BUKU PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA TAHUN 2009
A. PENDAHULUAN Departemen Agama mempunyai tugas membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang keagamaan. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Departemen Agama menjalankan 5 fungsi dan 21 program, yaitu sebagai berikut :
1. Fungsi Pelayanan Umum, 6 program : a. Program Penerapan Kepemerintahan yang baik b. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara c. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan d. Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia e. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
2. Fungsi Pariwisata dan Budaya, 1 program : a. Program Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Pemuda
3. Fungsi Agama, 5 program : a. Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama b. Program Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan dan Pengembangan Nilai‐Nilai Keagamaan c. Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama d. Program Penelitian dan Pengembangan Agama e. Program Pengembangan Lembaga‐Lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga Pendidikan Agama
4. Fungsi Pendidikan, 8 program : a. Program Pendidikan Anak Usia Dini b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun c. Program Pendidikan Menengah d. Program Pendidikan Non Formal e. Program Pendidikan Tinggi f. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan g. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan h. Program Peningkatan Pendidikan Agama dan Keagamaan
5. Fungsi Perlindungan Sosial, 1 program : a. Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
1
Sesuai Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 2006 Bab I Bagian Ketiga Pasal 3, secara spesifik fungsi Departemen Agama dijelaskan sebagai berikut: 1. Melakukan perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang keagamaan 2. Melakukan pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang keagamaan 3. Melakukan pengelolaan barang milik/kekayaan negara 4. Melakukan pengawasan pelaksanaan tugas di bidang pembangunan kehidupan beragama 5. Melakukan penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang pelaksanaan tugas dan fungsi departemen kepada Presiden. Memasuki Renstra 2010 ‐ 2014 diperkirakan pemerintah masih menghadapi pertumbuhan ekonomi yang belum menggembirakan, mengingat sektor riil, sektor pendidikan, sektor kesehatan dan sektor pertambangan dan energi yang mempunyai korelasi langsung pada tingkat kesejahteraan dan kualitas manusia Indonesia terkena dampak krisis ekonomi global. Tahun 2009, Pemerintah masih akan memberlakukan kebijakan penekanan pengeluaran terhadap government expenditure atau belanja pemerintah. Kebijakan APBN 2009 tidak banyak mengalami perubahan signifikan dari APBN 2008, kecuali untuk sektor pendidikan. Untuk sektor pendidikan pemerintah berupaya memenuhi amanat Undang‐Undang Dasar (amandemen) tentang penyediaan dana pendidikan sebesar minimal 20 % dari APBN/APBD. Belanja pemerintah lainnya masih harus dicadangkan untuk menutupi dampak bencana alam dan peningkatan hidup rakyat miskin, mengatasi peningkatan jumlah pengangguran akibat krisis global ekonomi serta menutup pembayaran hutang luar negeri. Oleh karena itu, secara umum anggaran tahun 2009 kementerian/lembaga tidak banyak mengalami peningkatan yang signifikan kecuali pada kementerian/lembaga yang mengelola pendidikan. Terhadap kebijakan pemerintah tentang alokasi kenaikan anggaran pendidikan maka total anggaran Departemen Agama tahun 2009 mengalami peningkatan signifikan yang semula sebesar Rp. 16.213.583.514.000,‐ (2008) menjadi Rp 26.656.600.559.000,‐.(2009) atau naik 64,41 %. Data time series anggaran Departemen Agama per tahun sejak tahun 2000 – 2009 terjadi peningkatan yang signifikan sebagaimana terlihat dalam grafik 1 di bawah. Kenaikan anggaran sebagaimana tersebut, atas perjuangan dan bantuan seluruh satuan organisasi di lingkungan Departemen Agama Pusat dan
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
2
Daerah terutama dalam membantu tersedianya bahan/data untuk penyusunan program, anggaran dan kegiatan Departemen Agama. Grafik 1 Perkembangan Anggaran Departemen Agama Tahun 2000 – 2010
*)
Pagu Definitif Depag 2008 Rp. 17.593.070.897.000,- dirubah dengan SE Menkeu Nomor : SE-375/MK.02/2008 menjadi Rp. 16.213.583.514.000,**) Ada tambahan anggaran Depag Tahun 2008 sebesar Rp. 25.000.000.000 yang bersumber dari bagian anggaran 69 untuk Program Pendidikan Tinggi ***) Pagu Definitif Depag 2009 sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-1615/MK.02/2008 tanggal 31 Oktober 2008 tentang Pagu Definitif Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2009. ****) Anggaran tahun 2010 adalah proyeksi usulan anggaran
Tabel 1 Perbandingan APBN-P Departemen Agama Tahun 2008 Dengan Tahun 2009
*) APBN-P Dep. Agama Tahun 2008 sudah termasuk pagu luncuran sebesar Rp. 223.964.511,**) Pagu Definitif 2009 sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-1615/MK.02/2008 tanggal 31 Oktober 2008 tentang Pagu Definitif Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2009. Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
3
Tabel 2 Struktur Anggaran Departemen Agama Tahun 2008 dan Tahun 2009 NO.
JENIS PENGELUARAN
APBN-P 2008 *)
APBN 2009
+/(-) 08-09
1.
Belanja Pegawai Mengikat
7.852.144.605.000
10.138.048.843.000
29,11%
2.
Belanja Barang Mengikat
1.425.103.296.000
1.744.427.719.000
22,41%
a. Belanja barang Operasional (0002)
623.624.487.000
639.955.902.000
2,62%
b. Belanja barang Tupoksi (0003)
801.478.809.000
1.104.471.817.000
37,80%
Prioritas RKP
5.124.087.421.000
12.650.402.192.000 497.352.000.000
3.
146,88%
4.
P/HLN
719.473.911.000
5.
Pendamping P/HLN
107.318.834.000
6.
PNBP dan BLU
274.799.674.000
404.569.752.000
47,22%
7.
Prioritas Depag
710.655.773.000
1.221.800.053.000
71,93%
16.213.583.514.000
26.656.600.559.000
64,41%
JUMLAH
(30,87%) (100,00%)
*) APBN-P Tahun 2008 adalah sebesar Rp. 15.989.619.003.000 dan luncuran P/HLN sebesar Rp. 223.964.511.000,- sehingga total anggaran tahun 2008 adalah Rp. 16.213.583.514.000,-
Dengan memperhatikan perkembangan data time series pada grafik 1 dan tabel 1 tentang Perbandingan Anggaran Depag Tahun 2008 : 2009 seperti tersebut di atas, jika dikaji lebih jauh, penyebab kenaikan anggaran Departemen Agama itu sangat dipengaruhi antara lain oleh 2 hal berikut: 1. Upaya pemerintah dalam memenuhi amanat UUD 1945 yang telah diamandemen. Undang‐Undang menyebutkan bahwa anggaran belanja pendidikan sekurang‐kurangnya 20% dari total APBN dan APBD. Hal ini menyebabkan anggaran Fungsi Pendidikan yang berada dalam komponen biaya APBN Departemen Agama ikut terbawa naik. 2. Adanya kenaikan komponen belanja pegawai. Departemen Agama mempunyai jumlah pegawai yang begitu besar di antara 74 kementerian/lembaga. Data kekuatan pegawai Tahun 2007 berjumlah 201.009 pegawai yang tersebar di 33 propinsi, dari tingkat kecamatan sampai dengan tingkat pusat. Kenaikan gaji PNS sebesar 15 % mempengaruhi secara signifikan kenaikan angka kebutuhan belanja pegawai Departemen Agama secara keseluruhan.
Pendekatan strategi dan kebijakan Departemen Agama dalam penyusunan kebutuhan anggaran menggunakan pendekatan strategi kebutuhan fungsi yaitu Pendekatan Fungsi Pendidikan dan Fungsi Agama. Kebutuhan kedua fungsi ini tetap terus disampaikan Departemen Agama kepada Pemerintah melalui Bappenas, Departemen Keuangan, DPR, praktisi‐ praktisi dan tokoh masyarakat untuk meyakinkan Pemerintah bahwa Departemen Agama tetap membutuhkan kenaikan anggaran pada tahun Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
4
2009 ‐ 2014, mengingat beban Departemen Agama dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di era globalisasi ini cukup berat, sehingga korelasi terhadap isu‐isu strategis pembangunan pemerintahan dewasa ini sebagaimana disebutkan di atas bagi Departemen Agama perlu mendapat perhatian khusus. Kedua pendekatan ini merupakan kunci keberhasilan (Key to Sucsess) Departemen Agama dalam hal peningkatan jumlah anggaran di samping peran serta seluruh satuan organisasi di lingkungan Departemen pusat dan daerah dalam menyediakan data pendukung perencanaan. Korelasi permasalahan mendasar bagi jajaran Departemen Agama untuk pembangunan bangsa dapat dijabarkan sebagaimana tersebut di bawah ini dengan menentukan langkah‐langkah progresif yang berkelanjutan. Korelasi penjabaran permasalahan mendasar tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penanggulangan dampak negatif globalisasi, modernisasi dan reformasi 2. Internalisasi nilai‐nilai demokrasi dan HAM 3. Indikator pembangunan bidang agama 4. Peningkatan pelayanan peribadatan 5. Perluasan wawasan dan peningkatan pendalaman keagamaan 6. Pengembangan data dan informasi kegamaan 7. Pemantapan hubungan dan kerukunan antar umat beragama 8. Pemberdayaan dan peningkatan peran tempat ibadah dan lembaga keagamaan 9. Peningkatan mutu pendidikan agama dan keagamaan 10. Peningkatan sarana keagamaan 11. Peningkatan kualitas keluarga sakinah / sukinah / hita sukaya, bahagia dan masyarakat madani 12. Pemberdayaan umat melalui mobilisasi potensi zakat, wakaf produktif dan dana keagamaan lainnya 13. Peningkatan fungsi budaya dan rekreasi bidang agama melalui program pengembangan budaya dan rekreasi yang bernuansa religius 14. Penguatan kelembagaan, peningkatan pegarusutamaan gender dan perlindungan anak.
B. DASAR HUKUM 1. UUD 1945 yang telah diamandemen; 2. UU No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik; 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas; Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
5
5. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 6. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 7. UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat & Daerah; 8. UU No. 13 Tahun 2006 tentang APBN; 9. UU No. 45 Tahun 2007 tentang APBN 2008. 10. UU No. 16 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang‐Undang Nomor 45 Tahun 2007 tentang APBN Tahun 2008. 11. UU No. 41 Tahun 2008 tentang APBN Tahun 2009. 12. PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP; 13. PP No. 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan RKA‐KL; 14. PP No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan 15. PP Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan 16. Inpres No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e‐Government; 17. Instruksi Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2007 tentang Peningkatan Koordinasi Lintas Sektoral 18. Permenkeu No.571/KMK.06/2004 tentang Juknis Penyelesaian DIPA; 19. Permenkeu No. 59/PMK.06/2005 tentang Sistem Akuntansi & Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat; 20. KMA No. 116 Tahun 1995 tentang Sistem Perencanaan Departemen Agama; 21. PMA No. 32 Tahun 2005 tentang Renstra Departemen Agama; 22. PMA No. 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama; 23. PMA No. 8 Tahun 2006 tentang Visi dan Misi Departemen Agama. 24. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE‐790/MK.02/2007 Tanggal 30 Oktober 2007 tentang Pagu Definitif Kementerian/Lembaga Tahun 2008; 25. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE‐375/MK.02/2007 Tanggal 11 April 2008 tentang Perubahan Anggaran Belanja Kementerian/Lembaga dalam APBN‐P Tahun 2008; 26. SEB Menteri Negara PPN / Ka BAPPENAS dan Menteri Keuangan Nomor 0081/M.PPN/04/2008 dan Nomor: SE.357/MK/2008 tanggal 4 April 2008 tentang Pagu Indikatif Kementerian/Lembaga Tahun 2009. 27. SE Menkeu nomor SE‐1615/MK.02/2008 tanggal 31 Oktober 2008 tentang Pagu Definitif Kementerian/Lembaga Tahun 2009. Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
6
C. VISI, MISI, TUGAS DAN FUNGSI DEPARTEMEN AGAMA Peraturan Menteri Agama No. 8 Tahun 2006 tentang Visi dan Misi Departemen Agama dan Peraturan Menteri Agama No. 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama menjelaskan: 1. Visi Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, maju, sejahtera, dan cerdas serta saling menghormati antar sesama pemeluk agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 2. Misi • Meningkatkan kualitas bimbingan, pemahaman, pengamalan, dan pelayanan kehidupan beragama • Meningkatkan penghayatan moral dan etika keagamaan • Meningkatkan kualitas pendidikan umat beragama • Meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji • Memberdayakan umat beragama dan lembaga keagamaan • Memperkokoh kerukunan umat beragama • Mengembangkan keselarasan pemahaman keagamaan dengan wawasan kebangsaan Indonesia 3. Tugas Membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang keagamaan 4. Fungsi • Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang keagamaan • Pelaksanaan urusan pemerintah di bidang keagamaan • Pengelolaan barang milik/kekayaan negara • Pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidang pembinaan kehidupan keagamaan • Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang pelaksanaan tugas dan fungsi Departemen kepada Presiden. Sebagaimana pada umumnya tipe organisasi departemen/lembaga negara yang bentuknya tersentralisasi, Departemen Agama dipandang memiliki nilai strategis kedudukannya dalam penyelenggaraan pemerintahan. Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
7
Selain tujuan pembangunan bidang agama sebagaimana yang telah ditetapkan pada Peraturan Menteri Agama Nomor 32 Tahun 2005 tentang Rencana Strategis (Renstra) Departemen Agama 2005 – 2009, dalam menghadapi tugas‐tugas pembangunan yang semakin kompleks dewasa ini, Departemen Agama diharapkan harus mampu menciptakan sesuatu yang mempunyai Nilai Tambah (Value Added) dalam mengisi tugas‐tugas pembangunan di setiap lini, baik pada tingkat pusat maupun jajaran tingkat daerah. Departemen Agama harus mampu meningkatkan kinerja dan profesionalisme serta dapat membangkitkan etos kerja yang bernuansa agama. Guna meningkatkan nilai tambah dari tugas dan fungsi Departemen Agama dalam melaksanakan pembangunan bidang keagamaan dimaksud maka setiap lini di satuan organisasi harus mampu mendayagunakan seluruh assset atau kekuatan yang dimiliki untuk menangkap peluang yang ada dengan cara menggali potensi‐potensi terpendam yang dimiliki, menciptakan terobosan kegiatan strategis internal Departemen Agama dan lintas sektoral dalam rangka melebarkan sayap mengambil manfaat melalui peningkatan kooordinasi lintas sektoral antara lain sebagaimana ditegaskan dalam Instruksi Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2007 tentang peningkatan koordinasi lintas sektoral. Salah satu contoh diketahui bahwa nilai tambah pegawai Departemen Agama, mereka harus mampu memupuk, membina dan meningkatkan kadar iman sumber daya aparatur dalam bekerja. Bila kadar iman sumber daya aparatur tersebut sudah baik maka dalam pelaksanaan pekerjaannya dapat menghindari hal‐hal yang bersifat destruktif (merusak) seperti KKN atau menghindari inefisiensi terhadap aset negara. Demikian pula pada siswa di madrasah atau pondok pesantren, selain mereka menerima materi yang bersifat nasional (umum) sesuai yang digariskan dalam Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, mereka juga mampu mengaktualisasikan nilai‐nilai agama dalam pembangunan dan seterusnya. Seluruh lini aparatur Departemen Agama harus mampu memanfaatkan peluang untuk mengisi pembangunan manusia yang berkelanjutan dan beriman. Secara umum cakupan lingkup tugas dan fungsi Departemen Agama itu memang cukup besar. Bila permasalahan publik bangsa ini dikorelasikan dengan permasalahan tugas dan fungsi yang ada di Departemen Agama dan dilihat dari faktor Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity dan Treat) maka secara spesifik terdapat 3 tantangan kondisi bagi Departemen Agama. Tiga tantangan kondisi sebagaimana tersebut yaitu : Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
8
1. Tantangan Kondisi Lingkungan Global Sejak ditetapkan UU No. 45 Tahun 2007 tentang APBN tahun 2008, telah terjadi perubahan dan perkembangan yang sangat berarti pada faktor internal maupun eksternal dan berdampak signifikan pada indikator ekonomi makro yang menjadi dasar perhitungan APBN tahun 2008 tersebut. Asumsi pertumbuhan ekonomi 6,8 % turun menjadi 6,4 %, inflasi 6 % menjadi naik 6,5 %, nilai tukar rupiah Rp. 9.100,‐ per US$ naik dalam kisaran mencapai Rp 12.000,‐ per US$, asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$ 60,0 per barel berubah menjadi US$ 95,0 per barel. Berdasarkan angka perubahan tersebut di atas maka perlu dilakukan penyesuaian terhadap APBN 2008 dan ditetapkan dengan Undang‐Undang Nomor 16 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang‐ Undang Nomor 45 Tahun 2007 tentang APBN Tahun 2008. 2. Tantangan Kondisi Lingkungan Nasional Tugas dan fungsi Departemen Agama mempunyai korelasi langsung dengan kepentingan publik, dimana situasi dan kondisi publik khususnya pada tubuh pemerintahan saat ini tengah menghadapi berbagai permasalahan internal dan mendasar. Dampak dari permasalahan semua itu akan menjadi beban bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Departemen Agama. Diperkirakan, beban sebagaimana tersebut akan berlangsung sampai 2014. Permasalahan yang mendasar pada bangsa ini dan mau tidak mau turut menjadi perhatian bagi Departemen Agama antara lain : a. Kondisi ekonomi yang belum mapan mengakibatkan menurunnya tingkat kesejahteraan rakyat dan munculnya berbagai masalah sosial mendasar seperti pengangguran dan kemiskinan, kondisi politik yang tidak stabil dan konflik sosial di berbagai daerah, kemudian ditambah juga dengan berbagai bencana alam. b. Rendahnya kualitas sumber daya manusia yang ditandai antara lain dengan rendahnya hasil‐hasil pendidikan yang belum mampu memenuhi hak‐hak dasar warga negara, masih tingginya angka buta aksara dan disparitas tingkat pendidikan kelompok mampu dan penduduk miskin kota dan desa. c. Derajat kesehatan dan status gizi masyarakat yag masih rendah, tercermin dengan masih tingginya angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan dan rentan penyakit akibat kekurangan gizi.
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
9
d.
e.
f.
g.
h.
Tingginya laju pertumbuhan penduduk dan kuantitas penduduk, kurangnya pengetahuan dan kesadaran pasangan usia subur dan remaja akan hak‐hak reproduksi, masih tingginya usia kawin muda dan kurangnya penyuluhan agama terhadap calon pengantin. Rendahnya partisipasi perempuan dalam pembangunan, disamping masih adanya berbagai bentuk praktek diskriminasi terhadap perempuan dan terjadinya kesenjangan partisipasi politik kaum perempuan yang bersumber dari ketimpangan struktur sosio‐ kultural masyarakat. Munculnya konflik kepentingan antara ekonomi sumber daya alam (pertambangan, kehutanan) dengan lingkungan yang diakibatkan adanya kebijakan yang cenderung berpihak terhadap kegiatan eksploitasi sumber daya alam dan berakibat lemahnya kelembagaan pengelolaan dan penegakan hukum. Kesenjangan pembangunan antar daerah yang masih lebar terutama antara Jawa – luar Jawa, antara Kawasan Barat Indonesia (KBI) – Kawasan Timur Indonesia (KTI), serta antara kota – desa. Terbatasnya kemampuan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur terutama pada daerah‐daerah terpencil termasuk melakukan rehabilitasi terhadap kondisi infrastruktur yang telah rusak.
3. Tantangan Kondisi internal Departemen Agama Di lingkungan internal Departemen Agama, masih banyak faktor yang harus dibenahi agar pembangunan bidang agama dapat mencapai sasaran sesuai yang ditetapkan. Di bidang sumber daya manusia, sebagian pegawai Departemen Agama belum dapat melaksanakan tugasnya masing‐masing. Kelemahan tersebut terjadi antara lain karena rekrutmen pegawai belum berjalan sesuai tuntutan paradigma baru yang berkembang dan belum berdasarkan analisis jabatan yang cermat. Penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan skill yang dimiliki (the right man on the wrong place) menyebabkan pegawai tidak cakap dalam menyelesaikan tugasnya. Selain lemahnya kualitas sumber daya manusia pegawai Departemen Agama, dari segi kuantitas pegawai memang besar tetapi ternyata besaran tersebut belum sesuai kebutuhan, sebagai contoh; kebutuhan jumlah tenaga guru masih kurang. Tenaga guru untuk Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah maupun Aliyah sejauh ini dirasakan belum memadai. Demikian juga untuk guru‐guru agama di sekolah umum masih Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
10
perlu ditambah. Kondisi yang sama juga dialami oleh dunia pendidikan Kristen, Katolik, Hindu maupun Buddha. Walaupun setiap tahun pengangkatan tenaga guru diutamakan, utamanya pengangkatan tenaga guru honorer yang mengalami hambatan. Jumlah guru honorer yang diangkat jauh dari yang diusulkan. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap mutu pendidikan anak serta mentalitas bangsa. Dari sisi lain, permasalahan di bidang pendidikian terjadi karena distribusi atau penyebaran tenaga administrasi kurang merata. Oleh karena itu, selain perlunya peninjauan penyebaran tenaga administrasi, juga perlu usaha untuk peningkatan tenaga administasi menjadi pegawai fungsional atau sebaliknya membatasi tenaga fungsional yang akan beralih profesi ke tenaga administrasi. Minimnya jumlah sumber daya manusia yang melayani bidang sosial keagamaan juga dapat dilihat pada kurangnya jumlah tenaga penyuluh keagamaan. Padahal, di beberapa daerah terpencil dimana sarana pendidikan agama dan keagamaan sangat terbatas, maka peran tenaga penyuluh sangat signifikan dalam memberikan bimbingan keagamaan. Sementara, kebijakan pembinaan kepegawaian terhadap tenaga penyuluh yang sudah ada juga tidak mendorong terbangunnya etos kerja. Sebagian tenaga penyuluh yang ada masih berstatus honorer dan jumlah honor penyuluh yang mereka terima sangat kecil dan masih jauh dari kelayakan standar upah minimum regional, sehingga penghasilannya sangat tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. Secara manusiawi, hal ini tentu akan berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas sebagai penyuluh agama. Data Penyuluh Agama PNS (Pinmas 2005) berjumlah 13.765 terdiri : Islam 2.137, Kristen 4.858, Katolik 2.547, Hindu 1.145 dan Buddha 3.078. Sementara jumlah Penyuluh Agama Non PNS pada kegiatan prioritas RKP Departemen Agama tahun 2008 berjumlah 90.510 orang dengan honor per bulan hanya Rp. 100.000,‐. Sementara itu jumlah umat beragama yang dilayani terus berkembang sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk yang terus bertambah. Jumlah pemeluk agama sampai tahun 2005 berdasarkan data statistik yang diterbitkan BPS tahun 2005 berjumlah 213.375.287 jiwa, dengan rincian: pemeluk agama Islam 189.014.015 (88,58% ), pemeluk agama Kristen 12.356.404 (5,79%), pemeluk agama Katolik 6.558.541 (3,07%), pemeluk agama Hindu 3.697.971 (1,73%), pemeluk agama Budha 1.299.565 (0,61%), pemeluk agama Kong Hu Cu 205.757 (0,10%) dan lainnya 243.034 (0,11%). Jumlah pemeluk agama seperti Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
11
gambaran data tesebut, dilihat dari satu sisi sebagai subjek pembangunan adalah merupakan potensi yang dapat digerakkan untuk kemajuan pembangunan bangsa, namun dari sisi sebagai objek pembangunan, bahwa kondisi bangsa kita itu sangat plural sehingga memerlukan kearifan dalam penetapan kebijakan‐kebijakan termasuk kebijakan pada sektor agama. Tabel 3 Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2005 No 1 2 3 4 5 6 7
A gam a Is la m K ris te n K a th o lik H in d u B udha K ong H u Cu L a in n y a J u m la h
J u m la h P e n d u d u k
%
1 8 9 .0 1 4 .0 1 5 1 2 .3 5 6 .4 0 4 6 .5 5 8 .5 4 1 3 .6 9 7 .9 7 1 1 .2 9 9 .5 6 5 2 0 5 .7 5 7 2 4 3 .0 3 4
8 8 ,5 8 5 ,7 9 3 ,0 7 1 ,7 3 0 ,6 1 0 ,1 0 0 ,1 1
2 1 3 .3 7 5 .2 8 7
100
Sumber BPS: SUPAS 2005 Cat: Sesuai hasil SUPAS Tahun 2005 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 218.868.791 orang, namun yang tercatat dengan karakteristiknya hanya 213.375.287 orang.
Grafik 2 Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2005
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
12
Tabel 4 Jumlah Penduduk per-Propinsi Menurut Agama Tahun 2005 Agama No.
Propinsi
Total Islam
Katholik
Protestan
Hindu
Budha
Kong hu chu
Lainnya
Nanggroe Aceh darussalam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Irian Jaya Barat Papua
Total Persentase
8.358.192 451.977 4.455.251 38.308 4.233.592 67.024 2.523.542 22.323 6.620.135 34.954 1.515.510 5.421 6.779.663 63.975 898.293 15.012 1.093.678 41.563 7.767.369 361.308 38.034.636 292.367 30.978.227 331.017 3.088.209 149.927 35.280.993 263.526 8.639.722 109.773 394.691 14.220 4.072.265 8.362 367.495 2.312.817 2.369.403 1.040.616 1.409.100 34.275 3.172.912 20.251 2.416.490 130.179 608.192 72.812 1.827.896 27.311 7.509.495 132.560 1.871.779 24.061 902.133 1.599
2.615.014 59.178 189.709 62.457 44.736 17.562 70.833 11.638 80.854 414.393 472.996 502.334 89.718 369.227 135.305 33.968 6.410 1.463.969 363.841 335.324 23.137 269.643 1.403.512 348.172 701.105 25.901 10.425
12.243 715 3.097 324 36.126 6.727 152.715 682 1.771 11.367 23.165 22.923 5.036 92.875 4.866 2.926.887 57.879 1.558 2.048 75.652 33.174 12.662 25.783 77.097 61.483 38.061 5.239
243.382 604 61.896 14.718 30.393 1.066 36.882 72.849 47.337 235.111 51.948 48.047 3.962 40.919 92.351 7.551 24.618 1.520 212.639 0 16.387 9.200 1.932 5.522 36.779 677 544
3.655 1.608 5.333 3.852 1.064 0 176 44.354 7.746 45.839 11.739 7.451 0 5.578 2.916 614 161 1.228 53.118 491 1.430 1.819 426 963 2.028 218 75
4.524 146 2.755 0 237 0 328 0 62 3.860 124 6.115 243 4.989 23.218 161 0 94.595 1.152 58.184 4.122 881 8.360 4.008 13.673 0 0
11.688.987 4.555.810 4.563.406 2.627.216 6.767.645 1.546.286 7.104.572 1.042.828 1.273.011 8.839.247 38.886.975 31.896.114 3.337.095 36.058.107 9.008.151 3.378.092 4.169.695 4.243.182 4.042.817 1.913.026 3.271.413 2.840.874 2.121.017 2.290.969 8.457.123 1.960.697 920.015
79.912 11.285
583.654 208.270
3.613 347
316 95
696 148
10.131 0
1.249.212 881.867
592.540 399.806 189.014.015 6.558.541 88,58% 3,07%
1.443.119 12.356.404 5,79%
1.856 3.697.971 1,73%
320 1.299.565 0,61%
1.031 205.757 0,10%
1.166 243.034 0,11%
2.439.838 213.375.287 100%
570.890 661.722
Sumber BPS: SUPAS 2005 Cat: 1. Sesuai hasil SUPAS Tahun 2005 jumlah penduduk Indonesia sebanyak 218.868.791 orang, namun yang tercatat dengan karakteristiknya hanya 213.375.287 orang. 2) Jumlah penduduk Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam belum termasuk (ada pendataan tersendiri setelah tsunami). Dimungkinkan setelah pendataan total jumlah penduduk akan bertambah 3) Sulawesi Barat masuk ke Sulawesi Selatan dan Irian Jaya Barat masuk ke Papua
Selain masalah kuantitas dan kualitas sumber daya manusia di Departemen Agama, sarana dan prasarana kantor masih banyak yang memprihatinkan. Sebagai gambaran, Kantor Urusan Agama, khususnya di luar Jawa, masih banyak yang belum memiliki kantor yang memadai, apalagi dengan adanya pemekaran wilayah maka penambahan gedung/kantor itu merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditawar‐tawar lagi. Begitu pula terhadap kebutuhan gedung balai nikah yang layak merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan kebutuhan Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
13
masyarakat agamis. Masyarakat melaksanakan proses administrasi pernikahan dan bahkan akad nikah banyak juga dilakukan di gedung balai nikah. Jadi dilihat dari sisi kebutuhan, tugas dan fungsi Kantor Departemen Agama Kecamatan merupakan ujung tombak pelayanan Departemen Agama yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat bawah. Pelayanan terhadap jamaah haji sering kali dianggap sebagai barometer pelayanan dari Departemen Agama, di samping itu penyelenggaraan ibadah haji juga membawa nama baik dan martabat bangsa. Namun setiap musim haji sering kali muncul permasalahan karena terbatasnya sarana dan prasarana, pembinaan yang masih terbatas dan pelayanan yang belum optimal. Berbagai kondisi yang ada di lingkungan internal Departemen Agama seperti tergambar di atas, menjadi satu tantangan agar pembangunan bidang agama mampu meminimalisasi kekurangan dan kelemahan yang ada serta mempertahankan potensi yang selama ini menjadi pendukung bagi suksesnya pembangunan bidang agama. Oleh karenanya peningkatan anggaran Departemen Agama fungsi agama sebagai salah satu solusi peningkatan kinerja menjadi prioritas kebutuhan.
D. KEBIJAKAN PENYUSUNAN PROGRAM DEPARTEMEN AGAMA TAHUN 2009 Dalam rangka penyusunan program Departemen Agama tahun 2009 telah dilakukan upaya sinkronisasi program dan anggaran pada jajaran eselon I, agar program Departemen Agama dapat lebih efisien dan memenuhi asas kesinambungan dan saling berkait menuju pencapaian visi dan misi Departemen Agama. Tahun 2009 Departemen Agama tetap memprioritaskan penekanan kenaikan anggaran untuk fungsi pendidikan dan fungsi agama. Melalui surat Menteri Agama Nomor: MA/28/2008 Tanggal 25 Februari 2008 perihal Usulan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Departemen Agama Tahun 2009 yang ditujukan kepada Menteri Negara/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan dan Ketua Komisi VIII DPR, Menteri Agama menyampaikan Usulan Program dan Anggaran Departemen Agama Tahun 2009 sebesar Rp. 30.403.987.778.000,‐ yang terdiri dari: Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
14
• • • • •
Fungsi Pelayanan Umum Fungsi Pariwisata dan Budaya Fungsi Agama Fungsi Pendidikan Fungsi Perlindungan Sosial
Jumlah
=
Rp. 3.923.491.955.000,‐ Rp. 3.573.772.000,‐ RP. 2.640.532.849.000,‐ Rp. 23.823.065.778.000,‐ RP. 13.323.434.000,‐ ................………………… Rp. 30.403.987.788.000,‐
Usulan tersebut disusun dengan memperhatikan program‐program prioritas yang tertuang dalam: ¾ Peraturan Presiden No.7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004 ‐ 2009 ¾ PMA No. 32 Tahun 2005 tentang Rencana Strategis Departemen Agama Tahun 2005 – 2009 ¾ UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ¾ UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. ¾ Undang ‐ Undang Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan ¾ Instruksi Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2007 tentang Peningkatan Koordinasi Lintas Sektoral. Selain memperhatikan Peraturan dan Undang‐Undang sebagaimana tersebut di atas, juga memperhatikan: ¾ Hasil konsultasi pimpinan satuan kerja pusat, daerah dan unit pelaksanan teknis di lingkungan Departemen Agama yang diselenggarakan pada tanggal 18 – 21 Februari 2008 di Batam, Kepulauan Riau. ¾ Hasil‐hasil rapat koordinasi secara intensif dengan unit‐unit terkait. Dasar Kebijakan yang menjadi fokus utama dalam penyusunan anggaran Departemen Agama Tahun 2009 adalah: ¾ RPJMN 2004‐2009 ¾ RKP 2009 ¾ Renstra Pendidikan Nasional 2005 ‐ 2009 ¾ Renstra Departemen Agama 2005 ‐ 2009
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
15
Bagan Proses Penetapan Anggaran Departemen Agama Tahun 2009 Surat MENAG No. MA/28/2008 tanggal 25 Februari 2008 Diusulkan RAPBN Dep. Agama Tahun 2009 Rp. 30.403.987.788.000,-
Surat Edaran Bersama Meneg PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan No. 0081/M.PPN/04/2008 dan SE-357 /MK/2008 Tanggal 4 April 2008 Dep. Agama Tahun 2009 Mendapatkan Pagu Indikatif Rp. 19.926.813.900.000,-
Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-852/MK.02/2008 tanggal 10 Juli 2008 Dep. Agama Mendapatkan Pagu Sementara Rp. 20.723.203.542.000,-
SE Menkeu Nomor SE-1615/MK.02/2008 Tgl 31/10/2008 Penghematan Anggaran Rp. 651.602.983.000-
Tambahan Anggaran Fungsi Pendidikan Rp. 6.585.000.000.000-
Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-1615/MK.02/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 Pagu Definitif Dep. Agama Tahun 2009 Rp. 26.656.600.559.000-
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
16
Anggaran Fungsi Pendidikan tahun 2009 mendapat kenaikan yang signifikan sesuai dengan kebijakan pemerintah yang dituangkan melalui Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE‐1615/MK.02/2008 tanggal 31 Oktober 2008 tentang Pagu Defiitif Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2009 maka Departemen Agama memperoleh tambahan anggaran Fungsi Pendidikan menjadi sebesar Rp. 23.275.200.008.000,‐, naik Rp. 10.416.672.507.000,‐ 81% dari pagu Fungsi pendidikan APBN‐P 2008. Sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan Tahun 2008 sebagaimana tersebut di atas total APBN 2009 untuk Departemen Agama adalah Rp. 26.656.600.559.000,‐. Angka tersebut naik 64,41 % dari APBN‐P tahun 2008 yaitu Rp. 16.213.583.514.000,‐. Tabel 5 Perbandingan Usulan Anggaran Departemen Agama Dengan Pagu Definitif Departemen Agama Tahun 2009
Catatan: 1) Usulan Anggaran tahun 2009 melalui surat Menteri Agama Nomor:MA/28/2008 tanggal 25 Februari 2008 2) Pagu Definitif sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor : SE-1615/MK.02/2008 Tanggal 31 Oktober 2008 3) Pagu Definitif Fungsi Pendidikan tahun anggaran 2009 terdiri dari Anggaran belanja pegawai Rp.8.386.303.003.000,-, dan Belanja khusus/murni pendidikan Rp. 14.888.897.005.000,-
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
17
I.
PEMBANGUNAN BIDANG AGAMA a. Fungsi Agama 1) Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama (a) Meningkatnya kualitas pemahaman, penghayatan, dan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga kualitas masyarakat dari sisi rohani semakin baik. Upaya ini juga ditujukan pada anak peserta didik di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan, sehingga pemahaman dan pengamalan ajaran agama dapat ditanamkan sejak dini pada anak‐anak; (b) Meningkatnya kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban membayar zakat, wakaf, infak, shodaqoh, kolekte, dana punia, dan dana paramita dalam rangka mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat; (c) Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga mereka dapat memperoleh hak‐hak dasar dalam memeluk agamanya masing‐masing dan beribadat sesuai agama dan kepercayaannya; (d) Meningkatnya kualitas manajemen ibadah haji dengan sasaran penghematan, pencegahan korupsi, dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap jemaah haji; (e) Meningkatnya peran lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan sebagai agen pembangunan dalam rangka meningkatkan daya tahan masyarakat dalam menghadapi berbagai krisis.
Penjabaran secara rinci kegiatan‐kegiatan dari Program Peningkatan Kualitas Pelayanan dan Pemahaman Agama serta Kehidupan Beragama adalah sebagai berikut : (a) Pemberian bantuan untuk pembangunan dan rehabilitasi tempat ibadah dan pengembangan perpustakaan tempat peribadatan, sertifikasi tanah wakaf, tanah gereja, pura dan wihara serta hibah dan bantuan kitab suci dan lektur keagamaan; (b) Peningkatan pelayanan pembinaan keluarga sakinah /sukinah/hita sukaya/ bahagia, peningkatan pelayanan nikah melalui peningkatan kemampuan dan jangkauan petugas pencatat nikah serta pembangunan dan rehabilitasi balai nikah dan penasehatan perkawinan (KUA), pembinaan remaja usia nikah dan calon pengantin serta pembinaan pasca nikah; Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
18
(c) Peningkatan fungsi dan peran tempat ibadah sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat melalui bantuan untuk pengembangan SDM dan pengembangan sosial kemasyarakatan; (d) Perbaikan sistem penyelenggaraan haji, peningkatan kualitas pembinaan, pelayanan, perlindungan jamaah, efisiensi, transparansi, dan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan ibadah haji; (e) Peningkatan pembinaan jaminan produk halal dan pelatihan bagi pelaku usaha, auditor, meningkatkan kerja sama instansi pemerintah dan masyarakat dalam jaminan produk halal; dan pemantapan landasan peraturan perundang‐undangan pelayanan kehidupan beragama; (f) Peningkatan pelayanan dan pengelolaan zakat, wakaf, infak, shodaqoh, kolekte, dana punia dan dana paramita serta ibadah sosial lainnya; (g) Pengembangan sistem informasi keagamaan; (h) Peningkatan sarana dan tenaga teknis hisab rukyat. 2) Program Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan dan Pengembangan Nilai‐Nilai Keagamaan (a) Peningkatan kualitas melalui bantuan operasional; menyediakan sarana dan prasarana penerangan dan bimbingan keagamaan; pelatihan dan orientasi bagi penyuluh/da’i/mubaligh/juru penerang/pemuka agama; serta pemberian bantuan paket dakwah untuk daerah tertinggal, terpencil, perbatasan, pasca konflik dan bencana alam; (b) Pemberian bantuan penyelenggaraan musabaqah tilawatil qur’an (MTQ), Pesparawi, Utsawa Dharma Gita, Festival Seni Baca Kitab Suci Agama Buddha dan kegiatan sejenis lainnya; (c) Pembentukan jaringan dan kerjasama lintas sektor dengan tokoh dan organisasi masyarakat untuk memberantas pornografi, pornoaksi, praktik KKN, penyalahgunaan narkoba, perjudian, prostitusi, dan berbagai jenis praktik asusila; (d) Pemantapan landasan peraturan perundang‐undangan serta pembuatan jaringan lintas sektoral penanggulangan pornografi dan pornoaksi, praktek KKN, penyalahgunaan narkoba, perjudian, prostitusi dan berbagai jenis praktek asusila. (e) Pengembangan materi metodologi, manajemen, penyuluhan dan bimbingan keagamaan. Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
19
3) Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama ditekankan pada 2 aspek, yakni kerukunan intern umat beragama dan kerukunan antar umat beragama. Arah kebijakannya adalah : (a) Peningkatan upaya menjaga keserasian sosial di dalam kelompok‐kelompok keagamaan dengan memanfaatkan kearifan lokal dalam rangka memperkuat hubungan sosial masyarakat. (b) Pencegahan kemungkinan berkembangnya potensi konflik di dalam masyarakat yang mengandung sentimen keagamaan dengan mencermati secara responsif dan mengantisipasi secara dini terjadinya konflik. (c) Penyelesaian konflik yang berlatar belakang agama melalui mekanisme resolusi konflik, dengan mengutamakan keadilan dan persamaan hak untuk mendapatkan perdamaian hakiki. (d) Pemulihan kondisi sosial dan psikologis masyarakat pasca konflik melalui penyuluhan dan bimbingan keagamaan. (e) Peningkatan kerjasama intern dan antar umat beragama di bidang sosial ekonomi. (f) Peningkatan wawasan multikultural di kalangan umat beragama. Penjabaran secara rinci Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama adalah sebagai berikut : (a) Internalisasi ajaran agama dan sosialisasi wawasan multikultural di kalangan umat beragama; (b) Pembangunan hubungan antar umat beragama, majelis agama dengan pemerintah melalui forum dialog dan temu ilmiah; (c) Pendirian sekretariat bersama antar umat beragama di seluruh provinsi dan penyediaan data kerukunan umat beragama; peningkatan potensi kerukunan hidup umat beragama melalui pemanfaatan budaya setempat dan partisipasi masyarakat seperti kegiatan bedah kampung, perbaikan lembaga pendidikan dan rumah ibadah; dan mendorong tumbuh kembangnya wadah‐ wadah kerukunan sebagai penggerak pembangunan; (d) Silaturahmi/safari kerukunan umat beragama baik nasional maupun di tingkat daerah/regional; Pembentukan Forum Komunikasi Kerukunan Antarumat Beragama di tingkat provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan; melanjutkan pembentukan jaringan komunikasi kerukunan antarumat beragama dan meningkatkan peran jaringan kerjasama antarumat beragama; Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
20
dan silaturahmi antara pemuka agama, cendekiawan agama, dan tokoh agama; (e) Rekonsiliasi tokoh‐tokoh agama dan pembinaan umat beragama di daerah pasca konflik; dan penyelenggaraan lomba kegiatan keagamaan bernuansa kerukunan di daerah potensi konflik; (f) Pengembangan wawasan multikultural bagi guru‐guru agama dan peningkatan kualitas tenaga penyuluh kerukunan umat beragama. 4) Program Penelitian dan Pengembangan Agama (a) Pengkajian dan pengembangan dalam rangka peningkatan mutu pembinaan dan partisipasi masyarakat untuk mendukung peningkatan kualitas kehidupan beragama (pendidikan agama dan keagamaan); pemberdayaan serta pemanfaatan lektur keagamaan; dan melakukan tinjauan bagi antisipasi dampak negatif modernisasi, globalisasi, dan perubahan sosial yang semakin cepat dan kompleks; (b) Identifikasi dan merumuskan indikator kinerja pembangunan bidang agama; bidang pendidikan agama dan keagamaan; (c) Peningkatan kreativitas masyarakat untuk menghasilkan karya ilmiah dan karya tulis di bidang keagamaan; (d) Kajian terhadap peraturan tentang kehidupan umat beragama dan rancangan undang‐undang kerukunan hidup umat beragama; (e) Penelitian, kajian, dan pemetaan konflik sosial keagamaan; (f) Pengembangan hasil‐hasil penelitian dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama. 5) Program Pengembangan Lembaga ‐ Lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga Pendidikan Keagamaan (a) Pemberdayaan lembaga‐lembaga sosial keagamaan, seperti organisasi keagamaan, LP2A, BKM, LPTQ, BP4, BAZ, LAZ, BWI, pengelola dana sosial keagamaan melalui peningkatan program dan pembangunan sarana serta kualitas tenaga pengelola lembaga‐lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan; (b) Pemberian bantuan untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan; subsidi dan imbal‐swadaya pembangunan dan rehabilitasi sarana serta prasarana kepada lembaga sosial keagamaan dan lembaga Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
21
pendidikan keagamaan; dan block‐grant dalam pengembangan manajemen lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan; (c) Pembangunan jaringan kerja sama dan sistem informasi lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan; dan melakukan kunjungan belajar antar lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan; (d) Pengkajian, penelitian, dan pengembangan mutu pembinaan lembaga‐lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan. Secara umum, jumlah anggaran untuk Fungsi Agama Tahun 2005 – 2009 bobotnya mengalami penurunan. Penurunan jumlah anggaran Departemen Agama untuk Fungsi Agama ini dirasakan implikasinya sangat berat bagi Departemen Agama terutama dalam pelaksanaan tugas dan Fungsi Agama di era globalisasi dengan dinamika keterkaitan antar satu masalah dengan lainnya. Oleh karena itu ke depan, anggaran Fungsi Agama Departemen Agama menjadi prioritas untuk ditingkatkan.
Tabel 6 Prosentase Anggaran Fungsi Agama Departemen Agama
Tahun
Anggaran Departemen Agama
Anggaran Fungsi Agama Jumlah
%
2005
6.815.723.166.000
727.247.423.000
10,67
2006
11.063.180.370.000
1.324.572.962.000
11,97
2007
14.548.801.100.000
649.271.347.000
4,46
2008 2009
16.213.583.514.000 26.656.600.559.000
791.107.099.000 830.307.389.000
4,88 3,11
Berdasarkan data time series anggaran Departemen Agama Fungsi Agama pada tabel di atas, total alokasi anggaran untuk Fungsi Agama Departemen Agama dari tahun 2005 sampai tahun 2009 sebagai berikut :
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
22
Proporsi anggaran Fungsi Agama pada tahun 2005 adalah sebesar 10,67% dari total APBN Departemen Agama, kemudian proporsinya sedikit meningkat pada tahun 2006 menjadi 11,97 %. Demikian pula nilai nominalnya dari Rp. 727.247.423.000,‐ pada tahun 2005 menjadi Rp. 1.324.572.962.000,‐ pada tahun 2006. Namun pada tahun 2007, anggaran Fungsi Agama mengalami penurunan drastis baik secara nominal maupun proporsinya, yaitu dari Rp. 1.324.572.962.000,‐ pada tahun 2006 menjadi Rp. 649.271.347.000,‐ pada tahun 2007. Sedangkan proporsinya turun dari 11,97% pada tahun 2006 menjadi hanya 4,46% pada tahun 2007. Pada tahun 2008 Fungsi Agama sedikit naik kembali nilainya, dari Rp. 649.271.347.000,‐ atau 4,46% pada tahun 2007 menjadi Rp. 791.107.099.000‐ atau 4,88% pada tahun 2008. Kemudian naik kembali nominalnya untuk tahun 2009 menjadi Rp 830.307.389.000,‐ , namun secara persentase turun menjadi hanya 3,11% dari total anggaran tahun 2009. Kecilnya anggaran Departemen Agama untuk fungsi agama secara mikro menjadi beban tersendiri bagi Departemen Agama dalam melaksanakan tugas dan fungsi agama. Secara makro berimplikasi kepada publik atau pemerintah yang belum mencerminkan keserasian, keselarasan dan kebersamaan masyarakat dalam pemenuhan kehidupan beragama. Faktor implikasi negatif dari kecilnya anggaran fungsi agama bukan mustahil akan berbias semu terhadap kinerja Departemen Agama, padahal indikator penilaian keberhasilan Departemen Agama dalam melaksanakan tugas dan fungsi agama bukan hanya ditentukan oleh subyektivitas Departemen Agama itu sendiri, melainkan banyak korelasi lain yang berhubungan satu dengan lainnya (kementerian/lembaga satu dengan lainnya) keberhasilannya saling ketergantungan. Oleh karena itu untuk tahun‐tahun berikutnya, anggaran Departemen Agama untuk Fungsi Agama harus menjadi prioritas utama untuk dapat ditingkatkan. b. Fungsi Pendidikan Fungsi pendidikan di lingkungan Departemen Agama diarahkan kepada Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan memainkan peranan penting dan strategis dalam pembangunan peradaban bangsa ini. Pengalaman menunjukan bahwa pendidikan memberi manfaat yang luas bagi kemajuan bangsa, mampu melahirkan masyarakat terpelajar dan berakhlak mulia serta membangun ekonomi menuju masyarakat sejahtera. Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
23
Berdasarkan Visi Pendidikan Nasional dalam Undang‐Undang Nomor 20 Tahun 2003, sebagai berikut ”Terwujudnya sistim pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”. Adapun Misi Pendidikan Nasional : 1) Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia; 2) Mambantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar; 3) Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; 4) Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, sikap dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; 5) Membedayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6) Sesuai Renstra Departemen Agama 2004 – 2009 tujuan pendidikan agama dan keagamaan adalah untuk membina pendidik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dan mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan nilai‐ nilai ajaran agama. Sedangkan Visi Pendidikan Islam ”Terselenggaranya pelayanan pendidikan Islam yang bermutu secara adil dan merata demi terwujudnya insan Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berkeunggulan intelektual, moral dan spiritual”. Selanjutnya untuk Misi Pendidikan Islam sebagai berikut : 1) Meningkatkan kualitas sistem pendidikan Islam sebagai pranata sistem pendidikan Nasional melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan pendidikan berciri Islam di madrasah, pendidikan agama di sekolah dan pendidikan agama di lembaga‐lembaga pendidikan keagamaan dan pondok pesantren;
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
24
2) Mengupayakan terwujudnya madrasah, lembaga‐lembaga pendidikan
keagamaan dan pondok pesantren dan lembaga‐lembaga pendidikan tinggi Islam sebagai lembaga‐lembaga pendidikan berbasis ilmu dan nilai‐ nilai agama yang berkeunggulan, berkualitas dan berdaya saing; 3) Memberdayakan lembaga‐lembaga pendidikan Islam pada semua jalur dan jenjang pendidikan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta melalui penguatan pemanfaatan ilmu dan teknologi dalam proses pembelajaran maupun menajemen pendidikan; 4) Meningkatkan fungsi pendidikan agama Islam di sekolah dan memperkuat peran lembaga‐lembaga pendidikan Islam dalam meningkatkan kerukunan umat beragama dan memperkokoh jati diri dan watak bangsa. Dengan meningkatnya jumlah anggaran Departemen Agama sebesar Rp 26.656.600.559.000,‐ (64,41%) untuk tahun 2009 maka fokus peningkatan pada anggaran pendidikan agama dan keagamaan juga meningkat. Peningkatan anggaran untuk pendidikan agama dan keagamaan sebagaimana dimaksud fokus sasarannya adalah untuk : a) Pendidikan anak usia dini (PAUD); b) Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan; c) Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan; d) Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, maka lembaga pendidikan seperti pondok pesantren dan madrasah diniyah mendapat perhatian untuk ditingkatkan; e) Perguruan Tinggi Agama; f) Pendidikan Agama Islam pada sekolah; g) Pengawas pendidikan agama Secara rinci, sesuai Renstra Pendidikan Islam Ditjen Pendis 2004 ‐ 2009 dijelaskan bahwa Pendayagunaan anggaran pendidikan agama tahun 2009 diperuntukan bagi program : 1) Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (a) Perluasan akses RA/BA,TPQ/TKQ (b) Peningkatan capacity building (c) Pemanfaatan teknologi informasi Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
25
2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun (a) Pendanaan biaya operasional wajar dikdas di MI dan MTs; (b) Penyediaan sarana dan prasarana MI, MTs; (c) Rekruitmen pendidik dan tenaga kependidikan MI, MTs; (d) Perluasan akses pendidikan wajar dikdas pada jalur non formal di lembaga‐lembaga pendidikan keagamaan (PP Salafiyah Ula, Pendidikan Diniyah Dasar, Pendidikan Diniyah Menengah Pertama dan Pondok Pesantren); (e) Pengembangan kurikulum dan sarana pembelajaran MI, MTs di lembaga‐lembaga pendidikan keagamaan dan Pondok Pesantren; (f) Pengembangan pendidikan inklusif di MI, MTs; (g) Pengembangan MI, MTs satu atap bagi daerah terpencil; (h) Evaluasi hasil belajar pendidikan agama Islam tingkat nasional MI, MTs; (i) Peningkatan capacity building; (j) Pemanfaatan teknologi informasi 3) Program Pendidikan Menengah (a) Perluasan akses MA; (b) Pengembangan MA internasional di setiap propinsi; (c) Pengembangan kurikulum dan sarana pembelajaran MA, MA Keagamaan dan Pendidikan Diniyah Menengah Atas; (d) Pengembangan pendidikan inklusif di MA; (e) Evaluasi hasil belajar pendidikan agama Islam tingkat nasional MA; (f) Peningkatan capacity building; (g) Pemanfaatan teknologi informasi (h) Bantuan Pengembangan Pendidikan Keterampilan pada Madrasah 4) Program Pendidikan Non Formal (a) Perluasan akses pendidikan keaksaraan bagi penduduk usia > 15 tahun di lembaga‐lembaga pendidikan. keagamaan dan pontren; (b) Pengembangan pendidikan kecakapan hidup di lembaga‐ pendidikan keagamaan dan pondok pesantren dan PTI; (c) Pengembangan pondok pesantren unggulan; (d) Peningkatan capacity building; (e) Pemanfaatan teknologi informasi 5) Program Pendidikan Tinggi (a) Perluasan akses PTI; (b) Pengembangan UIN sebagai lembaga PTI bertaraf internasional; Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
26
(c) Pengembangan IAIN dan STAIN sebagai pusat unggulan kajian Islam internasional dan regional; (d) Pengembangan budaya akademik di PTI; (e) Pengembangan lembaga PTI sebagai pusat penelitian dan pengembangan potensi masyarakat; (f) Pengembangan sistem akreditasi PTI swasta; (g) Peningkatan capacity building; (h) Pemanfaatan teknologi informasi 6) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (a) Sertifikasi pendidik Wajar Dikdas dan Dikmen di MI, MTs dan MA; (b) Peningkatan kesejahteraan pendidik di lembaga‐lembaga pendidikan keagamaan non formal; (c) Pengembangan kompentensi pendidik dan tenaga kependidikan di MI, MTs dan MA; (d) Peningkatan capacity building; (e) Pemanfaatan teknologi informasi 7) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan (a) Perbaikan dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan di lembaga‐lembaga pendidikan keagamaan dan pondok pesantren; (b) Peningkatan kapasitas dan kompetensi aparat pengelola pendidikan pusat dan daerah; (c) Penataan regulasi pengelolaan pendidikan pusat dan daerah; (d) Peningkatan capacity building; (e) Pemanfaatan teknologi informasi; (f) Survey pemetaan mutu pendidikan di lembaga‐ lembaga pendidikan Islam; (g) Pengembangan quality assurance system di lembaga‐lembaga pendidikan agama Islam; (h) Peningkatan capacity building; (i) Pemanfaatan teknologi informasi; (j) Penyelenggaraan koordinasi dan konsultasi rencana dan program kerja pendidikan; (k) Pengembangan sistem, prosedur dan standarisasi administrasi pendukung pelayanan pendidikan; (l) Peningkatan fungsi manajemen pelayanan pendidikan yang efesien dan efektif. Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
27
8)
Program Peningkatan Pendidikan Agama dan Keagamaan (a) Pengembangan kualitas pendidikan agama dan keagamaan pada sekolah dan lembaga pendidikan agama lainnya; (b) Evaluasi hasil belajar; (c) Pengembangan budaya keagamaan dalam sistem pendidikan Islam di sekolah; (d) Rekruitmen dan distribusi guru PAI di daerah terpencil; (e) Pengembangan sistem pemantauan dan pengawasan PAI di sekolah; (f) Peningkatan sarana pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah; (g) Evaluasi hasil belajar pendidikan agama Islam di sekolah SD, SMP dan SLTA; (h) Peningkatan akses dan mutu pendidikan pada Diniyah Takmiliyah (DT), Majelis Teklim (MT), pendidikan kesetaraan paket A, B dan C pada pondok pesantren dan Ma’had Takhassus; (i) Pengembangan Diniyah Takmiliyah (DT), Majelis Taklim (MT, Pendidikan Al‐Qur’an dan pengajian kitab, Pendidikan kesetaraan paket A, B dan C pada pondok pesantren dan Ma’had Takhassus; (j) Pengembangan community college di lembaga‐lembaga pendidikan keagamaan dan pondok pesantren; (k) Peningkatan pemberdayaan dan kemandirian pengelolaan Pondok Pesantren; (l) Peningkatan kualitas pendidik agama di masyarakat.
Berikut ini ditampilkan prosentase anggaran Departemen Agama khusus untuk fungsi pendidikan. Penampilan khusus anggaran pendidikan dimaksudkan ini dengan tujuan untuk mengetahui secara jelas bahwa jumlah anggaran pendidikan agama memang cukup besar, namun kumulatif besaran anggaran pendidikan agama itu di dalamnya masih menjadi satu dengan belanja pegawai. Oleh karena itu, untuk lebih jelasnya penyajiannya dipisahkan sebagaimana tersebut pada tabel 7 di bawah ini.
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
28
Tabel 7 Prosentase Anggaran Fungsi Pendidikan Departemen Agama Tahun
Jumlah Anggaran Depag
Fungsi Pendidikan
Prosentase
2003
5.414.676.400.000
2.095.565.600.000
38,7
2004
5.914.458.600.000
2.094.624.000.000
35,4
2005
6.815.723.166.000
3.284.974.469.000
48,2
2006
11.063.180.370.000
4.841.829.587.000
43,8
2007
14.548.801.100.000
6.692.149.532.000
46,0
2008
16.213.583.514.000
12.858.527.501.000
79,3
2009
26.656.600.559.000
23.275.200.008.000
87,3
II. PENAJAMAN PRIORITAS FUNGSI AGAMA TAHUN 2009
Penjamanan Program pada Fungsi Agama, diprioritaskan pada beberapa kegiatan berikut: (a) Pembangunan dan Rehabilitasi Sarana Prasarana Peribadatan (b) Pembangunan Sarana Balai Nikah (KUA) (c) Rehabilitasi Sarana Balai Nikah (KUA) (d) Pelayanan Ibadah Haji (e) Pembinaan Agama Islam (f) Rehabilitasi Asrama Haji (g) Operasional KUA (h) Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS (i) Bantuan Operasional FKUB (j) Pembangunan Sekber KUB Tk. Kabupaten/Kota (k) Kegiatan Pemulihan Pasca Konflik (l) Bantuan Pengembangan Lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga Pendidikan Keagamaan
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
29
III. PENAJAMAN PRIORITAS FUNGSI PENDIDIKAN TAHUN 2009 Dengan mengacu kepada Renstra Pendidikan Agama Departemen Agama Tahun 2004 – 2009, maka penajaman anggaran Departemen Agama Tahun 2009 untuk Fungsi Pendidikan Agama, prioritasnya diperuntukkan kepada : a. Penyediaan anggaran BOS : 1) BOS Madrasah Ibtidaiyah (MI) 2) BOS Salafiyah Ula (SD) 3) BOS Madrasah Tsanawiyah (MTs) 4) BOS Salafiyah Wustha (SMP) 5) BKM Madrasah Aliyah (MA) b. Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (RA, MI, Salaf. Ula, MTs, Salaf. Wusta, MA, PTA, Pontren dan Madin) 1) Subsidi Tunjangan Fungsional Guru Non PNS 2) Tunjangan Profesi Guru non PNS 3) Tunjangan Khusus Guru (guru daerah terpencil dan perbatasan) 4) Percepatan Sertifikasi Guru 5) Percepatan Sertifikasi Dosen 6) Bantuan Peningkatan Kualifikasi Guru Program S1 7) Bantuan Peningkatan Kualifikasi Guru Program S2 8) Beasiswa Guru Program S1 9) Bantuan Peningkatan Kualifikasi Dosen Program S2/S3 10) Beasiswa Dosen Program S2 11) Beasiswa Dosen Program S3 12) Peningkatan Kompetensi Dosen (short course)
c. Peningkatan akses pendidikan untuk : 1) Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2) Program Pendidikan Dasar (Beasiswa Siswa Miskin MI, MTs) 3) Program Pendidikan Menengah (Beasiswa Siswa Miskin MA) 4) Program Pendidikan Tinggi Agama ‐ Beasiswa Santri Teladan ‐ Beasiswa Mahasiswa Miskin
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
30
d. Bantuan Pendidikan Keagamaan : 1) TKQ/TPQ (Islam) 2) Majlis Taklim 3) Sekolah Minggu (Kristen) 4) Sekolah Gembira dan Seminari (Katolik) 5) Pasraman (Hindu) 6) Pabbaja Samanera (Buddha).
e. Pengadaan sarana dan prasarana : 1) RA/BA 2) Madrasah Ibtidaiyah 3) Program Wajar Dikdas Salafiyah Ula 4) Madrasah Tsanawiyah 5) Program Wajar Dikdas Salafiyah Wusta 6) Madrasah Aliyah 7) Perguruan Tinggi Agama (Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Buddha) 8) Pondok Pesantren 9) Madrasah Diniyah
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
31
Tabel 8 Alokasi Anggaran Kegiatan Prioritas Tahun 2009 Rp. 13.638.228.454.000 NO I
FUNGSI/PROGRAM/KEGIATAN
HARGA SATUAN
FUNGSI AGAMA A
B
C
Program Pelayanan Kehidupan Beragama
228.120.000
Operasional KUA
5.025
unit
12.000
60.300.000
2)
Rehabilitasi KUA
308
unit
90.000
27.720.000
3)
Pelayanan Ibadah Haji & Umrah dan Pengawasan Haji
210.000
Program Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan dan Pengembangan Nilai-nilai Keagamaan 1) Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 90.510
jamaah
140.100.000
108.612.000 orang
1.200
Program Kerukunan Umat Beragama
- Tingkat Kabupaten/Kota 2) 3)
14.381.000
Pembangunan Sekber KUB Tk. Kabupaten/Kota Bantuan Kegiatan Pemulihan Pasca Konflik
Program Pengembangan Lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga Pendidikan Keagamaan 1) Bantuan Pengembangan Lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga Pendidikan Keagamaan
33
FKUB
30.000
990.000
150
FKUB
25.000
3.750.000
300.000
4.500.000
15
unit
33
lokasi
5.141.000
18.800.000 1
lbg
18.800.000
FUNGSI PENDIDIKAN 1
13.268.315.454
Program Pendidikan Anak Usia Dini 1) 2) 3)
108.612.000
Bantuan Operasional FKUB - Tingkat Propinsi
D
JUMLAH (Rp.) 369.913.000
1)
1)
II
VOLUME
Bantuan Pengembangan Alat dan Sumber Belajar RA/BA & Lembaga Pendidikan Keagamaan Pelatihan Kepala dan Guru RA/BA dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Bantuan Rehabilitasi Sarana dan Prasarana RA/BA dan Lembaga Pendidikan
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
33.100.000 100
lokasi
50.000
5.000.000
2.000
orang
2.000
4.000.000
100
ruang
65.000
6.500.000
32
Keagamaan 4)
2
Pemberdayaan Pengelola RA/BA dan Lembaga Pendidikan Keagamaan
440
lokasi
40.000
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 1) Penyediaan BOS Jenjang Pendidikan Dasar - Madrasah Ibtidaiyah
17.600.000
6.698.748.593
3.100.469
siswa
455.525
siswa
400
182.210.000
2.644.944
siswa
397
1.050.042.768
176.769
siswa
10.691
siswa
400
4.276.400
166.078
siswa
397
65.932.966
2.620.050
siswa
329.994
siswa
575
189.746.550
* Kabupaten/Kota
2.290.056
siswa
570
1.305.331.920
- Salafiyah Wustha
389.007
siswa
22.878
siswa
575
13.154.850
366.129
siswa
570
208.693.530
* Kota * Kabupaten/Kota - Salafiyah Ula * Kota * Kabupaten/Kota - Madrasah Tsanawiyah * Kota
* Kota * Kabupaten/Kota - Safeguarding * Safeguarding BOS Kanwil (monitoring, rakor & Evaluasi) * Safeguarding BOS Kandepag (monitoring, rakor & Evaluasi) * Safeguarding BOS Pusat (pedoman, monitoring, rakor & Evaluasi)
33
keg
7.923.500
440
keg
28.632.000
1
keg
5.500.000
2)
Beasiswa untuk siswa Miskin MI
640.000
siswa
360
230.400.000
3)
Beasiswa untuk siswa Miskin MTs
540.000
siswa
720
388.800.000
4)
Beasiswa Anak PNS Gol I, II dan Tamtama TNI/POLRI - MI
8.000
orang
250
2.000.000
- MTs
10.000
orang
350
3.500.000
Rehabilitasi Ruang Kelas MI reguler, Feeder dan Pasca Bencana - Rusak Berat
24.650
ruang
92.500
2.280.125.000
5)
6)
Rehabilitasi Ruang Kelas MTs reguler, Feeder dan Pasca Bencana
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
33
- Rusak Berat 7)
Bantuan Pengembangan Lab & Jaringan Pendidikan Teknologi dan Informasi MTs
8)
Bantuan Pembangunan dan Pengembangan Perpustakaan MI/MTs
9) 10) 11) 12) 13) 14) 15)
- Bantuan Pengembangan Perpustakaan MI
150
unit
100.000
15.000.000
- Bantuan Pengembangan Perpustakaan MTs Pengembangan MI/MTs Bertaraf Internasional Penyelenggaraan Ujian Nasional MI/MTs Bidang Studi Keagamaan
150
unit
150.000
22.500.000
20
lokasi
500.000
10.000.000
1.200.000
orang
50
60.000.000
20
lokasi
250.000
5.000.000
160
lokasi
50.000
8.000.000
160
lokasi
60.000
9.600.000
110
unit
66.500.000
205
unit
16.000.000
237
unit
16.000.000
1
pkt
19.300.000
1
pkt
47.400.000
928
lbg
7.058
lbg
15.000.000
1
pkt
5.000.000
Bantuan pengembangan MI/MTs melalui Kontrak Prestasi Bantuan Peningkatan Mutu Madrasah (BPMM) MI Bantuan Peningkatan Mutu Madrasah (BPMM) MTs Pembangunan gedung MTs (AIPRD)
19)
Bant. Operasional Penyel. Paket A & B pada Pontren & Lbg. Keagamaan
20)
Bantuan Penyelenggaraan PPS Program Wajar Dikdas pada Pontren
21)
Pengembangan dan Pengelolaan Penyelenggaraan Paket A/B dan PPS Wajar Dikdas Pontren Penyelenggaraan Ujian Nasional Paket A & B Bantuan Khusus Pengembangan Mutu MI/MTs Pengembangan Program Peningkatan Mutu MI/MTs Operasional Pemeliharaan dan Perkantoran dan Belanja Tupoksi
25)
3
40.500.000
Dana Pendamping P/HLN MEDP
24)
202.205.000
150.000
18)
23)
92.500
unit
17)
22)
ruang
270
Bantuan Pembangunan MI melalui MEDP (ADB) Bantuan Pembangunan MTs melalui MEDP (ADB) Dana Pendamping P/HLN AIBEP
16)
2.186
19.000
orang
15.000
50
950.000
100
lbg
50.000
5.000.000
3
keg
2.000.000
6.000.000
1
thn
148.604.109
148.604.109
Program Pendidikan Menengah 1)
Beasiswa untuk Siswa Miskin MA
2)
Rehabilitasi Ruang Kelas MA
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
13.920.000
961.489.478 320.000
siswa
760
243.200.000
34
- Rusak Berat
1.726
ruang
92.500
159.655.000
3)
Beasiswa Anak PNS Gol. I, II dan Tamtama TNI/POLRI (siswa MA)
5.000
orang
700
3.500.000
4)
60
orang
12.000
720.000
48
lokasi
400.000
19.200.000
6)
Beasiswa MA bagi Siswa daerah Terpencil/ Tertinggal Bantuan Pengembangan Mutu MA melalui Kontrak Prestasi Pengembangan MA Bertaraf Internasional
15
unit
1.000.000
15.000.000
7)
Pembangunan MA Bertaraf Internasional
10
unit
15.000.000
150.000.000
8)
408
unit
150.000
61.200.000
10)
Pengembangan Lab Pendidikan Teknologi dan Informasi MA Bantuan Pengembangan Pendidikan Keterampilan MA Bantuan Peningkatan Mutu MA
11)
Pengembangan MAN Insan Cendekia
12)
Pembangunan MA malalui MEDP (ADB)
549
unit
13)
Pembangunan Perpustakaan dan Pusat Sumber Belajar MA Bantuan Operasional MAN
150
unit
646
Penyelenggaraan Ujian Nasional MA Bidang Studi Keagamaan Bantuan Khusus Pengembangan MA Pengembangan Program Peningkatan Mutu MA Bantuan Operasional Manajemen Mutu MA Swasta Operasional Pemeliharaan dan Perkantoran dan Belanja Tupoksi
4
keg
4.399
lbg
1
thn
5)
9)
14) 15) 16) 17) 18) 19)
4
58
lokasi
50.000
2.900.000
100
lokasi
80.000
8.000.000
2
lokasi
12.000.000
24.000.000 82.397.600
150.000
22.500.000
lokasi
50.000
32.300.000
275.000
orang
50
13.750.000
100
lokasi
50.000
5.000.000
750.000
3.000.000 60.000.000
55.166.878
Program Pendidikan Non Formal 1) 2) 3) 4)
Bantuan Penyelenggaraan Life Skills & Short Course Pontren & Lembaga Pendidikan Keagamaan Bantuan Peralatan Ketrampilan untuk Pontren dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Bantuan Pembangunan Sanggar Belajar Paket C pada Pontren Bantaun Penyelenggaraan Pembelajaran Pkt C Pontren & Lembaga Pend. Keagamaan
5)
Penyelenggaraan Ujian Nasional Paket C
6)
Pelatihan Tutor Kejar Paket C
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
55.166.878
52.520.000 100
lbg
100.000
10.000.000
100
unit
100.000
10.000.000
50
unit
100.000
5.000.000
440
lokasi
50.000
22.000.000
40.000
orang
50
2.000.000
1.760
orang
2.000
3.520.000
35
5
Program Pendidikan Tinggi 1)
Beasiswa untuk mahasiswa miskin
2)
Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan Tinggi Termasuk Pasca Bencana
3)
Beasiswa Santri Berprestasi
4)
Pengembangan Perpustakaan
5)
Peningkatan Mutu Penelitian
6)
Penelitian Kompetitif pada PTA
7)
Pelatihan Penguatan Kemampuan Penelitian
8)
Pengembangan Gedung Pendidikan Tinggi Agama melalui IDB dan JBIC (P/HLN) termasuk pengalihan anggaran P/HLN sebesar Rp. 78.842.000,- dari BRR untuk The Reconstruction and Rehabilitation of IAIN Ar-Raniry University Project Anggaran Penggantian IDB Pembangunan gedung IAIN Malang Pengadaan Tanah PTAIN
9) 10) 11)
65.000 100 1.300
orang
12.000
12.000.000
judul
100.000
5.100.000
4
akt
150.000
600.000
3
lbg
1
pkt
431.835
m2
1.000 51
17)
Kerjasama Ma'had Aly dengan PTAIN
18)
Peningkatan Akreditasi di PTA
19)
300
21)
Beasiswa Mahasiswa Jurusan Langka Peminat Bantuan untuk Pengabdian Masyarakat Berbasis Program Dana Pendamping CIDA
22)
Bantuan Khusus Pengembangan PTA
23)
Pengembangan Program Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Operasional Pemeliharaan dan Perkantoran dan Belanja Tupoksi
20)
24)
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
orang
447.522.713
15.000.000
16)
15)
lbg
78.000.000
375.000
40
Pengembangan Jaringan Pendidikan Teknologi dan Informasi PTA Pengembangan Ma'had Aly dengan PTAIN
14)
1.200
39.000.000
100
13)
orang
30.000
Bantuan Beasiswa Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri Bantuan Pembangunan Asrama Mahasiswa Indonesia di Mesir Pengembangan Sistem Seleksi Mahasiswa PTAIN Pemberdayaan Kopertais
12)
6
1.303.643.881
unit
orang
316.454.400
13.500.000
13.500.000 180.800.000
15.000
1.500.000
10.000.000
10.000.000
1
unit
1
sistem
2.000.000
2.000.000
13
lokasi
400.000
5.200.000
42
lbg
400.000
16.800.000
5
lbg
7.500.000
37.500.000
3
lbg
1.000.000
3.000.000
61
lbg
100.000
6.100.000
25.000
7.500.000
orang
61
lbg
250.000
15.250.000
1
keg
5.000.000
5.000.000
26
lbg
100.000
2.600.000
2
keg
2.500.000
5.000.000
1
thn
78.216.768
78.216.768
2.987.756.500
36
1)
Subsidi Tunjangan Fungsional Guru Non PNS - Guru Non PNS yang sudah S1
207.298
orang
3.000
621.894.000
- Guru Non PNS yang belum S1
294.533
orang
3.000
883.599.000
2)
Tunjangan Profesi Guru non PNS
36.579
orang
24.000
877.896.000
3)
Tunjangan Khusus Guru
2.500
guru
16.200
40.500.000
4)
Percepatan Sertifikasi Guru
90.000
guru
2.000
180.000.000
5)
Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Jalur Pendidikan Beasiswa Guru Program S1
400
dosen
15.000
6.000.000
1.500
dosen
18.000
27.000.000
Bantuan Peningkatan Kualifikasi Guru Program S1 Peningkatan Kualifikasi Guru Program S1 melalui Dual Mode System
9.000
orang
6.000
54.000.000
6.000
orang
6.000
36.000.000
Peningkatan Kompetensi Ganda Guru Program S1 Beasiswa Program S1 Kompetensi Ganda bagi Guru dalam Jabatan
295
guru
31.000
9.145.000
800
orang
31.000
24.800.000
Peningkatan Kualifikasi Guru Program S2 (Program Lanjutan) Sosialisasi Sertifikasi Profesi
2.000
guru
31.000
62.000.000
20.000
orang
250
5.000.000
440
lokasi
25.000
11.000.000
8.005
orang
1.500
12.007.500
99
orang
25.000
2.475.000
2.000
dosen
2.000
4.000.000
6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14)
Bantuan Pemberdayaan MGMP, KKG, Pokjawas dan KKM Tunjangan Purna Bakti Guru PNS
15)
Pendidikan Guru Berasrama untuk Daerah Terpencil/Tertinggal/Perbatasan
16)
Percepatan Sertifikasi Dosen
17)
Bantuan Peningkatan Kualifikasi Dosen S2/S3 Beasiswa Dosen Program S2 dan S3 Dalam Negeri - Dosen S2
800
dosen
10.000
8.000.000
600
orang
31.000
18.600.000
- Dosen S3 (ongoing)
200
orang
35.000
7.000.000
- Dosen S3 (baru)
250
orang
35.000
8.750.000
20
orang
250.000
5.000.000
400
orang
12.000
4.800.000
18)
19)
Beasiswa Dosen & Tenaga Kependidikan Program S2 dan S3 Luar Negeri
20)
Tunjangan Profesi Dosen Non PNS (6 bulan)
21)
72
orang
100.000
7.200.000
22)
Peningkatan Kompetensi Dosen (short course) Tunjangan Purna Bahakti Dosen PNS
140
orang
1.500
210.000
23)
Beasiswa S2 dan S3 Tenaga Kependidikan
100
orang
32.000
3.200.000
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
37
24) 25)
7
Safeguarding Pengelolaan Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik & Tenaga Kependidikan Pengambangan dan Pengelolaan Mutu Tenaga Pendidik dan kependidikan
474 21
lokasi
70.000
keg
34.500.000
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 1)
2)
Tambahan Tunjangan Fungsional/Kependidikan (Guru PNS) Golongan II :
33.180.000
854.457.002
33.511
orang
- II/a (tambahan sebesar Rp. 260.000/bulan)
6.269
orang
3.120
19.559.280
- II/b (tambahan sebesar Rp. 270.000/bulan)
17.678
orang
3.240
57.276.720
- II/c (tambahan sebesar Rp. 280.000/bulan)
5.609
orang
3.360
18.846.240
- II/d (tambahan sebesar Rp. 290.000/bulan)
3.955
orang
3.480
13.763.400
Golongan III :
71.050
orang
- III/a (tambahan sebesar Rp. 300.000/bulan)
40.270
orang
3.600
144.972.000
- III/b (tambahan sebesar Rp. 310.000/bulan)
9.278
orang
3.720
34.514.160
- III/c (tambahan sebesar Rp. 320.000/bulan)
5.541
orang
3.840
21.277.440
- III/d (tambahan sebesar Rp. 330.000/bulan)
15.961
orang
3.960
63.205.560
Golongan IV :
23.207
orang
- IV/a (tambahan sebesar Rp. 340.000/bulan) - IV/b (tambahan sebesar Rp. 350.000/bulan) - IV/c (tambahan sebesar Rp. 360.000/bulan) - IV/d (tambahan sebesar Rp. 370.000/bulan) - IV/d (tambahan sebesar Rp. 380.000/bulan) Tambahan Tunjangan Fungsional Dosen PNS - Guru Besar
22.973
orang
4.080
93.729.840
225
orang
4.200
945.000
8
orang
4.320
34.560
1
orang
4.440
4.440
orang
4.560
0
36.579
orang
304
orang
6.000
1.824.000
- Lektor Kepala
2.428
orang
1.800
4.370.400
- Lektor
3.185
orang
1.800
5.733.000
- Asisten Ahli
2.371
orang
1.500
3.556.500
304
orang
60.000
18.240.000
2.128
orang
15.000
31.920.000
3)
Tunjangan Kehormatan Guru Besar
4)
Tunjangan Profesi Dosen PNS(6 bulan)
5)
Penambahan Belanja Pegawai Mengikat
1
thn
164.565.967
164.565.967
6)
Operasional Pemeliharaan dan perkantoran
1
thn
7.500.000
7.500.000
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
38
dan Belanja Tupoksi 7)
Pengembangan Education Management Information System (EMIS)
0
- Tk. Pusat
1
satker
3.525.000
3.525.000
- Tk. Kanwil
33
satker
75.000
2.475.000
- Tk. Kandep
440
satker
25.000
11.000.000
1.600.000
1.600.000
8)
Evaluasi Pencapaian Program Pendidikan
1
keg
9)
Perencanaan, Monitoring dan Pengendalian Program Pendidikan Sosialisasi Peraturan Perundangan Bidang Pendidikan
3
keg
10) 11)
Penyusunan Peraturan Per-UU-an Pendidikan Agama dan Keagamaan
12)
Pelatihan Peningkatan Manajemen Berbasis Madrasah
13)
Penyusunan Rencana Strategis dan Program Bidang Pendidikan
14)
Peningkatan Kualitas Pengawasan dan Akuntabilitas Program & Anggaran Pendidikan Pengelolaan dan Pembinaan Administratif Tenaga Pendidik & Tenaga Kependidikan
15) 16)
600 1
orang keg
2.000.000 3.000
1.800.000
1.000.000
1.000.000
5.000
2.365.000
473
orang
34
satker
20.062.995
obrik
52.600.000
6
keg
14.000.000
- Tk. Pusat
5
satker
- Tk. Kanwil
33
satker
1.422
Pengelolaan, Pengendalian dan Pelaporan Program Pendidikan
17)
Pengembangan Program Peningkatan Mutu Tata Kelola Pembinaan Pendidikan
3
keg
18)
Penyusunan dan Sosialisasi Pedoman Pelaksanaan Program - Pengelolaan Tunjangan, Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi Guru dan Dosen
7
keg
1.000.000
5.000.000 23.190.500
1.000.000
3.000.000 5.000.000
- Penyusunan dan Sosialisasi Pedoman & Standar Rehabilitasi dan Pemb. Madrasah - Penyusunan dan Sosialisasi Pedoman & Standar Lab. Perpustakaan dan ICT - Penyusunan dan Sosialisasi Pedoman & Standar Beasiswa - Penyusunan dan Sosialisasi Pedoman & Standar Rehabilitasi dan pembangunan PTAN
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
39
- Penyusunan dan Sosialisasi Pedoman & Standar Pelatihan 8
Program Pendidikan Agama dan Kependidikan Keagamaan 1) 2)
Bantuan Operasional Pendidikan Diniyah Formal Pengembangan & Pembinaan Pendidikan Agama & Keagamaan (Islam, Kristen, Katolik, Hindu & Budha) - Tk. Pusat - Tk. Kanwil - Kandep
3)
Penyelenggaraan Pospinas (Pekan Olahraga & Seni Pendidikan Islam Nasional)
4)
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama PAUD Pengembangan Perpustakaan Pontren
5)
376.600.000
135
lbg
50.000
6.750.000
4
satker
33
satker
2.000.000
66.000.000
440
satker
300.000
132.000.000
34
lokasi
5 50
50.000.000
8.000.000
keg
120.000
600.000
lokasi
150.000
7.500.000
6)
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Al Qur'an pada Sekolah Umum
1
keg
1.000.000
1.000.000
7)
Pengembangan Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Agama di Sekolah
1
keg
2.000.000
2.000.000
8)
Peningkatan Kualifikasi Guru Program S1 melalui Dual Mode System
1
keg
5.000.000
5.000.000
9)
Peningkatan Kompetensi Ganda Guru Program S1 Beasiswa Program S1 Kompetensi Ganda bagi Guru dalam Jabatan
100
unit
50.000
5.000.000
150.000
eks
60
9.000.000
75
lbg
50.000
3.750.000
2
keg
2.500.000
5.000.000
2
keg
2.500.000
5.000.000
4
satker
32.000.000
34
lokasi
38.000.000
10) 11) 12) 13) 14) 15)
Peningkatan Kualifikasi Guru Program S2 (Program Lanjutan) Sosialisasi Sertifikasi Profesi Bantuan Pemberdayaan MGMP, KKG, Pokjawas dan KKM Tunjangan Purna Bakti Guru PNS Pendidikan Guru Berasrama untuk Daerah Terpencil/Tertinggal/Perbatasan
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
40
E. PROFIL ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA 2009 Departemen Agama merupakan salah satu departemen yang menduduki urutan ke 4 terbesar dari 73 kementerian/lembaga dalam hal perolehan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2009. Hal ini disebabkan penerapan kebijakan pemerintah untuk memenuhi penyediaan anggaran pendidikan sekurang‐kurangnya 20 % dari APBN dan atau APBD sesuai amanat Undang‐Undang Dasar 1945 (amandemen), juga mengingat kebutuhan lingkup tugas dan fungsi yang ditangani sangat luas dan strategis, yaitu mempunyai 5 fungsi dan 21 program teralokasi dari pusat sampai daerah di tingkat kecamatan. Selain atas perjuangan yang sangat intens dari seluruh satuan organisasi di lingkungan Departemen Agama pusat dan daerah, dengan pola penyusunan program, anggaran yang terpadu (unified budget) dan anggaran berbasis kinerja, juga didukung oleh tersedianya data perencanaan yang valid, akurat, reliable dan up to date. Berikut ini ditampilkan data 10 Kementerian/Lembaga penerima APBN Tahun 2009 terbesar: Tabel 9 Perbandingan 10 Besar APBN+APBN-P Tahun 2008 dengan Pagu 2009 Kementerian/Lembaga (Rp. ’000)
No.
Kementerian/ Lembaga
APBN-P Tahun 2008
APBN
Tahun 2009
+/- Th 08- 09 (%) Rank. 2008
Rank. Kenaikan
1 DEPDIKNAS
45.310.659.146
62.098.268.498
37,05
1
3
2 DEPPU
32.709.884.936
34.987.435.382
6,96
3
7
3 DEPHAN
32.871.077.281
33.667.629.267
2,42
2
9
4 DEPAG *)
16.213.583.514
26.656.600.559
64,41
6
1
5 POLRI
21.205.465.007
24.816.713.972
17,03
4
4
6 DEPKES
18.420.316.731
20.273.526.562
10,06
5
6
7 DEPHUB
15.398.892.085
16.977.783.257
10,25
7
5
8 DEPKEU
14.950.325.258
15.369.624.126
2,80
8
8
9 DEPDAGRI
5.712.788.234
8.702.202.952
52,33
10
2
10 DEPTAN
8.305.517.016
8.170.774.535
-1,62
9
10
*) APBN Dep. Agama Tahun 2008 adalah sebesar Rp. 15.989.619.003.000 dan luncuran P/HLN sebesar Rp. 223.964.511.000,- sehingga total anggaran tahun 2008 adalah Rp. 16.213.583.514.000,-
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
41
Grafik 3 Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
42
Grafik 4 Perkembangan APBN Departemen Agama Tahun 2000 s.d. 2010
Catatan : *) APBN-P Tahun 2008 Rp. 15.989.619.003.000,- berdasarkan SE Menteri Keuangan Nomor : 375/MK.02/2008 dan luncuran P/HLN sebesar Rp. 223.964.511.000,- sehingga total anggaran tahun 2008 adalah Rp. 16.213.583.514.000,**) Pagu Definitif 2009 berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-1615./MK.02/2008 Tanggal 31-102008 ***) Anggaran tahun 2010 adalah proyeksi usulan anggaran
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
43
Tabel 10 Anggaran Departemen Agama Tahun 2005 - 2009 Berdasarkan Alokasi Pusat dan Daerah Wilayah
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009
Pusat
Daerah
Total
1.610.346.894.000
5.205.376.274.000
6.815.723.168.000
23,63%
76,37%
100%
2.876.622.660.000
8.186.472.136.000
11.063.094.796.000
26,00%
74,00%
100%
2.083.168.879.000
12.465.632.221.000
14.548.801.100.000
14,32%
85,68%
100%
2.070.027.899.000
14.143.555.615.000
16.213.583.514.000
12,77%
87,23%
100%
3.191.182.518.000
23.465.418.041.000
26.656.600.559.000
11,97%
88,03%
100%
Walaupun Departemen Agama merupakan salah satu departemen/lembaga negara yang tersentralisasi, namun Departemen Agama tetap memprioritaskan azas desentralisasi dalam hal pengalokasian anggaran sesuai UU No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Perbandingan alokasi anggaran pusat dan daerah adalah sebagaimana tersebut pada tabel 12 di atas, terlihat bahwa alokasi anggaran Departemen Agama lebih besar diperuntukkan bagi Daerah. Sebagai contoh pada proporsi anggaran Departemen Agama Pusat dengan Daerah pada tahun 2008 menunjukkan angka perbandingan sebesar 12,77% untuk Pusat dan 87,23% untuk Daerah. Sedangkan proporsi anggaran Departemen Agama Pusat dengan Daerah pada tahun 2009 menunjukkan angka perbandingan sebesar 11,97% untuk Pusat dan 88,03% untuk Daerah. Tahun 2009 proporsi anggaran pusat lebih kecil dari tahun 2008 dibanding dengan daerah. Penurunan alokasi anggaran pusat tahun 2009 tersebut disebabkan karena pelaksanaan program dan kegiatan daerah masih memerlukan dana yang besar dan masih banyak pembangunan daerah yang tertinggal atau belum tersentuh.
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
44
Grafik 5 Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
45
Tabel 11 Perbandingan APBN Departemen Agama Tahun 2008–2009 (Rp. ‘000)
Catatan : *) APBN-P 2008 berdasarkan Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor : 375/MK.02/2008 tanggal 11 April 2008 **) APBN 2009 sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor : SE-1615/MK.02/2008 Tanggal 31 Oktober 2008
Membaca tabel di atas perbandingan APBN anggaran Departemen Agama tahun 2008 ‐ 2009 berdasarkan fungsi seperti tersebut di atas, maka dapat dijabarkan bahwa secara total anggaran Departemen Agama tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 64,41%, namun bila dirinci perubahan anggaran per fungsi maka gambarannya adalah sebagai berikut: • Fungsi Pelayanan Umum turun menjadi Rp. 2.548.073.162.000.,‐ atau 0,50%; • Fungsi Pariwisata dan Budaya naik menjadi Rp.700.000.000.‐ atau 17,39%; • Fungsi Agama naik menjadi Rp.830.307.389.000,‐ atau 5,09%; • Fungsi Pendidikan naik menjadi Rp 23.275.200.008.0000,‐ atau 81,01%; • Fungsi Perlindungan Sosial turun menjadi Rp 2.320.000.000,‐ atau 35.95%. Pada tabel berikut dijabarkan secara lebih rinci tentang Perbandingan Anggaran Departemen Agama Tahun 2008 dan Tahun 2009 berdasarkan fungsi dan programnya.
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
46
Tabel 12 Perbandingan Anggaran Departemen Agama dalam 21 Program Tahun 2008- 2009
Ctt: 1. Anggaran Fungsi Pendidikan Departemen Agama Tahun Anggaran 2008 sebesar Rp 12.858.527.501.000,terdiri dari anggaran belanja pegawai Rp 4.715.691.744.000,- dan belanja murni pendidikan Rp. 8.142.835.757.000,2 . Anggaran Fungsi Pendidikan Departemen Agama Tahun Anggaran 2009 sebesar Rp. 23.275.200.008.000,- terdiri dari anggaran belanja pegawai Rp. 8.386.303.003.000.,- dan belanja murni pendidikan Rp.14.888.897.005.000,-
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
47
F. KEBUTUHAN ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA 2010 Kebutuhan anggaran Departemen Agama Tahun 2010 merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dari Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) Kementerian/Lembaga tahun 2010 – 2014, dibuat atas dasar kebutuhan anggaran pada 5 fungsi dan 21 program masing‐masing yaitu : I. Fungsi Pelayanan Umum, dengan 6 program; II. Fungsi Pariwisata dan Budaya, dengan 1 program; III. Fungsi Agama, dengan 5 program; IV. Fungsi Pendidikan, dengan 8 program; V. Fungsi Perlindungan Sosial, dengan 1 program. Penekanan kegiatan Departemen Agama Tahun 2010 diprioritaskan pada 2 fungsi yaitu Fungsi Agama dan Fungsi Pendidikan karena dengan melihat analisis secara nominal, Fungsi Agama pada Tahun 2009 relatif hanya mengalami sedikit kenaikan yaitu dari Rp. 790.069.484.000,‐ (2008) menjadi Rp 830.307.389.000,‐ (2009), namun secara prosentase kumulatif anggaran terjadi penurunan dari 4,87% (2008) menjadi 3,11% (2009). Sedangkan dilihat dari jumlah kumulatif anggaran per fungsi maka fungsi agama anggarannya sangat kecil. Hal inilah yang menjadi permasalahan mendasar bagi tugas dan fungsi Departemen Agama. Padahal Fungsi Agama merupakan tugas inti dari Departemen Agama. Fungsi Agama ini mempunyai korelasi luas yang dapat diindikasikan menjadi permasalahan pada sektor‐sektor lain seperti sektor pendidikan, misalnya; terjadinya tawuran antar pelajar melemparkan masalah itu pada Departemen Agama yang disinyalir belum optimalnya kurikulum untuk pendidikan agama di sekolah. Begitu juga dengan permasalahan‐permasalahan lainnya seperti tawuran antar desa/kota, penyalahgunaan narkoba, asusila, kenakalan remaja, kriminalitas, pornoaksi, KKN dan lain sebagainya yang disinyalir akibat rendahnya kadar iman dan atau rendahnya pemahaman terhadap agama yang dianutnya sehingga muaranya ada juga bagi Departemen Agama. Diketahui bahwa permasalahan sebagaimana terjadi seperti tersebut di atas, bukan hanya bertumpu pada Departemen Agama, tetapi terkait dengan tugas pokok dan fungsi pada kementerian/lembaga lain. Oleh karena itu, Departemen Agama berupaya untuk menaikan anggaran fungsi agama yang menjadi tugas inti Departemena Agama. Pada tahun 2010, Departemen Agama akan mengupayakan peningkatan anggaran pada program yang berkorelasi langsung dengan Fungsi Agama seperti : Penyediaan dan peningkatan honorarium Tenaga Penyuluh Agama (PNS dan Non PNS) yang jumlahnya cukup besar tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, Jumlah Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
48
penyuluh agama non PNS saja 90.500, Pegawai Pencatatan Nikah (PPN), Penghulu, Wakaf Produktif, Haji, penyediaan sarana dan prasarana gedung kantor dan meubelairnya, terutama bagi daerah baru hasil pemekaran wilayah, peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama serta kehidupan beragama, peningkatan kerukunan intern dan antar umat beragama dan lain sebagainya yang secara langsung menyentuh masalah sosial keagamaan. Selain itu, yang cukup penting untuk segera diprogramkan pada Fungsi Agama adalah peningkatan anggaran yang disediakan bagi operasional satuan kerja seperti Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota (Kandepag) dan Kantor Urusan Agama Kecamatan (KUA) yang belum mempunyai gedung kantor, bagi penanggulangan daerah korban bencana, peningkatan biaya operasional penyelenggaraan Haji, peningkatan profesionalitas penyelenggaraan haji, peningkatan kualitas bagi penyuluh agama dan tunjangan untuk penghulu. Sedangkan anggaran untuk Fungsi Pendidikan Departemen Agama Tahun 2010 yang menjadi amanat Undang‐Undang tetap harus diusahakan ditingkatkan. Secara garis besar, peningkatan itu diperlukan untuk mengejar kesetaraan atau kualitas pendidikan agama dengan pendidikan umum di bawah Departemen Pendidikan Nasional atau dapat memenuhi amanat amandemen Undang‐Undang Dasar 1945 tentang Pendidikan. Peningkatan anggaran fungsi pendidikan di lingkungan Departemen Agama Tahun 2010 diprioritaskan untuk pembangunan gedung kantor baru, penyediaan sarana prasarana pendukung, peningkatan peran dan pengembangan pendidikan di Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah, tunjangan fungsional guru agama non PNS dan guru khusus di daerah terpencil, sertifikasi guru, tunjangan profesi guru PNS dan non PNS, pengawas pendidikan, serta penyelenggaraan Perguruan Tinggi Agama. Dari hasil analisis potensi data lembaga pendidikan di lingkungan Departemen Agama tahun 2006/2007 mengenai perbandingan antara jumlah lembaga pendidikan negeri dan swasta termasuk Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah diperoleh perbandingan 3.530 (2,9%) (negeri) : 119.752 (97,1%) (swasta). Sedangkan perbandingan jumlah siswa adalah untuk negeri 1.316.801 (8,5%) dan untuk swasta 14.243.789 (91,5%). Berikut ini dipaparkan perbandingan data jumlah lembaga dan murid di lingkungan Departemen Agama
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
49
Tabel 13 Data Jumlah Lembaga Dan Murid Pada Lembaga Pendidikan di Lingkungan Dep. Agama Tahun 2007
sedangkan data jumlah lembaga pendidikan dan murid (negeri dan swasta) di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional adalah sebagaimana dipaparkan pada tabel di bawah ini. Tabel 14 Data Jumlah Lembaga Dan Murid Pada Lembaga Pendidikan di Lingkungan Dep. Diknas Tahun 2007
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
50
Sesuai Undang‐Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 bahwa penyelenggaraan pendidikan pada madrasah juga merupakan tanggung jawab pemerintah. Berdasarkan data tersebut, Pemerintah baru mampu membiayai pendidikan di lingkungan Departemen Agama sekitar dibawah 10 %. Selama ini sekitar 90 % lembaga pendidikan agama (swasta) di lingkungan Departemen Agama tetap hidup (berjalan), berkat perhatian masyarakat terhadap pendidikan dari madrasah sampai perguruan tinggi agama sangat tinggi. Sebagai bukti pada Tabel 15 tersebut sekitar 90 % pendidikan pada madrasah sampai perguruan tinggi agama swasta diselenggarakan oleh swasta. Sehubungan dengan hal tersebut maka pengelolaan pendidikan rasanya tidak mungkin diserahkan pada Pemerintah mengingat keterbatasan dana Pemerintah, tetapi bukan berarti Pemerintah kemudian kurang memperhatikan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat (swasta). Oleh karenanya, Pemerintah harus lebih memberikan perhatian yang memadai terhadap pendidikan agama tersebut agar penyelenggaraan pendidikan agama dapat berjalan dengan baik seiring sejalan dengan perkembangan pendidikan pada sekolah umum. Bentuk perhatian tersebut dapat diwujudakan dalam berbagai bentuk, salah satunya dalam bentuk bantuan atau subsidi. Selain pemenuhan dana pendidikan, peningkatan anggaran diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam pelaksanaan fungsi inti Departemen Agama yaitu Fungsi Agama serta meningkatkan proporsi biaya untuk anggaran Kegiatan Tupoksi yang dipergunakan untuk membiayai Kegiatan Prioritas dan Kegiatan Penunjang/Reguler. Sesuai Undang‐Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional maka diberlakukannya Undang‐Undang nomor 20 tahun 2003 tersebut, tidak lagi membedakan atau mengkelompok‐kelompokkan antara pendidikan negeri dan swasta, antara pendidikan yang diselenggarakan oleh Depdiknas dan kementerian lain. Pendidikan Nasional adalah pendidikan bagi anak bangsa, merupakan tanggung jawab pemerintah, sehingga pendidikan yang diselenggarakan oleh swasta juga perlu di danai / alokasikan anggarannya oleh pemerintah melalui Kementerian/Lembaga yang menyelenggarakan pendidikan tersebut. Berikut ini pada tabel berikut dipaparkan proyeksi kebutuhan prioritas anggaran Departemen Agama untuk tahun 2010 :
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
51
Tabel 15 PROYEKSI KEBUTUHAN ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA TAHUN 2010 Fungsi/Program
NO. I. 1 2 3 4 5 6
II. 7
FUNGSI PELAYANAN UMUM Program penerapan Pemerintahan Yang Baik Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Negara Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan Program Pengelolaan Sumber Daya Manusia Aparatur Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
FUNGSI PARIWISATA DAN BUDAYA Program Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Pemuda
III. FUNGSI AGAMA 8 9 10 11 12
19 20
V. 21
3.094.420.424.000 2.576.920.424.000 86.500.000.000 12.000.000.000 96.000.000.000 73.000.000.000 250.000.000.000
3.150.000.000 3.150.000.000
2.610.534.000.000
Program Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama Program Peningkatan Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan dan Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan Program Peningkatan Kerukunan Umat Beragama Program Penelitian dan Pengembangan Agama Program Pengembangan Lembaga-lembaga Sosial Keagamaan dan Lembaga Pendidikan Keagamaan
IV. FUNGSI PENDIDIKAN 13 14 15 16 17 18
Jumlah
Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Program Pendidikan Menengah Program Pendidikan Non Formal Program Pendidikan Tinggi Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Peningkatan Pendidikan Agama dan Keagamaan
FUNGSI PERLINDUNGAN SOSIAL Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender JUMLAH
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
1.954.174.400.000 292.869.600.000 88.490.000.000 100.000.000.000 175.000.000.000
29.170.247.866.000 84.600.000.000 8.239.326.063.000 2.542.611.276.000 123.400.000.000 2.420.853.675.000 4.262.627.000.000 10.819.979.852.000 676.850.000.000
5.950.000.000 5.950.000.000
34.884.302.290.000
52
LAMPIRAN – LAMPIRAN & DATA PENDUKUNG
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
53
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
54
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
55
Sistem akuntabilitas kinerja dan penghargaan Sistem pengawasan pelaksanaan program serta tugas dan fungsi organisasi e-governance dalam rangka meningkatkan efisiensi, transparansi dan akuntabilitas Pelaksanaan INPRES No. 5/2004 Citra publik Departemen Agama
8
Pengembangan tata nilai dan budaya kerja
3
Kualitas perencaanan, pengelolaan dan pelaporan program dan anggaran
1
4
9
KEPEMERINTAHAN YANG AKUNTABEL
Penataan regulasi dan standarisasi
5
Kapasitas dan kompetensi aparatur
6
Sarana prasarana lembaga dan pengelolaan BMN
7
Kesadaran dan penegakan hukum
10 2
11
12
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
Peningkatan sistem rekrutmen, pengembangan dan pembinaan aparatur
56
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
57
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
58
Proporsi Anggaran Departemen Agama Terhadap Anggaran Kementerian/Lembaga Nasional Tahun 2005 – 2009 Tahun
ANGGARAN KEMENTERIAN/LEMBAGA (Rp.)
ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA (Rp.)
Proporsi (%)
2005
187.091.095.465.040
6.815.723.168.000
3,64
2006
215.482.546.379.320
11.063.094.769.000
5,13
2007
258.004.744.676.000
14.548.801.100.000
5,64
2008
290.022.673.613.000
16.213.583.514.000
5,59
2009
322.317.408.075.000
26.656.600.559.000
8,27
Analisis Anggaran Berdasarkan Undang-Undang No. 41 Tahun 2008 Tanggal 10 November 2008 Tentang APBN Tahun 2009 RINCIAN I. PENERIMAAN 1
2
3
Penerimaan Pajak Pajak Dalam Negeri Pajak Perdagangan Internasional Penerimaan Bukan Pajak Penerimaan Sumber Daya Alam Laba BUMN PNBP lainnya Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) Penerimaan Hibah
JUMLAH
Rp Rp
697.346.970.000.000 28.496.000.000.000
Rp Rp Rp Rp
173.496.521.477.000 30.794.000.000.000 49.210.801.248.000 5.442.235.797.000
Jumlah Anggaran Pendapatan Negara
Rp
725.842.970.000.000
Rp
258.943.558.522.000
Rp Rp
938.800.000.000 985.725.328.522.000
Rp Rp
716.376.346.122.000 320.690.992.000.000
II. BELANJA 1 2
Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Anggaran Belanja Ke Daerah Dana Perimbangan - Dana Bagi Hasil - Dana Alokasi Umum - Dana Alokasi Khusus Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian - Dana Otonomi Khusus - Dana Penyesuaian
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
296.952.413.800.000 85.718.725.000.000 186.414.100.000.000 24.819.588.800.000 23.738.578.200.000 8.856.564.000.000 14.882.014.200.000
Jumlah Anggaran Belanja Negara
,
Rp
(Rp. 51.342.009.600.000)
Selisih/Defisit Anggaran Rp 985,725,328,522,000 - Rp 1,037,067,338,122,0 Rp 60.790.250.000.000 Pembiayaan Dalam Negeri (Rp. 9.448.240.400.000) Pembiayaan Luar Negeri Catatan tambahan : * PNBP Dep. Agama - Pendapatan Jasa KUA - Pendapatan Pendidikan Depag
Rp Rp Rp
1.037.067.338.122.000
404.569.752.000
58.574.400.000 345.995.352.000
* APBN Dep. Agama 2009 sebesar Rp. 26.656.600.559.000,- (3,72%) dari Belanja Pemerintah Pusat Rp. 716,376,346,122,000 * Besar defisit Rp. 51.342,009,600,000,- adalah ( 5,21% ) dari Anggaran Pendapatan Negara Rp. 985.725.328.522.000,- sehingga * Anggaran Pendidikan 20% x Rp.1,037,067,338,122,000,- = Rp. 207,413,531,763,000,- dibagi A. Daerah = Rp.117,862,678,657,000,B. Pusat = Rp. 89,550,853,106,000,- dibagi a. Diknas = Rp. 61,525,476,815,000,- b. Dep. Agama = Rp. 23,275,218,223,000,Rocan, 24 Desember 2008
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
59
Pagu Definitif Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2009 (Ribuan Rupiah) KODE BA 1 1 001 2 002 3 004 4 005 5 006 6 007 7 010 8 011 9 012 10 013 11 015 12 018 13 019 14 020 15 022 16 023 17 024 18 025 19 026 20 027 21 029 22 032 23 033 24 034 25 035 26 036 27 040 28 041 29 042 30 043 31 044 32 047 33 048 34 050 35 051 36 052 37 054 38 055 39 056 40 057 41 059
KEMENTERIAN NEGARA/ LEMBAGA 2 MPR DPR BPK MA KEJAGUNG SETNEG DEPDAGRI DEPLU DEPHAN DEPHUK & HAM DEPKEU DEPTAN DEPPERIN DEPESDM DEPHUB DEPDIKNAS DEPKES DEPAG DEPNAKERTRANS DEPSOS DEPHUT DKP DEPPU KEMENKOPOLKAM KEMENKO EKUIN KEMENKO KESRA DEPBUDPAR KEMENEG BUMN KEMENEG RISTEK KEMENEG LH KEMENEG KOP&UKM KEMENEGGPP KEMENPAN BIN LSN WANTANNAS BPS BAPPENAS BPN PNRI DEPKOMINFO
RINCIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA PNBP RM Non BLU BLU 3 4 5 337.698.323 0 0 1.942.033.206 0 0 1.690.083.457 0 0 5.473.085.231 0 0 1.911.212.782 0 0 1.474.107.576 0 0 5.147.393.384 43.672.568 0 5.170.568.698 50.464.954 0 30.861.629.247 0 0 4.042.057.759 349.343.706 0 14.862.405.555 118.749.392 42.291.434 7.493.308.777 32.453.778 0 1.671.099.082 87.230.870 0 5.532.191.369 1.123.657.959 0 13.547.927.676 228.289.459 746.730.122 55.690.705.020 4.847.887.478 0 16.132.777.642 96.830.789 3.224.718.131 25.754.678.807 273.712.838 130.856.914 2.508.806.889 319.303.122 0 3.424.149.212 3.071.565 0 1.691.990.935 889.054.800 0 2.752.106.582 31.667.063 0 25.715.587.574 10.443.808 18.000.000 207.444.607 0 0 112.818.864 0 0 99.250.224 0 0 1.107.314.103 10.864.423 0 176.378.744 0 0 417.544.354 0 5.910.100 360.619.558 1.902.186 0 692.703.366 0 57.061.275 116.996.906 0 0 114.253.247 0 0 982.851.724 0 0 497.916.689 0 0 25.566.979 0 0 1.706.344.796 0 0 265.887.779 0 0 1.855.437.108 813.138.980 0 366.292.903 292.490 0 748.079.332 554.447.716 578.501.259
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
PHLN 6 0 6.342.165 35.400.000 0 0 58.800.000 3.511.137.000 0 2.806.000.020 0 346.177.745 645.011.980 4.650.000 89.286.000 2.454.836.000 1.559.676.000 819.200.000 497.352.000 0 0 35.880.000 663.820.000 9.243.404.000 0 16.250.000 0 0 0 1.000.000 13.885.000 0 0 7.500.000 0 0 0 0 127.169.600 189.800.000 0 179.974.800
TOTAL 7 337.698.323 1.948.375.371 1.725.483.457 5.473.085.231 1.911.212.782 1.532.907.576 8.702.202.952 5.221.033.652 33.667.629.267 4.391.401.465 15.369.624.126 8.170.774.535 1.762.979.952 6.745.135.328 16.977.783.257 62.098.268.498 20.273.526.562 26.656.600.559 2.828.110.011 3.427.220.777 2.616.925.735 3.447.593.645 34.987.435.382 207.444.607 129.068.864 99.250.224 1.118.178.526 176.378.744 424.454.454 376.406.744 749.764.641 116.996.906 121.753.247 982.851.724 497.916.689 25.566.979 1.706.344.796 393.057.379 2.858.376.088 366.585.393 2.061.003.107
RANK
BOBOT
8 52 21 24 12 22 26 9 13 3 14 8 10 23 11 7 1 6 4 18 16 19 15 2 56 62 69 30 60 44 48 37 65 64 32 41 73 25 45 17 49 20
9 0,10 0,60 0,54 1,70 0,59 0,48 2,70 1,62 10,45 1,36 4,77 2,54 0,55 2,09 5,27 19,27 6,29 8,27 0,88 1,06 0,81 1,07 10,85 0,06 0,04 0,03 0,35 0,05 0,13 0,12 0,23 0,04 0,04 0,30 0,15 0,01 0,53 0,12 0,89 0,11 0,64
60
Lanjutan… KODE BA 1 42 060 43 063 44 064 45 065 46 066 47 067 48 068 49 074 50 075 51 076 52 077 53 078 54 079 55 080 56 081 57 082 58 083 59 084 60 085 61 086 62 087 63 088 64 089 65 090 66 091 67 092 68 093 69 095 70 100 71 103 72 104 73 105
KEMENTERIAN NEGARA/ LEMBAGA 2 POLRI BP-POM LEMHANAS BKPM BNN KEMENEG PDT BKKBN KOMNASHAM BMG KPU MK RI PPATK LIPI BATAN BPPT LAPAN BAKOSURTANAL BSN BAPETEN LAN ANRI BKN BPKP DEPDAG KEMENPERA KEMENEGPORA KPK DPD KY-RI BNPB BNP2TKI BPLS JUMLAH
RINCIAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA PNBP RM PHLN Non BLU BLU 3 4 5 6 22.322.161.683 1.610.892.269 0 883.660.020 570.451.699 24.700.000 0 66.240.000 122.499.334 0 0 5.670.000 376.815.006 0 0 0 278.780.961 0 0 46.000.000 673.435.781 0 0 418.400.000 1.184.044.981 0 0 11.960.000 55.136.144 0 0 0 775.062.148 26.056.855 0 0 956.628.259 0 0 0 193.173.425 0 0 0 104.017.536 0 0 9.200.000 400.502.466 36.822.063 0 41.300.000 372.092.290 9.932.881 0 0 429.987.727 59.022.265 34.027.117 0 204.666.387 1.558.477 0 0 229.084.085 7.251.012 0 123.188.000 52.807.847 7.902.314 0 13.393.800 52.819.417 2.816.367 0 0 153.566.938 40.299.258 0 0 105.010.422 10.030.217 0 0 315.631.946 0 0 44.436.000 608.249.823 0 0 2.000.000 1.280.842.126 21.523.285 0 0 918.658.622 0 0 45.500.000 858.109.031 0 315.235.856 0 0 0 462.235.701 0 0 0 99.779.082 0 0 0 147.486.946 0 0 0 262.515.170 0 0 0 1.147.729.481 0 280.710.524.386 11.745.287.207 4.838.096.352 25.023.500.130
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
TOTAL 7 24.816.713.972 661.391.699 128.169.334 376.815.006 324.780.961 1.091.835.781 1.196.004.981 55.136.144 801.119.003 956.628.259 193.173.425 113.217.536 478.624.529 382.025.171 523.037.109 206.224.864 359.523.097 74.103.961 55.635.784 193.866.196 115.040.639 360.067.946 610.249.823 1.302.365.411 964.158.622 858.109.031 315.235.856 462.235.701 99.779.082 147.486.946 262.515.170 1.147.729.481 322.317.408.075
RANK
BOBOT
8 5 38 63 47 53 31 28 72 36 34 59 67 42 46 40 57 51 70 71 58 66 50 39 27 33 35 54 43 68 61 55 29
9 7,70 0,21 0,04 0,12 0,10 0,34 0,37 0,02 0,25 0,30 0,06 0,04 0,15 0,12 0,16 0,06 0,11 0,02 0,02 0,06 0,04 0,11 0,19 0,40 0,30 0,27 0,10 0,14 0,03 0,05 0,08 0,36
61
ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA UNIT KERJA PUSAT DAN DAERAH TAHUN 2009 NO. I
UNIT KERJA Pusat
3.196.880.214
BOBOT (%) 11,99
1 Sekretariat Jenderal
946.736.705
3,55
2 Inspektorat Jenderal
92.425.010
0,35
3 Ditjen Bimas Islam 4 Ditjen Pendidikan Agama Islam
135.751.923
0,51
1.387.591.788
5,21
5 Ditjen Bimas Kristen
103.026.299
0,39
6 Ditjen Bimas Katolik
79.243.921
0,30
59.246.021
0,22
7 Ditjen Bimas Hindu 8 Ditjen Penyelenggaraan Haji & Umroh 9 Ditjen Bimas Budha 10 Badan Litbang dan Diklat 11 Atase Haji II
APBN 2009 (Rp. '000)
Daerah JUMLAH
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
160.403.129
0,60
46.193.378
0,17
184.452.040
0,69
1.810.000
0,01
23.459.720.345
88,01
26.656.600.559
100,0
62
Pagu Definitif Departemen Agama Tahun Anggaran 2009 (Ribuan Rupiah) No. 1 I
FUNGSI/PROGRAM 2 Fungsi Pelayanan Umum
1 Penerapan Kepemerintahan yang Baik
BELANJA MENGIKAT PEGAWAI
BARANG
3 1.751.745.840
4 546.537.822
5 2.298.283.662
1.751.745.840
546.537.822
2.298.283.662
2 Peningk. Pengawasan & Akuntabilitas Aparatur Negara
II
-
7
PAGU
8 -
-
9 2.548.073.162
4.500.000 3.000.000
3.000.000
19.000.000
19.000.000
5 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
-
29.500.000
29.500.000
6 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
-
193.789.500
193.789.500
-
700.000
-
700.000
-
-
Fungsi Agama
-
163.806.082
607.926.907
58.574.400
143.360.982
423.567.412
58.574.400
-
115.814.800
20.445.100
8.386.303.003
1.034.083.815
-
700.000
-
830.307.389
115.814.800
-
30.500.000
30.500.000
12.588.495
33.033.595
-
25.456.200
25.456.200
9.420.386.818
13.011.465.838
345.995.352
497.352.000
59.100.000
23.275.200.008
370.769.904
370.769.904
6.825.268.830
98.500.000
7.294.538.734
15 Pendidikan Menengah
141.292.072
141.292.072
912.720.800
82.397.600
1.136.410.472
-
89.520.000
229.550.000
1.047.006.013
316.454.400
1.939.005.765
-
3.239.972.700
3.239.972.700 8.870.713.337
17 Pendidikan Tinggi
229.550.000
19 Peningk. Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan 19 Manajemen Pelayanan Pendidikan
8.386.303.003
292.471.839
8.678.774.842
191.938.495
-
645.939.000
-
-
-
2.320.000
-
2.320.000
11.882.476.562
13.872.202.245
20 Peningkatan Pendidikan Agama dan Keagamaan Fungsi Perlindungan Sosial 21 Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak Jumlah
10.138.048.843
1.744.427.719
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
87,3%
59.100.000
14 Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 16 Pendidikan Non Formal
3,1%
625.502.794
20.445.100
13 Pendidikan Anak Usia Dini
0,0%
700.000
143.360.982
12 Pengemb. Lembaga-Lembaga Sosial Keagamaan & Lembaga Pendk. Keagamaan Fungsi Pendidikan
-
163.806.082
10 Peningkatan Kerukunan Umat Beragama 11 Penelitian dan Pengembangan Agama
10 9,6%
4.500.000
-
Fungsi Pariwisata dan Budaya
BOBOT
2.298.283.662
-
9 Pemahaman, Penghayatan, Pengamalan & Pengemb.NilaiNilai Keagamaan
V
PHLN
3 Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
8 Peningkatan Pelayanan Kehidupan Beragama
IV
6 249.789.500
PNBP
4 Pengelolaan Sumberdaya Manusia Aparatur
7 Pembinaan dan Peningkatan Partisipasi Pemuda III
BELANJA TIDAK MENGIKAT
JUMLAH
89.520.000 345.995.352
645.939.000 -
-
2.320.000
0,0%
2.320.000
404.569.752
497.352.000
26.656.600.559
100%
63
ALOKASI ANGGARAN DEPARTEMEN AGAMA TAHUN 2008 DAN 2009 PER SATUAN KERJA (Rp. ‘000)
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
64
Lanjutan…
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
65
Lanjutan…
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
66
Lanjutan…
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
67
Lanjutan…
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
68
Realisasi Anggaran Departemen Agama (Pusat & Daerah) Tahun 2007 Per Tanggal 23 Februari 2008 Berdasarkan Data SAI Departemen Agama SATKER I. PUSAT 1. Sekretariat Jenderal
PAGU+LUNCURAN
REALISASI JUMLAH
2.127.628.879.000
1.633.004.134.692
296.981.155.000
260.058.398.877
2. Inspektorat Jenderal
% 76,75 87,57
SALDO JUMLAH 494.624.744.308
% 23,25
36.922.756.123
12,43
55.581.217.000
43.943.241.536
79,06
11.637.975.464
20,94
110.331.369.000
97.306.727.207
88,19
13.024.641.793
11,81
1.270.854.006.000
890.972.261.933
70,11
379.881.744.067
29,89
5. Ditjen Bimas Kristen
42.130.552.000
39.184.542.591
93,01
2.946.009.409
6,99
6. Ditjen Bimas Katolik
34.115.412.000
30.265.092.974
88,71
3.850.319.026
11,29 4,29
3. Ditjen Bimas Islam 4. Ditjen Pend. Agama Islam
7. Ditjen Bimas Hindu
26.047.951.000
24.931.336.335
95,71
1.116.614.665
8. Ditjen Bimas Budha
20.062.515.000
19.459.810.159
97,00
602.704.841
3,00
9. Ditjen Peny. Haji dan Umroh
139.881.962.000
124.778.597.346
89,20
15.103.364.654
10,80
10. Badan Litbang dan Diklat
130.198.235.000
100.990.745.674
77,57
29.207.489.326
22,43
1.444.505.000
1.113.380.060
77,08
331.124.940
22,92
II. DAERAH
12.730.649.776.000
11.587.766.810.963
KANWIL
10.925.224.011.000
10.224.702.228.861
93,59
700.521.782.139
6,41
389.793.140.000 1.335.309.108.000 1.390.819.359.000 219.942.762.000 1.851.309.583.000 503.339.825.000 494.864.844.000 271.926.519.000 221.567.654.000 284.095.371.000 344.832.984.000 342.240.941.000 162.874.669.000 144.357.593.000 284.437.510.000 136.931.927.000 94.568.564.000 145.793.365.000 410.679.201.000 160.236.530.000 130.231.085.000 93.481.077.000 294.703.312.000 130.494.079.000 120.359.054.000 142.654.206.000 118.882.610.000 402.756.957.000 64.760.060.000 83.434.513.000 49.317.239.000 47.276.515.000 56.951.855.000
360.195.958.880 1.290.856.542.097 1.321.099.178.716 221.449.915.198 1.766.251.423.510 410.311.153.314 478.623.618.026 282.513.885.538 215.466.815.853 237.451.597.751 247.301.086.898 283.365.408.475 146.335.166.370 145.786.323.359 279.045.703.730 132.798.599.939 91.605.101.228 145.530.871.761 374.738.653.918 129.834.344.707 134.293.309.319 91.383.534.251 269.587.516.112 137.823.053.162 113.570.577.323 123.141.726.735 112.893.915.302 399.207.846.174 62.857.369.874 71.936.763.943 48.280.835.372 44.534.638.320 54.629.793.706
92,41 96,67 94,99 100,69 95,41 81,52 96,72 103,89 97,25 83,58 71,72 82,80 89,85 100,99 98,10 96,98 96,87 99,82 91,25 81,03 103,12 97,76 91,48 105,62 94,36 86,32 94,96 99,12 97,06 86,22 97,90 94,20 95,92
29.597.181.120 44.452.565.903 69.720.180.284 (1.507.153.198) 85.058.159.490 93.028.671.686 16.241.225.974 (10.587.366.538) 6.100.838.147 46.643.773.249 97.531.897.102 58.875.532.525 16.539.502.630 (1.428.730.359) 5.391.806.270 4.133.327.061 2.963.462.772 262.493.239 35.940.547.082 30.402.185.293 (4.062.224.319) 2.097.542.749 25.115.795.888 (7.328.974.162) 6.788.476.677 19.512.479.265 5.988.694.698 3.549.110.826 1.902.690.126 11.497.749.057 1.036.403.628 2.741.876.680 2.322.061.294
7,59 3,33 5,01 (0,69) 4,59 18,48 3,28 (3,89) 2,75 16,42 28,28 17,20 10,15 (0,99) 1,90 3,02 3,13 0,18 8,75 18,97 (3,12) 2,24 8,52 (5,62) 5,64 13,68 5,04 0,88 2,94 13,78 2,10 5,80 4,08
11. Atase Haji
01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Lampung Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Maluku Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Papua Bengkulu Maluku Utara Banten Bangka Belitung Gorontalo Kepulauan Riau Irian Jaya Barat Sulawesi Barat
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
91,02
1.142.882.965.037
8,98
69
Lanjutan… SALDO JUMLAH
%
67,06
421.862.661.407
32,94
83.241.173.189 49.189.299.844 30.733.941.976 149.787.566.907 41.688.271.199 57.383.598.750 25.906.141.604 33.612.044.518 30.644.337.210 118.024.688.010 28.825.753.265 30.308.758.396 24.098.875.123 25.528.572.227 53.209.794.726 28.311.669.588 22.322.376.577 14.940.680.480 11.016.298.004
93,04 47,19 94,07 65,69 95,89 36,33 70,44 102,81 90,02 57,61 103,18 103,02 98,94 103,02 40,92 99,49 98,48 89,64 90,87
6.225.545.811 55.054.551.156 1.936.106.024 78.223.723.093 1.785.004.801 100.559.234.250 10.870.408.396 (919.066.518) 3.399.192.790 86.849.935.990 (887.730.265) (889.412.396) 259.174.877 (749.413.227) 76.820.216.274 146.050.412 344.765.423 1.727.431.520 1.106.942.996
6,96 52,81 5,93 34,31 4,11 63,67 29,56 (2,81) 9,98 42,39 (3,18) (3,02) 1,06 (3,02) 59,08 0,51 1,52 10,36 9,13
329.105.754.000
318.160.759.415
96,67
10.944.994.585
3,33
19.097.757.000 11.877.093.000 14.723.883.000 10.766.598.000 11.446.449.000 12.135.709.000 11.475.515.000 9.217.153.000 10.249.815.000 10.098.710.000 12.329.010.000 7.379.562.000 8.982.586.000 9.625.705.000 13.374.989.000 8.745.426.000 8.544.775.000 10.992.801.000 9.751.904.000 10.364.968.000 8.652.686.000 12.572.794.000 9.566.947.000 8.704.230.000 8.748.315.000 11.680.122.000 12.269.616.000 8.086.250.000 10.340.284.000 8.931.569.000 8.372.533.000
18.799.693.952 11.456.878.689 12.812.476.178 11.871.135.194 10.865.092.009 10.939.619.164 10.770.969.166 9.541.672.306 10.451.522.473 9.796.822.166 12.139.471.428 6.803.303.492 9.115.563.469 8.437.909.251 11.376.502.204 8.153.651.758 8.402.651.592 10.563.931.826 9.464.994.403 8.892.164.109 9.064.376.047 12.273.564.085 8.918.757.652 9.409.804.601 8.804.391.295 10.649.002.803 12.804.184.749 8.058.547.813 11.239.523.628 8.046.899.915 8.235.681.998
98,44 96,46 87,02 110,26 94,92 90,14 93,86 103,52 101,97 97,01 98,46 92,19 101,48 87,66 85,06 93,23 98,34 96,10 97,06 85,79 104,76 97,62 93,22 108,11 100,64 91,17 104,36 99,66 108,70 90,10 98,37
298.063.048 420.214.311 1.911.406.822 (1.104.537.194) 581.356.991 1.196.089.836 704.545.834 (324.519.306) (201.707.473) 301.887.834 189.538.572 576.258.508 (132.977.469) 1.187.795.749 1.998.486.796 591.774.242 142.123.408 428.869.174 286.909.597 1.472.803.891 (411.690.047) 299.229.915 648.189.348 (705.574.601) (56.076.295) 1.031.119.197 (534.568.749) 27.702.187 (899.239.628) 884.669.085 136.851.002
1,56 3,54 12,98 (10,26) 5,08 9,86 6,14 (3,52) (1,97) 2,99 1,54 7,81 (1,48) 12,34 14,94 6,77 1,66 3,90 2,94 14,21 (4,76) 2,38 6,78 (8,11) (0,64) 8,83 (4,36) 0,34 (8,70) 9,90 1,63
STAKN
35.084.261.000
24.883.854.395
70,93
10.200.406.605
29,07
01. 02. 03. 04. 05.
12.889.511.000 3.091.721.000 4.985.654.000 7.271.189.000 6.846.186.000
5.198.765.216 2.878.692.993 3.139.139.051 7.147.585.558 6.519.671.577
40,33 93,11 62,96 98,30 95,23
7.690.745.784 213.028.007 1.846.514.949 123.603.442 326.514.423
59,67 6,89 37,04 1,70 4,77
SATKER UIN/IAIN 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Sunan Gunung Jati Bandung IAIN Walisongo Semarang UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta IAIN Sunan Ampel Surabaya UIN Malang IAIN Ar Raniri Banda Aceh IAIN Sumatera Utara IAIN Imam Bonjol Padang UIN Sultan Syarif Qasim Pekanbaru IAIN Sultan Thaha Syaifuddin Jambi IAIN Raden Fatah Palembang IAIN Raden Intan Lampung IAIN Antasari Banjarmasin UIN Alauddin Makasar IAIN Mataram IAIN Banten IAIN Gorontalo IAIN Ambon
STAIN 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
REALISASI JUMLAH
%
1.280.636.503.000
858.773.841.593
89.466.719.000 104.243.851.000 32.670.048.000 228.011.290.000 43.473.276.000 157.942.833.000 36.776.550.000 32.692.978.000 34.043.530.000 204.874.624.000 27.938.023.000 29.419.346.000 24.358.050.000 24.779.159.000 130.030.011.000 28.457.720.000 22.667.142.000 16.668.112.000 12.123.241.000
PAGU+LUNCURAN
STAIN Cirebon STAIN Pekalongan STAIN Kudus STAIN Surakarta STAIN Salatiga STAIN Purwokerto STAIN Jember STAIN Pamekasan STAIN Ponorogo STAIN Kediri STAIN Tulungagung STAIN Malikul Shaleh Lhokseumawe STAIN Padang Sidempuan STAIN Bukittinggi STAIN Batusangkar STAIN Kerinci STAIN Metro STAIN Pontianak STAIN Palangkaraya STAIN Samarinda STAIN Manado STAIN Palu STAIN Watampone STAIN Pare-Pare STAIN Palopo STAIN Kendari STAIN Bengkulu STAIN Curup STAIN Ternate STAIN Alfatah Jayapura STAIN Bangka Belitung
STAKN Tarutung STAKN Palangkaraya STAKN Tanatoraja STAKN Ambon STAKN Sentani
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
70
Lanjutan… SATKER
PAGU+LUNCURAN
REALISASI JUMLAH
%
SALDO JUMLAH
%
IHDN/STAHN/STABN
27.800.276.000
25.990.069.596
93,49
1.810.206.404
6,51
01. 02. 03. 04.
7.109.647.000 13.090.965.000 6.048.078.000 1.551.586.000
6.843.290.790 12.126.258.242 5.930.205.998 1.090.314.566
96,25 92,63 98,05 70,27
266.356.210 964.706.758 117.872.002 461.271.434
3,75 7,37 1,95 29,73
105.107.867.000
110.622.148.393
105,25
(5.514.281.393)
(5,25)
7.802.366.000 9.232.593.000 12.874.223.000 11.154.687.000 7.806.171.000 7.564.061.000 7.759.538.000 10.094.392.000 7.397.657.000 8.221.023.000 6.553.215.000 8.647.941.000
9.103.150.953 10.019.865.321 12.757.001.068 12.978.845.563 8.655.821.472 8.575.434.099 7.371.165.565 9.072.494.915 6.938.532.526 9.394.409.738 6.310.332.196 9.445.094.977
116,67 108,53 99,09 116,35 110,88 113,37 94,99 89,88 93,79 114,27 96,29 109,22
(1.300.784.953) (787.272.321) 117.221.932 (1.824.158.563) (849.650.472) (1.011.373.099) 388.372.435 1.021.897.085 459.124.474 (1.173.386.738) 242.882.804 (797.153.977)
(16,67) (8,53) 0,91 (16,35) (10,88) (13,37) 5,01 10,12 6,21 (14,27) 3,71 (9,22)
BALAI LITBANG
27.691.104.000
24.633.908.710
88,96
3.057.195.290
11,04
01. Balai Litbang Jakarta 02. Balai Litbang Semarang 03. Balai Litbang Makasar
10.159.153.000 8.438.495.000 9.093.456.000
9.527.267.818 6.811.007.650 8.295.633.242
93,78 80,71 91,23
631.885.182 1.627.487.350 797.822.758
6,22 19,29 8,77
14.858.278.655.000
13.220.770.945.655
STAHN Palangkaraya IHDN Denpasar STAHN Mataram STABN Banten
BALAI DIKLAT 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12.
Balai Diklat Jakarta Balai Diklat Bandung Balai Diklat Semarang Balai Diklat Surabaya Balai Diklat Medan Balai Diklat Padang Balai Diklat Palembang Balai Diklat Banjarmasin Balai Diklat Manado Balai Diklat Makasar Balai Diklat Ambon Balai Diklat Denpasar
TOTAL
88,98
1.637.507.709.345
11,02
Catatan: ¾ Realisasi berdasarkan Biro Keuangan Setjen pertanggal 23 Februari 2008 ¾ Satker Kanwil merupakan gabungan Anggaran satker dibawah Kanwil Dapag Provinsi (Kandep, MAN, MTsN, MIN) ¾ Pagu 2007 sudah termasuk luncuran sebesar Rp. 309.477.555.000
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
71
Realisasi Anggaran Departemen Agama (Pusat & Daerah) Tahun 2008 Per Tanggal 3 Desember 2008 NO
01 02 03 04 05 06 07 08 09 11 0100 0200 0300 0400 0500 0600 0700 0800 0900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2100 2200 2300 2400 2500 2600 2800 2900 3000 3100 3200 3300 3400 5000
WILAYAH / SATKER
PAGU DIPA
PAGU
SETELAH REVISI
PUSAT Sekretariat Jenderal Inspektorat Jenderal Ditjen Bimas Islam Ditjen Pendidikan Islam Ditjen Bimas Kristen Ditjen Bimas Katolik Ditjen Bimas Hindu Ditjen Bimas Budha Ditjen PHU Balitbang Jumlah : DKI Jawa Barat Jawa Tengah Yogyakarta Jawa Timur B. Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan B. Lampung Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Maluku Bali NTB NTT Papua Bengkulu Maluku Utara Banten Bangka Belitung Gorontalo Kepulauan Riau Irian Jaya Barat Sulawesi Barat Atase Haji DAERAH Jumlah :
463.575.718.000 68.129.012.000 145.151.053.000 905.217.052.000 60.355.308.000 48.139.211.000 36.309.626.000 27.960.132.000 183.768.914.000 186.001.268.000 2.124.607.294.000 669.617.756.000 1.857.845.700.000 1.844.917.764.000 372.892.489.000 2.437.202.131.000 657.743.225.000 753.741.909.000 460.375.776.000 358.822.786.000 354.894.113.000 419.036.311.000 431.423.858.000 241.951.163.000 215.752.836.000 403.362.799.000 190.694.520.000 140.886.260.000 200.343.410.000 749.486.402.000 201.161.499.000 198.567.576.000 141.128.772.000 391.872.455.000 159.568.921.000 158.501.699.000 198.126.904.000 156.306.815.000 654.244.637.000 93.942.151.000 122.379.244.000 69.345.534.000 85.396.167.000 75.712.783.000 1.217.238.000
431.626.946.000 61.409.660.000 131.378.395.000 969.321.377.000 53.552.012.000 42.918.329.000 32.463.182.000 25.266.112.000 158.703.577.000 162.171.071.000 2.068.810.661.000 595.695.494.000 1.686.234.051.000 1.691.357.282.000 332.707.397.000 2.264.429.024.000 578.523.849.000 683.335.415.000 413.734.082.000 417.314.879.000 318.387.976.000 382.229.746.000 376.057.930.000 214.887.833.000 196.379.615.000 355.210.593.000 172.225.991.000 127.807.368.000 178.190.777.000 685.418.993.000 182.725.783.000 179.540.993.000 131.087.264.000 351.278.500.000 143.342.691.000 146.912.985.000 180.465.537.000 140.604.239.000 600.162.506.000 86.145.110.000 110.682.239.000 67.369.631.000 82.034.540.000 71.075.302.000 1.217.238.000
15.468.463.603.000
Jumlah Pusat & Daerah
17.593.070.897.000
REALISASI SAI DEP. AGAMA
%
SISA ANGGARAN MENURUT SAI
46,17 61,86 81,50 51,12 67,09 68,90 90,87 79,58 72,78 47,03 55,43 59,49 78,91 75,32 89,50 72,37 68,81 68,97 71,83 68,86 69,48 64,28 75,62 74,58 76,55 72,15 67,67 79,38 73,34 52,08 63,90 75,76 77,23 67,65 75,68 53,97 74,19 71,39 53,82 71,47 75,87 71,02 53,64 77,27 44,89
232.341.363.111 23.421.377.826 24.310.189.464 473.821.979.205 17.623.346.696 13.346.889.631 2.965.396.429 5.158.198.838 43.191.811.312 85.909.283.509 922.089.836.021 241.288.945.192 355.667.418.113 417.388.810.936 34.942.941.245 625.668.779.963 180.436.291.703 212.021.334.386 116.554.765.461 129.947.948.818 97.184.042.879 136.516.755.477 91.669.294.041 54.629.478.253 46.054.282.948 98.939.307.295 55.688.728.570 26.349.714.816 47.504.420.700 328.424.964.313 65.967.072.138 43.519.704.407 29.843.060.039 113.635.033.927 34.865.029.478 67.626.165.762 46.583.234.303 40.231.476.031 277.179.572.935 24.580.674.835 26.704.083.422 19.520.809.792 38.027.646.542 16.154.976.516 670.772.586
14.144.772.853.000
9.648.378.766.370 68,21
3.900.698.592.630
16.213.583.514.000
10.795.099.591.349 66,58
4.822.788.428.651
199.285.582.889 37.988.282.174 107.068.205.536 495.499.397.795 35.928.665.304 29.571.439.369 29.497.785.571 20.107.913.162 115.511.765.688 76.261.787.491 1.146.720.824.979 354.406.548.808 1.330.566.632.887 1.273.968.471.064 297.764.455.755 1.638.760.244.037 398.087.557.297 471.314.080.614 297.179.316.539 287.366.930.182 221.203.933.121 245.712.990.523 284.388.635.959 160.258.354.747 150.325.332.052 256.271.285.705 116.537.262.430 101.457.653.184 130.686.356.300 356.994.028.687 116.758.710.862 136.021.288.593 101.244.203.961 237.643.466.073 108.477.661.522 79.286.819.238 133.882.302.697 100.372.762.969 322.982.933.065 61.564.435.165 83.978.155.578 47.848.821.208 44.006.893.458 54.920.325.484 546.465.414
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
72
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
73
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
74
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
75
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
76
Rekapitulasi RA, MI, MTs & MA per Propinsi Tahun Pelajaran 2006/2007 No
Propinsi
1
Nanggroe Aceh D.
2
Sumatera Utara
3
Sumatera Barat
4
Riau
5
Jambi
6
Sumatera Selatan
7
Bengkulu
8
Lampung
9
Bangka Belitung
10
Kepulauan Riau
11
DKI Jakarta
12
Jawa Barat
Status Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
RA 235 235 774 774 427 427 293 293 200 200 228 228 85 85 372 372 31 31 79 79 686 686 3.124 3.124
Jumlah Lembaga Pendidikan MI MTs MA 427 102 60 155 205 110 582 307 170 125 56 39 504 822 371 629 878 410 58 104 40 57 243 128 115 347 168 25 14 15 341 470 184 356 495 198 31 51 17 1.515 246 125 1.546 297 142 35 32 17 400 326 123 435 358 140 36 23 11 91 48 23 127 71 34 50 24 15 654 500 183 704 524 198 8 7 4 35 34 12 43 41 16 8 5 3 30 37 18 38 42 21 19 26 16 478 200 63 497 226 79 77 142 70 2.978 1.689 563 3.055 1.831 633
Total 589 705 1.294 220 2.471 2.691 202 855 1.057 54 1.288 1.342 99 2.086 2.185 84 1.077 1.161 70 247 317 89 1.709 1.798 19 112 131 16 164 180 61 1.427 1.488 289 8.354 8.643
77
Rekapitulasi RA, MI, MTs & MA per Propinsi Tahun Pelajaran 2006/2007 Lanjutan.... No
Propinsi
13
Jawa Tengah
14
Yogyakarta
15
Jawa Timur
16
Banten
17
Bali
18
Nusa Tenggara Barat
19
Nusa Tenggara Timur
20
Kalimantan Barat
21
Kalimantan Tengah
22
Kelimantan Selatan
23
Kalimantan Timur
24
Sulawesi Utara
Status Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
RA 4.096 4.096 904 904 5.119 5.119 563 563 74 74 140 140 70 70 91 91 114 114 242 242 61 61 60 60
Jumlah Lembaga Pendidikan MI MTs MA 111 116 64 3.573 1.254 373 3.684 1.370 437 19 34 14 129 50 21 148 84 35 143 180 84 6.256 2.324 907 6.399 2.504 991 18 28 19 610 620 204 628 648 223 14 6 3 34 16 7 48 22 10 25 23 14 592 563 246 617 586 260 15 12 6 125 42 13 140 54 19 16 18 9 294 184 63 310 202 72 30 15 8 211 101 42 241 116 50 139 74 37 438 222 82 577 296 119 9 18 11 98 118 48 107 136 59 10 6 2 31 32 14 41 38 16
Total 291 9.296 9.587 67 1.104 1.171 407 14.606 15.013 65 1.997 2.062 23 131 154 62 1.541 1.603 33 250 283 43 632 675 53 468 521 250 984 1.234 38 325 363 18 137 155
78
Rekapitulasi RA, MI, MTs & MA per Propinsi Tahun Pelajaran 2006/2007 Lanjutan.... No
Propinsi
25
Sulawesi Tengah
26
Sulawesi Selatan
27
Sulawesi Tenggara
28
Gorontalo
29
Sulawesi Barat
30
Maluku
31
Maluku Utara
32
Papua
33
Papua Barat
Total
Status Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Total
RA 83 83 457 457 70 70 29 29 37 37 5 5 14 14 75 75 48 48 18.886 18.886
Jumlah Lembaga Pendidikan MI MTs MA 20 26 9 105 171 86 125 197 95 44 37 28 515 493 227 559 530 255 15 30 10 60 94 51 75 124 61 4 7 5 64 45 22 68 52 27 5 3 3 93 68 29 98 71 32 18 9 6 74 51 18 92 60 24 18 12 4 43 66 28 61 78 32 2 1 20 21 11 22 22 11 4 4 2 18 8 4 22 12 6 1.568 1.256 644 20.621 11.363 4.399 22.189 12.619 5.043
Total 55 445 500 109 1.692 1.801 55 275 330 16 160 176 11 227 238 33 148 181 34 151 185 3 127 130 10 78 88 3.468 55.269 58.737
Sumber: EMIS, Ditjen. Pendidikan Islam Departemen Agama (data diolah)
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
79
Rekapitulasi Perguruan Tinggi Agama per Propinsi Tahun Pelajaran 2007/2008 No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Propinsi
Nanggroe Aceh D.
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Status Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
Islam 3 14 17 2 33 35 3 20 23 1 19 20 2 13 15 1 13 14 2 2 4 2 11 13 1 1
0 1 36 37 2 90 92
Jumlah Perguruan Tinggi Agama Kristen Katholik Hindu Budha
0 1 17 18
0
0
0
2 2
0
1 1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2 2
0
0
0
1 1
0
0
0
3 3
0
0
1 1
0
0
0
0
3 3
0
0
0
35 35
0
1 1
3 3
13 13
0
0
0
Total 3 14 17 3 53 56 3 20 23 1 19 20 2 13 15 1 15 16 2 3 5 2 15 17 1 0 1 0 3 3 1 75 76 2 103 105
80
Rekapitulasi Perguruan Tinggi Agama per Propinsi Tahun Pelajaran 2007/2008 Lanjutan.... No
Propinsi
13
Jawa Tengah
14
Yogyakarta
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Jawa Timur
Banten
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kelimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Status Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
Islam 6 34 40 1 12 13 7 106 113 1 28 29 3 3 1 15 16 1 1 1 7 8 1 4 5 1 13 14 1 11 12 1 1
Jumlah Perguruan Tinggi Agama Kristen Katholik Hindu Budha 25 25
2 2
1 1
3 3
7 7
0
0
0
20 20
2 2
0
1 1 1
3 3
0
0 1
1
3 3
0
1 1
0
1 1
0
1
0
7 7
5 5
0
0
9 9 1 1 2
2 2
0 1
0
1 1
1
0
0
0
0
1 1
0
0
2 2
0
0
2 2 3 3 1 13 14
Total 6 65 71 1 19 20 7 129 136 2 31 33 1 6 7 2 16 18 0 13 13 1 18 19 3 6 9 1 15 16 1 15 16 2 15 17
81
Rekapitulasi Perguruan Tinggi Agama per Propinsi Tahun Pelajaran 2007/2008 Lanjutan.... No
Propinsi
25
Sulawesi Tengah
26
27
28
29
30
31
32
33
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
Total
Status Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Sub Total Negeri Swasta Total
Islam 1 5 6 4 28 32 1 3 4 1
Jumlah Perguruan Tinggi Agama Kristen Katholik Hindu Budha 3 3 1 6 7
0
0
0
1 1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
9 9 1 4 5 1
1 1 1 2 3
0
0
0
1 1
0
0
1 1 5 6 1 1 52 539 591
1 1 1 7 8
0
0
0
3 3
0
0
4 4 6 192 198
1 1 0 23 23
0 3 2 5
0 1 9 10
Total 1 8 9 5 35 40 1 3 4 1 0 1 0 10 10 2 7 9 1 1 2 2 15 17 1 5 6 62 765 827
Sumber: Pusat Data Informasi Keagamaan & Kehumasan, Ditjen. Pendidikan Islam, Ditjen. Bimas Kristen, Ditjen Bimas Katholik,Ditjen Bimas Hindu dan Ditjen Bimas Budha (data diolah)
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
82
Jumlah Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Tahun Pelajaran 2006/2007 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Propinsi
Jumlah Pondok Pesantren
Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua/Irian Jaya Irian Jaya Barat Total
1.044 220 210 139 168 263 53 531 28 26 88 4.326 2.578 183 4.408 1.682 108 345 17 147 56 219 119 16 74 244 75 21 40 21 13 24 20 17.506
Jumlah Madrasah Diniyah 400 1.942 1.074 1.912 261 306 191 313 73 124 339 14.040 5.942 212 7.138 1.391 110 391 23 145 125 448 111 56 201 543 91 51 62 8 15 36 11 38.085
Sumber: EMIS Ditjen Pendidikan Islam Departemen Agama
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
83
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
84
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
85
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
86
Data Guru Pegawai Negeri Sipil menurut Provinsi dan Tingkat Jabatan di Lingkungan Departemen Agama Tahun 2007
No.
Unit Kerja Kanwil Dep. Agama Prov.
Guru
Guru
Guru
Pratama
Pratama
Muda Muda Tk.I
Madya Madya Tk.I Dewasa Dewasa Tk. Pembina Pembina
(II/a)
Tk. I (II/b)
(II/c)
(III/a)
(II/d)
Guru
Tingkat Jabatan Guru Guru Guru Guru
Guru
(III/b)
(III/c)
I (III/d)
Guru
Guru
Guru Guru Guru Utama Utama Utama Muda Madya Tk. I (IV/b) (IV/c) (IV/d) (IV/e)
(IV/a)
Jumlah
1
NAD
344
1.099
506
293
1.743
633
246
1.585
978
1
7.428
2
Sumatera Utara
384
977
698
415
1.785
750
336
904
1.021
9
7.279
3
Sumatera Barat
125
337
124
134
1.392
365
227
576
592
10
3.882
4
Riau
136
309
128
73
574
180
144
265
389
1
2.199
5
Jambi
122
517
117
177
541
169
148
385
265
6
Sumatera Selatan
163
478
189
175
899
280
116
413
585
5
7
Bengkulu
74
231
90
98
511
129
48
230
262
2
8
Lampung
195
531
139
105
883
193
158
279
525
5
9
DKI Jakarta
2.441 3.303 1.676
1
3.013
481
109
83
939
307
235
360
651
12
239
648
190
124
1.192
283
78
521
590
3
3.868
11 Jawa Barat
762
2.181
525
339
4.161
1.570
632
2.203
3.072
37
15.482
12 Jawa Tengah
710
2.007
587
680
4.710
2.236
876
3.723
5.290
53
13 DI Yogyakarta
124
241
87
115
767
538
211
731
1.345
5
1.049
3.580
388
444
4.838
1.884
566
3.095
3.617
43
15 Kalimantan Barat
355
554
183
66
511
85
16
131
125
16 Kalimantan Tengah
186
466
104
89
666
148
28
189
149
17 Kalimantan Selatan
209
661
167
159
1.263
283
68
476
477
4
18 Kalimantan Timur
94
309
118
22
484
128
145
137
201
2
19 Sulawesi Utara
133
155
33
27
360
57
15
53
54
20 Sulawesi Tengah
100
298
142
73
546
197
153
172
143
3
1.827
21 Sulawesi Tenggara
84
207
94
60
557
130
23
267
200
1
1.623
264
654
259
137
1.004
284
109
759
1.497
10
4.977
84
154
87
25
410
103
106
78
59
1
1.107
24 Nusa Tenggara Barat
125
376
179
200
931
404
98
335
285
1
2.934
25 Nusa Tenggara Timur
318
371
291
194
432
145
154
109
66
1
2.081
26 Maluku
216
379
116
43
396
84
28
124
70
1.456 850
14 Jawa Timur
22 Sulawesi Selatan 23 Bali
27 Maluku Utara
1
1
3.352
173
10 Banten
4
20.876
5
19.509
4.164
2.026 2.025 3.769
2
1.640 887
50
161
63
16
310
84
70
64
32
176
142
66
23
148
35
10
15
7
29 Gorontalo
51
136
30
14
272
92
17
60
64
30 Bangka Belitung
25
65
27
20
189
51
33
33
20
463
31 Sulawesi Barat
86
103
22
10
137
14
14
64
99
549
32 Kepulauan Riau
18
54
30
42
146
33
33
39
53
448
33 Irian Jaya Barat
35
57
45
25
103
35
23
36
18
Jumlah
7.209
18.919
5.933
4.500
33.800
11.909
5.164
18.411
22.801
28 Papua
622 737
1
377 210
13
1
128.870
Sumber: Biro Kepegawaian Setjen Departemen Agama
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
87
Data Guru Pegawai Negeri Sipil Menurut Provinsi dan Lokasi Kerja Departemen Agama Tahun 2007 NO
Unit Kerja Kanwil Dep. Agama Prov.
LOKASI KERJA MAN
MTsN
MIN
MAS
MTsS
MIS
RA/BA UMUM
JML
1
NAD
1.288
1.980
3.053
113
280
459
41
214
7.428
2
Sumatera Utara
747
900
1.136
80
402
1.290
263
2.461
7.279
3
Sumatera Barat
807
1.548
549
30
183
235
96
434
3.882
4
Riau
287
407
158
57
261
394
92
543
2.199
5
Jambi
327
642
352
39
111
722
10
238
2.441
6
Sumatera Selatan
497
576
360
45
253
828
63
681
3.303
7
Bengkulu
239
370
270
39
98
372
46
242
1.676
8
Lampung
391
529
541
27
204
695
49
577
3.013
9
DKI Jakarta
415
665
294
32
226
650
54
1.016
3.352
10
Banten
406
611
197
68
313
1.697
87
489
3.868
11
Jawa Barat
1.636
2.736
764
516
1.587
5.333
455
2.455
15.482
12
Jawa Tengah
1.919
3.023
1.018
144
1.293
9.415
1.410
2.654
20.876
13
DI Yogyakarta
481
784
220
21
131
1.295
299
933
4.164
14
Jawa Timur
2.127
3.377
1.185
125
1.291
9.064
716
1.624
19.509
15
Kalimantan Barat
153
273
260
12
52
303
6
967
2.026
16
Kalimantan Tengah
195
323
353
10
82
407
51
604
2.025
17
Kalimantan Selatan
559
1.056
1.035
30
134
605
42
308
3.769
18
Kalimantan Timur
222
292
133
18
98
294
14
569
1.640
19
Sulawesi Utara
94
94
102
10
50
121
6
410
887
20
Sulawesi Tengah
174
321
177
80
194
216
32
633
1.827
21
Sulawesi Tenggara
225
469
187
32
98
342
32
238
1.623
22
Sulawesi Selatan
507
568
371
131
499
1.659
211
1.031
4.977
23
Bali
24
Nusa Tenggara Barat
25
Nusa Tenggara Timur
88
117
93
9
26
Maluku
139
163
213
16
27
Maluku Utara
102
171
177
34
119
123
7
24
11
12
146
127
132
52
28
58
216
87
111
129
19
22
90
4
645
1.107
364
439
279
97
414
999
59
283
2.934
32
422
9
1.311
2.081
99
154
672
1.456
121
850
2
420
622
4
120
737
3
28
Papua
29
Gorontalo
30
Bangka Belitung
86
102
84
9
15
64
7
96
463
31
Sulawesi Barat
52
43
35
5
47
285
5
77
549
32
Kepulauan Riau
49
86
80
3
58
46
4
122
448
33
Irian Jaya Barat
43
54
37
1
13
110
5
114
377
JUMLAH
14.833 22.969 13.918 1.891
8.729 39.051 4.177 23.302 128.870
Sumber: Biro Kepegawaian Setjen Departemen Agama
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
88
Data Guru Non Pegawai Negeri Sipil Menurut Provinsi dan Lokasi Kerja Departemen Agama Tahun 2007/2008 No.
PROPINSI
TEMPAT BERTUGAS RA
MI
MTS
MA
TOTAL
GPAI
1
Nanggroe Aceh D.
1.300
5.763
4.329
2.467
3.142
17.001
2
Sumatera Utara
3.502
3.153
1.174
4.779
2.528
15.136
3
Sumatera Barat
1.353
699
4.951
2.189
1.034
10.226
4
Riau
867
2.602
5.453
2.033
2.364
13.319
5
Jambi
527
535
2.483
1.210
844
5.599
6
Sumatera Selatan
1.641
3.619
4.266
1.761
1.519
12.806
7
Bengkulu
290
574
578
286
357
2.085
8
Lampung
1.184
5.128
5.700
1.707
1.117
14.836
9
Bangka Belitung
95
190
400
142
203
1.030
10
Kepulauan Riau
361
294
337
203
420
1.615
11
DKI Jakarta
2.502
4.450
3.086
1.070
1.847
12.955
12
Jawa Barat
13.834
20.473
27.819
8.819
7.825
78.770
13
Jawa Tengah
9.406
25.053
19.770
7.153
9.682
71.064
14
Yogyakarta
281
763
823
579
1.327
3.773
15
Jawa Timur
16.153
59.284
35.942
15.531
5.689
132.599
16
Banten
3.457
7.022
11.512
3.495
2.942
28.428
17
Bali
274
443
221
109
125
1.172
18
Nusa Tenggara Barat
961
5.952
9.430
4.553
1.794
22.690
19
Nusa Tenggara Timur
234
795
472
219
182
1.902
20
Kalimantan Barat
361
2.183
2.291
921
419
6.175
21
Kalimantan Tengah
448
1.361
869
369
97
3.144
22
Kelimantan Selatan
944
4.286
3.330
1.359
702
10.621
23
Kalimantan Timur
338
761
1.543
639
713
3.994
24
Sulawesi Utara
167
237
282
99
285
1.070
25
Sulawesi Tengah
210
331
1.434
932
732
3.639
26
Sulawesi Selatan
1.985
4.273
5.901
2.691
3.114
17.964
27
Sulawesi Tenggara
140
387
855
442
715
2.539
28
Gorontalo
87
213
293
132
306
1.031
29
Sulawesi Barat
356
976
1.025
408
322
3.087
30
Maluku
64
751
609
260
119
1.803
31
Maluku Utara
76
192
725
329
337
1.659
32
Papua
159
98
126
82
86
551
33
Papua Barat
79
58
88
50
45
320
63.636
162.898
158.117
67.018
52.933
504.602
Total
Sumber: Dit. Madrasah, EMIs & Dit. PAIS Ditjen Pendidikan Islam Departemen Agama Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
89
Jumlah Guru PAI Pada Sekolah Umum Berdasarkan Lokasi Kerja Tahun Pelajaran 2007/2008 No.
Provinsi
Jenjang Sekolah TK
SD/LB
SMP/LB
SMA/LB
Jumlah
SMK
1.
Nanggroe Aceh D.
49
5.637
1.333
623
124
2.
Sumatera Utara
16
5.999
1.246
548
320
7.766 8.129
3.
Sumatera Barat
2
1.590
676
440
167
2.875
4.
Riau
2
3.023
845
425
145
4.440
5.
Jambi
6.
Sumatera Selatan
3
1.857
483
218
75
2.636
19
3.817
645
324
79
4.884
7.
Bengkulu
6
1.105
245
117
56
1.529
8.
Lampung
27
2.871
679
268
120
3.965
9.
Kep. Bangka Belitung
15
868
152
73
35
1.143
10.
Kepulauan Riau
-
765
232
108
39
1.144
11.
DKI Jakarta
8
3.274
890
460
426
5.058
12.
Jawa Barat
93
18.989
4.033
1.468
775
25.358
13.
Jawa Tengah
145
21.871
4.578
1.441
1.297
29.332
14.
DI Yogyakarta
692
2.524
660
286
328
4.490
15.
Jawa Timur
27
19.076
3.816
1.542
913
25.374
16.
Banten
48
4.559
982
371
165
6.125
17.
Bali
28
419
76
22
11
556
18.
Nusa Tenggara Barat
37
3.580
723
364
89
4.793
19.
Nusa Tenggara Timur
7
385
118
55
29
594
20.
Kalimantan Barat
3
2.370
324
160
54
2.911
21.
Kalimantan Tengah
14
248
152
97
30
541
22.
Kalimantan Selatan
162
2.485
547
195
82
3.471 2.564
23.
Kalimantan Timur
24.
Sulawesi Utara
25.
Sulawesi Tengah
9
1.835
455
183
82
20
665
128
45
21
879
1
1.505
309
130
78
2.023
26.
Sulawesi Selatan
85
7.179
1.256
579
203
9.302
27.
Sulawesi Tenggara
18
1.849
453
232
49
2.601
28.
Gorontalo
3
738
166
53
24
984
29.
Sulawesi Barat
8
623
124
54
16
825
30.
Maluku
2
268
61
37
11
379
31.
Maluku Utara
5
589
208
118
35
955
32.
Papua
7
178
82
38
17
322
33.
Papua Barat JUMLAH
2
130
62
24
18
236
1.563
122.871
26.739
11.098
5.913
168.184
Sumber: Dit. PAIS Ditjen Pendidikan Islam Departemen Agama
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
90
Jumlah KUA Seluruh Indonesia No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua/Irian Jaya Irian Jaya Barat Total
Jumlah 232 314 157 145 103 155 59 169 36 48 45 599 579 78 650 140 33 94 119 152 96 129 116 63 89 265 128 47 42 46 59 22 26 5.035
Keterangan: Sumber: Biro Ortala, Setjen Departemen Agama (data diolah) Data jumlah KUA yang ada sudah termasuk 175 KUA yang baru ditetapkan pada tahun 2007 Data jumlah KUA beberapa propinsi mengalami pergeseran karena adanya pemekaran wilayah, misal sebagian KUA Jawa Barat dahulu, saat ini berada di wilayah Banten
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
91
Data Program & Anggaran Departemen Agama 2009
92