporus dan Ganoderma sp. Dari pengamatan yang dilakukan tanaman yang berumur lebih dari 2,5 tahun memiliki intensitas serangan (42.9%) yang lebih besar dibandingkan dengan tanaman berumur 2-2,5 tahun (50.18%) dan umur kurang dari 2 tahun (12.68%). Untuk tingkat populasi yaitu PT. SBA Wood Industries memiliki tingkat serangan sebesar 32,72%. Analisis data dengan menunjukan nilai koefisien determinasi (R2) antara intensitas serangan penyakit busuk akar putih dengan umur tanam yaitu sebesar 0,62. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa 62% di antara keragaman dalam nilai intensitas serangan penyakit busuk akar putih dapat dijelaskan dengan nilai umur tanam. Ini berarti terdapat hubungan yang linear antara umur tanam dengan intensitas serangan penyakit busuk akar putih dengan kata lain semakin meningkatnya umur tanaman maka intensitas serangan penyakit busuk akar putih semakin meningkat pula. Dari hasil penelitian ini disimpulkan penyakit busuk akar putih biasanya menyerang mulai dari pertanaman tahun ke-dua dan pola penyebarannya terlihat apabila satu pohon terinfeksi patogen penyakit busuk akar putih maka pohonpohon disekitarnya akan tertular patogen tersebut. Pengendalian yang paling efektif untuk penyakit busuk akar putih adalah dengan melakukan penyiapan lahan secara mekanis karena mampu mengeluarkan sisa-sisa akar dan tunggul di dalam tanah.
Judul
: Dampak Penyiapan Lahan Acacia crassicarpa terhadap Serangan Penyakit Busuk Akar Putih
Nama
: Syamsi Fauqo Nuri
NIM
: E14201029
Disetujui, Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M. Agr Ketua
Drs. Simon Taka Nuhamara, MS Anggota
Diketahui,
Dr. Ir. Lailan Syaufina, M.Sc Ketua Departemen Manajemen Hutan
Tanggal lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Banjarnegara, Jawa Tengah pada tanggal 24 September 1983 sebagai anak dari tiga bersaudara, merupakan anak dari pasangan Bapak Windi Yogo Hariyanto dan Ibu Mulyati. Tahun 2001 penulis lulus dari SMA Negeri I Banjarnegara dan pada tahun yang sama penulis diterima menjadi mahasiswi Institut Pertanian Bogor, Fakultas Kehutanan, Departemen Manajemen Hutan, Program Studi Budidaya Hutan melalui jalur USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB). Selama menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan IPB, penulis pada tahun 2004 melaksanakan praktek Pengenalan dan Pengolahan Hutan (P3H) di Hutan Kamojang - Sancang dan Perum Perhutani KPH Tasikmalaya, Jawa Barat. Pada tahun 2005 penulis melaksanakan kegiatan PKL (Praktek Kerja Lapang) di PT. SBA Wood Industries, Sumatera Selatan.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang berjudul Dampak Penyiapan Lahan Acacia crassicarpa terhadap Serangan Penyakit Busuk Akar Putih.Dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak dibantu dan dibimbing oleh berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Ir. Bambang Hero Saharjo, M.Agr, selaku dosen pembimbing skripsi pertama dan Bapak Drs. Simon Taka Nuhamara, MS, selaku dosen pembimbing kedua yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan sejak persiapan sampai terselesaikannya skripsi ini. 2. Bapak Dr. Ir. E.G. Togu Manurung, MS selaku dosen penguji dari departemen Hasil Hutan dan Babak Ir. Agus Piyono Kartono, M.Si selaku dosen penguji dari Departemen KSH atas arahan, pengetahuan, dan bimbingannya. 3. Ibu, Bapak serta adiku Oji dan Zidane atas doa, kasih sayang, kebahagiaan, jerih payah, dan restunya senantiasa memberikan semangat bagiku. 4. Semua Karyawan PT. SBA Wood Industries yang telah memberikan bantuan selama penulis di lapangan. 5. Teman-teman terbaiku Epi, Erika, Mami Ira, Restu, Siti, Esin, Elen, Silvano, Rinto, Tohir, Papi Mukti, dan Eka atas doa, semangat persahabatannya. 6. Teman-teman BDH dan seluruh civitas THH, KSH dan MNH atas kekompakan, kebersamaan dan keceriaannya. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritikan yang membangun, sehingga skripsi ini benar-benar bermanfaat. Bogor, 24 November 2005
Penulis
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI .............................................................................................
i
DAFTAR TABEL .....................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. vi PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 TINJAUAN PUSTAKA Kebakaran Hutan ............................................................................... 3 Penyiapan Lahan ............................................................................... 8 Gambaran Hutan Rawa Gambut ........................................................ 11 Penyakit Hutan .................................................................................. 12 Penyakit Busuk Akar Putih ................................................................ 14 Faktor-faktor yang Memepengaruhi Pertumbuhan Jamur.................... 15 Deskripsi tentang Acacia crassisarpa A. Cunn. Ex Benth .................. 17 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Luas ................................................................................... 19 Tanah dan Geologi ............................................................................ 20 Iklim dan Curah Hujan ...................................................................... 20 Keadaan Hutan .................................................................................. 21 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. Alat dan Bahan .................................................................................. Metode .............................................................................................. HASIL DAN PEMBAHASAN Kejadian Kebakaran tahun 2002 ........................................................ Kondisi Tegakan A. crassicarpa pada Lahan Bekas Terbakar dengan Berbagai Umur Tanam .......................................................... Kemungkinan Berkembangnya Penyakit Busuk Akar Putih .............. Gejala dan Jenis Jamur Akar Putih .................................................... Tingkat Serangan penyakit Busuk Akar Putih .................................... Pola Penyebaran Penyakit Busuk Akar Putih .................................... Solusi atau Pengendalian Penyakit ....................................................
22 22 22 31 34 34 37 41 43
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ....................................................................................... Saran .................................................................................................
45 45
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
47
LAMPIRAN ..............................................................................................
50
DAFTAR TABEL Halaman 1. Tingkat serangan dan gejala penyakit busuk akar putih ...........................
24
2. Kondisi rata-rata suhu, kelembaban, kecepatan angin, laju penjalaran api, ketebalan bahan bakar, dan tinggi api pada saat kejadian kebakaran pada berbagai kondisi .............................................................................. 3. Data areal HTI SBA Wood Industries yang terbakar.................................
28
4. Hasil penilaian tingkat serangan pohon akibat penyakit busuk akar putih dalam tiap plot contoh pada areal bekas kebakaran tahun 2002 umur tanam kurang dari 2 tahun .................................................................................. 5. Hasil penilaian tingkat serangan pohon akibat penyakit busuk akar putih dalam tiap plot contoh pada areal bekas kebakaran tahun 2002 umur tanam 2-2,5 tahun .............................................................................................. 29 6. Hasil penilaian tingkat serangan pohon akibat penyakit busuk akar putih dalam tiap plot contoh pada areal bekas kebakaran tahun 2002 umur tanam lebih dari 2,5 tahun .................................................................................. 30 7. Rata-rata tingkat serangan pohon akibat penyakit busuk akar putih per umur tanam pada areal bekas kebakaran tahun 2002 tegakan A. Crassicarpa di PT. SBA Wood Industries ........................................... 31
DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Sisa tunggul pada area habis terbakar ...................................................... 2. Sisa-sisa akar yang tertinggal pada saat penyiapan lahan ......................... 3. Perakaran yang dibuka terlihata adanya rhizomorf berwarna putih .......... 4. Badan buah jamur akar putih (Ganoderma sp) .........................................
27
5. Badan buah jamur Rigidoporus micoporus ...............................................
28
6. Kriteria pohon yang sehat atau tingkat 0 (Siregar et al, 2004)...................
28
7. Kriteria pohon tingkat 1 (Awal) ...............................................................
29
8. Kriteria pohon tingkat 2 (Kritis) ...............................................................
29
9. Kriteria pohon tingkat 3 (Lanjut)..............................................................
30