99
CURRICULUM VITAE
MARSELLA ARISIA Jl. Pangkalan Jati 1 no.1 Jatiwaringin East Jakarta 13620 Indonesia Mobile: 085780088006 Home: 92808901
[email protected]
EDUCATION & 2006-present
QUALIFICATIONS Bina Nusantara University (S1 International), South Jakarta Indonesia Computer Science 2010, Streaming in Networking.
SKILLS & ABILITIES Computing Microsoft Office: WORD, ACCESS, and VISIO
EXCEL,
PROJECT,
POWERPOINT,
Adequate knowledge in using windows OS Packet Tracer Adobe : FLASH, PHOTOSHOP, DREAMWEAVER CISCO : CCNA 1, CCNA 2 Able to install Cisco router and setup home wireless LAN Database : MySQL Project Manager (SDLC, timeline, and budgetting) Computer Language : JAVA, C++, C, PHP Language
Bahasa & English
Other relevant skills
Leadership
100 Fast learner Can work in a team Discipline with time Loyality Good in public speaking and presentation
INTERESTS AND ACTIVITIES Interest: 1. Sport : Tennis, Golf, Swim. 2. Computer : Networking ,project management, database. 3. Business: enteurpreneurship, online business. Activities : 1. College EXTRACURRICULAR ACTIVITIES 1. Member of Property ( d’abc event) 2. Member of Design and Production ( English competition event) 3. Member of Documentation Competition event)
(
International
Photo
ACCREDITATIONS AND LICENSES 1. BINUSIAN 2010 ORIENTATION DAYS CERTIFICATE 2. DIRGANTARA CERTIFICATE
OUTBOUND
LEADERSHIP
TRAINING
3. ESQ TRAINING CERTIFICATE 4. Microsoft “WOMEN & TECHNOLOGY” CERTIFICATE WORKING EXPIRIENCE
June – August 2009
1. PT. IndosatM2
101 Internship Program – Network Infrastructure
APPENDICES
A. QUISIONNAIRE
Questionnaire – MARSELLA ARISIA
If you ever used/ now using mobile wireless technology product for accessing internet, please answer questions below. Name:______________________________ 1. What is the name of the product? a. Indosat Broom
b. Smart EV‐DO c. Telkomsel Flash
d. XL 3G
e. Others _________ (Please state the name) 2. From which operators/ internet service providers? a. IndosatM2 b. Telkomsel
e. XL
c. Smart
d. Fren
f. Others _________ (Please State the name)
3. From which locations you are accessing the product? a. East Jakarta b. West Jakarta c. South Jakarta d. North Jakarta
102
e. Central Jakarta
f. Depok
g. Tangerang
c. Good
h.
Others_________ 4. How’s the quality of the service? a. Satisfying
b. Great
d. Bad
e. Disappointing 5. How much is the approximate speed that you can get. a. 0‐ 20 Kbps b. 21 ‐ 50 Kbps c. 51‐80 Kbps
d. 81‐110 Kbps
e. > 120 Kbps 6. Please leave any comment about the product you used to use or using now. THANK YOU ☺
103
B. INTERVIEW TRANSCRIPTS
I.
Mr. Bowon Baskoro Head of Engineer Service Quality of Telkomsel Telecommunication Company
1. M: Bisakah anda jelaskan apa yang dimaksud dengan 3G dan 3.5G teknologi? B: 3G merupakan perkembangan teknologi nirkabel dimana pengguna telepon selular bisa mengakses voice dan data dengan lebih cepat. Dengan kecepatan 384 kbps dan memungkinkan melakukan video call. Sedangkan 3.5G merupakan perkembangan dari 3G dimana pelanggan bisa mengakses data lebih cepat dengan kecepan sampai 3.6 Mbps menggunakan teknologi berbasis HSDPA.
2. M: Servis 3.5G dan 3G apa yang disediakan di telkomsel? B: Untuk 3G, telkomsel menyediakan layanan voice, sms dan data. Basa juga dipakai untuk data dalam blackberry service atau hand-set lain yang sudah support teknologi 3G. Untuk 3.5G, telkomsel menyediakan khusus untuk data service atau internet access dan kecepatannya sekarang sudah mencapai 21Mbps (HSPA+).
3. M: Apakah perbedaan yang signifikan antara 3G dan 3.5G? B: 3G dan 3.5G memiliki service yang berbeda. 3G servicenya dibagi 2, voice dan data. Sementara 3.5G hanya didedikasikan untuk data service. Kecepatan diantara kedua teknologi juga sangat berbeda, 3.5G sekarang mencapai 21Mbps, ada operator yang bisa sampai 42Mbps. Sedangkan 3G hanya mencapai 384Kbps.
4. M: Perbandingan antara 3G dan 3.5G bagaimana? B: 3G dan 3.5G tidak bisa dibandingkan karena sebenanya mereka teknologi melengkapi. 3.5G hanya bisa diakses di kota-kota besar karena wilayah yang tercover masih sedikit. Sedangkan 3G sudah diimplementasikan sampai ke desadesa. Bahkan di Papua sekalipun. 3G biasa dipakai untuk voice, sms dan data. Hanya saja, tidak difokuskan kepada data. Sementara 3.5G dpakai hanya untuk data akses karena 3.5G mempunyai bandwidth yang jauh lebih besar. 3.5G memakai 1 frekuensi yang menyediakan bandwidth sampai 21 Mbps.
104
5. M: Mengapa Telkomsel mau mengimplement 3.5G teknologi? B: Kami menerapkan teknologi 3.5G atau HSDPA karena data broadband akses yang akan berguna bagi pelanggan yang membutuhkan internet akses dimanapun. Selain itu, teknologi 3.5G menawarkan bandwidth yang lebih yang mengatasi keterbatasan teknologi 3G yang hanya menyediakan 384 Kbps untuk kecepatan data.
6. M: Apakah keuntungan dan kerugian dari 3.5G teknologi? B: 3.5G memberikan performance dan kecepatan yang lebih besar dibandingkan 3G. Namun, coverage area terbatas hanya dikota yang mempunyai banyak penduduk. 3G bisa sampai pedalaman.
7. M: Peralatan apa yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan 3G dan 3.5G? B: Node B, RNC, MSC untuk voice service, SGSN dan GGSN untuk data service.
8. M: Berapa biaya yang dibutuhkan untuk memgimplementasikan 3G dan 3.5G? B: Untuk network arsitektur, baik 3G dan 3.5G memiliki hardware utama yang sama kecuali untuk fungsi suara dan data. 3G menggunakan RNC dan MSC. 3.5G menggunakan SGSN dan GGSN. Hardware ini harganya hingga $ 150.000 per hardware. Dan apa yang sebenarnya membedakan 3G dan 3.5G adalah jumlah CE (elemen saluran), transmisi, kapasitas, dan softwarenya. Yang membutuhkan boaya lebih mahal lagi.
9. M: Bagaimana aspek security dari 3G dan 3.5G teknologi? B: Network mobile wireless bisa dibilang aman. Kami mempunyai IT security sendiri dibalik jaringannya.
M: Tidak pernah mengalami gangguan keamanan atau lainnya? B: Kami pernah mengalami suatu gangguan sinyal berat dengan salah satu perusahaan televisi besar di Indonesia, sebagai solusi kami menghubungi dan mengirim laporan ke Balmon yang disiapkan oleh Pemerintah Indonesia sebagai sarana dalam kasus gangguan sinyal dan kemudian mereka akan membantu kami dengan trouble shootingnya.
105
10. M: Apakah teknologi ini mendukung mobility feature? B: Jelas. Karena itu teknologi ini sangat diunggulkan
M: Bagaimana dengan aspek mobility antara 3G dan 3.5G teknologi? B: Dulu sebelum kami mengganti hardware upgrade terbaru, kami pernah mengalami masalah dengan handover sinyal antara base station, jika user berpindah BTS maka akan mengalami signal gangguan, dan bahkan bisa tidak mendapat signal sama sekali, benar-benar bisa hilang. Tapi sekarang tidak ada masalah ada untuk mobilitas karena fitur upgrade dan hardware.
11. M: Bagaimana perbandingan scalability? B: Users di BTS sangat dibatasi untuk menjaga quality. Namun untuk data kami mengutamakan user 3.5G. Sementara untuk 3G, lebih diutamakan untuk user pemakai layanan voice.
12. M: Bagaimana coverage aspek dari kedua teknologi? B: Telkomsel memiliki sekitar 20.000 BTS yang ditempatkan di seluruh Indonesia untuk signaling. Daerah termasuk Jakarta, sebagai ibukota, sebagian besar dari Pulau Jawa, Bali, Balikpapan, Banda Aceh, Medan, Pelalawan, Perawang, Batam, Pekanbaru, Palembang, Makasar, dll. Namun untuk 3.5G coverage area hanya di kota-kota besar yang penduduknya banyak dan mempunyai keperluan untuk data broadband. 3G memiliki coverage area yang lebih besar sampai ke desa. Karena penduduk di pedalaman tidak terlalu mementingkan data namun voice.
M: Jadi coverage area 3.5G lebih kecil dari 3G? B: Iya betul karena membangun 3.5G membutuhkan lebih banyak capacity, CPE dan transmisi. Dan itu membutuhkan biaya yang banyak.
13. M: Bagaimana perbandingan performance kedua teknologi? B: Teknologi 3G di ponsel sebenarnya dalam kondisi kinerja yang baik. Jika anda mencoba layanan Blackberry yang memberikan sinyal 3G, kecepatan dan performance pasti akan lebih cepat yang GPRS atau EGDE meskipun Anda hanya mendapatkan bar sinyal 3G terendah itu. Namun 3G masih kalah jauh dibandingkan
106 dengan HSDPA (3.5G). Apalagi sekarang ada keberadaan HSPA +, evolusi terbaru dari teknologi 3.5G wireless mobile di Indonesia, akan memberikan kecepatan yang lebih besar dibandingkan dengan 3G. Namun, performance kedua teknologi tergantung pada bandwidth yang diberikan dari operator. Sekarang, untuk 3.5G kita memiliki tingkat data sampai dengan 42 Mbps dan hingga 384 Kbps untuk teknologi 3G.
14. M: Bagaimana QoS kedua teknologi? B: QoS mobile wireless teknologi sangat bergantung kepada bandwidth dan gangunggan. Jika gangguan semakin banyak maka semakin rendah juga quality dari teknologinya. Contoh, banyak gedung, pohon.
II. Mr. Riyadi Hartono
Planning and engineering Manager of PT. IndosatM2, Internet Service Provider M: Bisa jelaskan apakah teknologi 3.5G R: 3.5G adalah evolusi daripada UMTS atau 3G. Hanya saja ada system perbaikan dan penambahan dari kapasitas bandwidth kemudian dari perbaikan uplink dari customer ke pelanggan. Membuat 3.5G teknologi yang lebih terdepan.
M: Apakah ada perbedaan dengan 3G teknologi? R: Tentunya kapasitas, transmisi, kecepatan. Dan anda tau cdma? Itu kan masih menggunakan coding untuk system. Di teknologi 3.5G sudah tidak memakai coding lagi. Lalu concurrent usernya berbeda. M: Concurrent user? R: Iya, Concurrent user adalah yang menentukan kapasitas 1 bts bisa maksimum berapa users. M: Kalau 3.5G, concurrent user bisa lebih banyak dibandingkan 3G? R: Iya, kalau 3G bisa sekitar 20 user. Kalau 3.5G bisa 35-50 users per sector tergantung licensenya.
M: Kenapa indosat mau mengimplemnet 3G dan 3.5G? lebih menguntungkan dari teknologi lain? Seperti wi-fi.
107 R: Wifi itu karena frekuensinya bebas dan tidak bisa di perkirakan, juga karena arutannya tidak memenuhi aturan. Jadi 2,4 sendiri sebenernya tidak efektif diindonesia. Mungkin digedung tertutup saja yang efektif. Kalau diluar pakai point to point. Kalau 3G dan 3.5G frekuensinya memang dedicated ke kita. Dan kecepatan 3G lebih bagus dari pada wifi. Bisa saja wifi lebih cepat tapi yang menggunakan banyak. Dan 3G lebih secure dan frekuensi kita manage sendiri juga bisa mobile. Ada handover. Kalau wifi mau pindah point access haru di connect ulang. Kalau 3G tidak perlu.
M: Alat-alat apakah yang dibutuhkan untuk membangun mobile wireless network? R: Yang jelas BTS. Lalu back office seperti radius, EEE, authentikasi, management, billing dan masih banyak lagi.
M: Bagaimanakah bisnis oportuniti mobile wireless? Perbandingan antara 3G dan 3.5G? R: Mobile Wireless merupakan salah satu main revenue kita dibanding teknologi lain karena kegunaannya nampak untuk para pengguna. 3G dan 3.5G diterapkan untuk penggunaan jangka panjang, oleh karena itu kita sekarang upgrade versi diperpanjang 3.5G yang HSPA + untuk memuaskan pelanggan.
M: Berapakan biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan networknya? R: Bts itu harganya sekitar $100.000. Belum tower dan power. Belum sewa lahan untuk shelter sendiri. Back office yang juga sangat mahal. Milyaran rupiah. Belum sewa license untuk pengoperasian. M: License 3G dan 3.5G berharga? R: 1 license 160 milyar rupiah.
M: Bagaimana pandangan anda tentang sekuritinya? Mungkinkah oknum mencuri akses tanpa harus jadi pelanggan? R: Sepertinya tidak mungkin. Karena kita ada Dr-interface ada securitynya kemudian di EEE ada security semua. Ada password kemudian voucher juga di encrypt. Kita juga pakai DES3. M: DES3 untuk wimax? R: Itu sebenernya standard security, Bisa pakai bisa tidak. Mau membobol DES3 juga susah. M: Jadi 3G juga pakai DES3 untuk protection?
108 R: Iya. Jadi nanti ada security layer. Physical sama enkripsi di layer data. Jadi ada 2. Nanti di airinterface. Orang berusaha membobol untuk dapat data. Tapi nanti kalau sudah dapat datanya, belum tentu dia bisa membacanya dan mengenal datanya karena ada encripsinya. M: Pernah ada gangguan frekuensi? R: Interference? Ya pernah ada. Untuk menangani ini kita pakai proses namanya radio frekuensi plan interferent. Kita cek. Kalau ada gangguan kita cek, nantinya akan ketahuan. Hanya itu bukan security issue melainkan gangguan signal.
M: Bagaimana pandangan anda tentang performance kedua teknologi? R: Kecepatan teknologi 3.5G IndosatM2 kini dapat mencapai 42 Mbps karena perusahaan menggunakan 2 frekuensi untuk teknologi mobile wireless. Satu frekuensi 5MHz dapat mendukung kecepatan data hingga 21 Mbps, karena mereka sendiri 2 frekuensi, kecepatan teknologi mobile wireless meningkat sampai dengan 42 Mbps. Sementara 3G hanya mampu mencapai maksimal 384Kbps. Bisa dikatakan sangat jauh dalam perbandingan performance atau data rate.
M: Bagaimana dengan aspek coverage 3.5G disbanding 3G? R: Dari sisi BTS, cakupan di daerah pedesaan dan perkotaan berbeda. Jika tempat tersebut banyak penduduk seperti pusat Jakarta, jarak distribusi frekuensi bisa diperpendek hingga 300 meter. Tapi, jika BTS ditempatkan di daerah pedesaan, jarak sinyal dapat mencapai sekitar 5 km. cakupan dari BTS untuk 3G dan teknologi 3.5G adalah sama. Namun coverage area berbeda. 3G lebih wide dibandingkan 3.5G.
M: Bagaimana dengan mobility? Apakah mendukung? R: Tentu. Dengan adanya BTS dimana-mana, maka handover bukan menjadi masalah. User tidak akan kehilangan signal, mungkin hanya mengalami penurunah data rate.
M: Bagaimana dengan QoS? R: 3G dan 3.5G, yang dikategorikan dalam wireless mobile, sebenarnya memiliki QoS yang sama karena kedua teknologi dianggap sebagai teknologi yang berkembang. Keduanya memiliki hardware dasar yang sama, dan keduanya berlisensi. Selain itu, mereka memiliki kualitas pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan teknologi wireless lainnya. Alasannya adalah karena frekuensi teknologi ini
109 dibuat dan didedikasikan kepada kami. Kami mengelola frekuensi kita sendiri. Sehingga Qos bisa diguarantee.
M: Bagaimana dengan CPE? Apakah perbedaannya diantara kedua teknologi? R: CPE bisa apa saja. Handphone yang support, USB modem atau cards. Namun untuk technology 3.5G advance atau HSPA+, Modemnya masih susah didapat di Indonesia karena kapasitasnya. Contohnya seperti Huawei dan ZTE.
M: Apakah vendor yang dipakai IndosatM2 R: Kita memakai ZTE, Nokia, Erikson, dan Huawei untuk indosat.
110
III. Mr. Gerry Firmansyah Information Technology and Communication Project Officer of Depkominfo
M: Apakah yang dimaksud dengan 3G dan 3.5G teknologi? G: 3G itu berangkat dari pengembang dari voice. 1 G ,2G, 3G itu asalnya dari voice. Voice, sms , mms tidak cukup. Butuh kcepatan tinggi jadi naik lagi 2G 2.5G 3G 3.5G 4G, maksimalnya. Artinya orang awalnya butuh suara saja lalu mulai butuh berkomunikasi dengan data. Jadi ada 2 macam, voice dan data. Voice asalnya dari voice lalu sms lalu mms terus 3.5G mulai internet. Voice saja user tidak puas lalu naik terus dengan adanya peningkatan. M: 3G sendiri dipergunakan untuk voice atau data? G: Sebetulnya Kalau telfon sampai 2G saja udah cukup, tapi orang butuh untuk memanfaatkan fungsi mobile untuk mentransfer data. Di 3G dimungkinkan untuk itu. Padahal di 2G sudah memungkinkan untuk gambar, di 3G gambar bergerak di 3.5G lebih advance lagi.
M: Bagaimana perkembangannya di Indonesia? R: Perkembangan di Indonesia currently sudah sampai di 3.5G untuk regulasi. Tapi sekarang operator sudah mengajukan sampai LTE di 4G. tapi pemerintah belum memberika izin utuk uji coba. Tapi operator sudah mulai membangun dan trial. Siemens pun sudah bawa 9 kontainer untuk test 4G tapi izin untuk implementasi dan test sendiri belum. M: 4G adalah LTE? G: Jadi sebetulnya LTE itu perkembangan dari 3G dan 3.5G. jadi istilahnya orang masih belum puas dengan kecepatan. 3G hanya sampai kecepatan 384Kbps lalu naik jadi 3.6Mbps atau 7Mbps di 3.5G jadi itu perpindahan kecepatan nanti di LTE dilipatkan lagi kecepatannya.
M: Apakah alasan Depkominfo mau meregulasikan 3.5G teknologi? G: 3G menjadi teknologi standar di negara-negara lain, itu sebabnya teknologi masuk ke Indonesia seperti teknologi lainnya dan begitu juga 4G untuk teknologi mendatang. Banyak operator meminta izin dari penerapan 3G untuk Depkominfo karena
111 mereka melihat kebutuhan di tingkat pengguna lebih banyak data dan kecepatan. Alasan lainnya adalah 3G dapat dioperasikan ke daerah yang lebih dalam karena itu cakupan besar.Teknologi internet saat ini masih tidak bisa mencapai desa-desa, baik kabel maupun wi-fi. Untuk alasan regulasi 3.5G, karena permintaan dari operator. Mereka ingin memberikan lebih bagus untuk para pengguna sehingga mereka melakukan permintaan untuk teknologi yang lebih maju yang HSDPA dan terus tumbuh sekarang, kita dapat mengakses HSPA + sekarang. Manfaat dari penerapan teknologi mobile wireless sekarang dirasakan oleh operator dan perusahaan telekomunikasi.
M: Bagaimana dengan bisnis oportuniti dari 3.5G teknologi? G: Broadband internet (3G dan teknologi 3.5G) adalah peluang bisnis yang baik bagi operator.Sebagian besar perusahaan telekomunikasi saat ini menambahkan mobile broadband wireless sebagai data komunikasi akses untuk layanan voice mereka di luar.
M: Keberadaan 3.5G sangat mempengaruhi masyarakat? G: Penggunaan mobile internet sekarang ini terus bertambah, terutama dengan subsistensi pesan instan dan jaringan sosial di antara orang-orang. Selain itu, penggunaan internet juga membutuhkan akses untuk keperluan bisnis. Dengan memiliki 3G memiliki kesederhanaan mengakses internet. Lebih cepat dan lebih mudah untuk mengakses. Sayangnya, 3G tidak cukup dan tidak memenuhi syarat untuk memenuhi kebutuhan orang, cakupan besar tapi kecepatan tidak memuaskan. Oleh karena itu, para operator memutuskan untuk memperkenalkan 3.5G.
M: Akankah 3G menjadi standard minimal seperti di Jepang? G: Kecuali ada permintaan dari pemerintah atau riset yang menyatakan bahwa ternyata itu jadi cost negara, baru diperhatikan, jadi ada riset yang menyatakan kalau kita masih menyelenggarakan 1G 2G mengakibatkan kerugian, baru regulasi ditiadakan. Dan opini masyarakan yang menyatakan minimal teknologi ini.
M: Berapa jumlah operator yang sudah memakai teknologi ini? G: Sudah hampir semua operator sudah mengimplementasikan. Sekitar 75% di Indonesia.
M: Bagaimana dengan cost untuk mengimplementasinya?
112 G: Perbedaannyaseperti ini, kalau ada bts 2G, belum tentu bisa 3G. Jadi operator memasang hardwarelagi. Dengan vendor berbeda. Ada Siemens, nokia dll. Liat regulasi pemerintah tentang teknologi ini. Semua perangkat 3G harus memenuhi aspek-aspek. Karena semua alat ini kan diuji, jadi bisa ketauan minimal requirement yg sesuai regulasi pemerintah.
M: Apakah membutuhkan license untuk 3G dan 3.5G? G: Sangat butuh. M: Sama atau berbeda? G: Beda 3G dan 3,5G. karena alatnya berbeda dan penggunaan bandwidthnya juga berbeda.
M: Bagaimana dengan sekuriti aspek? Pernahkan ada laporan tentang pencurian bandwidth? G: Tidak pernah. Ada standard sekuritas dari IT nya jadi tidak pernah ada kecurian. Kalau pasang VPN bisa secure. Dan karena user harus koneksi MSISDN. Sekuritas sangat dipengaruhi oleh feature yang dimiliki oleh user.
M: Bagaimana dengan performance: G: Jelas 3.5G mempunyai performance yang lebih baik.
M: Kalau coverage? G: Cakupan area 3G dan teknologi 3.5G yang tergantung pada operator. Beberapa operator dapat mensosialisasikan teknologi sampai daerah pedesaan, beberapa tidak bisa. Telkomsel misalnya, memiliki BTS yang banyak yang ditempatkan hamper di seluruh wilayan di Indonesia. Oleh karena itu, cakupan area lebih besar. Namun, sebuah wilayah yang dicakup oleh teknologi 3G, tidak selalu tercakup oleh 3.5G.
M: Bagaimana dengan aspek Mobility? G: Karena dia micro jadi tidak jadi masalah. Selama coverage ada jadi tidak ada masalah begitu jg dengan perpindahan BTS.
M: Bagaimana dengan Scalabilitynya? G: Tentunya untuk kota-kota besar tidak jadi masalah.
113
M: Bagaimana dengan aspek quality of service? G: 3G dengan 3.5G sama saja. Di regulasi disebutkan bahwa alat ini harus mengcover sekian. Berarti QoS nya harus memenuhi, kalau dari sisi alat sama. Tapi apakah operator memberikan layanan sesuai iklan, kita kan tidak tau itu harus dipertanyakan. Namun, standardnya QoS 3G dan 3.5G sudah memenuhi persyaratan yang diberikan oleh pemerintah dalah segi hardware, users, dll. Tetapi bila dibandingkan dengak 2G, tentu lebih stabil karena keberadaannya lebih lama.
114
GLOSSARY
3GPP is collaboration between groups of telecommunications associations to make a globally applicable 3G mobile phone system specification within the scope of ITU. ACK is the name of a signal that data has been received successfully. AMC is major technology in HSDPA where the feedback from the EU is used to determine the coding and modulation scheme which is going to be used based on the CQI. ATM is method to interlace transfer data packets efficiently. AUC is device located in the HLR of a GSM system. BTS is the networking component of a mobile communications system from which all signals are sent and received. CDMA is digital cellular technology that uses spread-spectrum techniques. CDMA2000 is a 3G wireless technology based on the CDMA platform. CS is one that establishes a circuit (or channel) between nodes and terminals before the users may communicate. CQI is a measurement of the communication quality of wireless channels. EDGE is a faster version of GSM wireless service which enables data to be delivered at rates up to 384 Kbps on a broadband. EIR is a database used by GSM and other second generation wireless systems used to identify the customer devices permitted to access the network. EV-DO is a standard for high speed wireless broadband also known as W-CDMA.
115
FDD is a technique in which one frequency band is used to transmit and another used to receive. GGSN is network node that acts as a gateway between a GPRS wireless data network and other networks such as the Internet or private networks. GPRS is a standard for wireless communications which runs at speeds up to 115 kilobits per second. GSM is one of the leading digital cellular systems. GSM uses narrowband TDMA, which allows eight simultaneous calls on the same radio frequency. HARQ is a combined FEC + ARQ technique uses a single FEC code. HLR is a real-time database platform for mobile telecommunication networks. HSDPA is alater-phase UMTS technique to enhance downlink packet data rates for streaming, interactive and background services in 3G UMTS systems. HSDPCCH was introduced in the 3GPP release 5 of WCDMA as a new uplink code channel for control purposes. HSDSCH is a channel added to UMTS to increase downlink data rates that is defined in Release 5 of the UMTS specifications, is a transport channel shared among all users that are using HSPDA for their interactive/background radio access bearer. HSPA+ also known as Evolved High-Speed Packet Access is a wireless broadband standard defined in 3GPP release 7, Provides HSPA data rates up to 56 Mbit/s on the downlink and 22 Mbit/s on the uplink. HSSCCH is a channel added to UMTS to increase downlink data rates that is defined in Release 5 of the UMTS specifications and is part of HSDPA. HSUPA is a method of sending data through UMTS devices. It enables high-speed symmetrical data communications such as VoIP and interactive multimedia by better data rates and shorter delay.
116
IEEE is a US-based membership organisation that includes engineers, scientists, and students in electronics and related fields. IMT2000 is the global standard for third generation (3G) wireless communications as defined by the International Telecommunication Union. ITU is the international body responsible for telecommunications co-ordination and standards, the successor body to CCITT. LAN is a short distance data communications network used to link together computers and peripheral devices under some form of standard control. LTE is considered by many to be the obvious successor to the current generation of UMTS 3G technology, which is based upon WCDMA, HSDPA, HSUPA, and HSPA. MAC is a sublayer of the data link layer specified in the seven-layer OSI model. MSC is a soft-switch variant of the mobile switching centre, which provides circuitswitched calling, mobility management, and GSM services to the mobile phones roaming within the area that it serves. Node-B is a term used in UMTS to denote the BTS (base transceiver station). PS or Packet switching is a digital networking communications method that groups all transmitted data, regardless of content, type, or structure into suitably-sized blocks, called packets. RNA is a network system which distributes programming to multiple stations simultaneously or slightly delayed, for the purpose of extending total coverage beyond the limits of a single broadcast signal. RNC is a governing element in the UMTS radio access network (UTRAN) and is responsible for control the Node Bs that is connected to it. SGSN is a method which responsible for the delivery of data packets from and to the mobile stations within its geographical service area.
117
SIM is a subscriber identity module card; a small card used in a mobile phone to store data about the network, telephone number, etc TDD or Time-Division Duplex is the application of time-division multiplexing to separate outward and return signals. TNL is a group of methods and protocols within a layered architecture of network components and protocols, providing such services as connection-oriented data stream support, reliability, flow-control, and error-correction. UE is any device used directly by an end user to communicate. UMTS or Universal Mobile Telecommunications System is one of the third-generation (3G) cell phone technologies. UTRAN is a collective term for the Node B's and Radio Network Controllers which make up the UMTS radio access network. VLR is database in a cellular system that contains all the subscribers who are currently visiting within this service area. W-CDMA is a 3G high-speed digital data service provided by cellular carriers that use the TDMA or GSM technology worldwide.
