21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Obyek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perusahaan Sistem belajar KUMON dikembangkan pertama kali oleh seorang pria Jepang bernama Toru Kumon, yang juga adalah seorag guru Matematika SMU. Awalnya, pada tahun 1954, ia diminta oleh istrinya untuk membantu pelajaran Matematika anaknya, Takeshi, yang saat itu masih duduk di kelas 2 SD. Ia kemudian merancang suatu sistem agar anaknya dapat belajar secara efektif, sistematis, serta memiliki dasar-dasar Matematika yang kuat. Yang dilakukannya adalah: 1. Mengacu pada sasaran “Matematika tingkat SMU”. 2. Membuat lembar kerja dengan susunan pelajaran yang meningkat secara bertahap. 3. Memberikan lembar kerja yang dapat diselesaikan oleh anaknya setiap hari dalam waktu kurang dari 30 menit. Takeshi belajar dengan sistem belajar ini secara rutin setiap hari. Hasilnya, ia dapat menyelesaikan Persamaan Diferensial dan Kalkulus Integral setara pelajaran tingkat SMU, ketika ia masih duduk di kelas 6 SD. Toru Kumon kemudian berkeinginan agar anak-anak lain pun merasakan manfaat belajar seperti ini. Ia menerapkan cara seperti ini kepada anak-anak
22
di lingkungan tempat tinggalnya. Hasilnya memuaskan, dan system belajar KUMON berkembang dari mulut ke mulut. Kini, KUMON tidak hanya menyebar ke seluruh Jepang saja, tetapi juga ke seluruh dunia. Saat ini KUMON telah menyebar ke 46 negara di dunia dengan siswa lebih dari 4.28 juta anak. Metode Kumon secara konsisten telah berkarya selama lebih dari lima puluh tahun dan telah diterima di banyak negara walaupun terdapat perbedaan dalam gaya hidup, sistem pendidikan dan kebudayaan. Berikut ini akan diberikan sedikit penjelasan mengenai tingkatan level pelajaran yang ada di dalam kurikulum Matematika Kumon:
23 Setara Tingkat Prasekolah
Setara Tingkat SD
7A
Bilangan sampai dengan 10
6A
Bilangan sampai dengan 30
5A
Latihan Menarik Garis
4A
Latihan Menulis Bilangan
3A
Pengenalan Penjumlahan
2A
Penjumlahan dan Pengurangan Dasar
A
Penjumlahan dan Pengurangan
B
Penjumlahan dan Pengurangan Bersusun
C
Tabel Perkalian, Perkalian dan Pembagian Dasar
D
Perkalian, Pembagian dan Pengenalan Pecahan
E
Pecahan
F
Pecahan (Empat Operasi Aritmatika, Soal Cerita) dan Bilangan Desimal
Setara Tingkat SMP
G
Empat Operasi Aritmatika pada Bilangan Positif dan Negatif, Persamaan Linear
Setara Tingkat SMA
H
Persamaan Linear Majemuk, Fungsi dan Grafik
I
Pemfaktoran, Persamaan Kuadrat dan Fungsi Kuadrat
J
Pemfaktoran Tingkat Tinggi, Teorema Sisa, Teorema Faktor
K
Macam-macam Fungsi (Fungsi Kuadrat, Pecahan, Irasional, dan Eksponen)
L
Fungsi Logaritma, Kalkulus Diferensial dan Integral
M
Trigonometri, Persamaan Garis, Lingkaran & Garis Singggung
N
Tempat Kedudukan, Barisan dan Deret, Limit dan Turunan
O
Kalkulus Integral dan Persamaan Diferensial
X
Segitiga, Vektor, Matriks, Probabilitas, Statistik
Tabel 3.1 Kurikulum Pelajaran Matematika Kumon
24
Gambar 3.1 Struktur Kurikulum Pelajaran Bahasa Inggris Kumon EFL (English as Foreign Language)
25
Tabel dibawah ini menggambarkan perjalanan Kumon sejak kelas pertama dibuka : Kelas pertama yang menggunakan lembar kerja Matematika Kumon dibuka di Osaka, 1955: Jepang 1958:didirikan Kumon Institute of Education 1962:dibuka Kelas Kumon pertama di Tokyo 1974:Kelas Kumon pertama di luar Jepang dibuka di New York, U.S.A. 1977:dibuka Kelas Kumon pertama di Brazil 1979:dibuka Kelas Kumon pertama di Jerman 1982:dibuka Kelas Kumon pertama di Filipina 1983:dibuka Kelas Kumon pertama di Inggris 1984:dibuka Kelas Kumon pertama di Australia 1986:dibuka Kelas Kumon pertama di Malaysia 1987:dibuka Kelas Kumon pertama di Singapura dibuka Kelas Kumon pertama di Thailand 1991:dibuka Kelas Kumon pertama di Indonesia dibuka Kelas Kumon pertama di Afrika Selatan 1995:dibuka kelas Kumon pertama di New Zealand didirikan Kantor Pusat Regional untuk 5 region utama – Jepang, Asia & Oceania, Eropa & 2000: Afrika, Amerika Utara & Amerika Selatan 2005:dibuka Kelas Kumon pertama di India 2007:dibuka Kelas Kumon pertama di Vietnam 2008:dibuka Kelas Kumon pertama di Yunani
Tabel 3.2 Tabel Perjalanan Kumon
26
3.1.2 Visi Jangka Panjang Kumon Kami berkeinginan bahwa semua manusia di semua negara dan wilayah di dunia akan mendapat kesempatan untuk belajar dengan Metode Kumon, dan bahwa setiap individu di dunia akan secara antusias belajar secara mandiri dan berusaha untuk mewujudkan target dan impiannya. 3.1.3 Misi Kumon Dengan menggali potensi setiap individu dan mengembangkan kemampuannya secara maksimal, kami berusaha untuk membentuk manusia yang berbakat dan dapat dipercaya sehingga dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat global.
3.1.4 Kumon Cabang Metro Broadway Kumon Cabang Metro Broadway, Pantai Indah Kapuk didirikann oleh Bapak Junaidi Rasidi dan Ibu Melly Tjowasi pada tahun 2007. Kumon Cabang Metro Broadway, Pantai Indah Kapuk ini beroperasi di bawah pengawasan PT. KIE Indonesia yang beralamat di Jln. H.R. Rasuna Said Kav X-7 No. 6 Jakarta 12940.
27
3.1.5 Struktur Organisasi Kumon Cabang Metro Broadway Untuk memahami struktur organisasi Kumon Cabang Metro Broadway, dapat dilihat pada gambar berikut ini : Pembimbing Kumon (Franchisee)
Administrasi, Humas dan Keuangan
Asisten pengajar Matematika
Asisten pengajar Inggris
Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi Kumon Metro Broadway, Pantai Indah Kapuk Uraian tugas masing-masing divisi secara umum adalah sebagai berikut : 1. Pembimbing Kumon Pembimbing Kumon merupakan pimpinan tertinggi dalam susunan organisasi Kumon yang tidak hanya turut serta dalam membimbing anak secara langsung tetapi juga berperan penting dalam membuat keputusan dan rencana strategis bagi suatu cabang Kumon dalam rangka meningkatkan kualitas kerja karyawan atau pun strategi promosi yang baik supaya dapat meningkatkan pemasukan perusahaan.
28
2. Administrasi, Humas dan Keuangan Administrasi, Humas dan Keuangan adalah salah satu divisi yang berperan penting karena langsung berhubungan dengan orang tua murid. Tugas bagian Administrasi, Humas dan Keuangan berfungsi untuk melakukan pencatatan dari transaksi pemasukan dan pengeluaran yang biasa terjadi sehari-hari juga sebagai saluran komunikasi pertama kepada orang tua murid mengenai informasi-informasi yang berkaitan dengan kebijakan Kumon seperti misalnya pemberitahuan jatuh tempo pembayaran Kumon, mengatur jadwal pertemuan konsultasi antara orang tua murid dengan Pembimbing Kumon, dan lain-lain. 3. Asisten Pengajar Matematika Asisten pengajar Matematika bertugas untuk membimbing murid-murid Kumon dalam belajar Matematika dimana para pembimbing hanya memberikan petunjuk pada anak bagaimana mengerjakan suatu soal. Asisten tidak akan selalu berada di samping murid tetapi mengamati murid yang sedang belajar, jika ada anak yang mengalami kesulitan barulah pembimbing mendekati anak tersebut dan memberikan petunjuk dalam mengerjakan soal. Hal ini bertujuan supaya anak bisa belajar mandiri dalam mengerjakan soal dan tidak bergantung pada asisten untuk membantu mereka terus. 4. Asisten Pengajar Bahasa Inggris Asisten pengajar Bahasa Inggris bertugas untuk membimbing murid-murid Kumon dalam belajar Bahasa Inggris dimana para pembimbing hanya memberikan petunjuk pada anak bagaimana mengerjakan suatu soal. Dalam kelas Bahasa Inggris murid-murid akan belajar bagaimana caranya berbicara,
29
menulis dan mendengarkan percakapan dalam bahasa Inggris. Selain itu para asisten pengajar Bahasa Inggris melatih para murid-murid untuk berbicara dengan para asisten dengan menggunakan Bahasa Inggris. 3.1.6 Prosedur Yang Berlaku Untuk kelancaran pekerjaan, maka karyawan diharapkan untuk dapat menjalankan peraturan yang telah ditetapkan perusahaan antara lain : a. Hari Kelas Hari Biasa
: :
Senin & Kamis Pk. 09.00 – Pk. 19.00 Selasa, Rabu, Jumat, Sabtu Pk 09.00 – Pk 17.00
b. Setiap karyawan masing-masing diberi jatah cuti selama dua belas hari kerja dalam setahun.
Prosedur operasi kerja khusus di bagian Humas : Dalam menjaga kualitas kerja dan mengakselerasi proses pembelajaran anak, Kumon Cabang Metro Broadway, PIK selalu melakukan evaluasi terhadap perkembangan studi setiap anak sehingga dapat ditemukan strategi pendekatan dan pemberian materi yang tepat pada masing-masing anak. Bila ada anak yang dinilai lambat dalam perkembangan studinya maka pihak Kumon Cabang Metro Broadway, PIK akan berusaha memperbaiki cara pendekatan belajar pada anak tersebut dan meminta bagian Humas untuk melakukan follow up kepada orang tua murid supaya orang tua juga dapat ikut memantau perkembangan belajar anaknya di rumah dan turut mendukung proses belajar anak dengan lebih baik lagi.
30
Bagian Humas juga memikirkan cara untuk menjaga kualitas hubungan dengan para orang tua murid. Bagian Humas bekerja sama dengan pembimbing bertugas menanggapi kritik dari pihak orang tua dan meluruskan serta meminta maaf apabila terjadi kesalahan maupun miss communication (kesalahpahaman).
31
Prosedur operasi kerja khusus di bagian Administrasi dan Keuangan :
Mencatat transaksi harian yang terjadi, pemasukan ataupun pengeluaran yang bersifat rutin seperti pembelian Aqua gallon dan biaya catering karyawan
Melakukan pengecekan pencatatan setiap minggu. Setiap awal bulan Pembimbing Kumon memberikan petty cash ke bagian Administrasi untuk digunakan sebagai kembalian ke orang tua dalam transaksi pembayaran iuran bulanan secara tunai maupun untuk membeli Aqua gallon dan biaya catering karyawan. Jika ternyata terjadi kesalahan pencatatan sehingga uang petty cash berkurang tanpa sebab yang jelas, maka karyawan diminta untuk mempertanggungjawabkan.
Melakukan follow up pada orang tua murid ketika terjadi keterlambatan pembayaran iuran.
Membuat laporan keuangan bulanan.
Gambar 3.3 Prosedur operasi kerja khusus bagian Administrasi dan Keuangan
32
3.2
Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi, dimana penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis. Penelitian asosiatif adalah hubungan kausal dimana variabel independent mempengaruhi variabel dependent.
Tujuan
Desain
Penelitian
Penelitian
Tipe
Metode yang
Penelitian
digunakan
Time Horizon
Unit Analisis
Pelanggan T-1
Deskriptif Asosiatif
Survei
Kumon Metro Broadway, PIK.
Tabel 3.3 Desain Penelitian
Cross section
33
Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. (Nur Indrianto dan Bambang Supomo, 2002 : 152). Cross section adalah data yang dikumpulkan pada suatu titik waktu. Cross section sering digunakan untuk mengamati respon dalam periode yang sama, sehingga variasi terjadinya adalah antar pengamatan (Mudrajad Kuncoro, 2003 :126). Keterangan : T-1 : untuk
mengetahui dampak dari Customer Relationship Management
terhadap Loyalitas Pelanggan di Kumon Cabang Metro Broadway, Pantai Indah Kapuk.
34
3.3
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Customer Relationship
Dimensi 1. Customer Knowledge
Indikator
Skala
1.
Mengenali kebutuhan pelanggan.
Likert
2.
Mengenali
kebutuhan
secara
konsisten dan mendalam.
Management (X) (Sumber : Ed
2. Relationship
Peelen, 2005)
Strategy
1.
Penetapan
strategi
untuk
Likert
mempertahankan pelanggan. 2.
Menunjukkan
komitmen
kepada
pelanggan. 3. Communication
1.
Melakukan pelayanan yang
Likert
berkualitas. 2.
Melakukan pelayanan dengan cara yang berkesan, ramah dan sopan.
3.
Menanggapi keluhan pelanggan dengan baik.
4. The Individual
1.
pelayanan yang diberikan.
Value Proportion
Meningkatkan kualitas dari
2.
Menciptakan hubungan yang membuat pelanggan merasa nyaman.
Likert
35
Loyalitas Pelanggan
pembelian
(Y)
berulang
(Sumber :
1.
1. Melakukan
perusahaan. secara
2.
teratur
Pelanggan menggunakan lini produk lain
yang
ditawarkan
oleh
perusahaan
Griffin, 2005)
Pelanggan tetap memilih produk
2. Membeli
lini
produk
yang
lainnya
dari
perusahaan
3.
Merekomendasikan
perusahaan
kepada orang lain. 4.
Menolak tawaran produk atau jasa dari perusahaan lain (menunjukkan kekebalan terhadap pesaing).
3. Merekomendasik an kepada orang lain
4. Menunjukkan kekebalan terhadap perusahaan lain.
Tabel 3.4 Operasional Variabel Penelitian
Likert
36
3.4
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah : 1. Penelitian Lapangan a. Observasi,
penulis
meninjau
langsung
ke
lapangan
untuk
mengidentifikasi pola perilaku subyek, obyek atau kejadian yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individuindividu yang diteliti. b. Kuisioner, merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan pertanyaan kepada sejumlah responden untuk mendapatkan fakta dan responden akan memilih jawaban yang telah tersedia. 2. Studi Pustaka Merupakan sebuah proses pengumpulan data teoritis dari buku-buku, jurnaljurnal maupun dengan sarana internet. 3.5
Teknik Pengambilan Sampel Dalam skripsi ini yang menjadi populasi penelitian adalah orang tua dari siswa yang belajar di Kumon Metro Broadway, PIK. Oleh karena itu, pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan sampling. Adapun jenis sampling yang digunakan adalah probability sampling. Metode Probability Sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dimana setiap orang dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi responden dalam
37
penelitian. (Kriyantono , 2008). Penulis akan menentukan sampel dengan menggunakan Simple Random Sampling. 3.6
Teknik Pengukuran Sampel Ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin.
n =
Keterangan : 2
n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan (penulis menggunakan e = 10%, sehingga tingkat kepercayaannya adalah 90%). n = 189 : [1+(189 x 0,12)] n = 189 : [1+1.89] n = 189 : 2.89 n = 65.397924
66
Maka, jumlah sampel yang diambil adalah 66 orang dari jumlah populasi 189 orang.
38
3.7
Metode Analisis Data 3.7.1 Uji Validitas Validitas adalah pernyataan sampai sejauh mana data yang ditampung pada kuesioner dapat mengukur apa yang dapat diukur.Jika peneliti menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data, kuesioner yang disusun hanya mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengukur validitas butir maka digunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson dan dikenal dengan rumus korelasi Product Moment, yaitu :
Sumber : Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, (alfabeta;Bandung 2006), hal 182 Keterangan : r = koefisien korelasi Xi = Variabel bebas X yang ke-i Yi = Variabel terikat Y yang ke-i n = banyaknya data
39
Validitas instrumen diuji dengan menggunakan koefisien korelasi antara skor butir soal dengan skor total (r hitung). Hasil pengujian validitas kemudian akan dibandingkan dengan r tabel, dimana tingkat signifikansi 0,1 (peluang kesalahan 10 %, taraf kepercayaan 90%) dan n = 66, diperoleh angka 0,204. Pengambilan keputusan pada uji validitas yang menentukan valid tidaknya suatu butir pernyataan didasarkan pada : •
Jika r hitung > r tabel ,maka butir pernyataan tersebut valid
•
Jika r hitung ≤ r tabel, maka butir pernyataan tersebut tidak valid
Dari pengujian validitas kedua instrumen tersebut, diketahui : •
Untuk variabel Customer Relationship Management terdiri dari 9 butir dan semua butir valid. Data lengkapnya dapat dilihat pada halaman lampiran L8-L10.
•
Untuk variabel Loyalitas Pelanggan terdiri dari 4 butir dan semua butir valid. Data lengkapnnya dapat dilihat pada halaman lampiran L11-L13.
3.7.2 Uji Reliabilitas Setelah dinyatakan valid, maka instrumen diuji reliabilitasnya. Instrumen yang dianggap reliabel adalah instrumen yang menghasilkan pengukuran yang relatif sama (konsisten) apabila digunakan berulang kali.
40
Penulis memilih teknik Cronbach Alpha (Husein Umar, 2008 : 56) dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : r11
= Reliabilitas instrumen
k
= Jumlah butir pertanyaan
∑αb2 = Jumlah varians butir αt2
= Varians total
Sebelum menghitung dengan rumus diatas, jumlah varian butir perlu dicari terlebih dahulu dengan cara mencari nilai varian tiap butir, kemudian dijumlahkan. Rumusnya adalah :
S
2
=
∑
X
2
⎛∑ X − ⎜⎜ ⎝ n n −1
Keterangan : S2= varians n = jumlah responden x = nilai skor yang dipilih
⎞ ⎟ ⎟ ⎠
2
41
Kriteria keputusan suatu variabel dinyatakan reliabel menurut Nunnally dalam Imam Ghozali (2006 : 46) adalah sebagai berikut : 1.
Apabila nilai reliabilitasnya < 0.6 , maka dinyatakan tidak reliabel.
2.
Apabila nilai reliabilitasnya > 0.6, maka dinyatakan reliabel.
Penulis akan melakukan penyebaran awal kepada 10 responden. Dari analisis pengujian reliabilitas kedua instrumen tersebut, dapat diketahui : •
Untuk
variabel
Customer
Relationship
Management,
reliabilitas
instrumennya adalah 0,5152. Perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada halaman lampiran L14-L15. •
Untuk variabel Loyalitas Pelanggan, reliabilitas instrumennya adalah 0,0105. Perhitungan lengkapnnya dapat dilihat pada halaman lampiran L16-L17.
3.7.3 Analisis Regresi Linear Sederhana Menurut Sudjana (2003, p33), pengujian normalitas dan homogenitas merupakan persyaratan yang harus dipenuhi agar regresi linear dapat digunakan untuk menguji hipotesis.
42
Persamaan regresi adalah persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai2 suatu peubah terikat dari nilai2 satu atau lebih peubah bebas. Bentuk dari persamaan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut: Ŷ= a + bX. Nilai a dan b pada persamaan regresi dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
Sumber : Sugiyono,Metode Penelitian Bisnis (alfabeta ; Bandung 2004) hal 206 Keterangan a = intersep atau perpotongan dengan sumbu tegak b = kemiringan atau gradient n = nilai tertentu dari variabel terikat Ŷ = nilai yang diukur atau dihitung pada variabel terikat Xi = Variabel bebas X yang ke-i Yi = Variabel terikat Y yang ke-i
43
3.7.4 Analisis Korelasi Sederhana Teknik korelasi sederhana adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui erat tidaknya kaitan antara data yang telah disusun menurut peringkat. Menurut Sudjana (2003, p47), Bentuk rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien korelasi sederhana yaitu menggunakan metode Pearson antara lain :
Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (alfabeta ; Bandung 2004 : 182) Keterangan : r = koefisien korelasi Xi = Variabel bebas X yang ke-i Yi = Variabel terikat Y yang ke-i n = banyaknya pasangan data