63
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dipaparkan hasil temuan lapangan yang diperoleh melalui metode survey dengan instrument kuisioner. Analisis ini menggunakan alat bantu sofwere SPSS 15.0 untuk menghasilkan interpretasi data. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 32 responden yang merupakan karyawan level pelaksana pada Bank Mandiri tbk. Cabang Falatehan Jakarta Selatan. 4.1. Hasil Analisa Data yang sudah didapat akan dianalisia dengan langkah-langkah sebagai berikut: 4.1.1
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Data yang didapat dapa penelitian ini adalah data primer yang
diperoleh dengan menyebar kuesioner kepada seluruh karyawan PT. Bank Mandiri cabang Falatehan Jakarta Selatan yang berjumlah 32 orang. Sedangkan dari kuesioner dapat diketahui bahwa dari variabel bebasnya terdapat beberapa item pertanyaan, begitu juga untuk variabel tak bebasnya juga juga mempunyai beberapa item pertanyaan. Karena dalam uji validitas yang diukur adalah nilai korelasi dari setiap pertanyaan dengan jawaban total untuk variabel tersebut. Dari data yang telah dikumpulkan tersebut dan dengan menggunakan softwere SPSS versi 15.0 for windows akan diuji validitas dan reliabilitas yang hasilnya disajikan dalam tabel di bawah ini :
63
64
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas dari Variabel Bebas dan Tak Bebas
Var
r hit
rtab
Kesimpulan Var
r hitung
rtabel
Kesimpulan validit as
X1,1
0.526
0.2327
Valid
X4,1
0.327
0.2327
Valid
X1,2
0.421
0.2327
Valid
Y1
0.576
0.2327
Valid
X1,3
0.346
0.2327
Valid
Y2
0.302
0.2327
Valid
X2,1
0.498
0.2327
Valid
Y3
0.507
0.2327
Valid
X2,2
0.410
0.2327
Valid
Y4
0.356
0.2327
Valid
X3,1
0.270
0.2327
Valid
Y5
0.367
0.2327
Valid
X3,2
0.397
0.2327
Valid
Y6
0.352
0.2327
Valid
X3,3
0.318
0.2327
Valid
Y7
0.675
0.2327
Valid
X3,4
0.507
0.2327
Valid
Y8
0.392
0.2327
Valid
Var
r hit
rtab
Kesimpulan Var
r hitung
rtabel
Kesimpulan
Y9
0.529
0.2327
Valid
Y13
0.498
0.2327
Valid
Y10
0.246
0.2327
Valid
Y14
0.478
0.2327
Valid
Y11
0.376
0.2327
Valid
Y15
0.557
0.2327
Valid
Y12
0.322
0.2327
Valid
65
Tabel 4.2 Hasil Uji Relibelitas dari Variabel Budaya dan Kinerja Variabel Budaya Kinerja
Cronbach's Alpha .743 .817
Uji validitas digunakan untuk menguji butir-butir pertanyaan dalamkuesionerapakah factor-faktor yang digunakan dalam mengukur variabel tak bebas mempunyai korelasi yang signifikan. Jika tidak signifikan maka item pertanyaan tersebut tidak layak dilakukan analisis dan harus direduksi, namun jika signifikan berkorelasi dengan kelompoknya maka sudah bisa digunakan analisis. Item pertanyaan dinyatakan sudah layak atau valid jika rhitung sudah lebih besar dari rtabel. Untuk melihat nilai rtabel maka harus ditentukan terlebih dahulu nilai tingkat kesalahannya ( ) dan juga nilai derajat bebasnya. Pada penelitian ini digunakan rumus (n
= 5%, sedang nilai derajat bebasnya diperoleh dengan
2). Pada tabel IV.1 di atas dapat diketahui bahwa untuk item-
item pertanyaan dari variabel budaya dan variabel kinerja sudah mempunyai rhitung yang sudah lebih besar dari rtabel sehingga dapat disimpulkan vahwa untuk item-item pertanyaan penyusun dari variabel bebas dan tak bebas sudah valid dan layak untuk dianalisis lebih lanjut. Selain itu uji kuisioner yang digunakan untuk mengukur tingkat keandalan(reliability) jawaban responden untuk tiap variabel yang diteliti. Suatu kuisioner dikatakan reliable jika mempunyai alpha cronbach yang lebih besar dari nilai 0.6 . Pada tabel IV.2 menunjukkan bahwa koefisien
66
reliability test atau nilai alpha cronbachuntuk tiap variabel budaya dan kinerja sudah lebih besar dari nilai alpha kritis 0.6, sehingga dapat disimpulkan bahwa jawaben responden terhadap variabel yang diteliti adalah reliable atau dapat diandalkan sebab mempunyai konsistensi untuk dijadikan alat ukur. 4.2 Statistika Deskriptif Analisis
statistika
deskriptif
digunakan
untuk
mengetahui
gambaran dari karakteristik seluruh karyawan PT. Bank Mandiri cabang Falatehan Jakarta Selatan serta deskriptif dari setiap item pertanyaan penyusun variabel yang diteliti. Variabelvariabel tersebut meliputi variabel toleransi terhadap tindakan (X1), variabel integritas pekerjaan (X2), variabel dukungan dari pimpinan (X3), dan variabel kontrol (X4) serta variabel kinerja karyawan yang berfungsi sebagai variabel Y, berikut adalah hasil analisa deskriptif: 1. Jenis Kelamin Karakteristik pertama adalah jenis kelamin yang disajikan dalam table berikut ini: Tabel 4.3 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase(%)
Laki-laki
14
43.75%
Wanita
18
56.25%
Total
32
100%
67
Sumber: Hasil pengolahan Kuisioner, Des 2009 Dari hasil pengolahan kuesioner didapat data responden berjenis kelamin wanita lebih banyak dibandingkan dengan berjenis kelamin lakilaki. Responden berjenis kelamin wanita sebesar 56.25 % atau sebanyak 18 orang, sedangkan responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 43.75% atau sebanyak 14 orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa mayoritas karyawan pada Bank Mandiri tbk. Cabang Falatehan Jakarta Selatan adalah wanita, namun demikian berbedaannya tidak terlalu mencolok. Ini mengindikasikan bahwa dalam penerimaan karyawan baru, PT. Bank Mandiri tbk. Tidak terlalu mementingkan dalam hal Gender. 2. Usia Karakteristik responden kedua adalah usia. Identitas responden berdasarkan usia dicantumkan untuk mengetahui secara mendalam berapa rata-rata usia responden yang menjadi sampel penelitian. Pengelompokan responden berdasarkan usia disajikan dalam table di bawah ini:
68
Tabel 4.4 Data Responden Berdasarkan Usia Usia
Frekuensi
Persentase(%)
0
0
20 tahun 21
30 tahun
15
46.875%
31
40 tahun
13
40.625%
4
12.50%
32
100%
41 tahun Total
Sumber : Pengolahan Kuesioner, Des 2009
Dari hasil pengolahan data, didapat bahwa mayoritas karyawan berada pada rentang usia antara 21 sampai 40 tahun yaitu sebesar 87.5%. Pada usia tersebut termasuk kedalam usia produktif bekerja. Seperti yang dikatakan oleh Robbins, terdapat keyakinan bahwa kinerja suatu karyawan akan merosot dengan meningkatnya usia karyawan. Sedangkan usia karyawan di atas 41 tahun hanya sebesar 12.5 % atau sebesar 4 orang. 3.
Tingkat Pendidikan Karakteristik ketiga adalah pengelompokan responden berdasarkan tingkat pendidikannya. Tingkat pendidikan dapat menunjang seseorang dalam bekerja. Biasanya semakin tinggi tingkatan pendidikan seseorang, maka
semakin
mudah
dalam
mengaplikasian
pekerjaan,
karena
pengetahuan yang dimiliki semakin banyak. Hasil penelitian dapat dilihat pada table di bawah ini:
69
Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
Frekuensi
Persentase(%)
Smu/sederajat
0
0
Diploma
8
25%
S-1
23
71.875%
S-2
1
3.125%
Total
30
100%
Sumber : Hasil Pengolahan kuesioner, Des 2009
Dari table di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki latar belakang pendidikan S-1 yaitu sebesar 71.875% atau sebesar 23 responden. Sedangkan 3.125% berlatar belakang pendidikan S-2. Responden dengan latar belakang Diploma sebesar 25% atau 8 responden. Dari table dapat dilihat bahwa karyawan berpendidikan smu atau sederajat adalah 0 % atau tidak ada. Hal ini mengindikasikan
bahwa
PT.
Bank
Mandiri
mensyaratkan
pendidikan
karyawannya minimal Diploma. 4. Massa Kerja Karakteristik keempat adalah berdasarkan massa kerja responden di Bank Mandiri Cabang Falatehan Jakarta Selatan. Biasanya semakin lama karyawan bekerja pada suatu perusahaan, maka nilai-nilai budaya organisasi semakin kuat pada diri karyawan tersebut. Data responden berdasarkan massa kerja dapat dilihat pada tebel berikut:
70
Tabel 4.6 Data Responden Berdasarkan Massa Kerja Massa Kerja
Frekuensi
Persentase(%)
< 12 bulan
0
0
12
24 bulan
6
18.75%
25
36 bulan
11
34.375%
> 36 bulan
15
46.875%
Total
32
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner, Des 2009
Dari table dapat dilihat bahwa mayoritas responden sudah bekerja selama lebihdari 36 bulan, yaitu sebesar 46.875% atau sebanyak 15 orang. Sedangkan 34.375% atau sebanyak 11 orang telah bekerja antara 25 sampai 36 bulan dan sisanya sebesar 18.75% atau sebanyak 6 orang telah bekerja di bawah 24 bulan. Pada masa kerja di bawah 24 bulan merupakan masa dimana karyawan sedang menyesuaikan diri dengan budaya organisasi tempatnya bekerja. Sedangkan karyawan yang telah bekerja di atas 36 bulan biasanya telah sepenuhnya merasa menjadi bagian dalam organisasi, sehingga budaya organisasi dalam perusahaan sudah melekat dalam dirinya.
71
5. Jabatan Karakteristik kelima adalah berdasarkan jabatan responden. Karakterisyik responden berdasarkan jabatannya dapat dilihat pada table di bawah ini. Tabel 4.7 Data Responden Berdasarkan Jabatan Jabatan
Frekuensi
Persentase
Customer Service
10
31.25%
Teller
8
25.00%
Marketing
7
21.875%
Administrasi
7
21.875%
Total
32
100%
Sumber:Hasil Pengolahan kuesioner, Des 2009
Dari table dapat diketahui bahwa jabatan responden tersebar merata. Responden dengan jabatan customer service sebesar 31.25% atau 10 orang, 8 atau 25% sebagai Teller, sedangkan marketing dan administrasi sama besarnya yaitu 21.875% atau sebanyak 7 orang.
A.
Budaya Organisasi a. Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko Dimensi pertama dari budaya organisasi adalah toleransi terhadap tindakan beresiko Sepwrti yang dikemukakan oleh O Reilley dalam Eny Damawiyanti, ciri budaya organisasi salah satunya adalah mencari peluang
72
baru, mengambil resiko, bereksperimen dan tidak merasa terhambat oleh kebijakan dan praktek-praktek formal. Atas dasar itu, dimensi toleransin terhadap tindakan beresiko dijabarkan dalam 3 indikator, pertama pimpinan memberi dorongan kepada karyawan untuk melakukan inovasi, mengambil keputusan dan berkreativitas. Untuk lebih lengkapnya indicator tersebut disajikan dalam table di bawah ini: Tabel 4.8 Proporsi Jawaban Karyawan terhadap Dimensi Toleransi terhadap Tindakan Beresiko
no
Pernyataan
1
Pimpinan mendorong saya untuk melakukan inovasi/gagasan baru dalam bekerja Pimpinan memberi Saya kebebasan dalam bertindak untuk mengambil keputusan Pimpinan mendorong Saya untuk meningkatkan kreatifitas agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan aman
2
3
SS
Alternatif Jawaban S KS TS
7
24
1 3.1
21,9%
75%
4
21
6
65.63
18.75
12.5%
%
%
5
27
15.63%
84.37
0
ST
Total
0
32
0
0
100%
1
0
32
3.12 %
0
100%
0
0
0
32
0
0
0
100%
NS
NH
Skor
134
160
83.75%
124
160
77.5%
133
160
83.13%
%
Skor keseluruhan
Sumber: Hasil pengolahan Kuesioner, Des 2009
Perhitungan untuk mencari nilai persentase(skor) responden, dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
81.46%
73
1. menentukan Nilai Harapan(NH), nilai ini dapat diketahui dengan mengalikan jumlah responden dengan skor tertinggi. Nilai Harapan = Jumlah responden X 5 NH
= 32 X 5 = 160
2. mengukur Nilai Skor(NS), nilai ini dapat dicari dengan menjumlahkan hasil kali antara frekuensi(f) pada masing-masing alternative jawaban dengan skor jawaban. Nilai Skor
=
frekuensi alternative jawaban X skor jawaban
NS
= (7 x 5) + (24 x 4) + (1 x 3) + (0 x 2) + (0 x 1) = 134
3. menentukan kategori (%) dengan menggunakan rumus : Skor = NS/NH X 100% =
83,75%
4. skor keseluruhan didapat dengtan menjumlahkan nilai persentase(skor) masing-masing pernyataan dalam satu aspek, lalu dibagi dengan jumlah pernyataan dalam aspek tersebut. (83,75 + 77,5 + 83,13) : 3 = 81,46 % Untuk indicator pertama 96,9 % responden member tanggapan positif , yaitu 7 orang menyatakan sangat setuju dan 24 responden menyatakan setuju. Hanya 3,1% responden yang memberikan tanggapan negative, yaitu 1 responden memberikan tanggapan kurang setuju dengan pernyataan indicator ini.
74
Mayoritas responden memberikan tanggapan positif, artinya secara umum karyawan sepakat bahwa pimpinan memberi dorongan untuk berinovasi. Indikator kedua adalah pimpinan memberi kebebasan dalam bertindak untuk mengambil keputusan. Dalam indicator kedua ini, jawaban responden lebih merata. Responden ada yang menanggapi sangat setuju, setuju dan kurang setuju.Sebagian besar responden merasa diberikan kebebasan dalam bertindak untuk mengambil keputusan, walaupun ada beberapa responden yang merasa pernyataan ini kurang sesuai. Sebesar 21,87% responden cerndrung memberi tanggapan negative sedangkan 78,13% responden member tanggapan positif. Untuk mengukur dimensi toleransi terhadap tindakan beresiko indicator lain yang digunakan adalah pernyataan pimpinan mendorong karyawan untuk meningkatkan kreatifitasnya agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan aman. Pada indicator ini mayoritas responden memberikan tanggapan positif. Lebih dari 15 % responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini dan sekitar 84,37% responden menyatakan setuju dengan indicator ini. Artinya bahwa pimpinan Bank Mandiri tbk. Cabang Falatehan memang mendorong seluruh karyawannya untuk meningkatkan kreatifitasnya agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan aman. Indikator pertama memiliki skor 83,75%, indicator kedua memiliki skor 77,5% dan indikotor ketiga memiliki skor 83,13% . Berarti ketiga indicator ini masuk pada kategori baik, karena semua indicator masuk
75
dalam interval 76 -100%. Dari tanggapan responden untuk dimensi ini, mayoritas responden merasa bahwa pimpinannya memang member toleransi terhadap tindakan beresiko yang dilakukan karyawan. Dikatakan oleh Robbins , bahwa:
Organisasi yang berhasil saat ini harus
mendukung inovasi dan menguasai seni perubahan atau mereka akan menjadi kandidat kepunahan. Karyawan dapat menjadi kekuatan inovasi dan perubahan atau mereka dapat menjadi penyebab utama keruntuhan. Tantangan bagi para manager adalah merangsang kreatifitas karyawan mereka dan memaklumi perubahan . Jadi untuk bisa bersaing dengan para competitor, pimpinan harus memberikan dorongan kepada karyawan untuk melakukan inovasi/hal baru dalam pekerjaan, member kebebasan dalam bertindak untuk mengambil keputusan. Serta mendorong karyawan untuk meningkatkan kreatifitas.
b. integrasi pekerjaan Ciri budaya organisasi adalah orientasi tim dan kolaborasi, dimana anggota organisasi bekerja bersama secara terkoordinasi dan berkolaborasi atau bergotong royong. Integritas merupakan salah satu nilai budaya organisasi yang disosialisasikan kepada karyawan bank mandiri. Disini akan dilihat sejauh mana integritas pekerjaan dilakukan oleh para anggota organisasi PT. Bank Mandiri cabang Falatehan Jakarta Selatan. Untuk itu, dimensi ini akan diukur oleh dua indicator.
76
Tabel 4.9 Proporsi Jawaban Karyawan terhadap Dimensi Integrasi Pekerjaan
No 1
2
Pernyataan
SS
Dalam melaksanakan 6 pekerjaan, saya melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan 18.7% pimpinan Dalam menyelesaikan 10 pekerjaan, saya melakukan sesuai dengan prosedur 31.25% perusahaan
Alternatif Jawaban S KS TS
24
2
0
ST
Total
0
32
75%
6,3%
0
0
100%
21
1
0
0
32
65,63%
3,12%
0
0
NS
NH
Skor
132
160
82.5%
137
160
85,63%
100%
Skor keseluruhan
84,07%
Sumber: Hasil pengolahan Kuesioner, Des 2009
Dalam melaksanakan pekerjaannya, karyawan melakukan koordinasi dengan rekan kerja dan pimpinan. Ternyata, 6,3% responden menanggapi kurang setuju dengan pernyataan ini, sisanya 93,7 % memberikan tanggapan yang positif, yaitu sebesar 18,7% menyatakan sangat setuju dan 75% responden menyatakan sutuju dengan pernyataan bahwa dalam melaksanakan pekerjaan, karyawan berkoordinasi dengan rekan kerja dan pihak pimpinan. Indikator kedua adalah dalam menyelesaikan
pekerjaan, karyawan
melakukan sesuai dengan prosedur perusahaan(SOP). Dari indicator ini dapat dilihat bahwa mayoritas karyawan memberikan tanggapan yang positif yaitu sebesar 96,88% dan hanya 3,12% responden memberikan tanggapan yang negatif. Artinya bahwa mayoritas responden menyetujui bahwa dalam menyelesaikan pekerjaan memang telah sesuai dengan standar operasi yang
77
telah ditetapkan perusahaan. Indikator ini mempunyai skor tertinggi yaitu sebesar 85,63% , artinya karyawan telah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur perusahaan. Untuk dimensi integritas pekerjaan dalam budaya organisasi PT Bank Mandiri tbk. Cabang Falatehan mayoritas memberi tanggapan positif untuk kedua indikator, dan dimensi ini mempunyai skor 84,07% . PT Bank Mandiri tbk. Cabang Falatehan Jakarta Selatan dilihat dari integritas pekerjaannya sudah baik, artinya nilai integrasi yang ada memang sudah diterapkan oleh karyawannya. c. Dukungan dari Pimpinan/manajemen Dimensi ketiga dari budaya organisasi adalah dukungan dari pimpinan atau manajemen. Fungsi pimpinan mencakup motivasi karyawan, mengarahkan orang lain, memilih jalur komunikasi yang paling efektif, dan menyelesaikan konflik-konflik. Selengkapnya dimensi budaya organisasi untuk dukungan dari pimpinan di PT Bank Mandiri Cabang Falatehan Jakarta Selatan dapat dilihat dalam table berikut:
Tabel 4.10 Proporsi Jawaban Karyawan terhadap Dimensi Dukungan dari Pimpinan
78
No 1
2
3
4
Pernyataan
SS
Pimpinan memberi 3 arahan dan komunikasi yang jelas mengenai pekerjaan yang harus saya 9,4% lakukan Perusahaan memberi 5 fasilitas dalam menunjang penyelesaian pekerjaan secara 15.63% optimal Pimpinan memberi du6 kungan kepada saya untuk bekerja secara maksimal 18.75% Pimpinan dan pihak manjemen memberi 6 solusi dan bantuan jika saya menemukan kendala dalam 18,75% melakukan pekerjaan
Alternatif Jawaban S KS TS
26
3
0
ST
Total
0
32
81,3%
9.3%
0
0
100%
25
2
0
0
32
78.13%
6.24%
0
0
100%
24
2
0
0
32
75%
6,25%
0
0
100%
26
0
0
0
32
81,25%
0
0
0
NS
NH
Skor
128
160
80%
131
160
81.87%
132
160
82.5%
134
160
83,75 %
100%
Skor keseluruhan
82.03%
Sumber: Hasil pengolahan Kuesioner, Des 2009
Dari indikator pertama yaitu, pimpinan memberi arahan dan komunikasi yang jelas mengenai pekerjaan yang harus karyawan lakukan, Responden memberi tanggapan yang positif sebesar 90.7%, sedangkan responden yang memberi tanggapan negatif sebesar 9.3% atau sebanyak 3 orang. Sebanyak 9.4% responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini dan 81.3% responden menyatakan setuju dengan pernyataan ini. Artinya seluruh karyawan Bank Mandiri cabang Falatehan Jakarta Selatan merasa bahwa pimpinannya telah memberi arahan dan komunikasi
79
yang jelas mengenai pekerjaan yang harus dilakukan karyawan meskipun ada beberapa responden yang merasa kurang setuju dengan pernyataan ini. Untuk indikator kedua yaitu, perusahaan memberi fasilitas dalam menunjang penyelesaian pekerjaan secara optimal, sama dengan indikator pertama. Yaitu mayoritas responden memberi tanggapan yang positif sebesar 93.76% dan yang memberi tanggapan negatif sebesar 6.24%. Sebesar 15.63% responden sangat setuju dengan pernyataan tersebut dan 78.13% responden menyatakan sutuju dengan pernyataan bahwa perusahaan telah memberi fasilitas dalam menunjang pekerjaan secara optimal, sedangkan responden yang merasa kurang setuju dengan pernyataan ini sebanyak 2 responde atau sebesar 6.24%. Artinya bahwa karyawan Bank mandiri Cabang Falatehan Jakarta Selatan merasa bahwa perusahaan telah memberi fasilitas dalam menunjang penyelesaian pekerjaan secara optimal meskipun ada beberapa karyawan yang merasa fasilitas yang diberikan belum mencukupi. Indikator ketiga adalah pimpinan memberi dukungan kepada karyawan untuk bekerja secara maksimal, sebesar 93.75% responden memberi tanggapan positif terhadap pernyataan ini, sedangkan 6.25% responden memberi tanggapan yang negatif. Responden yang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini sebanyak 6 orang atau sebesar 18.75%, sedangkan responden yang memberi jawaban setuju sebesar 75% atau sebanyak 24 orang. Untuk responden yang menyatakan kurang setuju dengan pernyataan ini ada sebesar 6.25% atau sebanyak 2 orang. Untuk
80
indikator ini mempunyai skor
yaitu sebesar 84.38%. Artinya bahwa
karyawan Bank Mandiri Cabang Falatehan Jakarta selatan merasa bahwa mereka telah didukung untuk bekerja secara maksimal oleh pemimpin mereka. Indikator terakhir dari dimensi dukungan dari pimpinan adalah pimpinan dan pihak manajemen memberi solusi dan bantuan jika karyawannya mendapat kendala dalam melakukan pekerjaan. Dapat dilihat bahwa semua responden memberikan respon yang positif. Sebesar 18.75% responden atau 6 orang menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini dan 81.25% responden mengatakan setuju bahwa mereka diberi solusi dan bantuan dari pimpinan atau pihak manajemen jika mendapat kesulitan dalam melakukan pekerjaan. Dari keempat indikator pada dimensi ini, indikator keempat mempunyai skor yang paling tinggi yaitu sebesa 83.75%. Untuk dimensi dukungan dari pimpinan masing-masing indikator memiliki skor di atas 76% artinya semua indikator masuk kedalam kategori yang baik, dengan skor rata-rata sebasar 82.03%. Artinya bahwa budaya organisisi untuk dukungan dari pimpinan sangat kuat melekat pada diri karyawan PT Bank Mandiri tbk cabang Falatehan Jakarta Selatan.
d.
Kontrol
81
Dimensi keempat dari budaya organisasi adalah kontrol. Budaya organisasi adalah norma yang dianut bersama yang mengarahkan anggota organisasi, maka harus dilakukan pengawasan atau kontrol. Selain itu salah satu peran budaya organisasi adalah membangun sistem kontrol organisasi secara menyeluruh. Dalam hal ini, indikator yang digunakan adalah sejauh mana karyawan dapat bekerja dengan baik tanpa adanya pengawasan langsung dari pimpinan. Tabel 4.11 Proporsi Jawaban Karyawan terhadap Dimensi Kontrol
no
Pernyataan
1
Tanpa kehadiran pimpinan, saya melakukan sesuai tugas yang diberikan
SS 6 18.75%
Alternatif Jawaban S KS TS 26 81.25 %
0 0
0 0
ST
Total
0
32
0
NS
NH
Skor
134
160
83.75%
100%
Skor keseluruhan
83.75%
Sumber: Hasil pengolahan Kuesioner, Des 2009 Dari indikator ini dapat diketahui bahwa mayoritas responden memberikan tanggapan yang positif. Sebanyak 6 responden atau sebesar 18.75% menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini, sedangkan responden yang menyatakan setuju sebanyak 26 orang atau sebesar 81.25%. Skor total untuk dimensi ini masuk kategori yang baik karena bekisar antara 76
100%. Artinya bahwa budaya organisasi yaitu kontrol
atau pengawasan dalam bekerja sangat kuat pada karyawan Bank Mandiri tbk. Cabang Falatehan Jakarta Selatan. Seluruh karyawan akan tetap
82
melaksanakan tugasnya sesuai yang dibebankan dengan baik meskipun tanpa kehadiran atau pengawasan dari pimpinan. Keseluruhan indikator dari berbagai dimensi budaya organisasi, mayoritas mendapat tanggapan yang positif dari seluruh responden. Artinya budaya organisasi di PT Bank Mandiri tbk. Cabang Falatehan Jakarta Selatan dapat diterima oleh semua karyawan.Dengan dapat diterimanya budaya yang ada diperusahaan tersebut akan semakin menguatkan budaya organisasi yang ada. Tabel 4.12 Rekapitulasi Deskriptif Variabel Budaya Organisasi No
Dimensi
Skor
1
Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko
81.46%
2
Integritas Pekerjaan
84.07%
3
Dukungan dari Pimpinan
82.03%
4
Kontrol
83.75% Skor Keseluruhan
83.02%
Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa integritas pekerjan merupakan dimensi yang paling dominan diantara keempat budaya organisasi yang ada dengan skor 84.07%. Artinya bahwa intrgritas pekerjaan sudah melekat pada seluruh karyawan Bank Mandiri Cabang Falatehan Jakarta Selatan
83
B.
Kinerja Karyawan Pada subbab ini akan dipaparkan secara deskriptif tanggapan dari 32 responden terhadap pernyataan dalam indikator penelitian untuk variabel kinerja karyawan. Ada tujuh dimensi kinerja yang akan di amati yaitu: kuntitas kerja, kualitas pekerjaan, pengethuan, kerjasama, dapat dipercaya, dan inisiatif. Dimensi-dimensi tersebut akan dijabarkan satu per satu di bawah ini : 1. Kuantitas kerja Dimensi pertama dari kinerja karyawan adalah kuantitas kerja, dimana kinerja seseornag dapat diukur salah satunya melalui kuantitas pekerjaan yang dihasilkan. Pengertian kinerja salah satunya adalah hasil kerja secara kuantitas yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Untuk mengukur dimensi ini digunakan indikator yaitu karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan efisien. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap indikator ini dapat dilihat dari table di bawah ini.
84
Tabel 4.13 Proporsi Jawaban Karyawan terhadap Dimensi Kuantitas kerja
no
Pernyataan
1
Karyawan merasa dapat menyelesaikan pekerjaan dengan efisien
SS
11 34.38%
Alternatif Jawaban S KS TS
20 62.5%
1 3.12%
0 0
ST
Total
0
32
0
NS
NH
Skor
138
160
86.25%
100%
Skor keseluruhan
86.25%
Sumber: Hasil pengolahan Kuesioner, Des 2009 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa responden mayoritas memberi tanggapan yang positif untuk pernyataan ini yaitu 96.88%, sedangkan hanya 3.12% responden yang kurang setuju dengan pernyataan ini. Sebanyak 11 responden atau 34.38% responden menjawab sangat setuju dengan indikator ini dan 62.5% menyatakan setuju dengan pernyataan ini. Skor indikator ini mauk ke dalam kategori yang baik yaitu sebesar 86.25%, artinya bahwa karyawan Bank mandiri cabang falatehan mayoritas merasa bahwa mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dengan efisien meskipun ada beberapa orang yang merasa kurang setuju denga pernyataan ini. 2. Kualitas kerja Dimensi kedua dari kinerja karyawan adalah kualitas kerja. Hal yang sama dengan kuantitas pekerjaan yang menitik beratkan pada jumlah pekerjaan ynag dapat diselesaikan dengan efisien, sedangkan kualitas pekerjaan lebih menitik beratkan pada hasil pekerjaan yang dapat diselesaikan secara tepat sesuai dengan srandar yang diharapkan
85
perusahaan. Untuk mengukur dimensi ini, digunakan indikator penelitian yaitu: Karyawan dapt menyelesaikan suatu pekerjaan dengan tepat waktu dan sesuai dengan standar yang diharapkan perusahaan. Jawaban responden untuk dimensi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.14 Proporsi Jawaban Karyawan terhadap Dimensi Kualitas pekerjaan Alternatif Jawaban no 1
2
Tot
Pernyataan SS Karyawan merasa 6 dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat sesuai standar 18.7% yang ditetapkan Karyawan 8 menyelesaikan pekerjaan dengan 25% tepat waktu
S
KS
TS
STS
24
2
0
0
32
75%
6,3%
0
0
100
22
2
0
0
68.75%
6,25%
0
0
NS
NH
Skor
132
160
82.5%
134
160
83,75%
32 100
Skor keseluruhan
83,13%
Sumber: Hasil pengolahan Kuesioner, Des 2009
Untuk indikator pertama , responden yang memberikan tanggapan cendrung negatif sebesar 6.3%
yaitu sebanyak 2 orang responden
menanggapi kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Mayoritas responden memberikan tanggapan yang positif yaitu sebesar 93.7% dengan 18% responden menanggapi sangat setuju dengan indikator ini sedangkan 75% responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat sesuai standar yang ditetapkan. Skor dari indikator ini sebesar 82.5%, masuk ke dalam
86
kategori yang baik. Artinya secara keseluruhan karyawan PT. Bank Mandiri tbk. Cabang Falatehan merasa bahwa mereka telah menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan, meskipun dari data terdapat beberapa responden yang merasa kurang setuju dengan pernyataan tersebut. Hal serupa denga indikator yang kedua. Mayoritas responden menanggapi positif terhadap indikator ini, yaitu sebesar 83.75% dengan 8 orang responden atau 25% menyatakan sangat setuju dan 22 responden atau 68.75% menyatakan setuju. Sedangkan 2 responden atau 6.25% menanggapi kurang setuju dengan pernyataan ini. Skor dari indikator ini juga masuk ke dalam kategori yang baik, yaitu sebesar 83.75%. Artinya bahwa mayoritas karyawan merasa bahwa mereka telah meyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu. Skor total untuk dimensi ini adalah 83.13% masuk ke dalam kategori yang baik. Artinya bahwa kinerja karyawan dilihat dari kualitas pekerjaannya sangat baik. Mayoritas karyawan merasa bahwa mereka dapat menyelesaikan pekerjaan yang di bebankan kepada mereka sesuai standar perusahaan dan tepat waktu. Hal tersebut secara tidak langsung akan menunjang kinerja perusahaan sehingga dapat lebih bersaing dalam dunia perbankan yang semakin kompetitif.
87
3.Pengetahuan tentang pekerjaan Tabel 4.15 Proporsi Jawaban Karyawan terhadap Dimensi Pengetahuan tentang pekerjaan
no
Pernyataan
SS
1
Karyawan memahami tugas-tugas rutin yang dikerjakan
7 21.87%
Alternatif Jawaban S KS TS 25 78.13%
0 0
0 0
ST
Total
0
32
0
NS
NH
Skor
135
160
84.38%
100%
Skor keseluruhan
84.38%
Sumber: Hasil pengolahan Kuesioner, Des 2009 Dari indikator ini dapat disimpilkan bahwa mayoritas responden memberikan tanggapan positif. Sebanyak 7 responden atau sebesar 21.87% menyatakan sangat setuju dengan pernyatan tersebut, sedangkan 78.13% responden atau sebanyak 25 responden mengatkan setuju bahwa mereka mengetahui tugas-tugas rutin yang mereka kerjakan. Skor dari indikator ini adalah 84.38% dan masuk ke dalam kategori yang baik. Artinya bahwa karyawan PT. Bank Mandiri Cabang Falatehan Jakarta Selatan merasa bahwa mereka telah memahami dengan jelas tugas-tugas rutin yang harus mereka kerjakan.
88
4. Kualitas personil Dimensi kempat dari kinerja karyawan adalah kualitas personil.Bila seseorang memiliki kualitas personil yang baik,secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja yang dihasilkan karena akan berpengaruhi pada performance karyawan dalam penyelesaian pekerjaan. Dimensi kualitas personil menggunakan empat indikator yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.16 Proporsi Jawaban Karyawan terhadap Dimensi Kualitas Personil
no
Pernyataan
1
Karyawan memperhatikan penampilan di tempat kerja agar terlihat rapid an sopan Karyawan berusaha untuk ramah dengan orang lain
2
3
4
Karyawan berusaha untuk membina hubungan baik dengan orang-orang dilingkungan kerja Karyawan berusaha untuk mengutamakan kepentingan pekerjaan daripada kepentingan pribadi
SS
9
Alternatif Jawaban S KS TS
22
1
0
ST
Total
0
32
28.13%
68.75%
3.12%
0
0
100%
12
20
0
0
0
32
37.5% 9
62.5% 22
0 1
0 0
0 0
100% 32
28.13%
68.75%
3.62%
0
0
100%
10
21
1
0
0
32
31.25%
65.63%
3.12%
Skor keseluruhan
Sumber: Hasil pengolahan Kuesioner, Des 2009
0
0
NS
NH
Skor
136
160
85%
140
160
87.5%
136
160
85%
137
160
85.63%
100% 85.78%
89
Indikator pertama dari dimensi kualitas personil adalah penampilan di tempat kerja. Sebesar 96.88% responden menanggapi sangat setuju dengan pernyataan ini. Mayoritas karyawan merasa bahwa mereka telah memperhatikan penampilan mereka di lingkungan tempat kerja meskipun beberapa responden kurang setuju dengan pernyataan ini yaitu sebesar 3.12%. Skor indikator ini sebesar 85% masuk ke dalam kategori yang baik. Artinya bahwa karyawan PT. Bank mandiri tbk Cabang Falatehan memperhatikan penampilan mereka agar terlihat rapid an sopan dalam berhubungan dengan nasabahnya. Hal ini tentunya akan meningkatkan citra Bank tersebut. Indikator kedua yaitu berusaha untuk ramah dengan orang lain. Indikator ini memiliki skor tertinggi yaitu sebesar 87.5%. Seluruh responden setuju dengan pernyataan ini. Sebesar 37.5% menyatakan sangat setuju dan 63.5% menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa mereka berusaha ramah terhadap orang lain. Indikator ketiga adalah membina hubungan baik dengan orangorang dilingkungan kerja. Mayoritas responden memberikan tanggapan yang positif, hanya 3.62% responden yang cendrung memberi tanggapan yang negatif terhadap pernyataan ini. Skor dari indikator ini sebesar 85% masuk kategori baik. Artinya bahwa karyawan Bank Mandiri telah membina hubungan yang baik dengan orang-orang dilingkungan kerja. Hubungan yang baik sesame rekan kerja akan meminimalkan konflik yang secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
90
Indikator terakhir adalah berusaha untuk mementingkan pekerjaan daripada kepentingan pribadi. Sebesar 96.88% responden menanggapi positif dan hanya 3.12% responden yang cendrung menanggapi negatif dengan pernyataan ini. Skor dari dimensi ini sebasar 85.78% masuk kategori baik. 5. Kerjasama Dimensi kelima dari kinerja karyawan adalah kerjasama. Dimensi ini dapat diukur dengan menggunakan
dua indikator yaitu berusaha
menghindari konflik kerja dengan rekan lain yang mengakibatkan perpecahan dan memberikan dukungan kepada rekan kerja lain agar dapat bekerja dengan maksimal. Jawaban dari responden tentang dimensi ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.17 Proporsi Jawaban Karyawan terhadap Dimensi Kerjasama
no
Pernyataan
1
Karyawan berusaha menghindari konflik kerja dengan rekan lain yang mengakibatkan perpecahaan Karyawan memberikan dukungan kepada rekan kerja lain agar dapat bekerja dengan maksimal
2
SS 5
Alternatif Jawaban S KS TS 27
0
0
ST
Total
0
32
NS
133 15.62%
84.38%
0
0
0
100%
7
24
1
0
0
32 134
21.87%
75%
Skor keseluruhan
Sumber: Hasil pengolahan Kuesioner, Des 2009
3.13%
0
0
NH
16
16
Skor
83.3%
83,75%
100% 83,53%
91
Pada indikator pertama seluruh responden memberikan tanggapan positif terhadap pernyataan ini. Lebih dari 80% responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa mereka berusaha menghindari konflik kerja dengan rekan lain yang mengakibatkan perpecahaan. Sedangkan sebanyak 15.62% responden menyatakaan sangat setuju dengan pernyataan ini. Indikator ini termasuk ke dalam kategori yang baik dengan skor 83.53% yang artinya bahwa seluruh karyawan PT. Bank Mandiri tbk. Cabang Falatehan sepakat bahwa konflik kerja yang menakibatkan perpecahaan harus dihindari karena akan mengakibatkan kinerja karyawan menjadi tidak bagus sehingga dengan sendirinya akan mengganggu kinerja perusahaan. Untuk indikator kedua pada dimensi kerjasamaan terlihat bahwa mayoritas responden menanggapai positif terhadap pernyataan ini dan hanya 3.13% responden yang memberikan tanggapan negatif. Skor dari indikator ini sebesar 83.75%. Dimensi kinerja mempunyai skor total sebesar 83.53% masuk ke dalam kategori yang baik. Artinya bahwa seluruh karyawan sepakat bahwa kinerja karyawan dapat ditingkatkan salah satunya dengan menghindari konfli kerja dan memberi dukungan kepada rekan kerja lain agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan maksimal.
92
6. Dapat dipercaya Dimensi keenam dari kinerja karyawaan adalah dapat dipercaya. Dimensi ini diukur denga 3 indikator. Jawaban dari responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.18 Proporsi Jawaban Karyawan terhadap Dimensi Dapat dipercaya n
Pernyataan
1 Karyawan menyadari akan pentingnya akurasi dalam menyelesaikan pekerjaan 2 Dalam melakukan suatu pekerjaan, karyawan menjunjung tinggi kejujuran
3 Karyawan termasuk sebagai karyawaan yang memiliki tingkat kehadiran yang tinggi di dalam perusahaan
SS
13
Alternatif Jawaban S K TS
19
0
0
Total
0
0
0
0
100%
12
19
1
0
0
32
3
12
18
2
Skor
141
160
88.13%
139
160
86.87 %
138
160
86.25%
32
59.38%
59.38%
NH
STS
40.62%
37.2%
NS
0
0
100%
0
0
32
0
0
100%
6 37.2%
56.25%
Skor keseluruhan
Sumber: Hasil pengolahan Kuesioner, Des 2009 Pernyataan pertama dari dimensi dapat dipercaya adalah karyawan menyadari pentingnya akurasi dalam menyelesaikan pekerjaan.Seluruh responden memberi tanggapan yang positif terhadap pernyataan ini. Skor dari indikator paling tinggi dibandingkan dengan indikator lainya yakni sebesar 88.13%.
87.08%
93
Untuk indikator kedua, mayoritas responden memberi tanggapan yang positif terhadap indikator ini. Sebanyak 12 responden atau 37.2% menyetakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa dalam melakukan pekerjaan karyawan menjunjung nilai kejujuran. Sedangkan 19 responden atau 59.38% menyatakan setuju dengan indikator ini. Ada 3.42% responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan ini. Skor dari indikator ini sebesar 86.87% termasuk ke dalam kategori yang baik. Untuk indikator terakhir adalah memiliki tingkat kehadiran yang tinggi ditempat kerja. Sebanyak 30 responden atau 93.45% memberi tanggapan yang positif terhadap indikator ini. Hanya 6.55% responden menyatakan kurang setuju dengan yang dialaminya. Walaupun begitu, indikator ini termasuk kedalam kategori yang baik karena berada pada interval 76 100%, yaitu 86.25%. Dari tanggapan responden, mayoritas responden merupakan karyawan yang dapat dipercaya. Dimana sebagian besar responden memberi tanggapan positif terhadap ketiga indikator. Karyawan menyadari akan pentingnya akurasi dalam menyelesaikan pekerjaan. Dalam melakukan pekerjaan karyawan juga menjunjung tinggi kejujuran dan termaksuk sebagai karyawan yang memiliki tingkat kehadiran yang tinggi ditempat kerja. Skor untuk dimensi adalah 87.08% dan termaksuk dalam kategori baik. Dalam bekerja, karyawan memiliki nilai-nilai yang menuntun dalam bekerja. Nilai-nilai Bank Mandiri yang berhubungan dengan dimensi ini
94
yaitu disiplin dan jujur, berarti nilia-nilai Bank Mandiri menuntun karyawan untuk menghasilkan kinerja yang baik. 7. Inisiatif Dimensi terakhir dari kinerja karyawan adalah inisiatif. Diemsi ini diukur dengan dua indikator. Indikator-indkator ini berhubungan dengan dengan nilai budaya organisasi Bank Mandiri, diantaranya mengupayakan yang terbaik, dan professional. Jawaban responden tentang indikator ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.19 Proporsi Jawaban Karyawan terhadap Dimensi nisiatif
no
Pernyataan
1
Karyawan berusaha untuk bersungguhsungguh dalam melaksanakan pekerjaan agar mendapatkan hasil yang maksimal Karyawan berusaha memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang di lakukan
2
SS
14
Alternatif Jawaban S KS TS
18
0
0
ST
Total
0
32
43.75%
56.25%
0
0
0
100%
8
24
0
0
0
32
25%
75%
0
0
0
NS
NH
Skor
142
160
88.75%
136
160
85%
100%
Skor keseluruhan
86,87%
Sumber: Hasil pengolahan Kuesioner, Des 2009
Indikator pertama untuk dimensi inisiatif adalah karyawan berusaha untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan pekerjaan untuk
95
memperoleh hasil yang maksimal. Dari indikator ini sebanyak 14 responden atau 43.75% memberikan tanggapan sangat setuju dengan pernyataan ini, 18 responden atau 56.25% menyatakan setuju dengan indikator ini. Skor dari indikator ini sebesar 88.75% termasuk dalam kategori yang baik. Untuk indikator kedua, seluruh responden memberikan tanggapan yang positif. Sebanyak 8 atau 25% responden sangat setujun sedangkan sisanya 24 atau 75% responden menyatakan setuju dengan pernyataan karyawan berusaha memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan dan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya. Skor dari indikator ini sebesar 85% masuk kedalam kategori yang baik. Respon positif diberikan oleh mayoritas responden terhadap kedua indikator dari dimensi inisiatif. Hal ini menandakan bahwa inisiatif yang dimiliki karyawan sudah baik, skor dari dimensi ini adalah 86.87% , artinya, para karyawan Bank Mandiri cabang Falatehan mempunyai inisiatif yang cukup tinggi dalam melakukan suatu pekerjaan. Keseluruhan indikator dari berbagai dimensi kinerja karyawan, semua pernyataan mayoritas mendapat tanggapan positif dari responden. Dilihat dari teori yang dikemukakan Ivancevich yaitu dimensi kuantitas dan kualitas kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, kualitas personil, kerjasama, dapat dipercaya dan inisiatif, kesemua dimensi masuk pada kategori baik, karena berada pada interval 76
100%, artinya kinerja
96
karyawan Bank Mandiri cabang Falatehan sudah baik, seperti terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.20 Rekapitulasi Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan No
Dimensi
Skor
1
Kuantitas kerja
86.25%
2
Kualitas kerja
83.13%
3
Pengetahuan tentang pekerjaan
84.38%
4
Kualitas personil
85.78%
5
Kerjasama
83.53%
6
Dapat dipercaya
87.08%
7
Inisiatif
86.87% Skor Keseluruhan
85.29%
Dari tabel di atas, diketahui skor terkecil adalah kualitas kerja sebesar 83.13%, sedangkan yang mempunyai skor tertinggi adalah dimensi dapat dipercaya yaitu sebesar 87.08%. Berarti nilai dominan dalam kinerja karyawan PT. Bank Mandiri cabang Falatehan Jakarta Selatan adalah dari segi dapat dipercaya. Skor keseluruhan dimensi kinerja karyawan sebesar 85.29%. Berdasarkan tabel intepretasi analisis deskriptif, nilai persentase tersebut masuk dalam kategori baik karena berada pada interval 76 100%. Maka dapat dikatakan bahwa pada umumnya kinerja karyawan PT. Bank Mandiri cabang Falatehan Jakata Selatan sudah baik.
97
IV.3 Analisis Regresi Sederhana Pada penelitian ini akan diteliti hubungan antara budaya organisasi khususnya dari dimensi integritas karyawan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Mandiri cabang Falatehan Jakrta Selatan. Analisis yang digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara kedua variabel ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 15.0 for windows adalah sebagai berikut: Tabel 4.21 Hasil Analisa Regresi Linier Sederhana Unstandardized Coefficient Variabel
t hitung B
t tabel
Std. Error
(Constant)
46.524
7.307
6.367
2.038
Integritas (X)
2.138
0.885
2.414
2.038
R =0.403
F hitung =5.829
Sign. = .000
R squres =0.163
F tabel =4.17
Konstanta
Berdasarkan hasil perhitungan di atas , diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut: Y=
Y = 46.524 + 2.138 X2 Interpretasi dari model regresi linear tersebut di atas adalah sebagai berikut :
98
1. konstanta (
) = 46.524 menunjukkan besarnya pengaruh variabel
bebas terhadap variabel tak bebas , apabila variabel bebas = 0 maka nilai kinerja karyawan telah ada sebesar 46.524 2. Nilai koefisien integritas (
sebesar 2.138 menunjukkan bahwa
jika nilai integritas meningkat satu satuan maka akan menaikan kinerja karyawan sebesar 2.138. 3. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel tak bebas dapat digunakan uji t. jika thitung lebih besar dari ttabel maka variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tek bebas. Dari tabel distribusi t, nilai ttabel adalah 2,038 ( =0,975 dan dk = 31) sedangkan dari tabel di atas nilai thitung untuk constan dan integritas nilai t masingmasing adalah 6,367 dan 2,414. Dapat disimpulkan bahwa thitung ternyata lebih besar dari ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tak bebasnya. Dari tabel di atas dapat diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0.403. Harga r tabel untuk taraf kesalahan 5 % dengan n = 32 diperoleh 0.349. Karena harga r hitung lebih besar dari r tabel maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan sebesar 0.403 antara budaya integritas pekerjaan terhadap kinerja karyawan. Nilai koefisien determinasi dari tabel didapat 0.163.hal ini berarti bahwa nilai rata-rata kinerja karyawan 16.3% ditentukan oleh budaya
99
integritas pekerjaan yang diberikan , melalui persamaan regresi Y = 46,524 + 2.138 X2 lain.
,
sisanya sebesar 83.7% ditentukan oleh faktor