Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
Volume 1 Nomor 2
DAMPAK KEBIJAKAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MAKASSAR
Asrul Rakhmatsyah1 , Muhajirah Hasanuddin2 , Muhammad Tahir3 1)
Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar 2) Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar 3) Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Unismuh Makassar ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the positive and negative impacts which is caused by the policy of green open space in the city of Makassar. This research was conducted on the scope of the regional environmental agency. The type of this research is qualitative descriptive. The research used phenomenology and data collection techniques used observation, interviews and documentation. The results showed that the positive impact of green open space such as could prevent flooding, lowering the city temperatures, reducing air pollution, as sport facility, social interaction, welfare the people and create the beauty and comfortable. While the negative impact such as lack of parking space caused traffic jam and the number of youngster used as a dating spot. Keywords: policy impact, green open space
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak positif dan negatif yang ditimbulkan dari kebijakan ruang terbuka hijau di Kota Makassar. Penelitian ini dilaksanakan pada lingkup Badan Lingkungan Hidup Daerah Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan tipe fenomenologi dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak positif dari kebijakan ruang terbuka hijau seperti dapat mencegah banjir, menurunkan suhu kota, mengurangi polusi udara, sebagai sarana berolahraga, interaksi sosial, ,mensejahterakan masyarakat dan menciptakan keindahan dan kenyamanan. Sedangkan dampak negatif seperti kurangnya lahan parkir menyebabkan kemacetan lalu lintas dan banyaknya kalangan muda untuk menggunakan sebagai tempat berpacaran. Kata kunci: dampak kebijakan, ruang terbuka hijau
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
Volume 1 Nomor 2
126
PENDAHULUAN Pengembangan, pembangunan
perkotaan perlu mendapat perhatian
kota sangat bergantung pada faktor
dengan penyediaan kawasan hunian,
kuantitas
fasilitas umum dan sosial serta ruang-
dan
kualitas
penduduk.
Keluasan dan daya dukung lahan
yang khusus, terutama yang terkait
ruang terbuka publik di perkotaan.
serta keterbatasan kemampuan itu sendiri.
Gejala
pembangunan,
Peraturan Makassar
Nomor
Daerah
Kota
6
2006
Tahun
perkembangan dan pemekaran kota
paragraph 3 pasal 15 ayat 1 dan 2
untuk
tentang
memenuhi
tuntutan
dan
rencana
pengembangan
pelayanan terhadap penduduk kota
kawasan hijau yang berbentuk area
yang jumlahnya terus membengkak
sebagai fungsi fasilitas umum seperti
tersebut,
menimbulkan
melaksanakan Ruang Terbuka Hijau.
menuju
Ruang terbuka hijau (RTH) perkotaan
seringkali
kecenderungan pembangunan
untuk yang
maksimal dari
struktur kota, ruang terbuka kota, dengan mudah menghilangkan atau mengorbankan
eksistensi
dan
Kawasan perkotaan yang berada
permasalahan tingginya
yang
mengalami
akibat
sehingga
arus
menyebabkan
dari
ruang-ruang
terbuka suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan
(endemik
vegetasi
maupun
ekologis, sosial dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat ekonomi
yatiu
(kesejahteraan) bagi masyarakatnya.
penduduk
Sementara itu ruang terbuka non
urbanisasi
hijau dapat berupa ruang terbuka
tipikal,
pertumbuhan
terutama
bagian
introduksi) guna mendukung manfaat
memperbanyak wajah alam. di Indonesia cenderung
adalah
pengelolaan
yang
diperkeras
maupun
ruang
Jumlah
terbuka biru (RTB) yang berupa
penduduk perkotaan yang tinggi dan
permukaan sungai, danau, maupun
ruang
kota
makin
terus
meningkat
waktu
tersebut
implikasi terhadap
pada
berat.
dari waktu ke akan
memberikan
tngginya
pemanfaatan
areal-areal
yang
diperuntukkan
sebagai kolam-kolam retensi.
tekanan
Dalam Peraturan Daerah Kota
kota ,
Makassar Nomor 3 Tahun 2014
ruang
sehingga penataan ruang kawasan
Tentang Penataan dan Pengelolaan
127
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
Volume 1 Nomor 2
Ruang Terbuka Hijau pada pasal 6
suatu program yang di proyeksikan
bentuk-bentuk
ruang terbuka hijau
dengan tujuan-tujuan tertentu, nilai-
seperti
kota,
nilai tertentu
hutan
taman
kota,
tempat rekreasi atau hiburan, tempat
dan
praktek-praktek
tertentu.
pemakaman, dan jalur hijau tepi jalan.
Dye dalam Kadji (2003: 8)
Kondisi Ruang Terbuka Hijau di
“public policy is whever government
telah
mengalami
choose to or not to do” (kebijakan
dari waktu
ke waktu
publik adalah apa yang dilakukan
seiring dengan perkembangan kota
maupun apa yang tidak dilakukan
yang
oleh
kota
Makassar
penurunan
dinamis.
Perubahan
kondisi
pemerintah).
Kebijakan
itu
lingkungan yang semakin buruk dan
merupakan upaya untuk memahami
masih
hal-hal: : a) apa yang dilakukan dan
banyak
kekurangan
lahan
dengan prsentase 7,236% dari luas
apa
wilayah
pemerintah; b) apa penyebab dan apa
kota
membangun
Makassar
area
untuk
pepohonan
atau
yang
yang
tidak
dilakukan
mempengaruhinya;
c)
oleh
apa
penghijauan. Ketidaksesuaian antara
dampak
Undang-Undang Nomor 26 Tahun
tersebut jika dilaksanakan atau tidak
2007
dilaksanakan.
tentang
penataan
ruang
penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka
hijau,
yang
proporsi
dari
Carl
L.
kebijakan
publik
Friedrick
dalam
Nugroho (2003: 4), kebijakan publik
luasannya ditetapkan paling sedikit
adalah
30 persen dari luas wilayah kota
diusulkan seseorang, kelompok atau
dengan kondisi ruang terbuka hijau
pemerintah dalam suatu lingkungan
yang ada di kota Makassar.
tertentu,
James
E.
Anderson
dalam
serangkaian
dengan
tindakan
ancaman
yang
dan
peluang yang ada, dimana kebijakan
Subarsono (2006: 2) mendefinisikan
yang
kebijakan publik “sebagai kebijakan
untuk
yang ditetapkan oleh badan-badan
sekaligus mengatasi hambatan yang
pemerintah”.
ada dalam rangka mencapai tujuan
Harold
Sesuai
Laswell
dalam
pandangan Nugroho
(2003: 4) mendefinisikan “sebagai
diusulkan
tertentu.
tersebut
memanfaatkan
ditujukan potensi
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
Beberapa pengertian kebijakan publik
diatas
maka
menyimpulkan
kita
bahwa
sistematis dan empiris terhadap efek dari kebijakan dan program publik
kebijakan
terhadap targetnya dari segi tujuan yang ingin dicapai.
program tertentu yang dibuat oleh untuk
128
dapat
publik merupakan suatu aturan atau
pemerintah
Volume 1 Nomor 2
mencapai tujuan
yang diinginkan.
Hogwood dalam Zainal (2004: 219)
mengatakan
bahwa
evaluasi
dalam hubungan dengan perubahan
Michael Scriven dalam Dunn
masyarakat yang diharapkan terjadi
(2000: 607) mengemukakan bahwa
sebagai dampak atau outcomes dari
pengevaluasi
suatu
sendiri
adalah
tetapi
merupakan lupakan
penilaian
sekaligus
tautology.
anggapan
merupakan
itu juga
Karena
itu
bahwa evaluasi opini
Menurut
Joko
Widodo dalam Luankali (2007: 113) mengatakan
outcomes dan impact
atau dampak tak terpisahkan satu dan
atau
yang lain adalah sasaran evaluasi
merupakan
kebijakan publik. Evaluasi kebijakan
persoalan fakta atau logika dan lebih
sendiri, adalah tahapan akhir dari
penting
dari
penting.
proses kebijakan publik, yaitu suatu
Dalam
Subarsono
119)
proses untuk menilai seberapa jauh
evaluasi
suatu kebijakan (tindakan atau aksi,
selera.
persoalan
kebijakan.
Evaluasi
yang
mengemukakan
lebih (2006:
bahwa
adalah
“kegiatan
tingkat
kinerja
untuk suatu
menilai kebijakan.
keputusan,
kebijakan)
dapat
hasil
dengan
membuahkan
Evaluasi baru dapat dilakukan kalau
membandingkan hasil yang diperoleh
kebijakan
(output
sudah
berjalan
cukup
waktu.
outcomes-hasil akhir)
dengan tujuan atau target kebijakan
Thomas R. Dye dalam Parsons
yang telah ditentukan
(2008: 547) mengemukakan bahwa evaluasi ‘pembelajaran dari
dan
kebijakan tentang
kebijakan
Kebijakan
adalah konsekuensi
publik’.
publik
Evaluasi merupakan
pemeriksaan yang bersifat objektif,
Tujuan
evaluasi
dampak
kebijakan
adalah
untuk
mengukur
dampak
suatu
kebijakan,
dampak
positif
maupun
baik dampak
negatif (Subarsono, 2008:121). Lebih lanjut
Parsons (2006:604),
secara
129
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
Volume 1 Nomor 2
khusus tujuan dasar evaluasi dampak
(e)
kebijakan
adalah
biaya-biaya
memperkirakan
efek
sebuah
intervensi,
dampak
untuk bersih
dari
yakni perkiraan
intervensi
yang
tidak
Dampak
kebijakan yang
ditanggung
oleh
terhadap
tidak
langsung
masyarakat
atau
beberapa anggota masyarakat akibat adanya kebijakan publik.
dicampuri oleh pengaruh dari proses
Ruang
terbuka
hijau
adalah
dan kejadian lain yang mungkin juga
area memanjang (jalur) dan atau
mempengaruhi perilaku atau kondisi
mengelompok,
yang menjadi sasaran suatu program
lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
yang dievaluasi itu.
tanaman, baik yang tumbuh secara
Menurut Dye dalam Winarno
alamiah
yang penggunaannya
maupun
yang
sengaja
(2008: 232-235) dampak dari suatu
ditanam (UU Penataan Ruang No 26
kebijakan
beberapa
Tahun 2007 pasal 29 ayat 1). Hal
harus
tersebut diatas yang menjadi faktor
mempunyai
dimensi
dan
semuanya
diperhitungkan
dalam
melakukan
evaluasi, yaitu: 1) Dampak kebijakan pada
masalah-masalah
publik
penulis
terlibat.
Dengan
dan
dipengaruhi oleh
kebijakan harus dibatasi; (b) Dampak kebijakan kepada keadaan-keadaan atau
kelompok-kelompok
di
luar
sasaran atau tujuan kebijakan; (c) Dampak
kebijakan pada keadaan
sekarang dan keadaan di masa yang akan datang; (d) Dampak kebijakan terhadap dikeluarkan
biaya
langsung
untuk
METODE PENELITIAN
demikian,
mereka atau individu-individu yang diharapkan untuk
mengetahui dampak
kebijakan ruang terbuka hijau.
dampak kebijakan pada orang-orang yang
untuk
yang
membiayai
program-program kebijakan publik;
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini, yakni kurang lebih dua bulan sejak tanggal 7 Januari sampai 3
Maret
2015
proposal. penelitian penelitian
setelah
Penelitian kualitatif yang
seminar
ini
yaitu
dengan
tipe
digunakan
bersifat
fenomenologi hal ini dimaksudkan agar
penelitian
menghasilkan terpecaya dampak hijau.
ini
dapat
informasi
yang
dan kebijakan
valid ruang
mengenai terbuka
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
Adapun
informan
Volume 1 Nomor 2
130
penelitian
sesuai dengan dimensi-dimensi dari
terdiri dari 12 orang dan teknik
evaluasi dampak kebijakan menurut
analisis
Dye dalam Winarno (2008: 232-235)
data
yang
dikumpulkan
dalam penelitian ini adalah analisis
yaitu,
kualitatif
keadaan-keadaan
dengan
menggunakan
Dampak
kebijakan atau
kepada
kelompok-
pengumpulan data melalui observasi,
kelompok di luar sasaran atau tujuan
wawancara,
kebijakan. Kebijakan ini dinamakan
serta
dokumentasi
sebagai pendukung dari penelitian.
eksternalitas
Data
melimpah seperti dampak positif dan
yang
penelitian
diperoleh adalah
dimaksudkan
dari lokasi
data
yang
dampak negatif. Berdasarkan hasil pengamatan
yang diperoleh tentang ruang terbuka
penulis di lapangan dengan adanya
hijau yang berada di lapangan dan
Ruang
merupakan
Makassar telah berdampak terhadap
yang
segala dari
dicatat
data
dampak
empiris
diperoleh
adalah
primer
atau
informasi
informan oleh
yang
observasi
peneliti secara
Terbuka
lingkungan
Hijau
di
ataupun
masyarakat
setempat.
Kota
kepada Salah
satu
langsung dari obyek penelitian. Data
dampak positifnya dapat dilihat dari
tersebut merupakan hasil yang perlu
berbagai aspek.
diolah
kembali
dengan
hasilnya
Aspek
Ekologis
yang
diuraikan secara deskriptif dengan
dimaksud adalah dampak postif dari
memberikan
ruang terbuka hijau yang berlokasi,
gambaran
mengenai
Dampak Kebijakan Ruang Terbuka
berukuran,
Hijau Di Kota Makassar. Dari data
dalam suatu wilayah kota, seperti
tersebut, dilakukan analisis deksriptif
mencegah banjir, mengurangi polusi
dengan menggunakan observasi dan
udara, dan menurunkan suhu kota.
wawancara.
berbentuk
pasti
Berdasarkan hasil pengamatan penulis
HASIL DAN PEMBAHASAN Rujukan teori yang digunakan penelitian
dan
untuk
menganalisis
hasil
penelitian tentang dampak kebijakan
di lapangan
bahwa
kota
Makassar sering terjadi banjir ketika musim hujan telah datang, sehingga genangan
air
yang ada di kota
Makassar semakin tinggi. Dengan itu
131
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
Volume 1 Nomor 2
pemerintah kota Makassar membuat
masyarakat
kebijakan untuk membangun ruang
bencana banjir di Kota Makassar.
terbuka hijau. Ruang merupakan
agar
terhindar
dari
Polusi udara saat ini memang terbuka
hijau
keseluruhan
yang
komunitas
tengah menjadi wacana yang ramai dibicarakan.
Sering
tumbuhan di suatu tempat tertentu
jumlah
seperti taman kota, mencakup baik
kendaraan
perpaduan komunal dari jenis-jenis
lingkungan semakin dipenuhi dengan
tumbuhan
suatu
udara-udara yang tidak sehat. Polusi
ekosistem yang dibentuknya. Dengan
udara yang berada di kota makassar
adanya
kini semakin buruk dan tercemar
yang
menempati
sekumpulan
tanaman
atau
orang
bertambahnya
yang
menggunakan
bermotor,
membuat
tumbuhan yang ada di taman mampu
karena
memberikan kuantitas dan kesuburan
sehingga udara pun menjadi tidak
suatu tanah.
sehat.
Ruang
Ruang terbuka hjau merupakan
mempunyai
keseluruhan komunitas tumbuhan di
banyak tanaman atau tumbuhan yang
suatu tempat tertentu seperti taman
berfungsi
kota,
ketika
area
hijau
kendaraan
yang
merupakan
terbuka
banyaknya
yang
sebagai
menyerap
air
musim hujan datang yang
mencakup
baik
perpaduan
komunal dari jenis-jenis tumbuhan
mampu untuk mencegah banjir yang
yang
ada di sekitar taman macan kota
yang dibentuknya.
Makassar.
tumbuhan atau pepohonan di taman
Ruang memberikan
terbuka dampak
hijau
ini
positif
bagi
menempati
merupakan fungsi
salah
untuk
lingkungan dan daerah sekitar ruang
mengurangi
terbuka
masuknya
suatu
ekosistem
Dengan adanya
satu
cara
mencegah pencemaran
adanya
yang
banyak
memiliki
energi, dan komponen lainnya ke
fungsi untuk menyerap air ke dalam
udara seperti debu, asap, dan gas
tanah
buangan dari kendaraan bermotor.
atau
memberikan
kuantitas
memberikan
tanah
manfaat
kesuburan
zat
akibat
karena
dan
atau
atau
hijau,
tumbuhan
bahan
atau
asing,
serta
Kebisingan yang berada di Kota
kepada
Makassar bersumber dari alat-alat
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
Volume 1 Nomor 2
132
proses produksi dan alat-alat kerja
Menaikkan suhu bumi ini yang
yang pada tingkat tertentu dapat
bisa kita lihat dan kita rasakan.
menimbulkan
gangguan
Terutama di kota makassar yang
mengurangi
semakin hari pemanasan global yang
pendengaran.
Untuk
kebisingan
yang
ada
makassar,
pemerintah
di
kota
membangun
semakin
meningkat.
demikian
pemerintah
ruang terbuka hijau. Ruang terbuka
ruang terbuka hijau.
hijau merupakan area yang terbuka
Ruang
yang
didalamnya
terdapat
pohon-
Dengan membangun
terbuka
merupakan
hijau
keseluruhan
yang
komunitas
pohon atau tumbuhan yang banyak,
tumbuhan di suatu tempat tertentu
berfungsi sebagai untuk mengurangi
seperti taman kota, mencakup baik
kebisingan
perpaduan komunal dari jenis-jenis
dengan
cara
seperti
mengabsorpsi gelombang suara oleh
tumbuhan
daun, cabang dan ranting yang ada di
ekosistem yang mempunyai jumlah
sekitar taman di kota makassar.
yang banyak
serta tanaman yang
bagus
dapat
menurunkan
iklim
setempat
Adanya ruang terbuka hjau ini sangat Kota
menyehatkan Makassar
masyarakat
selain
berfungsi
yang
pengaruh
menempati
yang
langsung
suatu
kondisi
memberikan dari
radiasi
untuk dapat mencegah banjir juga
matahari sehingga dapat menciptakan
dapat berfungsi sebagai mengurangi
dan kenyamanan yang ada di sebuah
polusi udara yaitu dengan adanya
ruang relatif kecil seperti taman kota
tumbuhan atau pohon-pohon yang
yang ada di kota makassar.
banyak yang menyerap udara kotor atau karbondioksida menjadi udara yang bersih atau oksigen. Selain itu ruang
terbuka
hijau
juga
dapat
mengurangi kebisingan dengan cara tumbuhan
atau
mengabsorpsi
suara
pohon-pohon melalui daun,
cabang, dan ranting yang berada di Kota Makassar.
Ruang memiliki
terbuka
jumlah
pepohonan menciptakan
hijau
yang
tumbuhan
atau
banyak
dapat
yang suasana
yang
sejuk
karena salah satu fungsi pohon yang menyerap udara kotor menjadi bersih yang kita dapat nikmati di taman kota di kota makassar. Sehingga dengan
banyaknya pohon dapat menyejukkan
133
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
kota
dan
mengurangi
atau
menurunkan suhu kota.
atau
ruang
pepohonan
Ruang terbuka hijau dengan tumbuhan
dan
Volume 1 Nomor 2
pepohonan
dapat
terbuka yang
hijau
dengan
banyak
dapat
menurunkan intensitas cahaya yang dimana
merupakan
yang
meningkatkan jumlah kandungan uap
dipancarkan
air yang ada dalam udara karena
langsung. adanya ruang terbuka hijau
kandungan uap air di udara berubah-
dengan tumbuhan atau pepohonan
ubah bergantung pada suhu kota
yang
sehingga makin banyak kandungan
banyak ini dapat menurunkan suhu
uap air yang dapat kita manfaatkan
panas
dan
sekitar ruang terbuka hijau di Kota
ruang
terbuka
pepohonan
yang
hijau
dengan
banyak
dapat
oleh
langsung.
Hal
dengan
matahari
jumlah
yang
yang
berada
di
Aspek Ekonomi dimaksud salah
yang
satu dampak positif dari ruang terbuka
matahari secara
hijau yang memberikan manfaat dan
merupakan
dipancarkan
matahari secara
Makassar.
menurunkan intensitas cahaya yang dimana
baik
oleh
cahaya
cahaya
ini
menyebabkan
membantu
masyarakat
terutama
ketidaknyamanan penglihatan ketika
penjual-penjual yang mencari rezeki.
mengerjakan
Dampak positif dari ruang terbuka
dekat,
sesuatu
demikian
pula
pada
jarak
penglihatan
jauh dengan cara tumbuhan atau pepohonan yang menyerap langsung cahaya matahari melalui daun-daun
Ruang terbuka hijau dengan atau
pepohonan
tetapi juga dari segi ekonomi yang untuk membantu masyarakat terutama penjual-penjual untuk mencari rezeki. Apabila
dan cabang tanaman.
tumbuhan
hijau bukan hanya dari segi ekologis
dapat
meningkatkan jumlah kandungan uap air yang ada dalam udara karena
masyarakat
sehingga makin banyak kandungan uap air yang dapat kita manfaatkan
hari-hari
penjual
libur
mendapatkan
keuntungan yang lebih dan pada harihari biasa masyarakat mendapatkan pendapatan
yang
cukup
untuk
kebutuhan sehari-hari.
kandungan uap air di udara berubahubah bergantung pada suhu kota
pada
Pengertian pada
dalam antar
sosial ini merujuk
hubungan-hubungan
manusia
kemasyarakatan,
hubungan
manusia,
hubungan
manusia
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
dengan kelompok, manusia
dengan
serta hubungan organisasi
mengembangkan
dirinya.
Volume 1 Nomor 2
persyaratan
untuk
134
pelaksanan
untuk
kegiatan. Berkenaan dengan dampak
Aspek
positif Ruang Terbuka Hijau terhadap
Sosial yang dimaksud adalah satu
aspek
dampak postif dari ruang terbuka
pemanasan
hijau yang memberikan manfaat dan
ruang terbuka hijau masyarakat dapat
membantu kepada masyarakat seperti
memanfaatkan untuk berolahraga yang
interkasi
memiliki tempat yang nyaman dari
sosial
dan
sarana
sosial
Interaksi sosial yang dimaksud
matahari keindahan
antara individu dan individu, antara
banyaknya
individu
pepohonan.
kelompok,
atau
jogging.
dan
hubungan timbal balik yang dinamis
dengan
atau
maelakukan Adanya
kebisingan, sejuk dari panas
suara
berolahraga.
yaitu
dapat
dari
menikmati
taman
yang
tumbuhan Dapat
dan dsimpulkan
antara kelompok dengan kelompok
bahwa dampak positif ruang terbuka
baik dalam kerjasama dan persaingan
hijau
yang sehat. Dampak positif ruang
dengan orang lain tapi juga sebagai
terbuka hijau bukan hanya di nilai
sarana
dari aspek ekologis dan ekonomi
pemerintah
tetapi juga aspek sosial yang dimana
kepada
pemerintah
manfaatkan
menyediakan
tempat
selain
berinteraksi
berolahraga
yang
menyediakan masyarakat untuk
sosial
dimana tempat
untuk
jogging
di sambil
yang indah kepada masyarakat untuk
menikmati suasana yang sejuk di
di
lapangan tersebut.
manfaatkan
timbal
balik
sambil
untuk dengan
menikmati
hubungan orang
suasana
yang
sejuk dan nyaman di taman tersebut. Sarana dimaksud
prasarana disini
yang
sumber
daya
pendukung yang terdiri dari segala bentuk
jenis
bangunan perlengkapannya
bangunan/
Aspek Estetika yang dimaksud
lain
tanpa
beserta
dengan
dan
memenuhi
adalah salah satu dampak postif dari ruang terbuka hijau yang memberikan nilai
keindahan
dan
suasana
kenyamanan kepada masyarakat. Berkenaan
dengan
dampak
positif ruang terbuka hijau terhadap
aspek estetika yaitu keindahan dari lingkungan.
Ruang
terbuka
hijau
135
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
Volume 1 Nomor 2
terlihat bagus yang dipenuhi banyak
dimana menenangkan pikiran yang
tumbuhan-tumbuhan yang bagus dan
lelah akibat aktivitas yang dilakukan
indah
seharian.
dan
sehingga
selalu
nyaman
dibersihkan
dipandang
Dampak
positif
ruang
oleh
terbuka hijau bukan hanya di nilai
mata. Fasilitas adalah sesuatu yang
dari keindahan dari taman tersebut
dapat memudahkan dan melancarkan
tetapi juga kenyamanan yang berada
pelaksanaan suatu usaha seperti dari
di taman tersebut seperti memiliki
taman fasilitas yang tersedia adalah
suasana yang sejuk dan tenang.
tempat duduk yang banyak. Tempat duduk
tersebut
digunakan
untuk
Berdasarkan apat
hasil
disimpulkan
bahwa
terbuka
habis
untuk
dengan peraturan menteri pekerjaan
menikmati suasana yang sejuk dan
umum nomor 5/PRT/M/2008 yang
nyaman.
telah
maupun
Dampak
positif
Ruang
adanya
ruang
tempat berstirahat masyarakat yang berolahraga
hijau
penelitian
dibuat
kesesuaian
oleh
pemerintah
Terbuka Hijau bukan hanya di nilai
merupakan aspek dari ruang terbuka
dari aspek ekologis, ekonomi, dan
hijau yaitu aspek ekologis, aspek
sosial tetapi juga aspek estetika yang
ekonomi, aspek sosial dan aspek
dimana
keindahan
estetika.
tersebut
dilihat
kebersihannya
dan
dari
taman
dari selalu
sisi
Berdasarkan hasil pengamatan
dirawat
penulis di lapangan dengan adanya
serta penyediaan fasilitas-fasilitas yang
ruang
ada seperti tempat duduk yang nyaman
Makassar telah berdampak terhadap
dan tempat sampah yang banyak.
lingkungan
Berkenaan
dengan
dampak
terbuka
masyarakat
hijau
di
ataupun setempat.
Kota
kepada Salah
satu
positif ruang terbuka hijau terhadap
dampak negatifnya dapat dilihat dari
aspek
berbagai
estetika
yaitu
kenyamanan
dengan suasana yang sejuk. Ruang
terbuka
hijau
bukan
aspek
sosial
timbulnya
kemacetan dan kenakalan remaja.
hanya
Pengertian sosial ini merujuk
menciptakan suasana yang nyaman
pada
hubungan-hubungan
manusia
dan sejuk akan tetapi juga membuat
dalam
kemasyarakatan,
hubungan
pikiran menjadi lebih tenang yang
antar
manusia,
hubungan
manusia
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
dengan kelompok, manusia
dengan
serta hubungan organisasi
untuk
Volume 1 Nomor 2
tersebut
akan
sendiri
dan
136
merugikan
dirinya
orang-orang
sekitar.
mengembangkan dirinya. Dari aspek
Salah satu kenakalan remaja yaitu
sosial yang dimaksud adalah satu
berpacaran
dampak negatif dari ruang terbuka
Berkenaan dengan salah satu dampak
hijau yaitu timbulnya kemacetan dan
negatif dari ruang terbuka hijau yaitu
kenakalan remaja.
salah memanfaatkan ruang terbuka
atau
berdua-duan.
Kemacetan banyak terjadi di
hijau dengan kenakalan remaja atau
kota-kota besar, terutamanya yang
berpacaran. sisi negatif dari adanya
tidak mempunyai transportasi publik
ruang terbuka hijau yaitu banyaknya
yang baik atau memadai ataupun
anak muda melakukan pacaran. Ini
juga tidak
perlu
diperhatikan
agar
hati-hati
jalan dengan kepadatan penduduk
ketika
bergaul
dengan
teman.
misalnya di kota makassar. Di kota
Pandailah
makassar
lingkungan
kemacetan
seimbangnya kebutuhan
sering
mengalami
terutama
yang
banyak
penduduknya dan ruas jalan yang
hijau yaitu timbulnya kemacetan di area sekitar. dampak negatif dari ruang terbuka hijau dari aspek sosial timbulnya
kemacetan
di
sekitar
taman yang disebabkan kurangnya penyediaan
lahan
parkir
untung
pengunjung yang datang yang ada di taman tersebut.
dari
perilaku
dan
agar
tidak
baik
yang tidak baik. KESIMPULAN Berdasarkan
dari
hasil
dari
pembahasan di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa,
Dampak
kebijakan ruang terbuka hijau di Kota Makassar telah memberikan dampak positif dan dampak negatif. Dampak
positif
dari
ruang
terbuka hijau dari aspek ekologis, dengan adanya ruang terbuka hijau
Kenakalan semua
yang
teman
mudah terpengaruh terhadap teman
sempit. Berkenaan dengan salah satu dampak negatif dari ruang terbuka
memilih
remaja yang
norma-norma
meliputi
menyimpang
hukum
pidana
yang dilakukan oleh remaja. Perilaku
dapat:
(1)
mencegah
banjir;
(2)
mengurangi polusi udara dan; (3) menurunkan Makassar. Dari
suhu
tropis
aspek
Kota
ekonomi,
137
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
dengan adanya ruang terbuka hijau memberikan masyarakat
keuntungan yang
kepada
sedang
mencari
rezeki atau masyarkat penjual. Dari aspek sosial, dengan adanya ruang terbuka
hijau
memanfaatkan untuk
masyarakat
sebagai (1)
berolahraga
dan;
(2)
Dari aspek estetika, dengan adanya terbuka
hijau,
di
yang
mempunyai Sedangkan
sejuk
dan;
keindahan dampak
(2)
tersendiri. negatif
dari
ruang terbuka hijau dari aspek sosial, dengan adanya ruang terbuka hijau terjadi:
(1)
kemacetan
sekitar
tersebut dan; (2) masih banyak anak kalangan muda memanfaatkan ruang terbuka hijau untuk berpacaran atau berdua-duaan
Luankali, Bernadus. 2007. Analisis Kebijakan Publik Dalam Proses Pengambilan Keputusan. Jakarta: Amelia. Nugroho, Riant. 2003. Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi, Evaluasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
sekitar
tersebut menjadi: (1) nyaman dengan suasana
Kadji, Yulianto. 2003. Implementasi Kebijakan Publik (dalam perspektif realita). Tulungagung: Cahaya Abadi.
sarana
berinteraksi sosial dengan orang lain.
ruang
Volume 1 Nomor 2
sampai larut malam
Parsons, Wayne. 2008. Public Policy: Pengantar Teori dan Praktik Analisis Kebijakan. Jakarta: Predana Media Group. Pemerintah Kota Makassar.. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar. Pemerintah Kota Makassar. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Penataan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau.
terutama pada malam minggu. DAFTAR PUSTAKA Arjuna Wiwaha. 2013. Tinjauan Pustaka Ruang Terbuka Hijau. www.blogspot.com. Diakses 29 April 2014. Dunn,
William. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Republik Indonesia. Peraturan Menteri Pekerja Umum Nomor 5/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan. Republik Indonesia. UndangUndang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015
Volume 1 Nomor 2
138
Subarsono. 2006. Analisis Kebijakan Publik: Konsep Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Winarno. 2008. Kebijakan Publik Teori dan Proses. Yogyakarta: MedPress.
Syahriartato. 2013. Ruang Terbuka Hijau Kawasan Sempadan Sungai. www.wordpress.com. Diakses 29 April 2014.
Zainal, Said. 2004. Kebijakan Publik. Jakarta: Yayasan Panca Siwah.