MODUL 21
Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu
•
TUJUAN Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara keseluruhan.
•
Mempelajari keterkaitan antar masing-masing komponen yang ada.
•
Mempelajari komponen-komponen Galang Sekutu. PERKIRAAN WAKTU 60 menit
•
PERLENGKAPAN Bagan Integrated Framework
• •
Kertas Flipchart sebanyak peserta Papan tulis
•
Spidol
BACAAN PENGANTAR UNTUK FASILITATOR ”Kucing Chesiree, jalan mana yang harus kupilih dari persimpangan di depan ini?” keluh Alice. “Tergantung ke mana tujuanmu pergi, tapi jika kau tak punya tujuan semua jalan itu tak ada bedanya!” jawab Kucing Chesiree. (Alice in the Wonderland)
Mengapa Memahami Keseluruhan Arus Advokasi Terpadu amat Penting? Setelah semua yang dipelajari di sesi sebelumnya, kini kita kembali meninjau Kerangka Kerja Arus Advokasi Terpadu. Dengan memaha mi keseluruhan komponen dalam kerangka kerja ini, akan dapat melihat di mana posisi kita dalam kerangka kerja itu. Hal ini berguna bagi kita untuk: • Mengetahui apa saja yang sudah dikerjakan dan apa saja yang masih perlu dikerjakan, dengan kata lain menjadi bahan dalam merancang rencana •
aksi. Mengetahui komponen mana yang langsung mempengaruhi advokasi saat
•
ini. Saat merancang rencana aksi kita akan menguji alternatif-alternatif tindakan yang paling efektif terhadap komponen ini . Mengetahui komponen mana yang tidak secara langsung mempengaruhi advokasi saat ini. Saat merancang rencana aksi kita perlu mempertimbangkan da mpak aksi terhadap komponen ini di masa depan.
Selain itu, dengan memeriksa kerangka kita juga akan dapat: • Mengetahui, apakah aksi yang sudah dilakukan arahnya sudah benar •
menuju terjadinya perubahan kebijakan? Menilai kematangan situasi sebagai pertimbangan menentukan arah advokasi.
Kaita n dengan sesi sebelumnya Dalam
Modul
3,
peserta
sudah
berkenalan
dengan
kerangka
dan
memanfaatkannya untuk menyusun suatu rencana aksi. Hampir semua sesi dalam pelatihan advokasi ini merupakan pengembangan dari sesi tersebut. Pada hari ke-4 peserta sudah mempelajari, mempraktekkan dan mengalami sendiri satu aksi advokasi dari awal hingga akhir. Diharapkan dengan pengalaman ini peserta dapat merumuskan sendiri apa yang harus dilakukan bila kelak di lapangan, mereka menangani suatu isu. Selanjutnya, agar lebih lengkap, peserta perlu mendapat penjelasan mengenai komponen-komponen lain yang belum di bahas selama pelatihan. Dengan melihat kerangka terpadu, kita dapat melihat bahwa dari 12 komponen, bel um semua
komponen dipelajari dengan mendala m. Sebagai bekal di lapangan, sekurangkurangnya peserta memerlukan satu sesi untuk merangkum keseluruhan pengala man mereka dan mendudukkan sisa komponen yang belum di pelajari tadi ke dalam peta pengalaman mereka. Salah satu komponen yang akan mendapatkan perhatian di sini adalah komponen Galang Sekutu. Komponen ini sangat menentukan efektivitas suatu gerakan advokasi. Akhirnya, fasilitator dapat menggunakan sesi 21 ini sebagai dasar untuk membantu peserta mengkonstruksi Rencana Kerja Tindak Lanjut pada sesi berikutnya.
Topik
Tujuan
Ringkasan Alur Sesi
1. Cipta Suasana
1. Membangun suasana (state of mind ). 2. Menjelaskan tujuan sesi.
2. Melihat
•
Meninjau ulang bagan Alur Advokasi Terpadu secara
•
keseluruhan. Mempelajari keterkaitan antara masing-masing
•
komponen yang ada. Identifikasi Komponen Advokasi yang belum di pelajari
•
Mempelajari mengenai komponen Galang Sekutu
Keseluruhan
3. Inventarisasi Peluang Galang Sekutu. 4. Penutup
o
Alat Bantu
Bagan Arus Advokasi
Metode
Waktu
• •
Kisah Ceramah
5”
•
Dialog
25”
• •
Permainan Brainstorming
25”
Terpadu
• • •
Flipchart Papan Tulis Spidol
5”
PROSES LENGKAP
No
Kegiatan
1
Cipta Suasana • •
Berdiri di depan, ucapkan kalimat pembukaan yang positif, hangat, apresiatif, segar dan mantap. Ajukan beberapa pertanyaan sederhana untuk memancing partisipasi dan perhatian. o Misalnya, “Sudah makan pagi semuanya?”
•
Ceritakan dengan gaya berkisah cerita tentang “Keledai Buta”.
Melihat Kesel uruhan • Tampilkan bagan Arus terpadu di layar. •
Awali dengan pengantar sebagai berikut: “Selama beberapa hari ini anda sekalian sudah belajar melakukan aksi advokasi. Anda melihat isu, mengemasnya dan mewujudkan aksi sebagai pelaksana. Sekarang kita akan belajar melihat advokasi dari sudut pandang lebih luas.
•
Pelaksana melihat isu dan aksi sebatas apa yang menjadi lingkup tanggungjawabnya. Pelaksana menganggap aksi
hearing berhasil ketika dewan memberi komit men. •
•
Sementara jika kita tinjau dari kaitan keseluruhan, masih banyak aspek yang harus dikerjakan agar tujuan total advokasi dapat tercapai. Jelaskan lebih jauh mengenai saling ket erkaitan antar komponen. Info l ebih detil baca buku “Merubah Kebijakan Publik” tulisan Mansour Faqih, dkk.
Komponen Advokasi Yang Bel um Dipelajari • Ajak peserta mengidentifikasi komponen yang sudah dipelajari dan yang belum di pelajari. • •
Selanjutnya lakukan brainstorming untuk menelaah langkah apa yang perlu dipelajari kemudian. Kemudian jelaskan bahwa: o o
Komponen “Galang Sekutu (alliance)” belum dipelajari. Komponen “Pengaruhi Pendapat Umum” baru dipelajari sebagian di sesi Advokasi Media. Aspek lain dalam mempengaruhi pendapat umum seperti kampanye, jajak pendapat, polling, pembuatan selebaran, poster, bukan termasuk scope pelatihan ini.
o
Komponen “Ajukan Konsep Tanding”, “Lakukan
Keterangan
Pembelaan”, “Bangun Basis Gerakan”, “Lancarkan
•
Tekanan” juga belum dipelajari dan di luar scope pelatihan yang hanya lima hari ini. Katakan bahwa kita kemudian akan mempelajari bagian Galang Sekutu ini.
Per mainan Galang Sekutu • Bagikan setiap peserta 1 kertas flipchart dan 1 HVS. • Minta setiap peserta menuliskan di kertas HVS tersebut beberapa hal berikut: 1. Makanan yang disukai 2. Kota/Desa tempat dilahirkan 3. Organisasi di mana ia terlibat (pernah terlibat) 4. Pekerjaan saat ini 5. Binatang kesayangan 6. Hobby 7. Koleksi kesayangan 8. Gelar yang dimiliki (sekolah terakhir) 9. Tokoh politik yang dikagumi 10. Cita-cita yang berhubungan dengan situasi masyarakat (Misalnya: keadilan sosial yang merata, sekolah gratis bagi semua orang, dll).
•
Minta mereka memi ndahkan 10 hal itu ke kertas Fiipchart dan tempelkan di depan dada. Minta mereka mencari kawan yang memiliki persamaan
•
dengannya, dengan cara berkeliling membaca satu sama lain. Kemudian jelaskan bahwa mereka sekarang harus
•
“berkumpul berkelompok di satu tempat” bersama orang yang memiliki k esa maan dengannya sesuai dengan yang di minta fasilitator. o “Kumpul bagi yang makanan kesukaan sama!” o “Kumpul bagi yang kota kelahirannya sama” o o • •
“Kumpul bagi yang pernah atau masih memiliki keanggotaan organisasi yang sama” Dan seterusnya.
Lanjutkan dengan pertanyaan “Apa yang bisa disimpulkan dari permainan ini?” Jelaskan bahwa banyak sekali cara kita menjalin hubungan dengan orang lain. Cara ini akan membuat kita lebih banyak potensi untuk mendapatkan sekutu.
Inventarisasi Peluang Galang Sekutu • Buat dua garis vertikal di papan tulis, sehingga membelah
papan tulis menjadi tiga bagian. • •
Tulis sebelah kiri atas Legislatif, tengah atas Eksekutif, dan kanan atas Masyarakat. Lakukan brainstorming bersama seluruh kelas dengan pertanyaan: o “Sesuai dengan isu yang kita perjuangkan, (1) siapa saja dari tiap kelompok ini yang harus dijadikan sekutu, (2) dengan cara apa kita menjadikannya sekutu?”
• 8
Tuliskan hasil brainstorming dalam kolom yang sesuai. (lampiran)
Kesi mpulan
CATATAN
Pelatihan advokasi ini tidak mungkin mencakup seluruh topik karena keterbatasan waktu yang dimiliki.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kisah Kuda Buta Seorang petani memiliki kel edai kesayangan bernama Willie, yang sekalipun buta namun sangat diandalkannya selama bertahun-tahun. Pada suatu hari saat hendak pergi ke lain kota dan melintasi hutan kecil, ia bertemu dengan seorang yang mobilnya terperosok ke got. Susah payah orang itu mendorong mobil itu na mun tetap saja tidak bergerak. Akhirnya petani itu mengha mpiri dan berusaha menolongnya dengan cara mengikat mobil itu untuk ditarik dengan keledainya. Ia katakan pada keledainya itu “Willie, ayo kita selamatkan mobil itu, tariiiikkkk…!” Setelah dicoba berkali-kali, ternyata keledai itu tak kuat juga menarik mobil itu keluar got. Akhirnya petani itu memutar akal beberapa saat lamanya. Akhirnya ia menepuk-nepuk punggung kel edai itu, kemudian ia bertepuk tangan sa mbil berteriak: “Ayo Henry…, tarik yang kuat… ayoooo!!!” “Ayo James…, sekarang kamu tarik … tarik… tarik yang kuat!!” “Ayo Mary …., giliranmu cepat tarik yang kuat!!” Kemudian dengan teriakan yang menggelegar ia berseru: “Ayo Willie…, sekarang giliranmu yang harus tarik dengan kuat…!!!!” Ajaib, pelan tapi pasti, mobil itu tertarik ke atas got dan akhirnya bisa disela matkan dengan baik. Pamilik mobil itu sa mbil berterima kasih bertanya, “Kenapa Anda memanggil berbagai nama seolah ada lebih dari satu keledai?”. Petani itu menjawab, jika si Willie berpikir bekerja sendiri, maka ia akan pesi mis. Na mun jika ia berpikir ada banyak keledai lain yang bersamanya menarik beban itu, maka ia akan merasa lebih enteng dan opti mis. Keledai saya itu buta”. Moral kisah: • Bekerja sama akan membuat kita mengerjakan sesuatu dengan lebih baik.
Inventarisasi Peluang Galang Sekutu Legislatif Sek Wan • Melalui hobby-nya main tennis
Eksekutif
Masyarakat
Bagian hukum Guru • Melalaui Organisasi • Melalui POMG alumni/profesi