BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PONDOK PESANTREN AL FALAH BADAK BELIK PEMALANG
A. Analisis Implementasi Pendidikan Kewirausahaan Di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang 1. Analisis Perencanaan Pendidikan Kewirausahaan di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang Perencaan dalam sebusah pendidikan sangat diperlukan.Hal ini dimaksudkan agar segala tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat lebih mudah terlaksana.Begitu pula dengan perencaan yang terdapat di Pondok pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang, terdapat kurikulum
yang
digunakan
untuk
merencanakan
pendidikan
kewirausahaan disana. Namun disayangkan, ada kekurangan dalam perencanaan pendidikan
di
pondok
pesantren
Al
Falah
Badak
Belik
Pemalang.Terdapat kurikulum yang tepat, sayangnya tidak adaa silabus dan rpp yang digunakan sebagai pedoman mengajar para staff pengajar.Meskipun pada umumnya kurikulum pendidikan di pondok pesantren sangat fleksibel, sebaiknya silabus dan rpp segera disusun agar mempermudah dalam hal administrasi dan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
72
73
2. Analisis
Tujuan
Pendidikan
Kewirausahaandi
Pondok
Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang Pendidikan kewirausahaan pada saat sekarang sangat penting bagi masyarakat, karena lapangan pekerjaan yang kian sempit.Dalam pendidikan kewirausahaan selain dapat meningkatkan SDM juga merupakan salah satu wahana bagi peserta didik untuk memulai usaha baru.Berfikir kreatif dan inovatif sangat ditekankan dalam pendidikan kewirausahaan.Agar dapat merubah nasib dan membangun bangsa. Tujuan Pendidikan kewirausahaanyang ingin dicapai di pondok pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang yaitu diharapkan agar setelah menyelasaikan pendidikan di pondok pesantren para santri putra dan santri putri dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi wirausaha yang sukses, bukan sekedar mencari pekerjaan atau malah yang lebih ironis menjadikan ceramah di beberapa pengajian umum sebagai pekerjaan utamanya. Jadi nantinya setelah lulus dari pondok pesantren bisa berwirausaha dan menjadi penceramah yang baik yang tidak mengharapkan ‘amplop’ saja, tetapi ceramah sebagai ladang berbagi ilmu, murni hanya mengharap ridho Allah SWT. Selain itu juga tujuan adanya pendidikan kewirausahaan agar bisa menolong banyak orang, agar para santri kelak bisa jadi wirausahawan yang sukses dan berjiwa Islami. Tujuan yang ingin dicapai oleh Pendiri Pondok pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang dan Para pengajar Pondok pesantren Al
74
Falah Badak Belik Pemalang masih dirasa kurang jika merujuk pada teorinya Eman Suherman dalam bukunya Desain pembelajaran kewirausahaan .Hal ini disebabkan baru ada tujuan jangka panjang,
belum ada tujuan jangka pendek yang ingin dicapai. Sebuah pembelajaran sebaiknya memiliki tujuan jangka panjang yaitu harapan untuk para santri setelah lulus dan tujuan jangka pendek yaitu harapan ke depan yang ingin dicapai setelah pembelajaran seperti misalnya diharapkan para santri dapat Mengetahui karakteristik dan proses kewirausahaan serta mengerti perencanaan produk
dan proses
pengembangan produk setelah mengikuti pembelajaran teori tentang materi itu. 3. Analisis
Materi
Pendidikan
Kewirausahaandi
Pondok
Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang Materi pendidikan kewirausahaan yang ada di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang ada pemijahan ikan lele, beternak
ayam,
bercocok
tanam
sayuran
dan
keterampilan
merajut.Materi – materi tersebut sangat cocok jika di praktekkan di daerah pedesaan, hal ini mempermudah pelaksanaan pendidikan kewirausahaan di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang.Selain itu jika dilihat dari segi peluang bisnis, ke empat materi tersebut memiliki peluang yang sangat bagus.Karena banyak sekali masyarakat yang sangat berminat dan banyak mencari ikan lele,
75
ayam, sayuran serta rajutan. Baik itu masyarakat yang ada di desa maupun yang ada di kota. Pemijahan ikan lele sangat mudah di praktekkan, dapat dilakukan di lahan yang tidak terlalu luas. Bisa juga dengan cara sederhana, namun harga jualnya tetap tinggi dan dapat di jual di restoran, rumah maka, pasar maupun ke toko- toko lainnya. Beternak ayam sebenarnya tidak sulit.Hanya butuh ketelatenan saja.Selain mudah dikembangbiakkan, ayam juga sangat popular di masyarakat.Sekarang ini banyak rumah maka, restoran atau café yang menjadikan ayam sebagai menu utamanya.Harganya juga tergolong lumayan mahal. Hampir semua masyarakat Indonesia sangat identic dengan sayuran.Sayuran di Indonesia dapat diolah menjadi berbagai makanan, tidak hanya sebagai lauk pauk saja, tetapi juga sebagai jajanan dan aneka cemilan lainnya.Peminatnya dari bayi sampai dewasa.Ini merupakan bisnis yang sangat berpeluang besar.Karena merupakan kebutuhan sehari – hari di kalangan masyarakat luas. Keterampilan merajut kini kembali dilirik oleh masyarakat di Indonesia.Karena unik dan sangat jarang.Ini merupakan barang mahal.Cara belajarnya memang sedikit sulit dan butuh kesabaran serta ketelatenan yang lebih.Namun peluang bisnis rajutan sangat bagus dan perlu di inovasikan.
76
Dengan demikian bisa dikatakan bahwa materi pendidikan kewirausahaan di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang sangat bagus, para santri setelah lulus dapat dengan mudah mempraktekkannya, selain itu ke empat materi itu juga memiliki peluang bisnis yang bagus untuk kedepannya. 4. Analisis
Metode
Pendidikan
Kewirausahaandi
Pondok
Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang Metode adalah salah satu hal yang terpenting dalam dunia pendidikan, dengan menggunakan metode yang tepat, maka pelajaran atau informasi yang disampaikan akan efektif. Metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode kerja kelompok, metode demonstrasi, dan metode eksperimen
adalah beberapa metode
tradisional yang masih digunakan di pondok pesantren-pondok pesantren Indonesia, karena dunia pesantren pada umumnya dapat menerima hal – hal yang dianggap baru tanpa kehilangan identitas aslinya. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan beberapa metode tersebut di pondok pesantren Al falah Badak Belik Pemalang dianggap efektif yaitu dimana seorang santri lebih aktif dalam pembelajaran
belajar
mengajar.
Maka
dari
itu
pendidikan
kewirausahaan yang menggunakan beberapa metode lebih efektif karena
membuat
semua
kemampuan
santri
dituntut
untuk
dikembangkan dan dimaksimalkan. Tidak hanya teori saja, namun
77
praktek juga dapat di eksplor lebih oleh para santri jika menggunakan beberapa
metode
tersebut
saat
pendidikan
kewirausahaan
berlangsung.Metode yang beragam dapat saling melengkapi pada kekurangan – kekurangan masing – masing metode. Hal ini akan lebih efektif. Proses
pelaksanaan
peendidikan
kewirausahaan
dengan
menggunakan beberapa metode seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, demonstrasi, dan
eksperimen di pondok
pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang yaitu para santri teori di kelas saat hari pertama, biasanya para santri lebih banyak praktek dilapangan secara langsung. mereka secara bergiliran merawat lele, beternak ayam, merawat tanaman sayuran, dan merajut pada saat pagi sebelum subuh dan setelah sholat ashar. Kecuali pada saat ada pameran pada malam harinya santri juga ikut terjun langsung mempersiapkan pameran.Yang ikut pada saat pameran berlangsung juga bergilir. Para santri akan di damping oleh para pengajar. Selain itu santri juga dituntut untuk bisa memahami materi dan setiap proses pendidikan kewirausahaan,
serta santri dapat
memperbanyak pengetahuan tentang dunia kewirausahaan dan harus kreatif serta inovatif menciptakan karya baru. Dalam proses pendidikan kewirausahaan juga dilaksanakan evaluasi, ketika santri telah melaksanakan jadwal giliran dalam merawat pemijahan lele, merawat peternakan ayam, merawat tanaman
78
lele dan merajut mereka akan diberi pertanyaan seputar hal yang sedang mereka kerjakan. Agar para pengajar tahu sejauh mana pengetahuan dan penguasaan para santri pada materi yang diajarkan. Untuk mengetahui kemampuan santri dalam menguasai pendidikan kewirausahaan yang telah di pelajari, maka santri nantinya di akhir tahun. Santri akan diharuskan membuat makalah dengan materi berupa inovasi produk terbaru mereka, setelah santri membuat makalah, kemudian santri mempresentasikan makalah yang telah dibuatnya, dengan di saksikan oleh wali santri.Selain itu juga aka nada bazar santri, yang dimaksudkan untuk memperkenalkan karya para santri pada masyarakat. 5. Analisis
Evaluasi
Pendidikan
Kewirausahaandi
Pondok
Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang Evaluasi dalam dunia pendidikan tidak dapat terpisahkan. Untuk mengetahui kemampuan penguasaan materi seorang siswa membutuhkan sebuah evaluasi pembelajaran.Begitu pula dengan pendidikan kewirausahaan di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang juga melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan cara tanya jawab saat kegiatan berlangsung, ada juga bazar di akhir tahun dan pembuatan makalah. Evaluasi di pondok pesantren Al Falah tidak hanya dalam hal teori saja, namun juga praktik langsung.penilaian dilakukan oleh staff
79
pengajar dan dibantu dengan penilaian para orang tua murid dan masyarakat. Evaluasi pendidikan di Pondok Pesantren AL Falah Badak Belik Pemalang sudah efektif.Karena semua aspek dinilai apalagi dibantu juga oleh penilaian dari masyarakat. B. Analisis Faktor-faktor Pendukung dan penghambat Implementasi Pendidikan Kewirausahaan Di Pondok pesantren Al falah Badak Belik Pemalang 1. Analisis Faktor-faktor PendukungImplementasi Pendidikan Kewirausahaan Di Pondok pesantren Al falah Badak Belik Pemalang Berdasarkan analisis implementasi pendidikan kewirausahaan di Pondok pesantren Al falah Badak Belik Pemalang, terdapat beberapa factor pendukung dalam implementasi pendidikan kewirausahaan di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang yaitu: a. Tujuan pendidikan kewirausahaan di pondok Pesantren Al Falah yaitu agar para santri dapat berwirausaha setelah lulus. jika berdasarkan pada teori yang dikemukaan Eman Suherman masih dirasa kurang, seharusnya ada tujuan khususnya, tidak hanya tujuan jangka panjang. b. Materi yang sangat mudah dipraktekkan serta memiliki peluang bisnis yang bagus untuk kedepannya. Seperti pemijahan ikan lele, beternak ayam, bercocok tanam sayuran dan keterampilan merajut.
80
Pemasaran produknya sangat mudah karena banyak peminatnya baik dikota maupun di desa. c. Metode
yang
digunakan
pada
pendidikan
kewirausahaan
berlangsung beragam, seperti metode caramah, diskusi, kerja kelompok, tanya jawab, demonstrasi dan eksperimen membuat para santri dapat tereksplor semua kemampuannya serta tidak membosankan dan monoton. d. Para santri
dalam
pelaksanaannya praktek
langsung, dan
laboratorium bisnis yang lengkap membuat para santri tertarik untuk belajar pendidikan kewirausahaan. Apalagi para santri sering mengikuti acara pameran yang dapat mengasah kemampuan mereka. e. Evaluasi akhir tahun dengan membuat bazar, membuat para santri semangat untuk berinovasi dan berkreasi menciptakan karya dan produk terbaru mereka. Apa lagi mereka akan disaksiakan langsung oleh orang tua murid dan masyarakat luas. Hal ini membuat penilaian dapat berlangsung dengan menyenangkan. f. Luasnya pondok Pesantren Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang menjadikan pendidikan kewirausahaan dapat dimaksimalkan dari segi praktikum dan teorinya. 1. Analisis
Faktor-faktor
Penghambat
Implementasi
Pendidikan
Kewirausahaan Di Pondok pesantren Al falah Badak Belik Pemalang
81
Terdapat factor penghambat pendidikan kewirausahaan di Pondok Pesantren AL Falah Badak Belik Pemalang yaitu masalah akses jalan yang sulit. Hal ini menyebabkan sering terlambatnya stok bahan bakuuntuk kerajinan. Terganggunya stok bahan baku membuat praktek keterampilan merajut terganggu. Dalam hal pemasaran dan ketika akan menghadiri pameran juga kesulitan karena belum memiliki mobil dan harus menyewa. Banyak sekali keluhan mengenai akses jalan menuju pondok Pesantren Al falah Badak Belik Pemalang yang sangat sulit.Letaknya yang berada di dekat hutan dan sangat terpencil yaitu di dukuh Situmpeng memuat para santri dan Pengajar kesulitan berhubungan dengan pihak luar pondok pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang.Hal ini menjadii factor penghambat jalannya pendidikan kewirausahaan di pondok pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang. Sebenarnya sarana dan prasarana dalam hal pengadaan dana, dan fasilitas pembelajaran di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang cukup lengkap. Hanya kurang dari segi transportasinya saja. Menurut peneliti, factor penghambat yang di kemukakan oleh Pendiri Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang, para Staff pengajar Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang, dan para santri Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang hanya bersifat teknis saja. Artinya sebenarnya dapat diatasi dan disiasati.
82
Ketrlambatan bahan baku sebenarnya tidak begitu menjadi masalah besar untuk pelaksanaan pendidika kewirausahaan bagi santri. Salah satu pemecahan masalah pada masalah teknis tersebut adalah dengan bekerja sama dengan para tukang ojek dan penyawaan rental mobil. Untuk keterampilan merajut sendiri, sekarang dapat menggunakan bahan baku ramah lingkungan, yaitu dengan menggunakan sampah plastic yang dipotong untuk dijadikan benang. Selain itu juga dapat menggunakan alternatif lain yaitu menggunakan tali rafia jepang yang mudah di dapatkan di pasar terdekat.Berdasarkan observasi dan wawancaradengan pendiri pondok pesantren Al Falah, Staff Pengajar dan para santri pendidikan kewirausahaan di Pondok Pesantren Al Falah Badak Belik Pemalang tidak ada factor penghambatnya.Artinya para santri dapat tetap melakukan kegiatan pendidikan kewirausahaan meski ada masalah teknis tersebut.Karena tujuan, metode, dan materinya telah berjalan dengan baik.