BAB IV HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN THE LEARNING CELL (SEL BELAJAR)
A. Penerapan Metode Pembelajaran The Learning Cell (Sel Belajar) Pada Mata Pelajaran Al-Islam Materi Asmaul Husna Pada bab ini merupakan analisis data yang berisikan beberapa masalah yang diangkat dalam penelitian ini diantaranya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islamsetelah dan sebelum diterapkanya metode pembelajaran The Learning Cell. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA Aisyiyah 1 Palembang pada tahun ajaran 2015/2016 dimulai dari tanggal 07 September 2015 sampai dengan 3 Oktober 2015. Populasi penelitian terdiri dari kelas X yang berjumlah 147 siswa, dengan sampel yang terdiri dari satu kelas eksperimen yaitu kelas X. 2 dengan jumlah 37 siswa dan kelas X. 3 sebagai kelas kontrol berjumalah 37 siswa. Untuk memperoleh data penelitian, peneliti melakukan proses belajar mengajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk materi Asmaul Husna. Kelas X. 2 sebagai kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran The Learning Cell (sel belajar) dan kelas X. 3 sebagai kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional (ceramah). Pembelajaran dilakukan sebanyak enam kali pertemuan yaitu 3 pertemuan dikelas eksperimen dan 3 kali pertemuan dikelas kontrol. Sebelum kegiatan penelitian ini dilaksanakan terlebih dahulu
67
menentukan materi, menyusun rencana pembelajaran, serta menyusun lembar tes soal pre-test dan post-test. Pertemuan pertama pada kelas control dilaksanakan pada hari Selasa, 08 September 2015. Pada kelompok kelas kontrol pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah. Pada tahap awal peneliti mengkondisikan kelas. Pada pertemuan pertama ini peneliti hanya memberikan soal pre test kepada siswa sebanyak 20 soal. Setelah siswa selesai mengerjakan soal peneliti mengakhiri kegiatan pembelajaran. Pada pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa, 15 September 2015. Pada pertemuan kedua ini membahas indikator mengenai materi Asmaul husna. Pada kegiatan inti peneliti menyampaikan materi tentang Asmaul Husna dengan metode ceramah dan peneliti memantau kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Kemudian peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sampai dimana pemahaman siswa dari apa yang dijelaskan peneliti. Selanjutkan peneliti menutup pelajaran dengan meminta siswa menyimpulkan materi kemudian guru meluruskan jawaban-jawaban siswa bila terdapat kekurangan dan peneliti mengakhiri dengan salam. Pertemuan ketiga pada kelas control dilaksanakan pada hari jum‟at, 19 September 2015. Pada pertemuan terakhir ini peneliti mengadakan post-test. Pada tahap ini peneliti mengambil data hasil belajar siswa setelah diadakan proses pembelajaran. Data diambil dengan memberikan post-test yang berjumlah 20 soal,
68
pada saat tes berlangsung, siswa tidak diperbolehkan untuk bekerja sama, tes dikerjakan masing-masing. Kegiatan penelitian dengan melaksanakan proses pembelajaran untuk kelas eksprimen pertemuan pertama dimulai pada hari jumat tanggal 20 September 2015. Dalam kegiatan pembelajaran ini pertama peneliti memberi salam kemudian mengkondisikan kelas, mengabsen siswa yang tidak hadir kemudian membagikan soal pre-test. Sebelum siswa mulai mengerjakan soal yang berjumlah 20 item, peneliti menyampaikan petunjuk untuk mengerjakan soal. Setelah siswa mengerjakan soal, peneliti menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kemudian proses belajar mengajar pun dimulai dengan pembahasan materi Asmaul Husna dengan menggunakan metode The Learning Cell, setelah kegiatan pembelajaran berakhir peneliti menyampaikan kegiatan belajar mengajar untuk pertemuan berikutnya dan penggunaan metode pembelajaran The Learning Cell (sel belajar) akan digunakan kembali dalam proses pembelajaran yang akan datang. Kemudian peneliti memberikan salam penutup untuk mengakhiri kegiatan belajar-megajar. Pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 21 September 2015 kegiatan pembelajaran terfokuskan pada materi Almaul Husna dengan menerapkan metode pembelajaran The Learning Cell (sel belajar). Pertama peneliti
memberi
salam
sebagai
awal
proses
pembelajaran
kemudian
mengkondisikan siswa sebelum memulai pembelajaran, selanjutnya siswa dibagi berpasang-pasangan. 69
Setelah terbentuk, siswa diminta untuk membaca pelajaran Asmaul Husna dan selanjutnya masing-masing siswa membuat pertanyaan-pertanyaan tentang materi Asmaul Husna. Secara bergantian pasangan siswa saling bertanya dan menjawab pertanyaan dari bahan ajar tertulis dalam rangka waktu tertentu yang telah ditetapkan guru. Setelah kegiatan di atas selesai, peneliti menjelaskan beberapa hal baru yang masing-masing siswa temukan yang berkaitan dengan materi pembelajaran pada saat
itu.
Kemudian
untuk
menutup
pembelajaran
guru
menyimpulkan
pembelajaran pada saat itu, selanjutnya bersama-sama melafalkan lafadz hamdalah untuk mengakhiri pembelajaran, kemudian guru menyampaikan materi yang akan dibahas pertemuan berikutnya. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peneliti menutup pembelajaran dengan memberikan salam. Pertemuan ketiga untuk kelas eksperimen dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 2 Oktober 2015. Dengan mengucap salam guru memulai pembelajaran, setelah guru mengkondisikan siswa, mengabsensi, selanjunya guru memberikan soal pos-test kepada siswa. Sebelum mengerjakan soal peneliti menyampaikan petunjuk untuk mengerjakan soal. Setelah siswa menyelesaikan soal, kegiatan selanjunya peneliti menyampaikan kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Setelah itu peneliti menutup kegiatan belajar mengajar pada saat itu dengan memberikan salam.
70
B. Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Islam Kelas X SMA Aisyiyah 1 Palembang Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil belajar siswa sebelum diterapkan metode
pembelajaran
The
Learning
Cell.
Sebelum
diterapkan
metode
pembelajaran The Learning Cell, peneliti menerapkan metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah. Setelah itu peneliti mengadakan pre-test untuk melihat bagaimana hasil belajar siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran The Learning Cell. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa, maka diberi tes dengan 20 soal. Tes yang dipakai pilihan ganda, skor soal setiap 1 soal skor nilai 5. Dengan demikian nilai tertinggi 100. a. Uji Persyaratan Analisis Data 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sampel berdistribusi normal atau tidak, artinya bahwa frekuensi yang diobservasi dari disrtibusi nilai-nilai yang diselidiki normalitas distribusinya, tidak menyimpang secara signifikan dari frekuensi teoritiknya. a.
Pre-test Kelas Eksprimen Data mentah pre-tes siswa kelas Eksprimen
50
40
55
60
35
65
45
50
70
70
45
65
35
60
55
35
65
50
60
55
60
65
71
50
65
65
55
50
65
40
30
45
50
60
60
55
65
35
Dari data mentah pre-test siswa kelas eksprimen di atas selanjutnya menentukan Range 1) Menentukan range (R) = H - L + 1 H = Nilai tertinggi = 70 L = Nilai terendah = 30 R = 70 – 30 + 1 = 41
2) Menentukan interval kelas R = 10 sampai 20. Maka 41 = 10,5 = 11 i 4 Jadi, interval kelasnya adalah 4 dari data pre-test siswa kelas eksprimen di atas selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi berikut : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Eksprimen Interval Nilai 67-70 63-66 59-62 55-58 51-54 47-50 43-46 39-42 35-38
F 2 8 6 5 0 6 3 2 4
X 68,5 64,5 60,5 56,5 52,5 48,5 44,5 40,5 36,5
72
x' +5 +4 +3 +2 1 0 -1 -2 -3
fx' 10 32 18 10 0 0 -3 -4 -12
fx2 50 128 54 20 0 0 3 8 36
31-34 27-30 Jumlah
0 1 37
32,5 28,5
-4 -5
0 -5 46
0 25 324
Dari tabel nilai pre-test siswa kelas eksprimen di atas pada materi Asmaul Husna yaitu : Σfx'
= 46
Σfx2
= 324
i = 4
N = 37
M‟ = 48,5
Dari tabel distribusi frekuensi yang ada, selanjutnya peneliti melakukan langkah berikutnya : 3) Menentukan mean atau nilai rata-rata fx' M1 = M' + i N 46 = 48,5 + 4 37
= 48,5 + 4 (1,24) = 48,5 + 4,96 = 53,46
4) Menentukan standar deviasi ∑
SD1 = i √ =4√ =4√
∑
= 4√
= 4√
=4
73
= 10,76 5) Menentukan varians S2 =
n fx 2 ( fx ' ) 2 n(n 1)
37(324) (46) 2 37(37 1) 11988 2116 = 1332
S2 =
= 7,41 6) Menentukan interval menjadi 6 SD Menentukan interval nilai sepanjang distribusi data yang terbagi menjadi 6 SD, sebagaimana tertera di bawah ini : Mean + 1 SD = 53,46 + (1) (10,76) = 53,46 +10,76 = 64,22 = 64 Mean + 2 SD = 53,46 + (2) (10,76) = 53,46 + 21,52 =74,98 = 75 Mean – 1 SD = 53,46 - (1) (10,76) = 53,46 –10,76 = 42,7 = 43 Mean – 2 SD = 53,46 - (2) (10,76) = 53,46 –21,52 = 31,94 = 32 Dengan demikian, lebih lanjut dapat kita ketahui : Mean + 2 SD keatas
= 75 keatas
= 0%
Mean + 1 SD s.d. Mean + 2 SD
= 74 – 64
= 27 %
Mean s.d. Mean + 1 SD
= 48,5 – 63
= 46 %
Mean -1 SD s.d. Mean
= 43 – 48,5
= 8 %
Mean -2 SD s.d Mean – 1 SD
= 32 – 42
= 16 %
74
Mean – 2 SD kebawah
= 31 kebawah
= 3%
Selanjutnya nilai tersebut dikelompokkan, maka diperoleh distribusi sebagai berikut: Tabel 4.2 Frekuensi yang Diobservasi dan Frekuensi teoritik Pre Test Kelas Eksperimen Interval nilai setelah distandarisasi
Frekuensi yang diobservasi (fo)
Frekuensi teoritis (ft)
75 keatas
0
37- (100% x 37) = 0
74 – 64
10
37- (73% x 37) =9,99
48,5 – 63 43 – 48,5
17 3
37- (54% x 37) =17,02 37- (92% x 37) =2,96
32 – 42
6
37- (84% x 37) =5,92
31 kebawah
1
37- (97% x 37) =1,11
Total
37 = N
37
7) Menguji hipotesis dengan tes “ kai kuadrat” Tabel 4.3 Perhitungan untuk Memperoleh Harga Kai Kuadrat Interval nilai (fo- ft)2 setelah (fo) (ft) (fo- ft) (fo- ft)2 (ft) distandarisasi 0 0 0 75 keatas 0 0 74 – 64
10
9,99
0,01
0,0001
0,00001001
48,5 – 63
17
17,02
-0,02
43 – 48,5 32 – 42
3 6
2,96 5,92
0,0000235 0,00054
0,00064
0,000108
31 kebawah
1
1,11
0,04 0,08 0,11
0,0004 0,0016 0,0121
Total
37
37
0,0109 0,01158151= X2
75
8) Memberikan interpretasi Dalam memberikan interpretasi terhadp nilai harga Kai Kuadrat tersebut, kita hitung dahulu nilai df atau “derajat bebas” df = ( r -1), jumlah lajur (r) yang kita miliki ada 6 buah, maka : df = 6 - 1 = 5. Dengan df sebesar 5 diperoleh harga kai kuadrat pada tabel nilai kai kuadrat sebagai berikut : Pada taraf signifikansi 5 % = 11,070 Pada taraf signifikansi 1 % = 15, 086 11,070 > 0,01158151 < 15,086 Ternyata harga kai kuadrat hasil perhitungan jauh lebih kecil dari kai kuadrat yang tertera pada tabel baik 5 % maupun 1% , dengan demikian hipotesis nihil diterima. Artinya bahwa fekuensi yang diobservasi tidak menyimpang dari frekuensi teoritik atau dapat dikatakan bahwa nilai pre-test siswa untuk kelas eksperimen berdistribusi normal.
b. Pre-test kelas kontrol Data mentah pre-tes siswa kelas kontrol 45
35
55
30
60
25
40
35
55
40
40
50
35
50
55
55
60
30
45
60
50
40
35
45
30
20
40
55
30
40
35
20
60
40
55
55
50
76
Dari data mentah pre test siswa kelas kontrol diatas selanjutnya menentukan Range 1) Menentukan range (R) = H - L + 1 H = Nilai tertinggi = 60 L = Nilai terendah = 20 R = 60 – 20 + 1 = 41 2) Menentukan interval kelas R = 10 sampai 20. Maka 41 = 10,5 = 11 i 4 Jadi, interval kelasnya adalah 4 dari data pre test siswa kelas kontrol di atas selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi berikut : Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Kontrol Interval Nilai 57-60 53-56 49-52 45-48 41-44 37-40 33-36 29-32 25-28 21-24 17-20 Jumlah
F 4 7 4 3 0 7 5 4 1 0 2 37
X 58,5 54,5 50,5 46,5 42,5 38,5 34,5 30,5 26,5 22,5 18,5
77
x' +5 +4 +3 +2 +1 0 -1 -2 -3 -4 -5
fx' 20 28 12 6 0 0 -5 -8 -3 0 -10 40
fx2 100 112 36 12 0 0 5 16 9 0 50 340
Dari tabel nilai pre test siswa kelas kontrol diatas pada materi Asmaul Husna yaitu : Σfx'
= 40
Σfx2
= 340
i = 4
N = 37
M‟ = 38,5
Dari tabel distribusi frekuensi yang ada, selanjutnya peneliti melakukan langkah berikutnya : 3) Menentukan mean atau nilai rata-rata fx' M2 = M' + i N
40 = 38,5 + 4 37
= 38,5 + 4 x (1,08) = 38,5 + 4,32 = 42,82 4) Menentukan standar deviasi ∑
SD2 = i √
=4√
∑
= 4√
=4√
=4√
=4
= 11,32
78
5) Menentukan varians S2 =
n fx 2 ( fx ' ) 2 n(n 1)
37(340) (40) 2 S = 37(37 1) 12580 1600 = 1332 2
= 12,58 6) Menentukan interval menjadi 6 SD Menentukan interval nilai sepanjang distribusi data yang terbagi menjadi 6 SD, sebagaimana tertera di bawah ini : Mean + 1 SD = 42,82 + (1) (11,32) = 42,82 +11,32 = 54,14 = 56 Mean + 2 SD = 42,82 + (2) (11,32) = 42,82 +22,64 = 65,46 = 65 Mean – 1 SD = 42,82 - (1) (11,32) = 42,82 -11,32 = 31,5 = 32 Mean – 2 SD = 42,82 - (2) (11,32) = 42,82 -22,64 = 20,18 = 20 Dengan demikian, lebih lanjut dapat kita ketahui : Mean + 2 SD keatas
= 65 keatas
= 0%
Mean + 1 SD s.d. Mean + 2 SD
= 56 – 64
= 11 %
Mean s.d. Mean + 1 SD
= 38,5 – 55
= 57 %
Mean -1 SD s.d. Mean
= 32 – 38
= 13 %
Mean -2 SD s.d Mean – 1 SD
= 20 – 31
= 19 %
Mean – 2 SD kebawah
= 19 kebawah
= 0%
79
Selanjutnya nilai tersebut dikelompokkan, maka diperoleh distribusi sebagai berikut: Tabel 4.5 Frekuensi yang Diobservasi dan Frekuensi teoritik Pre Test Kelas kontrol Interval nilai setelah distandarisasi
Frekuensi yang diobservasi (fo)
Frekuensi teoritis (ft)
65 keatas
0
37- (100% x 37) = 0
56 – 64 38,5 – 55
4 21
37- (89%x37) = 4,07 37- (43%x37) =21,09
32 – 38
5
37- (87%x37) =4,81
20 – 31
7
37- (81%x37) =7,03
19 kebawah
0
37- (100%x37) =0
Total
37 = N
37
7) Menguji hipotesis dengan tes “ kai kuadrat” Tabel 4.6 Perhitungan untuk Memperoleh Harga Kai Kuadrat Interval nilai setelah distandarisasi
(fo)
(ft)
(fo- ft)
(fo- ft)
(fo- ft)2 (ft)
65 keatas
0
0
0
0
0
56 – 64
4
4,07
21
21,09
0,0049 0,0081
0,00120
38,5 – 55
-0,07 -0,09
32 – 38
5
4,81
0,19
0,0361
0,000384 0,07505
20 – 31
7
7,03
0,0009
0,000128
19 kebawah
0
0
-0,03 0
0
Total
37
37
0 0,076762= X2
80
2
8) Memberikan interpretasi Dalam memberikan interpretasi terhadp nilai harga Kai Kuadrat tersebut, kita hitung dahulu nilai df atau “derajat bebas” df = ( r -1), jumlah lajur (r) yang kita miliki ada 6 buah, maka : df = 6 - 1 = 5. Dengan df sebesar 5 diperoleh harga kai kuadrat pada tabel nilai kai kuadrat sebagai berikut : Pada taraf signifikansi 5 % = 11,070 Pada taraf signifikansi 1 % = 15, 086 11,070 > 0,076762 < 15,086 Ternyata harga kai kuadrat hasil perhitungan jauh lebih kecil dari kai kuadrat yang tertera pada tabel baik 5 % maupun 1% , dengan demikian hipotesis nihil diterima. Artinya bahwa fekuensi yang diobservasi tidak menyimpang dari frekuensi teoritik atau dapat dikatakan bahwa nilai pre-test siswa untuk kelas kontrol berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka kelompok tersebut dikatan homogeny. Untuk menguji kesamaan varians tersebut rumus yang digunakan ialah: Fhitung =
81
Varians kelas kontrol
(sebagai dk pembilang)
Varians kelas eksperimen
(sebagai dk penyebut)
Uji homogenitas data pre-test =
=
= 1,6977
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh
lebih kecil dari pada
, maka dapat disimpulakn bahwa data pre-test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen, karena
dari pada tabel
dengan taraf
signifikan 1% dan 5%. ( untuk melihat F tabel dapat dilihat pada lampiran).
C. Metode The Learning Cell pada Pelajaran Al-Islam Materi Asmaul Husna di
SMA ‘Aisyiyah 1 Palembang Dalam bahasan ini peneliti akan membahas tentang pengaruh metode The Learning Cell terhadap hasil belajar siswa pada materi Asmaul Husna untuk melihat hasil belajar tersebut melalui uji hipotesis. 1. Uji hipotesis Adapun hipotesa dalam penelitian ini memberikan hasil belajar yang lebih baik atau tidak, penerapan metode pembelajaran The Learning Cell untuk hasil belajar siswa pada materi Asmaul Husna dan yang tidak menggunakan metode The Learning Cell rumusan hipotesisnya sebagai berikut.
82
Ha :Penerapan Metode Pembelajaran The Learning Cell (sel belajar) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam memberikan perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas X di SMA „Aisyiyah 1 Palembang. Ho :Penerapan Metode Pembelajaran The learning cell (sel belajar) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas X di SMA „Aisyiyah 1 Palembang. Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan rumus t-test berikut:
t0 = a. Post-test kelas Eksprimen Data mentah post-test siswa kelas Eksprimen 80 95
75
75
85
95
75
75
90
80
85
85
85
80
70
75
75
90
100
95
95
90
95
75
95
95
70
95
85
85
95
95
80
85 85
95
75
Dari data mentah post-test siswa kelas eksprimen diatas selanjutnya menentukan Range 1) Menentukan range (R) = H - L + 1 H = Nilai tertinggi = 100 L = Nilai terendah = 70
83
R = 100 – 70 + 1 = 31 2) Menentukan interval kelas R = 10 sampai 20. Maka 31 = 10,33 i 3 Jadi, interval kelasnya adalah 3 dari data post-test siswa kelas Eksprimen di atas selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi berikut :
Tabel 12 Distribusi Frekuensi Nilai Post-Test Kelas Eksprimen Interval Nilai 98-100 95-97 92-94 89-91 86-88 83-85 80-82 77-79 74-76 71-73 69-70 Jumlah
F 1 11 0 3 0 8 4 0 8 0 2 37
x' +5 +4 +3 +2 +1 0 -1 -2 -3 -4 -5
X 98 86 93 90 87 84 81 78 75 72 69
fx' 5 44 0 6 0 0 -4 0 -24 0 -10 17
fx2 25 176 0 12 0 0 4 0 72 0 50 339
Dari tabel nilai post-test siswa kelas eksprimen diatas pada materi Asmaul Husna yaitu : Σfx'
= 17
Σfx2
= 339
i = 3
N = 37
M‟ = 84
Dari tabel distribusi frekuensi yang ada, selanjutnya peneliti melakukan langkah berikutnya : 84
3) Menentukan mean atau nilai rata-rata fx' M = M' + i N 17 = 84 + 3 37
= 84 + 3 (0,46) = 84 + 1,38 = 85,38
4) Menentukan standar deviasi ∑
∑
SD = i √
= 3√
=3√
= 3√
=3√ =3
= 8,97
b. Post-test kelas kontrol Data mentah post-test siswa kelas kontrol 70 75
65
65
90
65
65
50
55
70
55
65
80
80
85
65
70
80
50
75
85
70
75
70
65
55
70
75
50
65
80
55
85
70 75
85
65
85
Dari data mentah post-test siswa kelas kontrol di atas selanjutnya menentukan Range 1) Menentukan range (R) = H - L + 1 H = Nilai tertinggi = 90 L = Nilai terendah = 50 R = 90 – 70 + 1 = 41 2) Menentukan interval kelas R = 10 sampai 20. Maka 41 = 10,5= 11 i 4 Jadi, interval kelasnya adalah 4 dari data post test siswa kelas control di atas selanjutnya dibuat tabel distribusi frekuensi berikut : Tabel 13 Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Kontrol Interval Nilai 87-90 83-86 79-82 75-78 71-74 67-70 63-66 59-62 55-58 51-54 47-50 Jumlah
F 1 4 3 5 0 8 10 0 4 0 2 37
X 88,5 84,5 80,5 76,5 72,5 68,5 64,5 60,5 56,5 52,5 48,5
x' +5 +4 +3 +2 +1 0 -1 -2 -3 -4 -5
fx' 5 16 12 10 0 0 -9 0 -12 0 -15 8
fx2 25 64 36 20 0 0 9 0 36 0 75 265
Dari tabel nilai post-test siswa kelas kontrol di atas pada materi Asmaul Husna yaitu :
86
Σfx'
=8
Σfx2
= 265
i = 4
N = 37
M‟ = 68,5
Dari tabel distribusi frekuensi yang ada, selanjutnya peneliti melakukan langkah berikutnya : 3) Menentukan mean atau nilai rata-rata fx' M = M' + i N 8 = 68,5 + 4 37
= 68,5 + 4 (0,21) = 68,5 + 0,84 = 69,34
4) Menentukan standar deviasi ∑
SD = i √
=4√ =4√
∑
= 4√
= 4√
=4
= 10,68 M1 = 85,38
SD1 = 8,97
N1 = 37
M2 = 69,34
SD2 = 10,68
N2 = 37
87
1) Mencari Standard Error dari Variabel I dan variable II
=
√
Mencari Standard Error Variabel X =
=
√
√
=
=
√
= 1,495
Mencari Standard Error Variabel Y =
=
√
√
=
=
√
= 1,78
2) Mencari Standard Error Perbedaan antara Mean Variabel X dan Mean Variabel Y =√
=√
=√
=√
3) Mencari to t0
=
= 2,30
= 6,974
4) Memberikan Interpretasi df atau db = Dengan df sebesar 72 tidak ditemui, maka diambil df 80 diperoleh ttabel sebagai berikut : - Pada taraf signifikansi 5 % = 1,99 - Pada taraf signifikansi 1 % = 2,64 88
Karena “t0” = 6,974 lebih besar dari tt (baik pada taraf signifikansi 5 % dan 1 %), maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Berarti antara hasil belajar siswa kelompok control terdapat perbedaan yang signifikan. Jadi dapat disimpulkan karena “t0” = 6,974 lebih besar dari tt (baik pada taraf signifikan 5% dan 1 %). Maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Berarti antara hasil belajar siswa kelompok eksprimen dan hasil belajar siswa kelompok control terdapat perbedaan signifikan
89