DAFTAR PUSTAKA Adrianto, L. 2006. Pengenalan Konsep dan Metodologi Valuasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan Laut. PKSPL. Institut Pertanian Bogor. 66 hlm. Ansahar. 2005. Valuasi Ekonomi dan Dampak Lingkungan Pada Penambangan Pasir Darat Di Kota Tarakan Propinsi Kalimantan Timur. (Tesis). Institut Pertanian Bogor. 75 hlm. Aprilwati, S. 2001. Analisis Ekonomi Pemanfaatan Ekosistem Mangrove di Kawasan Batu Ampar Kabupaten Pontianak. (Tesis). Institut Pertanian Bogor. 122 hlm. Badan Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kota Tarakan (2004). Laporan Data Penduduk Tahunan Kota Tarakan. Bengen, DG. 2000. Sinopsis. Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik Sumberdaya Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. FakultasPerikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Bogor. 86 hlm. Bengen, DG 2004. Sinopsis. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut Serta Prinsif Pengelolaannya. PKSPL. Institut Petanian Bogor. 72 hlm. Bengen, DG. 2004. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. PKSPL. Institut Pertanian Bogor. 60 hlm. Bengen, DG. 2004. Menuju Pembangunan Pesisir dan Lautan Berkelanjutan Berbasis Ekosistem. P4L. Bogor. 106 hlm. Bengen, DG., dan Retraubun, AS.W, 2006. Menguak Realitas dan Urgensi Pengelolaan Berbasis Eko-Sosio Sistem Pulau-pulau Kecil. Brotowidjoyo, MD., Tribawono, D., Mulbyantoro, E. 1995. Pengantar Lingkungan Perairan dan Budidaya Air. Liberty. Yokyakarta. 259 hlm. Cicin-Sain, B and R.W. Knecht .1998.. Integrated Coastal Zone Management: Concepts and Practices, Island Press, Washington D.C. 517 hlm. Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta 412 hlm. DEPHUT. 2004. Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove Indonesia. 124 hlm.
115
DEPHUT. 2006. Inventarisasi dan Identifikasi Mangrove Provinsi Kalimantan Timur. 112 hlm. DKP Kota Tarakan. 2004. Informasi Kelautan dan Perikanan Kota Tarakan (Buku Saku). Statistik Perikanan (tahun 2000-2004). 71 hlm. LISDA Kota Tarakan. 2005. Basis Data Lingkungan Hidup Daerah Kota Tarakan. Diterbitkan Desember 2005 (Data : Januari 2005 – Desember 2005). LISDA Kota Tarakan. 2005. Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Tarakan. Diterbitkan Desember 2005 (Data: Januari 2005 – Desember 2005). English, S. Wilkinson, C and Baker, V. 1994. Survey Manual For Tropical Marine Resources. ASEAN-Australia Marine Science Project: Living Coastal Resources. 368hlm. Fahrudin, A. 1996. Analisis Ekonomi Pengelolaan Lahan Pesisir Kabupaten Subang, Jawa Barat. (Tesis). Institut Pertanian Bogor. 145 hlm. Fauzi, A. 1992. An Evaluation of Resolving Conflict Among user groups in Indonesia Fisheries. Dept. of Economics, Simon Fraser University, Burnaby, BC.V5A IS6. Fauzi, A. 2004. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Teori dan Aplikasi. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta. 259 hlm. INRR. 2005.Delta Mahakam Dalam Ruang dan Waktu. Ekosistem, Sumberdaya dan Pengelolaannya. INRR Org. Bogor. 189 hlm. Jusuf, S.K. 2003. Implementasi Otonomi Daerah di Kota Tarakan. Sebuah Gagasan, Wawasan, Terapan dan Renungan. Media OTDA. Jakarta. 241 hlm Kusmana, C. 1997. Metode Survei Vegetasi. Penerbit Institut Pertanian Bogor. Bogor. 173 hlm. Kusumastanto, T. 2000. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (bahan kuliah). Institut Pertanian Bogor. 68 hlm. Lenggono, PS. 2004. Modal Sosial dalam Pengelolaan Tambak (Studi Kasus: Pada Komunitas Petambak di Desa Muara Pantuan Kecamatan Anggana Kabupaten Kutai Kartanegara). (Tesis). Institut Pertanian Bogor. 390 hlm. Mackinnon, K., Hatta, G., Halim, H., dan Mangalik, A. 2000. Ekologi Kalimantan. Seri Ekologi Indonesia. Buku III. Prenhalindo. Jakarta. 806 hlm.
116
Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta. 367 hlm. Nikijuluw, V.P.H. 2002. Rezim Pengelolaan Sumberdaya Perikanan. Pusat Pemberdayaan dan Pembangunan Regional. Jakarta. 254 hlm. Nybakken, J.W. 1988. Biologi Laut: Suatu Tinjauan Ekologis (terjemahan). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 459 hlm. Odum, E. P. 1994. Dasar-dasar Ekologi (edisi ketiga). Gadjah Mada University Press. 697 hlm Pemerintah Kota Tarakan. 2004. Rencana Strategis Pengelolaan Pesisir dan Laut Terpadu Kota Tarakan 2004-2009. 66hlm. Pemerintah Kota Tarakan/MCRMP. 2005. Action Plan Kota Tarakan Propinsi Kalimantan Timur. 58 hlm. Prihatini, TR. 2003. Pemodelan Dinamika Spasial Bagi Pemanfaatan Sumberdaya Alam Pesisir Yang Berkelanjutan studi kasus: Konversi Lahan Mangrove Menjadi Pertambakan Udang di Delta Mahakam Kalimantan Timur. (Desertasi). Institut Pertanian Bogor. 180 hlm. Puspita L., Ratnawati E, Suryadiputra INN, Meutia AA. 2005. Lahan Basah Buatan di Indonesia. Wetlands Internasional. Indonesia Programme. 261 hlm. Robertson A.I dan Alongi DM. 1992. Coastal and Estuarine Studies (Tropical Mangrove Ecosystems). American Geophysical Union. Washington DC. 329 hlm. Santoso, N. Yulianda, F. dan Anwar, S. 2007. Laporan Survei Pengendalian Abrasi di Desa Weriagar dan Desa Mogotira Kecamatan Arandai, Kabupaten Bintuni-Propinsi Papua. Fakultas Ekologi Manusia. Institut Pertanian Bogor. 24 hlm. Setyaastuti, T.A. 2002. Kajian Pengelolaan Hutan Mangrove Berbasis Masyarakat di Desa Sambelia Kabupaten Lombok Timur Propinsi Nusa Tenggara Barat. (Tesis). Institut Pertanian Bogor. Bogor. Simamora, B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 346 Sitorus, F. 1998. Penelitian Kualitatif Suatu Perkenalan. Kelompok Dokumentasi Ilmu-ilmu Sosial. Institut Pertanian Bogor. 73 hlm. Subani, W dan Barus HR. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia (Fishing Gears For Marine Fish and Shrimp in Indonesia). Balai Penelitian Perikanan Laut Jakarta. 248 hlm.
117
Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 246 hlm. Suripin. 2004. Pelestarian Sumberdaya Tanah dan Air. Andi Yogyakarta. 208 hlm Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset. Yogyakarta. 395 hlm. Watthayu, W and Peng, Y. 20004. A Bayesian Network Based Framework For Multi-Criteria Decision Making. Department of Computer Science and Electrical Engineering University of Maryland, Baltimore County. {wwatth1, ypeng}@csee.umbc.edu Witjaksono, J. 2001. Struktur Komunitas Mangrove dan Analisis Finansial Usaha pada Lahan Konservasi Hutan Mangrove di Pesisir Teluk Kendari. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.
Lampiran 1. Identifikasi Jenis Pohon Bakau di Desa Binalatung No
Jenis
Identifikasi
1.
Api-api (Avicennia spp)
Pohon atau perdu, dengan daun bulat atau seperti mata tombak, bagian atas mengkilap, bagian bawah bermiang. Pneumatofora seperti pensil. Buah berbulu seperti beludru, lembaga dilengkapi keping berbiji berwarna hijau terlipat. Bunga kecil berbentuk bungkul
2.
Prepat (Sonneratia spp)
Pohon semak, daun tebal, hijau pudar, ujungnya bertakik atau bundar. Pneumatofora kuat berbentuk kerucut tumpul. Bunga dengan sejumlah benang sari panjang berwarna putih. Buah keras, hijau dengan tangkai putik tunggal
3.
Bakau (Rhizophora spp)
Pohon dengan ukuran sedang sampai besar dan dau lebar berbentuk bulat telur. Tidak mempunyai pneumatofora (akar nafas), tetapi memiliki akar yang mencuat dan akar yang bergelantungan di udara. Hipokotil berbentuk cerutu. Bunga: berkelopak 4 dan berdaun 4
4.
Nypa
Palma kecil tegak, dengan batang bawah tanah, mendatar. Daun bersirip panjang 3-9 m. Buah berbentuk bulat pada rumpun daun buah.
Sumber: Identifikasi Lapangan dengan Modifikasi dari Morton, 1990
Lampiran 2. Identifikasi Jenis Biota Perairan Bakau Desa Binalatung
Venericardia purpurata Deshayes
Tectus conus Gmelin
Latiaxiz idoleum Jonas
Fascio heynemanni Dunker
Polinices flemingiana Recluz
Lutjanus bitaeniatus Valenciannes
Latiaxiz idoleum Jonas
Lutjanus gibbus forsskal
Lampiran 3. Tebel rekapitulasi data per plot No. Transek 1 2 3 T.Individu / jenis
1.
Pohon (Diameter > 4cm) Avicennia sp Sonneratia sp Ind db (cm) Ind db (cm) 32 9,8 27 10 19 10 22 9,5 24 9 22 9,4 75
-
71
T.Individu / transek (L: 900m2)
Tipe substrat
59 41 46
Pasir Berlumpur Pasir Berlumpur Pasir Berlumpur
146
-
-
Dari data pohon bakau jenis api-api (Avicennia sp) diatas diperoleh : n
∑ y = 75 i =1 n
∑y
2
= 1961
i =1
L. populasi = 56,92.transek L.transek n = (5% ).( N ) = 3.transek N=
a.
Nilai dugaan bagi rata-rata jumlah pohon per ha :
⎡ n y⎤ y = L ⎢∑ ⎥ = 275 pohon / ha ⎣ i =1 n ⎦ 1 L= = 11. plot 0,09
b.
Nilai dugaan bagi ragam rata-rata jumlah pohon per ha : 2
⎛ n ⎞ ⎜∑ y⎟ n 2 y − ⎝ i =1 ⎠ ∑ n = 43 Sy 2 = i =1 n −1
()
⎡ Sy 2 ⎛ n ⎞⎤ 2 V y = L2 ⎢ ⎜1 − ⎟⎥ = 1642,55( pohon / ha ) ⎣ n ⎝ N ⎠⎦ c.
Pendugaan selang bagi rata-rata jumlah pohon per ha :
(
)
Yˆ = y ± t. V ( y ) = 356 : 194( pohon / ha )
d.
Kesalahan penarikan contoh (sampling error)
SE = e.
t. V ( y ) x100% = 29,5% y
Nilai dugaan bagi total pohon dalam tegakan :
Yˆ = y. X = 1409 pohon f.
Pendugaan selang bagi total pohon dalam tegakan :
(
)
Yˆ = X . y1 ± t V ( y ) = 994;1824 pohon Kesimpulan : Jumlah pohon per ha untuk jenis api-api (Avicennia sp) berkisar antara 356-194 pohon dengan rata-rata 275 pohon/ha, sedangkan jumlah pohon api-api (Avicennia sp) dalam tegakan seluas 5,123 ha adalah 1409 pohon dengan kisaran 994-1824 pohon. 2.
Dari data pohon bakau jenis prepat (Sonneratia sp) diatas diperoleh : n
∑ y = 71 i =1 n
∑y
2
= 1697
i =1
L. populasi = 56,92.transek L.transek n = (5% ).( N ) = 3.transek N=
a.
Nilai dugaan bagi rata-rata jumlah pohon per ha : ⎡ n y⎤ y = L ⎢∑ ⎥ = 260 pohon / ha ⎣ i =1 n ⎦ 1 L= = 11. plot 0,09
b.
Nilai dugaan ragam rata-rata jumlah pohon per ha : 2
⎛ n ⎞ ⎜∑ y⎟ n 2 y − ⎝ i =1 ⎠ ∑ n = 8,335 Sy 2 = i =1 n −1
()
⎡ Sy 2 ⎛ n ⎞⎤ 2 V y = L2 ⎢ ⎜1 − ⎟⎥ = 318,42( pohon / ha ) N ⎠⎦ ⎣ n ⎝
c.
Pendugaan selang bagi rata-rata jumlah pohon per ha :
(
)
Yˆ = y ± t. V ( y ) = 296;224( pohon / ha ) d.
Sampling error :
SE = e.
t. V ( y ) x100% = 13,73% y
Nilai dugaan bagi total pohon dalam tegakan : Yˆ = y. X = 1332 pohon
f.
Pendugaan selang bagi total pohon dalam tegakan :
(
)
Yˆ = X . y1 ± t V ( y ) = 1149;1515 pohon
Kesimpulan : Jumlah pohon per ha untuk jenis prepat (Sonneratia sp) berkisar antara 296-224 pohon dengan rata-rata 260 pohon/ha, sedangkan jumlah pohon prepat (Sonneratia sp) dalam tegakan seluas 5,123 ha adalah 1409 pohon dengan kisaran 1149-1515 pohon.
Lampiran 4 Nilai Manfaat Langsung Manfaat
Resp
Kepiting
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Jumlah Rata-rata
Volume produksi (per hari) 0.976 0.976 1.366 1.757 1.464 0.976 0.781 1.074 0.781 0.976 0.976 0.976 1.171 0.878 1.366 0.781 0.976 1.074 0.976 1.074 0.976 1.562 1.171 0.976 0.976 1.074 0.976 1.562 1.854 1.366 33.867 1.129
Hari
365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365 365
Harga jual
Biaya alat tangkap (ambau)
Hasil
Luas
Volume produksi
(kg) 5.0 5.0 7.0 9.0 7.5 5.0 4.0 5.5 4.0 5.0 5.0 5.0 6.0 4.5 7.0 4.0 5.0 5.5 5.0 5.5 5.0 8.0 6.0 5.0 5.0 5.5 5.0 8.0 9.5 7.0 173.5
(ha) 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 5.123 153.69
(per tahun) 356.237 356.237 498.731 641.226 534.355 356.237 284.989 391.860 284.989 356.237 356.237 356.237 427.484 320.613 498.731 284.989 356.237 391.860 356.237 391.860 356.237 569.979 427.484 356.237 356.237 391.860 356.237 569.979 676.850 498.731 12361.409
(kg) 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 8,000 240,000
(per unit) 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000 600,000
(Rp/th) 2,829,893 2,829,893 3,969,850 5,109,807 4,254,839 2,829,893 2,259,914 3,114,882 2,259,914 2,829,893 2,829,893 2,829,893 3,399,871 2,544,903 3,969,850 2,259,914 2,829,893 3,114,882 2,829,893 3,114,882 2,829,893 4,539,828 3,399,871 2,829,893 2,829,893 3,114,882 2,829,893 4,539,828 5,394,796 3,969,850 98,891,275
5.783
5.123
412.047
8000
20,000
3,296,376
Nilai manfaat
Lanjutan........ Nilai Manfaat Langsung Manfaat
Resp
Upah tenaga kerja (per hari)
Daun Nipah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Jumlah Rata-rata
50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 50,000 1,500,000 50,000
Frek. Pengumpulan Kali/bulan
Kali/tahun
2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 71 2.367
24 36 24 24 24 36 24 36 36 36 24 24 24 36 24 36 36 24 24 36 36 24 24 24 24 24 24 24 24 36 852 28.4
Nilai Manfaat per bulan (Rp) 100,000 150,000 100,000 100,000 100,000 150,000 100,000 150,000 150,000 150,000 100,000 100,000 100,000 150,000 100,000 150,000 150,000 100,000 100,000 150,000 150,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 100,000 150,000 3,550,000 118,333
per tahun (Rp) 1,200,000 1,800,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,800,000 1,200,000 1,800,000 1,800,000 1,800,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,800,000 1,200,000 1,800,000 1,800,000 1,200,000 1,200,000 1,800,000 1,800,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,200,000 1,800,000 42,600,000 1,420,000
Lampiran 5 Manfaat Tidak Langsung (MTL) 1. Penahan Abrasi Pantai, pendekatan Breakswater a. Panjang pantai amal-tanjung batu b. Harga breakswater (tahun 2001) daya tahan 10 tahun c. Inflasi bulan Mei 2006 (15.60 %) d. Harga breaks water setelah dikonversi dengan inflasi e. Harga breaks water (tahun 2006) daya tahan 10 tahun f. Biaya pembuatan breaks water g. Biaya pembuatan per tahun h. Biaya pembuatan breaks water per ha Nilai manfaat tidak langsung sebagai penahan abrasi Nilai manfaat tidak langsung sebagai penahan abrasi per th
2. Penyedia Pakan a. Luasan hutan mangrove b. harga pakan udang c. Kurs rupiah terhadap dollar (mei 2006) d. Harga pakan setelah dikonversi dalam rupiah e. Harga pakan f. kebutuhan pakan sekali produksi g. kebutuhan pakan setahun h. Kebutuhan pakan untuk tambak per hektar i. Persamaan Regresi (Naamin dan Martosubroto, 1979) Y=16.286 + 0.0003536X Y=16.286 + 0.0003536 (23)
j. Nilai penyedia pakan per ha
Manfaat Pilihan (MP) Nilai Manfaat Pilihan Nilai Biodiversity Luas Hutan Mangrove Kurs Rupiah thdp Dollar (Mei 2006) Nilai Biodiversity
6,500 4,153,880 0.156 Rp 648,005 Rp 4,801,885 Rp 1,212,254,320 Rp 3,121,225,432 Rp 135,705,454 Rp 1,212,254,320 Rp
m per m3
Rp 3,121,225,432
Rp Rp Rp
Rp
23 1500 7.420 11.130.000 11.130 150 300 3.339.000
hektar $/ton per ton per kg kg kg/ha
16.294133 Rp
Rp Rp
54.406.109
15 23 hektar 7.420 2.559.900
Lampiran 7. Kualitas Perairan Kota Tarakan
Lanjutan……….
Lampiran 6 No
Tahun Ke
Uraian 1
I
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Manfaat A.Manfaat Langsung - Kepiting
Rp 2,621,901
Rp
2,621,901
Rp
2,621,901
Rp
2,621,901
Rp
2,621,901
Rp
2,621,901
Rp
2,621,901
Rp
2,621,901
Rp
2,621,901
Rp
2,621,901
- Nipah B.Manfaat Tidak Langsung
Rp 1,420,000
Rp
1,420,000
Rp
1,420,000
Rp
1,420,000
Rp
1,420,000
Rp
1,420,000
Rp
1,420,000
Rp
1,420,000
Rp
1,420,000
Rp
1,420,000
- Penahan Abrasi
Rp ,121,225,432
Rp 3,121,225,432
Rp 3,121,225,432
Rp3,121,225,432
Rp3,121,225,432
Rp3,121,225,432
Rp3,121,225,432
Rp3,121,225,432
Rp3,121,225,432
Rp3,121,225,432
- Peyedia Kayu - Penyedia sumberdaya
Rp 14,980,000
Rp
14,980,000
Rp
14,980,000
Rp
14,980,000
Rp
14,980,000
Rp
14,980,000
Rp
14,980,000
Rp
14,980,000
Rp
14,980,000
Rp
14,980,000
Rp 54,406,109
Rp
54,406,109
Rp
54,406,109
Rp
54,406,109
Rp
54,406,109
Rp
54,406,109
Rp
54,406,109
Rp
54,406,109
Rp
54,406,109
Rp
54,406,109
- Penyedia bibit
Rp 70,000,000
Rp
70,000,000
Rp
70,000,000
Rp
70,000,000
Rp
70,000,000
Rp
70,000,000
Rp
70,000,000
Rp
70,000,000
Rp
70,000,000
Rp
70,000,000
Rp
2,599,900
Rp
2,599,900
Rp
2,599,900
Rp
2,599,900
Rp
2,599,900
Rp
2,599,900
Rp
2,599,900
Rp
2,599,900
Rp
2,599,900
Rp
2,599,900
329,783
Rp
329,783
Rp
329,783
Rp
329,783
Rp
329,783
Rp
329,783
Rp
329,783
Rp
329,783
Rp
329,783
Rp
329,783
C.Manfaat Pilihan - Biodiversity D.Manfaat Keberadaan
II
- WTP
Rp
Jumlah Manfaat Tingkat Diskonto (12.75%)
Rp3,267,583,125 0.8869
0.7866
0.6977
0.6188
0.5488
0.4867
0.4317
0.3829
0.3396
Nilai Sekarang
Rp2,898,078,160
Rp 2,570,357,570
Rp 2,279,696,292
Rp2,021,903,585
Rp1,793,262,603
Rp1,590,476,810
Rp1,410,622,448
Rp1,251,106,384
Rp1,109,628,722
Rp 984,149,642
Rp
102,460
Rp
102,460
Rp
256,150
Rp
256,150
Rp 3,267,583,125
Rp 3,267,583,125
Rp3,267,583,125
Rp3,267,583,125
Rp3,267,583,125
Rp3,267,583,125
Rp3,267,583,125
Rp3,267,583,125
Rp3,267,583,125 0.3012
Biaya 1. Nilai Ekonomi a.Manfaat Langsung
III IV V VI VII
- Kepiting
Rp
102,460
Rp
102,460
Rp
102,460
Rp
102,460
Rp
102,460
Rp
102,460
Rp
102,460
Rp
- Nipah
Rp
256,150
Rp
256,150
Rp
256,150
Rp
256,150
Rp
256,150
Rp
256,150
Rp
256,150
Rp
b. Pemeliharaan
Rp 802,383,755
Rp
671,283,750
Rp
613,783,750
Rp 613,783,750
Rp 613,783,750
Rp 613,783,750
Rp 613,783,750
Rp 613,783,750
Rp 613,783,750
Rp 613,783,750
Jumlah Biaya Tingkat Diskonto (12.75 %)
Rp 802,742,365
Rp
671,642,360
Rp
614,142,360
Rp 614,142,360
Rp 614,142,360
Rp 614,142,360
Rp 614,142,360
Rp 614,142,360
Rp 614,142,360
Rp 614,142,360
Nilai Sekarang Manfaat Bersih (PV) Nilai Sekarang Bersih Rasio Manfaat Biaya
Rp 711,966,621
Rp
Rp2,186,111,539
Rp 2,042,027,927
0.8869
Rp4,330,728,430 5.00
0.7866 528,329,642
0.6977
102,460 256,150
0.6188
0.5488
0.4867
0.4317
0.3829
0.3396
428,468,996
Rp 380,016,848
Rp 337,043,768
Rp 298,930,171
Rp 265,126,537
Rp 235,145,488
Rp 208,554,756
Rp 184,970,959
Rp 1,851,227,296
Rp1,641,886,737
Rp1,456,218,836
Rp1,291,546,639
Rp1,145,495,911
Rp1,015,960,896
Rp 901,073,966
Rp 799,178,684
Rp
0.3012
Lampiran 8 Matriks Pembobotan Responden terhadap Pengelolaan Ekosistem Mangrove Desa Binalatung No 1
2
3
Kriteria / Sub Kriteria
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Jml
Rata-rata
S. Kriteria
Ekologi-Ekosistem
0,40
Faktor Oseanografi
9
9
9
9
5
6
7
8
9
9
80
8,00
0,092
Jenis substrat
7
7
9
5
7
7
6
6
5
9
68
6,80
0,078
Nilai dampak lingkungan penambangan pasir
5
5
5
4
5
9
7
6
6
8
60
6,00
0,069
Nilai ekonomi total
7
7
5
7
5
8
9
9
9
9
75
7,50
0,086
Kerusakan daerah DAS
7
6
5
6
7
7
7
6
6
9
66
6,60
0,076
Sosial-Ekonomi
0,38
Sedikitnya pemanfaatan secara langsung
4
4
5
6
6
6
8
6
6
7
58
5,80
0,067
Sifat gotong royong yang baik
4
4
5
6
7
6
5
4
5
5
51
5,10
0,059
Sumber pendapatan masyarakat
7
9
7
7
7
7
6
6
7
9
72
7,20
0,083
Mobilitas penduduk tinggi
4
4
3
3
3
4
5
5
6
6
43
4,30
0,049
Pelibatan Masyarakat
7
7
7
7
7
7
7
5
7
9
70
7,00
0,080
Kelembagaan penambang pasir
3
3
3
2
2
5
3
4
4
7
36
3,60
0,041
Kelembagaan
0,22
Perda No.08 th 2003 ttg pemanfaatan lahan pertambakan. Perda No.18 th 2002 ttg ijin usaha pertambangan dan galian gol C
5
4
5
5
4
5
6
5
5
7
51
5,10
0,059
7
5
5
5
5
6
7
5
6
7
58
5,80
0,067
Perda Tata Ruang Wilayah Kota Tarakan
9
9
9
9
7
7
8
8
7
9
82
8,20
0,094
85
83
82
81
77
90
91
83
88
110
870
87
1.00
Jumlah Penilain secara numerik (skala 1 hingga 9) Skala : 1 : Tidak penting 3 : Sedikit Penting 5 : Penting 7 : Lebih Penting 9 : Sangat Penting 2,4,6,8 : Merupakan angka kompromi antar dua penilaian
Kriteria