BAB V REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Proses transformasi nilai sedang digaungkan di seluruh elemen Pertamina. Untuk dapat diterima dan diterapkan oleh seluruh karyawan Pertamina di setiap cabang maka diperlukan komunikasi internal yang efektif dalam pensosialisasian nilai‐ nilai tersebut. Setelah melakukan observasi dan analisis dari keseluruhan komponen komunikasi internal yang efektif dalam mensosialisasikan rebranding dari Pertamina pusat ke UPms III Pertamina cabang Bandung dapat disimpulkan bahwa : • Tata nilai Pertamina (FIVEM) telah disosialisasikan sejak tahun 2002 kepada seluruh karyawan Pertamina di cabang termasuk di UPms III cabang Bandung bersamaan dengan terbentuknya visi misi Pertamina yang baru. Bentuk‐bentuk sosialisasi awal tentang nilai‐nilai tersebut telah dilaksanakan sekitar tahun 2002 melalui berbagai media seperti poster, dan melalui seminar, workshop, pelatihan‐pelatihan. • Dukungan Manajemen Dukungan dari kepala cabang maupun dari manajemen atas dianggap telah efektif karena pimpinan selalu bertanggung jawab dalam mensosialisasikan nilai‐nilai FIVEM kepada seluruh karyawan hal ini ditunjukkan dengan berbagai metode dari awal pensosialisasian nilai sampai saat ini selalu diingatkan melalui media‐media yang tersedia, melalui rapat maupun program kerja yang dilakukan sehari‐hari.
98
• Pesan perubahan yang jelas Pesan‐pesan tentang nilai‐nilai FIVEM ataupun hal‐hal yang menyangkut perubahan yang terjadi dalam tubuh Pertamina telah disosialisasikan serta diterima dengan baik oleh karyawan di tingkat cabang melalui berbagai media yang tersedia dan dengan bahasa yang sederhana serta mudah dimengerti. Hal ini ditunjukkan dengan kinerja yang baik setiap karyawan dari program yang dijalankan oleh cabang. • Saluran komunikasi yang beragam Berbagai saluran komunikasi telah digunakan dalam proses pensosialisasian program transformasi dari Pertamina pusat ke UPms III Pertamina cabang Bandung seperti melalui rapat koordinasi yang diadakan baik secara terprogram (1 bulan sekali) maupun secara mendadak (rapat forum, coffee morning), telepon, internet & intranet, media internal (Warta, Buletin Pertamina). Dengan pemakaian berbagai saluran komunikasi dapat mendukung dan membantu diterimanya pesan yang hendak disampaikan oleh pihak Pertamina pusat kepada cabang Bandung. • Karyawan yang kooperatif terhadap perubahan Dukungan serta kerja sama dari karyawan sangat dibutuhkan dalam mensukseskan program transformasi yang sedang dilaksanakan oleh Pertamina. Karyawan di cabang sangat mendukung dengan setiap program yang diinginkan pusat untuk dijalankan oleh cabang Pemasaran. Hal ini ditunjukkan dengan hasil kinerja yang baik dari setiap karyawannya dan target program yang telah tercapai pada setiap evaluasi akhir program.
99
• Feedback dari karyawan dan manajer Feedback baik dari karyawan maupun dari kepala cabang telah banyak dilakukan melalui media yang telah disediakan di cabang, seperti melalui rapat, pertemuan informal, kotak saran karena saat ini komunikasi sudah tidak birokratif lagi, antara atasan dan bawahan sudah membaur, sehingga apabila ingin menyampaikan feedback dapat secara langsung dikemukakan kepada atasan maupun bawahan. • Adanya standar penilaian Indikator berupa SMK (Sistem Manajemen Kinerja) yang dilakukan setiap tahun, Penilaian Pekerja Kantor Cabang Pemasaran Bandung dan rapat koordinasi yang dilakukan setiap tahun telah digunakan sebagai alat ukur setiap periodiknya secara efektif di UPms cabang Bandung untuk melihat hasil pencapaian kinerja dari karyawan apakah sudah mencapai target atau belum. Setiap hasil evaluasi akan diketahui oleh karyawan karena penilaian karyawan merupakan kesepakatan antara atasan dan karyawan tersebut, bila sudah disepakati bersama barulah disahkan dengan penandatanganan dari kedua pihak. • Karyawan pada dasarnya menerima dan memahami seluruh nilai‐nilai FIVEM tersebut hal ini salah satunya dapat dilihat dari kemampuan mereka dalam menjabarkan jobdesk masing‐masing karyawan dihubungkan dengan nilai‐nilai FIVEM dan pelaksanaan kinerja mereka. 5.2. Saran Setelah nilai‐nilai baru terbentuk dan budaya korporat disepakati menjadi bagian dari strategi korporat, perusahaan perlu memperkuatnya supaya nilai‐nilai
100
tersebut menjadi tradisi baru yang benar‐benar mampu memberikan jawaban terhadap perubahan. Maka, proses rekonstruksi nilai‐nilai perusahaan harus dilakukan secara konsisten, berkesinambungan dan disosialisasikan kepada seluruh karyawan Pertamina dan didukung dengan : 1. Proses sosialisasi yang merata terhadap seluruh karyawan lama maupun karyawan baru. Tetap selalu dilakukan komunikasi secara intensif mengenai nilai‐nilai FIVEM, 4C, menggunakan media internal, spanduk, poster, email, buletin boards, events, dan word of mouth, rapat dari kepala cabang maupun dari manajer. 2. Pembentukan dan pelaksanaan visible artifacts (ritual, simbol‐simbol, bahasa, seremoni‐seremoni, slogan) yang dapat diremajakan secara bertahap. 3. Membangun hubungan sosiologi antara karyawan dengan kepala cabang, merupakan faktor penting dalam membangun budaya organisasi yang positif. Karena karyawan memerlukan kepercayaan dalam bekerja dan kepercayaan menimbulkan keyakinan, harapan dan simbol kesatuan yang mendorong mereka terus bekerja, membangun spirit kebersamaan dalam kerja tim. 4. Mendorong seluruh karyawan untuk mau berorientasi bisnis, dapat dilakukan dengan : • Mewajibkan karyawan mengikuti pelatihan‐pelatihan bisnis, seminar yang mengundang penceramah eksekutif yang berorientasi bisnis dan inspiratif. Karyawan yang diwajibkan ikut tidak hanya dibatasi bagi mereka yang berada di posisi manajerial saja, tetapi juga karyawan di bagian teknikal dan operasional.
101
• Membersihkan perusahaan dari orang‐orang yang tidak berorientasi bisnis, khususnya yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi untuk memperkaya diri dengan merugikan perusahaan. Karena aset utama perusahaan adalah SDM yang ”benar” dan mau bekerja sama secara positif dalam tim untuk mencapai target. 5. Setelah dilakukan penelitian mengenai keefektifan proses internal branding komunikasi di Pertamina dengan studi kasus di Upms III cabang Pertamina, untuk lebih melengkapi melihat keefektifan dari perubahan logo yang dilakukan Pertamina dalam rangka transformasi, maka disarankan pada penelitian selanjutnya melihat dari sisi eksternal baik dari mitra, konsumen akhir tentang persepsi konsumen terhadap keefektifan perubahan logo yang dilakukan Pertamina.
102