BAB IV ANALISIS PERILAKU BELAJAR SISWA FULL DAY SCHOOL KELAS XI IPA DI MAN MODEL KENDAL
A. Analisis Perilaku Belajar Siswa Full Day School Kelas XI IPA di MAN Model Kendal Perilaku belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis siswa, yang
berlangsung
menghasilkan
dalam
interaksi
perubahan-perubahan
aktif dalam
dengan
lingkungan,
pengetahuan,
yang
pemahaman,
keterampilan, dan nilai sikap. Perilaku belajar yang terjadi pada para siswa dapat dikenal baik dalam proses maupun hasilnya. Proses belajar dapat terjadi apabila individu merasakan adanya kebutuhan dalam dirinya yang tidak dapat dipenuhi dengan cara-cara yang refleks atau kebiasaan. Ia datang untuk mengubah perilaku yang ada agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Full day school atau sekolah sehari penuh merupakan suatu proses pendidikan kurikulum dengan seluruh isi kehidupan siswa, seperti belajar, bermain, makan, minum, beribadah, dan aktivitas lainnya dengan suatu rangkaian sistem pendidikan dan pengajaran yang lebih dibandingkan dengan sekolah formal lainnya. Kegiatan belajar mengajar full day school dimulai pukul 07.00-16.00 WIB dengan memadukan antara kurikulum Pendidikan Nasional, Kementerian Agama dan kurikulum yayasan yang disesuaikan dengan jenjang tingkatan.1
1
Nahban Syamsudin, “Tingkatan Kualitas Pendidikan Islam”, (Pekalongan: Radar Pekalongan, 31 Maret 2012), hlm. 13.
79
80
Program full day school diharapkan akan memberikan efek positif bagi siswa-siswi, mereka akan lebih banyak belajar dari pada bermain karena lebih banyak terlibat waktu dalam kelas yang bermuara pada produktivitas yang tinggi, juga lebih mungkin dekat dengan guru, dan siswa juga menunjukkan sikap yang lebih positif, terhindar dari penyimpanganpenyimpangan karena seharian berada di kelas dan dalam pengawasan guru.2 Berdasarkan penelitian yang diperoleh di lapangan dari keduabelas subjek penelitian menunjukkan bahwa perilaku belajar siswa full day school kelas XI IPA di MAN Model Kendal tidaklah semuanya sama antara satu siswa dengan siswa lain. Akan tetapi sebagian besar perilaku belajar mereka lebih baik dan tertib. Untuk lebih menjelaskan gambaran tentang perilaku belajar siswa full day school pada keduabelas subjek penelitian dalam penelitian ini, maka akan diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 15 Perilaku Belajar Siswa Full Day School Kelas XI IPA di MAN Model Kendal No.
Subjek Penelitian
1.
Laelatul Inayah
2
Perilaku Belajar Siswa Full Day School -
Serius dalam belajar
-
Memperhatikan guru ketika di kelas
-
Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
-
Mengerjakan tugas dari guru
-
Tidak ragu untuk bertanya ketika
Bobbi Departer, Mark Readdon & Sarah Singger naurie, Quantum Teaching (Mempraktekkan Quantum Teaching di Ruang Kelas), (Bandung: Kaifa, 2003), hlm.7.
81
kurang faham dalam pelajaran 2.
Nazirul Aenur R.
-
Mengikuti les privat
-
Mengikuti Ekstrakurikuler
-
Mengulang-ulang pelajaran sampai faham
3.
Nur Laelatul H.
-
Mengerjakan tugas dengan baik
-
Belajar dengan sungguh-sungguh
-
Mengikuti Ekstrakurikuler
-
Menjadi guru ngaji di lingkungan rumahnya
4.
Isti Karimah
-
Senang ketika mendapat tugas
-
Memperhatikan guru ketika di kelas
-
Mengerjakan tugas dari guru
-
Serius dan selalu menyempatkan waktu untuk belajar
5.
6.
M. Syarif Hidayat
M. Faridh
-
Serius ketika belajar di sekolah
-
Mengerjakan tugas dari guru
-
Belajar setiap malam
-
Mengerjakan tugas yang guru berikan
7.
M Fazirul Falah
-
Mendapat peringkat di kelas
-
Menjadi anggota OSIS
-
Lebih fokus dan seris belajar ketika
82
di sekolah -
Mengerjakan tugas yang guru berikan
8.
Faridatul A.
-
Lebih giat belajar dengan adanya full day school
9.
Luluk Diah P.
-
Lebih serius dan aktif
-
Belajar kelompok
-
Sering mengikuti diskusi
-
Mengerjakan tugas dari guru
-
Tidak menyia-nyiakan waktu
-
Belajar sungguh-sungguh rutin setiap malam atau ketika bangun diwaktu sepertiga malam
-
Aktif dalam kelas
-
Memperhatikan dan mengerjakan tugas dari guru
10.
Ade Rifka I.
-
Lebih serius dan termotivasi belajar
-
Mengerjakan tugas dari guru untuk lebih memacu semangat belajar
11.
12.
M. Masrudin
Bagas Basyar
-
Belajar serius
-
Mengerjakan tugas dari guru
-
Ketika di sekolah belajar bersama teman-teman dengan serius
83
-
Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
-
Membantu orangtua di sawah
-
Mengerjakan tugas dari guru untuk latihan
Berdasarkan
hasil penelitian yang diperoleh di lapangan dari
keduabelas subjek penelitian menunjukkan bahwa perilaku belajar siswa full day school sebagian besar baik, diantaranya: aktif, giat belajar, termotivasi dalam belajar, serius dalam belajar, efisien dalam mengerjakan tugas, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, mengikuti les privat di luar sekolah, membantu orangtua, dan berprestasi. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa perilaku belajar siswa full day school selaras dengan proses inti yang ada dalam sistem pembelajaran full day school yang diungkapkan oleh Noer Hasan dalam bukunya yang berjudul “Full Day School (Model Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Bahasa Asing). Adapun proses inti yang ada dalam sistem pembelajaran full day school antara lain: a. Proses pembelajaran yang berlangsung secara aktif, kreatif transformatif sekaligus intensif. Sistem persekolahan dan pola full day school mengindikasikan
proses
mengoptimalisasikan
pembelajaran
seluruh
potensi
yang untuk
aktif
dalam
mencapai
artian tujuan
pembelajaran secara optimal baik dalam pemanfaatan sarana dan prasarana di lembaga dan mewujudkan proses pembelajaran yang kondusif demi pengembangan potensi siswa yang seimbang.
84
b. Proses pembelajaran yang dilakukan selama aktif sehari penuh tidak memforsir pada pengkajian, penelaahan yang terlalu menjenuhkan. Akan tetapi, yang difokuskan adalah sistem relaksasinya yang santai dan lepas dari jadwal yang membosankan.3 Selain itu, dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap perilaku belajar selalu ditandai oleh ciri-ciri perubahan yang spesifik. Adanya ciri-ciri perubahan yang spesifik tersebut selaras dengan Haryu Islamuddin dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Pendidikan” tentang ciri-ciri perubahan khas yang menjadi karakteristik perilaku belajar yang terpenting adalah: 1. Perubahan Intensional Perubahan yang terjadi dalam proses belajar adalah berkat pengalaman atau praktik yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, atau dengan kata lain bukan kebetulan. 2. Perubahan Positif dan Aktif Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat positif dan aktif. Positif artinya baik, bermanfaat, serta sesuai dengan harapan. Sedangkan perubahan aktif artinya tidak terjadi dengan sendirinya, seperti karena proses kematangan (misalnya, bayi yang bisa merangkak setelah bisa duduk), tetapi karena usaha siswa itu sendiri.
3
Noer Hasan, Full Day School(Model Pembelajaran Alternatif Pembelajaran Bahasa Asing). (Jurnal Pendidikan Tadris, Vol 11, 2006), hlm. 110-111.
85
3. Perubahan Efektif dan Fungsional Perubahan yang timbul karena proses belajar yang bisa efektif, yakni berhasil guna. Artinya perubahan tersebut membawa pengaruh, makna, dan manfaat tertentu bagi siswa. Selain itu perubahan belajar dalam proses belajar bersifat fungsional dalam arti bahwa ia relatif menetap dan setiap saat ada apabila dibutuhkan, perubahan tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan.4
B. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Belajar Siswa Full Day School Kelas XI IPA di MAN Model Kendal Tabel 16 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Belajar Siswa No. Subjek Penelitian Laelatul Inayah
1.
Nazirul Aenur R.
2.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Belajar -
Internal (minat dan motivasi dalam belajar)
-
Eksternal (guru dan teman di sekolah)
-
Internal (sikap, motivasi, dan semangat untuk belajar)
Nur Laelatul H.
3.
4
162.
-
Eksternal (kebiasaan, teman)
-
Internal (kondisi tubuh, intelegensi, minat)
-
Eksternal (lingkungan rumah dan sekolah)
Haryu Islamuddin, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 161-
86
4.
5.
6.
7.
Isti Karimah
M. Syarif Hidayat
M. Faridh
M Fazirul Falah
-
Internal (sikap dan minat)
-
Eksternal (guru)
-
Internal (sikap)
-
Eksternal (teman dan guru)
-
Internal (intelegensi dan bakat)
-
Eksternal (kebiasaan, lingkungan sekolah)
-
Internal (kondisi tubuh dan bakat)
-
Eksternal (guru, teman, dan tambahan waktu belajar)
8.
Faridatul A.
-
Internal (kondisi psikologi, minat, dan motivasi belajar)
9.
Luluk Diah P.
-
Eksternal (guru dan lingkungan sekolah)
-
Internal (sikap dan motivasi belajar)
-
Eksternal (lingkungan kelas dan tambahan waktu belajar)
10.
11.
12.
Ade Rifka I.
M. Masrudin
Bagas Basyar
-
Internal (kondisi tubuh, motivasi belajar)
-
Eksternal (waktu belajar, lingkungan kelas)
-
Internal (sikap)
-
Eksternal (guru dan lingkungan keluarga)
-
Internal (sikap, minat, dan motivasi belajar)
-
Eksternal (lingkungan sekolah, keluarga, dan waktu belajar)
87
Berdasarkan
hasil penelitian yang diperoleh di lapangan dari
keduabelas subjek penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar siswa full day school secara umum ada dua yaitu faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internalnya adalah: fisiologis (mengenai kondisi tubuh), psikologis (intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi). Faktor eksternalnya adalah faktor lingkungan sosial meliputi: lingkungan sosial sekolah dan lingkungan sosial keluarga. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belajar siswa full day school selaras dengan yang diungkapkan oleh Muhibbin Syah dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Pendidikan
Dengan
Pendekatan
Baru.
Adapun
faktor-faktor
yang
mempengaruhi perilaku belajar adalah sebagai berikut: 5 a. Faktor Internal Siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri meliputi dua aspek, yakni aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah), dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). 1.
Fisiologis Aspek fisiologis yang mempengaruhi belajar berkenaan dengan keadaan
atau
kondisi
umum
jasmani
seseorang,
misalnya
menyangkut kesehatan atau kondisi tubuh. Tubuh yang kurang prima akan mengalami kesulitan belajar. 5
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 129.
88
2.
Psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan belajar siswa, diantaranya: a. Intelegensi Intelegensi itu adalah kemampuan untuk mengolah lebih jauh lagi hal-hal yang kita amati. Kemampuan ini terdiri atas dua jenis, yaitu kemampuan umum dan kemampuan khusus. b. Sikap Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. c. Bakat Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masingmasing. Jadi secara global bakat itu mirip dengan intelegensi.
89
d. Minat Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. e. Motivasi Motivasi adalah keadaan internal organisme, baik manusia maupun hewan yang mendorongnya berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah.
b. Faktor Eksternal 1. Lingkungan sosial Yang dimaksud dengan lingkungan sosial adalah semua orang atau manusia lain yang mempengaruhi kita. Lingkungan sosial sekolah seperti guru dan teman sekelas, yang dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa sehingga menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan siswa itu sendiri, karena sifat-sifat dan pengelolaan keluarga semunya dapat memberi dampak baik dan buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai nantinya.
90
2. Lingkungan Non-sosial Yang termasuk disini adalah: gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Dalam arti yang luas, lingkungan mencakup iklim dan geografis, tempat tinggal, adat istiadat, pengetahuan, pendidikan dan alam. Bahkan sebagian ahli menyatakan, bahwa individu tidak berarti apa-apa tanpa adanya lingkungan yang mempengaruhinya.