BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat kualitatif dengan metode
Ethnography, yaitu suatu metode penelitian yang mengamati, mengobservasi perilaku konsumen langsung dalam keseharian mereka berinteraksi. Ethnography memiliki dimensi, warna, human touch dengan latar lingkungannya yang alami serta tidak dibatasi waktu. Mengamati responden dalam kesehariannya adalah sangat penting dalam menggali consumer insights. Berada dalam lingkungannya sendiri, tercipta rasa nyaman bagi responden. Ia dengan bebas bisa menceritakan pendapatnya secara spontan tanpa khawatir penilaian dari responden lainnya. Selain Ethnography, juga dilakukan penelitian dengan menggunakan metode netnography. Netnography adalah studi etnografi yang dikerjakan secara online. Observasi dapat dilakukan dalam diskusi-diskusi di mailing list, yang diikuti dengan eksplorasi secara lebih mendalam melalui online chatting dengan responden. (Maulana, 2005)
Respondennya adalah gabungan dari non JSers (non member Milis Jalansutra) dan JSers (sebutan bagi member Milis Jalansutra) di lingkungan alami mereka (dalam Milis Jalansutra sendiri dan event-event yang diselenggarakan oleh Jalansutra).
17
18
3.2 Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian antara lain : 1. Sumber data primer: •
Data yang dikumpulkan dari hasil wawancara dengan Bapak Andrew (moderator milis Jalansutra), sebagai perwakilan dari Jalansutra.
•
Data yang didapat adalah hasil pengamatan (observasi) langsung terhadap perilaku JSers di acara yang diadakan milis Jalansutra.
•
Wawancara mendalam (depth interview) terhadap JSers terpilih.
2. Sumber data sekunder : •
Netnography Data, yaitu data yang dikumpulkan melalui riset ethnography secara online, antara lain observasi melalui blog, milis, website yang berkaitan dengan dunia wisata kuliner.
19
3.3 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian •
Secondary Data Data yang dikumpulkan untuk mengetahui topik utama yang dibahas dalam dunia wisata kuliner, antara lain melalui milis, blog, website yang berhubungan dengan wisata kuliner (sejak Oktober 2007).
•
Observasi Milis Jalansutra Observasi dengan cara proses screening pembicaraan yang terjadi dalam milis Jalansutra yaitu sebanyak 627 messages yang di-posting selama kurang
20
lebih dua minggu (16 - 30 November 2007) adalah untuk mengetahui topik utama yang dibahas di milis Jalansutra.
• Temuan dan Analisa Dari secondary data, data hasil proses screening, akan dilakukan analisis mengenai kelebihan dan kekurangan Jalansutra dibandingkan dengan media online lainnya, penentuan stakeholder Jalansutra, dan perilaku JSers dalam aktivitas milis sehari-hari.
• Observasi Langsung dan In-depth Interview Setelah mendapatkan temuan kemudian dilakukan observasi langsung dan interview baik secara offline (face-to-face dalam acara kopi darat) dan online (YM, e-mail) terhadap JSers mengenai milis Jalansutra untuk mengetahui insight JSers yang akan digunakan sebagai konfirmasi hasil analisis observasi milis dan secondary data. Dalam hal ini termasuk bincangbincang dengan moderator dan 19 member Jalansutra yang dipilih secara acak dalam periode waktu 29 februari 2008 sampai dengan 16 maret 2008 (karakteristik responden bisa dilihat dibagian lampiran). Sebagai bahan pelengkap dan penguat analisis, kembali dilakukan observasi sporadis di dalam milis Jalansutra yaitu observasi acak terhadap postingan member yang pernah di interview secara online di YM yang tidak dibatasi periode waktu posting member tersebut.
21
3.4 Metode Analisis Penelitian Hasil temuan dan analisis secondary data, observasi perilaku JSers dalam milis, observasi perilaku JSers dalam acara kopi darat Jalansutra dan in-depth interview terhadap beberapa JSers terpilih, akan dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan dua kerangka teori yaitu analisis brand & analisis komunitas.