BAB III PERANCANGAN PEDOMAN PRAKTIKUM
3.1. Perancangan Pedoman Praktikum Pada perancangan pedoman praktikum untuk mata kuliah Elektronika Telekomunikasi Analog terdiri dari beberapa bagian, yaitu : Tujuan Dasar Teori Langkah-langkah praktikum Hasil pengukuran Analisis hasil praktikum Daftar Pustaka
3.2. Topik-topik Pedoman Praktikum Pedoman-pedoman praktikum yang disusun untuk mata kuliah Elekreonika Telekomunikasi Analog terdiri dari 6 topik praktikum, yaitu : 1. Topik I : Amplitude Modulation and Demodulation 2. Topik II : DSB-SC Modulation 3. Topik III : PWM Generation and Reconstruction 4. Topik IV : PPM Generation and Reconstruction 5. Topik V : Frequency Division Multiplexing 6. Topik VI : Phase Locked Loop
3.3. Pembahasan Pedoman Praktikum 3.3.1.
Topik I : Amplitude Modulation and Demodulation
a. Tujuan
Untuk menghasilkan amplitude gelombang termodulasi.
Untuk menentukan presentasi modulasi.
Untuk gelombang termodulasi menggunakan detektor amplop.
19
b. Langkah Praktikum
Gambar 3.1. Rangkaian modulator AM
Gambar 3.2. Rangkaian demodulator AM
Rangkai komponen sesuai diagram rangkaian yang ditunjuk pada gambar 3.1
Aktifkan Vcc pada 12 V.
Berikan sinyal sinusoidal pada frekuensi 1 KHz, amplitudo 2 Vpp sebagai sinyal modulasi dan berikann sinyal pembawa pada frekuensi 11 KHz, amplitudo 15 Vpp.
Secara perlahan tingkatkan amplitudo modulasi hingga 7 V kemudian catat nilai Emax dan Emin.
Hitung index modulasi menggunakan persamaan.
Rangkai komponen sesuai diagram rangkaian yang ditunjuk pada gambar 3.2 dan amati output rangkaian.
20
3.3.2.
Topik II : DSB-SC Modulation
a. Tujuan
Untuk menghasilkan AM–Double Side Band.
b. Langkah Praktikum
Gambar 3.3. Rangkaian DSB-SC modulation
Rangkai komponen sesuai diagram rangkaian pada gmabar 3.3
Berikan sinyal pembawa dengan amplitudo 1 Vpp dan frekuensi 300 KHz ke pin no.10.
Berikan sinyal pesan dengan amplitudo 0.5 Vp-p dan frekuensi 1 KHz ke pin no.1.
3.3.3.
Amati output bentuk gelombang DSB-SC di pin no.12.
Topik III : PWM Generation and Recontruction
a. Tujuan
Untuk memahami karakteristik dan rangkaian dasar LM555.
Untuk menerapkan modulasi lebar pulsa dengan menggunakan LM555.
Untuk mengukur dan menganalisa rangkaian pulse width modulasi.
21
b. Langkah Praktikum
Gambar 3.4. Rangkaian PWM
Gambar 3.5. Rangkaian Demodulasi PWM
Hubungkan komponen sesuai dengan diagram rangkaian pada gambar 3.4.
Berikan sinyal pemicu dengan frekuensi 2 KHz dengan amplitude 5 Vpp pada pin 2.
Berikan sinyal ac pada pin 5 dengan frekuensi 1 KHz dan amplitude 5 Vpp.
Variasikan amplitude sinyal pembawa dengan 2 V, 3 V, 7 V dan 8 V.
Hubungkan komponen sesuai dengan diagram rangkaian pada gambar 2 dan amati bentuk gelombang didemodulasi yang dihasilkan.
3.3.4.
Topik IV : PPM Generation and Recontruction
a. Tujuan
Untuk menghasilkan posisi pulsa modulasi.
Untuk menghasilkan posisi pulsa demodulasi. 22
b. Langkah Praktikum
Gambar 3.6. Rangkaian PPM
Gambar 3.7. Rangkaian demodulasi
Hubungkan rangkaian sesuai diagram rangkaian seperti
yang
ditunjukkan pada gambar 3.6.
Perhatikan contoh output pada pin 3 dan amati posisi pulsa pada CRO dan sesuaikan amplitudo dengan sedikit meningkatkan pasokan listrik. Amati juga frekuensi pulsa output.
Berikan sinyal modulasi, sinyal sinusoidal 5 Vpp dengan frekuensi 1 KHz pada pin 5.
Kemudian variasikan amplitudo sinyal modulasi dan catat posisi pulsa.
23
Hubungkan rangkaian sesuai diagram rangkaian seperti
yang
ditunjukkan pada gambar 3.7. 3.3.5.
Amati output pada CRO.
Topik V : Frequency Division Multiplexing a. Tujuan
Untuk menyusun rangkaian op–amp sebagai rangkaian filter.
Mempelajari hubungan amplitude antara isyarat masukan dan isyarat keluaran sebagai fungsi frekuensi.
b. Langkah Praktikum
Gambar 3.8. Rangkaian frequency division multiplexing
Hubungkan
rangkaian
sesuai
diagram
rangkaian
seperti
yang
ditunjukkan pada gambar 3.8.
2 sinyal diumpankan ke op-amp yang melakukan operasi penambah.
Amati output untuk rangkaian HPF dan LPF.
24
3.3.6.
Topik VI : Phase Locked Loop
a. Tujuan
Untuk mempelajari free-running frequency, FM modulator, FM detector pada PLL.
b. Langkah Praktikum
Gambar 3.9. Rangkaian FM modulator
Gambar 3.10. Rangkaian FM detektor
Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 3.9 tanpa memberi inputan.
Hubungkan frequency counter dan scope ke output FM dan sesuaikan R3 sampai gelombang pembawa 100 KHz diperolah. Bentuk gelombang dari rangkaian VCO akan menjadi gelombang persegi.
25
Hitung K0, sensitifitas modulator dengan menggunakan persamaan 211 dan 2-12.
Hubungkan sinyal generator ke input AF. Sesuaikan untuk frekuensi 5 kHz dan puncak deviasi 10 KHz.
Hubungkan scope 1 ke input AF dan scope 2 ke output FM. Catat grafik osiloskop antara output FM dan input AF.
Hubungkan rangkaian seperti pada gambar 3.10 tanpa memberi inputan. Sesuaikan R106 sehingga output free running VCO pada pin 4 sebesar 100 kHz.
Hubungkan sirkuit pemancar dan penerima. Setelah itu pasang scope 1 untuk input AF dari modulator FM dan scope 2 untuk output AF dari detektor FM. Catat grafik osiloskop antara output FM dengan input AF.
Meningkatkan deviasi pada modulator ( dengan menyesuaikan amplitude dari sinyal generator ) sampai output terdistorsi.
26