BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1.Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Tingkat Likuiditas pada Industri Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2008. PT. Aqua golden Mississipi Tbk mempunyai nilai rata-rata current ratio tertinggi sebesar 672%, menandakan bahwa kondisi perusahaan tersebut sangat likuid dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk mempunyai nilai rata-rata current ratio terendah sebesar 74%. Ini membuktikan bahwa kinerja perusahaan tersebut yang diukur dari Tingkat likuiditas adalah yang paling rendah jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya. 2. Perkembangan ROI pada Industri Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2008. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk mempunyai nilai rata-rata ROI tertinggi sebesar 15,96%, menandakan bahwa kinerja perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba dari penggunaan aktivanya adalah lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk mempunyai nilai rata-rata ROI terendah sebesar 2,64%,
menandakan
bahwa
kinerja
perusahaan
tersebut
dalam
menghasilkan laba dari penggunaan aktivanya adalah lebih rendah jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya.
3. Perkembangan Kebijakan Dividen pada Industri Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2008. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk mempunyai nilai rata-rata DPR tertinggi sebesar 91,51%. PT. SMART Tbk mempunyai nilai rata-rata DPR terendah sebesar 0,14%. Meningkatnya nilai DPR dari suatu perusahaan ini disebabkan oleh meningkatnya dividen per share dan earning per share. Sedangkan menurunnya nilai DPR disebabkan perusahaan menurunkan atau tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham, tetapi diinvestasikan kembali sebagai laba ditahan.
4. Perkembangan Nilai Perusahaan pada Industri Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2008. PT Aqua golden Mississippi Tbk mempunyai nilai rata-rata harga saham tertinggi sebesar Rp 95.500. PT. Mayora Indah Tbk mempunyai nilai ratarata harga saham terendah sebesar Rp 1.306. Perubahan harga saham dikarenakan tingkat harga saham dipengaruhi oleh lembar saham yang beredar dan dibeli oleh emiten yang dihasilkan perusahaan. Meningkatnya harga saham dikarenakan adanya peningkatan pembelian per lembar saham dari suatu perusahaan oleh emiten, begitu juga sebaliknya penurunan pembelian saham sangat berpengaruh terhadap harga saham yang dihasilkan perusahaan yaitu menurunnya harga saham.
5. Pengaruh Tingkat Likuiditas, ROI, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2008 secara simultan dan parsial. a. Berdasarkan Pengujian Secara Simultan Berdasarkan hasil perhitungan uji F (secara simultan) diperoleh bahwa nilai uji F dengan nilai Fhitung
Ftabel yaitu 25,637 > 2,9113 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari
(alpha)
(Significance F = 0,000 <
= 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hal ini berarti bahwa variabel Tingkat Likuiditas, ROI dan Kebijakan Dividen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan pada industri food and beverages selama periode 2004-2008.
b. Berdasarkan Pengujian Secara Parsial Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial nilai uji t statistik untuk variabel Tingkat Likuiditas memiliki tingkat signifikansi di bawah
= 0,05 (Significance t = 0,000 <
= 0,05) dan t hitung
8,272 > ttabel 2,042 artinya Ho ditolak dan H1 diterima ini berarti bahwa Tingkat Likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial nilai uji t statistik untuk variabel ROI memiliki nilai signifikan di atas (Significance t = 0,715 >
= 0,05
= 0,05 t hitung 0,369 < ttabel 2,042
artinya Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti ROI memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil perhitungan secara parsial nilai uji t statistik untuk variabel Kebijakan Dividen memiliki tingkat signifikansi di bawah
= 0,05 (Significance t = 0,000 < = 0,05) t hitung 4,644 >
ttabel 2,042 artinya Ho ditolak dan H1 diterima, ini berarti bahwa Kebijakan Dividen berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. 5.2.Saran Penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya adalah sebagai berikut : 4. Pemilihan variabel yang mempengaruhi Nilai Perusahaan (Harga Saham) hanya dari tiga aspek saja yaitu Current Ratio (CR), Return On Investment (ROI), dan Dividend Payout Ratio (DPR).
5. Periode penelitian sebaiknya bisa lebih lama, misalnya 10 tahun. Karena dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil jangka waktu penelitian lima tahun dari tahun 2004-2008. Dengan jangka waktu penelitian yang lebih lama, akan memberikan hasil penelitian yang lebih maksimal. 6. Untuk penelitian selanjutnya lebih baik menggunakan data yang lebih banyak, dengan seluruh jumlah populasi yang ada. Sehingga didapatkan hasil yang lebih baik. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan keterbatasan-keterbatasan yang ada, adalah sebagai berikut : 1)
Pihak Perusahaan Perusahaan yang tergabung dalam industri food and beverages hendaknya mempertimbangkan 3 variabel yaitu Tingkat Likuiditas, ROI, dan Kebijakan Dividen, yang secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang dicerminkan melalui harga saham, terutama variabel Tingkat Likuiditas yang diukur oleh Current Ratio (CR) dan Kebijakan Dividen yang diukur oleh Dividend Payout Ratio (DPR).
2)
Investor Bagi
investor
maupun
calon
investor
yang
ingin
menginvestasikan sahamnya pada suatu perusahaan sebaiknya melihat dan meneliti terlebih dahulu kinerja keuangan perusahaan yang akan dipilih yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan dapat diperoleh informasi mengenai perkembangan harga saham setiap tahunnya maupun kondisi internal perusahaan. Sehingga investor dapat menempatkan modal yang akan ditanamkannya pada perusahaan yang tepat.
3)
Peneliti Selanjutnya Bagi pembaca yang tertarik melakukan penelitian dengan topik yang sama, penelitian ini masih perlu mendapatkan perbaikan karena
keterbatasan variabel yang diteliti hanya meliputi Tingkat Likuiditas, ROI, dan Kebijakan Dividen. Oleh karena itu bagi penelitian selanjutnya sebaiknya mempertimbangkan juga faktor makro ekonomi atau moneter yang juga berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Selain itu disarankan juga memperpanjang periode penelitian dan menggunakan objek penelitian yang lebih luas, tidak hanya pada industri food and beverages tetapi juga industri lainnya.