Company-Community Partnerships for Health in Indonesia
Catatan Pertemuan Education and Business Forum III Program Intel-Teach Pertamina Foundation, Rabu, 23 Mei 2012, 09.00 – 12.00 WIB
Forum Pendidikan dan Bisnis (Education and Business Forum/EBF) ketiga ini dihadiri oleh 37 peserta yang berasal dari delapan perusahaan, 14 LSM, dan satu institusi pendidikan. Acara dibuka oleh Kemal Soeriawidjaja, Company Community Partnerships for Health in Indonesia/CCPHI. Selanjutnya Ibu Nina Nurlina Pramono, Direktur Eksekutif Pertamina Foundation, selaku tuan rumah mengucapkan selamat datang bagi peserta dan menjelaskan secara ringkas update kegiatan Pertamina Foundation yaitu program Sobat Bumi. Informasi mengenai program ini dibagikan kepada peserta dalam bentuk buku dan compact disc (CD). Habe Arifin, Sekjen Ikatan Guru Indonesia/IGI, yang bertindak sebagai moderator diskusi, memandu sesi perkenalan dan dilanjutkan dengan sesi presentasi. Brimy Laksmana, Intel Education Program Manager, bersama dengan Soecipto, Kepala Pusat Komputer Universitas Islam Nusantara (Uninus), mempresentasikan program kemitraan “Intel Teach”. Intel Teach adalah program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan calon guru dalam menggunakan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai alat bantu dalam proses belajar siswa. Intel merupakan produsen semikonduktor sirkuit komputer yang berkantor pusat di Santa Clara, Amerika Serikat. Program Corporate Responsibility Intel Indonesia termasuk Intel International Science and Engineering Fair (ISEF), sebuah kompetisi ilmiah bagi murid SD hingga SMA; Intel Education Awards untuk mendukung dan mempromosikan integrasi teknologi oleh guru dan sekolah; Clara, Amerika Serikat. Program Corporate Responsibility Intel Indonesia termasuk Intel International Science and Engineering Fair (ISEF), sebuah kompetisi ilmiah bagi murid SD hingga SMA; Intel Education Awards untuk mendukung dan mempromosikan integrasi teknologi oleh guru dan sekolah; Future Scientist Program, yang bertujuan untuk melatih guru science tentang bagaimana membuat kurikulum berdasarkan metode penemuan-pemecahan masalah; dan Intel Policy Toolkit untuk mereformasi kebijakan pendidikan dalam bidang TIK. Uninus awalnya didirikan oleh Nahdlatul Ulama di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1959 dengan nama Universitas Nahdlatul Ulama. Pada tahun 1969 universitas ini berubah nama menjadi Universitas Islam Nusantara yang merupakan penggabungan dari Universitas Ibnu Khaldun, Universitas Muhammadiyah, dan Lembaga Pendidikan Islam. Salah satu kegiatan pengabdian masyarakat Uninus adalah mengadakan pelatihan komputer gratis bagi masyarakat di wilayah Jawa Barat.
EDUCATION AND BUSINESS FORUM
Program Intel Teach yang dijalankan Uninus bersama Intel dimulai pada tahun 2009 dan berakhir pada tahun 2011 dengan dasar pemikiran bahwa guru merupakan garda terdepan perubahan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan siswa di abad 21. Kurikulum Intel meningkatkan kemampuan guru dalam mempraktikkan pendekatan pedagogi dan integrasi teknologi dalam pembelajaran. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya Siswa Abad 21, yaitu siswa yang mampu belajar dari pengalaman dan menciptakan pengetahuannya sendiri melalui penggunaan TIK (student centric). Untuk menciptakan siswa abad 21 tersebut, hal pertama yang harus dilakukan adalah merubah sikap mental para guru untuk mampu berpikir kritis, berorientasi pada pemecahan masalah, mampu berkolaborasi dan berkomunikasi secara efektif, dan mampu menciptakan proses belajar sebagai sebuah perjalanan yang memperkaya pengalaman siswa melalui penggunaan teknologi. Perubahan sikap mental para guru ini dilakukan pada tahap “pre-service” atau pada tahap dimana para calon guru tersebut sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Hasil yang dicapai hingga tahun 2011 adalah (1) kurikulum Intel Teach ditetapkan menjadi kurikulum dasar (2 satuan kredit) untuk mahasiswa jurusan pendidikan S1, (2) kurikulum Intel Teach Essential Course yang menggunakan metode projects-based learning dijadikan mata kuliah wajib topik pengembangan rencana pembelajaran, dan (3) tim Pusat Komputer (Puskom) Uninus melanjutkan pelatihan guru di berbagai wilayah di Jawa Barat.
Diskusi Project Based Learning (PBL) merupakan metode yang sangat baik, namun sering kali guru mendapatkan kesulitan dalam mengembangkan modul pembelajarannya karena harus sesuai dengan kebijakan pemerintah. Untuk mengatasinya, PBL harus dipahami oleh penentu kebijakan pendidikan nasional, agar bisa mendorong terjadinya perubahan kebijakan. Sebagai alternatif lain adalah memasukkan metode PBL ini ke dalam Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan/KSTP dimana setiap sekolah mempunyai kebebasan untuk membuat kurikulum sesuai dengan kebutuhan. Guru dan orang tua murid diakui masih sangat resisten dan terbelakang dalam penggunaan teknologi. Akses terhadap teknologi di daerah pedesaan sangat memprihatinkan sehingga bisa berdampak pada munculnya masalah sosial antara lain human trafficking, dan kehamilan remaja. Kunci atas resistensi yang tinggi dari para ulama, orang tua dan guru adalah bagaimana mengangkat relevansi penggunaan teknologi terhadap kegiatan keseharian mereka seperti membangun komunikasi dengan keluarga yang tinggal di kota/negara lain melalui chatting, email dan social media, atau mendapatkan informasi mengenai harga komoditi di daerah lain dan sebagainya. Hasil program Intel Teach yang diharapkan adalah kurikulum Intel Teach bisa terintegrasi ke dalam kurikulum universitas secara terpadu. Dengan demikian diharapkan para calon guru siap menjalankan paradigma baru pendidikan yaitu student centric, sebuah proses belajar yang berpusat pada siswa untuk aktif mencari jawaban atas pertanyaan atau persoalan yang terjadi di lingkungannya. Kegiatan utama yang dilakukan pada program Intel Teach adalah pelatihan pelatih bagi para dosen Uninus dengan materi Getting Started (student centric dan TIK), pelatihan materi Essential Course (PBL), dan melakukan integerasi kurikulum dengan target pelatihan sekitar 25 – 30 dosen inti yang akan mengembangkan kurikulum di masing-masing program studi. Intel Indonesia menyediakan pelatih dan kurikulum, sementara Uninus menyiapkan dosen peserta dan pengorganisasian pelatihannya. Beberapa tantangan yang muncul ketika menjalankan program tersebut adalah adanya opini negatif dari para dosen dan guru yang menganggap bahwa teknologi membawa pengaruh buruk bagi pendidikan di antaranya adalah pornografi, penipuan, kekerasan dan game online; dan rendahnya keterampilan dosen dalam bidang teknologi. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Intel dan Uninus menunjuk beberapa dosen
2
EDUCATION AND BUSINESS FORUM
dalam bidang teknologi. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Intel dan Uninus menunjuk beberapa beberapa dosen dari Puskom Uninus sebagai tim inti dalam melakukan diseminasi informasi secara kontinyu dan konsisten kepada dosen lain mengenai pentingnya perubahan paradigma tersebut. Sedangkan faktor utama keberhasilan adalah kesadaran akan pentingnya mengembangkan model pembelajaran baru dari pejabat Uninus. Evaluasi atas kegiatan rencananya akan dilakukan dalam dua tahun (2013) untuk seluruh mitra kerja Intel.
Penutup Kemal mengucapkan terima kasih kepada Intel dan Uninus sebagai penyaji dan kepada Pertamina Foundation sebagai tuan rumah. Catatan pertemuan bisa dilihat di www.ccphw.org/members.
3
EDUCATION AND BUSINESS FORUM
Daftar Peserta Education and Business Forum III (Rabu, 23 Mei 2012)
NO
NAMA
ORGANISASI
ALAMAT EMAIL
1.
Ade Aisyah
Khadijah Islamic School
[email protected]
2.
Ade Rohasih
Y. Balita Sehat
[email protected]
3.
Ananta Gondomono
Intel
[email protected]
4.
Andy Novyanto
Y. An-Nisa Seratus
[email protected]
5.
Ari Djanuar Prasetyo
Baitul Hikmah Elnusa Found
[email protected]
6.
Askania Fadima
ExxonMobil
[email protected]
7.
Astrid Puspitasari
Atmos Performa
[email protected]
8.
Brimy Laksmana
Intel
[email protected]
9.
Christie Natasha
CCPHI
[email protected]
10.
Christofel Nalenan
Indika Energy
[email protected]
11.
Damres Sigalingging
Dexa Medica
[email protected]
12.
D. Nanggala
BadanPengembanganUsahaEkonomi
[email protected]
13.
Dian Rosdiana
CCPHI
[email protected]
14.
Elke Sunarta
Laudate Mulia Education
[email protected]
15.
Ellga Yuthysa
Pertamina Found/Sobat Bumi
[email protected]
16.
Eny Y. Atmodjo
BadanPengembanganUsahaEkonomi
[email protected]
17.
Ernayetti
Pertamina
[email protected]
18.
Habe Arifin
Ikatan Guru Indonesia
[email protected]
19.
Hendri Satrio
Ogilvy
[email protected]
20.
Iis Istiqamah
Yasmina
[email protected]
21.
Kemal Soeriawidjaja
CCPHI
[email protected]
22.
Jack Yuliatmoko
Atmos Performa
[email protected]
23.
Mirza
Y. Hikmah Insan Madani
[email protected]
24.
Nastiti
Yasmina
[email protected]
25.
Nur Febriani Wardi
Y. Balita Sehat
[email protected]
26.
Nina Nurlina Pramono
Pertamina Foundation
[email protected]
27.
Patricia Norimarna
Save the Children
[email protected]
28.
Puti Khairani Rijadi
Pertamina Foundation
[email protected]
29.
Putri Mega Citra
Pertamina Found/Sobat Bumi
[email protected]
30.
Rhino H. Pranapati
Y. An-Nisa Seratus
[email protected]
31.
Rina Suryani
Helen Keller International
[email protected] 4
EDUCATION AND BUSINESS FORUM NO
NAMA
ORGANISASI
ALAMAT EMAIL
32.
Ruth Solaiman
Laudate Mulia
[email protected]
33.
Saktiana
Kuark Internasional
[email protected]
34.
Sita Supomo
VolunteerID
[email protected]
35.
Soecipto
Univ. Islam Nusantara
[email protected]
36.
Suryadi Z.
Y. Inti Global Madani
[email protected]
37.
Wahyu Irfan
Elnusa
[email protected]
5