BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sektor yang terpengaruh oleh migas di Kabupaten Bojonegoro adalah sektor industri pengolahan; sektor bangunan; sektor perdagangan, hotel, dan restoran; serta sektor lembaga keuangan, persewaan, dan lembaga keguangan. 2. Berdasarkan hasil analisis jalur, terjadi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bojonegoro dipengaruhi secara langsung oleh produksi migas, tenaga kerja migas, dan sektor bangunan. Selain itu, secara tidak langsung dipengaruhi oleh kondisi jalan dan tingkat pendidikan penduduk. Pendapatan perkapita dipengaruhi secara langsung oleh produksi migas, tenaga kerja migas, dan tingkat pendidikan. Variabel tingkat pendidikan juga memiliki pengaruh tidak langsung dalam pencapaian besaran pendapatan perkapita di Kabupaten Bojonegoro. Selain variabel itu, variabel kondisi jalan juga mempengaruhi ketercapaian besaran pendapatan perkapita. Penurunan tingkat kemiskinan dipengaruhi secara langsung oleh pertumbuhan ekonomi, jumlah tenaga kerja, dan tingkat pendidikan. Sedangkan, secara tidak langsung dipengaruhi oleh produksi migas, sektor bangunan, kondisi jalan, tenaga kerja migas, serta tenaga kerja perdagangan, hotel, dan restoran. Secara keseluruhan, produksi migas yang ada di Bojonegoro dapat mempengaruhi secara langsung pada pencapaian pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita. Dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, produksi migas dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan di Kabupaten Bojonegoro. 147
148 3. Perumusan arahan ini ditekankan pada dua hal yakni arahan untuk meningkatkan pembangunan sektor dan arahan untuk meningkatkan pengaruh dari sektor migas. Variabel yang mempengaruhi pembangunan sektor migas adalah tingkat pendidikan dan kondisi jaringan jalan, sedangkan pengaruh dari sektor migas yang potensial ditingkatkan ada pada pengembangan kegiatan yang terpengaruh oleh keberadaan sektor ini. Oleh karena itu, arahan pengembangan wilayah Bojonegoro kedepannya adalah meningkatkan partisipasi penduduk dan kualitas pendidikan, pembangunan prasarana jalan yang menghubungkan kecamatan, pemeliharaan kondisi jalan, mendorong pertumbuhan sektor perdagangan,hotel, dan restoran, kegiatan industri makanan, minuman, dan tembakau, serta kegiatan industri turunan migas 5.2 Rekomendasi Adapaun rekomendasi penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perlu adanya peningkatan kualitas sumberdaya manusia, utama pada wilayah penghasil migas dan sekitarnya. Dengan meningkatkan hal tersebut, maka pengembangan wilayah dapat meuuju ke arah yang lebih positif, yakni menuju kesejahteraan masyarakat 2. Perlu adanya upaya untuk peningkatan investasi di Kabupaten Bojonegoro, utamanya mendorong perkembangan kegiatan-kegiatan turunan migas. Upaya peningkatan investasi tersebut dapat berupa pembangunan infrastruktur penunjang penyaluran gas seperti jaluran perpipaan.
149 5.3 Kelemahan Studi Adapun kelemahan studi ini adalah : 1. Pada penelitian ini, identifikasi kegiatan yang terpengaruh oleh migas diketahui melalui interpretasi dari data Input-Ouput Provinsi Jawa Timur yang kemudian didekati tanpa melalui proses validasi yang jelas untuk menggambarkan pengaruh migas pada sektor ekonomi lain di Kabupaten Bojonegoro. 2. Penelitian ini meneliti pengaruh migas pada keseluruhan Kabupaten Bojonegoro. Padahal wilayah penghasil migas di Kabupaten Bojonegorohanya terdapat di 3 kecamatan dari 27 Kecamatan yang ada di dalamnya sehingga pengaruh pembangunan sektor migas di Kabupaten Bojonegoro terlihat kurang maksimal, utamanya dalam mempengaruhi perkembangan kegiatan ekonomi lain. 5.4 Saran Studi Lanjutan Adapun saran untuk studi lanjut adalah : 1. Dalam studi lanjut mengenai pengaruh dari suatu sektor migas, sebaiknya diidentifikasi terlebih dahulu kegiatan yang dipengaruhi pada lingkup wilayah tersebut bukan wilayah yang lebih besar. Hal tersebut dikarenakan hasil pembahasannya dapat lebih menggambarkan wilayah penelitian. 2. Dalam studi lanjut mengenai penentuan pengaruh migas terhadap pengembangan wilayah perlu dimasukkan variabel tingkat teknologi dalam keberlangsungan kegiatan sektor migas dan sejauh mana teknologi telah mempengaruhi pengembangan wilayah Bojonegoro. 3. Dalam studi lanjut dapat diteliti besar pengaruh migas pada lingkup yang lebih mikro, yakni dengan melihat pengaruh migas pada perkembangan kecamatan penghasil
150 migas dan sekitarnya sehingga jenis pengaruh migas terhadap pembangunan wilayah dapat terlihat lebih jelas. 4. Dalam studi lanjut mengenai penentuan arahan pengembangan wilayah Bojonegoro berdasarkan pengaruh sektor migas, maka perlu lebih melibatkan stakeholders dari pihak swasta seperti kontraktor KKS migas sebagai pihak yang lebih mengetahui rencana pengembangan dari pertambangan migas.
151