BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil Analisis Regresi Ordinal menunjukkan dari keempat faktor yaitu struktur organisasi, motivasi, gaya kepemimpinan dan teknologi yang mempengaruhi kinerja BPRSR dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.1 Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil jawaban responden melalui kuesioner menunjukkan kinerja BPRSR dalam kategori sedang. 1.2 Dari hasil uji keberartian model diperoleh kesimpulan bahwa dalam pemasukan variabel independen (bebas) ke dalam model memberikan pengaruh yang bermakna atau dengan kata lain adanya variabel bebas lebih baik daripada tanpa varibel bebas. 1.3 Dari hasil uji kebaikan model (Goodness of Fit) diperoleh koefisien Deviance sebesar 1,000, yang berarti koefisien tersebut >0,05. Maka berdasarkan kriteria pengujian dapat disimpulkan bahwa Ho model logit yang terbentuk adalah fit atau dengan kata lain layak digunakan.
103
104
1.4 Dari hasil pengolahan data diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,544, artinya bahwa 54,4% variabel dependen mampu dijelaskan oleh keempat variabel independen. Kemudian sisanya yaitu 45,6% dijelaskan oleh variabel lain selain keempat variabel independen tersebut. 1.5 Dari hasil Uji Wald diperoleh kesimpulan: 1.5.1
Ada pengaruh secara tidak signifikan variabel struktur organisasi terhadap kinerja Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta
1.5.2
Ada pengaruh secara tidak signifikan variabel motivasi terhadap kinerja Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta
1.5.3
Ada pengaruh secara signifikan variabel gaya kepemimpinan terhadap kinerja Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta
1.5.4
Ada pengaruh secara tidak signifikan variabel teknologi terhadap kinerja Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta
1.6 Berdasarkan kesimpulan diatas dapat ditarik garis besar yaitu dari keempat variabel independen (variabel struktur organisasi, motivasi, kepemimpinan dan teknologi) hanya variabel gaya kepemimpinan yang secara signifikan mempengaruhi kinerja
105
Balai
Perlindungan
dan
Rehabilitasi
Sosial
Remaja
Yogyakarta.
B. Saran Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian diatas maka dapat diberikan saran sebagai berikut: Setelah mengetahui hasil analisis data dan pembahasan yang menyimpulkan bahwa kinerja Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta berada dalam kategori sedang, maka untuk meningkatkan kinerja dan mampu menaikkan kategori dari kategori sedang meningkat ke kategori tinggi perlu dilakukan beberapa langkah. 1. Melihat hasil analisis dan pembahasan menunjukkan variabel gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja BPRSR. Oleh karena itu, salah satu langkah untuk meningkatkan kinerja yaitu dengan memaksimalkan variabel gaya kepemimpinan dalam mempengaruhi kinerja. Memaksimalkan variabel gaya kepemimpinan dapat dilakukan dengan mempererat hubungan antara pimpinan dan pegawai. Mempererat hubungan tersebut dapat dilakukan dengan cara melakukan kegiatan anjangsana, rekreasi atau kegiatan diluar dinas. Selain itu, dapat dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan musyawarah yang bersifat santai. Kegiatan tersebut bertujuan agar pemimpin mampu mengenal dan memahami keinginan maupun karakter pegawainya,
106
Begitu juga dengan pegawai agar mampu mengenal dan memahami keinginan maupun karakter pimpinan. Dengan saling mengenal dan memahami keinginan maupun karakter antara pegawai dengan pemimpin diharapkan akan terjalin hubungan yang harmonis diantara kedua belah pihak. Selain itu, apabila seorang pemimpin mengetahui keinginan maupun karakter pegawai maka seorang pemimpin akan mengetahui bagaimana cara memperlakukan
dan
mengarahkan
pegawai
serta
mampu
memperlakukan dan mengarahkan pegawai dengan baik tentu seorang pegawai akan merasa nyaman dan mampu meningkatkan kinerja karena pegawai merasa tidak ada tekanan dalam bekerja. 2. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan variabel motivasi berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kinerja BPRSR. Motivasi dalam penelitian ini dilihat dari motivasi yang berasal dari dalam (internal) dan motivasi yang berasal dari luar (eksternal).
Untuk
meningkatkan
motivasi
dalam
usaha
mengoptimalkan kinerja dapat dilakukan dengan cara membuat suatu pekerjaan mampu memberikan kepuasan batin bagi para pegawai,
menciptakan
kepuasan
batin
pegawai
dalam
menyelesaikan pekerjaan dapat dilakukan dengan mendesain motivasi internal maupun ekternal dengan cara menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif. Dengan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif akan membuat pegawai merasa
107
nyaman serta mampu meningkatkan kinerja karyawan. Dalam menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif dapat dilakukan
dengan
cara
menerapkan
saran
dari
variabel
kepemimpinan. 3. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan variabel struktur organisasi berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kinerja BPRSR. Struktur organisasi yang sudah ada perlu dipertahankan dan ditingkatkan dengan cara mengkaji ulang masalah-masalah yang berkaitan dengan struktur organisasi. Untuk itu dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: 3.1 Peninjauan
beban
kerja
pada
tiap
bagian
untuk
mengidentifikasi apakah setiap bagian memiliki beban kerja yang proporsional 3.2 Analisis jabatan sehingga memenuhi aspek right man on the right place untuk mengoptimalkan spesialisasi pekerjaan pada pegawai-pegawai yang memiliki keahlian dalam bidangnya. 4. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan variabel struktur organisasi berpengaruh secara tidak signifikan terhadap kinerja BPRSR. Dari hasil tersebut diberikan saran sebagai berikut: 4.1 BPRSR
perlu
memberikan
pelatihan
teknis
mengenai
penggunaan teknologi yang ada agar pegawai mampu mengoptimalkan
dalam
meningkatkan kinerja.
pemanfaatan
teknologi
untuk
108
4.2 Perlu dilakukan peninjauan kembali mengenai pemilihan dan penggunaan teknologi di BPRSR, karena pemilihan dan penggunaan teknologi yang baik dan sesuai akan berpengaruh pada efektifitas dan efisiensi dalam memanfaatkan teknologi.
C. Keterbatasan Penelitian Dalam rangka memperoleh hasil secara maksimal, penelitian ini sudah dilakukan dengan mengikuti prosedur yang sudah ada. Namun, masih ada beberapa kekurangan dan keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain: 1. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu mengenai respon (jawaban) yang diberikan responden melalui kuesioner yang disebarkan dapat dikatakan tidak terkontrol, sehingga ada responden yang menjawab setiap item pertanyaan dalam kuesioner secara asal-asalan. 2. Kemudian kekurangan dalam penelitian ini yaitu sesuai dengan sifat kuantitatif, hasil penelitian mengenai pengaruh variabel struktur organisasi, motivasi, kepemimpinan dan teknologi terhadap kinerja Balai Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Remaja Yogyakarta tidak dapat terungkap secara mendalam.
109
D. Implikasi 1. Implikasi Teoritis Implikasi
teoritis
memberikan
gambaran
sebuah
perbandingan mengenai rujukan-rujukan yang digunakan dalam penelitian ini, bagian ini membicarakan apakah teori-teori yang digunakan sebagai landasan kerangka pemikiran sesuai dengan hasil kenyataan dilapangan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa implikasi teoritis, antara lain: 1.1 Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan menunjukkan bahwa
hasil
dari
penelitian
ini
tidak
seluruhnya
mendukung/sesuai dengan teori-teori tentang faktor yang mempengaruhi kinerja. Menurut Moeheriono bahwa struktur organisasi, kepemimpinan dan teknologi merupakan variabel yang berpengaruh terhadap kinerja, serta menurut AA Prabu Anwar Mangkunegara variabel yang berpengaruh terhadap kinerja salah satunya yaitu variabel motivasi. Namun setelah dilakukan analisis data yang diperoleh dilapangan dan pembahasan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap kinerja BPRSR hanya variabel kepemimpinan. 1.2 Dari hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukkan hasil bahwa variabel yang berpengaruh terhadap kinerja BPRSR hanya variabel kepemimpinan. Sedangkan
110
ketiga variabel yang lain yaitu struktur organisasi, motivasi dan teknologi tidak berpengaruh terhadap kinerja BPRSR. Dengan demikian penelitian ini: 1.2.1
Tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Sunarmi dan Widajanti, penelitian yang mereka lakukan membuktikan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan variabel struktur organisasi terhadap kinerja pegawai.
1.2.2
Tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mahardhika dkk, dalam penelitian yang mereka lakukan menunjukkan bahwa motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.
1.2.3
Mendukung penelitian yang dilakukan oleh Juniarti, penelitian yang ia lakukan menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh
dilihat secara
dari
gaya
signifikan
kepemimpinan
terhadap
kinerja
pegawai. 1.2.4
Tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Asmini dan Suratman, dalam penelitian yang mereka lakukan menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh signifikan varibel teknologi terhadap kinerja pegawai.
111
1.3 Implikasi Metodologis Melihat hasil analisis data dan pembahasan dari data yang diperoleh dilapangan, maka ada beberapa hal yang menarik untuk diteliti lebih lanjut dan lebih mendalam. Melakukan
penelitian
lanjut
dapat
dilakukan
dengan
menambahkan variabel-variabel lain selain keempat variabel dalam penelitian ini yang spesifik sesuai dengan yang ada di lapangan, seperti halnya di BPRSR akan diselenggarakan program pelatihan bagi pegawai, variabel program pelatihan pegawai tersebut dapat ditambahkan menjadi variabel yang dapat diteliti lebih lanjut. Kemudian sesuai dengan kelemahan dari penelitian metode kuantitatif yaitu hasil yang ada kurang terungkap secara mendalam, maka untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam perlu dilakukan kajian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan observasi lebih mendalam kepada masing-masing responden.