BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka ditarik kesimpulan: 1. a. Dampak positif dari pembangunan area terpadu oleh PT. Gapura Mas Asri dari segi ekonomi adalah: Dapat mengurangi pengangguran yang ada di Desa Ngringo. Dapat membuka lahan usaha baru seperti warung makan, rumah kos, kios pulsa, dan laundry kiloan Meningkatnya harga jual tanah khususnya di daerah Desa Ngringo akibat adanya area terpadu tersebut. Menambah
Pendapatan
Daerah
Kabupaten
Karanganyar
pada
umumnya dan meningkatnya PDRB pada Kecamatan Jaten pada khususmya akibat adanya aktivitas pembangunan area terpadu tersebut. b. Dampak Positif dari pembangunan area terpadu oleh PT. Gapura mas Asri dari segi sosial adalah: Meningkatnya taraf hidup masyrakat. Kemajemukan masyarakat. Masyarakat yang semakin modern
126
2. a. Dampak negatif dari pembangunan area terpadu oleh PT. Gapura Mas Asri dari segi sosial adalah: Kebisingan yang disebabkan oleh lalu lintas kendaraan (baik pada saat pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi). Arus lalu lintas yang mulai tidak teratur. Air sumur yang terganggu oleh aktivitas kegiatan area terpadu tersebut. b. Dampak negatif dari pembangunan area teradu oleh PT. Gapura Mas Asri dari segi ekonomi adalah: Terbatasnya kesempatan kerja bagi warga sekitar. Munculnya persaingan usaha yang tidak sehat pada warga sekitar yang menyebabkan ketimpangan pendapatan 3. Gambaran Deskripsi Sosial-Ekonomi Desa Ngringo yang dikaji a.Gambaran deskripsi sosial Persentase perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di Desa Ngringo sebesar 0,97, rata-rata Jumlah Rumah Tangga (ART) sebesar 266,25, Angka Beban Tanggungan (ABT) sebesar 47,55%, dan Kepadatan Penduduk (man land ratio) Desa Ngringo adalah 2,902.
127
b. Gambaran deskripsi ekonomi Rata-rata pendapatan responden yang ada di Desa Ngringo adalalah sebesar Rp1.297.000,00 B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan tersebut, maka saran yang dapat diberikan berkaitan dengan penelitian ini adalah: 1. Hasil dalam penelitian ini diketahui bahwa dampak positif yang paling utama adalah terciptanya lapangan pekerjaan bagi penduduk warga lokal yaitu di Desa Ngringo dan terciptanya lapangan usaha baru bagi warga sekitar. Pemerintah Kabupaten Karanganyar melalui Pemerintah Desa Ngringo bekerja sama dengan pemrakarsa PT. Gapura Mas Asri melakukan kerja sama pendataan berapa tenaga kerja yang tersedia di Desa Ngringo yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Selain itu melalui pemerintah Desa Ngringo membuat perjanjian tertulis dengan pemrakarsa untuk mengutamakan tenaga kerja lokal di wilayah Desa Ngringo. 2. Sedangkan dampak negatif utama dari pembangunan area terpadu tersebut adalah nantinya akan mengganggu aliran air sumur/sumur warga akan habis/tercemar limbah. Untuk menanggulangi hal tersebut warga bersama-sama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Karanganyar harus mengawasi 128
area terpadu tersebut mulai dari tahap pra konstruksi, konstruksi dan operasi. Apabila dikemudian hari diketemukan masalah maka sebagai pemrakarsa yaitu PT. Gapura Mas Asri harus memberikan kompensasi kepada
warga
akibat
aktivitas
ditimbulkan.
129
pencemaran
lingkungan
yang
DAFTAR PUSTAKA
Abipraja, Soedjono. 2002. Perencanaan Pembangunan di Indonesia : Konsep, Model, Kebijaksanaan, Instrumen Serta Strategi. Surabaya : Airlangga University Press. Adisasmita, Rahardjo. 2008. Pengembangan Wilayah : Konsep dan Teori. Yogyakarta: Graha Ilmu. Badan Pusat Statistik (BPS), diakses dari http://www.bps.go.id/, diakses pada tanggal 3 Maret 2016 pada jam 20.20 WIB. Erika, Rita., dan Mintarti, Sri Umi. 2013. Analisis Sektor-Sektor Ekonomi Dalam Rangka Pengembangan Pebijakan Pembangunan Ekonomi Kota Kediri. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. (online), vol. 5, No. 1, (http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2013/06/JESP-Vol.5-No.12013.pdf diakses pada tanggal 5 Desember 2015). Fisher, R.C. 1996. State and Local Public Finance. New York: Irwin. Glasson, John. 1977. Pengantar Perencanaan Regional. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Gore, C. 1985. Regions in Questions: Space, Development Theory and Regional Policy. Methuen. Irwan., dan Suparmoko. 2010. Ekonomika Pembangunan (Edisi Keenam). Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Jhingan, ML. 2002. Ekonomi Pembangunan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
130
Kurniawan, Basuki Presetiyo., dan Mardhono. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi dan Peran Karakteristik Regional di Jawa Timur (Periode 2000-2009). Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. (online), vol. 5, No. 1, (http://fe.um.ac.id/wpcontent/uploads/2013/06/JESP-Vol.5-No.1-2013.pdf diakses pada tanggal 5 Desember 2015). Mangkoesubroto, Guritno. 1993. Ekonomi Publik (Edisi Ketiga). Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Mankiw, Gregory. 2011. Principles of Economics, 3th ed. Jakarta : Salemba Empat. Mubarok, Ahmad H., dan Ciptomulyono, Udisubakti. 2012. Valuasi Ekonomi Dampak Lingkungan Tambang Marmer di Kabupaten Tulungagung dengan Pendekatan Willingness to pay dan Fuzzy MCDM. Jurnal Teknik. (online), Vol. 1, No. 1, (http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/1774 diakses pada tanggal 7 Februari 2015). Prisbitasari, Lighar Dwinda, dkk. 2014. Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Kegiatan Usaha Penambangan Golongan Galian C (Pasir dan Batu) PT. Buser Bumi Indonesia. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada. Prishardoyo, Bambang. 2008. Analisis Tingkat Pertumbuhan Ekonomi dan Potensi Ekonomi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pati Tahun 2002–2005. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan. (online), Volume 1, Nomor 1. (http://download.portalgaruda.org/article.php?article=135578&val=567 2 diakses pada tanggal 7 Februari 2015). Procos, Dimitri. 1976. Mixed Land Use from Revival Too Innovation. Dowdin Hutchinson & Ross. Inc. Pennsylvania. Republik Indonesia. 1997. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Republik Indonesia tahun 1997, No. 68. Sekertariat Negara. Jakarta.
131
Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Tambahan Lembaran Republik Indonesia tahun 2003, No. 4279. Sekertariat Negara. Jakarta Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Tambahan Lembaran Republik Indonesia tahun 2009, No. 5059. Sekertariat Negara. Jakarta Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. Sekertariat Kabinet Republik Indonesia. Jakarta Sandhika, Ardyan wahyu., dan Hendarto Mulyo. 2012. Analisis Pengaruh Aglomerasi, Tenaga Kerja, Jumlah Penduduk, dan Modal terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kendal. Diponegoro Journal of Economics. (online), Volume 1, Nomor 1. ( http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jme diakses pada tanggal 7 Februari 2015). Schopp D and Pendergrass J. 2003. Natural resource valuation and damage assessment in Nigeria: A comparative analysis. Washington, DC: Environmental Law Institute. Diakses pada 10 Januari 2016. http://www.eli.org/research-report/ natural-resource-valuation-anddamage-assessment-nigeriacomparative-analysis. Santoso, Agung Budi., dan Prabatmodjo, Hastu. 2012. Aglomerasi Industri dan Perubahan Sosial Ekonomi di Kabupaten Bekasi. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota B. (online), SAPPK V1N2, (http://sappk.itb.ac.id/jpwk2/wp-content/uploads/2013/11/V1N2Aglomerasi-Industri-dan-Perubahan-Sosial-Ekonomi-di-KabupatenBekasi-.pdf diakses pada 3 Desember 2015). Simanjuntak, Payaman. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia (Edisi Kedua). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
132
Sipahutar, Suryanto D., dan Susilowati Indah. 2012. Valuasi Ekonomi Dampak Perpindahan Kampus Undip Pleburan di Tembalang dan Strategi Pengembangan Wilayah di Kecamatan Tembalang. Diponegoro Journal of Economics.(online), Volume 1, Nomor 1, (http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme diakses pada tanggal 7 Februari 2015). Sirait, Jones Hendra M. 2009. Konsep Pengembangan Kawasan Kota. Jurnal Perencanaan & Pengembangan Wilayah. (online), Vol.4, No.3 (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17976/1/wah-apr20094%20(5).pdf doakses pada tanggal 7 Februari 2015). Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada Sriwinarti, Asih. 2005. Dampak Pembangunan Ekonomi dan Keterbukaan Terhadap Pertumbuhan Kota di Indonesia Tahun 1970 – 2002. Jurnal Ekonomi Pembangunan. (online), Vol. 10 No. 3 (http://journal.uii.ac.id/index.php/JEP/article/viewFile/612/538 diakses pada 3 Desember 2015). Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian, catakan ketujuh. Bandung : CV. Alfabeta. Suhardjo, A.J. 1997. Stratifikasi Kemiskinan dan Disribusi Pendapatan di Wilayah Pedesaan (Kasus Tiga Dusun Wilayah Karang Selatan, Gunung Merapi, Jawa Tengah. Majalah Geografi Indonesia No. 19 Th. 11, Maret 1997, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hal. 69-86. Sunfianah, Lia., dan Wafa, Ali. 2013. Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Malang(Studi Kasus Kecamatan Poncokusumo). Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan. (online), vol. 5, No. 1, (http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2013/06/JESP-Vol.5No.1-2013.pdf diakses pada tanggal 5 Desember 2015).
133
Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi : Teori Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Todaro, Michael P., dan Smith, Stephen C. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Erlangga. Willis K dan Garrod G. 1996. Towards a methodology for costing biodiversity conservation in the UK. London: Department of the Environment.
134