BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan hotel kapsul ini adalah menciptakan suatu bangunan yang dapat mewadahi hunian sementara/transit dan juga fasilitas pendukung yang nyaman bagi masyarakat Jakarta terutama kalangan menengah kebawah. Untuk menghubungkan kegiatan tersebut dibuatlah media transportasi vertikal yaitu lift yang digunakan untuk para pengunjung mencapai unit kamar sewa dan fasilitas-fasilitas lain di dalamnya.
Lift
Lift
Gambar: V.1 zona lift
hunian
hunian
hunian
fasilitas Gambar: V.2 zona fasilitas dan hunian
Prinsip penerapan desain dipengaruhi imej hotel kapsul yang identik dengan hotel sewa murah, namun ingin tetap memberikan rasa nyaman bagi para penggunanya serta pentingnya penerapan arsitektur berkelanjutan dimasa sekarang, maka konsep perancangan adalah mengolah aliran angin dapat masuk secara optimal ke sisi luar dan dalam unit sewa sehingga dapat mengurangi beban energi listrik akibat jika terlalu bergantung pada pendingin ruangan. Selain itu, mengurangi dampak negative yang akan mempengaruhi kenyamanan serta kesehatan pengguna jika terus menerus berada di dalam ruangan. Aplikasi dengan Perancangan Hotel Kapsul dengan Pengolahan Massa Bangunan Berdasarkan Aliran Angin di Tanah Abang 91
bangunan bermassa ganda atau lebih dari satu yang bertujuan untuk mengarahkan aliran angin. Konsep desain dan tampilan bangunan didasarkan pada tampilan hunian dan juga fasilitas tambahan dibuat menarik, modern, dan juga sesuai dengan fungsinya sebagai hotel. Diberikan juga imej “kapsul” dengan menggunakan material pre-fabrikasi yang bersifat knock-down (lepas-pasang) dan berbahan ringan. Beberapa pohon juga digunakan di beberapa sisi untuk membantu control cepat dan lambatnya aliran angin yang menuju bangunan hotel.
1
2
3
Gambar V. 3: sistem self panel support Kapsul terbuat dari material fibber yang tengahnya diisi hollow agar lebih kuat. Hal ini berlaku pada dinding, plafond dan lantai kapsul. Pada lantai, diberikan penambahan khusus berupa insulin agar kedap suara dan material lantai. Berikut detail perbagian pecahan kapsulnya: Bagian 1:
Bagian 2:
Perancangan Hotel Kapsul dengan Pengolahan Massa Bangunan Berdasarkan Aliran Angin di Tanah Abang 92
Bagian 3: pada bagian 3, diberikan tambahan khusus pada dindingdan lantainya dengan menggunakan sejenis lapisan ant air agar air tidak meresap ke bidang kamar mandi danmempercepat pelapukan kapsul.
Gambar V. 4: pecahan sistem self panel support Pemecahan unit kapsul menjadi 3 buah modul ini mempermudah pada saat maintenance/perbaikan atau penggantian unit baru tanpa perlu mengganti seluruh bagian, yang diganti hanya bagian yang mengalami gangguan saja. Sehingga biaya perawatannya lebih murah. Selain itu, jika sewaktu-waktu kawasan Tanah Abang berkembang, dan kebutuhan kualitas bangunan meningkat, misalnya hotel yang sekarang bertaraf bintang 3, dimasa mendatang penggunanya yang memerlukan kualitas fungsi hotel bintang 4, maka bentuk modul unit kapsul ini dapat diperbesar (extension) sesuai keinginan dengan mengolah modul-modulnya menjadi fungsi baru tanpa merombak inti bangunan (kolom, balok, plat lantai) sehingga biayanya lebih murah. Selain dapat merubah dimensi ruang sewa sesuai kebutuhan, jika terjadi peralihan fungsi (misalnya fungsi hotel menjadi fungsi kantor) bangunan ini tetap menghasilkan angin yang dapat membantu mengurangi tekanan suhu luar sehingga kerja AC tidak terlalu berat dan menghemat biaya.
Perancangan Hotel Kapsul dengan Pengolahan Massa Bangunan Berdasarkan Aliran Angin di Tanah Abang 93
V.2 Konsep Perencanaan secara makro
in
out
Gambar V.5: sirkulasi keluar masuk tapak Sirkulasi kendaraan masuk melalui arah utara. Bukaan ini dapat diakses pengunjung yang datang dari arah stasiun (barat) turun dari flyover utara, dan dari arah timur. Akses memang terbilang tidak mudah karena jika datang dari arah timur harus memutar balik. Namun ini lebih efektif dibandingkan dengan bukaan dari arah timur yang hanya satu jalur dan harus memutar balik dengan jarak tempuh yang lebih jauh. Untuk akses keluar tapak dipilih dari arah timur karena lebih mudah diakses dan menuju kawasan perniagaan serta kawasan bisnis. Untuk penggolongan zona public dan privat dilihat berdasarkan darisumber kebisingan. Zona privat yang merupakan tempat beristirahat memiliki ketentuan untuk jauh dari kebisingan sehingga zona ini diletakan di bagian dalam tapak atau tidak langsung menghadap jalan. Sedangkan zona semu public dan public diletakan di bagian timur yaitu jalur dengan kepadatan lebih tinggi dibanding jalur utara. Hal ini bertujuan untuk menarik minat pengunjung serta ketentuannya yang tidak mengharuskan jauh dari kebisingan.
Perancangan Hotel Kapsul dengan Pengolahan Massa Bangunan Berdasarkan Aliran Angin di Tanah Abang 94
Area bising 2 pada jam pergi dan pulang kantor. Namun kebisingan lebih rendah
Area sangat bising pada jam pergi dan pulang kantor pukul 07.00-10.00 dan 17.00 – 18.00
ZONA PUBLIK
ZONA PRIVAT
Area sedikit bising karena ada aktivitas stasiun kereta
Gambar V.6: sirkulasi keluar masuk tapak
Melalui analisa yang telah dilakukan, maka terbentuklah zoning bangnan seperti dibawah ini:
Gambar V.7: block plan
Terdapat 3 buah massa bangunan berfungsi sebagai pengalir angin terbaik setelah melakukan ujicoba dengan sotware ecotect dan pembahasan sifat-sifat angin. Pintu masuk terletak di antara barat dan barat lau menghadap jalan jatibaru. Pada gambar dengan label G, terdapat dropp off untuk angkutan umum yang berhenti menuruni penumpang yang ingin menuju hotel kapsul.
Perancangan Hotel Kapsul dengan Pengolahan Massa Bangunan Berdasarkan Aliran Angin di Tanah Abang 95
V.2 Konsep Perencanaan secara mikro Perancangan ssecara mikro yang digunakan pada desain bangunan hotel ini adalah dengan menggunakan sirip bangunan. Sirip ini terletak di tiap unit sewa, berbentuk sebuah bukaan yang mengarah ke tempat datangnya angin tambahan berfungsi untuk membantu menghantarkan arah angin agar masuk ke dalam bangunan.
Gambar V.8: penggunaan sirip bangunan Proses konstruksi di awali dengan membuat inti bangunan kolom, balok dan plat lantai seperti bangunan pada umumnya. Lalu kapsul dimasukan ke setiap bagian yang telah di sediakan. Karena 1 kapsul terdiri dari 3 buah modul, maka jalur system pemasangan dilakukan sebagai berikut: Untuk modul 1 (modul area tempat tidur) karena berukuran paling besar, maka pemasangan dilakukan dari luar bangunan.
DALAM
LUAR Gambar V.9: zona tempat masuk modul
Pada modul 2 dan 3 karena berukuran lebih kecil, maka dapat dipasang masuk dari dalam bangunan. Perancangan Hotel Kapsul dengan Pengolahan Massa Bangunan Berdasarkan Aliran Angin di Tanah Abang 96
Untuk mendukung kemudahan akses pemasangan modul kapsul, maka diberikan rel di kedua sisi jalur pemasangan modulnya. Modul tersebut kemudian ditarik oleh sebuah craine yang telah dipasang di tiap2 titik angkut sehingga dapat melakukan pasang-lepas dengan mudah dan efisien kapanpun diperlukan perawatan/maintenance serta penggantian kerusakan.
Gambar V.10: craine pada atap Sisi modul terluar (ukuran paling besar) diakomodasi oleh craine yang berada di sisi samping setiap bagian luar bangunan. Sedangkan 2 modul kecil lainnya, menggunakan craine pada bagian belakang yang kemudian cara pasangnya
dengan
memasukan
ke
dalam
bangunan.
Hal
ini
dirasa
memungkinkan karena dimensi yang tidak terlalu besar.
Perancangan Hotel Kapsul dengan Pengolahan Massa Bangunan Berdasarkan Aliran Angin di Tanah Abang 97