64
BAB IV ANALISIS PENANAMAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI KEGIATAN PRAMUKA DI MA YMI WONOPRINGGO
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MA YMI Wonopringgo, peneliti akan menganalisis pelaksanaan kegiatan pramuka, penanaman kedisiplinan melalui kegiatan pramuka dan faktorfaktor yang mempengaruhi penanaman kedisiplinan melalui kegiatan pramuka di MA YMI Wonopringgo.
A. Analisis Pelaksanaan Kegiatan Pramuka di MA YMI Wonopringgo Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar kelas dan diluar jam pelajaran untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki siswa baik berkaitan dengan implementasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing siswa dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MA YMI Wonopringgo dilaksanakan setiap hari Kamis pukul 14.00 sampai 16.00 WIB. Kegiatan pramuka di Gugus Depan MA YMI Wonopringgo diwajibkan untuk kelas X, sedangkan untuk kelas XI bersifat sukarela kecuali untuk dewan ambalan juga diwajibkan dengan tujuan untuk menanamkan kepribadian yang baik
65
pada siswa serta membentuk potensi, bakat dan minat siswa. Kegiatannya berjalan dengan baik dan aktif setiap minggunya, kecuali dalam minggu itu bersamaan dengan diadakannya ujian baik UTS, US, UAM maupun UN sehingga kegiatan pramuka diliburkan untuk sementara karena siswa membutuhkan waktu dan konsentrasi dalam belajar. Kegiatan yang ada dalam program latihan Gudep MA YMI Wonopringgo yakni bersifat teori dan bersifat praktik agar peserta didik tidak bosan dengan materi-materi yang ada dalam kepramukaan. Dalam segala kegiatan, pembina pramuka selalu memposisikan siswa sebagai subyek pendidikan, oleh karena itu pelaksanaan kegiatan pramuka dilakukan sendiri oleh siswa dengan bimbingan pembina untuk membantu agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar, teratur, terarah, aman sesuai dengan yang diharapkan. Pada setiap akhir latihan, pembina menciptakan suasana rileks dan mengajak para siswa untuk mengadakan evaluasi kegiatan serta menggali apa saja yang didapat dari kegiatan tersebut. Dengan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada para siswa dalam merencanakan, memprogramkan, melaksanakan dan mengevaluasi sendiri atas kegiatannya dengan bimbingan dan dukungan yang diberikan oleh pembina pramuka, akan berdampak pada perkembangan jiwa pramuka, diantaranya ialah: 1.
Meningkatkan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa
2.
Tertanam kepeduliannya terhadap lingkungan, masyarakat dan teman sebayanya
66
3.
Percaya diri
4.
Kreatif
5.
Disiplin dan bertanggung jawab
6.
Mendapatkan kepuasan batin karena terwujud aspirasinya
7.
Meningkatkan keberanian serta inisiatifnya
8.
Memiliki komitmen terhadap kesepakatan yang mereka buat bersama. Secara umum ada beberapa jenis pelaksanaan kegiatan pramuka yang
dilaksanakan di Gugus Depan MA YMI Wonopringgo, antara lain: 1. Berkemah Berkemah adalah sebuah kegiatan rekreasi di luar ruangan (outbound). Berkemah biasanya dilakukan dengan menginap di lokasi perkemahan, dengan menggunakan tenda, di bangunan primitif atau tanpa atap sama sekali.1 Hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan berkemah adalah selalu menjaga kebersihan, baik kebersihan individu atau diri sendiri maupun kebersihan lingkungan. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan ini. Selain mengenal alam, kemah juga melatih siswa untuk bertahan di alam terbuka, mendekatkan diri dengan masyarakat dan melatih kedisiplinan. Dari segi jasmani betul-betul dilatih ketahanan jasmani karena harus memelihara kesehatan dirinya dan menjaga kebersihan lingkungan. Dalam kegiatan berkemah, siswa harus disiplin dan siap siaga dalam menghadapi setiap tantangan dan rintangan yang ada serta pantang menyerah dalam menghadapinya. 1
Jaenudin Yusup, dkk., Panduan Wajib Pramuka Super Lengkap, (Jakarta: Cmedia, 2015), hlm. 69.
67
Dari segi rohani, para siswa dibentuk ketaqwaannya terhadap Allah SWT karena melalui kegiatan ini siswa diajarkan untuk mensyukuri keindahan alam dan melaksanakan kewajiban kepada Allah SWT dengan penuh keikhlasan sehingga memunculkan tawakal yang penuh dalam dirinya. Kegiatan berkemah yang dilaksanakan di Gugus Depan MA YMI Wonopringgo adalah Kemah Bakti OSIS, Kemah Penerimaan Tamu Ambalan, kemah pelantikan Bantara, kemah pengambilan badge. 2. Musyawarah Kegiatan musyawarah yang dilaksanakan pada ekstrakurikuler pramuka di MA YMI Wonopringgo ini sama halnya dengan musyawarah pada umumnya. Hanya saja yang membedakan adalah permasalahan yang ada didalamnya. Adapun kegiatan musyawarah yang terdapat dalam kegiatan pramuka di Gudep MA YMI Wonopringgo adalah Musyawarah Ambalan dan Rapat Kerja Dewan Ambalan. Kegiatan musyawarah ambalan dan rapat kerja dewan ambalan membahas segala hal yang bersangkutan dengan kegiatan pramuka agar lebih baik dari sebelumnya. Kegiatan musyawarah mengajarkan kepada setiap siswa untuk disiplin waktu, mengasah keterampilan mengemukakan pendapat di depan umum, mendengarkan pendapat orang lain, menerima dan menghargai segala keputusan yang disepakati bersama dari hasil musyawarah.
68
3. Lomba Kepramukaan Kegiatan lomba kepramukaan yang atau yang dikuti oleh Gudep MA YMI Wonopringgo ini bertujuan untuk melatih kemampuan dan mental yang dimiliki para siswa agar menjadi kader-kader yang lebih baik dan siap terjun di masyarakat luas, di dalam maupun diluar lingkungan sekolah, serta melatih fisik siswa agar mempunyai kondisi atau stamina tubuh yang sehat dan kuat. Selain itu, kegiatan lomba kepramukaan juga bisa melatih kedisiplinan dan kekompakan para anggotanya. Lomba kepramukaan yang pernah diikuti oleh Gugus Depan MA YMI Wonopringgo adalah lomba PBB yang diselenggarakan oleh Racana STAIKAP Pekalongan dan memperoleh juara ke-2, lomba LCC juara 3 serta lomba Mading juara ke-2 yang diselenggarakan oleh DKR Wonopringgo Kabupaten Pekalongan. 4. Pelatihan dan Pendidikan Kegiatan
pelatihan
dan
pendidikan
pramuka
MA
YMI
Wonopringgo ini seperti kegiatan DIKCADA (Pendidikan Calon Dewan Ambalan) dan DIKLATSAR (Pendidikan Latihan Dasar). Ada beberapa pelatihan serta pendidikan yang mengajarkan kepada
para anggota
pramuka penegak untuk lebih menguasai tentang cara berorganisasi, memahami arti kedisiplinan, dasar kepemimpinan dan juga menambah wawasan yang lebih luas. Selain dari pihak intern sekolah, pemateri biasanya juga didatangkan dari beberapa narasumber, seperti dari
69
kepolisian,
Dinas
Perhubungan
kab.
Pekalongan,
Dewan
Saka
Bhayangkara dan Dewan Saka Wana Bhakti.
B. Analisis Penanaman Kedisiplinan Siswa melalui Kegiatan Pramuka Rangkaian kegiatan pramuka misalnya kegiatan upacara, peraturan baris-berbaris (PBB) sarat dengan latihan kedisiplinan. Setiap kegiatan didasari dengan aturan dan tata tertib yang dibuat dan disepakati bersama. Disiplin dalam kegiatan pramuka apabila dikembangkan dan diterapkan dengan baik, konsisten dan konsekuen akan berdampak positif bagi kepribadian dan perilaku siswa. Disiplin dapat mendorong siswa belajar dan bekerja secara konkret dalam praktik kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah yang dapat membuahkan hasil positif. Sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pramuka di MA YMI Wonopringgo menitik beratkan pada pembinaan mental, kepribadian, sikap disiplin, jiwa kepemimpinan kepada para anggotanya. Terdapat beberapa upaya dalam menanamkan kedisiplinan siswa melalui kegiatan pramuka, diantaranya: 1. Kesadaran diri Menanamkan dan mengembangkan disiplin pada siswa dalam Gerakan Pramuka tidak dengan cara diajarkan dan tidak juga dengan cara didoktrinkan atau dipaksakan, tetapi ditumbuhkan dari “penyadaran diri” peserta didik melalui kegiatan yang menarik, menantang, yang
70
mengandung pendidikan dan dilakukan secara berkesinambungan, sehingga tumbuh kesadaran pada diri siswa bahwa disiplin dan mematuhi peraturan merupakan hal yang bermanfaat dan berdampak positif pada dirinya. Disiplin yang mantap pada hakikatnya akan tumbuh dan terpancar dari hasil kesadaran diri siswa sendiri. Sebaliknya, disiplin yang tidak bersumber dari kesadaran hati nurani akan menghasilkan disiplin yang lemah dan tidak akan bertahan lama. 2. Latihan dan pembiasaan Latihan dan pembiasaan adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara kontinue sebagai proses pemberian materi kepada siswa. Dengan latihan dan pembiasaan, lama kelamaan akan tertanam jiwa disiplin yang kuat dalam diri siswa yang nantinya akan menjadi kebiasaan baik dan akan terbawa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga akan memupuk rasa tanggung jawab yang besar dalam setiap tindakannya. Beberapa aktivitas latihan dan pembiasaan dalam kegiatan pramuka terdiri dari materi-materi yang disampaikan secara teori, ada juga yang disampaikan secara praktik seperti berikut: a.
Kegiatan upacara Dengan dilaksanakannya kegiatan upacara diharapkan siswa memiliki rasa cinta kepada tanah air, memiliki rasa tanggung jawab dan disiplin, selalu tertib dalam kehidupan sehari-harinya serta mampu melaksanakan upacara dengan khidmat dan tertib.
71
b.
Peraturan Baris-berbaris (PBB) Peraturan baris-berbaris (PBB) merupakan suatu bentuk latihan fisik yang memerlukan kekompakan, keteraturan, ketepatan dan kedinamisan gerak, karena kegiatan ini merupakan keterampilan untuk melaksanakan perintah atau instruksi yang berkaitan dengan gerakan-gerakan fisik. Baris-berbaris termasuk latihan gerak dasar yang mewujudkan penanaman kedisiplinan dan kekompakan serta keserasian.
c.
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) Unsur disiplin yang terdapat dalam PPPK adalah disiplin dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Oleh karena itu pengetahuan tentang PPPK harus diberikan secara berulang hingga dikuasai oleh siswa.
d.
Teknik Kepramukaan (Tekpram) Keterampilan
siswa
dalam
menguasai
teknik-teknik
kepramukaan sangat penting agar siswa mampu menjawab fenomena lingkungan. Nilai kedisiplinan yang terkandung adalah siswa akan dilatih menjadi pribadi yang tangguh dan penuh nilai juang serta senang terhadap petualangan hidup yang menantang. 3. Keteladanan Pembina pramuka hendaknya bisa menjadi contoh dalam berdisiplin. Dengan menerapkan prinsip dasar kepramukaan, kode kehormatan pramuka, metode kepramukaan dan sistem among dalam
72
setiap kegiatan kepramukaan melalui keteladanan perilaku, akan dapat mengkondisikan timbulnya kesadaran dan tumbuhnya disiplin pada diri siswa. Dalam pramuka, pembina adalah panutan bagi anggotanya. Apa yang ia lakukan bisa jadi akan ditiru oleh siswanya. Oleh karena itu, pembina sebisa mungkin harus dapat memberikan contoh yang baik dan positif kepada para anggotanya. Kedisiplinan yang hendak ditanamkan kepada siswa haruslah dimulai dengan contoh keteladanan yang diberikan oleh pemimpin atau pembina, yang dapat diwujudkan melalui kehadiran yang selalu tepat waktu saat latihan atau kegiatan, menaati waktu dan peraturan yang disepakati. Dengan contoh konkret yang diberikan secara berkala dan kemudian ditiru akan membentuk kedisiplinan pada diri siswa. 4. Peraturan tata tertib Kedisiplinan adalah hal menaati tata tertib di segala aspek kehidupan, baik agama, budaya, pergaulan, sekolah dan lain-lain. Dengan kata lain, kedisiplinan merupakan kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku siswa yang menunjukkan nilainilai ketaatan, keteraturan dan ketertiban. Oleh karena itu, dengan memberlakukan peraturan tata tertib yang jelas dan tegas siswa akan dengan mudah mengikuti dan mampu menciptakan suasana kondusif dalam setiap kegiatan, sehingga tujuan kedisiplinan dapat tercapai.
73
C. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penanaman Kedisiplinan Siswa melalui Kegiatan Pramuka Seperti halnya belajar, kedisiplinan juga dipengaruhi oleh faktorfaktor yang dapat memberi pengaruh kepada siswa untuk berperilaku disiplin. Secara umum faktor yang mempengaruhi penanaman kedisiplinan siswa dibagi menjadi dua, diantaranya faktor yang bersifat positif yaitu faktor pendorong dan yang bersifat negatif yaitu penghambat. Penjabarannya sebagai berikut: 1.
Faktor Pendorong Kedisiplinan Siswa Penerapan sikap disiplin pada siswa tidak terlepas dari berbagai macam dorongan atau dukungan yang dapat menumbuhkan pribadi yang disiplin dalam diri siswa tersebut. Faktor pendorong penanaman kedisiplinan siswa diantaranya: a.
Faktor Internal Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu siswa, meliputi : 1) Bakat Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.2 Siswa yang mempunyai bakat akan selalu mengembangkan potensi yang dimiliki untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitasnya melalui latihan atau
2
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hlm. 133.
74
kegiatan-kegiatan tertentu seperti kegiatan pramuka, karena kegiatan pramuka merupakan salah satu sarana kegiatan untuk mengasah dan mengembangkan bakat serta kemampuan siswa agar berkembang dan maju, sehingga siswa dapat meningkatkan kedisiplinannya dalam mengikuti kegiatan pramuka. 2) Minat yang tinggi Minat ialah kecenderungan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.3 Siswa yang menaruh minat besar terhadap kegiatan pramuka akan memusatkan perhatiannya lebih banyak sehingga dengan sendirinya dia akan bersikap disiplin, rajin dan selalu termotivasi untuk mengikuti kegiatan pramuka. 3) Motivasi diri Motivasi diri adalah dorongan dari dalam diri individu itu sendiri, sehingga tidak perlu mendapat rangsangan dari luar. Jadi, diharapkan dengan adanya motivasi yang kuat dalam diri siswa akan dapat meningkatkan kedisiplinan. b.
Faktor Eksternal Selain faktor internal, kedisiplinan juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri individu siswa, diantaranya adalah:
3
Ibid.,
75
1) Motivasi pembina Sebagai mitra siswa dalam kegiatan pramuka, pembina pramuka bertugas untuk selalu memberikan motivasi, bimbingan dan masukan kepada siswanya, agar siswa selalu semangat mengikuti kegiatan pramuka. Secara konsisten pembina harus terus mensosialisasikan kepada siswa tentang pentingnya kedisiplinan dalam pramuka, melalui pembinaan dan yang lebih penting lagi melalui keteladanan. 2) Dukungan pihak sekolah Dukungan dan peran sekolah sangatlah penting karena mampu mendukung terlaksana dan berkembangnya kegiatan pramuka yang ada di Gugus Depan. Dukungan tersebut berupa dukungan materi dan non-materi. Dengan dukungan yang diberikan sekolah yakni kepala sekolah seperti dengan menunjuk
pembina
pramuka
yang
berkompeten
dalam
bidangnya dan selalu mengamati serta memberikan masukan dan kritikan yang membangun. Kemudian dukungan dari para guru dan berbagai pihak yang selalu mendukung kegiatan seperti ikut hadir dan membantu setiap ada kegiatan kemah. 3) Lingkungan positif Faktor lingkungan yang paling berpengaruh dalam hal ini adalah teman sepermainan. Teman dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa. Pengaruh yang diterima dapat berupa
76
pengaruh baik dan dapat pula pengaruh buruk, akan tetapi dalam hal ini adalah pengaruh yang positif. Oleh karena itu, siswa harus dapat memilih teman bergaul yang nantinya bisa mengajak dan membawa ke arah yang baik dan tidak mengajak untuk melanggar tata tertib yang berlaku. 2. Faktor Penghambat Kedisiplinan Siswa Dalam proses penanaman sikap disiplin, berbagai faktor dapat menghambat tujuan dari proses penanaman sikap disiplin itu sendiri. Tentunya hal tersebut akan sangat merugikan bagi diri siswa. Di antara faktor penghambat tersebut digolongkan menjadi 2, antara lain: a.
Faktor Internal Faktor internal atau faktor dari dalam diri individu yang dapat menghambat penanaman kedisiplinan siswa, meliputi: 1) Rasa malas Berbeda dengan siswa yang mempunyai minat besar terhadap kegiatan pramuka, sebagian siswa tentu ada yang mempunyai rasa malas bahkan sama sekali tidak berminat terhadap kegiatan pramuka, sehingga siswa yang demikian cenderung tidak bersemangat dan cepat merasa bosan.
b.
Faktor Eksternal 1) Lingkungan negatif Berbeda dengan lingkungan positif yang dapat mendorong siswa untuk berperilaku baik dan sesuai aturan, lingkungan
77
dalam hal ini adalah lingkungan yang negatif. Siswa yang bergaul dengan teman-teman yang pasif dan suka melanggar peraturan kemungkinan besar dia akan terpengaruh, sehingga melanggar peraturan dan tidak berminat untuk mengikuti kegiatan pramuka. 2) Sarana prasarana Sarana dan prasarana yang kurang memadai dari sekolah mengakibatkan kegiatan pramuka kurang dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga kegiatan yang telah disusun agar menarik perhatian siswa tidak dapat terlaksana sesuai konsep yang telah direncanakan.