BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 4 Sukoharjo, Jl. Raya Baki, Jetis, BAKI, KAB. SUKOHARJO 57556 Telp. (0271)7891015 2. Waktu Penelitian Waktu yang direncanakan dalam penelitian ini mulai dari Maret 2015 sampai bulan November 2015, yang meliputi perijinan sampai dengan selesainya penelitian ini. Adapun perincian pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan seperti pada tabel 3.1. B. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 4 Sukoharjo tahun Ajaran 2015/2016. Dengan jumlah siswa sebanyak 34 siswa.
23
24
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Kegiatan Penelitian 1. Persiapan Penelitian a. Pengajuan Judul b. Pembuatan Proposal c. Seminar Proposal d. Revisi Proposal 2. Pelaksanaan Penelitian a. Perijinan Penelitian b. Pelaksanaan Penelitian 3. Pelaporan a. Penulisan Laporan Penelitian b. Menyusun Laporan/Skripsi c. Revisi Laporan d. Pengumpulan Laporan
Bulan (2015-2016) Des Januari Mar Apr Mei Jun Agust Sept Okt Nov 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
25
C. Data dan Sumber Data 1. Data penelitian Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder: a. Data Primer antara lain: 1. Wawancara efektif pada guru dan perwakilan siswa terhadap keberlangsungan proses pembelajaran. 2. Hasil observasi yang dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap aktivitas praktisi dan siswa dengan menggunakan lembar observasi yang disediakan oleh peneliti. 3. Hasil belajar siswa secara individu pada tes tertulis. 4. Catatan lapangan yang diambil dari serangkaian kegiatan siswa dalam proses pembelajaran selama penelitian. b. Data Sekunder yaitu: 1) Arsip 2) Dokumen 2. Sumber Data Dalam penelitian ini terdapat tiga sumber data yang dapat dijadikan sebagai sasaran pengumpulan data serta informasi yang dibutuhkan. Sumber data tersebut meliputi : a. Siswa kelas X TGB C SMK Negeri 4 Sukoharjo. b. Guru mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung SMK Negeri 4 Sukoharjo.
D. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini digunakan beberapa cara dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan selama proses penelitian. Cara yang digunakan sebagai berikut : 1. Wawancara Wawancara secara umum adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang
26
telah ditentukan (Sudijono, 2009: 82). Pengumpulan data dengan wawancara bertujuan untuk memperoleh data yang diperlukan dengan cara yang lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan (Tahzen, 2011: 89). Peneliti melakukan wawancara ke beberapa siswa sebagai perwakilan dan guru pengampu mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung. 2. Observasi Observasi sangat relevan digunakan dalam penelitian tindakan kelas yang meliputi pengamatan pada saat proses pembelajaran, tingkah laku dan keaktifan siswa. Observasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan atau tanpa alat bantuan (Siswono, 2008: 25). Dari observasi dapat diperoleh beberapa informasi berupa ruang/tempat, pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian, waktu, dan perasaan. Manfaat dari observasi ini antara lain peneliti akan mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi peneliti akan dapat gambaran yang jelas dan menyeluruh dan dengan observasi pula diperoleh pengalaman secara langsung. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara yang dilakukan untuk memperoleh sesuatu melalui buku – buku, arsip atau catatan yang berhubungan dengan penelitian. Menurut Arikunto (2006: 158) “ Dokumentasi merupakan mencari dan mengumpulkan data mengenai hal – hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda, dan sebagainya”. Dalam penelitian ini dokumen yang dimaksud dalam pengumpulan data berupa arsip – arsip yang digunakan selama proses pembelajaran antara lain : Silabus mata pelajaran Ilmu Bahan Bahan Bangunan, RPP mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung, bahan ajar mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung, presensi siswa, lembar penilaian siswa, hasil wawancara, hasil observasi dan dokumen lainya yang mendukung penelitian.
27
4. Catatan Lapangan Catatan lapangan menurut Idrus (2007: 85) merupakan catatan yang ditulis secara rinci, cermat, luar, dan mendalam dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti tentang aktivitas ataupun tempat berlangsungnya kegiatan tersebut. Catatan lapangan diperoleh secara langsung selama proses pembelajaran dan digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan apabila ada data yang kurang dalam penelitian. 5. Tes Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Suharsimi Arikunto, 2011: 53). Tes instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua kriteria yaitu kriteria validitas dan reliabilitas (Sanjaya 2013: 99). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan tes adalah salah satu cara untuk mengetahui atau mengukur kemampuan seseorang dalam penelitian ini yaitu siswa dalam pemahaman materi pelajaran. E. Uji Validitas Data Menurut Sugiyono (2006) uji validitas adalah langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan intrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Sedangkan menurut arikunto (2006: 168), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat – tingkat kevalidan atau keaslian sesuatu instrument. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur yang diinginkan dan menjelaskan secara terperinci bahwa data dari penelitian sudah tepat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi. Sanjaya (2013:112), Teknik Triangulasi yakni suatu cara untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan mengunakan berbagai metode agar informasi itu dapat dipercaya kebenarannya sehingga peneliti tidak salah mengambil
28
keputusan. Dan teknik triangulasi yang digunakan oleh peneliti yaitu teknik triangulasi data. Teknik triangulasi data ini dapat dilihat pada bagan berikut :
Data
Wawancara
Informan
Content analysys
Dokumen/arsip
Observasi
Aktivitas/perilaku
Gambar 3.1. Proses Triangulasi Sumber Data (Sumber: Sutopo, 2006: 94)
F. Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan – bahan lain secara sistematis sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2009: 244). Dalam penelitian ini analisis data menggunakan metode analisis interaktif Miles and Huberman dalam Sugiyono (2007: 91-99). Dalam metode analisis interaktif Miles and Huberman terdapat tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Proses analisis dalam penelitian ini oleh peneliti dilakukan dengan empat tahap tetapi alur analisis tetap mengikuti metode analisis interaktif Miles and Huberman, yaitu : 1. Pengumpulan Data Peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif dan reflektif. Catatan deskriptif adalah catatan alami, catatan tentang apa yang dilihat, didengar, disaksikan dan
29
dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti terhadap fenomena yang dialami. Catatan reflektif adalah catatan yang berisi kesan, komentar, pendapat, dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai, dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. 2. Reduksi Data Setelah data terkumpul, selanjutnya peneliti membuat reduksi data untuk memilih data yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang mengarah untuk memecahkan masalah, penemuan, pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam membuat reduksi data peneliti dibantu oelh guru mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung. Kemudian menyederhanakan dan menyusun secara sistematis dan menjabarkan hal-hal penting sehingga diperoleh hasil yang relevan dan diverifikasi. 3. Penyajian Data Kemudian setelah mereduksi data langkah berikutnya yaitu menyajikan data. Dalam penyajian data dapat berupa tulisan atau kata – kata, gambar, grafik dan tabel. Penyajian data ini bertujuan untuk menggabungkan seluruh informasi yang sudah dikumpulkan sehingga dapat menggambarkan keadaan yang tejadi dengan jelas. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dengan menyusun secara naratif dari keseluruhan informasi yang sudah direduksi, dengan demikian peneliti dapat penarik kesimpulan dan mengambil tindakan yang tepat. 4. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan mengambil inti dari sajian data yang telah disusun dalam bentuk pernyataan yang singkat dan jelas tetapi mengandung makna yang luas. Untuk dapat mengetahui peningkatan dari hasil belajar dengan menerapkan metode pembelajaran Snowball Throwing dikombinasikan dengan Student Facilitator And Explaining ini, maka data yang diperlukan berupa data hasil belajar siswa yang diperoleh peneliti dari nilai tes yang diujikan.
30
Pengumpulan Data
Penyajian Data Reduksi Data
Penarikan Kesimpulan Gambar 3.2. Metode Analisis Interaktif Miles And Huberman (Sumber: Sugiyono, 2007: 91-99)
G. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama – sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merangcang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaborasi dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tundakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus (Kunandar, 2008: 45). Pendapat Suyanto dalam Basrowi (2008: 26) mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat refleksi dengan melakukan tindakan – tindakan tertentu agar memperbaiki dan atau meningkatkan praktek – praktek pembelajaran secara lebih profesional. Penelitian tindakan kelas juga digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis dimana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan, pengamatan
31
dan refleksi, Kemiss & mcTaggart (Basrowi, 2008: 26). Menurut Hopkin dalam Emzir (2008: 234) penelitian tindakan didefinisikan sebagai studi sistematis dari upaya meningkatkan praktik pendidikan oleh kelompok partisipan dengan cara tindakan praktis mereka sendiri dan dengan cara refleksi mereka sendiri terhadap pengaruh tindakan tersebut. Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tindakaan kelas (PTK) adalah suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru memalui proses yang dinamis dimana keempat aspek, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami dalam mengorganisasi pembelajaran
untuk memperbaiki atau meningkatkan
kualitas proses pembelajaran agar memperoleh hasil yang baik. Prosedur penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode spiral atau siklus yang dikemukakan Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto (2008: 16). Siklus metode Kemmis dan Mc Taggart ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan sampai apa yang direncanakan tercapai dan siklus dapat dilihat pada gambar 3.3.
32
Gambar 3.3 Siklus Metode Kemmis & McTaggart (Arikunto, 2008: 16) Dalam siklus metode Kemmis dan McTaggart diatas terdapat beberapa langkah yaitu sebagai berikut : 1. Perencanaan tindakan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Pengamatan 4. Refleksi Prosedur penelitian dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan siklus metode Kemmis dan McTaggart. Siklus akan berlangsung lebih dari satu siklus dilihat dari hasil yang dicapai sudah sesuai dengan apa yang direncanakan atau belum. Sebelum langkah pertama dalam siklus
33
dilaksanakan, ada persiapan yang dilakukan oleh peneliti terlebih dahulu. Untuk lebih lengkapnya tahap dalam pelaksanaan penelitian dilaksanakan sebagai berikut : 1. Pra Tindakan Pada pra tindakan ini peneliti melaksanakan beberapa kegiatan dari meminta izin penelitian kepada Kepala Sekolah dan guru yang mengampu mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung di SMK N 4 Sukoharjo, menetukan subyek dari penelitian, menentukan sumber data, melakukan tes awal, dan menentukan kriteria keberhasilan. Pada pra tindakan ini peneliti juga melakukan observasi saat proses pembelajaran berlangsung dan membuat catatan lapangan tentang permasalahan apa saja yang terjadi. Langkah selanjutnya peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data yang diperoleh selama pelaksanaan pra tindakan. Mendiskusikan dan mengumpulkan data yang diperoleh dengan guru mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung berupa hasil nilai siswa, hasil pengamatan, catatan lapangan, dan lain sebagainya. Lalu peneliti menyusun tindakan selanjutnya yang direncanakan dalam skenario pembelajaran dengan berdasar pada hasil diskusi data yang dipeoleh dengan guru mata pelajaran untuk memperbaiki proses pembelajaran. 2. Tindakan Sesuai yang diutarakan oleh peneliti sebelumnya, proses penelitian tindakan ini bias saja dilaksanakan dalam beberapa siklus dilihat dari hasil pengamatan dan refleksi yang sudah mencapai hasil yang sesuai dengan prosentase keberhasilan yang ditentukan. Siklus 1 a. Perencanaan Perencanaan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus satu ini disusun berdasarkan hasil observasi dari proses pra tindakan. Dalam perencanaan tindakan ini mencakup beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain :
34
1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Membuat media pembelajaran sesuai materi. 3) Menyiapkan Post Tes dari siklus kesatu. 4) Menyiapkan lembar observasi aktifitas guru dan aktifitas siswa. b. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi dari rencana tindakan yang telah disusun. Pada tahap ini peneliti mempratikkan
sesuai
dengan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah disusun seperti yang terlampir pada siklus pertama. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan bersamaan pada saat pelaksanaan tindakan siklus pertama. Pengamatan ini dilaksananakan bertujuan untuk mendata, menilai dan mendokumentasikan keseluruhan aspek dari proses maupun adanya perubahan yang terjadi akibat dari tindakan yang direncanakan. Yang bertugas menjadi pengamat dalam pelaksanaan tindakan ini yaitu peneliti
yang
di
bantu
oleh
rekan
peneliti
untuk
mendokumentasikan proses belajar mengajar dalam bentuk video. Pengamatan proses pembelajaran dilakukan dengan instrument yang sudah disiapkan sebelumnya oleh peneliti. Untuk langkah selanjutnya data yang diperoleh dari hasil pengamatan
dijadikan
sebagai
acuan
untuk
menyusun
perencanaan tindakan selanjutnya. d. Refleksi Setelah tahap pengamatan/observasi selaesai dilaksanakan lalu data yang diperoleh dikumpulkan dan analisis. Dari hasil analisis juga peneliti dan guru mengevaluasi hasil dari tindakan siklus pertama. Setelah itu peneliti menyimpulkan data yang diperoleh atas tindakan yang dilakukan dalam pembelajaran
35
berpengaruh pada hasil belajar siswa. Refleksi merupakan tahap terakhir dari siklus pertama ini. H. Indikator Capaian Penelitian Tolak ukur dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yaitu apabila hasil belajar dari siswa kelas X TGB di SMK N 4 Sukoharjo dalam mata pelajaran Ilmu Bangunan Gedung mengalami peningkatan yang signifikan dengan pencapaian lebih besar atau sama dengan 75% dari keseluruhan jumlah peserta didik yang ada dengan nilai rata – rata yang diperoleh lebih dari atau sama dengan 75. Dalam menentukan tolak ukur keberhasilan penelitian ini ditetapkan dengan rata – rata skor yang diperoleh siswa adalah 75 karena batas Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekolah SMK Negeri 4 Sukoharjo yaitu 75 untuk tahun ajaran 2015/2016. Untuk mengukur kenerja penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran yang digunakan maka dirumuskan indikator sebagai berikut : Tabel 3.2 Indikator Kinerja Penelitian Aspek yang
Nilai yang
Persentase
Diukur
Ditargetkan
Siswa yang
Cara Mengukur
Ditargetkan Kognitif
75
75%
Diukur dari hasil tes dari siswa yang mampu memahami materi yang diberikan
Afektif
B
-
Diamati
pada
saat
proses
pembelajaran dan dihitung dari sikap masing – masing siswa baik secara individu maupun kelompok Psikomotorik
75
75%
Diamati
pada
pembelajaran.
saat
proses
36
Tabel 3.3. Indikator Kinerja Penelitian Keaktifan Siswa Aspek yang
Nilai yang
Indikator
Diukur
Ditargetkan
Prestasi
Keaktifan
Diamati pada saat
Diskusi Keaktifan
Tinggi, Baik,
Bertanya
Aktif
Keaktifan Berpendapat
Cara Mengukur
proses -
pembelajaran yang meliputi keaktifan siswa