BAB VI RINGKASAN TEMUAN, KONTRIBUSI TEORITIK, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN PENELITIAN LANJUTAN Bab ini berisi ringkasan hasil temuan penelitian, kontribusi penelitiam terhadap perkembangan teori, implikasi terhadap kebijakan pemerintah, dan saran untuk penelitian selanjutnya. 6.1. Ringkasan Temuan Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pada industri kreatif digital dengan orientasi pasar yang berbeda, faktor-faktor pemilihan lokasi industri kreatif digital dipengaruhi oleh faktor umum dan faktor khusus. Faktor umum terdiri dari kondisi tenang dan nyaman, ketersediaan jaringan internet yang kuat, aksesibilitas, akses terhadap sarana transportasi, dan ketersediaan tenaga kerja. Sedangkan faktor khusus yang memengaruhi terdiri dari citra bangunan, kedekatan antar kantor, landmark kawasan, lingkungan sekitar, harga sewa dan akses ke jasa pengiriman, lahan parkir luas, akses ke sarana perbankan, dan akses ke ruang pertemuan. Hasil penemuan faktor ini bersifat sementara karena adanya keterbatasan penelitian. Pada kategori kasus nasional, kegiatan industri umumnya bergerak pada sektor pendidikan dan dilatarbelakangi oleh inovasi dan aspek sosial pembangunan Indonesia. Selain faktor umum yang telah dijelaskan di atas, pada kategori ini terdapat faktor umum tambahan yaitu kedekatan dengan lokasi tempat tinggal, sedangkan faktor khusus terdiri dari citra bangunan, kedekatan antar kantor, landmark kawasan, lingkungan sekitar, harga sewa dan akses ke jasa pengiriman. Pada kategori internasional, kegiatan industri bergerak pada sektor periklanan dan dilatarbelakangi oleh pasar yang masih luas. Pada kategori ini terdapat tambahan faktor umum citra bangunan, lingkungan sekitar, lahan parkir luas, akses ke sarana perbankan dan akses ke ruang pertemuan. Pada kategori campuran, kegiatan industri bergerak pada sektor hiburan. Terdapat tambahan
113
faktor umum yaitu kedekatan dengan lokasi tempat tinggal, harga sewa, dan akses ke ruang pertemuan. Sedangkan faktor khusus terdiri dari citra bangunan, lingkungan sekitar dan akses ke jasa pengiriman. Berdasarkan proposisi teori, hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan atau gap antara teori lokasi industri dengan pemilihan lokasi industri kreatif digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proposisi pertama yaitu “faktor kedekatan dengan lokasi pasar” tidak berpengaruh pada pemilihan lokasi karena industri kreatif digital memiliki karakteristik lokasi pasar yang berada di ruang virtual. Proposisi kedua yaitu “faktor kedekatan dengan bahan baku” memengaruhi secara khusus pada industri kreatif digital yang memindahkan bentuk output digitalnya ke produk berwujud (kasus 2). Proposisi ketiga yaitu “faktor ketersediaan tenaga kerja” memengaruhi secara luas pemilihan lokasi industri kreatif digital di Kawasan Perkotaan Yogyakarta dibanding kota lainnya. Proposisi keempat yaitu “biaya transportasi” faktor ini tidak berpengaruh secara umum, tetapi bisa memengaruhi secara khusus pada industri dengan kategori online dan offline (kasus 2 dan 5). Proposisi keenam yaitu “aglomerasi industri”, faktor tersebut tidak berpengaruh terhadap pemilihan lokasi industri kreatif digital karena karakteristik industri yang bergantung pada jaringan internet justru membentuk kecenderungan menyebar atau deaglomerasi. Proposisi ketujuh yaitu “harga lahan”, faktor ini tidak berpengaruh secara umum tetapi secara khusus terdapat pada industri yang berlokasi di kawasan perkotaan Kabupaten Bantul (kasus 3, 5, dan 6). 6.2. Kontribusi Teoritik Hasil penelitian menunjukkan adanya gap antara proposisi teori lokasi dengan hasil empiri faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan lokasi industri kreatif digital. Proposisi kelima yaitu “ketersediaan infrastruktur”, faktor ini memengaruhi pemilihan lokasi industri. Ketersediaan infrastruktur tidak terbatas pada infrastruktur jaringan jalan dan jaringan listrik, tetapi juga ketersediaan
114
infrastruktur jaringan internet. Ketersediaan jaringan internet yang kuat menjadi kontribusi teoritik temuan baru faktor pemilihan lokasi industri kreatif digital. Terdapat beberapa temuan empiri faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan lokasi industri kreatif digital yang tidak terdapat pada proposisi. Faktorfaktor ini menjadi kontribusi teoritik penelitian yaitu faktor kondisi tenang dan nyaman, faktor aksesibilitas dan faktor akses ke sarana transportasi. Faktor kondisi tenang dan nyaman memengaruhi pemilihan lokasi yang umumnya berada di kawasan perumahan. Faktor aksesibilitas dan akses ke sarana transportasi berkaitan dengan cara kerja setiap unit kasus. Faktor aksesibilitas terkait dengan kebutuhan akses menuju lokasi tempat tinggal, tempat makan dan ruang pertemuan.
Sedangkan faktor akses ke sarana transportasi berkaitan dengan
tujuan pergerakan yang beragam. 6.3.Saran Implikasi Kebijakan Sektor industri kreatif digital umumnya dipelopori oleh masyarakat usia muda (Jogja Digital Valley, 2014). Hal ini menjadi potensi pengurangan jumlah pengangguran dan penciptaan lapangan kerja. Pemerintah daerah maupun pusat diharap dapat lebih memperhatikan perkembangan sektor ini karena berpotensi meningkatkan pendapatan negara. Perlu adanya kebijakan-kebijakan yang mendukung perkembangan industri kreatif digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri kreatif digital membutuhkan ruang yang tenang dan nyaman dalam pelaksanaan kegiatan industri. Pemilihan lokasi cenderung berada pada kawasan perumahan yang disekitarnya masih terdapat banyak ruang terbuka hijau. Oleh karena itu, penting adanya peraturan yang jelas mengenai perizinan penggunaan zona perumahan sebagai lokasi industri kreatif digital. Secara hukum, pengakuan pemerintah terhadap kegiatan industri kreatif digital masih sangat terbatas. Pemerintah perlu memfasilitasi secara optimal mengenai pembayaran pajak karena industri kreatif digital tidak termasuk dalam golongan industri kecil dan menengah bila ditinjau dari besar pendapatannya. Dukungan lain yang perlu dilakukan adalah dengan menghargai karya anak 115
bangsa melalui penggunaan produk, jasa, atau kerjasama perusahaan lokal. Ketersediaan Jogja Digital Valley sebagai inkubator bisnis industri kreatif digital telah membantu perkembangan industri tersebut, tetapi jumlah pelaku industri dengan fasilitas yang tersedia tidak sebanding. Oleh karena itu perlu adanya tambahan fasilitas serupa pada kawasan lainnya. Ketersediaan jaringan internet merupakan aspek penting dalam pelaksanaan kegiatan industri kreatif digital. Perbaikan dan peningkatan infrastruktur jaringan internet perlu dilakukan khususnya di Kawasan Perkotaan Yogyakarta. Meskipun kecenderungan lokasi industri kreatif digital adalah menyebar, arahan pengembangan industi kreatif digital di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya bisa saja dipusatkan melalui aglomerasi industri pada suatu kawasan seperti pembuatan zona industri khusus untuk industri kreatif digital. Secara karakteristik dan pola kerja, industri kreatif digital berbeda dengan industri pada umumnya sehingga arahan pengembangan zona industri dapat dilakukan berdasarkan kriteria pemilihan lokasi yang didapatkan dari hasil penelitian. Hal ini menjadi kontribusi penelitian terhadap praktik perencanaan di wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Berbeda dengan kawasan industri pada umumnya yang membutuhkan bangunan-bangunan besar sebagai lokasi produksi karena memerlukan ruang untuk menyimpan bahan baku dan hasil produksi. Arahan zona industri kreatif digital tidak berfokus pada kuantitas ruang, melainkan berfokus pada kualitas ruang yang tenang dan nyaman melalui penciptaan suasana seperti di kawasan perumahan dengan ketersediaan ruang terbuka hijau yang memadahi. Melalui aglomerasi industri kreatif digital, penyediaan infrastruktur jaringan internet dapat lebih efisien dan efektif, sehingga kebutuhan ketersediaan jaringan internet yang berkualitas secara kecepatan, keterjangkauan dan kestabilan dapat dipenuhi. Lokasi zona khusus industri kreatif digital yang dipilih perlu mempertimbangkan kemudahan aksesibilitas dan akses ke sarana transportasi, terutama Bandara Adisucipto. Keberadaan perguruan tinggi berperan vital dalam perkembangan penelitian-penelitian yang merangsang inovasi teknologi serta membantu dalam penyediaan tenaga kerja terdidik. Melalui manajemen yang baik, dapat tercipta
116
kerjasama
antara
pemerintah
dan
pengusaha
sehingga
dapat
saling
menguntungkan karena keberadaan industri kreatif digital di Yogyakarta dan sekitarnya merupakan potensi bagi pemerintah daerah Provinsi DIY. Beberapa saran yang telah dipaparkan diharap mampu membantu pemerintah dalam mengembangkan sektor industri kreatif digital di tingkat daerah maupun di tingkat nasional serta memahami kebutuhan para pelaku industri kreatif digital. 6.4. Saran Penelitian Lanjutan Penelitian mengenai faktor-faktor pemilihan lokasi industri kreatif digital dengan orientasi pasar yang berbeda kali ini mengambil kasus industri kreatif digital tingkat nasional, internasional dan campuran. Penelitian mengenai industri kreatif digital relatif baru sehingga masih perlu dikembangkan dengan penelitianpenelitian lainnya. Penelitian ini diharap dapat diteruskan dengan penelitian lain untuk memantapkan teori lokasi industri seperti : (1) penelitian serupa dengan unit kasus yang lebih banyak (2) penelitian mengenai pola sebaran industri kreatif digital di Kawasan Perkotaan Yogyakarta atau di Provinsi DIY, dan (3) penelitian di kota lain dengan komposisi industri kreatif digital yang mirip dengan Kota Yogyakarta. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa ruang yang menjadi orientasi lokasi industri kreatif digital adalah ruang yang tenang dan nyaman meskipun industri berada pada lokasi yang tidak strategis dan berjarak jauh dari pusat kota. Pada penelitian ini faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan lokasi industri kreatif digital digambarkan secara deskriptif dengan parameter ada dan tidaknya pengaruh. Hal ini membuka peluang bagi penelitian selanjutnya untuk mengkaji lebih lanjut mengenai tingkat kekuatan faktor-faktor dalam memengaruhi pemilihan lokasi industri kreatif digital melalui metode kuantitatif dengan analisis statistika.
117