BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja karena Kecamatan Telaga merupakan salah satu sentra produksi cabai di Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian dilakukan selama empat bulan yaitu bulan September – Desember 2012.
3.3 Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Vabriabel dalam penelitian ini adalah : 1. Petani cabai adalah petani yang menanam cabai secara aktif atau mengusahakan cabai kemudian menggunakan hasil produksi usaha taninya atau menjualnya ke kolompok tani lainya. 2. Pemasaran adalah suatu proses kegiatan pemasaran yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. 3. Saluran pemasaran adalah tata urutan atau jalur pemasaran cabai yang dimulai dari produsen sampai konsumen 4. Margin pemasaran cabai adalah selisih antara harga yang diterima petani cabai dengan harga yang di bayar konsumen (Rp/Kg) 17
5. Fungsi pemasaran adalah kegiatan–kegiatan yang dilaksanakan dalam proses pergerakan Cabai dari produsen sampai ke konsumen. 6. Konsumen adalah pembeli cabai di tingkat pedagang pengecer. 7. Pedagang pengumpul adalah pedagang yang membeli dan mengumpulkan hasil produksi cabai dari para petani kemudian menjual kepedagang besar. 8. Pedagang besar adalah pedagang yang membeli cabai dalam jumlah besar dari pedagang pengumpul atau langsung dari produsen. 9. Pedagang pengecer adalah pedagang yang membeli produk cabai dari pedagang besar atau pedagang pengumpul untuk dijual ke konsumen akhir.
3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang diambil dalam penelitian adalah data primer dan data sakunder. Adapun Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dengan petani sedangkan data sekunder diambil dari Badan Pusat Statistik.
3.4 Populasi dan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek, subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono 2002). Teknik penarikan sampel dilakukan pada penelitian ini secara sensus, yaitu seluruh populasi dijadikan sampel yakni sebanyak 41 petani cabai.
18
3.5 Tehnik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis saluran pemasaran dan marjin pemasaran. 1. Saluran Pemasaran Analisis saluran pemasaran dan fungsi kelembagaan pemasaran cabai dari Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo dilakukan secara deskriptif. 2. Marjin pemasaran Margin pemasaran merupakan perbedaan harga antara yang diterima oleh petani atau produsen dengan harga yang dibayar oleh konsumen. Besarnya margin pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut :
MP = Hk - Hp
dimana
MP
: Margin Pemasaran
Hk
: Harga Ditingkat Konsumen
Hp
: Harga Ditingkat Produsen
Dalam penelitian ini data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis usahatani yang terdiri dari biaya tetap, biaya variabel, total biaya, pendapatan kotor, pendapatan bersih (keuntungan) usahatani dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 1) Biaya Tetap (fixed cost) Menurut Soekartawi dalam Sitanggang (2002), biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan tanpa mempengaruhi hasil produksi, seperti pajak lahan, penyusutan 19
alat, dan irigasi yang dinyatakan dalam rupiah. Cara menghitung biaya tetap (fixed cost) adalah sebagai berikut:
n TFC = ∑ X .Pxi i=1
(Sitanggang, 2002)
dimana : TFC = Biaya tetap (Fixed cost) X = Jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap Px = Hasil input n
= Macam input
2) Biaya variabel(variable cost) Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang mempengaruhi hasil produksi seperti biaya benih, obatan-obatan, tenaga kerja, dan peralatan. Menurut Soekartawi dalam Sitanggang (2002), untuk menghitung biaya variabel (variable cost) dapat digunakan rumus: n TVC = ∑ Bv i= 1 (Sitanggang, 2002)
dimana : TVC = biaya tidak tetap (variable cost) Bv = Biaya variabel dari setiap input n
= Banyak input
20
3) Total biaya (total cost) Menurut Rahim dan Hastuti (2007), total biaya atau total cost adalah jumlah dari biaya tetap atau fixed cost dan biaya tidak tetap atau variable cost. Untuk menghitung total biaya (total cost) dapat digunakan rumus: (Rahim dan Hastuti, 2007) TC=TFC+TVC
dimana : TC = Biaya total produksi padi TFC = Biaya tetap total TVC = Biaya variabel total 4) Pendapatan kotor Menurut Soekartawi (1995), pendapatan kotor merupakan total nilai produksi usahatani dalam jangka waktu tertentu dikali dengan harga jual. Untuk menghitung pendapatan kotor (total revenue) dapat digunakan rumus: TR = Y . Py di mana: TR = total penerimaan (total revenue) Py = Harga Cabai y = produksi Cabai yang diperoleh dalam suatu usahatani 5) Pendapatan bersih (keuntungan) Rahim dan Hastuti (2007) mengemukakan bahwa pendapatan bersih yaitu selisih antara total penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Untuk menghitung pendapatan bersih dapat digunakan rumus: 21
π = TR – TC di mana: π = Pendapatan bersih/keuntungan TR = Total penerimaan (total revenue) TC = Total biaya (total cost) 6.
Analisis R/C Ratio Rahim dan Hastuti (2007) mengemukakan analisis R/C Ratio merupakan
perbandingan (ratio atau nisba) antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost). Pernyataan tersebut dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
R/C Ratio =
Dimana :
܀܂ ܂۱
TR = Total Revenue ( total penerimaan ) TC = Total cost (biaya tetap)
Kriteria keputusan : R/C > 1 : Usahatani padi sawah menguntungkan R/C < 1 : Usahatani cabai rugi R/C = 1 : Usahatani cabai impas (tidak untung dan tidak rugi)
22