BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis data mengenai Peranan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta Dalam Pengelolaan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo Untuk Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Peranan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta dalam mengelola Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta sudah berjalan dengan baik. Tolok ukurnya adalah berhasilnya persentase pencapaian target pendapatan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo. Realisasi pendapatan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo Tahun Anggaran 20102012 berhasil mencapai target di atas 100% yaitu besarnya 108,38%, 111,30% dan 104,52%. Pengelolaan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo merupakan salah satu kegiatan dari pengelolaan kawasan Pasar Tradisional Beringharjo. Pengelolaan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo dilaksanakan melalui rangkai kegiatan yang berintikan perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan,
pengoordinasian
dan
pengawasan untuk pencapaian target pendapatan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo secara optimal. Kontribusi pendapatan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta Tahun Anggaran 2010-2012 relatif kecil dan 164
165
selalu mengalami penurunan. Persentase kontribusi pendapatan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta adalah besarnya 3,88%, 3,25% dan 2,14%. 2. Faktor yang mendukung dan menghambat peranan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta dalam pengelolaan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kota Yogyakarta yaitu : a. Faktor pendukung peranan Dinas Pengelolaan Pasar dalam mengelola Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo yaitu : 1) Faktor Internal Dinas Pengelolaan Pasar meliputi : data akurat, kegiatan, kerja sama dengan pihak ketiga, komunikasi, sumber daya manusia, alokasi anggaran program, struktur birokrasi, hot line service ASIK pasar dan buku pedoman pelayanan pasar. 2) Faktor Eksternal Dinas Pengelolaan Pasar meliputi : partisipasi paguyuban dan pedagang Pasar Tradisional Beringharjo, Peraturan Daerah Kota Yogyakarta dan Peraturan Walikota Yogyakarta. b. Faktor penghambat peranan Dinas Pengelolaan Pasar dalam mengelola Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo yaitu : 1) Faktor Internal Dinas Pengelolaan Pasar meliputi : jumlah pemungut Unit Pelaksana Teknis Pemungutan Retribusi Wilayah I dan II terbatas, pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo masih konvensional, sosialisasi tentang pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo
166
dan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo masih kurang serta pemberian sanksi administrasi masih kurang tegas. 2) Faktor Eksternal Dinas Pengelolaan Pasar meliputi : kesadaran pedagang Pasar Tradisional Beringharjo dalam membayar Retribusi Pelayanan Pasar masih kurang, daya tampung Pasar Tradisional Beringharjo terbatas dan cuaca. 3. Upaya Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta untuk mengatasi faktor penghambat dalam mengelola Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo yaitu : a. Upaya Pemecahan Faktor Penghambat Yang Bersifat Internal meliputi : jumlah pemungut Unit Pelaksana Teknis Pemungutan Retribusi Wilayah I dan II harus ditambah, penyediaan cara pembayaran Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo dan jumlah petugas jaga pos Tempat Pemungutan Retribusi serta petugas Loket Pembayaran Retribusi harus ditambah, sosialisasi tentang pelayanan pasar dan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo dilakukan secara rutin dan pemberian sanksi administrasi harus tegas. b. Upaya Pemecahan Faktor Penghambat Yang Bersifat Eksternal meliputi : kesadaran pedagang Pasar Tradisional Beringharjo dalam membayar Retribusi Pelayanan Pasar harus ditingkatkan, fasilitas Pasar Tradisional Beringharjo harus memadai dan daya tampung Pasar Tradisional Beringharjo dimaksimalkan. B. Saran
167
Sebagai bagian akhir dalam penutup penulisan hukum ini, penulis menyampaikan beberapa saran terkait substansi yang dibahas. Adapun saran yang disampaikan yaitu : 1. Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta sebaiknya melakukan sosialisasi tentang pelayanan pasar dan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo kepada subjek Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo tentang arti penting pembayaran Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo untuk membiayai pemerintahan dan pembangunan infrastruktur Kota Yogyakarta termasuk memelihara dan memperbaiki fasilitas Pasar Tradisional Beringharjo. Sosialisasi dapat dilakukan secara langsung dengan tatap muka (pertemuan) rutin sekali seminggu sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan kewajiban dan haknya sebagai subjek Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo. 2. Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta sebaiknya memberikan sanksi yang tegas kepada subjek Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo yang tidak membayar Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo sesuai dengan tarif Retribusi Pelayanan Pasar Kota Yogyakarta tepat waktu atau kurang membayar dengan memberikan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (persen) setiap bulan dari Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo yang kurang dibayar. Apabila tidak melunasi dalam jangka waktu pembayaran yang telah ditetapkan, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta sebaiknya mencabut hak penggunaan kios atau los atau lapak. Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta sebaiknya memberlakukan
168
sanksi administrasi agar kasus tidak membayar Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo sesuai dengan tarif Retribusi Pelayanan Pasar Kota Yogyakarta tepat waktu atau kurang membayar Retribusi Kios atau Los atau Lapak yang tidak dibayarkan atau kurang dibayarkan sampai batas waktu yang telah ditentukan jumlahnya semakin menurun. 3. Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta sebaiknya menyediakan fasilitas Pasar Tradisional Beringharjo yang memadai. Fasilitas Pasar Tradisional Beringharjo yang rusak harus diperbaiki. Fasilitas Pasar Tradisional Beringharjo yang sudah ada dijaga dan dirawat dengan baik. Fasilitas Pasar Tradisional Beringharjo yang dibutuhkan pedagang Pasar Tradisional Beringharjo yang tidak ada dilakukan pengadaan. 4. Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta sebaiknya melakukan penataan fasilitas tempat dasaran kios, los dan lapak yang ada disesuaikan dengan jumlah pedagang Pasar Tradisional Beringharjo yang harus ditampung sehingga tidak ada lagi pedagang yang berjualan di pelataran Pasar Tradisional Beringharjo karena menggelar dagangannya sampai ke trotoar dan meminimalkan kios, los dan lapak yang kosong karena daya tampung Pasar Tradisional Beringharjo yang terbatas. 5. Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta sebaiknya melakukan penambahan jumlah pemungut Unit Pelaksana Teknis Pemungutan Retribusi Wilayah I dan II yang disesuaikan dengan beban kerja pemungut Unit Pelaksana Teknis Pemungutan Retribusi Wilayah I dan II karena masih sangat bergantung kepada kemampuan kerja pemungut Unit Pelaksana Teknis Pemungutan
169
Retribusi Wilayah I dan II sehingga hasil pemungutan Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo optimal. 6. Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta sebaiknya menyediakan cara pembayaran Retribusi Pelayanan Pasar Tradisional Beringharjo melalui nomor rekening bank apabila pedagang tidak dapat melakukan pembayaran Retribusi Kios atau Los atau Lapaknya melalui pemungut Unit Pelaksana Teknis Pemungutan Retribusi Wilayah I dan II atau melalui loket pembayaran retribusi (loket kasir pasar) berdasarkan wilayah kerja masingmasing dengan diberikan karcis sebagai tanda bukti pembayaran. Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta sebaiknya menambah jumlah petugas loket pembayaran retribusi minimal 5 orang agar tidak terjadi antrean panjang pedagang yang mau melakukan pembayaran Retribusi Kios atau Los atau Lapaknya. Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta sebaiknya menambah jumlah petugas jaga di pos Tempat Pemungutan Retribusi Tempat Bongkar Muat dan Tempat Parkir Kendaraan minimal 2 orang agar dapat terus melayani pembayaran retribusi dari orang atau badan yang mau menggunakan fasilitas pasar tersebut sehingga tidak diperlukan petugas jaga pengganti serta mempercepat pemberian karcis sebagai tanda bukti pembayaran kepada orang atau badan tersebut tanpa harus menunggu terlalu lama dalam antrean.