DAFTAR PUSTAKA
Adi Suriyanto, R., Hastuti, J., Rahmawati, N. T., Koeshardjono, & Jacob, T. 2003. Kajian Kefalometrik (Studi Perbandingan antara Suku Jawa di Yogyakarta dan Suku Naulu di Pulau Seram, Maluku Tengah). Yogyakarta: Bagian Anatomi, Embriologi dan Antropologi FK UGM. Amir, A. 2005. Rangkaian Ilmu Kedokteran Forensik Edisi Kedua. Medan: Bagian Ilmu Kedokteran FK USU. Anas, I. Y., & Saleh, M. S. 2014. Anthropometric Comparison of Nasal Indices between Hausa and Yoruba Ethnic Groups in Nigeria. Journal of Scientific Research & Reports, 3(3), 440. Anggraeni, A. C. 2012. Asuhan Gizi, Nutritional Care Process. Yogyakarta: Graha Ilmu. Anibor, E., Etetafia, M. O., Eboh, D. E., & A, O. 2011. Anthropometric Study of the Nasal Parameters of the Isokos in Delta State of Nigeria. Ann Bio Res, 2(6), 408–13. Arrasjid, C. 1972. Pengantar ke Antropologi Budaya Indonesia Edisi Kedua. Medan: Fakultas Hukum USU. Behrman, Richard, E., Kliegman, & Robert, M. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 Volume 3. Jakarta: EGC. Berdanier, C. D. 2001. Handbook of Nutrition and Food. USA: CRC Press. Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., Sidhi, & Hertian, S. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI. Bungaran, A. 2006. Struktur Sosial dan Sistem Politik Batak Toba hingga 1945, Suatu Pendekatan Antropologi Budaya dan Politik. Yogyakarta. Dahlan, S. 2000. Identifikasi dalam Ilmu Kedokteran Forensik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Dahlan, S. M. 2008. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Deskriptif, Bivariat dan Multivariat. Jakarta: Salemba Medika. Daldjoeni, N. 1991. Ras-ras Umat Manusia. Bandung: Citra Aditya Bakti. Du, L., Zhuang, Z., Guan, H., Xing, J., Tang, X., Wang, L., Chen, W. 2008. Headand-Face Anthropometric Survey of Chinese Workers. Oxford Journals, 52(8), 773–82. http://doi.org/10.1093/annhyg/men056 Eko, S. 2005. Korelasi Tinggi Wajah Dengan Lebar Wajah Pada Suku Batak. Bandung: Universitas Padjadjaran. Foster, T. 1997. Buku Ajar Ortodonsi Edisi 3. Alih Bahasa: Yuwono, Lilian. Jakarta: EGC. Gatra, S. 2014. Presiden SBY Ganti Istilah “China” Menjadi “Tionghoa”. Harian Kompas. 19 Maret. hlm. 4 & 11. Glinka, J., Artaria, M., & Koesbardiati, T. 2008. Metode Pengukuran Manusia. Surabaya: Airlangga University Press. Gray, H. 2008. Gray’s Anatomy : The Anatomical Basis of Clinical Practice 40 th Edition. United Kingdom: Longman Group. Heffner, L. J. 2008. At a Glance : Sistem Reproduksi. Jakarta: Erlangga. Hegazy, A. A. 2014. Anthropometric Study of Nasal Index of Egyptians. Int J Anat Res, 2(4), 761–7. http://doi.org/10.16965/ijar.2014.544 Herawati, N. 2011. Penentuan Indeks Kepala dan Wajah Orang Indonesia Berdasarkan Suku di Kota Medan [Tesis]. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Hillson, S. 2005. Teeth 2nd Edition. New York: Cambridge University Press. HNG, S. 2010. Pengukuran Sefalik Indeks Etnis Batak dan Cina pada Siswa-Siswi Kelas X dan Kelas XI SMA Swasta Santo Thomas 1 Medan Tahun Pelajaran 2010-2011 [Skripsi]. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Hurlock, E. B. 2004. Adolescent Development 4th Edition. Tokyo: Mc Gram-Hill. Indriati, E. 2004. Identifikasi Rangka Manusia, Aplikasi Antropologi Biologis dalam Konteks Hukum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Irsa, R., Syaifullah, & Tjong, D. H. 2013. Variasi kefalometri pada beberapa suku di Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 2(8), 130–7.
Juwariah. 2009. Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Anak Down Syndrome di Yayasan Pembina Anak Cacat (YPAC) Medan. Medan: Fakultas Keperawatan USU. Kapandji, I. A. 1974. The Physiology of the Joints Volume 3: the Trunk and the Vertebral Column. New York: Churchill Livingstone. Kathleen, S. O., Koziol Mclain, J., & J. Scheetz, L. 2001. Panduan Belajar Keperawatan Emergensi. Jakarta: EGC. Kemenkes RI. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1995/Menkes/SK/XII/2010 tentang Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta. Kim DW, M. T. 2006. Surgical Anatomy of the Nose. In : Bailey BJ, Head & Neck Surgery Otolaryngology 4th Edition. Lippincott Williams & Wilkins, 2(8), 118. Koentjaraningrat. 1997. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan. Mangaradja, O. 2007. Tuanku Rao. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara. Martin, R., & Saller, K. 1957. Lehrbuch der Anthropologie. Zurich: Systematicher Darstellung. Matory, J. W., & Falces, E. 1986. Non-caucasian rhinoplasty : a 16 -year experience. Plastic and Reconstructive Surgery, 5(13), 127. Mirta, H. 2006. Antropometri wajah perempuan jawa murni di Jakarta. 1st ENT Head and Neck Conference Jakarta, 1(7), 45–8. Mokhtar, M. 2002. Dasar-dasar Orthodontil. Medan: Bina Insana Pustaka. Montagu, A. M. F. 1960. An Introduction to Physical Anthropology 3rd Edition. USA: Charles C Thomas Publisher. Moore, K. L., & Agur, A. M. R. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta: Hipokrates. Mulyana, B. 2007. Ukuran dan Bentuk Hidung pada Suku Batak [Tesis]. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Mundiyah, M. 1983. Hubungan ukuran mesiodistal gigi intra dan intermaksiler pada orang kaukasoid. Berkala Antropologi Manusia, 5(3), 27–31. Nandy, A. P. 2001. Principles of Forensic Medicine. Calcuta: New Central Book Agency.
Oliver, G. 1969. Practical Anthropology. Springfield: Charles C Thomas Publisher. Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Rahmawati, J., Punagi, A., & Akil, M. 2006. Analisis fotometrik wajah suku-suku di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Studi Antropometrik Sub Ras Deutro Melayu Dan Proto Melayu, 8(4), 47–54. Rahmawati, N. T., & Hastuti, J. 1999. Kajian Kefalometrik pada Orang Naulu di Pulau Seram Maluku Tengah.. Antropologi Indonesia, 60, 100. Rahtio, H. 2013. Studi Variasi Indeks Facialis pada Laki-laki Suku Lampung dan Suku Jawa di Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran [Skripsi]. Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Rai, B., Anand, S., Madan, M., & Dhattarwal, S. 2007. Criteria for determination of sex from mandible. Dental Science Journal, 4(2), 1–9. Richard S, S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi ke-6. Jakarta: EGC. Sastroasmoro, S., & Ismael, S. 2011. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis Edisi ke-4. Jakarta: CV. Sagung Seto. Singh, I. P., Bhasin, M. K. 1989. A Laboratory Manual on Biological Anthropology 2nd Ed (rev). Delhi: Nazia Offset Press. Singh, J., & Tudor, K. 1997. Cultural condition of therapy. The Person Centered Journal, 4(34), 125–32. Sukadana, A. 1983. Variasi Fisik Manusia. Surabaya: Airlangga University Press. Suriyanto, R. A., & Koeshardjono. 1999. Studi variasi indeks acromiocristalis. Antropologi Manusia, 60(7), 86–100. Suryadinata, L. 2003. Etnik tionghoa, pribumi indonesia dan kemajemukan: peran negara, sejarah dan budaya dalam hubungan antar etnis. Antropologi Indonesia, 71(1), 1–3. Swamy, K. B., Zubaidi, A. L., Suwaibah, A., Azmi, H., Norizahar, K., & Rohayah, H. 2013. The Craniofacial Indices Correlate with Age, Gender and Environmental Influences-A Study in Malaysian School Children Faculty of Medicine and Health Sciences, University of Sultan Zainal Abidin (UniSZA). Centre for Community Development and Quality of Life, 27(2), 250–6. http://doi.org/10.5829/idosi.wasj.2013.27.02.81129
Swasonoprijo, S., & Susilowati. 2002. Studi banding morfologi dan indeks : kepala, wajah hidung pada orang toraja dan naulu. Antropologi Manusia, 3 (3), 28–36. Tank, P. W. 2005. Grant’s Dissector 13th Edition. United States: Lippincott Williams & Wilkins. Thomas W, S. 2009. Embriologi Kedokteran Langman Edisi 7. Jakarta: EGC. Wai, M. M., Thwin, S. S., & Yesmin, T. 2015. Nasofacial Anthropometric Study among University Students of Three Races in Malaysia. Advances in Anatomy, 1–5. Wintoko, R. 2008. Hubungan Tinggi Wajah dengan Lebar Wajah dan Gambaran Bentuk Wajah pada Wanita Dewasa Suku Lampung di Desa Negeri Sakti Pesawaran [Skripsi]. Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Yesmin, T., Thwin, S. S., Urmi, S. A., Wai, M. M., Zaini, P. F., Azwan, K. 2014. A study of facial index among malay population. Journal of Anthropology, 4(2), 33.