BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini adalah analisis pengaruh nilai perusahaan, profitabilitas, leverage operasi, dan financial leverage terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2010 sampai dengan 2013. Data tersebut diperoleh dari data sekunder yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
B. Desain Penelitian Dalam suatu penelitian penjelasan mengenai suatu objek yang diteliti harus digambarkan secara jelas. Hal ini dilakukan agar apa yang disampaikan oleh penulis dapat dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Penelitian ini menggunakan penelitian kausal (sebab-akibat), desain penelitian kausal merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) yaitu nilai perusahaan (X1), profitabilitas (X2), leverage operasi (X3), dan financial leverage (X4), terhadap variabel terikat (dependent variabel) yaitu tindakan perataan laba (income smoothing). Jenis penelitian ini berupa studi empiris, yaitu suatu jenis
43
44
penelitian dengan mempelajari buku-buku, jurnal, dan catatan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Variabel merupakan penjelasan dari pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Menurut Sugiyono (2005 : 47), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang diterapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel bebas (Independent) (X), yaitu nilai perusahaan (X1), profitabilitas (X2), leverage operasi (X3), dan financial leverage (X4). Adapun variabel terikat (Dependent) (Y) pada penelitian ini hanya satu yaitu tindakan perataan laba (ncome smoothing). Berikut penjelasan dari variabel yang menjadi pengamatan dalam penelitian ini. a. Variabel bebas (Independent Variabel) 1. Nilai perusahaan (X1) Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan dapat dilihat melalui nilai pasar atau nilai buku perusahaan dari ekuitasnya.
45
2. Profitabilitas (X2) Profitabilitas atau kemempuan memperoleh laba adalah ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu mengahsilkan laba pada tingkat yang diterima. Angka profitabilitas dinyatakan anatara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah pajak, laba investasi, pendapatan per saham, dan laba penjualan. Nilai profitabilitas menjadi norma ukuran bagi kesehatan perusahaan. 3. Leverage Operasi (X3) Leverage operasi merupakan leverage yang timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya – biaya operasi tetap. Oleh karena itu, leverage operasi digunakan untuk mengukur seberapa besar penggunaan biaya tetap operasi dalam suatu perusahaan. 4. Financial leverage (X4) Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham. b.
Variabel Terikat (Dependent Variabel Tindakan perataan laba (Income Smoothing) Perataan Laba (Income Smoothing) adalah cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang
46
diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntansi) maupun secara riil (melalui transaksi). Untuk mengetahui perusahaan melakukan tindakan perataan laba atau tidak dapat dilihat dari laporan keuangan perusahaan dari periode yang beruntun. Pada penelitian ini perusahaan yang akan diteliti hanya pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perataan laba dihitung dengan menggunakan indeks eckel, adapun perhitungannya sebagai berikut :
Dimana : ∆I
: Perubahan laba dalam satu periode
∆S
: Perubahan pendapatan dalam satu periode
CV
: Koefisien variasi dari variabel, yaitu stndar deviasi dibagi nilai yang diharapkan
Jadi, CV∆I
: Koefisien variasi dalam runtun waktu (time series) perubahan laba
CV∆S
: Koefisien variasi dalam runtun waktu (time series) perubahan pendapatan
Dimana CV∆I dan CV∆S, dapat dihitung sebagai berikut :
47
∆X
: Perubahan laba (I) atau pendapatan (S) antara tahun n dengan n-1 : Rata-rata perubahan laba (I) atau pendapatan (S)
n
: Banyaknya tahun yang diamati
Kriteria perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba adalah 1. Perusahaan dianggap melakukan praktik perataan laba apabila indeks perataan laba lebih kecil daripada 1 (CVΔS > CV ΔI). 2. Perusahaan dianggap tidak melakukan praktik perataan laba apabila indeks perataan laba lebih besar daripada 1 (CVΔS < CV ΔI). D. Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini, pengukuran variabel-variabel yang akan digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Skala Pengukuran
Variabel Terukur Variabel
Indikator
terikat Indeks Eckel =
(Dependent):
Skala Rasio
CV ∆I CV ∆S
Tindakan Perataan Laba pada Laporan Keuangan Variabel Independent : PBV = Nilai Perusahaan (X1)
Rasio
Harga Pasar Saham (Current Price) Harga Buku Saham (Book Value)
Variabel Independent : NPM = Profitabilitas (X2)
Laba bersih Penjualan bersih
Rasio
48
Variabel Independent : DAR (debt to total asset ratio) =
Rasio
Leverage Operasi (X3)
Total Hutang Total aktiva Variabel Independent : DER (Debt to equity ratio) = Financial leverage (X4)
Rasio
Total Hutang Total Ekuitas
E. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel yang menjadi penelitian sesuai dengan kriteria yang dikehendaki oleh peneliti dan kemudian dipilih berdasrkan pertimbangan tertent disesuaikan dengan tujuan penelitian. Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu : 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2. Perusahaan manufaktur yang menyajikan data laporan keuangan 31 Desember 2010 sampai dengan 31 Desember 2013. 3. Perusahaan manufaktur yang tidak melakukan merger dan akuisisi antara tahun 2010-2013
49
4. Perusahaan manufaktur yang tidak delisting antara tahun 2010-2013. 5. Perusahaan manufaktur yang laporan keuangannya tidak mengalami kerugian selama periode 31 Desember 2010 sampai dengan 31 Desember 2013 6. Perusahaan manufaktur yang laporan keuangannya telah di audit. 7. Perusahaan manufaktur yang laporan keuangannya memuat variabel penelitian yang akan diuji peneliti. Berdasarkan
kriteria pengambilan sampel seperti yang telah disebutkan
diatas, maka jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria dan dijadikan sebagai sampel adalah sebanyak 24 perusahaan dengan jenjang waktu 4 tahun (31 Desember 2010 – 31 Desember 2013). Tabel 3.2 Sampel Penelitian No 1
Kriteria Sampel Jumlah
Jumlah yang
140
Perusahaan manufaktur yang mengalami
40
perusahaan
manufaktur
terdaftar di BEI 2
kerugian selama periode pengamatan 3
Perusahaan manufaktur yang melakukan merger
dan
pengamatan
akuisisi
selama
periode
7
50
4
Perusahaan manufaktur
yang datanya
69
tidak lengkap pada periode 2010-2013 Jumlah sampel penelitian yang terseleksi
24
F. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan, peneliti melakukan teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan (library research) yaitu pengumpulan data dengan cara membaca, menelaah, mempelajari, memahami, mengutip berbagai bacaan atau literatur, buku-buku, jurnal, hasil penelitian sejenis dan bahan baku lain yang berkaitan dengan penelitian. Studi kepustakaan mempunyai tujuan untuk mengetahui dan memperoleh dasar-dasar teori, baik dari perpustakaan atau sumber lain. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Data-data dalam penelitian ini diakses melelui situs resmi www.idx.co.id, www.sahamok.com, dan www.kppu.go.id.
G. Metode Analis Data Analisis data dalam penelitian ini dihitung dengan menghitung besarnya masing-masing variabel independen.Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah Analisis Regresii Linier Berganda dengan bantuan program SPSS.
51
Analisa regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen yaitu Nilai Perusahaan (PBV), Profitabilitas (NPM), Leverage Operasi (DER) dan Financial Leverage (DAR) terhadap variabel dependen yaitu Tindakan Perataan Laba Model yang digunakan persamaan analisis regresi berganda seperti dibawah ini : Y = β0 + β1. X 1 + β2. X 2 + β3. X3 + β4. X4 Keterangan : Y
= Tindakan Perataan Laba
β0
= Konstanta
X1
= Nilai Perusahaan (PBV)
X2
= Profitabilitas (NPM)
X3
= Leverage Operasi (DAR)
X4
= Financial Leverage (DER)
β1
= Koefisien regresi Nilai Perusahaan (PBV)
β2
= Koefisien regresi Profitabilitas (NPM)
β3
= Koefisien regresi Leverage Operasi (DAR)
β4
= Koefisien
regresi Financial Leverage (DER)
Pengujian hipotesis dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1.
Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) (Imam Gozali, 2011 : 19).
52
2. Uji Asumsi Klasik Menurut Imam Ghozali (2011 : 103) pengujian asumsi klasik atas data penelitian, dilakukan dengan menggunakan empat model pengujian yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, karena Uji-t dan Uji-F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Pengujian normalitas dilakukan terhadap nilai unstandardized residual dari model regresi dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test, data dikategorikan berdistribusi normal jika menghasilkan nilai asymptotic significance > 5% (0,05) b. Uji Autokorelasi Autokorelasi yaitu adanya hubungan antara kesalahan-kesalahan yang muncul (error team) pada data runtun waktu (time series).Apabila terjadi gejala autokorelasi maka estimator least square (BLUE) menjadi tidak efisien, sehingga koefisien estimasi yang diperoleh menjadi tidak akurat. Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan
menggunakan
uji autokorelasi tingkat satu
(first order
autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi yang tidak ada variabel lagi diantara variabel independen.
53
c. Uji Heteroskedastisitas Metode ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang
lain.
Jika
terdapat
perbedaan
varians,
maka
dijumpai
gejala
heteroskedastisitas.Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik di sekitar nilai X dan Y. Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas. d. Uji Multikolonearitas Uji multikolonearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Multikolonearitas adalah kondisi adanya hubungan linear antarvariabel independen (Winarno, 2009). Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolonearitas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor (VIF), nilai VIF < 10 menunjukkan tidak dijumpainya gejala multikolonearitas pada model regresi.
54
3. Metode Pengujian Hipotesis Untuk menjawab hipotesis yang telah dibuat dapat digunakan metode analisis sebagai berikut : a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) berguna untuk mengukur seberapa besar peranan variabel independen secara simultan mempengaruhi perubahan yang terjadi pada variabel dependen. b. Uji Menyeluruh atau Simultan (Uji F) Uji hipotesis dengan uji F yaitu dengan mencari F hitung dan membandingkan dengan F table, apakah variabel independen secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak dengan variabel dependen. Rumusan hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut : Ho
: Nilai perusahaan, profitabilitas, leverage operasi dan financial leverage tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba (income smoothing)
Ha
: Nilai perusahaan, profitabilitas, leverage operasi dan financial leverage mempunyai
pengaruh
terhadap
tindakan
perataan
laba
smoothing) Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah 1. Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak (ada pengaruh yang signifikan) Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima (tidak ada pengaruh)
(income
55
2. Berdasarkan dasar siginifikansi, kriterianya adalah • Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima • Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak c. Uji Individu atau Parsial (Uji t) Uji hipotesis dengan uji t yaitu dengan mencari t hitung dan membandingkan dengan t table, apakah variabel independen secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak dengan variabel dependen. Rumusan hipotesis dalam pengujian ini adalah : Ho1
: Nilai perusahaan tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba (income smoothing)
Ha1
: Nilai perusahaan berpengaruh terhadap tindakan perataan laba (income smoothing)
Ho2 : Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba (income smoothing) Ha2
: Profitabilitas berpengaruh terhadap tindakan perataan laba
(income
smoothing) Ho3 : Leverage operasi tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba (income smoothing) Ha3 : leverage operasi berpengaruh terhadap tindakan perataan laba (income smoothing)
56
Ho4 : Financial levergae tidak berpengaruh terhadap tindakan perataan laba (income smoothing) Ha4 : Financial leverage berpengaruh terhadap tindakan perataan laba (income smoothing) Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah 1. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak (ada pengaruh yang signifikan) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima (tidak ada pengaruh) 2. Berdasarkan dasar signikansi, kriterianya adalah - Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima - Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak.