Created by Mr. E. D, S.Pd, S.Si
[email protected]
LOGO
Sistem Saraf Manusia
Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh memerlukan 3 komponen yaitu: • Reseptor • Sistem saraf • Efektor
Reaksi terhadap rangsangan melalui resptor, sistem saraf, dan efektor.
Neuron
Bagian-bagian neuron: • Badan sel • Dendrit • Akson
ANATOMY OF A NEURON
Macam-macam neuron
Neuron berdasarkan jumlah uluran
(a) Neuron unipolar, (b) neuron bipolar, dan (c) neuron multipolar.
Different Neuronal Morphologies Video and Quiz
Macam-macam neuron
Neuron berdasarkan fungsi
Sinaps
Sinaps Sambungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain
Skema sinaps dan proses pelepasan neurotransmitter. KLIK
SIGNAL PATHWAYS Something causes change in property of neuron cell membrane. This causes an electrical signal to enter cell, usually via dendrite(s). Travel along cell. Usually leave via axon. SIGNAL DEGRADATION IS REPRESSED DUE TO INSULATION BY MYELIN.
Impuls saraf
Penghantaran impuls saraf Saraf dalam keadaan polarisasi dirangsang depolarisasi timbul aliran listrik timbul impuls saraf penghantaran impuls melalui neuron
Permukaan luar neuron bermuatan positif dan bagian dalam bermuatan negatif.
PHYSIOLOGY OF NEURONAL IMPULSES
Neurons “maintain a resting electrical charge”. The plasma membrane (cell membrane) is said to be POLARIZED. This means – at rest, the cell membrane has an electrical charge. In the case of human neurons, it is negative 70 millivolts, or –70 mV.
-70 mV RESTING ELECTRICAL CHARGE
This is the difference in charge between the outside of the cell and the inside of the cell. The charge difference is due to the differential distribution of charged ions on either side of the membrane. The primary ions involved are potassium (K+) and sodium (Na+)
CHARGE DIFFERENCE Energy is required to maintain the neuron’s charge difference. Sodium ions are actively pumped out of the cell (active transport). Thus, more sodium ions outside of cell membrane than inside. This is maintained by the sodiumpotasium pump (which is powered by ATP). The sodium potassium pump functions CONTINUOUSLY to maintain the charged membrane.
Na+ K+
Outside Cell
Sodium actively pumped out
Inside Cell
Na+ K+
Outside Cell
Inside Cell
Outside relatively more positive, thus inside relatively more negative...
Na+ K+
Outside relatively more positive, thus inside relatively more negative...
Outside Cell
-70 mV Inside Cell
TRANSMISSION of Nervous Impulses
A CHANGE IN THE ELECTRICAL POTENTIAL (the –70 mV charge) across the cell membrane is usualy what triggers an impulse. This CHANGE IN THE ELECTRICAL POTENTIAL is usually cased by a change in the PERMIABILITY OF THE CELL MEMBRANE.
PERMIABILITY CHANGE OF PLASMA MEMBRANE
This can be cause by STIMULUS: Signal from neighboring neuron Deformation of receptor cell of a special sense. PERMIABILITY CHANGE allows ions to move across membrane.
THRESHOLD STIMULUS If a stimulus is strong enough (or if enough stimuli combine) to trigger an impulse, it is referred to a a THRESHOLD STIMULUS. When this threshold stimulus is reached, permiability of the membrane changes enough to allow Na+ ions to flood in.
PERMIABILITY CHANGE allows ions to move across membrane
If inside is more negative, And, if there is more positive Na+ outside, they will tend to flood in. This changes the distribution of ions relative to the cell membrane. Changing the “polarized” condition of the membrane is called DEPOLARIZATION.
DEPOLARIZATION initiates what is called an ACTION POTENTIAL
DEPOLARIZATION initiates what is called an ACTION POTENTIAL
Once a small region of an axon is depolarized, it can stimulate an adjacent area... ...which in turn stimulates, the next... ...and the next... ...and so on... ...and so on. This, directional, continued depolarization along an axon is what is known as the ACTION POTENTIAL.
Terjadinya gerak
Gerak biasa Reseptor neuron sensorik pusat saraf neuron motorik efektor Gerak refleks Reseptor neuron sensorik neuron konektor neuron motorik efektor
Contoh proses terjadinya gerak refleks pada lutut.
Otak Sistem saraf pusat Sumsum tulang belakang
Sistem saraf
Sistem saraf tepi
Sistem saraf sadar
Saraf simpatik Sistem tidak sadar
Saraf simpatetik
Sistem saraf pusat
Sayatan membujur sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang.
Substansi kelabu dan substansi putih pada (a) sumsum tulang belakang dan (b) otak.
Otak Otak besar Otak depan Otak tengah Otak belakang
Otak besar dan bagian-bagiannya.
Daerah asosiasi pada otak besar.
Sumsum tulang belakang
Sayatan melintang sumsum tulang belakang.
Sistem saraf tepi
Berdasarkan arah impuls yang dibawanya
Berdasarkan asalnya
Sistem saraf aferen
Sistem saraf eferen
Sistem saraf kepala Sistem saraf tulang belakang
Sistem saraf tepi yang terdiri dari sistem saraf kepala dan sistem saraf tulang belakang.
Sistem saraf tak sadar
Sistem saraf tak sadar yang tersusun atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.
Pengaruh Obat-obatan dan Narkoba terhadap Sistem Saraf
Alkohol
Obat-obatan terlarang • Golongan sedatif • Golongan stimulan • Golongan halusinogen
• Golongan penahan rasa nyeri
Gangguan pada sistem saraf manusia
• Epilepsi Obat-obatan dan narkoba mempengaruhi sistem saraf dan jantung.
• Neuritis • Alzheimer
Sistem Saraf Vertebrata
Sistem saraf ikan.
Sistem saraf katak.
Sistem saraf burung.
Sistem Saraf Invertebrata
Sistem saraf cacing pipih
Pada cacing pipih, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.
Sistem saraf cacing tanah
Pada cacing tanah, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.
Sistem saraf serangga
Pada serangga, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.
Sistem Indera Manusia
Indera pembau
Struktur indera pembau.
Indera pengecap
Struktur indera pengecap: (a) papila pada lidah, (b) tunas pengecap, dan (c) struktur tunas pengecap.
Indera penglihatan
Aparatus lakrimalis. (a) Alat tambahan mata dan (b) bagian-bagian kelopak mata.
Indera penglihatan (2) Otot rektus medial
Duktus lakrimalis Otot siliaris Saraf optik Pembuluh darah Bintik buta
Kanalis shkelm Lensa Pupil
Fovea sentralis
Iris Vitreous chamber
Otot rektus lateral
Sklera
Koroid
Struktur mata.
Retina
Kornea
Kelainan pada mata: (a) mata miopi, (b) mata miopi dikoreksi dengan lensa cekung, (c) mata hipermetropi, (d) mata hipermetropi dikoreksi dengan lensa cembung.
Indera pendengaran
Struktur telinga bagian dalam.
Pembagian daerah telinga.
(a)
(b)
(a) Struktur koklea dan (b) struktur bagian dalam koklea.
Indera peraba
Resptor sensorik pada manusia.
Sistem Indera Vertebrata Indera ikan
Ikan memiliki indera gurat sisi, mata, alat pendengaran, dan alat pembau.
Indera reptil
Reptil memiliki indera pembau yang tajam, namun penglihatannya kurang berkembang.
Indera burung
Gurat sisi pada ikan.
Burung memiliki indera penglihatan dan keseimbangan yang berkembang baik.
Indera amfibi
Katak memiliki kelopak mata dan selaput tidur yang melindungi mata.
Burung memiliki indera penglihatan yang sangat baik untuk melihat mangsa.
Sistem Indera Invertebrata
Indera cacing pipih
Cacing pipih memiliki sepasang bintik mata pada bagian anterior tubuhnya.
Indera cacing tanah
Indera cacing tanah berada di permukaan tubuhnya.
Indera serangga
Serangga memiliki indera penglihatan.
Mata majemuk pada serangga.
Sistem Hormon
Hormon Manusia
Kelenjar endokrin pada manusia.
Kelenjar hipofisis Kelenjar tiroid dan paratiroid
(a)
Kelenjar tiroid dan paratiroid.
Kelenjar suprarenalis (b) Hormon yang dihasilkan hipofisis dan organ targetnya: (a) lobus anterior dan (b) lobus posterior.
menghasilkan adrenalin dan noradrenalin
Kelenjar pankreas menghasilkan insulin dan glukagon
Kontrol homeostatik pada metabolisme glukosa oleh hormon insulin dan glukagon.
Ovarium Testis
Hormon pada ovarium.
Hormon pada testis.
Sistem Hormon Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi, dan tingkah laku.
Hormon Invertebrata Invertebrata misalnya serangga menghasilkan hormon otak, hormon ekdison, dan hormon juvenil.
Hormon Vertebrata Umumnya hormon yang dihasilkan vertebrata hampir sama dengan hormon yang dihasilkan manusia.
Pergantian kulit pada serangga yang dipengaruhi oleh hormon.