BAB IV HASIL PENGEMBANGAN
4.1 Penyajian Data Uji Coba 4.1.1 Analisis Kebutuhan Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahanpermasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran dengan materi permainan bola voli. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengobservasi kegiatan pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, dilanjutkan dengan kajian literatur. Observasi telah dilakukan di sekolah SDN No. 96 Sipatana. Dari hasil Observasi tersebut diketahui bahwa proses pembelajaran pada materi permainan bola voli tidak menunjang untuk digunakan dalam proses pembelajaran, masih terdapat kekurangan dan kelemahan baik itu pada prasarana (lapangan), sarana (bola) dan peraturan permainan. Berdasarkan hasil observasi diatas maka akan dikembangkan model permainan bola voli yang sesuai untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi, diharapkan produk yang dihasilkan dapat: (1) membantu terlaksananya proses pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada materi permainan bola voli, (2) meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami nilai-nilai yang terkandung dalam permainan, berupa kerjasama, kejujuran, disiplin dan sportivitas, (3) mengembangkan keterampilan gerak siswa.
23
4.1.2 Deskriptif Draf Produk Awal Produk yang akan dikembangkan berupa permainan bola voli yang sesuai bagi siswa sekolah dasar kelas tinggi. Tahap yang dilakukan selanjutnya adalah membuat produk dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: (1) pengkajian terhadap permainan bola voli untuk mengetahui karakteristik cabang olahraga ini, (2) mengembangkan produk awal permainan bola voli untuk siswa kelas tinggi (IV, V, VI); menganalisis tujuan dan karakter produk; menganalisis karakter siswa; menetapkan tujuan dan bentuk permainan; menetapkan strategi pengorganisasian dan pembelajaran. Produk awal dihasilkan setelah melalui proses desain dan produksi. Produk awal tersebut adalah permainan bola voli pada mata pelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang sesuai untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi (IV, V, VI). Berikut ini adalah draf awal permainan bola voli, sebelum divalidasi ahli dan guru pendidikan jasmani sekolah dasar.
24
DRAF AWAL PERMAINAN BOLA VOLI CERIA I.
PEMANASAN a. Statis Melakukan gerakan dari kepala sampai ke kaki dengan hitungan 1x8 b. Dinamis Memainkan salah satu permainan kecil, - Mencari teman - Burung elang mencari anak ayam - Hijau-hitam - Kucing dan tikus - Menjala ikan - Memindahkan batu
II. PEMBELAJARAN INTI a. Pengenalan Permainan Bola Voli Ceria Permainan bola voli ceria adalah jenis permainan bola besar yang dimainkan oleh dua regu, setiap regu terdiri atas 6 orang pemain , yang terdiri dari gabungan putra dan putrid. Permainan ini dimainkan di lapangan datar yang dibatasi oleh sebuah net. Dalam permainan ini, tiap regu berusaha mencetak angka/point dengan menempatkan bola di daerah lawan. Bola dipukul langsung ke udara/memvoli bolak balik di atas jaring/net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan untuk mendapatkan angka atau point untuk meraih kemenangan. Permainan bola voli ceria merupakan suatu produk model pengembangan modifikasi permainan bola voli, yang digunakan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Penjasorkes. Nama permainan bola voli ceria dipilih karena permainan ini menghadirkan suasana yang senang dan ceria bagi anak-anak.
25
b. Teknik Dasar Permainan Bola Voli Ceria Teknik dasar dalam permainan bola voli ceria sama seperti bola voli pada umumnya, yang terdiri dari: servis, pasing, blok dan smash, dan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Servis Servis adalah pukulan yang dilakukan oleh seorang pemain terhadap bola ke daerah lawan, sebagai awal di mulainya permainan. servis terdiri atas 2 macam, yaitu : servis bawah dan servis atas. 2. Pasing Pasing adalah sikap menerima bola baik itu dari lawan maupun kawan. Pasing terdiri dari dua macam, yaitu: pasing bawah dan pasing atas. 3. Blok Blok
adalah
upaya
yang
dilakukan
pemain
depan
untuk
membendung/menghalangi bola yang datang dari lawan dengan melakukan jangkauan tinggi dari ketinggian net. 4. Smash Smash adalah serangan (pukulan) yang dilakukan seorang pemain terhadap bola ke daerah lawan untuk mencetak angka/point. c. Ukuran Lapangan dan Fasilitas Lapangan, Net dan Bola 1. Ukuran Lapangan : a. Panjang lapangan 13, 40 meter b. Lebar 6,10 meter 2. Net dan Ukurannya : a. Lebar net 1 meter dan panjangnya 9 meter dan dipasang vertical di atas garis tengah l apangan b. Mata jala dari net berukuran 10 cm persegi dan berwarna hitam c. Tingggi net 1,69 3. Bola Bola terbuat dari plastik 26
d. Wasit dalam Permainan dan Cara Bermain 1. Wasit dalam Permainan Wasit dalam permainan terdiri dari 1 orang, tugasnya memimpin jalannya permainan sampai selesainya permainan 2. Cara Bermain a. Kejadian dalam Permainan 1. Bola dalam permainan Bola dinyatakan di dalam permainan pada saat wasit memberikan isyarat melakukan servis 2. Bola di luar permainan Bola dinyatakan di luar permainan pada saat wasit membunyikan peluit karena terjadi kesalahan 3. Bola masuk Bola dinyatakan masuk pada saat menyentuh lantai lapangan permainan 4. Bola keluar Bola keluar pada saat : - Bola berada di luar garis-garis batas lapangan - Bola menyentuh benda di luar lapangan b. Memainkan Bola Setiap tim harus bermain di daerah dan tempat permainannya sendiri 1. Sentuhan bola bagi setiap tim Untuk
mengembalikan
bola
setiap
tim
dapat
memantulkan/menyentuh bola enam kali (kecuali pada blok). Jika dimainkan lebih dari enam kali, regu tersebut dinyatakan melakukan kesalahan. 2. Sentuhan berturut-turut Seorang pemain tidak boleh menyentuh bola dua kali berturut-turut c. Ciri khas sentuhan 27
1. Bola dapat menyentuh seluruh bagian dari tubuh 2. Bola harus dipantulkan, bukan tertahan atau dilempar d. Kesalahan Memainkan Bola 1. Tujuh kali sentuhan 2. Memainkan bola dengan bantuan, misalnya teman se-timnya dan alat 3. Tertahan 4. Sentuhan ganda e. Bola pada Net 1. Bola melewati net Bola yang di pantulkan ke daerah lawan harus melewati atas net di dalam ruang batas permainan. Bola yang melewati batas net daerah bebas lawan (secara keseluruhan atau sebagian) melalui ruang bagian luar, dapat dimainkan dengan batas sentuhan. 2. Bola menyentuh net Pada saat melewati net, bola dapat menyentuh net 3. Bola di net Bola yang memantul ke net dapat dimainkan kembali, asalkan dalam batas 6 kali sentuhan f. Pemain pada net 1. Pada saat melakukan blok, seorang pelaku blok dapat menjangkau bola melewati net, asalkan dia tidak mengganggu permainan lawan sebelum atau pada saat melakukan pukulan serangan terakhir 2. Tangan seorang pemain diperkenankan melewati net setelah melakukan pukulan serangan, asalkan pada waktu perkenaan bola dilakukan di daerah permainan sendiri. g. Menyentuh Net Pemain menyentuh net bukan merupakan kesalahan
28
h. Kesalahan pemain pada net 1. Seorang pemain menyentuh bola atau pemain di dalam daerah lawan sebelum atau pada saat lawan melakukan serangan 2. Seorang pemain memasuki ruang daerah lawan melalui bawah net dan mengganggu permainan 3. Seorang pemain masuk ke dalam lapangan lawan 4. Seorang pemain menyentuh net pada saat memainkan bola i. Servis 1. Servis pertama dalam setiap set Servis pertama pada set pertama, begitu jugha pada set penentuan(set ke-3) dilakukan oleh tim yang ditentukan melaului undian Pada set yang lain akan dimulai dengan servis oleh tim yang tidak melakukan servis pertama pada saat sebelumnya 2. Giliran servis Para pemain harus mengikuti giliran srvis seperti yang telah di tentukan berdasarkan posisi anak 3. Kewenangan untuk melakukan servis Wasit mengizinkan untuk dilakukannya servis, setelah mengecek bahwa kedua tim telah siap bermain dan pelaku servis sudah menguasai bola 4. Pelaksanaan servis Bola harus dipukul oleh satu tangan atau setiap bagian lengan setelah bola dilambungkan atau terlepas dari tangan Melakukan servis setelah wasit membunyikan peluit
III. PENDINGINAN Melakukan gerakan dari kepala sampai ke kaki dengan hitungan 1x8
29
4.1.3
Validasi Ahli
4.1.3.1 Validasi Draf Awal Produk Produk awal permainan bola voli sebelumnya diujicobakan dalam uji coba skala kecil, telah divalidasi oleh para ahli yang sesuai dengan bidang penilitian. Ahli yang dilibatkan 2 (dua) orang ahli pembelajaran bola voli dan pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang berasal dari dosen, yaitu Suryadi Datau, S.Pd, M.Pd, Mirdayani Pauweni, S.Pd, M.Pd, dan 1 (satu) orang guru pendidikan jasmani sekolah dasar, yaitu Jusuf Bague A.Ma.Pd. Validasi dilakukan dengan cara memberikan draf produk awal permainan bola voli, dengan disertai lembar evaluasi untuk ahli. Lembar evaluasi berupa kuisioner yang berisi aspek kualitas permainan dan saran serta komentar dari ahli. Hasil evaluasi berupa nilai untuk aspek kualitas proses pembelajaran dengan menggunakan skala liker 1-4. Lembar evaluasi untuk kualitas proses permainan bola voli pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang akan dikembangkan, dapat dilihat pada lampiran. 4.1.3.2 Deskripsi Data Validasi Ahli Data yang diperoleh dari pengisian kuisioner oleh ahli merupakan pedoman yang menyatakan apakah produk model permainan bola voli pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan, sesuai untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi. Penilaian dilakukan terhadap kualitas
model permainan bola voli yang
dikembangkan. Berikut hasil pengisian kuisioner dari ahli dan guru pendidikan jasmani sekolah dasar, disajikan pada table 4.1.3.2 30
Table 4.1.3.2 Hasil Pengisian Kuisioner Ahli dan Guru Penjas Sekolah Dasar Aspek Penilaian dari Ahli dan Guru No Aspek yang dinilai A1 A2 G1 1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kesesuaian dengan kompetensi dasar. Kejelasan petunjuk permainan. Ketetapan memilih bentuk/model permainan bagi siswa. Kesesuain alat dan fasilitas yang digunakan. Kemudahan bentuk/model permainan untuk dimainkan siswa Kesesuaian bentuk/model permainan dengan karakteristik siswa. Mendorong perkembangan aspek fisik/jasmani siswa . Mendorong perkembangan aspek afektif siswa. Mendorong perkembangan aspek psikomotor siswa. Mendorong perkembagan kognitif siswa. Dapat dimainkan siswa yang terampil maupun tidak terampil Dapat dimainkan siswa putra maupun putri Mendorong siswa aktif bergerak. Aman untuk diterapkan dalam
4
4
4
3 4
3 4
4 4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4 4
4 4
3 3
pembelajaran permainan bola voli Aman untuk diterapkan dalam pembelajaran permainan bola voli Jumlah Skor Rata-rata
4
4
4
59 3,93
58 3,87
55 3,67
Keterangan : A1 : Ahli 1 A2 : Ahli 2 G1 : Guru penjas 1
31
Berdasarkan hasil kuisioner yang dilakukan oleh masing-masing ahli dan guru penjas di sekolah dasar, diperoleh rata-rata 3 (tiga) atau masuk dalam kategori “Baik/Tepat/Jelas”. Oleh karena itu dapat disimpulkan permainan bola voli dapat digunakan untuk uji coba skala kecil. Masukan yang berupa saran dan komentar pada produk model permainan bola voli yang sesuai pada mata pelajaran untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi, sangat diperlukan untuk perbaikan terhadap permainan tersebut. Berikut ini adalah berbagai masukan dan saran dari para ahli dan guru penjas sekolah dasar: 1). Jumlah pemain terlalu banyak, sebaiknya pemain dikurangi karena lapangan yang dipakai berukuran kecil sehingga ruang gerak siswa sempit. 2). Pemanasan siswa sekolah dasar berupa permainan yang menyerupai permainan yang akan dimainkan dan dimodifikasi, pilih salah satu permainan yang akan dimainkan dan jelaskan cara bermainnya. 3). Peraturan permainan diadaptasi dari peraturan PBVSI tapi tetap dimodifikasi 4). Pada pendinginan, dijelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan. 4.1.3.3 Revisi Produk Awal Sebelum Uji Coba Skala Kecil Berdasarkan saran dari para ahli dan guru penjas sekolah dasar pada produk seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, maka segera dilaksanakan revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan saran para ahli dan guru penjas sekolah dasar sebagai berikut:
32
1) Jumlah pemain terlalu banyak, sebaiknya pemain dikurangi karena lapangan yang dipakai berukuran kecil sehingga ruang gerak siswa sempit. Revisi pada produk ini, jumlah pemain tiap regu 4 orang 2) Pemanasan siswa sekolah dasar berupa permainan yang menyerupai permainan yang akan dimainkan dan dimodifikasi, pilih salah satu permainan yang akan dimainkan dan jelaskan cara bermainnya. Revisi pada produk ini, mencantumkan permainan (mengoper bola kebelakang), permainan ini dimainkan dalam pemanasan. 3) Peraturan permainan diadaptasi dari peraturan PBVSI tapi tetap dimodifikasi, sehingga tidak menyulitkan siswa dalam melakukan aktifitas. Revisi pada produk ini, menghilangkan beberapa peraturan permainan yang menyulitkan siswa seperti: kejadian dalam permainan, pemain pada net dan kesalahan pemain pada net. 4) Pada pendinginan, dijelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan. Revisi pada produk ini, menggunakan permainan untuk pendingainan dan menjelaskan langkah-langkahnya. 4.1.4
Data Uji Coba Skala Kecil Validasi para ahli dan guru penjas sekolah dasar telah dilakukan revisi pada
produk telah sesuai dengan saran digunakan siswadan komentar yang diberikan. Kemudian produk di uji coba dengan menggunakan produk skala kecil, yakni kelas 5 (lima) SDN 96 sipatana. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi
berbagai permasalahan serta kelemahan,
kendala ataupun 33
keefektifan produk. Masukan yang berupa saran dan komentar pada produk model permainan bola voli untuk siswa sekolah dasar kelas tinggi. Setelah di uji cobakan skala kecil, sangat diperlukan untuk model permainan tersebut: 1) Terdapat posisi kosong pada lapangan, jumlah pemain sebaiknya 5 orang. 2) Tentukan jumlah point pergantian pemain, agar ada kesiapan pada siswa pemain ketika permainan sedang berlangsung. 3) Poin 20 terlalu lama untuk selesai dan harus memperhitungkan rasio waktu pembelajaran, jumblah poin sebaiknya 15. 4.1.4.1 Revisi Produk Setelah Uji Coba Skala Kecil Berdasarkan saran dari para ahli dan guru penjas sekolah dasar pada produk yang telah diujicobakan ke dalam uji coba skala kecil, maka segera di revisi produk. Proses revisi produk berdasarkan saran ahli dan guru penjas sekolah dasar sebagai berikut: 1) Terdapat posisi kosong pada lapangan, jumlah pemain sebaiknya 5 orang agar tidak ada lagi posisi yang kosong pada lapangan. Revisi pada produk ini, menambahkan jumlah pemain. 2) Tentukan jumlah point pergantian pemain, agar ada kesiapan pada siswa pemain ketika permainan sedang berlangsung. Revisi pada produk ini, pergantian pemain terjadi apabila salah satu tim memperoleh poin 8 3) Poin 20 terlalu lama untuk selesai dan harus memperhitungkan rasio waktu pembelajaran, jumblah poin sebaiknya 15. Revisi pada produk ini, jumlah poin dikurangi menjadi 15 poin dalam 1 set 34
4.1.5 Data Uji Coba Skala Luas Setelah produk permainan bola voli diujicobakan dalam skala kecil dan direvisi, maka tahap selanjutnya adalah melakukan uji coba skala luas. Uji coba skala luas dilaksanakan di kelas IV, V, VI dengan proses pembelajaran pada waktu yang berbeda. Siswa atau subjek yang digunakan dalam skala luas berjumlah 57 orang, namun yang mengikuti uji coba skala luas berjumlah 54 orang dengan keterangan 2 sakit dan 1 izin. Berikut ini adalah rincian jumlah siswa atau subjek yang digunakan dalam uji coba skala luas: Table 4.1.5 Rincian Jumlah Siswa No 1 2 3
Kelas IV V VI JUMLAH
4.1.6
Jumlah Siswa Putra Putri 10 6 7 14 9 8 26 28
Keterangan 16 21 17 54
Data Uji Coba Instrumen Uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan terhadap 54 orang
subjek/siswa. Berikut dijelaskan hasil Uji validitas dan Uji reliabilitas instrumen. 4.1.6.1 Uji Validitas Uji validitas dilakukan melalui analisis faktor terhadap instrumen dengan cara mengkorelasikan jumlah skor item pengamatan dengan skor total. Menurut Trihendardi yang dikutip Susanto (2009:86), uji korelasi dilakukan untuk mencari
35
besarnya hubungan dan arah hubungan. Nilai korelasi berkisar dalam rentang 0 sampai 1 atau 0 sampai -1. Tanda positif dan negatif menentukan arah hubungan. Tanda positif menunjukkan arah yang sama, dimana jika satu variabel naik maka variabel lain juga naik, demikian pula sebaliknya. Tanda negatif menunjukkan arah perubahan yang berlawanan, dimana jika satu variabel naik maka variabel yang lain justru turun. Uji validitas dalam penelitian menggunakan Program Microsoft Excel dengan korelasi Pearson. Berdasarkan penghitungan koefisien korelasi, diketahui nilai berada dalam rentan 0,7-1,00. Menurut Young dalam Trihendardi, yang dikutip oleh Susanto (2009:86), besarnya nilai koefisien korelasi (r) dikategorikan sebagai berikut: a) 0.7 – 1.00 baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang tinggi. b) 0.4 – 0.7 baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang substansial. c) 0.2 – 0.4 baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang rendah. d) < 0.2 baik positif maupun negatif, hubungan dapat diabaikan. Dengan demikian berdasarkan penghitungan statistik validitas uji coba instrument , baik pertanyaan pada aspek psikomotorik, afektif dan kognitif diketahui valid.
36
4.1.6.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas instrumen dilakukan dengan Program Microsoft excel Analysis Cronbach's Alpha. Berdasarkan hasil penghitungan reliabilitas data instrument diketahui bahwa nilai realibilitas jika diestimasi dengan menggunakan koefisien Alpha, menunjukan koefisien yang tinggi, yaitu r = 0,724 dengan demikian instrument dinyatakan reliabel. 4.2
Analisis Data Hasil penelitian terhadap skor total (meliputi aspek menyeluruh; aspek
psikomotor, kognitif, dan afektif), dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu: baik, sedang, dan kurang. Data penghitungan skor total yang meliputi aspek menyeluruh, yakni aspek psikomotor, kognitif, dan afektif, untuk selengkapnya dapat dilihat pada lampiran . Rentangan skor untuk penentuan kategori skor total respon siswa terhadap model permainan bola voli dapat dilihat pada tabel. Tabel 4.2.a Konversi Nilai dan Kategori Skor Total Respon Siswa Rentang Skor Kategori Rentang skor Kategori 18 sampai dengan 25 Baik 9 sampai dengan 17 Sedang 0 sampai dengan 8 Kurang
Distribusi frekuensi skor total respon siswa terhadap model permainan bola voli berdasarkan pengkategorian, dapat dilihat pada tabel berikut:
37
Tabel 4.2.b Distribusi Frekuensi Skor Total Respon Siswa Terhadap Permainan Bola Voli Frekuensi No Kategori Rentang skor F (%) 1 Baik 18 sampai dengan 25 52 96,30 2 Sedang 9 sampai dengan 17 2 3,70 3 Kurang 0 sampai dengan 8 0 0 Sumber : Dokumen Penelitian Berdasarkan tabel distribusi frekuensi skor total (meliputi aspek menyeluruh; aspek psikomotor, kognitif, dan afektif), dapat disimpulkan bahwa: (1) siswa yang memiliki skor total dengan kategori baik berjumlah 52 siswa atau sekitar 96,30%, (2) siswa yang memiliki skor total dengan kategori sedang berjumlah 2 siswa atau sekitar 3,70% dan (3) tidak ada siswa yang memiliki skor total dengan kategori kurang. 4.3 Revisi Produk Setelah Uji Coba Skala Luas (Produk Akhir) Revisi produk model permainan bola voli untuk siswa kelas tinggi dilakukan melalui beberapa tahap. Revisi dilakukan sebelum permainan diujicobakan dalam skala kecil, sesudah uji coba skala kecil, dan sesudah uji coba luas. Produk yang telah di uji cobakan dalam uji coba skala luas, perlu dilakukan revisi yang terakhir, untuk penyempurnaan produk. 4.3.1 Proses Pengembangan Permainan Bola Voli Pengembangan produk permainan bola voli ceria memerlukan beberapa tahapan dan revisi yang harus dilalui. Sebelum mendapatkan produk akhir. Berikut ini adalah bagian-bagian dari produk yang direvisi dalam pengembangan model permainan bola voli ceria.
38
Tabel 4.3.1 Revisi Produk Permainan Bola dari Voli Draf Awal sampai Produk Akhir Draf produk awal Revisi I Revisi II Jumlah pemain terlalu Jumlah pemain terlalu Terdapat posisi kosong banyak, sebaiknya pemain banyak, sebaiknya pemain pada lapangan, jumlah dikurangi karena lapangan dikurangi karena lapangan pemain sebaiknya 5 orang yang dipakai berukuran yang dipakai berukuran agar tidak ada lagi posisi kecil sehingga ruang gerak kecil sehingga ruang gerak yang kosong pada siswa sempit. siswa sempit. Jumlah lapangan. Menambahkan pemain tiap regu 4 orang. jumlah pemain. Pemanasan siswa sekolah Pemanasan siswa sekolah Tentukan jumlah point dasar berupa permainan dasar berupa permainan pergantian pemain, agar yang menyerupai yang menyerupai ada kesiapan pada siswa permainan yang akan permainan yang akan pemain ketika permainan dimainkan dan dimainkan dan sedang berlangsung. dimodifikasi, pilih salah dimodifikasi, pilih salah Revisi pada produk ini, satu permainan yang akan satu permainan yang akan pergantian pemain terjadi dimainkan dan jelaskan dimainkan dan jelaskan apabila salah satu tim cara bermainnya cara bermainnya. Memilih permainan kecil (mengoper memperoleh poin 8
Peraturan permainan diadaptasi dari peraturan PBVSI tapi tetap dimodifikasi
Pada pendinginan, dijelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan
bola kebelakang), permainan ini dimainkan dalam pemanasan. Peraturan permainan diadaptasi dari peraturan PBVSI tapi tetap dimodifikasi, sehingga tidak menyulitkan siswa dalam melakukan aktifitas. Menghilangkan beberapa peraturan permainan yang menyulitkan siswa seperti: kejadian dalam permainan, pemain pada net dan kesalahan pemain pada net Pada pendinginan, dijelaskan langkah-langkah yang akan dilakukan. Memainkan salah satu permainan, siswa dibentuk dalam 2 kelompok dengan membentuk 2 lingkaran, kelompok 1 membentuk lingkaran, kelompok 2 membentuk di luar
Poin 20 terlalu lama untuk selesai dan harus memperhitungkan rasio waktu pembelajaran, jumblah poin sebaiknya 15. Revisi pada produk ini, jumlah poin dikurangi menjadi 15 poin dalam 1 set
39
lingkaran kelompok 1, kelompok 1 berputar searah jarum jam, kelompok 2 berputar berlawanan. Kedua kelompok tersebut berjalan memutar dengan menyanyikan lagu “Naik Kereta Api”
4.3.2 Perbedaan Antara Permainan Bola Voli yang Asli Dengan Permainan Bola Voli pada Mata Pelajaran Hasil pengembangan yang berupa produk permainan “Voli Ceria”, memiliki perbedaan dengan bentuk permainan bola voli yang sesungguhnya. Adapun perbedaan antara permainan bola voli yang sesungguhnya dengan permainan “Voli Ceria” adalah sebagai berikut: Tabel 4.3.2 Perbedaan Permainan Voli Asli dan Voli Ceria No Bola voli asli Voli CERIA Alasan Tujuan 1. Lapangan: Panjang 13,40 Menyulitkan Memberikan Panjang 18 m m siswa dalam kemudahan bagi siswa Lebar 9 m Lebar 6,10 m mengambil dalam mengambil bola/melakukan bola/memasing bola pasing. 2. 6 orang 5 orang Menghindarkan Siswa memiliki ruang pemain dalam pemain dalam siswa dari gerak yang luas 1 regu, putra- 1 regu, terdiri tabrakan, sehingga mudah putri dari gabungan menghindarkan mengambil bola, dipisahkan putra dan pembelajaran memberikan putrid berbias gender. kesempatan pada siswa putra dan putri untuk mengembangkan keterampilan motoriknya 3. Wasit 1 dan Wasit 1 orang, Peraturan Agar siswa dapat wasit 2 dipilih dari permainan bola kepemimpinan, disiplin salah satu voli ceria sangat dan tanggung jawab
40
siswa putra maupun putrid 4.
5.
6.
7.
Tinggi net putra 2,43m, tinggi net putrid 2,24m Bola berukuran, 65-67 cm keliling bola, 260-280 g berat bola Jumlah poin 25
Peraturan permainan 3 kali sentuhan tiap regu
mudah untuk pahami oleh siswa Tinggi net 1,69 Tidak sesuai untuk ukuran anak SD Bola brukuran, 65 cm keliling bola, 100 g berat bola
Terlalu berat untuk anak SD
Jumlah poin 15 Terlalu lama untuk proses pembelajaran Penjasorkes. Peraturan 6 Sulit untuk kali sentuhan mengembangkan tiap regu kemampuan
Agar siswa lebih mudah menempatkan bola ke daerah lawan dan mencetak angka Agar siswa lebih mudah melakukan pasing.
Agar sesuai dengan rasio waktu pembelajaran Agar siswa dapat mengembangkan kemampuan pasing dan memantapkan kerja tim
4.3.3 Pembahasan Setelah melalui langkah-langkah pengembangan untuk menghasilkan produk yang telah dilakukan, maka didapatkan produk akhir yang berupa model permainan voli ceria. Indikator keberhasilan produk ini adalah skor total respon siswa terhadap permainan voli ceria yang datanya diperoleh dari kuisioner yang disebarkan pada siswa. Skor total tersebut adalah aspek menyeluruh dari skor aspek psikomotor, kognitif, dan afektif yang dijumlahkan, dan menjadi skor akhir dari keseluruhan aspek yang dimiliki. Berdasarkan skor total, diketahui bahwa dari 54 siswa kelas tinggi yang menjadi subjek, yang termasuk dalam kategori baik adalah 96,30% dari jumlah siswa
41
atau 52 orang siswa, dan yang termasuk dalam kategori sedang adalah 3,70% dari jumlah siswa atau 2 orang. Kedua orang siswa yang termasuk kategori sedang dikarenakan mereka mendapat skor rendah pada aspek psikomotor dan afektif, data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran hasil penghitungan skala luas. Skor total tersebut patut untuk diperhatikan, karena terkait dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin dicapai melalui proses pembelajaran. Inti dari standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah siswa dapat mempraktekkan gerak dasar permainan bola besar sederhana (yang dimodifikasi), serta nilai kerja sama, sportivitas, dan kejujuran. Dengan skor total tersebut, dapat diperoleh gambaran ketercapaian kompetensi pembelajaran pada ketiga aspek, baik psikomotor, kognitif dan afektif. Selain skor total, respon siswa juga dapat dilihat melalui butir-butir soal pada masing-masing aspek, yang lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran halaman . Berdasarkan respon siswa melalui butir-butir soal ada hal-hal yang harus diperhatikan, terutama pada aspek psikomotor yang memiki nilai jawaban 1 (positif), butir soal nomor 5 (apakah dalam permainan bola voli ceria, kamu mudah memblok bola yang dismash oleh lawan), 48 siswa/subjek atau 88,89% yang menjawab “Ya”, aspek kognitif yang memiliki nilai jawaban 1 (positif), butir soal nomor 8 (apakah sebelum bermain voli ceria perlu melakukan pemanasan terlebih dahulu), 47 siswa/objek atau 87,04% yang menjawab “Ya”, dan aspek afektif yang memiliki nilai jawaban 1 (positif), butir soal nomor 18 (apakah kamu mengakui keunggulan tim
42
lawan, saat tim kamu kalah), 48 siswa/objek atau 88,89% yang menjawab “Ya” dan butir soal nomor 21 (apakah dalam bermain voli ceria dibutuhkan suatu kerjasama untuk memenangkan permainan), 48 siswa/objek atau 88,89% yang menjawab “Ya” Hal ini berarti masih ada siswa yang sulit menguasai teknik dasar (blok) dalam permainan bola voli ceria, masih ada siswa yang tidak melakukan pemanasan pada saat bermain bola voli ceria, dan masih ada siswa yang tidak menjunjung sikap sportivitas dengan lawan dan bekerjasama dengan teman timnya. Dalam hal ini peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran, agar siswa lebih dapat memahami dan mengamalkan nilai sportivitas, kerjasama dan melakukan pemanasan dalam permainan. Selanjutnya, berdasarkan respon siswa terhadap hasil gambaran skor total respon siswa yang menggambarkan aspek psikomotor, kognitif dan afektif secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa produk pengembangan
model
permainan voli ceria dapat digunakan pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. 4.3.4 Kelebihan dan Kekurangan Produk yang Dihasilkan 4.3.4.1 Kelebihan Produk yang dihasilkan Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah produk model permainan bola voli yang diberi nama permainan voli ceria. Permainan voli ceria memiliki kelebihan, antara lain: a. Dapat digunakan oleh guru penjas sekolah dasar pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk siswa kelas tinggi (IV, V, 43
dan VI) sekolah dasar, karena antusias siswa untuk melakasanakan permainan bola voli ceria. b. Dapat digunakan pada mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan untuk menanamkan nilai, kerjasama, sportivitas, kejujuran dan disiplin pada siswa kelas tinggi (IV, V, dan VI) sekolah dasar. c. Dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar siswa kelas tinggi (IV, V dan VI) sekolah dasar. 4.3.4.2 Kekurangan Produk yang dihasilkan Produk permainan voli ceria selain memiliki kelebihan juga memiliki kekurangan, antara lain: a. Proses pembelajaran tidak dilaksanakan oleh guru Penjas Orkes di sekolah karena dalam proses pembelajaran peniliti turut serta dalam pengelolaan kelas. b. Kebiasaan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan bias gender (membedakan putra dan putri). Pada pelaksanaan permainan sulit tercipta suatu kerja sama antara pemain putra dan putri dalam satu tim. c.
Pengelolaan kelas selama menggunakan permainan. Jika guru tidak memperhatikan pengelolaan kelas, maka kondisi belajar dan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai. Terutama bagi siswa yang tidak dapat mendisiplinkan diri sendiri, akan membuat proses pembelajaran tidak memiliki nilai kedisiplinan.
44
4.3.5 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan saat melakukan penelitian. Adapun keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini antara lain: 1) Lapangan yang dipergunakan untuk permainan voli ceria harus datar, berbeton, dan bebas dari halang rintang. 2) Permainan voli ceria memerlukan sarana berupa net dan bola. 3) Guru pendidikan jasmani sekolah dasar yang bersedia menjadi evaluator yang dimohonkan kesediaannya, sehingga ahli dari dosen harus berjumlah 3 (tiga) orang guna mengimbangi jumlah guru pendidikan jasmani, untuk membantu validasi draf awal produk permainan voli ceria. 4) Kekhawatiran terhadap pengisian kuesioner, jika dalam pengisian kuisioner responden mengisi tidak bersungguh-sungguh sehingga tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 5) Tidak ada pemantauan secara cermat jawaban, sehingga ada kemungkinan responden dapat terpengaruh oleh jawaban responden yang lain. 4.3.6 Penggunaan Produk Permainan Voli Ceria Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Siswa Sekolah Dasar Kelas Atas Hasil akhir dalam penelitian dan pengembangan ini, yang berupa permainan “Voli Ceria”, diharapkan dapat digunakan oleh guru penjas di sekolah dasar pada mata pelajaran Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Setiap penyampaian materi pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, tidak terlepas dari 45
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau lebih dikenal dengan RPP. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dapat dilihat pada lampiran. Untuk penggunaan produk yang sama yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, maka guru harus memperhatikan jumlah siswa dengan waktu permainan, menekankan jenis pelanggaran dalam permainan voli ceria untuk nilai sportivitas, dan nilai kerja sama antara putra dan putri, sebab akan mempengaruhi tingkat keefektifan produk dan keterterimaan produk yang akan digunakan.
46