PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Caring for a Sustainable Future
Investor Relations Management Building, Garuda City Soekarno-Hatta International Airport Cengkareng 19120, Indonesia Ph : (+6221) 2560 1201 Fax : (+6221) 5591 5673 Email :
[email protected]
www.garuda-indonesia.com
FIX Cover SR Garuda 2015.indd 1
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Caring for a Sustainable Future Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
6/15/16 8:12 PM
FIX Cover SR Garuda 2015.indd 2
6/15/16 8:12 PM
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Caring for a Sustainable Future
Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh pencapaian bagi Garuda Indonesia. Pencapaian yang dimaksud tentunya bukan hanya dari sisi kinerja finansial dan operasional namun juga mencakup pencapaian pada kinerja keberlanjutan. Pada aspek-aspek keberlanjutan yang mencakup ekonomi, sosial, dan lingkungan, Garuda Indonesia juga mengedepankan komitmennya untuk dapat memberikan kontribusi yang lebih luas kepada masyarakat. Di tahun 2015 dan untuk periode selanjutnya, Garuda Indonesia fokus berkomitmen untuk mengedepankan hasrat kepeduliannya untuk menginspirasi, berkontribusi, serta untuk masa depan yang berkelanjutan melalui penerapan strategi SkyBeyond yang fokus pada tiga core strategies yaitu Excellent Indonesia Hospitality, Return Maximization, dan Group Synergy.
Year 2015 was a year full of achievement for Garuda Indonesia. Such achievement is certainly not only in terms of financial and operational performance, but also includes the achievement of sustainability performance. In the sustainability aspects which include economic, social, and environmental, Garuda Indonesia also emphasizes its commitment to contribute more to the community. In 2015 and for the upcoming period, Garuda Indonesia is committed to promote its passion to inspire, contribute, as well as caring for a sustainable future through the implementation of SkyBeyond strategy which focuses on three core strategies namely Excellent Indonesia Hospitality, Return Maximization, and Group Synergy.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
1
DAFTAR ISI
04
Table of Contents
14
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
07
Pedoman Pelaporan Reporting Guideline
16
Kinerja Keberlanjutan 2015
08
Cakupan dan Batasan Scope and Boundary
18
2015 Sustainability Per formance Laporan Direksi
08
Penentuan Isi Laporan Defining Report Content
24
Board of Directors Report Visi, Misi, dan Kerangka Nilai
09
Menentukan Aspek Material dan Batasan Laporan Defining Report Content and Aspect Boundaries
26
Vision, Mission, and Core Values Profil Garuda Indonesia
12
Pemastian Eksternal External Assurance
35
Garuda Indonesia Profile Kepemilikan Saham dan Entitas Anak
12
Umpan Balik Feedback
38
Share Ownership and Subsidiaries Struktur Organisasi
13
Kontak Kami Contact Us
40
Organizational Structure Skala Organisasi
40
Organization Size Pengadaan
42
Procurement Perubahan Signifikan
43
Significant Change Adopsi dan Dukungan Terhadap Prakarsa Internasional
43
Adoption and Support to International Initiatives Keanggotaan dalam Asosiasi
44
Association Membership Penghargaan dan Pengakuan Eksternal External Accolades and Recognition
46
92
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi
Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
48
Landasan Penerapan CSR dan PKBL
95
Struktur Tata Kelola
50
Legal Reference for Csr and Pkbl Visi dan Misi CSR
97
Governance Structure Pemegang Saham
51
Csr Vision and Mission Roadmap CSR
97
Shareholders Dewan Komisaris
52
Csr Roadmap Lingkup Kegiatan CSR
98
Board of Commissioners Direksi
52
Csr Scope of Activities Pengelolaan Dana CSR dan PKBL
99
Board of Directors Benturan Kepentingan
56
CSR and PKBL Fund Management Distribusi Nilai Ekonomi
Conflict of Interest 100 Evaluasi Kinerja
59
Economic Value Distribution Komitmen pada Pelestarian Lingkungan
Performance Assessment 101 Remunerasi
72
Commitment to Environment Preservation Komitmen pada Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Remuneration 103 Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
86
Commitment to Human Resources Management Komitmen pada Pembinaan Sosial Kemasyarakatan
Ratio of the Highest and Lowest Salary 103 Manajemen Risiko
Commitment to Social and Community Development
Risk Management 104 Inisiatif Anti Korupsi dan Anti Gratifikasi Anti-Corruption and Anti-Gratification Initiatives 106 Kode Etik dan Budaya Perusahaan Code of Conducts and Corporate Culture 108 Sistem Whistleblowing Whistleblowing System
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015 07
Pedoman Pelaporan Reporting Guideline
08
Cakupan dan Batasan Scope and Boundary
08
Penentuan Isi Laporan Defining Report Content
09
Menentukan Aspek Material dan Batasan Laporan Defining Report Content and Aspect Boundaries
12
Pemastian Eksternal External Assurance
12
Umpan Balik Feedback
13
Kontak Kami Contact Us
01
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
6
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Selamat datang di Laporan Keberlanjutan Garuda Indonesia 2015. Laporan ini merupakan laporan keberlanjutan tahun kedua yang diterbitkan oleh Garuda Indonesia dan Garuda Indonesia berkomitmen untuk senantiasa mempublikasikan Laporan Keberlanjutan untuk ke depannya. Laporan ini merupakan kelanjutan dari Laporan Keberlanjutan 2014 yang diterbitkan pada tahun 2015. Laporan ini juga diterbitkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan selaras dengan Laporan Tahunan Garuda Indonesia 2015. [G4-29][G4-30]
Welcome to the Garuda Indonesia’s Sustainability Report 2015. This report is the second sustainability report published by Garuda Indonesia and we are committed to always publish a Sustainability Report. The report is a continuation of the Sustainability Report 2014 which published in 2015. The report is also published as an integral part of and aligned with the Garuda Indonesia’s Annual Report 2015. [G4-29][G4-30]
Laporan Keberlanjutan ini secara khusus memuat informasi terkait implementasi dan kinerja keberlanjutan dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Selain ditujukan untuk investor, laporan ini juga diterbitkan guna memenuhi kebutuhan informasi pemangku kepentingannya dan mewujudkan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai Perseroan Terbatas, Laporan Keberlanjutan ini telah memenuhi ketentuan Pasal 66 C, UndangUndang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mewajibkan Perseroan Terbatas menyampaikan laporan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam Laporan Tahunan.
The Sustainability Report contains information specifically related to the implementation and sustainability performance in economic, social, and environmental aspects. In addition to being addressed at investors, the report is also published in order to meet the information needs of stakeholders and to comply with applicable regulations. As a Limited Liability Company, the Sustainability Report is in compliance with the provisions of Article 66 C, Law No. 40/2007 on Limited Liability Company, which requires the Limited Liability Company to submit a report of Social and Environmental Responsibility (TJSL) in the Annual Report.
Di samping itu, Laporan Keberlanjutan ini juga mencerminkan kepatuhan Garuda Indonesia terhadap regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang diatur melalui Surat Keputusan Ketua Bapepam-LK: Kep-431/ bl/2012 tertanggal 1 Agustus 2012 tentang Penyampaian
In addition, this Sustainability Report also reflects compliance of Garuda Indonesia to the regulation of the Financial Services Authority (OJK), which is regulated by the Decree of the Chairman of Bapepam-LK: Kep431/bl/2012 dated August 1, 2012 concerning the
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam ketentuan ini, perusahaan publik atau emiten memiliki kewajiban untuk menyertakan laporan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan atau dalam sebuah laporan terpisah, seperti laporan keberlanjutan.
Submission of Annual Report of Public Company. In this provision, a public company or issuer has an obligation to include the report of Corporate Social Responsibility (CSR) in the annual report or in a separate report, such as sustainability report.
Pedoman Pelaporan
Repor ting Guideline
Penyusunan Laporan Keberlanjutan Garuda Indonesia mengacu kepada Pedoman Laporan Keberlanjutan G4 yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative (GRI). Pedoman G4 memiliki dua opsi penyusunan Laporan Keberlanjutan, yaitu Core dan Comprehensive. Seperti tahun sebelumnya, tahun ini Garuda Indonesia kembali memilih menerapkan G4 Core yang memuat informasi keberlanjutan yang mendasar dan penting untuk diketahui oleh pemangku kepentingan. Namun demikian, tidak tertutup bagi Garuda Indonesia untuk menyertakan aspek dan indikator yang tercakup dalam opsi Comprehensive. [G4-32]
Preparation of Garuda Indonesia’s Sustainability Report refers to the Sustainability Reporting Guidelines G4 issued by the Global Reporting Initiative (GRI). G4 Guidelines have two options for the preparation of the Sustainability Report, the Core and Comprehensive. As in previous year, Garuda Indonesia applies G4 Core containing fundamental and vital sustainability information addressed to the stakeholders. However, it is also possible for Garuda Indonesia to include aspects and indicators covered by the Comprehensive option. [G4-32]
Pemangku kepentingan Garuda Indonesia meliputi seluruh anggota perusahaan, penumpang, penyedia jasa, masyarakat dan komunitas lokal, pemegang saham utama, serta pengendali. [G4-24]
Stakeholders of Garuda Indonesia consist of all members of the company, passengers, suppliers, society and local community, major and controlling shareholders. [G4-24]
Hingga akhir periode pelaporan yaitu 31 Desember 2015, Garuda Indonesia belum secara spesifik melakukan identifikasi dan pemetaan para pemangku kepentingan. Ada pun pemetaan pemangku kepentingan dilakukan berdasarkan relasi yang terbangun selama ini yaitu adanya hubungan yang saling memengaruhi, aktif, dan responsif. [G4-25]
As of the end of reporting period, namely December 31, 2015, Garuda Indonesia has not specifically identified and mapped the stakeholders. The stakeholder is mapped based on relationship that has been built so far, namely active, responsive, and mutually-influential relationship. [G4-25]
Dalam rangka memfasilitasi keterlibatan para pemangku kepentingan, Garuda Indonesia mengadakan pelatihan dan rapat secara reguler sesuai kepentingan masing-masing pihak, serta mengadakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. [G4-26]
In order to facilitate stakeholders’ engagement, Garuda Indonesia holds regular training and meetings according to the interest of each party, in addition to Annual and Extraordinary GMS. [G4-26]
Topik-topik yang diagendakan, dibahas, dan diputuskan dalam pertemuan-pertemuan dengan pemangku kepentingan memberikan masukan dan dampak yang membangun bagi Garuda Indonesia, oleh karenanya direspon dengan baik oleh Garuda Indonesia demi pertumbuhan berkelanjutan yang saling menguntungkan. Dalam menghadapi topik dan permasalahan yang ada, Garuda Indonesia melakukan diskusi secara musyawarah guna mencapai hasil yang mufakat. [G4-27]
Topics that become meeting agenda and that are discussed and decided in the meetings with the stakeholders provide constructive input and good impact for Garuda Indonesia. Therefore, the input is positively responded by Garuda Indonesia to achieve sustainable growth that is mutually beneficial. In dealing with the topics and existing problems, Garuda Indonesia holds discussion to reach consensus agreement. [G4-27]
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
7
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Cakupan dan Batasan
Scope and Boundar y
Laporan Keberlanjutan ini memuat data dan informasi terkait kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan di Garuda Indonesia termasuk anak perusahaan untuk periode 1 Januari 2015 hingga 31 Desember 2015. Garuda Indonesia memiliki penyertaan langsung di tujuh anak perusahaan dan tidak langsung di 24 perusahaan sebagaimana dicantumkan dalam bagan struktur grup, entitas anak dan entitas asosiasi dalam Laporan ini. [G4-17] [G4-20][G4-28]
This Sustainability Report contains data and information related to the performance of the economic, social, and environmental performance in Garuda Indonesia including its subsidiaries for the period of January 1, 2015 until December 31, 2015. Garuda Indonesia has a direct ownership in seven subsidiaries and indirectly in 24 companies as listed in the the structures of the group, subsidiaries, and associates in this Report. [G417] [G4-20][G4-28]
Adapun material pelaporan mencakup data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari Garuda Indonesia secara langsung dan dimuat dengan izin dan sepengetahuan Garuda Indonesia. Informasi dalam laporan ini yang berasal dari entitas anak serta pihak berkepentingan lainnya juga telah melalui izin dan persetujuan tertulis. Seluruh data yang dikumpulkan telah melewati proses identifikasi, prioritisasi, penyaringan, dan verifikasi guna memastikan validasi, akurasi data, dan peninjauan ulang. Pemeringkatan topik menggunakan skala Likert.
The material includes the reporting of qualitative and quantitative data obtained from Garuda Indonesia directly and published with the permission and knowledge of Garuda Indonesia. The information in this report derived from subsidiaries and other interested parties have also been through the consent and written approval. All data collected has gone through the process of identification, prioritization, filtering, and verification to ensure validation, data accuracy, and review. The topic rating used Likert scale.
Dalam operasional sehari-hari, Garuda Indonesia dibantu oleh para pemasok, baik pemasok barang maupun jasa (outsourcing). Menyadari bahwa kinerja mereka turut mempengaruhi reputasi dan nama baik Garuda Indonesia, maka Laporan Keberlanjutan ini turut mencakup berbagai kebijakan dan kriteria seleksi serta evaluasi pemasok barang dan jasa. Kebijakan dan kriteria evaluasi pemasok tersebut mencakup aspek ketenagakerjaan, perlindungan hak-hak pegawai dan penghormatan pada hak asasi manusia. [G4-21]
In daily operations, Garuda Indonesia is supported by the suppliers, both suppliers of goods and services (outsourcing). Considering that their performance also affect the reputation and good image of Garuda Indonesia, this Sustainability Report also takes into account the various policies and criteria for the selection and evaluation of suppliers of goods and services. The policies and evaluation criteria of suppliers include aspects of employment, protection of the employee’s rights and respect for human rights. [G4-21]
Penentuan Isi Laporan
Defining Repor t Content
Dalam setiap siklus pelaporan, Garuda Indonesia senantiasa mengkaji konten laporan agar dapat menjaga relevansi dengan bisnis sekaligus untuk memastikan bahwa Laporan Keberlanjutan telah memuat data dan informasi mutakhir terkait keberlanjutan dan kepentingan para pemangku kepentingan. Laporan Keberlanjutan ini memuat tiga aspek utama, yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial secara berimbang. [G4-18]
8
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
In each reporting cycle, Garuda Indonesia always reviews the report content in order to maintain the relevance of the business as well as to ensure that the Sustainability Report has the latest data and information related to sustainability and stakeholder interests. This Sustainability Report contains three main aspects, namely economic, environmental, and social. [G4-18]
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Di samping itu, penentuan isi laporan keberlanjutan juga didasarkan penerapan prinsip-prinsip pelaporan sebagai salah satu aspek penting untuk mencapai transparansi. Adapun prinsip-prinsip untuk Menentukan Konten Laporan diterapkan untuk mengidentifikasi informasi yang akan diungkap, dengan mempertimbangkan kegiatan, dampak, serta harapan dan kepentingan yang substantif dari para pemangku kepentingan.
In addition, the determination of the content of the sustainability report is also based on the application of reporting principles as an important aspect to achieve transparency. The principles for Defining Report Content is applied to identify the information to be disclosed, by taking into account the activity, impact, as well as expectation and substantive interests of stakeholders.
Merujuk pada pedoman GRI G4, prinsip-prinsip untuk Menentukan Konten Laporan terdiri dari Keterlibatan Pemangku Kepentingan - Prinsip ini mengharuskan pemangku kepentingan dilibatkan dalam proses penyusunan, mulai dari penentuan konten laporan sampai dengan pemberian masukan terhadap Laporan Keberlanjutan yang telah dipublikasikan; Konteks Keberlanjutan - Prinsip ini mengharuskan Laporan Keberlanjutan meliputi seluruh isu-isu keberlanjutan yang relevan bagi Garuda Indonesia; Materialitas - Prinsip ini mengharuskan Laporan Keberlanjutan berisi isu-isu atau aspek material yang diperlukan oleh pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan; Kelengkapan - Prinsip ini mengharuskan Laporan Keberlanjutan dibuat dengan cakupan dan periode pelaporan tertentu serta didukung data yang lengkap untuk cakupan dan periode pelaporan. [G4-18]
Referring to the GRI G4 guidelines, the principles of Defining Report Content consists of Stakeholder Engagement - This principle requires that the stakeholders are involved in the drafting process, from defining the report content to the provision of inputs to the Sustainability Report that has been published; Sustainability Context - This principle requires that the Sustainability Report covers all sustainability issues relevant to Garuda Indonesia; Materiality - This principle requires that the Sustainability Report contains significant issues or aspects required by stakeholders to take a decision; Completeness - This principle requires that the Sustainability Report is made with the specific scope and reporting period and supported with the complete data for coverage and the reporting period. [G4-18]
Menentukan Aspek Material dan Batasan Laporan
Defining Repor t Content and Aspect Boundar ies Dalam rangka menentukan aspek material dan batasan laporan, Garuda Indonesia telah mengadakan diskusi internal yang bertujuan untuk menentukan isu-isu material yang telah ditentukan pada laporan sebelumnya, yang kemudian diangkat untuk dibahas dengan tujuan memperoleh umpan balik dari tim internal dan para pemangku kepentingan terhadap aspek material, cakupan, dan batasan pelaporan, serta penyajian informasi dan data. [G4-18][G4-19][G4-20][G4-21]
In order to determine the material aspects and boundaries of the report, Garuda Indonesia has held an internal discussion which aims to determine the material issues that have been determined in the previous report, which was later discussed with the aim of obtaining feedback from internal team and stakeholders on material aspects, scope and boundaries of reporting, as well as the presentation of information and data. [G4-18][G4-19][G4-20][G4-21]
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
9
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Daftar Aspek Pelaporan Material (Berdasarkan GRI G4) [G4-19] [G4-20] [G4-21] List of Material Reporting Aspects (Based on GRI G4) [G4-19 [G4-20] [G4-21]
No.
Aspek Material Material Aspects
Batasan Boundaries Di Luar Perusahaan Outside the Company
Di Dalam Perusahaan Inside the Company
Kategori Ekonomi Economic Category
1.
Kinerja Ekonomi Economic Performance
√
2.
Dampak Ekonomi Tidak Langsung Indirect Economic Performance
√
3.
Efisiensi Biaya Operasional Operational Costs Efficiency
√
Kategori Lingkungan Environmental Category
1.
Energi Energy
√
√
2.
Air Water
√
√
3.
Keanekaragaman Hayati Biodiversity
√
4.
Emisi Emission
√
√
5.
Limbah Padat Solid Waste
√
√
6.
Konsumsi Bahan Bakar Fuel Consumption
√
√
7.
Kebisingan Noise Pollution
√
8.
Upaya Melestarikan Lingkungan Environment Preservation
√
√
Kategori Sosial Kemasyarakatan Social Community Category
10
√
1.
Hubungan Industrial Industrial Relation
2.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety
3.
Pelatihan dan Pendidikan Training and Education
√
4.
Keberagaman dan Kesetaraan Peluang Diversity and Equal Opportunity
√
5.
Anti Gratifikasi, Korupsi dan APU-PPT Anti-Gratification, Corruption and APU-PPT
√
√
6.
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System
√
√
7.
Keamanan Penumpang dan Awak Pesawat Safety of Passengers and Cabin Crew
√
√
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
√
√
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Tingkat Materialitas Laporan Report Materiality Level 1. 2. 3. 4. 5.
Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang
Lingkungan / Environment Pendidikan / Education Kesehatan / Health Bakti Sosial Kemasyarakatan dan Donasi Umum / Community Work and General Donation Keagamaan / Religion
Tinggi / High
Penting / Important
Lebih Penting / More Important 2
1
4 3 5 Pihak Eksternal / External Party
Rendah / Low
Kurang Penting / Less Important
Rendah / Low
Pihak Internal / Internal Party
Tinggi / High
Pilar keberlanjutan Garuda Indonesia yang dilaporkan dalam laporan ini merupakan hasil pelibatan pemangku kepentingan dan prinsip pelaporan keberlanjutan GRI G4 yang turut memperhatikan world best practice implementasi keberlanjutan seperti ISO 26000 dan dengan IATA Four Pillar Strategy.
Sustainability pillars of Garuda Indonesia reported in this report are the results of stakeholder engagement and sustainability reporting principles of GRI G4 that also pay attention to the world’s best practice implementation of sustainability such as ISO 26000 and IATA Four Pillar Strategy.
Secara keseluruhan, tidak terdapat perubahan penting ataupun perubahan pada prinsip komparabilitas data dari pelaporan pada periode sebelumnya terkait cakupan dan batas-batas aspek material informasi yang disajikan. Oleh karena itu, tidak ada pernyataan ulang (restatement) dalam Laporan Keberlanjutan. [G4-22] [G4-23]
Overall, there is no significant change or alterations to the principle of comparability of data from reporting on the prior period related to the scope and limits of the material aspects of the information presented. Therefore, no restatement in the Sustainability Report. [G4-22] [G4-23]
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
11
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Pemastian Eksternal
External Assurance
Pada tahun 2015, laporan keberlanjutan Garuda Indonesia belum dijamin oleh lembaga pemastian (assurance) eksternal. Namun, tidak tertutup kemungkinan bahwa Garuda Indonesia akan menggunakan jasa pemastian eksternal untuk Laporan Keberlanjutan berikutnya. [G4-33]
In 2015, the sustainability report of Garuda Indonesia has not been guaranteed by the external assurance institution. However, it is also possible that the Garuda Indonesia will use the services of an external assurance for the next Sustainability Report. [G4-33]
Umpan Balik
Feedback
Garuda Indonesia mengundang seluruh pembaca dan pemangku kepentingan untuk memberikan saran, ide, kritik serta pendapat atas laporan keberlanjutan ini melalui formulir tanggapan yang ada di bagian akhir laporan ini. Dengan adanya umpan balik dari seluruh pemangku kepentingan, Garuda Indonesia berharap dapat meningkatkan kualitas Laporan Keberlanjutan ini. [G4-31]
12
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Garuda Indonesia encourages all the readers and stakeholders to provide suggestions, ideas, criticism, and opinion on this sustainability report via feedback forms at the end of this report. With the feedback from all stakeholders, Garuda Indonesia hopes to improve the quality of this Sustainability Report. [G4-31]
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Kontak Kami
Contact Us
Garuda Indonesia membuka akses seluas-luasnya bagi seluruh pemangku kepentingan untuk menyampaikan hal-hal yang terkait dengan laporan ini. Penyampaian tersebut dapat dilayangkan ke alamat [G4-31]:
Garuda Indonesia provides access for all stakeholders to submit issues that are associated with this report. Submission may be addressed to [G4-31]:
Investor Relations 2 nd Floor, Garuda Indonesia Management Building, Garuda City–Soekarno-Hatta International Airport Cengkareng 19120 Indonesia T. (+62 21) 2560 1201 E.
[email protected] https://www.garuda-indonesia.com/id/en/investorrelations
Investor Relations 2 nd Floor, Garuda Indonesia Management Building, Garuda City–Soekarno-Hatta International Airport Cengkareng 19120 Indonesia T. (+62 21) 2560 1201 E.
[email protected] https://www.garuda-indonesia.com/id/en/investorrelations
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
13
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire 16
Kinerja Keberlanjutan 2015 2015 Sustainability Performance
18
Laporan Direksi Board of Directors Report
24
Visi, Misi, dan Kerangka Nilai Vision, Mission, and Core Values
42
Perubahan Signifikan Significant Change
26
Profil Garuda Indonesia Garuda Indonesia Profile
43
Adopsi dan Dukungan Terhadap
35
Kepemilikan Saham dan Entitas Anak Share Ownership and Subsidiaries
43
38
Struktur Organisasi Organizational Structure
Keanggotaan dalam Asosiasi Association Membership
44
Penghargaan dan Pengakuan Eksternal External Accolades and Recognition
40
Skala Organisasi Organization Size
40
Pengadaan Procurement
Prakarsa Internasional Adoption and Support to International Initiatives
02
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
KINERJA KEBERLANJUTAN 2015 2015 Sustainability Per formance
Ekonomi
2015
2014*
Economy
2013*
Distribution of Benefit to the Economy of Indonesia
Distribusi Manfaat pada Ekonomi Indonesia Penyaluran pemberdayaan ekonomi (USD)* Remunerasi pegawai (gaji dan tunjangan) (USD) Manfaat pensiun untuk karyawan yang pensiun pada tahun berjalan (IDR) [G4-EC3] Iuran pensiun yang dibayarkan GA setiap tahun
548.502
2.699.563
3.070.970
Distribution of economic empowerment (USD)*
436.668.143
482.474.387
458.438.650
Employees remuneration (salary and allowances) (USD)
121.245.758.830 101.328.924.396 Pension benefit for the retired employees in the current year (IDR) [G4-EC3]
151.243.227.768
Total pajak yang dibayarkan kepada pemerintah (USD)
Pension expense paid by GA every year (IDR)
52.940.768.753 40.094.375.366
56.704.281.331
12.154.779
11.861.546
27.478.571
Total taxes paid to the government (USD)
Market Pressence
Keberadaan Pasar Jumlah kantor cabang
206
241
Total branch offices
173
Financial Performance
Kinerja Finansial Jumlah penumpang yang diangkut (ribuan) Laba sebelum pajak (USD) Laba bersih (IDR juta)
32.961
29.139
24.965
Total passengers carried (thousand)
106.660.147
(456.453.104)**
26.918.220**
Income before tax (USD)
77.974.161
(368.911.279)**
23.531.387**
Net income (IDR million)
*) Penyaluran pemberdayaan ekonomi berasal dari dana PKBL yang dikonversi berdasarkan kurs rata-rata tahunan *) Distribution of economic empowerment is derived from PKBL funds converted based on the annual average exchange rate **) Disajikan kembali **) Restated
Penyaluran pemberdayaan ekonomi Distribution of economic empowerment
Jumlah Penumpang yang Diangkut Total Passengers Carried
Laba bersih Net income
(dalam USD / In USD)
(dalam ribuan / In thousand)
(dalam IDR juta / IDR million)
548.502
32.961
77.974.161
2015
2015
548.502
2014
2.699.563
2013
2014
29.139
2013
24.965
2015 2014
77.974.161 (368.911.279)
2013
23.531.387
Mitra binaan Partners
Jumlah penggunaan bahan bakar Total fuel usage
Jumlah pohon yang ditanam dan dirawat Total trees planted
(dalam orang / In billion US$)
(dalam juta Liter / million Liters)
(dalam ribuan pohon / In million trees)
5.155
1.567,8
1.761
2015 2014 2013
16
3.070.970
32.961
5.155 5.151 4.901
2015 2014 2013
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
1.567,8 1.569,4 1.371,3
2015 2014 2013
1.761 849 831
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Sosial
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
2015
2014*
Social
2013*
Employment
Ketenagakerjaan Jumlah pegawai
8.248
8.488
7.861
Total employees
Jumlah Pegawai Perempuan
4,172
3,839
3,271
Total Female Employees
10,10%
10,01%
10,49%
Total turnover
Tingkat pergantian pegawai
Community Investment
Investasi Masyarakat Mitra binaan (mitra)
5.155
5.151
200
6.730
103,1
2.037
Penyaluran dana kemitraan (IDR juta) Penyaluran dana bina lingkungan (IDR juta)
Lingkungan
2015
2014*
4.901
955 Partnership loan disbursement (IDR million) 3.698
Community development fund disbursement (IDR million)
Environment
2013*
Energy Usage (Head Office) [G4-EN3]
Penggunaan Energi (Kantor Pusat) [G4-EN3] Konsumsi energi total (Watt)
Partners (person)
12.873.716
12.863.941
13.305.024
Total energy consumption (Watt)
Water Usage (Head Office) [G4-EN8]
Penggunaan Air (Kantor Pusat) [G4-EN8] Volume air yang diambil dari PDAM (m3)
88.078
99.745
226.250
Water volume taken from PDAM (m3)
Volume air yang diambil dari sumur (m3)
-
-
-
Water volume taken from well (m3)
Paper Usage (Head Office)
Penggunaan Kertas (Kantor Pusat) Jumlah penggunaan kertas telex (rol)
11. 960
14.180
15.298
Fuel Usage
Penggunaan Bahan Bakar* Jumlah penggunaan bahan bakar (juta Liter)
1.567,8
1.569,4
1.371,3
Total fuel usage (million Liters)
Afforestation (Head Office)
Penghijauan (Kantor Pusat) Jumlah pohon yang ditanam dan dirawat (ribuan pohon)
Total usage of telex paper (roll)
1.761
849
831
Total trees planted (million trees)
*) Penggunaan bahan bakar untuk operasional armada pesawat Garuda Indonesia, tidak termasuk kendaraan operasional kantor. *) Fuel usage for Garuda Indonesia operational aircraft, excluding operational vehicles .
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
17
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
LAPORAN DIREKSI
Board of Directors Repor t [G4-1]
M. Arif Wibowo Direktur Utama President Director & CEO
18
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Perkenankan saya mewakili segenap keluarga besar Garuda Indonesia mempersembahkan Laporan Keberlanjutan Garuda Indonesia Tahun 2015. Laporan Keberlanjutan Tahun 2015 ini adalah laporan kedua yang disusun Garuda Indonesia dengan mengacu pada Pedoman Pelaporan Keberlanjutan GRI G4 yang merupakan standar pelaporan keberlanjutan komprehensif yang berlaku universal. On behalf of Garuda Indonesia, please allow me to present the Garuda Indonesia’s Sustainability Report 2015. Sustainability Report 2015 is the second report prepared by Garuda Indonesia with reference to the GRI Sustainability Reporting Guidelines G4 which is a comprehensive Sustainability Reporting standard that apply universally. Para pemangku kepentingan yang terhormat,
Dear valued stakeholders,
Garuda Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa industri penerbangan tidak terlepas dari keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial. Secara khusus, mengurangi dampak perubahan iklim merupakan salah satu tantangan lingkungan terbesar bagi Garuda Indonesia. Oleh karena itu, Garuda Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk mengelola emisi karbon dan berkontribusi dalam upaya global untuk mengurangi dampak keseluruhan dari penerbangan pada lingkungan dan perubahan iklim.
Garuda Indonesia is fully aware that the aviation industry is inseparable from the sustainability of environment, economic, and social. In particular, reducing the impact of climate change is one of the biggest environmental challenges for Garuda Indonesia. Therefore, Garuda Indonesia has a strong commitment to manage carbon emissions and contribute to the global effort to reduce the overall impact of its flights on the environment and climate change.
Hal ini tercermin dalam dukungan Garuda Indonesia terhadap sasaran-sasaran perubahan iklim yang diluncurkan oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA - International Air Transport Association) pada tahun 2007. Untuk mencapai sasaran-sasaran ini, Garuda Indonesia senantiasa berusaha untuk menyelaraskan strategi keberlanjutannya dengan strategi empat pilar IATA yakni investasi teknologi, infrastruktur yang efisien, pengoperasian yang efektif, dan tindakan ekonomi yang positif.
This is reflected in the support of Garuda Indonesia towards the targets of climate change which published by the International Air Transport Association (IATA) in 2007. To achieve these goals, Garuda Indonesia continually strives to align its sustainability strategy with the strategy of four IATA pillars namely technology investment, efficient infrastructure, effective operations and positive economic measures.
Sejalan dengan visinya menjadi Sustainable Airlines, Garuda Indonesia menitikberatkan strategi keberlanjutan lingkungannya pada aspek People, Planet, dan Profit sebagai landasan utama dalam menyusun Green Strategy yang terdiri dari Green Campaign (People), Green Action (Planet), dan Green Responsibility (Profit).
In line with its vision to become Sustainable Airlines, Garuda Indonesia emphasizes its environment sustainability strategy on the aspects of People, Planet, and Profit as the primary basis in preparing the Green Strategy consisting of Green Campaign (People), Green Action (Planet), and Green Responsibility (Profit).
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
19
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
20
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Lebih lanjut, kepedulian dan tanggung jawab Garuda Indonesia kepada sosial kemasyarakatan diwujudkan melalui rangkaian kegiatan “Garuda Indonesia Peduli” yang ditujukan untuk mendorong peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitarnya melalui program kemitraan dan bina lingkungan.
Furthermore, concern and responsibility of Garuda Indonesia towards the social community is realized through a series of “Garuda Indonesia Peduli” intended to boost socio-economic conditions in the surrounding community through partnerships and community development programs.
Kondisi Ekonomi Makro 2015 Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh gejolak bagi Garuda Indonesia secara khusus maupun industri penerbangan pada umumnya. Pertumbuhan ekonomi yang melambat, penurunan harga avtur, depresiasi Rupiah, dan pembebasan pajak impor alat angkutan pesawat udara dan suku cadang menjadi faktor kunci dalam dinamika pertumbuhan maskapai nasional tidak terkecuali Garuda Indonesia.
Macroeconomic Condition 2015 Year 2015 was a tumultuous year for Garuda Indonesia in particular and the airline industry in general. The slowdown of economic growth, the decline in aviation fuel prices, the depreciation of the Rupiah, and the exemption aircraft and spareparts import tax become the key factors in the dynamic growth of national airline as well as Garuda Indonesia.
Pertama, perlambatan ekonomi dan pelemahan daya beli menjadi momok utama bagi ranah industri maskapai di tanah air. Hal ini juga turut mempengaruhi kinerja Garuda Indonesia dalam aspek pertumbuhan trafik penumpang. Menyikapi hal tersebut, Garuda Indonesia melakukan perluasan jaringan penerbangan yang dilakukan di lingkup domestik maupun internasional guna menjaga pertumbuhan trafik penumpang tetap positif. Pada tahun 2015, Garuda Indonesia melakukan pengembangan rute-rute di Tiongkok melalui penerbangan charter sekaligus penyesuaian beberapa rute di Australia dan Jepang.
First, the economic slowdown and weakening purchasing power became the main issues of national airline industry. It also affected the performance of Garuda Indonesia in the aspect of growth in passenger traffic. In addressing this issue, Garuda Indonesia expanded its flight network in terms of domestic and international in order to maintain the positive growth of passenger traffic. In 2015, Garuda Indonesia expanded the routes in China via charter flight as well as adjusted some routes in Australia and Japan.
Kedua, depresiasi Rupiah terhadap dolar AS yang tajam pada tahun 2015 menjadi tantangan tersendiri. Di satu sisi, pelemahan nilai tukar tersebut berdampak pada risiko melonjaknya biaya operasional untuk komponen operasional yang menggunakan mata uang dolar AS. Di sisi lain, pelemahan nilai tukar Rupiah juga membuka peluang kenaikan jumlah penumpang internasional yang menilai Indonesia sebagai destinasi yang lebih terjangkau. Dalam menjawab kondisi tersebut, Garuda Indonesia melakukan kerja sama lindung nilai (hedging) melalui transaksi for ward atas eksposur penerimaan Rupiah dan biaya dolar AS, serta transaksi Cross Currency Swap (CCS) atas eksposur utang Rupiah.
Second, the sharp depreciation of the Rupiah against the US dollar in 2015 became a particular challenge. On the one hand, the weakening of the exchange rate has an impact on the risk of a surge in operating costs for the operational components that use the US dollar. On the other hand, the weakening of Rupiah will also open up opportunities of increasing number of international passengers who consider Indonesia as an affordable destination. In addressing these conditions, Garuda Indonesia held a hedging cooperation through the for ward transaction on the exposure of Rupiah revenue and US Dollar cost, as well as Cross Currency Swap (CCS) transaction on the exposure of Rupiah’s debt.
Di samping itu, Garuda Indonesia juga mengantisipasi kenaikan biaya operasional dengan bersungguhsungguh melaksanakan program efisiensi di segala lini usaha termasuk restrukturisasi jaringan penerbangan, peningkatan utilisasi sumber daya, dan reprofiling fasilitas pembiayaan yang dimilikinya.
In addition, Garuda Indonesia also anticipated an increase in operating costs by earnestly implement the efficiency program in all lines of business, including restructuring the aviation network, increasing the resource utilization, and reprofiling its financing facilities.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Hambatan lain yang turut mewarnai perjalanan Garuda Indonesia adalah risiko keamanan dan keselamatan yang merupakan salah salah risiko utama dalam industri penerbangan. Garuda Indonesia secara berkesinambungan melakukan evaluasi atas kinerja keselamatan dan sistem manajemen risiko keselamatan untuk memastikan keberlangsungan, kesesuaian, kecukupan, dan efektivitas suatu manajemen dan kontrol operasi. Pada tahun 2015, tingkat insiden per 1.000 keberangkatan tercatat sebesar 0,42. Angka ini masih berada jauh dari batas maksimal yang ditetapkan Garuda Indonesia sebesar 0,72 per 1.000 keberangkatan.
Other obstacle that also foreshadowed the journey of Garuda Indonesia arised from security and safety risk which is one of the major risks in the aviation industry. Garuda Indonesia continuously evaluates the safety performance and safety risk management system to ensure the continuity, suitability, adequacy and effectiveness of the management and control of operations. In 2015, the incidence rate per 1,000 departures recorded at 0.42. This figure is far from the maximum limit set by Garuda Indonesia at 0.72 per 1,000 departures.
Di lain pihak, penurunan harga avtur dan kebijakan pembebasan pajak impor alat angkutan pesawat udara menciptakan peluang tersendiri. Kedua aspek ini juga dinilai membantu karena memungkinkan maskapai nasional untuk meringankan biaya operasional dan perawatan pesawat. Selain itu, kebijakan pemerintah mengenai pembebasan tarif pajak impor untuk alat angkutan pesawat udara dan suku cadang juga diyakini dapat mendorong tumbuh kembang industri jasa perawatan pesawat terbang atau MRO (Maintenance, Repair, and Operation) di dalam negeri yang juga dijalankan anak usaha Garuda Indonesia yakni PT GMF Aero Asia (GMFAA).
On the other hand, the decline in the price of aviation fuel and the exemption policy of air transport import tax has created its own opportunities. Both of these aspects were also considered helpful because it allowed the national carrier to offset the cost of operations and aircraft maintenance. In addition, the government policy regarding exemption of import tax for equipment and spare parts of aircraft transport were also believed to encourage the growth and development of the aircraft maintenance industry or MRO (Maintenance, Repair, and Operations) in the country which is also run by the subsidiary of Garuda Indonesia, PT GMF Aero Asia (GMFAA).
Pencapaian Kinerja Keberlanjutan Sebagai bagian dari upaya memperbaiki kualitas lingkungan, Garuda Indonesia pada tahun 2015 melanjutkan program Earth Hour, International Green Aviation Conference 2015, pembuatan biopori, pembuatan jalur pedestrian, penerapan carpooling, penghijauan di area Garuda City, dan penerapan e-learning.
Achievement of Sustainability Performance As part of the attempts to improve environmental quality, Garuda Indonesia in 2015 continued the Earth Hour program, International Green Aviation Conference in 2015, making biopores, the creation of pedestrian lanes, carpooling application, greenery on Garuda City area, and the implementation of e-learning.
Pendekatan proaktif terhadap pengelolaan lingkungan juga ditunjukkan Garuda Indonesia melalui inisiatif efisiensi energi berupa penghematan pemakaian bahan bakar dengan mengganti penggunaan bahan bakar fosil dengan bahan bakar gas untuk transportasi crew, peremajaan armada pesawat, dan sebagainya. Masih dalam kaitannya dengan aksi pengelolaan lingkungan, Garuda Indonesia juga ikut serta dalam perencanaan pemanfaatan energi terbarukan dan melakukan upaya penghematan energi listrik, air, dan kertas.
A proactive approach in managing the environment is also carried out by Garuda Indonesia through energy efficiency initiative in the form of fuel savings by replacing fossil fuel with gas fuel for transportation crew, the upgrade of aircraft fleet, and so on. Still in relation to the environmental management actions, Garuda Indonesia also participated in the planning of renewable energy utilization and save the use of electricity, water, and paper.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
21
22
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Sejumlah aktivitas yang telah diselenggarakan Garuda Indonesia pada tahun 2015 dalam rangka Green Responsibility mencakup kolaborasi Bali’s Big Eco Weekend dan program Energi Bersih Untuk Daerah Tertinggal–Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Program PLTMH merupakan program kerja sama Garuda Indonesia dan BNI di bawah supervisi IBCSD yang dilaksanakan mulai bulan Desember 2014. Di samping aspek keberlanjutan lingkungan, Garuda Indonesia juga menaruh perhatian penuh pada keberlanjutan ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Komitmen Garuda Indonesia terhadap pemberdayaan serta pengembangan ekonomi dan sosial masyarakat diwujudkan terutama melalui penyaluran dana kemitraan dan bina lingkungan. Adapun total dana pinjaman kemitraan dan bina lingkungan yang disalurkan Garuda Indonesia pada tahun 2015 adalah masingmasing sebesar IDR200 juta dan IDR203 juta.
A number of activities that have been organized by Garuda Indonesia in 2015 in terms of Green Responsibility included the collaboration of Bali’s Big Eco Weekend and Clean Energy program for Development of Disadvantaged Areas-Micro Hydro Power Plant (PLTMH). PLTMH Program is a cooperation program between Garuda Indonesia and BNI under the supervision of IBCSD which was started in December 2014. In addition to the environmental sustainability aspect, Garuda Indonesia has also paid attention to the economic and social sustainability. Garuda Indonesia’s commitment to the empowerment and social and economic development is realized mainly through the distribution of partnership and community development funds. The total lending of partnerships and community development disbursed by Garuda Indonesia in 2015, respectively amounted to IDR200 million and IDR203 million.
Adapun penghargaan yang diterima Garuda Indonesia di sepanjang tahun 2015 atas implementasi programprogram tersebut antara lain mencakup: 1. Program Bali Beach Clean Up yang diselenggarakan pada bulan Juni 2014 di mana Garuda Indonesia menerima penghargaan atas program tersebut di tahun 2015 pada ajang World Tourism Forum di Madrid. 2. Indonesia Green Award 2015 dari the La Tofi School of CSR. 3. Indonesia Green Company 2015 dari Majalah SWA.
The awards received by Garuda Indonesia throughout 2015 on the implementation of these programs, among others, include: 1. Bali Beach Clean Up which held at June 2014 in which Garuda Indonesia was awarded in 2015 in the event of World Tourism Forum at Madrid.
Keberlanjutan di Masa Mendatang Sebagai maskapai nasional pembawa bendera bangsa, Garuda Indonesia tidak hanya diharapkan mampu menghasilkan keuntungan bagi negara tapi juga mengemban peran motor penggerak kelestarian lingkungan dan perubahan sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Berangkat dari pemahaman tersebut, sepanjang tahun 2015 Garuda Indonesia telah menerapkan rangkaian praktik keberlanjutan kepada pemangku kepentingan. Ke depannya, Garuda Indonesia berkomitmen untuk tidak hanya menerima, tetapi juga memberi sama besarnya kepada seluruh pemangku kepentingannya, terutama melalui inisiatif keberlanjutan dalam bidang sosial, lingkungan, dan ekonomi. Kinerja aspek-aspek ini akan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan untuk menghasilkan manfaat terbaik bagi seluruh pihak.
Sustainability Outlook As the national airline, Garuda Indonesia is not only expected to generate profits for the country but also assume the role of the engine growth for the environmental preservation as well as social and economic changes for the community. Upon this understanding, throughout 2015 Garuda Indonesia has implemented a series of sustainability practices to stakeholders. Going for ward, Garuda Indonesia is committed to not only accept, but also provides equal contribution to all stakeholders, particularly through sustainability initiatives in the areas of social, environmental, and economic. These aspects performance will be implemented consistently and continuously to produce the best benefits for all parties.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
2. 3.
Indonesia Green Award 2015 from the La Tofi School of CSR. Indonesia Green Company 2015 from SWA Magazine.
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Apresiasi dan Penutup Laporan Keberlanjutan ini adalah bagian dari upaya Garuda Indonesia dalam menggambarkan komitmen dan perjalanan berkelanjutannya bukan hanya dari sisi internal namun juga interaksi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Garuda Indonesia menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada seluruh pemangku kepentingan atas segala dukungan, kepercayaan, pandangan positif serta dedikasinya. Dari waktu ke waktu, Garuda Indonesia akan terus menyesuaikan strategi usahanya dengan perubahan dan peluang keberlanjutan yang relevan.
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Closing and Appreciation This Sustainability Report is part of Garuda Indonesia’s effort in describing the commitment and the sustainability journey, not only internally but also in terms of interaction and collaboration with all stakeholders. Garuda Indonesia expresses gratitude and highest appreciation to all stakeholders for their support, trust, positive outlook and dedication. From time to time, Garuda Indonesia will continue to adjust their business strategies to the relevant changes and sustainability opportunities.
Atas Nama Direksi, On the behalf of the Board of Directors,
Muhammad Arif Wibowo Direktur Utama President Director & CEO
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
23
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
VISI, MISI, DAN KERANGKA NILAI Vision, Mission, and Core Values
Vision
VISI
Menjadi perusahaan penerbangan yang andal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia. A strong distinguished airline through providing quality services to serve people and goods around the world with Indonesian hospitality.
MISI
Mission
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa (flag carrier) Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional. The flag carrier of Indonesia that promotes Indonesia to the world, supporting national economic development by delivering professional air travel services. Visi & Misi Perseroan telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 23 April 2009 serta dievaluasi oleh Dewan Komisaris secara periodik setiap 3 (tiga) tahun. The Company’s Vision and Mission have been approved by the the Board of Commissioners and the Board of Directors on April 23, 2009 while also being evaluated periodically by the Board of Commissioners every 3 (three) years.
KERANGKA NILAI Core Values
24
Efficient and Effective Bekerja dengan akurat, hemat dan tepat waktu guna memberikan hasil yang berkualitas.
Efficient and Effective Work in an accurate, efficient, and timely manner to produce high-quality result.
Loyalty Menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab.
Loyalty Carry out duties with full dedication and responsibility.
Customer Centricity Melayani dengan tulus dan mengutamakan kepuasan pelanggan.
Customer Centricity Serve with sincerity and focus on customer satisfaction.
Honesty and Openness Menjaga harkat dan martabat serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela yang dapat merusak citra profesi dan perusahaan.
Honesty and Openness Maintain dignity and refrain from improper conduct that may damage Company’s image and profession.
Integrity Menjunjung tinggi kejujuran, ketulusan, keterbukaan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Integrity Uphold honesty, sincerity, openness and caution.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Makna Visi dan Misi Garuda Indonesia Meaning of Vision and Mission of Garuda Indonesia
Perusahaan Penerbangan yang Andal Garuda Indonesia mengimplementasikan strategi yang tepat untuk selalu berhasil membukukan keuntungan, dengan operating profit margin yang lebih baik dari rata-rata industri, sekaligus memiliki reputasi yang baik, terpandang dan disegani. Untuk memperoleh reputasi itu, safety and quality record haruslah mengesankan (tercapai kecelakaan nihil).
Reliable Airline Company Garuda Indonesia implements appropriate strategies to always record profit with better operating margin than that of the average industry and gain reputable and respected reputation. In order to achieve such reputation, safety and quality record should be impressive (zero accident).
Layanan Berkualitas Garuda Indonesia mengimplementasikan strategi untuk memberikan layanan yang memuaskan.
Quality Service Garuda Indonesia implements strategy to provide satisfying services.
Masyarakat Dunia Garuda Indonesia mengimplementasikan strategi untuk mengembangkan jaringan rute yang menjangkau lima benua di seluruh dunia, baik penerbangan langsung maupun melalui kerja sama aliansi strategis dengan maskapai lain.
People Around the World Garuda Indonesia implements strategy to develop route network to five continents around the world, both direct flight and through strategic alliance with other airlines.
Keramahan Indonesia Garuda Indonesia mengimplementasikan strategi pelayanan yang unik, yang membedakan dari maskapai penerbangan lain. Pada setiap rute yang dilayani Garuda Indonesia, penumpang akan menemukan nuansa keramahan Indonesia sebagai sesuatu yang khas sehingga perjalanan terbang bersama Garuda Indonesia menjadi sebuah pengalaman yang spesial.
Indonesia’s Hospitality Garuda Indonesia implements a unique service strategy, different from other airlines. In every flight route that Garuda Indonesia serves, passenger can feel the ambience of Indonesia’s hospitality as a unique experience, thus the flight with Garuda Indonesia could become a special experience.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
25
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
PROFIL GARUDA INDONESIA Corporate Identity
Nama Perusahaan [G4-3] Company Name
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Bidang Usaha [G4-4] Line of Business
Jasa Transportasi
Status Perusahaan Company Status
Perseroan Terbuka
Kepemilikan [G4-7] Ownership
• Pemerintah Negara Republik Indonesia / Government of the
(Transportation Service)
(Public Company)
Republic of Indonesia: 60,5% • Credit Suisse AG Singapore TC AR CL PT Trans Air ways: 24,6% • Masyarakat (kepemilikan di bawah 2%) / Public (with ownership of less than 2%): 14,9%
Tanggal Pendirian: Date of Establishment
31 Maret 1950
Landasan Hukum Pendirian Legal Basis of Establishment
Akta Pendirian No. 8 tanggal 4 Maret 1975 sebagaimana diubah
(March 31, 1950)
dengan Akta Perubahan No. 42 tanggal 21 April 1975, dan kemudian diubah dengan Akta Perubahan No. 24 tanggal 12 Juni 1975, ketiganya dibuat di hadapan Soeleman Ardjasasmita, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. Y.A. 5/225/8 tertanggal 23 Juni 1975 (“Akta Pendirian”). Deed of Establishment No. 8 dated March 4, 1975, which was set forth in the Deed of Amendment No. 42 dated April 21, 1975 that later changed to Deed of Amendment No. 24 dated June 12, 1975, three of which were drawn up before Soeleman Ardjasasmita, S.H., Notary in Jakarta, and has obtained approval from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in a Letter No. Y.A. 5/225/8 dated June 23, 1975 (“Deed of Establishment”).
Modal Dasar Authorized Capital
30.000.000.000 saham dengan nilai nominal total IDR13.770.000.000.000 atau masing-masing bernilai IDR459 30,000,000,000 shares with total par value of IDR13,770,000,000,000 or IDR459 each
26
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Modal Disetor Paid-up Capital
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
25.868.926.633 saham dengan nilai nominal total IDR11.873.837.324.547 25,868,926,633 shares total par value of IDR11,873,837,324,547
Pencatatan Saham Share Listing
Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 11 Februari 2011 The Company listed its shares at Indonesia Stock Exchange on February 11, 2011
Kode Saham Ticker Code
GIAA
Jenis Saham Share Type
Saham Seri A Dwiwarna dan Saham Seri B
Jumlah Armada Total Fleet
187 armada per 31 Desember 2015
Jumlah Karyawan Number of Employees
8.248
Alamat Kantor Pusat [G4-5] Address
Registered Office
Series A Dwiwarna Shares and Series B Shares
187 fleets as of December 31, 2015
Jl. Kebon Sirih No. 44 Jakarta 10110, Indonesia Contact Address Investor Relations Management Building 2nd Floor Garuda City Soekarno-Hatta International Airport Cengkareng 19120 Indonesia T. (+62 21) 2560 1201 F. (+62 21) 5591 5673 E.
[email protected] www.garuda-indonesia.com
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
27
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Sekilas Perseroan
Company at a Glance
Garuda Indonesia dinobatkan menjadi maskapai penerbangan dengan awak kabin terbaik di dunia dan salah satu dari tujuh maskapai bintang lima di dunia sejak tahun 2014. Garuda Indonesia awarded The World’s Best Cabin Crew and one of the seven 5-Star Airline since 2014. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (yang selanjutnya disebut sebagai “Perseroan”) didirikan berdasarkan akta No. 137 tanggal 31 Maret 1950 dari notaris Raden Kadiman. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. J.A.5/12/10 tanggal 31 Maret 1950 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Serikat No. 30 tanggal 12 Mei 1950, tambahan No. 136.
28
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (herein after referred as “the Company”) was established based on Notarial Deed No. 137 dated March 31, 1950 of Raden Kadiman. The deed was approved by the Minister of Law of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. J.A.5/12/10 dated March 31, 1950 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 30 dated May 12, 1950, Supplement No. 136.
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Perseroan yang awalnya berbentuk Perusahaan Negara, berubah menjadi Persero berdasarkan Akta No. 8 tanggal 4 Maret 1975 dari Notaris Soeleman Ardjasasmita, S.H., sebagai realisasi Peraturan Pemerintah No. 67 tahun 1971. Perubahan ini telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 26 Agustus 1975, tambahan No. 434.
The Company was previously a State Company, based on Deed No. 8 dated March 4, 1975 of Notary Soeleman Ardjasasmita, S.H., and has changed into a state-owned limited liability company pursuant to Government Regulation No. 67 in 1971. This change was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 68 dated August 26, 1975, supplement No. 434.
Dalam perjalanannya sebagai maskapai kebanggaan bangsa, Garuda Indonesia juga tidak henti-hentinya mengasah keunggulan dan menyempurnakan diri, di antaranya dengan secara konsisten berusaha mencapai standar keamanan dan keselamatan terbaik. Atas usahanya tersebut, Garuda Indonesia menjadi satu-satunya maskapai Indonesia yang memperoleh sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA) Operator pada tahun 2008.
Over the course of time and its business development, Garuda Indonesia has never ceased honing the excellence and improving further, including by consistently trying to achieve the best security and safety standards. Upon this attempt, Garuda Indonesia becomes the only Indonesian airline to obtain certification of IATA Operational Safety Audit (IOSA) Operator in 2008.
Di samping prestasi yang gemilang, langkah Garuda Indonesia di ranah penerbangan internasional juga semakin mantap sejak bergabung dengan aliansi penerbangan sebagai bagian dari program pengembangan jaringan internasionalnya. Dengan bergabungnya Garuda Indonesia dalam SkyTeam, pengguna jasa Garuda Indonesia dapat terhubung ke 1.064 destinasi di 178 negara yang dilayani oleh seluruh maskapai penerbangan anggota SkyTeam dengan total lebih dari 15.700 penerbangan per hari. Selain itu, para pengguna jasa Garuda Indonesia juga mendapatkan akses langsung ke 564 lounges SkyTeam terbaik di seluruh dunia. Selain itu, Garuda Indonesia juga melakukan perjanjian code share dengan 21 maskapai internasional di Asia Timur, Asia Tenggara, Saudi Arabia, Eropa, dan Amerika.
In addition to the glorious achievement, Garuda Indonesia’s journey in the realm of international flights is also increasing steadily since joining the airline alliance as part of the international network expansion program. By joining the SkyTeam, Garuda Indonesia’s customers could connect to 1,064 destinations in 178 countries served by all SkyTeam member airlines with a total of more than 15,700 flights per day. In addition, Garuda Indonesia’s customers also get direct access to the best 564 SkyTeam lounges around the world. In addition, Garuda Indonesia also has code share agreements with 21 international airlines in East Asia, Southeast Asia, Saudi Arabia, Europe, and United States.
Hingga 2015, Garuda Indonesia memiliki 7 (tujuh) entitas anak yang berfokus pada produk/jasa pendukung bisnis perusahaan induk, yaitu PT Aero Wisata, PT Abacus Distribution Systems Indonesia (Sabre TN), PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, PT Aero Systems Indonesia, PT Citilink Indonesia, PT Gapura Angkasa, dan Garuda Indonesia (GIH) France. Dalam kegiatan kesehariannya, Garuda Indonesia didukung oleh 8.248 orang karyawan, termasuk 177 orang siswa yang tersebar di kantor pusat dan kantor cabang.
As of 2015, Garuda Indonesia has 7 (seven) subsidiaries that focus on product/business supporting service for the parent company, namely PT Aero Wisata, PT Abacus Distribution Systems Indonesia (Sabre TN), PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, PT Aero Systems Indonesia, PT Citilink Indonesia, PT Gapura Angkasa, and Garuda Indonesia (GIH) France. In its daily activities, Garuda Indonesia is supported by 8,248 employees, including 177 students spread across its head office and branch offices.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
29
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Wilayah dan Peta Operasional [G4-6] Operational Area and Map Destinasi dan Sales Office (SO) Domestik Destination and Domestic Sales Office (SO) Sabang Lhokseumawe Banda Aceh
Medan
Tarakan
Batam
Sibolga
Berau Nias
Pekanbaru
Tanjung Pinang Pontianak
Putussibau
Padang
Balikpapan
Palangkaraya Jambi Pangkal Pinang Palembang Bengkulu
Ketapang
Tanjung Pandan Pangkalan Bun
Banjarmasin
Bandar Lampung Semarang
Banyuwangi Surabaya
Jakarta Solo
Bandung
Yogyakarta
Lombok Malang Jember
Denpasar
Bima
Sumbawa Besar
Destinasi Baru New Destination
Destinasi Lama Existing Destination
30
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
60 101
Destinasi Domestik Domestic Destination
Sales Office Domestik Domestic Sales Office
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Manado Gorontalo
Palu
Luwuk
Ternate
Sorong
Manokwari
Biak
Jayapura
Mamuju Kendari
Ambon Timika
Makassar Langgur
Bau Bau
Labuan Bajo Saumlaki
Merauke
Ende Tambolaka Kupang
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
31
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Destinasi dan General Sales Agent (GSA) International Destination dan International General Sales Agent (GSA)
17 34
Destinasi Internasional International Destination
General Sales Agent (GSA)* General Sales Agent (GSA)*
*Selain GSA yang ada di seluruh destinasi internasional, Perseroan juga memiliki GSA Internasional di Kanada, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Filipina, Qatar, Amerika Serikat, Vietnam, Belgia, India, Sri Lanka, Kesultanan Oman, Jerman, Laos, Taiwan *In addition to GSA in international destinations, the Company also operates International GSA in Canada, United Arab Emirates, New Zealand, Philipines, Qatar, United States of America, Vietnam, Belgium, India, Sri Lanka, Sultanate of Oman, Germany, Laos, Taiwan
32
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
London
Amsterdam Beijing
Tokyo (Haneda & Narita)
Shanghai Seoul Osaka
Guangzhou Jeddah Bangkok
Hong Kong
Kuala Lumpur Singapore
Sydney Perth Melbourne
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
33
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
34
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Segmen dan Pangsa Pasar
Segment and Market Share
Segmen Pasar Garuda Indonesia menyediakan layanan jasa transportasi udara untuk pasar domestik maupun mancanegara dengan demografi pelanggan yang berasal dari kelas A dan B, bermobilitas tinggi, dan gemar melakukan perjalanan. [G4-8]
Market Segment Garuda Indonesia provides air transportation services to domestic and foreign markets with the customer demographics derived from class A and B, high mobility, and likes to travel. [G4-8]
Pangsa Pasar [G4-8] Pertumbuhan industri penerbangan melonjak tajam dalam satu dekade terakhir di Indonesia. Sejumlah armada bersaing ketat merebut pasar domestik dan regional. Pada akhir 2015, maskapai penerbangan asing yang masuk ke bandara Soekarno Hatta tercatat berjumlah 34 perusahaan penerbangan. Penambahan armada baik Garuda Indonesia maupun pesaing ikut mendorong semakin meningkatnya penumpang dengan semakin banyaknya rute dan frekuensi yang ditawarkan. Garuda Indonesia dan pesaing sama-sama aktif melakukan ekspansi ke rute-rute baru dan penambahan frekuensi seiring dengan terus bertambahnya armada yang dimiliki.
Market Share [G4-8] The growth of the aviation industry has increased sharply in the last decade in Indonesia. Fleets are competing to seize the domestic and regional markets. At the end of 2015, foreign airlines entering the Soekarno Hatta airport amounted to 34 airlines. The addition of both Garuda Indonesia’s fleet as well as competitors contributed to the increasing passenger with a growing number of routes and frequencies being offered. Garuda Indonesia and competitors alike actively expand new routes and increase frequencies in line with the continued increase in the owned fleet.
Pangsa pasar domestik Garuda Indonesia selama tahun 2015 tercatat sebesar 33,23% atau naik 3,74% dari tahun 2014. Total penumpang Garuda Indonesia untuk rute domestik pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 10,27% menjadi 19,41 juta dibandingkan periode yang sama pada tahun 2014 seiring dengan peningkatan frekuensi dan kapasitas penerbangan. [G4-8]
Garuda Indonesia domestic market share in 2015 stood at 33.23%, increased 3.74% from 2014. Total passengers of Garuda Indonesia for domestic service in 2015 increased by 10.27% to 19.41 million over the same period in 2014 in line with the increased frequency and flight capacity. [G4-8]
Sementara itu, pangsa pasar Garuda Indonesia di pasar internasional tercatat sebesar 27,05% selama tahun 2015, meningkat 3,66% dari tahun 2014. Pertumbuhan pasar terbesar di mana Garuda Indonesia beroperasi, dinikmati oleh wilayah Jepang Korea (+16,00%), Eropa (+10,57%), Pasifik Barat Laut (4,61%), disusul Tiongkok (5,02%). Sementara itu pasar Asia mengalami penurunan sebesar 8,78% dibandingkan tahun 2014 dan pasar Timur Tengah yang cenderung stabil. Total penumpang Garuda Indonesia di rute internasional pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 4,75% menjadi 4,17 juta penumpang dibandingkan tahun 2014. [G4-8]
Meanwhile, Garuda Indonesia’s market share in the international market stood at 27.05% during 2015, an increase of 3.66% from 2014. The largest market growth in which Garuda Indonesia operates, is in the territory of Japan Korea (+16.00%), Europe (+10.57%), Northwest Pacific (4.61%), followed by China (5.02%). Meanwhile Asian markets experienced a decline of 8.78% compared to 2014 and the Middle East market is relatively stable. Total passengers of Garuda Indonesia in international service in 2015 increased by 4.75% compared to 4.17 million passengers in 2014. [G4-8]
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
KEPEMILIKAN SAHAM DAN ENTITAS ANAK Share Ownership and Subsidiar ies [G4-7] [G4-17] Struktur Pemegang Saham Shareholders Structure
Pemerintah Republik Indonesia
Credit Suisse AG Singapore TR AC CL - PT Trans Airways
24,6%
Publik
60,5%
14,9%
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
99,9% PT Aerowisata
51,0% PT Aero Systems Indonesia
99,0% PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
94,3%
95,0%
58,8%
PT Citilink Indonesia
PT Abacus Distribution Systems Indonesia
PT Gapura Angkasa
100,0% GIH France S.A.S
Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2015 Share Ownership of the Board of Commissioners and the Board of Directors as of December 31, 2015
Nama Name
Jabatan Position
Jumlah Saham Total Shares
Persentase Saham (%) Share Percentage (%)
Jusman Sjafii Djamal
Komisaris Utama dan Komisaris Independen President Commissioner and Independent Commissioner
-
-
Hasan M. Soedjono
Komisaris Commissioner
-
-
Isa Rachmatarwata
Komisaris Commissioner
-
-
Muzaffar Ismail
Komisaris Commissioner
-
-
Dony Oskaria
Komisaris Commissioner
-
-
Chairal Tanjung
Komisaris Commissioner
-
-
M. Arif Wibowo
Direktur Utama President Director
148.120
0,0005726
Novianto Herupratomo
Direktur Director
123.816
0,0004786
Heriyanto Agung Putra
Direktur Director
181.829
0,0007029
Iwan Joeniarto
Direktur Director
-
-
I G. N. Askhara Danadiputra
Direktur Director
-
-
Handayani
Direktur Director
-
-
Nicodemus P. Lampe
Direktur Director
373.893
0,0014453
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
35
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Kepemilikan Mayoritas Majority Ownership
99,99% 51%
PT Aerowisata
99% PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia
PT Aero Systems Indonesia
100%
Garuda Orient Holidays – Australia Pty, Ltd.
60%
Garuda Orient Holidays – Korea Pty, Ltd.
60%
100% 99,99%
99,99%
PT Merpati Nusantara Airlines
PT Belitung Inti Permai
PT Mirtasari Hotel Development
PT Senggigi Pratama International
99,99% PT Aerofood Indonesia
PT Aerotrans Services Indonesia
99,99%
PT Biro Perjalanan Wisata Satriavi
99,87% 61,89% 45%
PT Aerojasa Perkasa
99,99%
PT Aeronurti
60% PT Citra Lintas Angkasa
PT Aeroprima
6,0%
2,58%
90%
36
PT Aerojasa Cargo
PT Bina Inti Dinamika
40% 10,10%
PT Bumi Minang Padang
PT Nusa Dua Graha Internasional (*)
PT Arthaloka Indonesia
PT Aerohotel Management
PT Citilink Indonesia
3,03%
Garuda Orient Holidays – Japan Pty, Ltd.
99,99%
94,27%
10%
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
95% PT Sabre Travel Network Indonesia
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
58,75% PT Gapura Angkasa
100% GIH France S.A.S
Kepemilikan Minoritas Minority Ownership
17,65% Papas Limited
2,06% Everest Investment Holdings Ltd
SBU Cargo
SBU Garuda Sentra Medika
Airlines Hotel, Catering, Transportation Services, Tour and Travel Information and Technology Services Aircraft Maintenance, Repair, and Overhaul Keterangan : • PT Sabre Travel Network Indonesia sebelumnya dikenal dengan nama PT Abacus Disribution System Indonesia • Everest Investment Holdings sebelumnya dikenal dengan nama Abacus International Holding Note : • PT Sabre Travel Network Indonesia formerly known as
PT Abacus Disribution System Indonesia
• Everest Investment Holdings formerly known
as Abacus International Holding
Global Distribution System Ground Handling Services Agency Tour and Travel Hotel Catering Transportation Services Consultation Services & Information Technology Engineeering Hotel Management Cargo Service Healthcare Provider
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
37
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
STRUKTUR ORGANISASI Organizational Structure
Berikut adalah struktur organisasi Garuda Indonesia per 12 Desember 2014 sebelum RUPS Luar Biasa diselenggarakan. Struktur ini disahkan melalui Surat Keputusan No. JKTDZ/ SKEP/50012/14 tentang Perubahan Organisasi Induk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pada 8 April 2014.
The following is the organizational structure of Garuda Indonesia as of December 12, 2014 before Extraordinary GMS was held. The structure is ratified through Decision Letter No. JKTDZ/SKEP/50012/14 on Parent Organization of PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk on April 8, 2014.
• BUSINESS STRATEGY & DEVELOPMENT Puji Nur Handayani
DIREKTUR UTAMA President Director & CEO M. Arif Wibowo
• ACQUISITION & AIRCRAFT MANAGEMENT Jaka Ari Triyoga • CORPORATE QUALITY, SAFETY & ENVIRONMENT MANAGEMENT Tony Ariskamto Rahardjo • CORPORATE COMMUNICATION Benny Siga Butarbutar
DIREKTUR SDM & UMUM Director of Human Capital & Corporate Affairs
DIREKTUR KEUANGAN & MANAJEMEN RISIKO Director of Finance & Risk Management
DIREKTUR OPERASI Director of Operations
Heriyanto Agung Putra
I G.N. Askhara Danadiputra
Novianto Herupratomo
• FINANCIAL ANALYSIS I Nyoman Sunia Sanjaya
• FLIGHT OPERATIONS Gregorius Sudjatmiko
• TREASURY MANAGEMENT Fuad Rizal
• OPERATION PLANNING & CONTROL Triyanto Moeharsono
• FINANCIAL ACCOUNTING Pandu Fajar Wisudha
• OPERATION SUPPORT Rosdi M. Abdullah
• INTERNAL AUDIT Sri Mulyati • CORPORATE SECURITY Muhamad Nur
• HUMAN CAPITAL MANAGEMENT Hendra Sutara • BUSINESS SUPPORT & GENERAL AFFAIRS Mukhammad Iksan • LEARNING & DEVELOPMENT Martinus Kayadu • SBU GARUDA SENTRA MEDIKA Taufik Pasya Litaay
• CORPORATE SECRETARY, LEGAL & INVESTOR RELATIONS Heri Akhyar • ENTERPRISE RISK MANAGEMENT Boedi Soeharto
38
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
• HAJJ & VVIP Hady Syahrean
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
STRUKTUR ORGANISASI / Organizational Structure PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk
DIREKSI ENTITAS ANAK Board of Directors Subsidiaries
DIREKTUR TEKNIK & TEKNOLOGI INFORMASI Director of Maintenance & Information Technology
DIREKTUR LAYANAN Director of Services
DIREKTUR NIAGA Director of Commercial
Iwan Joeniarto
Nicodemus P. Lampe
Handayani COORDINATOR SALES & DISTRIBUTION (Plh) Grace Purukan
• AIRCRAFT MAINTENANCE MANAGEMENT Mukhtaris • AIRWORTHINESS MANAGEMENT Purnomo • IT STRATEGY Denny Permana • SBU GARUDA CARGO Hari Agung Saputra
• GROUND SERVICES Pikri Ilham Kurniansyah
• MARKETING Selfie Dewiyanti
• INFLIGHT SERVICES Vindex Valentino Tengker
• REVENUE MANAGEMENT Agus Irianto
• CABIN SERVICES Sarah Iridina
• SUMATERA REGION Moh. Rizal Pahlevi • JAKARTA RAYA REGION Dony Widojoko • JAWA, BALI & NUSA TENGGARA REGION Flora Izza
• CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT Wibawa Prasetyawan
• KALIMANTAN, SULAWESI & PAPUA REGION Rosyinah
• ALLIANCE & PARTNERSHIP MANAGEMENT Heriyanto
• JAPAN & KOREA REGION Fikdanel Thaufik
• ASIA REGION Sentot Mujiono
• CHINA REGION I Wayan Subagia • SOUTH WEST PACIFIC REGION Uun Setiawan • DIGITAL BUSINESS (Plh) Wibawa Prasetyawan
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
39
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
SKALA ORGANISASI Organization Size [G4-9]
Deskripsi Description
Skala Scale
Jumlah Pegawai (orang) Total Employees (person)
Garuda Indonesia
Jumlah Kegiatan Usaha Total Business Activities
2015
2014
2013
8.248
8.488
7.861
Garuda Indonesia & Entitas Anak Garuda Indonesia & Subsidiaries
12
12
12
Jumlah Anak Perusahaan Total Subsidiaries
Garuda Indonesia
7
7
5
Jumlah Strategic Business Unit Total Strategic Business Unit
Garuda Indonesia
2
2
2
Jumlah Kantor Cabang (BO-SO, SO, TO Domestik dan Internasional, serta GSA) Total Branch Office (Domestic and International BO-SO, SO, TO and GSA)
Garuda Indonesia
241
206
173
Garuda Indonesia & Entitas Anak Garuda Indonesia & Subsidiaries
187
169
140
Jumlah Armada Total Fleet
Pendapatan Usaha (USD) Operating Revenue (USD)
Garuda Indonesia
3.814.989.745
3.933.530.272
3.759.450.237
Aset (USD) Assets (USD)
Garuda Indonesia
3.310.010.986
3.100.815.978
2.992.713.206
PENGADAAN
Procurement [G4-12] [G4-DMA]
40
Dimulai sejak tahun 2014, Garuda Indonesia telah mengembangkan diri menuju “Word Class Procurement” dengan tujuan bahwa pengadaan untuk selanjutnya akan berkembang menjadi salah satu faktor kunci pendorong daya saing Perseroan.
Since 2014, the Company has progressing toward “World Class Procurement” with the vision that procurement will evolve into one of the key driver to the Company’s competitiveness later.
Perseroan menjalankan strategi pengadaan secara konsisten sebagai serangkaian proses pengembangan sistem pengadaan sesuai dengan Garuda Indonesia Procurement Roadmap.
The Company operates the procurement strategy consistently as a process of development of the procurement system in accordance with Garuda Indonesia Procurement Roadmap.
Sejalan dengan tujuan tersebut, beberapa strategi yang telah diterapkan pada tahun 2015 antara lain adalah: 1. Sourcing Strategy yang dilaksanakan dengan mengembangkan kerja sama bernilai tambah (value added partnership).
In line with these objectives, some of the strategies that have been implemented in 2015 include: 1. Sourcing Strategy which is implemented by developing value added partnership.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
2.
3.
Organisasi Pengadaan yang dilaksanakan melalui penerapan “Procurement Business Partner” yang dapat memberikan solusi end-to-end dan komprehensif atas strategi pemenuhan kebutuhan barang/jasa. Sistem Pengadaan yang ditingkatkan dengan mengembangkan sistem pemantauan kinerja pemasok, yang diarahkan untuk dapat meningkatkan kinerja pemasok atas pelaksanaan pekerjaan dan mendorong terciptanya “join continuous program” antara Perseroan dengan pemasok.
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
2.
Procurement Organization is implemented through the application of “Procurement Business Partner” which could provide end-to-end and comprehensive strategy on the fulfillment of goods/services.
3.
Procurement system is improved by developing supplier performance monitoring system, which is geared to improve the performance of suppliers on the work implementation and encourage the creation of “join continuous program” between the Company and suppliers.
Sepanjang tahun 2015, unit pengadaan melakukan sebanyak 1.007 proses pengadaan. Rata-rata produktivitas personel pengadaan mencapai 59 pengadaan per personel. Adapun kontribusi efisiensi yang cukup signifikan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengadaan Asuransi Pesawat memberikan penghematan sebesar USD7.489.913 atau senilai IDR104.858.782.000 (kurs IDR14.000/USD) untuk periode 2015/2016, atau setara dengan penghematan 36% dari biaya tahun sebelumnya. 2. Pengadaan inflight catering di Hong Kong memberikan penghematan sebesar IDR3.718.287.624 per tahun.
Throughout 2015, Procurement unit has conducted 1,007 procurement process. Each procurement staff can perform 59 procurement process as the average rate of their productivity. The significant efficiency sources from: 1. Procurement of Aircraft Insurance which saves USD7,489,913 or amounting to IDR104,858,782,000 (exchange rate of IDR14,000/USD) for 2015/2016, or equivalent to cost saving by 36% from the cost of previous year. 2. Procurement of inflight catering in Hong Kong saves IDR3,718,287,624 per year.
Selain itu, strategi lain yang ditetapkan Perseroan dalam upaya mendorong efisiensi dari segi pengadaan adalah dengan melakukan renegosiasi atas beberapa kontrak kerja sama antara lain: 1. Renegosiasi Polis Asuransi Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara memberikan estimasi penghematan sebesar IDR2.296.574.910 per tahun 2. Renegosiasi dalam rangka Perpanjangan Perawatan Perangkat Inflight Entertainment memberikan estimasi penghematan sebesar USD1.811.960 atau senilai IDR25.367.450.275 (kurs IDR14.000/USD) per tahun 3. Renegosiasi dalam rangka Perpanjangan Layanan Jaringan Infrastruktur Domestik memberikan estimasi penghematan sebesar IDR5.946.711.192 per tahun 4. Renegosiasi inflight catering di Amsterdam memberikan estimasi penghematan sebesar IDR1.824.769.406 per tahun
In addition, other strategies set by the Company to gain efficiency in terms of procurement are renegotiating prevailed contracts with supplier among others:
Pada tahun 2015, Perseroan juga menjalankan Joint Purchasing Program bersama dengan entitas anak untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengadaan baik dari sisi proses maupun output yang dihasilkan. Joint Purchasing Program ini juga merupakan bagian dari strategi peningkatan sinergi dengan entitas anak.
In 2015, the Company also applies Joint Purchasing Program together with subsidiaries to improve efficiency and effectiveness of procurement both in terms of process and outputs. The Joint Purchasing Program is also part of the strategy to build better synergy with subsidiaries.
1.
2.
3.
4.
Renegotiation of Insurance Policy Liability of Air Transport Carrier provides estimated saving of IDR2,296,574,910 per year Renegotiation of Extended Maintenance for Inflight Entertainment Devices provides an estimated saving of USD1,811,960 or equivalent to IDR25,367,450,275 (exchange rate of IDR14,000/ USD) per year Renegotiation of Extension for Domestic Network Service Infrastructure provides estimated saving of IDR5,946,711,192 per year Renegotiation inflight catering in Amsterdam to give an estimated saving of IDR1,824,769,406 per year
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
41
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Selain itu, Perseroan secara berkala melaksanakan “Supplier Feedback Survey” dengan responden pemasok guna mendapatkan persepsi pemasok atas pengadaan yang dilakukan serta masukan dari pemasok untuk peningkatan pengadaan ke depan.
In addition, the Company also held “Supplier Feedback Survey” regularly with supplier respondents to obtain supplier opinion on the existing procurement as wells as supplier feedbacks for the future improvement.
Adapun hasil “Supplier Feedback Survey” selama tiga tahun terakhir dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
The results of Supplier Feedback Survey for the last three can be found as follows:
6,67%
2,92%
7,55%
1,92%
8,58%
25,42%
2,97% 33.66%
36,36%
2015
2014
65,00%
Sangat Puas Very Satisfied
54,17%
Puas Satisfied
Tidak Puas Dissatisfied
Persepsi pemasok terhadap sistem pengadaan di Perseroan pada tahun 2015 memperoleh pencapaian sama dengan tahun 2014, yaitu menunjukkan tingkat kepuasan sebesar 90%. Meskipun secara garis besar tingkat kepuasan pemasok cukup baik, Perseroan tetap secara konsisten melakukan upaya perbaikan berdasarkan masukan dari pemasok agar tercipta sinergi yang harmonis antara pemasok dan Perseroan.
2013 54,79%
Sangat Tidak Puas Very Dissatisfied
The supplier’s perception on the Company’s procurement in 2015 yielded the same score as 2014, which indicated 90% of customer satisfaction. While customer satisfaction index is generally good, the Company consistently make improvements based on the feedbacks from suppliers so as to create a harmonious synergy between the supplier and the Company.
PERUBAHAN SIGNIFIKAN Significant Change [G4-13]
Sepanjang tahun 2015, tidak terdapat perubahan yang signifikan terkait dengan ukuran, struktur, kepemilikan atau rantai pasokan Garuda Indonesia, termasuk perubahan lokasi dan kegiatan usaha, pembukaan fasilitas baru, penutupan serta ekspansi, perubahan lokasi pemasok, struktur rantai pasokan yang berhubungan dengan pemasok, termasuk pemilihan dan pemutusan hubungan kerja dengan pemasok.
42
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Throughout 2015, there are no significant changes related to the size, structure, ownership or supply chain of Garuda Indonesia, including the change of location and business activities, the opening of new facilities, closure and expansion, the changing location of the supplier, the structure of the supply chain associated with suppliers, including election and termination of employment with the supplier.
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
ADOPSI DAN DUKUNGAN TERHADAP PRAKARSA INTERNASIONAL Adoption and Suppor t to International Initiatives [G4-15] Garuda Indonesia menyadari pentingnya peran pelibatan berbagai pemangku kepentingan guna menekan dampak dan risiko atas aspek keberlanjutan. Untuk itu, Garuda Indonesia berupaya untuk turut aktif maupun memberikan dukungan dalam inisiatif-inisiatif eskternal sebagai upaya bersama dalam menjaga keberlanjutan ekonomi, lingkungan, dan sosial. Hingga tahun 2015, Garuda Indonesia telah berpartisipasi dalam sejumlah prakarsa internasional seperti ISO 26000 dan The International Air Transport Association (IATA) Four Pillar Strategy.
Garuda Indonesia regards the crucial role of stakeholders’ engagement in order to reduce the impact and risks to sustainability. To that end, Garuda Indonesia seeks to actively participate and provide support in form of external initiatives as a joint effort in ensuring the sustainability of economic, environmental, and social. As of 2015, Garuda Indonesia has participated in a number of international initiatives such as ISO 26000 and The International Air Transport Association (IATA) Four Pillar Strategy.
KEANGGOTAAN DALAM ASOSIASI Association Membership [G4-16]
Garuda Indonesia juga aktif dalam beberapa asosiasi dan organisasi nasional atau internasional sebagai anggota maupun sebagai pengurus, agar dapat lebih terlibat dalam upaya melahirkan berbagai prakarsa yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mendorong kemajuan industri penerbangan nasional.
Garuda Indonesia is also active in several associations and national or international organizations as a member or the administrator, to be more involved in the effort of producing various initiatives aimed at improving Indonesia’s economic growth and promote the progress of the national aviation industry.
Melalui keanggotaan di berbagai asosiasi tersebut, Garuda Indonesia berharap dapat berkolaborasi dengan pemerintah, regulator, pelaku industri yang sama, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menghadapi tantangan dan memajukan bangsa dan negara. Hingga akhir tahun 2015, Garuda Indonesia berpartisipasi aktif dalam organisasi berikut: 1. INACA 2. PATA 3. IATA 4. AAPA 5. KADIN 6. Forum Humas BUMN 7. APEX 8. Masyarakat Hukum Udara (MHU)
Through membership in many of these associations, Garuda Indonesia hopes to collaborate with governments, regulators, industry players alike, and other stakeholders to address the challenges and advance the nation. By the end of 2015, Garuda Indonesia actively participates in the following organizations: 1. INACA 2. PATA 3. IATA 4. AAPA 5. KADIN 6. Forum Humas BUMN 7. APEX 8. Masyarakat Hukum Udara (MHU)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
43
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
PENGHARGAAN DAN PENGAKUAN ESKTERNAL Award and External Accolades
44
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tanggal Date
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Penghargaan/Sertifikasi Award/Certifications Nama Penghargaan/Sertifikasi Name of Award/Certifications
Kategori Penghargaan/Sertifikasi Award/Certification Category
Lembaga Pemberi Presented by
PENGHARGAAN AWARD
26 Maret 2015 March 26, 2015
Indonesia Human Capital Award 2015
• • •
1st in Human Resources Technology 2nd in Human Capital Strategy 2nd Best of The Best “Human Capital” 2015 Top 10 Companies Indonesia Human Capital Award 2015
Economic Review, NBO Indonesia, Business Review
9 April 2015 April 9, 2015
Contact Center Service Excellence Award 2015
•
Garuda Call Center, Airline category, “EXCELLENCE” Service Performance Facebook Customer Service, in the category of Airline. “GOOD” Service Performance
Service Excellence, Carre
23 April 2015 April 23, 2015
Indikator BUMN Award
BUMN Terbuka Peringkat Kedua Kategori Transparansi BUMN Terbuka 2nd Place Transparency Category
BUMN Track, INDEF
4 Juni 2015 June 4, 2015
The Best Indonesia Green Awards 2015
• • • • • • • •
The La Tofi School of CSR
•
• • • • • • • •
Penyelamatan Sumber Daya Air Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Pengembangan Keanekaragaman Hayati Pelopor Pencegahan Polusi Pengembangan Pengolahan Sampah Terpadu The Best Indonesia Green Awards 2015 Preservation of Water Resources Development of New and Renewable Energy Development of Biodiversity Pioneering Pollution Prevention Development of Integrated Waste Preservation of Water Resources Development of New and Renewable Energy Development of Biodiversity Pioneering Pollution Prevention Development of Integrated Waste
25 Agustus 2015 August 25, 2015
Social Innovation Business Awards 2015
Transportation
Warta Ekonomi
30 September 2015 September 30, 2015
Indonesia Best Brand Award Best Brand Platinum 2015
Airline Service
SWA, MARS
11 November 2015 November 11, 2015
Indonesian Customer Satisfaction Award 2015
Airline
Frontier Consulting Group, SWA
22 Desember 2015 December 22, 2015
Transportation Safety Award (TSA) 2015
Unggulan Pertama dalam Penilaian Keselamatan Transportasi First Nomination in the Assessment of Transport Safety
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Minister of Transportation Republic of Indonesia
Certificate of Registration Quality Management System – ISO 9001: 2015
Proses delay management untuk semua layanan penerbangan domestik Garuda Indonesia Delay management process for domestic flight of Garuda Indonesia airline services
British Standard Institute Indonesia
SERTIFIKASI CERTIFICATION
15 Desember 2015 – 15 Desember 2018 December 15, 2015 – December 15, 2018
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
45
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute 48
Landasan Penerapan CSR dan PKBL Legal Reference for Csr and Pkbl
50
Visi dan Misi CSR Csr Vision and Mission
51
Roadmap CSR Csr Roadmap
52
Lingkup Kegiatan CSR Csr Scope of Activities
52
Pengelolaan Dana CSR dan PKBL CSR and PKBL Fund Management
56
Distribusi Nilai Ekonomi Economic Value Distribution
59
Komitmen pada Pelestarian Lingkungan Commitment to Environment Preservation
72
Komitmen pada Pengelolaan Sumber Daya Manusia Commitment to Human Resources Management
86
Komitmen pada Pembinaan Sosial Kemasyarakatan Commitment to Social and Community Development
03
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
LANDASAN PENERAPAN CSR DAN PKBL Legal Reference for Csr and Pkbl
48
Sebagai maskapai penerbangan terdepan di Indonesia, Garuda Indonesia memastikan bahwa bisnisnya berpegang teguh kepada prinsip-prinsip bisnis berkelanjutan. Berangkat dari pemahaman tersebut, Garuda Indonesia memaknai tanggung jawab sosial atau juga dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan wujud kepedulian secara berkelanjutan terhadap lingkungan hidup, penghormatan terhadap hak asasi manusia, kewajiban untuk menyediakan tempat yang nyaman dan hubungan kerja yang baik dengan karyawan, mengutamakan terjaganya kesehatan dan keselamatan kerja dan ikut serta mengembangkan ekonomi dan komunitas lokal.
As the leading national airline in Indonesia, Garuda Indonesia ensures that its business adhere to sustainable business principles. Based on that understanding, Garuda Indonesia defines Corporate Social Responsibility (CSR) as a form of continuous awareness towards the environment, respect for human rights, the obligation to provide a comfortable workplace and good working relationship with the employees, prioritizing the preservation of health and safety at work while also took part in developing the economy and local communities.
Di sisi lain, dalam kaitannya dengan perannya sebagai BUMN, Garuda Indonesia juga melaksanakan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri (Permen) BUMN No. PER-O5/MBU/2007 dan Permen BUMN No. PER-09/ MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
On the other hand, in relation to its role as a State-Owned Enterprises (SOEs), Garuda Indonesia also implements the Partnership and Community Development Program (PKBL) as regulated in the Regulation of the State Minister of SOE No. PER-05/MBU/2007 and the Regulation of the Minister of SOEs No. PER-09/MBU/07/2015 regarding SOEs’ Partnership Program with Small Businesses and Community Development Program.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
PKBL adalah bentuk tanggung jawab Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada masyarakat melalui partisipasi aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat. PKBL merupakan Program Kemitraan Usaha Kecil dan Pembinaan Lingkungan oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil, yang selanjutnya disebut Program Kemitraan, yaitu program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Tujuan program Kemitraan adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengusaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri sekaligus pemberdayaan kondisi sosial masyarakat.
PKBL is a form of SOE’s responsibility to the community through active participation in providing guidance and assistance to enterpreneurs in weak economic group, cooperatives and the community. SOEs’ Partnership Program with Small Businesses, hereinafter referred to as Partnership Program, is a program aimed to improve the ability of small businesses to be resilient and self-sufficient through the use of funds from SOEs’ profits. The objective of Partnership Program is to improve the ability of small businesses to be resilient and self-sufficient as well as empowering the social condition of the community.
Landasan Penerapan CSR dan PKBL
Legal Reference for CSR and PKBL
Dalam pelaksanaan CSR dan PKBL, Garuda Indonesia senantiasa berpedoman pada ketentuan dalam berbagai peraturan dan perundangan yang berlaku berikut ini: 1. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Garuda Indonesia Terbatas 2. Undang-undang No. 8 Tahun 1999 mengenai Perlindungan Konsumen 3. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan 4. Permen BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015 5. Permen BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 6. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara
In implementing the CSR and PKBL, Garuda Indonesia continues to adhere to provisions in the various prevailing laws and regulations as described below: 1. Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Companies 2. Law No. 8 of 1999 regarding Consumer Protection
Selain itu, Garuda Indonesia juga merumuskan dan menjalankan aktivitas CSR-nya dengan mengacu pada standar ISO 26000 yang berisi tentang panduan praktik-praktik tanggung jawab sosial dalam aspek akuntabilitas, transparansi, perilaku etis, penghormatan kepada kepentingan stakeholder, kepatuhan pada hukum, penghormatan pada norma perilaku internasional, dan penegakan hak asasi manusia.
Additionally, Garuda Indonesia also formulates and implements its CSR activities by referring to ISO 26000 standards which provides guidance on social responsibility practices in the aspect of accountability, transparency, ethical conduct, respect to stakeholders’ interests, adherence to the prevailing laws, respect for international norms and the enforcement of human rights.
3.
Labor Law No. 13 of 2003
4.
Minister of SOEs Regulation No. PER-09/ MBU/07/2016 dated July 3, 2015 Minister of SOEs Regulation No. PER-05/ MBU/2007 dated April 27, 2007 Minister of Transportation Regulation No. PM 77 of 2011 regarding the Responsibilities of Airline Companies
5. 6.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
49
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
VISI DAN MISI CSR Csr Vision and Mission
Total akumulasi realisasi Program CSR dan PKBL sampai dengan tahun 2015 IDR 146,80 miliar. Total accumulated realization of CSR and PKBL Program up to 2015 amounted to IDR146.80 billion.
Vision
VISI
Menjadi pengelola Corporate Social Responsibility yang efektif dan tepat guna sehingga memberikan dampak positif terhadap masyarakat, lingkungan, dan perusahaan. Managing an effective and appropriate Corporate Social Responsibility program so as to provide positive impact on the society, environment and the Company.
MISI
Mission
Berkomitmen dalam pemberdayaan ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat di Indonesia melalui program berkelanjutan yang inovatif. Committed to economic, social, and environmental community empowerment in Indonesia through innovatif sustainable programs.
Melalui pencanangan visi dan misi untuk pelaksanaan CSR & PKBL tersebut, Garuda Indonesia yakin dapat meraih keberhasilan kinerja yang diimbangi dengan keberhasilan menjaga lingkungan hidup dan keberhasilan memajukan kehidupan masyarakat di daerah sekitar operasional. Through the pursuit of the vision and mission for the implementation of CSR & PKBL, the Company is confident to deliver good performance that is offset by successfully maintaining the environment and improving the lives of general public in the vicinity of its operations.
50
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
ROADMAP CSR Csr Roadmap
Dalam pelaksanaannya, kegiatan CSR dan PKBL di Garuda Indonesia mengikuti arahan roadmap yang telah ditentukan sebelumnya dengan sasaran dan fokus berbeda terkait kesejahteraan masyarakat, pelestarian lingkungan dan budaya, dan hal lainnya.
The implementation of the CSR and PKBL program within Garuda Indonesia follows a predetermined roadmap that consists of various targets and focuses in relation to the society welfare, the environmental and cultural preservation and others.
Saat ini, Garuda Indonesia berada pada tahap Ekspansi yang merupakan bagian terakhir dari Roadmap CSR & PKBL yang dicanangkan sejak tahun 2011. Dengan tajuk Ekspansi, pelaksanaan kegiatan CSR dan PKBL Garuda Indonesia pada tahun 2015 difokuskan pada pemerataan aktivitas CSR & PKBL di penjuru Indonesia yang belum terjangkau. Selain itu, Garuda Indonesia juga mengedepankan implementasi program CSR & PKBL yang berorientasi pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan taraf hidup masyarakat secara umum. Terakhir, Garuda Indonesia juga telah mencanangkan Desa Ekopariwisata yng ditujukan untuk membangun perekonomian dan mendorong pemberdayaan masyarakat daerah secara umum.
Currently, Garuda Indonesia is in its Expansion stage that represents the final stage of the CSR & PKBL Roadmap designed since 2011. Featuring Expansion as the main subject, the implementation of the Garuda Indonesia’s CSR and PKBL activities in 2015 was focused on equitable CSR & PKBL activities across different unexposed region of Indonesia. Garuda Indonesia also prioritizes the implementation of CSR & PKBL program that was oriented towards poverty alleviation and improving the community’s standard of living. Lastly, Garuda Indonesia has also designed Village Tourism program designated to develop local economy and to encourage the empowerment of local communities in general.
Roadmap CSR & PKBL yang dilaksanakan dari tahun 2011 hingga tahun 2015 serta fokus yang diusung setiap tahunnya dapat dilihat berikut ini:
CSR & PKBL Roadmap that have been implemented from 2011 to 2015 as well as the focus that has been carried out each year are as follow:
Roadmap CSR & PKBL Tahun 2011-2015 CSR & PKBL Roadmap in Year 2011-2015
Program Ekspansi Expansion Program
Program Sinergi Synergy Program • Peningkatan Program CSR & PKBL • Sinergi BUMN berorientasi pada Ketahanan Pangan • Kerja sama Lembaga Penyalur yang potensial • Improvement of CSR & PKBL Program • Sinergy with SOE towards Food Security • Cooperation with Potential Supplier
2011
Program Kesejahteraan Masyarakat Community Welfare Program • Peningkatan Skor PKBL • Sinergi BUMN berorientasi pada usaha kecil dan Ketahanan Pangan • Fokus pada pendidikan, kesehatan, dan lingkungan • Improvement of PKBL Score • Sinergy with SOE towards small business and Food Security • Focus on education, health, and environment
2012
Program Pelestarian Lingkungan dan Budaya Culture and Environment Preservation Program • Memperluas pasar Mitra Binaan • Program Pemberdayaan Perempuan • Melestarikan Warisan Budaya Bangsa • Bekerja sama dengan mitra strategis yang memiliki leverage dan reputasi • Program Pengentasan Kemiskinan
• Pemerataan Program di provinsi-provinsi di Indonesia yang belum tersentuh • Program Pengentasan Kemiskinan • Desa Ekopariwisata • Program distribution in the untapped provinces throughout Indonesia • Poverty Eradication Program • Eco-tourism Village
• Expand the market of Fostered Partner • Woman Empowerment Program • Preserve the Culture Heritage • Cooperate with strategic partners who have leverage and reputation • Poverty Eradication Program
2013
2014-2015
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
51
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
LINGKUP KEGIATAN CSR Csr Scope of Activities
Pelaksanaan tanggung jawab perusahaan oleh Garuda Indonesia pada dasarnya melibatkan interaksi pemangku kepentingan dengan setiap aspek operasional Garuda Indonesia. Uraian lengkap yang menggambarkan interaksi tersebut disajikan dalam Laporan Keberlanjutan Garuda Indonesia. Laporan tersebut berisi penjelasan mengenai peran Garuda Indonesia dalam berpartisipasi pada upaya menjaga keberlanjutan bumi beserta seluruh isinya melalui pelaksanaan berbagai program dengan tujuan menjaga keseimbangan kinerja dibidang ekonomi, sosial dan kemasyarakatan, termasuk menghormati hak pekerja dan penerapan tata kelola terbaik dalam mencapai tujuan tersebut.
The implementation of corporate responsibility by Garuda Indonesia basically involves stakeholders’ interactions with all of its operational aspect. A complete description of the interactions is presented in Garuda Indonesia’s Sustainability Report. The report contains an explanation of the Company’s role in maintaining the sustainability of the earth and all of its contents through the implementation of various programs with the objective of maintaining the balance in economic performance, social and community, including the respect for employees’ rights and the implementation of good corporate governance in achieving the goal.
Sesuai butir-butir ketentuan Bapepam-LK Nomor: KEP-431/BL/2012 tertanggal 1 Agustus 2012 Tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik, pada uraian berikut Garuda Indonesia menyampaikan laporan tanggung jawab perusahaan berupa pelaksanaan kegiatan yang mencakup empat topik laporan, yakni tanggung jawab perusahaan terhadap: (1) Lingkungan Hidup (2) Praktik Ketenagakerjaan (3) Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan (4) Tanggung Jawab Produk dan Konsumen.
In accordance to the provisions in Bapepam-LK No: KEP-431/BL/2012 dated August 1, 2012 regarding the Submission of Issuer or Public Companies Annual Report, the following excerpts describe the Company’s corporate responsibility report in the form of activities implementation that covers the following four topics, which is the responsibility towards: (1) Environment (2) Labor Practices (3) Social and Community Development (4) Product and Consumer Responsibility.
PENGELOLAAN DANA CSR DAN PKBL
CSR and PKBL Fund Management
52
Alokasi dan Realisasi Biaya Program CSR dan PKBL Tahun 2015
Allocation and Realization of CSR and PKBL Fund in 2015
Garuda Indonesia memandang CSR dan PKBL sebagai bagian tidak terpisahkan dari kesinambungan usahanya. Oleh karena itu, Garuda Indonesia selalu berupaya untuk memastikan kelancaran realisasi semua program CSR dan PKBL serta pencapaian targetnya, yakni dengan mengatur alokasi dana atau anggaran khusus untuk kegiatan CSR dan PKBL.
Garuda Indonesia regards CSR and PKBL are integral to the business continuity. Therefore, Garuda Indonesia always seeks to ensure smooth realization of the CSR and PKBL programs and achieving its goals, namely by regulating the allocation of fund or specific CSR and PKBL budget.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Pada tahun 2015, Garuda Indonesia tidak mengalokasikan dana PKBL yang berasal dari penyisihan keuntungan tahun 2014 karena mengalami rugi pada tahun 2014. Seluruh kegiatan PKBL pada tahun 2015 menggunakan sisa dana yang belum terpakai dari tahun 2014 ditambah dengan dana pengembalian pinjaman, pendapatan jasa administrasi, serta pendapatan jasa giro.
In 2015, Garuda Indonesia did not allocate PKBL fund from its 2014 profit’s allowance as it experienced a loss in 2014. All of the PKBL programs in 2015 were funded with the remaining unused funds in 2014, coupled with the loan repayment, administration service revenue, as well as income from current accounts.
Realisasi penyaluran dana PKBL kepada masyarakat pada tahun 2015 mencapai IDR1,12 miliar untuk Program Kemitraan dan IDR103 juta untuk Program Bina Lingkungan. Untuk alokasi dana CSR, Garuda Indonesia menganggarkan sebesar IDR2,00 miliar. Hingga Akhir Desember 2015, penggunaan dana CSR mencapai IDR2,03 miliar (termasuk pencadangan biaya sebesar IDR91 juta yang belum terealisasikan). Total penyaluran realisasi penyaluran dana CSR dan PKBL pada tahun 2015 adalah sebesar IDR3,26 miliar. [G4-EN31]
The actual PKBL fund disbursement to the community in 2015 stood at IDR1.12 billion for Partnership Program and IDR103 million for Environmental Development Program. For CSR fund allocation, the Company has budgeted IDR2.00 billion. As of the end of December 2015, the use of CSR fund reached IDR2.03 billion (including unrealized provisioning fee of IDR91 million). Total actual PKBL and CSR fund distribution in 2015 stood at IDR3.26 billion. [G4-EN31]
Tabel Realisasi Program CSR dan PKBL 2015 Table of CSR and PKBL Program Realization in 2015
(dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in IDR, unless stated otherwise)
No.
Kegiatan Activity
1.
CSR
2.
Pinjaman Kemitraan Partnership Loan
3.
Jumlah Total 2015
Akumulasi s.d. 2015 Accumulated to 2015
2014
2.028.198.333
9.374.683.380
38.433.184.267
200.000.000
6.730.000.000
57.756.788.543
Pembinaan Kemitraan Partnership Fostering
925.507.950
808.852.350
14.241.963.465
4.
Bina Lingkungan BUMN Pembina SOEs Foster Community Development
103.099.300
2.037.438.957
32.004.357.663
5.
Bina Lingkungan BUMN Peduli “BUMN Peduli” Community Development
-
-
4.458.289.860
3.256.805.583
18.950.974.687
146.894.583.798
Jumlah Total
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
53
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Sumber Dana Program CSR dan PKBL Tahun 2015
CSR and PKBL Fund Source in 2015
Adapun penetapan dan penggunaan dana PKBL Garuda Indonesia sudah sesuai dengan ketentuan dengan Permen BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 bahwa Sumber Dana Program Kemitraan dan Program BL sebagai berikut: 1. Penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya; 2. Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil dari Program Kemitraan; 3. Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan dan Program BL yang ditempatkan; dan 4. Sumber lain yang sah; dan 5. Sisa dana Program Kemitraan dan Program BL tahun buku sebelumnya
The establishments and usage of the Company’s PKBL funds has been in conformity with Minister of SOEs Regulation No. PER-09/MBU/07/2015 regarding the Partnership Program Sources of Fund and BL Program as follows: 1. Allocation of net earnings after tax as set by General Meeting of Shareholders/ratification of Minister of SOEs Annual Report Trustees at a maximum of 4% (four percent) of profit after tax from the previous year; 2. Loan administration service/margin/ profit sharing from Partnership Program; 3. Issued interest income and/or current account of Partnership Program and BL Program; and
Sumber dana PKBL berasal dari penyisihan laba Garuda Indonesia, dana pengembalian pinjaman, pendapatan bunga serta pendapatan jasa giro. Namun, sumber dana PKBL pada tahun 2015 hanya berasal dari dana pengembalian pinjaman, pendapatan bunga dan pendapatan jasa giro mengingat Garuda Indonesia mengalami kerugian pada tahun 2014.
Source of fund for PKBL are derived from the the Company profit allowance, loan repayment fund, interest income as well as income from current accounts. Nevertheless, source of PKBL fund in 2015 only came from loan repayment fund, interest income and income from current accounts considering the Company experienced a loss in 2014.
Sumber dana program CSR dari Garuda Indonesia adalah sebesar IDR2,00 miliar yang dibiayai sendiri.
Source of fund for the Company’s CSR program amounted to IDR2.00 billion which has been selffunded.
4. 5.
Other legitimate sources; and Remaining funds from the Partnership Program and BL Program from the previous financial year
Tabel Dana Tersedia Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2015 Table of Available Funds for Partnership and Community Development Program 2015 (dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (in IDR, unless stated otherwise)
No.
Dana Tersedia Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2015 Available Funds for Partnership and Community Development Program 2015
1.
Penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri Allocation of net earnings after tax as set by the GMS/Minister
2.
Jasa administrasi pinjaman Program Kemitraan Loan administration fee from Partnership Program
3.
Hasil Bunga Deposito dan/atau jasa giro dana PKBL yang ditempatkan Issued interest income and/or current account of PKBL funds
4.
Sumber lain: Other sources: a. Saldo Awal 1 Januari 2015 Initial Balance of January 1, 2015 b. Pengembalian Pokok Pinjaman Loan Principal Repayment c. Pendapatan lain-lain Other Income Jumlah Total
54
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Program Bina Lingkungan Community Development Program
Program Kemitraan Partnership Program -
-
240.191.805
-
16.191.210
2.691.576
377.199.660
274.609.654
1.898.744.642
-
697.396.961
15.346.400
3.229.724.278
292.647.630
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Metode Pengelolaan Dana CSR
Management of CSR Fund
Merujuk pada Surat Keputusan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No. JKTDZ/SKEP/50023/15 tanggal 13 November 2015, pengelolaan dana PKBL dilaksanakan oleh unit CSR dan PKBL di bawah naungan Corporate Secretary, Legal & Investor Relations. Dana PKBL yang tersedia dikelola sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No: PER-09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Dana Program Kemitraan disalurkan kepada mitra binaan Garuda Indonesia dalam bentuk pinjaman modal dan programprogram pembinaan. Dana Bina Lingkungan disalurkan dalam bentuk program-program sosial lingkungan sesuai dengan sektor yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri BUMN.
Based on PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Decree No. JKTDZ/SKEP/50023/15 dated November 13, 2015, PKBL fund management sould be implemented by CSR and PKBL work unit under the supervision of the Corporate Secretary, Legal & Investor Relations. The available PKBL funds should be managed based on Minister of SOEs Regulation No: PER-09/MBU/07/2015 regarding the Partnership Community Development Program. Partnership Program’s funds should be disbursed to Garuda Indonesia’s partners in the form of capital loan and training programs. Community Development Program’s funds should be disbursed in the form of social environment programs based on the sectors that have been appointed by the Minister of SOEs Regulation.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
55
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Distribusi Nilai Ekonomi
Economic Value Distr ibution
56
Perekonomian nasional menghadapi tantangan dan ujian yang cukup berat di tahun 2015. Berbagai tekanan terhadap stabilitas ekonomi nasional di tahun ini muncul dari sejumlah indikator utama, antara lain penurunan harga komoditas dunia, devaluasi Renmimbi, dan penurunan arus modal asing ke negara berkembang termasuk Indonesia yang mengakibatkan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Secara kumulatif, semua tekanan tersebut mendorong pertumbuhan ekonomi terkoreksi cukup dalam di bawah 5%.
The national economy faced a quite significant challenge and test in 2015. The pressures on the stability of the national economy in this year emerged from a number of key indicators, including the plummeted global commodity prices, the devaluation of the Renmimbi, and a decrease in foreign capital flows to developing countries, including Indonesia, which resulted in the depreciation of the Rupiah against the US Dollar. Cumulatively, all of these pressures held the economic growth under 5%.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, Garuda Indonesia merealisasikan berbagai kebijakan dan inisiatif yang bersifat strategis dengan fokus pada upaya efisiensi yang lebih agresif dengan tetap mengedepankan service excellence. Upaya efisiensi tersebut dilakukan melalui penerapan strategi jangka pendek Quick Wins Program yang terdiri dari tiga strategi utama, yaitu: peningkatan “revenue generator”, restrukturisasi “cost driver”, dan kegiatan “reprofiling debt”.
To overcome these challenges, Garuda Indonesia realized various strategic policies and initiatives to focus on more aggressive efficiency while promoting service excellence. The efficiency measures carried out through the implementation of short-term strategies of Quick Wins Program which consists of three main strategies, namely: an increase in “revenue generator”, “cost driver” restructuring, and the “reprofiling of debt”.
Di tengah tantangan usaha yang cukup berat tersebut, Garuda Indonesia tetap memberikan nilai ekonomi yang didistribusikan kepada para pemangku kepentingan. Hal tersebut merupakan aspek yang signifikan bagi Garuda Indonesia dan menjadi bukti nyata komitmen dalam memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. [G4-DMA]
In the middle of challenging business, Garuda Indonesia still able to provides economic value to the stakeholders. This is a significant aspect for Garuda Indonesia and the realization of commitment in providing added value for all stakeholders. [G4-DMA]
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Nilai Ekonomi yang Ditahan dan Didistribusikan [G4-EC1] Withheld and Distribution of Economic Values (Dalam USD) (In USD)
Uraian Description
2015
2014
2013
Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan Direct Economic Values Generated
Penerimaan Revenue
3.814.989.745
3.933.530.272
3.759.450.237
(3.295.117.342)
(3.809.870.568)
(3.286.528.513)
(436.668.143)
(482.474.387)
(458.438.650)
-
-
-
(11.861.546)
(12.154.779)
(27.478.571)
(584.502)
(2.699.563)
(3.070.970)
70.794.212
(373.669.025)
(16.066.467)
Nilai Ekonomi yang Didistribusikan Distributed Economic Values
Biaya operasional Operational costs Gaji dan tunjangan pegawai Employee salary and allowance Pembayaran kepada penyandang dana Payment to providers of capital Pengeluaran untuk pemerintah Payments to governments Pengeluaran untuk masyarakat* Community investments* Nilai ekonomi yang dipertahankan Retained economic values
*) Pengeluaran untuk masyarakat berupa dana PKBL yang dikonversi berdasarkan kurs rata-rata tahunan *) Distribution of economic empowerment is derived from PKBL funds converted based on the annual average exchange rate
Kontribusi Kepada Negara
Contribution to the State
Garuda Indonesia selaku badan usaha milik negara memberikan kontribusi kepada negara (Pemerintah Republik Indonesia selaku pemegang saham utama) dalam bentuk dividen tunai yang berasal dari laba Perseroan. Jumlah moneter dividen tunai tersebut ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sesuai dengan persentase kepemilikan Garuda Indonesia oleh negara. Pada tahun 2015, Garuda Indonesia melalui RUPS Tahunan yang diadakan pada 15 Mei 2015, menyetujui untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham dikarenakan kerugian yang dialami pada tahun 2014. Dengan demikian, Garuda Indonesia belum pernah melakukan pembagian dividen semenjak IPO. [G4-EC1]
Garuda Indonesia as a state-owned company contributes to the state (Government of the Republic of Indonesia as the major shareholder) in the form of cash dividends derived from company’s profit. Monetary amount of cash dividend is determined by the General Meeting of Shareholders (GMS), in accordance with the percentage of ownership of Garuda Indonesia by state. In 2015, Garuda Indonesia through the Annual GMS held on May 15, 2015, agreed not to distribute dividend to shareholders due to losses in 2014. Thus, Garuda Indonesia has never carried out a dividend payout since IPO. [G4-EC1]
Namun demikian, Garuda Indonesia memberikan kontribusi finansial lain secara langsung kepada negara berupa pembayaran pajak. Pembayaran pajak pada tahun 2015 adalah sebesar USD28,69 juta. [G4-EC1]
However, Garuda Indonesia provides other financial contributions directly to the state in the form of tax payments. Tax payments in 2015 amounted to USD28.69 million. [G4-EC1]
Dana Pensiun
Pension Fund
Pada tahun 2015, dana pensiun Garuda Indonesia telah memberikan total dana pensiun sebesar IDR143,8 miliar kepada 309 pegawai pensiunan.
In 2015, Garuda Indonesia’s pension fund has disbursed a total pension fund of IDR143.8 billion to 309 retired employees.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
57
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
58
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Bantuan Finansial
Financial Assistance
Sepanjang tahun 2015, Garuda Indonesia tidak menerima bantuan finansial baik secara langsung dan tidak langsung dari pemerintah. Garuda Indonesia juga tidak memberikan sumbangan dalam bentuk dan cara apa pun. [G4-EC4]
Throughout 2015, Garuda Indonesia did not receive financial assistance, both directly and indirectly from the government. Garuda Indonesia also did not contribute in any form and manner. [G4-EC4]
Namun demikian, Pemerintah sebagai pemegang saham terbesar Garuda Indonesia, memiliki peran penting pada pemutusan pendanaan yang diterima Garuda Indonesia. Pada tahun 2015, Garuda Indonesia menerbitkan Sukuk berbasis Dollar sebesar USD500 juta untuk melakukan reprofiling utang jangka pendek yang sudah mendapatkan persetujuan RUPSLB tahun 2015.
However, the Government as the major shareholders of Garuda Indonesia, has a significant role in determining the funding received by Garuda Indonesia. In 2015, Garuda Indonesia issued Dollar-based Sukuk amounted to USD500 million to reprofile short-term debt which has been approved by the EGMS 2015.
Dampak Ekonomi Tidak Langsung
Indirect Economic Impacts
Selain menghasilkan dan mendistribusikan nilai ekonomi, Garuda Indonesia juga berkontribusi terhadap perekonomian melalui investasi dalam infrastruktur. Dalam kolaborasinya dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Bank Negara Indonesia (BNI), Garuda Indonesia membantu membangun Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kampung Pakandangan, Desa Tegal Gede, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat sebagai bagian dari program Energi Bersih Untuk Daerah Tertinggal. [G4-EC7]
In addition to generating and distributing economic value, Garuda Indonesia also contributes to the economy through infrastructure investment. In collaboration with Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) and Bank Negara Indonesia (BNI), Garuda Indonesia supports the development of Micro Hydro Power Plant (MHP) in Kampung Pakandangan, Tegal Gede, District Pakenjeng, Garut Regency, West Java as part of the White Energy program for Disadvantaged Areas. [G4-EC7]
Program ini merupakan bentuk kepedulian Garuda Indonesia terhadap lingkungan dan energi khususnya energi bersih (white energy). Program ini memanfaatkan potensi sumber air Sungai Cimari di Pakandangan menjadi energi listrik, suatu kebutuhan yang sangat krusial dalam pengembangan Desa Pakandangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, di masa mendatang. Dalam pelaksanaannya, pembangunan PLTMH secara aktif melibatkan masyarakat sebagai aktor dan penerima manfaat langsung atas pembangunan tersebut. Pembangunan PLTMH ini meliputi proses pembuatan bendungan, normalisasi saluran air, pembuatan forebay (bak penenang), penstock atau pipa saluran air penggerak turbin, rumah turbin, dan pemasangan mesin turbin.
This program is an embodiment of Garuda Indonesia’s concern for the environment and energy, especially white energy. This program utilizes the potential of water resources in Cimari river, Pakandangan into electrical energy, a critical need in developing Pakandangan Village, Garut Regency, West Java, in the future. In practice, the development of MHP actively engages the community as actors and beneficiaries on such development. MHP development includes the process of making the dam, the water channel normalization, building forebay, penstock or plumbing turbines, power house, and the installation of the turbine engine.
Melalui program ini, warga desa memperoleh peningkatan kapasitas terkait kepengurusan dan pengelolaan PLTMH, pengelolaan keuangan, pengelolaan kapasitas pengurus, hingga mitigasi risiko bencana terhadap keberlangsungan PLMTH. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menggiatkan penanaman di sepanjang saluran air serta diberikan pengetahuan terkait pemetaan wilayah untuk perkembangan jaringan listrik dan pemetaan potensi untuk peningkatan ekonomi masyarakat (pertanian dan peternakan).
Through this program, the villagers gain increased capacity related to the MHP management, financial management, board capacity management, to disaster risk mitigation of the sustainability of MHP. In addition, people are also encouraged to intensify planting along water ways and given the knowledge related to the regional mapping for the development of electrical grid and mapping the potential for improving the local economy (agriculture and livestock).
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
KOMITMEN PADA PELESTARIAN LINGKUNGAN Commitment to Environment Preser vation
Industri penerbangan membutuhkan sebuah strategi yang efektif untuk dapat mengurangi dampak aktivitas penerbangan terhadap lingkungan. Sebagai pemangku kepentingan di industri penerbangan, Garuda Indonesia terus berupaya mengurangi dampak terhadap lingkungan yang dihasilkan oleh industri penerbangan. Hal ini terutama dilakukan melalui pengoperasian pesawat yang ber wawasan lingkungan yang bertujuan untuk menurunkan tingkat emisi dan limbah serta menghemat penggunaan energi serta sumber daya alam lainnya.
The aviation industry requires an effective strategy to reduce the impact of aviation activities on the environment. As the stakeholder in the aviation industry, Garuda Indonesia continues to reduce environmental impacts generated by the aviation industry. This is mainly done through aircraft operation that is environmentally-oriented which aims to reduce the level of emissions and waste and conserves energy and other natural resources.
Melalui operasional yang ber wawasan lingkungan dan pengelolaan dampak yang efektif, Garuda Indonesia turut ambil bagian dalam upaya masyarakat global dalam memerangi isu-isu lingkungan seperti pemanasan global, limbah, energi dan air. Ini adalah upaya Perusahaan untuk memastikan masa depan yang lebih baik.
Through the implementation of operations that is environmentally-oriented as well as effective impact management, Garuda Indonesia also takes part in the global community’s efforts to combat environmental issues such as global warming, waste, energy, and water. It has always been the Company endeavor to ensure a better future.
Komitmen Garuda Indonesia untuk meminimalkan dampak aktivitas bisnis terhadap kelestarian lingkungan hidup diwujudkan dalam bentuk Green Strategy yang terdiri dari Green Campaign (People), Green Action (Planet), dan Green Responsibility (Profit). Perkembangan terbaru dalam strategi Perseroan terkait pengelolaan lingkungan di tahun 2015 difokuskan pada upaya untuk meminimalkan dampak aktivitas bisnis terhadap kelestarian lingkungan hidup termasuk mendukung mitigasi dampak perubahan iklim dan menunjukkan praktik-praktik terbaik untuk mewujudkan kelestarian. Semua fokus tersebut dilaksanakan di bawah lingkup Garuda Indonesia Peduli Lingkungan yang dijabarkan sebagai berikut:
Garuda Indonesia’s commitment to minimize the impact of business activities on the preservation of the environment is manifested in the form of Green Strategy that consists of Green Campaign (People), Green Action (Planet), and Green Responsibility (Profit). Recent development in the Company’s strategy related to environmental management in 2015 is focused on the effort to minimize the impact of business activities on the preservation of the environment including support for mitigation of climate change impacts and demonstrate best practices to achieve sustainability. All of these focuses are implemented under the scope of the Garuda Indonesia’s Environmental Care which described as follows:
Green Campaign (People)
Green Campaign (People)
1.
1.
Earth Hour Sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2015, perseroan bekerja sama dengan WWF Indonesia berpartisipasi dalam Earth Hour melakukan penghematan listrik dengan mematikan lampu pada hari Sabtu terakhir di bulan Maret setiap tahunnya. Pada tahun ke-7 di Indonesia, Earth Hour 2015 diselenggarakan pada tanggal 28 Maret 2015, pukul 20.30-21.30. Tahun ini pemaknaan Earth Hour bergerak ke pihak eksternal. Beberapa aksi yang dilakukan Garuda Indonesia Group pada Earth Hour 2015 kali ini adalah: • Melaksanakan pemadaman lampu selama satu jam pada bagian-bagian tertentu pada seluruh kantor per wakilan Garuda Indonesia (dan anak perusahaan) di seluruh Indonesia dan juga di kantor pusat - Gedung Manajemen Garuda Indonesia.
Earth Hour From 2009 to 2015, the Company collaborated with WWF Indonesia to participate in the Earth Hour program in conserving electricity by switching off lights for one hour every Saturday in the last week of March each year. In its 7th year in Indonesia, 2015 Earth Hour was held on March 28, 2015, at 20.30-21.30. Earth Hour implementation in 2015 is focused on external parties. Some of the actions taken by Garuda Indonesia Group on Earth Hour 2015 are as follows: • Implemented blackout for one hour on certain parts of the entire representative offices of Garuda Indonesia (and subsidiaries) throughout Indonesia and also in the head office - Garuda Indonesia Management Building.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
59
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
•
•
•
•
Melaksanakan pemadaman billboard Garuda Indonesia di kantor-kantor di Indonesia seperti di Gunung Sahari, Bandara Soekarno-Hatta, dan JPO Sarinah; serta beberapa titik di seluruh kota di Indonesia. Melakukan kampanye kepada seluruh karyawan dan keluarga Garuda Indonesia agar turut serta berperan aktif untuk mematikan lampu selama satu jam pada pukul 20.30 – 21.30 WIB pada Sabtu, 28 Maret 2015 di rumah masing-masing. Kampanye melalui sosial media (Twitter, Facebook atau Instagram) Earth Hour 2015 “3 Things to Save The World Contest” dengan menggunakan tagar #GAEarthHour dan #YourPower. Cabin Announcement, kampanye Earth Hour 2015 pada penerbangan Garuda Indonesia dari tanggal 26 - 28 Maret 2015.
Adapun pencapaian Garuda Indonesia Group selama berpartisipasi untuk turut serta dalam program “Earth Hour” dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Keterangan Description Energi yang dihemat Conserved energy Gas rumah kaca yang dicegah Prevented Green House Gas (GHG)
2.
60
•
•
•
•
Implemented Garuda Indonesia’s billboard blackout in offices in Indonesia such as in Gunung Sahari, Soekarno-Hatta, and JPO Sarinah; and at multiple points throughout the city in Indonesia. Held campaign to all employees and family of Garuda Indonesia to participate actively in turning off the lights for one hour at 20:30 to 21:30 on Saturday, March 28, 2015 at their homes. Held campaign through social media (Twitter, Facebook, or Instagram) Earth Hour 2015 “3 Things to Save The World Contest” by putting #GAEarthHour and #YourPower hashtag. Cabin Announcement of Earth Hour 2015 campaign at Garuda Indonesia’s flights on March 26 – 28, 2015.
The achievement of the Garuda Indonesia Group in the “Earth Hour” from 2013 to 2015 is as follows:
2014
2015
2013
12.873.716 Watt
12.883.370 Watt
3.117.328 Watt
10,05 ton CO2
10,06 ton CO2
3,75 ton CO2
Kampanye Penyelamatan Hiu #SOSharks Garuda Indonesia bekerja sama dengan WWF Indonesia dalam kampanye #SOSharks (Save Our Sharks) yang merupakan kampanye untuk menghentikan penjualan hiu di pasar swalayan, toko online, dan restoran serta menghentikan promosi kuliner hiu di media massa. Kampanye program ini dimulai sejak tahun 2013 dan hingga kini Garuda Indonesia masih memberlakukan pelarangan terhadap pengiriman sirip hiu.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
2.
Sharks Conservation Campaign #SOSharks Garuda Indonesia has been collaborating with WWF Indonesia in the #SOSharks (Save Our Sharks) campaign which is a campaign held with the intention to stop shark fin sales in supermarkets, online shops, and restaurants as well as to ban shark fin’s culinary promotion in the media. The campaign is started since 2013 and until now Garuda Indonesia still prohibit the delivery of shark’s fin.
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
3.
2nd International Green Aviation Conference 2015 2nd International Green Aviation Conference 2015 diselenggarakan Menteri Perhubungan Republik Indonesia dalam rangka memfasilitasi pertukaran informasi maupun pengalaman terbaik di antara para pemegang kepentingan di sektor penerbangan dan energi. Konferensi ini fokus pada tiga program aksi yakni implementasi bahan bakar berbasis nabati untuk pesawat udara, implementasi skema perdagangan karbon, serta peningkatan prosedur operasi penerbangan.
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
3.
2nd International Green Aviation Conference 2015 2nd International Green Aviation Conference 2015 was held in collaboration with the Ministry of Transportation of Republic Indonesia in order to facilitate exchange on information as well as stakeholders’ best experience in the aviation and energy sector. The conference was focused on three programs which included plant-based fuel implementation on aircrafts, carbon trading scheme implementation, as well as improvements in flight operational procedures.
4. GA Group Cycling Community (G2C2) Sebagai salah satu bentuk kampanye pelestarian lingkungan lainnya, Garuda Indonesia secara rutin mengadakan Garuda Indonesia Bike Tour yang diikuti oleh anggota Garuda Indonesia Group Cycling Community (G2C2) dengan mengajak para penumpang setia Garuda Indonesia untuk turut berpartisipasi ber wisata sepeda melewati jalanjalan di beberapa kota di Indonesia.
4.
GA Group Cycling Community (G2C2) Garuda Indonesia also regularly holds Garuda Indonesia Bike Tour, followed by members of the Garuda Indonesia Group Cycling Community (G2C2) by inviting the loyal passengers of Garuda Indonesia to participate in bike travelling through the streets in several cities in Indonesia.
Garuda Indonesia Bike Tour sejauh ini telah diadakan sebanyak 16 kali. Rute-rute dalam negeri yang telah ditempuh melalui program Garuda Indonesia Bike Tour yaitu jalan-jalan di Maninjau, Toba, Ubud, Bandung, Lombok, Batu, dan Bangka. Di luar Indonesia, Garuda Indonesia Bike Tour juga pernah menjajal jalanan di Singapura, Malaysia, Jepang, dan Tiongkok. Dalam rangkaian Garuda Indonesia Bike Tour, jiwa sosial peserta juga difasilitasi dengan pelaksanaan proyek-proyek CSR selama kegiatan berlangsung.
Garuda Indonesia Bike Tour has been held 16 times. Domestic routes that have been taken through the program of Garuda Indonesia Bike Tour, among others, the streets of Maninjau, Toba, Ubud, Bandung, Lombok, Batu, and Bangka. Outside Indonesia, Garuda Indonesia Bike Tour has also been held on the streets of Singapore, Malaysia, Japan, and China. In a series of Garuda Indonesia Bike Tour, the participants also facilitated by the implementation of CSR projects during the activity.
Sebagai kampanye di kantor, Garuda Indonesia memiliki Bike-Park sebagai langkah awal dalam mendorong pelaksanaan salah satu green lifestyle bagi karyawan Garuda Indonesia, yaitu dengan penggunaan sepeda antar gedung dalam aktivitas kerja.
5. Biopori Sebagai salah satu komitmen yang telah disepakati manajemen terkait pencapaian target total penghematan energi listrik pada Earth Hour 2012, Garuda Indonesia membuat lubang resapan biopori yang awalnya difokuskan untuk dialokasikan di area taman kantor pusat – Garuda City Cengkareng. Lubang biopori ini terutama difungsikan untuk mengurangi bencana banjir, meningkatkan cadangan air tanah, serta mempercepat terjadinya penyerapan air hujan.
The campaign is also implemented in the office by having a Bike-Park as a first step in encouraging the implementation of a green lifestyle for employees of Garuda Indonesia, namely the use of bicycles between buildings in work activities.
5. Biopore As one of the commitments agreed by the management in terms of meeting the target of total electrical energy savings in Earth Hour 2012, Garuda Indonesia made absorption holes of biopore which initially focused to be allocated in the park area of head office - Garuda City Cengkareng. Biopore is mainly functioned to reduce floods, increasing ground water reserves, as well as accelerate the absorption of rainwater.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
61
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
62
Garuda Indonesia telah membuat sebanyak 1.921 titik biopori di Area Garuda City Cengkareng, Garuda Indonesia Training Centre (GITC) Duri Kosambi, Garuda Sentra Medika Kemayoran, dan beberapa aset GA lainnya yang terletak di Jakarta. Perbaikan secara kualitas dan kuantitas lubang biopori terus ditingkatkan. Pada tahun 2015, seluruh lubang biopori telah dilengkapi dengan besi dan kawat penutup pada bagian mulut lubang untuk lebih mempertahankan komposisi kompos di dalam lubang dan mengoptimasi jumlah air yang dapat diserap.
Garuda Indonesia has made as many as 1,921 biopores in the area of Garuda City Cengkareng, Garuda Indonesia Training Centre (GITC) Duri kosambi, Garuda Sentra Medika Kemayoran, and several other GA assets located in Jakarta. Improvements in quality and quantity of biopores is continued to be improved. By 2015, the entire biopores have been equipped with an iron and wire cover at the mouth of the hole to better maintain the composition of compost in the hole and optimize the amount of water that can be absorbed.
6. Jalur Pedestrian Komitmen lain dari manajemen terkait pencapaian target total penghematan energi listrik pada Earth Hour 2012 yaitu pembuatan jalur pejalan kaki. Kampanye budayakan berjalan kaki antar gedung di area perkantoran Garuda City (kantor pusat Garuda Indonesia) ini diharapkan dapat menjadi salah satu green-life style, pengurangan emisi gas buang dari kendaraan bermotor, dan juga dalam rangka promosi kesehatan di tempat kerja.
6.
Pedestrian Path Another commitment of management in meeting the target of total electrical energy savings on Earth Hour 2012, namely the manufacture of pedestrian paths. The campaign of walking between buildings in an office area of Garuda City (head office of Garuda Indonesia) is expected to be one of the green-life style, to reduce the exhaust emissions from motor vehicles, and also in order to promote health in the workplace.
7.
Carpooling Carpooling adalah program jasa bus antar-jemput yang difasilitasi oleh Garuda Indonesia untuk karyawannya guna mendorong efisiensi energi dan biaya serta mendorong karyawan untuk melakukan green-life style lainnya yaitu dengan membantu mengurangi tingkat emisi gas buang yang dihasilkan dari kendaraan pribadi.
7. Carpooling Carpooling is a program of shuttle bus services facilitated by Garuda Indonesia for its employees in order to encourage energy and costs efficiency, and encourage employees to do more green-life style to help reduce the level of exhaust emissions generated from private vehicles.
Hingga saat ini, Garuda Indonesia menyediakan bus antar-jemput yang berjumlah 13 bus masingmasing bermuatan 50 seat. Setiap bus berdedikasi untuk rute yang berbeda, mulai dari Bintaro, Blok M, Pasar Minggu, Manggarai, Bekasi, Tanjung Priuk, Rawamangun, Depok, hingga Bogor.
8.
E-learning Dalam satu dekade terakhir, e-learning menjadi perhatian di dunia bisnis dan industri karena menawarkan sejumlah manfaat dan keuntungan. Manfaat dan keuntungan menggunakan e-learning di antaranya yaitu: • Fleksibilitas sehingga pengguna dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda • Menghemat waktu proses belajar mengajar • Mengurangi biaya perjalanan ke tempat pelatihan sekaligus mengurangi jejak karbon yang dapat dihasilkan
8. E-learning In the last decade, e-learning has become a concern in the world of business and industry because it offers a number of benefits and advantages. The benefits and advantages of using e-learning among others as follows: • Flexibility so that users could learn anytime, anywhere, and with the different type of learning • Saving time of learning process • Reducing the travelling cost to the training venue as well as reducing the carbon footprint
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Until now, Garuda Indonesia has provided 13 shuttle buses each loaded with 50 seats. Each bus is dedicated to different routes, ranging from Bintaro, Blok M, Pasar Minggu, Manggarai, Bekasi, Tanjung Priok, Rawamangun, Depok, and Bogor.
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
•
• •
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, bukubuku) Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas Melatih pembelajar untuk lebih mandiri (self learning)
Di Garuda Indonesia, karyawan dapat mengakses e-learning melalui alamat website http://training. garuda-indonesia.com. Saat ini, beberapa General Training Program yang sudah dapat dimanfaatkan oleh karyawan Garuda Indonesia melalui e-learning di antaranya yaitu: • FLY-HI (Budaya Perusahaan) • Safety Management Program • Security Management Program • Drug and Alcohol Management Program • Enterprise Risk Management • GA Product Knowledge • GFF Product Knowledge
•
Saving the cost of education as a whole (infrastructure, equipment, books)
• •
Reaching a wider geographic area Train the students to be more independent (self learning)
Here in Garuda Indonesia, the employee could access e-learning through the website of http:// training.garuda-indonesia.com. Currently, several General Training Program that could be used by the employee of Garuda Indonesia through e-learning among others, as follows: • FLY-HI (Corporate Culture) • Safety Management Program • Security Management Program • Drug and Alcohol Management Program • Enterprise Risk Management • GA Product Knowledge • GFF Product Knowledge
9. Penghijauan di Area Garuda City Penanaman pohon di area Garuda City Centre terus ditingkatkan baik dengan cara stek pohon dari pohon yang sudah ada, maupun dengan penanaman pohon jenis tanaman pagar dan pohon pelindung baru di area perkantoran Garuda City Centre. Hingga saat ini sudah ditanam 1.761 pohon di area Garuda City.
9.
Greening in the Area of Garuda City Planting trees in the area of Garuda City Centre is always improved by means of cuttings from existing trees, or by planting specific trees in the office area of Garuda City Centre. Until now, Garuda Indonesia has already planted 1,761 trees in the area of Garuda City.
Green Action (Planet)
Green Action (Planet)
Sepanjang tahun 2015, Garuda Indonesia tidak menerima bantuan finansial baik secara langsung dan tidak langsung dari pemerintah. Garuda Indonesia juga tidak memberikan sumbangan dalam bentuk dan cara apa pun. [G4-EC4]
Throughout 2015, Garuda Indonesia did not receive financial assistance, both directly and indirectly from the government. Garuda Indonesia also did not contribute in any form and manner. [G4-EC4]
1. Pengurangan Emisi [G4-EN15] [G4-EN19] • Program Penghematan Bahan Bakar Fuel Conservation merupakan program penghematan pemakaian bahan bakar (fuel) yang telah dan akan terus dijalankan oleh Garuda Indonesia. Melalui program fuel conservation ini beberapa langkah strategis terus dijalankan dan ditingkatkan pencapaiannya.
1. Emission Reduction [G4-EN15] [G4-EN19] • Fuel Conservation Program Fuel Conservation is a fuel saving program that has been implemented and will always be continue to be implemented by Garuda Indonesia. Through these fuel conservation program, several strategic measures has been implemented and improved.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
63
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
•
Portable Water Management Salah satu cara mengurangi beban pesawat dengan melakukan pengelolaan volume air yang diangkut dalam pesawat yang disesuaikan dengan jumlah souls on board dan waktu tempuh dari setiap penerbangan. Semakin banyak volume air yang diangkut, maka semakin besar konsumsi bahan bakar pesawat. Oleh karenanya diperlukan perhitungan yang cermat dan teliti untuk menentukan berapa volume air yang harus diangkut untuk suatu penerbangan.
•
Portable Water Management One of the best ways to reduce the aircraft load is by managing the volume of water transported in the aircraft which tailored to the number of souls on board and travel time of each flight. The more volume of water transported, the greater the fuel consumption of the aircraft. Therefore a careful and thorough calculation is required to determine how much the volume of water that must be transported.
•
Optimum Centre of Gravity Pengaturan posisi beban pesawat yang optimum sehingga diperoleh konsumsi bahan bakar yang paling efisien.
•
Optimum Centre of Gravity Setting the position of the load in order to obtain the best optimum and efficient fuel consumption.
•
Nearest Alternate Kebijakan dalam pemilihan bandara alternate pada setiap penerbangan adalah yang terdekat jaraknya dari bandara destinasi. Dengan pemilihan jarak yang lebih dekat, maka bahan bakar yang dibawa akan lebih sedikit.
•
Nearest Alternate Policy in choosing the alternate airports on each flight is based on the closest distance from the airport destinations. By choosing the closer alternate destination, the fuel consumption will be fewer.
•
Cost Index Cost Index adalah pengaturan kecepatan pesawat untuk memperoleh efisiensi bahan bakar, dengan menerapkan suatu “nilai speed” tertentu pada masing-masing tipe pesawat untuk setiap stasiun keberangkatan.
•
Cost Index Cost Index is the setting of aircraft speed to obtain the fuel efficiency, by applying a “speed value” which is specific to each aircraft type for each departure station.
•
ATC Coordination (Direct Routes & Optimum Flight Level) Dengan melakukan koordinasi yang baik dengan pihak Air Traffic Controller (ATC), diharapkan pada setiap penerbangan Garuda Indonesia mendapatkan Direct Routing dan Optimum Flight Level, yang tentunya berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih efisien.
•
ATC Coordination (Direct Routes & Optimum Flight Level) Good coordination with the Air Traffic Controller (ATC) is expected on each flight of Garuda Indonesia to get Direct Routing and Optimum Flight Level, which is certainly impacted on more efficient fuel consumption.
Pilot Flight Technique Demikian pula dengan flight technique yang senantiasa dilakukan modifikasi dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, untuk menghasilkan penerbangan yang efisien namun tetap aman dan nyaman.
•
•
64
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Pilot Flight Technique Similarly, the flight technique is always modified from time to time in accordance with the development of the existing technology to produce a low efficient but still safe and comfortable.
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
•
Aircraft Performance Monitoring Regular maintenance program dilakukan oleh jajaran Teknik dalam menunjang fuel conservation program. Hal ini terus dilakukan untuk mengendalikan tingkat keborosan mesin pesawat.
•
Aircraft Performance Monitoring Regular maintenance program is carried out by the Engineering unit to support fuel conservation program. It is always implemented to control the level of engine high consume.
•
Optimum GPU Usage Optimalisasi penggunaan GPU merupakan upaya mengoptimalkan penggunaan GPU sebagai pengganti Auxiliary Power Unit (APU) di bandara domestik dan internasional untuk pesawat RON (Remain Over Night; Pesawat yang menginap di bandara hingga melewati hari), pesawat penerbangan pertama setelah RON dan untuk pesawat yang transit lebih dari 2 jam.
•
Optimum GPU Usage Optimizing the use of the GPU is an attempt to optimize the use of the GPU as the substitute of the Auxiliary Power Unit (APU) in the domestic and international airports for RON aircraft (Remain Over Night; Aircraft which stays at the airport over night), the aircraft first flight after the RON and for aircraft that transit more than 2 hours.
Melalui program penghematan bahan bakar, pada tahun 2015 Garuda Indonesia berhasil melakukan penghematan pemakaian bahan bakar sebanyak 26.113.412 liter yang setara dengan 65.254 ton CO2.
Through fuel savings program, in 2015 Garuda Indonesia managed to save fuel as much as 26,113,412 liters which is equivalent to 65,254 ton CO2.
2.
Fleet Rejuvenation Garuda Indonesia tengah melakukan program pengembangan armada melalui penyederhanaan dan peremajaan pesawat secara signifikan dengan armada-armada baru seperti Airbus A330s, Boeing 737-800NG, dan Boeing 777-300ER. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, efisiensi biaya operasi, menurunkan tingkat emisi, serta mengurangi tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari penerbangan.
2. Fleet Rejuvenation Garuda Indonesia has been significantly implementing fleet development programs through fleet revitalization on new aircrafts namely Airbus A330s, Boeing 737-800NG, and Boeing 777-300 ER. The measure has been taken in order to improve service quality, drive higher operational cost efficiency, lower emissions, as well as to achieve flight’s noise reduction.
Garuda Indonesia menargetkan rata-rata usia pesawat di bawah 6 tahun pada akhir tahun 2015. Dengan jajaran armada baru yang didukung teknologi mutakhir dan hemat bahan bakar, Garuda Indonesia akan mampu meningkatkan efisiensi secara signifikan.
3. Pengurangan Tingkat Kebisingan Tingkat kebisingan pada setiap pesawat yang akan disewa atau dibeli Perseroan merupakan salah satu item yang dijadikan pertimbangan penting oleh manajemen. Proses perawatan mesin pesawat juga selalu dimonitor dan dipastikan sesuai dengan standar Perseroan (Company Maintenance Standard) serta standar/persyaratan perawatan pesawat dari pabrik/perusahaan manufaktur masing-masing pesawat.
Garuda Indonesia is targeting an average aircraft age under 6 years old by the end of 2015. With a range of new fleet supported by cutting-edge technology and fuel efficiency, Garuda Indonesia will be able to increase efficiency significantly.
3. Noise Reduction The noise level on each aircraft to be leased or purchased by company is one of the important issues taken into consideration by the management. Aircraft engine maintenance process is also constantly monitored and ensured in accordance with the standards of the company (Company Maintenance Standard) as well as standard/requirement of the aircraft maintenance from the plant/manufacture of each aircraft.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
65
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Selain itu, seperti yang disampaikan sebelumnya, peremajaan pesawat selain menurunkan tingkat emisi juga mengurangi tingkat kebisingan yang dapat ditimbulkan dari setiap pesawat. Garuda Indonesia selalu mengurangi tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari penerbangan pesawat dengan cara memperbarui armadanya secara signifikan dengan A330, Boeing 738 dan Boeing 777 yang memenuhi persyaratan stage 3.
4. Penghematan Energi [G4-EN6] • Aviation Biofuel Development & Renewable Energy Task Force [G4-EN15] [G4-EN16] [G4EN17] [G4-EN18] [G4-EN19]
66
Moreover, as stated earlier, aircraft rejuvenation in addition to lowering emissions level also reduce the level of noise generated from each aircrafft. Garuda Indonesia always reduces the noise level generated from the flight by updating its fleet significantly with the A330, Boeing 738 and Boeing 777 that meets the requirements of stage 3.
4. Energy Conservation [G4-EN6] • Aviation Biofuel Development & Renewable Energy Task Force [G4-EN15] [G4-EN16] [G4EN17] [G4-EN18] [G4-EN19]
Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca “RAN-GRK” yang menjadi dasar bagi berbagai Kementerian terkait/lembaga negara serta Pemerintah Daerah untuk melaksanakan kegiatan yang akan memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mengurangi Gas Rumah Kaca (GRK).
Indonesia had issued Regulation of the President of Republic of Indonesia No. 61 Year 2011 on the National Action Plan for Greenhouse Gas Emission Reduction “RANGRK” on which the relevant Ministries/state institutions and local government shall carry out activities that will make impact either directly or indirectly to reduce the Green House Gases (GHG).
Di Garuda Indonesia, peraturan ini disusun sebagai bentuk dari tindak lanjut komitmen Indonesia yang disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya di KTT G-20 di Pittsburgh, Amerika Serikat, pada 25 September 2009 dan dalam 14 rapat di Conference of Parties (COP) pada Desember 2009 di Copenhagen, Denmark. Presiden menetapkan target pengurangan 26,0% emisi gas rumah kaca pada 2020 (dengan tahun emisi awal 2005), berdasarkan pada upaya Indonesia sendiri, dan pengurangan hingga 41,0% dengan kontribusi dukungan internasional.
Here in Garuda Indonesia, this regulation is formulated as a follow-up of Indonesia’s commitment by President Susilo Bambang Yudhoyono in his speech at the G-20 summit in Pittsburgh, USA, on September 25, 2009 and the 14th meeting of the Conference of Parties (COP) on December 2009 in Copenhagen, Denmark. The President set a target of 26.0% reduction in greenhouse gas emissions in 2020 (with emissions in early 2005), based on the efforts of Indonesia alone, and a reduction of up to 41.0% with the contribution of international support.
RAN-GRK diharapkan akan menjadi sebuah rencana aksi yang terpadu, konkret, terukur, dan mudah untuk diimplementasikan dalam periode waktu antara 2010 dan 2020. Kegiatan penurunan emisi GRK dalam rencana aksi ini disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan nasional dan prioritas, potensi mitigasi dan kelayakan, serta kebutuhan sumber pembiayaan untuk pelaksanaannya. Rencana aksi ini diharapkan akan dapat dilakukan dan terencana.
RAN-GHG is expected to become an integrated action plan, concrete, scalable, and easy to implement in the time period between 2010 and 2020. GHG emission reduction activities in the action plan is drawn up by taking into account the principles and priorities of national development, mitigation potential and feasibility, financing sources and the need for its implementation. This action plan is expected to be carried out and planned.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Sebagai wujud dari komitmen pada ICAO Assembly yang ke-37 pada 2010, Indonesia telah membentuk program dan roadmap dari RAN-GRK 2012-2020 untuk sektor transportasi udara. Pada pertemuan ini, Indonesia telah menyampaikan Rencana Aksi Nasional mengenai Industri Penerbangan dan Perubahan Iklim yang berisi poin-poin utama dari program dan kegiatan dalam konteks penurunan emisi GRK.
As a form of commitment at the 37th ICAO Assembly in 2010, Indonesia has established programs and roadmap of RAN-GRK 2012 – 2020 for the air transport sector. At this meeting, Indonesia has submitted a National Action Plan on Aviation Industry and the Climate Change which contains the main points of the program and activities in the context of GHG emission reduction.
Berdasarkan roadmap 2012-2020, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah menginstruksikan semua maskapai di Indonesia untuk mencapai target penggunaan 2,0% biofuel pada tahun 2016-2017 dan 3,0% pada tahun 2018-2020. Meskipun jumlah tersebut terbilang kecil, namun kebijakan ini menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang mengeluarkan aturan penggunaan biofuel untuk penerbangan sipil.
According to the roadmap 2012-2020, the Ministry of Transportation through the DGCA has instructed all airlines in Indonesia to achieve the target of 2.0% biofuel use in the year 2016-2017 and 3.0% in 2018-2020. Although the amount is small, but this policy is to make Indonesia as the first country to issue a regulation of the use of biofuels for civil aviation.
Pada 27 Desember 2013, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menandatangani perjanjian kerja sama penggunaan biofuel pada transportasi udara dan sumber energi terbarukan di bandar udara. Penggunaan biofuel dan energi terbarukan merupakan bagian dari upaya yang lebih luas (berdasarkan roadmap) yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi dampak perubahan iklim.
On December 27, 2013, the Ministry of Transportation and the Ministry of Energy and Mineral Resources signed a cooperation agreement on air transport use of biofuels and renewable energy sources at the airport. The use of biofuels and renewable energy is part of a broader effort (based on the roadmap) conducted by the Ministry of Transportation to reduce greenhouse gas emissions and reduce the impact of climate change.
Garuda Indonesia sebagai salah satu operator penerbangan di Indonesia berpartisipasi secara aktif dalam Task Force ini, dengan menempatkan per wakilan pada setiap sub bidang pelaksana. Unit-unit yang terlibat di dalam Task Force tersebut antara lain, Operation Support Department (JKTOS), Corporate Quality, Safety, and Environment, Management Department (JKTDV), Air worthiness Management Department (JKTMQ), Operation Safety Standard Department (JKTDOP), dan Risk Management Department (JKTWR).
Garuda Indonesia as one of the flight operator in Indonesia actively participates in this Task Force, by putting representatives in each sub-field implementers. The units involved in the Task Force, among others, Operation Support Department (JKTOS), Corporate Quality, Safety, and Environment, Management Department (JKTDV), Air worthiness Management Department (JKTMQ), Operation Safety Standards Department (JKTDOP), and Risk Management Department (JKTWR).
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
67
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
•
Keselamatan penerbangan sipil dan dapat dipasarkan secara komersial akan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Kesepakatan bersama ini telah membentuk tim kerja yang melibatkan kementerian, operator bandar udara, maskapai penerbangan, pemasok bahan bakar, dan berbagai pemangku kepentingan terkait lainnya. Tim ini akan bertanggung jawab untuk perencanaan, pekerjaan awal, dan pelaksanaan yang berkelanjutan, dan akan melayani selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak 2014. Tim Kerja ini dibagi menjadi 4 (empat) sub bidang pelaksana berdasarkan kompetensi, yaitu: - Pelaksana Perumusan Kebijakan, Regulasi, Organisasi dan Peningkatan Kapasitas SDM - Pelaksana Studi, Riset, dan Pengembangan - Pelaksana Uji Coba dan Persiapan Sertifikasi - Pelaksana Evaluasi Komersial, Risiko, dan Berkelanjutan.
Penghematan Energi Listrik Perkantoran Garuda Indonesia memahami bahwa bangunan dan gedung merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap pemanasan global. Untuk itu, bentuk kepedulian dan tanggung jawab kami terhadap lingkungan juga diwujudkan melalui pembangunan area perkantoran ramah lingkungan yang salah satunya melakukan penghematan energi. Dalam rangka mencapai penghematan listrik telah dilakukan berbagai upaya terutama pengaturan penggunaan peralatan: - Mengurangi penggunaan cahaya lampu dengan pemasangan dinding kaca - Penataan lampu sesuai dengan letak untuk mendapatkan pencahayaan yang optimal
•
-
-
Mematikan pendingin ruangan, lampu, komputer, dan peralatan listrik lainnya bila sudah tidak digunakan Penandatanganan komitmen penggantian lampu LED untuk perkantoran secara bertahap
Keterangan Description Penggunaan listrik di area Garuda City Electricity usage in Garuda City
68
Civil aviation safety and can be marketed commercially will need a long time. This collective agreement has formed a work team involving the ministry, the operator of airports, airlines, suppliers of fuel, and various other relevant stakeholders. This team will be responsible for planning, preliminary work, and the implementation of sustainable, and will serve for 3 (three) years since 2014. The Working Group is divided into 4 (four) sub-field implementers based on competence, namely:
-
- - -
Executive of Policy Formulation, Regulation, Organization and HR Capacity Building Executive of Studies, Research, and Development Executive of Trial and Certification Preparation Executive of Commercial, Risk, and Sustainable Evaluation.
Office Electricity Saving Garuda Indonesia understands that the building is one of the factors that contribute to global warming. To that end, a concern and our responsibility to the environment is also realized through the development of ecofriendly office area, one of which is through energy saving. In order to achieve electricity saving, one of the efforts is by regulating the use of equipment:
- -
-
-
Reduce the use of light with a glass wall mounting The arrangement of lamp which corresponds to the position to obtain optimal lighting Turn off the air conditioner, lights, computers, and other electrical equipment when it is not used Signing the commitment of LED lamp replacement for office gradually
2015
2014
12.873.716 watt
12.863.941 watt
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
2013 13.305.024 watt
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
5. Penghematan Air Upaya penghematan air yang dilakukan melalui aspek pengelolaan sumber daya air di seluruh area kerja Garuda Indonesia. Upaya ini dilakukan dengan mengurangi tingkat debit air dan penggunaan hand wash detector. Dari upaya penghematan energi air yang dilakukan, yaitu dengan mengatur debit air dan menggunakan hand wash detector di toilet di gedung kantor pusat Garuda City Centre maka didapatkan jumlah penghematan energi listrik yang meningkat setiap bulannya. Pipa-pipa air bersih di seluruh perkantoran Garuda Indonesia juga secara rutin dipelihara.
Keterangan Description Penggunaan air di area Garuda City Water usage in Garuda City
5.
Water Saving Water saving is carried out through the aspect of water resources management in the entire working area of Garuda Indonesia. This is done by reducing the rate of water discharge and the use of hand wash detector. The water energy saving measures that have been carried out, among others, by regulating the use of water and use of hand wash detector in the toilet at the head office of Garuda City Centre and later resulted to the amount of better electricity saving every month. Water pipes in all offices of Garuda Indonesia are also regularly maintained.
2014
2015 88.078 m3
6. Pengelolaan Limbah [G4-EN22] [G4-EN23] [G4-EN24] Sumber limbah di Garuda Indonesia dihasilkan dari limbah perkantoran (kertas, botol, plastik), limbah domestik (buangan toilet, air hujan, dan lainnya), limbah kantin (sisa makanan), limbah tanaman (pemangkasan pohon), dan limbah klinik (jarum suntik, obat). • Pengolahan Limbah [G4-EN25] [G4-EN26] Limbah padat yang dihasilkan dibuang di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) kemudian ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dengan bantuan pihak ketiga (Pemerintah Daerah). Limbah Cair diolah dengan sistem Sewage Treatment Plant (STP) di lokasi Garuda Sentra Operasi (GSO), kemudian langsung dibuang ke saluran kota, sedangkan untuk Garuda Management Building (GMB) limbah cair dibuang langsung ke penampungan Garuda Maintenance Facility (GMF).
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Limbah Klinik (B3) dikelola langsung oleh klinik dan dibuang ke penampungan pihak ketiga (melalui kerja sama dengan pihak ketiga PT Jalur Hijau) sedangkan limbah bengkel (B3) dikelola langsung oleh PT Aerotrans untuk dibuang ke penampungan pihak ketiga.
2013 99.745 m3
226.250 m3
6. Waste Management [G4-EN22] [G4-EN23] [G4-EN24] Waste source in Garuda Indonesia is produced from office waste (paper, bottle, plastic), domestic waste (septictank, wastewater, rainwater, etc), canteen waste (leftovers), crop waste (tree pruning), and medical waste (syringes, drugs). •
Waste Wanagement [G4-EN25] [G4-EN26] Solid waste that is generated is put away into landfill before being transported to final disposal site by the assistance of third party (Local Government). Liquid waste is processed with STP system (Sewage Treatment Plant) in Garuda Sentra Operasi (GSO) location to be further disposed to the primary channel, while for Garuda Management Building (GMB), the liquid waste is directly disposed to Garuda Maintenance Facility (GMF) disposal site.
Clinical waste (B3) directly managed by clinic and disposed to the third party storage (through cooperation with third party of PT Jalur Hijau) while the garage waste (B3) is directly managed by PT Aerotrans to be disposed to third party storage.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
69
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
70
•
Daur Ulang Kertas Bekas Merupakan program berkelanjutan yang dirintis sejak 2011. Sebagai bentuk kontribusi terhadap lingkungan, Garuda Indonesia berinisiatif untuk mengolah kembali sampah kertas/dokumen bekas seperti tiket dan dokumen lainnya untuk diproses menjadi buku daur ulang dalam bentuk buku tulis, notes, dan memo pad.
•
Paper Recycling Paper recycling is an ongoing program started in 2011. As a contribution to the environment, Garuda Indonesia took the initiative to reprocess paper waste/document such as tickets and other documents to be processed into recycled books in the form of notebooks, notes, and memo pad.
Hingga saat ini, Garuda Indonesia melalui program tersebut telah menghasilkan 177 ton kertas daur ulang yang kemudian diproduksi menjadi 1.500.000 buku tulis dan 40.000 memo pad yang dimanfaatkan untuk kebutuhan perusahaan dan disumbangkan kepada sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan di Indonesia dengan bekerja sama dengan berbagai pihak demi meningkatkan kampanye Peduli Lingkungan, terutama sejak dini.
Until now, Garuda Indonesia has produced 177 tons of recycled paper which is then manufactured into 1,500,000 notebooks and 40,000 memo pad that is used for the needs of the company and donated to schools and educational institutions in Indonesia in cooperation with various parties to improve Environmental Care campaign, especially since early age.
Notes digunakan oleh unit Garuda Indonesia Training Centre sebagai training kit baik untuk kebutuhan pelatihan internal maupun dengan pihak eksternal.
Notes is used by the Garuda Indonesia Training Centre as a training kit for the needs of both internal and external training.
Implementasi program ini mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) yang mengadopsi sepenuhnya ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Lingkungan, di mana selain energi, pengelolaan sampah juga merupakan cakupan dari Sistem Manajemen Lingkungan tersebut.
Implementation of this program refers to the Indonesian National Standard (SNI), which fully adopted the ISO 14001 on Environmental Management Systems, where in addition to energy, waste management is also the scope of the Environmental Management System.
Tidak ada dampak yang signifikan dari hasil pembuangan limbah terhadap keanekaragaman hayati dan habitat lainnya di badan dan aliran air.
There is no significant impact on the results of waste disposal on biodiversity and habitat and others in water ways.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Alur Pembuangan Limbah Flow of Waste Disposal
Pengepulan Sementara Gedung Building Temporary Fogging
Frekuensi: 4x1 hari Frequency: 4x1 day (07.00 - 08.00, 10.00 - 11.00, 13.00 - 14.00, 16.00 - 17.00)
Pengangkutan limbah/sampah Waste/Garbage Transport
Frekuensi: 2x1 hari Frequency: 2x1 day
Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Temporary Disposal Site
Frekuensi: 3x1 minggu (Senin, Rabu, Jumat) Frequency: 3x1 week (Monday, Wednesday, Friday)
Tempat Prmbuangan Akhir (TPA) Disposal Site
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
71
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Komitmen pada Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Commitment to Human Resources Management
72
SDM merupakan aset utama yang memegang peran bagi pencapaian rencana Perseroan secara berkelanjutan dan kinerja yang baik. Oleh karena itu, fokus utama dalam strategi sumber daya manusia Perseroan adalah peningkatan kompetensi SDM yang selaras dengan perkembangan usaha untuk memastikan ketersediaan SDM yang kompeten, berintegritas, dan mampu memberikan kontribusi yang optimal terhadap pertumbuhan usaha.
Human resources are the main assets that play a role for the achievement of the Company’s sustainable plan and good performance. Therefore, the main focus in the human resource strategy of the Company is to increase the competence of human resources in line with the development effort to ensure the availability of competent human resources, integrity, and able to provide optimal contribution to the growth of business.
Dalam rangka mempertahankan pencapaian maskapai bintang 5 dan juga layanan awak kabin terbaik tingkat dunia, strategi pengelolaan SDM tetap fokus pada tiga pilar utama, yakni: pengelolaan talent)¸ penguatan budaya perusahaan dan pengembangan People Manager.
In order to maintain the achievement of five-star carrier and also the world best cabin crew services, human resource management strategy remains focused on three main pillars, namely: talent management, corporate culture strengthening, and People Manager development.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja
Labor Practice and Decent Work
Garuda Indonesia senantiasa berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pada saat yang sama, Garuda Indonesia juga terus berusaha untuk mendorong tingkat produktivitas dan efisiensi yang optimal. Untuk mencapai hal tersebut, penciptaan iklim kerja yang kondusif yang membuat karyawan merasa nyaman di tempat kerja dan mampu mencurahkan kemampuan terbaiknya menjadi aspek vital. Salah satu cara yang ditempuh Garuda Indonesia adalah dengan membangun suatu sistem pengelolaan kinerja SDM yang berorientasi pada pencapaian produktivitas, yang diterapkan bagi individu, unit dan karyawan.
Garuda Indonesia is continuously working to improve the quality of human resources. At the same time, Garuda Indonesia is also trying to push the level of productivity and optimum efficiency. To achieve this, the creation of a conducive working environment where employees feel comfortable in the workplace and be able to devote their best ability has become a vital aspect. One of the measures taken by Garuda Indonesia is by developing a system of HR performance management oriented to the achievement of productivity, which is applied to individuals, units and employees.
Pemenuhan Sumber Daya Manusia Perseroan memiliki komitmen tinggi dalam hal kesetaraan gender dan kesempatan kerja. Oleh karena itu, Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada para calon berbakat masyarakat Indonesia untuk bergabung menjadi karyawan tanpa membedakan Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan (SARA) dan jenis kelamin sesuai dengan persyaratan jabatan yang akan dituju baik untuk lulusan baru maupun yang berpengalaman. Proses rekrutmen dilaksanakan secara transparan dan independen melalui situs karir Perseroan di alamat http://career.garuda-indonesia.com. Perseroan juga menerapkan kebijakan upper age yaitu mempekerjakan kembali para pensiunan khusus bagi profesi tertentu untuk jangka waktu terbatas karena sangat terbatasnya sumber daya di luar Perseroan.
Human Resources Recruitment The Company has a high commitment to gender equality and job opportunities. As such, the Company gives equal opportunities to every talent in Indonesia to join as employees regardless of ethnicity, religion, race, and inter-group relation (SARA) and gender in accordance with the job requirements for both fresh graduates and experienced professionals. Recruitment is conducted in a transparent and independent way through the Company’s career website at http://career. garuda-indonesia.com. The Company also implements upper age policy which is to re-hire particular retirees for certain job for a limited term of office on the account of limited resources outside the Company.
Sesuai dengan tujuan perencanaan SDM dan peta arah pengembangan SDM, Perseroan memenuhi kebutuhan karyawannya melalui rekrutmen internal dan eksternal serta rotasi karyawan dan program Management Trainee.
In line with the HC planning and HC development roadmap, the Company fulfills its human resources need through internal and external recruitment as well as job rotation and Management Trainee program.
Perencanaan pemenuhan SDM disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan tahun 2015 dalam rangka ekspansi armada maupun produksi. Pelaksanaan rekrutmen diakukan untuk awak pesawat yaitu penerbang, awak kabin dan juga pegawai darat khususnya untuk management trainee. Selama tahun 2015, Perseroan telah merekrut 85 penerbang, 279 awak kabin reguler dan 29 management trainee. [G4-LA1]
Recruitment is conducted in accordance with the Company’s requirement in 2015 for fleet expansion and production. Recruitment was conducted for pilots, cabin crews, and ground staffs particularly for management trainee. In 2015, the Company hired 85 pilots, 279 regular cabin crews, and 29 management trainees. [G4LA1]
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
73
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Profil Karyawan Per 31 Desember 2015, jumlah karyawan Perseroan dan entitas anak tercatat sebesar 8.248 orang termasuk karyawan kontrak, calon pegawai, dan siswa dengan profil sebagai berikut: [G4-9] [G4-10]
Employee Profile As of December 31, 2015, the number of employees of the Company and its subsidiaries stood at 8,248 people, including contract employees, prospective employees, and students with the following profile: [G4-9] [G4-10]
Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Kepangkatan Number of Employee Based on Organization Level
2015
Jenjang Kepangkatan
2014
2015 7
Direksi Vice President Senior Manager
(%)
Organization Level
6
16,67%
38
45
15,56%
Vice President
216
223
-3,14%
Senior Manager
Board of Directors
441
416
6,01%
Manager
Staf
7.546
7.798
-3,23%)
Staff
Jumlah
8.248
8488
-2,83%
Total
Manager
Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Number of Employee Based on Education Level
2015
2014
S3
2
2
0,00%
PhD
S2
290
302
3,97%
Master
S1
2.825
3.105
9,02%
Bachelor
Sarjana Muda
1.680
1.569
7,07%
Diploma
SMA
3.451
3.510
-1,68%
High School
Jumlah
8.248
8.488
-2,83%
Total
Jenjang Pendidikan
(%)
Education Level
Jumlah Karyawan Berdasarkan Usia Number of Employee Based on Age
2015
2014
(%)
> 50
1.185
1.111
6,66%
> 50
41 - 50
2.387
2.485
-3,94%
41 - 50
Usia
31 - 40
851
852
-0,11%
31 - 40
21 - 30
3.551
3.584
-11,83%
21 - 30
274
439
-37,59%
< 21
8.248
8488
2,83%
Total
< 21 Jumlah
74
Age
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Jumlah Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Number of Employee Based on Gender
2015
2014
Pria
4.076
4.225
-7.14%
Male
Wanita
4.172
4.263
9.38%
Female
Jumlah
8.248
8488
2,83%
Total
Jenis Kelamin
(%)
Gender
Jumlah Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian Number of Employee Based on Status
2015
2014
(%)
Karyawan Tetap
5.960
5.403
10,31%
Employees
Calon Karyawan
2
1
100,00%
Employees Candidate
2.109
2.597
-18,79%
Employees
177
487
-63,66%
Students
8.248
8488
2,83%
Total
Status Kepegawaian
Karyawan Kontrak Siswa Jumlah
Tingkat Perputaran Karyawan Selama tahun 2015, tingkat perputaran karyawan Perseroan sejumlah 644 orang (8%) terdiri dari 213 pegawai darat, 80 pilot dan 351 awak kabin. Secara umum, tingkat perputaran karyawan tertinggi masih didominasi oleh awak kabin yang mencatatkan turnover hingga 9,99%, kembali naik dari 8,08% pada tahun sebelumnya. Meski mengalami peningkatan, Perseroan senantiasa berupaya untuk menjaga tingkat perputaran karyawan tetap seimbang melalui efisiensi sistem rekrutmen dan rotasi karyawan. [G4-LA1]
Employement Status
Employee Turnover In 2015, the Company’s employee turnover stood at 644 employees (8%), comprised of 213 ground staffs, 80 pilots, and 351 cabin crews. In general, the highest employee turnover still belonged to cabin crews which recorded a 9.99% turnover, a little higher than 8.08% in the previous year. While the turnover rate increased, the Company has consistently strived to maintain a balanced employee turnover through efficient recruitment and job rotation. [G4-LA1]
Tingkat Perputaran Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin [G4-LA1] Employee Turnover Based on Gender
Jenis Kelamin
2015
2014
Gender
7,90%
7,25%
Male
Wanita
12,26%
12,81%
Female
Jumlah
10,10%
10,01%
Total
Pria
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
75
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Tingkat Perputaran Karyawan Berdasarkan Usia [G4-LA1] Employee Turnover Based on Age
Usia
2015
> 50 41 - 50
2014
Age
16,84%
15,73%
> 50
4,30%
4,35%
41 - 50
31 - 40
9,04%
5,91%
31 - 40
21 - 30
12,42%
14,05%
21 - 30
7,29%
6,53%
< 21
10,10%
10,01%
Total
< 21 Jumlah
Tingkat Perputaran Karyawan Berdasarkan Wilayah [G4-LA1] Employee Turnover Based on Area
Jenis Kelamin Dalam Negeri Luar Negeri Jumlah
2015
2014 10,19%
10,24%
Domestic
7,98%
4,71%
International
10,10%
10,01%
Total
Strategi Remunerasi Jumlah dan besaran remunerasi ditetapkan berdasarkan posisi, kompetensi dan akuntabilitas dengan menciptakan internal equity yang didasarkan pada kriteria yang bersifat obyektif serta memperhatikan external competitiveness (harga pasar) sesuai dengan kemampuan Perseroan. Gaji di Perseroan dikelompokan berdasarkan profesi penerbang, awak kabin dan pegawai Head Office – Branch Office (HO-BO) yang komponennya terbagi atas fixed pay dan variable pay. Peninjauan terhadap penggajian yang diberikan kepada seluruh karyawan dilakukan pada pertengahan tahun sesuai dengan PKB dengan mempertimbangkan inflasi, kemampuan finansial Perseroan dan pencapaian kinerja karyawan.
76
Gender
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Remuneration Strategy The number and amount of remuneration are established based on the position, competence, and accountability by creating internal equity on objective criteria while also taking into account external competitiveness (market price) according to the Company’s capability. Salary in the Company is categorized based on the position of pilots, cabin crews, and Head Office – Branch Office (HO-BO) which comprises of fixed pay and variable pay. Review on remuneration provided to all employee is conducted in the middle of the year in line with the agreement by taking into consideration of inflation, the Company’s financial capability, and employee performance achievement.
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Komponen remunerasi karyawan Garuda Indonesia terdiri dari Iuran Pasti, Imbalan Pasti, dan Imbalan Kerja Jangka Panjang. Seluruh karyawan tetap maupun tidak tetap Garuda Indonesia menerima remunerasi di atas ketentuan Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku di masing-masing daerah operasi. [G4-LA2]
Component of employee remuneration consists of a Defined Contribution, Defined Benefit, and Long-Term Benefits. All employees of Garuda Indonesia either permanent or non-permanent receives remuneration above the provision of Regional Minimum Wage (UMR) which apply in each area of operation. [G4-LA2]
Pada tahun 2015, tinjauan remunerasi karyawan meliputi besaran gaji, tunjangan dan nilai FATA (Flight Allowance & Travel Allowance) untuk Penerbang dan Awak Kabin. Perseroan juga melakukan tinjauan terhadap kebijakan shift dan lembur, fasilitas pegawai yang ditempatkan di kantor cabang.
In 2015, employee remuneration review encompassed amount of salary, allowance, and FATA benefits (Flight Allowance & Travel Allowance) for Pilots and Cabin Crews. The Company also conducted reviews on shift and overtime policy, as well as facilities provided for employees in branch offices.
Kesejahteraan Karyawan Sebagai salah satu bentuk komitmen atas kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan, maka Perseroan menerapkan sistem pengelolaan penghargaan (reward management) guna memberikan imbal jasa dan manfaat yang sepadan untuk seluruh karyawannya. Pengelolaan reward berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan strategi dan kebijakan yang dapat menarik dan mempertahankan karyawan sehingga karyawan mencapai tingkat kepuasan yang optimal dan memberikan kinerja yang terbaik. Perseroan menggunakan 4 (empat) komponen dalam mengelola total reward yaitu Compensation, Benefits & Perk, Work Environment, dan Learning & Development. Dua komponen pertama memiliki wujud (tangible) sedangkan dua komponen terakhir merupakan relational reward yang tidak ber wujud (intangible). People Manager mempunyai peran penting dalam pengelolaan relational reward.
Employee Welfare As one of the commitment to demonstrate its concern to employee welfare, the Company has implemented reward management system in order to provide its employees with equivalent compensation and benefits for all of its employees. Reward management is related to formulation and implementation of strategy and policies which can attract and retain employees so that employees can achieve best satisfaction. The Company uses 4 (four) components in managing total reward, namely Compensation in managing total reward which are Compensation, Benefits & Perk, Work Environment, and Learning & Development. The former two components are tangible while the latter are intangible. People Manager takes central role in managing relational reward.
Perseroan melalui unit Human Capital Management meningkatkan layanan kepada karyawan antara lain dengan menyediakan layanan karyawan dengan jam layanan pada hari Sabtu di gedung Garuda Sentra Operasi (GSO) maupun layanan permintaan konsesi secara online.
Through Human Capital Management unit, the Company strives to elevate services to employees, among other by providing employee services with operation hours on Saturday in Garuda Sentra Operasi (GSO) building as well as online concession request.
Jaminan Karier Bagi karyawan wanita yang sedang mengandung, Perseroan memberikan jaminan karier berupa jabatan dan pekerjaan yang sama setelah periode cuti hamil usai. [G4-LA3]
Career Guarantee For pregnant employees, the Company provides career guarantee in the form of the same position and work after the period of maternity leave ends. [G4-LA3]
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
77
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
78
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Pengelolaan Hubungan Industrial
Industrial Relations Management
Garuda Indonesia memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang disusun bersama dengan serikat pekerja dan ditinjau secara berkala setiap dua tahun. Setelah ditandatanganinya PKB pada tahun 2012, Perseroan mulai mengelola hubungan industrial sesuai dengan hal-hal yang tercantum dalam PKB tersebut serta terus meningkatkan hubungan komunikasi di antara Serikat Pekerja dan Manajemen melalui Lembaga Kerja sama Bipartit (LKS Bipartit).
Garuda Indonesia has a Collective Labor Agreement (CLA) which is formulated collectively with labor trade union and being reviewed every two years. After CLA was signed in 2012, the Company starts to manage industrial relations in correspondence to the matters regulated in the agreement while also keep improving communication between Labor Union and Management through Bipartite Cooperation Institutions (BCI).
LKS Bipartit dilandasi dengan pemahaman akan peran, tugas serta tanggung jawab masing-masing, yang merupakan harapan setiap perusahaan dan karyawan. LKS Bipartit terdiri dari unsur Manajemen dan unsur per wakilan Serikat Pekerja yang terdiri dari Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga), Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), dan Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG).
BCI is founded on the understanding of respective roles, duties, and responsibilities, which are expected by every company and employee. BCI consists of Management and Labor Union representatives from Garuda Indonesia Labor Union (Sekaraga), Garuda Indonesia Cabin Crew Association (IKAGI), and Garuda Indonesia Pilot Association (APG).
LKS Bipartit merupakan komite karyawan dan manajemen yang dibentuk secara sukarela bertujuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang menjadi kepentingan bersama yang umumnya tidak didiskusikan dalam perundingan. LKS Bipartit memberi ruang bagi manajemen dan karyawan untuk membangun komitmen dalam ruang dialog yang egaliter dan dinamis menuju hubungan industrial yang harmonis.
BCI is an employee-management committee which is voluntarily established to identify and resolve issues pertaining to collective interest and not generally discussed in negotiation. BCI provides a forum for management and employee to build commitment in an equal and dynamic dialog space towards a harmonious industrial relations.
LKS Bipartit juga berupaya untuk menumbuhkan komunikasi yang baik antara manajemen dan karyawan, dan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kinerja dan produktivitas, sehingga bisa mencapai target dan tujuan bersama. Sepanjang tahun 2015, LKS Bipartit juga banyak membahas mengenai kesejahteraan karyawan, hingga masukan-masukan karyawan terkait operasional Perseroan. Semuanya menjadi masukan untuk meningkatnya kinerja dan produktivitas Perseroan secara menyeluruh.
BCI also strives to build a good communication between the management and employees to bring positive impacts to improved performance and productivity, so as to achieve targets and collective goals. Throughout 2015, BCI also often discussed employee welfare and employee feedbacks on the Company’s operation. Every feedbacks has been taken into consideration to elevate the Company’s overall performance and productivity.
Kontrak Pekerjaan [G4-11] Garuda Indonesia melakukan kontrak pekerjaan dengan 27 provider untuk area pekerjaan non core baik di kantor pusat dan kantor cabang. Jumlah tenaga kerja yang terlibat adalah sebanyak 3.860 orang.
Work Contract [G4-11] Garuda Indonesia signed work contracts with 27 providers for non-core areas of work both at head office and branch offices. The number of workers involved is as much as 3,860 people.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Persamaan dan Kesetaraan dalam Kesempatan Kerja
Equality in Employment Opportunity
Di samping kebebasan berserikat, Garuda Indonesia juga menerapkan asas kesetaraan dalam memperlakukan setiap setiap pegawai dan calon pegawai tanpa melihat perbedaan jenis kelamin, agama, suku dan ras. Hal ini berlaku di semua tahap pengelolaan SDM, mulai dari proses rekrutmen, pelaksanaan program pelatihan, penilaian kinerja, penetapan jenjang karir, hingga pemberian remunerasi. [G4-DMA]
In addition to the freedom of association, Garuda Indonesia also applies the principle of equality in treating all employees and prospective employees regardless of their gender, religion, ethnicity and race. This is applied in all stages of human resource management, ranging from recruitment, training programs, performance assessment, career path, to remuneration. [G4-DMA]
Garuda Indonesia memiliki komitmen tinggi dalam hal kesetaraan gender dan kesempatan kerja. Oleh karena itu, Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada para calon berbakat masyarakat Indonesia untuk bergabung menjadi karyawan Garuda Indonesia tanpa membedakan SARA dan jenis kelamin sesuai dengan persyaratan jabatan yang akan dituju baik untuk lulusan baru maupun yang berpengalaman. Proses rekrutmen dilaksanakan secara transparan dan independen melalui situs karir Garuda Indonesia di alamat http:// career.garuda-indonesia.com Garuda Indonesia juga menerapkan kebijakan upper age yaitu mempekerjakan kembali para pensiunan khusus bagi profesi tertentu untuk jangka waktu terbatas karena sangat terbatasnya sumber daya di luar Perseroan. Dengan adanya kebijakan tersebut, Garuda Indonesia idak menemukan atau menerima pengaduan terkait tindakan diskriminasi. [G4-HR3] [G4-DMA]
Garuda Indonesia is committed to gender equality and employment. Therefore, the Company provides equal opportunities to the talented candidates to become employees of Garuda Indonesia regardless of SARA (ethnicity, religion, and race) and gender in accordance with the work requirements that will be addressed both for recent graduates and experienced. The recruitment process is implemented in transparent and independent manner through a career site of Garuda Indonesia at http://career.garuda-indonesia.com Garuda Indonesia is also implementing upper age policies which rehired specific pensioners for certain professions for a limited period of time due to the very limited resources outside the Company. With these policies, Garuda Indonesia has never receive a complaint regarding discrimination. [G4-HR3] [G4-DMA]
Penerapan Praktik Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
The Implementation of Occupational Health, Safety, and Environment
Garuda Indonesia bertekad menjaga reputasinya di industri penerbangan melalui investasi yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan. Oleh karena itu, Garuda Indonesia senantiasa berusaha untuk mendorong penerapan kebijakan praktik K3L kepada seluruh pemangku kepentingannya, dengan mengedepankan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan ber wawasan lingkungan. Seluruh anggota Perseroan menghormati nilai dan prinsip-prinsip ini melalui partisipasi aktif setiap individu dalam pelaksanaan K3L secara efektif melalui efisiensi energi dan sumber daya alam, pengurangan emisi, serta meminimalkan dampak K3L lainnya yang ditimbulkan dari kegiatan usaha.
Garuda Indonesia is determined to maintain its reputation in the aviation industry through continuous investment by taking into account aspects of safety and security. Therefore, Garuda Indonesia constantly strives to encourage the adoption of OSH&E practice policy to all stakeholders, by promoting a working environment that is safe, healthy, and environmentally-oriented. All members of the Company respects the values and principles through the active participation of every individual in the implementation of OSH&E effectively through energy efficiency and natural resources, reduce emissions, and minimize other OSH&E impacts arising from business activities.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
79
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
80
Penerapan praktik K3L yang baik mampu memfasilitasi perkembangan individu yang kompeten untuk meningkatkan kesadaran karyawan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan ber wawasan lingkungan. Oleh karena itu, Garuda Indonesia terus meningkatkan proses dan sistem kepatuhannya dalam hal praktik K3L.
The proper implementation of OSH&E will be able to facilitate the development of competent individual in order to improve the employees’ awareness in creating the ideal work environment. Hence, Garuda Indonesia will continue to improve its procedures and compliance in terms of OSH&E practices.
Dalam kegiatan operasional sehari-hari, penerapan praktik K3L dikelola oleh Unit Corporate Quality, Safety, and Environment Management Department (JKTDV) yang berfokus dalam bidang Occupational, Safety, Health dan Environment (OSH&E).
In daily operational activities, OSH&E practice implementation is managed and controlled by Corporate Quality, Safety, and Environment Management Department (JKTDV) unit that focuses in Occupational, Safety, Health dan Environment (OSH&E).
Komposisi Unit Corporate Quality, Safety, and Environment Management Department (JKTDV) [G4-LA5] Unit Corporate Quality, Safety, and Environment Management Department (JKTDV) beranggotakan 4 (empat) orang, yaitu: 1. Senior Manager OSH&E: David Wibisono 2. Safety Analyst : Betty Nila Purnamasari 3. Safety Analyst : Febrina Dhyani Putri 4. Safety Analyst : Stanley Risdy Alan Nainggolan
Composition of Corporate Quality, Safety, and Environment Management Department (JKTDV) [G4-LA5] Corporate Quality, Safety, and Environment Management Department (JKTDV) Unit comprises 4 (four) people, namely: 1. Senior Manager OSH&E: David Wibisono 2. Safety Analyst : Betty Nila Purnamasari 3. Safety Analyst : Febrina Dhyani Putri 4. Safety Analyst : Stanley Risdy Alan Nainggolan
Keempat staf yang mengelola K3L di Garuda Indonesia telah memenuhi persyaratan sebagai Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ahli K3), sesuai dengan Peraturan Menteri dan Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1992 tentang Tata Cara Penunjukkan, Kewajiban, dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
All of the staffs managing the OSH&E in Garuda Indonesia has met the requirements for Occupational Health and Safety Expert (OSH&E Expert), in accordance with the Regulation of the Minister and Manpower No. Per-02/MEN/1992 on Procedures for Appointment, Obligations, and Authority of Occupational Health and Safety Expert.
Elemen Praktik K3L • Keamanan dalam segi elektrikal • Sanitasi • Substansi berbahaya (beracun) • Penanganan manual • Atribut, pakaian, peralatan dan perlengkapan keselamatan • Kualitas udara dan lingkungan kerja di dalam gedung • Pengobatan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) • Sistem proteksi kebakaran • Keamanan dalam mengemudi • Kesehatan kerja • Sosialisasi kesehatan, keselamatan, dan lingkungan • Ketanggapan dan kesiapan dalam kondisi darurat • Izin kerja • Lingkungan
Elements of OSH&E Practice • Security in terms of electrical side • Sanitation • Harmful substance (toxic) • Manual handling • Attributes, clothes, equipment and tools of safety
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
•
Air quality and working environment in the building
• • • • • • • •
Accident First Aid (P3K) Fire protection system Safe driving Occupational health Dissemination of health, safety, and environment Emergency responsiveness and readiness Work permit Environment
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Inspeksi dan Pengawasan Area Kegiatan Usaha [G4-LA7] Inspection and Supervision of Business Activity Area
Tanggal Date
Lokasi Location
Temuan Risiko Risk Finding
Tindakan Action
1.
11 February 2015 February 11, 2015
Garuda City
06
Close
2.
13 Maret 2015 March 13, 2015
Training Centre
11
Close
3.
18 September 2015 September 18, 2015
Garuda City
08
Close
4.
10 November 2015 November 10, 2015
Crew Transport
07
Close
No.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sebagai salah satu bentuk komitmen atas kepedulian terhadap kesejahteraan karyawannya, maka Garuda Indonesia menerapkan beberapa program terkait dengan kesehatan dan perlindungan pegawai antara lain: 1. Program pemeriksaan kesehatan (Medical Check Up) untuk seluruh pegawai yang dilakukan setahun sekali. 2. Program kepesertaan asuransi kesehatan yang memberikan jaminan kesehatan kepada pegawai dan keluarga yang mencakup layanan rawat jalan, rawat inap, penggantian biaya kacamata dan alat bantu dengar, infertility primer, bantuan Special Need Children (SNC), protesa anggota gerak, protesa gigi, implan, alat kesehatan dan ambulan.
Occupational Health and Safety As part of its commitment to the welfare of its employees, the Company has implemented a number of programs in relation to the health and occupational safety of its employees, including among others: 1. Medical Check Up for every employees held every year.
3.
3.
4.
5.
Program Jaminan Sosial dengan mendaftarkan seluruh pegawai yang memenuhi persyaratan sebagai peserta BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Pensiun (JP). Program Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan, dengan menyediakan fasilitas dan alat proteksi/pelindung diri, pembentukan Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan penyediaan perlengkapan kerja. Program Asuransi Personnel Accident (PA) bagi Penerbang dan Awak Kabin.
Beberapa kegiatan telah dilakukan Garuda Indonesia untuk mendukung program di atas antara lain: a.
Sosialisasi dan Seminar Kesehatan yang diadakan secara berkala sebagai program preventif dan mendorong pegawai untuk memiliki kualitas hidup yang baik.
2.
4.
5.
Health insurance participation program that provides health insurance to employees and their families covering outpatient facilities, inpatient facilities, reimbursement for eyeglasses and hearing aids, infertility primer, Special Need Children (SNC) assistance, prosthetic limbs, dentures, implants, health instruments and ambulance. Social Security Program by enrolling every employee who are qualified to participate as a member of BPJS Kesehatan and BPJS Ketengakerjaan for Old Age Security (OAS), WorkRelated Accident Benefit (JKK), Death Benefit (JKM) and Pension Plan (JP). Occupational Health, Safety and Environment program, by providing facilities and protection equipment/self protection, establishment of the Occupational Safety and Health Development Committee, and provision of work equipment. Personnel Accident (PA) Insurance Program for Pilots and Cabin Crews.
Several activities that have been carried out by Garuda Indonesia to support the aforementioned programs, among others included: a. Socialization and Health Seminars that are held regularly as a preventive measures and to encourage employees to have a good quality of life.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
81
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
b.
c.
82
Sosialisasi program jaminan melalui situs internal agar pegawai mengetahui dengan jelas hak atas perlindungan kerja dirinya. Pengurusan hak pegawai yang mengalami kecelakaan kerja.
b.
c.
Socialization of assurance program through internal websites so that employees clearly know their rights to work protection. Maintenance of employees rights who are injured at work.
Dalam rangka mengupayakan tempat kerja dan komunitas yang sehat, aman, dan berwawasan lingkungan secara berkesinambungan, sejak tahun 2012 Garuda Indonesia juga telah memberlakukan Occupational Safety, Health, and Environment Management System (OSH&EMS). OSH&EMS Manual memuat satu set ekspektasi dan persyaratan yang harus dipatuhi atau dijadikan persyaratan minimum oleh semua personel Garuda Indonesia, para rekan bisnis, para kontraktor, para pemasok, dan semua pihak lain yang terlibat dalam proses bisnis Garuda Indonesia. Adapun OSH&EMS Manual mengacu kepada standar regulasi dan praktik terbaik seperti Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan OHSAS 18001:2007.
In order to create a healthy, safe and environmentally sustainable workplace and community, the Company has also imposed Occupational Safety, Health, and Environment Management System (OSH & EMS) since 2012. OSH&EMS Manual contains a set of expectations and requirements that must be adhered or used as a minimum requirement for every Garuda Indonesia’s individual, business partner, contractor, supplier and all other parties who are involved in Garuda Indonesia’s business process. The OSH&EMS Manual refers to regulatory standards and best practices such as the Safety Management System and Occupational Health as well as OHSAS 18001:2007.
Lebih lanjut, Garuda Indonesia juga mulai mengadakan pelatihan dasar tanggap darurat untuk petugas evakuasi darurat atau Emergency Response Team (ERT), yang terdiri dari petugas Floor Warden, Fire Warden, dan First Aider. Pelatihan ini mulai diselenggarakan sejak tahun 2013 dan bertujuan untuk membekali ERT dengan pengetahuan dan keterampilan terkait prosedur tanggap darurat di perkantoran Garuda Indonesia. Pelatihan ini kemudian dilanjutkan dengan Emergency Evacuation Drill yang bertujuan agar seluruh karyawan gedung, para tamu, dan ERT memahami prosedur dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga apabila terjadi satu kondisi darurat, evakuasi darurat dapat dijalankan dengan sebagaimana mestinya.
Furthermore, the Company also began to conduct a basic emergency response training session for emergency evacuation officer or Emergency Response Team (ERT), consisting of Floor Warden, Fire Warden, and First Aider. The training has been held since 2013 and is aimed to equip ERT with the knowledge and skills related to emergency response procedures at Garuda Indonesia’s offices. The training was followed by the Emergency Evacuation Drill intended for all employees of the building, guests, and ERT to understand the procedures and respective responsibilities so that in case of emergency, the emergency evacuation can be performed properly.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Pelatihan dan Pengembangan Kompetensi
Training and Competence Development
Setiap karyawan Garuda Indonesia memperoleh kesempatan yang sama dalam pengembangan karir maupun kompetensi. Perseroan secara berkesinambungan mendorong setiap personel dalam semua unit kerja untuk mengikuti program pelatihan dan pengembangan kompetensi dalam rangka pengembangan diri maupun persiapan untuk menghadapi tantangan bisnis di masa kini dan masa mendatang.
Every employee of Garuda Indonesia has equal opportunities for career and competence development. The Company constantly encourages every personnel across all work units to join training and competence development programs for self-development and preparation to meet business challenges in the present and future.
Sejak tahun 2012, divisi Learning & Development Perseroan telah menerapkan pendekatan model Corporate University sebagai dasar pengembangan SDM yang telah diimplementasikan mulai tahun 2014. Dengan mengusung konsep Corporate University, Perseroan menyelenggarakan kegiatan pembelajaran terpadu yang dilandasi oleh inisiatif bisnis. Pembelajaran diciptakan sebagai suatu kegiatan proaktif, dengan tujuan yang sudah jelas dan rencana strategis jangka panjang.
Since 2012, the Company’s Learning & Development division has implemented Corporate University model approach as the basis of human resource development which has been implemented starting in 2014. With the concept of Corporate University, the Company is conducting integrated learning which is based on business initiatives. Learning was created as a proactive activity, with a clear aim and long-term strategic plan.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
83
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Dengan pemahaman tersebut, Perseroan kemudian mendirikan 7 (tujuh) akademi yaitu: Pilot Academy, Flight Attendant Academy, Sales & Marketing Academy, Engineering & Maintenance Academy, Cargo Academy, Finance Academy, dan Ground Service Academy. Beberapa akademi lain yang sedang dikembangkan yaitu: Leadership Academy, Ground Operation Academy, Hospitality Academy, dan IT Academy. Diperuntukkan sebagai lembaga yang mampu memberikan solusi pembelajaran serta menghasilkan karyawan yang memiliki kinerja tinggi, seluruh akademi dalam Corporate University ini diharapkan dapat turut berkontribusi pada pertumbuhan bisnis Garuda Indonesia.
With that understanding, the Company then set up 7 (seven) academy, namely: Pilot Academy, Flight Attendant Academy, Sales & Marketing Academy, Engineering & Maintenance Academy, Cargo Academy, Finance Academy, and Ground Service Academy. Some of the other academies are being developed, namely: Leadership Academy, Ground Operation Academy, Hospitality Academy and IT Academy. It is intended as an institution capable of providing learning solutions and produce employees who have high performance, the entire academy in the Corporate University is expected to contribute to the business growth of Garuda Indonesia.
Setiap akademi memiliki sistem pembelajaran yang terstruktur dan berjenjang serta diimplementasikan melalui 4 (empat) tahapan Learning Value Chain:
Each academy has a structured and tiered learning system and implemented through 4 (four) phases of Learning Value Chain:
Learning Need Diagnosis
84
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Learning Design and Development
Learning Delivery and Deployment
Learning Impact and Measurement
Adapun pengembangan dan konten dari masingmasing akademi dirancang dengan mempertimbangkan keseimbangan semua aspek mastery yang dibutuhkan Perseroan yakni leadership mastery, functional mastery, personal mastery dan business mastery sehingga dapat meningkatkan profesionalisme karyawan dengan wawasan yang menyeluruh dan komprehensif dalam industri penerbangan.
As for the development and content of each academy is designed by considering the balance of all aspects needed by the Company’s namely leadership mastery, functional mastery, personal mastery and business mastery so as to increase the professionalism of the employees with a thorough and comprehensive insight in the aviation industry.
Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti program pelatihan dan pengembangan kompetensi sesuai dengan bidang dan profesi masingmasing. Perseroan juga senantiasa menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan kompetensi sesuai dengan kebutuhan dan strategi bisnisnya melalui proses Training Need Analysis (TNA) yang efektif dengan melibatkan People Manager.
Every employee has the same opportunities for training and competence development in accordance with their respective fields and professions. The Company also constantly organizes training programs and competency development according to the needs and business strategy through Training Need Analysis (TNA) effective with the involvement of the People Manager.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Pada tahun 2015, Perseroan telah menginvestasikan dana pelatihan dan pengembangan kompetensi sebesar IDR25,6 juta/karyawan dengan jumlah jam pelatihan (student hours) mencapai 657.933 jam baik untuk pelatihan yang bersifat mandatory (licensing) maupun non mandatory (development). Bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar IDR20,2 juta/karyawan dengan jumlah jam pelatihan sebesar 1.095.707, terjadi peningkatan dana pengembangan dan pelatihan SDM sebesar 26,73%. [G4-LA9]
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
In 2015, the Company has invested training and competence development amounted to IDR25.6 million/ employee with the number of hours of training (student hours) amounted to 657,933 hours either for training that is mandatory (licensing) and non-mandatory (development). Compared to 2014 of IDR20.2 million/ employee and the number of training hours amounted to 1,095,707, there is an increase in funding for development and training of human resources which amounted to 26.73%. [G4-LA9]
Grafik Jumlah Peserta Pelatihan (dalam ribuan) Char t of Total Training Par ticipants (in thousands)
1.000 800 600 400 200 Flight Operation on Training 2015 2014
57,33 218,40
Flight Operation on Officer Training 33,07 45,16
Selama tahun 2015, sebanyak 19.051 karyawan telah mengikuti program pelatihan, bila dibandingkan dengan jumlah pegawai sebanyak kurang lebih 8.248 orang, mengindikasikan bahwa setiap karyawan rata-rata mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan sebanyak 2 – 3 kali setiap tahunnya. [G4-LA9]
Flight Attendant Training 452,47 609,19
Airline Business Training 115,04 222,94
Total 657,93 1.095,70
During 2015, a total of 19,051 employees have attended training programs, compared with a total staff of approximately 8,248 people, indicating that on average each employee had the opportunity to attend the training as much as 2 – 3 times per year. [G4-LA9]
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
85
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Jam Pelatihan (dalam ribuan) Training Hours (in thousands) 40 35 30 25 20 15 10 5 Flight Operation on Training 2015 2014
3,88 16,77
Flight Operation on Officer Training
Flight Attendant Training
1,50 2,45
9,57 9,46
Airline Business Training 4,08 8,85
Total 19,05 37,50
Komitmen pada Pembinaan Sosial Kemasyarakatan
Commitment to Social and Community Development [G4-SO1] [G4-EC7]
86
Garuda Indonesia senantiasa berusaha membantu dan mendukung masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya demi mencapai kemandirian.
Garuda Indonesia has always tried to help and support people to improve their lives for the sake of achieving independence.
Dalam menegakkan tanggung jawab di bidang sosial, pendekatan yang dilakukan Garuda Indonesia berfokus pada pemberdayaan sosial kemasyarakatan melalui program kemitraan dan bina lingkungan untuk masyarakat secara umum dan komunitas di daerah operasionalnya secara khusus. Adapun pelaksanaan tanggung jawab Garuda Indonesia terkait pemberdayaan sosial kemasyarakatan dilakukan dengan merujuk pada ketentuan berikut sebagai berikut: • Menyalurkan dana kemitraan dan bina lingkungan sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER/09/ MBU/07/2015 serta SOP PKBL Garuda Indonesia;
In enforcing responsibility in the social aspect, Garuda Indonesia’s approach focuses on the empowerment of social community through partnerships and community development programs for the general public and communities in its operational area in particular. The implementation of the Garuda Indonesia responsibilities related to social community empowerment were done according to the following provisions: • Disburse partnership and community development funds in accordance with the Regulation of the State Minister of SOE No. PER/09/MBU/07/2015 as well as SOP PKBL Garuda Indonesia;
•
•
Menjalin kerja sama dengan Pemerintah Pusat, Pemda Tingkat I, Tingkat II, Koordinator BUMN Pembina, BUMN lain, Institusi, dan Lembaga Sosial Masyarakat dalam pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan;
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Collaborate with the Central Government, Local Government Level I, Level II, SOE Coordinator of Trustees, other state-owned enterprises, institutions and Social Institutions in the implementation of the Partnership and Community Development Program;
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
•
Kegiatan Monitoring dan Penagihan kepada mitra binaan yang dikategorikan macet lebih ditingkatkan dan monitoring bantuan bina lingkungan;
•
Enhanced Activity Monitoring and Billing to partners who are categorized as default and monitoring of environmental development assistance;
•
Program-program PKBL dan CSR fokus pada wilayah yang berada di daerah operasional sebagai bentuk tanggung jawab Garuda Indonesia terhadap dampak dari bisnis yang dijalankannya;
•
CSR and PKBL programs that are focused on the operational area territory as a form of Garuda Indonesia’s responsibility to the impact of the business that it is running;
•
Meningkatkan peran Branch Office Garuda Indonesia dalam pelaksanaan program PKBL dan CSR, karena memiliki kearifan lokal tentang wilayah masing-masing.
•
Improve Garuda Indonesia’s Branch Office’s role in the implementation of PKBL and CSR program, as they have the local knowledge regarding each area.
Inisiatif pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang dilaksanakan Garuda Indonesia pada tahun 2015 memiliki cakupan yang luas mulai dari pengembangan kearifan lokal, peningkatan kualitas pendidikan, pemberian bantuan kesehatan, dan peningkatan sarana umum. Program-program yang dijalankan dinaungi dalam sebuah konsep utama yakni Program Garuda Indonesia Peduli yang meliputi Lingkungan, Perekonomian Masyarakat, dan Pembinaan Masyarakat dan Lingkungan.
Garuda Indonesia Peduli Melalui konsep “Garuda Indonesia Peduli”, Garuda Indonesia mewujudkan komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab sosial yang dapat mendukung perkembangan masyarakat dan pembangunan. Programprogram yang dijalankan disinergikan dengan program Pemerintah dan institusi lainnya. 1. Program Garuda Indonesia Peduli Perekonomian Masyarakat Garuda Indonesia sejak tahun 1992 mulai melaksanakan Program Kemitraan, yakni program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. Sektor-sektor Program Kemitraan antara lain Pertanian, Industri, Jasa, Perkebunan, Perdagangan, Peternakan, Perikanan. Hingga tahun 2015, Garuda Indonesia telah memiliki 5.155 mitra binaan, dengan rincian sebagai berikut:
Social and community development initiatives undertaken in 2015 by Garuda Indonesia has a broad scope ranging from the development of local knowledge, improvement of education quality, provision of health support, and improvement of public facilities. The programs are covered in the main concept of Garuda Indonesia Care Program that includes Environmental, Community Economy, as well as Community Development.
Garuda Indonesia Peduli Through “Garuda Indonesia Peduli” concept, the Company is committed to fulfill its social responsibilities to support the society growth and development. The programs are synergized with governmental programs and other institutions. 1.
Program of Garuda Indonesia Peduli Community Economy Since 1992, Garuda Indonesia has implemented Partnership Program, which is a program designed to enhance the ability of small businesses capability in order to be strong and independent. Among the sectors covered in the Partnership Program include Agriculture, Industry, Services, Plantation, Trade, Livestocks, and Fisheries. As of 2015, the Company has 5,155 fostered partners, with the following details:
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
87
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Tabel Mitra Binaan sampai dengan Tahun 2015 Tabel of fostered par tners as of 2015
Mitra Binaan Fostered Partner
Provinsi Province Bali
155
Banten
146
DI Yogyakarta
129
DKI Jakarta
15
Gorontalo
2.542
Jawa Barat
245
Jawa Tengah
164
Jawa Timur
476
Kalimantan Barat
372
Kalimantan Selatan
5
Aceh
30
NTB
422
NTT
23
Sulawesi Barat
25
Sulawesi Selatan
3
Sulawesi Utara
153
Sumatera Barat
247
Timor Timur*
3
JUMLAH / TOTAL
5.155
*) Sudah tidak aktif sejak tahun 1999 *) Not active since 1999
88
Program Kemitraan dilaksanakan melalui dua kegiatan utama, yaitu Penyaluran Dana Pinjaman Kemitraan kepada mitra binaan dan Pembinaan mitra binaan. Pada tahun 2015, Garuda Indonesia menyalurkan dana pinjaman sebesar IDR200 juta kepada 4 (empat) mitra binaan, yang terdiri atas 3 (tiga) mitra binaan perajin tenun (Kalimantan Barat), dan 1 (satu) mitra binaan industri makanan (DKI Jakarta).
The Partnership Program was implemented through two main activities, namely the Partnership Loan Distribution to the fostered partners and Fostering of the partners. In 2015, the Company disbursed loan of IDR200 million to 4 (four) fostered partners, consisting of 3 (three) weaving artisans fostered partners (West Kalimantan), and 1 (one) food industry fostered partner (DKI Jakarta).
Kegiatan pembinaan melalui pelatihan diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kapasitas mitra binaan, dalam bidang manajemen dan produksi. Selain itu pembinaan juga dilaksanakan melalui kegiatan pameran, yang bertujuan untuk meningkatkan exposure produk mitra binaan kepada target pasar yang potensial. Kegaitan pembinaan yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 di antaranya:
Development activities through trainings were organized in order to increase the management and production skills of the fostered partners. Additionally, the training was also carried out through exhibitions, aimed to increase fostered partners’ product exposure to potential target market. Development activities that have been implemented in 2015 include:
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
• Pelatihan Capacity Building untuk peternak ikan, industri tahu tempe, petani kopi dan industri patung di wilayah Jawa Barat dan Bali dengan sinergi BUMN PT Permodalan Nasional Madani (PNM). • Pameran Adiwastra 2015 yang menampilkan produk-produk mitra binaan di industri Batik (Malang, Sidoarjo, Solo, Yogya) Tenun Songket Bali, Songket Sambas, dan Kerajinan Mutiara Lombok. • Pameran IIP BUMN yang menampilkan produkproduk mitra binaan Industri Perak Yogya, Tenun songket Bali dan Sambas. • Pameran Tumpahan Salok Sambas 2015, menampilkan produk tenun Sambas. • Pameran Dari Perempuan Untuk Bangsa 2015, menampilkan produk songket Lombok, dan aksesoris Yogya. • Pameran Garuda Indonesia Travel Fair 2015, menampilkan produk mitra binaan industri kerajinan Vinyl Yogya, Kerajinan Kayu Yogya, Kerajinan Batu alam, dan Batik Cirebon.
Pada tahun 2015, tidak terdapat penyaluran pinjaman kemitraan melalui Sinergi BUMN/lembaga penyalur lainnya pada tahun 2015. Hal ini antara lain didorong oleh kinerja Perseroan yang tidak optimal pada tahun sebelumnya di mana Perseroan lebih fokus untuk memperbaiki kinerja terlebih dahulu.
2. Program Garuda Indonesia Peduli - Pembinaan Masyarakat dan Lingkungan Garuda Indonesia menyadari betul pentingnya membina hubungan dengan masyarakat sekitar dalam menjaga keberlangsungan aktivitas operasionalnya. Sebagai wujud kepedulian dan komitmen Perusahaan terhadap masyarakat, Garuda Indonesia melaksanakan beberapa program dan kegiatan pemberdaaan masyarakat melaui Bina Lingkungan maupun CSR, di antaranya sebagai berikut:
Bidang Pendidikan dan Pelatihan • Program Pelatihan dan Pengembangan Masyarakat Perajin Tenun Melanjutkan program yang telah dirintis oleh sejak tahun 2009 bersama dengan Cita Tenun Indonesia, pada tahun 2015 Garuda Indonesia melaksanakan program kedua di Nagari Halaban, Sumatera Barat dan program pertama di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Total peserta yang mengikuti pelatihan tenun pada tahun 2015 berjumlah 23 perajin dari Sumatera
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
• Capacity Building Training for fishery, tofu and tempe industry, coffee farmers and sculpture industry in West Java and Bali with the synergy of SOE PT Permodalan Nasional Madani (PNM). • 2015 Adiwastra Exhibition that featured fostered partners’ products in the Batik industry (Malang, Sidoarjo, Solo, Yogya), Bali Songket Weaving, Sambas Songket, and Mutiara Lombok Crafts. • IIP SOE Exhibition that featured fostered partners’ products in Yogya’s Silver Industry, Bali and Sambas Songket Weaving. • 2015 Salok Sambas Spill Exhibition, featured Sambas’ woven products. • 2015 Women for the Nation Exhibition, featured Lombok’s songket products and Yogya’s accessories. • 2015 Garuda Indonesia Travel Fair, featured fostered partners’ products in Yogya’s Vinyl Craft industry, Yogya’s Wooden Crafts, Natural Stone Crafts and Cirebon’s Batik.
In 2015, there was no partnership loan disbursement through SOE Synergy/other institutions due to the unfavorable Company’s performance during the previous year in which the Company was more focused in improving their performance.
2. Program of Garuda Indonesia Peduli - Community and Environment Development Garuda Indonesia is well aware of the importance of building relationships with the local community in maintaining the sustainability of its operational activities. As a form of concern and its commitment to the community, the Company has carried out several community development activities and programs through the Community Development and CSR, which among others included:
Education and Training • Craft Weaving Community Training and Development Program Continuing the program that has been initiated since 2009 together with Cita Tenun Indonesia, in 2015 the Company implemented the second program in Nagari Halaban, West Sumatera and the first program in Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Total attendants of the loom training program in 2015 was amounted to 23 craftsmen from West Sumatera and 21 craftsmen from
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
89
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
90
Barat dan 21 perajin dari Labuan Bajo, yang menerima pelatihan teknik pewarnaan natural, teknik pengembangan pola atau motif modern, pendidikan manajemen dan pemasaran, teknik pengendalian mutu, serta pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
Labuan Bajo, who received natural coloring technical training, pattern or modern pattern development techniques, management and marketing education, quality control techniques, as well as environmentally friendly waste management.
• Garuda Indonesia Peduli - Pendidikan Anak Bangsa di Saumlaki, Maluku Tenggara Pendidikan dasar usia sekolah merupakan kunci dari kualitas anak bangsa. Garuda Indonesia menunjukkan komitmennya terhadap kualitas pendidikan melalui program Peduli Pendidikan di SDNK & SMPNK Yos Sudarso Sangliat Dol, Saumlaki, di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Program ini didukung penuh oleh kantor cabang Saumlaki Garuda Indonesia dan mencakup kegiatan kelas inspirasi, bantuan peralatan belajar mengajar dan perpustakaan, bantuan Unit Kesehatan Sekolah, bantuan peralatan olahraga dan kesenian, dan bantuan buku tulis daur ulang sebanyak 1.000 buku.
• Garuda Indonesia Peduli - Children of the Nation Education in Saumlaki, Southeast Maluku Basic education is the key of the quality of the nation’s children. Garuda Indonesia demonstrates its commitment to the quality of education through the Education Care program in SDNK & SMPNK Yos Sudarso Sangliat Dol, Saumlaki, in West Southeast Maluku district. The program was fully supported by Garuda Indonesia’s Saumlaki’s branch office and covered classroom activities inspiration, learning and teaching equipment assistance, a library, School Health Unit assistance, sports and art equipment aid, and recycled notebooks assistance amounted to 1,000 books.
• Garuda Indonesia Peduli - Peningkatan Kualitas Pendidikan di Kalimantan Timur Garuda Indonesia melaksanakan program bantuan pengembangan fasilitas pendidikan di 17 SMK di wilayah Kalimantan Timur. Kegiatan penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan secara simbolik di Sekolah Kejuruan Olahraga Indonesia (SKOI) di Samarinda. Melalui program tersebut, dilakukan pengembangan fasilitas pendidikan baik berupa pengembangan laboratorium maupun fasilitas kegiatan belajar mengajar lainnya agar nantinya dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan anak didik SMK di Kalimantan Timur.
• Garuda Indonesia Peduli - Education Quality Improvement Care in East Kalimantan The Company has implemented educational facilities development assistance program in 17 SMKs in the East Kalimantan region. The aid were given symbolically in Sekolah Kejuruan Olahraga Indonesia (SKOI) in Samarinda. Through the program, the schools has built educational facilities including laboratory development as well as other learning and teaching amenities that will improve the quality of education and vocational school students in East Kalimantan.
• Penyaluran Buku Daur Ulang ke sekolah-sekolah Pada tahun 2015, Garuda Indonesia mengirimkan puluhan ribu buku tulis daur ulang ke berbagai sekolah dasar dan sekolah menengah di pelosok negeri, di antaranya ke Lhokseumawe-NAD, Mamuju-Sulawesi Barat, Banjarmasin-Kalimantan Selatan, Kendari-Sulawesi Tenggara, Bogor-Jawa Barat, Banten, dan Saumlaki-Maluku. Buku-buku daur ulang ini merupakan buah hasil dari program “Recycle Paper” Garuda Indonesia yang dirintis sejak tahun 2011 dan telah menghasilkan produk turunan berupa buku tulis dan memopad sejumlah 1.500.000 buku dari bahan dasar kertas bekas operasional.
• Distribution of Recycled Books to Schools In 2015, the Company distributed tens of thousands of recycled notebooks to various primary and secondary schools around the country, including to Lhokseumawe-NAD, MamujuWest Sulawesi, Banjarmasin-South Kalimantan, Kendari-Southeast Sulawesi, Bogor-West Java, Banten, and Saumlaki-Maluku. These recycled books represent the results of Garuda Indonesia’s “Recycle Paper” program which was started in 2011 and has produced 1,500,000 notebooks and memopads made from used operational papers.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Bidang Kesehatan • Peningkatan Gizi Masyarakat melalui Program Garuda Indonesia Peduli Sembako Murah di enam kota: Tangerang, Jember, Jambi, Samarinda, Balikpapan dan Ambon.
Health Sector • Public Nutrition Improvement through Garuda Indonesia Nine Kinds of Basic Needs (Sembako) Care Program in six cities: Tangerang, Jember, Jambi, Samarinda, Balikpapan and Ambon.
Dalam rangka meningkatkan gizi masyarakat di wilayah Tangerang, Jember, Jambi, Samarinda, Balikpapan dan Ambon, Garuda Indonesia melaksanakan kegiatan sembako murah yang berisi paket sembako dan makanan bergizi, sebanyak 8.000 paket untuk masyarakat.
Bidang Peningkatan Pra-Sarana dan Sarana Umum serta Sarana Ibadah • Program Mudik Bersama Garuda Indonesia Dalam rangka mendukung pemerintah meminimalisir jumlah pemudik sepeda motor dan mengurangi angka kecelakaan mudik, Garuda Indonesia melaksanakan Program Mudik Bersama yang diikuti oleh 1.058 pemudik dengan rute mudik Jakarta-Solo, Jakarta-Pur wokerto, Jakarta-Cilacap-Wonosobo, Jakarta-PekalonganSemarang, Jakarta-Yogyakarta dan Jakarta-Bandar Lampung. • Program “BUMN untuk Negeri” Bedah Rumah Veteran Sejalan dengan rangkaian program “BUMN Hadir Untuk Negeri”, Garuda Indonesia turut melaksanakan program “Bedah Rumah” yang dilaksanakan terhadap rumah-rumah veteran RI di Kalimantan Timur yang akan dilaksanakan kurang lebih dalam periode satu tahun. Program ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-70 secara serentak di 34 provinsi yang dilaksanakan oleh BUMN.
In order to improve nutrition level of the community in Tangerang, Jember, Jambi, Samarinda, Balikpapan and Ambon, the Company has held cheap “sembako” activities that contain sembako package and nutritional food, amounting to 8,000 packages for the community.
Infrastructure and Public Utilities Improvement as well as House of Worship • Mudik with Garuda Indonesia Program In order to support the government in minimizing the number of motorcycle travellers and in reducing the number of accidents, the Company has implemented Program Mudik Bersama participated by 1,058 travellers with the following routes: Jakarta-Solo, Jakarta-Pur wokerto, JakartaCilacap-Wonosobo, Jakarta-Pekalongan-Semarang, Jakarta-Yogyakarta and Jakarta-Bandar Lampung.
• “SOEs for the Nation” Veterans Home Improvement Program In line with the “SOEs for the Nation” series program, the Company has also implemented “Bedah Rumah” programs that were conducted in a number of Indonesian veteran homes in East Kalimantan, which will be implemented over a period of approximately one year. The program is part of a series of commemorative activities for the 70th Anniversary of Republic of Indonesia that were simultaneously conducted in 34 provinces by state-owned enterprises.
DAMPAK KEUANGAN PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
FINANCIAL IMPACTS FROM SOCIAL AND COMMUNITY DEVELOPMENT
Dana Program Kemitraan Pada tahun 2015, Garuda Indonesia menyalurkan dana pinjaman sebesar IDR200 juta kepada 4 (empat) mitra binaan, yang terdiri atas 3 (tiga) mitra binaan perajin tenun (Kalimantan Barat), dan 1 (satu) mitra binaan industri makanan (DKI Jakarta).
Partnership Fund Program In 2015, Garuda Indonesia has disbursed loan amounting to IDR200 million to 4 (four) fostered partners, consisting of 3 (three) weaving artisans fostered partner (West Kalimantan), and 1 (one) food industry fostered partner (DKI Jakarta).
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
91
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance 95
Struktur Tata Kelola Governance Structure
97
Pemegang Saham Shareholders
97
Dewan Komisaris Board of Commissioners
103
Manajemen Risiko Risk Management
98
Direksi Board of Directors
104
Inisiatif Anti Korupsi dan Anti
99
Benturan Kepentingan Conflict of Interest
100
Evaluasi Kinerja Performance Assessment
101
Remunerasi Remuneration
103
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah Ratio of the Highest and Lowest
Gratifikasi Anti-Corruption and AntiGratification Initiatives 106
Kode Etik dan Budaya Perusahaan Code of Conducts and Corporate Culture
108
Sistem Whistleblowing Whistleblowing System
Salary
92
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
04
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
93
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
94
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Bagi Garuda Indonesia, penerapan praktik tata kelola perusahaan yang tepat guna dan tepat sasaran merupakan elemen vital dalam mewujudkan visi dan misinya untuk berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi, sosial, dan lingkungan masyarakat di Indonesia melalui program berkelanjutan yang inovatif. Dengan menerapkan praktik terbaik tata kelola perusahaan secara konsisten dan berkesinambungan, Garuda Indonesia berharap dapat memenuhi harapan para pemangku kepentingan secara seimbang dan memperkuat daya saing sebagai perusahaan yang transparan dan unggul.
Here in Garuda Indonesia, the appropriate and focused implementation of corporate governance practices is a vital element in realizing the vision and mission to play an active role in economic empowerment, social, and environmental communities in Indonesia through innovative sustainable program. By applying the best practices of corporate governance consistently and continuously, Garuda Indonesia hopes to meet the expectations of stakeholders evenly and strengthen the competitiveness as a transparent and excellent company.
Dalam pelaksanaannya, Garuda Indonesia memiliki berbagai kebijakan yang merupakan pedoman bagi seluruh jajaran dalam menerapkan praktik-praktik terbaik tata kelola yang tetap mengacu pada seluruh prinsipprinsip dasar GCG. Di antaranya adalah Anggaran Dasar, Etika Bisnis dan Etika Kerja, Piagam Komite Audit, Piagam Internal Audit, Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (KTKP), Board Manual, Manual Sekretaris Perusahaan, serta manual dan kebijakan lainnya.
In practice, Garuda Indonesia has various policies which serve as a guideline for all levels in implementing the best practices of governance that still refer to the all basic principles of GCG. Among these are the Articles of Association, Business Ethics and Work Ethics, Audit Committee Charter, Internal Audit Charter, Corporate Governance Policy (KTKP), Board Manual, Corporate Secretary Manual, as well as manuals and other policies.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
STRUKTUR TATA KELOLA
Board of Commissioners
Merujuk pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan perundangan di bidang pasar modal organ perseroan yang dimiliki Garuda Indonesia terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi serta organ-organ pendukung yang meliputi Komite-komite di bawah Dewan Komisaris, Sekretaris Perusahaan, dan Satuan Pengawas Internal (SPI). [G434]
Referring to Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company, the Company’s GCG main organ structure consists of General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Commissioners, and Board of Directors, as well as supporting organs which include the Committees under the Board of Commissioners, Corporate Secretary, and Internal Audit Unit (IAU). [G434]
Masing-masing organ menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Garuda Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan ketentuan lain yang berlaku.
Each organ carries out duties, functions and responsibilities for the benefit of Garuda Indonesia in accordance with the regulations, Articles of Association, and other provisions.
Di samping struktur tata kelola yang melibatkan organ utama, Garuda Indonesia juga memiliki Divisi Corporate Secretary, Legal & Investor Relations yang bertanggung jawab penuh kepada Manajemen atas pelaksanaan kegiatan tata kelola keberlanjutan. [G4-36]. Peran utama divisi ini adalah untuk mengkoordinasikan pelaksanaan tanggung jawab sosial Garuda Indonesia terhadap kondisi lingkungan, situasi ekonomi, dan situasi sosial para pemangku kepentingan.
In addition to the governance structure involving major organs, Garuda Indonesia also has Corporate Secretary, Legal & Investor Relations Division which is fully responsible to the Management on the implementation of sustainability governance. [G4-36]. The main role of this division is to coordinate the implementation of social responsibility of Garuda Indonesia in terms of environmental condition, economic situation, and social situation of the stakeholders.
Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan Corporate Secretar y Organizational Structure
DIREKTUR Keuangan dan Manajemen Risiko Director of Finance and Risk Management
VICE PRESIDENT Corporate Secretary, Legal & Investor Relations
SENIOR MANAGER
SENIOR MANAGER
SENIOR MANAGER
SENIOR MANAGER
Corporate Contract
Litigation & Regulatory
Corporate Secretary, Corporate Governance & Government Relations
Investor Relations
MANAGER Aircraft Contract
MANAGER Litigation
MANAGER Technical OperationContract
MANAGER Regulatory
MANAGER Commercial Contract
MANAGER Corporate Secretary & Corporate Compliance
MANAGER Investor Relations
MANAGER Corporate Social Responsibility & PKBL
MANAGER Protocoler & Government Relations
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
95
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Divisi Divisions
No.
96
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Jumlah Personel Total Employees
1.
Aircraft Contract
3
2.
Technical Operation Contract
3
3.
Commercial Contract
4
4.
Litigation
2
5.
Regulatory
2
6.
Corporate Secretary & Corporate Compliance
6
7.
Corporate Social Responsibility & PKBL
3
8.
Protocoler & Government Relations
4
9.
Investor Relations
3
Secara umum, terdapat sejumlah fungsi yang dilaksanakan Unit Corporate Secretary, Legal & Investor Relations dalam rangka pelaporan kepada organ-organ utama dalam struktur tata kelola yakni: 1. Laporan Kinerja PKBL pada RUPS Memberikan laporan penyaluran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, disajikan kepada Pemegang Saham. Yang dilaporkan meliputi jumlah penyaluran kemitraan dan bina lingkungan (dengan pembanding 3-5 tahun terakhir, rincian hingga per sektor), kinerja efektivitas dan kolektibilitas penyaluran kemitraan.
In general, there are a number of functions that are implemented by the Unit of Corporate Secretary, Legal and Investor Relations in the context of reporting to the major organs in the governance structure, namely: 1. PKBL Performance Report in the GMS Submit report on distribution of Partnership and Community Development Program to the Shareholders, which reports total distribution of partnership and community development (with comparative data from the past 3-5 years, its breakdown, and data on each sector), effectiveness performance and collectibility of partnership distribution.
2. Laporan Tahunan PKBL Menyampaikan laporan tahunan PKBL kepada Direktur Pembina PKBL (Direktur SDM & Umum), yang memuat laporan perbandingan antara rencana kerja versus realisasi, laporan alokasi dana untuk program PKBL, Laporan Kegiatan Mitra Binaan, Perhitungan kinerja PKBL dalam 3 (tiga) tahun terakhir, perkembangan mitra binaan serta kendala dan tindak lanjutnya, dan lampiran-lampiran.
2. PKBL Annual Report Submit PKBL annual report to the Director in charge of PKBL (Director of Human Capital and Corporate Affairs), which consists of report on the comparison between work plan vs its realization, report on fund allocation for PKBL programs, Report on Activities of Development Partners, Calculation of PKBL performance in the past 3 (three) years, development of development partner, obstacles, and its follow-ups, and any attachments.
3. Laporan Keuangan PKBL (Audit KAP) Menyampaikan Laporan Keuangan PKBL hasil audit oleh KAP (Deloitte) per 31 Desember untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan ini terdiri atas Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, Catatan Laporan Keuangan dan Penilaian Kerja.
3. PKBL Financial Statements (Audited by KAP) Submit Financial Statements of PKBL report audited by KAP (Deloitte) as of December 31 for the year ended on the date. This report consists of Statements of Financial Position, Activity Report, Statements of Cash Flows, Notes of Financial Statements and Work Assessment.
Unit Corporate Secretary, Legal & Investor Relations juga menyelenggarakan pertemuan rutin dengan Manajemen dan para pemangku kepentingan yang terkait secara langsung guna menyampaikan perkembangan terbaru perihal penerapan tanggung jawab sosial Garuda Indonesia. [G4-37]
The Corporate Secretary, Legal & Investor Relations Unit also held regular meetings with Management and stakeholders that are directly related to convey the latest developments regarding the implementation of social responsibility of Garuda Indonesia. [G4-37]
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
PEMEGANG SAHAM
Shareholders
Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur kepengurusan Garuda Indonesia dan memiliki wewenang yang tidak dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Sesuai Anggaran Dasar (AD) Garuda Indonesia, wewenang tersebut antara lain termasuk mengambil keputusan terkait pengubahan Anggaran Dasar Perseroan, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan hal-hal lain terkait penggabungan, peleburan, pengambilalihan, kepailitan, dan pembubaran. [G4-34]
Shareholders through the General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest authority in the management structure of Garuda Indonesia and has authority that is not owned by the Board of Commissioners and Board of Directors. In accordance with the Articles of Association of Garuda Indonesia, such authority includes making decisions related to the amendment of the Articles of Association of the Company, appoint and dismiss the Board of Directors and Member of the Board of Commissioners, define the tasks and responsibilities distribution between the Board of Directors and other matters related to the merger, consolidation, takeover, bankruptcy and dissolution. [G4-34]
Rapat Umum Pemegang Saham Garuda Indonesia terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa). Agenda, keputusan, dan realisasi dari RUPS yang diselenggarakan oleh Garuda Indonesia dapat ditemui pada Laporan Tahunan serta website resmi Garuda Indonesia.
The General Meeting of Shareholders of Garuda Indonesia consists of a Annual General Meeting of Shareholders (Annual GMS) and Extraordinary General Meeting of Shareholders (Extraordinary GMS). Agenda, resolution, and realization of the GMS held by Garuda Indonesia could be found in the Annual Report as well as the official website of Garuda Indonesia.
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Sesuai dengan Anggaran Dasar Garuda Indonesia, Dewan Komisaris adalah organ yang bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan strategi dan pengelolaan perusahaan oleh Direksi, serta memberikan rekomendasi pada Direksi guna memastikan kesinambungan aktivitas usaha. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite Pengembangan Usaha dan Pemantauan Risiko. Uraian lengkap mengenai fungsi dan tugas masing-masing komite dapat dilihat dalam Laporan Tahunan Garuda Indonesia 2015.
In accordance with the Articles of Association of Garuda Indonesia, the Board of Commissioners is the organ responsible for overseeing the implementation of the strategy and management of the company by the Board of Directors, as well as provide recommendations to the Board of Directors to ensure the sustainability of business activities. In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and Business Development and Risk Monitoring Committee. A complete description of the functions and duties of each committee could be found in the Garuda Indonesia’s Annual Report 2015.
Dewan Komisaris Garuda Indonesia diangkat dan diberhentikan melalui mekanisme RUPS dengan masa jabatan anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Adapun pengangkatan Dewan Komisaris Garuda Indonesia telah mempertimbangkan kriteria independensi dan integritas serta mencerminkan keragaman keahlian, pengalaman, dan latar belakang pendidikan sangat diperlukan untuk efektivitas pelayanan tugas pengawasan Dewan Komisaris dan tidak mengenal perbedaan gender. [G4-38] [G4-40]
The Board of Commissioners of Garuda Indonesia is appointed and dismissed by the GMS mechanism with the tenure of 5 (five) years and may be reappointed for 1 (one) term. The appointment of the Board of Commissioners of Garuda Indonesia has considered the criteria of independence and integrity and reflect the diversity of skills, experience, and educational background which is indispensable for the effectiveness of supervisory duties of the Board of Commissioners and knows no gender differences. [G4-38] [G4-40]
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
97
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Susunan Dewan Komisaris terdiri dari 6 (enam) anggota yakni 2 (dua) orang Komisaris Independen, yang mana salah satunya merangkap sebagai Komisaris Utama dan 4 (empat) orang Komisaris. Jumlah ini telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/POJK.04.2014 tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik di mana 2 (dua) dari 6 (enam) anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
The composition of the Board of Commissioners consists of 6 (six) members, in which 2 (two) serve as Independent Commissioners, one of which is the President Commissioner, and 4 (four) Commissioners. This composition is in accordance with OJK Regulation No. 33/POJK.04.2014 concerning the Board of Directors and Board of Commissioners of the Issuer or Public Company in which 2 (two) of 6 (six) members of the Board of Commissioners are Independent.
Struktur Dewan Komisaris per 31 Desember 2015 Structure of the Board of Commissioners as of December 31, 2015 Nama Name
No.
Posisi Position
1.
Jusman Syafii Djamal
Komisaris Utama dan Komisaris Independen President Commissioner and Independent Commissioner
2.
Hasan M. Soedjono
3.
Muzaffar Ismail
Komisaris Commissioner
4.
Dony Oskaria
Komisaris Commissioner
5.
Chairal Tanjung
Komisaris Commissioner
6.
Isa Rachmatarwata
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
DIREKSI
Board of Directors
98
Direksi merupakan organ perusahaan yang ber wenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan terbaik Garuda Indonesia, sesuai maksud dan tujuannya, serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan, memastikan agar Perseroan melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari berbagai pemangku kepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Board of Directors is the company’s organ authorized and fully responsible for the management of the company to the best interests of Garuda Indonesia, in accordance with intents and purposes, as well as representing the company both inside and outside the court, to ensure that the Company implements its social responsibility and considering the interest of the various stakeholders in accordance with the prevailing legislation.
Direksi Garuda Indonesia diangkat dan diberhentikan melalui mekanisme RUPS dengan masa jabatan anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. [G4-38] Susunan Direksi Perseroan terdiri dari 7 (tujuh) anggota, yaitu: 1 (satu) orang Direktur Utama, dan 6 (enam) orang Direktur yang masing-masing membawahi fungsi Niaga, SDM & Umum, Keuangan dan Manajemen Risiko, Teknik & Teknologi Informasi, Layanan, dan Operasi.
The Board of Directors of Garuda Indonesia is appointed and dismissed through the mechanism of GMS with the tenure of 5 (five) years and could be reappointed for 1 (one) term. [G4-38] The composition of the Board of Directors of the Company consists of 7 (seven) members, namely: 1 (one) President Director, and 6 (six) Directors each of which oversees the functions of Commerce, Human Resources & General, Finance and Risk Management, Engineering & Information Technology, Service, and Operations.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Adapun pengangkatan Direksi Garuda Indonesia telah mempertimbangkan kriteria independensi dan integritas serta mencerminkan keragaman keahlian, pengalaman, latar belakang pendidikan yang diperlukan untuk efektivitas kinerja, serta tidak mengenal perbedaan gender. [G4-40]
As for the appointment of the Board of Directors of Garuda Indonesia has considered the criteria of independence and integrity and reflect the diversity of skills, experience, educational background which is indispensable for the effectiveness of performance, and knows no gender differences. [G4-40]
Sesuai dengan Peraturan Bursa Efek Indonesia, Garuda Indonesia memiliki seorang Direktur Independen Perseroan yang dijabat oleh I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra yang juga membawahi fungsi Keuangan dan Manajemen Risiko.
In accordance with Indonesia Stock Exchange Regulation, Garuda Indonesia has an Independent Director of the Company which is held by I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra which also oversees the Finance and Risk Management function.
Nama Name
No. 1.
M. Arif Wibowo
2.
Handayani
3.
Heriyanto Agung Putra
4.
I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra
5.
Iwan Joeniarto
6.
Nicodemus P. Lampe
7.
Novianto Herupratomo
Posisi Position Direktur Utama President & CEO Direktur Niaga Director of Commercial Direktur SDM & Umum Director of Human Capital & Corporate Affairs Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Director of Finance & Risk Management Direktur Teknik & Teknologi Informasi Director of Maintenance & Information Technology Direktur Layanan Director of Services Direktur Operasi Director of Operations
BENTURAN KEPENTINGAN
Conf lict of Interest
Garuda Indonesia mengedepankan objektivitas dan independensi pada setiap pengambil keputusan, terutama Dewan Komisaris, Direksi, komite-komite yang terbentuk, serta pejabat-pejabat lainnya. Beberapa individu turut memangku jabatan dalam komite lainnya, yang dideskripsikan dalam tabel berikut [G4-39] [G4-41]:
Garuda Indonesia promotes objectivity and independence in every decision-making, especially for the Board of Commissioners, Board of Directors, committees, as well as other officials. Several people also holding position in other committees, which are described in the following table [G4-39] [G4-41]:
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
99
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Lintas Keanggotaan Manajemen Cross Management Membership Nama Name
Jabatan Position
Keanggotaan Lainnya dalam Manajemen Other Membership in the Management
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Isa Rachmatarwata
Komisaris Commissioner
Wakil Ketua Komite Pengembangan Usaha dan Pemantauan Risiko Deputy Chairman of Business Development and Risk Monitoring Committee
Hasan M. Soedjono
Komisaris Independen Independent Commissioner
Ketua Komite Audit Chairman of Audit Committee
Muzaffar Ismail
Komisaris Commissioner
Wakil Ketua Komite Pengembangan Usaha dan Pemantauan Risiko Deputy Chairman of Business Development and Risk Monitoring Committee
Dony Oskaria
Komisaris Commissioner
Ketua Komite Pengembangan Usaha dan Pemantauan Risiko Chairman of Business Development and Risk Monitoring Committee
Chairal Tanjung
Komisaris Commissioner
-
Jusman Syafii Djamal
EVALUASI KINERJA
Per formance Assessment
100
Garuda Indonesia mengadakan evaluasi kinerja terhadap Manajemen setiap tahunnya melalui metode selfassessment. Evaluasi ini dilakukan secara berkala setiap tahun dalam bentuk perbandingan target dan realisasi yang tertuang di dalam Kontrak Manajemen. [G4-44]
Garuda Indonesia conducts performance evaluation on the Management every year through self-assessment method. This evaluation is conducted regularly every year in the form of target and realization comparison stated in the Management Contract. [G4-44]
Indikator-indikator Kontrak Manajemen pada tahun 2015 berjumlah 21 buah, yang dikelompokkan dalam Aspek Efektivitas Produk dan Proses sebanyak 5 buah, Aspek Fokus Pelanggan sebanyak 3 buah, Aspek Fokus Tenaga Kerja sebanyak 2 buah, Aspek Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung Jawab Kemasyarakatan sebanyak 5 buah, serta Aspek Keuangan dan Pasar sebanyak 6 buah.
The indicators of the Management Contract in 2015 comprises of 21 points, grouped in the Product Effectiveness Aspect and Process of 5 points, Customer Focus was 3 points, Manpower Focus was 2 points, Leadership, Corporate Governance and Responsibility to Community was 5 points, and Financial and Market Aspect was 6 points.
Oleh sebab itu, Kontrak Manajemen ini berfungsi untuk menerangkan target yang ditetapkan Garuda Indonesia sebagai tolok ukur kinerja operasional dan finansial, serta pencapaian yang diraih. Hasil evaluasi terhadap Kontrak Manajemen Garuda Indonesia dan entitas anak adalah 109.54.
Therefore, this Management Contract serves to describe the target set by Garuda Indonesia as a benchmark of the operational and financial performance as well as achievements earned. The evaluation result on the Management Contract of Garuda Indonesia and subsidiary was 109.54.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
REMUNERASI
Remuneration
Kebijakan dan prosedur penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari beberapa tahapan yang mencakup proses penyusunan, analisis, pengajuan, dan penetapan. Penyusunan kebijakan dan usulan remunerasi yang dilaksanakan oleh Komite Remunerasi menggunakan jasa konsultan independen. Rekomendasi remunerasi tersebut kemudian diteruskan pada Dewan Komisaris untuk dibahas dan dianalisa. Pada tahapan terakhir, rekomendasi remunerasi diajukan dalam RUPS. [G4-52]
Policies and procedures for the determination of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors consists of several stages that include the preparation, analysis, submission, and determination. Preparation of remuneration policies and proposals implemented by the Remuneration Committee used the services of an independent consultant. Recommendation of remuneration is later forwarded to the Board of Commissioners to be discussed and analyzed. At the final stage, remuneration recommendation is proposed in the GMS. [G4-52]
Penetapan Penghasilan yang berupa Gaji atau Honorarium, Tunjangan, dan Fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan faktor skala usaha, faktor kompleksitas usaha, tingkat inflasi, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan dan faktorfaktor lain yang relevan serta tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Sementara itu, Penetapan Penghasilan yang berupa Tantiem/Insentif Kinerja yang bersifat variabel (merit rating) dilakukan dengan mempertimbangkan faktor kinerja perusahaan serta faktor-faktor lain yang relevan. [G4-52]
Salary Determination in the form of Salary or Honorarium, Allowances, and Facilities that are still carried out by considering factors of business scale, complexity factor of business, the inflation rate, condition and capacity of the company’s financial and other relevant factors must not be contrary to legislation. Meanwhile, Salary Determination in the form of Tantiem/Performance Incentives that is variable (merit rating) is carried out by taking into account the company’s performance as well as other relevant factors. [G4-52]
Penetapan remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris Garuda Indonesia mengacu kepada ketentuan sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Berdasarkan Peraturan Menteri tersebut, prinsip penetapan penghasilan bagi Direksi dan Dewan Komisaris ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris dapat terdiri dari [G4-51]: 1. Honorarium 2. Tunjangan 3. Fasilitas 4. Tantiem
Determination of remuneration for the Board of Directors and Board of Commissioners of Garuda Indonesia refers to the provision contained in the Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-04/MBU/2014 on Guidelines for Remuneration Determination of the Board of Directors, Board of Commissioners and Board of Trustees of State Owned Enterprises. Based on the regulation, the principle of determination of remuneration for the Board of Directors and Board of Commissioners are set by the General Meeting of Shareholders (GMS). Remuneration for the Board of Directors and Board of Commissioners may consist of [G4-51]: 1. Honorarium 2. Allowance 3. Facilities 4. Tantiem
Sedangkan penetapan Tantiem/Insentif Kinerja bagi Direksi dan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri tersebut antara lain [G4-51]: 1. BUMN dapat memberikan Tantiem/ Insentif Kinerja (Tantiem/IK) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan penetapan RUPS/Menteri dalam pengesahan laporan tahunan apabila realisasi tingkat kesehatan paling rendah dengan nilai 70 atau Target tingkat Kesehatan dalam RKAP tercapai meskipun nilainya di bawah 70.
While the determination of Tantiem/ Performance Incentive for the Board of Directors and Board of Commissioners as set out in the Minister Decree among others [G4-51]: 1. SOE may give Tantiem/Performance Incentive (Tantiem/IK) to members of the Board of Directors and Board of Commissioners based on the determination of the GMS/Minister in the ratification of annual report if the realization of health level is 70 at minimum or Target Health levels in RKAP achieved despite below 70.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
101
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
2. Anggaran Tantiem/IK tersebut harus dikaitkan dengan target-target KPI sesuai RKAP tahun yang bersangkutan, berdasarkan prinsip semakin agresif targetnya semakin tinggi anggaran tantiem/IK-nya. 3. Pemberian Tantiem/IK tidak melebihi Anggaran Tantiem/IK yang telah ditetapkan dalam RKAP. 4. Perhitungan Tantiem/IK menggunakan pedoman internal yang ditetapkan oleh Menteri. Penetapan Tantiem mempertimbangkan EAT, Capaian KPI, BUMN yang melakukan investasi jangka panjang secara agresif, BUMN yang melaksanakan penugasan Pemerintah dan/ atau Faktor lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Dan, penetapan IK mempertimbangkan peningkatan kinerja dan kemampuan keuangan Perusahaan. 5. Komposisi besarnya tantiem ditetapkan sebagai berikut: • Direktur Utama: 100,0% • Anggota Direksi: 90,0% dari Direktur Utama • Komisaris Utama: 45,0% dari Direktur Utama • Komisaris: 40,5% dari Direktur Utama Struktur dan besaran remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia pada tahun 2015 ditetapkan melalui Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor S-329/MBU/D4/06/2015 tentang Penetapan Gaji/Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas Tahun 2015 tanggal 24 Juni 2015 sebagai berikut:
No.
Keterangan Remarks
1.
Gaji Salary
2.
Tunjangan Allowances
3.
Tantiem IK
4.
Pembayaran berbasis saham Share basis payment
5.
Jumlah (IDR) Total (IDR)
6.
Jumlah (USD: dengan kurs terakhir per 31 Desember 2015 sebesar IDR13.795) Total (USD: with closing rate per December 31, 2015: IDR13,795)
* Tantiem tahun buku 2015 yang dibayarkan pada tahun 2016 adalah belum ditetapkan *Tantiem for 2015 fiscal year that was paid in 2016 was not declared yet.
102
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
2. Budget of Tantiem/IK shall be related to the KPI targets according to the RKAP, based on the principle of more aggressive target, higher budget of Tantiem/ IK. 3. Provision of Tantiem/IK does not exceed the Budget of Tantiem/IK set in RKAP. 4. Calculation of Tantiem/IK using internal guidelines set by the Minister. Determination of Tantiem considers the EAT, KPI achievement, SOE that has long term investments aggressively, SOE that is assigned by the Government and/or other factors which may be accounted for in a professional manner. And, the establishment of IK also considers the performance improvement and financial capability of the Company. 5. The composition of tantiem is determined as follows: • President Director: 100,0% • Member of the Board of Directors: 90,0% of President Director • President Commissioner: 45,0% of President Director • Commissioner: 40,5% of President Director The structure and amount of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors of Garuda Indonesia in 2015 are set through a Letter of Minister for State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia Number S-329/MBU/D4/06/2015 on Stipulation of Salary/ Honorarium, Allowances and Facilities Year 2015 dated June 24, 2015 as follows:
Per 31 Desember 2015 As of December 31, 2015 Direksi Board of Directors
Dewan Komisaris Board of Commissioners
10.555.064.504
4.306.500.000
7.484.161.286
2.296.800.000
0*
0*
-
-
18.039.225.790
6.603.300.000
1.307.664
478.673
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH
Ratio of the Highest and Lowest Salar y
Rasio gaji karyawan Garuda Indonesia antara tertinggi dan terendah adalah 1:22,35. [G4-54] [G4-LA13]
The highest and lowest salary ratio of the employees of Garuda Indonesia is 1:22.35. [G4-54] [G4-LA13]
MANAJEMEN RISIKO [G4-14] [G4-45]
Risk Management
Rentannya industri penerbangan terhadap faktor-faktor eksternal seperti kondisi makroekonomi, fluktuasi harga bahan bakar, fluktuasi mata uang asing dan keterbatasan infrastruktur memberikan tekanan tersendiri di dalam bisnis Garuda Indonesia. Selain itu, banyaknya pesaing baik di pasar domestik maupun internasional menjadi salah satu faktor penentu daya saing di dalam industri. Adanya ketidakpastian terhadap faktor-faktor tersebut mengakibatkan semakin tingginya risiko di dalam industri penerbangan.
The volatility of the aviation industry against external factors such as macroeconomic conditions, fluctuations in fuel prices, foreign currency fluctuations and the lack of infrastructure provide its own pressure in the business of Garuda Indonesia. In addition, the number of competitors in both domestic and international markets is also one of the determining factors of competitiveness in the industry. The uncertainty of the factors that lead to the increasing risks in the aviation industry.
Implementasi sistem manajemen risiko Perseroan dilakukan berdasarkan mekanisme ERM proses, yaitu sebagai berikut:
Implementation of the Company’s risk management system is based on ERM process mechanism, as follows:
RISK MONITORING & REPORTING RISK IDENTIFICATION
RISK TREATMENT
RISK ASSESMENT
Mekanisme pengelolaan risiko menggunakan ERM proses dilakukan secara rutin untuk mengidentifikasi risiko-risiko yang dapat menghambat pencapaian target Perseroan. ERM proses dimulai dengan identifikasi risiko, pengukuran risiko, mitigasi dan pemantauan dari jalannya mitigasi tersebut.
Risk management mechanism using ERM process is conducted regularly to identify risks that could hamper the achievement of the Company. ERM process begins with risk identification, risk assessment, mitigation and monitoring of the course of mitigation.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
103
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Perseroan secara rutin melakukan pemantauan terhadap Corporate Risk Profile (CRP). Selain itu, ERM proses juga terintegrasi dengan corporate strategy yang dimiliki oleh Perseroan, sehingga setiap pengambilan keputusan dilakukan dengan mempertimbangkan dan menanggapi ketidakpastian dalam bisnis.
The Company regularly monitors the Corporate Risk Profile (CRP). In addition, the ERM process is also integrated with a corporate strategy that is owned by the Company, so that every decision made by considering and responding to the uncertainty in the business.
Setiap tahun, Perseroan melakukan pengukuran efektivitas penerapan manajemen risiko melalui Enterprise Risk Management (ERM) Maturity Assessment. Penilaian terhadap tingkat kematangan ERM dilakukan terhadap enam pilar utama, yaitu:
Every year, the Company made a measurement of the effectiveness of risk management through the Enterprise Risk Management (ERM) Maturity Assessment. An assessment to the level of ERM maturity conducted on six main pillars, namely:
Level of Priority Governance and Organization
A
Risk Management Strategy
B
Risk Management Activity
C
Hasil dari penilaian tingkat maturitas tersebut akan dijadikan salah satu acuan dalam menyusun program kerja implementasi manajemen risiko di Perseroan. Hal tersebut dimaksudkan agar terdapat perbaikan dalam efektivitas manajemen risiko.
Reporting and Communication
D
E
Tools and Technology
F
Culture and Capabilities
The results of the assessment of the maturity level will be used as a reference in the preparation of work program of risk management implementation in the Company’s. It is intended that there were improvements in the effectiveness of risk management.
INISIATIF ANTI KORUPSI DAN ANTI GRATIFIKASI
Anti-Corruption and Anti-Gratification Initiatives Sebagai wujud komitmen dan dedikasi terhadap praktik GCG yang sehat dan berkelanjutan, Garuda Indonesia telah melakukan pengawasan terhadap praktik gratifikasi dan korupsi.
104
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
As a commitment and dedication to the healthy and sustainable GCG practices, Garuda Indonesia has been monitoring the practices of gratification and corruption.
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Salah satu upaya Garuda Indonesia dalam pelaksanaan anti korupsi adalah dengan mencanangkan dan melaksanakan Program Pengendalian Gratifikasi (PPG). PPG merupakan program inisiatif yang diimplementasikan Garuda Indonesia dalam rangka menginternalisasikan tata nilai perusahaan FLY-HI, terutama nilai-nilai kejujuran dan integritas serta prinsip-prinsip GCG. Hingga Laporan Keberlanjutan diterbitkan, Garuda Indonesia menerima sebanyak 20 laporan di tahun 2015, yang disampaikan melalui unit Corporate Secretary, Legal & Investor Relations. [G4-SO3] [G4-SO4]
One of Garuda Indonesia’s attempts in the implementation of anti-corruption is to declare and implement the Gratification Control Program (PPG). PPG is an initiative that is implemented by Garuda Indonesia in order to internalize the corporate values of FLY-HI, especially the values of honesty and integrity as well as GCG principles. Until the Sustainability Report was published, Garuda Indonesia received 20 reports in 2015, which is delivered through the unit of Corporate Secretary, Legal and Investor Relations. [G4-SO3] [G4-SO4]
Lebih lanjut, Garuda Indonesia juga menerapkan kewajiban lapor harta kekayaan terhadap pejabat di lingkungan Garuda Indonesia. Program tersebut dilaksanakan dengan bekerjasama dengan KPK untuk pemberian bimbingan dan evaluasi teknis pengisian pelaporan.
Furthermore, Garuda Indonesia also implements the obligation to report the assets of the officials in the Garuda Indonesia. The program is implemented in cooperation with the KPK (Corruption Eradication Commission) for the provision of guidance and technical evaluation of reporting.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
105
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
KODE ETIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN [G4-56]
Code of Conducts and Corporate Culture
106
Dalam rangka pengembangan dan penyempurnaan praktik GCG, Garuda Indonesia telah merumuskan kebijakan terkait kode etik berupa Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja yang berperan sebagai pedoman standar sikap dan perilaku dalam pelaksanaan segenap aktivitas bisnis sekaligus pencapaian visi dan misinya. Etika Bisnis dan Etika Kerja berlaku secara universal bagi seluruh insan Garuda Indonesia, yang berarti bahwa semua nilai dalam Etika Bisnis dan Etika Kerja berlaku bagi setiap level organisasi di Garuda Indonesia mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, pejabat struktural dan seluruh staf non struktural.
In relation to the development and improvement of the GCG practices, Garuda Indonesia has formulated a code of ethics-related policies in the form of Guidelines of Business Ethics and Work Ethics that serves as the standard guidelines towards the attitudes and behaviors in the execution of all business activities and at the same time in achieving the vision and mission. The Business Ethics and Work Ethics are applicable universally, in a sense that all values within the Businss Ethics and Work Ethics apply to every levels of the organization in the Company from the Board of Commissioners, the Board of Directors, structural officers and the entire non-structural staffs.
Kode Etik Garuda Indonesia dituangkan dalam Etika Bisnis dan Etika Kerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, yang diresmikan pada 10 Februari 2011 ditandai dengan penandatanganan Komitmen oleh Direksi, Dewan Komisaris, Pejabat Vice President, dan GM Kantor Cabang. Buku Etika Bisnis dan Etika Kerja Perseroan telah disahkan dengan Surat Keputusan Direktur Utama Perseroan pada 11 Maret 2011 dan diperbaharui dengan Surat Keputusan Direktur Utama Perseroan tanggal 7 Oktober 2015.
The Company’s Code of Ethics are set forth within the Business Ethics and Work Ethics of PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, which were inaugurated on February 10, 2011 and were marked by the signing of commitment by the Board of Directors, the Board of Commissioners, Vice President Officials, and GM of the Branch Offices. The Book of Business Ethics and Work Ethics of the Company was ratified by the President Director Decree on March 11, 2011 and was amended by the President Director Decree dated October 7, 2015.
Etika Bisnis dan Etika Kerja berisi: • Jati Diri Perusahaan, yang berisi mengenai Visi dan Misi Perseroan, Tata Nilai Perseroan serta Perilaku Utama yang harus ditampilkan oleh pegawai Perseroan. • Perilaku Terpuji yang menjelaskan mengenai hubungan dengan Perseroan, hubungan dengan pelanggan, hubungan dengan mitra kerja, hubungan dengan pemegang saham, hubungan dengan kreditur, dan hubungan dengan pesaing. • Kepatuhan dalam bekerja yang menjelaskan mengenai bagaimana transparansi komunikasi dan informasi keuangan, penanganan benturan kepentingan, pengendalian gratifikasi, perlindungan terhadap aset Perseroan dan perlindungan terhadap rahasia Perseroan. • Tanggung jawab insan Perseroan yang menjelaskan mengenai tanggung jawab kepada masyarakat, tanggung jawab kepada pemerintah dan tanggung jawab kepada lingkungan. • Penegakan Etika Bisnis dan Etika Kerja yang menjelaskan mengenai pelaporan pelanggaran whistleblowing system (WBS), sanksi atas pelanggaran, sosialisasi Etika Bisnis dan Etika Kerja, penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh insan Perseroan.
Business Ethics and Work Ethics comprises of: • Corporate Identity, which contains the Company’s Vision and Mission, and Corporate Values, Key Behaviors to be upheld by the employees.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
• Commendable Behaviour, describing relationships with the Company, customers, business partners, shareholders, creditors and competitors.
• Adherence in the works that describe the transparency in communication and financial information, the handling of conflict of interests, the control of gratuities, the protection of company’s assets and the protection of the Company’s confidential matters. • The responsibilities of the Company’s personnels that explain their responsibilities to society, to the government and to the environment. • Enforcement of the Business Ethics and Work Ethics describes violations in the whistleblowing reporting system (WBS), sanctions for violations, socialization of the Business Ethics and Work Ethics, signing of the Integrity Pact by all of the Company’s personnel.
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Sosialisasi dan Penegakan Kode Etik Tahun 2015
Code of Conducts Socialization and Enforcement in 2015
Untuk mendukung penerapan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja secara penuh, Garuda Indonesia aktif melaksanakan sosialisasi dan publikasi etika tersebut serta tata cara penerapan, pelaporan, pemantauan, dan evaluasinya.
To support the full implementation of the Code of Business Ethics and Work Ethics, the Company actively implements ethics socializations and publications and the procedures of the implementation, reporting, monitoring and the evaluations.
Di antara upaya sosialisasi dan penegakan penerapan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja tersebut adalah penyusunan dan penandatanganan pernyataan komitmen terhadap Etika Bisnis dan Etika Kerja (Code of Conduct) oleh Dewan Komisaris dan Direksi serta seluruh Insan Garuda Indonesia.
Among the socializations and the enforcements of the Code of Business Ethics and Work Ethics effort implementation is the preparation and signing of a commitment to the Business Ethics and Work Ethics (Code of Conduct) by the Board of Commissioners and the Board of Directors and all of Garuda Indonesia’s personnels.
Budaya Perusahaan
Corporate Culture
Secara umum, Budaya Perusahaan dibentuk dari nilai-nilai utama Perseroan yang menjadi landasan pelaksanaan kegiatan manajemen dan seluruh jajaran unit kerjanya. Namun pada penerapannya, Budaya Perusahaan juga diharapkan menjadi panduan bagi seluruh insan Perseroan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam usahanya mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan.
Generally, the Company’s culture is formed based on the Company’s core values that underlie the implementation of management activities and the whole range of its business units. But in practice, the Corporate Culture is also expected to be a guideline for all of the Company’s personnels in carrying out their duties and responsibilities in achieving the strategic objectives that have been set.
Pokok-pokok nilai utama Perseroan yang diharapkan akan menjadi budaya Perusahaan tersebut disebut sebagai ‘FLY-HI’ yang terdiri dari: • Efficient and Effective Bekerja dengan akurat, hemat dan tepat waktu guna memberikan hasil yang berkualitas. • Loyalty Menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. • Customer Centricity Melayani dengan tulus dan mengutamakan kepuasan pelanggan. • Honesty and Openness Menjaga harkat dan martabat serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela yang dapat merusak citra profesi dan Perseroan. • Integrity Menjunjung tinggi kejujuran, ketulusan, keterbukaan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
The main points of the Company’s core values that are expected to become the Company’s culture is referred to as “FLY-HI” which consists of: • Efficient and Effective Work in an accurate, efficient, and timely manner to produce high-quality result. • Loyalty Carry out duties with full dedication and responsibility. • Customer Centricity Serve with sincerity and focus on customer satisfaction. • Honesty and Openness Maintain dignity and refrain from improper conduct that may damage Company’s image and profession. • Integrity Uphold honesty, sincerity, openness and caution.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
107
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
SISTEM WHISTLEBLOWING
Whistleblowing System
108
Sejak tahun 2010, Perseroan telah membangun sistem pelaporan pelanggaran berbasis web yang dikenal dengan nama WBS (Whistleblowing System). Penerapan WBS Perseroan disahkan berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama Perseroan tanggal 13 Agustus 2012 yang terakhir kali diubah dengan Surat Keputusan Direktur Utama pada tanggal 10 November 2015.
Since 2010, the Company has built a web-based whistleblowing system known as the WBS. The implementation of the Company’s WBS was ratified based on the Decree of the President Director dated August 13, 2012 which was last amended through the Decree of the President Director dated November 10, 2015.
WBS (Whistleblowing System) merupakan penyempurnaan dari sistem penanganan laporan dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang dijalankan sejak 2006 dan disesuaikan dengan Pedoman WBS yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). Pengembangan WBS merupakan salah satu upaya Perseroan untuk menegakkan etika bisnis, etika kerja, serta upaya pemberantasan KKN. Sistem WBS memungkinkan seluruh insan Perseroan dan para pemangku kepentingan lainnya untuk menyampaikan laporan dugaan tindakan pelanggaran dan kecurangan (fraud) dan bentuk pelanggaran etika lainnya yang terjadi di Perseroan. Pelapor dapat melaporkan secara online melalui sistem berbasis web dengan alamat www.gawhistleblower.com.
WBS (Whistleblowing System) is an improvement of the handling system of the report on the alleged corruption, collution, and nepotism (KKN) implemented since 2006 and adjusted with the WBS Guidelines issued by the National Committee on Governance Policy (KNKG). The development of WBS is one of Garuda Indonesia’s efforts to uphold business ethics, working ethics, and efforts of KKN eradication. The WBS system enables all of Garuda Indonesia individuals and other stakeholders to submit report on the alleged violations and frauds and any other violations to ethics that occur within the Company. Reporter/whistleblower can report the case online through web-based system through the address www. ga-whistleblower.com.
Tujuan dan Kebijakan Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing Objectives and Policy
Ruang Lingkup Sistem Pelaporan Pelanggaran Sistem ini berlaku secara universal dan setara untuk seluruh Insan Garuda Indonesia, pada seluruh jenjang kepegawaian termasuk Direksi, Dewan Komisaris dan anggota-anggota Komite di bawah Dewan Komisaris, pelaksana sistem pelaporan pelanggaran itu sendiri serta pihak eksternal yang dapat memberikan informasi terkait tindakan pelanggaran yang terjadi.
Scope of the Whistleblowing System This system applies universally and equally to all individuals within the Company, at all levels of employment, including the Board of Directors, the Board of Commissioners and members of the Committee under the Board of Commissioners, the manager of the reporting system himself as well as external parties who may provide related information of any violations that occur.
Ketentuan Umum Sistem Pelaporan Pelanggaran 1. Yang diklasifikasikan sebagai Pelapor adalah pihak internal dan eksternal. Pihak internal adalah Insan Garuda Indonesia yang meliputi karyawan (tetap, masa percobaan, kontrak dan outsource), Manajemen (termasuk Direksi) dan Dewan Komisaris. Pihak eksternal adalah seluruh pihak diluar pihak internal yang memiliki informasi dan bukti atas adanya perilaku pelanggaran yang dilakukan oleh Insan Garuda Indonesia. Pihak internal maupun eksternal dapat melaporkan kejadian pelanggaran dengan menyertakan bukti yang benar dan valid (dalam bentuk rekaman, gambar, dan lain-lain) sebagai petunjuk adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor.
General Guidelines of the Whistleblowing System 1. What classify as Reporters are internal and external parties. Internal parties are Garuda Indonesia’s individuals which include employees (permanent, in probation, contract and outsourced), management (including the Directors) and the Board of Commissioners. External parties are all of the parties outside of the internal parties who possess information and evidence on any violation behaviors committed by a Garuda Indonesia’s individual. Internal as well as external parties may report the incidents of violations by submitting a correct and valid evidence (in the form of recordings, pictures, and others) as an indication of violations committed by the Reported.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
2. Yang diklasifikasikan sebagai Terlapor adalah insan Perseroan yang diduga atau patut diduga melakukan tindakan pelanggaran atau perbuatan melawan hukum, perbuatan tidak etis atau tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan Perseroan secara finansial dan non-finansial. 3. Fraud atau tindakan pelanggaran adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja dan sadar dengan maksud mengambil keuntungan pribadi dan pihak berkepentingan lain. Tindakan fraud melanggar peraturan, nilai dan budaya internal dan eksternal sehingga menimbulkan potensi kerugian ataupun kerugian nyata bagi Perseroan atau Insan Garuda Indonesia atau orang lain.
2. What classifies as the Reported is any Garuda Indonesia’s individual who is suspected or reasonably suspected of committing offenses or unlawful, unethical, or immoral or any other actions that may adversely impact the Company financially and non-financially. 3. Fraud or infringement is an act done willfully and knowingly with the intent to take advantage of personal and other interested parties. The action of a fraud is in violation of the applicable rules, values and internal as well as external cultures which causes damages to the Company financially or nonfinancially.
Dalam penerapan Whistleblowing System, Garuda Indonesia memiliki kebijakan yang menjamin perlindungan atas identitas dari pelapor dan akan menggunakan berbagai cara untuk menjaga kerahasiaan identitas pelapor. Perlindungan kerahasiaan ini tertuang secara resmi dalam Surat Keputusan Direktur Utama tentang Whistleblowing System. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong pelaporan pelanggaran dan menjamin keamanan pelapor maupun keluarganya.
In the implementation of the Whistleblowing System, the Company has a policy that guarantees the protection of the identity of the Reporter and will use various means to maintain the confidentiality of the identity of the Reporter. The protection of confidentiality is formally stated in the Decree of the President Director of the Whistleblowing System. It is intended to encourage reporting of violations that occurr in the Company and to ensure the safety of the Reporter and his family.
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing Mechanism
Dalam proses pelaporan, Pelapor harus menjaga kebenaran dan akurasi informasi yang disampaikan serta memberikan informasi yang cukup untuk kelanjutan investigasi, antara lain identitas pelaku, kronologi pelaporan dan tindakan pelanggaran yang dilakukan, serta bukti lainnya.
In the reporting process, the Reporter must maintain the truth and accuracy of the information submitted and provide adequate information for further investigations, including the identity of the perpetrator, the chronology of the reporting and the act of the violations that was committed, as well as other evidences.
Laporan pelanggaran dapat disampaikan melalui: 1. www.ga-whistleblower.com 2.
[email protected]
Violation reports may be submitted via: 1. www.ga-whistleblower.com 2.
[email protected]
Alur pelaporan melalui WBS adalah sebagai berikut:
The reporting processes through the WBS system are as follow:
Dugaan Pelanggaran Alleged Violation
Laporan Masuk melalui: • Website • Email The report comes through: • Website • Email
Analisa dan Rekomendasi oleh WBS Officer Analysis and Recommendations by the WBS Officer
Non Pelanggaran Non Violation
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
109
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
110
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing Management
Pengelolaan sistem WBS di Garuda Indonesia dilakukan sesuai tata cara dan prosedur pelaporan yang telah ditetapkan. Pengelolaan WBS meliputi kegiatan penanganan laporan, investigasi laporan, hingga penindakan terhadap terlapor apabila terbukti terjadi pelanggaran etika bisnis dan etika kerja. Sejak tahun 2013, pihak yang melakukan pengelolaan WBS dilakukan oleh pihak independen. Laporan-laporan yang masuk ke website WBS ditangani oleh WBS Officer yang akan melakukan analisis mengenai ada atau tidaknya indikasi pelanggaran etika bisnis maupun etika kerja. Bila laporan tersebut memiliki indikasi terjadi pelanggaran, maka selanjutnya akan dilakukan investigasi atas laporan tersebut. Namun apabila tidak ada, maka WBS Officer akan menyampaikan laporan tersebut kepada unit yang bertanggung jawab terhadap penanganan keluhan pelanggan.
The WBS management system in Garuda Indonesia is being carried out in accordance with the procedures and the reporting procedures that have been determined. The WBS management activities include handling of the report, investigation of the report, up to the prosecution of the Reported if it is proven that a violation in the business ethics and work ethics has occurred. Since 2013, the party who performs the management of WBS is an independent party. Reports that come through the WBS website are handled by the WBS Officer who will conduct an analysis of whether there is an indication of violations of business ethics or work ethic. If the report contains an indication of violations, then an investigation into the report will then be performed. However if there is no indication of violations, then the WBS Officer will submit the report to the units responsible in handling the customer complaints.
Jumlah Pelaporan Pelanggaran
Incoming Whistleblowing Report
Selama tahun 2015, terdapat 129 (seratus dua puluh sembilan) laporan yang masuk ke situs WBS yaitu situs dan email. Laporan tersebut disampaikan oleh berbagai pihak, di antaranya oleh karyawan, pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
Throughout 2015, there were 129 (one hundred and twenty-nine) reports that came into the WBS websites namely through the WBS website and emails. The reports were presented by various parties, including the employees, customers and other stakeholders.
Laporan yang masuk ke situs WBS tersebut selanjutnya dianalisis untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku. Dari hasil analisis tersebut, pada tahun 2015 laporan yang masuk dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. 91% laporan di antaranya tidak memuat indikasi pelanggaran termasuk laporan pelanggaran yang tidak dapat ditindaklanjuti melalui mekanisme WBS dan laporan terkait keluhan pelayanan/operasional (tidak terkait pelanggaran) 2. 9% laporan terindikasi pelanggaran
The reports that came into the WBS website were then analyzed to determine on whether there was an indication of violations to the prevailing provisions. Based on the analysis, in 2015 the incoming reports were categorized as follows: 1. 91% of the report did not include any indications on violations, including reports on violations that cannot be further implemented through the WBS mechanisms and reports related to the complaints on services/operations (not related to violations) 2. 9% of the reports were indicated as violations
Selanjutnya, terhadap total laporan yang terindikasi pelanggaran, 55% laporan tersebut disertai dengan bukti pendukung.
Subsequently, 55% out of the total reports that were indicated as violations were accompanied by supporting evidences.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
No.
Jenis Laporan / Type of Report
2015
1.
Laporan Kosong (testing)/tidak terkait WBS / Blank Report (Testing)/not related to WBS
91%
83%
2.
Laporan Terkait WBS / WBS Related Reports
9%*
17%*
a. Laporan terkait WBS yang terbukti / Proven WBS Report
-
-
b. Laporan terkait WBS yang tidak terbukti / Unproven WBS Report
-
-
129
100
Total Laporan Masuk / Total Received Reports
2014
*) sebagai besar laporan masih dalam proses investigasi *) majority of the reports are still under the investigation process
Evaluasi Pengelolaan Sistem Pelaporan Pelanggaran
Evaluation on Whistleblowing System
Perseroan terus berupaya untuk membenahi dan memperbaiki sistem WBS agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Berbagai metode sosialisasi terus digaungkan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran setiap individu. Upaya ini dilakukan dengan menyempurnakan peraturan, bekerja sama dengan pihak independen serta memastikan sistem informasi teknologi yang digunakan untuk WBS berjalan dengan lancar.
The Company continues to strive to improve the WBS system in order for the system to be able to work effectively and efficiently. Various methods of socialization continues to be echoed in order to increase the understanding and awareness of each individual. The efforts are made by enhancing the provisions, through cooperation with independent parties as well as ensuring that the information technology used for the WBS runs smoothly.
Dari tahun ke tahun, jumlah laporan yang tercatat masuk mengalami tren peningkatan. Pada 2015, jumlah laporan yang masuk sejumlah 129 laporan, meningkat sebesar 29% dibandingkan dengan tahun 2014. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya kesadaran baik dari pihak internal maupun eksternal Perseroan atas terdapatnya sistem WBS di Perseroan yang semakin baik. Hal tersebut seiring dengan dilakukannya upaya-upaya yang konsisten dan berkesinambungan sosialisasi terhadap WBS tersebut melalui berbagai media di antaranya dengan pemasangan banner di tempat-tempat umum dan sosialisasi dalam acara Hari Anti Korupsi KPK. Selain itu peningkatan laporan tersebut juga dapat berarti bahwa pihak eksternal dan internal Perseroan semakin mempercayai kredibilitas dan independensi pengelolaan sistem WBS Perseroan.
Every year, the number of recorded incoming reports experiences an increasing trend. In 2015, the number of incoming reports received was 129 reports, an increase of 29% compared to 2014. This increase is due to the increase in awareness of both internal and external parties of the Company on the presence of the WBS system in the Company that is getting better. This has been in line with the consistent and continuous efforts to socialize the WBS through various media including the installment of banners in several public places and socialization through KPK Anti Corruption Day event. Additionally, the increase in the number of reports can also mean that the Company’s external and internal parties are increasingly trusting the credibility and independence of the Company’s WBS management system.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
111
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
112
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
INDEKS KONTEN GRI [G4-32]
Gri Content Index [G4-32]
Indeks Konten Sesuai GRI G4 Core GRI Content Index for ‘In Accordance’ - Core
Indikator Indicator
Uraian Description
Halaman Page
PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM GENERAL STANDARD DISCLOSURES Strategi dan Analisis Strategy and Analysis G4-1
Sambutan Direktur Utama Message from President Director
18 – 23
Profil Organisasi Organizational Profile G4-3
Nama Organisasi Organizational Profile
26
G4-4
Produk dan Jasa Products and Services
26
G4-5
Lokasi Kantor Pusat Organisasi Location of the Organization’s Headquarter
27
G4-6
Wilayah Operasi Operational Area
G4-7
Kepemilikan dan Bentuk Hukum Nature of Ownership and Legal Form
26
G4-8
Pangsa Pasar Market Share
34
G4-9
Skala Organisasi Scale of the Organization
40
G4-10
Distribusi Pegawai Employees Distribution
74
G4-11
Persentase Jumlah Pegawai yang Tercakup dalam Perjanjian Perundingan Bersama Percentage of Total Employees Covered by Collective Bargaining Agreements
78
G4-12
Rantai Pasokan Supply Chain
G4-13
Perubahan Signifikan selama Periode Pelaporan Significant Changes during the Reporting Period
G4-14
Pendekatan dalam Penerapan Prinsip Pencegahan Precautionary Approach of Principle
G4-15
Prakarsa Internasional yang Didukung atau Diadopsi Endorsed or Adopted International Initiatives
43
G4-16
Keanggotaan dalam Asosiasi Industri Memberships of Associations
43
30 – 33
40 – 42 42 103 – 104
Aspek Material dan Batasan Identified Material Aspects and Boundaries G4-17
Daftar Perusahaan Anak List of Subsidiaries
8
G4-18
Proses Penetapan Konten dan Batasan Process for Defining the Report Content and the Aspect Boundaries
G4-19
Daftar Identifikasi Aspek Material List of Identified Material Aspects
10
G4-20
Daftar Batasan List of Aspect Boundary
10
G4-21
Batasan di Luar Perusahaan Aspect Boundary Outside the Organization
10
G4-22
Efek Penyajian Ulang Informasi di Laporan Sebelumnya Effect of Any Restatements of Information Provided in Previous Reports
11
G4-23
Perubahan Signifikan Ruang Lingkup dan Batasan Significant Changes from Previous Reporting Periods in the Scope and Aspect Boundaries
11
8–9
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
113
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Indikator Indicator
Uraian Description
Halaman Page
Keterlibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement G4-24
Daftar Pemangku Kepentingan List of Stakeholders
7
G4-25
Basis Pengidentifikasian Pemangku Kepentingan Basis for Identification and Selection of Stakeholders
7
G4-26
Pendekatan Hubungan dengan Pemangku Kepentingan Approach to Stakeholders Engagement
7
G4-27
Topik yang Dibahas dengan Pemangku Kepentingan Key Topics and Concerns Discussed with Stakeholders
7
G4-28
Periode Pelaporan Reporting Period
8
G4-29
Penerbitan Laporan Tahun Lalu Date of Most Recent Period (if any)
6
G4-30
Siklus Pelaporan Reporting Cycle
6
G4-31
Kontak Personal Contact Person
13
G4-32
Opsi ‘In accordance with’, Indeks Konten, dan Pemastian ‘ In accordance’ option, Content Index, and Assurance
G4-33
Pemastian Eksternal External Assurance
12
Struktur Organisasi Organizational Structure
95
Profil Laporan Report Profile
113 – 116
Tata Kelola Governance G4-34 Etika dan Integritas Ethics and Integrity G4-56
Nilai-nilai Perusahaan Corporate Values
106 – 107
PENGUNGKAPAN STANDAR KHUSUS SPECIFIC STANDARD DISCLOSURES KATEGORI: EKONOMI CATEGORY: ECONOMIC Aspek: Kinerja Ekonomi Aspect: Economic Performance
114
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach
56
G4-EC1
Nilai Ekonomi Langsung yang Dihasilkan dan Didistribusikan Direct Economic Value Generated and Distributed
57
G4-EC3
Manfaat Pensiun Karyawan Employee Pension Benefit
16
G4-EC4
Bantuan Finansial yang Diterima dari Pemerintah Financial Assistance Received from Government
58
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Indikator Indicator
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
Uraian Description
Halaman Page
Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung Aspect: Indirect Economic Impacts G4-EC7
Pembangunan dan Dampak dari Investasi Infrastruktur dan Jasa yang Diberikan Development and Impact of Infrastructure Investments and Services Supported
58, 86 – 87
KATEGORI: LINGKUNGAN CATEGORY: ENVIRONMENTAL Aspek: Energi Aspect: Energy G4-EN3
Konsumsi Energi dalam Organisasi Energy Consumption within the Organization
17
G4-EN6
Pengurangan Konsumsi Energi Reduction of Energy Consumption
66
Total Pengambilan Air berdasarkan Sumber Total Water Withdrawal by Source
17
Aspek: Air Aspect: Water G4-EN8 Aspek: Emisi Aspect: Emissions G4-EN15
Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Langsung (Cakupan 1) Direct Greenhouse Gas (GHG) Emissions (Scope 1)
63 – 68
G4-EN16
Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Energi Tidak Langsung (Cakupan 2) Energy Indirect Greenhouse Gas (GHG) Emissions (Scope 2)
66 – 68
G4-EN17
Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Tidak Langsung Lainnya (Cakupan 3) Other Indirect Greenhouse Gas (GHG) Emissions (Scope 3)
66 – 68
G4-EN18
Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Greenhouse Gas (GHG) Emissions Intensity
66 – 68
G4-EN19
Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Reduction of Greenhouse Gas (GHG) Emissions
66 – 68
Aspek: Efluen dan Limbah Aspect: Effluents and Waste G4-EN22
Total Air yang Dibuang Berdasarkan Kualitas dan Tujuan Total Water Discharge by Quality and Destination
69 – 71
G4-EN23
Bobot Total Limbah Berdasarkan Jenis dan Metode Pembuangan Total Weight of Waste by Type and Disposal Method
69 – 71
G4-EN24
Jumlah dan Volume Total Tumpahan Signifikan Total Number and Volume of Significant Spills
69 – 71
G4-EN25
Bobot Limbah yang Dianggap Berbahaya Menurut Ketentuan Konvensi BASEL2 Lampiran I, II, III, dan VIII yang Diangkut, Diimpor, Diekspor, atau Diolah, dan Persentase Limbah yang Diangkut untuk Pengiriman Internasional Weight of Transported, Imported, Exported, or Treated Waste deemed Hazardous under the Terms of BASEL Convention 2 Annex I, II, III, and VIII, and Percentage of Transported Waste Shipped Internationally
69
G4-EN26
Identitas, Ukuran, Status Lindung, dan Nilai Keanekaragaman Hayati dari Badan Air dan Habitat Terkait yang Secara Signifikan Terkena Dampak dari Air Buangan dan Limpasan dari Organisasi Identity, Size, Protected Status, and Biodiversity Value of Water Bodies and Related Habitats Significantly Affected by the Organization’s Discharges of Water and Runoff
69
Aspek: Lain-lain Aspect: Overall G4-EN31
Total Pengeluaran dan Investasi Perlindungan Lingkungan Berdasarkan Jenis Total Environmental Protection Expenditures and Investments by Type
52 – 53
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
115
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Indikator Indicator
Uraian Description
Halaman Page
KATEGORI: SOSIAL CATEGORY: SOCIAL Sub Kategori: Praktik Ketenagakerjaan dan Kenyamanan Bekerja Sub-Category: Labor Practices and Decent Work Aspek: Kepegawaian Aspect: Employment G4-LA1
Jumlah Total dan Tingkat Perekrutan Karyawan Baru dan Turnover Karyawan Menurut Kelompok Umur, Gender, dan Wilayah Total Number and Rates of New Employee Hires and Employee Turnover by Age, Group, and Region
73
G4-LA2
Tunjangan yang Diberikan Bagi Karyawan Purnawaktu yang Tidak Diberikan Bagi Karyawan Sementara atau Paruh Waktu, Berdasarkan Lokasi Operasi yang Signifikan Benefits Provided to Full-Time Employees that are not Provided to Temporary of PartTime Employees, by Significant Locations of Operation
77
G4-LA3
Tingkat Kembali Bekerja dan Tingkat Retensi Setelah Cuti Melahirkan, Menurut Gender Return to Work and Retention Rates After Parental Leave, by Gender
77
Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Kerja Aspect: Occupational Health and Safety G4-LA5
Persentase Total Tenaga Kerja yang Diwakili dalam Komite Bersama Formal Manajemen-Pekerja yang Membantu Mengawasi dan Memberikan Saran Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Percentage of Total Workforce Represented in Formal Joint Management–Worker Health and Safety Committees that help Monitor and Advise on Occupational Health and Safety Programs
80
G4-LA7
Pekerja yang Sering Terkena atau Berisiko Tinggi Terkena Penyakit yang Terkait dengan Pekerjaan Mereka Workers with High Incidence or High Risk of Diseases Related to Their Occupation
81
Aspek: Pelatihan dan Pendidikan Aspect: Training and Education G4-LA9
Jam Pelatihan Rata-Rata per Tahun per Karyawan Menurut Gender, dan Menurut Kategori Karyawan Average Hours of Training per Year per Employee by Gender, and by Employee Category
85
Sub Kategori: Hak Asasi Manusia Sub-Category: Human Rights Aspek: Non-diskriminasi Aspect: Non-discrimination G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach
79
G4-HR3
Jumlah Total Insiden Diskriminasi dan Tindakan Perbaikan yang Diambil Total Number of Incidents of Discrimination and Corrective Actions Taken
79
Sub Kategori: Masyarakat Sub-Category: Society Aspek: Masyarakat Lokal Aspect: Local Communities G4-SO1
116
Persentase Operasi dengan Pelibatan Masyarakat Lokal, Asesmen Dampak, dan Program Pengembangan yang Diterapkan Percentage of Operations with Implemented Local Community Engagement, Impact Assessments, and Development Programs
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
86 – 87
Melayani dengan Semangat untuk Berkontribusi Caring with Passion to Contribute
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
FORMULIR TANGGAPAN LAPORAN KEBERLANJUTAN
Feedback Form of Sustainability Repor t
Terima kasih telah membaca Laporan Keberlanjutan Garuda Indonesia tahun 2015. Untuk mewujudkan kualitas pelaporan yang lebih baik di tahun mendatang, kami mengharapkan usulan, kritik dan saran dari pembaca dan pengguna laporan ini. Garuda Indonesia berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kinerja keberlanjutan dan memberikan yang terbaik bagi pemangku kepentingan.
We would like to express our gratitude for reading Garuda Indonesia’s Sustainability Report 2015. To realize a better quality of reporting in the coming years, we expect suggestions, criticisms and advices from readers and users of this report. Garuda Indonesia is committed to continuously improve the sustainability performance and provide the best for the stakeholders.
Profil Profile
Nama Name Institusi/Perusahaan Institution/Company Email Email Telp/HP Phone/HP Kategori Pemangku Kepentingan
Pemerintah / Government
Stakeholders Category
LSM / NGO Perusahaan / Company Masyarakat / Community Media / Media Akademik / Academic Lain-lain / Others
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - 2015 Sustainability Report
117
Melayani dengan Semangat untuk Menginspirasi Caring with Passion to Inspire
Tentang Laporan Keberlanjutan 2015 About Sustainability Report 2015
Mohon pilih jawaban yang paling sesuai. Please choose the most appropriate answer. 1.
Apakah laporan ini sudah menggambarkan kinerja Garuda Indonesia dalam berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan? Does this report have described the performance of Garuda Indonesia in contributing to the sustainable development? o Setuju / Agree o Tidak Setuju / Disagree o Tidak Tahu / Don’t Know
3.
Apakah laporan ini mudah dimengerti? Is this report easy to understand? o Setuju / Agree o Tidak Setuju / Disagree o Tidak Tahu / Don’t Know
2.
Apakah laporan ini bermanfaat bagi anda? Is this report useful to you? o Setuju / Agree o Tidak Setuju / Disagree o Tidak Tahu / Don’t Know
4.
Apakah laporan ini menarik? Is this report interesting? o Setuju / Agree o o
Tidak Setuju / Disagree Tidak Tahu / Don’t Know
Mohon isi jawaban Anda. Please fill in your Answers. 1.
Bagian informasi mana yang paling berguna dan menarik bagi Anda: Which part of information that is the most useful and interesting for you:
2.
Bagian informasi mana yang kurang berguna bagi Anda: Which part of information that is less useful for you:
3.
Apakah data yang disajikan telah transparan, dapat dipercaya, dan berimbang: Is the data presented in a transparent, trustworthy, and fair manner:
4.
Mohon berikan saran/usul/komentar Anda atas laporan ini: Kindly provide your advice/suggestion/comment on this report:
Kami menghargai tanggapan dan saran yang anda berikan kepada kami. Mohon kirimkan lembar ini ke:
Investor Relations 2nd Floor, Garuda Indonesia Management Building, Garuda City – Soekarno-Hatta International Airport Cengkareng 19120 Indonesia T
: (+62 21) 2560 1201
E
:
[email protected]
https://www.garuda-indonesia.com/id/en/investor-relations
www.garuda-indonesia.com
118
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk - Laporan Keberlanjutan 2015
We value your comments and suggestions. Please send this form to:
FIX Cover SR Garuda 2015.indd 2
6/15/16 8:12 PM
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Caring for a Sustainable Future
Investor Relations Management Building, Garuda City Soekarno-Hatta International Airport Cengkareng 19120, Indonesia Ph : (+6221) 2560 1201 Fax : (+6221) 5591 5673 Email :
[email protected]
www.garuda-indonesia.com
FIX Cover SR Garuda 2015.indd 1
Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk
Caring for a Sustainable Future Laporan Keberlanjutan 2015 Sustainability Report
6/15/16 8:12 PM