BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
GAMBARAN UMUM BANK BRI SYARIAH 1
Sejarah Berdirinya Bank BRI Syariah Berawal dari akuisisi Bank BRI Syariah terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan izin dari Bank Indonesia
pada
16
Oktober
2008
melalui
suratnya
o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi. Kemudian Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional,
kemudian
diubah
menjadi
kegiatan
perbankan
berdasarkan prinsip syariah Islam. Dua tahun lebih Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah. Kehadiran
Bank
BRI
Syariah
ditengah-tengah
industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas Bank BRI
64 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Syariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia. Aktivitas Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam Bank BRI Syariah (proses spin-off-) yang berlaku efektif pada tanggal 1 januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., Bapak Ventje Rhardjo selaku Direktur Utama Bank BRI Syariah. Saat ini Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, Bank BRI Syariah menargetkan menjadi baik ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan. Sesuai dengan visinya, saat ini Bank BRI Syariah merintis sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.
65 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Visi dan Misi Bank BRI Syariah 1.
Visi. Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finanansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.
2.
Misi. a.
Memahami
keragaman
individu
dan
mengakomodasi
beragam kabutuhan finansial nasabah. b.
Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
c.
Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun dimana pun.
d.
Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran.
3
Struktur Organisasi, dan Job Description 1.
Struktur Organisasi Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu gambaran yang menunjukkan suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap bagian atau anggota. Berdasarkan Surat Keputusan No. KEP
B
052-PDR/09-2013
Tentang
Adendum
Lampiran
Penetapan SK NO. KEP.B.28-CEO/07-2012 Organisasi Kantor Kantor Cabang Umum Bank BRI Syariah adalah sebagai berikut:
66 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bank BRI Syariah Pusat
67 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCU Abdul Muis
Pimpinan Cabang
Micro Marketing Manager
Area Financing Officer
Consumer Marketing Manager
Collection Supervisor
SME & Commercial Marketing Manager
Sales Officer
Area Support
Collection Manager
Financing Support Manager
Desk Colletion
a. Appraisal b. Investigation
Operation Manager
Supervisor Layanan
Supervisor Administrasi Internal
Account Officer
Unit Financial Officer UH UMS
UH MT
Collection Officer
Funding Officer Funding Officer
Relationship Officer
Sales Officer
Financial Administration
Relationship Officer Penaksir Gadai
Legal
Teller
General Affair
kliring Customer Service
Restructuring
LBU & Rekon Loan Ops
Sales Officer Security
Sundrist
Quality Assurance
68
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek
2.
Job Description a.
Pimpinan Cabang Pembantu (Pincapem) Tugas dan wewenang Pincapem adalah:
1.
Melakukan
pertanggung
jawaban
operasional
dan
financial kantor cabang pembantu. 2.
Melaksanakan misi kantor cabang pembantu secara keseluruhan.
3.
Mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur.
4.
Merencanakan,
mengembangkan,
melaksanakan,serta
mengelola layanan unggul kepada nasabah.. 5.
Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok, fungsi serta kegiatannya. 69
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b.
Sales Officer (SO). Melakukan proses marketing untuk segmen konsumen.
c.
Account Officer (AO). Bertanggung jawab atas program-program marketing sekaligus memasarkan produk-produk consumer.
d.
Supervisor Pelayanan (SPV). 1.
Mengkoordinir operasional
kegiatan
teller
dan
pelayanan customer
dan
transaksi
service
sehingga
kebutuhan nasabah dapat terpenuhi dan tidak ada transaksi yang tertunda penyelesaiannya untuk mencapai service excellent. 2.
Membina dan melatih teller dan Customer Service agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar.
3.
Betanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kerja terutama halaman, banking hall dan area kerja Teller, Customer Service dan area front office lainnya, seperti tempat duduk nasabah, tempat aplikasi dan brosur.
4.
Mengelola operasional teller dan customer service Kantor Cabang Pembantu.
5.
Melakukan koordinasi internal dan eksternal perusahaan khususnya yang terkait dengan operasional front office Kantor Cabang Pembantu.
70 http://digilib.mercubuana.ac.id/
6.
Melakukan sosialisasi kepada Teller dan Customer Service serta pihak terkait lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi front office di Kantor Cabang Pembantu.
e.
Relationship Officer (RO). Menagih pembayaran pada nasabah dengan cara terjun langsung ke lapangan.
f.
Teller. 1.
Melayani nasabah untuk transaksi setor dan penarikan tunai dan non tunai serta transaksi lainnya sesuai aturan yang ditetapkan untuk mencapai service excellent.
2.
Melaksanakan dan bertanggung jawab atas transaksi operasional tunai dan non tunai yang diprosesnya berdasarkan instruksi nasabah dan kebijakan serta aturan yang telah ditetapkan.
3.
Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama counter teller dan kondisi khasanah.
4.
Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan operasi teller.
5.
Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada supervisor dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi front office di Kantor Cabang Pembantu.
71 http://digilib.mercubuana.ac.id/
6.
Sebagai bagian dari Tim Operasi yang harus dapat bekerjasama dan mengikuti pelatihan dalam mewujudkan Team Work yang solid dan komunikasi yang efektif di operasional Kantor Cabang Pembantu.
g.
Customer Service (CS). 1.
Melayani nasabah dengan cara memberikan informasi produk
dan
layanan
serta
melaksanakan
transaksi
operasional sesuai dengan kewenangannya, berdasarkan instruksi nasabah daan kebijakan serta aturan yang telah ditetapkan, menangani keluhan nasabah serta memahami produk layanan yang diberikan terkait dengan operasi layanan Customer Service. 2.
Melaksanakan dan bertanggung jawab kepada supervisor dan berkoordinasi secara prokatif dengan karyawan lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi front office di Kantor Cabang Pembantu.
3.
Melayani nasabah dalam pembukaan dan penutupan rekening serta transaksi lainnya sesuai aturan yang ditetapkan untuk mencapai service excellent.
h.
Unit Mikro Syariah Head. Bertanggung jawab atas program-program marketing untuk segmen bisnis mikro dan sekaligus bertanggung jawab
72 http://digilib.mercubuana.ac.id/
terhadap SDM yang menjadi sub ordinatnya baik dari segi bisnis maupun administrasi. i.
Penaksir Gadai. Bertugas untuk melakukan operasional gadai. Mulai dari menaksir barang jaminan, melihat dan meneliti keaslian barang jaminan serta menjaga barang jaminan dalam khasanah. Selain itu penaksir gadai juga bertugas memberikan surat peringatan lelang kepada nasabah jika sudah jatuh tempo dan nasabah belum melunasinya.
4
Produk dan Aplikasi Akad Bank BRI Syariah banyak meluncurkan produk-produk handal yang berkarakter syariah, adapun produk-produk tersebut akan diuraikan sebagai berikut: a)
Tabungan BRI Syariah iB. Tabungan BRI Syariah iB merupakan tabungan dari BRI Syariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan, dipersembahkan untuk Anda yang menginginkan kemudahan dalam transaksi keuangan. Produk Tabungan BRI Syariah ini merupakan prinsip akad mudharabah.
b) Tabungan Haji BRI Syariah iB. Manfaat dari tabungan haji ini adalah Ketenangan, kenyamanan serta lebih berkah dalam penyempurnaan ibadah karena 73 http://digilib.mercubuana.ac.id/
pengelolaan dana sesuai syariah. Fasilitas yang diberikan kepada nasabah yang menggunakan produk ini adalah : 1) Aman, karena diikutsertakan dalam program penjaminan pemerintah. 2) Dapat beritransaksi di seluruh jaringan kantor cabang BRI Syariah
secara
Online
dengan
SISKOHAT
(Sistem
Komputerisasi Haji Terpadu). 3) Gratis asuransi jiwa dan kecelakaan serta biaya administrasi bulanan. 4) Bagi hasil yang kompetitif dan pemotongan zakat secara otomatis. c)
Giro BRI Syariah iB. Merupakan simpanan untuk kemudahan berbisnis dengan pengelolaan dana berdasarkan prinsip titipan (wadi’ah yad dhamanah) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan Cek/Bilyet Giro. Keuntungan dan fasilitas yang diberikan berupa Online real time di seluruh kantor BRI Syariah dan Laporan dana berupa rekening Koran setiap bulannya.
d) Deposito BRI Syariah iB. Deposito BRI Syariah iB adalah produk investasi berjangka kepada Deposan dalam mata uang tertentu. Keuntungan yang diberikan adalah dana dikelola dengan prinsip syariah sehingga
74 http://digilib.mercubuana.ac.id/
shahibul maal tidak perlu kuatir akan pengelolaan dana. Fasilitas yang diberikan berupa ARO (Automatic Roll Over) dan Bilyet Deposito. e)
Pembiayaan Pengurusan Ibadah Haji BRI Syariah iB. Pembiayaan Pengurusan Ibadah Haji BRI Syariah iB merupakan layanan pinjaman (qardh) untuk perolehan nomor porsi pelaksanaan ibadah haji, dengan pengembalian yang ringan dan jangka waktu yang fleksibel beserta jasa pengurusannya, sehingga Anda leluasa dalam mewujudkan niat menuju Baitullah. Produk Pembiayaan pengurusan Ibadah Haji BRI Syariah mengunakan prinsip akad jual beli manfaat/jasa (ijarah Multijasa). Manfaat solusi terbaik serta lebih berkah untuk mewujudkan langkah ke Baitullah karena pembiayaan sesuai syariah.
f)
Pembiayaan Sewa-Menyewa BRI Syariah iB. Merupakan perjanjian sewa menyewa biasa. Dimana pihak tetap memiliki kedudukan sebagaimana awal perjanjian, yaitu antara pihak yang menyewakan dan pihak yang menyewa barang. Setelah masa sewa para pihak kembali pada kedudukannya masing-masing. Produk pembiayaan sewa menyewa tersebut menggunakan prinsip akad ijarah. Namun BRI Syariah iB juga mempunyai produk pembiayaan, yaitu sewa menyewa dengan hak opsi pada akhir masa sewa untuk membeli barang yang disewakan. Produk ini menggunakan prinsip akad ijarah
75 http://digilib.mercubuana.ac.id/
muntahiya bit tamlik. g) Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) BRI Syariah iB. KKB BRI Syariah iB merupakan produk jual-beli yang menggunakan sistem murabahah, dengan akad jual beli barang dengan menyatakakn harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh bank dan nasabah sebagai harga jual (fixed margin). Manfaat yang diberikan dengan menggunakan produk ini adalah system syariah, jangka waktu maksimal 5 tahun, cicilan tetap dan meringankan selama jangka waktu serta bebas pinalti untuk pelunasan sebelum jatuh tempo. Produk ini dilaunching bertujuan untuk pembelian mobil baru, second, take over atau pengalihan pembiayaan KKB dari pembiayaan lain. h) Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BRI Syariah iB. Merupakan Pembiayaan Kepemilikan Rumah kepada perorangan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan mengunakan prinsip jual beli (Murabahah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan. Tujuan
dari
produk
pembangunan/renovasi
ini
adalah:
rumah
dan
Pembelian take
property,
Over/Pengalihan
Pembiayaan KPR.
76 http://digilib.mercubuana.ac.id/
B.
METODE PENCATATAN AKUNTANSI BANK BRI SYARIAH KCP MENARA JAMSOSTEK Untuk mengetahui metode pencatatan apa yang dilakukan penulis maka akan dilihat beberapa jenis transaksi yang terjadi pada Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek , yaitu transaksi Ijarah dan mudharabah. 1.
Transaksi Ijarah a.
Ijarah Ijarah itu sendiri merupakan transaksi sewa menyewa yang diperbolehkan oleh syariah, akad ijarah merupakan akad yang memfasilitasi transaksi pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atauh upah tanpa diikuti pemindahan kepemilikan barang. Contoh transaksi Ijarah: Pencatatan akuntansi pembiayan ijarah pada Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek dilakukan seperti berikut, didasarkan Bank sebagai penjual: Ibu Anna nasabah Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek, ia akan menyewa sebuah rumah toko untuk pengembangan usahanya kepada Tuan Dani. Ia tidak memiliki cukup dana untuk menyewa rumah toko tersebut. Harga sewa rumah toko tersebut adalah Rp. 42.000.000,-/tahun dan pembayaran harus dilakukan sekaligus
dimuka untuk jangka
waktu
3
tahun. Untuk 77
http://digilib.mercubuana.ac.id/
merealisasikan keinginannya Ibu Anna mengajukan permohonan kepada Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek untuk membantu menyewa rumah toko yang dibutuhkan. Lalu Bank BRI Syariah memproses kebutuhan nasabah, dengan melihat aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh nasabah terhadap Bank. Dan diperoleh hasil sebagai berikut: Nama Nasabah
: Ibu Anna
Jenis Akad
: Ijarah
Jenis Barang yang Disewa
: Rumah Toko
Fungsi
: Kegiatan Usaha
Jumlah
: 1 unit
Luas Tanah
: 36 m²
Luas Bangunan
: 36 m²
Harga Sewa
: Rp. 42.000.000,-/tahun
ALCO
: 25%
Jangka Waktu
: 3 tahun (36 bulan)
Tabel 4.1 Jurnal Pada Saat Penyewaan Rumah Toko Rekening Debit Kredit Dr Aktiva Rp. 126.000.000,Cr. Persediaan Ijarah Rp. 126.000.000,Sumber Data: Bank BRI Syariah Pada saat transaksi ijarah Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek mencatat pengakuan transaksi penyewaan objek ijarah diperoleh sesuai dengan biaya perolehan. Dengan objek ijarah disebelah debet dan persediaan objek ijarah sebagai lawan 78 http://digilib.mercubuana.ac.id/
disebelah kredit. Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek mengakui objek ijarahnya sebesar Rp. 126.000.000,- (3tahun x Rp. 42.000.000,-). Tabel 4.2 Jurnal Pada Saat Pembayaran Sewa Kepada Tuan Dani Rekening Debit Dr. Sewa Dibayar Dimuka Rp. 126.000.000,Cr. Kas/Rekening Pemilik Aset Sumber Data: Bank BRI Syariah
Kredit Rp. 126.000.000,-
Pada saat transaksi ijarah Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek mencatat pengakuan transaksi penyewaan objek ijarah diperoleh sesuai dengan biaya perolehan. Dengan sewa dibayar dimuka disebelah debet dan kas sebagai lawan disebelah kredit. Tabel 4.3 Jurnal Pada Saat Amortisasi Beban Sewa Rekening Debit Dr. Beban Sewa Rp. 3.500.000,Cr. Sewa Dibayar Dimuka Sumber Data: Bank BRI Syariah
Kredit Rp. 3.500.000,-
Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek dalam mencatat penyusutan atas Rumah Toko tersebut sebagai beban sewa disebelah debet dan sewa dibayar dimuka sebagai lawannya di kredit. Penyusutannya menggunakan metode garis lurus, berikut perhitungannya: Harga sewa kepada Tuan Dani
Rp. 126.000.000,-
79 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Masa sewa
3tahun (36 bulan)
Amortisasi per bulan (Rp. 126.000.000 / 36 bulan): Rp. 3.500.000 Tabel 4.4 Jurnal Pada Saat Pengakuan Pendapatan Rekening Dr. Kas
Debit Rp. 4.375.000,-
Kredit
Cr. Pendapatan Bersih Sumber Data: Bank BRI Syariah
Rp. 4.375.000,-
Perhitungan: Harga Pokok (42.000.000,- / 12)
: Rp. 3.500.000,-
Keuntungan 25% (25% x Rp. 3.500.000,-): Rp.
875.000,- +
Rp. 4.375.000,Dalam pencatatan pengakuan pendapatan, Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek mencatat kas di sebelah debet dan pendapatan ijarah di sebelah kredit. Hal tersebut berlaku untuk bulan berikutnya hingga akhir masa akad, yakni selama 36 bulan. Dalam penyajian laporan keuangan transaksi ijarah oleh Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek, malakukan perhitungan sebagai berikut: Pendapatan sewa
Rp. 4.375.000,-
Beban-beban: Beban sewa
Rp. 3.500.000,-
Total beban
(Rp. 3.500.000,-)
Pendapatan Neto Ijarah
Rp.
875.000,-
80 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b.
Ijarah Muntahiya Bit Tamlik Pada tanggal 05 Agustus 2013, nasabah atas nama Bapak Hilman mengajukan permohonan pembelian kendaraan (mobil) dengan akad ijarah. Lalu bank kemudian memproses kebutuhan nasabah tersebut, dengan melihat aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh nasabah kepada bank. Tanggal 10 Agustus 2013 didasarkan pada kebutuhan nasabah Bapak Hilman yang diajukan tanggal 05 Agustus 2013, maka Bank BRI Syariah membeli objek sewa (kendaraan), seharga Rp. 120.000.000. Atas pembelian tersebut maka jurnal yang dilakukan oleh Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Jurnal Pada Saat Pembelian Kendaraan
Rekening Dr. Persediaan Ijarah Cr. Kas / Rekening pemilik Aset Sumber Data: Bank BRI Syariah Penjurnalan
pada
Debit Rp. 120.000.000,-
Kredit Rp. 120.000.000,-
saat
pembelian
kendaraan
yang
dilakukan oleh Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek. Persediaan ijarah ini pada debet dan sebagai lawannya Kas`/ Rekening pemilik Aset di kredit. Bank BRI Syariah mengakui objek ijarahnya sebesar Rp. 120.000.000,Pada tanggal 10 Agustus 2013 perjanjian transaksi ijarah yang telah disepakati adalah sebagai berikut:
81 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Nama
: Bapak Hilman
Jenis akad
: Ijarah Muntahiya Bit Tamlik
Jenis barang
: Kendaraan (mobil)
Jumlah
: 1 unit
Harga perolehan : Rp. 120.000.000,- / tahun Nilai sisa
: Rp. 0,-
Uang muka
: Rp. 20.000.000,-
Return
: 20%
Jangka waktu
: 2 tahun (24 bulan)
Tabel 4.6 Jurnal Pada Saat Penyewaan Kendaraan Rekening Dr. Aktiva Diperoleh untuk Ijarah Cr. Persediaan Ijarah Sumber Data: Bank BRI Syariah
Debit Rp. 120.000.000,-
Kredit Rp. 120.000.000,-
Pada saat penyewaan kendaraan Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek mencatatnya sebagai aktiva diperoleh untuk ijarah disebelah debet dan persediaan ijarah disebelah kredit sebesar biaya perolehan Rp. 120.000.000,- . Ini telah sesuai dengan PSAK 107 paragraf 9. Tabel 4.7 Jurnal Pada Saat Penerimaan Uang Muka Rekening Dr. Kas / Rekening Penyewa Cr. Sewa Diterima Dimuka Sumber Data: Bank BRI Syariah
Debit Rp. 20.000.000,-
Kredit Rp. 20.000.000,-
Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek mencatat atas penerimaan uang muka yang diberikan nasabah sebagai
82 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kas/rekening penyewa di debet dan sebagai lawannya sewa diterima dimuka disebelah kredit. Pengakuan dilakukan pada saat uang tersebut dibayarkan dari nasabah kepada bank. Tabel 4.8 Jurnal Beban Penyusutan Aktiva Ijarah Rekening Dr. Beban Penyusutan Cr. Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah Sumber Data: Bank BRI Syariah
Debit Rp. 5.000.000,-
Kredit Rp. 5.000.000,-
Perhitungan (metode garis lurus): Harga Perolehan
Rp. 120.000.000,-
Masa Sewa
2tahun (24 bulan)
Penyusutan pertahun: (Rp. 120.000.000 – 0) : 2 tahun = Rp. 60.000.000,Penyusutan perbulan: Rp. 60.000.000,- : 12 bulan = Rp. 5.000.000,Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek dalam mencatat penyusutan atas kendaraan tersebut sebagai beban penyusutan disebelah debet dan akumulasi penyusutan aktiva ijarah sebagai lawannya di kredit. Metode garis lurus yang dipilih untuk mengukur penyusutannya. Tabel 4.9 Jurnal Penerimaan Pendapatan Ijarah Rekening Dr. Kas / Rekening Penyewa Cr. Pendapatan Sewa Sumber Data: Bank BRI Syariah
Debit Rp. 6.000.000,-
Kredit Rp. 6.000.000,-
83 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perhitungannya: Harga Perolehan
Rp. 120.000.000,-
Return 20%
Rp. 24.000.000,-
Harga Sewa
Rp. 144.000.000,-
Angsuran per bulan (Rp. 144.000.000,- : 24) = Rp. 6.000.000,Dalam pencatatan pengakuan pendapatan Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek mencatat kas / rekening penyewa disebelah debet dan pendapatan sewa disebelah kredit. Hal tersebut berlaku untuk bulan berikutnya hingga akhir masa akad, yaitu 24 bulan. Tabel 4.10 Jurnal Pemindahan Hak Rekening Dr. Akumulasi Penyusutan Aktiva Ijarah Dr. Beban Hibah Ijarah Cr. Aktiva Ijarah Sumber Data: Bank BRI Syariah
Debit Rp. 120.000.000,Rp. 0,- (nilai residu)
Kredit
Rp. 120.000.000,-
Pada saat masa akad berakhir, barang yang diijarahkan dipindahkan hak nya kepada penyewa. Bank BRI Syariah KCP Menara
Jamsostek
kemudian
menjurnalnya
akumulasi
penyusutan aktiva ijarah dan beban hibah ijarah di debet dan aktiva ijarah disebelah kredit. Dalam hal penyajian laporan keuangan, transaksi ijarah atas sewa kendaraan Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek melakukan perhitungan sebagai berikut:
84 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pendapatan Sewa
Rp. 6.000.000,-
Beban-beban: Beban Sewa
c.
Rp. 5.000.000,-
Total Beban
(Rp. 5.000.000,-)
Pendapatan Neto Ijarah
Rp. 1.000.000,-
Ijarah Multijasa Pada tanggal 6 Februari 2013, seorang nasabah atas nama Saudara Rama datang ke Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek untuk mengajukan pembiayaan pengurusan ibadah haji. Biaya yang diajukan untuk membiayai perjalanan ibadah hajinya sebesar Rp. 45.000.000,-. Kemudian Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek memproses permintaan nasabah dengan melihat dari segala aspek-aspek yang harus dipenuhi oleh nasabah kepada bank. Pada tanggal 1 April 2013 Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek membayarkan biaya pengurusan haji yang diajukan nasabahnya tersebut. Dengan kesepakatan kedua belah pihak, nasabah membayar angsuran sebesar Rp. 2.250.000,- selama 2 tahun. Dengan data-data sebagai berikut: Jenis Akad
: Ijarah
Nama Penyewa
: Rama
Jenis Jasa yang Disewa
: Jasa Pengurusan Ibadah Haji
Harga Jasa Perolehan
: Rp. 45.000.000,-
Jangka Waktu Sewa
: 2 tahun (24 bulan)
Return
: 20%
85 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.11 Jurnal Pada Saat Pembayaran Biaya Pengurusan Ibadah Haji Rekening Dr. Sewa Multiguna Tangguhan Cr. Kas / Rekening Travel Sumber Data: Bank BRI Syariah
Debit Rp. 45.000.000,-
Kredit Rp. 45.000.000,-
Pada saat Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek melakukan pelunasan untuk pembiayaan pengurusan ibadah haji Saudara Rama, pihak bank mencatatnya sebagai sewa multiguna tangguhan disebelah debit dan sebagai lawannya kas / rekening travel disebelah kredit. Tabel 4.12 Jurnal Pada Saat Amortisasi Pembayaran Biaya Pengurusan Ibadah Haji Rekening Dr. Biaya Sewa Multiguna Cr. Sewa Multiguna Tangguhan Sumber Data: Bank BRI Syariah
Debit Rp. 1.875.000,-
Kredit Rp. 1.875.000,-
Perhitungan (Metode Garis Lurus): Harga Jasa Perolehan
: Rp. 45.000.000,-
Jangka Waktu Sewa
: 2 tahun (24 bulan)
Biaya Penyusutan (Rp.45.000.000,- : 24) = Rp.1.875.000,Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek dalam mencatat penyusutan atas pembiayaan pengurusan ibadah haji untuk Saudara Rama tersebut dengan biaya sewa multiguna
86 http://digilib.mercubuana.ac.id/
disebelah debit dan sewa multiguna tangguhan disebelah lawannya di kredit. Tabel 4.13 Jurnal Pada Saat Penerimaan Pembayaran Angsuran Rekening Dr. Kas / Rekening Rama Cr. Pendapatan Ijarah Multijasa Sumber Data: Bank BRI Syariah
Debit Rp. 2.250.000,-
Kredit Rp. 2.250.000,-
Dalam pencatatan pengakuan pendapatan Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek mencatat kas / rekening Rama disebelah debet dan pendapatan Ijarah multijasa disebelah kredit. Hal tersebut berlaku untuk bulan berikutnya hingga akhir masa akad, yakni 24 bulan. Dalam hal penyajian laporan keuangan transaksi ijarah atas pembiayaan pengurusan Ibadah Haji Saudara Rama, Bank BRI Syariah melakukan perhitungan sebagai berikut: Pendapatan Ijarah Multijasa
Rp. 2.250.000,-
Beban-beban: Beban Sewa Multijasa
Rp. 1.875.000,-
Total Beban
(Rp. 1.875.000,-)
Pendapatan Neto Ijarah
Rp. 375..000,-
87 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Transaksi Mudharabah Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara shahibul maal (pemilik dana) dan mudharib (pengelola dana) dengan nisbah bagi hasil menurut kesepakatan dimuka, Slamet Wiyono (2013:185). A.
Jurnal Deposito Mudharabah a.
Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek menerima setoran tunai atas nama Aldi sebesar Rp. 25.000.000,sebagai investasi deposito untuk mudharabah untuk jangka waktu satu bulan dengan nisbah 65 untuk nasabah dan 35 untuk Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek. Jurnalnya: Tabel 4.14 Jurnal Pada Saat Penerimaan Setoran a/n Aldi Rekening
Dr. Kas Cr. Dana Syirkah Temporer (Dep. Mudharabah a/n Aldi) Sumber Data: Bank BRI Syariah
Debit Rp. 25.000.000,-
Kredit Rp. 25.000.000,-
Dalam pencatatan penerimaan setoran tunai dari nasabah, Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek mencatat kas di debet dan dana syirkah temporer di sebelah lawannya yaitu kredit. b.
Dibayar deposito mudharabah yang telah jatuh tempo atas nama aldi sebesar Rp. 25.000.000,-. Bagi hasil sebesar Rp. 170.000,- setelah dikurangi PPh 21 seebsar Rp. 30.000,-
88 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.15 Jurnal Pada Saat Pembayaran Deposito Rekening Dr. Dana Syirkah Temporer (Dep. Mudharabah a/n Aldi) Dr. Hak Pihak ke-3 Atas Bagi Hasil Cr. Titipan PPh 21 Cr. Kas / Rekening Aldi Sumber Data: Bank BRI Syariah
Debit Rp. 25.000.000,Rp.
Kredit
200.000,Rp. 30.000,Rp. 25.170.000,-
Bank BRI Syaariah KCP Menara Jamsostek mencatat pembayaran deposito yang telah jatuh tempo untuk dana syirkah temporer (dep. Mudharabah a/n Aldi) dan hak pihak ketiga atas bagi hasil disebelah debet lalu titipan PPh 21 dan kas / rekening nasabah disebelah kredit. B.
Jurnal Tabungan Mudharabah a.
Diterima setoran tunai pembukaan rekening tabungan mudharabah atas nama Sabrina sebesar Rp. 10.000.000,Tabel 4.16 Jurnal Pada Saat Penerimaan Setoran a/n Sabrina Rekening
Dr. Kas Cr. Dana Syirkah Temporer (Tab. Mudharabah a/n Sabrina) Sumber Data: Bank BRI Syariah b.
Debit Rp. 10.000.000,-
Kredit Rp. 10.000.000,-
Sabrina melakukan penarikan tabungan atas namanya melalui counter teller sebesar Rp. 1.000.000,-
89 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 4.17 Jurnal Pada Saat Penarikan Setoran a/n Sabrina Rekening Dr. Dana Syirkah Temporer (Tab. Mudharabah a/n Sabrina) Cr. Kas
Debit Rp. 1.000.000,-
Kredit
Rp. 1.000.000,-
Sumber Data: Bank BRI Syariah Pada saat nasabah menarik sebagian uangnya Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek mencatat dana syirkah temporer disebelah kredit dan sebagai lawannya adalah kas disebelah kredit. c.
Dibayarkan bagi hasil tabungan mudharabah untuk Sabrina sebesar Rp. 20.000,- dan atas pembayaran bagi hasil tersebut dipotong pajak 15%.
Tabel 4.18 Jurnal Pada Saat Pembayaran Bagi Hasil a/n Sabrina Rekening Dr. Hak Pihak ke-3 Atas Bagi Hasil
Rp.
Debit 20.000,-
Kredit
Cr. Kas
Rp.
17.000,-
Cr. Titipan Kas Negara
Rp.
3.000,-
Sumber Data: Bank BRI Syariah
90 http://digilib.mercubuana.ac.id/
C.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS AKRUAL SESUAI DENGAN KETAATAN TERHADAP PRINSIP SYARIAH PADA BANK BRI SYARIAH KCP MENARA JAMSOSTEK
Setelah penulis mengevaluasi pencatatan akuntansi Ijarah dan Mudharabah pada Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek dapat dilihat bahwa dalam setiap penjurnalan yang dilakukan oleh Bank tersebut telah disesuaikan dengan PSAK 107 dan PSAK 105. 1.
Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Ijarah a.
Dalam mengakui setiap transaksi penyewaan Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek telah menerapkan sesuai dengan PSAK 107 (2010 : 107, 9): „Objek ijarah diakui pada saat objek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehan”.
b.
Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek menyajikan ijarah dalam laporan laba rugi komprehensif dalam pos pendapatan dan penyaluran dana.
c.
Untuk penyusutan dan amortisasi atas barang atau jasa yang diijarahkan Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek menyesuaikan dengan PSAK 107 (2010, 107,11): “Objek ijarah disusutkan atau diamortisasi, jika berupa aset yang dapat disusutkan
atau
diamortisasi,
sesuai
dengan
kebijakan
penyusutan atau amortisasi untuk aset sejenis selama umur manfaatnya (umur ekonomis)”.
91 http://digilib.mercubuana.ac.id/
PSAK 107 (2010 : 107, 12): “Kebijakan penyusutan atau amortisasi yang dipilih harus mencerminkan pola konsumsi yang diharapkan dari manfaat ekonomi di masa depan dari objek ijarah. Umur ekonomis dapat berbeda dengan umur teknis”. PSAK 107 (2010 : 107, 29): “Jika suatu entitas menyewa objek ijarah (sewa) untuk disewa-lanjutkan, maka entitas mengakui sebagai beban ijarah (sewa) tangguhan untuk
pembayaran
ijarah jangka panjang dan sebagai beban ijarah (sewa) untuk jangka pendek”. Dalam hal perhitungan beban penyusutan baik dalam transaksi ijarah maupun Ijarah Muntahiya Bit Tamlik, Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek menggunakan metode garis lurus. d.
Untuk mencatat pendapatan Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek telah sesuai dengan ketetapan PSAK 107 (2010 : 107, 14) yang menyatakan: “Pendapatan sewa selama masa akad dilalui pada saat manfaat atas asset telah diserahkan kepada penyewa:. Kemudian jika terdapat piutang, Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek melakukan pencatatan yang telah ditentukan oleh PSAK 107 (2010 : 107,15) yang berbunyi: “Piutang pendapatan sewa diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan pada akhir periode pelaporan.
92 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam pencatatan laporan keuangannya, Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek menggunakan metode berbasis akrual dimana transaksi sudah dapat dicatat karena transaksi tersebut (berdasarkan contoh transaksi ijarah diatas) memiliki implikasi uang masuk atau keluar di masa depan. Dapat dilihat dalam transaksi ijarah, transaksi dicatat pada saat terjadinya walaupun uang belum benar-benar diterima atau dikeluarkan. Dalam teori penyajian laporan keuangan lembaga syariah, basis akrual syariah digunakan dalam penyajian laporan keuangan mereka tersebut. Bisa dilihat dalam jurnal pada saat pembayaran sewa terhadap Tuan Dani dimana sewa dengan pembayaran dimuka di posisi debit dan kas.di kredit. Dalam konsep akrual basis estimasi kerugian atau estimasi piutang tak tertagih akan muncul karena penghasilan sudah diakui padahal kas belum diterima.
2.
Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Mudharabah a.
Pada dasarnya produk-produk pendanaan mudharabah pada Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek khususnya deposito mudharabah merupakan dana pihak ketiga (tabungan, giro, deposito) yang menjadi sumber pendanaan utama bagi Bank BRI Syariah. Dari ketiga bentuk pendanaan tersebut, yang merupakan sumber pendanaan terbesar adalah dari deposito berjangka mudharabah.
93 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b.
Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek menentukan imbalan bagi hasil dari pendapatan bank atas penggunaan dana nasabah berdasarkan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya antara pihak bank dan nasabah.
c.
Dari transaksi pendanaan mudharabah, khususnya deposito mudharabah Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek menyajikan dana nasabah pada dana syirkah temporer (dana investasi tidak terikat) di laporan laba rugi komprehensif. Selain itu, pembagian bagi hasil kepada nasabah dilaporkan pada pos beban bagi hasil untuk investasi dana investasi tidak terikat di laporan laba rugi.
d.
Perlakuan akuntansi yang diterapkan oleh Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek secara umum dapat dikatakan telah dilakukan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku, yaitu PSAK 105. Kesesuaian dengan PSAK 105 tersebut ditinjau dari akuntansi pengelolaan dana yang tercermin pada paragraf 25, 11, 27, 28, 29, 30. Serta penyajian dan pengungkapan pada laporan keuangan telah dilaporkan secara wajar.
e.
Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek menggunakan konsep dasar kas (cash basis) dalam menentukan bagi hasil untuk mengakui dan mencatat pendapatan.
94 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dalam penggunaan akuntansi akrual basis itu sangat perlu untuk menyusun laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan (Neraca) bagi Bank BRI Syariah. Dalam akrual basis mau tidak mau harus diterapkan sistem alokasi karena dalam pembebanan biaya, pengakuan pendapatan, serta prinsip matchingnya harus mematuhi prinsip time value of money. Artinya jika beban biaya adalah untuk mendapatkan penghasilan atau periode tahun buku yang dilaporkan, walaupun belum dibayar harus diperhitungkan karena memang sudah merupakan hak atau kewajiban entitas. Metode pencatatan akuntansi akrual tersebut tidak mengandung unsur gharar (ketidakjelasan), dimana pendapatan akan diakui dalam periode terjadinya hak atas suatu pendapatan tersebut, meskipun nasabah belum melakukan pembayaran, artinya bank akan mengakui pendapatan karena berjalannya waktu. Metode dasar kas (cash basic) juga dipakai dalam pencatatan transaksi mudharabah pada Bank BRI Syariah KCP Menara Jamsostek. Dalam cash basic seandainya laba hanya di ukur dari transaksi kas, dapat dikatakan bahwa perhitungan laba rugi tidak wajar, karena ada biaya yang merupakan kewajiban atau hasil yang merupakan hak yang belum dicatat. Pengakuan pendapatan untuk tujuan perhitungan bagi hasil, dilakukan pada saat diterima didasarkan pada prinsip syariah yaitu pendapatan tidak dapat diakui sebelum diterima atau ditetapkan sebagai hak miliknya.
95 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Akuntansi sebagai media pengukuran mengukur laba, posisi keuangan (harta, keajiban, dan modal) di samping melaporkan transaksi atau arus kas. Akuntansi membedakan antara transaksi kas dan pengakuan laba dan laporannya pun berbeda, yaitu laporan laba rugi dan laporan arus kas. Arus kas menjelaskan berapa dan dari mana uang kas masuk dan kemana dikelurakan. Sementara itu, laba rugi menjelaskan dari mana penghasilan (pendapatan) berasal dan berapa biaya yang dibebankan (yang sudah dibayar dan yang akan dibayar) untuk mendapatkannya.
96 http://digilib.mercubuana.ac.id/