BEM FISIP UNAIR Adakan Pelatihan Ekonomi Kreatif UNAIR NEWS – Kementerian Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga memiliki cara tersendiri untuk mengupayakan cara dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Salah satunya melalui pelatihan ekonomi kreatif dalam acara Sapa Desa yang berlangsung di Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringin Anom Kabupaten Gresik. Dalam pelatihan yang diadakan pada hari Sabtu (24/9) lalu tersebut, BEM FISIP berharap bisa bersama-sama masyarakat membangun ekonomi yang ada di desa tersebut. Pelatihan ekonomi kreatif ini dipilih agar bisa lebih dekat dengan masyarakat. “Dalam hal ini, ekonomi kreatif yang diajarkan yaitu bagaimana mengelola sampah plastik yang menjadi limbah rumah tangga sehari-hari menjadi barang-barang inovatif seperti tas, taplak meja dan lain sebagainya,” ujar Luthfi Al Jufri, Ketua Divisi Pengabdian Masyarakat BEM FISIP. Pelatihan yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut disambut antusias oleh masyarakat desa Kesamben Kulon. BEM FISIP didampingi organisasi perempuan di desa tersebut menjadikan pelatihan ekonomi kreatif lebih interaktif. Selain pelatihan ekonomi kreatif, Sapa Desa juga mengadakan acara “Ayo Membaca” yang melibatkan siswa-siswa sekolah dasar dari desa tersebut. Tujuannya, dengan acara “Ayo Membaca” dan “Pelatihan Ekonomi Kreatif”, masyarakat desa Kesamben Kulon yang mayoritas bekerja sebagai petani dapat lebih sejahtera dan makmur. (*) Penulis: Ahalla Tsauro Editor: Defrina Sukma S.
Pentingnya Perlindungan Hukum Bagi Tenaga Kesehatan UNAIR NEWS – Masih dalam serangkaian acara Airlangga Law Fest, Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga kembali menyelenggarakan seminar nasional berkaitan dengan hukum dalam dunia kesehatan. Kali ini, tema yang diangkat yakni “Peningkatan Profesionalitas Tenaga Kesehatan dalam Pelayanan Kesehatan Serta Perlindungan Hukumnya”. Seminar berlangsung pada Rabu (5/10) bertempat di Aula R. Boedi Soesetjo, FH UNAIR. Dalam Kesempatan ini, narasumber yang dihadirkan adalah dr. Daeng Mohammad Faqih, M.H., Dr. Sabir Alwi, S.H., M.H., Dr. Astutik, S.H., M.H, dan Prof. dr. Budi Sampurna, DFM., S.H., Sp.F(k). Seminar dihadiri oleh tak kurang dari 55 peserta yang terdiri dari mahasiswa UNAIR dan umum. Yang dibahas dalam seminar ini adalah dinamika kesehatan dilingkup hukum. Misalnya seputar perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan dan mekanisme penyelesaian masalahnya apabila terjadi sengketa medis. Selain itu, dibahas pula aspek hukum kesehatan yang terdiri dari pidana, perdata, dan administrasi. “Perlindungan hukum bagi tenanga kesehatan merupakan hak. Seperti yang sering terjadi, bagaimana banyak dokter yang digugat oleh pasiennya,” tutur Astutik. Ada dua penyelesaiannya berkaitan dengan sengketa medis. Pertama, melalui jalur hukum yang terdiri dari hukum pidana dan hukum perdata mediasi. Kedua, melalui jalur non hukum yang terdiri dari penegakan disiplin oleh Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) dan penegakan etik OP.
Dalam proses perdata, bila terjadi pelanggara medis dapat menggunakan pasal 29 UU Kesehatan dan atau pasal 46 UU Rumah Sakit. Namun, hal itu dirasa kurang tepat oleh sabir. “Pasal 29 UU Kesehatan kurang tepat. Karena jika ada kesalahan, itu termasuk pidana. Dan dalam pidana tidak ada mediasi. Kalau mediasi kan, berarti perdata,” ungkap Sabir. Kesimpulan dari seminar nasional kali ini adalah mekanisme penyelesaian bila terjadi pelanggaran medis telah diatur baik dalam proses hukum maupun non hukum. Untuk mencegah proses hukum dan non hukum, serta medapatkan perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan, harus bekerja profesional dan patuh melaksanakan standart-standartnya. (*) Penulis : Pradita Desyanti Editor
: Binti Q. Masruroh
Sosialisasikan Rencana Strategis UNAIR Menuju Perguruan Tinggi Kelas Dunia Kepada Ormawa UNAIR NEWS – Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) bersama Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga mengadakan rapat sosialisasi rencana strategis (renstra) dan sinergitas program kerja ormawa dalam mencapai Top 500 World University Rankings (WUR). Sosialisasi tersebut bertujuan mensinergiskan program kerja ormawa dalam mendukung cita-cita universitas menuju perguruan tinggi kelas dunia.
Pertemuan dilaksanakan pada Jumat (7/10) bertempat di Ruang Kahuripan 300, Kantor Manajemen, Kampus C UNAIR. Acara dihadiri oleh seluruh ketua ormawa, yang terdiri dari Ketua BEM UNAIR, Ketua BEM Fakultas, Ketua BLM Fakultas, Ketua BO, Ketua BSO, serta Ketua UKM. Rapat sosialisasi dibuka oleh Direktur Kemahasiswaan UNAIR M. Hadi Subhan Dr., SH., MH., C.N. Selanjutnya, pemaparan renstra diberikan oleh Ketua BPP Badri Munir Sukoco, S.E., MBA., Ph.D. Dalam penjelasannya, Badri menekankan pada strategy maps, yakni renstra UNAIR 2016-2020 dalam 4 perspektif. Keempat perspektif tersebut yaitu perspektif keuangan, pemangku kepentingan, proses bisnis internal, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Dari keempat perspektif itu yang lebih banyak dibahas mengenai perspektif proses bisnis internal, sebab menyangkut peranan mahasiswa secara langsung. Perspektif ini menitikberatkan pada pentingnya peranan mahasiswa sebagai agent of change dalam usaha meningkatkan kualitas agenda pengabdian masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan civitas akademika di lingkungan UNAIR sudah banyak. Namun, mesti lebih ditingkatkan lagi karena cakupannya masih tingkat lokal, belum tingkat nasional. Disinilah pentingnya sosialisasi renstra sebagai mensosialisasikan semangat pengmas kepada ormawa.
upaya
Selain itu, yang juga menjadi sorotan adalah manajemen alumni. UNAIR memiliki kurang lebih 160.000 alumni, namun data alumni yang sudah dikelola dengan baik belum mencapai jumlah maksimal. Perlu kerjasama semua alumni untuk melengkapi datadata alumni yang dibutuhkan. Rektor UNAIR Prof. Dr. H. Mohammad Nasih, MT., SE., Ak mengatakan, dibutuhkan sinergisitas seluruh civitas akademika UNAIR, termasuk mahasiswa, sebagai bagian dari membangun reputasi universitas. “Reputasi sebuah perguruan tinggi, tentu tidak hanya dibangun
oleh para pengelola, dosen, maupun alumni. Tetapi juga semua civitas akademika, termasuk mahasiswa, harus terlibat aktif dalam proses membangun reputasi universitas kita,” ujar Prof Nasih. “Jadi kalau ada satu saja bagian yang tidak ikut bergerak, maka tentu perjalanan universitas ini tidak akan sempurna,” tegasnya. Sosialisasi ini ditutup dengan penandatanganan janji ormawa untuk sinergisitas program kerja dalam mencapai Top 500 WUR, yang dilakukan oleh seluruh pimpinan dan ormawa yang datang. (*) Penulis : Lisda Bunga Asih (UKM Penalaran UNAIR) Editor : Binti Q. Masruroh
Totalitas dalam Belajar, Antar Melinda Andriyanti Lulus Terbaik FST UNAIR NEWS – Melinda Andriyanti, S.Kom lulus dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,93 dari program studi S-1 Sistem Informasi Fakulats Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga. Hasil tersebut juga mengantarkannya sebagai wisudawan terbaik untuk wisuda periode September 2016. Melinda yang saat ini berusia 22 tahun itu, memang memiliki kemampuan akademik yang cemerlang sedari SMA. Ketertarikannya dengan bidang pemrograman mendorongnya untuk masuk Prodi Sistem Informasi dan belajar lebih dalam tentang bagaimana menghasilkan perangkat lunak.
“Adaptasi dan analisis penilaian proses penentuan prioritas kebutuhan perangkat lunak secara online untuk teknik MoSCoW, 100$, dan Ranking” adalah judul skripsi yang diambilnya dan berkaitan dengan topik rekayasa perangkat lunak. Melinda yang selalu total dalam mengerjakan segala hal apalagi persoalan belajar, memang mengantarkannya untuk mendapat hasil terbaik untuk skripsinya. Meskipun diakui semasa kuliah cukup menyenangkan dan sesuai dengan passionnya, Melinda tetap tidak pernah meremehkan dalam hal kecil apapun. Dia tetap tidak pernah bermalas-malasan dan meniatkan segalanya untuk menuntut ilmu secara totalitas. Berbekal keluarga yang juga bergelut di bidang TI (Teknologi informasi), yakni kakaknya, Melinda semakin semangat dalam mendalami bidang ini dan berniat melanjutkan studinya ke jenjang yang labih tinggi lagi. “Saya tetap bersyukur karena dukungan orang tua dan temanteman, dimasa sulit yang pernah saya lewati dalam studi maupun di luar studi,” jelasnya kepada Warta UNAIR. (*) Penulis: Oky Putri Rahayu Editor: Nuri Hermawan
Meneliti Karya Sastra Jepang, Anne Alicia Lulus Terbaik FIB UNAIR NEWS – Terilhami oleh sebuah karya sastra Jepang, Anne Alicia Wulung, S.Hum, melakukan penelitian terhadap sebuah karya sastra berjudul “Dominasi Kekuasaan dalam Novel Toshokan Kiki Karya Arikawa Hiro: Kajian Hegemoni Gramsci”. Dari penelitian ini, akhirnya menunjang Anne terpilih menjadi
wisudawan terbaik S-1 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga, dalam wisuda September 2016. Ia meraih IPK 3,97. Dalam penelitiannya, arek Surabaya kelahiran 27 Desember 1993 ini menemukan permasalahan yang menyebabkan objek penelitiannya menarik. Pertama, hadirnya kisah percintaan yang romantis dan menghibur dalam serial Toshokan Sensou, tetapi juga sekaligus pandangan mengenai masyarakat Jepang yang ideal bagi masing-masing pihak yang berseteru. Permasalahan kedua, pertikaian intelektual antara Korps Perpustakaan dan Komite Reformasi Media demi mewujudkan masyarakat Jepang yang ideal menurut kelompok masing-masing. Dari pertikaian dalam cerita itu, tampak ada usaha dari kedua pihak untuk saling mendominasi dengan cara mendapatkan konsensus dari masyarakat mengenai masyarakat Jepang yang ideal. Nah, berdasarkan adanya permasalahan di atas, menurut Anne, novel Toshokan Kiki ini menjadi menarik untuk diteliti menggunakan teori Hegemoni Gramsci. “Dalam pertikaian dan usaha memperebutkan kekuasaan, tentu ada pihak yang mendominasi dan didominasi. Dalam serial ini tampak adanya relasi kuasa yang berlangsung di antara kedua pihak. Pertikaian terjadi melalui dua jalan, kekerasan dan persetujuan,” katanya. Dalam proses penelitiannya, Anne mengaku tidak memiliki kendala apa pun. Bahkan berkat bantuan dosen pembimbingnya, ia berhasil mengerjakan penelitian itu. “Skripsi saya bisa selesai berkat bantuan, dukungan, dan bimbingan pembimbing bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk kerja ekstra kami,” kata aktivis HIMA ini. Kedepan, Anne berharap penelitiannya dapat dikembangkan dan melanjutkan ke tahap yang lebih kompleks. Ia juga menyelipkan pesan dan motivasi pada mahasiswa UNAIR yang masih berjuang menempuh studi. “Gunakan waktu dan kesempatan sebaik mungkin. Lulus tepat waktu atau lulus tepat pada waktunya,” tutupnya.
(*) Penulis: Lovita marta Fabela. Editor: Dilan Salsabila.
Demi Menggapai Impian, 200 Siswa Berkunjung Ke UNAIR UNAIR NEWS – Sebanyak 200 siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Surabaya bertandang ke Universitas Airlangga, Rabu (5/10). Para siswa yang didampingi perwakilan guru diterima oleh Koordinator Program World Class University (WCU) Pusat Informasi dan Humas UNAIR dan Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru. Tujuannya, mereka ingin mendapatkan informasi umum dan penerimaan mahasiswa baru UNAIR. Acara yang diselenggarakan di Aula Kahuripan 300 itu diawali dengan sambutan perwakilan guru pendamping Drs. Tri Teguh Irianto, M.Pd, dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh staf PIH UNAIR Rosatyani Puspita, M.Psi., dan staf PPMB UNAIR Imam Siswanto, M.Si. “Saya mengucapkan terimakasih kepada UNAIR karena murid-murid kami diterima dengan sangat baik. Meskipun kurang enam bulan murid-murid ini lulus, namun anak-anak kami sudah ingin masuk UNAIR,” tutur Teguh. Teguh menambahkan, siswanya mempunyai keinginan yang besar untuk bisa diterima sebagai mahasiswa UNAIR. Dalam sambutannya pula, Teguh memaparkan bahwa kunjungan ke UNAIR telah dijadikan sebagai agenda tahunan sekolahnya. Diharapkan, para siswa ini bisa mendapatkan informasi tentang program studi dan kiat-kiat agar diterima sebagai mahasiswa
UNAIR. Dalam paparan materinya, Puspita menyampaikan sekilas tentang penerimaan mahasiswa baru. Target penyampaian materi Puspita tidak hanya menyasar para siswa melainkan juga para guru. “Kami juga menawarkan program studi jenjang S-3 pada guru pendamping apabila nantinya ingin melanjutkan studi,” jelas Puspita. Puspita melanjutkan materinya tentang sejarah, prestasi-prestasi, fasilitas serta berbagai kegiatan yang ada di UNAIR. Sedangkan, Imam juga menjelaskan tentang jalur masuk dan prasyarat penerimaan mahasiswa UNAIR. “Salah satu syaratnya adalah dukungan dari lembaganya. Jadi, meskipun siswanya berprestasi namun tidak didukung oleh sekolah bisa jadi tidak diterima,” ujar Imam. Salah
satu
siswa
SMAN
1
Sekar
Rahayudiya
menyatakan
keinginannya agar bisa menjadi mahasiswa UNAIR. Sekar ingin mengambil jurusan Hubungan Internasional atau Ekonomi Pembangunan. “Aku pengin banget masuk kampus yang terkenal ini. UNAIR kan salah satu perguruan tinggi negeri yang bagus,” ungkap Sekar. “Saya nantinya bakal memilih jurusan Hubungan Internasional (HI) atau Ekonomi Pembangunan, makanya saya akan belajar semaksimal mungkin,” tandas Sekar. (*) Penulis: Akhmad Janni Editor: Defrina Sukma S.
FH UNAIR Persiapkan Mahasiswa Magang di Institusi Peradilan UNAIR NEWS – Career Day adalah salah satu rangkaian acara Airlangga Law Fest yang didedikasikan bagi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang ingin magang di firma hukum ternama. Acara ini diselenggarakan di halaman Gedung A FH UNAIR selama tiga hari sejak 3 Oktober – 5 Oktober yang diikuti oleh sebanyak 10 firma hukum dari Indonesia. Dalam acara ini, setiap perwakilan dari kantor-kantor advokat ternama dan instansi-instansi yang bergerak di bidang peradilan mempresentasikan profil institusi. Tujuannya, untuk merekrut mahasiswa-mahasiswa FH UNAIR untuk dapat magang di kantor advokat melalui stan yang telah disediakan. “Career Day ini untuk menampung dan memfasilitasi mahasiswa maupun alumni FH UNAIR untuk magang di beberapa lawfim yang turut berpartisipasi,” tutur Berliana Destrie, panitia acara Career Day. Sejumlah instansi yang turut meramaikan career day itu adalah Makarim Lawfirm, Kejaksaan Negeri Surabaya, Badan Narkotika Nasional, dan Bank Jatim. Bagi mahasiswa yang ingin magang, mereka diharuskan membawa berkas biodata dan pengalaman untuk diserahkan ke stan kantor advokat yang mereka tuju. Nantinya, pihak firma itulah yang akan menyeleksi berkas dan menerima mahasiswa yang sesuai kriteria. Hampir dari semua stan menyediakan suvenir bagi mahasiswa yang bersedia datang ke stan mereka. Suvenir yang diberikan pun beraneka ragam seperti buku catatan, stiker, dan buku undangundang. Selain stan kantor advokat di acara itu, mahasiswa juga disuguhi penampilan grup musik akustik. Para mahasiswa FH juga terlihat antusias dengan acara tersebut. Mereka menyempatkan
waktunya untuk datang ke acara career day itu di tengah kepadatan jadwal kuliah. “Acara ini sangat bermanfaat menurut saya karena kami mendapat informasi mengenai lawfirm apa saja yang ada di Indonesia meskipun tidak semua. Bagi saya sendiri, career day dapat dijadikan peluang mengenai pekerjaan,” Destya Fidela mahasiswa FH tahun angkatan 2015. (*) Penulis : Pradita Desyanti Editor: Defrina Sukma S
Bagi-bagi Telur Ayam dan Sate ala FKH UNAIR UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga yang tergabung dalam Kelompok Minat Profesi Veteriner (KMPV) Unggas dan Burung bagi-bagi belasan ribu telur ayam dan ribuan tusuk sate. Bekerjasama dengan PT. Cargill Indonesia dan Ceva Logistics, mereka menyelenggarakan acara rutin tahunan bertajuk “Festival Hari Ayam dan Telur”, Minggu (3/10). Acara ini diselenggarakan untuk merayakan peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional. Ratusan orang termasuk warga sekitar kampus beramai-ramai mendatangi festival yang digelar di area danau kampus C UNAIR. Kurang dari satu jam sejak tempat penukaran stan dibuka panitia, sebanyak 750 kupon untuk ditukar dengan telur dan sate ludes dibagikan ke pengunjung. “Nggak kebayang sebelumnya melihat antusiame warga yang datang ke festival ini. Ini kan acara tahunan. Dulu tahun 2013 kami pernah membuat peta Indonesia dari telur. Tahun 2015, kami
mengadakan acara di Balai Kota Surabaya. Tahun ini, tema kami adalah festival kuliner dan ternyata masyarakat yang datang jauh lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya,” jelas Rizka Mulia Ananda selaku panitia festival. Perayaan tersebut dibuka secara simbolis dengan memakan telur rebus oleh panitia, pihak Cargill dan Ceva tepat pukul 07.00 WIB. Usai resmi dibuka, warga yang hadir berbondong-bondong dan lekas mengantre untuk menukar kupon dengan telur dan sate. Selain antrean panjang untuk mendapatkan satu pak yang berisikan empat telur, dengan sigapnya pengunjung pindah ke stan sate. Acara tersebut tak hanya dipadati oleh warga sekitar UNAIR, tetapi banyak juga dijumpai mahasiswa UNAIR yang memanfaatkan peluang untuk mencari sarapan gratis pada pagi itu. “Ini saya cuma dapet telur gulung saja nggak kebagian kupon. Padahal sudah datang pagi, ternyata banyak masyarakat yang datang lebih pagi,” kata Diva Amalia mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi tahun angkatan 2013. Selain festival kuliner, panitia juga menyediakan informasi berguna bagi masyarakat mengenai gizi telur dan ayam apalagi stok ayam dan telur cukup melimpah di Indonesia. “Perlu adanya edukasi bagi masyarakat khususnya bagi mereka yang punya mindset bahwa mengkonsumsi telur dan ayam itu berbahaya. Ini karena dipengaruhi isu kalau pedagang menyuntikkan hormon ke ayam,” tambah Rizka yang juga mahasiswa FKH UNAIR itu. Festival Hari Ayam dan Telur yang digelar di UNAIR itu merupakan puncak acara dari serangkaian acara yang sebelumnya sudah digelar oleh mahasiswa anggota KMPV FKH UNAIR. sebelumnya, pada Minggu (25/9), mahasiswa FKH mengadakan kampanye bagi pengunjung Car Free Day di Taman Bungkul. Acara dilanjutkan dengan bakti sosial di Panti Asuhan Khaudatul Jannah pada Sabtu (1/10), dan pembagian tiga ribu telur rebus kepada sivitas akademika di semua fakultas di UNAIR, dan FKH Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. (*)
Penulis: Disih Sugianti Editor: Defrina Sukma S.
Teliti Anisakiasis, Qabilah Lulus Terbaik S2 FKH UNAIR NEWS – Penyakit Anisakiasis yang disebabkan oleh cacing Anisakis spp, masih jarang terdengar dan diteliti di Indonesia. Anisakiasis ini merupakan penyakit zoonosis yang dapat terjadi bila manusia memakan ikan setengah matang. Di Jepang, kasus ini banyak terjadi karena masyarakat setempat gemar makan sushi. Inilah yang mendorong Qabilah Cita Kurnianusa Nastiti Sumarsono untuk melakukan penelitian dengan mengambil sampel ikan tongkol di Tempat Pelelangan Ikan, Kranji, Lamongan. Alasannya, TPI Kranji merupakan TPI yang cukup besar di Jawa Timur. Mahasiswi prodi S-2 Ilmu Penyakit dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) ini menulis tesis “Profil Morfologi Tipe Anisakis spp. pada Ikan Tongkol (Euthynnus sp.) di TPI Kranji Lamongan dengan Menggunakan Metode Scanning Electron Microscope (SEM)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Anisakis spp yang ditemukan pada ikan tongkol di TPI Kranji adalah Anisakis tipe 1 teridentifikasi larva berwarna putih. “Saya menemukan Anisakis spp. tipe 1 dengan ditemukan adanya mucron di bagian posterior. Itu dapat dilihat dengan jelas melalui alat bantu Scanning Electron Microscope (SEM) yang saya lakukan di Fakultas Kedokteran UNAIR,” ujar Cita.
Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, dibimbing oleh Dr. Kusnoto, drh., M.Si. dan Prof. Dr. Rahaju Ernawati, drh., M.Sc. Penelitian inilah yang mengantarkan Cita menjadi wisudawan terbaik S-2 FKH periode September 2016 dengan meraih IPK 3,95. Selama menempuh studi S-2, alumnus SMAN 1 Lamongan ini juga aktif mengajar di Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan (UNISLA). Ia juga aktif mengabdi sebagai Tenaga Harian Lepas Medik Veteriner Kementerian Pertanian sebagai Kepala Pusat Kesehatan Hewan di Kec. Sukodadi, Kab. Lamongan. (*) Penulis: Moh Ahala Tsauro Editor: Defrina Sukma S
Teliti Pemilukada, Surya Darma Jadi Wisudawan Terbaik S2 FH UNAIR NEWS – Surya Darma Kardeli ditetapkan sebagai wisudawan terbaik S-2 Fakultas Hukum Universitas Airlangga, karena ia meraih IPK tertinggi, 3,89. Tesis yang ikut menunjang prestasinya itu pun cukup aktual, yakni “Perlindungan Hukum Terhadap Profesi Pegawai Negeri Sipil dalam Mengikuti Pemilukada Melalui Calon Independen”. Alasan Surya memilih topik tesis itu tidak lain adalah perlindungan hukum terhadap hak-hak profesi PNS yang mengikuti pemilukada melalui calon independen. Dalam UU Nomor 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) Pasal 119 dan Pasal 123 Ayat (3), mewajibkan PNS yang mengikuti pemilukada untuk
mengundurkan diri secara tertulis pada saat mengikuti pemilihan. Selain itu, ketentuan pasal tersebut merupakan penjabaran dari ketentuan pasal yang menyatakan bahwa PNS diberhentikan dengan tidak hormat apabila menjadi anggota atau pengurus partai politik. Saat studi S-2 itu, Surya mengaku tak banyak mengikuti kegiatan lain diluar kegiatan akademik. Kegiatan diluar perkuliahan yang sering diikuti antara lain seminar, FGD, advocacy class, dan kegiatan yang ada kaitannya dengan studi Ilmu Hukum. Laki-laki kelahiran Padang 19 April 1990 ini saat S-1 pernah Juara I lomba karya tulis ilmiah dalam acara Recht Partij Ilmu Hukum yang diadakan UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, tempatnya menempuh studi. Kini, menjadi wisudawan terbaik S-2 FH UNAIR, bagi Suerya ini sangat membanggakan. “Pada
Prodi
Magister
Ilmu
Hukum
FH
UNAIR
sistem
pembelajarannya terstruktur baik. Yang tak kalah penting yaitu sikap ramah dan tidak pelit ilmu para civitas akademika FH UNAIR yang selalu memotivasi dan mengayomi semua peserta didik,” ujarnya. Kelancaran studi S-2-nya ini pun, katanya, tak terlepas dari peran dosen pembimbing tesisnya, Dr. Lanny Ramli, S.H., M.Hum. Setelah lulus ini Surya akan kembali Padang untuk mewujudkan cita-citanya menjadi dosen. “Sejak awal hendaknya sudah dipersiapkan target yang akan dalam melaksanakannya,” ujar anggota Lembaga Pembinaan Muhammadiyah Sumatera Barat Penulis: Binti Quryatul Masruroh Editor: Nuri Hermawan.
dicapai, dan harus konsisten laki-laki yang kini menjadi dan Pengawas Keuangan, PW ini. (*)