BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan •
Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan. Arsitektur yang berbasis behavior/perilaku adalah arsitektur yang pada perencanaan dan perancangannya berlandaskan pemikiran membuat suatu hunian nyaman yang di sesuaikan dengan karakter atau pola perilaku manusia tanpa mengurangi nilai fungsi bangunan itu sendiri. Behavior/perilaku sebagai prinsip dasar arsitektur dapat menciptakan konsep besar yaitu form follow behavior. Prinsip perancangan arsitektur nantinya akan di sesuaikan dengan beberapa analisa, yaitu: o Orientasi dan konfigurasi bangunan di sesuaikan dengan potensi lingkungan dan keterkaitannya dengan teori-teori behavior sebelumnya. o Fasad bangunan mengikuti program ruang yang berasal dari pengamatan perilaku atlet. o Zona, program ruang dan fasilitas di desain sesuai dari pengamatan perilaku
atlet
pada
lapangan,
sumber-sumber
literatur
serta
keterkaitannya dengan teori-teori behavior yang telah di dapat. o Tingkat kenyamanan dibuat konsisten.
98
•
Hubungan Skema Organisasi Ruang Secara Umum Gambar V.1.1. Skema organisasi ruang Plaza Parkir Hall of fame
Ruang serbaguna
Mini market,coffe shop & ATM
L Restoran O B
Kantor cabor
Poliklinik
B Ruang pengelola
Fitness center
y
Open space
Ruang Briefing
Kamar
Langsung
•
Tidak langsung
Perencanaan Ruang Tabel V.1.1. Perencananaan ruang
Total Ruang
Luasan (m2)
Kamar atlet
3120
individu
1280
•
Pria
1840
•
Wanita
Kamar atlet kelompok •
Pria
1260 756 504
99
•
Wanita
R. kumpul
400
kelompok Kamar pelatih pria
432
Kamar pelatih
288
wanita Lobby
73
Hall of fame
30
Restoran
410
Ruang briefing
105
Ruang serbaguna
349
Poliklinik
198
Kantor pengelola
57,6
Kantor cabor
420
Ruang media
60
Fitness Center
234
Squash
40
Open space
180
Mini market
70
ATM center
24
Coffee shop
38
Musholla
22,5
Loading dock
8
R. utilitas (ME)
90
Parkir (rasio 1:6) Mobil
637,5
Motor
102
Bus
14,4
Total Sirkulasi 20 %
8663 m2 10.395 m2
100
• Rencana perhitungan KDB Tabel V.1.2. Perhitungan KDB
Rencana Ruang
Luasan
Lobby
73
Hall of fame
30
Mini market
70
ATM center
24
Coffee shop
38
R. utilitas (ME)
90
Loading dock
8
Lapangan basket 28 m x 15 m (di hitung setengah karena
210 420 / 2
outdoor)
•
Total
543
Sirkulasi 20 % = 108 m2
651
Rencana Perhitungan Jumlah Lantai (KLB) Tabel V.1.3. Perhitungan Jumlah Lantai
Rencana Lantai
Luasan
Lantai 1
543
•
Lobby
73
•
Hall of fame
30
•
Mini market
70
•
ATM center
24
•
Coffee shop
38
•
R. utilitas (ME)
90
•
Loading dock
8
Lantai 2
605,1
•
Kantor pengelola
57,6
•
Kantor cabor
420
101
•
Musholla
22,5
•
Ruang briefing
105
Lantai 3
819
•
Ruang serbaguna
349
•
Restoran
410
•
Ruang media
60
Lantai 4
432
•
Fitness center
234
•
Poliklinik
198
Lantai 5 (utilitas)
652
Lantai 6, 7, 10, 11, 12
652x 5 = 3260
•
Kamar individu (16 unit x 20m)
320
•
Kamar kelompok (14 unit x 18m)
252
•
Ruang kumpul kelompok
80
(4 unit x 20) Lantai 8, 13
360 x 2 = 720
•
Kamar individu (16 unit x 20m)
320
•
Open space (2 unit x 20m)
40
Lantai 9, 14
640 x 2 = 1280
•
Kamar individu (16 unit x 20m)
320
•
Kamar pelatih (16 unit x 20m)
320
Lantai 15
320
•
Kamar individu (14 unit x 20m)
280
•
Squash (4 unit x 10m)
40
Lantai 16
160
•
160
Kamar pelatih (8 unit x 20m)
Lantai 17 (atap)
80
Total
8.871
Sirkulasi 20 % = 1774 m2
10.645
102
•
Zoning o Horizontal Gambar V.1.2. Zoning horizontal
PRIVATE SEMI PUBLIK
SEMI PRIVATE PRIVATE
PUBLIK SERVICE
o Vertikal
Gambar V.1.3. Zoning vertikal
Kamar Private
Poliklinik Media
Serbaguna Pengelola
Parkir
Lobby
Mushola Hall Of Fame
Fitness Center
Semi private
Restoran
Semi private
Kantor Cabor Mini Market, Coffee Shop & Atm
Briefing Me & Utilitas
Semi private Publik, semi publik, service
103
V.2 Konsep Perencanaan dan Perancangan Tapak •
Pintu Masuk Utama dan Orientasi Bangunan Untuk peletakkan pintu masuk, di letakkan pada posisi yang paling mudah dijangkau oleh pengguna. Sedangkan pintu keluar diletakkan mengikuti alur pintu masuk. Hal ini dibuat untuk menghindari adanya cross antar kendaraan. Gambar V.2.1. Pintu Masuk Utama dan Orientasi Bangunan
OUT
IN
U
Orientasi bangunan di miringkan mengikuti pola ruang yang sebelumnya telah di buat, selain itu untuk mengurangi panas matahari yang masuk dari arah timur dan barat. •
Pintu Masuk Service dan Pedestrian Pintu masuk service diletakkan sama dengan pintu masuk utama untuk kemudahan dalam kontrol keamanan. Sedangkan akses pintu masuk manusia lebih fleksibel sehingga dapat dibuat 2 pintu masuk. Gambar V.2.2. Pintu Masuk Service dan Pedestrian
Pejalan kaki Mobil pengunjung Service
104
•
Sirkulasi Sirkuasi kendaraan terbagi menjadi 2 yaitu untuk penghuni dan service. Sirkulasi service di buat di belakang untuk menjaga zoning dan arus sirkulasi tetap baik. Gambar V.2.3. Sirkulasi
Mobil pengunjung Service
•
Jalur pedestrian Jalur pedestrian utama yang berada pada luar tapak di buat oleh pemerintah namun tetap ada jalur pedestrian di dalam tapak. Jalur pedestrian pada tapak lebih fleksibel. Gambar V.2.4. Jalur Pedestrian
105
•
Parkir Kendaraan Untuk parkir kendaraan di pisahkan menjadi 3 area yaitu parkir kendaraan untuk mobil, bus dan motor. Pemisahan area parkir tersebut untuk menghindari cross antar kendaraan yang menyulitkan terutama bus. Gambar V.2.5. Parkir Kendaraan
Bus Motor Mobil pengunjung
V.3 Konsep Perencanaan dan Perancangan Bangunan •
Pola Pendekatan Atlet Individu Dan Kelompok Gambar V.3.1 Pola pendekatan atlet individu dan kelompok
Atlet Individu
Atlet Kelompok
Luas kamar : 3,5 m x 4 m
Luas kamar : 3 m x 4 m
Pola meja makan
Pola meja makan
106
•
Pola Ruang Gambar V.3.2 Pola Ruang
•
Bentuk Gubahan Massa Bangunan Kesimpulan dari gubahan massa: Gambar V.3.3. Bentuk Gubahan Massa Bangunan
Pria
Wanita
Pembagian dua area di peruntukkan sebagai pemisahan kamar antara atlet pria dan wanita. Area atlet wanita lebih kecil daripada untuk atlet pria karena di sesuaikan menurut data jumlah perbandingan atlet wanita dan pria yang telah di bahas sebelumnya.
107
Tinggi bangunan berbeda sesuai perbandingan jumlah kamar individu dan kelompok
Bentuk “menaik” di dapat dari bentuk ruangan squash Bangunan sengaja di majukan sebagai “view penarik”
Seperti penjelasan pada skematik di atas, jika bentuk gubahan sebagian besar di dapat dari mengikuti analisa perilaku atlet individu dan kelompok. Jumlah perbandingan kamar individu dan kelompok serta jumlah perbandingan atlet pria dan wanita ikut mempengaruhi gubahan massa terutama pada tinggi rendahnya bangunan. Kemudian pada bangunan yang seolah-olah terpisah dari bangunan utama, lebih di tonjolkan untuk “view penarik” yang selain berfungsi untuk penarik juga agar bangunan tidak terlihat monoton. Sedangkan pada ruangan squash sengaja mengikuti pola garis dari ruangan squash sehingga membentuk bangunan yang “menaik”.
• Sirkulasi Dalam Bangunan o Vertikal
: Lift dan tangga
o Horizontal
:
Pola sirkulasi yang dipakai sebagai penghubung antar ruang terbagi menjadi 3 macam, yaitu: -
Pola sirkulasi linear
: kamar atlet individu
-
Pola sirkulasi cluster : kamar atlet kelompok
108
•
-
Pola sirlulasi terpusat : area core dan lift
-
Pola sirkulasi radial
: lobby dan fasilitas penunjang lainnya
Sistem Struktur Tabel V.3.1 Sistem Struktur
Upper structure Tipe
Keterangan Bangunan kokoh karena memakai core
Core inti
inti yang di perkuat dengan portal di sekelilingnya Portal (kolom dan balok)
Struktur baja
Kuat dan tahan lama serta penggunaan dapat di gabung dengan bentang lebar
Bentang lebar
Penggunaan
bentang
lebar
tidak
memerlukan banyak kolom Sub structure Tiang pancang
Pengerjaan lebih cepat, murah serta mampu
menahan
beban
vertikal
dengan baik
Dilatasi Dilatasi pada podium
Podium atau ruangan yang terlah di dilatasi dapat memiliki struktur lain
•
Material Material yang di gunakan merupakan material yang mudah di temui dan mudah dalam perawatan. Tabel V.3.2 Material
Kebutuhan Dinding
Material Bata merah
109
Lantai
Kamar : Kayu Lobby / ruangan besar: Marmer Ruang penunjang : Keramik
Kusen
Jendela: Alumunium Pintu: Kayu Pintu wc: Pvc
Plafond
Gypsum
Atap
Penunjang servis: Atap datar (beton) Penutup ruangan tertentu: Alumunium composit
•
Utilitas o Penghawaan Terdiri dari 2 jenis yaitu penghawaan buatan dengan menggunakan AC (split dan central) dan penghawaan alami berupa udara dari lingkungan luar yang langsung masuk ke dalam ruangan.
o Penyediaan air bersih Sumber air bersih berasal dari PDAM dengan pendistribusian di bantu oleh tangki dan pompa. o Pengolahan dan pembuangan limbah Pengolahan dan pembuangan limbah memakai sistem umum yang di gunakan pada bangunan tinggi.
110
o Keamanan kebakaran Ada beberapa cara dalam antisipasi dan keamanan jika terjadi kebakaran yaitu pemadaman api menggunakan hydrant dan sprinkle, serta tangga kebakaran sebagai akses penyelamatan untuk penghuni. o Penyediaan listrik Sumber listrik berasal dari PLN dengan tambahan set generator. o Penangkal petir Penangkal petir menggunakan sistem Thomas yang umum dan aman bagi bangunan tinggi. o Pembuangan sampah Pembuangan sampah memakai sistem shaft dengan tempat penampungan sampah sementara pada lantai dasar. o Sistem pengamanan Untuk keamanan pada bangunan di pasang CCTV, alarm pencurian dan metal detector. Sedangkan bagi keamanan kamar menggunakan sistem deteksi kartu.
111